HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI DAN KEAMANAN PANGAN DENGAN KONSUMSI MIE INSTAN PADA SANTRIWATI SMA PONDOK PESANTREN ASY-SYARIFAH MRANGGEN DEMAK
Aini Mubarokah, Agus Sartono, Joko Teguh Isworo Program Studi D III Gizi Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan Universitas Muhamadiyah Semarang
[email protected] ABSTRACT Adolescence is a period that has not fully matured, both physical, cognitive and psychosocial. At this time the teens easily influenced by environment and lifestyle, one of which is the pattern of consumption, such as the consumption of instant noodles. Given the ongoing growth, adolescence have a higher nutritional needs. In order for optimal growth and development, the body requires adequate nutrition. Less consumption of both quality and quantity to provide health and nutrition is not balanced so it will show a variety of diseases, such as nutrition (obesity), malnutrition, and food poisoning. Domain knowledge is very important in shaping a person's behavior. A person's level of nutritional knowledge may influence the attitudes and behavior in choosing food. The general objective was to determine the relationship of nutrition and food safety knowledge with instant noodle consumption in boarding school santriwati Asy-Syarifah Mranggen Demak. The type a descriptive analytic study. Subjects in this study are 45 people santriwati High School Boarding Schools Asy-Syarifah Mranggen Demak taken by stratified random sampling method, of the entire high school santriwati totaling 80 people. Data analysis using Spearman rank test with SPSS for Windows. The results showed the majority of high school level knowledge santriwati Asy-Syarifah Boarding Schools included in the category are as many as 30 people (66.7%), and the consumption of instant noodles in the high category santriwati including as many as 25 people (55.6%). Statistical analysis showed that there is a negative relationship between knowledge of nutrition and food safety santriwati with instant noodle consumption value of r = -0.520 and p-value = 0.000 (p-value <0,05). Keywords: Consumption of Instant Noodles, Nutrition Knowledge, Food Safety Knowledge ABSTRAK Masa remaja adalah masa yang sepenuhnya belum matang, baik secara fisik, kognitif maupun psikososial. Pada masa ini remaja mudah terpengaruh oleh lingkungan dan gaya hidup, salah satunya adalah pola konsumsi, seperti konsumsi
1
mie instan. Mengingat pertumbuhan yang tengah berlangsung, masa remaja memiliki kebutuhan gizi yang lebih tinggi. Agar pertumbuhan dan perkembangan berjalan optimal, tubuh memerlukan nutrisi yang memadai. Konsumsi yang kurang baik kualitas maupun kuantitasnya akan memberikan kondisi kesehatan dan gizi yang tidak seimbang sehingga akan muncul berbagai penyakit, diantaranya adalah gizi lebih (obesitas), gizi kurang, dan keracunan makanan. Pengetahuan merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk perilaku seseorang. Tingkat pengetahuan gizi seseorang dapat berpengaruh terhadap sikap dan perilaku dalam memilih makanan. Tujuan umum adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan gizi dan keamanan pangan dengan konsumsi mie instan pada Santriwati SMA Pondok Pesantren Asy-Syarifah Mranggen Demak. Jenis penelitian deskriptif analitik. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 45 orang Santriwati SMA Pondok Pesantren Asy-Syarifah Mranggen Demak yang diambil dengan metode stratified random sampling, dari seluruh santriwati SMA yang berjumlah 80 orang. Analisa data menggunakan uji Rank Spearman dengan program SPSS for Windows. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar tingkat pengetahuan Santriwati SMA Pondok Pesantren Asy-Syarifah termasuk dalam kategori sedang yaitu sebanyak 30 orang (66,7%), dan konsumsi mie instan Santriwati termasuk dalam kategori tinggi yaitu sebanyak 25 orang (55,6%). Analisis Statistik menunjukan bahwa terdapat hubungan yang negatif antara pengetahuan gizi dan keamanan pangan Santriwati dengan konsumsi mie instan nilai r = -0,520 dan pvalue = 0,000 (p-value < 0,05). Kata kunci : Konsumsi Mie Instan, Pengetahuan Gizi, Pengetahuan Keamanan Pangan
PENDAHULUAN Masa remaja merupakan salah satu periode kehidupan antara anak-anak menuju dewasa, yang berawal pada usia 9 tahun dan berakhir pada usia18 tahun. Remaja ditandai dengan kondisi yang sepenuhnya belum matang, baik secara fisik, kognitif maupun psikososial. Masa ini, biasanya adalah masa dalam pencarian jati diri (Arisman, 2004). Lingkungan dan gaya hidup, secara kuat dapat mempengaruhi para remaja termasuk dalam hal pangan. Tidak jarang pola pangan dapat mengakibatkan terjadinya masalah gizi ganda. Sebagian mengalami gizi lebih dan sebagian mengalami kurang gizi (Freitag dan oktaviani, 2010). Saat ini yang banyak berpengaruh terhadap pola pangan remaja adalah berbagai makanan olahan termasuk mie instan. Pengaruh iklan dan teman sebaya menyebabkan remaja mengonsumsi mie instan (Arisman, 2004). Penelitian Sarkim, Nabuasa, dan Limbu (2010) menunjukkan bahwa 52,7% mahsiswa FKM Undana Kupang mengkonsumsi mie instan 1 kali dalam seminggu, 33,79% mengkonsumi mie instan 2 kali dalam seminggu, 12,16% mengkonsumi mie instan 3-4 kali dalam seminggu dan 1,35% mahasiswa yang mengkonsumsi mie instan setiap hari.
2
Mengingat pertumbuhan yang tengah berlangsung, masa remaja memiliki kebutuhan gizi yang lebih tinggi (Gibney, et.al, 2008). Agar pertumbuhan dan perkembangan berjalan optimal, tubuh memerlukan nutrisi yang memadai, kecukupan energi, protein, lemak dan suplai semua nutrien esensial yang menjadi basis pertumbuhan. Asupan energi dapat mempengaruhi pertumbuhan tubuh dan bila asupan tidak adekuat, menyebabkan seluruh unit fungsional remaja ikut menderita, antara lain adalah derajat metabolisme, tingkat aktifitas, tampilan fisik dan maturasi seksual (Soetjiningsih, 2004). Konsumsi yang kurang baik kualitas maupun kuantitasnya akan memberikan kondisi kesehatan dan gizi yang tidak seimbang sehingga akan muncul berbagai penyakit, diantaranya penyakit gizi lebih (obesitas), penyakit gizi kurang, penyakit metabolik bawaan, dan penyakit keracunan makanan (Sediaoetama, 2004). Pengetahuan merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk perilaku seseorang (Notoatmodjo, 2003). Tingkat pengetahuan gizi seseorang dapat berpengaruh terhadap sikap dan perilaku dalam memilih makanan, yang menentukan mudah tidaknya seseorang memahami manfaat kandungan gizi dari makanan yang dikonsumsi (Sediaoetama, 2000). Melalui wawancara awal kepada 5 santriwati di Pondok Pesantren AsySyarifah terungkap bahwa mereka mengkonsumsi mie instan secara berlebihan tanpa berfikir bahaya dari mie instan tersebut, baik dari sisi kandungan zat gizi maupun keamanan pangan. Menurut mereka kebiasaan tersebut dilakukan pula oleh teman-teman mereka. Diduga fenomena tersebut disebabkan kurangnya pengetahuan tentang gizi dan keamanan pangan para santriwati. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan gizi dan keamanan pangan dengan konsumsi mie instan pada Santriwati SMA Pondok Pesantren Asy-Syarifah Mranggen Demak. METODE PENELITIAN Penelitian ini tergolong penelitian deskriptif bidang gizi masyarakat. Penelitian dilakukan di Pondok Pesantren Putri Asy-Syarifah Mranggen Demak. Penelitian dilakukan dari bulan April sampai dengan Juni 2013. Populasi penelitian adalah seluruh Santriwati SMA di Pondok Pesantren Putri Asy-Syarifah Mranggen Demak yang jumlahnya adalah 80 orang. Kriteria sampel adalah seorang Santriwati, siswi SMA. Penentuan sampel menggunakan metode pengambilan stratified random sampling, jumlah sampel dihitung menggunakan rumus slovin menurut Riduwan (2005:65) jumlah sampel minimal adalah 45 orang. Data yang diambil terdiri dari data primer dan sekunder, data primer diambil menggunakan 2 cara yaitu: dengan cara wawancara (recall mie instan) dan dengan cara angket (identitas dan pengetahuan), data sekunder yang diambil yaitu data geografi dan demografi serta sejarah berdirinya Pondok Pesantren AsySyarifah Mranggen Demak. Analisis data dilakukan secara univariat dilakukan untuk menyajikan distribusi frekuensi dan tendensi central (mean, median, dan modus) dan standar deviasi. Analisis bivariat uji korelasi rank spearman digunakan untuk menguji hipotesis antara pengetahuan gizi dan keamanan pangan dan konsumsi mie instan.
3
HASIL DAN PEMBAHASAN Pondok Pesantren Asy-Syarifah Mranggen, didirikan oleh KH. Wahab Mahfudzi dengan ibu Hajar Djariyah Al Hafidhoh pada tahun 1971, yang terletak di Desa Brumbung Kecamatan Mranggen Kabupaten Demak, tepatnya di bagian utara desa Brumbung, sekitar 50 M dari jalan raya atau pasar Mranggen. Penyelenggaraan makan di Pondok Pesantren Asy-Syarifah adalah 2 x sehari, yaitu siang jam 12.00 dan malam jam 18.00. Karakteristik Responden Umur Penelitian ini dilakukan di Pondok Pesantren Asy-Syarifah Mranggen dengan jumlah responden sebanyak 45 orang Santriwati SMA, yang diambil dengan metode stratified random sampling, dari seluruh santriwati yang berjumlah 80 orang. Umur responden dapat dilihat pada tabel 1. Tabel 1. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Umur Umur 14 15 16 17 18 Total
Jumlah 4 4 15 21 1 45
Persentase (%) 8.9 8.9 33.3 46.7 2.2 100.0
Tabel 1. menunjukkan bahwa sebagian besar responden berumur 16-17 tahun yaitu sebanyak 36 orang (80,0%). Kelas Pengambilan responden pada penelitian ini, telah terambil responden Santriwati SMA secara proposional dari kelas 1 sampai dengan kelas 3. Distribusi responden menurut kelasnya dapat dilihat pada tabel 2.
Tabel 2. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Kelas Kelas 1 2 3 Total
Jumlah 13 14 18 45
Persentase (%) 28.9 31.1 40.0 100.0
Tabel 2 menunjukkan bahwa jumlah sampel terbanyak berada di kelas 3 yaitu sebanyak 18 orang (40,0%).
4
Tingkat Pengetahuan Tingkat pengetahuan gizi dan keamanan pangan pada Santriwati bervariasi, hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor. Tingkat pengetahuan dikategorikan menurut Ali Khomsan (2000), yaitu: Baik, jika > 80%, Sedang, jika 60% - 80%, Kurang, jika <60%. Tingkat pengetahuan Santriwati mempunyai standart deviasi = 10.907, mean = 74.81, median = 73.33, prosentase nilai maksimal = 93 dan minimal = 53. Tingkat pengetahuan responden dapat dilihat pada tabel 3. Tabel 3. Distribusi Sampel Berdasarkan Tingkat Pengetahuan
Tingkat Pengetahuan Baik Sedang Kurang Total
Frekuensi 12 30 3 45
Persentase (%) 26.7 66.7 6.7 100.0
Tabel 3. menunjukkan bahwa secara umum tingkat pengetahuan Santriwati SMA Pondok Pesantren Asy-Syarifah Mranggen tergolong sedang yaitu 66,7% atau sebanyak 30 orang. Konsumsi Mie Instan Konsumsi mie instan merupakan salah satu dari bentuk sikap atau perilaku seseorang. Konsumsi mie instan Santriwati mempunyai standart deviasi = 60.628, mean = 158.57, median = 178.00, nilai maksimal konsumsi mie instan = 250 dan minimal = 27. Kategori konsumsi mie instan dihitung berdasarkan nilai selisih yaitu rendah = 27 - 101,33 gr, sedang = 102,33 – 175,66 gr dan tinggi = 176,66 – 250. Kategori Konsumsi mie instan dapat dilihat pada tabel 4. Tabel 4. Distribusi Sampel Berdasarkan Konsumsi Mie Instan Konsumsi Mie Instan Rendah Sedang Tinggi Total
Frekuensi 11 9 25 45
Persentase (%) 24.4 20.0 55.6 100.0
Tabel 4. Menunjukkan bahwa konsumsi mie instan Santriwati dapat dikatakan tinggi, sebab sebanyak 25 orang (55,6%) Hubungan Pengetahuan dengan Konsumsi Mie Instan Hasil penelitian uji kenormalan data antara tingkat pengetahuan dengan konsumsi mie instan pada Santriwati, menggunakan saphiro wilk didapat nilai p untuk pengetahuan sebesar 0,034 dan untuk konsumsi mie instan p = 0,001 sehingga dinyatakan data tidak normal sehingga korelasi digunakan adalah rank spearman, hasil rank spearman p-value = 0,000 (p-value < 0,05). Hubungan 5
pengetahuan Santriwati tentang gizi dan keamanan konsumsi mie instan dapat dilihat pada Gambar 1.
pangan dengan tingkat
Gambar 1. Hubungan Pengetahuan Gizi dan Keamanan Pangan dengan Konsumsi Mie Instan
Hasil analisis menggunakan uji Rank Spearman untuk hubungan pengetahuan gizi dan keamanan pangan Santriwati dengan tingkat konsumsi mie intan Santriwati SMA Pondok Pesantren Asy-Syarifah Mranggen Demak memiliki nilai r = -0,520 dan p-value = 0,000 (p-value < 0,05) sehingga Ha diterima. Dapat disimpulkan ada hubungan yang kuat (negatif) antara pengetahuan gizi dan keamanan pangan Santriwati dengan tingkat konsumsi mie instan yang ditunjukan dengan nilai r = -0,520. Hal ini menunjukan semakin baik pengetahuan yang dimiliki responden, maka semakin sedikit konsumsi mie instannya. Hasil dari kuesioner yang diberikan pada responden, kebanyak responden menjawab pertanyaan salah pada pertanyaan nomor 1, 4 dan nomor 6. Pertanyaan nomor 1 adalah “Menurut Anda, apakah setiap orang mempunyai kebutuhan gizi yang sama?” pada pertanyaan ini sebaian besar responden menjawab salah yaitu sebanyak 28 orang (62,2%). Pertanyaan nomor 4 adalah “Dibawah ini, yang merupakan bahan makanan sumber energi adalah?” pada pertanyaan ini sebagian besar responden menjawab salah yaitu sebanyak 39 orang (86,7%). Pertanyaan nomor 6 adalah “Apakah manfaat protein bagi tubuh?” dan sebagian besar responden menjawab salah yaitu sebesar 25 orang (55.6%). Pengetahuan yang baik dan cukup dari responden dipengaruhi oleh latar belakang pendidikan responden, dimana responden adalah Siswa SMA. Hal ini sejalan dengan teori Sadulloh dikutip Setiadi (2008) yang menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan adalah pengalaman, keyakinan, sosial budaya, dan tingkat pendidikan.
6
KESIMPULAN Tingkat pengetahuan Santriwati SMA Pondok Pesantren Asy-Syarifah Mranggen tergolong sedang yaitu sebanyak 30 orang (66,7%). Konsumsi mie instan Santriwati SMA Pondok Pesantren Asy-Syarifah Mranggen dapat dikategorikan tinggi, karena 25 orang (55,6%) diantaranya mengkonsumsi mie dalam kategori tinggi dan 9 orang (20,0%) mengonsumi dalam kategori sedang. Ada hubungan negatif antara pengetahuan Santriwati tentang gizi dan keamanan pangan dengan konsumsi mie instan (r = -0,520 dan p-value = 0,000). SARAN Diharapkan pihak Pondok Pesantren dapat memperbarui menu makanan dan memperhatikan porsi makanan serta mengontrol konsumsi mie instan pada Santriwati, dan dapat menyediakan buku tentang gizi dan keamanan pangan di perpustakaan dan mendorong para Santriwati agar gemar membaca buku tersebut, serta diharapkan pihak Pondok Pesantren dapat meminta Dinas Kesehatan setempat untuk memberikan bantuan meningkatkan pengetahuan para Santriwati dengan cara diadakannya penyuluhan tentang kebutuhan gizi bagi manusia, manfaat serta bahan-bahan makanan yang merupakan sumber energi. DAFTAR PUSTAKA Almatsier, Sunita. 2009. Penuntun Diet. Jakarta: Gramedia Pustaka Umum. Arisman. 2004. Gizi Dalam Daur Ulang Kehidupan. Jakarta: EGC. Chen, Rosita dan Tim Cancer Helps. 2012. Solusi Cerdas Mencegah dan Mengobati Kanker. Jakarta: ArgoMedia Pustaka. Devi, Nirmala. 2010. Nutrion and Food: Gizi Untuk Keluarga. Jakarta: Buku Kompas. Frietag, Herry L.M. dan Oktaviani, Prima. 2010. Diet Seru Ala Remaja. Yogjakarta: Galangpress. Ganie, Suryatini N dan Sidharta, Myra. 2008.Dapur Naga di Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Gibney, J. Michael, et al. 2008. Gizi Kesehatan Masyarakat. Jakarta: ECG. Iryanto, Kus dan Waluyo, Kusno. 2004. Gizi dan Pola Hidup Sehat. Bandung: Yrama Widya. Khomsan, Ali. 2006. Solusi Makanan Sehat. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Moehji, Sjahmien. 2003. Ilmu Gizi II. Penanggulangan Gizi Buruk. Jakarta: Papas Sinar Sinanti Bhratara. Notoatmodjo, S. 2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Okviani. (2011). Hubungan Pola Makan Dengan Gastritis Pada Mahasiswa S1 Keperawartan Program FIKKES UPN “Veteran” Jakarta. Retrived Desember 5, 2011. From: http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/132/jtptunimus-gdlmilakusuma-6598-3-babii.pdf Ratnasari, D.K. dan Wirawani. 2012. Description of Habit comsuming instant noodles in children age 7-12 years old. Journal of Nutrition College, 1, 537549
7
Restianti, Hetti. 2009. Menu Seimbang Bagi Remaja. Jakarta: Gramedia Pustaka Umum. Saparinto, Cahyo dan Hidayati, Diana. 2006. Bahan Tambahan Pangan. Yogyakarta: Kanius. Sarkim, Linda., Nabuasa, Engelina., Limbu, Ribka. 2010. Perilaku Konsumsi Mie Instan Pada Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat UNDANA Kupang yang Tinggal di Kos Wilayah Naikoten 1. MKM, 05, 1 Sediaoetama, Achmad Djaeni. 2004. Ilmu Gizi untuk mahasiswa dan profesi. Jakarta: Dian Rakyat. Setiadi. 2008. Konsep dan Proses Keperawatan Keluarga. Yogyakarta: Graha Ilmu. Soetjiningsih. 2004. Tumbuh Kembang Remaja dan Permasalahannya. Jakarta: Sagung Seto Sumanto, Agus. 2009. Tetap Langsing dan Sehat dengan Terapi Diet. Jakarta: ArgoMedia Pustaka. Wirakusumah, E.P. 2010. Sehat Cara Al-qur’an dan Hadist. Jakarta: Mizan Publika.
8