HUBUNGAN PEMBERIAN KOMPENSASI DENGAN KINERJA MENGAJAR GURU DI LEMBAGA PENDIDIKAN NURUL FALAH CIHUNI - PAGEDANGAN
Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)
Oleh:
Muhamad Ridwan 1110018200075
JURUSAN/PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2014 M/1436 H
1
HUBT]NGAN PEMBERIAN KOMPENSASI DENGAN
KINERJA MENGAJAR GURU DI LEMBAGA PEI\DII}IKAN NURUL FALAH CII{UhI-I . PAGEDANGAI\
Slaipsi Diajukan Kepada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Persyaralan Memperoleh Gelar Saqana Manajemen Pendidikan (S.Pd.)
Oleh: Muhamad Ridwan
NIM
111001820007s
Di Bawah Bimbingan
Drs. Mu'arif SAM, ll,LPd. NIP 1969)717 199403 1005
PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN
FAI{UI.TAS ILMU TARBIYAII DAN KEGURUAN
t]IN
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA 2014
LEMBAR PENGMSAHAN PMMBIMBING SKRIPSI
Skripsi berjudul (Hubungan Pemberian l(ompensasi dengan Kinerja MengajarGuru di Lembaga Pendidikan Nurulcafah Cihuni- Pagedangan' disusun oleh Muhamad Ridwan,
Pendidikaq Fakultas
hlfM.
111m18200O75, Jurusan Manajemen
Ilmu Tarbiyah dan
Keguruarq Universitas Syarif
Hidayatullah Jakarta. Telah melalui bimbingan dan dinyatakan sah sebagai karya
ilmiyah yang berhak untuk diujikan pada sidang munaqasah sesuai
dengan
ketentuan yang ditetapkan oleh fakultas.
Jakarta,
Yang Mengesahkan,
Drs. Mu'arif SAM, NrP 19650717 199403 t
l5 Desember
2014
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN MUNAQOSAH Skripsi yang berjudul "Hubungan Pemberian Kompensasi dengan Kinerja Mengajar Guru di Lembaga Pendidikan Nurul Falah Cihuni - Pagedangan" oleh Muhamad Ridwan, NIM 1 1 10018200075 diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan telah dinyatakan lulus dalam ujian Munaqasah pada tanggal 7 Januari 2015 dihadapan dewan penguji. Karena itu, penulis berhak memperoleh gelar Sarjana S1 (S.Pd.) dalam bidang Manajemen Pendidikan. .Iakarta 7 Januarr2015
Panitian Uj ian Munaqosah Tanggal
Ketua Panitia
t
Clt
Dr. Hasyim Asv'ari. M.Pd. NIP. 19661009 199303 1 004
:/ 1y is-
Sekretaris Panitia Dr. Zahrudin. Lc. M.Pd. NrP. 19730602 200s01 I 002
Penguji
-)-orf
"'l\ry/,""""'
I
??/rattr
Dr. Has)rim As)r'ari. M.Pd. NrP" 19661009 199303 1 004
0fl/ Penguji
II
Dra. Djunaidatul Munawaroh, M.Ag. NrP. 19580918 198701 2001
/N )d{
Mengetahui, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
'ena
Rifai. MA. Ph.D NrP. 19591020 198603 2001
TandaTangan
SURAT PERI\TYATAAN I(ARYA ILMIAH Yang bertanda tangan di bawatr ini: Nama
:MuhamadRidwan
NIM
:111ffi1820$75
Jurusan
: Manajemen Pendidikan
Alamat
:
Kp. Cibogo WetanRT.0O2 RW.003 Kel. KelapaDuaKec. Kelapa Dua Kab. Tamgerang
MEI\TYATAKAN DENGAN SESI}NGGT}HhIYA
ini yang berjudul Hubungan Pemberiffn Kompensasi Terhadap Kinerja Mengajar Guru adalah benar hasil karya sendiri di bawah bimbingan
Bahwa skripsi
dosen:
NamaPembimbing
:Drs. Mu'arif SAM, M.Pd
NIP
: $65A717 199403
Jurusan/Program Studi
:
Demikian surat pemyataan
ini
I
005
ManajemenPendidikan
saya buat dengan sesungguhnya dan saya siap
menerima segala konsekuensi apabila terbukti bahwa skripsi
ini bukan hasil karya
sendiri
Jakart4
15 Desember 2014
Uji Refbrensi Selunrh referensi yang digunakan dalam penulisan slaipsi yang berjudul 'Tlubungm
Pmkian
tcompersmi dengaa Kinerja Mcngajar Cilm di Lembaga
Pendidikan Nurut Faldr Cihud
- Pagedarga*", ;/a*g disu*m ol&
Ivtr*smad
Ridwan. lll0O182O0O75, Program Studi Manajernen Pemdidikan, Fal*rltas IImu
Tartiyah tslah
da Keguruaq
di uji
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
kebenaramya oleh dosst p€mbi&biag slripsi pada ramggal 15
FEsember 2014
2
ABSTRAK Muhamad Ridwan, NIM: 1110018200075, Judul Skripsi “Hubungan Pemberian Kompensasi dengan Kinerja Mengajar Guru di Lembaga Pendidikan Nurul Falah Cihuni - Pagedangan”. Jurusan/Program Studi Manajemen Pendidikan, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan hubungan antara pemberian kompensasi dengan kinerja mengajar guru, seberapa besar kontribusi kompensasi terhadap kinerja mengajar guru, dan apakah hal tersebut memiliki signifikansi atau tidak. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kuantitatif, dengan instrumen utama penelitian angket serta didukung oleh studi dokumen dan wawancara untuk memperoleh hasil penelitian yang optimal. Sedangkan teknik korelasi yang digunakan adalah product moment. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai r hitung sebesar 0,46 dan termasuk kategori sedang atau cukup (nilai rhitung pada rentang 0,40 – 0,69) dengan nilai KD sebesar 21,16 %. Dengan demikian terdapat hubungan yang sedang atau cukup antara pemberian kompensasi terhadap kinerja mengajar guru dan pemberian kompensasi memberikan kontribusi yang sedang dalam meningkatkan kinerja mengajar guru. Dengan demikian salah satu cara untuk meningkatkan kinerja guru dalam mengajar dapat dilakukan dengan memberikan kompensasi yang sesuai. Dari kesimpulan tersebut disarankan pihak Yayasan Nurul Falah CihuniPagedangan kiranya dapat memberikan kompensasi yang sesuai, agar para guru dapat menampilkan kinerjanya secara baik sehingga pembelajaran menjadi berkualitas dan tujuan pendidikan secara institusional dapat tercapai dengan optimal.
ABSTRACT Muhamad Ridwan, NIM: 1110018200075, Thesis Title “Granting Compensation Relationship with Teacher’s Teaching Performance in Educational Institution Nurul Falah Cihuni – Pgedangan”. Department/Study Program Management Education, Faculty of Tarbiya Science and Teaching UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
This study is aimed to describe the relationship between granting compensation with teacher’s teaching performance, how much is compensation on teacher’s teaching performance, and is these things have significance or not. Study method which is used is descriptive quantitative method, with the main instrument of study is questionnaires and supported by document study and interview to get optimal study result, while correlation technique is used product moment. Study result is shown that r counted value for 0.46 and included in average or moderate category (r counted value on the range 0.40 – 0.69) with KD value for 21.16%. Therefore there is average or moderate relation between granting compensation on teacher’s teaching performance and granting compensation by giving average contribution in improve teacher’s teaching performance. Thus, one way to improve teacher’s teaching performance can be implemented by giving proper compensation. From those conclusion can be suggested for Yayasan Nurul Falah Cihuni – Pagedangan party presumably be able to give proper compensation, so that teachers can display a good performance so that learning becomes qualified and the aims of the education institutionally can be achieve optimally.
3
KATA PENGANTAR Alhamdulillah puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah swt, yang telah menciptakan manusia sebaik-baiknya bentuk dan keajaiban, untuk menjadi khalifah di muka bumi ini. Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada junjungan umat manusia, yaitu Nabi Muhammad SAW sang pemilik akhlak mulia, pembawa kebenaran dan kedamaian bagi seluruh alam. Selama penyusunan skripsi ini tidak sedikit kesulitan dan hambatan yang dihadapi dan dialami penulis, baik yang berkenaan dengan pengaturan waktu, pengumpulan data maupun biaya yang tidak sedikit. Namun dengan kerja keras dan dukungan serta motivasi dari berbagai pihak skripsi ini dapat terselesaikan. Untuk itu penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada: 1. Dra. Nurlena Rifa’i, MA, Ph.D. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Dr. Hasyim Asy’ari, M.Pd. Ketua Prodi Manajemen Pendidikan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Drs. H. Mu’arif SAM, M.Pd. Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan bimbingan, perhatian dan nasehat yang penulis butuhkan selama pembuatan skripsi ini. Beliau adalah orang yang paling berjasa bagi penulis tidak hanya dalam membimbing skripsi dan akademik saja tapi juga dalam kehidupan penulis. 4. Dra. Salman Tumanggor M.Pd. Dosen Penasehat Akademik yang telah memberikan bimbingan selama penulis kuliah di Manajemen Pendidikan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 5. Seluruh Dosen Program Studi Manajemen Pendidikan yang telah membimbing dan mendidik penulis.
4
6. Umi dan Abah tercinta, yang dengan bersusah payah telah mengasuh dan mendidik penulis dan berjuang sehingga penulis dapat menyelesaikan kuliah. Semoga Allah SWT selalu memberikan balasan atas kebaikankebaikan mereka terhadap penulis. 7. Drs. H.M. Najib, M. Si Ketua Umum Yayasan Nurul Falah beserta jajarannya dan guru-guru serta staf TU, yang telah memperkenankan penulis mengadakan penelitian dan membantu dalam pencarian data-data dan memberikan arahan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. 8. Sahabat-sahabat Program Studi Manajemen Pendidikan (Yandri, Rezky, Agung, Abi, Barri, Badrus, Bowo, Alwan, Ramon, Faiz) terimakasih Kebersamaan, semangat dan keceriaannya yang tak terlupakan. 9. Serta segenap pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terima kasih atas bantuan dan dukungannya kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini. Semoga segala kebaikan tersebut mendapatkan balasan yang setimpal dari Allah SWT. Semoga rahmat, taufiq dan hidayah-Nya selalu dilimpahkan kepada kita semua sepanjang kehidupan kita. Amin.
Jakarta,
Desember 2014
Penulis
5
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN .................................................................
i
ABSTRAK ............................................................................................
iii
KATA PENGANTAR .........................................................................
iv
DAFTAR ISI
.......................................................................................
vi
PENDAHULUAN ................................................................
1
A. Latar Belakang ..................................................................
1
B. Identifikasi Masalah ..........................................................
3
C. Pembatasan Masalah .........................................................
3
D. Rumusan Masalah .............................................................
5
E. Tujuan Penelitian ...............................................................
5
F. Kegunaan Penelitian ..........................................................
5
BAB I
BAB II
KAJIAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR DAN PENGUJIAN HIPOTESIS ..................................................
6
A. Kajian Teori ........................................................................
6
1. Pemberian Kompensasi Guru ........................................
8
a. Pengertian Kompensasi ........................................... b. Jenis-jenis Kompensasi ........................................... c. Tujuan Pemberian Kompensasi ............................... d. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemberian Kompensasi ............................................................ 2. Kinerja Mengajar Guru ................................................. a. Pengertian Kinerja Mengajar Guru
11
.........................
b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja Guru dalam Mengajar ............................................. c. Bentuk-bentuk Kinerja Guru dalam Mengajar B. Kerangka Berfikir C. Hipotesis
.......
.............................................................
18
...........................................................................
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ..........................................
36
6
A. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................
36
B. Metode Penelitian ................................................................ 36 C. Variabel Penelitian .............................................................. 36 D. Populasi dan Sample ........................................................... 37 E. Teknik Pengumpulan Data .................................................. 37 F. Instrumen Penelitian ............................................................ 38 G. Teknik Pengelolaan dan Analisis Data ................................. 41 BAB IV HASIL PENELITIAN .........................................................
43
A. Gambaran Umum Objek Penelitian ..................................... 43 1. Gambaran Umum MI Nurul Falah a. Sejarah Singkat
................................. 43
.........................................................
b. Gambaran Kompensasi Guru MI Nurul Falah
.........
2. Gambaran Umum MTs Nurul Falah ............................... 44 a. Sejarah Singkat
........................................................
b. Gambaran Kompensasi Guru MTs Nurul Falah
......
3. Gambaran Umum MA Nurul Falah ................................ 45 a. Sejarah Singkat
........................................................
b. Gambaran Kompensasi Guru MA Nurul Falah
.......
B. Hasil Data Angket ................................................................ 46 C. Hasil Analisis Data ............................................................... 65 D. Pembahasan Hasil Penelitian BAB V
............................................
PENUTUP ..............................................................................
67
A. Kesimpulan .........................................................................
67
B. Saran
...................................................................................
69
DAFTAR PUSTAKAAN ......................................................................
70
LAMPIRAN-LAMPIRAN ...................................................................
72
7
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Guru merupakan komponen penting dalam proses pencapaian tujuan pendidikan, hal ini terlihat dari peran dan tugas yang diembannya. Untuk dapat tampil didepan kelas menyampaikan materi, seorang guru tentu memiliki persiapan yang matang baik dalam bentuk tertulis maupun tidak tertulis. Ia juga harus menguasai materi yang akan diajarkannya dan cara-cara membelajarkannya agar tujuan yang direncanakan dapat tercapai secara optimal. Dengan demikian guru bukan hanya bertugas menyampaikan materi pelajaran kepada siswa tapi ia juga harus mampu merencanakan dan menilai hasil belajar siswa. Menurut Suprihatiningrum Jamil, "peran dan tugas yang diemban guru sangat berat. Tugas guru tidak hanya mengajar, tetapi juga harus dapat mendidik, membimbing, membina, dan memimpin kelas. Sementara peranan guru juga sangat banyak, diantaranya (1) guru sebagai perancang pembelajaran; (2) guru sebagai pengelola pembelajaran; (3) guru sebagai pelaksana pembelajaran; (4) guru sebagai evaluator; (4) guru sebagai konselor; (5) guru sebagai pelaksana kurikulum". 1 Melalui peran dan tugas guru seperti yang tertera diatas, maka seharusnya
guru
meningkatkan
dapat
mutu
menigkatkan
pendidikan.
kinerjanya
Peningkatan
dalam
mutu
upaya
pendidikan
tentutidak dapat dilepaskan dari komponen-komponen pendidikan lainnya, bukan hanya guru, tetapi peserta didik, sarana prasarana, tenaga kependidikan, dan manajemen. Semua komponen tersebut saling mendukung dalam menentukan proses pembelajaran. Namun di antara sekian banyak komponen pendidikan tersebut, aspek utama yang memberikan andil cukup besar dalam menentukan kualitas 1
Suprihatiningrum Jamil, Guru Profesional: Pedoman Kinerja, Kualifikasi, & Kompetensi Guru. (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2013) Cet. I, h.29-30
8
pendidikan
adalah
guru
tertutama
kualitas
proses
dan
hasil
pembelajaran peserta didik di sekolah. Proses pembelajaran peserta didik di sekolah dapat dicapai ketika guru bersungguh-sungguh dalam melaksanakan tugasnya, dan sebaliknya pembelajaran di sekolah tidak akan berjalan dengan baik jika guru dalam melaksanakan tugas tidak sungguh-sungguh. Dalam Undang-undang Nomer 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, Pasal 35 disebutkan bahwa beban kerja guru mencakup kegiatan pokok, yaitu merencanakan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, membimbing dan melatih peserta didik, serta melaksanakan tugas tambahan.2 Oleh karena itu kinerja guru dapat tercermin dari kualitas guru dalam merencanakan pembelajaran,
melaksanakan
pembelajaran,
menilai
hasil
pembelajaran, dan melaksanakan bimbingan dan pelatihan. Jika guru telah melaksanakan tugasnya dengan baik, maka proses pembelajaran di kelas akan berlangsung dengan baik pula. Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah untuk meningkatkan kinerja guru. Salah satunya adalah melalui sertifikasi guru. Sertifikasi guru merupakan upaya pemerintah dalam menigkatkan kinerja guru yang dibarengi dengan penigkatan kesejahteraan guru. Guru yang telah lulus uji sertifikasi akan diberi tunjangan profesi sebesar satu kali gaji pokok sebagai bentuk upaya pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan guru. Tunjangan tersebut berlaku, baik bagi guru yang berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) maupun bagi guru yang berstatus penigkatan
non-pegawai kinerja
dan
negeri
sipil
(non-PNS/swasta).
kesejahteraan
guru,
diharapkan
Dengan dapat
menigkatkan mutu pembelajaran dan mutu pendidikan di Indonesia secara berkelanjutan. 2
Muhammad Arifin & Barnawi, Kinerja Guru Profesional, (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2012) Cet. I, h.14-15
9
Namun dewasa ini kondisi guru yang telah tersertifikasi belum membawa dampak yang positif dalam penigkatan kinerja guru. Menurut Baedhowi, sebagaimana dikutip Payong “kompetensi guru yang lulus sertifikasi melalui penilaian portofolio tidak banyak mengalami
penigkatan,
malah
ada
kecenderungan
mengalami
penurunan. Sebagian guru yang telah lulus sertifikasi sering tidak masuk mengajar, karena merasa sudah memiliki sertifikasi dan akan mendapatkan tunjangan profesi secara otomatis”. 3 Jika guru yang sudah tersertifikasi saja belum menunjukkan kinerjanya secara optimal, maka dapat diduga kinerja guru yang belum tersertifikasi tidak lebih baik. Fenomena tentang rendahnya kinerja guru memang terjadi di banyak lembaga pendidikan, salah satunya adalah di lembaga pendidikan yayasan Nurul Falah Cihuni – Pagedangan. Yayasan tersebut memiliki 3 lembaga pendidikan yaitu MI, MTs dan MA dengan
jumlah
tenaga
pengajar
47
guru.
Berdasarkan
hasil
pengamatan dan kajian dokumen diketahui masih terdapat guru yang terlambat masuk kelas, tidak membuat persiapan pembelajaran, meninggalkan
kelas
ketika
menyelesaikan
tugas-tugas
pelajaran
berlangsung
administrative
tepat
dan
waktu,
tidak seperti
membuat soal, membuat program tahunan dan semesteran dan lainlain4.
Semua
itu
menunjukkan
bahwa
guru
belum
mampu
menjalankan tugasnya secara baik. Kondisi seperti itu disebabkan karena banyak faktor. Kurangnya pengawasan dari kepala sekolah dan penerapan sanksi yang tidak tegas membuat guru bebas melanggar aturan tanpa rasa takut, sebagian guru belum memahami dan menyadari bahwa mereka adalah ujung tombak pendidikan yang seharusnya mampu mengawal lajunya proses pendidikan dengan menampilkan kinerja terbaiknya. Status honorer yang disandang oleh 3
Payong Marselus R, Sertifikasi Profesi Guru (Jakarta: PT. Indeks Permata Puri Media. 2011), h. 88 4 Wawancara dengan Kepsek tanggal 15 Juli 2014 dan studi dokumen kehadiran guru
10
guru ternyata juga memberikan kontribusi terhadap rendahnya kinerja guru, selain itu rendahnya gaji dan penghargaan lain-lain yang diterima guru juga mempengaruhi kinerja mereka. Hal ini diakui oleh kepala sekolah yang menyatakan bahwa sebagaian guru berstatus honorer dan pihak terkait yayasan sendiri belum mampu memberikan kompensasi yang sesuai harapan guru. Berdasarkan fenomena tersebut, penulis tertarik untuk mengkaji lebih jauh masalah kinerja guru melalui sebuah penelitian dengan judul
"Hubungan
Pemberian
Kompensasi
dengan
Kinerja
Mengajar Guru di Lembaga Pendidikan Nurul Falah Cihuni Pagedangan." B. Identifikasi Masalah Dengan memperhatikan uraian pada latar belakang diatas, maka terdapat beberapa masalah yang mempengaruhi mutu pendidikan, diantaranya: 1. Kurangnya pengawasan dari Kepala sekolah dan penerapan sanksi yang tidak tegas membuat guru bebas melanggar aturan tanpa rasa takut. 2. Guru-guru belum memahami dan menyadari bahwa mereka adalah ujung tombak pendidikan, sehingga membuat guru kurang optimal dalam melaksanakan tugasnya. 3. Rendahnya gaji dan penghargaan serta status honorer yang disandang
guru
ternyata
memberikan
kontribusi
terhadap
rendahnya kinerja guru.
C. Pembatasan Masalah Sesuai dengan identifikasi masalah yang telah diuraikan diatas, maka untuk lebih memfokuskan penelitian ini.
Penulis hanya
membatasi masalah pada kompensasi yang diterima oleh guru dan
11
kinerja mengajar guru. Adapun kajian tentang pemberian kompensasi difokuskan pada gaji, insentif, tunjangan dan lingkungan kerja. Sedangkan kajian tentang kinerja guru dalam mengajar difokuskan pada perencanaan pembelajaran, penguasaan materi pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran dan evaluasi pembelajaran. D. Perumusan Masalah Dari pembatasan masalah diatas, maka masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah “apakah terdapat hubungan yang signifikan antara Pemberian kompensasi dengan kinerja mengajar guru di Lembaga Pendidikan Nurul Falah Cihuni – Pagedangan Kabupaten Tangerang?”. Dari rumusan masalah tersebut dapat dikemukakan tiga pertanyaan penelitian yaitu: 1. Bagaimana kinerja mengajar guru di Lembaga Pendidikan Nurul Falah Cihuni – Pegedangan? 2. Bagaimana pemberian kompensasi di Lembaga Pendidikan Nurul Falah Cihuni – Pagedangan? 3. Adakah
hubungan
yang
signifikan
antara
pemberian
kompensasi dengan kinerja mengajar guru di Lembaga Pendidikan Nurul Falah Cihuni – Pagedangan? E. Tujuan Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah maka penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan hubungan pemberian kompensasi dengan kinerja mengajar guru di Lembaga Pendidikan Nurul Falah Cihuni– Pagedangan Kabupaten Tangerang. F. Kegunaan Penelitian Kegunaan penelitian ini adalah: 1. Hasil
penelitian
diharapkan
dapat
memberikan
kontribusi
pemikiran khususnya bagi para guru dan para tenaga kependidikan pada umumnya.
12
2. Memberikan masukan bagi sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan, khususnya mengenai kompensasi guru dalam upaya meningkatkan kinerja mengajar guru.
13
BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Kajian Teori Sesuai dengan variabel yang dikajai dalam penelitian ini maka teori yang diuraikan pada BAB II meliputi konsep tentang pemberian kompensasi sebagai variabel dependen (terikat) dan kinerja guru dalam mengajar sebagai variabel independen (bebas). 1. Pemberian Kompensasi Guru Salah satu tanggung jawab organisasi yang mempekerjakan seseorang untuk mencapai tujuan organisasi adalah pemberian kompensasi atau balas jasa atas apa yang seseorang kerjakan untuk organisasi tersebut. a. Pengertian Kompensasi Pengertian kompensasi itu sendiri menurut Herman Sofyandi merupakan suatu bentuk biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan dengan harapan bahwa perusahaan akan memperoleh imbalan dalam bentuk prestasi kerja dari karyawannya. 5 Menurut Wilson Bangun kompensasi adalah sesuatu yang di terima karyawan atas jasa yang mereka sumbangkan pada pekerjaannya. 6
Sedangkan
Wukir
menjelaskan
bahwa
kompensasi adalah suatu balas jasa atau imbalan yang diberikan kepada karyawan atas pekerjaan mereka. Kompensasi harus sesuai dengan jumlah dan kualitas pekerjaan”.7 Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kompensasi didefinisikan sebagai imbalan berupa uang atau bukan uang yang diberikan kepada
5
Sofyandi Herman, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2008), Cet. I, h. 159 6 Bangun Wilson, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: Erlangga, 2012), hal. 255 7 Wukir, Manajemen Sumber Daya Manusia dalam Organisasi Sekolah, (Yogyakarta: Multi Presindo, 2013) Cet. I, h. 84
14
karyawan dalam perusahaan atau organisasi. 8 Jadi dari keempat pendapat tentang kompensasi tersebut, dapat disimpulkan bahwa kompensasi adalah sebuah tanda balas jasa atau suatu yang harus diterima oleh seseorang yang telah bekerja untuk organisasi atau perusahaan. Adapun beberapa pendapat para ahli tentang kompensasi yaitu Malayu S.P. Hasibuan mengatakan bahwa kompensasi adalah suatu pendapatan yang berbentuk uang, barang langsung atau tidak langsung yang diterima karyawan sebagai imbalan atas jasa yang diberikan kepada perusahaan. Endrew F. Sikula mendeskripsikan a compompentation is anything that constitutes or is regarded as an equivalent or recompense (kompensasi adalah segala sesuatu yang dikontribusikan atau dianggap sebagai
suatu
balas
jasa). 9
Sedarmayanti
menjelaskan
kompensasi adalah segala sesuatu yang diterima karyawan sebagai
balas
jasa
mereka. 10
E.
Mulyasa
mengartikan
kompensasi adalah balas jasa yang diberikan dinas pendidikan dan sekolah kepada tenaga kependidikan, yang dapat dinilai dengan uang dan mempunyai kecenderungan diberikan secara tepat.11 Berdasarkan beberapa pengertian kompensasi menurut para ahli di atas, maka dapat dikatakan bahwa kompensasi merupakan imbalan yang wajib diberikan organisasi kepada karyawan atas kontribusi mereka kepada perusahaan.Namun dalam pemberian kompensasi tersebut, harus memperhatikan prinsip adil dan wajar
8
Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indoneisa, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2008) cet. Pertama edisi ke-4, h. 719 9 Malayu. S. P. Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2000, Edisi Revisi), h. 118-119 10 Sedarmayanti, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Bandung: PT Refika Aditama, 2007), h. 239 11 E. Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Profesional Dalam Konteks Menyukeskan MBS dan KBK (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2004), cet. ke-4, h. 158
15
serta peraturan perundang-undangan. Seperti yang dijelaskan oleh Malayu S. P. Hasibuan, “Program kompensasi atau balas jasa umumnya bertujuan untuk kepentingan perusahaan, karyawan, dan pemerintah/masyarakat. Supaya tujuan tercapai dan memberikan kepuasan bagai semua pihak hendaknya program kompensasi ditetapkan berdasarkan prinsip adal dan wajar, undang-undang perburuhan,
serta
memperhatikan
internal
dan
eksternal
konsistensi”. 12 Dengan adanya kompensasi ini diharapkan dapat memotivasi dan meningkatkan kinerja seseorang dalam bekerja, oleh karena itu pemberian kompensasi harus diperhatikan. b. Jenis-jenis Kompensasi Kompensasi merupakan bentuk balas jasa yang diberikan organisasi kepada seseorang yang telah bekerja untuk organisasi. Dalam pemberian kompensasi tersebut terdapat beberapa bentuk kompensasi seperti gaji bulanan, tunjangan sosial, jaminan kesehatan dan lain-lain. Menurut Herman Sofyandi kompensasi dapat dikategorikan kedalam dua golongan besar, yaitu: 1) Kompensasi langsung (direct compensation) yaitu suatu balas jasa yang diberikan perusahaan kepada karyawan karena telah memberikan prestasinya demi kepentingan perusahaan. Kompensasi ini diberikan, karena berkaitan secara langsung dengan pekerjaan yang dilakukan oleh karyawan tersebut. Sebagai contoh: Upah/gaji, insentif/bonus, tunjangan jabatan. 2) Kompensasi tidak langsung (indirect compensation) yaitu pemberian kompensasi kepada karyawan sebgai tambahan yang didasarkan kepada kebijakan pimpinan dalam rangka upaya menigkatkan kesejahteraan karyawan. Tentunya pemberian kompensasi ini tidak secara langsung berkaitan dengan pekerjaan yang dilakukan oleh karyawan tersebut. Sebagai contoh: tunjangan hari raya, tunjangan pension, tunjangan kesehatan dan lainnya, termasuk fasilitas-fasilitas 12
Malayu. S. P. Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2000, Edisi Revisi), h. 120
16
dan pelayanan yang diberikan perusahaan. 13 Jenis-jenis
atau
macam-macam
kompensasi
tersebut
menggambaarkan bahwa banyak jenis kompensasi yang biasa diberikan oleh organisasi kepada guru, baik itu secara langsung yang berhubungan dengan pekerjaannya maupun tidak langsung atau
inisiatif
organisasi
untuk
memberikan
kompensasi
tambahan.Hadiati dalam tulisan Wukir, mengemukakan jenisjenis kompensasi sebagai berikut: 1) Gaji/Upah, adalah pemberian kompensasi secara mingguan, dua mingguan maupun bulanan. Gaji/Upah ini berupa gaji pokok, gaji berdasarkan kinerja, biaya hidup. 2) Insentif, adalah komponen utama dari kompensasi yang bertujuan untuk mendorong penigkatan produktivitas pegawai. Yang termasuk dalam system insentif adalah bonus, komisi dan kurva kematangan. 3) Kompensasi pelengkap, adalah suatu kompensasi yang bentuknya tidak langsung dan berkaitan dengan prestasi kerja pegawai. 4) Jaminan rasa aman karyawan: Pensiun, tunjangan kesehatan, asuransi. 5) Gaji dan upah yang dibayarkan pada saat pegawai tidak bekerja atau pada saat cuti tidak diambil maka bias diganti dengan uang. 6) Program pelayanan, adalah berlangganan surat kabar, majalah, sarana olahraga, perayaan hari raya, voucher, dan program social lainnya. 14 Jenis-jenis pemberian kompensasi di atas merupakan sesuatu yang
dapat
memberikan
motivasi
dan
membantu
para
pegawainya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Sehingga dalam bekerjapun mereka memiliki semangat dan motivasi. c. Tujuan Pemberian Kompensasi Kompensasi
mempunyai
tujuan
sangat
penting
dalam
organisai. Pemberian kompensasi mempunyai dampak positif 13
Sofyan Herman, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2008) Cet. I, h. 159-160 14 Wukir, Manajemen Sumber Daya Manusia dalam Organisasi Sekolah, (Yogyakarta: Multi Presindo, 2013) Cet. I, h. 86-87
17
bagi karyawan maupun organisasi.
Menurut Melayu S.P.
Hasibuan, tujuan pemberian kompensasi (balas jasa) antara lain adalah ikatan kerja sama, kepuasan kerja, pengadaan efektif, motivasi, menjamin keadilan, disiplin, pengaruh serikat kerja dan pengaruh pemerintah. 15 Pemberian kompensasi dapat menciptakan suatu ikatan kerja sama yang formal antara pengusaha dengan karyawan dalam kerangka
organisasi.
Pengusaha
dan
karyawan
saling
membutuhkan satu sama lainnya, oleh karena itu pemberian kompensasi dapat dijadikan ikatan kerjasama yang telah disepakati.Dengan adanya ikatan kerja samatersebut tentunya Karyawan/guru
harus
bekerja
dengan
mengerahkan
kemampuannya, waktu serta tenaga. Sehingga semua pencapaian tujuan organisasipun tercapai. Oleh karena itu, pengusaha harus memberikan kompensasi yang sesuai dengan apa yang telah diberikan oleh karyawan/guru terus sehingga akan memberikan kepuasan kerja bagi karyawan/guru. Program kompensasi yang menarik dapat membantu dalam pengadaan karyawan yang efektif, karena dengan program pemberian kompensasi tersebut maka calon karyawan yang berkualifikasi baik dengan kemampuan dan keterampilan tinggi akan muncul, sesuai dengan kriteria yang ditetapkan oleh perusahaan.
Dengan
kompensasi
yang
layak
pulaakan
memberikan memotivasi kepada karyawan untuk memberikan kinerja terbaik dan menghasilkan produktifitas kerja yang optimal.
Untuk
menigkatkan
motivasi
bagi
karyawan,
perusahaan biasanya memberikan insentif berupa uang dan hadiah lainnya. Pemberian kompensasi itu haruslah adil, karena kompensasi yang baik akan menjamin terjadinya keadilan 15
Malayu. S. P. Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2000, Edisi Revisi), h. 121-122
18
diantara karyawan dalam organisasi. Pemberian kompensasi juga berkaitan dengan keadilan internal maupun keadalian eksterna l. Dengan pemberian kompensasi yang memadai, adil dan menimbulkan kepuasan kerja makaakan mendorong tingkat kedisiplinn karyawan dalam bekerja. Karyawan akan berperilaku sesuai dengan yang diinginkan organisasi. Karyawan juga akan menyadari serta mentaati peraturan-peraturan yang berlaku dalam perusahaan. Perilaku disiplin karyawan ditampilkan sebagai
bentuk
wujud
terimakasih
karyawan
terhadap
perusahaan atas kompensasi yang mereka terima. Besar kecilnya kompensasi yang diberikan perusahaanperusahaan bagi karyawannya tidak terlepas dari pengaruh adanya serikat buruh atau serikat pekerja. Serikat ini akan sangat mempengaruhi, apabila serikat buruhnya kuat, maka bisa dipastikan tingkat kompensasi yang diberikan perusahaan bagi karyawan
tinggi,
begitupun
sebaliknya.
Pemerintahpun
menjamin atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi masyarakat. Untuk itu, melalui kebijakan perundangan dan regulasi, pemerintah mengeluarkan berbagai macam peraturan yang pada intinya untuk melindungi pekerja. Oleh karena itu tujuan
pemberian
kompensasi
itu
sendiri
adalah
untuk
memberikan penghidupan yang layak bagi pegawainya. Tujuan kepuasan
pemberian kepada
kompensasi
semua
pihak,
seharusnya baik
memberikan
karyawan
maupun
perusahaan.Dengan pemberian kompensasi karyawan dapat memenuhi kebutuhan hidupnya, dan sebaliknya perusahaan mendapatkan laba atau keuntungan. d. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemberian Kompensasi Seseorang
yang
bekerja
pada
organisasi
tentunya
mengharapkan sebuah imbalan atau balas jasa yang sesuai
19
dengan apa yang mereka kerjakan. Oleh karena itu pemberian balas jasa atau kompensasi yang dilakukan organisasi harus sesuai
dengan
pekerjaan
karyawannya.
Tentunya
setiap
karyawan memiliki tugas yang berbeda-beda, maka dari itu pemberian kompensasipun pasti berbeda-beda. Wukir menjelaskan beberapa faktor yang mempengaruhi pemberian kompensasi dalam table berikut ini: Tabel 2.1 Contoh faktor-faktor yang dapat mempengaruhi besarnya gaji/kompensasi 16 Faktor Kompensasi Pengalaman
Penjelasan Pengalaman merupakan pelatihan dan pengembangan yang diperoleh dari pekerjaan sebelumnya yang diperlukan sebagai kualifikasi di posisi tersebut. Persyaratan bagi factor ini biasanya ditunjukkan melalui waktu yang dibutuhkan untuk memperileh pengalaman tersebut.
Pendidikan
Pendidikan menunjukkan dasar kemampuan, keahlian dan intelektual yang dibutuhkan untuk posisi yang ditentukan. Biasanya diasumsikan telah diperoleh melalui sekolah umum, sekolah tinggi atau universitas.
Kompleksitas pekerjaan
Faktor ini mengukur variasi dan kesulitan pekerjaan yang akan dilakukan dan level keahlian dan pertimbangan yang diperlukan dalam melakukan pekerjaan.
Supervsisi yang Hal ini mengacu kepada level mana diterima pekerjaan tersebut disupervisi dan dibimbing dengan praktik atau contoh dan kebutuhan posisi tersebut terhadap pemecahan masalah dan pembuatan keputusan. 16
Wukir, Manajemen Sumber Daya Manusia dalam Organisasi Sekolah, (Yogyakarta: Multi Presindo, 2013) Cet. I, h. 90-91
20
Supervisi yang Faktor ini mengukur tanggung jawab dalam dijalankan mengarahkan pekerjaan orang lain. Faktor ini ditentukan oleh sifat dan kompleksitas dari pekerjaan yang disupervisi, tingkat tanggung jawab dalam mencapai hasil yang diinginkan dan jumlah orang yang disupervisi. Misalnya berapa banyak orang yang disupervisi secara langsung maupun tidak langsung oleh pemegang jabatan tersebut. Tuntunan mental
Faktor ini menilai jumlah dan kelanjutan dari tuntunan mental yang dibutuhkan untuk melakukan pekerjaan misalnya mengukur tingkat konsentrasi yang dibutuhkan untuk pekerjaan tertentu.
Tuntunan Fisik
Faktor ini menilai jumlah dan frekuensi dari usaha fisik yang dibutuhkan untuk melakukan pekerjaan.
Kondisi Pekerjaan
Faktor ini menilai bagaimana keadaan lingkungan pekerjaan, misalnya apakah terdapat panas berlebihan, populasi suara, penggunaan bahan kimia, ventilasi yang kurang dll.
Kebijakan organisasi dalam memberikan kompensai tentunya harus
dipertimbangkan
berdasarkan
faktor-faktor
yang
dijelaskan diatas. Pada intinya, terlepas dari faktor-faktor tersebut pemberian kompensasi harus sesuai dengan kemampuan organisasi dan tentunya sesuai perjanjian yang telah disepakati. Peraturan perundang-undangan yang berlaku mengenai upah tenaga kerjapun harus diperhatikan. Berdasarkan kajian teori tentang kompensasi maka yang dimaksud pemberian kompensasi adalah balas jasa yang diberikan oleh organisasi atau perusahaan kepada karyawan yang telah bekerja untuk organisasi tersebut. Bentuk-bentuk kompensasi tersebut bias secara langsung atau tidak langsung.
21
Pemberian kompensasi tersebut bertujuan untuk membentuk ikatan kerja sama antara karyawan dan perusahaan, serta memberikan kepuasan kerja bagi karyawan. Kompensasi juga dapat berfungsi sebagai daya jual untuk mendapatkan karyawan yang diinginkan perusahaan. Adapun beberapa faktor yang dapat mempengaruhi pemberian kompensasi tersebut, diantaranya pengalaman
atau
skill,
pendidikan,
beban
kerja
yang
dilakukannya atau kondisi kerja.
2. Kinerja Mengajar Guru Kinerja
mengajar
guru
sangat
penting
dalam
proses
pembelajaran, dengan melaksanakan tugas mengajar maka proses pembelajaran akan terwujud. a. Pengertian Kinerja Mengajar Guru Kinerja mengajar guru merupakan faktor terpenting dalam ketercapian proses pendidikan. Oleh karena itu penulis akan memaparkan beberapa penjelasan mengenai kinerja mengajar guru. Pertama masalah kinerja, istilah kinerja berasal dari kata job performance atau actual performance (prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang dicapai oleh seseorang). 17 Dalam kamus bahasa Indonesia, kinerja dapat diartikan "sesuatu yang dicapai, prestasi yang diperlihatkan, kemampuan kerja".18Menurut Hadari Nawawi, Kinerja adalah "kemampuan yang dimiliki oleh individu dalam melakukan sesuatu pekerjaan, sehingga
terlihat
prestasi
pekerjaannya
dalam
mencapai
tujuan".19Dengan demikian kinerja dapat dipahami sebagai aktifitas seseorang dalam melaksanakan tugas yang diembannya 17
Anwar Prabu Mangkunegara, Evaluasi Kinerja SDM, (Bandung: PT. Refika Aditama, 2006), Cet. II, h. 9 18 Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2002), Cet. ke II 19 Hadari Nawawi, Administrasi Pendidikan, (Jakarta: PT. Gunung Agung, 1996), Cet. 13, h. 34.
22
berdasarkan kemampuan yang dimilikinya. Sedangkan menurut Anwar Prabu Mangkunegara kinerja (prestasi kerja) adalah "Kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan". 20 Dari definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa kinerja adalah sebuah usaha yang dilakukan oleh seseorang dalam melaksanakan tugasnya. Suryoto Subrotomendefinisikanbahwa kinerja guru adalah kesanggupan atau kecakapan para guru dalam mencapai suasana komunikasi yang edukatif antara guru dan peserta didik yang mencakup segi kognitif, afektif, dan psikomotorik sebagai upaya mempelajari sesuatu berdasarkan perencanaan sampai dengan tahap evaluasi dan tindak lanjut agar tercapai tujuan pembelajaran.21 Oleh karena itu kinerja sangat mempengaruhi hasil dari usaha yang dlakukan selama kurun waktu yang telah ditetapkan. Berkaitan dengan kinerja guru, maka wujud dari perilaku kinerja yang dimaksud adalah kegiatan guru dalam proses pembelajaran. Seorang
guru
melaksanakan
harus
mampu
kegiatan
merencanakan
pembelajaran
dan
pembelajaran, menilai
serta
mengevaluasi hasil belajar. Pengertian tentang mengajar dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
dinyatakan
bahwa
mengajar
berarti
memberi
penjelasan.22 Sedangkan menurut Winarno Suracmad, “Mengajar adalah peristiwa yang terikat oleh tujuan, terarah pada tujuan dan dilaksanakan semata-mata untuk mencapai tujuan itu.” 23 Menurut Moh. Uzer Usman, “Mengajar merupakan usaha mengorganisasi lingkungan dalam hubungannya dengan anak
20
Anwar Prabu Mangkunegara, Evaluasi Kinerja SDM, (Bandung: PT. Refika Aditama, 2006), Cet. II,h. 9 21 Suryo Subroto, Proses Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 1997) Cet.1, h.25 22 Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2002), Cet. ke II 23 Winarno Suracmad, MetodologI Pengajaran Nasional, (Bandung: CV. Jemmars, 2000), h. 24
23
didik dan bahan pengajaran yang menimbulkan proses belajar”. 24 Tyson
dan
Caroll
yang
dikutip
oleh
Muhibbin
Syah
mengungkapkan bahwa mengajar adalah sebuah cara dan sebuah proses hubungan timbal balik antara siswa dan guru yang sama sama aktif melakukan kegiatan.25 Jadi dari empat pendapat tentang pengertian mengajar tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa mengajar adalah sebuah proses interaksi antara guru dan murid dalam mencapai tujuan pembelajaran. Dari berbagai pengertian tentang kinerja dan mengajar tersebut maka dapat diambil kesimpulan bahwa kinerja mengajar guru adalah upaya atau usaha yang dilakukan oleh guru dalam mengajar anak didiknya untuk mencapai tujuan pendidikan. Kinerja guru dalam mengajar dan sebagai pengajar sudah seharusnya menyajikan ilmu yang dia miliki kepada peserta didik. Dalam menjalankan tugasnya itu tentu memerlukan pengalaman, pengetahuan dan tau bagaimana menyampaikan ilmu tersebut dengan baik. b. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Guru dalam Mengajar Dalam menjalankan tugas dan perannya seorang guru harus benar-benar penuh rasa tanggung jawab terhadap pekerjaannya. Pekerjaan seorang guru adalah pekerjaan professional yang sarat dengan hak dan kewajiban. Maka dari itu seorang guru harus mencintai dan menghargai profesi yang ditekuninya. Suharsimi arikunto mengatakan bahwa ada enam faktor penting yang merupakan penentu keberhasilan dalam pembelajaran, yaitu siswa, guru, kurikulum (yang tidak terpisah dari pembelajaran),
24
Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2005), Cet. Ke-17, h.6 25 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2002), Cet. Ke-7, h. 182
24
prasarana, pengelolaan, lingkungan dan situasi umum sekolah. 26 Keenam faktor diatas saling berkaitan antara satu dengan yang lainnya sehingga menghasilkan output yang berkualitas. Dalam upaya mencapai tujuan pengembangan potensi siswa secara optimal, banyak faktor yang harus dipenuhi serta diperhatikan oleh guru, baik secara langsung maupun tidak langsung yang dapat mempengaruhi proses belajar siswa. Diantara faktor-faktor itu adalah faktor kemampuan guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar dengan adanya interaksi guru dan siswa. 27 Dengan demikian, maka jelas bahwa faktor yang sangat penting dalam mempengaruhi baik buruknya prestasi siswa adalah guru. Oleh karena itu kinerja guru dalam mengajar harus diperhatikan. Faktor yang dapat mempengaruhi kinerja guru tersebut diantaranya adalah: 1) Kesempatan, jika guru tidak diberikan kesempatan untuk menggunakan keahliannya dalam mengajar dalam bidangnya maka sekolah mungkin tidak akan mendapatkan kinerja yang optimal dari guru tersebut. 2) Keahlian, jika guru tidak mempunyai keahlian yang memadai dalam bidang tugasnya maka kinerjanyapun tidak optimal. 3) Motivasi, motivasi sangat mempengaruhi kinerja guru dan tentunya terdapat motivasi tersendiri dari setiap guru dalam bekerja.28 Pupuh
Fathurrohman
dan
M.
Sutikno
menulis
bahwa:"Performance guru dalam mengajar dipengaruhi dalam berbagai
faktor,
seperti
tipe
kepribadian,
latar
belakang
kependidikan, pengalaman dan yang tak kalah penting adalah pandangan filosofis guru kepada peserta didik. Di samping itu guru dituntut menguasai berbagai kompetensi (kecakapan) dalam 26
Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Supervisi (Jakarta: Rineka Cipta, 2004), h. 32-33 Cece Wijaya, A. Tabrani Rusyan, Kemampuan Dasar Guru Dalam Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1991) h. 3-4 28 Wuklir, Manajemen Sumber Daya Manusia dalam Organisasi Sekolah, (Yogyakarta: Multi Presindo 2013) Cet.I, h.117 27
25
melaksanakan
profesi
keguruannya
agar
dapat
mencapai
lingkungan belajar yang baik bagi peserta didik, sehingga tujuan pengajaran dapat tercapai dengan optimal". 29 Berdasarkan penjelasan yang dikemukakan di atas, maka faktor-faktor
yang
disimpulkan
mempengaruhi
bahwa
kinerja
pemberian
guru
kesempatan
dapat untuk
mengembangkan potensi diri dan memiliki keahlian yang di hargai serta lingkungan atau iklim kerja yang bersahabat merupakan kesejahteraan yang sangat berharga dan tentunya sangat mempengaruhi kinerja guru. c. Macam-macam Kemampuan/Kinerja Guru dalam Mengajar Untuk
mencapai
kemampuan
dasar
keberhasilan, dalam
guru
harus
melaksanakan
mempunyai
tugasnya.
dalam
penjelasan pasal 10 ayat 1 Undang-Undang RI No.14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen, kemampuan dasar guru tersebut mencakup tiga macam, yaitu: 1) Kemampuan Pribadi Kemampuan pribadi adalah kemampuan pribadi guru dalam proses
belajar
mengajar.Cece
Wijaya
danTabrani
Rusyan
merinci kemampuan pribadi guru meliputi: a) b) c) d) e) f) g) h)
Kemampuan dan integritas pribadi Peka terhadap perubahan dan pembaharuan Berfikir alternative Adil, jujur dan obyektif Di siplin dalam melaksanakan tugas Ulet dan tekun dalam bekerja Berusaha memperoleh hasil kerja sebaik-baiknya Simpatik dan menarik, luwes bijaksana dan sederhana dalam bertindak i) Berwibawa.30
29
Pupuh Fathurrohman dan M. Sobri Sutikno, Strategi Belajar Mengajar, (Bandung: PT. Refika Aditama, 2007), Cet. I, h.44 30 Cece Wijaya, A. Tabrani Rusyan, Kemampuan Dasar Guru Dalam Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1991) h. 21
26
2) Kemampuan Professional Kemampuan
Professional
adalah
kemampuan
dalam
penguasaan akademik (mata pelajaran) yang diajarkan dan terpadu dengan kemampuan mengajarnya sekaligus, sehingga seorang
guru
memiliki
wibawa
akademis.
Kemampuan
professianal meliputi: a) b) c) d) e) f)
Kemampuan menguasai bahan pelajaran Kemampuan mengelola program belajar mengajar Kemampuan mengelola kelas Kemampuan menggunakan media Kemampuan menguasai landasan-landasan pendidikan Kemampuan menilai prestasi siswa untuk pendidikan dan pengajaran g) Kemampuan mengenai fungsi dan program pelajaran dan penyuluhan h) Kemampuan mengenal dan menyelenggarakan administrasi sekolah i) Kemampuan memahami prinsip-prinsip guna keperluan pengajaran.31
3) Kemampuan Sosial Kemampuan Sosial adalah kemampuan yang berhubungan dengan bentuk partisipasi sosial seorang guru dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat tempat ia bekerja baik secara formal maupun non formal. Kemampuan Sosial berkaitan dengan kemampuan diri dalam menghadapi orang lain. Dalam peraturan pemerintah No.19 Tahun 2005 tentang standar nasional pendidikan dijelaskan kemampuan sosial adalah kemampuan pendidik sebagai bagian dari masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua peserta didik, dan
masyarakat sekitar. 32 Jadi dapat
dikatakan bahwa kemampuan sosial yang harus dimiliki seorang guru adalah cakap dalam berkomunikasi, mampu bersikap
31
Cece Wijaya, A. Tabrani Rusyan, Kemampuan Dasar Guru...., h. 25-30 Undang-undang RI No. 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan
32
27
simpatik, dapat bekerjasama dan pandai bergaul dengan kawan sejawat dan mitra pendidikan. Apabila guru telah memiliki ketiga kompetensi tersebut di atas, maka guru tersebut telah memiliki hak professional karena ia telah jelas memenuhi syarat-syarat berikut: a) Mendapatkan pengakuan dan perlakuan hukum terhadap batas wewenang keguruan yang menjadi tanggung jawabnya b) Memiliki kebebasan unutk mengambil langkah-langkah interaksi edukatif dalam batas tanggung jawabnya dan ikut serta dalam proses pengembangan pendidikan setempat. teknis kepemimpinan dan dukungan c) Menikmati pengelolaan yang efektif dan efisien dalam rangka menjalankan tugas sehari-hari. d) Menerima perlindungan dan penghargaan yang wajar terhadap usaha-usaha dan prestasi yang inovatif dalam bidang pengabdiannya. e) Menghayati kebebasan mengembangkan kompetensi profesionalnya secara individu maupun secara institusional. 33 Dengan terpenuhinya syarat-syarat tersebut, maka sudah seharusnya guru dapat melaksanakan tugasnya dengan baik sebagai guru. Tugas professional guru dalam mengajar meliputi tugas merencanakan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran dan
menilai
pembelajaran. 34
Berikut
adalah
klasifikasi
keterampilan tugas professional guru: a) Keterampilan Merencanakan Pembelajaran Keterampilan guru dalam merencanakan pembelajaran tercermin dari kemampuan guru dalam memahami dan merumuskan
tujuan
pembelajaran
tersebut,
mengembangkan materi pelajaran, lalu melakukan analisis terhadap pembelajaran, mengenalai dan mengidentifikasi 33
Rusman, Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer Profesionalisme Guru Abad 21”, (Bandung: Alfabeta, 2013) Cet. Ke-2, h. 39 34 Rusman, Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer Profesionalisme Guru Abad 21”, (Bandung: Alfabeta, 2013) Cet. Ke-2, h. 40
“Mengembangkan “Mengembangkan
28
perilaku siswa, mengambangkan media dan metode pembelajaran,
melakukan
penilaian
akhir
terhadap
rencana pembelajaran. b) Keterampilan Melaksanakan Pembelajaran Keterampilan melaksanakn
pembelajaran ini
terlihat
ketika guru berinteraksi langsung dengan siswa dikelas. Guru melakukan aktivitas-aktivitas pembelajaran sampai pada menutup pembelajaran. Ada 3 tugas atau aktivitas pokok
dalam
melaksanakan
pembelajaran,
yaitu:
membuka pembelajaran, mengelola pembelajaran dan menutup pembelajaran. c) Keterampilan Evaluasi/Penilaian Pembelajaran Keterampilan yang dilakukan pada tahap penilaian atau evaluasi adalah kemampuan seorang guru untuk menilai sejauh mana pencapaian tujuan pembelajaran selama kurun waktu tertentu, dengan memahami metodologi penilaian pembelajaran dengan instrument penilaian yang telah
dikembangkan
pada
waktu
merencanakan
pembelajaran. Jadi yang dimaksud kinerja mengajar guru adalah hasil kerja atau kemampuan kerja yang dapat dicapai oleh guru sesuai dengan tanggung jawabnya sebagai pengajar dalam upaya mencapai tujuan pendidikan. Kinerja guru dalam kegiatan mengajar
dimulai
pembelajaran,
dengan
pelaksanakan
tahapan
berupa
pembelajaran
perencanaan tersebut
dan
kemapuan dalam menilai hasil pembelajaran. Kinerja guru dalam mengajar dipengaruhi oleh banyak faktor, diantaranya motivasi kerja,
keahlian,
sarana
dan
prasarana,
kesempatan
daan
kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh guru seperti kemampuan pribadinya, kemampuan sosial dan kemampuan pedagogik.
29
B. Kerangka Berfikir Pada
umumnya
setiap
orang
yang
bekerjapada
sebuah
institusi/lembaga pasti berharap mendapatkan imbalan yang sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya bahkan tidak sedikit diantara mereka yang berharap mendapatkan imbalan yang lebih besar, tidak terkecuali guru. Guru adalah tenaga pendidik professional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik yang menjadi tanggung jawabnya. Sebagai pendidik professional tentu guru mengharapkan imbalan yang sesuai
dengan
tanggung
jawab
yang
diembannya.
Dengan
memperoleh imbalan yang sesuai seorang guru akan melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya secara sungguh-sungguh sehingga mampu menampilkan kinerjanya secara optimal. Dengan imbalan yang memadai dia tidak akan berfikir untuk mencari lagi pekerjaan sampingan untuk memenuhi kebutuhan hidup diri dan keluarganya. Sebaliknya, jika profesi guru kurang dihargai secara pinansial (tidak memperoleh kompensasi atau imbalan yang sesuai dan memedai) besar kemungkinan dia akan mencari pekerjaan sampingan guna memenuhi kebutuhan diri dan keluarganya. Dapat dipastikan jika kondisi ini terjadi maka ia tidak akan mampu menjalankan tugasnya sebagai pendidik secara optimal, akibatnya kinerja yang ditampilkan akan rendah. Pemberian kompensasi yang sesuai dan memadai
dari
lembaga
dimana
guru
bertugas
akan
dapat
meningkatkan kinerja mengajar guru. Sebaliknya jika kompensasi yang diterima tidak sesuai dan tidak memadai, maka kinerja mengajar yang ditampilkan guru akan menurun. Berdasarkan pemaparan di atas maka dapat diduga bahwa terdapat hubungan yang positif antara pemberian kompensasi dengan kinerja mengajar guru. Dengan kata lain makin sesuai dan memadai kompensasi yang diterima seorang guru maka akan makin tinggi
30
kinerja mengajar yang ditampilkan oleh guru tersebut. C. Hipotesis Berdasarkan kerangka berfikir yang telah dijelaskan maka dapat dirumuskan hipotesis dalam penelitian ini sebagai berikut: Ho: Tidak terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara kompensasi dengan kinerja mengajar guru Ha: Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara kompensasi dengan kinerja mengajar guru BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Lembaga Pendidikan Nurul Falah Cihuni – Pagedangan Kabupaten Tangerang. Adapun waktu penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan Agustus 2014, dengan rincian sebagai berikut: Tabel 3.1 Kegiatan Peneliti Waktu No.
Kegiatan
Juli
Agustus
IV
I
√
√
II
1
Observasi awal/pendahuluan
2
Penyusunan Kajian Teori
√
3
Penggalian Data Penelitian
√
4
Pengelolaan Data
5
Laporan Penelitian
B. Metode Penelitian
III
IV
√ √ √
31
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan jenis pendekatan korelasional, yaitu memusatkan perhatian pada pengumpulan data dalam kondisi dan waktu tertentu dari kedua variable yang diteliti kemudian dikorelasikan guna menjawab masalah yang
telah
dirumuskan
sesuai
hipotesis
penelitian.
Penelitian
deskriptif lebih menitik beratkan pada pengumpulan data empiris, kemudian di olah menggunakan statistik guna menjawab permasalahan ada tidaknya hubungan kedua variable yang diteliti. Untuk mengetahui hubungan antar variable tersebut digunakan teknik korelasional. C. Variabel Penelitian Variabel penelitian pada dasarnnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. 35 Dengan dasar definisi tersebut, dapat penulis jelaskan bahwa penelitian ini mempunyai dua variable, yaitu: 1. Variable pertama pemberian kompensasi sebagai variable X. 2. Variable kedua kinerja mengajar guru sebagai variable Y. D. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru di lembaga pendidikan Nurul Falah yang berjumlah 47 guru yang terdiri dari 20 guru MI, 12 guru MTs., dan 15 guru MA. Dari jumlah populasi tersebut untuk uji coba instrumen diambil 20 orang guru sebagai sampel dengan teknik acak sederhana (simple random sampling). Karena keterbatasan jumlah populasi maka sampel uji coba dan sisa dari sampel uji coba dijadikan sebagai sampel penelitain. Dengan kondisi demikian, maka teknik sampling yang digunakan adalah teknik sensus atau menggunakan sampling jenuh, dimana semua anggota 35
Sugiono. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan (Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). (Bandung: Alfabeta, 2013) Cet Ke-16, h.60
32
populasi dijadikan sebagai sampel penelitan. E. Teknik Pengumpulan Data Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah: 1. Angket Angket adalah "Daftar pertanyaan yang diberikan kepada responden baik secara langsung maupun tidak langsung".36 Angket disebarkan kepada guru-guru dengan dua bagian. Bagian pertama berisi pernyataan dalam pemberian kompensasi, bagian kedua berisi pernyataan untuk mengukur kinerja mengajar guru. 2. Studi dokumen Studi
dokumen
ini
digunakan
untuk
memperolehdata
pendukungyang tidak bisa diperoleh dengan wawancara, obervasi, maupun angket. Untuk memperoleh dokumen yang dibutuhkan digunakan Daftar Ceklis Dokumen sebagai berikut: Table 3.2 Daftar Cekis Dokumen Keterangan No
Nama Dokumen Ada
1
Sejarah Pendirian Madrasah
2
Data guru
3
Data sarana dan prasarana sekolah
4
Dokumen madrasah
rencana
kegiatan
dan
anggaran
Tidak
3. Wawancara (interview) Wawancara adalah "Tanya jawab lisan antara dua orang atau
36
Suharsimi Arikuto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Bumi Aksara,2010), h.60
33
lebih secara langsung". 37 Penulis melakukan wawancara terhadap pihak sekolah. Wawancara yang dilakukan peneliti adalah untuk memperoleh data pendukung yang lebih mendalam dan untuk menguji data yang di peroleh melalui angket. Untuk memperoleh data hasil wawancara digunakan Pedoman Wawancara sebagai berikut: Table 3.3 Pedoman Wawancara No
Aspek
1
Latar Beakang Pendirian MI, MTs dan MA Nurul Falah Cihuni
2
Perkembangan MI, MTs dan MA Nurul Falah Cihuni
3
Sumber-sumber pendapatan madrasah (MI, MTs dan MA) Nurul Falah Cihuni
4
Jenis/macam-macam kompensasi yang diterima oleh guru
5
Gambaran Pemberian Kompensasi
6
Pendapat Kepala Madrasah (MI, MTs dan MA) Nurul Falah Cihuni tentang kompensasi yang diberikan pihak yayasan (keseuaian, kememadaian)
7
Respon guru terhadap pemberian kompensasi oleh pihak yayasan
8
Upaya-upaya Kepala Madrasah dalam meningkatkan pemberian kompensasi guru
9
Kendala-kendala yang dihadapi dalam upaya meningkatkan pemberian kompensasi
10
Solusi alternative dalam menghadapi kendala-kendala tersebut
F. Instrumen Penelitian Penyusunan instrumen penelitian dilakukan berdasarkan teori-teori yang telah dipaparkan pada Bab II sehingga definisi konseptual, 37
Suharsimi Arikuto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik,(Jakarta: Bumi Aksara,2010), h.57-58
34
definisi oprasional, kisi-kisi instrumen, uji validitas dan realibilitas instrumen variable-variabel penelitian dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pemberian Kompensasi (X) a. Definisi Konseptual Secara
konseptual
yang
dimaksud
dengan
pemberian
kompensasi adalah balas jasa yang diberikan oleh organisasi atau perusahaan kepada karyawan yang telah bekerja untuk organisasi tersebut yang meliputi gaji, insentif, tunjangan dan lingkungan kerja. b. Definisi Operasional Secara
oprasional
yang
dimaksud
dengan
pemberian
kompensasi adalah skor total hasil pengukuran yang diperoleh para
guru
setelah
menjawab
butir-butir
pernyataanyang
mengukur variabel pemberian kompensasi yang terdiri atas empat aspek yaitu: (1) gaji, (2) insentif, (3) tunjangan, dan (4) lingkungan kerja. c. Kisi-kisi Instrumen Melalui ke-empat aspek tersebut kemudian dikembangkan menjadi 30 butir pernyataan sebagaimana terlihat dalam tabel di bawah ini: Tabel 3.3 Kisi-Kisi Instrumen Pemberian Kompensasi Guru (X) Variabel
Dimensi
Kompensasi Gaji Guru (X)
Indikator
Pemberian Gaji/Upah
Jumlah Butir Soal
1, 2, 3
4,5
sesuai dengan jabatan
Pemberian Gaji/Upah
35
sesuai dengan tugas dan tanggung jawab
Pemberian Gaji/Upah
6, 7
8, 9, 10,
cukup memenuhi kebutuhan sehari-hari Insentif
Pemberian Secara adil dan merata
Pemberian insentif
11
12, 13
14, 15,
sesuai dengan harapan guru Tunjangan
Pemberian tunjangan hari raya
Pemberian tunjangan
16, 17
transportasi
Pemberian tunjangan
20
per smester Lingkungan
Memberikan
kerja
kenyamanan lingkungan kerja
Memberikan rasa
18, 19,
21, 22, 23, 24
25, 26, 27
28, 29, 30
aman di tempat kerja d. Uji Coba Instrumen Uji coba instrumen dilakukan untuk mengetahui sejauh mana kualitasinstrumen penelitian yang akan digunakan dalam penelitian. Dalam penelitian ini uji instrumen dilakukan kepada 20 responden yang terdiri dari 10 guru MI, 5 guru MTs., dan 5 guru MA. Setelah melakukan uji coba instrumen, langkah selanjutnya adalah mengolah data hasil uji coba dengan mencari validitas dan reliabilitas. 1) Validitas Instrumen Untuk menganalisis validitas butir kuesioner pemberian
36
kompensasi
digunakan
rumus
"r"
product
moment.
Berdasarkan hasil uji coba diketahui terdapat 23 instrumen yang valid yakni nomor 2, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 26, 27, 28, 30 dan instrumen yang tidak valid berada pada nomor 1, 3, 4, 5, 12, 25, 29. Untuk penelitian selanjutnya butir instumen yang tidak valid dibuang. Lebih jelasnya, hasil uji validitas butir soal instrumen kedua variabel tersebut dapat dilihat pada lampiran. 2) Reliabilitas instrumen Perhitungan reabilitas menggunakan Alpha Cronbach yaitu sebagai berikut 38: [
][
]
Dimana: : Reliabilitas tes secara keseluruhan : Proporsi guru yang menjawab positif : Proporsi guru yang menjawab negatif
: Jumlah hasil perkalian antara
dan
Dengan kualifikasi koefisien reabilitas adalah sebagai berikut: Tabel 3.4 Interpretasi Reliabilitas Koefisien Korelasi 0,91-1,00
38
Kriteria Reliabilitas sangat tinggi
0,71-0,90
Tinggi
0,41-0,70
Cukup
0,21-0,40
Rendah
Suharsini Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Edisi Revisi, (Jakarta: Bumi Aksara,2011). Cet.12, h. 222.
37
<0,20
sangat rendah
Adapun hasil uji reliabilitas seluruh butir soalyang sudah dinyatakan valid sebesar 0,90. Angka tersebut termasuk kedalam kriteria reliabilitas sangat tinggi. Untuk lebih jelasnya, perhitungan dapat dilihat pada lampiran. 2. Kinerja Mengajar Guru (Y) a. Definisi Konseptual Secara konseptual yang dimaksud dengan kinerja mengajar guru adalah hasil kerja atau kemampuan kerja yang dapat dicapai oleh guru sesuai dengan tanggung jawabnya sebagai pengajar dalam upaya mencapai tujuan pendidikan. Kinerja guru dalam kegiatan mengajar dimulai dengan tahapan perencanaan pembelajaran, pelaksanakan pembelajaran tersebut dan dalam penilaian pembelajaran. b. Definisi Operasional Secara operasional yang dimaksud dengan kinerja mengajar guru adalah skor yang diperoleh para guru dengan menggunakan perangkat kuesioner terhadap hasil kerja atau kemampuan kerja yang dapat dicapai oleh guru sesuai dengan tanggung jawabnya sebagai pengajar dalam upaya mencapai tujuan pendidikan. Kinerja
guru
dalam
perencanaanpembelajaran,
kegiatan (2)
mengajar
penguasaan
meliputi:(1) materi
yang
diajarkan, (3) pelaksanaan pembelajaran dan (4) penilaian pembelajaran. c. Kisi-kisi Instrumen Melalui keempat aspek tersebut kemudian dikembangkan menjadi 30 butir pernyataan sebagaimana terlihat dalam tabel di bawah ini:
38
Tabel 3.5 Kisi-Kisi Instrumen Kinerja Mengajar Guru (Y) Variabel
Kinerja
Dimensi
Perencanaan
Mengajar Pembelajaran
Jumlah Butir Soal
Indikator
Membuat RPP
1, 2, 3
Merencanakan
4, 5, 6
7, 8, 9
10, 11
12, 13,
Guru
KBM sesuai dengan RPP yang
(Y)
dibuat
Menggunaan media pengajaran
Menyiapan alat bantu pembelajaran
Penguasaanmateri
yang diajarkan
Menguasai materi dengan baik
Membuat
14
rangkuman materi
15, 16, 17
pelajaran Pelaksanaan
pembelajaran
Melakukan
18, 19
20, 21
22, 23
24, 25
apersepsi
Memeriksa kehadiran siswa
Disiplin dalam memulai dan mengakhiri setiap kegiatan pembelajaran
Memberikan umpan balik
39
Evaluasi pembelajaran
26, 27
28, 29,
Membuat laporan perkembangan siswa
Melaksanakan remedial bagi
30
siswa yang belum mengerti
d. Uji Coba Instrumen Uji coba instrumen dilakukan untuk mengetahui sejauh mana kualitasinstrumen penelitian yang akan digunakan dalam penelitian. Dalam penelitian ini uji instrumen dilakukan kepada 20 responden yang terdiri dari 10 guru MI, 5 guru MTs., dan 5 guru MA. 1) Validitas Instrumen Untuk menganalisis validitas butir kuesioner kinerja mengajarguru dalam mengajar digunakan rumus "r" product moment sebagai berikut: ( √[
(
) ]
)( [
) (
) ]
Dimana: = Angka Indeks Korelasi "r" product moment (variabel Xdan Y) = Jumlah responden = Jumlah hasil perkalian antara skor X dan skor Y = Jumlah seluruh skor X = Jumlah seluruh skor Y 39
39
Sudijono Anas, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2008), h. 209
40
Jika harga
>
maka butir soal tersebut
dinyatakan valid. Hasil uji validitas pada N = 20 guru dan α = 5%, dari 30 instrumen kinerja mengajar yang diujikan terdapat 27 instrumen valid yakni nomor 2, 3, 4, 5, 6, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30 dan instrumen yang tidak valid pada nomor 1, 7, dan 22. Untuk penelitian selanjutnya butir instumen yang tidak valid dibuang. Lebih jelasnya, hasil uji validitas butir soal instrumen kedua variabel tersebut dapat dilihat pada lampiran. 2) Reliabilitas instrument Perhitungan reabilitas menggunakan Alpha Cronbach yaitu sebagai berikut 40: [
][
]
Dimana: : Reliabilitas tes secara keseluruhan : Proporsi guru yang menjawab positif : Proporsi guru yang menjawab negatif
: Jumlah hasil perkalian antara
dan
Dengan kualifikasi koefisien reabilitas adalah sebagai berikut:
Tabel 3.6 Interprestasi Reliabilitas Koefisien Korelasi 0,91-1,00 40
Kriteria Reliabilitas sangat tinggi
Suharsini Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Edisi Revisi, (Jakarta: Bumi Aksara,2011). Cet.12, h. 222.
41
0,71-0,90
Tinggi
0,41-0,70
Cukup
0,21-0,40
Rendah
<0,20
sangat rendah
Adapun hasil keseluruhan reliabilitas seluruh butir soal yang sudah dinyatakan valid sebesar 0,87 pada variabel kinerja mengajar guru sebesar 0,87, angka tersebut termasuk kedalam kriteria
reliabilitas
sangat
tinggi.
Untuk
lebih
jelasnya,
perhitungan dapat dilihat pada lampiran.
G. Teknik Analisis Data Setelah melakukan uji coba instrumen, langkah selanjutnya adalah melakukan penelitian. Data yang diperoleh dari hasil penelitian dengan menggunakan instrumen yang telah diuji coba akan dianalisis untuk menjawab permasalahan dan menguji hipotesis yang telah diajukan. Data yang diperoleh melalui instrumen penelitian, kemudian diolah dan dianalisis agar hasilnya dapat menjawab pertanyaan penelitian dan pengujian hipotesis. Sebelum melakukan uji hipotesis, terlebih dahulu dilakukan pengujian prasyarat analisis data
yang
meliputi
uji
normalitas
dan
homogenitas
guna
mengetahui apakah data yang diperoleh terdistribusi normal dan mempunyai ragam yang homogen atau tidak. Adapun langkahlangkah yang dilakukan dalam analisis data sebagai berikut:
1. Uji Prasyarat Analisis Data Kuantitatif a) Uji Normalitas Uji normalitas adalah pengujian yang dilakukan untuk mengetahui normal tidaknya persebaran data yang akan dianalisis. Teknik uji normalitas yang digunakan dalam
42
penelitian
ini
adalah
uji
liliefors
untuk
mengetahui
penyebaran distribusi dengan taraf signifikan α = 0,05. 41 Dengan kriteria pengujian, yaitu: ( )
Rumus:
( )
: Data berdistribusi normal :Data berdistribusi tidak normal
Tabel 3.7 ContohTabelUjiLiliefors No
Xi
Zn
Z=(Xi-X)/SD
F(Z) S(Z)
|F(Z)-S(Z)|
Langkah-langkah yang dapat ditempuh untuk melakukan uji liliefors adalah: 1) Mencari nilai Z score, dengan rumus : Z = (Xi – Mean)/SD 2) MenentukanNilai
Z
tabel
denganmenggunakantabelNormal
{F(z)}
BakudariO
Zberdasarkannilai Z score. a) JikaZi bernilainegatif,maka F(zi)= 0,5-Zt b) b) JikaZi bernilaipositif,maka F(Zi)=0,5+ Zt 3) MenentukanS(z) dengan rumus S(z) = 4) Menghitung harga Lilliefors hitung dengan rumus: ( )
( )
5) Mencari nilai Lilliefors terbesar sebagai 6) Menentukan harga Lillefors tabel (
(0.105)
) dengan rumus:
7) Membuat kesimpulan : a) Jika harga 41
< , maka data berdistribusi normal
Supardi, Aplikasi Statistika dalam penelitian.(Jakarta:Ufuk Press, 2010), h. 131
ke
43
b) Jika harga
> harga
, maka data tidak berdistribusi
normal. b) Uji Homogenitas Setelah kedua sampel penelitian dinyatakan berdistribusi normal,
langkah
homogenitasnya.
selanjutnya
Dalam
adalah
penelitian
ini,
mencari nilai
nilai
homogenitas
diperoleh dengan melakukan uji Fisherpadatarafsignifikan 5 % . Rumusujifisher42:
dengan: ( (
) )
Keterangan: F
: Homogenitas : Variansterbesar : Variansterkecil
Kriteria pengujian: 1) Jika
<
, maka Ho
diterima, kedua kelompok
berasal dari populasi yang homogen. 2) Jika kelompok
> dapat
,
maka
Ha
diterima,
kedua
dikatakan berasal dari populasi yang
tidak homogen. Langkah-langkah yang dapat ditempuh untuk melakukan uji Fishes adalah: 1) Menetapkan hipotesis, dalam bentuk:
42
Supardi, Aplikasi Statistika dalam penelitian.(Jakarta:Ufuk Press, 2010), h. 131
44
2) Membagi data menjadi dua kelompok. 3) Mencari simpangan baku dari masing-masing kelompok. 4) Menentukan
dengan rumus:
5) Menentukan kriteria pengujian dalam bentuk: a) Jika
<
,
maka
diterima,
kedua
kelompok berasal dari populasi yang homogen. b) Jika
>
, maka
diterima, kedua kelompok
dapat dikatakan berasal dari populasi yang tidak homogen. 6) Mencari dk pembilang (variansterbesar) dan dk penyebut (varians terkecil), dengan rumus: = n-1 = n-1 7) Menentukan
dan dan
hasil
,kemudian membandingkan
berdasarkan kriteria yang telah
ditentukan.
2. Pengujian Hipotesis Setelah selanjutnya
melakukan
pengujian
prasyarat,
langkah
adalah melakukan uji hipotesis dengan menggunakan
rumus "r" product moment dari karl pearson. Penggunaan rumus "r" product moment dari karl pearson dilakukan karena penelitian ini adalah untuk meneliti apakah ada korelasi antara pemberian kompensasi guru dengan kinerja mengajar guru. Adapun rumusnya sebagai berikut: ( √[
(
) ]
)( [
) (
) ]
45
Keterangan: = Angka Indeks Korelasi "r" product moment (variabel X dan Y) = Jumlah responden = Jumlah hasil perkalian antara skor X dan skor Y = Jumlah seluruh skor X = Jumlah seluruh skor Y 43
Rumus korelasi tersebut untuk menguji hipotesis sebagai berikut: Hipotesis alternatif (Ha) : Ada pengaruh yang signifikan antara pemberian kompensasi (variable X) dengan kinerjamengajar guru (variable Y) Hipotesis nihil (Ho)
: Tidak ada pengaruh yang signifikan antarapemberian kompensasi (variable X) dengan kinerja mengajar guru (variable Y)
Setelah menganalisis hubungan antara dua variable diatas, penulis memberikan interpretasi data terhadap angka indeks korelasi "r" product moment serta menarik kesimpulan yang dilakukan dengan dua cara sebagai berikut: 1. Memberikan interpretasi data secara kasar atau sederhana dengan pedoman. Table. 3.8 Tingkat Korelasi 44
43
Besar "x" product moment
interpretasi
0,00 - 0,19
Antara variable x dan variable y terdapat korelasi yang sangat lemah atau sangat rendah sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap tidak ada korelasi
Sudijono Anas, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2008),h. 209 44 Sudijono Anas, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2008), h.193
46
antara variable x dan variable y) 0,20 - 0,39
Antara variable x dan variable y terdapat korelasi yang lemah atau rendah
0,40 - 0,69
Antara variable x dan variable y terdapat korelasi yang sedang atau cukup
0,70 - 0,89
Antara variable x dan variable y terdapat korelasi yang kuat atau tinggi
0,90 - 1,00
Antara variable x dan variable y terdapat korelasi yang sangat kuat atau sangat tinggi
2. Memberikan interpretasi dengan cara berkonsultasi pada nilai "r" product moment. Untuk lebih memudahkan interpretasi terhadap angka indeks korelasi "r" product moment dapat ditempuh dengan jalan berkonsultasi pada table nilai "r" product moment, prosedurnya adalah sebagai berikut: a.
Merumuskan hipotesa alternatif (Ha) dan Hipotesa nihil (Ho)
b. Menguji kebenaran atau kepalsuan dari hipotesa yang telah diajukan dengan jalan membandingkan besarnya "r" product moment dengan "r" yang tercantum dalam table nilai (rt), dengan terlebih dahulu mencari derajat bebasnya (db) atau degres of freedomnya (df) yang rumusnya adalah sebagai berikut: Df = N – nr Keterangan:
45
Df
: Degress of freedom
N
: Number of cases
nr
: Banyaknya variable yang dikorelasikan 45
Sudijono Anas, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2008), h. 203
47
Pada kesimpulannya adalah jika hasil "r" dihitung lebih besar dari "r" table, maka korelasi dianggap signifikan atau Ho ditolak dan Ha diterima. Namun, jika"r" hasil perhitungan lebih kecil dari "r" table, maka korelasi dianggap tidak signifikan atau Ho diterima dan Ha ditolak. Selanjutnya
untuk
mencari
atau
mengetahui
korelasi
variable X dan variable Y penulis menggunakan rumus Koefisien Determinasi (KD) sebagai berikut: KD = r2 x 100% Keterangan: KD
: Kontribusi variable X terhadap variable Y
r2
: Koefisien korelasi antara variable x terhadap variable Y 46
46
Sudijono Anas, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2008), h. 193
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian MI, MTs dan MA Nurul Falah adalah lembaga pendidikan yang berada di bawah naungan Yayasan Nurul Falah Cuhuni – Pagedangan yang didirikan oleh KH. M. Sarbini Bin H. Ali pada tahun 1990an. Awalnya nama yayasan ini bernama Yayasan Pendidikan Islam Nurul Falah dan hanya bergerak dibidang pendidikan saja. Namun seiring perkembangan waktu dan tuntutan zaman, para pengurus yayasan membuat gagasan baru agar yayasan tersebut tidak hanya bergerak dalam
satu
bidang.
Hal
tersebut
merupakan
usaha
untuk
mempertahankan eksistensi yayasan. Pada tahun 2006 para tokoh dan pengurus yayasanpun meresmikan nama baru yayasan yaitu Yayasan Nurul Falah. Perubahan nama tersebut tidak hanya membuang nama kata Pendidikan Islamnya saja, namun perubahan nama tersebut didasari karena yayasan tidak lagi bergerak dibidang pendidikan, namun bergerak dalam bidang lainya seperti bidang sosial, ekonomi bisnis dan juga hukum. 1. Gambaran Umum MI Nurul Falah a. Sejarah Singkat MI Nurul Falah berdiri sejak tahun 1974 diatas tanah seluas 1.165 m 2. Pendirinya adalah KH. M. Sarbini Bin H. Ali. Beliau merupakan tokoh masyarakat desa cihuni yang sangat peduli terhadap pendidikan masyarakatnya, karena desa ini dahulunya terpencil dan belum memiliki lembaga pendidikan dasar. Awal berdirinya gedung MI Nurul Falah dahulu masih sangat sederhana, tembok gedung menggunakan bilik bambu
48
49
dan lantainya masih tanah dengan jumlah lokal hanya 6 dan jumlah murid 90an, serta Jumlah guru 7 orang. Seiring perkembangan waktu, kini MI Nurul Falah memiliki gedung bertingkat 2 lantai yang terdiri dari 15 lokal yaitu 1 ruang kepala sekolah, 1 ruang guru, 9 ruang kelas dan 4 ruang WC. Sehingga dari tanah seluas 1.165 m 2 yang dimiliki MI Nurul Falah, kini 789 m 2 sudah dibangun dan sisa luas tanah yang belum dibangun 376 m 2 dengan jumlah siswa 350 dan diasuh oleh 20 guru. Hal ini menunjukkan bahwa MI Nurul Falah sangat di minati oleh masyarakat. Sehingga jumlah siswa dari tahun ke tahun menigkat. b. Gambaran Kompensasi Guru MI Nurul Falah Dari penerusuran dokumen keuangan diketahui bahwa sumber dana yang diperoleh MI Nurul Falah berasal dari SPP sebesar
70
ribu/siswa/bulan
dan
dana
BOS
sebesar
290/siswa/bulan. Dana tersebut digunakan untuk pembiayaan operasional sekolah dan pemberian kompensasi guru. Untuk pembiayaan operasional sekolah terdiri atas pengembangan kompetensi lulusan sebesar 11.750.000, standar pengelolaan pembelajaran 3.550.000, standar penilaian 8.000.000, standar pembiayaan
13.300.000,
standar
pendidikan
dan
tenaga
kependidikan sebesar 60.900.000, standar sarana dan prasarana sebesar 4.000.000. sedangkan untuk pemberian kompensasi guru terdiri atas: Homorarium guru honor sebesar 50.700.000, homorarium pegawai
tenaga
kebersihan
administrasi 2.400.000,
1.800.000, homorarium
honorarium Pembina
ekstrakurikuler 6.000.000. 47
47
Rencana Kegiatan dan Anggaran Madrasah (RKAM) Tahun Ajaran 20013/2014
50
Dari data tersebut tergambar bahwa pemberian kompensasi guru masih rendah, bahkan dibawah standar UMR Kabupaten yang mencapai angka 2,7 juta. Namun walaupun seperti itu, guru-guru dapat menerima apa adanya dan merekapun memang tidak hanya mengajar MI Nurul Falah saja namun juga mengajar ditempat lain. 2. Gambaran Umum MTs Nurul Falah a. Sejarah Singkat Pada awalnya lembaga pendidikan MTs Nurul Falah didirikan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam melanjutkan jenjang pendidikan dasar yang berbasis agama. Atas tuntutan kebutuhan masyarakat tersebut maka KH. M. Sarbini Bin H. Ali berinisiatif untuk mendirikan lembaga pendidikan tersebut. Pada tahun 1984 terbentuklah Madrasah Tsanawiyah dan mulai beroperasinya pada tahun 1985. Pada awal beroprasinya dahulu hanya memiliki lokal 4 untuk yaitu 1 ruang untuk guru dan kepala sekolah serta 3 ruang kelas dengan jumlah murid 50an dan jumlah guru 6 orang. Seiring perkembangan waktu dari tahun ketahun jumlah muridnyapun semakin bertamah, ini mengidentifikasikan bahwa Keberadaan madrasah mendapat sambutan dan dukungan masyarakat setempat, karena memang sebelumnya
mereka
tidak
dapat
melanjutkan
lembaga
pendidikan MI ke tingkat MTs, dikarenakan diwilayah tersebut belum ada lembaga mendidikan MTs. Sekarang MTs Nurul Falah memiliki jumlah murid 162 orang dan tenaga pengajar berjumlah 12 orang. Semua guru
51
tersebut berstatus guru tetap, terdiri dari 11 guru lulusan sarjana (S1) dan 1 guru lulusan D3. b. Gambaran Kompensasi Guru MTs Nurul Falah Hasil dari analisis data tentang pemberian kompensasi di MTs Nurul Falah diketahui bahwa lembaga tersebut memiliki beberapa
sumber
dana
dalam
pemberian
kompensasi.
Diantaranya dana BOS dari pemerintah sebesar 19.525.000 (BOS Pusat, BOS Proponsi dan BOS Kabupaten/Kota) dan dana dari pendapatan asli sekolah yaitu dari SPP siswa sebesar 9.450.000 (90 siswa x 35.000 x 3). Jadi total keseluruhan jumlah pendapatan lembaga
tersebut adalah 28.975.000.
Pendapatan tersebut digunakan oleh sekolah itu sendiri untuk program-program sekolah dan oprasional lainnya, Seperti pengembangan kurikulum, program sarana dan prasarana sekolah dan juga untuk pemberian kompensasi guru. Dana yang digunakan untuk pemberian kompensasi guru tersebut sebesar 15.975.000 terdiri atas: pengembangan pendidikan dan tenaga kependidikan, salah satunya adalah pembayaran Homorium Guru honorer dan tenaga kependidikan sebesar 12.375.000 dan 1.235.000 untuk konsumsi guru. 48 Pada pengeluaran sekolah untuk menggaji guru, peneliti mendapatkan rekap gaji yang diberikan oleh pihak sekolah (dapat dilihat pada lampiran). Dari data rekap gaji tersebut guru-guru disekolah menerima gaji dari angka 200.000 sampai 800.000 saja. Maka jika dibandingkan dengan UMR Kabupaten tangerang, angka tersebut masih sangat rendah.
48
Laporan Penggunaan Dana Program Kempensasi Pengurangan Subsidi (SKPS) BBM Bantuan Operasional Sekolah (BOS)
52
3. Gambaran Umum MA Nurul Falah a. Sejarah Singkat Lembaga Pendidikan Madrasah Aliyah Nurul Falah pada dasarnya didirikan atas pemikiran tokoh-tokoh dari Yayasan Nurul Falah yang merasa perlu adanya lembaga pendidikan Madrasah
Aliyah
yang
bermutu
dan
sebagai
lembaga
pendidikan lanjutan dari MI dan MTs yang telah didirikan sebelumnya. Atas dasar pemikiran tersebut maka pada awal tahun 2004 didirikanlah Madrasah Aliyah Nurul Falah. Pada
awal
beroprasinya
Madrasah
Aliyah
masih
menggunakan genuh MTs Nurul Falah untuk proses belajar mengajar. Murid-murid MA Nurul Falahnyapun rata-rata berasal dari lulusan MTs Nurul Falah dan jumlahnya masih sedikit yaitu 30 siswa dan 5 guru. Namun setelah beberapa tahun beroperasi, perkembangan Madrasah Aliyah semakin meningkat. Murid-muridnyapun tidak hanya berasal dari lulusan MTs Nurul Falah, sehingga jumlah muridnyapun semakin bertambah. Pada tahun ini Madrasah Aliyah memiliki murid 79 orang dan jumlah guru 15 orang. Dengan melihat perkembangan MA Nurul Falah tersebut, maka para pengurus yayasanpun mendidirikan gedung baru untuk MA Nurul Falah yang terletak di samping gedung MTs, dengan luas tanah 1.500
dan luas bangunan 1.000
.
Sekarang MA Nurul Falah memiliki bangunan gedung utama dua lantai yang terdiri dari 6 ruang belajar untuk siswa dan 1 ruang kepala sekolah,1 ruang guru, 1 ruang komputer, 3 ruang toilet dan sarana olahraga futsal yang luas.
53
b. Gambaran Kompensasi Guru MA Nurul Falah Dari data tentang pemberian kompensasi di MA Nurul Falah peneliti tidak mendapatkan data yang akurat, karena pihak sekolah menolak memberikan data dan informasi tentang sumber dana yang sekolah miliki. Pihak sekolah hanya memberikan rekap gaji guru saja kepada peneliti (Terlampir). Untuk gambaran pemberian kompensasi pada guru mungkin peneliti hanya memaparkan dari data rekap gaji saja. Dari data rekap gaji tersebut dapat dikatakan bahwa gaji guru di MA Nurul Falah masih rendah. Guru-guru hanya mendapatkan total gaji pada kisaran angka 150.000 – 600.000 saja, itu termasuk gaji pokok, tunjangan dan transport. Tunjangan-tunjangan yang diberikan
oleh
pihak
sekolahpun
tidak
semua
guru
mendapatkannya. Namun guru-guru disana tetap semangat menjalankan tugasnya sebagai guru, karena memang guru-guru di sana tidak hanya mengajar di MA Nurul Falah saja, tetapi juga mengajar di sekolah lain. B. Hasil Data Angket 1. Data tentang pemberian kompensasi Dari hasil penyebaran angketdiperoleh data pemberian kompensasi adalah sebagai berikut: Table 4.1 Deskripsi Data Statistik Kompensasi Pemberian Kompensasi Mean Standard Error Median Mode Standard Deviation Sample Variance Kurtosis
132.7659574 65.61658889 69 56 449.8446695 202360.2266 46.92503893
54
Skewness Range Minimum Maximum Sum Count
6.847612029 3110 40 3150 6240 47
Dari table diatas dapat diketahui bahwa data pemberian kompensasi berkisar antara 40 sampai 87, dengan skor tertinggi 87 dan terendah 40. Nilai rata-rata didapat sebesar 66,98 dengan standar deviasi sebesar 11,48sedangkan median dan modus masing-masing sebesar 80,5 dan 67,9. Untuk nilai Frekuensinya dapat dilihat pada table dibawah ini:
No 1 2 3 4 5 6
Kelas
40-47 48-55 56-63 64-71 72-79 80-87 Jumlah
Tabel 4.2 Frekuensi Variabel X Nilai Frekuensi Tengah F.xi (Fi) (xi) 3 43,5 130,5 5 51,5 257,5 9 59,5 535,5 12 67,5 810 11 75,5 830,5 7 83,5 584,5 47 381 3148,5
Xi²
1892,25 5676,75 2652,25 13261,25 3540,25 31862,25 4556,25 54675 5700,25 62702,75 6972,25 48805,75 25313,5 216983,75
Diagram 4.2 Frekuensi Variabel X
10 8 6 4 2 0 39-44
45-50
51-56
57-62
63-68
Fi.xi²
69-74
75-80
55
Dari data diatas dapat disimpulkan bahwanilai frekuensi tertinggi pada pemberian kompensasi ada pada interval 45-50. 2. Data tentang Kinerja Mengajar Guru Adapun data hasil angket kinerja mengajar guru dapat dilihat pada table di bawah ini: Table 4.3 Deskripsi Data Statistik Kinerja Mengajar Guru Mean Standard Error Median Mode Standard Deviation Sample Variance Kurtosis Skewness Range Minimum Maximum Sum Count
58.54347826 1.669767122 58 60 11.32491162 128.2536232 -0.808950504 0.160330585 41 39 80 2693 46
Data table diatas diketahui bahwa variabel kinerja mengajar guru berada pada nilai 39 sampai 80, dengan skor tertinggi 80 dan terendah 39. Dari jumlah tersebut nilai rata-rata didapat sebesar 58,2 dengan standar deviasi sebesar 11,41.Median dan modusnya masing-masing sebesar 39,4 dan 48,1. Sedangkan nilai frekuensi adalah sebagai berikut: Tabel 4.4 Frekuensi Variabel Y No
Kelas
1
39-44
Nilai Frekuensi Tengah (Fi) (xi) 5 41,5
F.xi
Xi²
Fi.xi²
207,5
1722,25
8611,25
56
2 3 4 5 6 7
45-50 51-56 57-62 63-68 69-74 75-80 Jumlah
10 6 9 7 4 6 47
47,5 53,5 59,5 65,5 71,5 77,5 416,5
475 2256,25 22562,5 321 2862,25 17173,5 535,5 3540,25 31862,25 458,5 4290,25 30031,75 286 5112,25 20449 465 6006,25 36037,5 2748,5 25789,75 166727,75
Diagram 4.4 Frekuensi Variabel Y
10 8 6 4 2 0 39-44
45-50
51-56
57-62
63-68
69-74
75-80
Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa nilai tertinggi frekuensi kinerja mengajar guru berada pada interval 45-50. C. Hasil Analisis Data 1. Pengujian Prasyarat Analisis Data Setelah memperoleh data hasil penelitian diatas, maka data akan diolah melalui uji hipotesis. Sebelum melakukan uji hipotesis, terlebih dahulu dilakukan pengujian prasyarat analisis data, yaitu uji normalitas dan homogenitas guna mengetahui apakah data yang diperoleh terdistribusi normal dan mempunyai ragam
yang
homogen atau tidak. Adapun hasil yang didapat setelah dilakukan pengujian prasyarat analisis data adalah sebagai berikut:
57
a. Uji Normalitas Dalam penelitian ini, uji normalitas didapat dengan menggunakan uji Liliefors, uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau tidak, pada taraf signifikan α = 0,05 dengan syarat jika
lebih kecil
maka data berdistrubusi normal dan sebaliknya jika
dari
lebih besar dari
, maka berdistrubsi tidak normal.
Hasil uji normalitas kedua variabel penelitian dapat dilihat seperti pada tebel dibawah ini: Table 4.5 Uji Normalitas Variabel
N
X
47
α
Lo (Lhitung )
kesimpulan Distribusi normal
0.1118 0,05
Y
L tabel
0.1292
47
Distribusi normal
0.0850
Pengujian dilakukan pada taraf signigikansi (α = 0,05) untuk n= 47 , didapat dan
Pemberian Kompensasi sebesar 0.1118
Kinerja Mengajar 0.0850. dan di dapat
di dua
kelompok pada taraf signifikan α = 0,05 sebesar 0.1292. Perbandingan antara
<
untuk Pemberian
Kompensasi (0.1118< 0.1292) dan untuk Kinerja Mengajar (0,0850< 0.1292), maka dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal. b. Uji Homogenitas Setelah data dikatakan berdistribusi normal, maka uji persyaratan
selanjutnya
adalah
uji
homogenitas.
Uji
homogenitas ini dilakukan uji dengan rumus fisher dengan
58
menghitung Varians pada masing-masinng data, baik data pemberian Kompensasi maupun data kinerja mengajar. Setelah itu membandingkan antara Varians terbesar dengan Varians terkecil, sehingga jika didapat nilai
<
kelompok
>
homogen,
dan
jika
maka kedua maka
kedua
kelompok tidak homogen. Table 4.6 Uji Homogenitas Variabel
Varians
X
131,907
Y
Fhitung
F tabel
Kesimpulan
1,011
1.632
Homogen
130,412
Pengujian dilakukan pada taraf kepercayaann 95% (α = 0,05) dengan derajat kebebasan (dk1) = 46 dan (dk2) = 46. Dari tabel 4.6 dapat disimpulkan bahwa hasil kedua variabel berasal dari populasi yang homogen karena memenuhi kriteria ≤
.
2. Pengujian Hipotesis Berdasarkan uji prasyarat analisis data. Data untuk kedua kelompok
berdistribusi
normal
dan
memiliki
varians
yang
homogen. Dengan kata lain, dapat dilakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan analisis korelasi. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat korelasi yang signifikan antara skor pemberian kompensasi dengan sekor kinerja mengajar guru. Untuk pengujian tersebut terdapat ketentuan sebagai berikut: jika hasil rhitung lebih besar dari rtable, maka korelasi dianggap signifikan atau Ho ditolak dan Ha diterima pada taraf signifikansi 5%maupun pada taraf signifikansi 1%. Namun, jika rhitungan lebih kecil dari r table, maka korelasi
59
dianggap tidak signifikan atau Ho diterima dan Ha ditolak pada taraf signifikansi 5% maupun pada taraf signifikansi 1%. Adapun hasil pengujian hipotesis yang dilakukan terhadap hasil pemberian kompensasi dan kinerja mengajar dapat dilihat pada tabel4.7 di bawah ini: Table 4.7 Pengujian Hipotesis Variabel
N
X
47
rhitung
0,46 Y
47
r tabel Perbandingan Kesimpulan
0,288 dan 0,375
0,46>0,288 dan 0,375
Ho diterima
Dari table di atas diketahui bahwa rhitung antara pemberian kompensasi guru dengan kinerja mengajar guru di Yayasan Nurul Falah sebesar = 0,46dan rtable pada taraf signifikansi 5% sebesar 0,288 dan pada taraf signifikansi 1% sebesar 0,375. Dengan demikian r hitung pada taraf signifikansi 5% dan pada taraf signifikansi 1% lebih kecil dari r tabel (0,46 > 0,288 dan 0,375), maka Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian pada taraf signifikansi 5% dan 1% dapat disimpulkan terdapat korelasi positif yang signifikan antara variabel X dengan variabel Y D. Pembahasan Hasil Penelitian Berdasarkan table 3.8 interpretasi product moment, bahwa nilai indeks koefisien korelasi sebesar 0,46 masuk dalam kategori tingkat korelasi yang tergolong segang atau cukup. Dengan demikian secara sederhana dapat disimpulkan bahwa terdapat korelasi positif antara pemberian kompensasi guru dengan kinerja mengajar guru.
60
Table 4.8 Interpretasi Data Besaran “r” Product Moment
Interpretasi
(rxy) Antara variable x dan variable y memang terdapat korelasi, akan tetapi korelasi itu 0,00 – 0,19
sangat lemah atau sangat rendah sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap tidak ada korelasi antara variable x dan variable y).
0,20 – 0,39
0,40 – 0, 69
0,70 – 0,89
0,90 – 1,00
Antara variable x dan variable y terdapat korelasi yang lemah atau rendah. Antara variable x dan variable y terdapat korelasi yang sedang atau cukupan. Antara variable x dan variable y terdapat korelasi yang kuat atau tinggi. Antara variable x dan variable y terdapat korelasi yang sangat kuat atau sangat tinggi.
Selanjutnya, untuk mencari seberapa besar sumbangsih variabel X (kompensasi guru) terhadap variabel Y (kinerja mengajar guru) dalam prosentase (%) digunakan rumus sebagai berikut:
61
Dari perhitungan di atas dapat diketahui besar koefisien determinasi yaitu = 21,16%. Artinya bahwa pemberian kompensasi memberikan kontribusi terhadap kinerja mengajar guru sebesar 21,16% selebihnya (78,84%) kinerja mengajar guru ditentukan oleh faktor-faktor lain yang tidak dianalisa dalam penelitian ini. Berdasarkan hasil analisa di atas dapat diinterpretasikan bahwa antara pemberian kompensasi guru dengan kinerja mengajar guru di Yayasan Nurul Falah terdapat hubungan positif yang signifikan, karena korelasi kedua variabel tersebut termasuk dalam kategori korelasi yang sedang atau cukup. Kontribusi pemberian kompensasi guru terhadap kinerja mengajar guru di Yayasan Nurul Falah sebesar 21,16%. Faktor keterkaitan yang diberikan termasuk dalam kategori sedang.
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Berdasarkan pembahasan hasil penelitian, dapat dikemukakan beberapa temuan sebagai berikut: 1. Nilai koefisien korelasi pearson yang didapat setelah pengeloaan data adalah sebesar 0,46. Angka tersebut mengagambarkan bahwa pemberian kompensasi dan kinerja mengajar guru di lembaga pendidikan Nurul Falah terdapat korelasi. Untuk mengetahui signifikan tidaknya korelasi tersebut, maka koefisien korelasi dikonsultasikan dengan r table pada taraf signifikan 0,05 dan df=47-2. Pada r table diperoleh nilai 0,288, dengan demikian r hitung lebih besar dari r table. Dapat dikatakan bahwa pemberian kompensasi yang dilakukan lembaga pendidikan Nurul Falah Cihuni – Pagedangan mempengaruhi kinerja mengajar guru. 2. Besaran kontribusi antara pemberian kompensasi dan kinerja mengajar adalah sebesar 21,16 atau bisa dikatakan mencapai 21,16%. Hal tersebut diartikan bahwa korelasi yang ditemukan dalam penelitian ini menunjukkan angka yang signifikan yaitu 21,16%, sehingga dapat dikatakan bahwa pemberian Kompensasi berkontribusi sedang atau cukup terhadap kinerja mengajar guru di lembaga pendidikan Nurul Falah Cihuni - Pagedangan. 3. Terdapat hubungan yang signifikan antara
pemberian
kompensasi dengan kinerja mengajar guru. Semakin tinggi kompensasi yang diberikan oleh pihak yayasan akan membuat kinerja mengajar guru meningkat atau dengan kata
62
63
lain, peningkatan kinerja mengajar gurudipengaruhi oleh kompensasi yang diterimanya. Berdasarkan temuan-temuan tersebut maka dapat disimpulkan bahwa salah satu cara yang dapat ditempuh sekolah untuk meningkatkan kinerja mengajar guru adalah dengan memberikan kompensasi yang memadai.
B. Saran Berdasarkan temuan dan kesimpulan sebagaimana yang telah dipaparkan maka ada beberapa saran yang perlu disimpulkan kepada pihak terkait yaitu: 1. Hendaknya pihak yayasan mampu memberikan kompensasi yang sesuai, agar para guru dapat menampilkan kinerjanya secara baik sehingga pembelajaran menjadi berkualitas dan tujuan pendidikan secara institusional dapat tercapai dengan optimal. 2. Pihak yayasan hendaknya menjadikan seluruh guru sebagai guru tetap yayasan dan memeberikan kompensasi yang memadai sehingga mereka tidak perlu lagi mengajar dilembaga pendidikan lain. Kondisi ini akan memungkinkan bagai guru untuk menigkatkan kinerjanya jauh lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA Anwar Prabu Mangkunegara, Evaluasi Kinerja SDM, Bandung: PT. Refika Aditama, 2006 Bangun Wilson, Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: Erlangga, 2012 Cece Wijaya, A. Tabrani Rusyan, Kemampuan Dasar Guru Dalam Proses Belajar Mengajar, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1991 E. Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Profesional Dalam Konteks Menyukeskan MBS dan KBK, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2004 Hadari Nawawi, Administrasi Pendidikan, Jakarta: PT. Gunung Agung, 1996 Malayu. S. P. Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2000 Edisi Revisi Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2005 Muhammad
Arifin
&
Barnawi,
Kinerja
Guru
Profesional,
Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2012 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2002 Payong Marselus R, Sertifikasi Profesi Guru, Jakarta: PT. Indeks Permata Puri Media. 2011 Pupuh Fathurrohman dan M. Sobri Sutikno, Strategi Belajar Mengajar, Bandung: PT. Refika Aditama, 2007 Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indoneisa, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2008
64
65
Rusman,
Belajar
dan
Pembelajaran
Berbasis
Komputer
“Mengembangkan Profesionalisme Guru Abad 21”, Bandung: Alfabeta, 2013 Sedarmayanti, Manajemen Sumber Daya Manusia, Bandung: PT Refika Aditama, 2007 Sofyandi Herman, Manajemen Sumber Daya Manusia, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2008 Sugiono. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan (Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta, 2013 Suharsimi Arikuto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, hal.60 Sukardi.
Evaluasi
Pendidikan
Prinsip
dan
Operasionalnya.
Jakarta: PT Bumi Aksara Supardi .Aplikasi Statistika dalam penelitian. (Jakarta:Ufuk Press) Suprihatinigrum Jamil, Guru Profesional: Pedoman Kinerja, Kualifikasi, & Kompetensi Guru, Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2013 Suryo Subroto, Proses Belajar Mengajar, Jakarta: Rineka Cipta, 1997 Sudijono Anas, Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2008 Winarno Suracmad, MetodologI Pengajaran Nasional, Bandung: CV. Jemmars Wukir, Manajemen Sumber Daya Manusia dalam Organisasi Sekolah, Yogyakarta: Multi Presindo, 2013
66
Lampiran 1
INSTRUMEN UJI COBA PEMBERIAN KOMPENSASI Berikut ini terdapat sejumlah pertanyaan, berikanlah jawaban dengan memberi cek list (√) pada kolom disebelah kanan yang sesuai dengan pilihan anda.
Keterangan:
SL KK
Nama Jabatan
: :
No
: Selalu : Kadang-Kadang
SR TP
Pertanyaan
1
Setiap guru yang memiliki jabatan atau tugas tambahan mendapatkan gaji tambahan sesuai peraturan yang berlaku
2
Gaji yang diberikan kepada guru yang memiliki jabatan atau tugas tambahan diterima tepat waktu
3
Setiap bulan guru menerima gaji sesuai dengan beban kerjanya masing-masing
4
Besaran gaji yang diterima guru sesuai dengan tugasnya
5
Besaran gaji yang diterima guru sesuai dengan tanggung jawabnya
6
Gaji yang diberikan sekolah sesuai dengan standar gaji disekolah lain
7
Gaji yang saya terima dapat mencukupi kebutuhan sehari-hari
8
Sekolah memberikan insentif kepada setiap guru yang memiliki jabatan atau tugas tambahan sesuai peraturan yang berlaku
: Sering : Tidak Pernah
SL
SR KK TP
67
9
Setiap guru yang memiliki jabatan atau tugas tertentu mendapatkan insentif secara adil
10
Sekolah membuat peraturan dalam pemberian insentif kepada guru-guru
11
Pemberian insentif diberikan sesuai aturan yang berlaku
12
Saya berharap untuk memperoleh insenitf
13
Pemberian insentif yang dilakukan sekolah sesuai dengan harapan saya
14
Sekolah memberikan tunjangan-tunjangan khusus kepada guru
15
Setiap guru mendapatkan tunjangan hari raya
16
Tunjangan hari raya diberikan tepat waktu
17
Pemberian tunjangan hari raya diberikan seuai peraturan yang berlaku
18
Setiap guru mendapatkan tunjangan transportasi
19
Tunjangan transportasi diberikan sesuai peraturan yang berlaku
20
Pemberian tunjangan transportasi diberikan tepat waktu
21
Sekolah memberikan tunjangan setiap semester kepada guru-guru
22
Guru-guru menerima tunjangan semester dengan tepat waktu
23
Setiap guru semester
24
Pemberian tunjangan setiap semester diberikan sesuai aturan
25
Sekolah memperhatikan kenyamanan lingkungan
mengharapkan
tunjangan
setiap
68
kerja bagi para pegawainya termasuk guru 26
Guru-guru merasa nyaman dengan lingkungan kerja di sekolah
27
Lingkungan kerja yang nyaman membuat guru lebih semangat menjalankan tugasnya
28
Sekolah memberikan rasa aman kepada setiap guru
29
Guru-guru mendapatkan profesinya sebagai guru
30
Setiap guru sudah merasa aman bekerja di sekolah
perlindungan
hukum
69
Lampiran 2 INSRTUMEN UJI COBA KINERJA MENGAJAR GURU Berikut ini terdapat sejumlah pertanyaan, berikanlah jawaban dengan memberi cek list (√) pada kolom disebelah kanan yang sesuai dengan pilihan anda.
Keterangan:
SL KK
Nama Jabatan
: :
No
: Selalu : Kadang-Kadang
SR TP
Pertanyaan
1
Saya memiliki kemampuan dalam perencanaan pembelajaran
2
Saya membuat RPP sebelum mengajar
3
RPP yang dibuat guru sudah disiapkan secara tepat waktu
4
Pelaksanakan KBM yang saya laukan mengacu pada RPP yang telah dibuat
5
Saya mengajarkan materi yang telah disiapkan dalam RPP
6
Tugas-tugas siswa sudah saya siapkan dalam RPP
7
Saya menggunakan media pengajaran yang relevan sesuai dengan materi yang akan diajarkan
8
Saya mampu menyiapkan media pengajaran yang relevan sesuai dengan materi yang akan diajarkan
9
Sekolah menyiapkan beberapa media pengajaran bagi guru
10
Sebelum mengajar saya memeriksa kembali alat
: Sering : Tidak Pernah
SL
SR KK TP
70
bantu dan sumber belajar yang diperlukan 11
Saya mampu menyiapkan alat bantu pembelajaran dan sumber belajar yang diperlukan
12
Saya mempelajari materi yang akan diajarkan sebelum mengajar
13
Saya menguasai materi yang akan diajarkan dengan baik sebelum mengajar
14
Saya membaca bahan yang diajarkan sebelum mengajar
15
Saya membuat catatan point-point penting pada setiap materi yang diajarkan
16
Pada akhir KMB saya membuat rangkuman materi pelajaran
17
Saya mengharuskan siswa untuk merangkum materi yang sudah diajarkan
18
Sebelum memulai pembelajaran saya memberikan motivasi kepada siswa
19
Saya melakukan pembelajaran
20
Sebelum memulai pebelajaran saya memeriksa kehadiran siswa
21
Saya memberi nasehat kepada siswa yang malas mengikuti pembelajaran di kelas
22
Saya masuk kelas untuk memulai pembelajaran dengan tepat waktu
23
Saya mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan tepat waktu
24
Dalam proses pembelajaran di kelas, saya memberikan umpan balik denga memberikan pertanyaan kepada siswa
apersepsi
sebelum
memulai
kegiatan
71
25
Saya mampu memberikan jawaban kepada siswa yang bertanya
26
Saya memperhatikan perkembangan siswa setiap hari
27
Saya membuat laporan perkembangan siswa untuk diberikan kepada orang tua siswa
28
Saya memberikan waktu tambahan untuk memberikan pembelajaran kembali bagi murid yang belum memahami pelajaran
29
Pembelajaran ulang bagi murid yang belum memahami pelajaran saya lalukan dengan ikhlas dan penuh kesadaran
30
Saya melaksanakan remedial untuk murid yang belum memahami materi pelajaran
72
Lampiran 3 INSTRUMEN PENELITIAN PEMBERIAN KOMPENSASI Berikut ini terdapat sejumlah pertanyaan, berikanlah jawaban dengan memberi cek list (√) pada kolom disebelah kanan yang sesuai dengan pilihan anda.
Keterangan:
SL KK
Nama Jabatan
: :
No
: Selalu : Kadang-Kadang
SR TP
Pertanyaan
1
Gaji yang diberikan kepada guru yang memiliki jabatan atau tugas tambahan diterima tepat waktu
2
Gaji yang diberikan sekolah sesuai dengan standar gaji disekolah lain
3
Gaji yang saya terima dapat mencukupi kebutuhan sehari-hari
4
Sekolah memberikan insentif kepada setiap guru yang memiliki jabatan atau tugas tambahan sesuai peraturan yang berlaku
5
Setiap guru yang memiliki jabatan atau tugas tertentu mendapatkan insentif secara adil
6
Sekolah membuat peraturan dalam pemberian insentif kepada guru-guru
7
Pemberian insentif diberikan sesuai aturan yang berlaku
8
Pemberian insentif yang dilakukan sekolah sesuai dengan harapan saya
9
Sekolah memberikan tunjangan-tunjangan khusus
: Sering : Tidak Pernah
SL
SR KK TP
73
kepada guru 10
Setiap guru mendapatkan tunjangan hari raya
11
Tunjangan hari raya diberikan tepat waktu
12
Pemberian tunjangan hari raya diberikan seuai peraturan yang berlaku
13
Setiap guru mendapatkan tunjangan transportasi
14
Tunjangan transportasi diberikan sesuai peraturan yang berlaku
15
Pemberian tunjangan transportasi diberikan tepat waktu
16
Sekolah memberikan tunjangan setiap semester kepada guru-guru
17
Guru-guru menerima tunjangan semester dengan tepat waktu
18
Setiap guru semester
19
Pemberian tunjangan setiap semester diberikan sesuai aturan
20
Guru-guru merasa nyaman dengan lingkungan kerja di sekolah
21
Lingkungan kerja yang nyaman membuat guru lebih semangat menjalankan tugasnya
22
Sekolah memberikan rasa aman kepada setiap guru
23
Setiap guru sudah merasa aman bekerja di sekolah
mengharapkan
tunjangan
setiap
74
Lampiran 4
INSRTUMEN PENELITIAN KINERJA MENGAJAR GURU
Berikut ini terdapat sejumlah pertanyaan, berikanlah jawaban dengan memberi cek list (√) pada kolom disebelah kanan yang sesuai dengan pilihan anda.
Keterangan:
SL KK
Nama Jabatan
: :
No
: Selalu : Kadang-Kadang
SR TP
Pertanyaan
1
Saya membuat RPP sebelum mengajar
2
RPP yang dibuat guru sudah disiapkan secara tepat waktu
3
Pelaksanakan KBM yang saya laukan mengacu pada RPP yang telah dibuat
4
Saya mengajarkan materi yang telah disiapkan dalam RPP
5
Tugas-tugas siswa sudah saya siapkan dalam RPP
6
Saya mampu menyiapkan media pengajaran yang relevan sesuai dengan materi yang akan diajarkan
7
Sekolah menyiapkan beberapa media pengajaran bagi guru
8
Sebelum mengajar saya memeriksa kembali alat bantu dan sumber belajar yang diperlukan
9
Saya mampu menyiapkan alat bantu pembelajaran dan sumber belajar yang diperlukan
: Sering : Tidak Pernah
SL
SR KK TP
75
10
Saya mempelajari materi yang akan diajarkan sebelum mengajar
11
Saya menguasai materi yang akan diajarkan dengan baik sebelum mengajar
12
Saya membaca bahan yang diajarkan sebelum mengajar
13
Saya membuat catatan point-point penting pada setiap materi yang diajarkan
14
Pada akhir KMB saya membuat rangkuman materi pelajaran
15
Saya mengharuskan siswa untuk merangkum materi yang sudah diajarkan
16
Sebelum memulai pembelajaran saya memberikan motivasi kepada siswa
17
Saya melakukan pembelajaran
18
Sebelum memulai pebelajaran saya memeriksa kehadiran siswa
19
Saya memberi nasehat kepada siswa yang malas mengikuti pembelajaran di kelas
20
Saya mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan tepat waktu
21
Dalam proses pembelajaran di kelas, saya memberikan umpan balik denga memberikan pertanyaan kepada siswa
22
Saya mampu memberikan jawaban kepada siswa yang bertanya
23
Saya memperhatikan perkembangan siswa setiap hari
24
Saya membuat laporan perkembangan siswa untuk
apersepsi
sebelum
memulai
76
diberikan kepada orang tua siswa 25
Saya memberikan waktu tambahan untuk memberikan pembelajaran kembali bagi murid yang belum memahami pelajaran
26
Pembelajaran ulang bagi murid yang belum memahami pelajaran saya lalukan dengan ikhlas dan penuh kesadaran
27
Saya melaksanakan remedial untuk murid yang belum memahami materi pelajaran
77
Lampiran 5 Daftar Skor Angket Pemberian Kompensasi Responden
Skor X
X²
1
60
3600
2
68
4624
3
70
4900
4
81
6561
5
59
3481
6
56
3136
7
40
1600
8
51
2601
9
51
2601
10
56
3136
11
82
6724
12
68
4624
13
68
4624
14
76
5776
15
67
4489
16
82
6724
17
84
7056
18
77
5929
19
69
4761
20
75
5625
21
60
3600
78
22
66
4356
23
69
4761
24
78
6084
25
56
3136
26
55
3025
27
40
1600
28
55
3025
29
55
3025
30
56
3136
31
83
6889
32
72
5184
33
68
4624
34
79
6241
35
76
5776
36
78
6084
37
85
7225
38
78
6084
39
69
4761
40
71
5041
41
87
7569
42
56
3136
43
56
3136
44
40
1600
45
70
4900
79
46
74
5476
47
78
6084
Jumlah
3150
218130
80
Lampiran 6 Daftar Skor Angket Kinerja Mengajar Guru Responden
Skor Y
Y²
1
45
2025
2
58
3364
3
39
1521
4
56
3136
5
39
1521
6
46
2116
7
45
2025
8
55
3025
9
80
6400
10
63
3969
11
63
3969
12
75
5625
13
77
5929
14
63
3969
15
77
5929
16
75
5625
17
65
4225
18
60
3600
19
55
3025
20
50
2500
21
46
2116
22
57
3249
23
42
1764
81
24
58
3364
25
47
2209
26
56
3136
27
42
1764
28
55
3025
29
79
6241
30
67
4489
31
69
4761
32
63
3969
33
60
3600
34
48
2304
35
57
3249
36
74
5476
37
60
3600
38
70
4900
39
73
5329
40
44
1936
41
55
3025
42
50
2500
43
50
2500
44
45
2025
45
65
4225
46
60
3600
47
60
3600
Jumlah
2738
165454
82
Lampiran 7
Tabel Perhitungan Distrinusi Frekuensi Pemberian Kompensasi Hasil terendah sampai tertinggi berdasarkan skor yang diperolah dari angket pemberian kompensasi adalah sebagai berikut: 40 40 40 51 51 55 55 55 56 56 56 56 56 56 59 60 60 66 67 68 68 68 68 69 69 69 70 70 71 72 74 75 76 76 77 78 78 78 78 79 81 82 82 83 84 85 87 Dari hasil tersebut diperoleh angka tertinggi atau maksimum (Xmax) adalah 87 dan angka terendah atau minimum (Xmin) adalah 40. Selanjutnya hasil angka tersebut dapat dibuat table distribusi frekuensi dengan menentukan terlebih dahulu rentang (R), banyak Kelas (K) dan Panjang Kelas (P). Nilai ketiganya (R, K dan P) dapat diperoleh berdasarkan perhitungan sebagai berikut: a. Rentang (R) R
= Xmax – Xmin ( 87 ) - ( 40 ) = 47
b. Banyak Kelas (K) K
= 1 + 3,3 log n = 1 + 3,3 log 47 = 6,517922
c. Panjang Kelas (P) P
= R/K = 47/6,517922 = 7,210887
83
Tabel Distribusinya adalah sebagai berikut:
No
Kelas
Frekuensi (Fi)
1
40-47
3
Nilai Tengah (xi) 43,5
2
48-55
5
51,5
257,5
2652,25
13261,25
3
56-63
9
59,5
535,5
3540,25
31862,25
4
64-71
12
67,5
810
4556,25
54675
5
72-79
11
75,5
830,5
5700,25
62702,75
6
80-87
7
83,5
584,5
6972,25
48805,75
Jumlah
47
381
3148,5
25313,5 216983,75
F.xi
Xi²
Fi.xi²
130,5
1892,25
5676,75
Perhitungan Nilai Mean, Median dan Mode dengan menggunakan Excel didapatkan hasil sebagai berikut: Pemberian Kompensasi Mean Standard Error Median Mode Standard Deviation Sample Variance Kurtosis Skewness Range Minimum Maximum Sum Count
132.7659574 65.61658889 69 56 449.8446695 202360.2266 46.92503893 6.847612029 3110 40 3150 6240 47
84
Lampiran 8
Tabel Perhitungan Distrinusi Frekuensi Kinerja Mengajar Guru Hasil terendah sampai tertinggi berdasarkan skor yang diperolah dari angket kinerja mengajar guru adalah sebagai berikut: 39 39 42 42 44 45 45 45 46 46 47 48 50 50 50 55 55 55 55 56 56 57 57 58 58 60 60 60 60 60 63 63 63 63 65 65 67 69 70 73 74 75 75 77 77 79 80 Dari hasil tersebut diperoleh angka tertinggi atau maksimum (Xmax) adalah 80 dan angka terendah atau minimum (Xmin) adalah 39. Selanjutnya hasil angka tersebut dapat dibuat table distribusi frekuensi dengan menentukan terlebih dahulu rentang (R), banyak Kelas (K) dan Panjang Kelas (P). Nilai ketiganya (R, K dan P) dapat diperoleh berdasarkan perhitungan sebagai berikut: a. Rentang (R) R
= Xmax – Xmin ( 80 ) - ( 39 ) = 41
b. Banyak Kelas (K) K
= 1 + 3,3 log n = 1 + 3,3 log 47 = 6,517922
c. Panjang Kelas (P) P
= R/K = 41/6,517922 = 6,290348
85
Tabel Distribusinya adalah sebagai berikut:
No
Kelas
Frekuensi (Fi)
1
39-44
5
Nilai Tengah (xi) 41,5
2
45-50
10
47,5
475
2256,25
22562,5
3
51-56
6
53,5
321
2862,25
17173,5
4
57-62
9
59,5
535,5
3540,25
31862,25
5
63-68
7
65,5
458,5
4290,25
30031,75
6
69-74
4
71,5
286
5112,25
20449
7
75-80
6
77,5
465
6006,25
36037,5
Jumlah
47
416,5
2748,5
F.xi
Xi²
Fi.xi²
207,5
1722,25
8611,25
25789,75 166727,75
Perhitungan Nilai Mean, Median dan Mode dengan menggunakan Excel didapatkan hasil sebagai berikut: Kinerja Mengajar Guru Mean Standard Error Median Mode Standard Deviation Sample Variance Kurtosis Skewness Range Minimum Maximum Sum Count
58.54347826 1.669767122 58 60 11.32491162 128.2536232 -0.808950504 0.160330585 41 39 80 2693 46
86
Lampiran 9
Normalitas Data Skor Pemberian Kompensasi Tabel Kerja Uji Normalitas dengan Rumus Liliefors No.
x
1
40
2
40
3
40
4
51
5
51
6
55
7
55
8
f
z
f(z)
s(z)
f(z)-s(z)
-2.188434326
0.01431899
-2.188434326
0.01431899
0.063829787
0.049510797
-2.188434326
0.01431899
-1.297552006
0.097220662
-1.297552006
0.097220662
0.106382979
0.009162317
-0.973594799
0.165128885
-0.973594799
0.165128885
0.170212766
0.005083881
55
-0.973594799
0.165128885
9
56
-0.892605497
0.186034237
10
56
-0.892605497
0.186034237
11
56
-0.892605497
0.186034237
12
56
-0.892605497
0.186034237
0.29787234
0.111838103
13
56
-0.892605497
0.186034237
14
56
-0.892605497
0.186034237
15
59
-0.649637591
0.257963173
0.319148936
0.061185764
16
60
-0.56864829
0.284797423
17
60
-0.56864829
0.284797423
0.361702128
0.076904704
18
66
18
-0.082712478
0.467040081
0.382978723
0.084061358
19
67
19
-0.001723177
0.499312552
0.404255319
0.095057233
20
68
0.079266125
0.531589525
21
68
0.079266125
0.531589525
22
68
0.079266125
0.531589525
0.489361702
0.042227823
23
68
0.079266125
0.531589525
24
69
0.160255427
0.563660065
25
69
0.160255427
0.563660065
0.553191489
0.010468576
26
69
0.160255427
0.563660065
27
70
0.241244729
0.595317277
0.595744681
0.000427404
3
5
8
14
15 17
23
26
28
87
28
70
0.241244729
0.595317277
29
71
29
0.322234031
0.626362297
0.617021277
0.009341021
30
72
30
0.403223333
0.656608032
0.638297872
0.018310159
31
74
31
0.565201936
0.71403179
0.659574468
0.054457322
32
75
32
0.646191238
0.740922243
0.680851064
0.06007118
33
76
0.72718054
0.766442317
34
76
0.72718054
0.766442317
0.723404255
0.043038062
35
77
0.808169842
0.790503592
0.744680851
0.045822741
36
78
0.889159144
0.813041222
37
78
0.889159144
0.813041222
38
78
0.889159144
0.813041222
0.829787234
0.016746012
39
78
0.889159144
0.813041222
40
79
40
0.970148445
0.834013748
0.85106383
0.017050082
41
81
41
1.132127049
0.871209488
0.872340426
0.001130938
42
82
1.213116351
0.88745733
43
82
1.213116351
0.88745733
0.914893617
0.027436287
44
83
44
1.294105653
0.902185535
0.936170213
0.033984677
45
84
45
1.375094955
0.915448996
0.957446809
0.041997813
46
85
46
1.456084256
0.927315335
0.978723404
0.051408069
47
87
47
1.61806286
0.947175474
1
0.052824526
34 35
39
43
L hitung < L table => Data Berdistribusi Normal L hitung = 0.117849337 L table = 0.1292 L hitung < L table = 0.111838103<0.1292 Maka data tersebut berdistribusi normal
88
Lampiran 10
Normalitas Data Skor Kinerja Mengajar Guru Tabel Kerja Uji Normalitas dengan Rumus Liliefors No.
y
1
39
2
39
3
42
4
42
5
44
6
45
7
45
8
45
9
46
10
46
11
47
12
48
13
50
14
50
15
f
z
f(Z)
s(z)
f(z)-s(z)
-1.689341466
0.045577006
-1.689341466
0.045577006
0.042553191
0.003023814
-1.426430708
0.076872028
-1.426430708
0.076872028
0.085106383
0.008234355
-1.251156869
0.105438625
0.106382979
0.000944353
-1.16351995
0.122309304
-1.16351995
0.122309304
0.170212766
0.047903462
-1.16351995
0.122309304
-1.075883031
0.140989786
-1.075883031
0.140989786
0.212765957
0.071776171
11
-0.988246111
0.161516065
0.234042553
0.072526488
12
-0.900609192
0.183898073
0.255319149
0.071421076
-0.725335353
0.234123161
-0.725335353
0.234123161
0.319148936
0.085025775
50
-0.725335353
0.234123161
16
55
-0.287150757
0.386998445
17
55
-0.287150757
0.386998445
18
55
-0.287150757
0.386998445
0.404255319
0.017256874
19
55
-0.287150757
0.386998445
20
56
-0.199513838
0.42093041
21
56
-0.199513838
0.42093041
0.446808511
0.025878101
22
57
-0.111876918
0.455460499
23
57
-0.111876918
0.455460499
0.489361702
0.033901203
24
58
-0.024239999
0.490330586
25
58
-0.024239999
0.490330586
0.531914894
0.041584307
kum 2
4 5
8
10
15
19
21
23
25
89
26
60
0.15103384
0.560025489
27
60
0.15103384
0.560025489
28
60
0.15103384
0.560025489
29
60
0.15103384
0.560025489
30
60
0.15103384
0.560025489
31
63
0.413944598
0.660542659
32
63
0.413944598
0.660542659
33
63
0.413944598
0.660542659
34
63
0.413944598
0.660542659
35
65
0.589218436
0.722142624
36
65
0.589218436
0.722142624
37
67
37
0.764492275
38
69
38
39
70
40
30
0.638297872
0.078272383
0.723404255
0.062861596
0.765957447
0.043814822
0.777713031
0.787234043
0.009521012
0.939766113
0.826331228
0.808510638
0.01782059
39
1.027403033
0.847884638
0.829787234
0.018097404
73
40
1.290313791
0.901529135
0.85106383
0.050465305
41
74
41
1.37795071
0.915890747
0.872340426
0.043550321
42
75
1.465587629
0.928619668
43
75
1.465587629
0.928619668
0.914893617
0.013726051
44
77
44
1.640861468
0.949586912
0.936170213
0.0134167
45
78
45
1.728498387
0.958050545
0.957446809
0.000603737
46
79
46
1.816135306
0.965325191
0.978723404
0.013398214
47
80
47
1.903772226
0.971530072
1
0.028469928
34
36
43
L hitung < L table => Data Berdistribusi Normal L hitung = 0.085025775 L table = 0.1292 L hitung < L table = 0.085025775 <0.1292 Maka data tersebut berdistribusi normal
90
Lampiran 11 Uji Homogenitas
Uji homogenitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji fisther, dengan menggunakan rumus:
dimana: (
)
(
)
Langkah-langkah yang dapat ditempuh untuk melakukan uji fisther adalah: 8) Menetapkan hipotesis, dalam bentuk:
9) Membagi data menjadi dua kelompok. 10) Mencari varians dari masing-masing variabel a. Variabel pemberian kompensasi (
)
(
) (
(
) )
b. Variabel Kinerja Mengajar Guru ( (
) )
91
( (
11) Menentukan
) )
dengan rumus:
12) Menentukan kriteria pengujian dalam bentuk: c) Jika
<
,
maka
diterima,
kedua
kelompok berasal dari populasi yang homogen. d) Jika
>
, maka
diterima, kedua kelompok
dapat dikatakan berasal dari populasi yang tidak homogen. 13) Mencari dk pembilang (variansterbesar) dan dk penyebut (varians terkecil), dengan rumus: = n-1 => 47-1=46 = n-2 => 47-1=46 14) Menentukan
dan
.
Berdasarkan Hasil tersebut maka dapat dikatakan bahwa kedua kelompok tersebut berasal dari populasi yang homogen.
92
Lampiran 12 Uji Hipotesis Hipotesis yang diajukan adalah: Hipotesis alternatif (Ha):
Ada pengaruh yang signifikan antara pemberian kompensasi (variable X) dengan kinerja mengajar guru (variable Y)
Hipotesis nihil (Ho)
: Tidak ada pengaruh yang signifikan antara pemberian kompensasi (variable X) dengan kinerja mengajar guru (variable Y)
Kriteria pengujiannya adalah menguji kebenaran atau kepalsuan dari hipotesa yang telah diajukan dengan jalan membandingkan besarnya "r" product moment dengan "r" yang tercantum dalam table nilai (rt), dengan terlebih dahulu mencari derajat bebasnya (db) atau degres of freedomnya (df) yang rumusnya adalah sebagai berikut: Df = N – nr Keterangan: Df
: Degress of freedom
N
: Number of cases
nr
: Banyaknya variable yang dikorelasikan
Diketahui: Df
:?
N
: 47
nr
:2
Jadi: Df = N – nr = 47 – 2 = 45 Maka r table pada taraf signifikansi 5% sebesar 0,288dan pada taraf signifikansi 1% sebesar 0,375.
93
Adapun rumus mencari nilai r product moment adalah sebagai berikut: ( √[
(
) ]
)( [
) (
) ]
Keterangan: = Angka Indeks Korelasi "r" product moment (variabel X dan Y) = Jumlah responden = Jumlah hasil perkalian antara skor X dan skor Y = Jumlah seluruh skor X = Jumlah seluruh skor Y
Diketahui: =? = 47 = 186497 = 3150 = 2738
Jadi: ( √[
(
)(
)
) ][
( (
)(
)
) ]
][
√[ √(
)(
][
√[
) ]
]
94
Dari hasil perhitungan diperoleh r hitung sebesar 0,46 dan r table pada taraf signifikansi 5% sebesar 0,288 dan pada taraf signifikansi 1% sebesar 0,375. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa "r" dihitung lebih besar dari "r" table, maka korelasi dianggap signifikan atau Ho ditolak dan Ha diterima.
LEMBAR UJI REFERENSI
Nama : Muhamad Ridwan 2. NIM : 1110018200075 3. Jurusan/Program Studi : Manajemen Pendidikan 4. Judul Skripsi : Hubungan Pemberian Kompensasi Terhadap Kinerja Mengajar Guru di Lembaga Pendidikan Nurul Falah Cihuni - Pagedangan 1.
No
Bab
No. Footnote
Halaman skripsi
I
T
I
I
Daftar Referensi Suprihatinigrum Jamil, Guru Profesional: Pedaman Kine$a, Kualifikasi, & Kompetensi Guru.
Halaman Referensi 29-30
(Jogiakarta:Ar-Ruzz Media, I Muhanmad Arifin & Barnau.i,
14-15
Profesional, (Jogiakarta: Ar-Ruzz Media, 2012) Cet. I Suprihatinigrum Jamil, Guru
40
Paraf /L
2013) Cet.
2
3
I
I
2
J
2
2
Kinerja Guru
Profesional: Pedoman Knerja, Kualifikasi, & Kompetensi Guru.
(Jogiakara:Ar-Ruzz Media, I Payong Marselus R. Sertifikasi Profesi Guru (Jakarta: trl. Indeks Permata Puri Media.
/
2013) Cet.
4
I
4
2
5
I
5
J
88
/
2011)
6
7
il
6
II
7
T
8
5
5
Wawancara dengan Kepsek tanggal 15 Juli 2014 dan shrdi dokumenkehadiran sunr So$andi Hermaq Manajemen Sumber Daya Manusia, (Yogyakarta: Graha [mu, 2008), Cet. I Bangnn Wilson,
lse I
Mtmajemen
25s
Sumber Daya Manusia, (Iakarta:
Erlansea.2012) 8
5
Wukir, Manajemen
Sumber
84
Daya Manusia dalam Organisasi
Sekolah, (Yogyakarta: Multi 9
II
I
5
10
n
10
6
ll
II
11
6
Presindo,2013) CelI Pusat Bahasa Kamus Besar Bahasa Indoneis4 (Jakara: Gramedia Pustaka Utama 2008) cet. Pertama edisi ke-4
Malalu. S. P.
Hasibuan,
Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: PT. Bumi
719
I
l8-l l9
Aksara 2000, Edisi Revisi)
Sedarmayanti,
Sumber Daya
Manajemen
Manusi4
@andung: PT Refika Aditama, 2007)
239
'lt
t2
TI
t2
6
E. Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Profesional Dalam Konteks Menyukeskan MBS dan KBK @andung: PT Remaja Rosdakarva- 2004). cer ke*4
158
Malayu.
120
13
u
l3
6
t4
il
t4
7
15
il
15
7
S. P.
I/ I
Hasibuan,
Manajemen Sumber Doyo Manusia, (Jakara: PT. Bumi Aksara 2000, Edisi Rertsi)
Soffan Hermarl
Manajemen Manusia, (Yogyakarta: Graln Ilmu, 2008) Cet. I. hal.
Sumber Daya
Wukft. Manajemen
Sumber Daya Manusia dalam Organisasi
159-160
86-87
Sekolah, (Yogyakarta: Multi
t6
II
16
8
Presindo. 2013) Cet. I Malayu. S. P. Hasibuan, Manajemen Sumber Daya
tzt-122
Manusia, (Iakarta: PT. Bumi Aksara 2000. Edisi Revisi) 17
II
t7
9
Wukir, Manajemen
Sumber
90-91
Daya Manusia dalam Organisasi
Sekolah, (Yogyakarta: Multi Presindo, 2013) 18
II
l8
11
Anwar Prabu
Mangkunegara
Evaluasi Kinerja
9
SDL{,
@andung: PT. Refika Aditama 2006). Cet tr 19
20
II II
l9
20
11
Tim Penyrsun Kamus Pusat
ll
Pustaka 2002), Cet. ke II Hadari Nawawi, Administrasi Pendidikan, (Jakarta: PT. Gumrns Asune. 1996). Cet. 13
21
22
23
II
21
T
22
T
23
t2 12
Suryo Subroto, Proses Belajar
Mengajar, (Jakara:
il
,,1 l,
/ 25
Rineka
cirta. 1997) CeLl Anr,var Prabu Mangfuunegara,
Evaluasi Kinerja
9
SDM, @andung: PT. Refika Aditama, 2006). Cet tr
12
Tim
Penyusun Kamus Pusat
t012
Bahasa, Kamus Besar Bahasa
Indonesia, (Jakara: Pustaka. 2002). Cet. ke II 24
rc37
Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai
24
t2
Bafai
Winarno Suracmad iuletodologl aran Nas i on al, @andung
P e n gaj
24
:
CV. Jemmars,2000) 25
II
25
l2
Moh. Uzer Usmarq
Menjadi
6
Guru Profesional, @andung: PT.
Remaja Rosda Karya, 2005), Cel Ke-17 26
27
II
26
II
27
t2
Muhibbin Syah,
13
Suharsimi Arikunto, Dasar-
Psikologi
182
\
Pendidikan dengan Pendekatan Baru, @andung: PT. Remaja Rosda Kana.2002). Cet. Ke-7 )Z-J J
\
dasar Supervisi (Jakarta: Rineka
Ciota.20o4) 28
il
28
13
29
T
29
t4
A.
Cece Wijaya,
Tabrani
Rusyan, Kemampuan Dasar Guru Dalam Proses Belajar Mengajar, @andung: Yf. Remaia Rosdakarya, 1991) Wlkl4 Manajemen Sumber
Ar 3-4
t17
Daya Manusia dalam Organisasi
Sekolah, (Yograkarta: Multi Presindo 2013) Cet.
30
31
il il
30
t4
I
Pupuh Fathurrohman dan M. Sobri Sutikno, Strategi Belajar
44
Mengajar, @andung: PT. Reffta Aditama.2007). CeL I 31
l5
Cece Wrjaya, A. Tabnni Rusl'an, Kemampuan Dasar Guru Dalam Proses Belajar Mengajar, @andung: PI.
21
Remaja Rosdakarya, 1991)
32
u
J.'
Cece Wrjaya, A.
32
l5
II
-) -)
l5
Undang-rmdang
il
34
16
Nasional Pendidikan Rusman Belajar
Tabrani
Rusyan, Kemampuan Dasar Guru Dalam Proses Belajar Alengajar, (Ban&rng: PI.
2544
7
Remaia Rosdakarra, 1991)
34
RI No.
19
Tahun 2005 Tentang Standar dan
Pembelajaran Berbasis Komputer "Mengembangkan
39 I
Profesionalisme Guru Abad 21",
(Bandung: Alfabeta, 2013) Cet. Ke-2
35
II
35
16
Rusmarq
Belajar
Pembelajaran Komputer
dan
Berbasis
/+o
"lv{engembangkan
Profesionalisme Guru Abad 21",
(Bandung: Alfabeta, 2013) Cet. Ke-2
36
m
36
20
Sugiono. Metode Penelitian
Pendidikan (Kuantitatif
60
Pendekatan Kualitatif, dan
R&D). @andung:
Alfabeta,
2013) Cet Ke-16
37
m
37
20
38
m
38
22
Suharsimi Arikuto, Prosedur Penelitian Suata Pendekatan Praktik, (Jakarta: Bumi Aksara,
60
\
2010)
Suharsimi Arikuto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktile, (Jakarta: Bumi Aksara,
57-58
2010)
39
40
m
39
III
40
ZJ
Sukardi. Ev aluasi P endi dikan
30
Prinsip dan OperasionaWa. (Jakarta: IrI Bumi Aksara). cet
24
ke 6. 201 I Suharsini Arikunto, D asar-
Dasar Evaluasi Pendidikan Edisi Revisi, (Jakarta: Bumi Aksara,
222
)
201l)..cet.12
4t
m
4t
26
*ryardr Ap likas i
Stati stika dal am rk Press,
131
Snpar dr Ap li kas i St ati st ika d q I am (I akarta: Ufi rk Press,
131
t
p e n e I i t i an.(I akarta : Ufi
2010).
42
TII
42
27
p e n e I i t i an.
2010) 4.3
IV
43
32
44
IV
44
-'l
z+
Rencnnn Kegiatan dan Anggaran Madrasah (RKAM) Tahun
Aiaran 2OOl3l2Ol4 Laporan Penggunaan Dana Program Kempensasi Pengurangan Subsidi (SKPS) BBM Bantuan Operasional Sekolah (BOS)
)'/
Jakarta, 15 Desember 2014
Pembimbing
L\
Drs. Mu'arif SAM. M.Pd NrP. 19650717 199403 I 005
*ffir
FffiEI
,-""il* i I d. irh I s
* e _&
| !
: Terbit : No. Revisi: :
KEMENTERIAN AGAilTA
No.
UIN JAKARTA
Tgl.
FORM (FR)
FITK Jl
lr. H. Juada No 95 Ciputat 15412
hron5ia
Dokumen
FITK-FR-AKD-085 1 Maret 2010 01
I
Hal
PERMOHONAN SURAT BIMBINGAN SKRIPSI Nomor Lampiran Perihal
:
Istimewa
Jakarta. 14 November 2Al4
: Satu berkas Proposal : Eimbingan Skripsi Kepada Yth. Ka. Subbag Akademik & Kemahasisw'aan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
di 'I-empat
Assalamu' alaikam
w
r. wb.
Yang bertanda kngan di bawah ini Nama
Muhamad Ridwan
NIM
11
Jurusan/Prodi Semester
Manajemen Pendidikan IX (Sembilan)
10018200075
Dengan ini mengajukan permohonan surat bimbingan skripsi, sebagai salah satu syarat menyelesaikan prograrn S-l (Strata l) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Adapun judul skripsi yang diajukan adalah:
*Pengaruh Pemberian Kompensasi Terhadap Kinerja Mengajar Guru di Yayasan Nurul Falah Cihuni - Pagedangan" Dosen Pembimbing Skripsi yang diusulkan:
Pembimbing Pembimbing
I II
: Drs. N{u'arif SAM, M.Pd :
k ,,f,^",
Sebagai bahan pertimbangan saya lampirkan proposal. Demikian permohonan ini saya sampaikan, atas perhatiannya diucapkan terima kasih. Wass alarnu' alaikum
-
wr.
w
b.
Merl$etahui, :Ketua Jurusan lv{anajemen Pendidikan
l^^
[bA Dr. HasUm As:'ari. M.Pd "'.NIP- 19661009 199303 I 004 Tembusan: 1. Dosen Penasehat Akademik
/Ml Muh-Amad Ridwan
NrM. 1110018200075
YAYASAN NURUL FALAH CIHUNI Akta Notaris : Imron, SH No. o6 Tahun 2008 Alamat : Jln. Raya Gading Serpong Pintu III Desa Cihuni Pagedangan Tangerang
SURAT KETERANGAN Nomor : 0641Y anfalXlll20l4 pengurus Yayasan Nurul Falah Cihuni Kecamatan Pagedangan Kabupaten Tangerang dengan ini menerangkan bahwa
,
:
Nama
MUHAMAD RIDWAN
NIM
11
Prodi/Jurusan
Manajemen Pendidikan
Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Jakarta
10018200075
Mahasiswa tersebut telah melaksanakan penelitian di Lembaga Pendidikan Madrasah rangka Ibtidaiyah (MI), Ma&asah Tsanawiyah (MTs) dan Madrsah Aliyah (MA) dalam
judul : Hubungan Pemberian Konfensasi Terhadap Kenerja Mengajar Guru di Lembaga Pendidikan Nurul Falah Cihuni Pagedangan "
menyelesaikan tugas akhir skripsi dengan
mestinya dan Demikian surat keterangan ini kami buat untuk dipergunakan sebagaimana yang berkepentingan agar menjadi maklum' Tangerang, 16 Desember 2014 Yayasan Nurul Falah is Umum
KEMENTERIAN AGAMA UlN JAKARTA FITK Jl. lr. H. Juanda l,lo 95 Cipulat
FORM (FR)
1912lndffisia
No. Dokumen Tgl. Terbit No. Revisi:
:
FITK-FR-AKD-082
: :
01
Hal
1 Maret 2010 111
SURAT PERMOHONAN IZIN PENELITIAN Nomor : Un.01/F. 1/KM.01 .zt.?9.$tZolp; Lamp. : OutlineProposal Hal : Permohonan lzin Penelitian
Jakarta, 20 Juni 2014
Kepada Yth. Kepala Yayasan Nurul Falah Cihuni di Tempat Accalamt rtalailtr tm rur ruh
Dengan hormat kami sampaikan bahwa,
Nama NIM Jurusan Semester
: Muhamad Ridwan
:1110018200075 : Manajemen Pendidikan
: lX (sembilan)
Judul Skripsi : Hubungan Pemberian Kompensasi Terhadap Kinerja Mengajar Guru di Lembaga Pendidikan Nurul Falah Cihuni- Pagedangan
adalah benar mahasiswa/i Fakultas llmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Jakarta yang
sedang rnenyuslin skripsi, dan akan rnengadakan penelitian (riset)
di
instansi/sekolah/madrasah yang Saudara pimpin.
Uniuk itu kanri mohon Saudara dapat nrengizinkan mahasiswa melaksanakan penelitian dimaksud.
Atas perhatian dan kerja sama Saudara, kami ucapkan terima kasih. Wassala mu'alai ku m
w r.w b.
{fi
irt
Tembusan: 1. Dekan FITK 2. Pembantu Dekan Bidang Akademik 3. Mahasiswa yang bersangkutan
tersebut