HUBUNGAN MOTIVASI PERAWAT DENGAN PELAKSANAAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEPERAWATAN DI RUANG RAWAT INAP RSUD SLEMAN
SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Keperawatan Stikes Jendral Achmad Yani Yogyakarta
TA N R A KA
A GYA K A I YO
T YAN S U A.
P RAL R E DE
P
N
E SJ
S
E K I T
Disusun Oleh : EVI RAHMAWATI 3211030
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN JENDRAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA 2016
i
TA N R A KA
A GYA K A I YO
T YAN S U A.
P RAL R E DE
P
N
E SJ
E K I T
S
ii
TA N R A KA
A GYA K A I YO
T YAN S U A.
P RAL R E DE
P
N
E SJ
E K I T
S
iii
HUBUNGAN MOTIVASI PERAWAT DENGAN PELAKSANAAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEPERAWATAN DI RUANG RAWAT INAP RSUD SLEMAN Evi Rahmawati1, Rahayu Iskandar2, Sujono Riyadi2 INTISARI Latar Belakang : Dokumentasi asuhan keperawatan merupakan bukti tertulis yang berisi informasi tentang klien yang dibuat perawat dalam asuhan keperawatan dan dapat dijadikan sebagai komunikasi dengan perawat lain, perawat dengan dokter, serta pihak-pihak yang memerlukannya dan yang berhak mengetahuinya. Motivasi menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi pelaksanaan pendokumentasian asuhan keperawatan, semakin tinggi motivasi yang dimiliki akan lebih baik lagi dalam melaksanakan pendokumentasian asuhan keperawatan. Tujuan : Untuk mengidentifikasi hubungan antara motivasi perawat dengan pelaksanaan pendokumentasian asuhan keperawatan di ruang rawat inap RSUD Sleman Metode : Desain penelitian ini menggunakan cross sectional dengan pendekatan kuantitatif. Jumlah sampel dalam penelitian ini 59. Menggunakan proportionate random sampling. Peneliti melakukan observasi pelaksanaan pendokumentasian asuhan keperawatan secara langsung dengan melihat rekam medis. Sedangkan motivasi perawat dalam pelaksanaan pendokumentasian asuhan keperawatan di dapat dengan menggunakan kuisioner. Hasil : Uji korelasi Kendal tau sebesar 0,412 dan nilai sig sebesar 0,000 < 0,05. Hal ini berarti terdapat hubungan antara motivasi perawat dengan pelaksanaan pendokumentasian asuhan keperawatan, dan hubungan tersebut bersifat positif atau searah, artinya semakin besar motivasi perawat maka akan semakin baik juga pelaksanaan pendokumentasian asuhan keperawatan. Kesimpulan: Terdapat hubungan antara motivasi perawat dengan pelaksanaan pendokumentasian asuhan keperawatan di ruang rawat inap RSUD Sleman.
TA N R A KA
A GYA K A I YO
T YAN S U A.
P RAL R E DE
P
N
E SJ
E K I T
S
Kata kunci : Motivasi, Pendokumentasian Asuhan Keperawatan ------------------------------------------------------------------------------1 Mahasiswa SI STIKES A Yani Yogyakarta 2 Dosen STIKES A Yani Yogyakarta
iv
MOTIVATION NURSE RELATIONSHIP WITH THE IMPLEMENTATION OF NURSING IN THE DOCUMENTING INPATIENT HOSPITAL SLEMAN Evi Rahmawati1, Rahayu Iskandar2, Sujono Riyadi2 ABSTRAK Background: Nursing Documentation is a written document containing information about the client that made the nurses in nursing care and can be used as communication with other nurses, nurses with doctors, as well as parties who need and are entitled to it. Motivation is one of the factors that affect the implementation of nursing care documentation, the higher the motivation that you have will be better in implementing the nursing care documentation. Objective: To identify the relationship between motivation of nurse with the implementation of nursing care documentation in the inpatient unit District General Hospital Sleman. Methods: The study design was cross sectional with quantitative approach. The number of samples in in this study proporsionate 59. Using random sampling. Researchers conducted observations documenting the implementation of direct nursing care to see medical records. While the motivation of nurses in the execution of documentation of nursing care can use questionnaires. Results: Test Kendal tau correlation of 0,412 and sig of 0,000 <0.05. This means that there is a relationship between the motivation of nurses and nursing care documentation implementation, and the association is positive or unidirectional, ie, the greater the motivation of nurses, the better is also the implementation of nursing care documentation. Conclusion: There is a relationship between nurse motivation by documenting the implementation of nursing care in inpatient hospital Sleman.
TA N R A KA
A GYA K A I YO
T YAN S U A.
P RAL R E DE
P
N
E SJ
E K I T
S
Keywords: Motivation, Nursing Documentation ------------------------------------------------------------1 Bachelor Students of Stikes A Yani Yogyakarta 2 Lecturer of Stikes A Yani Yogyakarta
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmatnya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Hubungan Motivasi Perawat Dengan Pelaksanaan Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Di Ruang Rawat Inap RSUD Sleman” Skripsi ini telah dapat diselesaikan atas bimbingan, arahan, dan bantuan dari berbagai pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, dan pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih dengan setulus-tulusnya
TA N R A KA
kepada: 1.
A GYA K A I YO
Kuswanto Hardjo, dr, M.Kes selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Jenderal Achmad Yani Yogyakarta.
2.
T YAN S U A.
Tetra Saktika Adinugraha,M.Kep.,Ns.,Sp,Kep.MB selaku Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Jendral Achmad
P RAL R E DE
Yani Yogyakarta. 3.
P
Deby Zulkarnain R.S, MMR selaku dosen penguji yang banyak memberikan
EN J S M.Kep selaku dosen pembimbing I yang telah dengan sabar 4. Rahayu Iskandar, E IK STmemberikan bimbingan, saran dan pendapat selama proses penyelesaian masukan dan arahan dalam penyusunan proposal ini.
proposal ini. 5.
Sujono Riyadi M.Kes selaku dosen pembimbing II yang telah dengan sabar memberikan bimbingan, saran dan pendapat selama proses penyelesaian proposal ini.
6.
Kedua orang tua yang sangat saya sayangi, yang selalu memberi semangat, bimbingan serta do’a agar saya bisa menjadi manusia yang berguna, taat beragama, tak lupa pula seluruh keluarga besar saya yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
7.
Teman-teman Program Studi SI Ilmu Keperawatan, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Jendral Achmad Yani Yogyakarta angkatan 2011 yang selalu memberikan semangat dan masukan yang sangat berharga.
vi
8.
Semua pihak yang telah membantu dan tidak dapat saya sebutkan satu persatu.
Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan kebaikan kepada semuanya, sebagai imbalan atas segala amal kebaikan dan bantuannya. Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan proposal ini, untuk itu saran dan kritik yang sifatnya membangun penulis harapkan. Akhirnya penulis berharap semoga proposal ini dapat bermanfaat bagi banyak pihak.
TA N R A KA
Yogyakarta,
A GYA K A I YO Penulis
T YAN S U A.
P RAL R E DE
P
N
E SJ
E K I T
S
vii
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL................................................................................... HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... HALAMAN PERNYATAAN .................................................................... KATA PENGANTAR ................................................................................ DAFTAR ISI .............................................................................................. DAFTAR TABEL ....................................................................................... DAFTAR BAGAN ..................................................................................... DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... INTISARI.................................................................................................... ABSTRACT ................................................................................................ BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang ....................................................................... B. Rumusan Masalah .................................................................. C. Tujuan Penelitian ................................................................... D. Manfaat Penelitian ................................................................. E. Keaslian Penelitian .................................................................
hal i ii iii iv v vi vii viii ix x
TA N R A KA
A GYA K A I YO
T YAN S U A.
RP RAL
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1. Asuhan Keperawatan ............................................................. 1. Definisi Asuhan Keperawatan ....................................... 2. Proses Keperawatan ....................................................... 3. Tujuan Proses Keperawatan ........................................... 4. Komponen Proses Keperawatan ..................................... 2. Pendokumentasian Asuhan Keperawatan ............................. a. Definisi Dokumentasi Asuhan Keperawatan ................. b. Tujuan Dokumentasi Asuhan Keperawatan .................. c. Manfaat Dokumentasi Keperawatan ............................... d. Prinsip – Prinsip Dokumentasi ...................................... e. Standar Dokumentasi Keperawatan ................................ f. Model-model Dokumentasi Keperawatan ...................... g. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pelaksanaan Dokumentasi Keperawatan .............................................. 3. Motivasi ................................................................................ a. Definisi Motivasi ........................................................... b. Bentuk-bentuk Motivasi ................................................ c. Teori Motivasi ............................................................... d. Tingkatan Motivasi ......................................................... e. Cara Memotivasi ............................................................. f. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi ................. 4. Perawat .................................................................................. 1. Definisi Perawat ................................................................ 2. Definisi Keperawatan ........................................................ 3. Tujuan Keperawatan ........................................................
PEJENDE
S E IK
ST
viii
1 3 3 4 4
7 7 7 7 8 10 10 11 13 14 16 17 19 20 20 20 21 23 23 24 25 25 26 26
4. Konsep Utama Keperawatan ............................................. 5. Keperawatan Profesional .................................................. 5. Kerangka Teori....................................................................... 6. Kerangka Konsep .................................................................. 7. Hipotesis Penelitian................................................................
27 28 29 30 30
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian ................................................................... B. Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................. C. Populasi dan Sampel ............................................................. D. Variabel Penelitian ................................................................ E. Definisi Operasional .............................................................. F. Alat dan Metode Pengumpulan Data .................................... G. Uji Validitas dan Reliabilitas ................................................. H. Metode Pengolahan dan Analisa Data ................................... I. Etika Penelitian ..................................................................... J. Pelaksanaan Penelitian ..........................................................
31 31 31 33 34 35 36 37 40 41
TA N R A KA
A GYA K A I YO
T YAN S U A.
BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN A. Hasil ........................................................................................ 1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ................................... 2. Analisa Hasil Penelitian ...................................................... B. Pembahasan .............................................................................. C. Keterbatasan Penelitian ............................................................
P RAL R E DE
P
43 43 44 50 52
N E J BAB V KESIMPULAN DAN SARAN S E A. Kesimpulan.................................................................................... 53 K I ST B. Saran ....................................................................................... 53 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
ix
DAFTAR GAMBAR Bagan 1. Kerangka Teori .......................................................................... Bagan 2. Kerangka Konsep .......................................................................
29 30
TA N R A KA
A GYA K A I YO
T YAN S U A.
P RAL R E DE
P
N
E SJ
E K I T
S
x
DAFTAR TABEL Tabel 1. Jumlah Sampel Perawat Pelaksana di Ruang Rawat Inap RSUD Sleman................................................................................................ Tabel 2. Definisi Oprasional ......................................................................... Tabel 3. Kisi- kisi Kuisioner Motivasi Perawat .............................................. Tabel 4. Kisi-kisi Instrumen Pelaksanaan Pendokumentasian Askep ........... Tabel 5. Karakteristik responden di ruang rawat inap RSUD Sleman ............. Tabel 6. Distribusi Frekuensi Motivasi Perawat di Ruang Rawat Inap RSUD Sleman .................................................................................. Tabel 7. Distribusi Frekuensi Pelaksanaan Pendokumentasian Asuhan Keperawatan di Ruang Rawat Inap RSUD Sleman .............. Tabel 8. Hasil Motivasi Perawat Dalam Pelaksanaan Pendokumentasian Askep Keperawatan di Ruang Rawat Inap RSUD Sleman ................
33 34 35 36 45 46 47 47
TA N R A KA
A GYA K A I YO
T YAN S U A.
P RAL R E DE
P
N
E SJ
E K I T
S
xi
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Rencana Jadwal Penelitian Lampiran 2. Lembar permohonan menjadi responden Lampiran 3. Informed Consent Lampiran 4. Kuisioner Lampiran 5. Lembar bimbingan
TA N R A KA
A GYA K A I YO
T YAN S U A.
P RAL R E DE
P
N
E SJ
E K I T
S
xii
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Keperawatan merupakan suatu profesi yang difokuskan pada perawatan individu, keluarga, dan komunitas dalam mencapai, memelihara, dan menyembuhkan kesehatan yang optimal. Bentuk pelayanan keperawatan profesional yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan, didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan, berbentuk pelayanan bio-psiko-sosial spriritual yang komprehensif, ditujukan pada
TA N R A KA
individu, keluarga dan masyarakat baik sakit maupun sehat yang mencakup seluruh
proses kehidupan manusia yang berbentuk layanan kesehatan professional (Kusnanto,
A GYA K A I YO
2003).
T YAN S U A.
Pelayanan keperawatan yang professional harus berdasarkan metodologi atau pendekatan proses keperawatan untuk mencapai tujuan keperawatan. Proses
P RAL R E DE
keperawatan tersebut meliputi langkah-langkah pengkajian, diagnosis, perencanaan, implementasi
P
dan
evaluasi
keperawatan.
Langkah-langkah
tersebut
harus
didokumentasikan sebagai bentuk tanggung jawab seorang perawat terhadap pasien
N
E SJ
dan keluarga pasien (Ali, 2010).
E Pendokumentasian merupakan suatu kegiatan pencatatan, pelaporan atau K I T
S
merekam segala kejadian serta aktivitas yang dilakukan dalam bentuk pemberian pelayanan yang dianggap penting dan berharga (Dalami, 2011). Dokumentasi keperawatan merupakan bukti pencatatan dan pelaporan yang dimiliki perawat dalam catatan perawatan yang berguna untuk kepentingan klien, perawat dan tim kesehatan dalam memberikan pelayanan kesehatan dengan dasar data yang akurat dan lengkap secara tertulis sebagai tanggung jawab perawat (Wahid dan Suprapto, 2012). Pendokumentasian asuhan keperawatan merupakan hal yang penting sebagai alat bukti tanggung jawab dan tanggung gugat dari perawat dalam menjalankan tugasnya. Pentingnya pendokumentasian ini sebagai langkah akhir dari peran seorang manajer dalam fungsi manajemennya yaitu melaksanakan fungsi pengendalian (Marquis, 2010).
1
2
Dokumentasi keperawatan dapat meningkatkan kualitas keperawatan serta membantu
perawat
dalam
memberikan
perawatan
secara
optimal
dan
berkelanjutan dengan cara memandu perawat untuk dapat menulis dokumentasi dengan benar (Gregory et al, 2008). Ciri dokumentasi asuhan keperawatan yang baik adalah berdasarkan fakta (factual basis), akurat (accuracy), lengkap (completencess), ringkas (conciseness), terorganisir (organization), waktu yang tepat (time liness) dan bersifat mudah dibaca (legability) (Potter & Perry, 2009). Pendokumentasian asuhan keperawatan yang tidak dilakukan dengan benar dapat menurunkan mutu pelayanan keperawatan karena tidak dapat mengidentifikasi
TA N R A KA
sejauh mana tingkat keberhasilan asuhan keperawatan yang telah diberikan (Nursalam, 2007).
A GYA K A I YO
Pentingnya pelaksanaan pendokumentasian asuhan keperawatan juga
T YAN S U A.
tertuang dalam Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 749a Tahun 1989 tentang Rekam Medis, yang menyebutkan bahwa rekam medis adalah berkas yang
P RAL R E DE
berisikan catatan, dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan,
P
tindakan, dan pelayanan lain kepada pasien pada sarana pelayanan kesehatan.
EN J S melakukanEpelayanan rawat jalan maupun rawat inap wajib membuat rekam K I medis. ST Pembuatan rekam media sebagaimana disebutkan dalam pasal 3 dibuat Pada pasal 2 disebutkan bahwa setiap sarana pelayanan kesehatan yang
oleh dokter atau tenaga kesehatan lainya yang memberikan pelayanan langsung kepada pasien. Dokumentasi keperawatan dipengaruhi oleh banyak faktor seperti manajemen keperawatan, sarana, waktu, pendidikan, usia, pelatihan dan jumlah tenaga yang tidak sesuai dengan standar serta motivasi (Setiyarini, 2004). Motivasi seseorang dapat timbul dan berkembang dari dalam dirinya sendiri maupun dari luar dirinya. Salah satu bentuk motivasi yang sangat berpengaruh terhadap pencapaian hasil yang optimal adalah motivasi yang berasal dari dalam diri individu itu sendiri, yang mendorong dirinya menjadi produktif. Motivasi akan mendorong seseorang untuk melakukan tindakan atau perilaku dalam rangka mencapai tujuan (Hasibuan, 2005).
3
Hasil evaluasi oleh mahasiswa Ners Stase Manajemen Keperawatan di ruang Kenanga RSUD Sleman tahun 2015, ditemukan data perawat yang melakukan pencatatan sesuai dengan tindakan yang dilakukan sebanyak sembilan orang dari 10 orang, perawat yang mencantumkan paraf atau nama jelas, jam dan tanggal dilakukan tindakan sebanyak tujuh orang dari 10 orang, sedangkan untuk tindakan menulis pada format yang baku, pencatatan ditulis dengan jelas, ringkas, istilah yang baku dan benar serta berkas catatan keperawatan disimpan sesuai dengan ketentuan yang berlaku sudah dilaksanakan oleh semua perawat di ruang Kenanga. Dengan persentase pelaksanaan pendokumentasian keperawatan di
TA N R A KA
ruang Kenanga sebesar 92% (Laporan Mahasiswa Profesi Ners, Stase Mankep, 2015).
A GYA K A I YO
Hasil evaluasi tersebut menunjukkan bahwa belum semua aspek
T YAN S U A.
pendokumentasian keperawatan dilaksanakan oleh perawat dengan baik dan benar.
Hasil
studi
pendahuluan
P RAL R E DE
terhadap
motivasi
perawat
dalam
mendokumentasikan asuhan keperawatan di ruang Kenaga RSUD Sleman
P
menunjukkan bahwa seluruh perawat (100%) mempunyai motivasi tinggi dalam
EN J S di ruang Kenanga RSUD Sleman sudah baik. pendokumentasian E IK ST Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk
melakukan pendokumentasian asuhan keperawatan, sehingga pelaksanaan
penelitian
tentang
hubungan
motivasi
perawat
dengan
melakukan pelaksanaan
pendokumentasian asuhan keperawatan di Ruang Rawat Inap RSUD Sleman.
B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah ada hubungan motivasi perawat dengan pelaksanaan pendokumentasian asuhan keperawatan di ruang rawat inap RSUD Sleman?”
4
C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Tujuan umum Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan motivasi perawat dengan pelaksanaan pendokumentasian asuhan keperawatan di ruang rawat inap RSUD Sleman. 2. Tujuan khusus a. Untuk mengetahui motivasi perawat di ruang rawat inap RSUD Sleman.
TA N R A KA
b. Untuk mengetahui pelaksanaan pendokumentasian asuhan keperawatan di ruang rawat inap RSUD Sleman. c. Untuk
mengetahui
keeratan
A GYA K A I YO
hubungan
motivasi
perawat
dengan
T YAN S U A.
pelaksanaan pendokumentasian asuhan keperawatan di ruang rawat inap RSUD Sleman.
RP RAL
D. Manfaat Penelitian
PEJENDE
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini dapat menambah pengetahuan dalam bidang keperawatan,
S E IK
terutama manajemen keperawatan mengenai motivasi perawat dalam pelaksanaan pendokumentasian asuhan keperawatan. ST 2. Manfaat Praktis Penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi bagi pihak manajemen rumah sakit sehingga dapat menyusun kebijakan-kebijakan yang terkait dengan motivasi perawat dalam melaksanakan pendokumentasian asuhan keperawatan. E. Keaslian Peneliltian 1. Pakudek dkk (2013) dalam penelitiannya yang berjudul “Hubungan Motivasi Perawat dengan Pelaksanaan Dokumentasi Asuhan Keperawatan di Instalasi Rawat Inap RSUP Prof. Dr. R.D. Kandau Manado”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara motivasi perawat dengan pelaksanaan dokumentasi asuhan keperawatan. Penelitian ini menggunakan metode suvey analitik dengan pendekatan cross sectional. Subjek penelitian
5
ini adalah perawat pelaksana yang ada di IRINA C RSUP Prof. Dr. R. D. kandau Manado yang berjumlah 51 orang. Analisis data dengan analisis univariat dan analisis bivariat dengan chi square. Hasil penelitian membuktikan bahwa dari 48 perawat yang memiliki motivasi intrinsik baik, sebanyak
43
orang
(89,6%)
melakukan
pendokumentasian
asuhan
keperawatan dengan lengkap, sedangkan 5 orang (10,4%) tidak melakukan pendokumentasian asuhan keperawatan dengan lengkap, sebanyak 3 orang perawat mempunyai motivasi intrinsic yang kurang baik dan melakukan pendokumentasian asuhan keperawatan dengan tidak lengkap. Penelitian
TA N R A KA
tersebut juga membuktikan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara
A GYA K A I YO
motivasi perawat dengan pelaksanaan dokumentasi asuhan keperawatan di IRINA C RSUP Prof. Dr. R. D. Persamaan penelitian ini dengan penelitian
T YAN S U A.
sebelumnya adalah pada variabel penelitian dan teknik analisis data serta desain penelitian. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya
P RAL R E DE
adalah pada subjek penelitian yaitu penelitian sebelumnya menggunakan
P
subjek perawat pelaksana yang ada di IRINA C RSUP Prof. Dr. R. D. kandau
EN J perawat diSRSUD Sleman Yogyakarta. E IKdan Suryati (2014) dalam penelitiannya 2.ST Bara
Manado, sedangkan penelitian sekarang menggunakan subjek penelitian
Motivasi
Perawat
dengan
Pelaksanaan
yang berjudul “Hubungan
Pendokumentasian
Asuhan
Keperawatan di Ruang Rawat Inap RSUD Pasar Rebo”. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan antara motivasi perawat dengan pelaksanaan dokumentasi asuhan keperawatan. Desain penelitian ini adalah korelasi analitikl dengan cross sectional. Subjek penelitian adalah perawat pelaksana di ruang rawat inap RSUD Pasar Rebo yang berjumlah 80 orang. Analisis data dengan analisis univariat dan analisis bivariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lebih dari separuh perawat pelaksana di ruang rawat inap RSUD Pasar Rebo memiliki motivasi yang baik, lebih dari separuh perawat pelaksana di ruang rawat inap RSUD Pasar Rebo melaksanakan pendokumentasian asuhan keperawatan kurang baik dan terdapat hubungan yang bermakna antara motivasi intrinsic perawat pelaksana dengan pelaksanaan pendokumentasian
6
asuhan keperawatan dengan p value sebesar 0,043. Persamaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah pada variabel penelitian dan teknik analisis data serta desain penelitian. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah pada subjek penelitian yaitu penelitian sebelumnya menggunakan subjek perawat pelaksana yang ada di RSUD Pasar Rebo, sedangkan penelitian sekarang menggunakan subjek penelitian perawat di RSUD Sleman Yogyakarta. 3. Agung (2009) dalam penelitiannya yang berjudul “Analisis Pengaruh Faktor Pengetahuan, Motivasi dan Persepsi Perawat tentang Supervisi Kepala Ruang
TA N R A KA
terhadap Pelaksanaan Dokumentasi Asuhan Keperawatan di Ruang Rawat
A GYA K A I YO
Inap RSUD Kelet Jepara Jawa Tengah. Penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis pengaruh faktor pengetahuan, motivasi dan persepsi perawat
T YAN S U A.
tentang supervise kepala ruang terhadap pelaksanaan dokumentasi asuhan keperawatan. Penelitian ini menggunakan metode studi cross sectional, jenis
P RAL R E DE
penelitian observasional dengan pendekatan kuantitatif. Teknik analisis data
P
menggunakan regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
EN J S asuhanE keperawatan (p value = 0,007), ada hubungan faktor motivasi perawat K I dengan pelaksanaan dokumentasi asuhan keperawatan (p value = 0,001), ada ST
ada hubungan faktor pengetahuan perawat dengan pelaksanaan dokumentasi
hubungan faktor persepsi perawat dengan pelaksanaan dokumentasi asuhan keperawatan (p value = 0,007) dan ada pengaruh secara bersama-sama antara faktor pengetahuan, motivasi dan persepsi perawat tentang supervise kepala ruang terhadap pelaksanaan dokumentasi asuhan keperawatan dengan p value sebesar 0,044. Persamaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah pada variabel dependen dan desain penelitian. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah pertama, pada subjek penelitian yaitu penelitian sebelumnya menggunakan subjek perawat pelaksana yang ada di RSUD Kelet Jepara Jawa Tengah, sedangkan penelitian sekarang menggunakan subjek penelitian perawat di RSUD Sleman Yogyakarta. Kedua, pada alat analisis, penelitian sebelumnya menggunakan analisis regresi berganda, sedangkan penelitian ini menggunakan korelasi.
43
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Hasil 1. Gambaran Umum Objek Penelitian a. Profil Rumah Sakit Umum Daerah Sleman Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sleman merupakan satuan kerja organisasi perangkat daerah (SKPD) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sleman yang berlokasi di jalur strategis Jalan raya Jogjakarta–Magelang
TA N R A KA
atau jalan Bhayangkara 48, Murangan, Triharjo, Sleman. Sebagai RSUD
A GYA K A I YO
pertama yang dimiliki Pemerintah Kabupaten Sleman, dan memiliki sejarah panjang sejak zaman penjajahan Belanda, Jepang hingga masa kemerdekaan.
T YAN S U A.
Tahun 1977 dinyatakan berdiri secara resmi sebagai Rumah Sakit
P RAL R E DE
Umum Pemerintah dengan tipe D berdasarkan Surat Keputusan Kepala
P
Kantor Wilayah Departemen Kesehatan Propinsi Daerah Istimewa
EN J S kelas D ke kelas C diperoleh pada tanggal 15 Pebruari 1988. Perubahan E TIK Sedangkan kenaikan kelas C ke kelas B Non-Pendidikan diperoleh sejak
Yogyakarta Nomor: 01065/Kanwil/1977, tanggal 5 Nopember 1977.
S
tahun 2003 hingga saat ini. Terhitung mulai tanggal 27 Desember 2010, RSUD Sleman secara resmi telah ditetapkan sebagai BLUD dengan status Penuh, berdasarkan Keputusan Bupati Sleman Nomor: 384/Kep.KDH/A/2010, tentang Penerapan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah pada Rumah Sakit Umum Daerah Sleman. Penetapan sebagai BLUD Penuh ini sangat diharapkan akan berdampak besar pada peningkatan kinerja pelayanan, keuangan dan manfaat bagi masyarakat secara signifikan. Peningkatan pelayanan juga diupayakan melalui assesment akreditasi rumah sakit yang dibuktikan dengan terbitnya sertifikat dari Komisi Akreditasi Rumah Sakit Nomor: KARS-SERT/92/X/201, dengan
43
44
status terakreditasi: LULUS TINGKAT LENGKAP, yang berlaku 3 (tiga) tahun mulai tanggal 12 Oktober 2011 sampai dengan 12 Oktober 2014. Rumah Sakit Umum Daerah Sleman mempunyai lima ruang rawat inap kelas dua dan tiga diantaranya alamanda satu ruang bedah yang terdiri dari 39 bed pasien, dan 21 perawat. Alamanda dua yang digunakan pasien dengan penyakit dalam terdiri dari 32 bed pasien dan 17 perawat. Alamanda tiga yang digunakan pasien dengan penyakit syaraf dengan 19 bed pasien dan 17 perawat. ICU/anggrek ruangan khusus yang digunakan untuk pasien kritis dan pengawasan khusus terdiri dari 5 bed pasien, 14
TA N R A KA
perawat. Ruang kenanga digunakan untuk pasien dengan penyakit dalam
A GYA K A I YO
dengan kapasitas bed pasien 15 dan perawat 15 orang. Masing-masing ruangan mempunyai staf dan perlengkapan khusus ditujukan untuk
T YAN S U A.
mengelola pasien. Dasar asuhan keperawatan mengacu pada standar/protap di Rsud Sleman dan proses keperawatan dengan memberikan suatu
P RAL R E DE
pelayanan asuhan keperawatan secara komprehensif dan berkelanjutan
P
yang masing-masing ruangan dipimpin oleh kepala ruang.
EN J S tentang Gambaran E IK
2. Analisis Hasil Penelitian
karakteristik subjek penelitian dijelaskan dalam
bentuk distribusi frekuensi berdasarkan variable dalam penelitian. ST a. Analisis Univariat Analisis
Univariat
adalah
analisa
yang
bertujuan
untuk
menjelaskan dan mendeskrisipkan karakteristik setiap variabel penelitian (Notoadmojo, 2010). Karakteristik responden berdasarkan usia, jenis kelamin, pendidikan terakhir, lama kerja, Motivasi perawat dalam pelaksanaan pendokumentasian asuhan keperawatan di ruang rawat inap Rsud Sleman, Pelaksanaan pendokumentasian asuhan keperawatan di ruang rawat inap Rsud Sleman di sajikan dalam tabel berikut :
45
1. Karakteristik Responden Tabel 4.1 Karakterisitik Responden di Ruang rawat inap RSUD Sleman (n=59) Karakteristik Responden Umur : 20 – 39 tahun 40 – 60 tahun Total Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan Total Pendidikan Terakhir : SPK DIII S1/NS Total Lama Kerja : ≤ 5 tahun 6 – 10 tahun > 10 tahun Total
Frekuensi(f)
Persentase(%)
48 11 59
81,4 18,6 100
17 42 59
28,8 71,2 100
TA N R A KA
2 53 4 59
3,4 89,8 6,8 100
16 16 27 59
27,1 27,1 45,8 100
A GYA K A I YO
T YAN S U A.
P RAL R E DE
P
N
E SJ
S
E K I T Sumber: data primer yang diolah, 2016
Berdasarkan Tabel 4.1 dapat diketahui bahwa karakteristik
responden di ruang rawat inap RSUD Sleman mayoritas berumur 20-39 tahun sebanyak 48 (81,4%) responden, sebagian besar responden di ruang rawat inap RSUD Sleman berjenis kelamin perempuan sebanyak 42 (71,2%) responden, kebanyakan pendidikan yang di tempuh perawat di ruang rawat inap RSUD Sleman yaitu DIII sebanyak 53 (89,8%) responden, dan mayoritas lama kerja diruang rawat inap RSUD Sleman >10 tahun (45,8%).
46
2.
Karakteristik Responden Motivasi Perawat dalam pelaksanaan pendokumentasian asuhan keperawatan diruang rawat inap RSUD Sleman. Distribusi frekuensi perawat dibagi kedalam tiga kategori yaitu tinggi, sedang, rendah. Data disajkan dalam tabel 4.2. Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Motivasi Perawat di ruang rawat inap Rsud Sleman (n=59) No Motivasi Perawat Frekuensi Prosentase 1
Tinggi
9
2
Sedang
31
3
Rendah
15,25
TA N R A KA 52,55
A GYA K A I YO 19
Jumlah
32,02
59
100,00
T YAN S U A.
Sumber: data primer yang diolah, 2016
Tabel 4.2 di atas menunjukkan bahwa sebanyak 9 orang responden
P RAL R E DE
(15,25%) mempunyai motivasi yang tinggi, 31 orang responden (52,55%) mempunyai motivasi yang sedang dan sisanya sebanyak 19
P
EN J berarti S sebagian besar perawat di RSUD Sleman mempunyai motivasi E IK
orang responden (32,02%) mempunyai motivasi yang rendah. Hal ini
ST
yang tergolong sedang.
3.
Distribusi
Frekuensi
Pelaksanaan
Pendokumentasian
Asuhan
Keperawatan di Ruang Rawat Inap Rsud Sleman Distribusi
frekuensi
pelaksanaan
pendokumentasian
asuhan
keperawatan yang dibagi menjadi dua kelompok, yaitu baik dan tidak baik. Data disajikan dalam tabel 4.3
47
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Pelaksanaan Pendokumentasian Asuhan Keperawatan di ruang rawat inap Rsud Sleman No
Pelaksanaan Pendokumenatsian Asuhan
Frekuensi
Prosentase
Keperawatan 1
Baik
32
54,24
2
Tidak baik
27
45,76
59
100,0
Jumlah
Sumber: data primer yang diolah, 2016
TA N R A KA
Berdasarkan tabel 4.3 di atas, terlihat bahwa sebanyak 32 orang
A GYA K A I YO
responden (54,24%) sudah melaksanakan pendokumentasian asuhan keperawatan dengan baik, dan sebanyak 27 orang responden (45,76%)
T YAN S U A.
melaksanakan pendokumentasian asuhan keperawatan dengan tidak baik.
P RAL R E DE
Hal ini berarti sebagian besar perawat di RSUD Sleman telah melaksanakan pendokumentasian asuhan keperawatan dengan baik.
P
Berdasarkan hasil diatas dapat disusun tabel silang antara Motivasi
N
E SJ
Perawat dengan Pelaksanaan Pendokumentasian Asuhan Keperawatan,
Esebagai berikut. yaitu K I T
S
Tabel 4.4
Crosstabs Motivasi dengan Pelaksanaan Pendokumentasian Asuhan Keperawatan di Ruang Rawat Inap RSUD Sleman Pelaksanaan Pendokumentasian Asuhan
Motivasi
Keperawatan
Total
Baik
%
Tidak Baik
%
Tinggi
8
25,00
1
3,70
9
Sedang
19
59,37
12
44,44
31
Rendah
5
15,63
14
51,86
19
Total
32
100
27
100
59
Sumber: data primer yang diolah, 2016
Tabel 4.4 diatas menunjukkan bahwa 1 orang responden (3,70%) mempunyai motivasi yang tinggi, 12 orang responden (44,44%)
48
mempunyai motivasi sedang, dan sisanya sebanyak 14 orang responden (51,86%) mempunyai motivasi yang rendah. Hal ini berarti sebagian besar perawat di RSUD Sleman mempunyai motivasi yang tergolong sedang. a. Analisis Bivariat Analisis ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variable bebas yaitu motivasi perawat dengan variable terikat yaitu pelaksanaan pendokumentasian asuhan keperawatan dengan uji Kendal tau yang disajikan dalam tabel 4.5
TA N R A KA
Tabel 4.5 Hasil Uji Kendal Tau dari Motivasi Perawat Dalam Pelaksanaan Pendokumentasian Asuhan Keperawatan di Ruang Rawat Inap RSUD Sleman
A GYA K A I YO
T YAN S U A.
P RAL R E DE
Motivasi Perawat Nilai Korelasi Kendall’s Tau Sig
P
Pelaksanaan Pendokumentasian Asuhan Keperawatan 0,412 0,000
N
Sumber: data primer diolah 2016
E SJ
Berdasarkan Tabel 4.5 di atas diperoleh nilai korelasi Kendal tau
S
E sebesar 0,346 dan nilai sig sebesar 0,002 < 0,05. Hal ini berarti terdapat K I T hubungan
antara
motivasi
perawat
dengan
pelaksanaan
pendokumentasian asuhan keperawatan, dan hubungan tersebut bersifat positif atau searah, artinya semakin besar motivasi perawat maka akan semakin baik juga pelaksanaan pendokumentasian asuhan keperawatan.
49
B. Pembahasan Berdasarkan hasil analisis terhadap karakteristik responden, diketahui bahwa sebagian besar responden berusia antara 20 – 39 tahun yaitu sebanyak 48 orang responden (81,4%). Sebagian besar perawat di RSUD Sleman berada pada masa dewasa awal. Pada masa ini, individu mampu membuat kontribusi yang penuh dalam hubungan dengan orang lain, sehingga diharapkan mampu melaksanakan pendokumentasian asuhan keperawatan dengan baik. Berdasarkan jenis kelamin, sebagian besar responden dalam penelitian ini adalah perempuan, yaitu sebanyak 42 orang (71,2%). Sebagian besar
TA N R A KA
perawat di RSUD Sleman adalah perempuan. Dyne dan Graham (2005)
A GYA K A I YO
menyatakan bahwa pada umumnya wanita menghadapi tantangan yang lebih besar dalam menghadapi kariernya, sehingga komitmen untuk melakukan
T YAN S U A.
pendokumentasian asuhan keperawatan lebih tinggi agar tetap dapat bertahan dalam dunia kerja.
P RAL R E DE
Berdasarkan pendidikan terakhir, sebagian besar responden dalam
P
penelitian ini berpendidikan DIII, yaitu sebanyak 53 orang (89,8%).
EN J S pendidikan seseorang akan semakin tinggi pengetahuan yang semakin tinggi E IK Kep.Menkes No. 1239 tahun 2001 tentang Perawatan pada Sarana dimiliki. ST Pendidikan menunjukkan tinggi rendahnya pengetahuan yang dimiliki,
Kesehatan menyebutkan bahwa minimal berpendidikan DIII. Perawat di RSUD Sleman sebagian besar berpendidikan DIII, sehingga sudah sesuai dengan ketentuan tersebut. Berdasarkan lama bekerja, sebagian besar responden dalam penelitian ini telah bekerja lebih dari 10 tahun, yaitu sebanyak 27 orang (45,8%). Lama bekerja menunjukkan tinggi rendahnya pengalaman yang dimiliki seseorang. Semakin lama seseorang bekerja maka semakin banyak pengalaman yang dimilikinya, sehingga diharapkan perawat terdorong untuk melakukan pendokumentasian asuhan keperawatan dengan baik dan benar sesuai ketentuan. Berdasarkan hasil analisis univariat diperoleh hasil bahwa motivasi perawat di RSUD Sleman dalam pelaksanaan pendokumentasian asuhan
50
keperawatan termasuk dalam kategori sedang, dengan rata-rata sebesar 52,55. Dilihat dari hasil rata-rata univariat perawat mempunyai keinginan yang tinggi untuk melaksanakan pendokumentasian asuhan keperawatan sesuai standar asuhan keperawatan, namun keinginan perawat terhambat oleh waktu dan tenaga antara merawat pasien dan dengan melakukan pencatatan pada formulir asuhan keperawatan, sehingga dalam melakukan pencatatan, perawat tidak bisa melaksanakan semua aspek pendokumentasihan asuhan keperawatan dengan baik dan benar. Berdasarkan hasil analisis univariat juga diperoleh data bahwa
TA N R A KA
pelaksanaan pendokumentasian asuhan keperawatan oleh perawat di RSUD
A GYA K A I YO
Sleman sudah baik, dengan rata-rata sebesar 54,24 atau baru dilakukan oleh 32 orang perawat, sedangkan sisanya belum melaksanakan pendokumentasian
T YAN S U A.
asuhan keperawatan dengan baik. Hal ini disebabkan oleh terbatasnya waktu yang dimiliki oleh perawat untuk mencatat semua kegiatan asuhan
P RAL R E DE
keperawatan karena harus merawat pasien sebagai tugas utamanya.
P
Berdasarkan analisis hasil dengan uji korelasi Kendal tau diperoleh nilai
EN J S positif antara motivasi perawat dengan pelaksanaan ada hubungan E IK T pendokumentasian asuhan keperawatan. Hal ini berarti semakin tinggi probabilitas pada sebesar 0,000 dengan nilai korelasi sebesar 0,412. Artinya
S
motivasi perawat maka akan semakin baik pelaksanaan pendokumentasian asuhan keperawatan. Dokumentasi asuhan keperawatan merupakan bukti tertulis yang berisi informasi tentang klien yang dibuat perawat dalam asuhan keperawatan dan dapat dijadikan sebagai komunikasi dengan perawat lain atau pihak-pihak yang berkepentingan. Hal ini berarti pendokumentasian asuhan keperawatan wajib
dilaksanakan oleh perawat, sebagai media
komunikasi antar perawat, antara perawat dengan dokter dan antara perawat dengan tenaga medis yang lain. Seperti yang diungkapkan oleh Dinarti (2009) yang menyebutkan bahwa dokumentasi proses keperawatan sebagai bagian dari media komunikasi antara perawat yang melakukan asuhan keperawatan dengan perawat lain atau dengan tenaga kesehatan lain, serta pihak-pihak yang memerlukanya dan yang berhak mengetahuinya.
51
Pelakanaan manfaat
sebagai
pendokumentasian cara
asuhan
komunikasi,
keperawatan
mempunyai
pertanggungjawaban
dan
pertangunggugatan, pendidikan, penelitian, meningkatkan efektivitas dan efisiensi, sumber data, dan menjamin kualitas pelayanan. Oleh karena itu, pelaksanaan pendokumentasian harus sesuai dengan standar dokumentasi asuhan keperawatan yang telah di tetapkan. Nursalam (2008) menyebutkan instrument studi dokumentasi penerapan standar asuhan keperawatan di RS menggunakan instrument A dari Depkes (1995) meliputi: pengkajian keperawatan, diagnose keperawatan, perencanaan tindakan, implementasi
TA N R A KA
keperawatan, evaluasi keperawatan dan catatan asuhan keperawatan.
A GYA K A I YO
Pelaksanaan pendokumentasian asuhan keperawatan harus dilakukan dengan baik dan benar. Namun, hasil analisis menunjukkan bahwa masih
T YAN S U A.
banyak perawat yang belum melaksanakan pendokumentasian asuhan keperawatan dengan baik dan benar. Banyak faktor yang mempengaruhi
P RAL R E DE
pelaksanaan pendokumentasian asuhan keperawatan, salah satunya adalah
P
motivasi dari perawat itu sendiri. Seperti yang diungkapkan oleh Setyarini
EN J S mempengaruhi pelaksanaan pendokumentasian asuhan faktor Eyang IK keperawatan. Motivasi adalah karakteristik psikologis manusia yang memberi ST
(2004) yang menyebutkan bahwa motivasi merupakan salah satu dari faktor-
kontribusi pada tingkat komitmen seseorang, termasuk faktor-faktor yang menyebabkan, menyalurkan dan mempertahankan tingkah laku manusia dalam arah tekad tertentu (Nursalam, 2008). Motivasi seseorang dapat berasal dari dua sumber, yaitu motivasi yang berasal dari dalam diri dan motivasi yang berasal dari luar diri seseorang. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Pakudek dkk (2013), Bara dan Suryati (2014), dan penelitian Agung (2009) yang membuktikan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara motivasi perawat dengan pelaksanaan dokumentasi asuhan keperawatan.
52
C. Keterbatasan Penelitian Keterbatasan dalam penelitian ini adalah tidak semua responden berada di tempat saat dilakukan pengambilan data. Responden terbagi dalam tiga shift, sehingga harus memerlukan waktu yang lama untuk mendapatkan data tentang pelaksanaan pendokumentasian asuhan keperawatan dan motivasi perawat.
TA N R A KA
A GYA K A I YO
T YAN S U A.
P RAL R E DE
P
N
E SJ
S
E K I T
53
BAB V PENUTUP
A. KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisis data, diperoleh kesimpulan sebagai berikut. 1. Pelaksanaan pendokumentasian asuhan keperawatan oleh perawat di RSUD Sleman termasuk dalam kategori baik, yang ditunjukkan oleh nilai rata-rata sebesar 13,42. 2. Motivasi perawat RSUD Sleman termasuk dalam kategori sedang, yang ditunjukkan oleh nilai rata-rata sebesar 52,55.
TA N R A KA
A GYA K A I YO
3. Terdapat hubungan yang signifikan antara motivasi dengan pelaksanaan
dokumentasi asuhan keperawatan, yang ditunjukkan oleh nilai signifikan
T YAN S U A.
sebesar 0,000.
RP RAL
PEJENDE
B. SARAN
1. Berdasarkan hasil penelitian terbukti bahwa motivasi perawat mempunyai hubungan yang signifikan dengan pelaksanaan pendokumentasian asuhan
S E IK
keperawatan. Oleh karena itu, motivasi perawat harus ditingkatkan melalui pelatihan-pelatihan ST
dan pemberian reward agar perawat terdorong untuk
melaksanakan pendokumentasian asuhan keperawatan sesuai dengan standar asuhan keperawatan. 2. Bagi penelitian selanjutnya diharapkan menambah variable independen lain yang diduga mempunyai pengaruh terhadap pelaksanaan pendokumentasian asuhan keperawatan, seperti pengetahuan dan lain sebagainya.
53
DAFTAR PUSTAKA Agung, P. (2009). Analisis Pengaruh Faktor Pengetahuan, Motivasi dan Persepsi Perawat tentang Supervisi Kepala Ruang terhadap Pelaksanaan Dokumentasi Asuhan Keperawatan di Ruang Rawat Inap RSUD Kelet Jepara. Skripsi. Undip Ali. (2010). Dasar-dasar Dokumentasi Keperawatan. Jakarta: EGC Arfiani, Rufianti. (2012). Hubungan Motivasi Kerja Perawat dengan pelaksanaan pendokumentasian proses Keperawatan Kesehatan Jiwa Di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Grhasia DIY. Skripsi. STIKES A. Yani Yogyakarta
TA N R A KA
A GYA K A I YO
Arikunto, S. (2000). Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta
T YAN S U A.
Asmadi. (2008). Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: EGC
P RAL R E DE
Bara, M dan Suryati, B. (2014). Hubungan Motivasi Perawat dengan Pelaksanaan pendokumentasian Asuhan Keeprawatan di Ruang Rawat Inap RSUD Pasar Rebo. Jurnal Health Quality. Volume 5 Nomor 1. Hlm: 1-16
P
EN J Bimo, W. (2008). S Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Andi Offset E IK T S Christensen, P.J dan Kenney. (2009). Proses Keperawatan Aplikasi Model Konseptual. Edisi 4. Jakarta: EGC
Dalami, Rochimah. (2011). Dokumentasi Keperawatan dengan Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta: CV. Trans Info Medika Deswani. (2011). Panduan Pemeriksaan Fisik bagi Mahasiswa Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika Dinarti, Aryani R. (2009). Dokumentasi Keperawatan. Jakarta: CV. Trans Info Media
Etlidawati. (2012). Hubungan Strategi Supervisi Kepala Ruang dengan Motivasi Perawat dalam Pelaksanaan Pendokumentasian Asuhan Keperawatan di Ruang Rawat Inap RSUD Pariaman. Tesis. Program Magister Ilmu Keperawatan Universitas Andalashttp://scholar.google.co.id/scholar?hl=id&qhubungan+strategi+supe rvisi+kepalaruang+dengan+motivasi+perawat+dalam+pelaksanaan+peendo kumentasian+asuan+keperawatan+di+ruang+rawat+inap+rsud+pariaman&b tnGdiakses: 28februari 2016 Fitri, A. (2009). Hubungan Komunikasi Terapeutik Perawat dalam Tindakan Keperawatan dengan Tingkat Kepuasan Klien Di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Wates Kulonprogo. Skripsi. Stikes Aisyiyah Yogyakarta(http://scholar.google.co.id/scholar?cluster=2883483985564616 27&hl&as_sdt=05) diakses: 28 februari 2016
TA N R A KA
A GYA K A I YO
Gregory, et al (2008), Documentation In Practice. Journal of nursing management. Edition 4.Volume 17 (http://scholar.google.co.id/scholar=gregory%2C+et+al+%282008%29%2C +documentation+in+practice+journal+of+nursing+management.+edition+4 +volume+17+%29&) diakses 28 februari 2016
T YAN S U A.
P RAL R E DE
P
N
E SJ
Hasibuan. (2005). Organisasi dan Motivasi Dasar Peningkatan Produktivitas. Jakarta: BumiAksara.
E K I T
S
Hidayat, A. (2002). Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisis Data. Jakarta: Salemba Medika Hutahaean, Serri. (2010). Asuhan Keperawatan dalam Maternitas dan Ginekologi. Jakarta: Trans Info media Irwanto. (2002). Psikologi Umum. Jakarta: Prehallindo Kusnanto. (2003). Pengantar Profesi dan Praktik keperawatan Profesional. Jakarta: EGC Laksananno, G.S. (2004). Faktor-fakttor yang Memotivasi Lulusan DIII Keperawatan untuk Melanjutkan Pendidikan di PSIK FK UGM. Yogyakarta :Program Studi Ilmu Keperawatan FK UGM (Skripsi) Strata satu. Tidak diterbitkan.
Marquis, Bessie L. (2010). Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan : Teori dan Aplikasi. Edisi 4. Jakarta: EGC Notoatmodjo. (2005). Metodologi Penelitian Kesehatan. Edisi 2. Jakarta: Rhineka Cipta. Nursalam. (2007). Manajemen Keperawatan Aplikasi dalam Praktik Keperawatan Profesional. Jakarta: Salemba Medika. Nursalam. (2008). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan: Pedoman Skripsi, Tesis dan Instrumen Penelitian Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika
TA N R A KA
A GYA K A I YO
Nursalam. (2011). Manajemen Keperawatan: Aplikasi Keperawatan Profesional. Jakarta: Salemba Medika
dalam
Praktik
T YAN S U A.
Prasetya, Herdianti, Yahya, Georeti, Yuliani,n Nasthika, Dewi, Lativah, Jatmiko, Tiere. (2015) Laporan Manajemen Keperawatan Ruang Kenanga RSUD Sleman Yogyakarta. STIKES A.Yani Yogyakarta
P RAL R E DE
P
Pakudek dkk. (2013). Hubungan Motivasi Perawat dengan Pelaksanaan Dokumentasi Asuhan Keperawatan Di Instalasi Rawat Inap C RSUP prof. Dr. R.D. Kandau manado. E-Journal. Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado
N
E SJ
E K I T
S
Potter & Perry. (2009). Fundamental of Nursing. 7 th Ed. St Louis Missouri: Elseiver Purwanto. (2007). Pengantar Perilaku Manusia untuk Keperawatan. Jakarta: EGC. Robbins, S and Coulter, M. (2007). Manajemen. Edisi Kedelapan. Jakarta: Indeks Riduwan.(2002).SkalaPengukuranVariabel-VariabelPenelitian. Bandung:ALFABETA. Setiadi. (2012). Konsep dan Penulisan: Dokumentasi Asuhan Keperawatan: Teori dan Praktik. Yogyakarta: Graha Ilmu Setyarini, S. (2004). Dokumentasi Diagnosa Keperawatan dan Renpra. http://nursing-care-indonesia.com, Diakses tanggal 28 April 2016
Siagian, Sondang, P. (2004). Teori Motivasi dan Aplikasinya. Jakarta: Rineka Cipta Suarli dan Bahtiar. (2010). Manajemen Keperawatan dengan Pendekatan Praktis. Jakarta: Erlangga Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, R & D. bandung: Alfabeta Sunaryo. (2004). Psikologi untuk Keperawatan. Jakarta: EGC
TA N R A KA
Suyanto. (2008). Riset Keperawatan. Yogyakarta: Mitra Cendikia
A GYA K A I YO
Suwignyo. (2007). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Ibu Hamil memilih Pelayanan Atenatal Care di Poliklinik Kebidanan dan Penyakit Kandungan Rumah Sakit Umum Daerah Kota Semarang. Skripsi. http://eprints.undip.ac.id/5299/. Diakses tanggal 28 April 2016
T YAN S U A.
P RAL R E DE
Wahid, A dan Suprapto, I. (2012). Dokumentasi Proses Keperawatan. Jakarta: Nuha Medika
P
EN J Waruna, S.M. S (2003). Analisis Beberapa Faktor yang Berhubungan dengan E Pengisian IK Pencatatan Rekam Medis Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit STSanta Elisabeth Medan. Tesis. Program Magister Administrasi Rumah Sakit
Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat. Program Pascasarjana Universitas Sumatera Utara Medan. http://scolar.google.co.id/scholar?q=waruna%2C+S.M+%282003%29btnG= &as_sdt=0%2C5 diakses: 15 april 2016 Wasis. (2008). Pedoman Riset Praktis untuk Profesi Perawat. Jakarta: EGC