Hubungan Kualitas Pelayanan dengan Minat Menggunakan Ulang Jasa Pelayanan Kesehatan Rawat Jalan di RSUD Bendan Kota Pekalongan Niyarni1, Ristiawati2, Imam Purnomo3, Supriyo4 (1,2,3) Program Studi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Pekalongan (4) Program Studi DIII Keperawatan, Poltekes Kemenkes Semarang, Pekalongan ABSTRAK Metode : Penelitian ini merupakan jenis penelitian explanatory research dengan pendekata cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua pasien yang menggunakan pelayanan rawat jalan yaitu poliklinik anak, bedah, gigi, jiwa, kebidaan/kandungan, mata, penyakit dalam,syarf, THT, dan kulit kelamin di RSUD Bendan Kota Pekalongan. Cara ukurnya adalah wawacara dengan kuesioner. Analisis datanya menggunakan Chi Square sedangkan untuk mengetahui tingkat hubungannya menggunakan koefisien kontingensi. Hasil : dari analisis korelasi menunjukan bahwa ada hubungan yang signifikan antara kualitas pelayanaa dengan minat menggunakan ulang pelayanan rawat jalan dengan tingkat hubungan yang rendah. Kesimpulan: Ada hubungan yang signifikan antaran kualitas pelayanan dengan minat menggunakan ulang pelayanan rawat jalan dengan tingkat hubungan yang rendah, ada hubungan yang signifikan antara kualitas pelayanan loket pendaftaran dengan minat menggunakan ulang pelayanan rawat jalan dengan tingkat hubungan yang rendah, ada hubungan yang signifikan antara kualitas pelayanan pembayaran dengan minat menggunakan ulang pelayanan rawat jalan dengan tingkat hubungan yang rendah, ada hubungan yang signifikan antara kualitas pelayanan pemeriksaan poliklinik dengan minat menggunakan ulang pelayanan rawat jalan dengan tingkat hubungan yang rendah, ada hubungan yang signifikan antara sarana dengan minat menggunakan ulang pelayana rawat jalan dengan tingkat hubungan yang rendah. Kata Kunci
: Kualitas Pelayanan, Minat Menggunakan Ulang
Rumah Sakit (RS) menjadi ujung tombak
PENDAHULUAN
pembangunan
dan
pelayanan
kesehatan
Globalisasi membawa dampak yang besar
masyarakat, namun tidak semua rumah sakit yang
bagi perkembangan dunia bisnis, pasar menjadi
ada di Indonesia memiliki standar pelayanan dan
semakin luas dan peluang ada di mana-mana,
kualitas yang sama. Semakin banyaknya rumah
namun sebaliknya persaingan menjadi semakin
sakit di Indonesia serta semakin tingginya
ketat dan sulit di prediksikan. Kondisi ini
tuntutan masyarakat akan fasilitas kesehatan yang
menuntut
menciptakan
berkualitas dan terjangkau, rumah sakit harus
keunggulan kompetitif bisnisnya agar mampu
berupaya survive di tengah persaingan yang
bersaing secara kesinambungan.
semakin ketat sekaligus memenuhi tuntutan-
perusahaan
untuk
Pembangunan kesehatan sebagai salah satu
tuntutan tersebut (Trisnantoro, 2005).
upaya pembangunan nasional diarahkan guna
Hal itu menjadi salah satu dasar rumah
tercapai kesadaran, kemauan dan kemampuan
sakit untuk memberikan pelayanan prima pada
untuk hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat
setiap jenis pelayanan yang diberikan baik untuk
mewujudkan derajat kesehatan yang optimal
pelayanan rawat jalan, pelayanan rawat inap
(Azrul Azwar, 1996).
maupun pelayanan gawat darurat. Pelayanan
prima pada dasarnya ditujukan untuk memberikan
tersebut untuk membeli sebuah produk atau
kepuasan
usaha
layanan. Ini berarti bahwa semakin tinggi nilai
memberikan pelayanan yang prima ini, ditinjau
yang dirasakan konsumen maka akan semakin
dari aspek praktis, pelayanan prima memiliki
tinggi pula kesediaan konsumen tersebut untuk
beberapa kriteria yaitu masalah kesederhanaan
akhirnya membeli (Chapman dan Wahlers, 1999
pelayanan, kejelasan dan kepastian pelayanan,
dikutip dalam Dian Puspitasari, 2006).
kepada
pasien.
Dalam
bagaimana keamanan dan kenyamanan yang
Menurut
Dodds
(1991)
minat
beli
diberikan oleh rumah sakit, dan bagaimana rumah
dipengaruhi oleh nilai dari produk atau jasa
sakit ini memberikan informasi kepada pasien
pelayanan yang di evaluasi. Nilai merupakan
(Azrul Azwar, 1996).
perbandingan
Salah satu cara agar penjualan
antara
kualitas
terhadap
jasa
pengorbanan dalam memperoleh suatu produk
unggul
atau layanan. Dengan adanya kualitas yang tinggi
dibandingkan para pesaingnya adalah dengan
maka pelanggan akan memiliki minat untuk
memberikan pelayanan yang berkualitas dan
menggunakan kembali jasa dari provider yang
bermutu, yang memenuhi tingkat kepentingan
sama (Li dan Lee, 2001 dikutip dalam Dian
konsumen.
Puspitasari, 2006).
pelayanan
satu
perusahaan
Tingkat
lebih
kepntingan
konsumen
terhadap jasa yang akan mereka terima dapat
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)
dibentuk berdasarkan pengalaman dan saran yang
Bendan Kota Pekalongan merupakan rumah sakit
mereka peroleh. Konsumen memilih pemberi jasa
milik pemerintah daerah yang baru diresmikan
berdasarkan peringkat kepentingan. Dan setelah
pada tanggal 21 Mei 2009. Sejak awal berdirinya
menikmati jasa tersebut mereka cenderung akan
RSUD Bendan Kota Pekalongan ditetapkan
membandingkan dengan yang mereka harapkan
sebagai Badan Layanan Umum Daerah (BLUD)
(Fredy Rangkuti, 2006).
yang bertujuan meningkatkan pelayanan kepada
Bila jasa yang mereka nikmati ternyata
masyarakat
dalam
rangka
memajukan
berada jauh dibawah jasa yang mereka harapkan,
kesejahteraan
para konsumen akan kehilangan minat terhadap
kehidupan
bangsa
pemberi jasa tersebut. Sebaliknya, jika jasa yang
fleksibilitas
dalam
mereka nikmati memenuhi atau melebihi tingkat
berdasarkan prinsip ekonomi dan produktivitas
kepentingan, mereka akan cenderung memakai
dan penerapan praktik bisnis yang sehat (PP no :
kembali produk jasa tersebut (Fredy Rangkuti,
23 tahun 2005). Dengan demikian rumah sakit di
2006).
tuntut untuk memberikan pelayanan kesehatan
Kualitas jasa berhubungan positif dengan minat menggunakan ulang pelanggan (Li dan Lee,
umum
dan
mencerdaskan
dengan pengelolaan
memberikan keuangan
yang bermutu, sehingga akan berujung pada kepuasan pasien.
2001). Parasuraman, dkk (1998) mengemukakan
Jumlah kunjungan pasien rawat jalan
bahwa terdapat hubungan secara langsung antara
RSUD Bendan Kota Pekalongan dari bulan Mei
kualitas dengan minat menggunakan ulang.
2009-Januari 2010 menunjukkan angka yang
Kualitas yang dirasakan oleh konsumen akan
selalu naik turun. Hal ini bisa dilihat dari data
berpengaruh
sebagai berikut :
terhadap
kesediaan
konsumen
Tabel 1. Data Jumlah Pasien RSUD Bendan Kota Pekalongan Bulan/Tahun
∑ Pasien
Semakin pelanggan
ketatnya
yang
persaingan
semakin
serta
selektif
dan
berpengetahuan mengharuskan pelayanan rawat
2009-2010
jalan RSUD Bendan Kota Pekalongan selaku
Mei
917 orang
salah satu penyedia jasa pelayanan kesehatan
Juni
1.116 orang
untuk selalu meningkatkan kualitas pelayanannya.
Juli
1.018 orang
Untuk dapat meningkatkan kualitas pelayanan,
Agustus
1.222 orang
terlebih dahulu harus diketahui apakah pelayanan
September
857 orang
Oktober
1.208 orang
Nopember
1.121 orang
Desember
1.631 orang
Januari
1.222 orang
yang telah diberikan kepada pasien telah sesuai dengan harapan pasien atau belum. Penelitian ini mengamati kualitas pelayanan dan minat pasien untuk menggunakan ulang jasa
Sumber Data : Profil RSUD Bendan Kota Pekalongan, 2009-2010
Salah satu faktor yang dapat menjadi penyebab
keadaan
tercapainya
kualitas
tersebut
adalah
belum
yang
sesuai
pelayanan
dengan harapan pasien (pelanggan). Hal ini dapat di lihat berdasarkan wawancara yang dilakukan terhadap 20 orang pasien di pelayanan rawat jalan tanggal 25-26 Mei 2010, mereka mengatakan masalah antrian yang panjang pada pelayanan pendaftaran (40%), adanya petugas yang masih membedakan
status
sosial
pasien
(23%),
ketepatan jadwal waktu pelayanan pemeriksaan (22%) dan karena masalah lain-lain sebesar (15%) dan sebagian besar dari mereka merupakan pasien baru.
Semakin
pelanggan
yang
ketatnya
persaingan
serta
selektif
dan
semakin
berpengetahuan mengharuskan pelayanan rawat jalan RSUD Bendan Kota Pekalongan selaku salah satu penyedia jasa pelayanan kesehatan untuk selalu meningkatkan kualitas pelayanannya. Untuk dapat meningkatkan kualitas pelayanan, terlebih dahulu harus diketahui apakah pelayanan yang telah diberikan kepada pasien telah sesuai dengan harapan pasien atau belum.
pelayanan kesehatan rawat jalan di RSUD Bendan Kota Pekalongan. Latar belakang penelitiannya adalah untuk mengetahui penilaian pasien tentang kualitas pelayanan yang dapat dirasakannya. Hal ini penting sebagai acuan dalam pembenahan pelayanan
agar
dapat
memberikan
kualitas
pelayanan kesehatan yang optimal. Oleh karena itu, rawat jalan RSUD Bendan Kota Pekalongan dituntut untuk selalu menjaga kepercayaan dan minat
pasien/konsumen
ulang
jasa
pelayanan
untuk
menggunakan
kesehatan
dengan
meningkatkan kualitas pelayanan agar keputusan pasien dalam menggunakan jasa pelayanan di RSUD Bendan Kota Pekalongan meningkat. Pihak RSUD Bendan Kota Pekalongan perlu secara cermat menentukan kebutuhan pasien (pelanggan) sebagai upaya untuk memenuhi harapan/keinginan dan meningkatkan kepuasan atas pelayanan yang diberikan. Terciptanya kualitas pelayanan tentunya akan menciptakan kepuasan terhadap pengguna layanan. Kualitas pelayanan ini pada akhirnya dapat memberikan beberapa
manfaat,
diantaranya
terjalinnya
hubungan yang harmonis antara penyedia jasa dengan pelanggan, memberikan dasar yang baik bagi
terciptanya
loyalitas
pelanggan
dan
membentuk suatu rekomendasi dari mulut ke
dalam penelitian melalui pengujian hipotesa.
mulut (word of mouth) yang menguntungkan bagi
(Fandy Tjiptono, 2003).
penyedia jasa tersebut. Untuk dapat menentukan
Metode penelitian ini berupa survey dengan
kebijakan pelayanan yang tepat, khususnya dalam
menggunakan pendekatan cross sectional yaitu
pelayanan kepada pasien, diperlukan kajian
pengamatan variabel-variabel yang di ukur baik
tentang dimensi kualitas pelayanan kepada pasien
variabel bebas maupun variabel terikat dilakukan
RSUD Bendan Kota Pekalongan.
pada
Dengan
begitu
kompleknya
masalah
saat
yang
bersamaan
(Soekidjo
Notoatmodjo, 2005).
kehidupan sekarang ini, menyebabkan masalah
Sampel dalam penelitian ini sebanyak 100
kesehatan benar-benar merupakan kebutuhan
pasien. Pengambilan sampel di tentukan dengan
penting.
jasa
cara : Purposive yaitu dengan kriteria tertentu dan,
selalu
proporsional yaitu di ambil secara proporsional
konsisten pada perannya, terutama kuantitas dan
pada setiap jenis poliklinik Rumah Sakit Bendan
kualitas pelayanan dalam upaya memuaskan
Kota Pekalongan.
Oleh
kesehatan
karena
diharapkan
itu
perusahaan
mampu
untuk
kebutuhan dan keinginan konsumen. Dari uraian latar belakang diatas, guna dapat meneliti lebih dalam berdasar sudut pandang kualitas pelayanan
Metode pengumpulan data yaitu wawancara dengan kuesioner dan observasi. Anaisis data dalam penelitian ini adalah
untuk
Selanjutnya untuk mengetahui tingkat hubungan
skripsi
dengan
judul
”Hubungan kualitas pelayanan dengan minat
dilakukan
menggunakan ulang jasa pelayanan kesehatan
Penafsiran terhadap koefisien kontingensi tersebut
rawat jalan di RSUD Bendan Kota Pekalongan.”
tinggi atau rendah, dapat berpedoman pada
METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini merupakan penelitian explanatory research, yaitu penelitian yang menjelaskan hubungan antara variabel-variabel
Tabel.3 Pedoman Interpretasi KoefisienKontingensi Interval
Tingkat
Koefisien
Hubungan
0,00 – 0,199
Sangat Rendah
0,20 – 0,399
Rendah
0,40 – 0,599
Sedang
0,60 – 0,799
Kuat
0,80 – 1,000
Sangat Kuat
Sumber : Sugiyono (2002: 216)
melalui
Uji
Square,
dengan
mengajukan
menggunakan
Chi
dan minat pasien, maka penulis merasa tertarik
koefisien
ketentuan sebagai berikut :
kontingensi.
HASIL PENELITIAN Tabel 4.Ringkasan Hasil Uji Statistik Variabel Bebas dengan Variabel Terikat Variable yang Uji
di
Uji Statistik
Nilai Hitung
P-value
CC
Keterangan
Hubungan Kualitas Pelayanan Dengan Minat Menggunakan Ulang.
Chi Square
10,059
0,002
0,302
Ada hubungan yang bermakana dengan tingkat hubungan rendah
Hubungan Kualitas Loket Pendaftaran dengan Minat Menggunakan Ulang
Chi Square
9,817
0,002
0,299
Ada hubungan yang bermakna dengan tingkat hubungan rendah
Hubungan Kualitas Pelayanan Pembayaran dengan minat menggunakan ulang
Chi Square
11,841
0,001
0,325
Ada hubungan yang bermakna dengan tingkat hubungan rendah
Hubungan Kualitas Pelayanan Poliklinik dengan minat menggunakan ulang
Chi Square
5,863
0,015
0,235
Ada hubungan yang bermakna dengan tingkat hubungan rendah
Hubungan sarana dengan minat menggunakan ulang
Chi Square
6,938
0,008
0,255
Ada hubungan yang bermakna dengan tingkat hubungan rendah
Sumber : Data penelitian yang di olah 2010
Dari tabel di atas berdasarkan uji Chi
0,001 (P>0,05) dengan nilai koefisien kontingensi
Square menunjukan bahwa ada hubungan yang
(CC) sebesar 0,325 menunjukan tingkat hubungan
signifikan antara kualitas pelayanan dengan minat
rendah karena terletak antara 0,20-0,399. Ada
menggunakan
hubungan
ulang
secara
bersama-sama
yang
signifikan
antara
kualitas
(silmutan) yaitu diperoleh nilai PValue = 0,002
pelayanan pemeriksaan poliklnik dengan minat
(P>0,05) dengan nilai koefisien kontingensi (CC)
menggunakan ulang yaitu diperoleh nilai PValue =
sebesar 0,302 menunjukan tingkat hubungan
0,015 (P>0,05) dengan nilai koefisien kontingensi
rendah karena terletak antara 0,20-0,399. Ada
(CC) sebesar 0,235 menunjukan tingkat hubungan
hubungan
yang
signifikan
kualitas
rendah karena terletak antara 0,20-0,399. Ada
pelayanan
loket
pendaftaran
minat
hubungan yang signifikan antara kualitas sarana
menggunakan ulang yaitu diperoleh nilai PValue =
dengan minat menggunakan ulang yaitu diperoleh
0,002 (P>0,05) dengan nilai koefisien kontingensi
nilai PValue = 0,008 (P>0,05) dengan nilai koefisien
(CC) sebesar 0,299 menunjukan tingkat hubungan
kontingensi (CC) sebesar 0,255 menunjukan
rendah karena terletak antara 0,20-0,399. Ada
tingkat hubungan rendah karena terletak antara
hubungan
0,20-0,399.
pelayanan
yang
signifikan
pembayaran
antara dengan
antara
kualitas
dengan
minat
menggunakan ulang yaitu diperoleh nilai PValue =
Ada hubungan yang signifikan antara kualitas
KESIMPULAN Kualitas pelayanan rawat jalan di RSUD Bendan sudah baik. Sedangkan kualitas untuk masing-masing variabel yang meliputi : Kualitas Pelayanan Loket pendaftaran, Kualitas Pelayanan Pembayaran, Kualitas
Pemeriksaan Poliklinik,
dan Kualitas Sarana rawat jalan di RSUD Bendan Kota Pekalongan adalah sebagai berikut : 1. Kualitas pelayanan loket pendaftaran rawat jalan di RSUD Bendan sebagian besar responden menyatakan kurang. 2. Kualitas pelayanan pembayaran rawat jalan di RSUD Bendan sebagian besar rerponden menyatakan baik. 3. Kualitas pelayanan pemeriksaan poliklinik rawat jalan di RSUD Bendan Kota Pekalongan sebagian besar responden menyatakan kurang. 4. Sarana rawat jalan di RSUD Bendan Kota Pekalongan
sebagian
besar
responden
menayatakan baik. Sebagian
besar
responden
menyatakan
berminat untuk menggunakan ulang pelayanan rawat jalan di RSUD Bendan Kota Pekalongan. Ada hubungan yang signifikan antara kualitas pelayanan dengan minat menggunakan ulang pelayanan rawat jalan di RSUD Bendan Kota Pekalongan. Ada hubungan yang signifikan antara kualitas pelayanan
loket
pendaftaran
dengan
minat
menggunakan ulang pelayanan rawat jalan di RSUD Bendan Kota Pekalongan dengan tingkat hubungan rendah. Ada hubungan yang signifilkan antara kualitas pelayanan
pembayaran
dengan
minat
menggunakan ulang pelayanan rawat jalan di RSUD Bendan Kota Pekalongan denagn tingkat hubungan rendah.
pelayanan pemeriksaan poliklinik dengan minat menggunakan ulang pelayanan rawat jalan di RSUD Bendan Kota Pekalongan dengan tingkat hubungan rendah. Ada hubungan yang signifikan antara sarana dengan minat menggunakan ulang pelayanan rawat jalan di RSUD Bendan Kota Pekalongan dengan tingkat hubungan rendah.
SARAN Bagi Rumah Sakit RSUD Bendan Kota Pekalongan diadakanya sisitem komputerisasi untuk semua jenis pelayanan baik pelayanan pendaftaran, pelayanan
pelayanan
pembayaran
pemeriksaan
pelayanan pendaftaran
poliklinik.
dan Untuk
tenaga sumber daya
manusianya di tambah 1 orang untuk pencarian status pasien agar pelayanan cepat. Pegawai RSUD Bendan khususnya pelayanan rawat jalan yang tediri dari pelayanan loket pendaftaran,
pelayanan
pembayaran,
dan
pelayanan pemeriksaan poliklinik dalam melayani pasien agar tidak membedakan suku, agama, pangkat, jabatan, dan status serta kepartaian politik tertentu dan selalu menjaga nama baik institut. Memberikan informasi kepada pasien tentang pelayanan yang dapat diberikan oleh RSUD Bendan
Kota
Pekalongan,
termasuk
dalam
menjelaskan kebutuhan yang diperlukan pasien selama memanfaatkan pelayanan rawat jalan. Disediakan tempat yang memadai untuk penyimpanan dokumen pendafataran atau status pasien. Disediakan tempat parkir yang memadai. Pegawai
RSUD
Bendan
khususnya
untuk
pelayanan pemeriksaan poliklinik agar lebih memperhatikan budaya organisasi yang telah
ditetapkan khususnya untuk point ketepatan waktu pelayanan pemeriksaan. Bagi peneliti lain yang ingin meneliti aspekaspek
pelayanan
kesehatan
dengan
minat
menggunakan ulang pelayanan hendaknya juga pada pelayanan-pelayanan lain, baik di rumah sakit maupun swasta, pemerintah maupun tempattempat pelayanan kesehatan yang memerlukan kunjungan ulang dengan memperhatiakn aspekaspek
metodologi
penelitian
yang
menjadi
kelemahan skipsi ini. DAFTAR PUSTAKA Ahmad Watik Praktiknya, 2003. Dasar-dasar Metodologi Penelitian dan Kesehatan. PT.Raja Grafindo Persada. Jakarta. Ascobat Gani, 1994. Issue Pokok dalam Penetapan Tarif Pelayanan Kesehatan. Biro Perencanaan Kesehatan. Depkes RI, Jakarta. Azrul
Azwar, 1996. Program Menjaga Mutu Pelayanan Kesehatan : Aplikasi Prinsip Lingkaran Pemecahan Masalah. Yayasan penerbit IDI. Jakarta.
Azrul Azwar, 1994. Pengantar Menjaga Mutu Pelayanan Kesehatan. Yayasan penerbit IDI. Jakarta. Azrul
Azwar, 1996. Pengantar Administrasi Kesehatan. Binarupa Aksara : Jakarta
Djoko Wijono, 1999. Manajemen Mutu Pelayanan Kesehatan, Teori, Strategi dan Aplikasi. Airlangga university press. Surabaya. Departemen kesehatan RI., 2008, Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit., Jakarta. Diana Puspitasari, 2006. Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan dan Kepuasan Pelanggan (Studi Kasus Pada Maskapai Penerbangan Garuda Keberangkatan Semarang). Tesis Fakultas Manajemen Universitas Diponegoro Semarang. Engel, JF. Blackwell, RD and miniard PW, Perilaku konsumen , Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. 2002 Fandy Tjiptono dan Anastasia Diana, 2002. Total Quality Management. ANDI : Yogyakarta.
Gilson, L. and M, 2000. Community Satisfaction With Primary Healt Care Sservis, vol. 39, No. 6, Elsiver Science Ltd, Great Britain. Hanif Maulidin, 2001. Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Image Pasien Rawat inap RSUD Kraton Kabupaten Pekalongan . Jurnal Penelitian Akuntasi, Universitas Pekalongan : Pekalongan. Husein Umar, 2002. Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta Ircham Machfoedz, 2007. Metodologi Penelitian : Bidang Kesehatan, Keperawatan, dan Kebidanan, Fitramaya : Yogyakarta. Lazimatul Khaq, 2009. Analisis Hubungan Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Pasien di Poli Umum Puskesmas Jenggot Kota Pekalongan. Skripsi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Pekalongan : Pekalonagn.Niven Neil, 1995. Psikologi Kesehatan. Penerbit buku kedokteran, EGC, Jakarta. Philip Kotler, 2000. Manajemen Pemasaran : Analisis Perencanaan, Implementasi, dan Pengendalian. Salemba Empat : Yogyakarta. Payne. A, 2001. The Essence Of Service Marketing, Pemasaran Jasa. Andi. Yoyakarta Rambat Lupioyadi, 2001. Manajemen Pemasaran Jasa. PT. Salemba Empat : Jakarta. Rekam Medik RSUD Bendan Kota Pekalongan, 2009. Pekalongan. Siti Nurhayati, 2009. Metodologi Penelitian Praktis. Fakultas Ekonomi Universitas Pekalongan : Pekalongan. Soekidjo Notoatmodjo, 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. PT. RINEKA CIPTA : Jakarta. Soekedjo Notoatmodjo, 1996. Pengantar Pendidikan Kesehatan Dalam Ilmu Perilaku Kesehatan. Andi offset, Yogyakarta. Suharsimi Arikunto, 2005. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktik. PT. RINEKA CIPTA : Jakarta. Sujudi
dan Sunartini. 1997. Prinsip-Prinsip Manajemen Rumah Sakit. Magister Manajemen Rumah Sakit Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.
Tjandra Yoga Aditama. 2006. Manajemen Administrasi Rumah Sakit. Ed. 2. Universitas Indonesia. Cetakan ketiga. Jakarta.
Manajemen Jasa. ANDI :
Trisnantoro, 2005. Manajemen Rumah Sakit, Cetakan Kedua. Gadjah Mada university press. Yogyakarta
Freddy Rangkuti, 2006. Measuring Customer Satisfaction. Gramedia Pustaka Utama : Jakarta.
Wiranto, 1989. Pengukuran tingkat kepuasan konsumen dalam SERVQUAL Instrumen, Wahana.Vol. I nomor 1.
Fandy Tjiptono, 2004. Yogyakarta.