HUBUNGAN KEPUASAN KERJA DENGAN LOYALITAS KERJA PERAWAT HONOR RSUD KABUPATEN PADANG PARIAMAN Rina Mariana, Hadi Irfani Universitas Putra Indonesia “YPTK”, Padang e-mail:
[email protected]
Abstract: The relationship between job satisfaction and loyalty honor nurse working in a public hospital district of Padang Pasaman. This study aims to determine the relationship of job satisfaction and loyalty honor nurses in hospitals Padang Pariaman. Measuring instruments used in this study is the scale of job satisfaction and job loyalty scale. The sampling technique in this study using purposive sampling technique. The sample are 30 nurses honor in hospitals Padang Pariaman. Based on data analysis, obtained correlation value of 0.814 with a significance level of 0.000 which means that the hypothesis is accepted. This shows that there is a significant relationship between job satisfaction and loyalty honor nurses in hospitals Padang Pariaman.
Keywords: Job satisfaction, job loyalty, honour nurses.
Abstrak: Hubungan kepuasan kerja dengan loyalitas kerja perawat honour RSUD Kabupaten Padang Pariaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kepuasan kerja dan loyalitas kerja perawat honor di rumah sakit Padang Pariaman. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kepuasan kerja dan skala loyalitas kerja. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Sampel adalah 30 perawat honor di rumah sakit Padang Pariaman. Berdasarkan analisis data, nilai korelasi yang diperoleh dari 0,814 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 yang berarti bahwa hipotesis diterima. Hal ini menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara kepuasan kerja dan loyalitas kerja perawat di rumah sakit Padang Pariaman.
Kata kunci: Kepuasan kerja, loyalitas kerja, perawat honor
PENDAHULUAN Era globalisai ini pencapaian sumber
Untuk
meningkatkan
kinerja
karyawan
daya manusia mempunyai peran yang sangat
dalam manajemen yang efektif memerlukan
penting. Perusahaan yang siap berkompetisi
dukungan
harus memiliki manajemen yang efektif.
kompeten di 193
karyawan
yang
bidangnya.
cakap
dan
Di sisi
lain
Mariana, Hubungan Kepuasan Kerja Dengan… | 194
pembinaan para karyawan termasuk yang
perawat sangat berperan penting didalam
harus
utama
instansi medis terutama di rumah sakit.
perusahaan. Karyawan yang memiliki sikap
Rumah sakit adalah pusat sentral pelayanan
perjuangan,
dan
medis masyarakat. Oleh karna itu perawat
kemampuan profesional sangat mungkin
dituntut agar bisa bekerja baik dan efisien
mempunyai
mungkin
diutamakan
sebagai
aset
pengabdian,
prestasi
disiplin,
kerja
dalam
agar
setiap
penanganan
dan
melaksanakan tugas sehingga lebih berdaya
pelayanan medis dapat dirasakan oleh para
guna dan berhasil guna (Suwignyo, 2008).
pasien yang dating. Namun dibalik semua
Perawat (nurse) berasal dari bahasa
tuntutan kerja tersebut seorang perawat
latin yaitu kata nutrix yang berarti merawat
harus
atau memelihara. Menurut Kusnanto (2008),
pencapaian yang diinginkan oleh pihak
perawat
rumah sakit atau instansi tempat mereka
adalah
seseorang
(seorang
profesional) yang mempunyai kemampuan,
dituntut
pada
pelayanan/asuhan berbagai
keperawatan
jenjang
pelayanan
agar
terciptanya
bekerja.
tanggung jawab dan kewenangan melaksanakan
loyal
Loyalitas karyawan sangat dibutuhkan
dalam
suatu
perusahaan
karena
merupakan sikap mental karyawan yang
keperawatan. Menurut Suwignyo (dalam
ditunjukkan
Kusnanto, 2008), fungsi profesional yaitu
perusahaan walaupun perusahaan dalam
membantu
keadaan
mengenali
dan
menemukan
oleh
baik
sikap
atau
setia
buruk.
terhadap
Loyalitas
kebutuhan pasien yang bersifat segera dan
karyawan ditunjukkan dengan komitmen
merupakan tanggung jawab perawat untuk
karyawan didalam perusahaan, komitmen
mengetahui
dan
dalam berorganisasi dapat terbentuk karena
membantu memenuhinya. Dalam teorinya
adanya beberapa faktor baik dari organisasi
tentang
maupun dari individu sendiri (Fathayani,
kebutuhan
disiplin
proses
pasien
keperawatan
mengandung elemen dasar, yaitu perilaku pasien,
reaksi
perawat
dan
2014).
tindakan
Sebuah perusahaan dengan tingkat
perawatan yang dirancang untuk kebaikan
loyalitas yang rendah memiliki tantangan
pasien.
khusus bagi pengembangan sumber daya Perawat merupakan suatu tugas yang
manusia karena hal tersebut bias berdampak
berhubungan langsung dengan kesehatan,
lansung pada perusahaan. Loyalitas para
dimana seorang individu diberikan tugas
karyawan dalam suatu organisasi mutlak
atau
diperlukan demi kesuskesan organisasi itu
amanat
agar
bisa
merawat
dan
mengobati penyakit yang di derita oleh
sendiri.
Menurut
Reichheld
(dalam
seorang pasien. Pada masa sekarang ini
Kusnanto, 2008) semakin tinggi loyalitas
195 | Jurnal RAP UNP, Vol. 6, No. 2, November 2015, hlm. 193-202
para karyawan di suatu organisasi, maka
mempengaruhi kepuasan kerja yaitu faktor
semakin mudah bagi organisasi itu untuk
yang ada pada diri pegawai dan faktor
mencapai tujuan-tujuan organisasi yang
pekerjaannya. Faktor yang ada pada diri
telah ditetapkan sebelumnya oleh pemilik
pegawai yaitu kecerdasan (IQ), kecakapan
organisasi. Salah satu penyebab turunnya
khusus, umur, jenis kelamin, kondisi fisik,
loyalitas karyawan adalah kepuasan kerja,
pendidikan, pengalaman kerja, masa kerja,
Kepuasan
sikap
kepribadian, emosi, cara berpikir, persepsi,
seseorang terhadap pekerjaannya. Kepuasan
dan sikap kerja. Sedangkan faktor pekerjaan
kerja merupakan suatu sikap umum terhadap
yaitu jenis pekerjaan, struktur organisasi,
pekerjaan
pangkat
kerja
merujuk
seseorang,
pada
selisih
antara
(golongan),
kedudukan,
mutu
banyaknya ganjaran yang diterima seorang
pengawasan, jaminan keuangan, kesempatan
pegawai dan banyaknya yang mereka yakini
promosi
apa
hubungan kerja.
yang
seharusnya
mereka
terima
(Robbins, 2008). Karyawan dengan tingkat
jabatan,
interaksi
sosial,
dan
Hasibuan (2007), mengemukakan
kepuasan kerja yang tinggi menunjukkan
bahwa
sikap
yang
merupakan salah satu unsur yang digunakan
menjadi tanggung jawabnya. Hal ini tampak
dalam penilaian karyawan yang mencakup
dari sikap karyawan terhadap pekerjaannya
kesetiaan terhadap pekerjaannya, jabatannya
dan segala sesuatu di lingkungan kerjanya.
dan organisasi. Kesetiaan ini dicerminkan
Karyawan dengan tingkat kepuasan kerja
oleh kesediaan karyawan menjaga dan
yang tinggi biasanya mempunyai catatan
membela organisasi di dalam maupun di
kehadiran, prestasi kerja, serta hubungan
luar pekerjaan dari rongrongan orang yang
kerja yang baik dengan anggota perusahaan
tidak bertanggung jawab.
positif
lainnya.
terhadap
Sebaliknya,
pekerjaan
kerja
atau
kesetiaan
dengan
Menurut Saydam (dalam Irta, 2015)
tingkat kepuasan rendah akan menunjukkan
Loyalitas merupakan sikap mental karyawan
sikap negatif, baik terhadap pekerjaannya
yang
maupun
perusahaan. Aspek-Aspek loyalitas menurut
terhadap
karyawan
loyalitas
lingkungan
kerjanya
(Wibowo, 2013). Berdasarkan
ditunjukan
pada
keberadaaan
Saydam (dalam Irta, 2015) adalah sebagai pendapat
Luthans
(2006), kepuasan kerja adalah hasil dari
berikut : 1. Ketaatan atau kepatuhan
persepsi karyawan mengenai seberapa baik
Ketaatan yaitu kesanggupan seorang
pekerjaan mereka memberikan hal yang
pegawai untuk mentaati segala peraturan
dinilai penting. Luthans (2006) mengemuka-
kedinasan yang belaku dan mentaati
kan bahwa ada 2 (dua) faktor yang
perintah dinas yang diberikan atasan
Mariana, Hubungan Kepuasan Kerja Dengan… | 196
yang berwenang, serta sanggup tidak
karakteristik
melanggar larangan yang ditentukan.
dengan kepuasan kerja yaitu sebagai berikut:
2. Bertanggung jawab
terpenting
yang
berkaitan
a. Gaji yaitu unsur-unsur yang berkenaan
Tanggung jawab adalah kesanggupan
dengan sistem penggajian perusahaan.
seorang karyawan dalam menyelesaikan
Hal ini mencakup kepuasan terhadap
pekerjaan yang diserahkan kepadanya
jumlah yang diterima, persepsi keadilan
dengan baik, tepat waktu serta berani
dari sistem penggajian, dan bentuk
mengambil resiko untuk keputusan yang
imbalan lain seperti jaminan kesejahtera-
dibuat atau tindakan yang dilakukan.
an
3. Pengabdian
yang
menunjukkan
manajemen
terhadap
kepedulian kesejahteraan
Pengabdian yaitu sumbangan pemikiran
karyawannya. Dicirikan dengan peng-
dan
hasilan yang sesuai adanya tunjangan
tenaga
secara
ikhlas
kepada
perusahaan.
non financial.
4. Kejujuran
b. Promosi yaitu kesempatan yang adil
kejujuran adalah keselarasan antara yang
untuk mendapatkan peningkatan dalam
terucap
struktur hirarki dalam organisasi. Hal ini
atau
perbuatan
dengan
kenyataan.
berhubungan dengan pengakuan, perasa-
Greenberg
dan
Baron
(dalam
an dihargai, perasaan dipercaya, serta
Wibowo, 2013) mendeskripsikan kepuasan
simbol status. Seperti yang dicirikan
kerja sebagai sikap positif atau negatif yang
dengan
dilakukan individual terhadap pekerjaan
karir dan pelaksanaan penilaian yang
mereka. Gibson (dalam Wibowo, 2013)
adil.
yang menyatakan kepuasan kerja sebagai sikap
yang
c. Rekan kerja yaitu unsur-unsur yang berkaitan dengan kesediaan menolong
pekerjaan mereka. Hal tersebut merupakan
untuk kerjasama yang dimiliki oleh
hasil
rekan kerja serta bantuan teknis dan
persepsi
pekerja
mengembangkan
tentang
dari
dimiliki
kesempatan
mereka
tentang
pekerjaan. Definisi lain tentang kepuasan kerja dikemukakan oleh Wexley dan Yukl
dukungan sosial (kekeluargaan). d. Penyelia yaitu persepsi dari karyawan
(dalam Muhaimin, 2004) yang mengatakan
terhadap
kualitas
Kepuasan kerja sebagai perasaan seseorang
seperti:
kemampuan
terhadap pekerjaannya.
membina hubungan kerja dan teknik
Robbins (dalam Fatayani, 2014) menyatakan ada lima aspek yang mewakili
atasan/supervisi atasan
dalam
pengawasan terhadap karyawan. e. Pekerjaan itu sendiri yaitu unsur-unsur dalam
pekerjaan
seperti
adanya
197 | Jurnal RAP UNP, Vol. 6, No. 2, November 2015, hlm. 193-202
tantanggan, kesempatan belajar dan variasi dalam pekerjaan akan menarik
ukur yang dilakukan yaitu: a. Validitas
minat seseorang dan dengan sendirinya akan
membuat
terlibat
dengan
seseorang
menjadi
pekerjaannya.
Ciri-
Pengukuran
validitas
konstruksi
yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan
teknik
korelasi
cirinya yaitu pekerjaan yang menantang
product moment dengan bantuan program
dan pekerjaan yang sesuai dengan
StatisticalProductand
keahlian karyawan.
(SPSS) versi 21.0for windows (Azwar,
Service
Solution
Berdasarkan keterangan yang telah
2003). Peneliti menentukan aitem valid atau
dijelaskan di atas maka penelitian ini akan
tidaknya alat ukur menggunakan kriteria rxy
menguji kebenaran, “Ada Hubungan Antara
≥ 0,3 (Azwar, 2003). Data skala dikatakan
Kepuasan Kerja dengan Loyalitas Kerja
valid jika koefisien korelasi lebih besar atau
Pada Perawat honour di RSUD Kab. Padang
sama dengan 0,3 (rxy≥ 0,3) dan sebaliknya
Pariaman.”
aitem skala dikatakan gugur jika koefisien korelasi lebih kecil dari 0,3 (rxy <0,3).
METODE
b. Reliabilitas
Populasi dalam penelitian ini adalah
Reliabilitas
dinyatakan
oleh
perawat honour di RSUD Kab. Padang
koefisien reliabilitas (rxx’) dalam rentang
Pariaman berjumlah 75 orang. Adapun
dari 0 sampai dengan 1,00 (Azwar, 2012).
karakteristiknya
Semakin
Telah bekerja di RSUD
tinggi
keofisien
reliabilitas
Kab. Padang Pariaman lebih dari 2 tahun
mendekati angka 1,00 berarti semakin tinggi
tahun. Berdasarkan uraian di atas, maka
reliabilitas dan koefisien yang semakin
jumlah sampel yang memenuhi karakteristik
rendah mendekati yang angka 0 berarti
tersebut adalah 32 perawat. Akan tetapi 2
semakin rendah reliabilitas (Azwar, 2012).
sampel akan pindah bekerja ke tempat lain,
Menurut Suryabrata (2011) reliabilitas alat
maka dari itu total sampel dalam penelitian
ukur merujuk kepada konsistensi hasil
ini adalah 30 perawat. Teknik pengambilan
perekaman data pengukuran kalau alat ukur
sampel
adalah
digunakan oleh orang atau kelompok orang
teknik
yang sama dalam waktu berlainan atau kalau
pengambilan sampel berdasarkan kategori
alat ukur digunakan oleh orang atau
atau karakteristik yang diperlukan peneliti.
kelompok orang yang berbeda dalam waktu
dalam
purposive
penelitian
sampling
ini
yakni
Dalam penelitian ini skala yang
yang sama atau dalam waktu yang berlainan
digunakan adalah skala Kepuasan Kerja dan
karena hasilnya yang konsisten itu, maka
skala Loyalitas kerja. Adapun ujicoba alat
Mariana, Hubungan Kepuasan Kerja Dengan… | 198
alat ukur dapat dipercaya (reliable) atau
linier dengan variabel independent yaitu
dapat
Pada
loyalitas kerja (Y). Data penelitian dianalisis
dianggap
dengan menggunakan bantuan komputer
memuaskan bila koefisiennya mencapai
Statistical Programme for Social Science
minimal rxx’=0,900 (Azwar, 2012).
(SPSS) versi 21.0 for Windows.
diandalkan
umumnya
(dependable).
reliabilitas
telah
Korelasi Product Moment Pearson N xy x y rXY N X X N Y Y
HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil
2
2
Skala dalam penelitian ini dianalisis dengan
menggunakan
teknik
2
2
korelasi
Product Moment Pearson dengan bantuan
Uji
normalitas
dilakukan
untuk
program SPSS versi 21.0 for windows, yang
mengetahui data penelitian berdistribusi
merupakan salah satu teknik untuk mencari
normal. Data yang baik dan layak digunakan
derajat keeratan atau keterkaitan hubungan
dalam penelitian adalah data yang memiliki
antara variabel independen dengan variabel
distribusi normal. Uji normalitas dalam
dependen.
penelitian
Sebelum dilakukan uji hipotesis
ini
menggunakan
Kolmogorov-Smirnov.
Priyatno
uji (2008)
terlebih dahulu dilakukan uji asumsi dengan
menyatakan bahwa data yang dinyatakan
menggunakan uji normalitas dan linieritas.
berdistribusi normal jika signifikansi (p)
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui
lebih besar dari 0,05. Berdasarkan hasil
data
pengolahan
penelitian
berdistribusi
normal.
data
dengan
menggunakan
Selanjutnya uji linieritas dilakukan untuk
bantuan program komputer, maka diperoleh
mengetahui apakah data variabel dependent
hasil sebagai berikut:
yaitu kepuasan kerja (X) berkorelasi secara Tabel 1. Uji Normalitas Variabel N KSZ P Sebaran Kepuasan kerja 30 0,725 0,669 Normal Loyalitas kerja 30 0,621 0,835 Normal Berdasarkan uraian tabel di atas,
berdistribusi secara normal sedangkan untuk
maka diperoleh nilai signifikansi pada skala
skala
kepuasan kerja sebesar p=0,669 dengan
signifikansi
KSZ=0,725. Hasil tersebut menunjukkan
KSZ=0,621, hasil tersebut menunjukkan
bahwa
nilai
p>0,05,
artinya
sebaran
loyalitas
kerja
sebesar
diperoleh p=0,835
nilai dengan
199 | Jurnal RAP UNP, Vol. 6, No. 2, November 2015, hlm. 193-202
bahwa
nilai
p>0,05,
artinya
sebaran
berdistribusi secara normal. Uji
linieritas
disimpulkan bahwa ada hubungan antara kepuasan kerja dengan loyalitas kerja
untuk
perawat honour di RSUD Kab. Padang
mengetahui apakah data variabel bebas
Pariaman dengan arah hubungan positif. Hal
berkorelasi secara linier dengan variabel
ini berarti apabila perawat honour di RSUD
terikat. Dikatakan linier apabila nilai p<0,05
Kab. Padang Pariaman kepuasan kerja yang
(Priyatno, 2008).
tinggi,
Adapun
nilai
dilakukan
signifikansi
maka
perawat
tersebut
akan
yang
mempunyai loyalitas kerja yang tinggi,
diperoleh adalah sebesar p=0,000 (p<0,05),
begitu juga sebaliknya apabila perawat
artinya varians pada skala kepuasan kerja
honour memiliki kepuasan kerja yang
dan loyalitas kerja tergolong linier.
rendah, maka perawat honour tersebut akan
Berdasarkan uraian tabel di atas,
mempunyai loyalitas kerja yang rendah.
maka diperoleh koefisien korelasi antara
Berikut tabel deskriptif statistik dari variabel
variabel kepuasan kerja dengan loyalitas
kepuasan kerja dan loyalitas kerja sebagai
kerja
berikut:
sebesar
signifikansi
r=0,814
dengan
p=0,000,
maka
taraf dapat
Tabel 2. Descriptive Statistic N
Mean
Std. Deviation
Minimum
Maximum
30
89.57
8.419
73
108
30
123.07
12.429
100
147
Variable Kepuasan kerja Loyalitas kerja
Berdasarkan hasil penelitian, maka
dalam kelompok-kelompok yang terpisah
dilakukan
yang
secara berjenjang menurut suatu kontinum
mengacu pada kriteria pengkategorisasian
berdasarkan atribut yang diukur (Azwar,
dengan tujuan menempatkan individu ke
2012) sebagai berikut:
dapat
pengelompokkan
Tabel 3. Pengelompokkan Kategorisasi Subjek Variabel Kepuasan kerja
Loyalitas kerja
Skor
Jml
81 < 81 - 97 97 111 < 111 - 135 135
4 20 6 5 21 4
Persentase (%) 13% 67% 20% 17% 70% 13%
Kategori Rendah Sedang Tinggi Rendah Sedang Tinggi
Mariana, Hubungan Kepuasan Kerja Dengan… | 200
Berdasarkan tabel di atas, maka
menunjukkan
sikap
positif
terhadap
dapat diperoleh gambaran bahwa sebesar
pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya.
13% perawat honour dikategorikan memiliki
Hal ini tampak dari sikap karyawan terhadap
kepuasan kerja yang rendah, sebesar 67%
pekerjaannya
perawat honour dikategorikan kepuasan
lingkungan kerjanya. Karyawan dengan
kerja yang sedang dan sebesar 20% perawat
tingkat kepuasan kerja yang tinggi biasanya
honour dikategorikan kepuasan kerja yang
mempunyai
tinggi sedangkan untuk variabel loyalitas
kerja, serta hubungan kerja yang baik
kerja diperoleh gambaran bahwa sebesar
dengan
17% perawat honour memiliki loyalitas
Sebaliknya,
kerja yang rendah, sebesar 70% perawat
kepuasan rendah akan menunjukkan sikap
honour yang memiliki loyalitas kerja yang
negatif, baik terhadap pekerjaannya maupun
sedang dan sebesar 13% perawat honour
terhadap lingkungan kerjanya.
yang memiliki loyalitas kerja yang tinggi.
segala
catatan
anggota
sesuatu
kehadiran,
prestasi
perusahaan
karyawan
di
lainnya.
dengan
tingkat
Adapun besar sumbangan efektif (R square)
dari
variabel
kepuasan
kerja
terhadap loyalitas kerja adalah sebesar 66%
Pembahasan Berdasarkan
dan
hasil
penelitian,
artinya kepuasan kerja memiliki sumbangan
diperoleh korelasi yang sangat signifikan
sebesar
antara variabel kepuasan kerja dengan
sedangkan 34% dipengaruhi oleh beberapa
loyalitas kerja, ini berarti bahwa ada
faktor lain seperti faktor pribadi, faktor
hubungan antara kepuasan kerja dengan
pekerjaan, faktor design perusahaan dan
loyalitas kerja perawat honour di RSUD
pengalaman.
Kab. Padang Pariaman. Apabila perawat
ditunjukkan dengan komitmen karyawan
honour di RSUD Kab. Padang Pariaman
didalam
memiliki kepuasan kerja yang tinggi, maka
berorganisasi dapat terbentuk karena adanya
perawat tersebut akan mempunyai loyalitas
beberapa faktor baik dari organisasi maupun
kerja yang tinggi, begitu juga sebaliknya
dari individu sendiri (Fathayani, 2014).
apabila perawat honour memiliki kepuasan
66%
terhadap
Loyalitas
perusahaan,
Luthans ada
(dua)
kerja
karyawan
komitmen
(2006) 2
loyalitas
dalam
mengemukakan
kerja yang rendah, maka perawat honour
bahwa
faktor
yang
tersebut akan mempunyai loyalitas kerja
mempengaruhi kepuasan kerja yaitu faktor
yang rendah.
yang ada pada diri pegawai dan faktor
Terbukti dengan yang diungkapkan
pekerjaannya. Faktor yang ada pada diri
oleh Wibowo (2013) bahwa karyawan
pegawai yaitu kecerdasan (IQ), kecakapan
dengan tingkat kepuasan kerja yang tinggi
khusus, umur, jenis kelamin, kondisi fisik,
201 | Jurnal RAP UNP, Vol. 6, No. 2, November 2015, hlm. 193-202
pendidikan, pengalaman kerja, masa kerja,
pengalaman.
kepribadian, emosi, cara berpikir, persepsi, dan sikap kerja. Sedangkan faktor pekerjaan
Saran
yaitu jenis pekerjaan, struktur organisasi,
1.
pangkat
(golongan),
mutu
lebih meningkatkan loyalitas dalam
pengawasan, jaminan keuangan, kesempatan
pekerjaan terhadap instansi, dengan
promosi
cara meningkatkan kesadaran diri
jabatan,
kedudukan,
Disarankan bagi perawat Honour agar
interaksi
sosial,
dan
hubungan kerja.
bahwa pekerjaan sebagai seorang perawat adalah pekerjaan yang sangat
SIMPULAN DAN SARAN
penting, mulia dan bermanfaat bagi
Simpulan
orang banyak. Sehingga bekerja akan
Berdasarkan hasil pengumpulan data
dapat dijalani dengan semangat yang
dan analisis data yang telah dilakukan oleh peneliti, maka dapat ditarik kesimpulan
tinggi. 2.
Disarankan bagi pimpinan rumah
yang sekaligus merupakan jawaban dari
sakit untuk lebih memperhatikan
tujuan penelitian. Adapun besar sumbangan
kepuasan kerja perawat, terutama
efektif (R square) dari variabel kepuasan
perawat
kerja terhadap loyalitas kerja adalah sebesar
meningkatkan sistem kompensasi dan
66%
memiliki
benefit lainnya disesuaikan dengan
sumbangan sebesar 66% terhadap loyalitas
kebutuhan individu dan organisasi.
kerja sedangkan 34% dipengaruhi oleh
Sehingga
faktor lain seperti faktor pribadi, faktor
diharapkan
pekerjaan, faktor design perusahaan dan
loyalitas kerja perawat honor.
artinya
kepuasan
kerja
honor
dengan akan
dengan
hal
cara
tersebut
meningkatkan
DAFTAR RUJUKAN Astuti, N, R. (2012). Keterkaitan kinerja karyawan perusahaan dengan kepuasan pelanggan (suatu tinjauan teoritis). Forum Manajemen, Vol 10, Nomor 2. Azwar, S. (2012). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Fatayani, S. (2014). Analisis kepuasan kerja dalam meningkatkan komitmen organisasi karyawan di rumah sakit khusus bedah rawamangun jakarta.
Tesis. Jakarta: Universitas Persada Indonesia “YAI”. Hasibuan, M. (2007). Manajemen, Dasar, Pengertian dan Masalah. Jakarta: Bumi Aksara. Irta,
A, Z. (2015). Hubungan gaya kepemimpinan general menager dengan loyalitas karyawan di Hotel Pangeran Beach Padang. Skripsi. Padang: Universitas Putra Indonesia “YPTK”
Mariana, Hubungan Kepuasan Kerja Dengan… | 202
Kusnanto, H. (2008). Kebijakan kesehatan masyarakat berbasis bukti. Jurnal Menajemen Kesehatan. Luthans, F. (2006). Perilaku Organisasi, Edisi Sepuluh. Yogyakarta: Andi. Nanggoy, S. & Harianti, R. (2005). Pengaruh Kepuasan Kerja Karyawan Terhadap Turnover Intentions di PT. Andalan Pacific Samudera di Surabaya” (Skripsi No.05011881/MAN/2005). Retrieved April 30, 2012. From source: http://dewey.petra.ac.id/dgt_res_detai l.php?knokat=2626 Muhaimin. (2004). Hubungan antara kepuasan kerja dengan disiplin kerja karyawan operator shawing computer bagian produksi pada pt primarindo asia infrastruktur tbk di bandung. Vol. 1 No. 1. Priyatno, D. (20080. Mandiri Belajar SPSS: Bagi Mahasiswa dan Umum. Yogyakarta: MediaKom.
Ratnasari, N. M. M. D. Rahardjo, K., & Mukzam, D. (2014), Pengaruh insentif terhadap loyalitas karyawan , Studi. Surabaya: Universitas brawijaya Robbins, S. P. & Judge, T.A. (2008). Perilaku Organisasi, Suwignyo, P. (2008). Aplikasi teori Ida Jean Orlando dalam Asuhan Perawat di Rumah sakit. Purwokerto: Universitas Jendral Soedirman Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Suryabrata, S. (2011). Penelitian. Jakarta: Grafindo Persada.
Metodologi PT Raja
Wibowo. (2013). Manajemen Jakarta: Rajawali Pers.
Kinerja.