HUBUNGAN KEPEMIMPINAN CAMAT DENGAN EFEKTIVITAS KERJA PEGAWAI ( STUDI DI KECAMATAN TOBELO, KABUPATEN HALMAHERA UTARA)
Reti Peleger Jantje Mandey Jericho D. Pombengi
ABSTRACT: This research was conducted with the starting point at the underlying problem, namely whether there is a relationship between leadership effectiveness with the performance of employees in district Office Tobelo North Halmahera, with the primary objective to determine the relationship between leadership effectiveness and the performance of employees in district Office Tobelo North Halmahera. This type of research is survey research, using quantitative and descriptive approach study. Research variable is leadership at district and sub-district Employee Performance Tobelo North Halmahera. were collected techniques and informant questionnaires distributed to 20 respondents and analyzed using simple linear regression analysis techniques. Based on the analysis, it is known that the distribution of respondents on the variable district employee performance and leadership in the category of agree and strongly agree. Thus it can be concluded that the relationship between leadership effectiveness performance of employees in district Office Tobelo North Halmahera. Her relationship is so strong that if leader well, then the employee's performance will also be good; otherwise if the leader less effective in leading it will affect the performance of sub-district office employees. Keywords: Head Leadership, Employee Performance
Dalam
PENDAHULUAN Terry dalam Kambey, (2003:125)
kepemimpinan
konteks
pemerintahan,
mendapat
tempatnya
mengemukakan bahwa kepemimpinan
dalam menjalankan roda pemerintahan
dapat dipandang sebagai kemampuan
yang baik. Jika pemimpin dalam satu
seseorang
untuk
lembaga
lain
tugasnya
atau
mempengaruhi
pemimpin, perilaku
orang
pemerintahan dengan
baik,
melakukan maka
akan
menurut keinginan-keinginannya dalam
mempengaruhi kinerja para pegawainya.
suatu keadaan tertentu. Dalam konteks
Dalam konteks ini, maka hubungan
ini,
antara pemimpin dan manajemen adalah
maka
pemimpin
dalam
suatu
oragnisasi memainkan peran penting
dua
hal
yang
saling
untuk mempengaruhi perilaku orang lain
Kepemimpinan
atau bawahannya.
manajemen. Fungsi manajemen akan
adalah
berhubungan. inti
dari
1
berjalan
dengan
ada
birokrasi di Indonesia. Kepemimpinan
untuk
(leadership) dapat dikatakan sebagai cara
menghidupkan motifasi dalam diri setiap
dari seorang pemimpin (leader) dalam
orang dan mengarahkan mereka sampai
mengarahkan, mendorong dan mengatur
ketujuan.
seluruh unsur-unsur di dalam kelompok
pimpinan
baik
yang
Dalam kepemimpinan
apabila
bertindak
konteks
pemerintahan,
sangat
memberikan
atau organisasinya untuk mencapai suatu tujuan
organisasi
yang
diinginkan
kontribusi besar bagi efektivitas kinerja
sehingga menghasilkan kinerja pegawai
pegawai. Pegawai akan bekerja secara
yang maksimal. Dengan meningkatnya
efektif
mampu
kinerja pegawai berarti tercapainya hasil
melakukan fungsi kepemimpinan yang
kerja seseorang atau pegawai dalam
handal.
mewujudkan tujuan organisasi.
jika
pemimpinnya
Sebaliknya
jika
fungsi
kepemimpinan tidak dilaksanakan dengan
Pada
sebuah
organisasi
maksimal maka kinerja pegawai juga
pemerintahan, kesuksesan atau kegagalan
akan menjadi kurang maksimal,dalam arti
dalam
kurang
penyelenggaraan
maksimal
dalam
proses
pelaksanaan
tugas
dan
pemerintahan,
pengawasan(kontrol), kurang mengawasi
dipengaruhi oleh kepemimpinan, melalui
kinerja pegawai sehingga lambat dalam
kepemimpinan
memberikan
kapasitas organisasi pemerintahan yang
pelayanan
kepada
masyarakat.
dan
didukung
oleh
memadai, maka penyelenggaraan tata
Pada
sebuah
organisasi
pemerintahan
yang
baik
(Good
pemerintahan, kesuksesan atau kegagalan
Governance) akan terwujud, sebaliknya
dalam
kelemahan
pelaksanaan
penyelenggaraan
tugas
dan
kepemimpinan
merupakan
pemerintahan,
salah satu sebab keruntuhan kinerja
dipengaruhi oleh kepemimpinan, melalui
birokrasi di Indonesia. Kepemimpinan
kepemimpinan
oleh
(leadership) dapat dikatakan sebagai cara
kapasitas organisasi pemerintahan yang
dari seorang pemimpin (leader) dalam
memadai, maka penyelenggaraan tata
mengarahkan, mendorong dan mengatur
pemerintahan
(Good
seluruh unsur-unsur di dalam kelompok
Governance) akan terwujud, sebaliknya
atau organisasinya untuk mencapai suatu
kelemahan
tujuan
dan
yang
didukung
baik
kepemimpinan
merupakan
salah satu sebab keruntuhan kinerja
organisasi
yang
diinginkan
sehingga menghasilkan kinerja pegawai
2
yang maksimal. Dengan meningkatnya
Masih buruknya kinerja birokrasi
kinerja pegawai berarti tercapainya hasil
ini juga tercermin dari ungkapan seorang
kerja seseorang atau pegawai dalam
pejabat di DPRD Kabten Halut yang
mewujudkan tujuan organisasi.
mendesak Bupati mengganti Camat yang
Kepemimpinan Kantor
Camat
yang
di
tidak
berkompeten.
Masalah
aktual
Kabupaten
adalah bahwa camat tidak menjalankan
Halmahera Utara dipimpin oleh seorang
fungsi manejerialnya secara baik. Banyak
Camat
orang
pegawai yang tidak masuk kerja, dan
pegawai membutuhkan kepemimpinan
pendataan kecamatan kurang terakoodir
yang baik sehingga Kantor Camat Tobelo
dengan baik. Camat yang merupakan
Kabupaten
dapat
perpanjangan tangan dari kebijakan dan
menciptakan pelayanan yang maksimal
pelayanan Bupati di tingkat Kecamatan
kepada masyarakat yang ada di wilayah
harus siap melayani masyarakat serta
tersebut.
memahami betul kondisi daerah yang
yang
Tobelo
ada
membawahi
Halmahera
30
Utara
Salah satu permasalahan yang terjadi
Kantor
Camat
"Kalau
Camat
tidak
Tobelo
berhasil memimpin masyarakatnya, tentu
Kabupaten Halmahera Utara yang juga
akan berdampak kepada citra Bupati
merupakan
di
juga" tandas pejabat tersebut. Kalau
instansi
masyarakat resah dan terganggu untuk
pemerintahan adalah munculnya keluhan
berurusan dengan pemerintah khususnya
dan ketidakpuasan masyarakat terhadap
terkait administrasi, tentu pembangunan
pelayanan kepada masyarakat yang tidak
juga
maksimal seperti yang dikemukakan oleh
menggagagalkan program dan kebijakan
Menteri Perindustrian Fahmi Idris bahwa
pembangunan
"kinerja Pegawai Negeri Sipil (PNS)
Kabupaten Halmahera Utara.
semua
di
dipimpinnya.
permasalahan lembaga
hampir
atau
masih memprihatinkan, masih buruknya kinerja
diketahui
di
bahkan
kecamatan
bisa
Tobelo
Berdasarkan hal diatas, penulis tertarik melakukan penelitian dengan
keterlambatan
judul “Hubungan Kepemimpinan Camat
masuk kerja, pelaksanaan tugas yang
Dengan Efektivitas Kerja Pegawai (Studi
tidak sesuai standar, dan camat sendiri
Di
masih kurang konsisten dengan waktu."
Halmahera Utara).”
persentase
dari
terhambat
masih
tingginya
PNS
akan
Kecamatan
Tobelo,
Kabupaten
3
D. Instrumen dan Pengumpulan Data
METODE PENELITIAN A.
Jenis Penelitian
Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan dengan
pendekatan
menggnakan
kuantitatif,
metode
studi
deskriptif, yaitu metode yang diarahkan untuk memecahkan masalah dengan cara memaparkan atau mengambarkan apa adanya
hasil
penelitian.
Ketepatan
Winarno
jumlah variabel yang terstruktur pada lokasi penelitian. Peneliti menggunakan teknik pengumpulan data sebagaimana dijelaskan Sugiyono, (2010: 142), yaitu: 1.
Pegawai
B. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan pada Kantor Kecamatan Tobelo Kabupaten Utara
dengan
waktu
Tobelo
Observasi di kantor kecamatan Kota Tobelo
dengan
tujuan
berbagai
untuk
informasi
yang relevan sesuai dengan maksud dan
tujuan
berbagai
penelitian,
objek alam
melalui
lain
yang
memiliki kaitan dengan pembahasan dalam penelitian.
penelitian 3 bulan. C.
2.
mendapatkan
ada pada masa sekarang.
Halmahera
Kecamatan
Kabupaten Halmahera Utara; dan
(1982:139), bahwa aplikasi metode ini
tertuju pada pemecahan masalah yang
Kuesioner yang dibagikan kepada responden yang diambil dari para
Surachmad
dimaksudkan untuk penyelidikan yang
menggunakan
instrument kuesioner yaitu berdasarkan
penentuan metode ini didasarkan pada pendapat
ini
Teknik
E. Defenisi Operasional Indikator Variabel
Populasi dan Sampel.
dan
dalam
Adapun definisi operasional dari
penelitian ini adalah Camat dan Pegawai
beberapa variabel dalam penelitian ini
Kecamatan Tobelo Kabupaten Halmahera
adalah sebagai berikut:
Utara yang berjumlah 30 orang. Dengan
a. Efektivitas
Kinerja
Pegawai,
Efektivitas
Kinerja
Pegawai
Sebagai
melihat
unit
populasi
populasi
yang
ada,
maka
pengambilan sampel dalam penelitian ini
merupakan pegawai yang seluruh
di
pendapat
kegiatan kerjanya berlangsung dalam
Purwanto dan Sulistyastuti (2011: 38),
upaya mencapai hasil yang optimal.
yakni bahwa “penelitian yang dilakukan
(Ranganayakulu,
terhadap seluruh populasi yang sering
Variabel
disebut dengan sensus.
menggunakan indikator sebagaimana
laksanakan
mengukuti
ini
(2005: diukur
75)). dengan
4
n XY X Y b 2 n X 2 X
dikatakan Pasolong (2011: 183-184) sebagai berikut: b. Kepemimpinan Camat. Menurut Nawawi dalam Pasolong (2011:111) kepemimpinan
adalah
a Y bX dimana: Ȳ =
kemampuan/kecerdasan mendorong
Ẍ=
sejumlah orang (dua atau lebih) agar bekerja sama dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan yang terarah pada tujuan bersama. Skala pengukuran indikator
fungsi
kepemimpinan
camat di sini mengikuti pandangan Siagian yang dikutip dalam Pasolong (2011: 117), sebagai berikut:
analisa
𝑛
Analisis
Korelasi
Hubungan
Searah Menurut
Purwanto
Sulistyastuti, (2011:
dan
186), hubungan
searah adalah hubungan yang terjadi apabila X meningkat maka Y juga akan
yang
analisis regresi linear sederhana dan analisis korelasi hubungan searah.
Atau
dengan
kata
lain
Teknik Analisis Regresi Linear Sederhana (Sugiono, 2004 : 204-206) untuk dapat menghitung berapa besar pengaruh variabel X (Efektivitas Kinerja variabel
teknik
Analisis
Koefisien
Korelasi
(Wardiyanta, 2006 : 45) untuk dapat
antara variabel X dan variabel Y. Analisis koefisien korelasi dapat ditung dengan menggunakan rumus koefisien korelasi linear sederhana Pearson (X dan Y) adalah:
Y
(Kepemimpinan Camat). Analisis regresi linear sederhana dapat dihitung dengan menggunakan rumus: Y= a + bX sementara besarnya a dan b dapat dihitung dengan rumus :
Untuk itu penulis menggunakan
menghitung seberapa kuat hubungan
1. Analisis Regresi Linear Sederhana
terhadap
dan
hubungan searah adalah r ˃ 0. data
digunakan dalam penelitian ini adalah
Pegawai)
𝑛
∑𝑋
meningkat.
F. Teknik Analisis Data Teknik
2.
∑𝑌
n XY X Y r 2 2 2 2 n X X n Y Y
1) Korelasi Pembahasan
ini
akan
dilakukan
dengan melakukan analisis korelasi
5
atau
hubungan
antara
Kepemimpinan variabel
Camat
Kinerja
variabel (X)
Pegawai
HASIL DAN PEMBAHASAN
dan
A. Analisa Data
(Y).
1. Kepemimpinan
Camat
Tobelo,
analisis ini dimulai dengan membuat
Kabupaten Halut
tabulasi data sebagaimana tampak
Kepemimpinan
dalam tabel berikut ini:
kemampuan/kecerdasan
Menurut Sugiyono (2000), nilai r =
sejumlah orang (dua atau lebih) agar
0,661 menyatakan bahwa hubungan
bekerja sama dalam melaksanakan
antara Variabel Dependen (Variabel
kegiatan-kegiatan yang terarah pada
Terikat) Y, yaitu: Efektivitas Kinerja
tujuan bersama. Skala pengukuran
Pegawai dan Variabel Independen
indikator kepemimpinan camat di sini
(variabel bebas) X, yaitu: Fungsi
mengikuti pandangan Siagian yang
Kepemimpinan Camat kuat.
dikutip dalam Pasolong (2011: 117),
2) Uji Signifikansi (Kemaknaan) Signifikansi (kemaknaan) nilai r
adalah mendorong
yakni: Pemimpin sebagai penentu arah; Pemimpin sebagai wakil dan
(keeratan hubungan antara X dan Y) diuji
juru
dengan statistik uji t dengan rumus:
sebagai komunikator yang efektif;
t = r √n-2 = 0,661√18 2,805 √1-r²
= 2,805
√1-0,437
Rata-rata
0,750
maka tolak Ho : ρ = 0. Ini berarti bahwa terdapat korelasi yang sangat kuat dan signifikan antara Variabel Dependen (Variabel Terikat) Y, yaitu: Efektivitas Kinerja Pegawai dan Variabel Independen bebas)
X,
yaitu:
Fungsi
Kepemimpinan Camat pada α = 0,01
signifikansi
mediator;
responden
kepemimpinan
Karena nilai t = 3,74 > t table = 2,55
= 13,949.
sebagai
Pemimpin
dan
menyatakan
bahwa sangat setuju dan setuju dengan
t table = t₍α̦db₎= t₍₀̦₀₁, ₁₈₎ = 2,55
(variabel
Pemimpin
organisasi;
Pemimpin selaku integrator.
= 3,74
√1-(0,661)²
√0,563
= (0,661)(4,243) =
bicara
Nilai Sig. menyatakan nilai (kemak-naan)
regresi ( p = .002).
koefisien
camat
yang
ideal
seperti itu. Yang patut disayangkan adalah bahwa fakta menunjukkan bahwa camat di Kecamatan Tobelo hanyalah
pelaksana
tugas
atau
pelaksana jabatan yang menjalankan tugasnya
berdasarkan
tuga
yang
diberikan kepadanya. Hasil bahwa
penelitian
ini
kepemimpinan
menunjukkan camat
di
kecamatan Tobelo cukup memberikan
6
kontribusi bagi kinerja dan kerja
Oleh karena itu kinerja berkembang
karyawan atau pegawai yang bekerja
dalam diri pegawai jika pemimpin
di kantor kecamatan Tobelo. Oleh
yakni camat bisa menjadi teladan
karena
kinerja
kinerja yang baik. Hasil penelitian
kepemimpinan camat yang baik maka
menunjukkan bahwa sebagian besar,
dipastikan seluruh pegawai juga akan
bahkan semua pegawai menyatakan
bekerja dengan baik.
bahwa setuju terhadap faktor kinera
itu
dengan
2. Efektivitas Kinerja pegawai di Kantor Camat Tobelo Kabupaten Halmahera Utara Efektivitas
Kinerja
Pegawai
merupakan upaya untuk mencapai hasil yang optimal dari pegawai dalam seluruh
kegiatan
kerjanya.
faktor
dalam
penelitian
menemukan
yang
dipengaruhi
ini,
bahwa
peneliti
kinerja
para
pegawai di kantor camat tobelo sangat dipengaruhi oleh pimpinannya yang dalam hal ini adalah Camat. Camat bagi mereka adalah teladan yang bisa memberikan
kontribusi
perubahan
kinerja bagi seluruh pegawai. dalam hal
kesetiaan,
prestasi
didukung
oleh
peran
Kepemimpinan Camat. 3. Hubungan antara kepemimpinan camat terhadap efektivitas kinerja pegawai di Kantor Camat Tobelo Kabupaten Halmahera Utara Camat
sebagai
pemimpin
adalah
sebuah tanggungjawab. Jika camat
(Ranganayakulu, (2005: 75)). Sebagai
yang
kerja,
tanggungjawab, ketaatan, kejujuran, kerja sama, prakarsa dan kejujuran, sebagian besar dipengaruhi oleh faktor pemimpin. Ada kualitas pribadi yang bisa digunakan sebagai tolak ukur, namun kebanyakan pegawai biaanya di lingkungan birokrasi, selalu bekerja di bawah pengaruh bear pemimpinnya.
menjalankan fungsi kepemimpinannya dengan
baik,
maka
akan
mempengaruhi kinerja pegawai kantor camat pada umumnya, sebaliknya jika camat kurang menampilkan kinerja yang baik dalam hal menjalankan fungsi kepemimpinannya, maka akan memberikan dampak negatif bagi kinerja pegawai di kantor camat. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian dan juga hasil analisis statistik yang dilakukan terhadap kinerja pegawai yang dipengaruhi oleh kepemimpinan camat
di
kecamatan
Tobelo.
Berdasarkan hasil itu, dapat dikatakan bahwa kepemimpinan camat sangat memiliki
hubungan
positif
dan
signifikan dengan kinerja pegawai di
7
kantor
camat
Tobelo
Kabupaten
Halmahera Utara.
baik maka diikuti, namun jika yang dilakukan adalah hal yang tidak baik
KESIMPULAN DAN SARAN
maka jangan diikuti karena pegawai
A. Kesimpulan
pun juga adalah wakil pemerintah
Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa: 1.
yang menjalankan tugas melayani masyarakat.
Antara Kepemimpinan camat dengan
DAFTAR PUSTAKA
kinerja pegawai di Kantor Camat Tobelo Kabupaten Halmahera Utara, terdapat hubungan yang signifikan. 2.
Kepemimpinan berkontribusi pegawai
di
Camat
sangat
terhadap
kinerja
kantor
Kecamatan
Barantas,
Kepemimpinan
Organisasi, (Indeks, Jakarta, 2009). ..............,
Dasar-dasar
Manajemen,
(AlfaBeta, Bandung, 2009). Dutt, Rajul, (2005), Krishna's Industrial Economics
Tobelo.
Dalam
&
Principles
of
Management (New Delhi. Krishna B. Saran Adapun
saran
yang
dapat
disampaikan dalam hubungannya dengan hasil penelitian ini adalah bahwa 1.
Untuk camat yang bekerja sebagai wakil
pemerintah
kecamatan
di
tingkat
supaya
dapat
meningkatkan evektivitas kerjanya dengan baik supaya jangan sampai terjadi
seperti
saat
ini
dimana
kecamatan Tobelo akhirnya dipimpin oleh seorang pelaksana tugas camat dan bukannya camat defenitif. 2.
Untuk para pegawai kecamatan agar supaya
berusaha
melaksanakan
tugasnya tanpa terpergantung dari apa yang dilakukan pemimpin jika yang dilakukan itu adalah hal yang
Prakashan Media). Effendi,
Sofyan,
Publik,
(1995).
Pelayanan
Pemerataan
dan
Administrasi Negara Baru, (Jurnal Prisma No. 12, Jakarta: LP3ES). Hasibuan, Melayu (2009), Manajemen Sumber
Daya
Manusia,
Edisi
Revisi, Bumi Aksara Jakarta. Kambey,
Daniel C (2003), Landasan
Teori
Administrasi
dan
Manajemen, Triganesha Nusantara Manado. Musakabe, Herman, Roh Kepemimpinan Sejati, (Citra Insan Pembaharu, Jakarta, 2004). Pasolang,
Harbani
(2011),
Teori
Administrasi Publik, (Bandung: Alfabeta). 8
Poerwadarminta, W.J.S. (1983). Kamus Umum
Bahasa
Indonesia.
(Penerbit Balai Pustaka. Jakarta). Purwanto
dan
Metode
Prawirosentono
Manajemen
Sumber
Kinerja
(2011),
Karyawan,
Kiat
Menuju
Kuantitatif
Organisasi
Kompetitif
Perdagangan
masalah-masalah
(Yogyakarta: BPFE).
sosial,
(Yogyakarta: Gava Media).
Pendekatan
Mufakat, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2011). K.C.S. (2005),
Organisational
Behaviour, (New
Delhi: Atlantic Publishers & Dist.). Salusu,
J.
(1996),
Keputusan
Sumber
Pengambilan
Stratejik:
Bebas
Daya
Dunia,
Untuk
Organisasi Publik dan Organisasi Non Profit, (Jakarta: Gramedia). Sarman dan Mohammad Taufik Makarao,
Manusia,
(Yogyakarta:, STIE YKPN). Sugiono, (2004), “Metode Penelitian Bisnis”.
Ranganayakulu,
dalam
Simamora, Hendry (2001), Manajemen
Rahmadi, Takdir, Mediasi Penyelesaian Melalui
Daya
Kebijakan
untuk administrasi publik dan
Sengketa
(1990),
Manusia:
Sulistyastuti Penelitian
Suryadi
Cetakan
keenam.
(Bandung: CV. Alfa Beta). Sulistiyani,
Ambar
Kepemimpinan
Teguh, Profesional,
Pendekatan Leadership Games, (Gava Media, Yogyakarta, 2008). Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. Winarno
Surachmad,
Pengantar
Hukum Pemerintahan Daerah Di
Penelitian Ilmiah: Dasar, Metode,
Indonesia, (Jakarta: Rineka Cipta,
Teknik, (Bandung: Tarsito, 1982).
2011).
9