IMPLEMENTASI PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI (PNPM) PERDESAAN DI KECAMATAN TOBELO KABUPATEN HALMAHERA UTARA
MARSENI TUANDALI
JOICE. RARES, M.SI ALDEN LALOMA, M.SI
ABSTRAK
PNPM Mandiri community empowerment is a national program for poverty reduction as well independence society to grow and evolve in the direction.PNPM program can hape petrified society out of the problem of disability and poverty. Then in need of local government’s readiness to accept and implement the PNPM be continue actually be felt by society. Purpose of this study in accordance with the formulation of the problem is to dentermine how the implementation of comonity emporwerment program (PNPM) contriside in improving socie-ecomonic conditions of families in tobelo northern halmahera district. The
research
method
uses
destriptive
reseacth/destribe
and
methods
kualitatif.informan this study as many as 14 people in charge who know and accept the impact of the implementation of programsof PNPM tobelo. Data use is the primary data and data collection methods
sekunder with interviews while research is research
intrumen it selt. For data analysis done with together with data colletion, the data interpresti concluded later in the analysis,a description of the national program selfemprower ment(PNPM) rusal counties in the district tobelo halmahera utara.
1
Showcased in conclusion that the procces implementatin of PNPM mandiri in the district tobelo in 3 of 6 villages that can be said has been running, althogh there are still many who have not felt the impact of the program goverment can fix mistakes for a better direction, so that the need of peaple could be served for the better.
yakni dari sebesar 15,42 % pada
PENDAHULUAN
tahun 2008 terus turun menjadi Latar Belakang Masalah Kemiskinan
13,33 %. Kemudian sejak tahun merupakan
2010,
penurunan
kemiskinan
permasalahan yang sanagat kompleks
melambat,
yang
menurun sekitar 1 juta penduduk
sedang
dihadapi
pemerintah
Indonesia saat ini. Ketidak berdayaan
miskin
pemerintah
cenderung
dalam
kemiskinan
di
mengatasi
Indonesia
menambah
semakin
kemiskinan.
per
absolut
tahun,
bahkan
menaik.
Tingkat
kemiskinan pada bulan September
komplektivitas
permasalahan
secara
2013
Menurut
sebesar
11,47%
(target
2013
sebesar
9,5%-
APBN
sumber BPS, jumlah penduduk miskin
10,5%).
di Indonesia pada Juli 2008 sebesar
kemiskinan dari 11,37% pada
34,96 juta jiwa atau 15,42% dari jumlah
Maret 2013 menjadi 11,47 %
penduduk Indonesia (BPS Juli 2008).
pada bulan September
Angaka ini turun sebesar 2,21 juta jiwa
disebabakan
di banding jumlah penduduk miskin
tingkat inflasi yang lebih tinggi
pada tahun 2007 yaitu sebesar 37,17 juta
dari
jiwa
Dampak
atau
16,
58%
(www.menkokesra.go.id).
Kenaikan
target
tingkat
terutama
2013, karena
pada
APBN-P.
dirasakan
terutama
karena kenaikan harga bahan
A. Sejak tahun 2008 sampai dengan
pokok makanan sebagai dampak
tahun anggaran 2010, terjadi
antara lain karena kenaikan BBM
penurunan
pada
masyarakat
miskin
rata-rata per tahun sebesar 1 %,
bulan
Juni
2013
dan
perubahan iklim. Target APBN 2
2014 sebesar 9,0%-10,5% (Revisi
sebagai pemacu dan pemicu
RPJMN 2009-2014 : Rancangan
penanggulangan
Teknokratik RPJMN, 2015 –
khususnya
2019).
pedesaan.
B. Untuk
menanggulangi
kemiskinan,
kemiskinan,
di
wilayah Berdasarkan
pelaksanaan
program
IDT,
sekaligus
dikembangkan
P3DT
membangun kemampuan dan
(pembangunan
pendukung
kemandirian masyarakat untuk
prasarana
tertinggal)
berusaha, berbagai kebijakan
tahun 1995. Dalam tahapan
telah diimplementasikan oleh
selanjutnya,
pemerintah
disempurnakan menjadi PPK
sebagai
respon
desa
P3DT
terhadap persoalan tersebut.
(program
pengembangan
Pemerintah telah dan sedang
kecamatan)
tahun
menjalankan
Beriringan
program
berbagai nasional
yang
1998. dengan
pelaksanaan
PPK
diharapkan dapat membantu
dikemnbangkan
masyarakat untuk dapat keluar
(program
dari
kemiskinannya,
kemiskinan perkotaan), yang
lain
sejak
tahun
antara 1970-an
P2KP
penanggulangan
sekarang
telah
masyarakat diarahkan menjadi
dengan
PNPM
subjek
Perdesaan.
pembangunan.
pula
dilanjutkan
Semua
Mandiri program
Pembangunan yang bertumpu
pemberdayaan tersebut di atas
pada
ditujukan
masyarakat
strategi
dengan
pemberdayaan
meningkatkan/memperbaiki
(Sumodiningrat,
2007).
kondisi
Program
khusus
masyarakat,
kemiskinan
Kecamatan
penanggulangan dimulai
dengan
untuk
soial
ekonomi
khususnya Tobelo
di
Kabupaten
program
Halmahera Utara, namun sejauh
inpres desa tertinggal (IDT)
ini perlu dikaji lebih jauh apakah 3
impelentasi
program-program
pemberdayaan
PNPM Mandiri sebagai wujud dari
tersebut,
implementasi kebijakan itu sendiri.
khususnya implementasi PNPM
Pengertian
implementasi
Mandiri Perdesaan di Kecamatan
selain menurut Webster di atas
Tobelo dapat dilaksanakan secara
dijelaskan juga menurut Van Meter
efektif
dapat
dan Van Horn (dalam Abdulwahab,
meningkatkan perbaikan kondisi
2004) bahwa “implementasi adalah
sosial ekonomi keluarga, untuk itu
tindakan-tindakan yang dilakukan
maka penelitian ini urgen untuk
baik oleh individu-individu/pejabat-
dilakuka
pejabat atau kelompok-kelompok
sehingga
Mengacu
pada
pemerintah
atau
swasta
yang
identifikasi masalah pada bagian
diarahkan pada tercapainya tujuan-
sebelumnya, maka penulisan ini
tujuan yang telah digariskan dalam
dengan judul : “Implmemntasi
keputusan kebijakan”.
Program
Nasional
Pemberssayaan
Implementasi
menurut
Masyarakat
Mazmanian dan Sebastier (1986)
Mandiri Pnpm Perdesaan Di
merupakan pelaksanaan kebijakan
Kecamatan Tobelo Kabupaten
dasar
berbentuk
undang-undang
Halmahera Utara”
juga
berbentuk
perintah
keputusan-keputusan yang penting
KERANGKA TEORITIS
atau Konsep Implementasi PNPM Mandiri Sebelum
atau
seperti
keputusan
badan
peradilan. Proses implementasi ini
membahas
berlangsung
setelah
melalui
program PNPM Mandiri, terlebih
sejumlah tahapan tertentu seperti
dahulu perlu dijelaskan konsep
tahapan
implementasi sebagai bagian dari
undang, kemudian output kebijakan
konsep
dalam
kebijakan
publik
yang
terkait langsung dengan konsep
pengesahan
bentuk
undang-
pelaksanaan
keputusan dan seterusnya sampai
4
perbaikan
kebijakan
yang
konotasi ketergantungan (Mulandar
bersangkutan.
dan Thamrin, 1996 : 97).
Mulandar (1996
:
dan
96)
Thamrin
mengatakan
METODE PENELITIAN
pemberdayaan mempunyai makna harfiah
“membuat”
berdaya.
Istilah
Jenis Penelitian
(seseorang) lain
Penelitian ini bertujuan
untuk
pemberdayaan adalah penguatan
untuk
(empowerment).
gambaran nyata tentang
Pemberdayaan
mendapatkan
pada intinya adalah manusia, dalam
implementasi
arti
pemberdayaan masyarakat
mendorong
orang
untuk
program
menampilkan dan merasakan hak-
perdesaan
melalui
hak
implementasi
PNPM
azasinya.
Di
dalam
pemberdayaan terkandung unsur
Mandiri Perdesaan dengan
pengakuan dan penguatan posisi
kondisi sosial ekonomi
seseorang,
keluarga, khususnya
melalui
penegasan
terhadap hak dan kewajiban yang
beberapa
dimiliki dalam seluruh tantangan
wilayah
Kecamatan
kehidupan.
Tobelo
Kabupaten
Di
dalam
proses
desa
di
dalam
agar
Halmahera Utara. Dengan
orang berani menyuarakan dan
demikian, jenis penelitian
memperjuangkan
ini
pemberdayaan
diusahakan
ketidak
adalah
penelitian
seimbangan hak dan kewajiban.
deskriptif-kualitatif
Pemberdayaan
bersifat analitik
mengutamakan
usaha sendiri dari orang yang diberdayakan
untuk
dan
Fokus Penelitian
meraih
Konsep
keberdayaannya. Oleh karena itu
atau
Variabel-
variabel yang akan diteliti dalam
pemberdayaan sangat jauh dari
penelitian implementasi 5
ini
terdiri PNPM
dari Mandiri
Perdesaan; dan Perbaikan kondisi
b.
sosial ekonomi keluarga.
waktu
pelaksanaan
Adapun definisi konsep dan operasional
Ketepatan
dari
program
sesuai jadwal yang telah
kedua
ditetapkan.
konsep/variabel tersebut di atas
Kecukupan/ketepatan
dapat dikemukakan sebagai berikut
anggaran
:
dialokasikan dalam
yang
telah
1. Implementasi PNPM Mandiri Perdesaan
adalah
Informan
proses
Informan dalam penelitian
pelaksanaan program nasional pemberdayaan
ini diambil dari beberapa unsur,
masyarakat
mandiri
perdesaan
bagi
antara lain : unsur pemerintah desa,
perbaikan
konsedisi
Sosial
unsure pengelola kegiatan PNPM
ekonomi keluarga dalam bentuk
Mandiri Perdesaan, baik ditingkat
kegiatan pembangunan sarana
desa maupun kecamatan Tobelo,
dan
(infrastruktur)
dan kelompok penerima manfaat,
pelatihan/sosialisasi
khusunya program Simpan Pinjam
prasarana
pedesaan,
dan Simpan Pinajm Perempuan
Perempuan
(SPP).
ini
informan yang ditetapkan dalam
(tujuh)
penelitian ini sebanyak 14 orang,
diamati
Konsep/Variabel melalui
7
(SPP).
Banyaknya
dimensi/indikator, antara lain :
dengan rincian sebagai berikut :
a.
o Kepala Desa (satu desa lokasi
Kesesuaian
antara
implementasi
program : 1 orang.
kebijakan
o Pengelola
dengan rencana yang telah dibuat
Kegiatan
PNPM
Mandiri : 5 orang.
sebelumnya,
o Kelompok
terutama yang berkaitan
Masyarakat
Pemanfaat (KMP) : 4 orang.
dengan substansi program PNPM Mandiri.
6
Jenis Data dan Cara Pengumpulan
interview), sesungguhnya peneliti
Data
juga menilai, menginterpretasi, dan Data
yang
menganalisis
dikumpulkan
setiap
jawaban
data
informan. Dengan kata lain, bahwa
sekunder. Data primer dikumpulkan
peneliti akan berusaha mengolah
dengan
jawababan dari masalah dalam
adalah
data
primer
dan
menggunakan
teknik
wawancara (menggunakan panduan
penelitian,
wawancara). Sementara instrumen
mendalam
utamanya adalah pneliti sendiri.
pengumpulan data dan informasi
Untuk mendapatkan data primer,
yang diperoleh selama penelitian
penelitian
berlangsung
secara
langsung
ketika
wawancara
dalam
tetap
proses
dipilah
dan
mendatangi informan yang telah
dikelompokkan
sesuai
dengan
ditentukan
peruntukannya,
yakni
untuk
berdasarkan
kriteria.
Data primer adalah data yang
menjawab
masalah
berhubungan dengan konsep atau
penelitian ini.
dalam
Analisis terhadap semua
variabel dan dimensi-dimensi yang data
akan ditelaiti dalam penelitian ini.
yang
terkumpul
akan
dilakukan secara terus menerus dan simultan. Analisis dilakukan Teknik Analisis Data
secara induktif. Selanjuntya pola
Teknik analisis data dalam penelitian
ini
merujuk
laporan penelitian mulai terbentuk
pada
dan
pendapat Creswell (2002 : 143),
konsep
yakni dilakukan secara simultan (bersamaan)
dengan
pengumpulan
data,
sedang
berlangsung
yang
pada
dengan lainnya. Adapun teknik
interpretasi
analisa
yang
akan
dilakukan
didukung oleh kegiatan sebagai
penelitian. Dalam hal ini, tatkala secara
tertentu
konsep-
akhirnya dapat dihubungkan satu
kegiatan
data, dan penulisan draft hasil
wawancara
menggambarkan
berikut :
mendalam (indepth 7
1) Membuat catatan. Setiap data
sehingga
dapat
tergambar
dan informasi yang diperoleh
proses, sikap, pendapat, dan
dalam kegiatan pengumpulan
lain-lain dari subjek penelitian.
data lapangan, baik melalui
Analisis data dari penelitian ini
wawancara
sesungguhnya
maupun
data
sudah
observasi akan dicatat, dan bila
berlangsung sejak persiapan
perlu direkam secara audio-
dan
visual. Semua dan data dan
lapangan.
informasi berguna
tersebut dalam
pengumpulan
data
di
akan
melakukan
HASIL DAN PEMBAHASAN
analisis data. 2) Koding,
adalah
Deskripsi Obyek Penelitian
pemberian
1.
kode terhadap setiap data dan
Keadaan Geografis Kecamatan Tobelo
informasi yang diperoleh dari
Kecamatan
kegiatan pengumpulan data.
Tobelo
dengan jenis, sumber, bentuk,
merupakan salah satu kecamatan
topik dan lain-lain dari data
yang ada dalam wilayah Kabupaten
dan informasi yang diperoleh4
Halmahera
melalui
Tobelo terletak :
observasi
dan
Utara.
Kecamatan
- Sebelah Utara berbatasan
wawancara.
dengan Tobelo Utara
3) Kategorisasi, dilakukan dengan mengelompokkan
data
- Sebelah
yang
diperoleh melalui wawancara
berbatasan
dan observasi sesuai dengan
Tobelo Tengah - Sebelah
sifat dan karakteristik data. 4) Deskripsi description) informasi
rinci : yang
dengan
Timur
berbatasan dengan laut
(thick
Data
Selatan
- Sebelah Barat berbatasan
dan
dengan lautan
diperoleh
dideskripsikan sedemikian rupa 8
Kecamatan Tobelo memiliki luas
PNPM Mandiri Perdesaan,
wilayah keseluruhan sekitar 3300
dalam
Keadaan Penduduk
Penetapan Camat (SPC).
Jumlah
penduduk
bentuk
Surat
Tugas dan Tanggung
kecamatan Tobelo pada posisi 24
jawab Camat
Februari 2014 tercatat sebanyak
1)
bertanggung
jawab
31.012 jiwa, terdiri dari penduduk
terhadap
berjenis kelamin laki-laki sebanyak
PNPM
15.806 jiwa dan penduduk berjenis
Perdesaan di wilayah
kelamin
kecamatan
perempuan
sebanyak
pelaksaaan Mandiri
15.206 jiwa. Adapun jumlah Kepala 1. Kesesuaian
Keluarga (KK) sebanyak 7.921 KK.
Implementasi
Jelasnya dapat dilihat pada Tabel 2
Dengan Rencana 2.
Stuktur
Tugas
Organisas
dan
PNPM
Fungsi
Sebagaimana
Mandiri
dikemukakan
Ditingkat Kecamatan a.
PNPM
dengan apa yang telah direncanakan
Mandiri Perdesaan pada
sebelumnya
desa-desa di kecamatan.
bertugas
untuk
dalam
didanai
forum
kecamatan, antar desa maupun pada tahap finalisasi ditingkat desa di
usulan-
mana program/kegiatan itu akan
usulan kegiatan yang telah disepakati
melalui
musyawarah, baik pada tingkat
juga untuk
mengesahkan
yang
umumnya telah tepat atau sesuai
PNPM
Camat
perdeaan
wilayah Kecamatan Tobelo, pada
berperan sebagai pembina pelaksanaan
mandiri
dilaksanakan di lima desa dalam
Camat atas nama Bupati
itu
bagian
sebelumnya bahwa implementasi
Camat
Selain
pada
telah
diimplementasikan.
MAD melalui 9
Hasil penelitian ini sesuai
kegiatan PNPM Mandiri Perdesaan
dengan fakta dilapangan, dimana
di desa mereka sesuai dengan
perencanaan
oleh
jadwal waktu yang telah ditetapkan,
semua unsur yang terlibat dalam
baik pada saat dimulainya kegiatan
proses
maupun berakhirnya kegiatan.
yang
dibuat
implementasi
program
nasional pemberdayaan masyarakat mandiri
perdesaan
Dengan
(PNPM-MP),
ketepatan
pelaksanaan
waktu
kegiatan
PNPM
khususnya di Kecamatan Tobelo
Mandiri Perdesaan berarti dapat
dapat direalisasikan dengan baik.
menghemat biaya dan tenaga dalam
Hal ini menunjukkan bahwa ada
menyelesaikan pekerjaan program
konsistensi
tersebut, sehingga dapat dikatakan
dengan
antara
perencanaan
implementasi
program,
bahwa dari sisi dimensi waktu
sehingga dapat dikatakan bahwa
pelaksanaan
ternyata
dapat
ada ketepatan antara rencana dan
dikategorikan “tepat waktu”.
realisasi program itu sendiri. 3. Kecukupan/Ketepata 2. Ketepatan waktu
n Anggaran Sesuai
Implementasi
Alokasi Dana
Dengan Jadwal
Dimensi
Waktu pelaksanaan suatu program
merupakan
salah
ketepatan
kecukupan
anggaran
atau yang
satu
direalisasikan dalam setiap kegiatan
determinan keberhasilan program
PNPM Mandiri sesuai alokasi dana
itu sendiri. Demikian halnya dengan
yang
pelaksanaan
terpenuhi. Hal ini menunjukkan
kegiatan
PNPM
disepakati,
ternyata
Mandiri Perdesaan di lima desa
bahwa
dalam wilayah Kecamatan Tobelo,
Mandiri perdesaan di kecamatan
di mana menurut hasil penelitian,
Tobelo
ternyata
ketepatan/kecukupan
semua
responden
berpendapat bahwa implementasi
implementasi
telah
dilihat
telah cukup efektif.
10
dari
PNPM
dimensi anggaran
Efektivitas
penggunaan
(SPP) untuk meningkatkan usaha
anggaran dalam setiap kegiatan
produktif para ibu rumah tangga.
PNPM
Semua jenis program tersebut telah
Mandiri
Perdesaan,
khususnya di Kecamatan Tobelo
sesuai
menunjukkan bahwa anggaran yang
diputuskan
telah
daat
desa. Dengan demikian implemetasi
dengan
jenis-jenis program PNPM Mandiri
kecil,
perdesaan telah tepat atau sesuai
dialokasikan
dimanfaatkan
sesui
peruntukannya
sehingga
bahkan
menutup
adanya
kemungkinan
penyelewenang
dengan
atau
dengan
rencana
melalui
rencana
yang
musyawarah
yang
telah
diputuskan.
penyimpangan penggunaan dana 4. Ketepatan
program. Hal ini dilakukan secara transparan
dan
diikuti
pemanfaatan
dengan
anggaran sesuai
pengawasan yang cukup efektif melalui
instrumen
keuangan
(laporan
secara
berkala
alokasi
laporan
Berdasarkan hasil penelitian
kemajuan)
sesuai
menunjukkan
tahapan
bahwa
alokasi
kekerjaan. Setelah adala laporan
anggaran PNPM Mandiri Perdesaan
kemajuan
di Kecamatan Tobelo telah sesuai
barulah
pertama, pencairan
misalnya, dana
atau tepat pemanfaatannya, bahwa
tahap
berikutnya dapat dilakukan. Begitu
masyarakat
seterusnya
jawab dalam pelaksanaan program
hingga
suatu
merasa
bertanggung
tersebut sesuai dengan rencana
kegiatan/pekerjaan selesai.
yang
Adapun jenis program yang
telah
ditetapkan
bersama
dikerjakan meliputi : Jalan Rabat
melalui musyawarah desa. Hal ini
Beton, Pembangunan MCK sehat,
menunjukkan bahwa anggaran yang
pengadaan air bersih, pengadaan
telah alokasikan untuk mmbiayai
Jenset
berjenis kegiatan PNPM Mandiri
pembangkit
listrik
dan
program Simpan Pinjam Perempuan 11
telah sesuai atau tepat dengan
perdesaan di Kecamatan Tobelo
alokas anggaran.
dilihat
dari
Dimensi
ketepatan
manfaat program, terutama bagi 5. Ketepatan Sasaran
kelompok
Program
masyarakat
penerima
manfaat (KMP) atau masyarakat
Proses implementasi PNPM
miskin cukup tepat atau bermanfaat
Mandiri Perdesaan di Kecamatan
bagi peningkatan usaha mereka,
Tobelo
walaupun belum optimal. Belum
dilihat
dari
dimensi
ketepatan sasaran program adalah
optimalnya
cukup
terutama
tepat,
karena
sasaran
manfaat dilihat
program
dari
folume
program menurut sebagian besar
bantaun/dana bergulir (SPP) yang
informan
masih terbatas sehingga belum
adalah
kelompok
masyarakat miskin. Sebagaimana
mencukupi besaran modal usaha diketahui
yang dibutuhkan, apalagi bantuan
bahwa salah satu tujuan PNPM
modal usaha tersebut sifatnya dana
Mandiri
bergulir
Perdesaan
memperbaiki
kondisi
adalah sosial
sehingga
harus
dikembalikan dengan cara angsuran
ekonomi masyarakat desa, terotama
harus
kelompok masyarakat miskin. Oleh
tersebut dapat digulirkan kepada
karena itu, sasaran program ini
kelompok
ditujukan bagi keluarga miskin
memperoleh dana bantuan modal
pedesaan,.
tersebut.
Keteptan
manfaat
waktu
lain
agar
yang
dana
belum
Mengacu pada keseluruhan
program bagi kelompok miskin Sebagaimana
tepat
hasil penelitian ini, maka dapat
telah
disimpulkan bahwa pada prinsipnya
dikemukakan sebelumnya bahwa
hampir semua dimensi ketepatan
sebagian
implementasi
besar
informan
berpendapat
bahwa
proses
implementasi
PNPM
Mandiri
program
nasional
pemberdayaan masyarakat mandiri perdesaan 12
(PNPM-MP)
yang
dilaksanakan di lima desa dalam
sasaran, sehingga menggangu
wilayah kecamatan Tobelo telah
proses
sesuai dengan rencana yang dibuat
dana tersebut.
pengembalian/angsuran
sebelumnya. Saran-saran Mengacu
KESIMPULAN DAN SARAN
pada
hasil
penelitian ini, maka dapat diberikan Kesimpulan
beberapa saran, antara lain :
Berdasarkan hasil analisis data
(hasil
Mengingat belum optimalnya manfaat
wawancara)
program
(PNPM
mandiri)
bagi
sebagaimana telah dikemukakan
peningkatan usaha kelompok sasaran,
pada bagian sebelumnya, maka
khususnya dalam program SPP, dan
dapat
jalan setapak maupun pembuatan wc
ditarik
beberapa
kesimpulan sebagai berikut :
umum maka disarankan agar volume
1.
bantuan perlu ditingkatkan lagi ke
Proses Mandiri
implementasi
PNPM
Perdesaan
di
depan.
Kecamatan Tobelo dilihat dari beberapa
ketepatan
Sosialisasi substansi/jenis program perlu
antara
di intensifkan agar masyarakat miskin
implementasi dengan rencana,
terakomodasi aspirasi dan kebutuhan
dapat dikaikan telah berjalan
mereka dalam PNPM mandiri sehingga
dengan
tepat,
sementara
masyarakat bisa di senagkan dengan
dimensi
ketepatan
manfaat
adanya Progam PNPM Mandiri ini
atau
dimensi kesesuaian
program belum optimal. 2.
Belum
optimalnya
yang Ada di perdesaan. manfaat
program
dapat
dilihat
dari
besaran
bantuan
SPP
yang
belum
memnuhi
DAFTAR PUSTAKA BKKBN,
kebutuhan
1993,
Petunjuk
Teknis
Pencatatan dan Pelaporan Pendapatan
modal usaha anggota kelompok
Keluarga Sejahtera, BKKBN, Jakarta. 13
Budiman, A, 1996, Teori Pembangunan
Payne, Malcolm, 1997, Modern social
Dunia Ketiga, PT. Gramedia,
work theory. Second edition
Jakarta.
London: MacMiillan Press Ltd.
Creswell, John W. 2002, Research Dsign
Qualitative
Quantitative Thousand
Oaks,
Pranarka, A.M.W. dan V. Moeljarto,.
and
1996,
Pemberdayaan
Approaches.
(Empowerment). Pemberdayaan,
California:
konsep, dan implementasi, CSIS,
SAGE Publications, Inc.
Jakarta.
Hadi, S, 1989. Metodologi Research
Pressman, J and A. Wildavsky, 1984.
Untuk Penulisan Paper, Skripsi,
Implementation.
Berkeley
Thesis Dan Desertasi, Jilid III,
University of California Press.
:
Cetakan Kesepuluh, Andi Offset, Prijono
Yogyakarta. Mubyarto,
1998,
Pemberdayaan
Ekonomi Rakyat : Laporan Kaji
Media, Yogyakarta. Mulandar, Surya dan Juni Thamrin, Dehumanisasi
Anak
Marginal Berbagai Pengalaman Pemberdayaan, Diterbitkan atas kerja sama Yayasan AKATIGA - Gugus Analisis, Bandung. Mutawali,
1987,
Peranan
Pranarka,
Wanita
Dalam Pembangunan Desa, PT. Karya Nusantara, Bandung. 14
1996,
Pemberdayaan
:
Kebijakan
Implementasi,
dan
CSIS, Jakarta.
Tindak Program IDT, Aditya
1996,
dan
Konsep,