HUBUNGAN INTENSITAS PENGGUNAAN FACEBOOK DENGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA S1 KEPERAWATAN SEMESTER II STIKES MUHAMMADIYAH LAMONGAN
Nur Sholikah, Moh. Saifudin ABSTRAK Learning motivation an important thing that should be owned by every student. Based on initial survey indicate the persistence of student who have less learning motivation and one reason is the intensity of the use of facebook. when the intensity of using facebook is low, so the student is good learners. The reseach purpose is to determine the intensity usage facebook relationship to learning motivaton. The research design used cross-sectional study, the method is simple random sampling. The sample is 96 resondents of second semester students of nursing departement at STIKES Muhammadiyah Lamongan on February 2013. The data is taken by using a closed questionnaire. Once tabulated, the data were analyzed using Spearman Rank Correlation test. The result shows most of high facebook usage intensity is 37 (38,5 %) and the most of student less learning motivation is 41 (42,7 %). after analyzing statistied there is correlation between facebook usage intensity to the learning motivation, it was got correlation is 0,266 with a significant level is 0,009 (p<0,01). The result is statistical test there is a facebook usage intensity and learning motivation the second semester student of nusing departement at STIKES Muhammadiyah Lamongan. Based on the research result, the parents need to support and the educational intitutions to conduct counselig and guidance to enhance the learning motivation. Keywords: facebook usage intensity, learning motivation
dan bukan untuk menguasai ilmu pengetahuan. Menggerakkan motivasi belajar dapat mendorong pencapaian prestasi belajar secara optimal. Walaupun siswa mempunyai bakat dan minat yang tinggi tetapi bila tidak disertai dengan motivasi belajar maka prestasi belajar tidak optimal begitu juga sebaliknya. Bisa juga siswa yang mempunyai intelegensi tinggi boleh jadi gagal karena kekurangan motivasi. Sehingga motivasi mempunyai peranan penting dalam kegiatan belajar karena motivasi adalah tenaga yang menggerakkan dan mengarahkan seseorang (Asti Wahyuni, 2007). Sebuah penelitian yang dilakukan pada 74 orang mahasiswa STIKES Muhammadiyah Lamongan Prodi S1 Keperawatan semester V Tahun Ajaran 2007-2008 menunjukkan bahwa hampir setengah mempunyai motivasi yang kurang
PENDAHULUAN Motivasi erat sekali hubungannya dengan tujuan yang akan dicapai dalam belajar, di dalam menentukan tujuan itu dapat disadari atau tidak, akan tetapi untuk mencapai tujuan itu perlu berbuat, sedangkan yang menjadi penyebab berbuat adalah motivasi itu sendiri sebagai daya penggerak atau pendorongnya (Slameto, 2010). Rendahnya motivasi belajar mahasiswa kerap dituding sebagai penyebab dari rendahnya kualitas lulusan sebuah perguruan tinggi. Pada kebanyakan perguruan tinggi swasta, faktor ini bahkan menimbulkan persoalan dilematis, karena dengan rendahnya motivasi belajar, sebenarnya tidak mungkin mahasiswa dapat menguasai bahan pembelajaran dengan baik, mahasiswa yang tujuan utamanya dalam mengikuti pendidikan tinggi juga, hanya sekedar untuk memperoleh gelar kesarjanaan, SURYA
31
Vol.03, No.XVI, Desember 2013
Hubungan Intensitas Penggunaan Facebook Dengan Motivasi Belajar Mahasiswa S1Keperawatan Semester II STIKES Muhammadiyah Lamongan yakni 31 (41,9 %), mempuyai motivasi cukup sebanyak 23 (31,1%) dan yang mempunyai motivasi baik yakni 20 (27,0%). Jadi dari hasil penelitian tersebut dapat diketahui masih banyak mahasiswa STIKES Muhammadiyah Lamongan yang mempunyai motivasi kurang (Fu’ad fachrudin, 2010). Berdasarkan survey awal yang dilakukan di STIKES Muhammadiyah Lamongan pada 10 mahasiswa S1 Keperawatan semester I didapatkan hasil motivasi belajar yang kurang yakni 7 (70 %), sebanyak 1 (10 %) mempunyai motivasi cukup, sedangkan 2 (20 %) mempunyai motivasi baik. Dari data tersebut dapat diketahui masih kurangnya motivasi belajar pada mahasiswa STIKES Muhammadiyah Lamongan. Banyak faktor yang menyebabkan rendahnya motivasi belajar diantaranya adalah 1) Faktor internal; cita-cita dan aspirasi, kemampuan peserta didik, kondisi peserta didik dan unsur-unsur dinamis dalam pembelajaran. 2) Faktor eksternal; upaya pengajar dalam pembelajaran dan kondisi lingkungan belajar. Kondisi lingkungan belajar meliputi lingkungan sosial dan lingkungan non sosial (Suciati & Prasetya, 2001 dalam Nursalam & Ferry, 2008). Media massa atau pers adalah suatu istilah yang dipergunakan untuk mengistilahkan jenis media yang secara khusus didesain untuk mencapai masyarakat yang sangat luas. Seiring dengan perkembangan teknologi dan sosial budaya, telah berkembang media-media lain yang kemudian dikelompokkan ke dalam media massa seperti internet dan telepon selular. Fungsi internet bermacam-macam, dan salah satunya adalah sebagai tempat komunitas jejaring sosial dunia maya. Situs jejaring sosial di internet bermacam-macam jenis dan bentuknya, namun yang paling dikenal dan banyak disukai remaja jaman sekarang adalah facebook (Adiel, 2009). Facebook lebih cocok diklasifikasikan sebagai media massa kontemporer, karena muncul sesuai tuntutan jaman di era informasi global. Sedangkan media massa klasik kita mengenal beberapa jenis, diantaranya media massa cetak yakni SURYA
surat kabar, majalah, koran serta media massa elektronik yakni radio televisi. Karena situs Facebook memuat pesan yang disampaikan oleh dari massa atau publik, maka layak Facebook juga dikategorikan sebagai media massa seperti halnya situs kaskus dan situs-situs blog di internet yang pada hakekatnya adalah media/channel massa (Mung Pujanarko, 2008). Salah satu upaya untuk mencegah menurunnya motivasi belajar adalah dengan mengakses facebook pada waktu luang agar tidak mengganggu aktivitas belajar dan gunakanlah pada saat waktu santai atau waktu renggang karena penggunaan facebook dapat memberikan dampak positif jika digunakan pada waktu dan tempat yang benar dapat meningkatkan motivasi belajar. Menurut Ngalim Purwanto (2007) mengembangkan motivasi yang baik pada anak didik juga dapat dilakukan dengan cara menjauhkan saran-saran atau sugesti yang negatif yang dilarang oleh agama atau yang bersifat asosial dan dursila, yang lebih penting lagi adalah membina pribadi anak didik agar dalam diri anak terbentuk adanya motif-motif yang mulia, luhur dan dapat diterima masyarakat. Usaha yang dapat kita lakukan adalah mengatur dan menyediakan situasi-situasi baik dalam lingkungan keluarga maupun di sekolah yang memungkinkan timbulnya persaingan atau kompetisi yang sehat antar anak didik, membangkitkan self-competition dengan cara menimbulkan perasaan puas terhadap hasilhasil dan prestasi yang telah mereka capai, serta membiasakan anak didik mendiskusikan suatu pendapat atau cita-cita mereka masingmasing. Upaya yang dapat dilakukan oleh institusi dalam meningkatkan motivasi belajar mahasiswa adalah dengan menerapkan metode pembelajaran pada orang dewasa yang berpola nonotoriter karena pada dasarnya orang dewasa sudah mempunyai pengetahuan, sikap dan keterampilan, jadi diperlukan motivasi yang timbul dalam diri sendiri. Pembelajaran yang bersifat informal juga dapat dilakukan untuk menemukan pengertian dan pengalaman atau pencarian pemikiran jadi mahasiswa tetap 32
Vol.03, No.XVI, Desember 2013
Hubungan Intensitas Penggunaan Facebook Dengan Motivasi Belajar Mahasiswa S1Keperawatan Semester II STIKES Muhammadiyah Lamongan fokus dalam pembelajaran dan penggunaan facebook saat perkuliahan dapat dihindari sehingga dapat tercipta lulusan yang berkualitas. Banyak faktor yang mempengaruhi motivasi belajar tetapi peneliti tertarik meneliti faktor intensitas penggunaan facebook dengan motivasi belajar mahasiswa S1 Keperawatan semester II STIKES Muhammadiyah Lamongan
(2) Jenis Kelamin Tabel 2. Distribusi Mahasiswa berdasar Jenis Kelamin di STIKES Muhammadiyah Lamongan No Jenis Frekuens (%) kelamin i 1 Laki-laki 44 45,8 % 2 Perempuan 52 54,2 % Jumlah 96 100 % Berdasarkan pada Tabel 2 menunjukkan bahwa lebih dari sebagian atau 54,2 % responden adalah perempuan dan hampir setengahnya atau 45,8 % responden berjenis kelamin laki-laki.
METODE PENELITIAN.… … .… Desain yang dipakai dalam penelitian ini adalah analitik korelasi dengan jenis rancangan cross sectional dengan metode simple random sampling. Populasi pada penelitian ini adalah Seluruh Mahasiswa S1 Keperawatan Semester II STIKES Muhammadiyah Lamongan yang memiliki facebook sebanyak 127 orang. Pada penelitian ini sampelnya adalah sebagian Mahasiswa S1 Keperawatan Semester II STIKES Muhammadiyah Lamongan yang memiliki facebook sebesar 96 Mahasiswa. Variabel independent pada penelitian ini adalah intensitas penggunaan facebook dan variabel dependent pada penelitian ini adalah motivasi belajar. pengumpulan data dengan menggunakan lembar kuesioner serta pengolahan data meliputi editing, coding, scoring, tabulating dan dianalisa dengan uji Spearmen Rank.
(3) Umur Responden Tabel 3. Distribusi Responden Berdasarkan Umur di STIKES Muhammadiyah Lamongan No Umur Frekuensi (%) 1 18 tahun 66 68,8% 2 19 tahun 25 26 % 3 20 tahun 4 4,2 % 4 21 tahun 1 1 % Jumlah 96 100 % Berdasarkan pada Tabel 3 menunjukkan bahwa lebih dari sebagian atau 68,8% responden berumur 18 tahun dan sebagian kecil atau 1 % responden berumur 21 tahun. (4) Tempat Tinggal Responden Sekarang Tabel 4 Distribusi Responden Berdasar Tempat Tinggal di STIKES Muhammadiyah Lamongan
HASIL .PENELITIAN … 1. Data Umum 1) Karakteristik Responden (1) Kelas Tabel 1. Distribusi Responden Berdasarkan kelas di STIKES Muhammadiyah Lamongan No Kelas Frekuensi (%) 1 Kelas A 40 41,7 % 2 Kelas B 25 26,0 % 3 Kelas C 31 32,3 % Jumlah 96 100 % Berdasarkan pada Tabel 1 menunjukkan bahwa hampir setengahnya atau 41,7 % responden adalah kelas A
SURYA
No 1 2 3
Tempat Tinggal Kost/ kontrak Tinggal dengan orang tua Tinggal dengan saudara/kerabat Jumlah
F 56 36
(%) 58,3% 37,5%
4
4,2 %
96
100 %
Berdasarkan pada Tabel 4 menunjukkan bahwa lebih dari sebagian atau 58,3 % responden responden tinggal di kos
33
Vol.03, No.XVI, Desember 2013
Hubungan Intensitas Penggunaan Facebook Dengan Motivasi Belajar Mahasiswa S1Keperawatan Semester II STIKES Muhammadiyah Lamongan 2) Motivasi belajar Tabel 8 Distribusi Responden Berdasarkan Motivasi Belajar di STIKES Muhammadiyah Lamongan No Motivasi Belajar f (%) 1 Kurang 41 42,7% 2 cukup 31 32,3 % 3 baik 24 25 % Jumlah 96 100 % Berdasarkan pada Tabel 8 menunjukkan bahwa hampir setengahnya atau 42,7 % motivasi belajar responden adalah kurang dan sebagian kecil atau 25 % motivasi belajar responden adalah baik.
(5) Jumlah Uang Saku Tabel 5. Distribusi Responden Berdasar Uang Saku di STIKES Muhammadiyah Lamongan No 1 2 3
Uang saku ≤Rp 250.000 Rp 250.000-Rp 400.000 ≥Rp 400.000 Jumlah
f 18 31
(%) 18,8% 32,3%
47 96
49 % 100 %
Berdasarkan pada Tabel 5 menunjukkan bahwa hampir setengah atau 49 % responden mendapatkan uang saku sebanyak ≥Rp 400.000 (6) Pekerjaan Orang Tua Tabel 6. Distribusi Responden Berdasar Pekerjaan Orang Tua di STIKES Muhammadiyah Lamongan No Pekerjaan Bapak fi (%) 1 Swasta 29 30,2% 2 Wiraswasta 45 46,9 % 3 TNI/PNS/ POLRI 16 16,7 % 4 Pensiunan 6 6,2 % Jumlah 96 100 % Berdasarkan pada Tabel 6 menunjukkan bahwa hampir setengahnya atau 46,9 % pekerjaan orang tua atau bapak responden adalah wiraswasta dan sebagian kecil atau 6,2 % pekerjaan orang tua atau bapak responden adalah pensiunan.
3)
Hubungan Intensitas Penggunaan Facebook dengan Motivasi Belajar Tabel 9. Distribusi Hubungan Intensitas Penggunaan Facebook dengan Motivasi Belajar Mahasiswa S1 Keperawatan semester II STIKES Muhammadiyah Lamongan Intensitas Penggunaan facebook Buruk
Cukup
2. Data Khusus 1) Intensitas Penggunaan Facebook Tabel 7. Distribusi Responden Berdasarkan Intensitas Penggunaan Facebook di STIKES Muhammadiyah Lamongan No Intensitas Frekuensi (%) penggunaan 1 Tinggi 37 38,5 2 Sedang 35 36,5 3 Rendah 24 25 Jumlah 96 100 Berdasarkan pada Tabel 7 menunjukkan bahwa hampir setengahnya atau 38,5 % intensitas penggunaan facebook responden adalah tinggi dan sebagian kecil atau 25 % intensitas penggunaan facebook responden adalah rendah. SURYA
Baik
Total
Motivasi Belajar Kurang
Cukup
Baik
23
7
7
62,2 %
18,9%
18,9 %
10
18
7
28,6%
51,4%
20%
8
6
10
33,3 %
25%
41,7%
41
31
24
42,7 %
32,3%
25 %
Total 37 100 % 35 100 % 23 100 % 96 100 %
Berdasarkan tabel 9 menunjukkan bahwa mahasiswa yang intensitas penggunaan facebooknya rendah hampir sebagian mempunyai motivasi belajar baik sebanyak 10 (41,7 %), mahasiswa yang intensitas penggunaan facebooknya sedang lebih dari sebagian mempunyai motivasi belajar yang cukup sebanyak 18 (51,4%) dan mahasiswa yang intensitas penggunaan facebooknya tinggi sebagian kecil mempunyai motivasi belajar yang kurang sebanyak 23 (62,2 %).
34
Vol.03, No.XVI, Desember 2013
Hubungan Intensitas Penggunaan Facebook Dengan Motivasi Belajar Mahasiswa S1Keperawatan Semester II STIKES Muhammadiyah Lamongan Selain itu diperkuat dengan korelasi Spearman yang menunjukkan bahwa ada korelasi nilai sebesar 0,266 dengan signifikansi sebesar 0.009 (p<0,01) dengan arah korelasi positif Artinya, semakin rendah intensitas penggunaan facebook maka motivasi belajar baik juga. Sebaliknya semakin tinggi intensitas penggunaan facebook maka motivasi belajar kurang juga. Berdasarkan hasil pengujian dengan uji Rank Spearman Corelation menunjukkan bahwa antara intensitas penggunaan facebook dengan motivasi belajar mahasiswa S1 keperawatan semester II STIKES Muhammadiyah Lamongan pada tahun 2013 mempunyai hubungan yang signifikan (bermakna).
dalam penggunaannya mengakibatkan dampak negatif yaitu berkurangnya waktu untuk belajar karena lebih banyak untuk mengakses facebook. intensnya seseorang mengakses facebook juga dipengaruhi oleh alasan seseorang untuk menggunakan facebook karena dari hasil penelitian didapatkan bahwa sebagian besar mahasiswa mempunyai intensitas pegguanaan facebook tinggi yang disebabkan karakteristik alasan responden meggunakan facebook adalah untuk kesenangan sosial. Penggunaan facebook dapat didorong oleh motif-motif tertentu. Dimana ada berbagai kebutuhan yang dapat dipuaskan oleh media massa. Saat kita ingin mencari kesenangan, media massa dapat memberikan hiburan, saat kita mengalami goncangan batin media massa dapat memberikan kesempatan untuk melarikan diri dari kenyataan, saat kita kesepian media massa dapat berfungsi sebagai sahabat. Seseorang memilih menggunakan media massa tertentu berdasarkan motif-motif pribadi yang ada dalam dirinya. Hal ini diperkuat dengan pendapat bahwa membagi kebutuhan manusia yang dipuaskan oleh media menjadi lima bagian; kognitif yaitu untuk memperoleh informasi, pengetahuan dan pemahaman; afektif yaitu untuk mendapatkan pengalaman emosional, menyenangkan atau estetis; integrasi personal yaitu untuk meningkatkan kredibilitas, percaya diri dan status; integrasi sosial yaitu untuk meningkatkan hubungan dengan keluarga, teman dan lainnya; pelepasan ketegangan yaitu untuk pelarian dan pengalihan (Katz, Gurevitch, dan Haas dalam West & Turner, 2007). Alasan mengapa intensitas penggunaan facebook yang tinggi pada mahasiswa adalah karena mereka memiliki fasilitas handphone, laptop dan modem yang dapat memudahkan untuk mengakses facebook dimana dan kapanpun mereka berada intensitas. Selain itu tingginya intensitas penggunaan facebook juga mungkin dipengaruhi oleh jumlah uang saku yang mencukupi dari hasil penelitian didapatkan bahwa karakteristik uang saku responden yang sebagian besar ≥Rp 400.000
PEMBAHASAN .… 1. Intensitas Penggunaan Facebook Mahasiswa Semester II S1 Keperawatan STIKES Muhammadiyah Lamongan. Berdasarkan pada Tabel 7 menunjukkan bahwa hampir setengahnya atau 38,5 % intensitas penggunaan facebook responden adalah tinggi dan sebagian kecil atau 25 % intensitas penggunaan facebook responden adalah rendah. Intensitas penggunaan facebook merupakan tingkat keseringan seseorang dalam melakukan suatu kegiatan menggunakan facebook yang didasari rasa senang dengan kegiatan tersebut. Perasaan tersebut akan mendorong untuk melakukan kegiatan tersebut secara berulang-ulang. Begitu juga dengan mengunakan facebook karena dilakukan secara berulang-ulang sehingga menimbulkan rasa malas, menyita waktu belajar bagi pelajar, dan mengobsesi waktu para pelajar untuk selalu mengakses facebook. hal tersebut menyebabkan dorongan minat untuk belajar menjadi terganggu karena teralihkan pada kegiatan menggunakan facebook (Fera Puspita, 2011). Proses belajar mengajar motivasi diartikan sebagai dorongan untuk bertindak mencapai tujuan utama sebagai pelajar tentunya adalah belajar tetapi karena pengaruh media massa termasuk diantaranya adalah jejaring sosial facebook, intensitas SURYA
35
Vol.03, No.XVI, Desember 2013
Hubungan Intensitas Penggunaan Facebook Dengan Motivasi Belajar Mahasiswa S1Keperawatan Semester II STIKES Muhammadiyah Lamongan per bulan. Hal ini dapat berpengaruh jika keluarga memiliki ekonomi yang cukup maka kebutuhan uang saku anak akan tercukupi sehingga dapat dengan mudah melakukan apa saja terhadap uang saku tersebut termasuk sebagai sarana untuk dapat mengakses facebook. hal tersebut sesuai dengan pendapat bahwa keluarga sebagai fungsi ekonomi (the economic function) yaitu untuk memenuhi kebutuhan keluarga secara ekonomi dan tempat untuk mengembangkan kemampuan individu meningkatkan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga (Friedman dalam Alfin Ika Primastuti, 2010).
dapat dipengaruhi oleh umur dan jenis pekerjaan orang tua karena dari penelitian didapatkan hasil bahwa sebagian besar mahasiswa mempunyai motivasi belajar kurang yang disebabkan karakteristik umur responden yang sebagian besar berusia 18 tahun. Hal ini mengakibatkan individu mengalami kecenderung untuk berubah yang disebabkan karena individu ingin diterima oleh anggota kelompok orang dewasa dan kebanyakan kelompok sosial sehingga mereka lebih fokus dalam penyesuaian diri terhadap pola-pola kehidupan yang baru dan harapan-harapan sosial baru sehingga berpengaruh dalam motivasi untuk belajar. Hal ini dperkuat oleh sebuah pendapat jika pada umur 18 tahun sampai kira-kira umur 40 tahun merupakan masa dewasa awal. Saat perubahan-perubahan fisik dan psikologis yang menyertai berkurangnya kemampuan reproduktif (Hurlock, 2004). Dari penelitian juga didapatkan hasil sebagian besar orang tua responden pekerjaannya wiraswasta yang lebih banyak waktunya digunakan ke usaha daripada di rumah dan keadaan ini akan berdampak pada psikologi dan tumbuh kembang anak. sehingga orang tua tidak memiliki waktu yang cukup untuk mengasuh dan memperhatikan anak karena kesibukan oang tua atau keluarga dalam bekerja. Masa dewasa dini sering merupakan masa ketergantungan, meskipun telah mencapai status dewasa, banyak individu yang masih perlu tergantung pada orang tua dalam jangka waktu yang berbeda-beda (Hurlock, 2004).
2. Motivasi Belajar Mahasiswa Semester II S1 Keperawatan STIKES Muhammadiyah Lamongan. Berdasarkan pada Tabel 8 menunjukkan bahwa hampir setengahnya atau 42,7 % motivasi belajar responden adalah kurang dan sebagian kecil atau 25 % motivasi belajar responden adalah baik. Motivasi terdapat tiga komponen utama yaitu kebutuhan, dorongan dan tujuan. Kebutuhan terjadi apabila individu merasa ada ketidakseimbangan antara apa yang telah dimiliki dengan yang diharapan. Dorongan merupakan kekuatan mental utuk melakukan kegiatan dalam rangka memenuhi harapan atau tujuan. Dorongan yang berorietasi pada tujuan tersebut merupakan inti motivasi. Tujuan adalah hal yang ingin dicapai oleh seseorang sehingga mengarahkan perilaku belajar. Tujuan merupakan pemberi arah pada perilaku dan menjadi titik akhir sementara pencapaian kebutuhan. Jika kebutuhan terpenuhi, maka orang menjadi puas dandorongan mental untuk berbuat terhenti sementara (Dimyati dan Mudjiono 2002 dalam Nursalam & Ferry Efendi, 2008). Motivasi yang kuat dalam diri seseorang akan meningkatkan minat, kemauan dan semangat yang tnggi dalam belajar dengan motivasi inilah seseorang menjadi tekun dalam proses belajar karena adanya perubahan pengalaman dan hubungan sosial yang lebih luas. Motivasi memegang peranan penting pada kemampuan individual. Rendahnya motivasi belajar juga mungkin SURYA
3. Hubungan Intensitas Penggunaan Facebook dengan Motivasi Belajar Mahasiswa Semester II S1 Keperawatan STIKES Muhammadiyah Lamongan Berdasarkan tabel 9 menunjukkan bahwa mahasiswa yang intensitas penggunaan facebooknya rendah hampir sebagian mempunyai motivasi belajar baik sebanyak 10 (41,7 %), mahasiswa yang intensitas penggunaan facebooknya sedang lebih dari sebagian mempunyai motivasi belajar yang cukup sebanyak 18 (51,4%) dan mahasiswa yang intensitas penggunaan 36
Vol.03, No.XVI, Desember 2013
Hubungan Intensitas Penggunaan Facebook Dengan Motivasi Belajar Mahasiswa S1Keperawatan Semester II STIKES Muhammadiyah Lamongan facebooknya buruk sebagian kecil mempunyai motivasi belajar yang kurang sebanyak 23 (62,2 %). Selain itu diperkuat dengan korelasi Spearman yang menunjukkan bahwa ada korelasi nilai sebesar 0,266 dengan signifikansi sebesar 0.009 (p<0,01) dengan arah korelasi positif Artinya, semakin rendah intensitas penggunaan facebook maka motivasi belajar baik juga. Sebaliknya semakin tinggi intensitas penggunaan facebook maka motivasi belajar kurang juga. Berdasarkan hasil pengujian dengan uji Rank Spearman Corelation menunjukkan bahwa antara intensitas penggunaan facebook dengan motivasi belajar mahasiswa S1 keperawatan semester II STIKES Muhammadiyah Lamongan pada tahun 2013 mempunyai hubungan yang signifikan (bermakna). Mengakses facebook dapat menimbulkan dampak negatif bagi pelajar seperti banyaknya kasus kriminalitas baik penipuan atau sebagainya; menyita waktu belajar bagi pelajar; mengobsesi waktu para pelajar untuk selalu mengakses facebook; para pelajar tidak peduli dengan daerah sekitarnya; menghamburkan uang terlebih lagi jika mengakses facebook di warnet; mengganggu kesehatan mata karena terus duduk di depan komputer; data pribadi yang menyebar luas Timbulnya rasa malas, baik mandi, makan ataupun sebagainya (Adrianto, 2010). Jadi dapat dijelaskan dimana intensitas menggunakan facebook yang meliputi durasi dan frekuensi dapat berdampak pada menurunnya motivasi belajar seseorang karena kebiasaan untuk selalu mengakses dan membuka situs facebook tersebut, dan berinteraksi secara aktif di dalamnya dapat membuat seseorang lupa waktu karena terlalu asyik dengan kegiatannya di dunia maya tersebut sehingga alokasi waktu untuk belajar berkurang dan motivasi belajar menurun. Motivasi belajar kurang karena lebih mementingkan jejaring sosialnya daripada fokus untuk belajar. Motivasi sangat memegang pengaruh yang penting untuk mahasiswa, karena dapat menyadari betapa pentingnya belajar untuk SURYA
kehidupan yang akan datang. Motivasi juga berpengaruh terhadap pencapaian cita-cita. KESIMPULAN DAN SARAN. … 1. Kesimpulan 1) Sebagian besar intensitas penggunaan facebook pada mahasiswa S1 Keperawatan semester II STIKES Muhamadiyah Lamongan mempunyai intensitas tinggi terhadap motivasi belajar 2) Sebagian besar motivasi belajar pada mahasiswa S1 Keperawatan semester II STIKES Muhammadiyah Lamongan mempunyai motivasi belajar kurang. 3) Terdapat hubungan antara intensitas penggunaan facebook dengan motivasi belajar mahasiswa S1 Keperawatan semester II STIKES Muhammadiyah Lamongan. 2. Saran 1) Bagi Profesi Keperawatan Untuk menambah informasi pada mahasiswa perlu diadakan penyuluhan dan bimbingan tentang intensitas penggunaan facebook yang baik agar tidak menganggu motivasi belajar pada mahasiswa. 2) Bagi tempat penelitian Diharapkan facebook dioptimalkan sebagai media komunikasi untuk kepentingan maksimalkan media informasi, penunjang kegiatan akademik seperti belajar dan diarahkan pada aktivitas yang lebih produktif sehingga dapat dijadikan pendukung dalam mamacu motivasi belajar mahasiswa agar dapat meningkatkan lulusan yang berkualitas. 3) Bagi Peneliti selanjutnya Perlunya penelitian lebih lanjut dengan menggunakan jumlah responden yang lebih besar dan representatif dengan metode yang lebih akurat serta meneliti dari faktor lain diluar intensitas pengunaa facebook dengan motivasi belajar DAFTAR PUSTAKA . . . Addy Sukma, Bharata, & Kalam, Al. 2008. Ayo Buat Facebook-mu Menarik. Jakarta: PT Elex Media Komputindo 37
Vol.03, No.XVI, Desember 2013
Hubungan Intensitas Penggunaan Facebook Dengan Motivasi Belajar Mahasiswa S1Keperawatan Semester II STIKES Muhammadiyah Lamongan Agoes,
Alex,
Soejanto. 2005. Psikologi Perkembangan. Jakarta: PT. Rineka Cipta
Sobur. 2003. Bandung: Pustaka Setia
Psikologi
dengan Prestasi Belajar Mahasiswa Program Studi S1 Keperawatan Semester V tahun Ajaran 2007 - 2008 Di STIKES Muhammadiyah Lamongan. Tidak dipublikasikan
Umum.
Nursalam. 2008. Konsep dan penerapan metodologi penelitian ilmu keperawatan. Jakarta: Salemba Medika
Alfin ika primastuti. 2010. Hubungan Peran Dan Tingkat Pendidikan Orang Tua Dengan Tindakan Orang Tua Dalam Personal Hygiene Pada Anak Sakit Usia 3 - 12 Tahun Di Ruang Anggrek RSD Dr. Soegiri Lamongan. Tidak dipublikasikan
Oemar, Hamalik. 2003. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara Sardiman, A.M. 2003. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Anandita, Puspitasari. 2010. Blog dan Media Social. Jakarta: Acer Indonesia
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta
Anni, Catharina, Tri. 2004. Psikologi Belajar. Semarang: Unnes Press Arko, Pujadi. 2007. Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar Mahasiswa studi kasus pada fakultas ekonomi universitas bunda mulia. Universitas Bunda. Diakses Pada 23 Oktober 2012 Jam 21:03
Soekidjo, Notoatmodjo. 2005. Metodologi penelitian kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta Suharsimi, Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta
Asdani, Kindarto, & Community, Smitdev. 2010. Efektif Blogging Dengan Aplikasi Facebook. Jakarta : PT Elex Media Komputido
Thursan, Hakim. 2005. Belajar Secara Efektif. Jakarta: Puspa Swara
Dimyati, & Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rieneke Cipta
West, R., & Turner, L. H. 2007. Pengantar Teori Komunikasi: Analisis dan Aplikasi. Jakarta: Salemba Humanika.
Fera, Puspita. 2011. Pengaruh Intensitas Pemakaian Facebook terhadap Perkembangan Sosial Remaja di SMP Taruna Dra.Zulaeha. Diakses Pada 20 April 2013 Jam 20:10 Fetty,
Karyatiwinangun. 2011. Analisis Hubungan Intensitas Penggunaan Jejaring Sosial dengan Motivasi dan Alokasi Waktu Belajar Siswa SMP Negeri 1 Dramaga, Kabupaten Bogor. Diakses Pada 19 November 2012 Jam 17:31
Fu’ad, Fachrudin. 2010. Hubungan Motivasi Belajar dan Dukungan Orang Tua SURYA
38
Vol.03, No.XVI, Desember 2013