Hubungan Dukungan Sosial Terhadap Ansietas Menghadapi Ujian Nasional di SMA Negeri 15 semarang Angrenita Rulitami1, Desi Ariyana Rahayu2, Yunie Armiyati3 1
Mahasiswa Program Studi S1 Keperawatan Fikkes UNIMUS Dosen Keperawatan Medikal Bedah S1 Keperawatan Fikkes UNIMUS 3 Dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat UNIMUS 2
Abstrak Ujian nasional dijadikan standart untuk meningkatkan mutu pendidikan. Tidak jarang ujian nasional menyebabkan ansietas pada siswa. Banyaknya siswa yang tidak lulus menimbulkan ansietas semakin tinggi. Tingkat ansietas yang tinggi dapat menyebabkan berbagai masalah. Perlu dukungan sosial untuk mencegah terjadinya ansietas pada siswa. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara dukungan sosial dengan ansietas menjelang Ujian Nasional. Metode penelitian ini adalah analitik observasional dengan menggunakan desain cross sectional, dilakukan selama bulan Agustus – September 2013 di SMA Negeri 15 Semarang. Sampel dipilih sesuai kriteria inklusi ditetapkan berjumlah 44 orang dengan teknik sampling proportional stratified random sampling dan simple random sampling. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan antara dukungan sosial dan ansietas siswa menghadapi Ujian Nasional (r = -0,465 dan nilai p <0,05). Rekomendasi yang diberikan adalah agar sekolah dapat mengoptimalkan guru bimbingan konseling agar dapat membantu menyelesaikan permasalahan siswa. Orangtua dan guru juga perlu memberikan dukungan dan semangat agar siswa lebih giat dalam belajar. Kata kunci: Ansietas Menghadapi Ujian Nasional, Dukungan Sosial. Abstract National examination is judged as a standart in developing educational quality, moreover it is often cause anxiety to students. The higher amount of students who did not graduate cause the higher anxiety, and it might lead to other problems. Anyhow, they need social support to overcome these problems. This study is aimed to know the relationship between social support and anxiety before having national examination in SMA 15 Semarang. Method used in this study is analytical observasional using cross sectional desain which was done during August through September 2013. The sample were selected according to the inklusion criteria, with 44 people by proportionate stratified random sampling and simple random sampling. The result of showed a realitionship between social support facing the national examination (r=-0,645 and p<0,05), Recommendations are given in order to optimize the school counseling teachers in order to help solve the problems of students. Parents and teachers also need to provide support and encouragement to make students more active in learning. Keywords : Anxiety Facing the National Examination , Social Support.
PENDAHULUAN Ujian Nasional (UN) dijadikan pemerintah sebagai standar kelulusan untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia. Siswa harus mampu mencapai standar nilai tertentu sebagai syarat kelulusan. Namun pada kenyataannya penggunaan standar nilai kelulusan banyak menuai kontroversi karena menyebabkan kecemasan tersendiri bagi siswa (Agustian, 2013)
Banyaknya siswa yang tidak lulus menimbulkan berbagai macam penilaian dari berbagai aspek. Sebagian masyarakat berpendapat bahwa UN berdampak negatif terhadap pembelajaran di sekolah, karena hanya mengukur aspek kognitif. Pendapat lain menyebutkan bahwa UN tidak bisa dijadikan sebagai standar ukuran yang sama untuk tiap sekolah sehingga tidak adil jika harus diukur dengan menggunakan ukuran yang sama (Puspitasari, 2010).
Data menunjukkan adanya penurunan tingkat kelulusan siswa saat ini yang mengikuti UN, dimana tingkat kelulusan siswa pada tahun 2011-2012 sebesar 99,5% menjadi 99,4% pada tahun 2012-2013. Hal tersebut bisa dikarenakan tingginya standar nilai kelulusan mata pelajaran UN yang ditetapkan, sehingga akan menambah beban siswa. Semakin tinggi standar nilai kelulusan dan materi ujian yang bertambah menyebabkan semakin tinggi ansietas yang dialami dan menjadi beban tersendiri bagi siswa yang menghadapi UN (Kristianto, 2009).
Tingkat ansietas siswa yang tinggi dapat menyebabkan berbagai masalah dan keadaan yang tidak menyenangkan bagi siswa. Gejala perilaku siswa yang mengalami ansietas dalam menghadapi UN, salah satunya adalah gejala psikis. Gejala psikis yang timbul
meliputi perasaan akan adanya bahaya, kurang percaya diri, kurang tenaga/tidak berdaya, khawatir, rendah diri, tegang, tidak bisa konsentrasi, kesempitan jiwa, ketakutan, kegelisahan, berkeluh kesah, kepanikan, tidur tidak nyenyak, berdosa, terancam, dan kebingungan atau linglung (Wibowo, 2012).
Mengantisipasi dampak negatif dari ansietas diperlukan adanya dukungan berupa: informasi, bimbingan, saran atau nasihat. Dukungan tersebut dapat datang baik dari keluarga, guru, dan teman sebaya. Penelitian Puspitasari (2010), menunjukkan bahwa terdapat korelasi antara dukungan sosial teman sebaya dengan kecemasan menjelang UN dengan angka sebesar -0,208 dan nilai probabilitas 0,004 (p<0,05). Arah hubungan yang negatif menunjukkan bahwa semakin tinggi dukungan sosial teman sebaya. Selain itu, dukungan orang tua di masa anak menghadapi ujian sangat memberikan pengaruh bagi keberhasilan anak. Orang tua harus senantiasa memotivasi anak agar giat belajar dan membuat mereka terus mengingat akan pentingnya ujian tersebut. Siswa yang mendapatkan dukungan akan merasa diperlukan, dicintai, dihargai, dan ditolong oleh sumber-sumber dukungan sosial tersebut, sehingga dapat melaksanakan tugasnya dengan baik (Hindun, 2007).
Studi pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti di SMA 15 Semarang terhadap 10 siswa, menunjukkan bahwa seluruh siswa mengalami ansietas menghadapi UN. Berdasarkan wawancara, sebanyak 10 siswa mengatakan respon yang timbul saat mengalami ansietas yaitu rasa takut tidak lulus, sebanyak 3 siswa mengatakan takut tidak lulus dan gelisah, serta sebanyak 2 siswa mengatakan takut tidak lulus dan susah tidur. Berdasarkan wawancara juga didapatkan gambaran bahwa sumber dukungan yang diperoleh siswa untuk mengatasi ansietas menghadapi UN adalah dukungan dari orang tua, dan sebagian
mengatakan bahwa teman sebaya juga berperan dalam memberikan dukungan. Berdasarkan studi pendahuluan tersebut, maka peneliti tertarik untuk meneliti hubungan dukungan sosial terhadap ansietas menghadapi UN.
METODE
Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dimana peneliti berupaya mencari hubungan antar variabel. Adapun bentuk penelitian ini dengan menggunakan studi cross sectional, dimana peneliti melakukan observasi atau pengukuran variabel pada satu saat tertentu dan setiap subjek hanya diobservasi satu kali saja. Sampel yang digunakan peneliti 44 orang. Data dianalisis secara bivariat korelasi Spearman’s rho. Penelitian ini terdiri dari pengukuran ansietas dengan menggunakan zung anxiety scale yang telah teruji validitas dan reabilitasnya dan pengukuran dukungan sosial. Penelitian dilakukan pada tanggal 16 September – 17 September 2013 di SMA Negeri 15 Semarang.
HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 4.3 Distribusi karakteristik responden dukungan sosial siswa menghadapi ujian nasional di SMA Negeri 15 Semarang September 2013 (n = 44) Dukungan sosial Dukungan baik Dukungan kurang baik Total
F 29 15 44
% 65.9 34.1 100.0
Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar siswa mendapat dukungan sosial baik yaitu sebesar 65,9% menghadapi ujian nasional namun masih ada responden yang memperoleh dukungan sosial kurang yaitu sebesar 34,1%. Hasil penelitian tentang
gambaran dukungan sosial emosional, penghargaan, instrumental, informasi, dan kelompok berdasarkan item pernyataan diuraikan dalam tabel 4.4 sampai tabel 4.9.
Hasil penelitian menujukkan bahwa nilai dukungan sosial yang paling baik pada siswa SMA menghadapi ujian nasional adalah dukungan emosi dengan nilai rata-rata 3,7. Dukungan emosional merupakan salah satu komponen dukungan sosial yang mempunyai peran penting dalam membantu siswa menurunkan ansietas yang dirasakan. dukungan emosional terdiri dari ekspresi seperti perhatian, empati, dan turut prihatin kepada seseorang. Hasil penelitian dukungan sosial emosi yang baik pada siswa SMA menghadapi ujian nasional ditunjukkan dengan 84,1% orang tua selalu memberikan motivasi dan contoh agar siswa lebih banyak berdoa. Dukungan emosi yang baik juga ditunjukkan 86,4% orang tua yang selalu peduli ketika siswa merasa cemas menghadapi ujian, 79,5% orang tua selalu memperhatikan setiap keluhan dan kebutuhan siswa menghadapi ujian nasional. Dukungan sosial emosi yang kurang baik ditunjukkan dengan 13,6% menenangkan saat siswa cemas ketika akan menghadapi Ujian. Tabel 4.5 Distribusi karakteristik responden berdasarkan ansietas siswa menghadapi ujian nasional di SMA Negeri 15 Semarang September 2013 (n = 44) Tingkat ansietas Tidak ansietas Ansietas ringan Ansietas sedang Ansietas berat Total
Frekuensi 10 11 13 10 44
Prosentase(%) 22.7 25.0 29.5 22.7 100.0
Hasil penelitian pada tabel 4.5 menunjukkan bahwa responden yang mengalami ansietas menghadapi ujian nasional di SMA Negeri 15 Semarang dengan kategori baik sebanyak 22,7%, ansietas ringan 25,0%, ansietas sedang 29,5%, dan ansietas
berat 22.7%. Hasil penelitian ini senada dengan penelitian Puspitasari (2010) bahwa kecemasan siswa menjelang UN berada dalam kategori sedang.
Secara psikologis ansietas pada siswa menghadapi ujian nasional merupakan gejala yang wajar. Ansietas dapat dialami siapapun dan di manapun termasuk juga siswa di sekolah saat menghadapi ujian nasional. Djiwandono (2002) berpendapat bahwa ansietas siswa di sekolah itu disebabkan karena siswa harus menghadapi ujian. Ansietas ini dapat menjadi hal yang positif karena para siswa akan melakukan persiapan yang lebih optimal dan memacu untuk lebih giat belajar. Faktor yang terkait siswa dengan ansietas yaitu hasil ujian nasional yang dijadikan salah satu komponen penelitian kelulusan siswa dari program pendidikan. Siswa saat mengalami ansietas harus membutuhkan suatu dorongan positif dan nasihat untuk mengatasi ansietas tersebut.
Tabel 4.6 Hubungan antara dukungan sosial terhadap ansietas siswa menghadapi ujian nasional di SMA Negeri 15 Semarang September 2013 (n=44) Variabel Dukungan sosial dan ansietas siswa
r
ρ value
-0,465
0,001
Hasil analisa univariat didapatkan bahwa responden yang memperoleh dukungan sosial baik sebanyak 29 responden (65,9%). Uji analisa bivariat dengan menggunakan Spearman’s rho didapatkan nilai r sebesar -0,465 dan p value = 0,001 (p value < 0,05), yang berarti ada hubungan yang bermakna antara dukungan sosial terhadap ansietas siswa menghadapi ujian nasional di SMA Negeri 15 Semarang. Semakin tinggi dukungan sosial yang diberikan maka ansietas siswa menghadapi ujian nasional semakin rendah. Penelitian ini menujukkan bahwa dukungan sosial
memberikan kontribusi
terhadap ansietas sebesar 18,1% dan sisanya 81,9%
dipengaruhi oleh faktor lain seperti perilaku, faktor personal, dll. Angka ini lebih besar dari penelitian Puspitasari (2010) yang menyebutkan bahwa Sumbangan efektif dukungan sosial teman sebaya terhadap kecemasan menjelang UN adalah sebesar 4,3 %.
Hasil telaah lanjut dengan tabulasi silang menunjukkan dukungan sosial baik yang mengalami ansietas dengan kategori tidak ansietas sebanyak 10 responden (34.5%), sebanyak 11 responden (37.9%) mengalami ansietas ringan, 7 responden (24.1%) mengalami ansietas sedang, dan 1 responden (3.4%) mengalami ansietas berat. Hal ini menggambarkan bahwa dukungan sosial dari berbagai pihak seperti dukungan dari teman, orangtua/keluarga, dan guru penting untuk mengatasi ansietas dan meningkatkan kesiapan siswa dalam menghadapi ujian nasional. Hal ini menunjukkan bahwa semakin rendah tingkat dukungan sosial yang diberikan maka semakin tinggi ansietas yang muncul, begitu pula sebaliknya. Sehingga siswa dengan ansietas berat sangat memerlukan adanya dukungan sosial untuk mengurangi ansietas yang dirasakan. Sebagaimana penelitian Puspitasari (2010) mengatakan bahwa dukungan dari orang lain mampu menurunkan ansietas siswa dalam menghadapi ujian. Sependapat dengan hasil penelitian Swasti (2011) bahwa siswa dalam posisi ansietas tinggi membutuhkan terapi suportif serta dukungan sosial untuk menurunkan ansietas tersebut.
PENUTUP Hasil penelitian diperoleh Ada hubungan yang signifikan antara dukungan sosial terhadap ansietas siswa menghadapi ujian nasional di SMA Negeri 15 Semarang dengan nilai r = -0,465. Melihat adanya hubungan yang signifikan antara dukungan sosial dan asietas maka semakin tinggi dukungan sosial yang diberikan maka ansietas siswa menghadapi ujian nasional semakin rendah. Penelitian ini menujukkan bahwa dukungan sosial memberikan kontribusi
terhadap ansietas
sebesar 18,1% dan sisanya 81,9% dipengaruhi oleh faktor lain seperti perilaku, faktor personal, dan lain-lain. Bagi peneliti selanjutnya dapat dilakukan penelitian lebih lanjut tentang menganalisis faktor – faktor yang mempengaruhi tingkat depresi pada pasien hemodialisis. Bagi peneliti selanjutnya yang memiliki minat dan ingin meneliti lebih jauh tentang tingkat ansietas siswa menghadapi ujian nasional, dapat memperhatikan faktor lain seperti tipe kepribadian, strategi koping, dan mekanisme koping serta faktor lain yang mempengaruhi tingkat ansietas. Peneliti selanjutnya juga dapat meneliti aspek dukungan sosial yang menggambarkan secara lebih spesifik dalam aspek dukungan informasional, instrumental, penilaian, emosional, dan kelompok.
DAFTAR PUSTAKA Agustian, W. (2013). Kecemasan Menghadapi Ujian Nasional Dan Motivasi Belajar Pada Siswa kelas XII SMA negeri X Jakarta Selatan. Jurnal Psikologi. Jakarta. Fakultas Psikologi Universitas Esa Unggul. Djiwandono, S. (2002). Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia. Kristianto, Y.A. (2009). Hubungan Antara Self Efficacy Dengan Kecemasan Dalam Menghadapi Ujian Nasional Pada Siswa Kelas XII SMU Negeri 1 Magelang. Skripsi. Fakultas Psikologi. Universitas Katolik Soegijapranata Semarang.
Hindun (2007). Hubungan Antara Dukungan Sosial Dengan Tingkat Stres Menjelang Ujian Nasional Pada Siswa SMU 1 Tegal. Skripsi. Yogyakarta. ( naskah publikasi). Fakultas Psikologi Dan Ilmu Sosial Budaya UII http://ejurnal.esaunggul.ac.id/index.php/Psi/article/viewFile/76/73. Puspitasari, Y. P. (2010). Hubungan Antara Dukungan Sosial Teman Sebaya Dengan Kecemasan SMAN 1 SURAKARTA Menjelang Ujian Nasional (UN) Pada Siswa Kelas XII Reguler SMA Negeri. Tesis. Fakultas psikologi Universitas Diponegoro Semarang. Sastroasmoro, S. (2002). Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis Edisi Ketiga. Jakarta: Sagung Seto. Swasti, K (2011). Pengaruh Terapi Suportif Terhadap Ansietas Siswa Kelas XII SMAN 1 Kuta Sari Dalam Menghadapi Ujian Nasional. Tesis. Fakultas Ilmu Keperawatan Program Magister Keperawatan. Depok Wibowo, E. (2012). Kondisi Psikologis Siswa dalam Menghadapi Ujian Nasional (Cara Mengatasinya). Diakses pada tanggal 03 Juli 2013. http://www.abkin.org
.