HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN DISIPLIN BERLALU LINTAS PADA REMAJA KELAS XI SMA NEGERI 3 SEMARANG Asterina Kurniasari, Endang Sri Indrawati Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro Semarang
[email protected],
[email protected]
Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empiris hubungan antara dukungan sosial keluarga dengan disiplin berlalu lintas pada remaja kelas XI SMA Negeri 3 Semarang dan seberapa besar sumbangan efektifnya. Hipotesis yang diajukan peneliti adalah hubungan positif antara dukungan sosial keluarga dengan disiplin berlalu lintas pada remaja siswa kelas XI SMA 3 Semarang. Semakin tinggi dukungan sosial keluarga maka semakin tinggi disiplin berlalu lintas, demikian juga sebaliknya, semakin rendah dukungan sosial keluarga maka semakin rendah disiplin berlalu lintas pada remaja. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 59 orang siswa SMA Negeri 3 Semarang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik proporsional sampling. Penelitian ini menggunakan Skala Disiplin Berlalu Lintas dan Skala Dukungan Sosial Keluarga dalam pengambilan data. Analisis data dilakukan dengan menggunakan teknik Korelasi Product Moment dan analisis regresi sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan positif antara dukungan sosial keluarga dengan disiplin berlalu lintas pada remaja siswa kelas XI SMA 3 Semarang dengan nilai rxy = 0,504 p = 0,000 dan (p < 0,01), sehingga hipotesis dalam penelitian ini diterima. Adapun sumbangan efektif variabel dukungan sosial keluarga terhadap disiplin berlalu lintas sebesar 25,4%.
Kata Kunci : disiplin berlalu lintas, dukungan sosial keluarga
Abstract This study aims to empirically examine the relationship between social support families with teenagers traffic discipline in class XI SMA 3 Semarang and the contribution effective. The hypothesis proposed research is a positive relationship between social support for families with teenagers traffic discipline in class XI SMA 3 Semarang. The higher the social support the family, the higher the traffic discipline, and vice versa, the lower the social support of the family, the lower the traffic discipline in adolescents. Subjects in this research were 59 students of SMA Negeri 3 Semarang. The sampling technique used is proportional sampling technique. This study uses Passed Discipline Cross-Scale and Social Support Scale Family in data retrieval. Data analysis was done by using Product Moment Correlation and simple regression analysis. The results showed that there is a positive relationship between social support families with traffic discipline in adolescent students of class XI SMA 3 Semarang with rxy value = 0.504 and p = 0.000 (p <0.01), so this hypothesis is accepted. The effective contribution to the family social support variable traffic discipline by 25.4%.
Keyword: discipline, family social support
mengenai tata cara berkendara yang
PENDAHULUAN Masa remaja merupakan suatu
benar dapat menjadi sumber motivasi
masa yang tidak jelas dalam suatu
tersendiri dalam diri remaja untuk dapat
proses perkembangan. Seorang remaja
membuktikan bahwa remaja mampu
tidak mempunyai tempat yang jelas,
mematuhi
tidak termasuk golongan anak-anak
berlalu lintas. Peningkatan motivasi
ataupun orang dewasa. Arti remaja
melalui
informasi
sebagai suatu periode antara pubertas
orangtua
kepada
dan kedewasaan. Usianya diperkirakan
peraturan lalu lintas dapat mendorong
antara 12 sampai dengan 21 tahun untuk
remaja untuk bertahan dan menemukan
anak gadis dan 13 sampai dengan 22
pemecahan
tahun bagi anak laki-laki (Chaplin,
remaja bahwa upayanya akan berhasil
1999, h.20). Dalam rentang usia ini,
dan membantu remaja untuk dapat
remaja dihadapkan pada kondisi yang
menunjukkan
menuntut agar melakukan sesuatu yang
lintas.
segala
ketentuan
dalam
yang
diberikan
remaja
mengenai
masalah,
meyakinkan
kedisiplinan
berlalu
bisa diterima oleh lingkungan. Remaja
Berdasarkan uraian latar belakang
cenderung mengikuti pola sosialisasi
di atas, maka rumusan permasalahan
dari teman sebayanya. Jika remaja tidak
yang menjadi fokus pada penelitian ini
memiliki pemahaman yang baik tentang
adalah apakah terdapat hubungan antara
kedisiplinan
dukungan
yang
terbentuk
dari
sosial
keluarga
dengan
dukungan informasi yang diberikan oleh
disiplin berlalu lintas pada remaja kelas
keluarga, maka remaja akan dengan
XI SMA Negeri 3 Semarang?
mengudahnya
melanggar
ketidakdisplinan hanya karena ingin diakui keberadaannya oleh lingkungan teman sebayanya.
Disiplin Berlalu Lintas Pada Remaja Sinungan
(2004,
h.145)
menyatakan bahwa disiplin adalah suatu
Dukungan informasi dapat berupa pemberian
informasi,
bimbingan
yang
saran
berguna
dan untuk
sikap mental yang tercermin dalam perbuatan atau tingkah laku perorangan, kelompok
atau
masyarakat
berupa
mengatasi suatu masalah. Dukungan
ketaatan terhadap pertauran-peraturan
informasi
suatu
atau ketentuan yang ditetapkan oleh
informasi
pemerintah atau etik, norma dan kaidah
kepedulian.
merupakan
bentuk
Pemberian
yang berlaku dalam masyarakat untuk
bahwa
tujuan tertentu. Menurut Basri (2004,
kendaraan, orang, dan hewan di jalan.
h.74) kedisplinan merupakan salah satu
Masyarakat sebagai subjek yang dikenai
unsur
kepribadian
aturan ini, diharapkan dapat mematuhi
seseorang yang telah mengalami proses
peraturan sesuai dengan yang telah
perkembangan yang panjang. Lebih
ditetapkan dalam perundang-undangan
lanjut lagi Basri mengatakan pengaruh
sehingga kegiatan di jalan raya dapat
pendidikan dan percontohan orangtua
berjalan dengan lancar, tertib, dan
dalam
aman.
dalam
struktur
kehidupan
mengembangkan
keluarga,
akan
kedisiplinan
dalam
lalu
lintas
Monks
adalah
(2002,
gerak
h.246)
kehidupan keluarga yang kelak sangat
mengemukakan bahwa masa remaja
bermanfaat dalam kehidupan sang anak
adalah
selanjutnya.
berintegrasi dengan masyarakat dewasa,
usia
di
mana
individu
Disiplin adalah suatu kondisi yang
usia di mana anak tidak lagi merasa di
tercipta dan terbentuk melalui proses
bawah tingkat orang-orang yang lebih
dari
yang
tua melainkan berada dalam tingkatan
ketaatan,
yang sama, sekurang-kurangnya dalam
serangkaian
menunjukkan
perilaku
nilai-nilai
kepatuhan, kesetiaan, keteraturan dan
masalah
hak.
ketertiban. (Prijodarminto, 1994, h.23;
masyarakat mempunyai banyak aspek
Djojonegoro, dalam Soemarmo, 1998,
efektif,
h.20).
dengan masa puber termasuk juga
kurang
Integrasi
lebih
dalam
berhubungan
Menurut Retnoningsih,dkk (2005,
perubahan intelektual yang mencolok.
h.282) pengertian berlalu lintas adalah
Transformasi intelektual yang khas dari
bolak-balik
cara
atau
hilir
mudiknya
berpikir
remaja
manusia, hewan, dan kendaraan di jalan
memungkinkannya
raya. Ditambahkan lagi oleh Darmawan
integrasi dalam hubungan sosial orang
(2007, h.4) berlalu lintas adalah sesuatu
dewasa, yang kenyataannya merupakan
yang berkenaan dengan lalu lintas atau
ciri khas yang umum dari periode
aturan lalu lintas yang perlu dipatuhi.
perkembangan ini.
Dalam
Undang-Undang
untuk
ini
mencapai
Republik
Pengertian disiplin berlalu lintas
Indonesia Nomor 22 Tahun 2009
pada remaja adalah adalah kesediaan
tentang lalu lintas dan angkutan jalan
remaja untuk patuh kepada peraturan
dan tata tertib yang berkenaan dengan
dikatakan bahwa individu tersebut telah
aturan lalu lintas.
mendapatkan Dukungan
dukungan sosial
sosial.
yang
dirasakan
merupakan penerimaan yang berkaitan erat
Dukungan Sosial Keluarga Dukungan
sosial
dengan
kesehatan
dan
didefinisikan
kesejahteraan. Dukungan sosial dapat
sebagai informasi dari orang lain bahwa
memberikan efek yang menguntungkan
individu dicintai, diperhatikan, dihargai,
secara sosial, psikologis, dan perilaku
dihormati, dan dianggap sebagai bagian
(Leddy, 2006, h.70). Dalam penelitian dukungan sosial
dari suatu kelompok (Taylor, 2009, h.187).
Smet
(1994,
h.135)
yang akan digunakan adalah dukungan
menambahkan bahwa dukungan sosial
informasi.
berisi informasi atau nasehat verbal
menyatakan
dan
informasional akan membantu individu
non-verbal,
bantuan
nyata,
Sarafino
(1997,
bahwa
Dukungan
tindakan yang diberikan oleh keakraban
mengatasi
sosial
memperluas wawasan dan pemahaman
dan
mempunyai
manfaat
masalah
h.98),
dengan
emosional atau efek perilaku bagi pihak
individu
penerima.
dihadapi. Informasi tersebut diperlukan untuk
Dukungan
sosial
menurut
Sarafino (dalam Smet, 1994, h.136) mengacu pada kenyamanan, perhatian, penghargaan atau bantuan yang diterima individu dari orang lain baik secara perorangan
maupun
kelompok.
dukungan
meningkatkan
rasa
individu.
Individu
berharga,
kompeten,
sosial
dapat
mengambil
masalah
yang
keputusan
dan
memecahkan masalah secara praktis. Dukungan
informasi
pemberian
nasihat,
meliputi pengarahan,
penjelasan, dan umpan balik teman sebaya kepada individu. Rodin dan Salovey (dalam Smet,
Santrock (2003, h.338) menyatakan bahwa
terhadap
cara
1994,
h.133)
menjelaskan
bahwa
diri
keluarga adalah sumber dukungan yang
yang
merasa
penting karena keluarga merupakan
dan
mampu
tempat
percaya
pertumbuhan
melakukan sesuatu dengan baik dalam
perkembangan
lingkungan
keluarga merupakan tumpuan harapan,
sosialnya,
maka
dapat
individu.
dan Selain
itu
tempat bercerita dan mengeluarkan
disiplin berlalu lintas pada remaja siswa
keluhan-keluhan
kelas XI SMA 3 Semarang. Semakin
bila
individu
tinggi dukungan sosial keluarga maka
mengalami persoalan. Menurut Bureau of the Census
semakin tinggi disiplin berlalu lintas,
Amerika Serikat (dalam Masitah, 2006,
demikian juga sebaliknya, semakin
h.66) keluarga merupakan kelompok sosial yang terdiri dari dua orang atau lebih
yang
memilki
perkawinan
atau
ikatan
adopsi.
darah
Menurut
rendah dukungan sosial keluarga maka semakin rendah disiplin berlalu lintas pada remaja.
METODE PENELITIAN
Bogardus (dalam Masitah, 2006, h.66) keluarga merupakan kelompok sosial
Pengumpulan data penelitian ini
dengan ciri-ciri memilki suasana afeksi,
menggunakan Skala Disiplin Berlalu
responsif, tanggung jawab, mampu
Lintas dan Skala Dukungan Sosial.
mengendalikan diri dan berjiwa sosial.
Aitem pada dua skala tersebut terdiri
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa dukungan sosial keluarga merupakan pertolongan atau
bantuan
yang
diterima
oleh
individu dalam berbagai bentuk melalui interaksi dengan orang lain di dalam keluarga sehingga dapat merasakan adanya
kenyamanan
secara
fisik
dari
pernyataan
favorable
dan
unfavorable dan menyediakan empat alternatif jawaban yaitu Sangat Sesuai (SS), Sesuai (S), Tidak Sesuai (TS), Sangat Tidak Sesuai (STS). Populasi penelitian ini adalah siswa SMA kelas XI
SMA
3
pengambilan
Semarang. sampel
Metode
menggunakan
teknik simple random sampling yang
maupun psikologis.
dilakukan dengan mengambil anggota sampel dari populasi dilakukan secara
Hipotesis Berdasarkan pada landasan teori dan
analisa
teoritik
yang
telah
dikemukakan di atas, maka dapat dirumuskan suatu hipotesis penelitian yaitu: Ada hubungan positif antara dukungan
sosial
keluarga
dengan
acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi tersebut (Sugiyono, 2010, h.82). Metode analisis data penelitian
ini
menggunakan
teknik
perhitungan analisis regresi (anareg) sederhana (Winarsunu 2004, h. 183)
dengan
program
analisis
statistik
Disiplin berlalu lintas
komputer SPSS versi 17.0. Hasil uji linieritas menunjukkan HASIL DAN PEMBAHASAN
bahwa hubungan antara kedua variabel penelitian adalah linier. Terpenuhinya
Hasil Penelitian
kedua asumsi di atas (bentuk normal
Hasil uji asumsi (uji normalitas dan
uji
linearitas)
penelitian
ini
menggunakan SPSS versi 17.0, sebagai berikut:
dan linier) menunjukkan bahwa teknik analisis regresi linier sederhana dapat digunakan hubungan
untuk antara
memprediksi kedua
variabel
penelitian. Tabel 1 Uji Normalitas KolmogorovSmirnov 0,627
Variabel Disiplin Berlalu Lintas Dukungan Sosial Keluarga Hasil
uji
Tabel 3
0,469
normalitas
di
p > 0,05 0,827 0,981
atas
menunjukkan bahwa kedua variabel dalam penelitian ini memiliki distribusi normal, di mana uji normalitas yang menghasilkan koefisien KolmogorovSmirnov sebesar 0,627 dengan p = 0,827 (p > 0,05) untuk disiplin berlalu lintas,
Hasil Uji Korelasi Bentuk Normal Koe fisie Va n riaNormal Kor bel elas i Disipli n Berlalu Lintas 0,50 Dukun 4 gan Sosial Keluar ga
S i g.
0, 0 0 0
dan 0,469 dengan p = 0,981 (p > 0,05) Koefisien
untuk dukungan sosial keluarga.
dukungan
Tabel 2
sosial
korelasi keluarga
antara dengan
disiplin berlalu lintas adalah sebesar
Uji Linieritas
0,504 dengan p = 0,000 (p<0,05). Hubungan Variabel Dukungan sosial keluarga
Nilai F
Koefisien korelasi Keterangan yang bernilai positif p < 0,05
19,420
menunjukkan bahwa arah hubungan 0,000 Linier kedua variabel adalah positif, artinya
semakin
positif
dukungan
sosial
keluarga maka akan semakin tinggi
Dukungan Sosial Keluarga dengan Disiplin Berlalu Lintas
0,504
0,254
disiplin berlalu lintas, dan sebaliknya semakin
negatif
dukungan
sosial
keluarga yang dimiliki siswa maka akan
Koefisien
determinasi
yang
semakin rendah pula disiplin berlalu
ditunjukkan oleh R Square adalah
lintas. Hasil analisis regresi sederhana
0,254. Angka tersebut mengandung
menunjukkan bahwa hipotesis yang
pengertian bahwa dalam penelitian ini,
diajukan
dukungan sosial keluarga memberikan
peneliti,
yaitu
terdapat
hubungan yang positif antara dukungan
sumbangan
sosial keluarga dengan disiplin berlalu
terhadap disiplin berlalu lintas. Kondisi
lintas dapat diterima.
tersebut menunjukkan bahwa tingkat
Hubungan
antara
terhadap
kualitas
dengan
komitmen
persepsi
kehidupan afekti
efektif
sebesar
25,4%
konsistensi variabel disiplin berlalu
kerja
lintas sebesar 25,4% dapat diprediksi
dapat
oleh variabel dukungan sosial keluarga,
digambarkan dalam persamaan garis
sedangkan
regresi
ditentukan oleh faktor-faktor lain yang
sesuai
dengan
hasil
yang
Tabel 4
74,6%
Pembahasan
Koefisien Persamaan Garis Regresi
Konstanta Dukungan Sosial Keluarga
sebesar
tidak diungkap dalam penelitian ini.
terdapat pada tabel berikut:
Model
sisanya
Hasil penelitian ini menunjukkan
Koefisien Tidak Terstandar Standar B Error 46,490 13,182
bahwa ada hubungan positif antara Koefisien Terstandar dukungan sosial t keluarga Sig. dengan
0,514
4,407kelas0,000 0,01).0,504 Remaja siswa XI SMA 3
0,117
Betaberlalu lintas pada remaja disiplin dengan nilai rxy =3,527 0,504 p 0,001 = 0,000 (p < Semarang semakin menerima dukungan sosial keluarga maka semakin tinggi disiplin berlalu lintas, demikian juga
Tabel 5 Koefisien Determinasi Penelitian
Variabel
R
sebaliknya.
Hasil
penelitian
ini
mendukung pendapat yang diutarakan Std. Error oleh Adjusted Aziz R(2006, h.52) bahwa R of the Square Square perubahan disiplin dipengaruhi oleh Estimate
0,241
banyak faktor, salah satunya adalah
sehingga dengan sendirinya remaja
ketidaktahuan.
bersedia dan sadar untuk menunjukkan
Kurangnya
berkaitan
dengan
dimiliki
individu
lalu
informasi
lintas
yang
disiplin berlalu lintas.
menjadikannya
Hasil penelitian yang dilakukan
melakukan pelanggaran terhadap aturan
Suharsono dan Ardhiani (2010, h.21)
lalu
individu
menunjukkan bahwa ada hubungan
dapat teratasi dengan adanya dukungan
positif yang signifikan antara dukungan
sosial yang menyediakan informasi
sosial dengan kepercayaan diri dan
hingga bantuan langsung mengenai
motivasi.
disiplin lalu lintas.
mengembangkan dan memakai sistem
lintas.
Ketidaktahuan
Rodin dan Salovey (dalam Smet, 1994,
h.133) menjelaskan bahwa
Bagi
individu
yang
dukungan sosial, terutama dukungan keluarga
karena
keluarga
adalah
keluarga adalah sumber dukungan yang
lingkungan utama individu akan sangat
penting karena keluarga merupakan
membantu
tempat pertumbuhan dan perkembangan
sikap positif. Dukungan keluarga akan
individu. Selain itu keluarga merupakan
membantu
tumpuan harapan, tempat bercerita dan
positif
mengeluarkan keluhan bila individu
peraturan lalu lintas, sehingga dalam
mengalami permasalahan. Selain dapat
diri
membantu individu dalam mengatasi
adanya kesediaan untuk mematuhinya.
masalah, dukungan sosial dianggap
Dukungan keluarga dapat memperkuat
dapat
disiplin berlalu lintas pada remaja.
mencegah
berkembangnya
dalam
mempertahankan
mengembangkan
remaja
remaja
terhadap
tertanam
sikap berbagai
dengan
kuat
masalah yang dapat mengakibatkan tekanan. Kurangnya pemahaman remaja
KESIMPULAN DAN SARAN
mengenai peraturan lalu lintas yang berlaku akan dapat teratasi dengan adanya
dukungan
keluarga
Kesimpulan
karena
Ada
hubungan
remaja mendapatkan berbagai informasi
dukungan
yang berkaitan dengan peraturan lalu
disiplin berlalu lintas pada remaja.
lintas. Adanya dukungan keluarga dapat
Semakin
menjadikan remaja semakin memahami
keluarga maka semakin tinggi disiplin
arti pentingnya disiplin berlalu lintas,
berlalu lintas, demikian juga sebaliknya,
sosial
tinggi
positif
keluarga
dukungan
antara dengan
sosial
semakin
rendah
dukungan
sosial
keluarga maka semakin rendah disiplin berlalu lintas pada remaja. Sumbangan
Bagi keluarga
efektif
Orang
variabel
dukungan
sosial
tua
diharapkan
semaksimal
keluarga terhadap disiplin berlalu lintas
mungkin memberikan informasi secara
sebesar 25,4%
berkesinambungan untuk meningkatkan
Saran
penilaian positif dari remaja terhadap
Bagi siswa SMA Negeri 3 Semarang
dukungan informasi yang diterima,
Berdasarkan hasil penelitian diketahui
sehingga
bahwa disiplin berlalu lintas berada
dukungan informasi yang tinggi yang
pada kategori sedang dan dukungan
membentuk
sosial keluarga berada pada kategori
menjauhkannya dari pengaruh buruk
tinggi. Berdasarkan hasil tersebut maka
peer
disarankan kepada siswa SMA Negeri 3
memperthankan perilaku disiplin dalam
Semarang
menganggap
berlalu lintas dan menganggap bahwa
bahwa setiap bentuk dukungan yang
kedisiplinan sebagai suatu kewajiban
diberikan keluarga mengenai disiplin
untuk
berlalu lintas demi kebaikan diri siswa,
pengawasan
sehingga
pengawasan dari orangtua.
agar
dapat
siswa
bersedia
menerima
anak
merasakan
kekebalan
group
dilakukan
Bagi pihak sekolah
yang
Pihak
semakin
meningkatkan
dan
baik
maupun
setiap bentuk dukungan dari keluarga dapat
adanya
sekolah
yang
akhirnya
ketika
ada
tidak
ada
diharapkan
disiplin berlalu lintas pada siswa.
semakin
Dukungan
sebagai
siswa mengenai arti penting disiplin
bentuk bantuan yang diterima oleh
berlalu lintas, sehingga siswa semakin
siswa dapat semakin meningkatkan
menyadari arti pentingnya kedisiplinan
pemahaman
dalam berlalu lintas. Sekolah sebagai
kedisiplinan
sosial
keluarga
siswa berlalu
mengenai
pengetahuan
dan
lingkungan kedua dari siswa memegang
mengatasi ketidaktahuan siswa akan
peranan penting dalam meningkatkan
peraturan lalu lintas yang berlaku
disiplin berlalu lintas pada siswa.
sehingga
Bagi peneliti selanjutnya
siswa
lintas
meningkatkan
dapat
dapat
semakin
menerapkan kedisiplinan berlalu lintas ketika berkendara.
Peneliti lain diharapkan dapat melanjutkan penelitian dengan melihat faktor lain yang memengaruhi disiplin
berlalu lintas, seperti faktor ketidakpedulian, kesengajaan, diri sendiri, sikap pendidik, lingkungan, dan tujuan.
Sarafino, E.P. 2006. Health Psychology Biopsychosocial Interraction 5th Eddition. USA: John Willey and Sons.
DAFTAR PUSTAKA
Sinungan, M. 2004. Produktivitas Apa dan Bagaimana. Edisi ke-1. Jakarta: Aksara Persada.
Basri, H. 2004. Remaja Berkualitas: Problematika Remaja dan Solusinya. Yogyakarta : Mitra Pustaka. Cohen, S., Syme, S. L. 1985. Social Support and Health. USA: Academic Press, Inc. Damayanti. 2006. Hubungan Disiplin Berlalu Lintas pada Angkutan Umum dengan Motivasi Menaati Peraturan. Skripsi (tidak diterbitkan). Semarang: Fakultas Psikologi Universitas Katolik SeogijaPranata Semarang. Leddy, S.K. 2006. Health Promotion : Mobilizing Strengths to Enhance Health, Wellness, and WellBeing. Philadelphia : F.A. Davis Company. McKhann, M. D., Albert, M. 2010. Keep Your Brain Young. Yogyakarta: Media Pressindo. Monks, F.J., Knoers, A.M.P., Haditono, S.R. 2002. Psikologi Perkembangan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Retnoningsih, A, dkk. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Edisi Lux. Semarang: Widya Karya. Santrock, J. W. 2003. Adolescence. Edisi Keenam. Alih Bahasa : Drs. Shinto B. Adelar dan Sherly Saragih. Jakarta: Erlangga.
Smet, B. 1994. Psikologi Kesehatan. Jakarta: PT. Grasindo. Sobur, A. 2003. Psikologi Umum. Bandung: CV. Pustaka Setia. Soemarmo, D. 1998. Pedoman Pelaksanaan Disiplin Nasional dan Tata Tertib Sekolah 1998. Jakarta: CV. Mini Jaya Abadi. Suharsono, Ardhiani, S. 2010. Hubungan Kepercayaan Diri dan Dukungan Sosial Suami Dengan Moivasi Mengikuti Ltaihan Kebugaran pada Ibuibu. Semarang: Fakultas Psikologi Universitas Katholik Soegijapranata S emarang. Suwanto, Sunardi, Sarwiyanto, Luliana, Murtini. 2010. Ayo Belajar di Sekolah. Yogyakarta : Kanisius Taylor, E.S. 2009. Health Psychology. New York: McGRAW-HILL International Edition. Udari, M. S. 2007. Menjadikan Disiplin Lalu Lintas Sebagai Kebutuhan Masyarakat. L.embaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Mmasyarakat. Unika Alma Jaya. Walgito, B. 2004. Pengantar Psikologi Umum. Edisi Keempat. Yogyakarta: Andi.
Winarsunu, T. 2002. Statistik dalam Penelitian Psikologi dan Pendidikan. Malang: UMM Press.
Winarsunu, T. 2004. Statistik: Teori Dan Aplikasinya Dalam Penelitian. Malang: UMM Press.