Vol. II Nomor 2 September 2015 – Jurnal Keperawatan Respati
ISSN : 2088 - 8872
HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEPATUHAN DIETDIABETES MELITUS TIPE 2 DI POLI PENYAKIT DALAM RSUP Dr. SOERADJI TIRTONEGOROKLATEN Arifin1, Santi Damayanti 2 INTISARI Latar Belakang:Diabetes miletus tipe 2 penyakit kronik dapat dicegah dan dikendalikan melalui 4 pilar pengelolaan DM Tipe 2 yang meliputi edukasi, diet, olah raga dan terapi pengobatan dengan dukungan. Data Riskesdas 2013 menunjukkan prevalensi diabetes millitus di Jawa Tengah sebesar 1,6%. Angka kejadian diabetes millitus di Kabupaten Klaten sebesar 10,22%. Hasil studi pendahuluan 8 responden belum patuhan diet DMTipe 2 meliputi 3J, dari 3 responden tidak ada anggota keluarga yang mengingatkan dan mengkontrol proses menjalani diet, 6 responden tidak dapat mengkontrol diri untuk mematuhi aturan diet, dan 4 responden patuh terhadap diet DMTipe 2 yang meliputi 3J, keluarga sibuk bekerja tidak bisa memperhatikan diet pasien dan 3 responden mendapatkan dukungan keluarga. Tujuan: Diketahui hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan diet Diabetes Millitus Tipe 2 di Poliklinik Penyakit Dalam RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten. Metode Penelitian: Jenis penelitian ini deskriptif analitik dengan rancangancross sectional. Rata-rata populasi pasien dalam satu bulan berjumlah 56.Sampel penelitian berjumlah 49 pasien DMTipe 2 yang berkunjung ke poliklinik Penyakit Dalam di RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten.Teknik sampling mengunakan Accidental sampling. Data dianalisismenggunakan Fisher exact test dengan α=0,05. Hasil: Sebagian besar responden mempunyai dukungan keluarga kategori tinggi sebanyak 27 (55,1%), sebagian besar memiliki kepatuhan diet DMTipe 2 kategori tinggi sebanyak 27 (55,1%) responden data dianalisis menggunakan uji Fisher Exact dengan nilai P-value 0,035 (<0,05). Kesimpulan:Ada hubungan signifikan antara dukungan keluarga dengan kepatuhan diet DMTipe 2di Poliklinik Penyakit Dalam RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten. Kata Kunci: Dukungan Keluarga,Kepatuhan Diet, DMTipe 2. 1. 2.
Mahasiswa Progam studi S1 Ilmu Keperawatan FIKES UNRIYO Dosen Progam studi S1 Ilmu Keperawatan FIKES UNRIYO
CORRELATION BETWEEN FAMILY SUPPORT AND DIETARY COMPLIANCE IN PATIENTS WITH TYPE 2 DIABETES MELLITUS AT THE INTERNAL MEDICINE CLINIC OF Dr. SOERADJI TIRTONEGORO HOSPITAL, KLATEN Arifin1, Santi Damayanti2 ABSTRACT Background: Type 2 diabetes mellitus is a chronic disease that is not curable but it is very potential to be prevented and controlled through four pillars of diabetes mellitus care management which comprise of education, diet, exercises and medication therapy. Family support is one of the factors which is closely related with the patient’s compliance to when doing a diabetic diet therapy. A preliminary study found eight respondents did not comply the type 2 diabetes mellitus diet therapy which adopted 3J diet (food/eating schedule, food amount and food type) as recommended by the health personnel. In three respondents there was no family member who warned and controlled the dietary process, 6 respondents could not control themselves
54
Vol. II Nomor 2 September 2015 – Jurnal Keperawatan Respati
ISSN : 2088 - 8872
to abide dietary rules, 4 respondents managed to adhere to type 2 diabetes mellitus diet, and 3 respondents were supported by their families. Objective: The study sought to determine the correlation between family support and dietary compliance in patients with type 2 diabetes mellitus at the Internal Medicine Clinic of Dr. Soeradji Tirtonegoro Hospital, Klaten Methods: The study applied an analytical descriptive research with cross sectional design. The average population of patients within one month reached 56. The research sample comprised of 49 patients with type 2 diabetes mellitus who visited the Internal Medicine clinic at Dr. Soeradji Tirtonegoro Hospital, Klaten. Purposive sampling was applied in the sampling technique. Chi Square test was used in the data analysis. Results: Most respondents (27 people / 55.1%) were supported by their families, and these respondents managed to comply with the type 2 diabetes mellitus diet. The association test using Chi Square test obtained p-value by 0.035 (> 0.05). Conclusion: There is a significant correlation between the family support and dietary compliance in patients with type 2 diabetes mellitus in the Internal Medicine Clinic of Dr. Soeradji Tirtonegoro Hospital, Klaten. Keywords: Family support, diabetes mellitus, dietary compliance. _______________________________________________________________ 1
Student of S1 Nursing Science Study Program, Respati Yogyakarta University Lecturer of S1 Nursing Science Study Program Respati Yogyakarta University 3 Lecturer of S1 Nursing Science Study Program Respati Yogyakarta University 2
pada tahun 2011, atau 8,2% dari semua penyebab
PENDAHULUAN
kematian global pada kelompok usia tersebut2.
Diabetes Militus (DM) merupakan penyakit
Menurut
menahun yang dewasa ini prevalensinya makin
survei
yang
dilakukan
oleh
meningkat dan merupakan keadaan hiperglikemia
organisasi kesehatan dunia (WHO) tahun 2010,
kronik disertai berbagai kelainan metabolik akibat
Indonesia menempati urutan ke-4 di dunia setelah
gangguan hormonal, yang menimbulkan berbagai
China, India,dan Amerika Serikat. Tahun 2000
komplikasi kronik pada mata, ginjal, saraf, dan
jumlah penderita diabetes millitus di Indonesia 8,4
pembuluh darah, serta lesi membran basalis dalam
juta orang dan diperkirakan jumlah bertambah
pemeriksaan dengan mikroskop elektro1.
hingga 21,3 juta orang pada tahun 20303. prevalensi diabetes millitus di Indonesia
Orang dengan Diabetes Millitus (DM) mengembangkan
sebesar 1,5%, dan prevalensi diabetes melitus
sejumlah masalah kesehatan akibat komplikasi akut
meningkat sesuai dengan bertambahnya umur,
atau kronik. Tingkat glukosa darah yang tinggi
namun mulai umur ≥65 tahun cenderung menurun4.
secara konsisten dapat menyebakan komplikasi
Prevalensi diabetes melitus tertinggi terjadi pada
mikrovaskuler antara lain, retinopati, neuropati dan
kelompok berjenis kelamin perempuan (1,7%),
nefropati, sedangkan komplikasi makrovaskuler
berpendidikan tinggi (2,5%), pekerjaan wiraaswasta
antara lain penyakit jantung iskemik, penyakit
(2,0%), bertapat tinggal di perkotaan (2,0%) dan
pembuluh darah, perifer. DM merupakan penyebab
status ekonomi kelompok atas (2,6%)5.
memiliki peningkatan resiko
Diabetes Millitus Tipe 2 (DM Tipe 2)
utama penyakit jantung, kebutaan, gagal ginjal, dan atau
merupakan jenis penyakit diabetes millitus yang
(IDF)
ditandai dengan adanya resistensi insulin perifer,
menyebutkan 4,6 juta orang meninggal akibat DM
gangguan “hepatic glucosa production (HGP)”, dan
amputasi.
Federasi
Internasional
Diabetes
Diabetes
Dunia
Federation
55
Vol. II Nomor 2 September 2015 – Jurnal Keperawatan Respati
ISSN : 2088 - 8872
penurunan fungsi sel β (betha), yang akhirnya akan
Perencanaan makan merupakan komponen
menuju kerusakan total sel β (betha) (Soeyono,
utama keberhasilan pentalaksaan DM Tipe 2.
Waspadji, Soegondo, Soewondo, & Subeksti, et al,
Perencanaan makan bertujuan membantu penderita
2013). Kasus DMT2 sebagai kasus paling banyak
DM Tipe 2 memperbaiki kebiasaan makan sehingga
dijumpai mempunyai latar belakang berupa genetik,
dapatt mengendalikan kadar glukosa, lemak dan
resistensi insulin, dan insufisiensi sel beta pankreas
tekanan darah. Keberhasilan perencanaan makan
dalam meproduksi insulin2.
bergantung pada perilaku penderita DM Tipe 2
Penyakit DM diakibatkan terganggunya
dalam
menjalani
anjuran
makan pasien
yang
proses metabolisme gula darah di dalam tubuh,
diberikan.Ketidakpatuhan
dalam
sehingga kadar gula dalam darah menjadi tinggi.
perencanaan makan merupakan salah satu kendala
Kadar gula dalam darah penderita DM saat puasa
dalam pengobatan DM Tipe 2 2.
adalah lebih dari 126 mg/dl dan saat tidak puasa atau
Data WHO tahun 2003 menunjukkan hanya
normal lebih dari 200 mg/dl. Sedangkan pada orang
50% pasien DMT2 di negara maju yang mematuhi
6
pengobatann yang diberikan2. Laporan WHO (2010)
normal kadar gulanya berkisar 60-120 mg/dl . DM Tipe 2 merupakan penyakit kronik yang
memaparkan jumlah penderita DM di Indonesia
tidak dapat disembuhkan tetapi sangat potensial
hanya 41% yang mengetahui kondisinya dan 39 %
untuk dicegah dan dikendalikan melalui 4 pilar
mendapatkan pengobatan, 0,7 %
pengelolaan DM yang meliputi edukasi, diet, olah
mencapai sasaran pengobatan dengan tepat2.
penderita DM
raga dan terapi pengobatan. Diabetes Mellitus
Meningkatnya prevalensi DM di beberapa
adalah penyakit yang berhubugan dengan gaya
negara berkembang, akibatnya kemakmuran di
hidup, maka berhasil tidaknya pengelolaan DM
negara bersangkutan akhir-akhir ini banyak disoroti.
sangat bergantung dari pasien sendiri dalam
Perubahan gaya hidup terutama di kota-kota besar,
mengbah
proses
menyebabkan peningkatan prevalensi penyakit
yaitu
degeneratif seperti penyakit diabetes, yang juga
perubahan
perilakunya. perilaku
Secara
melalui
teori, 3
tahap
pengetahuan, sikap dan praktik2,6.
merupakan lima dari sepuluh penyebab utama
Secara normal karbohidrat dalam makanan
kematian berkaitan dengan stres karena perencanaan
yang kita makan akan diubah menjadi glukosa yang
makan. Selain itu kurangnya peran serta keluarga
selanjutnya akan didistribusikan ke seluruh sel
dalam penatalaksanaan diet DM terutama dalam
tubuh untuk dijadikan energi dengan bantuan
mengatasi kepatuhan dietnya pada pasien DM6.
insulin. Pada orang yang menderita DM, glukosa
Dukungan keluarga adalah sikap, tindakan
sulit masuk ke dalam sel karena insulin dalam tubuh
dan penerimaan keluarga terhadap anggota keluarga
kurang atau tidak ada.Sehingga mengakibatkan
yang sakit. Keberhasilan terapi di rumah sakit
kandungan glukosa dalam darah meningkat, dan
maupun di rumah akan menjadi sia-sia apabila tidak
pada gilirannya dapat menyebabkan akibat yang
ditunjang oleh peran serta dukungan keluarga7.
merugikan. Bagi orang yang menderita penyakit
Dukungan keluarga merupakan berfungsi keluarga
DM harus melaksanakan diet karbohidrat dengan
dalam perawatan kesehatan, yaitu fungsi perawatan
cara 3J: Jumlah, Jadwal, Jenis. Jika orang yang
atau pemeliharaan kesehatan (the health care
menderita penyakit DM tidak melaksanakan diet,
fuction), fungsi untuk mempertahankan keadaan
kadar gula dalam darah menjadi sangat tinggi
kesehatan anggota keluarga agar tetap memiliki
6
produktivitas tinggi7.
setelah makan dan turun bila sedang puasa .
56
Vol. II Nomor 2 September 2015 – Jurnal Keperawatan Respati
ISSN : 2088 - 8872
Dukungan keluarga merupakan salah satu
Berdasarkan studi pendahuluan yang telah
faktor yang memiliki hubungan erat dengan
dilakukan di Poliklinik Penyakit Dalam RS.Soeradji
kepatuhan terapi.Dukungan keluarga yang diberikan
Tirtonegoro Klaten, melalui wawancara terstruktur
berupa
dukungan
pada 12 orang responden, didapatkan bahwa
instrumental, dukungan emosional dan dukungan
sebanyak terdapat 8 responden atau 67% responden
penghargaan8.Didukung oleh teori kepatuhan adalah
DM belum memiliki kepatuhan terhadap diet untuk
tingkat perilaku pasien yang tertuju terhadap
penderita DM meliputi 3J yang dianjurkan tenaga
intruksi atau petunjuk yang diberikan dalam bentuk
kesehatan yang terdiri dari 3 responden atau 25%
terapi apapun yang ditentukan, baik diet, latihan,
responden dimana menyatakan kurang mendapat
pengobatan atau menepati janji pertemuan dengan
dukungan keluarga,tidak ada anggota keluarga yang
dokter.Kepatuhan suatu perilaku dalam menepati
mengingatkan dan mengkontrol proses menjalani
anjuran sesuatu terhadap kebiasaan sehari-harinya9.
diet, dan 5 responden atau 41,67% mendapat
dukungan
informasional,
Kepatuhan yang mencermikan perilaku
dukungan
dari
keluarga
tetapi
tidak
dapat
penderita diabetes millitus dalam pengobatannya
mengkontrol diri untuk mematuhi aturan diet, dan
dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor-faktor
terdapat 4 responden
tersebut adalah faktor predisposing (pengetahuan,
memiliki kepatuhan terhadap diet DM yang meliputi
sikap, persepsi, gender, dan motivasi), dan faktor
3J yang terdiri dari 3 responden atau 33% responden
10
atau 33,33% responden
pendorong atau dukungan sosial . Sikap patuh
mendapatkan dukungan keluarga dan 1 responden
dalam pengobatan penyakit DM merupakan hal
atau 8,33% responden tidak mendapatkan dukungan
yang paling penting untuk mencegah komplikasi
keluarga dengan alasan keluarga sibuk bekerja
dari
sehingga tidak bisa memperhatikan diet pasien.
penyakit DM, namun pada kenyataannya
kepatuhan dalam pengobatan penyakit DM justru masih
menjadi
salah
yang
belakang tersebut maka penelitian tertarik untuk
menimbulkan tantangan bagi penderita penyakit
meneliti masalah tentang hubungan dukungan
DM2.
keluarga dengan kepatuhan diet Diabetes Millitus Berdasarkan
satu
data
masalah
Berdasarkan beberapa masalah pada latar
RSUP
Dr.Soeradji
Tipe 2 di Poliklinik Penyakit Dalam di RSUP Dr.
Tirtonegoro Klaten 2014, jumlah pasien DM yang
Soeradji Tirtonegoro Klaten.
dirawat di Poliklinik Penyakit Dalam RSUP Dr.Soeradji
Tirtonegoro
Klaten
METODE PENELITIAN
menunjukkan Dari
Jenis penelitian ini adalah deskriptif
pengamatan yang dilakukan oleh peneliti, dalam 3
analitik, menggunakan pendekatan waktu cross
bulan terakhir terdapat peningkatan jumlah pasien
sectional dengan tujuan mengetahui hubungan
baru DM. Pada bulan Oktober 2014 didapatkan
dukungan keluarga dengan kepatuhan diet Diabetes
jumlah pasien baru pasien DM baru adalah 50 orang,
Millitus Tipe 2 di Poliklinik Penyakit Dalam di
kemudian pada bulan November 2014 didapatkan
RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten. Data
jumlah penderita baru DM adalah sebesar 40 pasien
dukungan keluarga dan kepatuhan diet pasien DM
dan data terakhir yang didapatkan oleh poeneliti
tipe 2 dalam penelitian yang dikumpulkan dalam
pada bulan Desember jumlah pasien baru DM
waktu yang sama. Penelitian dilakukan di Poliklinik
adalah sebesar 78 orang.
Penyakit Dalam RSUP Soeradji Tirtonegoro Klaten
peningkatan
yang
cukup
signifikan.
pada tanggal 11-18 Agustus 2015.
57
Vol. II Nomor 2 September 2015 – Jurnal Keperawatan Respati
ISSN : 2088 - 8872
Jumlah populasi dari bulan Oktober sampai
berjumlah 49 orang, tehnik pengambilan sampel
Desember 2014 yaitu berjumlah 168 orang,
dalam penelitian ini adalah Accidental sampling,
sehingga rata-rata populasi pasien dalam satu bulan
data dianalisis menggunakan analisa bivariat
berjumlah 56 orang, sampel dalam penelitian
menggunakan uji chi-square.
HASIL PENELITIAN a.
Karakteristik Responden
Tabel 1 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Pasien DM Tipe 2 di RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten Bulan Agustus 2015 (n = 49). Sumber : Data Primer yang Diolah, 2015 Karakteristik Responden Umur ≤45 tahun 46-65 tahun >65 tahun Total Jenis kelamin Laki-laki Perempuan Total Pendidikan Tidak Sekolah Dasar Menengah Tinggi Total Pekerjaan PNS, Wiraswasta Pegawai/Karyawan Swasta, IRT , Pensiunan Buruh, PRT, Petani Total Lama Terdiagnosa DM Tipe II 1-2 tahun 3-5 tahun >5 tahun Total
Frekuensi (f)
Persentase (%)
9 34 6 49
18,4 69,4 12,2 100,0
29 20 49
59,2 40,8 100,0
6 21 11 11 49
12,2 42,9 22,4 22,4 100,0
13 8 11 17 49
26,5 16,3 22,4 34,6 100,0
5 20 24 49
10,2 40,8 49,0 100,0
Berdasarkan tabel 1 diketahui sebagian besar responden berumur 46-65 tahun yaitu
b.
sejumlah 34 responden (69,4%), berjenis kelamin
Tabel 2 Distribusi Frekuensi Dukungan Keluarga
laki-laki yaitu sejumlah 29 responden 59,29%),
Pasien DM Tipe 2 di RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro
berpendidikan dasar yaitu sejumlah 21 responden
Klaten Bulan Agustus 2015 (n=49).
(42,9%),
Sumber : Data Primer yang Diolah, 2015.
mempunyai
pekerjaan
sebagai
Dukungan Keluarga
PNS/Pegawai swasta/Wiraswasta yaitu berjumlah
Berdasarkan tabel 2 menunjukkan bahwa sebagian
21 responden (42,9%), dan lama terdiagnosa DM
besar responden mempunyai dukungan keluarga
Tipe 2 >5 tahun yaitu sejumlah 24 responden
dalam kategori tinggi yaitu sebanyak 27 responden
(49,0%).
(55,1%).
58
Vol. II Nomor 2 September 2015 – Jurnal Keperawatan Respati
ISSN : 2088 - 8872
Tabel 3 Distribusi Frekuensi Indikator Dukungan Keluarga Pasien DM Tipe 2 yaitu Instrumental, Emosional, Penghargaan dan Informasi di RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten Bulan Agustus 2015 (n=49).
Sumber: Data Primer 2015. Berdasarkan tabel 4.3 sebagian besar
dukungan penghargaan dalam kategori tinggi
indikator dukungan instrumental dalam kategori
sebanyak 27 (55,1%). Sebagian besar indikator
Sedang sebanyak 32 (65,3%). Sebagian besar
dukungan informasi dalam kategori tinggi sebanyak
indikator dukungan emosional dalam kategori tinggi
30 (61,2%).
sebanyak 31 (63,3%). Sebagian besar indikator Kategori Dukungan Keluarga
Frekuensi (f)
Persentase (%)
Tinggi
27
55,1
Sedang
22
44,9
Total 49 100,0 Tabel 4 tabulasi silang dukungan keluarga pasien DM Tipe 2 berdasarkan karakteristik umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan dan lama terdiagnosa di RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten Bulan Agustus 2015 (n=49).
Sumber: Data Primer 2015.
59
Vol. II Nomor 2 September 2015 – Jurnal Keperawatan Respati
ISSN : 2088 - 8872
Berdasarkan Tabel 4 diketahui bahwa
sebanyak 4 (66,7%). Sebagian besar kategori
tabulasi silang dukungan keluarga pasien DM Tipe
karyawan swasta dengan kategori dukungan tinggi
2 berdasarkan karakteristik umur di RSUP Dr.
sebanyak 5 (62,5%). Sebagian besar kategori lama
Soeradji Tirtonegoro Klaten sebagian besar
terdiagnosa 1-2 tahun dengan kategori dukungan
kategori 46-65 th dengan kategori tinggi sebanyak
tinggi dan sedang sebanyak 4 (80,0%).
19 (55,9%). Sebagian besar kategori jenis kelamin laki-laki
dengan
kategori
dukungan
c. Kepatuhan Diet DM Tipe II
tinggi
Tabel 5 Distribusi Frekuensi Kepatuhan Diet DM
sebanyak 19 (65,5%). Sebagian besar kategori
Tipe 2 di RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten
pendidikan tidak sekolah dengan dukungan tinggi
Bulan Agustus 2015 (n=49).
Sumber : Data Primer yang Diolah, 2015 Berdasarkan tabel 5 diketahui bahwa sebagian
Tabel 6 Distribusi Frekuensi Kepatuhan Jadwal
besar responden memiliki kepatuhan diet DM Tipe
Makan, Jenis Makanan, dan Jumlah Makanan di
2 dalam kategori patuh yaitu sebanyak 26
RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten Bulan
responden (53,1%).
Agustus 2015 (n=49).
60
Sumber: Data Primer yang diolah 2015. Berdasarkan tabel 6 Sebagian besar kepatuhan jenis
Tabel 7 tabulasi silang kepatuhan diet pasien DM
makanan
Tipe 2 berdasarkan karakteristik umur, jenis
responden
di
RSUP
Dr.
Soeradji
Tirtonegoro Klaten dalam kategori patuh sebanyak
kelamin,
35 (71,4%). Sebagian besar kepatuhan jadwal
terdiagnosa di RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro
makan responden kategori patuh sebanyak 35
Klaten Bulan Agustus 2015 (n=49).
(71,4%). Sebagian besar kepatuhan jumlah makanan responden kategori patuh sebanyak 35 (71,4%).
pendidikan,
pekerjaan
dan
lama
Vol. II Nomor 2 September 2015 – Jurnal Keperawatan Respati
ISSN : 2088 - 8872
Sumber: Data Primer 2015 Berdasarkan Tabel 7 diketahui bahwa
besar kategori pekerjaan karyawan swasta dengan
tabulasi silang kepatuhan diet pasien DM Tipe 2
kategori patuh sebanyak 5 (62,5%). Sebagian besar
berdasarkan karakteristik umur di RSUP Dr.
kategori lama terdiagnosa > 5 tahun dengan kategori
Soeradji Tirtonegoro Klaten sebagian besar kategori
tidak patuh sebanyak 12 (60,0%).
46-65 th dengan kategori patuh sebanyak 19
d.
(55,9%). Sebagian besar kategori jenis kelamin laki-
Tabel 8 Tabulasi Silang Hubungan Dukungan
laki dengan kategori patuh sebanyak 18 (62,1%).
Keluarga dengan Kepatuhan Diet DM Tipe 2 di
Sebagian besar kategori pendidikan menengah
RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten Bulan
dengan tidak patuh sebanyak 8 (72,7%). Sebagian
Agustus 2015 (n=49).
Analisis Bivariat
Sumber : Data Primer yang Diolah, 2015 Hasil
penelitian
menunjukkan
bahwa
Hasil analisis Chi square diperolehp-value
responden yang mempunyai dukungan keluarga
sebesar 0,035. Karena p-value < α=0,05 maka H0
tinggi, sebagian besar memiliki kepatuhan diet DM
ditolak artinya ada hubungan signifikan antara
Tipe 2 dalam kategori patuh yaitu sejumlah 18
dukungan keluarga dengan kepatuhan diet DM Tipe
responden (66,7%). Responden yang mempunyai
2.
dukngan keluarga sedang, sebagian besar memiliki
responden pada parameter dukungan keluarga
kepatuhan diet Tipe II dalam kategori tidak patuh
menyebabkan adanya perbedaan jumlah responden
yaitu sejumlah 14 responden (63,6%).
pada parameter kepatuhan diet. Jadi perbedaan
61
Hal
ini
menunjukkan
perbedaan
jumlah
Vol. II Nomor 2 September 2015 – Jurnal Keperawatan Respati
ISSN : 2088 - 8872
jumlah responden menurut parameter variabel
dengan penderita. Dengan adanya
dukungan
dukungan keluarga cukup kuat untuk menunjukkan
keluarga
kepatuhan
adanya perbedaan jumah responden pada parameter
penderita dalam penatalaksanaan diet9.Keluarga
variabel kepatuhan diet DM Tipe 2.
meyakinkan bahwa pasien pasti bisa mengatasi
dapat
meningkatkan
kesulitan yang sedang pasien alami sekarang,
PEMBAHASAN
dan keluarga tidak mengabaikan saat pasien
a.
butuh teman untuk bicara, dan keluarga tidak
Dukungan Keluarga Hasil pada Tabel 2 menunjukkan sebagian
meninggalkan saat pasien berada dalam kondisi
besar responden mempunyai dukungan keluarga dalam kategori tinggi
sulit8.
(55,1%) dan sisanya
Faktor
umur
berpengaruh
terhadap
(44,9%) mempunyai dukungan keluarga dalam
dukungan yang diberikan kepada pasien DM
kategori sedang. Hal ini menunjukkan sebagian
Tipe 2, berdasarkan hasil penelitian pada tabel 4
besar responden memiliki dukungan yang
menunjukkan sebagian besar responden berumur
diberikan oleh keluarga kepada pasien DM Tipe
> 65 tahun dengan dukungan kategori tinggi
2 selama menjalani perawatan berupa dukungan
sebanyak (66,7%). Hal ini disebabkan pada usia>
emosional,
penghagaan,
memberikan
dukungan
instrumental
dan
65 tahun merupakan kelompok usia masa tenang
informasi
yang
sehingga memiliki kesibukan yang rendah
memberikan dampak pada motivasi dalam
sehingga
menjalani diet pasien.
keluarga12.
banyak
waktu
bersama
dengan
Hasil penelitian ini mendukung penelitian
Dukungan sosial keluarga memungkinkan
dengan judul “Hubungan Dukungan Keluarga
keluarga berfungsi secara penuh dan dapat
terhadap Terapi Diet DM di RSUP. Dr. RSUP
meningkatkan
Soeradji Tirtonegoro Klaten”. Dalam penelitian
keluarga.Terdapat empat jenis dukungan yakni:
tersbut didapatkan dukungan keluarga kepada
dukungan informasional, dukungan penilaian,
responden (pasien) yang sedang mengalami
dukungan
penyakit sebagian besar dalam kategori tinggi
emosional Kaplan7.
(66,2%),
yang
meliputi
sebagian
besar
adaptasi
dalam
instrumental,
dan
kesehatan
dukungan
b. Kepatuhan Diet
responden mempunyai dukungan informasi
Hasil penelitian pada Tabel 5 didapatkan
dalam kategori tinggi (55,8%), sebagian besar
data
responden mempunyai dukungan instrumental
kepatuhan diet DM Tipe 2 dalam kategori patuh
dalam kategori sedang (72,7%), sebagian besar
(53,1%), dan sisanya sejumlah (46,9%) dalam
responden
emosinal
kategori tidak patuh. Hal ini menunjukkan
dalam kategori tinggi (68,8%), dan sebagian
bahwa sebagian besar responden telah memiliki
besar
bentuk-bentuk tindakan yang dilakukan oleh
mempunyai
responden
dukungan
mempunyai
dukungan 11
penghargaan dalam kategori tinggi (45,3%) . Keluarga
memberikan
sebagaian besar
responden
memiliki
pasien diabetes millitus sesuai dengan ketentuan
perawatan
yang diberikan oleh dokter/tenaga kesehatan
kesehatan yang bersifat prefentif dan secara
untuk mematuhi pola makan guna membantu
bersama-sama merawat anggota keluarga yang
cara penyembuhan penyakit diabetes militus
sakit karena keluarga merupakan unit terkecil
meliputi jumlah, jenis dan jadwal makan.
dari masyarakat yang paling dekat hubungannya
62
Vol. II Nomor 2 September 2015 – Jurnal Keperawatan Respati
ISSN : 2088 - 8872
Hasil penelitian ini mendukung penelitian
dalam pengobatan dan menjalani terapi diet,
dengan judul “Hubungan Dukungan Keluarga
sehingga mampu menumbuhkan keasadaran
terhadap Terapi Diet DM di RSUP. Dr. RSUP
untuk mengendalikan kesehatan responden. Hal
Soeradji Tirtonegoro Klaten”. Dalam penelitian
ini menunjukkan sebagian besar responden telah
tersbut didapatkan responden (pasien) sebagian
memiliki pengalaman yang cukup menjalani
besar mempunyai kepatuhan dalam kategori baik
pengobatan dan terapi diet sehingga kesadaran
(54,5%),
untuk menjalani pengobatan dan memiliki
yang
meliputi
sebagian
besar
responden mempunyai kepatuhan terhadap jenis makanan dalam kategori
kepatuhan menjalani diet DM Tipe 2.
baik (58,4%), dan
c.
Analisis Bivariat
sebagian besar responden mempunyai kepatuhan
Analisis bivariate dalam penelitian ini
terhadap jadwal makan dalam kategori patuh
bertujuan untuk mengetahuai hubungan antara
(61,0%)9.
dukungan keluarga dengan kepatuhan diet
Kepatuhan adalah sejauh mana perilaku
Diabetes Millitus Tipe 2. Hasil penelitian pada
pasien sesuai dengan ketentuan yang diberikan
tabel 4.8 menunjukkan bahwa. Sebagian besar
oleh professional kesehatan. Kepatuhan pasien
responden memiliki dukungan keluarga kategori
berkenaan dengan kemauan dan kemampuan
tinggi
dari individu untuk mengikuti cara sehat
sebanyak 18 (36,7%). Hal ini menunjukkan
yang berkaitan
aturan
bahwa adanya perbedaan jumlah responden pada
pengobatan yang ditetapkan mengikuti jadwal
masing-masing kelompok parameter dukungan
pemeriksaan
keluarga dan kelompok parameter kepatuhan
penyelidikan.
dengan
dan
nasehat
rekomendasi
Kepatuhan
juga
hasil
merupakan
dengan
kategori
kepatuhan
patuh
diet.
tingkat perilaku penderita dalam mengambil
Hasil analisis Chi Square diperoleh p-value
suatu tindakan untuk pengobatan seperti diet,
sebesar 0,035. Karena p-value < α=0,05 maka H0
kebiasaan hidup sehat dan ketetapan berobat.
ditolak artinya ada hubungan signifikan antara
Sikap perilaku individu dimulai dengan tahap
dukungan keluarga dengan kepatuhan diet DM
kepatuhan,identifikasi,
Tipe 2. Hal ini menunjukkan perbedaan jumlah
kemudian
menjadi
9
internalisasi .
responden pada parameter dukungan keluarga
Semakin cukup umur, tingkat kematangan
menyebabkan
adanya
perbedaan
jumlah
dan kekuatan seseorang akan lebih matang dalam
responden pada parameter kepatuhan diet. Jadi
berfikir dan bekerja. Dari segi kepercayaan
perbedaan jumlah responden menurut parameter
masyarakat
variabel dukungan keluarga cukup kuat untuk
seseorang
yang
lebih
dewasa
dipercaya dari orang yang belum tinggi
menunjukkan
kedewasaannya. Hal ini akan sebagai dari
responden pada parameter variabel kepatuhan
13
pengalaman dan kematangan jiwa .
adanya
perbedaan
jumah
diet DM Tipe 2.
Berdasarkan tabel 7 menunjukkan sebagian
Keluarga secara ideal diharapkan menjadi
besar responden lama terdiagnosa DM Tipe 2 <2
sumber kesehatan primer dan efektif bagi setiap
tahun dan 3-5 tahun dengan kategori kepatuhan
anggota keluarga. Untuk mencapai kondisi itu
patuh sebanyak (60,0%). Hal ini disebabkan
maka setiap anggota keluarga harus menjadi
waktu 3-5 tahun merupakan rentang waktu yang
lebih terlibat dalam tim perawatan kesehatan dan
cukup lama untuk memberikan pengalaman
proses terapi total7. Kehadiran keluarga dalam
63
Vol. II Nomor 2 September 2015 – Jurnal Keperawatan Respati
ISSN : 2088 - 8872
memberikan perawatan kesehatan berpengaruh
Soeradji Tirtonegoro Klaten sebagian besar
terhadap kondisi psikologis pasien yang sedang
dalam kategori tinggi.
mengalami
sakit.
Pasien
DM
Tipe
2
2.
Kepatuhan diet pasien Diabetes Millitus Tipe
membutuhkan perhatian dari keluarga agar
2 di Poliklinik Penyakit Dalam RSUP Dr.
memiliki
Soeradji Tirtonegoro Klaten sebagian besar
motivasi
mengendalikan
untuk
melakukan
kesehatan
sehingga
dalam kategori patuh.
menyebabkan pasien DM Tipe 2 merasa cukup
3.
Ada hubungan dukungan keluarga dengan
mendapatkan kekuatan untuk menjaga kesehatan
kepatuhan diet Diabetes Millitus Tipe 2 di
dan mengendalikan kesehatan dengan menjaga
Poliklinik Penyakit Dalam RSUP Dr. Soeradji
dan mengendalikan aktivitas diet. Apabila
Tirtonegoro Klaten.
kondisi psikologis pasien terganggu dapat menyebabkan pasien DM Tipe 2 enggan
SARAN
melakukan diet dengan baik.
1.
Bagi Perawat RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten
Ketidakpatuhan merupakan salah satu
Hasil
masalah berat dalam dunia medis.Secara umum, ketidakpatuhan
meningkatkan
penelitian
ini
agar
dijadikan
informasi tentang dukungan keluarga dengan
resiko
berkembangnya atau memperburuk penyakit
kepatuhan
yang di derita.Upaya yang dilakukan oleh
perawat yang terlibat memberikan asuhan
petugas
meningkatkan
keperawatan agar memanajemen kepatuhan
kepatuhan penderita DM untuk melaksanakan
jumlah, jadwal dan jenis makanan pasien DM
program
tipe 2 demi yang dikonsumsi pasien agar dapat
kesehatan
diet
di
dalam
antaranya
membimbing
dietsehingga
tenaga
kesehatan
membantu proses kepatuhan diet DM Tipe 2.
penderita DM dalam menerapkan program 2.
diet.Hasil penelitian didapatkan sebesar 75%
Bagi Peneliti
penderita DM tidak menaati diet yang dianjurkan
Hasil penelitian ini agar menjadi tambahan
dan 50% mempunyai kontrol gula darah yang
informasi untuk penelitian berikutnya yang
buruk6.
berkaitan dengan hubungan dukungan keluarga
Hasil penelitian ini mendukung penelitian
dengan kepatuhan diet DM Tipe 2 sehingga
dengan judul “Hubungan Dukungan Keluarga
dapat meneliti faktor-faktor yang berhubungan
terhadap Terapi Diet DM di RSUP. Dr. RSUP
dengan dukungan keluarga meliputi kondisi
Soeradji Tirtonegoro Klaten”. Dalam penelitian
sosial ekonomi keluarga (pendidikan dan
tersebut
terdapat hubungan dukungan sosial
pekerjaan), tingkat pengetahuan keluarga, sikap
keluarga dengan kepatuhan terapi diet pasien
terhadap diet, keluarga praktik diet di keluarga,
diabetes millitus dalam menjalankan terapi diet
dan faktor budaya serta dengan metode yang
dengan nilai keeratan hubungan ditunjukkan
lain seperti wawancara dan observasi mengenai
oleh korelasi spearman rank p-value sebesar
faktor-faktor
0,000 (<0,05). Dan keeratan sebesar 0,49211.
kepatuhan diet meliputi pengetahuan dan sikap
yang
berhubungan
dengan
pasien terhadap diet DM Tipe 2 serta dukungan
KESIMPULAN 1.
tenaga medis.
Dukungan keluarga pasien Diabetes Millitus
3. Bagi Masyarakat dan Keluarga Pasien DM Tipe
Tipe 2 di Poliklinik Penyakit Dalam RSUP Dr.
2
64
Vol. II Nomor 2 September 2015 – Jurnal Keperawatan Respati
Keluarga
yang
mempunyai
anggota
keluarga sebagai pasien DM Tipe 2
5.
agar
meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan tentang
praktik
Tipe2secara
diet
benar
bagi
dengan
pasien cara
6.
DM
banyak 7.
membaca buku dan menerima konseling ditarian sehingga dapat menjaga sikap dan
8.
perilaku kesehatan pasien khusunya dalam hal diet agar yang dapat membantu kepatuhan diet DM Tipe 2 pasien.
DAFTAR PUSTAKA 1.
2.
3.
4.
9.
Mansjoer, A., Kaspuji, T., Rakmi, S., Wardhani, W.I., & Setiowulan, W. (2007). Kapita Selekta Kedokteran. Edisi Ketiga Jilid 1. Jakarta: Media Aesculapius. Dewi, R.P (2013), dengan judul “ Faktor resiko perilaku yang berhubugan dengan kadar gula darah pada penderita diabetes millitus tipe 2 di RSUD Kabupaten Karangayar”. Skripsi. Semaan: FKM UNDIP. Kementerian Kesehatan RI. (2011). Diabetes MillitusIndonesia Duduki Peringkat ke-4 Dunia. Artikel. Jakarta: Ditjen PP&PL, Kemenkes RI, 2014 Riskesdas. (2013). (Riset Kesehatan Dasar Nasional Indonesia). Cidera.
10. 11.
12.
13.
65
ISSN : 2088 - 8872
Kementerian Kesehatan RI. (2014). Riset Kesehatan Dasar 2013. Jakarta: Ditjen PP&PL, Kemenkes RI, 2014. Soeyono, S., Waspadji, S., Soegondo, S., Soewondo, Subeksti, I., Semiardji, G., et al. (2013). Penatalaksanaan Diabetes Militus Terpadu. Jakarta: FKUI. Friedman, M.M., Bowden, V.B., Jones, E.G. 2010. Keperawatan Keluarga Teori dan Pra ktik. Edisi 3.Jakarta: EGC.\ Abdurrahim, S. (2013). Hubungan Pengetahuan dan Dukungan Keluarga dengan Kepatuhan Menjalani Diet DM di Polkilinik RSUD Kota Tidore Kepulauan Maluku Utara. e-jurnal. Jurnal Keperawatan Volume 1 Nomer 1 Agustus 2013. http//www.google.com//pdf/. Diakses pada tanggal 23 Mei 2014 Niven, N. (2010). Psikologi Kesehatan. Jakarta: EGC. Notoatmodjo, S. (2012). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Ari. (2011). Hubungan Dukungan Keluarga terhadap Terapi Diet DM di RSUP. Dr. RSUP Soeradji Tirtonegoro Klaten. Skripsi. Yogyakarta: FIK UNRIYO. Potter dan Perry. 1997. ( 2005). Fundamental Of Nursing Concepts, Process, And Practice. Vol.1. Philadelphia: EGC, Mosby. Nursalam. (2009). Konsep dan Pernerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika .
Vol. II Nomor 2 September 2015 – Jurnal Keperawatan Respati
ISSN : 2088 - 8872