PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HUBUNGAN ATRIBUSI ORANG TUA PADA KESULITAN BELAJAR ANAK DAN MOTIVASI BELAJAR ANAK
SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi Psikologi
Oleh : Gloria Hartanti Simanjuntak NIM : 109114161
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016 i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Karya ini saya persembahkan untuk : Orang tua saya yang kuat, diri sendiri dan mereka yang sedang berjuang melawan dirinya sendiri.
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HUBUNGAN ATRIBUSI ORANG TUA PADA KESULITAN BELAJAR ANAK DAN MOTIVASI BELAJAR ANAK
Gloria Hartanti Simanjuntak
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan atribusi orang tua pada kesulitan belajar anak dan motivasi belajar anan. Subjek penelitian ini adalah 34 orang anak yang berada dalam masa perkembangan pertengahan dan akhir anak dengan renta usia 6 – 14 tahun yang masih aktif bersekolah dan 34 orang ibu yang memiliki anak dengan karakteristik tersebut. Hipotesis penelitian ini adalah adanya hubungan antara atribusi orang tua pada kesulitan belajar anak dan motivasi belajar anak. Data penelitian diperoleh dengan menggunakan sua skala dalam model Likert yaitu skala Atribusi dan skala Motivasi Belajar. Reliabilitas kedua skala diperoleh dengan teknik Alpha – Cronbach dari program SPSS for windows versi 16.00. Berdasarkan uji asumsi yang dilakukan dengan mengunakan korelasi Pearson Product Moment dengan program SPSS for windows versi 16.00 diperoleh nilai koefisien korelasi sebesar 0,260 dengan signifikansi sebesar 0,069 (p > 0,01), yang menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara atribusi orang tua dan motivasi belajar anak.
Kata kunci : Motivasi Belajar, Atribusi Orang Tua, Kesulitan Belajar Anak.
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
CORRELATION PARENT’S ATTRIBUTION TO CHILD’S DIFFICULTY LEARNING AND CHILD’S MOTIVATION TO LEARN Gloria Hartanti Simanjuntak
ABSTRACT
This research aimed to find out the correlation between parent’s attribution to child’s difficulty learning and child’s motivation to learn. Subjects in this research consisted of 34 childs who was in their mid and late child, has 6-14 years old, still active in school and 34 mothers who have child with this characteristics. Hypothesis in this research there was correlation correlation between parent’s attribution to child’s difficulty learning and child’s motivation to learn. Data in this research were obtained by use two Likert scales, Atrribution scale and Motivation to Learn scale. Reliability of scales were obtained by use Alpha- Cronbach technique of SPSS program for windows version 16.00. The assumption test were obtained by Chi Square technique of SPSS program for windows version 16.00 and were obtained significance level was 1,000 ( p>0,05), which was there no correlation between parent’s attribution to child’s difficulty learning and child’s motivation to learn.
Keywords : Motivation to Learn, Parent’s Attribution, Child’s Difficulty Learning
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat, karunia, pertolongan, kasih dan bimbinga-Nya pada penulis sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi yang berjudul “ Hubungan Atribusi Orang Tua pada Kesulitan Belajar Anak dan Motivasi Belajar Anak” dalam rangka memenuhi salah satu syarat kelulusan di Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan skripsi ini penulis mendapatkan begitu banyak bantuan dan doa dari berbagai pihak. pada kesempatan ini, dengan penuh rasa syukur, penulis mengucapkan terima kasih kepada : 1. Bapak Dr. T. Priyo Widiyanto, Msi. selaku Dekan Fakultas Psikologi. 2. Bapak Paulus Eddy Suhartanto, M. Si. selaku Ketua Program Studi Fakultas Psikologi,arahan 3. Alm. Ibu Dra. Lusia Partidarmanastiti, M.S. selaku dosen pembimbing akademik dan dosen pembimbing skripsi atas segala bimbingan, arahan, semangat, dan waktu yang telah diberikan kepada penulis. 4. Ibu Sylvia Carolina MYM, M. Si selaku dosen pembimbing skripsi atas waktu dan dukungan yang diberikan kepada penulis untuk tetap optimis dalam menyelesaikan skripsi.
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5. Seluruh dosen Fakultas Psikologi atas bimbingan, pengarahan, dan didikannya kepada penulis selama penulis menjalani perkuliahan di Fakultas Psikologi. 6. Karyawan di sekretariat Fakultas Psikologi dan di Laboratorium Fakultas Psikologi atas bantuannya dalam menyempurnakan perjuangan penulis untuk memperoleh gelar Sarjana Psikologi. 7. Bapak Drs. Hotlan Simanjuntak selaku ayah atas dukungan, doa, nasehat, arahan, semangat, rasa percaya yang telah diberikan kepada penulis sehingga penulis mampu menempuh perkuliah di Fakultas Psikologi Universitas Yogyakarta ini. Terima kasih atas kesabaran dan kasih sayang yang telaha diberikan kepada penulis sehingga penulis menjadi optimis dan semangat dalam menghadapi kendala-kendala selama menyelesaikan pendidikan Psikologi ini. 8. Ibu Rimenda Surbakti, S.Pd. selaku ibu atas kasih sayang dan kesabaran yang tidak pernah habis, atas kepercayaan dan keoptimisan akan kemampuan penulis, atas dukungan dan doa yang diberikan kepada penulis. Penulis tidak akan mampu percaya diri bila bukan karena ibu Rimenda Surbakti yang mengajarkannya kepada penulis. 9. Bapak Herry Ferdinan Linggom Suranta Simanjuntak, S. T. dan keluarga selaku saudara atas perhatiannya, kasih sayangnya yang diberikan kepada penulis. Penulis juga berterima kasih karena banyak hal yang telah dibagi oleh Bapak Herry Ferdinan Linggom Suranta Simanjuntak sehingga
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
wawasan penulis semakin terbuka dan mampu memandang sesuatu dari sisi yang berbeda. 10. Saudara Mazmur Arnoldi Simanjuntak, S.T. selaku saudara atas perhatian dan kasih sayangnya yang telah diberikan kepada penulis. Penulis juga berterima kasih karena penulis mampu memjadi pribadi yang lebih kuat, disiplin, lebih realistis, lebih tangguh, mampu memprioritaskan hal yang penting, lebih fokus dan lebih berani berkat kritikan dan tukar pikiran dari saudara Mazmur Arnoldi Simanjuntak. 11. Teman-teman seperjuangan Psikologi 2010 atas kerja sama dan dukungannya. Semoga kita bisa menjadi berkat dimana pun kita berada. 12. Sahabat-sahabat Naposobulung di gereja Huria Kristen Batak Protestan Yogyakarta atas dukungan, pengalaman, dan perhatiannya kepada penulis. Semua apa pun yang terjadi sungguh sangat berarti. Rogate, Jansen, Ruth, Deni, Areri, Okta, Bang Iwan, Etha, Ariva, Frangki, Gabriel, Wulan, Daniel, David, Riki, Bang Riko,Yanti, Naomi, Firman, Janwesh, Mario, Tulus dan sahabat-sahabat lainnya yang tidak sempat disebutkan disini namun ada didalam hati. 13. Semua pihak yang membantu penulis dalam mencari data penelitian atas bantuannya. Bantuan ini sungguh sangat berarti bagi penulis. 14. Semua pihak yang telah meluangkan waktunya untuk menjadi subjek penelitian. 15. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dorongan semangat terima kasih. xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis sangat terbuka terhadap masukan berupa kritik dan saran agar skripsi ini dapat menjadi lebih baik dan sempurna. Penulis juga berharap bahwa skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi pihak yang memerlukannya.
Penulis
Gloria Hartanti Simanjuntak
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...................................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING........................
ii
HALAMAN PENGESAHAN....................................................................
iii
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN.......................................
iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA...............................
v
ABSTRAK...................................................................................................
vi
ABSTRACT................................................................................................
vii
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH............
viii
KATA PENGANTAR................................................................................
ix
DAFTAR ISI...............................................................................................
xiii
DAFTAR TABEL.......................................................................................
xvii
DAFTAR LAMPIRAN...............................................................................
xviii
BAB I. PENDAHULUAN..........................................................................
1
A. Latar Belakang Masalah...................................................................
1
B. Rumusan Masalah.............................................................................
7
C. Tujuan Penelitian..............................................................................
7
D. Manfaat Penelitian............................................................................
7
1. Manfaat Teoritis.........................................................................
7
2. Manfaat Praktis..........................................................................
7
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II. LANDASAN TEORI....................................................................
8
A. Motivasi Belajar...............................................................................
8
1. Definisi Motivasi Belajar...........................................................
8
a. Definisi Motivasi................................................................
8
b. Definisi Belajar...................................................................
8
2. Karakteristik Anak dengan Motivasi Belajar Tinggi.................
9
3. Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar...........................
10
4. Aspek Motivasi Belajar.............................................................
10
B. Atribusi Orang Tua pada Kesulitan Belajar Anak............................
11
1. Atribusi......................................................................................
11
a. Definisi Atribusi.................................................................
11
b. Dimensi Atribusi.................................................................
12
c. Sumber Kesalahan Atribusi................................................
13
d. Faktor yang Mempengaruhi Atribusi Orang Tua pada Anak....................................................................................
14
2. Kesulitan Belajar.......................................................................
17
a. Definisi Kesulitan Belajar..................................................
17
b. Karakteristik Umum Anak yang Mengalami Kesulitan Belajar.................................................................................
18
c. Faktor Penyebab Kesulitan Belajar Anak.............................
18
d. Jenis Kesulitan Belajar.........................................................
20
3. Anak dan Orang Tua..................................................................
21
a. Perkembangan Masa Pertengahan dan Masa Akhir Anak....
21
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b. Perkembangan Hubungan Anak dan Orang Tua..................
23
C. Dinamika Hubungan Atribusi Orang Tua pada Kesulitan Belajar Anak dan Motivasi Belajar Anak..................................................... D. Hipotesis...........................................................................................
23
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN................................................
28
A. Jenis Penelitian.................................................................................
28
B. Identifikasi Variabel Penelitian........................................................
28
C. Definisi Operasional ........................................................................
28
D. Subjek Penelitian..............................................................................
29
E. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel......................................
30
F. Metode Pengumpulan Data..............................................................
30
G. Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur.................................................
37
1. Validitas......................................................................................
37
2. Reliabilitas..................................................................................
37
3. Seleksi Aitem..............................................................................
38
H. Teknik Analisis Data........................................................................
42
1. Uji Normalitas............................................................................
42
2. Uji Linearitas..............................................................................
42
3. Uji Hipotesis...............................................................................
43
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.........................
44
A. Pelaksanaan Penelitian ....................................................................
44
B. Deskripsi Subjek...............................................................................
45
C. Deskripsi Data Penelitian.................................................................
46
xv
26
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
D. Hasil Penelitian.................................................................................
51
1. Uji Asumsi..................................................................................
51
a. Uji Normalitas......................................................................
51
b. Uji Linearitas........................................................................
52
2. Uji Hipotesis...............................................................................
53
E. Pembahasan......................................................................................
54
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN.....................................................
57
A. Kesimpulan.......................................................................................
57
B. Saran.................................................................................................
57
1. Subjek Penelitian........................................................................
57
2. Guru............................................................................................
58
3. Penelitian Selanjutnya................................................................
58
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................
60
LAMPIRAN................................................................................................
63
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Diagram 2.1
Skema Hubungan Atribusi Orang Tua pada Kesulitan Belajar Anak dan Motivasi Belajar Anak.............................
27
Tabel 3.1
Blue Print Skala Atribusi Sebelum Uji Coba..........................
34
Tabel 3.2
Blue Print Sebaran Aitem pada Skala Atribusi Sebelum Uji Coba.........................................................................................
35
Tabel 3.3
Blue Print Skala Motivasi Belajar Sebelum Uji Coba.............
36
Tabel 3.4
Blue Print Sebaran Aitem Skala Motivasi Belajar Sebelum Uji Coba...................................................................................
36
Tabel 3.5
Blue Print Seleksi Aitem Skala Atribusi Setelah Uji Coba.....
39
Tabel 3.6
Blue Print Sebaran Aitem Skala Atribusi Setelah Uji Coba....
40
Tabel 3.7
Blue Print Seleksi Aitem Skala Motivasi Belajar Setelah Uji Coba.........................................................................................
41
Tabel 3.8
Blue Print Sebaran Aitem Skala Atribusi Setelah Uji Coba....
42
Tabel 4.1
Deskripsi Ibu............................................................................
45
Tabel 4.2
Deskripsi Anak.........................................................................
46
Tabel 4.3
Deskripsi Data Penelitian.........................................................
47
Tabel 4.4
Deskripsi Data Penelitian Dimensi Atribusi............................
48
Tabel 4.5
Uji Normalitas..........................................................................
51
Tabel 4.6
Uji Liniearitas..........................................................................
52
Tabel 4.7
Uji Hipotesis............................................................................
53
xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Skala Atribusi dan Motivasi Belajar..........................................................
63
Lampiran 2 : Hasil Seleksi Aitem Skala Atribusi dan Motivasi Belajar.........................
90
Lampiran 3 : Reliabilitas Skala Atribusi dan Motivasi Belajar.......................................
97
Lampiran 4 : Uji Deskriptif Mean Empirik.....................................................................
99
Lampiran 5 : Uji Normalitas............................................................................................
102
Lampiran 6 : Uji Linearitas..............................................................................................
110
Lampiran 7 : Uji Hipotesis...............................................................................................
xviii
112
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Kesulitan belajar merupakan keadaan dimana anak mengalami hambatan dalam proses belajar yang membuat anak tidak dapat mencapai hasil belajar atau prestasi yang maksimal (Rumini dalam Irham dan Wiyani, 2014). Banyak jenis hambatan dalam proses belajar seperti kekacauan belajar,
ketidakmampuan
anak
dalam
mengikuti
kegitan
belajar,
ketidakmampuan anak dalam menguasai materi pelajaran, keterlambatan anak dalam memahami materi, dan anak yang berpotensi tinggi memiliki prestasi yang rendah (Warkitri dalam Irham dan Wiyani, 2014). Kesulitan belajar ini memiliki faktor penyebabnya sendiri-sendiri. Menurut Ahmadi dan Supriyono (dalam Irham dan Wiyani, 2014) faktorfaktor penyebab hambatan belajar anak dapat dikategorikan kedalam dua sumber yaitu faktor yang berasal dari luar diri anak (eksternal) dan faktor yang berasal dari dalam diri anak (internal). Faktor eksternal merupakan penyebab yang berasal dari luar diri anak seperti kondisi ruangan belajar, beratnya materi pembelajaran, cara guru dalam menerangkan materi, gangguan dari teman sekelas, gangguan dari beban pekerjaan lain diluar sekolah yang menggangu anak dalam belajar diluar sekolah, kodisi keluarga anak. Faktor internal beberapa diantaranya seperti kesehatan anak,
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
kemampuan intelegensi anak, kondisi fisik anak, kepercayaan diri anak, motivasi belajar anak. Reformasi dalam dunia pendidikan Indonesia sudah sungguh sangat diperlukan (Baswedan, 2014). Perhatian yang dibutuhkan untuk merevolusi kondisi pendidikan Indonesi tentunya tidak hanya cukup dari pemerintah saja namun juga sangat diperlukan bantuan dari tiap keluarga. Keluarga adalah tempat pendidikan pertama dan utama bagi anak. Kinerja akademik anak sangat didukung dan dipengaruhi oleh hal-hal yang terjadi didalam rumah atau bersama keluarganya. Sebelum dapat membantu anak dalam mengatasi kesulitan beljar yang dialaminya, baik pemerintah maupun orang tua perlu untuk melihat hal-hal apa yang dapat menyebabkan kesulitan belajar tersebut dapat muncul sehingga prestasi yang diraih anak rendah. Setiap anak memiliki faktor penyebab yang berbeda-beda namun salah satu faktor eksternal umum yang menjadi hambatan adalah mutu pendidikan Indonesia yang masih buruk. Masih terdapat 75% sekolah di Indonesia yang tidak memenuhi standar layanan minimum pendidikan (Baswedan, 2014). Nilai rata-rata uji kompetensi guru di Indonesia sebesar 44,5 dimana nilai ini masih jauh dari nilai yang diharapan yaitu 70. Berdasarkan pada pemetaan The Learning Curve-Pearson pada tahun 2013 dan 2014 menunjukkan bahwa mutu pendidikan Indonesia berada pada posisi ke 40 dari 40 negara.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
Faktor eksternal tidak hanya datang dari pihak sekolah saja, kondisi keluarga juga memiliki pengaruh bagi prestasi yang dapat diraih oleh anak didik. Keluarga adalah tempat pendidikan pertama dan utama bagi anak. Kinerja akademik anak sangat didukung dan dipengaruhi oleh hal-hal yang terjadi didalam rumah atau bersama keluarganya (Baswedan, 2014). Dengan kata lain adalah bila keluarga tidak dapat berperan baik dan kurang mampu mendukung anak dalam pendidikannya dapat menjadi tambahan hambatan bagi anak untuk mencapai prestasi yang maksimal. Ada banyak hal yang dapat keluarga, terutama orang tua, berikan bagi anak untuk dapat mendukung anak dalam proses belajarnya seperti memasukkan anak kedalam sekolah yang berfasilitas lengkap yang tentunya didukung oleh ekonomi keluarga, komunikasi yang baik dan positif, waktu bersama anak, membantu anak untuk disiplin, mengapresiasi hasil belajar anak, dan masih banyak lainnya. Dari sekian banyak hal yang dapat dilakukan orang tua pada anak, beberapa perilaku orang tua pada anak dipengaruhi oleh atribusi orang tua pada anaknya. Atribusi adalah proses individu mengidentifikasi penyebab perilaku orang lain yang kemudian mencoba memahami sifat yang menetap dari orang lain tersebut (Baron dan Byrne, 2004). Atribusi merupakan bentuk dasar dan yang mempengaruhi bentuk dari sosial kognitif seseorang atau pola pemikiran seseorang (Miller, 1995). Pola pemikiran orang tua mengenai anaknya secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
bagaimana perilaku orang tua terhadap anaknya, yang karenanya akan mempengaruhi pola perkembangan anak. Dalam beratribusi pada umumnya individu atau orang tua melihat suatu perilaku melalui tiga dimensi (Baron dan Byrne, 2004). Pertama adalah dimensi locus (sebab-akibat) dimana orang tua melihat apakah faktor penyebab prestasi rendah anak berasal dari dalam diri anak atau luar diri anak. Kedua adalah stability (stabil-tidak stabil) dimana orang tua mempertimbangkan apakah faktor penyebab hadir secara konsisten hadir atau tidak selalu hadir mempengaruhi perilaku anak. Ketiga adalah Controllability (dapat dikontrol-tidak dapat dikontrol) dimana orang tua mempertimbangkan apakah faktor penyebab merupakan hal yang dapat dikendalikan oleh anak atau tidak. Selain faktor eksternal, faktor internal anak pun ikut berpengaruh pada munculnya kesulitan belajar pada anak. Rasa malas, kurang disiplin, tidak punya daya juang, motivasi belajar yang kurang merupakan faktor – faktor internal anak yang dapat mengganggu anak dalam belajar. Seperti dimensi ketiga dari atribusi diatas, faktor internal anak dapat dimasukkan kedalam dua kategori yaitu faktor internal yang dapat dikontrol oleh anak dan faktor internal yang tidak dapat dikontrol oleh anak. Motivasi belajar merupakan salah satu faktor internal yang dapat dikontrol oleh anak. Motivasi belajar anak dipengaruhi oleh dua hal yaitu hal yang berada dalam diri anak dan hal yang berada diluar diri anak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
(Winkel dalam Khodijah, 2014). Hal yang berada dalam diri anak yang dapat mempengaruhi motivasi belajar anak salah satunya adalah sikap anak. Kekuatan kontrol anak ini ditentukan oleh bagaimana sikap anak dalam mengatasi hambatan belajar demi mencapai tujuan belajar yang dicitacitakan. Bila anak bersikap lemah terhadap hambatan yang ada, bisa jadi motivasi belajar anak rendah dan bila anak bersikap tegas dan kuat untuk mencapai tujuan belajarnya bisa menjadikan motivasi belajar anak tinggi. Selain hal yang berada dalam diri anak, motivasi belajar anak juga dipengaruhi oleh hal yang berada diluar diri anak. Hal yang berada diluar diri anak yang dapat mempengaruhi motivasi belajar anak salah satunya adalah peran dari orang tua. Apakah orang tua memberikan penghargaan ataukah orang tua hanya memberikan hukuman bagi anak tentunya mempengaruhi bagaimana motivasi belajar anak. Sampai pada penjelasan ini kita dapat melihat bahwa motivasi belajar anak tidak hanya dapat dikontrol oleh anak saja namun juga berada dibawah pengaruh orang tua. Hal ini ikut turut menjelaskan bagaimana pola perilaku orang tua mempengaruh pola perkembangan anak. Hubungan antara orang tua dan anak tentu penting bagi pendidikan anak seperti yang telah dibahas sebelumnya, walau pun seiring berjalannya tumbuh kembang anak tingkat ketergantungan anak pada orangtua menurun (Desmita, 2008). Walau pun ketergantungan anak menurun namun anak, terutama anak yang berada pada periode pertengahan dan akhir, tetap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
meluangkan banyak perhatiannya pada orang tuanya. Anak memperhatikan, memperlajari dan memahami bagaimana perilaku, sikap, motivasi orang tua serta aturan yang dimainkan oleh orang tua. Selain bentuk perilaku yang terlihat langsung oleh anak, hal-hal seperti motivasi orang tua, harapan orang tua terhadap anak juga dapat dipahami dan disadari oleh anak yang tentunya memberikan banyak pengaruh bagi kondisi intrinsik anak seperti kepercayaan diri dan lain lainnya. Melihat kepada bagaimana pola pemikiran orang tua dapat mempengaruhi pola pertumbuhan anak, maka penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana hubungan atribusi orang tua pada kesulitan belajar anak dan motivasi belajar anak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
B. Rumusan Masalah Bagaimana hubungan antara atribusi orang tua pada kesulitan belajar anak dan motivasi belajar anak ?
C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana hubungan antara atribusi orang tua pada kesulitan belajar anak dan motivasi anak.
D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi dan informasi di bidang ilmu pengetahuan Psikologi terutama pada bidang atribusi orang tua pada kesulitan belajar anak dan motivasi belajar anak.
2. Manfaat Praktis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang berguna bagi masyarakat, terutama bagi orang tua, guru dan peneliti berikutnya mengenai hubungan atribusi orang tua pada kesulitan belajar anak dan motivasi belajar anak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II LANDASAN TEORI
A. Motivasi Belajar 1. Definisi Motivasi Belajar a. Definisi Motivasi Motivasi berasal dari bahasa Latin yaitu Movere (Prawira, 2011). Motivasi merupakan suatu kekuatan yang mendorong dan yang mengarahkan perilaku individu (Petri dalam Khodijah, 2014). Kekuatan tersebut ditandai dengan timbulnya afektif (perasaan) dan reaksi (tindakan) individu untuk dapat mencapai tujuannya (McDonald dalam Khodijah, 2014). Selain sebagai pendorong, motivasi juga menjaga kelangsungan perilaku individu tersebut (Eggen dan Kauchak dalam Khodijah, 2014). Maslow (dalam Prawira, 2011) menyebutkan bahwa motivasi bersifat tetap, tidak berakhir, berfluktuasi, kompleks dan menjadi karakteristik dasar bagi perilaku individu. Berdasarkan pada beberapa definisi ini dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah daya dorong dalam diri individu yang ditandai dengan timbulnya afektif dan perilaku individu untuk mencapai tujuannya. b. Definisi Belajar Belajar adalah proses mengamati, membaca, mengimitasi, mencoba sesuatu sendiri, mendengarkan dan mengikuti petunjuk (Spears dalam Khodijah, 2014). Belajar juga dapat diartikan sebagai proses memperoleh 8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
pengetahuan, memperoleh kompetensi, mempertajam keterampilan, membentuk kebiasaan, membentuk sikap, mengatasi kendala dan proses beradaptasi (Crow dkk; Bell dkk dalam Khodijah, 2014). Sejalan dengan definisi
sebelumnya,
belajar
merupakan
proses
kognitif
yang
mentransformasikan stimulus dari lingkungan ke dalam fase pemrosesan informasi untuk memperoleh suatu kapabilitas yang baru (Gagne dan Briggs dalam Khodijah, 2014). Belajar merupakan proses dimana anak memadukan konsep baru dan konsep lama yang telah diterimanya dari lingkungan (Fosnot dkk dalam Khodijah, 2014). Proses belajar anak ditandai oleh berubahnya perilaku anak yang disebabkan oleh pengalaman belajar anak (Cronbach dalam Khodijah, 2014). Perilaku atau tingkah laku hasil belajar anak tersebut memiliki sifat yang relatif menetap pada diri anak (Morgan dalam Mustaqim, 2001). Kesimpulan, belajar merupakan proses mengamati, membaca, mengimitasi, mencoba, mendengarkan dan mengikuti petunjuk untuk memperoleh pengetahuan, kompetensi, mempertajam keterampilan, membentuk kebiasaan yang baik, memperoleh kemampuan mengatasi kendala dan membantu proses beradaptasi. 2. Karakteristik Anak dengan Motivasi Belajar Tinggi Menurut Irham dan Wiyani (2014), Anak yang memiliki motivasi belajar tinggi memiliki karakteristik sebagai berikut: a. Anak memiliki ketekunan dalam belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
b. Anak tidak mudah putus asa atau memiliki ketahanan untuk tetap berusaha ketika menghadapi hambatan dalam belajar. c. Anak mampu mempertahan fokus selama belajar. d. Anak aktif terlibat selama proses belajar. 3. Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar Menurut Winkel (dalam Khodijah, 2014), faktor yang mempengaruhi motivasi belajar anak adalah sebagai berikut : a. Faktor intrinsik Faktor intrinsik merupakan faktor yang berasal dari dalam diri anak. Motivasi intrinsik dapat berupa kepribadian, kebutuhan, minat, nilai, aspirasi, pengalaman, pendidikan, cita-cita dan sikap yang dimiliki oleh anak. b. Faktor ekstrinsik Faktor ekstrinsik merupakan faktor yang berasal dari hal diluar diri anak. Faktor ekstrinsik dapat berupa hukuman atau penghargaan dari guru dan atau orang tua. 4. Aspek Motivasi Belajar Menurut Chernis dan Goleman (dalam Azizah, 2014) motivasi belajar memiliki beberapa aspek yaitu : a. Dorongan mencapai sesuatu Anak dengan motivasi belajar yang baik memiliki tujuan dan berjuang untuk mencapai tujuannya tersebut. b. Komitmen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
Anak memiliki rasa memiliki tugas dan kewajiban untuk belajar dengan baik. Anak memiliki rasa tangung jawab untuk menyelesaikan tugas-tugas yang dimilikinya dengan baik. c. Inisiatif Inisiatif merupakan pemikiran pribadi anak untuk memulai menyelesaikan tugasnya tanpa disuruh terlebih dahulu oleh orang tua. Inisiatif juga merupakan kesiapan untuk bertindak atau melakukan sesuatu berdasakan peluang atau kesepatan yang tersedia. d. Optimis Optimis adalah sikap gigih dalam mengejar tujuan walau pun anak mengalami kegagalan atau kemunduran. Optimis membuat anak tidak gampang menyerah dan putus asa ketika mengalami kegagalan atau kesulitan dalam kegiatan belajarnya.
B. Atribusi Orang tua pada Kesulitan Belajar anak. 1. Atribusi a. Definisi Atribusi Atribusi adalah proses individu mengidentifikasi penyebab perilaku orang lain yang kemudian mencoba memahami sifat yang menetap dari orang lain tersebut (Baron dan Byrne, 2004). Manusia umumnya tidak puas hanya mengetahui apa yang dilakukan oleh orang lain, tetapi juga ingin tahu alasan dibalik perilaku tersebut. Selain itu artibusi juga diartikan sebagai usaha individu dalam memahami perilaku orang lain
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
yang kemudian individu menarik kesimpulan mengenai apa yang mendasari perilaku orang lain tersebut (Dayakisni dan Hundaniah, 2009). Kesimpulan, atribusi merupakan upaya aktif individu untuk mengetahui serta memahami hal-hal yang melatarbelakangi perilaku orang lain. b. Dimensi Atribusi Wiener (dalam Khodijah, 2014) menjelaskan tiga dimensi atribusi yaitu: 1) Sebab – Akibat (locus) Ketika individu mengatribusikan perilaku orang lain maka individu mencoba memahami faktor yang menyebabkan perilaku tersebut apakah berasal dari faktor luar diri (eksternal) atau faktor yang berasal dari dalam diri (internal) orang tersebut. 2) Stabil – Tidak Stabil (Stability) Selanjutnya
individu
mempertimbangkan
apakah
faktor
penyebab perilaku tersebut bersifat stabil atau tidak stabil. Bersifat stabil artinya penyebab perilaku tersebut hadir secara konsisten mempengaruhi perilaku orang tersebut. Bersifat tidak stabil artinya penyebab perilaku tersebut tidak konsisiten hadir atau tidak selalu hadir mempengaruhi perilaku orang tersebut. 3) Dapat Dikontrol – Tidak Dapat Dikontrol ( Controllability ) Individu pada umumnya juga mempertimbangkan sebab perilaku tersebut apakah merupakan hal yang dapat dikendalikan oleh pelaku atau hal yang berada diluar kendali pelaku. Pada umumnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
untuk dapat beratribusi dalam dimensi ini, individu secara otomatis juga beratribusi melalui dimensi sebab-akibat. Sehingga yang terjadi adalah
individu
mempertimbangkan
sebab
perilaku
tersebut
merupakan hal internal yang dapat dikendalikan, hal eksternal yang dapat dikendalikan, hal internal yang tidak dapat dikendalikan atau hal eksternal yang tidak dapat dikendalikan oleh pelaku. c. Sumber Kesalahan Atribusi Baron dan Byrne (2004) menjelaskan beberapa sumber dasar kesalahan dalam atribusi sebagai berikut : 1) Bias Korespondensi Bias
korespondensi
adalah
kecenderungan
individu
mengabaikan penyebab eksternal yang jelas ikut mempengaruhi timbulnya suatu perilaku. Bias ini disebabkan oleh karena individu terlalu memfokuskan perhatiaannya pada perilaku orang lain, sehingga konteks dimana perilaku itu terjadi menjadi terabaikan 2) Efek Aktor Pengamat Efek aktor pengamat adalah kecenderungan untuk mengatribusi perilaku diri disebabkan oleh faktor eksternal dan perilaku orang lain disebabkan oleh faktor internal. Bias ini dapat terjadi karena individu menyadari pengaruh eksternal pada perilakunya sendiri, namun tidak menyadari pengaruh eksternal tersebut pada perilaku orang lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
3) Bias Mengutamakan Diri Sendiri Bias mengutamakan diri adalah kecenderungan mengatribusikan perilaku diri yang positif sebagai akibat dari faktor internal dan perilaku diri yang negatif sebagai akibat faktor eksternal. Bias ini terjadi karena pada umumnya manusia menyukai keberhasilan dan mempercayai bahwa keberhasilan tersebut merupakan hasil dari dirinya sendiri bukan akibat dari hal-hal yang berasal dari luar dirinya. Bias ini juga dapat terjadi karena manusia pada umumnya memiliki kebutuhan untuk melindungi diri dan meningkatkan self esteem. d. Faktor yang Mempengaruhi Atribusi Orang Tua pada Anak Menurut Scott A Miller dalam Jurnalnya yang berjudul “ Parents’s Attributions for Their Children’s Behavior” faktor – faktor yang dapat mempengaruhi atribusi orang tua pada perilaku anak adalah sebagai berikut : 1) Faktor Objek Atribusi (Anak) a) Usia Anak Menurut Miller, orang tua akan memberikan penjelasan yang berbeda mengenai perilaku anaknya yang berumur 5 tahun dengan anaknya yang berumur 15 tahun. Hal ini dapat dikarenakan anak umur 5 tahun memiliki kemampuan berfikir yang lebih rendah dibandingkn dengan anak berusia 15 tahun. Pada umumnya, anak yang berusia lima tahun masih lebih banyak membutuhkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
bimbingan dan krontrol dari orang yang lebih dewasa untuk membantunya mengontrol perilakunya sendiri. b) Jenis Kelamin Anak Jenis kelamin anak juga mempengaruhi atribusi orang tua, terutama pada prestasi yang diharapkan dari anak. Didapati bahwa ibu lebih menaruh harapan lebih tinggi pada anak lelaki mengenai prestasi anak dimasa depan dibandingkan pada anak perempuan. Ibu didapati lebih mudah puas pada prestasi yang diperoleh oleh anak perempuannya dan tidak terlalu menaruh harapan besar pada pencapaian anak perempuan dimasa depannya. c) Bentuk Perilaku Anak Yang terakhir adalah perilaku anak yang akan diatribusi, apakah perilaku tersebut baik atau buruk. Didapati bahwa ibu memiliki kecenderungan untuk mengatribusi perilaku yang positif pada
karateristik
dan
personal
sang
anak
dari
pada
menghubungkannya pada pengaruh eksternal. Berlaku juga sebaliknya, yaitu ibu cenderung mengatribusikan perilaku negatif dengan pengaruh eksternal pada anak. 2) Faktor Subjek (Orang tua) Atribusi yang berbeda juga dapat timbul walaupun orang tua mengatribusikan perilaku yang sama pada anak yang sama. Hal ini secara umum dapat dikarenakan oleh pengalam atau emosi yang berbeda yang dialami oleh orang tua.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
a) Faktor dari perbedaan antara ayah dan ibu Dari beberapa penelitian didapat beberapa perbedaan antara atribusi ayah dan ibu. Ayah lebih sering menghubungkan pengaruh eksternal pada perilaku anak dibandingkan dengan ibu. Disisi lainnya ibu didapati lebih sering melihat pengaruh pengasuhan ibu sendiri pada perilaku anak dibandingkan oleh ayah. Walau pun tidak dapat dipastikan secara utuh perbedaan ini, namun tidak dapat dipungkiri bahwa ibu dan ayah memiliki perbedaan dalam mengatribusi perilaku anak. b) Individual differences among parents Emosi atau mood yang sedang dialami oleh orang tua ketika mengatribusi anak juga mempengaruhi atribusi itu sendiri. Seperti didapati bahwa ibu yang sedang marah akan lebih cenderung mengatribusi perilaku anak dengan lebih negatif. Atau juga ketika ibu sedang senang, ibu juga akan cenderung mengatribusi perilaku bermasalah anak dengan lebih negatif. c) Cross Cultural Comparisons Culture atau budaya keluarga juga mempengaruhi atribusi orang tua. Budaya yang berbeda menaruh nilai-nilai dan harapan yang berbeda pula, seperti budaya timur seperti Jepang dan China lebih menaruh perhatian pada effort dari pada abiliti anak dibandingkan dengan orang tua dari US.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
d) Parent versus other adults Tentu saja bila dibandingkan orang dewasa yang lain orang tua akan lebih bias ketika mengatribusi perilaku anaknya. Namun juga tidak dapat dipungkiri juga bahwa orang tua memiliki pengalaman bersama anak dan pengetahuan lebih mengenai anak mereka dibandingkan orang lain, seperti guru. Namun bila kita melihat lebih spesifik pada masalah bagaimana performasi anak dalam perlajaran disekolah, tentu saja atribusi guru akan lebih tepat dibandingkan dengan orang tua, selain itu juga guru memiliki data murid lain yang bisa dibandingkan pada prestasi si anak. e) Parent versus childrens Orang tua bisa saja mengatribusi perilaku anak secara positif, namun bagi anak itu sendiri sebagai perilaku bisa saja memiliki atribusi yang berbeda dari orang tuanya yang tentunya akan lebih akurat dibandingkan dengan atribusi yang dibuat oleh orang tua. 2. Kesulitan Belajar a. Definisi Kesulitan Belajar Kesulitan belajar adalah keadaan dimana anak menunjukkan kesenjangan antara prestasi akademik yang diharapkan dengan prestasi akademik yang dicapai anak pada kenyataannya (Blassic dan Jones dalam Irham dan Wiyani, 2014). Kesulitan belajar juga dapat diartikan sebagai suatu keadaan dimana anak mengalami hambatan-hambatan dalam proses pembelajaran sehingga tidak dapat mencapai hasil yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
optimal (Rumini dalam Irham dan Wiyani, 2014). Dapat disimpulkan bahwa kesulitan belajar adalah keadaan dimana prestasi anak jauh lebih rendah dibandingkan dengan potensi
yang dimiliki oleh anak
dikarenakan adanya hambata-hambatan yang dialami anak selama proses belajar. b. Karakteristik Umum Anak yang Mengalami Kesulitan Belajar Karakteristik umum anak yang mengalami kesulitan belajar adalah sebagai berikut (Bassett dkk; Chalfant; National Joint Committee on Learning Disabilities dalam Ormrod, 2008) : 1) Sulit mempertahankan atensi ketika datang distraksi. 2) Keterampilan membaca buruk. 3) Strategi belajar dan menghafal buruk. 4) Sulit menyelesaikan tugas yang melibatkan penalaran abstrak. 5) Kurang memahami diri dan memiliki motivasi rendah dalam menyelesaikan tugas akademik terutama bagi mereka yang tidak menerima bantuan khusus dalam bidang yang sulit bagi mereka. 6) Keterampilan motorik yang buruk. 7) Keterampilan sosial yang buruk. c. Faktor Penyebab Kesulitan Belajar Anak Abu Ahmadi dan Supriyono (dalam Irham dan Wiyani, 2014) menjelaskan faktor penyebab kesulitan belajar sebagai berikut : 1) Faktor Intern
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
Faktor Intern adalah faktor penyebab yang berasal dari diri anak. Faktor intern dibagi menjadi dua yaitu : a) Faktor Fisiologis Faktor fisiologis yang menyebabkan anak mengalami kesulitan belajar diantaranya adalah sakit keras, kurang sehat, kelemahan atau cacat tubuh, dan lain sebagainya. b) Faktor Psikologis Faktor psikologis yang dapat menyebabkan anak mengalami kesulitan belajar diantaranya adalah inteligensi rendah, bakat rendah, minat rendah, motivasi rendah, kesehatan mental yang kurang baik, kepribadian dan kebutuhan yang khusus. 2) Faktor Ekstern Faktor ekstern adalah faktor penyebab kesulitan belajar yang berasal dari luar diri anak. Faktor Eksternal dibagi menjadi dua yaitu: a) Faktor Nonsosial Faktor nonsosial penyebab kesulitan belajar diantaranya adalah peralatan belajar yang tidak memadai dan tidak lengkap, kondisi ruang belajar yang kurang layak, kurikulum yang tidak efetif diterapkan bagi keselurahan anak, waktu proses belajarmengajar yang tidak disiplin, kurangnya tenaga guru, guru yang kurang mampu mengampu mata pelajaran, guru yang menuntut standar yang terlalu tingi bagi kemampuan anak dan lain sebagainya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
b) Faktor Sosial Faktor sosial yang dapat menyebabkan kesulitan belajar pada anak diantaranya adalah kondisi keluarga yang tidak mendukung proses belajar anak, hubungan antara guru dan anak, hubungan orang tua dan anak, pola pengasuhan orang tua, hubungan antar saudara, teman bermain dan lingkungan sosial yang tidak mendukung dan tidak sesuai dengan proses belajar anak diluar sekolah. d. Jenis Kesulitan Belajar Warkitri (dalam Irham dan Wiyani, 2014) menjelaskan beberapa jenis kesulitan belajar yang sering dialami oleh anak sebagai berikut : 1) Kekacauan Belajar Kekacauan belajar adalah ketika proses belajar anak terganggu karena munculnya suatu hal yang bertentangan dengan tujuan awal dari pembelajarannya. Hal tersebut seperti teman yang mengganggu selama proses belajar dikelas atau seperti tanggung jawab pekerjaan rumah yang terlalu berat sehingga anak tidak memiliki waktu dan tenaga untuk belajar kembali dirumah. 2) Ketidakmampuan Belajar Ketidakmampuan belajar adalah ketika anak menunjukkan gejala tidak mampu mengikuti kegiatan belajar dan atau menghindari kegiatan belajar sehingga hasil belajar yang dicapai rendah. 3) Disfungsi Belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
Disfungsi belajar adalah ketika anak tidak mampu menguasai materi pelajaran walau sudah mengikuti proses belajar dengan tekun. Pada jenis kesulitan belajar ini, anak tidak menunjukkan adanya gangguan secara mental, alat indra, ataupun gangguan fisik dan psikologis lainnya.
4) Kurang Berprestasi Kurang berprestasi adalah ketika anak dengan potensi intelektual tinggi atau diatas normal memiliki prestasi belajar yang rendah. 5) Lambat Belajar Lambat Belajar adalah ketika anak sangat lambat menerima dan memahami materi yang dipelajarinya dan membutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan anak lain yang memiliki potensi intelektual yang sama. 3. Anak dan Orang Tua a. Perkembangan Masa Pertengahan dan Masa Akhir Anak. Periode masa pertengahan dan masa akhir anak menurut Aristoteles (dalam Husdarta dan Kusmaedi, 2010) berlangsung sejak usia 7 tahun sampai 14 tahun. Disamping itu, Kohnstamm (dalam Husdarta dan Kusmaedi, 2010) menyatakan bahwa periode ini berlangsung dari umur 6 tahun hingga 12 tahun. Ahli lainnya, Hurlock (dalam Husdarta dan Kusmaedi, 2010), menyatakan bahwa periode ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
berlangsung mulai usia 6 tahun hingga 11 tahun. Maka, berdasarkan pada pendapat tiga ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa periode pertengahan dan akhir anak atau masa anak sekolah (school age) berlangsung pada usia 6 tahun hingga 14 tahun. Desmita (2008) menyatakan bahwa salah satu tanda yang menunjukkan bahwa anak mulai memasuki masa pertengahan dan masa akhir anak adalah masuknya anak ke sekolah dasar. Aristoteles dan Kohnstamm (dalam Husdarta dan Kusmaedi, 2010) menyebut periode ini sebagai masa anak sekolah. Sejalan dengan hal tersebut, Havighurst (dalam Husdarta dan Kusmaedi, 2010) menyatakan bahwa salah satu tugas perkembangan anak pada periode ini adalah mengembangkan keterampilan-keterampilan dasar dalam membaca, menulis, dan berhitung. Ketika anak memasuki usia 7 tahun, Piaget (dalam Santrock, 2002) menjelaskan bahwa terjadi perkembangan kognitif pada anak yaitu berkembangnya pemikiran praoperasional menjadi pemikiran operasional konkret. Pemikiran operasional konkret adalah operasi dari tindakan mental yang memungkinkan anak untuk melakukan secara mental apa yang sebelumnya dilakukan secara fisik. Berdasarkan pada beberapa penjelasan tersebut dapat dilihat bahwa salah satu karakteriktik yang nampak pada anak yang memasuki periode ini adalah berkembangnya pemikiran kognitif anak yang beriringan dengan tugas perkembangan anak yaitu mengembangkan keterampilannya dalam membaca, menulis dan berhitung.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
b. Perkembangan Hubungan Anak dan Orang Tua. Pada periode ini tingkat ketergantungan anak pada orang tua berkurang dibandingkan dengan periode perkembangan sebelumnya (Desmita, 2008). Kontrol dari orang tua terhadap anak juga ikut berkurang seiring anak memasuki periode ini. Hal ini tidak mengartikan bahwa orang tua benar-benar melepas kontrolnya pada anak namun orang tua tetap mengontrol atau mengawasi anaknya secara tidak langsung. Pada periode pertengahan dan akhir anak ini, anak lebih banyak mempelajari dan memahami mengenai sikap, motivasi orang tua, aturan dalam
keluarga
yang
memampukan
anak
untuk
lebih
dapat
mengendalikan tingkah lakunya sendiri.
C. Dinamika Hubungan Atribusi Orang tua pada Kesulitan Belajar Anak dan Motivasi Belajar Anak. Kesulitan belajar adalah keadaan dimana prestasi anak jauh lebih rendah dibandingkan dengan potensi yang dimiliki oleh anak. Hal ini dapat dikarenakan adanya hambatan-hambatan yang dialami anak selama proses belajar. Pada umumnya anak yang mengalami kesulitan belajar menunjukkan beberapa ciri perilaku lain seperti sulit mempertahankan atensi ketika datang distraksi, keterampilan membaca buruk, strategi belajar dan menghafal buruk, sulit menyelesaikan tugas yang melibatkan penalaran abstrak, kurang memahami diri, motivasi belajar rendah terutama bagi anak yang tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
menerima bantuan khusus dalam bidang yang sulit bagi anak, keterampilan motorik buruk dan keterampilan sosial buruk ( Bassett dkk; Chalfant; National Joint Committee on Learning dalam Ormrod, 2008). Motivasi belajar yang rendah menjadi ciri bagi anak yang mengalami kesulitan belajar, terutama bagi anak yang tidak menerima bantuan khusus dalam bidang yang sulit bagi anak (Bassett dkk, Chalfant, National Joint Committee on Learning Disabilities dalam Ormrod, 2008). Motivasi belajar adalah daya dorong dalam diri anak untuk mengamati, membaca, mengimitasi, mencoba, mendengarkan dan mengikuti petunjuk dengan tujuan untuk memperoleh
pengetahuan,
kompetensi,
mempertajam
keterampilan,
membentuk kebiasaan yang baik, memperoleh kemampuan mengatasi kendala dan membantu proses beradaptasi. Anak dengan motivasi yang tinggi memiliki ciri seperti memiliki ketekunan dalam belajar, tidak mudah putus asa atau memiliki ketahanan untuk tetap berusaha ketika menghadapi hambatan dalam belajar, mampu mempertahankan fokus selama belajar, aktif terlibat selama proses belajar (Irham dan Wiyani, 2004). Meningkatkan motivasi belajar anak merupakan salah satu langkah yang dapat diambil untuk membantu anak mengatasi kesulitan belajar. Menurut Winkel (dalam Khodijah, 2014) ada dua golongan faktor yang dapat mempengaruh tinggi-rendahnya motivasi belajar anak yaitu faktor intrinsik dan faktor ekstrinsik. Faktor intrinsik adalah faktor yang berasal dari dalam diri anak seperti kebutuhan, kemampuan, kepribadian dsb. Faktor ekstrinsik adalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
faktor yang berasal dari luar diri anak seperti dukungan dari orang tua. Hal ini menunjukkan bahwa selain peran dari diri sendiri, peran dari luar diri anak pun diperlukan guna meningkatkan motivasi belajar anak. Peran dari orang tua dibutuhkan dalam membantu anak menunbuhkan motivasi belajarnya, terutama bagi anak-anak yang mengalami kesulitan belajar. Atribusi orang tua pada kesulitan belajar adalah upaya aktif orang tua untuk memahami faktor-faktor yang menyebabkan kesulitan belajar tersebut. Menurut Wiener (dalam Kodijah, 2014) atribusi memiliki tiga dimensi yaitu dimensi locus, stability dan controllability. Dix dan Grusec (dalam Miller, 1995) menemukan bahwa atribusi orang tua pada perilaku anak merupakan faktor utama yang mepengaruhi respon orang tua terhadap perilaku anak. Bagaimana perilaku anak mendapatkan respon dari orang tua ditentukan oleh bagaimana atribusi orang tua pada perilaku anak tersebut. Secara garis besar hasil penelitian Dix dan Grusec menemukan bahwa perilaku anak yang negatif akan membuat orang tua lebih marah ketika orang tua mengatribusikan perilaku negatif disebabkan oleh faktor yang berada dari dalam diri anak yang dapat dikontrol oleh anak. Respon orang tua sampai kepada anak dalam interaksi antara orang tua dengan anaknya. Dalam interaksi antara orang tua dan anak ini, anak mempelajari dan memahami mengenai sikap, motivasi, perilaku dari orang tuanya (desmita,2009). Ketika orang tua dapat memberikan respon yang tepat pada anak, sesuai dengan kebutuhan anak dalam menghadapi kesulitan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
belajarnya, sehingga anak merasa terpahami. Hal ini dapat menjadi salah satu faktor eksternal dalam meningkatkan motivasi belajar anak.
D. Hipotesis Penelitian Berdasarkan uraian di atas hipotesis pada penelitian ini adalah adanya hubungan antara atribusi orang tua pada kesulitan belajar anak dan motivasi belajar anak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
SKEMA HUBUNGAN ATRIBUSI ORANG TUA PADA KESULITAN BELAJAR ANAK DAN MOTIVASI BELAJAR ANAK Anak mengalami kesulitan belajar
Karakteristik umum anak yang mengalami kesulitan belajar adalah sebagai berikut (Bassett dkk; Chalfant; National Joint Committee on Learning Disabilities dalam Ormrod, 2008) : 1) Sulit mempertahankan atensi ketika datang distraksi. 2) Keterampilan membaca buruk. 3) Strategi belajar dan menghafal buruk. 4) Sulit menyelesaikan tugas yang melibatkan penalaran abstrak. 5) Kurang memahami diri dan memiliki motivasi rendah dalam menyelesaikan tugas akademik terutama bagi mereka yang tidak menerima bantuan khusus dalam bidang yang sulit bagi mereka. 6) Keterampilan motorik yang buruk. 7) Keterampilan sosial yang buruk.
anak memperhatikan reaksi orang tua terkait kesulitan belajar yang dialaminya
Orang tua mengatribusikan kesulitan belajar anak
Atribusi orang tua mempengaruhi reaksi orang tua pada anak
Orang tua memberikan reaksi kepada anak dalam bentuk emosi dan perilaku
Interaksi antara anak dan orang tua
anak merasa dipahami dan terbantu dalam mengatasi kesulitan belajarnya
motivasi belajar tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif korelasional. Penelitian korelasional adalah penelitian yang meneliti sejauh mana variasi dalam satu faktor berkaitan dengan variasi dalam faktor lainnya berdasarkan pada koefisien korelasi (Suryabrata, 2003). Penelitian ini bertujuan untuk meneliti hubungan antara atribusi orang tua pada kesulitan anak dan motivasi belajar anak.
B. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel dalam penelitian ini sebagai berikut : 1. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah atribusi orang tua pada kesulitan belajar anak. 2. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah motivasi belajar anak.
C. Definisi Operasional Definisi operasional dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Atribusi Orang Tua pada Kesulitan Belajar Anak Atribusi orang tua pada kesulitan belajar anak adalah upaya aktif orang tua untuk mengetahui serta memahami hal-hal yang melatarbelakangi munculnya hambatan yang dialami anak selama proses belajar. Atribusi 28
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
orang tua dalam penelitian ini diukur dengan mengunakan skala atribusi berdasarkan pada dimensi atribusi Wiener yaitu dimensi sebab-akibat (locus) dan dapat dikontrol-tidak dapat dikontrol (controllability). 2. Motivasi Belajar Motivasi belajar merupakan daya dorong dalam diri anak untuk mengamati,
membaca,
mengitimasi,
mencoba,
mendengarkan
dan
mengikuti petunjuk dengan tujuan untuk memperoleh pengetahuan, kompetensi, mempertajam keterampilan, membentuk kebiasaan yang baik, memperoleh kemampuan mengatasi kendala dan membantu proses beradaptasi. Motivasi belajar dalam penelitian ini akan diukur dengan menggunakan skala motivasi belajar yang berdasarkan pada aspek motivasi belajar Chernis dan Goleman yaitu dorongan mencapai sesuatu, komitmen, inisiatif, optimis. Nilai skor yang tinggi pada skala motivasi belajar menunjukkan bahwa anak memiliki motivasi belajar yang tinggi. Nilai skor rendah dalam skala motivasi belajar menunjukkan bahwa anak memiliki motivasi belajar yang rendah.
D. Subjek Penelitian Penelitian ini melibatkan subjek dengan karakteristik sebagai berikut : 1. Anak periode pertengahan dan akhir, rentan usia 6 – 14 tahun, duduk di Sekolah Dasar. 2. Ibu yang memiliki anak dengan karakteristik nomor satu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
E. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel 1. Populasi Populasi adalah seperangkat unit analisis yang lengkap yang sedang diteliti (Sarwono, 2006). Populasi juga dapat diartikan sebagai kumpulan subjek penelitian yang hendak diteliti (Widi, 2010). Populasi dalam peneliti adalah Ibu dan anak yang bertempat tinggal di daerah Yogyakarta dan sekitarnya. 2. Teknik Pengambilan Sampel Teknik pengambilan sampel adalah penentuan terhadap bagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh populasi dan harus bersifat representatif (Sugiyono, 2013).Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik sampling purposif. Teknik sampling purposif merupakan teknik pengambilan sampel dengan pertimbangan pertimbangan tertentu.
F. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan skala psikologis. Skala psikologis adalah alat ukur yang dugunakan untuk mengukur aspek-aspek atau atribut afektif (Azwar, 1999). Terdapat dua skala dalam penelitian ini yaitu skala atribusi dan skala motivasi belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
1. Skala Atribusi Jenis skala yang digunakan untuk skala atribusi adalah skala Likert. Skala atribusi terdiri dari daftar pernyataan dimana Ibu diminta untuk memberikan respon kesetujuan-ketidaksetujuannya pada isi pernyataan tersebut. Format respon dalam skala atribusi adalah sebagai berikut : STM : sangat tidak menyebabkan TM : tidak menyebabkan N
: tidak menentukan pendapat
M
: menyebabkan
SM
: sangat menyebabkan
Aitem-aitem pernyataan dalam skala Likert memiliki dua sifat yaitu favorabel dan tidak favorabel (Azwar, 1999). Aitem yang bersifat favorabel adalah aitem yang menunjukkan ciri hadirnya aspek variabel yang diukur melalui skala pskologis tersebut. Aitem yang bersifat tidak favorabel adalah aitem yang tidak mendukung atau lawan dari aspek variabel yang diukur melalui skala psikologis (Azwar, 1999). Kedua dimensi atribusi, yaitu dimensi terkontrol dan tidak terkontrol, merupakan aitem yang sifat favorabel. Pada skala atribusi ini tidak terdapat aitem yang bersifat tidak favorabel dikarenakan kedua dimensi atribusi sendiri telah memiliki sifat yang saling berlawanan. 2. Skala Motivasi belajar Jenis skala yang digunakan untuk skala motivasi belajar adalah skala Likert. Skala motivasi belajar terdiri dari daftar pernyataan dimana subjek
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
diminta untuk memberikan respon kesetujuan-ketidaksetujuannya pada isi pernyataan tersebut. Format respon bagi kesetujuan-ketidaksetujuaan dalam skala motivasi belajar adalah sebagai berikut : STS
: sangat tidak sesuai
TS
: tidak sesuai
N
: tidak menentukan pendapat
S
: sesuai
SS
: sangat sesuai Aitem-aitem pernyataan dalam skala Likert memiliki dua sifat yaitu
favorabel dan tidak favorabel (Azwar, 1999). Aitem yang bersifat favorabel adalah aitem yang menunjukkan ciri hadirnya aspek variabel yang diukur melalui skala pskologis tersebut. Aitem yang bersifat tidak favorabel adalah aitem yang tidak mendukung atau lawan dari aspek variabel yang diukur melalui skala psikologis (Azwar, 1999). Aitem favorabel pada skala motivasi belajar adalah aitem dengan ciri-ciri anak yang sesuai dengan aspek motivasi belajar yang baik. Aitem tidak favorabel pada skala motivasi belajar adalah aitem dengan ciri-ciri anak yang berkebalikan dari aspek motivasi balajar yang baik. Respon positif pada aitem favorabel akan mendapat skor yang lebih besar dari respon negatif, sebaliknya respon positif pada aitem tidak favorabel mendapat skor yang lebih kecil dibanding respon negatif (Azwar, 1999). Berdasarkan pada hal ini maka skor respon subjek pada skala motivasi belajar adalah sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
a. Skor respon pada aitem favorabel : Sangat Tidak Sesuai (STS)
:1
Tidak Sesuai (TS)
:2
Netral (N)
:3
Sesuai (S)
:4
Sangat Sesuai (SS)
:5
b. Skor respon pada aitem tidak favorabel : Sangat Tidak Sesuai (STS)
:5
Tidak Sesuai (TS)
:4
Netral (N)
:3
Sesuai (S)
:2
Sangat Sesuai (SS)
:1
Berikut ini adalah blue print dan distribusi aitem dari skala atribusi dan skala motivasi belajar. Blue print memuat komponen-komponen atribusi yang akan dibuat menjadi aitem dan proporsi aitem dalam masing-masing komponen yang menjadi acuan peneliti dalam membuat aitem dalam skala (Azwar, 1999).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
Tabel 3.1 Blue Print Skala Atribusi Sebelum Uji Coba Dimensi Atribusi Terkontrol
Tidak terkontrol
Jumlah Aitem
Internal
20
Eksternal
20
Internal
20
Eksternal
20
TOTAL
80
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Tabel 3.2 Blue Print Sebaran Aitem pada Skala Atribusi Sebelum Uji Coba Dimensi Atribusi
Sebaran Aitem
Jumlah Aitem
Terkontrol
Internal
1, 3, 9, 11, 17, 19, 25, 27, 33,
20
35, 41, 43, 49, 51, 57, 59, 65, 67, 73, 75. Eksternal
5, 7, 13, 15, 21, 23, 29, 37, 31,
20
39, 45, 47, 53, 55, 61, 63, 69, 71, 77, 79. Tidak
Internal
terkontrol
2, 4, 10, 12, 18, 20, 26, 28, 36,
20
34, 42, 44, 50, 52, 58, 60, 66, 68, 74, 76. Eksternal
6, 8, 14, 16, 22, 24, 30, 32, 38,
20
40, 46, 48, 54, 56, 62, 64, 70, 72, 78, 80. TOTAL
80
80
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
Tabel 3.3 Blue Print Skala Motivasi Belajar Sebelum Uji Coba Jumlah
Jumlah aitem
Jumlah
aitem
tidak
aitem
favorabel
favorabel
Dorongan mencapai sesuatu
11
9
20
Komitmen
10
10
20
Inisiatif
10
10
20
Optimis
10
10
20
Aspek
80
TOTAL
Tabel 3.4 Blue Print Sebaran Aitem Skala Motivasi Belajar Sebelum Uji Coba
Aspek Dorongan mencapai sesuatu Komitmen
Inisiatif
Optimis
Sebaran aitem
Sebaran aitem
Jumlah
favorabel
tidak favorabel
aitem
1, 2, 9, 17, 25, 33, 41,
10, 18, 26, 34, 42, 50,
20
49, 57, 65, 73.
58, 66, 74.
3, 11, 19, 27, 35, 43,
4, 12, 20, 28, 36, 44, 52,
51, 59, 67, 75.
60, 68, 76.
5, 13, 21, 29, 37, 45,
6, 14, 22, 30, 38, 46, 54,
53, 61, 69, 77.
62, 70, 78.
7, 15, 23, 31, 39, 47,
8, 16, 24, 32, 40, 48, 56,
55, 63, 71, 79.
64, 72, 80
TOTAL
20
20
20
80
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
Uji coba Skala Atribusi silaksanakan pada tanggal 8 Oktober 2015 sampai tanggal 18 Oktober 2015. Skala Atribusi disebar di kelas 7F dan 7G SMP Negeri 6 Yogyakarta. Skala Atribusi diminta untuk dibawa pulang oleh murid untuk diberikan kepada ibu dan dibawa kembali kesekolah ketika skala tersebut telah diisi oleh ibu. Sedangkan pada skala motivasi belajar menggunakan sistem tryout terpakai, penyebaran skala motivasi belajar dilaksanakan pada bulan Januari 2016 di kelas 5 SD Kanisius Bantul.
G. Validitan dan Reliabilitas Alat Ukur 1. Validitas Validitas alat ukur merupakan taraf sejauh mana evidensi (empiris maupun teoris) mengangap benar isi skala dalam alat ukur sesuai dengan tujuan dari dibuatnya skala tersebut (Supratiknya, 2014). Validitas skala dalam penelitian ini dilakukan oleh ahli yang menganalisis secara logis mengenai seberapa memadai isi tes mewakili ranah isi serta seberapa relevan ranah isi tersebut dengan interpretasi skor skala. Ahli yang menganilisis isi dari skala dalam penelitian ini adalah dosen pembimbing. 2. Reliabilitas Reliabilitas skala mengacu kepada konsistensi atau keterpercayaan hasil ukur skala atau kecermatan pengukuran (Azwar, 1999). Skala yang tidak reliabel akan menghasilkan skor subjek yang dihasilkan dari faktor eror atau dikarenakan kesalahan bukan dihasilkan dari faktor pembeda yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
sesungguhnya. Reliabilitas skala dinyatakan dalam koefisien reliabilitas (rxx’) yang angkanya berada dalam rentang 0 sampai 1,00. Angka koefisien reliabilitas yang semakin mendekati 1,00 menunjukkan reliabilitas skala yang tinggi, sebaliknya semakin mendekati 0 menunjukkan reliabilitas skala yang rendah. Koefisien reliabilitas alpha dalam penelitian ini dilakukan melalui program SPSS versi 16.00. Nilai koefisien reliabilitas pada skala Atribusi adalah 0,975. Hal ini menunjukkan bahwa reliabilitas skala Atribusi tinggi. Nilai koefisien reliabilitas pada skala Motivasi Belajar adalah 0,902. Hal ini menunjukkan bahwa reliabilitas skala motivasi belajar tinggi. Dengan demikian dapat di simpulkan bahwa kedua skala dalam penelitian ini reliabel. 3. Seleksi Aitem Seleksi aitem digunakan untuk memeriksak aitem yang mana aitem yang tidak ditulis dengan mengikuti blue print dan tidak mengikuti bimbingan kaidah penulisan yang benar akan dihapuskan dari skala karena hanya aitem yang ditulis mengikuti blue print dan kaidah yang benar dapat berfungsi dengan benar dan mendukung validitas skala (Azwar, 1999). Seleksi aitem yang dilakukan dalam penelitian ini berdasakan pada koefisien korelasi aitem-total. Nilai koefisien korelasi aitem total (rix) bergerak dari 0 sampai 1,00. Batasan bagi nilai koefisien korelasi aitem total adalah 0,30. Aitem yang memiliki nilai dibawa 0,30 diinterpretasikan sebagai aitem dengan daya dikriminasi rendah dan harus dihapuskan dari skala.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
a. Skala Atribusi setelah Seleksi Aitem Setelah diuji coba, dari 80 aitem skala Atribusi terdapat 1 aitem yang dinyatakan gugur. Tabel 3.5 Blue Print Seleksi Aitem Skala Atribusi Setelah Uji Coba Jumlah Dimensi Atribusi
Sebaran Aitem Aitem
Terkontrol
Internal
1, 3, 9, 11, 17, 19, 25, 27, 33, 35,
20
41, 43, 49, 51, 57, 59, 65, 67, 73, 75. Eksternal
5, 7, 13, 15, 21, 23, 29, 37, 31,
20
39, 45, 47, 53, 55, 61, 63, 69, 71, 77, 79. Tidak
Internal
terkontrol
2, 4*, 10, 12, 18, 20, 26, 28, 36,
20
34, 42, 44, 50, 52, 58, 60, 66, 68, 74, 76. Eksternal
6, 8, 14, 16, 22, 24, 30, 32, 38,
20
40, 46, 48, 54, 56, 62, 64, 70, 72, 78, 80. TOTAL *) Aitem gugur
80
80
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
Tabel 3.6 Blue Print Sebaran Aitem Skala Atribusi Setelah Uji Coba Jumlah Dimensi Atribusi
Sebaran Aitem Aitem
Terkontrol
Internal
1, 3, 9, 11, 17, 19, 25, 27, 33, 35,
20
41, 43, 49, 51, 57, 59, 65, 67, 73, 75. Eksternal
5, 7, 13, 15, 21, 23, 29, 37, 31, 39,
20
45, 47, 53, 55, 61, 63, 69, 71, 77, 79. Tidak
Internal
terkontrol
2, 10, 12, 18, 20, 26, 28, 36, 34, 42, 19 44, 50, 52, 58, 60, 66, 68, 74, 76.
Eksternal
6, 8, 14, 16, 22, 24, 30, 32, 38, 40,
20
46, 48, 54, 56, 62, 64, 70, 72, 78, 80. TOTAL
79
79
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
b. Skala Motivasi Belajar setelah Seleksi Aitem Setelah diuji coba, dari 80 aitem skala motivasi belajar terdapat 22 aitem yang dinyatakan gugur.
Tabel 3.7 Blue Print Seleksi Aitem Skala Motivasi Belajar Setelah Uji Coba
Aspek
Dorongan mencapai sesuatu Komitmen
Inisiatif
Optimis
Sebaran aitem
Jumlah
tidak favorabel
aitem
1,2,9,17,25,33,41,49,
10,18,26,34,42,50,58
20
57,65,73.
,66,74.
3,11,19,27,35,43,51,
4,12,20,28,36,44,52,
59,67,75.
60,68,76.
5,13,21,29,37,45,53,
6,14,22,30,38,46,54,
61,69,77.
62,70,78.
7,15,23,31,39,47,55,
8,16,24,32,40,48,56,
63,71,79.
64,72,80
Sebaran aitem favorabel
TOTAL *Aitem yang ditebalkan adalah aitem yang gugur.
20
20
20
80
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Tabel 3.8 Blue Print Sebaran Aitem Skala Atribusi Setelah Uji Coba Sebaran aitem
Sebaran aitem
Jumlah
favorabel
tidak favorabel
aitem
2,9,17,25,33,41,49,
18,34,42,50,58.
15
3,11,19,27,35,43,51,
4,20,28,36,52,60,68,
17
59,75.
76.
Inisiatif
5,13,21,29,37,53, 69.
6,14,22,38,46,62,70.
14
Optimis
15,23,31,47, 71,79.
8,16,32,40,48,56.
12
Aspek
Dorongan mencapai sesuatu Komitmen
57,65,73.
TOTAL
58
H. Teknik Analisis Data 1. Uji Normalitas Uji Normalitas bertujuan untuk menganalisis data penelitian yang telah dikumpulkan apakah berasal dari populasi yang sebarannya normal (Santoso, 2010). Sebaran data yang normal memiliki nilai p lebih besar dari 0,05. Uji normalitas pada penelitian ini menggunakan program SPSS for windows versi 16.00. 2. Uji Linearitas Uji Linearitass bertujuan untuk menguji hubungan antar variabel (Priyatno, 2010). Pola hubungan antar variabel yang linear atau yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
memiliki korelasi linear memiliki nilai p lebih kecil dari 0,05. Uji linearitas pada penelitian ini menggunakan program SPSS for windows versi 16.00. 3. Uji Hipotesis Uji hipotesis dilakukan untuk menganalisis hipotesis penelitian yaitu adanya korelasi antara atribusi orang tua pada kesulitan belajar anak dengan motivasi belajar anak. Uji hipotesis pada penelitian ini mengunakan metode Chi Square dalam program SPSS for windows versi 16.0.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2015 hingga Januari 2016. Jumlah subjek yang terlibat dalam penelitian ini sebanyak 34 orang anak dan 34 orang tua (ibu). Pengambilan data penelitian dilakukan dengan membagikan skala Atribusi pada ibu dan skala Motivasi Belajar pada anak. Skala Atribusi terdiri dari 79 aitem dan disebarkan kepada orang tua murid Kelas 8 SMP Negri 9 Kota Gede Yogyakarta. Skala Motivasi belajar terdiri dari 80 aitem dan disebarkan kepada siswa kelas 5 SD Kanisius Bantul. Skala atribusi disebarkan pada siswa kelas 8 SMP N 9 Kota Gede untuk dibawa pulang dan diserahkan kepada ibunya, siswa diminta untuk membawa kembali skala Atribusi kesekolah setelah diisi oleh ibunya. Skala yang terkumpul kembali dan dapat digunakan sebagai data sebanyak 34 skala. Skala Motivasi Belajar disebarkan pada 34 orang siswa kelas 5 SD Kanisius Bantul. Peneliti menyebar skala dengan mengambil waktu sekitar 30 menit pada pelajar matematika. Setelah peneliti menyebarkan skala, peneliti memberikan penjelasan mengenai cara pengisian skala Motivasi Belajar. Setelah memberikan penjelasan peneliti mempersilahkan siswa untuk mengisi skala tersebut. Sebelum siswa mengumpulkan kembali skala yang sudah diisinya peneliti meminta siswa untuk memeriksa kembali agar tidak ada pernyataan yang terlewatkan.
44
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
B. Deskripsi Subjek Total subjek dalam penelitian ini berjumlah 68 orang, yang terdiri dari 34 ibu dan 34 orang anak. Tabel 4.1 Deskripsi Ibu
Kategori Suku
Agama Pekerjaan
Pedidikan Terakhir
Jumlah Subjek
Jawa
30
Melayu
1
Sunda
1
Tidak ada keterangan
2
Islam
33
Katolik
1
Ibu rumah tangga
15
PNS
5
Buruh
1
Wirausaha/wiraswasta
10
Tidak ada keterangan
3
SD
3
SMP
4
SMA
10
d1 – d3
3
S1
11
S2
1
Tidak ada keterangan
2
total
34
34
34
34
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Tabel 4.2 Deskripsi Anak Karakteristik Umur
Jumlah Subjek
10 tahun : 16 orang
16
11 tahun
16
Total
34
Jenis
12 tahun
1
13 tahun
1
Laki-laki
: 11 orang
11
kelamin
34 Perempuan
23
C. Deskripsi Data Penelitian Analisis deskriptif data penelitian bertujuan untuk mengetahui deskripsi umum dari kedua variabel penelitian. Dalam analisis deskriptif data ini, peneliti mendeskripsikan mengenai mean teoritis dan mean empiris dari tiap variabel yang ada. Nilai mean empiris diperoleh dari ratarata skor data penelitian dengan menggunakan program SPSS for windows versi 16.0. Nilai mean teoritis diperoleh dari perhitungan manual dengan menjumlahkan skor minimal dan skor maksimal kemudian dibagi dua. Dengan membandingkan nilai mean empiris dan mean teoritis ini dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
diperoleh informasi umum mengenai skor yang diperoleh subjek pada tiap variabel penelitian. Tabel 4.3 Deskripsi Data Penelitian Teoritik Variabel
N
Atribusi Motivasi
Empirik
Min
Max
Mean
SD
Min
Max
Mean
SD
79
79
395
237
52,67
201
372
304,65
37,47
58
58
290
174
38,67
115
340
205,79
41,06
Belajar
Berdasarkan tabel diatas nilai mean empirik atribusi sebesar 304,65 dan nilai mean teoritik atribusi sebesar 237, dapat dilihat bahwa nilai mean empirik atribusi lebih besar dari mean teoritiknya. Pada tabel diatas juga dapat dilihat bahwa nilai mean empirik motivasi belajar sebesar 205,79 lebih besar dari pada nilai mean teoritik motivasi belajar sebesar 174. Hal ini menunjukkan bahwa nilai rata-rata subjek penelitian dalam skala motivasi belajar tinggi. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa anak dalam penelitian ini memiliki motivasi belajar yang tinggi. Untuk dapat melihat dibalik nilai atribusi subjek penelitian, maka diperlukan deskripsi data dari dimensi atribusi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Tabel 4.4 Deskripsi Data Penelitian Dimensi Atribusi Teoritik Dimensi
N
Atribusi
Empirik
Min
Max
Mean
SD
Min
Max
Mean
SD
Terkontrol
40
40
200
120
26,67
99
190
154,18
19,52
Tidak
39
39
195
117
26
102
182
150,47
18,99
Internal
39
39
195
117
26
91
181
151
18,41
Eksternal
40
40
200
120
26,67
98
191
153,65
20,742
Terkontrol
20
20
100
60
13,33
46
95
77,44
9,69
20
20
100
60
13,33
45
95
76,74
10,73
19
19
95
57
12,67
45
89
73,56
9,59
20
20
100
60
13,33
53
96
76,91
10,82
terkontrol
internal Terkontrol eksternal Tidak terkontrol internal Tidak terkontrol eksternal
Berdasarkan tabel diatas, pada dimensi terkontrol, nilai mean empirik lebih besar dari pada mean teoritiknya. Hal ini menunjukkan bahwa subjek penelitian cenderung menilai bahwa anak mampu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
mengontrol faktor penyebab kesulitan belajar yang dialaminya. Pada dimensi tidak terkontrol, nilai mean empirik lebih besar dari pada mean teoritiknya. Hal ini menunjukkan bahwa subjek penelitian cenderung menilai anak tidak mampu mengontrol faktor penyebab kesulitan belajar yang dialaminya. Nilai mean empirik yang tinggi pada dimensi terkontrol dan tidak terkontrol ini menunjukkan bahwa subjek penelitian memahami bahwa ada faktor yang mampu dikontrol oleh anak dan ada faktor yang tidak mampu dikontrol oleh anak yang sama-sama memberikan pengaruh yang besar pada kesulitan belajar yang dialami oleh anak. Berdasarkan tabel diatas, pada dimensi internal, nilai mean empirik lebih besar dari pada nilai mean teoritik. Hal ini menunjukkan bahwa subjek penelitian cenderung menilai bahwa faktor penyebab kesulitan belajar anak merupakan faktor yang berasal dari dalam diri anak. Pada eksternal, nilai mean empirik lebih besar dari nilai mean teoritik. Hal ini menunjukkan bahwa subjek penelitian cenderung menilai bahwa faktor penyebab kesulitan belajar anak merupakan faktor yang berasal dari luar diri anak. Nilai mean empirik yang tinggi pada dimensi internal dan eksternal ini menunjukkan bahwa subjek penelitian memahami bahwa faktor yang berasal dari diri anak dan faktor yang bearsal dari luar anak sama-sama memberikan pengaruh yang besar pada kesulitan belajar yang dialami oleh anak. Berdasarkan tabel diatas,pada dimensi terkontrol internal, nilai mean empirik lebih besar dari nilai teoritik. Hal ini menunjukkan bahwa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
subjek penelitian menilai bahwa faktor internal merupakan faktor yang dapat dikontrol oleh anak. Pada dimensi tidak terkontrol internal, nilai mean empirik lebih besar dari nilai mean teoritik. Hal ini menunjukkan bahwa subjek penelitian menilai bahwa faktor internal merupakan faktor yang tidak dapat dikontrol oleh anak. Nilai mean empirik yang tinggi pada dimensi terkontrol internal dan tidak terkontrol internal ini menunjukkan bahwa subjek penelitian menilai bahwa ada faktor dari dalam diri anak yang dapat dikontrol oleh anak dan ada yang tidak dapat dikontrol oleh anak. Berdasarkan pada tabel diatas, pada dimensi terkontrol eksternal, nilai mean empirik lebih besar dari nilai mean teoritik. Hal ini menunjukkan bahwa subjek penelitian menilai bahwa faktor eksternal merupakan faktor yang dapat dikontrol oleh anak. Pada dimensi tidak terkontrol eksternal, nilai mean empirik lebih besar dari nilai mean teoritik. Hal ini menunjukkan bahwa subjek penelitian menilai bahwa faktor eksternal merupakan faktor merupakan faktor yang tidak dapat dikontrol oleh subjek. Nilai mean empirik yang tinggi pada dimensi terkontrol eksternal dan tidak terkontrol internal ini menunjukkan bahwa subjek penelitian menilai bahwa ada faktor dari luar diri anak yang dapat dikontrol oleh anak dan ada yang tidak dapat dikontrol oleh anak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
D. Hasil Penelitian 1. Uji Asumsi a. Uji Normalitas Uji Normalitas bertujuan untuk menganalisis apakah data penelitian yang telah dikumpulkan memiliki sebaran yang normal atau tidak (Santoso, 2010). Sebaran data yang normal memiliki nilai signifikan lebih besar dari 0,05. Uji normalitas pada penelitian ini menggunakan teknik Shapiro-Wilk dengan program SPSS for windows versi 16. Teknik Shapiro-Wilk digunakan dalam penelitian ini dikarena subjek pada penelitian terdiri dari 34 orang anak dan 34 orang ibu dimana jumlah tersebut masih berada dibawah 50 dan Teknik Shapiro-Wilk dianggap lebih akurat ketika menganalisis data ketika jumlah subjek dalam penelitian dibawah 50 orang. Tabel 4.5 Uji Normalitas H Shapiro Wilk a Variabel Statistic
df
Sig.
Atribusi i
0,916
34
0,012
Motivasi Belajar l
0,950
34
0,122
s
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Berdasarkan pada tabel diatas, nilai signifikan untuk sebaran data atribusi sebesar 0,012 (lebih kecil dari 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa data atribusi memiliki sebaran data yang tidak normal. Nilai signifikan untuk sebaran data motivasi belajar sebesar 0,122(lebih besar dari 0,05). hal ini menunjukkan bahwa sebaran data motivasi belajar berasal dari populasi yang sebarannya normal. Sebaran data dari skala atribusi mau pun motivasi belajar memiliki sebaran data yang normal. b. Uji Linearitas Uji Linearitas bertujuan untuk menguji hubungan antar variabel (Priyatno, 2010). Pola hubungan antar variabel yang linear memiliki nilai signifikan lebih kecil dari 0,05 (p <0,05). Uji linearitas pada penelitian ini menggunakan Test for Linearity program SPSS for windows versi 16.00. Tabel 4.6 Uji Liniearitas
Motivasi
Between
belajar*
Groups
Atribusi
F
Sig
(Combined)
11,35
0,006
Linearity
21,78
0,005
Deviation
10,96
0,007
from Linearity
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Nilai signifikans lineariti untuk variabel atribusi dan motivasi belajar sebesar 0,005 (p < 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa variabel atribusi dan motivasi belajar bersifat linear karena memiliki nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05. c. Uji Hipotesis Uji hipotesis dilakukan untuk menganalisis hipotesis penelitian yaitu adanya korelasi antara atribusi orang tua pada kesulitan belajar anak dan motivasi belajar anak. Uji hipotesis pada penelitian ini mengunakan metode Chi Square dalam program SPSS for windows versi 16.0. Tabel 4.7 Uji Hipotesis
Chi-Square Df Asymp. Sig.
Atribusi
Motivasi belajar
5,235a
3,059b
28
29
1,000
1,000
Berdasarkan tabel diatas, nilai signifikansi yang diperoleh sebesar 1,000 (lebih besar dari 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa hipotesis penelitian ditolak, dengan kata lain tidak terdapat hubungan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
antara atribusi orang tua pada kesulitan belajar anak dan motivasi belajar anak.
E. Pembahasan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara atribusi orang tua dan motivasi belajar anak. Berdasarkan hasil uji hipotesis dengan Chi Square dalam program SPSS for windows versi 16.00 nilai signifikansi yang diperoleh sebesar 1,000 (lebih besar dari 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa hipotesis penelitian ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara atribusi orang tua pada kesulitan belajar anak dan motivasi belajar anak. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan antribusi orang tua pada kesulitan belajar anak dan motivasi belajar anak. Hal ini dimungkinkan terjadi karena banyaknya faktor yang mempengaruhi motivasi belajar anak. Faktor- faktor yang mempengaruhi motivasi belajar anak ada yang berasal dari luar diri anak dan ada yang berasal dari dalam diri anak (Winkel dalam Khodijah, 2014). Faktor-faktor tersebut, baik intrinsik mau pun ekstrinsik memberikan pengaruhnya masing – masing pada motivasi belajar anak. Respon yang orang tua yang didasari oleh atribusi yang berikan kepada anak merupakan salah satu faktor eksternal dari beberapa faktor eksternal lainnya yang juga ikut turut mempengaruhi motivasi belajar anak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Hasil penelitian yang menunjukkan bahwa tidak ada hubungan atribusi orang tua pada kesulitan belajar anak dan motivasi belajar anak juga dapat dikarenakan ibu yang sebagai subjek penelitian bukanlah ibu dari anak yang juga menjadi subjek dalam penelitian ini. Bagaimana atribusi ibu dapat sampai pada anak hingga akhirnya dapat mempengaruhi motivasi belajar anak adalah melalui interaksi langsung antara ibu dan anak. Ibu dan anak yang menjadi subjek penelitian ini tidak datang dari keluarga yang sama sehingga interaksi antara ibu dan anak tidak terjadi. Berdasarkan pada deskriptif data didapati bahwa orang tua memahami bahwa ada faktor yang mampu dikontrol oleh anak dan ada faktor yang tidak mampu dikontrol oleh anak yang sama-sama memberikan pengaruh yang besar pada kesulitan belajar yang dialami oleh anak. Orang tua juga memahami bahwa faktor yang berasal dari diri anak dan faktor yang bearsal dari luar anak sama-sama memberikan pengaruh yang besar pada kesulitan belajar yang dialami oleh anak. Selain itu, subjek penelitian menilai bahwa ada faktor dari dalam diri anak yang dapat dikontrol oleh anak dan ada yang tidak dapat dikontrol oleh anak. Orang tua juga menilai bahwa ada faktor dari luar diri anak yang dapat dikontrol oleh anak dan ada yang tidak dapat dikontrol oleh anak. Berdasarkan hal tersebut terlihat bahwa orang tua memiliki padangan yang lebar mengenai faktor yang mempengaruhi kesulitan belajar anak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Berdasarkan pada pembahasan diatas, dapat dijelaskan bahwa atribusi tidak berkenaan langsung terhadap motivasi belajar dan perilaku orang tualah yang berkenaan langsung terhadap anak dalam interaksi orang tua dan anak. Selain itu dijelaskan pula bagaimana atribusi bukanlah satu-satunya yang mempengaruhi perilaku orang tua sehingga perilaku orang tua dapat berbeda dari hasil atribusi orang tua itu sendiri. Ditambah juga mengenai ada banyak faktor dari luar dan dalam diri anak yang memberikan pengaruh pada motivasi belajar anak, dan atribusi orang tua yang tercerminkan melalui perilaku orang tua hanyalah satu diataranya. Hal inilah yang dapat menjelaskan bagaimana tidak adanya hubungan antara atribusi orang tua pada kesulitan belajar anak dan motivasi belajar anak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN Berdasarkan pada hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara atribusi orang tua pada kesulitan belajar anak dan motivasi belajar anak.
B. SARAN 1. Subjek Penelitian Berdasarkan pada hasil penelitian, anak yang menjadi subjek pada penelitian ini memiliki motivasi belajar yang tinggi. Meskipun demikian, anak yang menjadi subjek pada penelitian ini diharapkan dapat terus menjaga motivasi belajarnya untuk tetap tinggi atau dengan kata lain menjaga semangat belajarnya untuk tetap tinggi, terutama ketika anak menghadapi kesulitan kesulitan dalam proses belajarnya. Berdasarkan pada hasil penelitian, orang tua yang menjadi subjek penelitian ini memiliki nilai atribusi yang tinggi. Dengan begitu orang tua sungguh diharapkan mampu memahami kebutuhan kebutuhan anaknya berdasarkan pada faktor kesulitan belajar dengan baik. Orang tua merupakan orang terdekat anak dan yang mampu membantu anak untuk mengatasi kesulitan belajarnya tersebut. Besar kemungkinan bagi orang tua untuk melakukan bias ketika mengatribusikan perilaku anak (Miller, 57
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
1995), namun sedapat mungkin orang tua diharapkan dapat belajar untuk memahami anaknya sesuai dengan kondisi sesungguhnya anak, hal ini akan sangat membantu orang tua sebagai landasan ketika orang tua berusaha untuk membantu anaknya dalam proses belajarnya.
2. Guru Bagi guru diharapkan untuk dapat memperbanyak waktu untuk berdiskusi dengan orang tua mengenai anak-anak didiknya, tentunya orang tua memiliki banyak masukkan mengenai faktor penyebab kesulitan belajar yang dihadapi oleh anak.
3. Penelitian Selanjutnya Bagi penelitian selajutnya dapat memperhitungkan beberapa kelemahan dalam penelitian ini yaitu : a. Skala atribusi pada penelitian ini hanya memasukan satu dimensi atribusi, yaitu dimensi terkontrol-tidakterkontrol. Bagi peneliti selajutnya diharapkan untuk dapat memasukkan ketiga dimensi secara lengkap, demi kesempurnaan data atribusi yang diambil. b. Subjek anak pada penelitian bukanlah anak yang memiliki karakteristik anak yang sedang mengalami kesulitan belajar, bagi penelitian selanjutnya yang tertarik untuk meneliti mengenai anak yang mengalami kesulitan belajar carilah subjek anak yang memang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
benar-benar mengalami dan memiliki ciri-ciri anak yang mengalami kesulitan belajar. c. Pada penelitian ini ibu dan anak yang menjadi subjek dalam penelitian ini bukan merupakan ibu dan anak kandungnya. Pada penelitian berikut perlu untuk benar-benar memilih ibu dan anak yang menjadi subjek penelitiannya adalah ibu dan anak yang berasal dari keluarga yang sama, hal ini memastikan bahwa benar terjadi interaksi antara ibu dan anak yang menjadi subjek dalam penelitian tersebut. d. Kelemahan pada penelitian ini adalah penelitian ini hanya dapat mengukur bagaimana atribusi orang tua pada kesulitan belajar anaknya namun tidak dapat mengukur setepat apakah atribusi orang tua mengenai keadaan anak yang sebenarnya. Selain melihat begaimana atribusi orang tua pada kesulitan belajar anak, peneliti selajutnya juga disarankan untuk melihat lebih lanjut mengenai seberapa tepat atribusi orang tua tersebut dengan keadaan anak yang sebenarnya. e. Ketika orang tua diminta untuk memberikan pendapat atau pandangannya mengenai anaknya, kemungkinan orang tua untuk melakukan bias sangat tinggi. Sangat disarankan bagi peneliti selanjutnya untuk mendampingi orang tua untuk dapat memberikan pendapatnya secara jujur mengenai anaknya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA Ahmadi, Abu dan Widodo Supriyono. 2013. Psikologi Belajar. edisi revisi. Jakarta: Rineka Cipta. Azizah, Emma Versia. 2014. Hubungan Motivasi Belajar dengan Kesiapan Kerja Siswa yang telah Mengikuti Praktek Kerja Industri pada Siswa Kelas XII Jurusan Tata Boga di SMK Negeri 6 Yogyakarta. Yogyakarta : Universitas Negeri Yogyakarta. Azwar, Saifuddin. 2009. Penyusunan Skala Psikologi (cetakan ke 12). Yogyakarta : Pustaka Belajar. Baron, R. A, & Byrne D E. 2004. Social Psychology. 10th ed. USA : Pearson. Baswedan, Anies Rasyid. 2014. Gawat Darurat Pendidikan di Indonesia. disampaikan dalam acara Silaturahmi Kementrian dengan Kepala Dinas tangal 1 Desember 2014. Jakarta. Chavira, Victor, Steveb R. Lopez, Jan Blacher and Johanna Shapiro. 2000. Latina Mothers’ Attributions, Emotions, and Reactions to the Problem Behaviors of their Children with Developmental Disabilities. Journal Child Psychol. Psychiat. Vol. 41, No. 2. Los Angeles : Cambridge University Press. Dalyono, Mohamad. 2010. Psikologi Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta. Dayakisni, T & Hudahniah. 2009. Psikologi Sosial. edisi revisi. Malang : UMM Press. Desmita, R. 2008. Psikologi Perkembangan. Bandung : PT.Remaja Rosdakarya. Djiwandono, Sri Esti Wuryani. 2008. Psikologi Pendidikan. Jakarta : Gramedia. Husdarta & Kusmaedi Nurlan. 2010. Pertumbuhan dan Perkembangan Peserta Didik (Olahraga dan Kesehatan). Bandung : Alfabeta. Irham, Muhamad dan Novan Ardy Wiyani. 2014. Psikologi Pendidikan Teori dan Aplikasi dalam Proses Pembelajaran. Yogyakarta: Ar-ruzz Media. Jamaris, Martini. 2013. Orientasi Baru dalam Psikologi Pendidikan, Bogor : Ghalia Indonesia. 60
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Khodijah, Nyayu. 2014. Psikologi Pendidikan. Jakarta : RajaGrafindo Persada. Miller, Scott A. 1995. Parents’s Attributions for Their Children’s Behavior. Journal Child Development. Vol. 66, No. 6. Florida : The Society for Research in Child Development, inc. Mustaqim. 2001. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta : Pustaka Belajar. Ormrod, Ellis Jeanne. 2009. Psikologi Pendidikan Membantu Siswa Tumbuh dan Berkembang. Terj.Wahyu Indianti dkk. Jakarta : Erlangga. Buku asli diterbitkan tahun 2008. Prawira, Purwa Atmaja. 2012. Psikologi Pendidikan dalam Perspektif Baru. Yogyakarta : Ar-ruzz Media. PISA. http://libang.kemdikbud.go.id/index.php/survei-internasional-pisa Priyatno, Dwi. 2010. Cara Mudah dan Cepat Melakukan Analisis Data Penelitian. Yogyakarta : Gava Media Santoso, Agung. 2010. Statistik untuk Psikologi: dari Blog Menjadi Buku. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma. Santrock, John W. 2002. Life-Span Development Perkembangan Masa Hidup Jilid 1. Terj. Juda Damanik dan Achmad Chusairi. Jakarta: Erlangga. Sarwono, Jonathan. 2006. Metodologi Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Yogyakarta: Graha Ilmu. Shaughnessy, John J., Eugene B. Zechmeister & Jeanne S. Zechmeister. 2007. Metodologi Penelitian Psikologi. edisi ke tujuh. Yogyakarta : Pustaka Belajar. Supratiknya, A. 2014. Pengukuran Psikologis. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma. Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan (pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung : Alfabeta. Suryabrata, Sumadi. 2003. Metodologi Penelitian. Jakarta : RajaGrafindo Persada. Tatang. 2012. Ilmu Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia. TIMSS. (2011, 15 Agustus). http://litbang.kemdikbud.go.id/index.php/timss
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Widi, Restu Kartiko. 2010. Asas Metodologi Penelitian. Yogyakarta: Graha Ilmu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
LAMPIRAN 1 Skala Atribusi dan Skala Motivasi Belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
SKALA PENELITIAN
Disusun oleh: Gloria Hartanti Simanjuntak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Yth. Orang tua yang turut berpartisipasi dalam penelitian ini.
Saya, Gloria Hartanti Simanjuntak adalah mahasiswa tingkat akhir Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma. Saat ini, saya sedang melakukan penelitian dalam tugas akhir saya. Perkenankan saya untuk mohon bantuan dan kesediaan Ibu untuk meluangkan waktu mengisi dua buah kuisioner ini. Masing-masing kuisioner berisi daftar pernyataan dan Ibu diminta untuk memberikan kesetujuan-ketidaksetujuan pada setiap pernyataan tersebut. Saya berharap Ibu dapat memberikan tanggapan pada kedua kuisioner ini sesuai dengan kondisi yang sebenarnya. Saya menjamin kerahasiaan dari identitas dan jawaban yang Ibu berikan dalam skala ini. Jika Ibu bersedia terlibat dalam penelitian ini silahkan mengisi identitas dan memberikan paraf pada halaman berikutnya. Untuk perhatian dan kesediaan Ibu saya mengucapkan terima kasih banyak.
Hormat saya,
Gloria Hartanti Simanjuntak 109114161/PSI/USD
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Identitas dan Pernyataan Kesediaan
Inisial
:__________________________________
Usia
:________tahun
Suku
:__________________________________
Agama
:__________________________________
Pekerjaan
:__________________________________
Pendidikan terakhir
:__________________________________
Identitas anak* Inisial
:__________________________________
Jenis kelamin
:__________________________________
Usia
:_______tahun
Kelas
:__________________________________
*identitas anak merupakan identitas dari anak Ibu yang sedang duduk dibangku SD atau kelas 1 SMP. Bila ibu memiliki anak lebih dari satu yang sedang duduk dikelas seperti yang disebutkan diatas maka Ibu boleh memilih salah satu dari anak Ibu tersebut.
Saya menyatakan bahwa saya bersedia mengisi skala penelitian ini dengan jawaban yang sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya.
Paraf _________________
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
KUISIONER 1
PETUNJUK PENGERJAAN Kuisioner ini bertujuan untuk melihat bagaimana orang tua memahami penyebab dari kesulitan belajar yang mungkin dialami oleh anak. Skala ini terdiri dari daftar pernyataan mengenai hal-hal yang menyebabkan kesulitan belajar yang mungkin dialami oleh anak. Ibu diminta untuk memberikan respon pada setiap pernyataan tersebut dengan memberikan tanda centang (√) pada pilihan respon yang tersedia. Pilihan respon pada skala ini adalah sebagai berikut : STM : Bila pernyataan SANGAT TIDAK MENYEBABKAN kesulitan belajar anak. TM
: Bila pernyataan TIDAK MENYEBABKAN kesulitan belajar anak.
N
: Bila ibu TIDAK MENENTUKAN PENDAPAT pada penyataan
tersebut. M
: Bila pernyataan MENYEBABKAN kesulitan belajar anak
SM
: Bila pernyataan SANGAT MENYEBABKAN kesulitan belajar
anak. Contoh : No 1
Pernyataan
STM
TM
Ketahan tubuh yang lemah.
N
M
SM √
Contoh menunjukkan bahwa ketahanan tubuh yang lemah sangat menyebabkan kesulitan belajar anak.
Dalam skala ini tidak terdapat jawaban yang salah atau benar. Responlah setiap pernyataan sesuai dengan penilaian Ibu yang sesunguhnya dan usahakanlah untuk mengisi setiap pernyataan yang ada.
= SELAMAT MENGERJAKAN =
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Seandainya, ibu menemukan anak ibu mengalami kesulitan dalam proses belajarnya, menurut ibu dari daftar pernyataan dibawah ini manakah yang sangat menyebabkan–sangat tidak menyebabkan kesulitan belajar yang mungkin dialami oleh anak tersebut?
No 1.
Pernyataan Jarang sarapan sebelum berangkat ke sekolah.
2
Ketahan tubuh yang lemah.
3
Kurang menaruh perhatian pada pelajaran.
4
Kurangnya perhatian anak pada buku pelajaran yang dibutuhkannya.
5
Letak sekolah yang berada di lingkungan yang kurang mendukung proses belajar mengajar.
6
Teman yang memberikan pengaruh yang kurang baik pada anak.
7
Banyaknya kegiatan yang diikuti anak diluar jam sekolah.
8
Tidur larut malam.
9
Kelemahan fisik anak.
10
Kurangnya usaha dalam memahami pelajaran.
11
Tipe anak yang memang pemalu,
STM
TM
N
M
SM
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
sehingga anak sungkan menceritakan kesulitan belajarnya. 12
Kurangnya kesadaran untuk memeliharan buku catatan, LKS atau alat-alat sekolah lainnya.
13
Guru yang menaruh standar yang terlalu tinggi bagi kemampuan rata-rata peserta didik.
14
Kebiasaan bermain bersama teman-teman yang mengurangi waktu untuk belajar diluar jam sekolah.
15
Perkembangan teknologi yang mempermudah anak untuk mengakses game online (atau hal lain yang mengganggu fokus belajarnya).
16
Jarang berolah raga.
17
Sakit yang kambuhan.
18
Mudah menyerah pada materi pelajaran yang susah.
19
Tipe anak yang sungkan untuk bertanya pada orang lain mengenai materi pelajaran yang sulit baginya.
20
Posisi duduk dibangku belakang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
ketika belajar dikelas. 21
Kelas yang kurang mendukung kegiatan belajar mengajar, seperti pencahaayaan dan atau sirkulasi udara yang kurang baik.
22
Keasyikan bermain (seperti bemain game di laptop atau di smartphone)
23
Semakin banyaknya pilihan permainan atau komik yang sangat menarik perhatian anakanak.
24
Waktu istirahat yang kurang.
25
Kondisi kesehatan anak yang tidak stabil.
26
Jarang membaca buku.
27
Kelemahan yang memang dimiliki anak dalam memahami pelajaran.
28
Belum terbiasanya anak untuk merawat buku atau peralatan sekolahnya yang penting.
29
Game, Film atau hal lain semacamnya yang tersedia sekarang yang cukup mampu mengalihkan perhatian anak.
30
Perbeda pendapat anak dan orang tua mengenai kedisiplinan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
belajar. 31
Permasalahan pribadi dalam keluarga.
32
Kebiasaan bangun pagi telat.
33
Fisik anak yang mudah letih.
34
Kurang membiasakan diri untuk mengulang pelajaran dirumah.
35
Kurangnya bimbingan dlm memahami pelajaran dikelas.
36
Kebiasaan lupa membawa catatan atau buku pelajaran yang dibutuhkan kesekolah.
37
Sekolah yang berlokasi di lingkungan ramai dan menganggu kegiatan belajar mengajar.
38
Pengaruh yang kurang baik yang diterima anak dari temannya.
39
Kurangnya perhatian yang diterima oleh anak.
40
Jajanan yang kurang sehat yang banyak dijual dilingkungan sekolah.
41
Efek dari sakit keras yang membuat kondisi fisik anak lemah.
42
Kurang menaruh minat pada pelajaran yang sulit baginya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
43
Bakat pada bidang lain (sulap, basket, renang, memasak) yang tidak terkait dengan pelajarannya.
44
Kesukaan anak menggangu guru ketika mengajar.
45
Guru yang mengunakan metode mengajar yang kurang sesuai dengan tipe belajar anak.
46
Kurang mendengarkan nasehat orang tua.
47
Guru yang kurang membangun relasi dekat dan akrab dengan muridnya.
48
Kebiasaan makan yang kurang baik.
49
keterbatasan pada alat indra seperti pendengaran atau penglihatan.
50
Kebiasaan mengabaikan pelajaran yang sulit.
51
Temperamen anak yang tinggi sehingga mudah marah dan kurang sabar.
52
Kurangnya perhatian pada kelengkapan buku catatan atau buku pelajaran yang dibutuhkan dalam belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
53
Kualitas bangunan sekolah yang kurang baik.
54
Pilihan untuk lebih fokus pada kegiatan diluar sekolah sehingga waktu untuk mengerjakan tugas berkurang.
55
Kurangnya perhatian khusus yang memang dibutuhkan anak.
56
Kurang mengkonsumsi sayuran, buah dan atau makanan bergizi lainnya.
57
Mata yang rabun dan mudah perih.
58
Kurang mau mempertahankan perhatian pada pelajaran ketika belajar dikelas.
59
Tipekal anak yang hiperaktif yang susah untuk duduk dengan tenang.
60
Kurang mengunakan kemajuan teknologi seperti internet untuk mendukung kegiatan belajar.
61
Guru yang kurang kompeten dalam mata pelajaran yang diampunya.
62
Kecenderungan untuk tertarik pada hal yang mampu dikuasainya namun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
mengabaikan hal-hal yang kurang mampu dikuasainya. 63
Perasaan anak yang merasa kurang diperhatikan.
64
Kurang suka berolah raga
65
Kesulitan untuk masuk sekolah karena sakit.
66
Jarang meminta bantuan mengenai materi pelajaran yang sulit
67
Temperamen anak keras dan susah menerima nasehat.
68
Kesukaan anak memilih tempat duduk dikelas yang kurang mendukungnya untuk mengikuti pelajaran dengan baik.
69
Sekolah yang belum lengkap alat-alat laboratoriumnya, atau buku-buku perpustakaannya, atau alat-alat olahraganya, atau hal-hal lain yang semacamnya.
70
Kebiasaan mengabaikan pendapat orang lain yang berbeda dengan pendapatnya.
71
Masalah pribadi yang dialami oleh anak.
72
Kemalasan.
73
Sakit parah sehingga sering tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
masuk sekolah. 74
Kecenderungan untuk menghidar ketika ditanya mengenai pelajaran disekolah.
75
Kurang teman untuk menemani belajar.
76
Cuek pada buku pelajaran yang dibutuhkan ketika belajar.
77
Kelas yang pencahayaannya kurang.
78
Kurang mampu mengatur waktu.
79
Kurang mampu mengkomunikasikan kesulitan belajar pada guru atau orang tua.
Periksalah kembali jawaban anda, pastikan bahwa setiap pernyataan telah direspon.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
SKALA PENELITIAN
Disusun oleh: Gloria Hartanti Simanjuntak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Saya, Gloria Hartanti Simanjuntak adalah mahasiswa tingkat akhir Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma. Saat ini, saya sedang melakukan penelitian dalam tugas akhir saya. Perkenankan saya untuk mohon bantuan dan kesediaan Saudara untuk meluangkan waktu mengisi kuisioner ini. Kuisioner berisi daftar pernyataan dan Saudara diminta untuk memberikan kesetujuan-ketidaksetujuan pada setiap pernyataan tersebut. Saya berharap Saudara dapat memberikan tanggapan pada kuisioner ini sesuai dengan kondisi yang sebenarnya. Saya menjamin kerahasiaan dari identitas dan jawaban yang Saudara berikan dalam skala ini. Jika Saudara bersedia terlibat dalam penelitian ini silahkan mengisi identitas dan memberikan paraf pada halaman berikutnya. Untuk perhatian dan kesediaannya saya mengucapkan terima kasih banyak.
Hormat saya,
Gloria Hartanti Simanjuntak 109114161/PSI/USD
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
Identitas dan Pernyataan Kesediaan
Inisial
:__________________________________
Jenis kelamin
:__________________________________
Usia
:_______tahun
Kelas
:__________________________________
Saya menyatakan bahwa saya bersedia mengisi skala penelitian ini dengan jawaban yang sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya.
Paraf __________________
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
PETUNJUK PENGERJAAN
Kuisioner ini bertujuan untuk melihat bagaimana motivasi belajar yang Saudara. Saudara diminta untuk memberikan respon pada setiap pernyataan tersebut dengan memberikan tanda centang (√) pada pilihan respon yang tersedia. Pilihan respon pada skala ini adalah sebagai berikut : STS
: Bila pernyataan SANGAT TIDAK SESUAI dengan kondisi
Saudara TS
: Bila pernyataan TIDAK SESUAI dengan kondisi Saudara.
N
: Bila Sausara TIDAK MENENTUKAN PENDAPAT pada
pernyataan tsb. S
: Bila pernyataan SESUAI dengan kondisi Saudara.
SS
: Bila pernyataan SANGAT SESUAI dengan kondisi Saudara.
Contoh : No 1
Pernyataan
STS
TS
Saya suka berdiskusi mengenai
N
S
SS √
materi pelajaran bersama teman-teman.
Dalam skala ini tidak terdapat jawaban yang salah atau benar. Responlah setiap pernyataan sesuai dengan keadaan Saudara yang sesungguhnya dan usahakanlah untuk mengisi setiap pernyataan yang ada.
= SELAMAT MENGERJAKAN =
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
No 1
Pernyataan Saya suka mengajukan pertanyaan mengenai bermacam-macam hal.
2
Saya suka bertanya atau berpendapat mengenai hal-hal yang menyangkut materi yang sedang saya pelajari disekolah.
3
Saya selalu menyelesaikan tugas sekolah saya.
4
Saya terburu-buru ketika berangkat kesekolah.
5
Saya membaca materi pelajaran sebelum dipelajari esok hari.
6
Saya butuh diingatkan terlebih dahulu untuk mengerjakan tugas sekolah saya.
7
Saya suka mengajukan pertanyaan-pertanyaan walau pun terkadang jawaban yang saya terima tidak membantu saya untuk lebih memahami materi.
8
Saya membutuhkan dorongan lebih dari orang tua saya untuk menyelesaikan tugas sekolah saya dirumah.
9
Saya membaca buku-buku yg
STS
TS
N
S
SS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
terkait dengan pelajaran sekolah saya. 10
Saya jarang meminta bantuan untuk mengerjakan tugas sekolah yang sebenarnya sulit bagi saya.
11
Saya selalu membawa bahan atau alat yang diminta guru untuk dibawa kesekolah.
12
Saya sesekali suka meminta ijin pada orang tua tidak berangkat kesekolah.
13
Saya suka mengajukkan diri untuk menjadi koordinator dalam kerja kelompok.
14
Saya lambat bergerak ketika dimintai tolong untuk mengerjakan sesuatu.
15
Saya mengerjakan ulang tugastugas saya yang mendapatkan nilai rendah.
16
Saya merasa takut sebelum menghadapi ujian pada pelajaran yang sulit bagi saya.
17
Saya tertarik mendengarkan cerita-cerita yang berkaitan dengan pelajaran sekolah.
18
Saya tidak tertarik untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
membaca. 19
Saya memiliki kebiasaan untuk selalu menyelesaikan tugas sekolah saya jauh hari sebelum dikumpulkan.
20
Saya suka lupa menaruh topi atau dasi sekolah saya.
21
Saya suka mengajukan diri untuk membawa bahan-bahan khusus yang dibutuhkan dalam pelajaran pratikum.
22
Saya terburu-buru dalam memperiapkan diri untuk menghadapi ujian sekolah.
23
Saya mempelajari materi pelajaran yang sama beberapa kali dirumah.
24
Saya menangis ketika nilai ujian saya rendah.
25
Saya mengatur dan memeriksa ulang buku yang akan saya bawa kesekolah.
26
Saya jarang berkunjung ke perpustakaan.
27
Saya merawat topi, dasi, tali pingang dan seragam sekolah saya dengan baik.
28
Saya lupa pergi mengerjakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
tugas bersama kelompok belajar saya. 29
Saya menjadi ketua dalam kelompok belajar.
30
Saya terburu-buru dalam mengerjakan tugas sekolahnya.
31
Saya membaca buku pelajaran berulang-ulang untuk dapat lebih memahami materinya.
32
Saya mengerjakan ulang tugas saya yang mendapatkan nilai rendah hanya jika diminta oleh guru.
33
Saya mencatat materi pelajaran dengan lengkap.
34
Saya terlihat tidak tertarik untuk mengikuti les.
35
Saya meminjam buku yang tidak saya miliki untuk membantu saya mengerjakan tugas dengan lebih baik.
36
Saya terlalu letih untuk belajar dirumah pada malam hari karena kegiatan saya penuh seharian.
37
Saya mengerjakan tugas saya tanpa diingatkan atau disuruh oleh orang tua.
38
Saya membutuhkan pengawasan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
dari orang tua saya untuk dapat disiplin mengerjakan tugas dirumah. 39
Saya menanyakan letak kesalahan yang saya buat kepada guru ketika tugas atau ujian saya mendapatkan nilai yang rendah.
40
Saya tidak bersemangat mengerjakan tugas dari mata pelajaran yang sulit bagi saya.
41
Saya suka berdiskusi mengenai materi pelajaran.
42
Saya mengalihkan perhatian saya pada hal-hal lain seperti mencoret-coret dibuku catatan, melamun, memainkan pensil atau penghapus ditengah-tengah kegiatan belajar saya.
43
Saya aktif ketika bekerja dalam kelompok.
44
Saya sesekali suka membolos sekolah.
45
Saya mengikuti lomba yang menyangkut pelajaran yang diselengarakan sekolah atau diluar sekolah.
46
Saya terkadang menunda mengerjakan tugas sekolah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
47
Saya membuka internet untuk membantu saya lebih memahami materi pelajaran.
48
Ketika saya menemukan kesusahan dalam mengerjakan tugas maka saya meningalkan tugas tersebut dan mulai mengerjakan hal-hal yang lain.
49
Saya bersemangat mengikuti les.
50
Saya memiliki buku pelajaran yang lengkap namun jarang membacanya dirumah.
51
Saya menyadari akan kewajiban saya sebagai pelajar, sehingga kegiatan yang saya ikuti diluar sekolah adalah kegiatan yang mendukung kegiatan belajar saya disekolah.
52
Saya mengikuti berbagai macam kegiatan diluar sekolah, yang mana kegitan tersebut tidak berhubungan dengan pelajaran sekolah.
53
Saya menambahkan jawaban untuk tugas sekolah saya dengan hal-hal yang menarik yang saya peroleh dari majalah, koran atau internet.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
54
Saya terbiasa untuk mengerjakan tugas sekolah semalam sebelum tugas tersebut akan dikumpulkan.
55
Saya yakin pada kemampuan saya dalam memahami pelajaran.
56
Saya jarang mau membahas tugas atau ulangan saya yang mendapatkan nilai rendah.
57
Saya mencari artikel-artikel yang terkait dengan pelajaran melalui internet.
58
Saya sering merasa cukup akan pemahaman yang mungkin sebenarnya masih kurang mengenai suatu materi pelajaran.
59
Saya memeriksa kembali tugas yang telah saya kerjakan untuk memastikan bahwa tugasnya telah dikerjakan dengan baik.
60
Saya mengerjakan tugas sampai larut malam untuk dikumpulkan esok harinya.
61
Saya terbiasa untuk langsung mengerjakan tugas sekolah pada hari ketika tugas tersebut diberikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
62
Saya ragu-ragu untuk mengemukakan pendapat saya ketika berdiskusi mengenai materi pelajaran.
63
Saya akan terus bertanya sampai saya menemukan jawaban yang memuaskan saya.
64
Saya sering ragu akan hasil kerja pada tugas sekolah saya.
65
Saya suka belajar bersama teman-teman saya untuk membantu saya lebih memahami materi pelajaran.
66
Saya sering merasa cukup akan pemahaman saya mengenai suatu materi pelajaran.
67
Saya merasa puas ketika selesai mengerjakan tugas sekolah saya.
68
Saya terkadang merasa tertekan akan tugas-tugas sekolah saya.
69
Saya suka mengajak temanteman saya untuk belajar bersama.
70
Saya ragu-ragu untuk memberikan jawaban yang berbeda dari teman saya ketika mengerjakan tugas sekolah.
71
Saya suka mendiskusikan hal-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
hal yang belum saya pahami. 72
Saya merasa malu ketika nilai rapot saya rendah.
73
Saya meminjam buku pelajaran yang tidak saya miliki dari perpustakaa atau teman untuk membantu saya lebih memahami materi pelajaran.
74
Saya jarang bertanya mengenai bermacam-macam hal.
75
Saya membuat jadwal sendiri untuk mengerjakan tugas-tugas sekolah.
76
Saya butuh diingatkan untuk mengerjakan tugas sekolah.
77
Saya sering menambahkan halhal unik dalam tugas sekolah seperti menempelkan dedaunan atau serangga-serangga.
78
Saya melakukan kebiasaan belajar yang sama seperti kebanyakan teman disekolah.
79
Saya selalu mencari waktu untuk membaca kembali materi yang sulit dipahami.
80
Saya sering merasa takut untuk melakukan kesalahan ketika mengerjakan tugas atau ujian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
Periksalah kembali jawaban anda, pastikan bahwa setiap pernyataan telah direspon. = TERIMA KASIH =
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
LAMPIRAN 2 Hasil Seleksi Aitem Skala Atribusi dan Motivasi Belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
Seleksi Aitem Atribusi
Item-Total Statistics Cronbach's Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Corrected ItemItem Deleted
Total Correlation
Alpha if Item Deleted
1
293.2750
2546.717
.450
.975
2
292.4250
2519.122
.762
.975
3
292.5000
2546.154
.579
.975
4
294.3750
2584.651
.201
.975
5
292.6000
2532.246
.688
.975
6
293.2250
2520.743
.599
.975
7
292.6000
2556.708
.453
.975
8
293.3500
2554.695
.403
.975
9
292.5000
2543.795
.637
.975
10
292.7750
2517.358
.709
.975
11
292.6250
2541.010
.702
.975
12
293.3750
2522.702
.669
.975
13
293.0750
2552.020
.451
.975
14
293.4000
2560.451
.379
.975
15
293.0750
2542.584
.570
.975
16
292.5000
2547.077
.569
.975
17
294.1000
2569.323
.313
.975
18
292.9000
2542.605
.530
.975
19
292.9000
2552.195
.456
.975
20
292.7500
2552.141
.519
.975
21
293.3250
2563.199
.360
.975
22
292.7750
2551.615
.505
.975
23
292.4250
2535.020
.618
.975
24
292.9750
2552.640
.404
.975
25
292.6250
2548.189
.643
.975
26
292.5750
2539.020
.667
.975
27
292.7000
2533.190
.644
.975
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
28
292.7750
2533.307
.666
.975
29
293.4750
2567.692
.307
.975
30
292.7250
2527.948
.644
.975
ti31
293.5250
2566.615
.341
.975
32
292.8250
2561.430
.434
.975
33
293.3000
2548.728
.477
.975
34
292.7750
2555.871
.572
.975
35
292.7250
2558.922
.580
.975
36
292.7750
2556.487
.511
.975
37
292.9000
2529.579
.657
.975
38
293.1250
2518.471
.656
.975
39
292.7500
2537.885
.629
.975
40
293.0000
2513.026
.758
.975
41
293.4500
2522.613
.750
.975
42
292.6250
2520.497
.697
.975
43
292.8250
2555.943
.554
.975
44
294.5500
2568.562
.371
.975
45
293.3000
2550.677
.412
.975
46
292.8250
2555.994
.519
.975
47
292.9250
2542.892
.616
.975
48
292.7500
2550.038
.608
.975
49
293.3500
2545.772
.526
.975
50
292.6500
2551.208
.460
.975
51
292.6000
2552.554
.566
.975
52
293.0500
2539.690
.573
.975
53
292.7500
2548.295
.589
.975
54
293.7500
2530.603
.616
.975
55
293.2750
2528.820
.593
.975
56
292.8250
2549.533
.555
.975
57
293.1500
2547.208
.490
.975
58
292.6000
2522.708
.729
.975
59
292.6250
2537.317
.720
.975
60
293.0750
2543.251
.508
.975
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
61
293.5750
2554.507
.398
.975
62
292.7500
2543.321
.624
.975
63
293.3000
2540.164
.649
.975
64
292.9500
2538.921
.669
.975
65
294.0250
2563.512
.370
.975
66
293.0750
2525.969
.654
.975
67
293.1750
2531.943
.610
.975
68
292.9500
2540.254
.579
.975
69
293.1250
2535.702
.580
.975
70
293.1250
2532.317
.576
.975
71
293.5000
2550.410
.476
.975
72
292.8250
2522.763
.666
.975
73
292.3750
2528.138
.722
.975
74
292.5250
2519.281
.730
.975
75
293.0750
2507.815
.794
.975
76
293.8500
2545.362
.493
.975
77
293.0000
2515.487
.798
.975
78
293.1750
2516.148
.719
.975
79
292.8250
2526.917
.697
.975
80
292.7250
2521.948
.739
.975
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
Seleksi Aitem Motivasi Belajar
Item-Total Statistics Cronbach's Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Corrected ItemItem Deleted
Total Correlation
Alpha if Item Deleted
1
272.2941
1913.244
-.146
.903
2
271.7059
1862.032
.617
.900
3
271.1765
1873.180
.455
.901
4
272.7353
1835.716
.476
.899
5
272.2941
1846.759
.453
.900
6
272.5000
1822.561
.565
.899
7
272.5588
1968.133
-.542
.907
8
272.7647
1823.761
.544
.899
9
271.7941
1840.290
.678
.899
10
272.7059
1867.365
.270
.901
11
271.2059
1863.744
.579
.900
12
272.0000
1866.000
.221
.901
13
272.8824
1841.743
.524
.899
14
272.2353
1858.064
.359
.900
15
272.0588
1859.148
.442
.900
16
273.1176
1853.622
.344
.900
17
271.7941
1842.956
.627
.899
18
271.8235
1853.968
.526
.900
19
271.9118
1861.113
.438
.900
20
272.0000
1868.121
.316
.901
21
272.5588
1862.254
.371
.900
22
272.1765
1847.847
.463
.900
23
272.4118
1825.401
.706
.898
24
272.2353
1886.670
.097
.902
25
271.8529
1850.250
.421
.900
26
273.1176
1865.258
.295
.901
27
272.0588
1833.148
.608
.899
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
28
271.9118
1852.750
.505
.900
29
273.4118
1859.280
.337
.901
30
272.0294
1884.817
.135
.902
31
272.2353
1825.519
.646
.898
32
271.9706
1849.060
.509
.900
33
271.6471
1844.296
.533
.899
34
272.2353
1858.731
.384
.900
35
272.0294
1848.151
.449
.900
36
272.3824
1851.152
.401
.900
37
272.3235
1832.165
.556
.899
38
271.6765
1532.771
.398
.930
39
272.3824
1867.213
.271
.901
40
272.3529
1832.357
.537
.899
41
271.8529
1859.220
.362
.900
42
271.6765
1850.347
.514
.900
43
272.0294
1844.817
.575
.899
44
271.2647
1893.352
.068
.902
45
272.9412
1881.390
.130
.902
46
272.6471
1836.660
.512
.899
47
272.2059
1856.229
.362
.900
48
272.3235
1847.195
.388
.900
49
272.3824
1859.637
.327
.901
50
272.3824
1834.001
.571
.899
51
271.9706
1868.999
.301
.901
52
272.9118
1848.568
.415
.900
53
272.6176
1837.698
.517
.899
54
273.4118
1867.462
.265
.901
55
271.5294
1895.045
.056
.902
56
272.1176
1826.713
.596
.899
57
272.4706
1851.590
.393
.900
58
272.6765
1846.104
.467
.900
59
271.7059
1864.396
.402
.900
60
272.3529
1825.084
.580
.899
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
61
272.7353
1865.413
.265
.901
62
272.3824
1856.001
.365
.900
63
272.6176
1922.183
-.217
.904
64
273.1765
1889.180
.084
.902
65
272.4118
1836.916
.517
.899
66
272.9412
1890.057
.071
.902
67
271.8235
1902.574
-.047
.903
68
272.1471
1845.220
.469
.900
69
272.5882
1841.098
.476
.899
70
272.5588
1837.890
.528
.899
71
272.1176
1854.592
.429
.900
72
273.3235
1863.256
.251
.901
73
272.1176
1836.531
.504
.899
74
272.2941
1878.699
.175
.902
75
272.4412
1843.527
.487
.900
76
272.2941
1827.305
.618
.899
77
272.9706
1911.060
-.116
.904
78
273.2647
1928.261
-.302
.904
79
271.9412
1845.512
.565
.899
80
273.2353
1865.276
.299
.901
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
LAMPIRAN 3 Reliabilitas Skala Atribusi dan Motivasi Belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
Uji Reliabilitas Atribusi
Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items .975
80
Uji Reliabilitan Motivasi Belajar
Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items .902
80
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
LAMPIRAN 4 Uji Deskriptif Mean Empirik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
Descriptive Statistics N
Range
Minimum
Maximum
Mean
Std. Deviation
Atribusi
34
171
201
372
304.65
37.473
motivasibelajar
34
225
115
340
205.79
41.058
Valid N (listwise)
34
Descriptive Statistics N
Minimum
Maximum
Mean
Std. Deviation
terkontrol
34
99
190
154.18
19.515
tidakterkontrol
34
102
182
150.47
18.985
internal
34
91
181
151.00
18.408
eksternal
34
98
191
153.65
20.742
terkontrolinternal
34
46
95
77.44
9.683
terkontroleksternal
34
45
95
76.74
10.726
tidakterkontrolinternal
34
45
89
73.56
9.589
tidakterkontroleksternal
34
53
96
76.91
10.819
Valid N (listwise)
34
One-Sample Statistics N
Mean
Std. Deviation
Std. Error Mean
Atribusi
34
304.65
37.473
6.427
motivasibelajar
34
205.79
41.058
7.041
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
One-Sample Test
Test Value = 0
95% Confidence Interval of the Difference Mean t Atribusi
motivasibelajar
df
Sig. (2-tailed)
Difference
Lower
Upper
47.404
33
.000
304.647
291.57
317.72
29.226
33
.000
205.794
191.47
220.12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
LAMPIRAN 5 Uji Normalitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
Case Processing Summary Cases Valid N
Missing
Percent
N
Total
Percent
N
Percent
Atribusi
34
100.0%
0
.0%
34
100.0%
motivasibelajar
34
100.0%
0
.0%
34
100.0%
Tests of Normality Kolmogorov-Smirnova Statistic
df
Shapiro-Wilk
Sig.
Statistic
df
Sig.
Atribusi
.142
34
.080
.916
34
.012
motivasibelajar
.114
34
.200*
.950
34
.122
a. Lilliefors Significance Correction *. This is a lower bound of the true significance.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
Descriptives Statistic Atribusi
Mean
304.65
95% Confidence Interval for Lower Bound
291.57
Mean
Upper Bound
306.62
Median
314.50 1.404E3
Std. Deviation
37.473
Minimum
201
Maximum
372
Range
171
Interquartile Range
32
Skewness
-1.048
.403
1.628
.788
Mean
205.79
7.041
95% Confidence Interval for Lower Bound
191.47
Mean
220.12
Kurtosis motivasibelajar
6.427
317.72
5% Trimmed Mean
Variance
Std. Error
Upper Bound
5% Trimmed Mean
204.46
Median
208.00
Variance Std. Deviation
1.686E3 41.058
Minimum
115
Maximum
340
Range
225
Interquartile Range Skewness Kurtosis
45 .661
.403
2.484
.788
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
Atribusi Atribusi Stem-and-Leaf Plot Frequency
Stem &
3,00 Extremes 1,00 2 . 1,00 2 . 7,00 2 . 11,00 3 . 6,00 3 . 3,00 3 . 1,00 3 . 1,00 Extremes Stem width: Each leaf:
Leaf (=<239) 5 6 8899999 00011111111 222223 444 6 (>=372)
100 1 case(s)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
motivasibelajar motivasibelajar Stem-and-Leaf Plot Frequency
Stem &
1,00 1 ,00 1 4,00 1 4,00 1 4,00 1 8,00 2 7,00 2 5,00 2 1,00 Extremes Stem width: Each leaf:
. . . . . . . .
Leaf 1 5555 6777 8889 00000111 2222223 44555 (>=340)
100 1 case(s)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
LAMPIRAN 6 Uji Linearitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
ANOVA Table
Sum of Squares motivasibelajar Between * Atribusi
(Combined)
Groups
df
Mean Square
F
Sig.
54767.892
28
1955.996
11.350
.006
3753.522
1
3753.522
21.781
.005
51014.371
27
1889.421
10.964
.007
861.667
5
172.333
55629.559
33
Linearity
Deviation from Linearity Within Groups
Total
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
LAMPIRAN 7 Uji Hipotesis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
Test Statistics Atribusi Chi-Square df Asymp. Sig.
Motivasibelajar 5.235a
3.059b
28
29
1.000
1.000
a. 29 cells (100,0%) have expected frequencies less than 5. The minimum expected cell frequency is 1,2.
b. 30 cells (100,0%) have expected frequencies less than 5. The minimum expected cell frequency is 1,1.