HUBUNGAN ANTARA RENTABILITAS DENGAN LIKUIDITAS PADA PT.BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH PUDUARTA INSANI TEMBUNG Early Ridho Kismawadi Institut Agama Islam Negeri Langsa Email:
[email protected]
Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah terdapat hubungan negatif antara return on asset, return on equity, dan efisiensi operasi dengan cash rasio. Populasi dalam penelitian ini adalah rasio keuangan dari PT. BPRS Puduarta Insani Tembung periode Januari 2009 sampai Maret 2011. Variabel dalam penelitian ini terdiri dari cash rasio (Y) dan return on asset (X1), return on equity(X2) dan efisiensi operasi (X3). Dari hasil pengolahan data diketahui bahwa Variabel return on asset mempunyai hubungan yang negatif dan signifikan terhadap cash rasio. Selanjutnya Variabel return on equity mempunyai hubungan yang positif dan signifikan terhadap cash rasio. Variabel efisiensi operasi mempunyai hubungan yang positif dan tidak signifikan terhadap cash rasio. Kata Kunci: likuiditas, profitabilitas, rasio.
Abstract RELATIONSHIP BETWEEN RENTABILITY AND LIQUIDITY IN PT BPRS PUDUARTA INSANI TEMBUNG Iqtishadia, Vol. 7, No.1, Maret 2014
1
Early Ridho Kismawadi
This study is proposed to know whether there is any negative relationship between return on asset.return on equity and operational efficiency with cash ratio. Population of this study is financial ratio of PT BPRS PuduartaInsaniTembung from January 2009 to March 2011. Variable of this study consists of cash ratio (Y), return on asset (X1), return on equity (X2), and operational efficiency (X3). From the processing data showed that return on asset variable has negative and significant relationship toward cash ratio. Then, return on equity variable has positive and significant relationship toward cash ratio. Operational efficiency variable has positive and insignificant relationship toward cash ratio. Keywords: Liquidity, Profitability, Ratio
A. Pendahuluan Mengetahui kondisi perusahaan merupakan hal yang sangat penting diperhatikan, terutama yang berkaitan dengan keuangan perusahaan. Hal tersebut dimaksudkan untuk mencapai tujuan yang telah direncanakan sebelumnya dan mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan yang akan mempengaruhi kinerja operasional dan bahkan akan menjadikan tujuan perusahaan sulit tercapai. Salah satu tujuan perusahaan adalah meningkatkan nilai jual perusahaan tersebut jika perusahaan tersebut telah go public, atau memperoleh laba yang maksimal dari aktifitas perusahaan. Penyesuaian terhadap kondisi ekonomi merupakan hal yang wajib dilakukan agar perusahaan dapat terus bertahan dalam menjalankan kegiatan operasional perusahaan, penyesuaian harus dilakukan terhadap perubahan-perubahan yang terjadi di dalam lingkungan perusahaan, ekonomi regional bahkan perubahan yang terjadi pada kondisi ekonomi global. Dalam praktiknya masalah yang muncul sangat beragam, salah satunya adalah masalah likuiditas dan rentabilitas, analisis rasio likuiditas berfungsi untuk menunjukkan atau mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban yang sudah jatuh tempo, baik kewajiban kepada pihak luar perusahaan 2
Iqtishadia, Vol. 7, No.1, Maret 2014
Hubungan Antara Rentabilitas dengan Likuiditas....
(likuiditas badan usaha) maupun didalam perusahaan(likuiditas perusahaan)(Kasmir, 2010). Sedangkan rasio rentabilitas atau profitabilitas adalah menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu, rentabilitas perusahaan dapat diketahui dengan membandingkan antara laba yang diperoleh dalam suatu periode dengan jumlah aktiva atau jumlah modal perusahaan tersebut(Munawir, 2007). Likuiditas dan rentabilitas memiliki hubungan yang unik, yaitu dapat saling bertentangan antara satu dengan yang lainnya, karena dengan meningkatkan likuiditas mempunyai kecendrungan untuk menurunkan rentabilitas perusahaan, dalam pengambilan keputusan memperhatikan likuiditas dan rentabilitas sangat penting dilakukan agar keseimbangan antara keduanya dapat tercapai. Misalkan perusahaan yang terlalu memperhatikan likuiditas, perusahaan tersebut akan cenderung menyediakan instrumen likuiditas yang besar. Akibatnya aktiva dan belanja modal yang digunakan untuk meningkatkan operasional perusahaan hanya sedikit, sehingga kegiatan operasional perusahaan menurun, hal ini menyebabkan Rentabilitas menurun dan bahkan perusahaan mengalami ancaman kerugian. Sebaliknya perusahaan yang terlalu terfokus terhadap rentabilitas akan menggunakan aktiva dan belanja modal yang besar, akibatnya perusahaan terancam mengalami keadaan tidak likuid, jika hal ini terjadi maka perusahaan akan kesulitan membayar kewajiban jangka pendeknya. Terlihat pada bulan Januari 2009 nilai ROA adalah sebesar 2,14%, sedangkan nilai dari cash rasio sebesar 15,6%, pada Februari 2009 nilai dari ROA adalah 2,53% sedangkan cash rasio 17,38%, pada bulan Maret 2009 terlihat nilai ROA sebesar 2,69% sedangkan cash rasio sebesar 23,33%, pada April 2009 ROA tercatat sebesar 2,7% sedangkan cash rasio sebesar 23,33%, selanjutnya pada bulan Mei 2009 terlihat nilai dari ROA sebesar 2,74% sedangkan cash rasio sebesar 15,73%, pada bulan Juni 2009 tercatat ROA sebesar 2,09% dan cash rasio sebesar 32,77%. Iqtishadia, Vol. 7, No.1, Maret 2014
3
Early Ridho Kismawadi
Selanjutnya pada tahun 2010 terlihat pada bulan Januari ROA tercatat sebesar 1,76% sedangkan cash rasio sebesar 53,4%, pada bulan Februari 2010 terlihat ROA sebesar 1,46% dan cash rasio sebesar 46,5%, pada bulan Maret 2010 terlihat nilai ROA sebesar 1,55% dan cash rasio sebesar 41,78%, selanjutnya terlihat pada tabel diatas pada bulan April 2010 ROA tercatat sebesar 1,91% dan cash rasio rasio sebesar 34,9%, pada bulan Mei nilai ROA sebesar 2,17% sedangkan cash rasio sebesar 27,63%, dan yang terakhir pada bulan Juni 2010 ROA tercatat sebesar 2,26% dan cash rasio sebesar 23,8%. Dari data di atas terlihat bahwa perusahaan sangat memperhatikan likuiditas, hal tersebut terlihat dari besarnya persentase cash rasio dibandingkan dengan return on asset. Akibatnya adalah rentabilitas menjadi rendah yang diakibatkan oleh penggunaan modal kerja yang sedikit dibandingkan dengan modal kerja yang digunakan untuk mempertahankan likuiditas. Sehubungan hal tersebut maka pihak manajemen perusahaan diliputi permasalahan, antara mempertahankan likuiditas yang tinggi dengan resiko kinerja perusahaan menurun atau mendorong rentabilitas dengan resiko terjadinya keadaan tidak likuid. Penelitian ini akan melihat hubungan antara rentabilitas dengan likuiditas pada PT.Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Puduarta Insani. Dari hubungan tersebut akan dilihat apakah hubungan antara rentabilitas dengan likuiditas tersebut, Korelasi sangat lemah, Korelasi lemah, Korelasi sedang, Korelasi kuat, atau Korelasi sangat kuat. Tulisan ini diharapkan memiliki kontribusi untuk merumuskan atau memberikan masukan kepada pihak pelaku perbankkan dan sebagai landasan bagi riset dimasa yang akan datang dalam hal hubungan rentabilitas dengan likuiditas. B. Pembahasan 1. Likuiditas dan Rentabilitas Menurut Munawir (2007:31), Likuiditas adalah menunjukkan kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi 4
Iqtishadia, Vol. 7, No.1, Maret 2014
Hubungan Antara Rentabilitas dengan Likuiditas....
kewajiban keuangannya yang harus segera dipenuhi, atau kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan pada saat ditagih. Menurut Kasmir, rasio likuiditas atau sering juga disebut dengan nama rasio modal kerja merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa likuidnya suatu perusahaan, dengan kata lain rasio likuiditas berfungsi untuk menunjukkan atau mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya yang sudah jatuh tempo (Kasmir, 2010). Sedangkan menurut Brigham rasio likuiditas adalah rasio yang menunjukkan hubungan antara kas dan aktiva lancar lainnya dari sebuah perusahaan dengan kewajiban lancarnya (Brigham dan Houston, 2009: 95). Sehingga dapat disimpulkan bahwa likuiditas merupakan sebuah cara untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban dalam jangka waktu dekat. 2. Hubungan Rentabilitas dengan Likuiditas Pertimbangan yang baik sebelum pengambilan keputusan merupakan hal mutlak yang harus dilakukan, karena hal tersebutlah yang nantinya yang akan dijadikan acuan dalam melakukan aktivitas operasional, hal yang sangat perlu diperhatikan adalah masalah likuiditas dan rentabilitas, likuiditas dan rentabilitas merupakan dua faktor yang akan mempengaruhi pembelanjaan perusahaan. Rasio likuiditas meningkat maka baik profitabilitas maupun resiko yang dihadapi akan menurun (Lukman, 2007). Hal senada juga ditambahkan bahwa kemampuan memperoleh laba selama periode tertentu akan mengorbankan likuiditas (aktiva lancar) maupun modal, baik modal sendiri maupun modal secara keseluruhan (Horney, 2007). Menurut Alex S. Nitisemito didalam Rahmah (2006) dalam hubungan satu dengan yang lain, likuiditas dan rentabilitas mempunyai hungan yang unik, sebab usaha untuk meningkatkan likuiditas mempunyai kecendrungan untuk menurunkan rentabilitasnya, demikian pula sebaliknya bila perusahaan terlalu memperhatikan likuiditasnya akan cendrung menurun. meskipun demikian, hal ini dapat juga terjadi pengecualian, sebab dapat Iqtishadia, Vol. 7, No.1, Maret 2014
5
Early Ridho Kismawadi
saja terjadi usaha menjadikan likuiditasnya yang tinggi dapat juga akhirnya menimbulkan rentabilitas yang tinggi pula. Terlalu mementingkan likuiditas akan menyebabkan rentabilitas menjadi rendah hal tersebut disebabkan oleh perusahaan akan menyediakan kas dan aktiva lancar dalam jumlah yang besar, yang pada akibatnya sebagian besar dari modal yang dimiliki perusahaan tersebut mengendap dan tidak produktif, hal ini akan menyebabkan rentabilitas rendah sehingga menyebabkan perusahaan akan mengalami penurunan laba, dan bahkan akan menimbulkan kerugian. Walau demikian tingkat likuiditas yang rendah juga membawa permasalahan, perusahaan yang likuiditasnya rendah akan mengalami situasi yang akan membuat perusahaan tersebut dalam kondisi bahaya, hal tersebut disebabkan pada saat perusahaan dengan likuiditas rendah, perusahaan tersebut akan kesulitan memenuhi kewajiban jangka pendeknya, jika hal tersebut terjadi maka para investor akan tidak percaya terhadap perusahaan, hal ini akan mengancam keberadaan perusahaan jika para investor menarik dan keluar dari perusahaan tersebut. Keputusan yang rasional akan dapat dibuat jika kondisi keuangan perusahan diketahui, adapun cara mengetahuinya adalah dengan bantuan alat-alat analisis tertentu, salah satunya adalah dengan hubungan likuiditas dan rentabilitas. Penelitian yang dilakukan oleh Rahmah (2006), Hubungan Likuiditas dengan Rentabilitas pada PT. Perkebunan Nusantara III, menggunakan rasio likuiditas dan rentabilitas, dan hasil dari penelitiannya adalah hubungan antara likuiditas dan rentabilitas memiliki hubungan keeratan sedang. Selain itu penelitian lain yang dianggap relevan dengan penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan oleh Unik Sapta Widiana, dengan judul Pengaruh Likuiditas, Solvabilitas terhadap Profitabilitas pada Baitul Maal Wattamwil (BMT) di Kabupaten Pemalang Tahun 2005-2007. Hasil analisis regresi menunjukkan secara bersama-sama likuiditas, solvabilitas berpengaruh terhadap 6
Iqtishadia, Vol. 7, No.1, Maret 2014
Hubungan Antara Rentabilitas dengan Likuiditas....
profitabilitas pada Baitul Maal Wattamwi (BMT) di Kabupaten Pemalang tahun 2005-2007 Selain itu penelitian yang dilakukan oleh putri handayani dengan judul Hubungan Likuiditas Terhadap Profitabilitas pada PT. Pertamina (Persero) Unit Pemasaran I Medan, hasil dari analisa yang dilakukan adalah hubungan antara likuiditas dan rentabilitas memiliki hubungan yang tidak signifikan serta tingkat hubungan yang sangat rendah. Dari penelitian yang sudah ada, penelitian yang penulis lakukan memiliki perbedaaan dengan penelitian tersebut, sebab penelitian yang penulis lakukan dilakukan di Perusahaan Perbankan Syariah sedangkan penelitian yang sudah ada dilakukan di perusahaan perkebunan dan baitul mall wattamwil, perbedaan lainnya adalah penelitian yang dilakukan oleh penulis dilakukan pada tahun 2011 sedangkan penelitian yang sudah ada dilakukan di tahun 2006 dan 2008, jadi penelitian yang penulis lakukan lebih aktual, oleh sebab itu perlu dilakukan penelitian lanjutan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, yaitu data yang diukur dalam skala numeric, berdasarkan data time series yang berhubungan dengan likuiditas yang diwakili oleh cash ratio( rasio kas), dan rentabilitas yang diwakili oleh ROA (return on asset), ROE (return on equity) dan efesiensi operasi yang diperoleh dari laporan keuangan bulanan PT. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Puduarta Insani Tembung, jadi data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder.Metode pemilihan sample yang digunakan adalah purposive sampling, yaitu metode pengambilan sample berdasarkan pada tujuan dan pertimbangan tertentu Variabel yang digunakan dalam penelitian ini meliputi variabel terikat (dependent variable) dan variabel bebas (independent variable), variabel bebas terdiri dari return on asset (ROA), return on equity(ROE), rasio efisiensi operasi sedangkan variabel terikat adalah cash ratio (rasio kas). Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan beberapa tehnik yaitu studi dokumentasi, Iqtishadia, Vol. 7, No.1, Maret 2014
7
Early Ridho Kismawadi
merupakan cara dalam pengumpulan data yang diperoleh dari dokumen-dokumen, dalam hal penelitian ini adalah dokumen laporan keuangan Early Ridho Kismawadi perusahaan. Dalam penelitian ini data yang telah terkumpul kemudian Dalam penelitian ini data yang telah terkumpul kemudian diolah dan dianalisis dengan menggunakan dua teknik analisa diolah dan dianalisis dengan menggunakan dua teknik analisa statistik. Untuk menguji hipotesis asosiatif/hubungan bila datanya statistik. Untuk menguji hipotesis asosiatif/hubungan bila datanya berbentuk ratio digunakan “Korelasi Product moment” dengan berbentuk ratio digunakan “Korelasi Product moment” dengan rumus sebagai rumus sebagaiberikut: berikut:
Dimana: Dimana: r = koefisien korelasi y =yrentabilitas r =koefisien korelasi =rentabilitas x = likuiditas n = jumlah data x =likuiditas n =jumlah data Adapun skala yang digunakan untuk mengukur keeratan Adapun skala yang digunakan untuk mengukur keeratan hubungan dari sebagai berikut (Budi, 2005:, hubungan dari hasil hasilstatistic statisticadalah adalah sebagai berikut (Budi 92): 92): 2005: 0,001 –– 0,200 0,200==Korelasi Korelasisangat sangatlemah lemah 0,001 0,201 –– 0,400 0,400==Korelasi Korelasilemah lemah 0,201 0,401 –– 0,600 0,600==Korelasi Korelasisedang sedang 0,401 0,601 –– 0,800 0,800==Korelasi Korelasikuat kuat 0,601 0,801 –– 1,000 1,000 == Korelasi Korelasi sangat sangatkuat kuat 0,801 Analisisregresi regresi digunakan Analisis digunakan untukuntuk melihatmelihat pengaruhpengaruh variable variable bebas terhadap variable terikat serta memprediksi nilai bebas terhadap variable terikat serta memprediksi nilai variable variable terikat dengan menggunakan variable bebas, analisis terikat dengan menggunakan variable bebas, analisis regresi regresi digunakan terutama untuk tujuan peramalan dalam digunakan terutama untuk tujuan peramalan dalam model tersebut model tersebut ada sebuah variabel dependen dan berapa variabel ada sebuah variabel dependen dan berapa variabel independen independen Adapun persamaan yang sering digunakan adalah: Adapun persamaan yang sering digunakan adalah: Y= a + bX1+ bX2 + bX3 Y = a + bX1+ bX2 + bX3 Dimana: XDimana: = Rentabilitas n= Jumlah data Y= Likuiditas a= Konstanta X = Rentabilitas n = Jumlah data Y = Likuiditas a = Konstanta 8 Iqtishadia, Vol. 7, No.1, Maret 2014 Selanjutnya hasil dari persamaan regresi tersebut di interprestasikan untuk mengetahui seberapa besar perubahan
Hubungan Antara Rentabilitas dengan Likuiditas....
antara Rentabilitas dengan Likuiditas... Selanjutnya hasil Hubungan dari persamaan regresi tersebut di untuk mengetahui seberapavariable besar perubahan yang yanginterprestasikan terjadi jika terjadi perubahan terhadap terikat, dalam jika mengetahui terjadi perubahan terhadap terikat, dalam hal hal terjadi ini untuk seberapa besarvariable perubahan yang terjadi untuk mengetahui seberapa besar perubahan yang terjadi jika jikaini likuiditas berubah akan mempengaruhi likuiditas. likuiditas berubah akan mempengaruhi likuiditas. Uji signifikansi: a) nilai probabilitas. Apabila suatu korelasi Uji signifikansi: nilai probabilitas. Apabila suatu tersebut korelasi memiliki nilai probabilitasa)kurang dari 0,05, maka korelasi memiliki nilai probabilitas kurang 0,05,besar makadari korelasi tersebut adalah signifikan, sedangkan jikadari lebih 0,05 maka adalah signifikan, sedangkan jika lebih besar dari 0,05 maka korelasi tidak signifikan. b) Nilai t, membandingkan antara nilai korelasi tidak signifikan. Nilai t, membandingkan antararumus nilai t hitung dengan t tabel. c) b) Menentukan t hitung dengan t hitung dengan t tabel. c) Menentukan t hitung dengan rumus (Budi, 2005: 95): (Budi, 2005: 95):
Untuk mempermudahmelakukan melakukan perhitungan perhitungan terhadap Untuk mempermudah terhadap teknik analisa diataspenelitian penelitianini inimenggunakan menggunakan SPSS duadua teknik analisa diatas SPSS 13,0 13,0 yang kemudian hasil dari SPSS tersebut di Interprestasikan. yang kemudian hasil dari SPSS tersebut di Interprestasikan. Sebelum dilakukan pengujianasumsi asumsiklasik klasik untuk untuk mengetahui mengetahui Sebelum itu itu dilakukan pengujian apakah yang digunakantelah telahmemenuhi memenuhi syarat syarat ketantuan ketantuan apakah datadata yang digunakan model regresi, pengujianasumsi asumsiklasik klasikmeliputi meliputi Uji Uji Normalitas, Normalitas, model regresi, pengujian Otokorelasi, Multikorelasi,Uji UjiHeterokedastisitas Heterokedastisitas Uji Uji Otokorelasi, UjiUji Multikorelasi, 3. Likuiditas
3. Likuiditas Likuiditas menggambarkan kemampuan perusahaan untuk Likuiditas menggambarkan kemampuan memenuhi kewajiban jangka pendeknya (kurangperusahaan dari 3 bulan)untuk yang memenuhi kewajiban jangka pendeknya (kurang dari 3 bulan) segera jatuh tempo, dalam penelitian ini tingkat likuiditas PT. Bank yangPembiayaan segera jatuh tempo, dalam penelitian iniTembung tingkat likuiditas Rakyat Syariah Puduaarta Insani dihitung PT.dengan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Puduaarta Insani Tembung menggunakan Cash rasio. dihitung dengan menggunakan Cash rasio. Ketersediaan kas dapat ditunjukkan dari persediaan dana Ketersediaan kas dapat ditunjukkan dana kas atau yang setara kas seperti rekeningdari giropersediaan atau tabungan kas diatau yang setara kasditarik seperti rekening tabungan bank (yang dapat setiap saat). giro Dapatatau dikatakan rasiodi bank dapat ditarik setiap sesungguhnya saat). Dapat dikatakan ini ini(yang menujukkan kemampuan perusahaanrasio dalam menujukkan kemampuan sesungguhnya perusahaan dalam membayar kewajiban-kewajiban jangka pendeknya. membayarBerikut kewajiban-kewajiban jangka ini adalah Fluktuasi Cashpendeknya. rasio PT. Bank Pembiayaan Berikut adalah Insani Fluktuasi Cash rasioJanuari PT. 2008 Bank Rakyat SyariahiniPuduarta Tembung periode sampai dengan maret 2011. Pembiayaan Rakyat Syariah Puduarta Insani Tembung periode Januari 2008 sampai dengan maret 2011. Iqtishadia, Vol. 7, No.1, Maret 2014
9
Early Ridho Kismawadi EarlyRidho RidhoKismawadi Kismawadi Early
rasio PT. PT. Bank Bank Pembiayaan Pembiayaan Rakyat Rakyat Syariah Syariah Puduarta Puduarta Cash rasio Cash keuangan nilai rasio Insani Tembung Tembung berdasarkan berdasarkan laporan laporan keuangan nilai cash cash rasio Insani dan mencapai puncak tertinggi tertinggi terjadi terjadi pada pada mengalami mengalami kenaikan kenaikan dan mencapai puncak sebesar 53,40%, 53,40%, kemudian kemudian pada pada bulan bulan Juni Juni bulan bulan Januari Januari 2010 2010 sebesar 2010 mengalami penurunan yaitu 23,80%, dan pada bulan Juli 2010 mengalami mengalami penurunan yaitu 23,80%, dan pada bulan Juli dan Agustus Agustus 2010 2010 berangsur-angsur berangsur-angsur naik naik dan dan pada pada agustus agustus 2010 2010 dan dan masih masih pada pada tahun tahun yang yang sama sama yaitu yaitu tercatat tercatat sebesar sebesar 43,14%, 43,14%, dan terjadi penurunan penurunan pada pada bulan tahun tahun 2010 2010 terjadi bulan September, September, Oktober, Oktober, dan Nopember masing-masing tercatat 32,87%, 32,56%, dan dan dan Nopember Nopember masing-masing masing-masing tercatat tercatat 32,87%, 32,87%, 32,56%, 32,56%, dan dan 29,74%, dan pada bulan Desember 2010 terjadi kenaikan dan 29,74%, dan pada bulan Desember 2010 terjadi kenaikan dan 29,74%, dan pada bulan Desember 2010 terjadi kenaikan dan tercatat sebesar sebesar 42,98%, 42,98%, dan dan pada tahun tahun 2011 2011 terjadi terjadi penurunan tercatat tercatat sebesar 42,98%, dan pada pada tahun 2011 terjadi penurunan penurunan yaitu pada bulan januari tercatat 26,87%, dan pada bulan februari yaitu pada bulan januari tercatat 26,87%, dan pada bulan yaitu pada bulan januari tercatat 26,87%, dan pada bulan februari februari kembali terjadi penurunan dan tercatat sebesar 25,00% dan pada kembali kembali terjadi terjadi penurunan penurunan dan dan tercatat tercatat sebesar sebesar 25,00% 25,00% dan dan pada pada bulan maret 2011 terjadi kenaikan hingga tercatat sebesar 49,83 % bulan maret 2011 terjadi kenaikan hingga tercatat sebesar 49,83 bulan maret 2011 terjadi kenaikan hingga tercatat sebesar 49,83 % %
10 10 10
Iqtishadia, Vol. 7, No.1, Maret 2014 Iqtishadia, Vol.7,7,No. No.1,1,Maret Maret2014 2014 Iqtishadia, Vol.
Hubungan Antara Rentabilitas dengan Likuiditas.... Hubungan antara Rentabilitas dengan Likuiditas...
Return On Asset PT. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Return On Asset PT. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Puduarta Insani Tembung berdasarkan laporan rasio keuangan, Puduarta Insani Tembung berdasarkan laporan rasio keuangan, pada tahun 2009 tepatnya pada bulan juni mengalami penurunan pada tahun 2009 tepatnya pada bulan juni mengalami penurunan dan tercatat tercatat sebesar sebesar 2,06%, 2,06%, walaupun walaupun pada pada bulan bulan juli juli terjadi terjadi dan kenaikan yaitu 2,09% tetapi pada bulan agustus kembali terjadi kenaikan yaitu 2,09% tetapi pada bulan agustus kembali terjadi penurunan dan dan tercatat tercatat masing masing masing-masing masing-masing yaitu yaitu sebesar sebesar penurunan 1,93%, dan dan pada pada bulan bulan September September 2009 2009 kembali kembali terjadi terjadi kenaikan kenaikan 1,93%, dan tercatat tercatatsebesar sebesar2,21, 2,21, pada bulan februari merupakan dan pada bulan februari 20102010 merupakan titik titik terendah ROA PT. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Puduarta terendah ROA PT. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Puduarta Insani Tembung Tembung selama selama kurun kurun waktu waktu januari januari 2008 2008 sampai sampai Maret Maret Insani 2011 yaitu hanya sebesar 1,46%, dan berangsur-angsur naik 2011 yaitu hanya sebesar 1,46%, dan berangsur-angsur naik kembali hingga hingga pada pada bulan bulan Januari Januari 2011 2011 tercatat tercatat merupakan merupakan titik titik kembali puncak ROA ROA selama selama periode periode Januari Januari 2009 2009 -- Maret Maret 2011 2011 yaitu yaitu puncak sebesar 3,07%. 3,07%. sebesar
Return On Equity PT. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Return On Equity PT. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Puduarta Insani Tembung berdasarkan laporan rasio keuangan, pada Puduarta Insani Tembung berdasarkan laporan rasio keuangan, tahun 2009 tepatnya pada bulan juni mengalami penurunan dan pada tahun 2009 tepatnya pada bulan juni mengalami penurunan tercatat sebesar 24,57%,24,57%, pada bulan kembali penurunan dan tercatat sebesar padajulibulan juliterjadi kembali terjadi yaitu 24,07% ,pada bulan agustus kembali terjadi penurunan penurunan yaitu 24,07%,pada bulan agustus kembali terjadi dan tercatatdan yaitutercatat sebesaryaitu 21,91%, dan21,91%, sampai dan akhirsampai tahun akhir 2009 penurunan sebesar tepatnya bulan desember merupakan titik terendah ROE PT. Bank tahun 2009 tepatnya bulan desember merupakan titik terendah Pembiayaan Rakyat Syariah Puduarta Insani Tembung ROE PT. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Puduarta selama Insani kurun waktu januari 2009 sampai Maret 2011 yaitu hanya sebesar Tembung selama kurun waktu januari 2009 sampai Maret 2011 14,12%, dansebesar berangsur-angsur kembali hingganaik pada bulan yaitu hanya 14,12%, dannaik berangsur-angsur kembali Januari pada 2011 bulan tercatatJanuari merupakan puncak ROE selama hingga 2011 titik tercatat merupakan titik periode puncak Januariselama 2009 -periode Maret 2011 yaitu2009 sebesar 57,47% ROE Januari - Maret 2011 yaitu sebesar Iqtishadia, Vol. 7, No.1, Maret 2014
Iqtishadia, Vol. 7, No. 1, Maret 2014
11 11
Early Ridho Kismawadi Early Ridho Kismawadi
57,47% Efisiensi Operasi PT. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Efisiensi Operasi PT. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Puduarta Insani Tembung berdasarkan laporan rasio keuangan, Puduarta Insani Tembung berdasarkan laporan rasio keuangan, pada tahun 2009 tepatnya pada bulan mei mengalami penurunan pada tahun 2009 tepatnya pada bulan mei mengalami penurunan dan tercatat sebesar 77,38%, pada tahun 2010 tepatnya pada bulan dan tercatat sebesar 77,38%, pada tahun 2010 tepatnya pada februari merupakan titik puncak dari efisiensi operasi yaitu tercatat bulan februari merupakan titik puncak dari efisiensi operasi yaitu sebesar 85,73% dan tahun 2011 tepatnya bulan februari merupakan tercatat sebesar 85,73% dan tahun 2011 tepatnya bulan februari titik terendahtitik ROEterendah PT. Bank ROE Pembiayaan Rakyat Syariah Puduarta merupakan PT. Bank Pembiayaan Rakyat Insani waktuselama januarikurun 2009 sampai Maret SyariahTembung Puduartaselama Insanikurun Tembung waktu januari 2011 hanya sebesar 2009yaitu sampai Maret 201175,26%. yaitu hanya sebesar 75,26%.
Hubungan Rentabilitas dengan Likuiditas 4. 4.Hubungan Rentabilitas dengan Likuiditas Untukmengetahui mengetahuihubungan hubungan(korelasi) (korelasi) antara antararentabilitas rentabilitas Untuk dengan likuiditas likuiditas pada pada PT. PT. Bank Bank Pembiayaan Pembiayaan Rakyat Rakyat Syariah Syariah dengan Puduarta Insani Insani Tembung Tembung digunakan digunakan korelasi korelasi Pearson Pearson Product Product Puduarta Moment, dan dan untuk untuk mempermudah mempermudah menghitungnya menghitungnya maka maka dalam dalam Moment, penelitian ini digunakan alat bantu yaitu program SPSS versi penelitian ini digunakan alat bantu yaitu program SPSS versi 13,00,dari daripengolahan pengolahandata data yang yang dilakukan dilakukanmaka makadiperoleh diperoleh hasil hasil 13,00, sebagai berikut berikut sebagai
12 12
Iqtishadia, Vol. 7, No. 1, Maret 2014 Iqtishadia, Vol. 7, No.1, Maret 2014
Hubungan Antara Rentabilitas dengan Likuiditas.... Hubungan antara Rentabilitas dengan Likuiditas...
Tabel 1
Tampakpada pada output output korelasi korelasi angka dengan Tampak angka0,313(ROA) 0,313(ROA) dengan atau yang ditampilkan dengan penulisan -,313 adalah angka atau yang ditampilkan dengan penulisan -,313 adalah angka koefisien korelasi atau nilai r = 0,313(korelasi lemah). Adanya koefisien korelasi atau nilai r = 0,313(korelasi lemah). Adanya tanda negatif (-,313) didepan angka,313 pada tampilan output tanda negatif angka ,313 pada tampilan output menunjukkan(-,313) bahwa didepan korelasi memiliki hubungan negatif (Ha.1 menunjukkan bahwa korelasidapat memiliki hubungan negatif (Ha.1 diterima), dengan demikian, diinterprestasikan bahwa jika diterima), demikian,kenaikan dapat diinterprestasikan bahwa jika return ondengan asset mengalami maka cash rasio mengalami return on assetdan mengalami makaoncash rasiomengalami mengalami penurunan, sebaliknyakenaikan jika return equity penurunan maka cash rasio mengalami kenaikan. penurunan, dan sebaliknya jika return on equity mengalami Pada output korelasi juga terlihatkenaikan. angka .026, adalah angka penurunan maka cash rasio mengalami korelasi atau nilai rkorelasi = .026(korelasi sangat lemah), adanya Pada output juga terlihat angka .026,tidak adalah angka tanda (-) didepan angka .026 menunjukkan arah hubungan positif korelasi atau nilai r = .026(korelasi sangat lemah), tidak adanya antara return on equity dengan cash rasio (H0.2 diterima), dengan tanda (-) didepan angka .026 menunjukkan arah hubungan positif demikian dapat di interprestasikan bahwa jika return on equity antara return kenaikan on equitymaka dengan cash rasio diterima), dengan mengalami cash rasio juga(H0.2 mengalami kenaikan demikian dapat di interprestasikan bahwa jika return on equity dan juga sebaliknya. mengalami kenaikanpada makaoutput cash rasio jugaterlihat mengalami Selanjutnya korelasi angkakenaikan .299, dan juga sebaliknya. adalah angka korelasi atau nilai r= 0.299(korelasi lemah), tidak adanya tanda (-) menunjukkan positif hubungan Selanjutnya pada outputarah korelasi terlihat angkaantara .299,cash adalah rasio korelasi dengan efisiensi operasi (H0.3 diterima)lemah), yang berarti angka atau nilai r= 0.299(korelasi tidakbahwa adanya jika efisiensi operasi mengalami kenaikan maka cash rasio tanda (-) menunjukkan arah positif hubungan antara cashjuga rasio mengalami kenaikan, dan juga sebaliknya jika efisiensi mengalami
dengan efisiensi operasi (H0.3 diterima) yang berarti bahwa jika efisiensi operasi mengalami kenaikan maka cash rasio juga Iqtishadia, Vol. 7, No. 1, Maret 13 mengalami kenaikan, dan2014 juga sebaliknya jika efisiensi mengalami penurunan maka cash rasio juga ikut mengalami penurunan. Iqtishadia, Vol. 7, No.1, Maret 2014
13
Early Ridho Kismawadi
a. Uji Signifikansi 1) Nilai Probabilitas, Jika probabilitas < 0,05 maka terdapat hubungan yang signifikan maka keputusan, angka probabilitasnya < 0,05 (0,004 < 0,05), maka dapat diambil keputusan bahwa hubungan antara ROA dengan cash rasio pada PT. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Puduarta Insani Tembung signifikan, atau ROA berhubungan terhadap cash rasio secara signifikan pada taraf kepercayaan 95% Pada ROE nilai probabilitasnya sebesar .005, jika probabilitas < 0,05 maka terdapat hubungan yang signifikan, angka probabilitasnya < 0,05 (0,005 < 0,05), maka dapat diambil keputusan bahwa hubungan antara ROE dengan cash rasio pada PT. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Puduarta Insani Tembung signifikan, atau ROE berhubungan terhadap cash rasio secara signifikan pada taraf kepercayaan 95% . Pada efisiensi operasi nilai probabilitasnya sebesar .596, jika probabilitas < 0,05 maka terdapat hubungan yang signifikan angka probabilitasnya > 0,05(0, 596 > 0,05), maka dapat diambil keputusan bahwa hubungan antara efisiensi operasi dengan cash rasio pada PT. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Puduarta Insani Tembung tidak signifikan, atau efisiesi operasi berhubungan terhadap cash rasio tidak secara signifikan pada taraf kepercayaan 95% 2) Nilai t, (lihat tabel 7), Apabila t hitung < t tabel, maka keputusan pengujian adalah nilai r hasil analisis korelasi tidak signifikan, dan apabila nilai t hitung > t tabel, maka nilai r hasil analisis korelasi signifikan Nilai t hitung pada ROA adalah –3.168. Pada derajat bebas (df)= N - 4 = 27 – 4 = 23, nilai t tabel pada taraf kepercayaan 95% (signifikansi 5%) adalah 1,714. Oleh karena t hitung > dari t tabel(3.168 > 1,714), maka dapat diambil keputusan bahwa koefisien regresi signifikan pada taraf kepercayaan 95%. Nilai t hitung pada ROE adalah 3.314 Pada derajat bebas (df)= N - 4 = 27 – 4 = 23, nilai t tabel pada taraf kepercayaan 95% (signifikansi 5%) adalah 1,714. Oleh karena t hitung > dari
14
Iqtishadia, Vol. 7, No.1, Maret 2014
Hubungan antara Rentabilitas dengan Likuiditas... Hubungan antara Rentabilitas dengan Likuiditas...
(df)= = 27 = 23, nilai t tabel pada taraf kepercayaan (df)= NN - 4- =4 27 – 4– =4 23, nilai t tabel pada taraf kepercayaan 95% (signifikansi 5%) adalah 1,714. Oleh karena t hitung > dari 95% (signifikansi 5%) adalah 1,714. Oleh karena t hitung > dari Hubungan Antara Rentabilitas dengan Likuiditas.... t tabel(3.314>1,714), 1,714),maka makadapat dapatdiambil diambilkeputusan keputusanbahwa bahwa t tabel(3.314> tkoefisien tabel(3.314> 1,714), maka dapat diambil keputusan bahwa koefisien regresi signifikan pada taraf kepercayaan 95%. regresi signifikan pada taraf kepercayaan 95%. koefisien regresi signifikan pada taraf kepercayaan 95%. Nilai t hitung pada efisiensi operasi adalah 0.537 Pada Nilai t hitung pada efisiensi operasi adalah 0.537 Pada Nilai t hitung pada efisiensi operasi adalah 0.537 Pada derajat derajat bebas (df)= = 27 = 23, nilai t tabel pada taraf derajat bebas (df)= NN - 4- =4 27 – 4– =4 23, nilai t tabel pada taraf bebas (df)= N 4 = 27 – 4 = 23, nilai t tabel pada taraf kepercayaan kepercayaan 95% (signifikansi 5%) adalah 1,714. Oleh karena kepercayaan 95% (signifikansi 5%) adalah 1,714. Oleh karena t t 95% (signifikansi 5%) adalah 1,714. Oleh karena t hitung < dari hitung < dari t tabel(0.537< 1.714), maka dapat diambil keputusan hitung < dari t tabel(0.537< 1.714), maka dapat diambil keputusan tbahwa tabel(0.537< 1.714), maka dapat diambil keputusan bahwa bahwa koefisien regresi tidak signifikan pada taraf kepercayaan koefisien regresi tidak signifikan pada taraf kepercayaan koefisien 95% regresi tidak signifikan pada taraf kepercayaan 95% 95% Tabel 2
Rata-rata cash rasio selama periode januari 2009 sampai Rata-rata cash rasio selama periode januari 2009 sampai Rata-rata cash rasio selama periode januari 2009 sampai maret 2011 adalah sebesar 30.90, rata-rata ROA selama periode maret 2011 adalah sebesar 30.90, rata-rata ROA selama periode maret 2011 adalah sebesar 30.90, rata-rata ROA selama periode Januari 2009 sampai Maret 2011 adalah sebesar 2.27, rata-rata ROE Januari 2009 sampai Maret 2011 adalah sebesar 2.27, rata-rata ROE Januari 2009 sampai Maret 2011 adalah sebesar 2.27, rata-rata ROE selama periode Januari 2009 sampai Maret 2011 adalah sebesar selama periode Januari 2009 sampai Maret 2011 adalah sebesar selama periode Januari 2009 sampai Maret 2011 adalah sebesar 32.34, dan rata-rata efisiensi operasi selama periode Januari 2009 32.34, rata-rata efisiensi operasi selama periode Januari 2009 32.34, dandan rata-rata efisiensi operasi selama periode Januari 2009 sampai Maret 2011 adalah sebesar 80.40. sampai Maret 2011 adalah sebesar 80.40. sampai Maret 2011 adalah sebesar 80.40. Tabel 3
Early Ridho Kismawadi
Tabel 4
Iqtishadia, 7, No. 1, Maret 2014 Iqtishadia, Vol.Vol. 7, No. 1, Maret 2014
variabel Iqtishadia,Pada Vol. 7, No.1, Maretentered/removed, 2014
15 15
variabel independen yang 15 masuk adalah ROA, ROE dan efisiensi operasi dengan variabel terikat cash rasio. Nilai R= 0,620 dan R x R = R Square= 0,384, untuk
Early Ridho Kismawadi
Pada variabel entered/removed, variabel independen yang masuk adalah ROA, ROE dan efisiensi operasi dengan variabel Pada variabel entered/removed, variabel independen yang terikat cash rasio. Nilai R= 0,620 dan R x R = R Square= 0,384, untuk masuk adalah ROA, ROE dan efisiensi operasi dengan variabel regresi dengan variabel bebas lebih dari dua digunakan adjusted R terikat cash rasio. Nilai R= 0,620 dan R x R = R Square= 0,384, untuk squaredengan ( .304),variabel berarti bebas 30,4 %lebih variasi dipengaruhi oleh regresi daricash dua rasio digunakan adjusted R ketiga variabel bebas dan sisanya 69.6 % dipengaruhi oleh sebabsquare ( .304), berarti 30,4 % variasi cash rasio dipengaruhi oleh sebab variabel lain. Standart errorsisanya of estimate= 8.70342 lebih kecil dari ketiga bebas dan 69.6 % dipengaruhi oleh sebabstandart deviasi = 10.43207, model regresi layak sebab lain. Standart error of maka estimate = 8.70342 lebihdigunakan. kecil dari
standart deviasi = 10.43207, makaTabel model5 regresi layak digunakan.
Pada Padaanova, anova,Nilai Nilai FF =4,785 =4,785dengan dengan pp ==0,010. 0,010.oleh olehkarena karena pp<<0,05, maka regresi dapat dipakai untuk memprediksi 0,05, maka regresi dapat dipakai untuk memprediksilikuiditas likuiditas pada pada taraf taraf kepercayaan kepercayaan 95%. 95%. Nilai Nilai BB Constant Constant (lihat (lihat tabel tabel 7) 7) 24.118 menyatakan bahwa jika ROA, ROE dan efisiensi operasi 24.118 menyatakan bahwa jika ROA, ROE dan efisiensi operasi diabaikan, diabaikan, maka maka likuiditas likuiditas adalah adalah 24.118, 24.118, nilai nilai BB ROA ROA (tabel (tabel 7) 7) -26.072 menyatakan bahwa setiap penambahan 1% ROA akan -26.072 menyatakan bahwa setiap penambahan 1% ROA akan menurunkan menurunkansebesar sebesar-26.072 -26.072cash cashrasio, rasio,nilai nilaiBBROE ROEsebesar sebesar1.054 1.054 menyatakan menyatakanbahwa bahwasetiap setiappenambahan penambahan1% 1%ROE ROEakan akanmenaikkan menaikkan cash cashrasio rasiosebesar sebesar 1.054%, 1.054%,nilai nilai BB efisiensi efisiensi operasi operasi sebesar sebesar 0.397, 0.397, menunjukkan setiap kanaikan efisiensi operasi sebesar 1% akan menunjukkan setiap kanaikan efisiensi operasi sebesar 1% akan menaikkan 0.397% cash rasio. menaikkan 0.397% cash rasio. Berdasarkan Nilai B Constant dan B ROA, B ROE dan B Berdasarkan Nilai B Constant dan B ROA, B ROE dan B efisiensi operasi, maka dapat dibuat persamaan regresi: efisiensi operasi, maka dapat dibuat persamaan regresi: Y= a+ bX1+bx2+bx3= 24.118 26.072 X1+1.054X2+0.397X3 16 Iqtishadia, Vol. 7, No. 1, Maret 2014 Keterangan: X= Rentabilitas Y= Likuiditas 16
Iqtishadia, Vol. 7, No.1, Maret 2014
Y= a + bX1 + bx2 + bx3 = 24.118 - 26.072 X1 + 1.054X2 + 0.397X3 Y= a + bX1 + bx2 + bx3 = 24.118 - 26.072 X1 + 1.054X2 + 0.397X3
Keterangan: Keterangan: X= Rentabilitas X= Rentabilitas Y= Likuiditas Y= Likuiditas b. Uji Normalitas b. Uji Normalitas b. Uji Normalitas
Hubungan Antara Rentabilitas dengan Likuiditas....
Terlihatpada padatabel tabeldidiatas atasbahwa bahwasebaran sebarantitik-titik titik-titikresidual residual Terlihat Terlihat pada tabel di atas bahwa sebaran titik-titik residual beradadidisekitar sekitargaris garisnormal, normal,Hal Haltersebut tersebutterjadi terjadikarena karenatitiktitikberada berada di sekitar garis normal, Hal tersebut terjadi karena titiktitikresidual residualtersebut tersebutberasal berasaldari daridata datadengan dengandistribusi distribusinormal. normal. titik titik residual tersebut berasal dari data dengan distribusi normal. Dengandemikian, demikian,disimpulkan disimpulkanbahwa bahwaregresi regresitelah telahmemenuhi memenuhi Dengan Dengan demikian, disimpulkan bahwa regresi telah memenuhi persyaratan normalitas. persyaratan normalitas. persyaratan normalitas. c. Uji Heterokedastisitas c. c.UjiUji Heterokedastisitas Heterokedastisitas
Suatu regresi dikatakan terdeteksi heteroskedastisitasSuatu regresi dikatakan terdeteksi heteroskedastisitasnya apabila diagram dikatakan pencar residual membentuk pola tertentu. Suatu terdeteksi heteroskedastisitasnya apabila regresi diagram pencar residual membentuk pola tertentu. Tampak output diatas diagram pencar pola residual tidak nya apabilapada diagram pencar residual membentuk tertentu. Tampak pada output diatas diagram pencar residual tidak membentuk suatu pola tertentu. Kesimpulannya, regresi terbebas Tampak pada suatu output diagram pencar residual tidak membentuk poladiatas tertentu. Kesimpulannya, regresi terbebas dari kasus heterokendastisitas dan memenuhi asumsi klasik membentuk pola tertentu. Kesimpulannya, regresi terbebas dari kasussuatu heterokendastisitas dan memenuhi asumsi klasik tentang heterokendastisitas dari kasus heterokendastisitas dan memenuhi asumsi klasik tentang tentang heterokendastisitas heterokendastisitas Iqtishadia, Vol. 7, No. 1, Maret 2014 Iqtishadia, Vol. 7, No. 1, Maret 2014
Iqtishadia, Vol. 7, No.1, Maret 2014
17 17
17
EarlyRidho RidhoKismawadi Kismawadi Early Early Ridho Kismawadi
d.d. Uji UjiMultikorelasi Multikorelasi d. Uji Multikorelasi
Uji Uji ini ini melihai melihai nilai nilai Variance Variance Inflaction Inflaction Factor Factor (VIF) (VIF) jika jika Uji ini melihai nilai Variance Inflaction Factor (VIF) jika tolerance < 0,1 atau jika VIF > 10, maka terjadi multikolinearitas, tolerance<<0,1 0,1atau ataujika jikaVIF VIF>>10, 10,maka makaterjadi terjadimultikolinearitas, multikolinearitas, tolerance dari hasil analisa yang dilakukan terhadap uji multikolinearitas dari hasil hasil analisa analisa yang yang dilakukan dilakukan terhadap terhadap uji uji multikolinearitas multikolinearitas dari tampak dari masing-masing variabel independen tidak tampak dari masing-masing variabel independen tidak terdapat terdapat tampak dari masing-masing variabel independen tidak terdapat multikolinearitas karena nilai VIF masing-masing < 10. multikolinearitaskarena karena nilai nilai VIF VIF masing-masing masing-masing < 10. multikolinearitas < 10. e.e. Uji UjiOtokorelasi Otokorelasi e. Uji Otokorelasi Kolom Kolom Durbin Durbin Watson Watson (D-W) (D-W) pada pada moden moden summary summary Kolom nilai Durbin Watson (D-W) padaujimoden summary menunjukkan D-W= 1.518, Dari hasil statistic menunjukkan nilai D-W= 1.518, Dari hasil uji statistic Durbin Durbin menunjukkan nilaistatistic D-W= tabel 1.518,untuk Dariuji hasil uji statistic Durbin Watson t-test nilai Durbin Watson dengan Watson t-test nilai statistic tabel untuk uji Durbin Watson dengan Watson t-test nilai statistic tabelvariabel untuk uji Durbin Watson dengan 5%(0,05) 5%(0,05) dengan dengan sejumlah sejumlah variabel independen independen (k=3) (k=3) dan dan 5%(0,05) dengan sejumlah variabel independen (k=3) dan banyaknya banyaknya sampel sampel (n=27) (n=27)untuk untuk dL dL 1,1624 1,1624dan dan du du 1,6510, 1,6510,nilai nilai banyaknya sampel (n=27)1,518 untukartinya dL 1,1624 dan du>1,6510, nilai Durbin Watson diperoleh D-W >>dU dL, dengan Durbin Watson diperoleh 1,518 artinya D-W dU > dL, dengan Durbin Watson diperoleh 1,518 artinya D-W > dU > dL, dengan demikian dapat diputuskan tidak terjadi otokorelasi, atau model demikian dapat diputuskan tidak terjadi otokorelasi, atau model demikian dapat diputuskan tidak terjadi otokorelasi, atau model regresi memenuhi persyaratan asumsi klasik tentang otokorelasi. regresimemenuhi memenuhipersyaratan persyaratanasumsi asumsi klasik klasik tentang tentang otokorelasi. otokorelasi. regresi
C. Simpulan C. Simpulan C. Simpulan Hasil analisis hubungan rentabilitas (return on asset, return Hasil analisis hubungan (return on (cash asset, return on equity, dan efisiensi operasi)rentabilitas terhadap likuiditas Hasil analisis hubungan rentabilitas (return on rasio) asset, on equity, dan efisiensi operasi) terhadap likuiditas (cash rasio) PT. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Puduarta Insani Tembung return on Pembiayaan equity, dan efisiensi operasi)Puduarta terhadapInsani likuiditas (cash PT. Bank Rakyat Syariah Tembung 18 18 18
Iqtishadia, 7, No.1, Maret2014 2014 Iqtishadia, Vol.Vol. 7, No. 1, Maret Iqtishadia, Vol. 7, No. 1, Maret 2014
Hubungan Antara Rentabilitas dengan Likuiditas....
rasio) PT. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Puduarta Insani Tembung adalah: Variabel return on asset mempunyai hubungan yang negatif (Ha.1 diterima) dan signifikan terhadap cash rasio PT. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Puduarta Insani Tembung oleh karena t hitung > dari t tabel(-3.168 > 1,714), maka dapat diambil keputusan bahwa koefisien regresi signifikan pada taraf kepercayaan 95%, yang berarti bahwa jika return on asset mengalami kenaikan maka akan terjadi penurunan pada cash rasio. Sebaliknya jika cash rasio mengalami penurunan maka return on asset akan mengalami kenaikan selain itu return on asset memiliki hubungan yang lemah terhadap cash rasio. Variabel return on equity mempunyai hubungan yang positif (H0.2 diterima) dan signifikan terhadap cash rasio PT. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Puduarta Insani Tembung oleh karena t hitung > dari t tabel(3.314> 1,714), maka dapat diambil keputusan bahwa koefisien regresi signifikan pada taraf kepercayaan 95%, yang berarti bahwa jika return on equity mengalami kenaikan maka cash rasio juga ikut mengalami kenaikan, dan sebaliknya jika return on equity mengalami penurunan maka cash rasio juga mengalami penurunan selain itu return on equity memiliki hubungan yang sangat lemah terhadap cash rasio (0.026). Variabel efisiensi operasi mempunyai hubungan yang positif (H0.3 diterima) dan tidak signifikan terhadap cash rasio PT. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Puduarta Insani Tembung, oleh karena t hitung < dari t tabel (0.537 < 1.714), maka dapat diambil keputusan bahwa koefisien regresi tidak signifikan pada taraf kepercayaan 95%. Adjusted R square(regresi dengan variabel bebas lebih dari dua digunakan adjusted R square) diketahui sebesar ( .304), hal ini berarti 30,4 % variasi cash rasio dipengaruhi oleh ketiga variabel bebas dan sisanya 69.6 % dipengaruhi oleh sebab-sebab lain diluar model.
Iqtishadia, Vol. 7, No.1, Maret 2014
19
Early Ridho Kismawadi
Untuk memperoleh kondisi keuangan yang lebih baik lagi maka hal yang perlu diperhatikan adalah dengan seksama melakukan pemantauan tingkat likuiditas dan rentabilitas, hal ini penting agar kondisi keuangan tetap terjaga dan memenuhi peraturan dari Bank Indonesia tentang kesehatan BPRS. Mempertahankan peringkat tingkat likuiditas dan rentabilitas yang telah dicapai selama periode 2009-2011. Memperhatikan tingkat likuiditas harus dilakukan tanpa mengabaikan rentabilitas.
20
Iqtishadia, Vol. 7, No.1, Maret 2014
Hubungan Antara Rentabilitas dengan Likuiditas....
Daftar Pustaka
Baridwan, Zaki. (2004). Intermediate Accounting. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta. Brigham dan Houston. (2009). Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Jakarta: Salemba Empat. Budi, Triton P. (2005). Spss 13,0 Terapan. Yogyakarta: Andi. Dendawijaya, Lukman. (2003). Manajemen Perbankan. Jakarta: Ghalia Indonesia. Hanafi, M Mahmud. (2004). Manajemen Keuangan. Yogyakarta, edisi: 2004/2005, Cetakan Pertama, BPFE. Handayani, Putri. (2007). Hubungan Likuiditas Terhadap Profitabilitas Pada PT. Pertamina (persero) Unit Pemasaran I Medan. Medan: Fakultas Ekonomi USU. Harahap, Sofyan Safri. (2009). Analisa Kritis Atas Laporan Keuangan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Harahap, Sofyan Safri. (2007). Teori Akuntansi. Jakarta: RajaGrafindo, 2007. Horne, James C van dan John wachwicz, Jr . (1999). Prinsip-prinsip Manajemen Keuangan, alih bahasa: Heru Sutojo, buku satu, edisi kesembilan. Jakarta: Salemba Empat. Jumingan. (2009). Analisa Laporan Keuangan. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Kasmir. (2010). Analisa Laporan Keuangan. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada. Muhammad. (2005). Pengantar Akuntansi Syariah. Jakarta: Salemba Empat. Munawir. (2007). Analisa Laporan Keuangan. Yogyakarta: Liberty.
Iqtishadia, Vol. 7, No.1, Maret 2014
21
Early Ridho Kismawadi
Rahmah. (2006). “Hubungan Likuiditas dan Rentabilitas Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan”. Skripsi. Medan: Unimed. Syamsuddin, Lukman. (2002). Manajemen Keuangan Perusahaan: Konsep Aplikasi dalam Perencanaan, Pengawasan dan Pengambilan Keputusan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Syarvina, Wahyu. (2008). “Analisa Perbandingan Profitabilitas PT. Bank Syariah Mandiri dan PT. Bank Mandiri di Indonesia Didasarkan Perhitungan ROA dan ROE periode 20052008”. Skripsi. Medan: IAIN SU. Unik, Widiana S. (2011). “Pengaruh Likuiditas, Solvabilitas terhadap Profitabilitas pada Baitul Maal Wattamwil (BMT) di Kabupaten Pemalang Tahun 2005-2007”. Skripsi. Semarang: FE UNNES. Veithzal, dkk.. (2007). Bank and Financial Instution Managemen. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.
22
Iqtishadia, Vol. 7, No.1, Maret 2014