HUBUNGAN ANTARA PERCEIVED ORGANIZATIONAL SUPPORT DENGAN WORK-FAMILY CONFLICT PADA KARYAWATI PT. PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TENGAH DAN DIY Anindita Fitria Listyanti, Kartika Sari Dewi* Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro
[email protected] ABSTRAK Pada masa sekarang semakin banyak wanita yang turut berpartisipasi dalam dunia kerja. Peran wanita sebagai ibu dan karyawan kerap kali menimbulkan workfamily conflict sehingga perlu dicegah karena banyak menimbulkan efek yang negatif. Penelitian ini bertujuan mengkaji hubungan antara perceived organizational support dan work family conflict pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Tengah dan DIY. Populasi penelitian ini, yaitu 60 karyawan PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa tengah dan DIY. Subjek diperoleh 51 orang, dengan menggunakan teknik studi populasi. Pengumpulan data menggunakan dua buah Skala Work-Family Conflict (27 aitem valid, α = 0,888) dan Skala Perceived Organizational Support (33 aitem valid, α = 0,957), yang telah diujicobakan pada 60 orang. Hasil penelitian menunjukkan koefisien korelasi rxy = -0,295 dengan p=0,036 (p<0,05). Hasil tersebut menunjukkan bahwa hipotesis yang diajukan peneliti, yaitu terdapat hubungan negatif antara perceived organizational support dengan workfamily conflict dapat diterima. Semakin positif perceived organizational support yang diterima maka semakin rendah work family conflict yang dialami, demikian pula sebaliknya. Kata Kunci: perceived organizational support, work family conflict, karyawati *Penulis Penanggungjawab
1
THE RELATIONSHIP BETWEEN PERCEIVED ORGANIZATIONAL SUPPORT WITH WORK-FAMILY CONFLICT TO WOMEN EMPLOYEE AT PT. PLN (PERSERO) DISTRIBUTION OF CENTRAL JAVA AND YOGYAKARTA Anindita Fitria Listyanti, Kartika Sari Dewi* Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro
[email protected] ABSTRACT Nowadays, there are more women that participated in workforce. Role of women as a mother and an employee often leads to work-family conflict that needs to be prevented because of the many negative effects. This study aims to examine the relationship between perceived organizational support and work family conflict in PT. PLN (Persero) Distribution of Central Java and Yogyakarta. The populations in this research are 60 permanent women in PT. PLN (Persero) Distribution of Central Java and Yogyakarta. The research subject amounting 51 people, the subject was taken using study of population technique. The collecting of data using two scales of Psychology, i.e. Work-Family Conflict Scale (27 item valid, α = 0,888) and Perceived Organizational Support Scale (33 item valid, α = 0,957), yang telah diujicobakan pada 60 orang. These scales have been tested on 60 people. The results showed a correlation coefficient rxy = -0,295 with p=0,036 (p<0,05). These results indicate that the proposed research hypothesis, there is a negative relationship between perceived organizational support with work-family conflict can be accepted. The more positively perceived organizational support received, the lower the work family conflict experienced and vice versa. Keyword: perceived organizational support, work family conflict, karyawati *Responsible Author
2
PENDAHULUAN
Salah satu dari problem yang
Seiring perkembangan zaman
dihadapi wanita bekerja adalah multi
pekerja wanita sudah bukan hal yang
peran
asing. Pada tahun 2010, 55% dari
(Kompas, 2012). Wanita yang bekerja
jumlah wanita yang sudah menikah
memang harus siap multi tasking untuk
dan
Amerika
melakukan tugas-tugas rumah tangga
Census
maupun kantor. Bekerja di luar rumah
memiliki
merupakan
anak
di
pekerja
Bureau).
Sedangkan
Indonesia,
menurut
(U.S
untuk Badan
di
istri
meskipun
Pusat
dalam
menjadi
rumah
suatu
tangga
upaya
aktualisasi diri, dan pilihan diri sendiri,
Statistik pada tahun 2007, penduduk
seringkali
yang bekerja bertambah sebanyak 2,12
masalah yang tidak bisa diselesaikan
juta
keadaan
sendiri.
Namun,
Agustus 2006 dan bertambah sebanyak
kurang
mengambil
2,40 juta orang dibandingkan keadaan
keluarga, sehingga lebih cenderung
setahun
membebankan semua masalah urusan
orang
dibandingkan
yang
Statistik).
lalu
(Badan
Tingginya
Pusat
peningkatan
rumah
menimbulkan
tangga
berbagai
seringkali peran
kepada
dalam
perempuan.
penduduk perempuan yang bekerja
Masalah
disebabkan karena dorongan ekonomi,
menimbulkan konflik yang dikenal
yaitu
untuk
dengan istilah work-family conflict
disamping
(konflik keluarga-pekerjaan). Work-
tuntutan
menambah
penghasilan,
semakin bekerja
keluarga
terbukanya pada
Peningkatan
kaum
jumlah
inilah
suami
yang
kesempatan
family conflict ini
perempuan.
adanya
tenaga
kerja
pekerjaan
akan
timbul
karena
ketidakseimbangan
antara
dan
tanggung
jawab
perempuan sebagian besar berasal dari
keluarga yang dapat menyebabkan
perempuan yang sebelumnya hanya
timbulnya masalah (Cascio & Young,
berstatus
2005).
mengurus
rumah
tangga
(bukan angkatan kerja).
Pada beberapa penelitian workfamily conflict memiliki hubungan
3
dengan hasil kerja negatif, seperti stres
perusahaan ini menganggap bahwa
kerja, apabila terjadi dalam tingkat
dengan adanya lingkungan yang ramah
yang tinggi dapat diasosiasikan dengan
bagi
depresi (Vinokur, Pierce & Buck,
meningkatkan kinerja para karyawan
1999)
tekanan
dan kepuasan kerja karyawan akan
ketidakpuasan
tinggi. Loyalitas karyawan tumbuh
berkaitan
psikologis,
dengan
dan
keluarga
akan
perkawinan dan kehidupan (Kinnunen
seiring
& Mauno 1998). Work-family conflict
dirasakan karyawan, dan kepuasan
juga
karyawan akan tumbuh ketika iklim
dapat
dihubungkan
dengan
dengan
dapat
kepuasan
ketidakpuasan kerja, kelelahan kerja
organisasi
dan
perusahaan kooperatif, kondusif, sesuai
turnover
(Boles,
Howard
&
Donofrio, 2004). Seiring
ada
di
dalam
dengan apa yang dipersepsikan dan dengan
penelitian
diharapkan karyawan (Eman, 2005).
mengenai work-family conflict yang banyak
yang
yang
menunjukkan
efek
Bentuk penerapan dari family
yang
friendly
workplace
policy
seperti;
membahayakan bagi karyawan seperti
waktu kerja yang lebih fleksible,
turnover dan burnout, organisasi telah
jadwal
menerapkan program untuk mengatasi
penitipan anak dan taman kanak-
dampak
kanak,
tersebut. (Schultz,
2006).
kerja
ruangan
Program itu dikenal dengan nama
telecommuting,
family
friendly
Family
friendly
workplace
policy.
mendukung
workplace
policy
keluarga.
alternatif,
tempat menyusui,
pimpinan dan
kebijakan
Penelitian
yang ijin telah
adalah program yang disponsori oleh
membuktikan bahwa waktu kerja yang
organisasi/perusahaan yang dirancang
fleksible
untuk
mendukung
membantu
karyawan
dan
pimpinan
merupakan
cara
yang yang
menyeimbangan antara peran dalam
sangat efektif yang dapat mengurangi
pekerjaan
work-family conflict pada karyawan
(Grandey,
dan
dalam
2001).
keluarga Perusahaan-
(Schultz, 2006).
4
PT. PLN (Persero) Distribusi
(dalam Rhoades & Eisenberger, 2002)
Jawa Tengah dan DIY memiliki
mengungkapkan
setidaknya 2.214 karyawan. 40% dari
tersebut berkembang sejalan dengan
jumlah karyawan tersebut merupakan
seberapa besar perhatian organisasi
pekerja
(www.pln.co.id).
pada tingkat kesejahteraan karyawan
Greenhaus dan Beutell (dalam Cooper,
dan penghargaan organisasi terhadap
2003) mengungkapkan bahwa wanita
kontribusi mereka.
wanita
bahwa
perilaku
akan memiliki pengalaman konflik
Penelitian ini bertujuan untuk
peran ganda yang lebih tinggi daripada
mengetahui hubungan antara Perceived
pria
memiliki
Organizatonal Support (POS) dengan
tanggung jawab yang lebih besar
Work Family Conflict (WFC) pada
terhadap keluarga dan mengalokasikan
karyawati
sebagian besar waktu mereka terhadap
Distribusi Jawa Tengah dan DIY.
dikarenakan
wanita
PT.
PLN
(Persero)
keluarga. Oleh karena itu, para pekerja wanita dalam perusahaan ini rentan
METODE
mengalami work-family conflict.
Populasi
dalam
Tempat kerja yang aman dan
penelitian ini adalah karyawati P.T.
nyaman dapat membantu mengurangi
PLN (Persero) Distribusi Jawa Tengah
tekanan yang dialami karyawan PT.
dan DIY yang berjumlah 60 orang
PLN (Persero) Distribusi Jawa Tengah
dengan karakteristik populasi, yaitu
dan DIY. Dukungan dari perusahaan
karyawati tetap yang sudah menikah
diharapkan
dapat
dan memiliki anak. Penelitian ini
yang
menggunakan teknik studi populasi.
dialami di kantor. Apabila karyawan
Pengumpulan data menggunakan dua
merasa nyaman dengan perusahaan
buah Skala Psikologi, yaitu Skala
tempatnya
Work-Family Conflict (27 aitem valid,
mengurangi
membangun
karyawan
untuk
permasalahan
bekerja
maka
pandangan
akan positif
α
terhadap organisasinya. Eisenberger
=
0,888)
dan
Perceived
Organizational Support (33
5
aitem
valid, α = 0,957). Skala Work-Family
organizational support dengan work-
Conflict disusun berdasarkan aspek-
family conflict pada karyawati PT.
aspek work-family conflict menurut
PLN Distribusi Jawa Tengah & DIY.
Greenhaus dan Beutell (dalam Cooper, 2003),
yaitu:
time-based
Hasil uji hipotesis tersebut
conflict,
ditunjukkan dengan angka koefisien
strain based conflict dan behavior
korelasi sebesar -0,295 dengan nilai p
based
= 0,018 (p < 0,05). Koefisien korelasi
conflict.
Skala
Organizational
Perceived
Support
yang
tersebut
menunjukkan
adanya
digunakan dalam penelitian ini disusun
hubungan positif antara perceived
berdasarkan
aspek-aspek
perceived
organizational support dengan work-
support
menurut
family conflict. Tingkat signifikansi
Rhoades & Eisenberger (2002) yaitu
sebesar p < 0,05 menunjukkan bahwa
penghargaan
terdapat hubungan yang signifikan
organizational
terhadap
kontribusi
karyawan dan perhatian atau peduli
antara
terhadap
support dengan work-family conflict.
kesejahteraan
Analisis
statistik
yang
karyawan. digunakan
perceived Hasil
organizational
tersebut
membuktikan
dalam penelitian ini adalah analisis
bahwa hipotesis yang menyatakan
regresi
terdapat
sederhana
dengan
bantuan
hubungan
negatif
organizational
antara
program komputer Statistical Packages
perceived
support
for Social Science (SPSS) for Windows
dengan work family conflict pada
versi 17.0.
karyawati PT. PLN Distribusi Jawa Tengah & DIY dapat diterima. Aspek
HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil
uji
hipotesis
perceived organizational support salah satunya adalah perhatian atau peduli
yang
terhadap
dilakukan dengan menggunakan teknik
(2002) aspek perhatian atau peduli
hasil bahwa terdapat hubungan yang antara
karyawan.
Menurut Rhoades dan Eisenberger
analisis regresi sederhana didapatkan signifikan
kehidupan
terhadap kehidupan karyawan berupa
perceived
6
perhatian
organisasi
kesejahteraan
terhadap
kecenderungan berada pada kategori
karyawan,
sedang, 64,71% kecenderungan berada
mendengarkan pendapat atau keluhan
pada
karyawan
memiliki kecenderungan berada pada
dan
memperhatikan
kategori
pekerjaan karyawan. Pada penelitian
kategori
ini
karyawati
terlihat
subjek
memunculkan
tinggi
sangat
dan
tinggi.
memiliki
5,88%
Mayoritas
kecenderungan
beberapa indikator perilaku bagaimana
perceived organizational support ke
perusahaan
arah tinggi.
pada
memberikan
karyawan
masalah
dukungan
dalam
pekerjaan,
mengatasi
Hasil
memberikan
menunjukan
penelitian bahwa
yang perceived
respon positif terhadap pendapat dan
organizational support memberikan
keluhan karyawan dan
sumbangan efektif sebesar 8.7% pada
perusahaan
pada
kepedulian kesejahteraan
work-family
conflict
menyatakan
karyawan. Rhoades dan Eisenberger
bahwa tingkat konsistensi variabel
(2006) menyatakan atasan/supervisor
pada work-family conflict sebesar 8,7%
merupakan
dapat
memiliki
agen
dari
tanggung
mengarahkan kinerja
dan
bawahannya.
buruknya
organisasi,
jawab
untuk
perceived
mengevaluasi Baik
perlakuan
diprediksi
oleh
variabel
organizational
support,
sisanya 91,3% ditentukan oleh faktor-
atau
faktor lain yang tidak diukur dalam penelitian ini.
supervisor
terhadap karyawan merupakan indikasi dukungan organisasi. Hal inilah yang dapat
mengurangi
KESIMPULAN DAN SARAN
kemungkinan
terjadinya work family conflict.
Berdasarkan
Hasil kategori terhadap variabel perceived
organizational
hasil
analisis,
dapat disimpulkan bahwa terdapat
support,
hubungan negatif antara perceived
yaitu sebesar 7,84 % kecenderungan
organizational support dengan work-
berada pada kategori rendah, 21,57%
family conflict pada karyawan PT.
7
PLN Distribusi Jawa Tengah & DIY.
dipertahankan.
Perceived
perusahaan
Selain
itu
diharapkan
dapat
organizational
support
sumbangan
efektif
menyediakan forum untuk para
sebesar 8,7% terhadap work-family
karyawati mengeluarkan pendapat
conflict pada karyawati PT. PLN
atau keluhan sebagai sarana untuk
Distribusi Jawa Tengah & DIY.
menjalin
memberikan
Beberapa saran yang dapat
kerja
komunikasi
yang
sama baik
peneliti kemukakan adalah sebagai
karyawati dan atasan.
berikut :
c. Bagi Peneliti Selanjutnya
a. Bagi Subjek Penelitian
dan antara
Bagi peneliti selanjutnya
Subjek dapat mempertahankan
yang tertarik untuk melakukan
work-family conflict yang
penelitian
rendah dengan menjalin
organizational support dan work-
komunikasi sesama karyawati
family conflict diharapkan dapat
sehingga dapat terjalin
menambahkan
hubungan yang baik antara
untuk meminimalisir kemungkinan
karyawati dan perusahaan dan
banyaknya
saling membantu untuk
gugur. Peneliti lain juga disarankan
kemajuan organisasi.
untuk dapat menambah variabel
mengenai
perceived
item-item
jumlah
item
baru yang
family support sebagai variabel intervening untuk dapat melihat b. Bagi Perusahaan Perusahaan dapat
pengaruh dan peran family support diharapkan
menjaga
mengembangkan
sistem
terhadap work-family conflict.
dan DAFTAR PUSTAKA
family
friendly workplace yang ada agar
Boles, J. S., Howard, W. G., & Donofrio, H. H. (2001). An investigation into the interrelationships of work-family
tingkat work-family conflict yang rendah
pada
karyawati
dapat
8
conflict, family-work conflict and work satisfaction. Journal of Managerial Issues, 13, 376390.
Rhoades, L., & Eisenberger, R. (2002). Perceived organizational support : a review of the literature. Journal of Applied Psychology, 87(4), 698-714.
Cascio, W.F. & Young C.E. (2005). Work family balance : does the market reward firms that respect it? New Jersey : Lawrence Erlbaum Associates.
Schultz, D.P. (2006). Psychology and Work Today. New Jersey: Pearson Education Inc.
Cooper, C.L. (2003). The handbook of work and health psychology. West Sussex : John Wiley & Sons Ltd. Eman.
Vinokur, A.D., Pierce, P.F., & Buck, C.L. (1999). Work-family conflict of women in the air force: Their influence on mental health and functioning. Journal of Organizational Behavior, 20, 865-878.
(2005). Pengaruh Iklim Organisasi Terhadap Komitmen Karyawan. Skripsi. Yogyakarta : Fakultas Psikologi Universitas Ahmad Dahlan.
Grandey, A.A. (2001). Family friendly policies: Organizational justice perceptions of need-based allocations. Journal of Applied Psychology, 89(3), 395-404.
Greenhaus, J.H. & Beutell, N.J. (1985). Sources of conflict between work and family roles. Academy of Management Review, 76-88. Kinnunen, U., & Mauno, S. (1998). Antecedents and outcomes of work-family conflicts among employed women and men in Finland. Human Relations, 51, 157-177.
9