PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN OBAT ANTIHIPERTENSI DAN PENYAKIT PARKINSON DI RUMAH SAKIT BETHESDA YOGYAKARTA SKRIPSI
Dijalankan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm) Program Studi Farmasi
Oleh : Florentina Kassandra NIM : 138114138
FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN OBAT ANTIHIPERTENSI DAN PENYAKIT PARKINSON DI RUMAH SAKIT BETHESDA YOGYAKARTA SKRIPSI
Dijalankan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm) Program Studi Farmasi
Oleh : Florentina Kassandra NIM : 138114138
FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2017
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HALAMAN PERSEMBAHAN
“Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah,maka pintu akan dibukakan bagimu. Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan ” ( Mat 7 : 7-8 )
Dalam Nama Tuhan Yesus Kristus, kupersembahkan karya ini untuk : Orang Tua dan Keluarga Sahabat dan Teman-teman Farmasi Angkatan 2013 Serta almamaterku tercinta
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PRAKATA Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa penulis panjatkan atas segala berkat, rahmat, dan limpahan kasih-Nya yang luar biasa sehingga penulis dapat menyelesaikan naskah skripsi yang berjudul “Hubungan Antara Penggunaan Obat Antihipertensi Dan Penyakit Parkinson Di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta” sebagai syarat memperoleh gelar Sarjana Farmasi (S.Farm) di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penulisan skripsi ini mendapat dukungan dan bantuan dari berbagai pihak, sehingga penulis mengucapkan terima kasih kepada : 1.
Aris Widayati, M.Si., Ph.D., Apt, selaku Dekan Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan izin dan arahan kepada peneliti.
2.
Dr.dr.Rizaldy Taslim Pinzon, Mkes, SpS, selaku dosen pembimbing skripsi yang telah banyak membantu dalam berbagai ilmu, pengetahuan, dan wawasan, serta bersedia meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk berdiskusi dan mengarahkann penulis dalam penyusunan skripsi ini.
3.
Maria Wisnu Donowati, M.Si., Apt. Dan Christianus Heru Setiawan, M.Sc., Apt., selaku dosen penguji atas semua saran, dan dukungan yang membangun.
4.
Kepala Rumah Sakit Bethesda dan Poli Saraf rawat jalan yang memberikan ijin kepada peneliti untuk mengadakan penelitian dan pengambilan data.
5.
Komisi Etik Penelitian Kedokteran dan Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Duta Wacana, yang telah memberikan ijin untuk melakukan penelitian.
6.
Pasien Poli Saraf rawat jalan di Rumah Sakit Bethesda, Yogyakarta yang telah bersedia terlibat dalam penelitian sebagai responden.
7.
Seluruh Dosen Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan bimbingan kepada penulis selama proses perkuliahan.
8.
Bapak Apolonaris Biong, Mama Yosepa Sepina, Abangku Doroteus Martyan, Adekku Pertiwi Putri Erawati dan seluruh keluarga tercinta, sumber semangat, yang selalu berdoa, memberikan kasih sayang dan cinta, dukungan,
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
perhatian, kesabaran dalam membimbing penulis dari awal hingga berakhirnya penulisan ini. 9.
Teman-teman seperjuangan skripsi Lia, Ocha, Santi, Reni, Tiara, Atika, Kris, Rendra dan Cahyo yang selalu berjuang bersama dan saling memberikan semangat.
10. Sahabat-sahabat Dea Puput Arisanti, Agnes Scherine Karlinda, Herlince Apu, Herawati Claudia, Marihot Tua Sitohang, Wendy Felix, Ryan Wilson, Chrisna Rotua Simorangkir, Xavier Sakti, Kenny Kowira, atas semua hiburan dan selalu mengingatkan penulis selama ini. 11. Bapak Ibu dan teman-teman dari kos Cinta atas segala doa, dukungan, semangat, dan nasehat kepada penulis. 12. Teman-teman FSM D 2013, FKK C 2013 dan semua angkatan 2013 yang telah bersama-sama berproses dan berbagi suka duka di Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma. 13. Semua pihak yang telah membantu penulis, yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih terdapat banyak kekurangan serta masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak. Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak terutama di bidang ilmu farmasi.
Yogyakarta, 14 Januari 2017 Penulis
Florentina Kassandra
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ...................................................................................... ii HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................iii HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................... iv HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................ v LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ............................ vi PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................ vii PRAKATA ......................................................................................................... viii DAFTAR ISI ....................................................................................................... x DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xii DAFTAR TABEL .............................................................................................. xiii ABSTRAK ......................................................................................................... xiv ABSTRACT ........................................................................................................ xv PENDAHULUAN ............................................................................................. 1 METODE PENELITIAN ................................................................................... 3 Desain dan subjek penelitian............................................................................... 3 Instrumen Penelitian ........................................................................................... 3 Analisis statistik ................................................................................................. 4 HASIL DAN PEMBAHASAN .......................................................................... 4 KESIMPULAN .................................................................................................. 12 SARAN .............................................................................................................. 12 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 13
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN ....................................................................................................... 15 BIOGRAFI PENULIS ....................................................................................... 48
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat izin penelitian ......................................................................... 15 Lampiran 2. Ethical Clearance ............................................................................. 16 Lampiran 3. Informed Consent ............................................................................. 17 Lampiran 4. Form Wawancara .............................................................................20 Lampiran 5. Definisi Operasional ........................................................................22 Lampiran 6. Perhitungan Sampel Penelitian ......................................................... 23 Lampiran 7. Surat Keterangan Clinical Epidemiology & Biostatistics Units (CE & BU) ........................................................................................................................24 Lampiran 8. Tabel Uji Analisis SPSS ...................................................................25 Lampiran 9. Instrumen Penelitian .........................................................................46
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel I. Analisis Hubungan Karakteristik Responden Terhadap Kejadian Parkinson ................................................................................................................ 5 Tabel II. Analisis Hubungan Karakteristik Responden Terhadap Kejadian Parkinson ................................................................................................................ 7 Tabel III. Analisis Hubungan Antara Penggunaan Antihipertensi Terhadap Kejadian Parkinson ................................................................................................ 9 Tabel IV. Analisis Hubungan Antara Penggunaan Antihipertensi Amlodipine dan Nifedipine Terhadap Kejadian Parkinson .............................................................11 Tabel V. Analisis Multivariat ................................................................................11
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Abstrak Penyakit Parkinson merupakan suatu penyakit neurodegeneratif yang disebabkan oleh kurangnya produksi dopamin didalam tubuh yang disebabkan karena substansia nigra mati atau mengalami perubahan fungsi. Kalsium yang berlebih didalam sel dapat menyebabkan beberapa fungsi sel terganggu, salah satunya pelepasan neurotransmiter yaitu adenosin, norepinefrin, dopamin dan glutamat. Hal ini menyebabkan banyaknya kalsium didalam sel dapat menyebabkan pelepasan dopamin terganggu. Proses pelepasan dopamin ini sangat berpengaruh terhadap terjadinya penyakit Parkinson. Tujuan. Mengukur risiko penggunaan obat antihipertensi calcium channel blockers (CCBs) terhadap terjadinya penyakit Parkinson. Metode. Desain penelitian ini adalah matched case-control dengan rasio 1:2 antara jenis kelamin dan usia (± 5 tahun). Data dianalisis bivariat dengan uji Chi-Square atau Fisher dilanjutkan dengan uji multivariat yaitu uji regresi logistik (p<0,05). Hasil. Data 177 responden penelitian terdiri dari 90 laki-laki (50,8%) dan 87 perempuan (49,2%). Sebanyak 59 orang responden memiliki riwayat parkinson dimana 35 orang diantaranya memiliki riwayat hipertensi dan sebanyak 21 orang memiliki riwayat penggunaan antihipertensi golongan CCB. Analisis bivariat menunjukkan hasil OR = 0,590 : 95%CI : 0,307-1,136 : p = 0,113 untuk hipertensi dan OR = 1,160 : 95%CI : 0,493-2,729 : p = 0,733 untuk penggunaan antihipertensi golongan CCB serta beberapa variabel yang signifikan terhadap kejadian parkinson, yaitu responden yang memiliki keluarga dengan riwayat parkinson OR = 3,810 : 95%CI : 1,311-11,066 : p = 0,009, riwayat DM OR = 0,187 : 95%CI : 0,063-0,558 : p = 0,001 dan mengkonsumsi alkohol OR = 13,245 : 95%CI : 1,556-112,773 : p = 0,006. Analisis multivariat menunjukan riwayat keluarga dengan parkinson (p = 0,031), riwayat DM (p = 0,006) dan mengkonsumsi alkohol (p = 0,019) memiliki hubungan yang signifikan terhadap kejadian penyakit parkinson. Kesimpulan : Tidak ada efek perlindungan antihipertensi golongan CCB terhadap kejadian penyakit parkinson. Kata kunci : Parkinson, antihipertensi CCB, case-control study
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Abstract Parkinson's disease is a neurodegenerative disease that is caused by a lack of dopamine production in the body caused by the substantia nigra died or undergo changes in function. Excess calcium inside the cell can cause multiple cell functions compromised, one of which is the release of neurotransmitters namely adenosine, norepinephrine, dopamine and glutamate. This causes the surge of calcium inside the cell that can disturb the release of dopamine. The process of dopamine release is highly influential on the occurrence of Parkinson’s disease. Aim : To know whether the use of calcium channel blockers (CCBs) antihypertensive medications is associated with the occurrence of Parkinson's disease in nerve poly of Bethesda Hospital in Yogyakarta. Method : This study’s design was a case-control with the matching process (1: 2) between the sex and age (± 5 years). Data were analyzed by bivariate with Chi-square or Fisher test continued by multivariate namely logistic regression test (p <0.05). Results : Data of 177 survey respondents consisted of 90 males (50.8%) and 87 women (49.2%). A total of 59 respondents have a history of Parkinson's in which 35 of them have a history of hypertension and at least 21 people have a history of antihypertensive use of CCB class. Bivariate analysis shows results of OR = 0,590 : 95%CI : 0.307-1.136 : p = 0.113 for hypertension and OR = 1.160 : 95%CI : 0.493-2.729 : p = 0.733 for antihypertensive use of CCB class as well as some significant variables on the incidence of Parkinson's, namely the respondents who have a family history of Parkinson OR = 3,810 : 95%CI : 1.311-11.066 : p = 0.009, DM history OR = 0.187 : 95%CI : 0.063-0.558 : p = 0.001 and consuming alcohol OR = 13.245 : 95%CI : 1.556-112.773 : p = 0,006. Multivariate analysis shows that a family with history of Parkinson (p = 0.031), history of DM (p = 0.006) and consuming alcohol (p = 0.019) have a significant relation to the incidence of Parkinson's disease. Conclusion : There is no protective effect with antihypertensive use of CCB the incidence of Parkinson's disease.
Keywords: Parkinson, CCB antihypertensive, case-control study
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PENDAHULUAN Penyakit Parkinson merupakan suatu penyakit degeneratif pada sistem saraf yang ditandai dengan adanya tremor (muncul pada saat istirahat), rigiditas (kekakuan), akinesia atau bradikinesia (gerakan yang lambat), postural instability (ketidakseimbangan postural) (Ginsberg, 2005). Gejala penyakit Parkinson sekitar 5–10 persen pada awalnya muncul sebelum usia 40 tahun, akan tetapi rata–rata menyerang penderita dengan usia 65 tahun (Pinzon & Adnyana, 2015). Berdasarkan data dari WHO, insidensi penyakit Parkinson di Asia menunjukkan 1,5 sampai 8,7 kasus per tahun di Cina dan Taiwan, sedangkan di Singapura, Wakayama dan Jepang, terdapat 6,7 sampai 8,3 kasus per tahun, dengan kisaran umur 60 sampai 69 tahun dan jarang di temukan pada umur <50 tahun (Muangpaisan, 2009). Di Amerika Serikat, ada sekitar 60.000 penderita Parkinson setiap tahunnya. Di Indonesia sendiri, diperkirakan 10 orang dari setiap tahunnya mengalami penyakit Parkinson. Penderita Parkinson sampai saat ini sekitar 200.000-400.000 (Pinzon & Adnyana, 2015). Statistika menunjukkan, baik di luar negeri maupun di dalam negeri, laki-laki lebih banyak terkena dibandingkan wanita (3:2) dengan alasan yang belum diketahui (Dipiro, 2008). Penyakit Parkinson diperkirakan menyerang 876.665 orang di Indonesia dari total jumlah penduduk sebesar 238.452.952. Total kasus kematian akibat penyakit Parkinson di Indonesia menempati peringkat ke-12 di dunia atau peringkat ke-5 di Asia dengan prevalensi mencapai 1100 kematian pada tahun 2002 (Noviani, 2010). Penelitian oleh Laksono et al (2013) juga menyebutkan, di RSUD Serang tahun 2007 sampai 2010, didapatkan 51 kasus penyakit Parkinson. Dalam perawatan penyakit Parkinson salah satu aspek penting yang harus di perhatikan adalah obat-obatan yang dapat mempengaruhi penyakit Parkinson. Salah satu obatnya adalah antihipertensi yaitu metildopa dan calcium channel blocker pernah di laporkan menyebabkan drug-induced Parkinsonisme (Pinzon & Adnyana, 2015). Studi prospektif menunjukkan peningkatan risiko Parkinson Disease pada pasien hipertensi. Beberapa mekanisme spekulatif termasuk hipertensi yang tidak diobati akan berkembang menjadi kronis yang dapat
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
menyebabkan lesi serebrovaskular iskemik, peningkatan stres oksidatif, dan modulasi sistem renin-angiotensin pusat (RAS) yang mengarah ke Parkinson Disease. Tidak diketahui secara jelas apakah dengan menurunkan tekanan darah memiliki peran dalam mengurangi risiko Parkinson Disease. Efek yang diamati dari penurunan risiko Parkinson Disease pada pengguna Calcium channel blocker diasumsikan terutama oleh adanya tindakan pelindung saraf
bukan karena
penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi (Gudala, 2015). Hipertensi merupakan suatu penyakit yang paling sering muncul di Indonesia. Seseorang dikatakan hipertensi apabila setelah dilakukan pengukuran beberapa kali, hasil pengukuran tetap tinggi yaitu nilai sistolik ≥ 140 mmHg atau diastolik ≥ 90 mmHg (Prasetyaningrum, 2014). Daerah Istimewa Yogyakarta masuk dalam lima besar provinsi dengan kasus hipertensi terbanyak di Indonesia bersama dengan provinsi lain seperti Jawa Timur, Bangka Belitung, Sulawesi Tengah dan Jawa Tengah (Dinkes Sleman, 2012). Penelitian case-control oleh Savica et al (2012) mengatakan bahwa terdapat hubungan yang bermakna terhadap penggunaan obat antihipertensi dengan terjadinya resiko penyakit Parkinson (OR 1,00; 95% CI, 0,65-1,54). Penelitian kohort oleh Simon et al (2010) menyatakan bahwa tidak adanya efek perlindungan (penurunan risiko) terhadap penyakit Parkinson pada orang yang menggunakan obat antihipertensi calcium channel blockers (RR=1,18,95% CI; 0,73,-1,92). Penelitian kohort oleh Lee et al (2014) menunjukkan bahwa terjadi penurunan penyakit Parkinson dengan penggunaan obat antihipertensi calcium channel blockers (HR, 0,75; 95% CI, 0,59-0,96). Penelitian kohort oleh Pasternak et al (2012) juga mengatakan bahwa pengunaan dihydropyridine calcium channel blockers berisiko lebih rendah terhadap penyakit Parkinson.
2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
METODE PENELITIAN Desain penelitian ini adalah case-control yang dilakukan di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta. Dalam penelitian ini dilakukan analisis hubungan antara hipertensi dan penggunaan obat antihipertensi calcium chanel blocker terhadap timbulnya penyakit Parkinson. Pengambilan data dilakukan pada 2 kelompok responden yaitu satu kelompok kasus dan satu kelompok kontrol. Kelompok kasus adalah kelompok responden yang terdiagnosa penyakit Parkinson oleh dokter dan kelompok kontrol adalah responden yang tidak terdiagnosa penyakit Parkinson oleh dokter. Data diperoleh dari wawancara, mengamati rekam medis dan data diolah dan dianalisis dengan metode statistika. Pemilihan responden penelitian dengan teknik consecutive sampling dimana responden penelitian dipilih berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi. Kriteria inklusi pada kelompok kasus dalam penelitian ini adalah pasien yang terdiagnosa penyakit Parkinson oleh dokter, bersedia menjadi subjek penelitian dengan menandatangani informed consent serta bersedia untuk diwawancarai dan kriteria inklusi pada kelompok kontrol dalam penelitian ini adalah pasien yang tidak terdiagnosa penyakit Parkinson oleh dokter, bersedia menjadi subjek penelitian dengan menandatangani informed consent serta bersedia untuk diwawancarai. Responden
penelitian
yang
memenuhi
kriteria
inklusi
dan
ekslusi,
menandatangani informed consent dan bersedia untuk diwawancarai dalam penelitian ini adalah 177 orang. Kelompok kasus berjumlah 59 orang dan kelompok kontrol berjumlah 118 orang ( 1:2 ). Instrumen yang digunakan adalah panduan wawancara yang mengacu pada penelitian Association of Blood Pressure and Hypertension With the Risk of Parkinson Disease: The National FINRISK Study yang telah di modifikasi. Pengambilan data dilakukan dengan dua langkah yaitu mewawancarai pasien yang terdaftar dalam data poli syaraf dan melihat rekam medis pasien untuk mengkonfirmasi terkait pengobatan (antihipertensi) yang di terima oleh pasien. Panduan wawancara diisi oleh responden dan dipandu oleh pewawancara. Hasil wawancara serta konfirmasi RM pasien tersebut digunakan untuk melihat apakah variabel – variabel yang ditanyakan dalam form wawancara terdapat hubungan
3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
atau tidak terhadap kejadian penyakit parkinson. Data yang telah diperoleh dikumpulkan dalam worksheet Excel®. Data tersebut diolah dengan uji hipotesis Chi-Square (X2) atau Fisher dan data diolah dengan analisis multivariat regresi logistik ketika hasil dari analisis bivariat di atas mempunyai nilai p < 0,05. Penelitian telah mendapat izin dari Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta. Langkah-langkah yang dilakukan pada penelitian telah disetujui oleh Komisi Etik Penelitian Kedokteran dan Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Duta Wacana Yogyakarta dengan nomor 252/C.16/FK/2016, sedangkan keaslian penelitian juga telah disetujui oleh Fakultas Farmasi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. HASIL DAN PEMBAHASAN Pada penelitian ini jumlah responden yang memenuhi kriteria penelitian sebanyak 177 orang, yang terdiri dari 90 laki-laki (50,8%) dan 87 perempuan (49,2%). Dikelompokkan berdasarkan kelompok kasus (parkinson) dan kelompok kontrol (tidak parkinson) dengan proses matching antara jenis kelamin dan usia (± 5 tahun). Responden yang ikut dalam penelitian ini berstatus sedang menjalani rawat jalan di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta. Berdasarkan Tabel I sebanyak 87,7% responden penelitian berusia >60 tahun, 67,2% memiliki riwayat hipertensi, 20,9% memiliki riwayat DM, 9,0% memiliki keluarga dengan riwayat parkinson, 28,8% memiliki riwayat cedera kepala, 38,4% memiliki riwayat kolesterol, 4,0% mengkonsumsi alkohol, 26% mengkonsumsi kopi, 75,7% mengkonsumsi teh, 4,6% merokok dan 55,9% yang rutin berolahraga. Pada karateristik usia didapatkan nilai p sebesar 0,429 yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang tidak bermakna antara usia terhadap kejadian penyakit parkinson. Karakteristik responden dengan jenis kelamin didapatkan nilai p sebesar 1,000 yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang tidak bermakna antara jenis kelamin terhadap kejadian penyakit pakinson.
4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel I. Analisis Hubungan Karakteristik Responden Terhadap Kejadian Parkinson
n (%)
Total (%)
Karakteristik Parkinson Usia - ≤60 tahun - >60 tahun Jenis kelamin - Laki-Laki - Perempuan Keluarga dengan Riwayat Parkinson - Ya - Tida Diabetes Melitus (DM) - Ya - Tidak Kolestrol - Ya - Tidak Konsumsi Alkohol - Ya - Tidak Konsumsi Kopi - Tidak - 2 cangkir - 3-4 cangkir
Konsumsi Teh - Tidak - 1-2 cangkir - ≥3 cangkir Merokok - Tidak - 1-9 Batang - 10-19 Batang - ≥ 20 Batang Rutin Berolahraga - Tidak - 1-2 kali - 3-4 kali - ≥5 kali
p
OR (95%CI)
Tidak Parkinson
6 (3,4) 53 (29,9)
17 (9,6) 101 (57,1)
23 (13,0) 154 (87,7)
0,429
-
30 (16,9) 29 (16,4)
60 (33,9) 58 (32,8)
90 (50,8) 87 (49,2)
1,000
-
10 (5,6) 49 (27,7)
6 (3,4) 112 (63,3)
16 (9,0) 161 (91,0)
0,009
3,810 (1,311-11,066)
4 (2,3) 55 (31,1)
33 (18,6) 85 (48,0)
37 (20,9) 140 (79,1)
0,001
0,187 (0,063-0,558)
24 (13,6) 35 (19,8)
44 (24,9) 74 (41,8)
68 (38,4) 109 (61,6)
0,662
-
6 (3,4) 53 (29,9)
1 (0,6) 117 (66,1)
7 (4,0) 170 (96,0)
0,006*
13,245 (1,556-112,773)
40 (22,6) 17 (9,6) 2 (1,1)
91 (51,4) 26 (14,7) 1 (0,6)
131 (74,0) 43 (24,3) 3 (1,7)
0,196
-
11 (6,2) 42 (23,7) 6 (3,4)
32 (18,1) 73 (41,2) 13 (7,3)
43 (24,3) 115 (65,0) 19 (10,7)
0,424
-
55 (31,1) 2 (1,1) 2 (1,1) 0
114 (64,4) 2 (1,1) 1 (0,6) 1 (0,6)
169 (95,5) 4 (2,3) 3 (1,7) 1 (0,6)
0,479
-
30 5 6 18
48 18 8 44
78 23 14 62
0,333
-
(16,9) (2,8) (3,4) (10,2)
(27,2) (10,2) (4,5) (24,9)
(44,1) (13,0) (7,9) (35,0)
Responden yang memiliki keluarga dengan riwayat Parkinson didapatkan nilai p sebesar 0,009 yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara keluarga dengan riwayat parkinson terhadap kejadian parkinson. 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Responden yang memiliki keluarga dengan riwayat Parkinson memiliki risiko 3,810 (95%CI=1,311-11,066, p=0,009) kali terkena parkinson dibandingkan dengan yang tidak memiliki keluarga dengan riwayat parkinson. Hasil tersebut sejalan dengan pernyataan yang menjelaskan bahwa adanya riwayat penyakit parkinson pada keluarga meningkatkan faktor resiko menderita penyakit parkinson sebesar 8,8 kali pada usia kurang dari 70 tahun dan 2,8 kali pada usia lebih dari 70 tahun (Dipiro,2008). Responden dengan riwayat DM didpatkan nilai p sebesar 0,001yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara riwayat DM terhadap kejadian parkinson. Responden dengan riwayat DM memiliki risiko 0,187 (95%CI=0,063-0,558, p=0,001) kali terkena parkinson dibandingkan dengan yang tidak memiliki riwayat DM. Hasil tersebut sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Lu et al (2014) yang mengatakan bahwa terjadi penurunan penyakit parkinson pada penderita DM (OR 0,75; 95% CI 0,58–0,98). Responden yang mengkonsumsi alkohol didapatkan nilai p sebesar 0,006 yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara konsumsi alkhol terhadap kejadian parkinson. Responden yang mengkonsumsi alkohol memiliki risiko 13,245 (95%CI=1,556-112,773, p=0.006) kali terkena parkinson dibandingkan dengan responden yang tidak mengkonsumsi alkohol. Hasil tersebut sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh SB Sipetic et al (2012) yang mengatakan bahwa risiko penyakit parkinson meningkat secara signifikan dengan meningkatnya jumlah konsumsi alkohol (OR = 4,78; 95% CI = 2,67-8,55). Responden yang memiliki riwayat kolesterol didapatkan nilai p sebesar 0,662 yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang tidak bermakna antara riwayat kolesterol terhadap kejadian parkinson. Hasil tersebut sejalan dengan penelitian yang di lakukan oleh Simon et al (2007) yang mengatakan bahwa tidak adanya hubungan antara riwayat kolesterol terhadap kejadian parkinson. Responden yang mengkonsumsi kopi didapatkan nilai p sebesar 0,196 yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang tidak bermakna antara konsumsi kopi terhadap kejadian parkinson. Responden yang mengkonsumsi teh didapatkan nilai p sebesar 0,424 yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang tidak
6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
bermakna antara konsumsi teh terhadap kejadian parkinson. Responden yang merokok didapatkan nilai p sebesar 0,479 yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang tidak bermakna antara merokok terhadap kejadian parkinson. Menurut Checkoway (2002), hasil tersebut dapat terjadi karena untuk data asupan kafein dan merokok didapat tergantung pada jawaban pasien. Hal tersebut dapat menunjukkan hasil yang bias pada penelitian ini. Responden yang rutin berolahraga didapatkan nilai p sebesar 0,333 yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang tidak bermakna antara rutin berolahraga terhadap kejadian parkinson. Menurut Xu et al (2010) hasil tersebut dapat terjadi karena data didapat dari jawaban responden, dimana jawaban tersebut bergantung pada ingatan responden. Hal ini yang dapat menyebabkan hasil yang bias pada penelitian ini. Tabel II. Analisis Hubungan karakteristik responden Terhadap Kejadian Parkinson n (%) Karakteristik Hipertensi - Ya - Tidak Cidera kepala - Ya - Tidak
Parkinson
Non Parkinson
Total (%)
35 (19,8) 24 (13,6)
84 (47,5) 34 (19,2)
119 (67,2) 58 (32,8)
0,113
22 (12,4) 37 (20,9)
29 (16,4) 89 (50,3)
51 (28,8) 126 (71,2)
0,078
p
Menurut penelitian oleh Gudala (2015) hipertensi yang tidak diobati akan berkembang menjadi kronis yang dapat menyebabkan lesi serebrovaskular iskemik, peningkatan stres oksidatif, dan modulasi sistem renin-angiotensin pusat (RAS) yang mengarah ke Parkinson Disease. Berdasarkan hasil yang ditunjukkan pada Tabel II responden yang menderita hipertensi antara kelompok parkinson dan tidak parkinson lebih banyak di bandingkan yang tidak menderita hipertensi. Kejadian tersebut bisa disebabkan karena faktor usia responden. Menurut syahrini (2012) hipertensi paling banyak terjadi pada usia 55-64 tahun. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara kelompok yang menderita parkinson dan kelompok yang tidak menderita parkinson terhadap riwayat hipertensi. Penelitian ini sejalan dengan penelitian
7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
yang dilakukan oleh Simon et al (2007) yang mengatakan bahwa penyakit parkinson tidak signifikan berhubungan dengan riwayat hipertensi. Menurut penelitian oleh Kenborg (2015) cedera kepala dapat memicu kaskade fisiologis yang melibatkan beberapa proses dalam perkembangan penyakit parkinson seperti peradangan saraf dan aktivasi mikroglia, akumulasi αsynuclein, gangguan fungsi mitokondria dan peningkatan produksi radikal bebas. Berdasarkan hasil yang ditunjukkan pada Tabel II responden yang mengalami cedera kepala antara kelompok parkinson dan kelompok tidak parkinson lebih sedikit dibandingkan dengan responden yang tidak mengalami cedera kepala. Hasil uji statistik bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara kelompok yang menderita parkinson dan kelompok yang tidak menderita parkinson terhadap riwayat cedera kepala. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Kenborg (2015) yang mengatakan bahwa hasil penelitian mereka tidak menemukan bukti hubungan antara cedera kepala dengan penyakit parkinson, kecuali pada masa remaja. Menurut Satyanegara (2010), tingginya kadar kalsium pada intrasel yaitu di atas 10,4 mol/L dapat memacu serangkaian reaksi yang secara potensial mempunyai
efek
serius
terhadap
fungsi
dan
integrasi
sel,
pelepasan
neurotransmiter, lipolisis dan proteolisis. Pelepasan Neurotransmiter ini seperti adenosin, norepinefrin, dopamin dan glutamat yang selanjutnya akan menginduksi suatu reaksi yang menghasilkan radikal bebas melalui autooksidasi, reaksi hiposantin dan lipolysis. Hal ini menyebabkan dengan banyaknya kalsium didalam sel dapat menyebabkan pelepasan dopamin terganggu, dimana proses pelepasan atau produksi dopamin ini sangat berpengaruh terhadap terjadinya peyakit Parkinson. Penelitian diatas sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Gudala (2015) mengatakan bahwa terdapat hubungan antara kalsium dan neuron dopaminergik dimana neuron dopaminergik disubstansia nigra memiliki pintu saluran kalsium 1,3 L-type yang digunakan untuk memacu jantung bekerja. Menurut Gudala (2015), dengan menghalangi masuknya kalsium dapat mencegah atau menghentikan perkembangan Parkinson Disease. Efek penurunan risisko penyakit parkinson oleh pengguna CCB diasumsikan terutama oleh perlindungan
8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
saraf bukan karena penurunan tekanan darah pada pasien dengan riwayat hipertensi. Tabel III. Analisis Hubungan Antara Penggunaan Antihipertensi Terhadap Kejadian Parkinson n (%) Karakteristik Antihipertensi - Non-CCB - CCB Antihipertensi - CCB - CCB + Kombinasi Lama Penggunaan CCB - <2,5 tahun - ≥ 2,5 tahun Dosis CCB - 5 mg - 10 mg Dosis Amlodipin - 5 mg - 10 mg
p
Parkinson
Tidak Parkinson
11 (9,6) 21 (18,4)
31 (27,2) 51 (44,7)
0,733
21 (27,3) 3 (3,9)
51 (66,2) 2 (2,6)
0,172*
9 (12,5) 12 (16,7)
25 (34,7) 26 (36,1)
0,634
11 (15,3) 10 (13,9)
34 (47,2) 17 (23,6)
0,255
11 (16,4) 7 (10,4)
34 (50,7) 15 (22,4)
0,523
Berdasarkan hasil yang ditunjukkan pada Tabel III responden penelitian yang menggunakan CCB (72 orang; 63,2%) dan yang menggunakan Non-CCB (42 orang; 36,8%). Jumlah responden yang menggunakan CCB pada kelompok yang menderita parkinson (21 orang; 18,4%) dan yang menggunakan Non-CCB (11 orang; 9,6%). Hasil uji statistik menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang tidak bermakna antara kelompok yang menderita parkinson dan kelompok yang tidak menderita parkinson terhadap riwayat penggunaan CCB maupun Non-CCB. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Ton et al (2007) yang mengatakan bahwa tidak terdapat hubungan antara riwayat penggunaan CCB maupun Non-CCB terhadap risiko penyakit parkinson. Responden yang menggunakan antihipertensi golongan CCB dibagi menjadi CCB tunggal (72 orang; 63,2%) dan CCB dengan kombinasi (5 orang; 6,5%). Jumlah responden yang menggunakan CCB tunggal pada kelompok yang menderita parkinson (21 orang; 27,3%) dan responden yang menggunakan CCB dengan kombinasi (3 orang; 3,9%). Hasil uji statistik menunjukkan bahwa
9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
terdapat hubungan yang tidak bermakna antara kelompok yang menderita parkinson dan kelompok yang tidak menderita parkinson terhadap riwayat penggunaan CCB maupun CCB dengan kombinasi. Responden yang menggunakan antihipertensi golongan CCB dibagi menjadi dua kelompok berdasarkan lama penggunaannya yaitu < 2,5 tahun (34 orang; 47,2%) dan ≥ 2,5 tahun (38 orang; 52,8%). Hasil uji statistik menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang tidak bermakna antara kelompok yang menderita parkinson dan kelompok yang tidak menderita parkinson terhadap riwayat penggunaan CCB < 2,5 tahun maupun ≥ 2,5 tahun. Hasil tersebut sejalan dengan penelitian yang di lakukan oleh Ton et al (2007) yang mengatakan bahwa tidak terdapat hubungan antara durasi penggunaan CCB terhapat kejadian parkinson. Menurut Gudala (2015), terjadi penurunan risiko kejadian parkinson pada riwayat penggunaan amlodipine dan felodipine. Penelitian Lee et al (2014) mengatakan bahwa terdapat efek menguntungkan dari penggunaan antihipertensi golongan CCB kelas dihydropyridine yang diperkirakan berasal dari target kerjanya yaitu bekerja pada saluran Ca (V) 1,3 L-type dan memiliki konsentrasi yang lebih tinggi didalam otak dari pada yang bertindak di perifer. Ada pengaruh pada pemberian tingkatan dosis amlodipin terhadap kejadian parkinson, namun hal serupa tidak ditemukan pada felodipine dan nifedipine. Amlodipine mempunyai mekanisme kerja yaitu tidak melintasi sawar darah-otak dengan mudah seperti felodipine, sehingga amlodipine memiliki beberapa efek perlindungan lainya dari pada efek antagonis pada saluran kalsium dalam sistem saraf pusat (Lee et al, 2014). Berdasarkan hasil yang ditunjukkan pada Tabel III responden yang menggunakan antihipertensi golongan CCB memiliki dosis 5 mg (45 orang; 62,5%) dan 10 mg (27 orang; 37,5%). Hasil uji statistik menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara kelompok yang menderita parkinson dan kelompok yang tidak menderita parkinson terhadap dosis CCB yang digunakan. Responden yang menggunakan antihipertensi golongan CCB (amlodipine) memiliki dosis 5 mg (45 orang; 67,1%) dan 10 mg (22 orang; 32,9%). Hasil uji statistik menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara kelompok
10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
yang menderita parkinson dan kelompok yang tidak menderita parkinson terhadap dosis CCB (amlodipin) yang digunakan. Tabel IV. Analisis Hubungan Antara Penggunaan Antihipertensi Tunggal, Amlodipine dan Nifedipine Terhadap Kejadian Parkinson n (%) Antihipertensi -
Amlodipin Nifedipin
Parkinson
Non Parkinson
18 (25,0) 3 (4,2)
49 (68,1) 2 (2,8)
Total (%)
p
0,245 (0,038-1,587)
0,144*
Pada penelitian ini antihipertensi golongan CCB yang digunakan terdiri dari amlodipine (67 orang; 93,1%) dan nifedipine (5 orang; 6,9%). Hasil uji statistik menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara kelompok yang menderita parkinson dan kelompok yang tidak menderita parkinson terhadap penggunaan amlodipine maupun nifedipine. Hasil diatas dapat terjadi diduga karena adanya paparan dari beberapa faktor risiko parkinson seperti riwayat hipertensi, riwayat DM, riwayat kolesterol serta pola hidup dimana peneliti tidak dapat memastikan faktor mana yang lebih mempengaruhi kejadian parkinson. Hal ini yang dapat membuat hasil penelitian menjadi bias. Tabel V. Hasil Analisis Multivariat Antara Riwayat Keluarga dengan Parkinson, Riwayat DM dan Riwayat Konsumsi Alkohol Terhadap Kejadian Parkinson
Karekteristik Riwayat keluarga dengan Parkinson Riwayat DM Riwayat Konsumsi Alkohol Hasil analisis multivariat menunjukan
p 0,031 0,006 0,019 bahwa
OR (95%CI) 3,450 (1,118-10,644) 0,194 (0,060-0,623) 15,744 (1,579-157,004) riwayat keluarga dengan
parkinson, riwayat DM dan mengkonsumsi alkohol memiliki hubungan yang bermakna terhadap kejadian penyakit parkinson. Keterbatasan dari penelitian ini adalah peneliti tidak mampu mengendalikan kualitas pencatatan, pengukuran dan keakuratan data terhadap jawaban pasien. Peneliti kesulitan dalam membaca beberapa koding dalam rekam medis serta peneliti tidak menanyakan secara spesifik untuk data konsumsi kopi (hitam atau sachetan), konsumsi teh (hijau atau herbal), konusumsi alkohol (beer atau wine), cidera kepala (hasil CT scan), kolesterol dan DM (hasil laboratorium) dan
11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
aktivitas fisik (hitung pengeluaran energi responden) sehingga hal ini yang dapat membuat hasil penilitian menjadi bias. Keunggulan dari penelitian ini adalah mengunakan elektronik rekam medis untuk mengkomfirmasi kembali jawaban responden terkait data penggunaan obat antihipertensi dan beberapa penyakit penyerta. Hal ini dilakukan untuk meminimalkan terjadinya hasil yang bias pada penelitian. KESIMPULAN Penggunaan CCB tidak berhubungan bermakna dengan kejadian penyakit parkinson. SARAN Saran dari penelitian ini adalah perlu dilakukan penelitian lebih lanjut terkait riwayat penggunaan antihipertensi CCB terhadap kejadian parkinson dengan menggunakan desain penelitian kohort dimana waktu yang dibutuhkan lebih lama dan sampel yang digunakan lebih banyak. Peneliti menguasai atau mengetahui cara membaca koding dalam rekam medis sehingga terjadinya hasil bias dapat diminimalkan serta peneliti dapat lebih spesifik melakukan wawancara pada responden terkait beberapa pola hidup sehingga dapat menghasilkan hasil yang lebih baik pada penelitian selanjutnya.
12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA Checkoway H., Powers K., Weller T. S., Franklin G. M., Longstreth, W. T., Swanson P. D., 2002. “Parkinson’s Disease Risks Associated with Cigarette Smoking, Alcohol Consumption, and Caffeine Intake”, American Journal of Epidemiology, vol. 155, No. 8. Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, 2012, http://dinkes.slemankab.go.id, diakses tanggal 10 april 2016 Dipiro, J.T., et al., 2008. Pharmacotherpy handbook, 7th edition, Mc Graw hill, US. p.360 Ginsberg, L., 2005. Neurologi, 8th edition, Penerbit Erlangga, Jakarta, P. 100 Gudala, K., Kanukula, R., & Bansal, D., 2015. Reduced Risk of Parkinson’s Disease in Users of Calcium Channel Blockers: A Meta-Analysis. International Journal of Chronic Diseases, 2015 (March 2014), 697404. Kenborg, L., Rugbjerg, K., Lee, P.-C., Ravnskjær, L., Christensen, J., Ritz, B., & Lassen, C. F., 2015. Head injury and risk for Parkinson disease: Results from a Danish case-control study. Neurology, 84(11), 1098–1103. Laksono S.P., Qomariyah, Endang, P., 2013. Majalah Kesehatan PharmaMedika, 2011 Vol,3, No,2 , 268 Lee, Y. C., Lin, C. H., Wu, R. M., Lin, J. W., Chang, C. H., & Lai, M. S., 2014. Antihypertensive agents and risk of Parkinson’s disease: a nationwide cohort study. PLoS One, 9(6), e98961. Lu L, Fu Dl, Li Hq, Liu Aj, Li Jh, et al., 2014. Diabetes and Risk of Parkinson's Disease: An Updated Meta-Analysis of Case-Control Studies. PLOS ONE 9(1): e85781. Muangpaisan, W., Hori, H., & Brayne, C., 2009. Systematic review of the prevalence and incidence of Parkinson’s disease in Asia. Journal of Epidemiology / Japan Epidemiological Association, 19(6), 281–93. Noviani, E., 2010. “Hubungan Antara Merokok Dengan Penyakit Parkinson di RSUD Prof. DR. Margono Soekarjo Purwokerto”. Mandala of Health. 4, (2), 81-86 Pinzon R, Adnyana K, 2015, Penyakit Parkinson, Betha Grafika, Yogyakarta, hal.1-24 Prasetyaningrum Y, 2014, Hipertensi Bukan Untuk Ditakuti, Fmedia (Imprint AgroMedia Pustaka), Jakarta S. Kang, G. Cooper, S. F. Dunne et al., 2012. “CaV1.3-selective L-type calcium channel antagonists as potential new therapeutics for Parkinson’s disease,” Nature Communications, vol. 3, p. 1146. Satyanegara, dkk, 2010, Ilmu Bedah Saraf, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta Savica, R., Grossardt, B. R., Ahlskog, J. E., & Rocca, W. A., 2012. Metabolic markers or conditions preceding Parkinson’s disease: a case-control study.
13
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Movement Disorders : Official Journal of the Movement Disorder Society, 27(8), 974–9. SB, Sipetic., HD, Vlajinac., JM, Maksimovic., JM, Marinkovic., ED, Dzoljic., IS, Ratkov., VS, Kostic., 2012. Cigarette smoking, Coffee intake and alcohol consumption preceding Parkinson’s disease : a case-control study. Simon, K. C., Chen, H., Michael, S., & Ascherio, A., 2007. Hypertension, hypercholesterolemia, diabetes, and risk of Parkinson disease. Neurology,69 (17), 1688–1695. Simon, K. C., Gao, X., Chen, H., Schwarzschild, M. A., & Ascherio, A., 2010. Calcium channel blocker use and risk of Parkinson’s disease. Movement Disorders : Official Journal of the Movement Disorder Society, 25(12), 1818– 1822. http://doi.org/10.1002/mds.23191 Syahrini, E. N., Susanto, H. S. dan Udiyono, A., 2012, Faktor-faktor risiko hipertensi primer di puskesmas Tlogosari Kulon kota Semarang, 2(1): hal 315-325. Ton, T. G. N., Heckbert, S. R., Longstreth, W. T., Rossing, M. A., Kukull, W. A., Franklin, G. M., Checkoway, H., 2007. Calcium channel blockers and betablockers in relation to Parkinson’s disease. Parkinsonism & Related Disorders, 13(3), 165–9. Xu, Q., Park, Y., Huang, X., Hollenbeck, A., Blair, A., Schatzkin, A., & Chen, H., 2010. Physical activities and future risk of Parkinson disease. Neurology,75 (4), 341–348.
14
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN Lampiran 1. Surat Ijin Penelitian
15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 2. Ethical Clearance
16
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 3. Informed Consent LEMBAR INFORMASI SUBJEK : Hubungan Antara Penggunaan Obat Antihipertensi dan Penyakit Parkinson Di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta Jenis Penelitian : Studi (Observasional) Non-Experimental, Retrospektif Nama Peneliti : Florentina Kassandra Nama dan Alamat Penelitian : RS.Bethesda, Jl. Jend. Sudirman No. 70, Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia Lokasi (Tempat) Penelitian : Poli Saraf 1. Pendahuluan Penyakit hipertensi adalah suatu keadaan dimana tekanan darah Anda berada diatas atau melebihi batas normal. Beberapa studi melaporkan bahwa hipertensi yang tidak diobati akan berkembang menjadi kronis yang dapat menyebabkan lesi serebrovaskular iskemik, peningkatan stres oksidatif dan modulasi sistem renin-angiotensin pusat (RAS) yang mengarah ke penyakit parkinson. Penyakit Parkinson merupakan suatu penyakit yang terjadi karena adanya gangguan atau perubahan fungsi pada sistem saraf yang juga dapat dikatakan suatu penyakit yang terjadi karena kehilangan fungsi dopaminergik (salah satu bahan kimia yang penting di dalam otak yang berfungsi sebagai penghantar sistem gerak tubuh). calcium channel blockers merupakan salah satu obat antihipertensi yang digunakan untuk menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi. Obat calcium channel blockers terbagi atas dua kelas. Kelas pertama adalah dihydropyridine yaitu amlodipin, felodipin, isradipin, isradipin SR, lekarnidipin, nicardipin SR, nifedipin LA, Nisoldipin dan untuk kelas kedua adalah non-dihydropyridine yaitu diltiazem SR, verapamil SR. Beberapa Studi melaporkan bahwa penggunaan golongan obat ini dalam terapi hipertensi, terdapat hubungan terhadap kejadian penyakit parkinson. Sebelum menyetujui untuk berpartisipasi dalam studi observasional ini, Anda harus membaca dan memahami terlebih dahulu formulir ini. Formulir ini menggambarkan tujuan, prosedur, manfaat dan risiko dalam penelitian ini. Silahkan minta peneliti maupun asisten peneliti untuk menjelaskan bagian formulir yang tidak Anda pahami. Luangkan waktu Anda dan jika perlu, diskusikan partisipasi Anda dengan teman atau kerabat Anda. 2. Tujuan Studi Observasional Studi observasional ini bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang ada atau tidaknya hubungan antara penggunaan obat antihipertensi (CCB) terhadap kejadian penyakit parkinson. Jika Anda setuju untuk berpartisipasi dalam penelitian ini, Anda diminta untuk menandatangani dan menuliskan tanggal pada lembar Judul Penelitian
17
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
komfirmasi persetujuan untuk berpartisipasi sebagai responden dalam penelitian ini. Jika Anda memutuskan untuk tidak berpartisipasi maka hal ini tidak akan mempengaruhi perawatan medis Anda di masa depan. 3. Prosedur Studi Penelitian ini merupakan studi (observasional) non-experimental dan bersifat retrospektif. Studi observasioanl adalah penelitian untuk pengumpulan data dan informasi yang relevan tentang penggunaan suatu obat dalam penggunaan sehari-hari. Pada penelitian ini pengumpulan data akan diambil berdasarkan hasil wawancara serta rekam medis milik Anda yang tertulis dalam RS.Bethesda ini. Jika Anda setuju untuk berpartisipasi dalam penelitian ini maka Anda akan diminta untuk menjawab beberapa pertanyaan yang tertera pada lembar panduan pertanyaan wawancara. Panduan Pertanyaan wawancara ini dimaksud untuk dapat melihat apakah penggunaan obat antihipertensi tersebut memiliki hubungan atau tidak pada Anda. Semua data akan dikumpulkan sedemikian rupa sehingga nama atau inisial Anda tidak akan disebutkan. Dengan menandatangani lembar komfirmasi persetujuan, Anda setuju untuk tidak membatasi penggunaan data atau hasil yang diperoleh dari penelitian ini, asalkan hanya untuk tujuan ilmiah. Anda memiliki hak atas kerahasian mengenai data yang telah Anda beri dan privasi informasi medis Anda. Semua informasi pribadi yang disediakan akan sangat dirahasiakan. 4. Risiko Yang Terjadi Dalam Studi Sebagai subjek dalam studi ini, Anda tidak akan terkena risiko apaapa karena pada penelitian ini peneliti tidak melakukan experimental apapun pada Anda. 5. Manfaat Studi Bagi Subjek Dengan berpartisipasi dalam penelitian ini, Anda dapat menyumbangkan informasi baru yang dapat membantu mencari informasi tentang ada atau tidaknya hubungan antara penggunaan antihipertensi (CCB) terhadap terjadinya penyakit parkinson.
18
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 4. Form Wawancara
20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 5. Definisi Operasional Cara Pengukuran Variabel
Definisi Operasional Skala
Pengukuran
Penyakit Parkinson
Penyakit Parkinson merupakan suatu penyakit degeneratif pada sistem saraf yang Kategorik dinyatakan oleh data diagnosis dokter di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta
Parkinson dan tidak Parkinson
Pemberian Obat Antihipertensi (calcium channel blocker)
Lamanya penggunaan amlodipin diperoleh Nominal dari rekam medis pasien.
Riwayat Pemakaian : <2,5 tahun ≥ 2,5 tahun ( Ton et al, 2008)
Hipertensi adalah suatu keadaan yang menggambarkan tekanan darah diatas Hipertensi normal yang diperoleh Kategorik dari data wawancara yang dikomfirmasi ulang melalui data rekam medis Usia responden didapatkan dari hasil Usia wawancara atau dari Ordinal data yang tertera dalam rekam medis pasien Dilihat dari data rekam Jenis Kelamin Nominal medis pasien
22
Hipertensi dan tidak Hipertensi
≤ 60 tahun dan > 60 tahun Laki laki perempuan
dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 6. Perhitungan Sampel Penelitian
Penjabaran Perhitungan Sampel Penjabaran perhitungan sample menggunakan Software Power and Sample Size Calculations: 1. Kesalahan tipe 1 ( ditetapkan sebesar 5% 0,05 2. Kesalahan tipe 2 (
ditetapkan sebesar 20% sehingga power 100 – 20%
= 80% 0,8 3. Proporsi kontrol ( ) 21,2% (Ton et al, 2007) 4. m 2 (peneliti menetapkan m = 2 karena jumlah kasus masih jarang terjadi atau masih sedikit sehingga apabila didapatkan jumlah kasus 1 jumlah kontrol dari kasus tersebut adalah 2) 5. OR 2,5 (karena belum banyaknya penelitian mengenai kasus ini maka peneliti mengasumsikan nilai OR = 2,5)
23
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 7. Surat Keterangan Clinical Epidemiology & Biostatistics Units (CE & BU)
24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 8. Tabel Uji Analisis SPSS Usia
25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Jenis Kelamin Parkinson Tidak perempuan
Count
Jenis Kelamin
58
29
87
66,7%
33,3%
100,0%
% within Parkinson
49,2%
49,2%
49,2%
32,8%
16,4%
49,2%
Count
60
30
90
% within Jenis Kelamin
66,7%
33,3%
100,0%
% within Parkinson
50,8%
50,8%
50,8%
33,9%
16,9%
50,8%
% of Total Total
Total
% within Jenis Kelamin
% of Total laki-laki
Ya
Count
118
59
177
% within Jenis Kelamin
66,7%
33,3%
100,0%
% within Parkinson
100,0%
100,0%
100,0%
66,7%
33,3%
100,0%
% of Total
C h -S iq uareT e st
Value
Asymp. Sig. (2-sided)
df
Pearson ChiSquare
.000a
1
1,000
Continuity Correctionb
0,000
1
1,000
Likelihood Ratio
0,000
1
1,000
Fisher's Exact Test Linear-byLinear Association N of Cases
0,000
1
Exact Sig. (2sided)
Exact Sig. (1sided)
1,000
,563
1,000
Valid 177
a. 0 cells (0.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 29.00. b. Computed only for a 2x2 table
26
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
R iskE stim a te
95% Confidence Interval Value Odds Ratio for Jenis Kelamin (Laki-laki / Perempuan)
For cohort Parkinson = Tidak
For cohort Parkinson = Ya
Lower
Upper
1,000
,535
1,868
1,000
,812
1,232
1,000
,659
1,517
N of Valid Cases 177
Keluarga Dengan Riwayat Parkinson C rosta b
Parkinson
Tidak Keluarga Dengan Riwayat Parkinson
Tidak
Ya
Total
Count 112
49
161
% within Keluarga Dengan Riwayat Parkinson
69,6%
30,4%
100,0%
% within Parkinson
94,9%
83,1%
91,0%
63,3%
27,7%
91,0%
6
10
16
% within Keluarga Dengan Riwayat Parkinson
37,5%
62,5%
100,0%
% within Parkinson
5,1%
16,9%
9,0%
3,4%
5,6%
9,0%
% of Total Ya
Count
% of Total
27
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Total
Count 118
59
177
% within Keluarga Dengan Riwayat Parkinson
66,7%
33,3%
100,0%
% within Parkinson
100,0%
100,0%
100,0%
66,7%
33,3%
100,0%
Asymp. Sig. (2sided)
Exact Sig. (2sided)
Exact Sig. (1sided)
% of Total
C h -S iq uareT e st
Value Pearson Square
Df
Chi-
Continuity Correctionb
6.734a
1
,009
5,368
1
,021
6,286
1
,012
Likelihood Ratio
Fisher's Exact Test ,013
,012
Linear-by-Linear Association 6,696
1
,010
N of Valid Cases 177 a. 0 cells (0.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 5.33. b. Computed only for a 2x2 table R iskE stim a te 95% Confidence Interval Value Odds Ratio for Keluarga Dengan Riwayat Parkinson (Tidak / Ya)
Lower
Upper
3,810
1,311
11,066
1,855
,977
3,521
,487
,312
,760
For cohort Parkinson = Tidak
For cohort Parkinson = Ya
N of Valid Cases
177
28
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Riwayat DM C rosta b Parkinson Tidak Tidak
Count
DM % within DM % within Parkinson % of Total Ya
Count % within DM % within Parkinson % of Total
Total
Count % within DM % within Parkinson % of Total
Ya
Total
85
55
140
60,7%
39,3%
100,0%
72,0%
93,2%
79,1%
48,0%
31,1%
79,1%
33
4
37
89,2%
10,8%
100,0%
28,0%
6,8%
20,9%
18,6%
2,3%
20,9%
118
59
177
66,7%
33,3%
100,0%
100,0%
100,0%
100,0%
66,7%
33,3%
100,0%
C h -S iq uareT e st
Value Pearson Square
Chi-
10.678a
1
,001
9,435
1
,002
12,375
1
,000
Continuity Correctionb Likelihood Ratio
Asymp. Sig. (2-sided)
df
Fisher's Exact Test Linear-by-Linear Association
Exact Sig. (2sided)
,001
10,618
N of Valid Cases
1
,001
177
a. 0 cells (0.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 12.33. b. Computed only for a 2x2 table
29
Exact Sig. (1sided)
,001
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
R iskE stim a te 95% Confidence Interval Value
Lower
Upper
Odds Ratio for DM (Tidak / Ya)
,187
,063
,558
For cohort Parkinson = Tidak
,681
,572
,810
For cohort Parkinson = Ya
3,634
1,408
9,379
N of Valid Cases
177
Cedera Kepala C rosta b Parkinson Tidak Cidera Kepala
Tidak
Count
89
37
126
70,6%
29,4%
100,0%
% within Parkinson
75,4%
62,7%
71,2%
50,3%
20,9%
71,2%
Count
29
22
51
% within Cidera Kepala
56,9%
43,1%
100,0%
% within Parkinson
24,6%
37,3%
28,8%
16,4%
12,4%
28,8%
118
59
177
% within Cidera Kepala
66,7%
33,3%
100,0%
% within Parkinson
100,0%
100,0%
100,0%
66,7%
33,3%
100,0%
% of Total Total
Total
% within Cidera Kepala
% of Total Ya
Ya
Count
% of Total
30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
C h -S iq uareT e st
Value
Asymp. Sig. (2-sided)
df
Exact Sig. (2sided)
a
1
,078
Continuity b Correction
2,510
1
,113
Likelihood Ratio
3,031
1
,082
Pearson Square
Chi-
3.099
Exact Sig. (1sided)
,112
Fisher's Exact Test Linear-by-Linear Association
3,081
N of Valid Cases
177
1
,058
,079
a. 0 cells (0.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 17.00. b. Computed only for a 2x2 table R iskE stim a te 95% Confidence Interval Value Odds Ratio for Kepala (Tidak / Ya)
Lower
Upper
Cidera
For cohort Parkinson Tidak
1,825
,930
3,580
1,242
,954
1,618
,681
,449
1,031
=
For cohort Parkinson = Ya
N of Valid Cases
177
Riwayat Kolesterol C rosta b Parkinson Tidak Kolestrol
Tidak
Count % within Kolestrol % within Parkinson % of Total
Ya
Count % within Kolestrol % within Parkinson % of Total
Total
Count % within Kolestrol
31
Ya
Total
74
35
109
67,9%
32,1%
100,0%
62,7%
59,3%
61,6%
41,8%
19,8%
61,6%
44
24
68
64,7%
35,3%
100,0%
37,3%
40,7%
38,4%
24,9%
13,6%
38,4%
118
59
177
66,7%
33,3%
100,0%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
% within Parkinson % of Total
100,0%
100,0%
100,0%
66,7%
33,3%
100,0%
C h -S iq uareT e st
Value Pearson Chi-Square Continuity Correctionb Likelihood Ratio
Asymp. Sig. (2-sided)
df .191a
1
,662
,075
1
,785
,190
1
,663
Exact Sig. (2sided)
Exact Sig. (1sided)
,743
,391
Fisher's Exact Test Linear-by-Linear Association
,190
N of Valid Cases
177
1
,663
a. 0 cells (0.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 22.67. b. Computed only for a 2x2 table R iskE stim a te 95% Confidence Interval Value
Lower
Upper
Odds Ratio for Kolestrol (Tidak / Ya)
1,153
,608
2,186
For cohort Parkinson = Tidak
1,049
,844
1,305
For cohort Parkinson = Ya
,910
,597
1,387
N of Valid Cases
177
Konsumsi Alkohol C rosta b Parkinson Tidak Konsumsi Alkohol
Tidak
Count
Total 53
170
% within Konsumsi Alkohol
68,8%
31,2%
100,0%
% within Parkinson
99,2%
89,8%
96,0%
66,1%
29,9%
96,0%
% of Total Ya
Ya
117
Count
1
6
7
% within Konsumsi Alkohol
14,3%
85,7%
100,0%
% within Parkinson
,8%
10,2%
4,0%
32
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
% of Total Total
Count
,6%
3,4%
4,0%
118
59
177
% within Konsumsi Alkohol
66,7%
33,3%
100,0%
% within Parkinson
100,0%
100,0%
100,0%
66,7%
33,3%
100,0%
Exact Sig. (2sided)
Exact Sig. (1sided)
% of Total
C h -S iq uareT e st
Value
Asymp. Sig. (2-sided)
df
8.999a
1
,003
Continuity Correctionb
6,712
1
,010
Likelihood Ratio
8,613
1
,003
Pearson Square
Fisher's Test
Chi-
Exact
,006
Linear-by-Linear Association
8,948
N of Valid Cases
177
1
,006
,003
a. 2 cells (50.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 2.33. b. Computed only for a 2x2 table R iskE stim a te 95% Confidence Interval Value Odds Ratio for Konsumsi Alkohol (Tidak / Ya)
Lower
Upper
13,245
1,556
112,773
4,818
,783
29,656
For cohort Parkinson = Ya
,364
,250
,530
N of Valid Cases
177
For cohort Parkinson = Tidak
33
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Konsumsi Kopi C rosta b Parkinson Tidak Tidak
Count
91
40
131
69,5%
30,5%
100,0%
% within Parkinson
77,1%
67,8%
74,0%
51,4%
22,6%
74,0%
% of Total Count
26
17
43
% within Konsumsi Kopi
60,5%
39,5%
100,0%
% within Parkinson
22,0%
28,8%
24,3%
14,7%
9,6%
24,3%
% of Total 2
Total
Total
% within Konsumsi Kopi
Konsumsi Kopi
Ya
Ya
Count
1
2
3
% within Konsumsi Kopi
33,3%
66,7%
100,0%
% within Parkinson
,8%
3,4%
1,7%
% of Total
,6%
1,1%
1,7%
118
59
177
% within Konsumsi Kopi
66,7%
33,3%
100,0%
% within Parkinson
100,0%
100,0%
100,0%
66,7%
33,3%
100,0%
Count
% of Total
34
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Konsumsi Teh C rosta b Parkinson Tidak Tidak Konsumsi Teh
Count
32
11
43
74,4%
25,6%
100,0%
% within Parkinson
27,1%
18,6%
24,3%
18,1%
6,2%
24,3%
Count
73
42
115
% within Konsumsi Teh
63,5%
36,5%
100,0%
% within Parkinson
61,9%
71,2%
65,0%
41,2%
23,7%
65,0%
% of Total 2
Count
13
6
19
% within Konsumsi Teh
68,4%
31,6%
100,0%
% within Parkinson
11,0%
10,2%
10,7%
7,3%
3,4%
10,7%
118
59
177
% within Konsumsi Teh
66,7%
33,3%
100,0%
% within Parkinson
100,0%
100,0%
100,0%
66,7%
33,3%
100,0%
% of Total Total
Total
% within Konsumsi Teh
% of Total Ya
Ya
Count
% of Total
C h -S iq uareT e st
Value Pearson Chi-Square Likelihood Ratio Linear-by-Linear Association N of Valid Cases
1.715a
2
,424
1,762
2
,414
,686
1
,408
177
a. 0 cells (0.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 6.33.
35
Asymp. Sig. (2sided)
df
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Merokok
36
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Rutin Berolahraga
37
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Antihipertensi
38
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
CCB + Kombinasi
39
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lama Penggunaan CCB
40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Dosis CCB DOSIS CCB * Status Hipertensi Crosstabulation Status Hipertensi Tidak Parkinson Count
Total
Parkinson
17
10
27
19,1
7,9
27,0
% within DOSIS CCB
63,0%
37,0%
100,0%
% within Status Hipertensi
33,3%
47,6%
37,5%
DOSIS
% of Total
23,6%
13,9%
37,5%
CCB
Count
34
11
45
31,9
13,1
45,0
% within DOSIS CCB
75,6%
24,4%
100,0%
% within Status Hipertensi
66,7%
52,4%
62,5%
% of Total
47,2%
15,3%
62,5%
51
21
72
51,0
21,0
72,0
70,8%
29,2%
100,0%
100,0%
100,0%
100,0%
70,8%
29,2%
100,0%
Expected Count 10 mg
Expected Count 5 mg
Count Expected Count Total
% within DOSIS CCB % within Status Hipertensi % of Total
Chi-Square Tests Value
Pearson Chi-Square Continuity Correction Likelihood Ratio
Asymp. Sig.
Exact Sig. (2-
Exact Sig. (1-
Point
(2-sided)
sided)
sided)
Probability
a
1
,255
,757
1
,384
1,276
1
,259
1,295 b
df
Fisher's Exact Test Linear-by-Linear Association N of Valid Cases
1,277
c
1
,258
,292
,192
,292
,192
,292
,192
,292
,192
72
a. 0 cells (0,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 7,88. b. Computed only for a 2x2 table
41
,111
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
c. The standardized statistic is -1,130. Risk Estimate Value
95% Confidence Interval Lower
Odds Ratio for DOSIS CCB
Upper
,550
,195
1,549
,833
,597
1,163
1,515
,744
3,085
(10 mg / 5 mg) For cohort Status Hipertensi = Tidak Parkinson For cohort Status Hipertensi = Parkinson N of Valid Cases
72
Dosis Amlodipin Dosis Amlodipine * Status Hipertensi Crosstabulation Status Hipertensi Tidak
Total
Parkinson
Parkinson Count
15
7
22
16,1
5,9
22,0
% within Dosis Amlodipine
68,2%
31,8%
100,0%
% within Status Hipertensi
30,6%
38,9%
32,8%
% of Total
22,4%
10,4%
32,8%
34
11
45
32,9
12,1
45,0
% within Dosis Amlodipine
75,6%
24,4%
100,0%
% within Status Hipertensi
69,4%
61,1%
67,2%
% of Total
50,7%
16,4%
67,2%
49
18
67
49,0
18,0
67,0
% within Dosis Amlodipine
73,1%
26,9%
100,0%
% within Status Hipertensi
100,0%
100,0%
100,0%
73,1%
26,9%
100,0%
Expected Count 10 mg Dosis Amlodipin Count
e
Expected Count 5 mg
Count Expected Count Total
% of Total
42
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Chi-Square Tests Value
Pearson Chi-Square Continuity Correction
Df
Likelihood Ratio
Exact Sig.
Exact Sig. (1-
Point
(2-sided)
(2-sided)
sided)
Probability
a
1
,523
,120
1
,729
,402
1
,526
,409 b
Asymp. Sig.
Fisher's Exact Test Linear-by-Linear
,403
c
1
,526
,566
,360
,566
,360
,566
,360
,566
,360
Association N of Valid Cases
67
a. 0 cells (0,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 5,91. b. Computed only for a 2x2 table c. The standardized statistic is -,635.
Risk Estimate Value
95% Confidence Interval Lower
Odds
Ratio
for
Dosis
Upper
,693
,225
2,137
,902
,649
1,256
1,302
,586
2,893
Amlodipine (10 mg / 5 mg) For cohort Status Hipertensi = Tidak Parkinson For cohort Status Hipertensi = Parkinson N of Valid Cases
67
43
,185
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Amlodipine dan Nifedipine amlodipin * Status Hipertensi Crosstabulation Status Hipertensi Tidak Parkinson Count
Parkinson
2
3
5
3,5
1,5
5,0
40,0%
60,0%
100,0%
% within Status Hipertensi
3,9%
14,3%
6,9%
% of Total
2,8%
4,2%
6,9%
49
18
67
47,5
19,5
67,0
% within amlodipin
73,1%
26,9%
100,0%
% within Status Hipertensi
96,1%
85,7%
93,1%
% of Total
68,1%
25,0%
93,1%
51
21
72
51,0
21,0
72,0
70,8%
29,2%
100,0%
100,0%
100,0%
100,0%
70,8%
29,2%
100,0%
Expected Count nifedipine
Total
% within amlodipin
amlodipin Count Expected Count amlodipine
Count Expected Count Total
% within amlodipin % within Status Hipertensi % of Total
Chi-Square Tests Value
Pearson Chi-Square Continuity Correction Likelihood Ratio
Asymp. Sig.
Exact Sig. (2-
Exact Sig. (1-
Point
(2-sided)
sided)
sided)
Probability
a
1
,116
1,129
1
,288
2,217
1
,137
2,473 b
Df
Fisher's Exact Test Linear-by-Linear
2,438
c
1
,118
,144
,144
,312
,144
,144
,144
,144
,144
Association N of Valid Cases
72
a. 2 cells (50,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 1,46. b. Computed only for a 2x2 table
44
,121
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
c. The standardized statistic is -1,561. Risk Estimate Value
95% Confidence Interval Lower
Odds Ratio for amlodipin
Upper
,245
,038
1,587
,547
,185
1,616
2,233
,986
5,058
(nifedipine / amlodipine) For cohort Status Hipertensi = Tidak Parkinson For cohort Status Hipertensi = Parkinson N of Valid Cases
72
Uji Multivariat V a ria ble sintheE q uation 95% C.I.for EXP(B) B
S.E.
Wald
df
Sig.
Exp(B) Lower
Upper
Riw_Parkin son
1,238
,575
4,639
1
,031
3,450
1,118
10,644
DM
-1,639
,595
7,582
1
,006
,194
,060
,623
Cidera_Kep ala
,411
,382
1,160
1
,281
1,509
,714
3,188
Alkohol
2,756
1,173
5,518
1
,019
15,744
1,579
157,004
Hipertensi
-,371
,374
,983
1
,321
,690
,331
1,437
Constant
-,638
,361
3,119
1
,077
,528
a
Step 1
45
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 9. Instrumen Penelitian INSTRUMEN PENELITIAN TANGGAL : 3/11/2016
NO SAMPEL : 10
NO VARIABEL 1 Nomor rekam medic 2 Nama ( Inisial ) 3 Jenis kelamin : Laki – Laki Perempuan 4 Usia 5
6
7
8
9
10
11
12
JAWABAN 02035859 R (0)
(0) (1)
(1)
(0) (1)
(1)
(1) (0)
(0)
(1) (0)
(0)
(0) (1) (2) (3)
(0)
(1) (0)
(0)
(1) (0)
(0)
(1) (0)
(1)
Antihipertensi : Nifedipine Amlodipine
(1) (0) 55 Tahun
Antihipertensi : Non – CCB CCB Dosis CCB : 5 mg 10 mg Dosis Amlodipin : 5 mg 10 mg Merokok : Tidak 1-9 Batang 10-19 Batang ≥ 20 Batang Riwayat Cedera Kepala: Ya Tidak Riwayat Keluarga Parkinson : Ya Tidak Riwayat DM : Ya Tidak
dengan
46
KETERANGAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
14
15
16
17
18
19
20
Riwayat Hipertensi : Ya Tidak Riwayat Kolesterol : Ya Tidak Riwayat Parkinson : Ya Tidak Riwayat Pemakaian CCB : <2,5 tahun ≥ 2,5 tahun Mengkonsumsi Alkohol : Ya Tidak Mengkonsumsi Kopi : Tidak 2 Cangkir 3-4 Cangkir 5-6 Cangkir ≥ 7 Cangkir Mengkonsumsi Teh : Tidak 1-2 Cangkir ≥ 3 Cangkir Rutin Berolahraga : Tidak 1-2 3-4 ≥5
(1)
(1) (0)
(0)
(1) (0)
(0)
(1) (0)
(1)
(1) (0)
(0)
(0) (1) (2) (3) (4)
(0)
(0) (1) (2)
(1)
(0) (1) (2) (3)
(3)
47
(1) (0)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BIOGRAFI PENULIS Penulis
skripsi
Penggunaan
dengan
Obat
“Hubungan
judul
Antihipertensi
dan
Antara Penyakit
Parkinson di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta ” bernama lengkap Florentina Kassandra, lahir di Sintang, 20 Juni 1995, merupakan anak kedua dari dua bersaudara pasangan
Apolonaris
Biong
dan
Yosepa
Sepina.
Pendidikan formal yang ditempuh penulis yaitu TK Kanisius Pontianak (1999-2000), TK Panca setya 1 Sintang (2000-2001) pendidikan Sekolah Dasar di SD Panca Setya 1 Sintang (2001-2007), pendidikan Sekolah Menengah Pertama di SMP Panca Setya 1 Sintang (2007-2010), pendidikan Sekolah Menengah Atas di SMA Taruna Bumi Khatulistiwa Kubu Raya (2010-2013). Penulis melanjutkan pendidikan sarjana di Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma pada tahun 2013. Penulis terlibat dalam berbagai organisasi dan kepanitiaan, antara lain menjadi anggota Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma (2015), anggota divisi Pubdekdok pada acara Pharmacy Performance Road to School (2014), anggota divisi P3K Pharmacy 3on3 (2014), anggota divisi DDU Cara Belajar Ibu Aktif (2016), dan menjadi pubdekdok Komisi Pemilihan Umum Gubernur BEMF dan Ketua DPMF Farmasi (2014). Selain itu, Penulis juga pernah menjadi asisten praktikum Anatomi Fisiologi Manusia (2016).
48