HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL DENGAN STRATEGI SELF PRESENTATION DI TWITTER PADA REMAJA JAKARTA Aldi Indra Rahman Bina Nusantara Univeristy, Jl. K. H. Syahdan No. 9 Kemanggisan/Palmerah Jakarta Barat 11480, +62.21 534 5830 - +62.21 535 0660,Fax +62.21 530 0244,
[email protected]
ABSTRACT The study is aimed to determine the correlation between motivation of use social media with strategy of self presentation on twitter from adolescents in Jakarta. This research uses quantitative method with a number of samples of 300 participants (159 males and 141 females) with an age 15 until 18 years old that were taken using non-probability sampling method with purposive sampling technique. Corellational were used as research design. The results of this study indicate that there is a significant correlation between intrinsic motivation with all of the self presentation strategies, self promotion (r=0,425;p<0,05), ingratiation (r=0,361;p<0,05), supplication
(r=0,304;p<0,05),
exemplification
(r=0,207;p<0,05),
intimidation
(r=0,225;p<0,05). Whether with ecstrinsic motivation which also has significant correlation with
the
self
presentation
strategies,
ingratiation
(r=0,191;p<0,05),
supplication
(r=0,219;p<0,05), self promotion (r=0,273;p<0,05), intimidation (r=0,191;p<0,05), except for the exemplification (r=0,020;p>0,05), which not related to the ecstrinsic motivation.
Keyword: Strategy of Self-presentation, Intrinsic Motivation, Ekstrinsik Motivation, Twitter
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara motivasi penggunaan media sosial dengan strategi self presentation di Twitter pada remaja Jakarta. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan jumlah sampel 300 partisipan (159 pria dan 141 wanita) dengan umur 15 sampai dengan 18 tahun yang diambil menggunakan metode non-probability sampling dengan teknik purposive sampling. Desain penelitian ini adalah korelasional. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara motivasi intrinsik dengan semua strategi self presentation, self promotion (r=0,425;p<0,05), ingratiation (r=0,361;p<0,05), supplication
(r=0,304;p<0,05),
exemplification
(r=0,207;p<0,05),
intimidation
(r=0,225;p<0,05). Baik dengan motivasi ekstrinsik yang juga memiliki hubungan yang signifikan dengan strategi self presentation, ingratiation (r=0,191;p<0,05), supplication (r=0,219;p<0,05), self promotion (r=0,273;p<0,05), intimidation (r=0,191;p<0,05), terkecuali dengan exemplification (r=0,020;p>0,05) yang tidak berhubungan dengan motivasi ekstrinsik.
Kata Kunci: Strategi Self-presentation, Motivasi Intrinsik, Motivasi Ekstrinsik, Twitter
PENDAHULUAN Dewasa ini perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sudah semakin berkembang pesat. Teknologi dianggap menjadi kebutuhan yang sangat penting dan sulit untuk dilepaskan. Dengan adanya perkembangan teknologi yang pesat, kebutuhan manusia untuk saling berkomunikasi dan berinteraksi jauh lebih cepat terpenuhi. Hal ini dilengkapi dengan adanya internet yang memudahkan manusia untuk saling bertukar informasi secara global. Dalam perkembangan internet yang semakin pesat, munculah berbagai jenis social media yang dapat membantu manusia untuk melakukan kegiatan sosialnya di dunia maya. Pada dasarnya social media merupakan perkembangan mutakhir dari teknologi-teknologi web baru berbasis internet, yang memudahkan semua orang untuk dapat berkomunikasi, dan berpastisipasi secara gratis (Zarella,2010). Salah satu perkembangannya adalah Microblogging. Microblogging adalah layanan pesan singkat dengan batasan 140 huruf. Twitter adalah suatu situs web yang merupakan layanan dari microblog, yaitu suatu bentuk blog yang membatasi ukuran setiap postnya, yang memberikan fasilitas bagi pengguna untuk dapat menuliskan pesan dalam twitter update yang berisikan 140 karakter. Twitter merupakan salah satu jejaring sosial
yang paling mudah digunakan, karena hanya memerlukan waktu yang singkat tetapi informasi yang disampaikan dapat langsung menyebar secara luas (Zarella, 2010). Motivasi penggunan media sosial adalah pemahaman yang lebih baik tentang hubungan antara motivasi, respons emosional dan niat dan kemauan untuk terus menggunakan media sosial (Kim, Shim, & Ahn 2011). Berdasarkan hasil penelitian dari Kim, Shim, dan Ahn (2011) motivasi penggunaan media sosial dapat dibedakan menjadi 2 kategori: motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Pada penggunaan yang didasari oleh motivasi intrinsik media sosial digunakan untuk relieving stress (Mengurangi Stres) dan recording one’s personal history (Mencatat kejadian yang dialami kedalam media sosial). Menurut Kim, Shim, dan Ahn (2011), tujuan lain dari penggunaan media sosial adalah Relieving stress, Banyak pengguna media sosial memiliki kebiasaan login pada instant chat dan mengunjungi mini homepage mereka secara konstan. Ketika mereka merasa bosan, mereka akan mengunjungi mini homepage teman mereka dan ikut berpartisipasi dengan melihat-lihat foto terbaru yang dipasang atau written content. Beberapa remaja yang mengunakan mini homepage untuk bersenang-senang, secara bertahap ketagihan pada penggunaan mini homepage. Mereka menggunakan waktu setiap harinya untuk online yang berdampak negatif pada belajarnya. Beberapa pengguna remaja mengaku mengunjungi mini homepage selebriti untuk memeriksa berita-berita terakhir, foto dan komen. Selain itu, menurut Kim, Shim, dan Ahn (2011), tujuan lain dari penggunaan media sosial adalah recording one’s personal history yaitu mencatat kejadian yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari melalui foto dan tulisan cerita ke dalam homepage. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan Kim, Shim, dan Ahn (2011), diperoleh bahwa pelajar wanita di usia belasan tahun merasa lebih nyaman menggunakan blog, foto, dan video untuk mengungkapkan perasaan mereka dibandingkan dengan menyimpan informasi melalui tulisan tangan. Mereka juga menyatakan lebih mudah untuk melihat kembali foto-foto dan tulisan yang tersimpan secara online saat mereka inginkan. Menurut Kim, Shim, dan Ahn (2011) kemudahan untuk saling berbagi foto atau informasi adalah salah satu alasan mengapa media sosial menjadi populer. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan Kim, Shim, dan Ahn (2011), terlihat bahwa pelajar pria berusia yang memiliki hobi fotografi akan menyimpan foto mereka
di media sosial karena lebih mudah untuk mengedit dan memperlihatkan hasil fotografi mereka kepada teman-teman dan keluarga mereka. Pada penggunaan yang didasari oleh motivasi ekstrinsik, situs media sosial digunakan untuk networking (Menambah teman baru) dan collecting information (Mengumpulkan Informasi). tujuan lain dari penggunaan media sosial adalah Networking, motivasi dalam menggunakan media sosial adalah jaringan yang interaktif. Media sosial merupakan cara yang baik untuk berkomunikasi dengan keluarga dan teman tanpa biaya ekstra untuk penggunaannya. Selain itu, akan lebih memudahkan untuk menghubungi teman menggunakan media sosial dengan waktu yang tak terbatas. Hal ini memudahkan dalam hal mengakses network dan tetap berhubungan dengan teman diseluruh belahan dunia. Media sosial juga menjadi penting dalam menjalin hubungan, seperti bertemu dengan teman baru terutama saat memasuki sekolah dan karir. Selain itu, menurut Kim, Shim, dan Ahn (2011), tujuan lain dari penggunaan media sosial adalah Collecting information yaitu para pengguna biasanya menuliskan info-info penting atau menarik di homepage mereka dalam bentuk foto, gambar dan informasi tertulis. Banyak pengguna yang membaca homepage pengguna lain untuk memperoleh informasi. Contohnya: seorang remaja lelaki yang tertarik pada game online, maka ia bergabung dengan blog khusus untuk permainan game online. Anggota blog dapat secara online mengumpulkan anggotanya untuk bertanding bersama. Strategi self presentation adalah suatu upaya yang dilakukan secara sadar dan disengaja guna mencapai pembentukan kesan yang oleh orang lain untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Menurut Delameter dan Myers (2007), strategi self presentation merupakan kondisi tertentu yang membuat orang menghadirkan diri mereka sebagai seseorang yang dibuat-buat atau image yang bukan sesungguhnya dirinya, membesarbesarkan, ataupun membuat image yang menyesatkan tentang dirinya dimata orang lain, agar membuat orang lain menyukai kita lebih daripada diri mereka yang sesungguhnya (ingratiation), untuk membuat orang lain merasa takut kepada dirinya atau mengancam dan menakut-nakuti (intimidation), agar dihormati kemampuannya dan ingin orang lain mengakui bahwa dia hebat,
(self promotion), untuk menghormati akhlaknya dan
memberikan contoh atau teladan (exemplification), untuk merasa menyesali dirinya atau memberikan image bahwa dia membutuhkan pertolongan orang lain (supplification).
METODE PENELITIAN Metode pengambilan sampel pada penelitian ini adalah non probability sampling karena teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang / kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling karena teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Karakteristik sampel penelitian ini adalah pelajar remaja yang berusia 14-18 tahun, mempunyai akun twitter berdomisili di Jakarta. Mereka akan diobservasi dan mengisi kuesioner yang disediakan oleh peneliti.
Alat Ukur Motivasi Dimensi Motivasi
Indikator
Item
1.Networking 1. Untuk mendapatkan berita terbaru tentang kehidupan
Ekstrinsik
teman 2. Untuk berbagi informasi dengan teman 3. Untuk pertemanan 4. Untuk tetap berhubungan dengan teman-teman yang jarang bertemu 2. Collecting
1. Untuk mengumpulkan informasi yang menarik
Information
2. Untuk mengunduh wallpost dan gambar
Motivasi
1 Relieving
1. Untuk tidak tersaingi oleh orang lain
Intrinsik
Stress
2. Untuk menghilangkan stress 3. Mudah untuk membuat dan mengelola 4. Untuk menghabiskan waktu luang 5. Untuk mendapatkan teman baru
2. Recording
1. Untuk menyimpan kenangan melalui foto dan tulisan
One’s
2. Untuk menyimpan foto dan tulisan
History
Jumlah item alat ukur motivasi penggunaan twitter di dalam penelitian ini berjumlah 13 item, dan dibagi menjadi dua bagian, yang pertama adalah motivasi intrinsik yang berisikan dua dimensi yaitu relieving stress dan recording one’s history.
Lalu bagian
lainnya adalah motivasi ekstrinsik yang berisikan dua dimensi yaitu
networking dan collecting information. nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,710 untuk dimensi networking dengan validitas item berkisar antara 0,352 sampai dengan 0,566, sedangkan dimensi collecting information mendapat nilai cronbach’s alpha sebesar 0,633, dengan validitas item sebesar 0,468. Dua dimensi lainnya yaitu relieving stress dan recording one’s history Setelah dilakukan uji validitas dan reliabilitas menggunakan SPSS Versi 21.0 didapat nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,563 dan validitas item berkisar antara 0,119 sampai dengan 0,479 untuk indikator relieving stress. Untuk dimensi recording one’s history mendapat nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,550 dengan validitas item 0,383.
Alat Ukur Strategi self presentation DIMENSI
NOMOR
Ingratiation
c1, c2, c3, c4,
CONTOH BUTIR •
c5
Menulis tweet dengan kata-kata yang baik/ramah.
•
Menulis tweet yang memotivasi teman yang sedang menghadapi masalah.
Self Promotion
Intimidation
Exemplification
c6, c7, c8, c9,
•
Menulis tweet yang berisi informasi baru.
c10, c11
•
Menulis tweet kata-kata bijak.
c12, c13, c14,
•
Menulis tweet dengan kata-kata kasar.
c15
•
Menulis tweet dengan kata-kata sindirian
c16, c17, c18, • c19, c20
Menuliskan tweet yang mengabarkan bahwa saat itu saya sedang belajar.
•
Menulis di Twitter yang memberitakan bahwa saya habis membantu teman/orang lain.
Supplication
c21, c22, c23, • c24
twitter. •
TOTAL
24
Ketika sedang galau saya menuliskannya di
Mengungkapkan kesedihan di dalam Twitter.
Alat ukur ini diadaptasi oleh Bolino dan Turnley, Kuesioner ini tersusun dari 24 item. Nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,603 untuk indikator ingratiation dengan validitas item mempunyai nilai berkisar dari 0,313 sampai dengan 0,426. Indikator intimidation mendapatkan nilai Cronbach’s Alpha berkisar antara 0,467 sampai 0,556.
0,710, dengan validitas item
Indikator exemplification mendapatkan nilai
Cronbach’s Alpha sebesar 0.824 dengan validitas item dari rentan 0,428 sampai 0,712 dan indikator supplication mempunyai nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,724, dengan validitas item 0,498 sampai 0,678. Dimensi self promotion mendapatkan nilai cronbach’s alpha sebesar,Self promotion menunjukan korelasi butir item yang berkisar antara 0,386 sampai dengan 0,746.
HASIL DAN BAHASAN Tabel 1. Responden berdasarkan jenis kelamin n
Percent
Laki-laki
159
53.0
Wanita
141
47.0
Total
300
100.0
Pada tabel di atas dapat dilihat bahwa responden yang mengisi kuesioner sebanyak 300 siswa SMA yang terdiri dari 159 Laki-laki (53%) dan 141 Wanita (47%)
Tabel 2. Domisili Domisili
Frekuensi
Percent
Jakarta Utara
60
20.0
Jakarta Barat
59
19.7
Jakarta Pusat
61
20.3
Jakarta Timur
60
20.0
Jakarta Selatan
60
20.0
Total
300
100.0
Responden yang mengisi kuesioner sebanyak 300 siswa SMA dari setiap daerah di Jakarta, dari Jakarta utara sebanyak 60 siswa (20%) yang memiliki akun twitter, di Jakarta barat sebanyak 59 siswa (19%) yang memiliki akun twitter, di Jakarta pusat memiliki 61 siswa (20%) yang memiliki akun twitter, Jakarta Timur mempunyai 60 siswa (20%) yang memiliki akun twitter, dan Jakarta selatan mempunyai 60 siswa (20%) yang memilliki akun twitter.
Tabel 3. Umur Twitter Tahun
Frequency
Percent
2013
12
4.0
2012
31
10.3
2011
48
16.0
2010
96
32.0
2009
113
37.7
Total
300
100.0
Dari tabel diatas terlihat bahwa partisipan yang memiliki akun Twitter sejak 2009 sebanyak 113 orang (37%), yang memiliki akun Twitter pada tahun 2010 sebanyak 96 orang (32%), yang memiliki akun Twitter pada tahun 2011 sebanyak 48 orang (16%), yang memiliki akun Twitter pada tahun 2012 sebanyak 31 orang (10%), dan yang memiliki akun Twitter pada tahun 2013 sebanyak 12 orang (4%).
Tabel 4. Uji Korelasi Spearman
r
Signifikansi
Intrinsik - Ingratiation
0,361
0,000
Intrinsik - Intimidation
0,225
0,009
Intrinsik - Exemplification
0,207
0,007
Intrinsik - Supplication
0,346
0,000
Intrinsik – Self Promotion
0,378
0,000
Motivasi intrinsik dengan dimensi strategi self presentation intimidation memiliki korelasi yang signifikan (r=0,225;p<0,05). Dengan demikian, H01 ditolak, yang berarti motivasi intrinsik dalam penggunaan social media twitter mempunyai hubungan yang signifikan dengan strategi self presentation intimidation. Kedua variabel ini mempunyai korelasi yang sedang, dengan demikian orang orang yang memiliki motivasi intrinsik yang tinggi memiliki kecendrungan yang tinggi untuk melakukan strategi self presentation intimidation yang tinggi, begitupun sebaliknya orang yang memiliki strategi self presentation intimidation yang tinggi cendrung melakukan motivasi intrinsik yang tinggi juga. Motivasi intrinsik dengan dimensi strategi self presentation exemplification memiliki korelasi yang signifikan (r=0,207;p<0,05). Dengan demikian H02 Ditolak yang berarti motivasi intrinsik dalam penggunaan social media twitter mempunyai hubungan yang signifikan dengan strategi self presentation exemplification. Kedua variabel ini mempunyai korelasi yang sedang. Dengan demikian orang – orang yang memiliki motivasi intrinsik yang tinggi memiliki kecendrungan yang tinggi untuk melakukan strategi self presentation exemplification yang tinggi begitupun sebaliknya orang yang memiliki strategi self presentation exemplification yang tinggi cendrung melakukan motivasi intrinsik yang tinggi juga. Motivasi intrinsik dengan dimensi strategi self presentation supplication memiliki korelasi yang signifikan (r=0,346;p<0,05). Dengan demikian H03 ditolak yang berarti motivasi intrinsik intrinsik dalama penggunaan social media twitter mempunyai hubungan yang signifikan dengan strategi self presentation supplication. Kedua variabel ini mempunyai korelasi yang sedang. Dengan demikian, orang–orang yang memiliki motivasi intrinsik yang tinggi memiliki kecendrungan yang tinggi untuk melakukan strategi supplication, begitupun sebaliknya orang yang kecendrungan melakukan strategi supplication yang tinggi memiliki motivasi intrinsik yang tinggi juga. Motivasi intrinsik dengan dimensi strategi self presentation ingratiation memiliki korelasi yang signifikan(r=0,361;p<0,05). Dengan demikian, H04 ditolak, yang berarti motivasi intrinsic dalam penggunaan social media twitter mempunyai hubungan yang signifikan dengan strategi self presentation ingratiation. Kedua variabel ini mepunyai korelasi yang sedang. Dengan demikian orang–orang yang memiliki motivasi intrinsik yang tinggi memiliki kecendrungan yang tinggi untuk melakukan
strategi self presentation ingratiation, begitupun sebaliknya orang yang kecendrungan melakukan strategi ingratiation yang tinggi memiliki motivasi intrinsik yang tinggi juga. Motivasi intrinsik dengan dimensi strategi self presentation self promotion memiliki korelasi yang signifikan (r=0,378;p<0,05). Dengan demikian H05 ditolak yang berarti motivasi intrinsik dalam penggunaan social media twitter mempunyai hubungan yang signifikan dengan strategi self presentation self promotion. Kedua variabel ini mempunyai tingkat korelasi yang sedang. Dengan demikian orang-orang yang memiliki motivasi intrinsik yang tinggi memiliki kecendrungan yang tinggi untuk melakukan strategi self presentation self promotion. Begitupun sebaliknya orang yang kecendrungan melakukan strategi self promotion yang tinggi memiliki motivasi intrinsik yang tinggi juga.
Tabel 5. Uji Korelasi Spearman
r Signifikansi
Ekstrinsik - Ingratiation
0,327
0,000
Ekstrinsik – Self
0,273
0,000
Ekstrinsik - Intimidation
0,191
0,000
Ekstrinsik -
0,020
0,731
0,219
0,000
Promotion
Exemplification Ekstrinsik - Supplication
Motivasi Ekstrinsik dengan dimensi strategi self presentation intimidation memiliki korelasi yang signifikan (r=0,191;p<0,05). Dengan demikian H06 ditolak yang berarti motivasi ekstrinsik dalam penggunaan social media twitter mempunyai hubungan yang signifikan dengan strategi self presentation intimidation, kedua variabel ini mempunyai tingkat korelasi yang lemah. Dengan demikian orang–orang yang memiliki motivasi ekstrinsik yang tinggi memiliki kecendrungan yang tinggi untuk melakukan strategi intimidation, begitupun sebaliknya orang yang kecendrungan
melakukan strategi intimidation yang tinggi memiliki motivasi ekstrinsik yang tinggi juga. Motivasi ekstrinsik dengan dimensi strategi self presentation exemplification memiliki korelasi yang tidak signifikan (r=0,020;p>0,05). Dengan demikian H07 diterima yang berarti tidak ada hubungan motivasi ekstrinsik dalam penggunaan social media twitter. Kedua variabel ini mempunyai korelasi yang sangat lemah, dengan demikian orang–orang yang memiliki motivasi ekstrinsik yang tidak tinggi memiliki kecendrungan yang tidak tidak tinggi untuk melakukan strategi exemplification, begitupun sebaliknya orang yang kecendrungan melakukan strategi exemplification yang tidak tinggi memiliki motivasi ekstrinsik yang tidak tinggi juga. Motivasi ekstrinsik dengan dimensi strategi supplication memiliki korelasi yang signifikan (r=0,219;p<0,05). Dengan demikian H08 ditolak yang berarti motivasi ekstrinsik dalam penggunaan social media twitter mempunyai hubungan yang signifikan dengan strategi self presentation supplication, kedua variabel ini mempunyai tingkat korelasi yang sedang. Dengan demikian orang–orang yang memiliki motivasi ekstrinsik yang tinggi memiliki kecendrungan yang tinggi untuk melakukan strategi supplication, begitupun sebaliknya orang yang kecendrungan melakukan strategi supplication yang tinggi memiliki motivasi ekstrinsik yang tinggi juga. Motivasi ekstrinsik dengan dimensi strategi self presentation ingratiation memiliki korelasi yang signifikan (r=0,327;p<0,05). Dengan demikian H09 ditolak yang berarti motivasi ekstrinsik dalam penggunaan social media twitter mempunyai hubungan yang signifikan dengan strategi self presentation ingratiation, kedua variabel ini mempunyai tingkat korelasi yang sedang. Dengan demikian orang–orang yang memiliki motivasi ekstrinsik yang tinggi memiliki kecendrungan yang tinggi untuk melakukan strategi ingratiation, begitupun sebaliknya orang yang kecendrungan melakukan strategi ingratiation yang tinggi memiliki motivasi ekstrinsik yang tinggi juga. Motivasi ekstrinsik dengan demikian strategi self presentation self promotion memiliki korelasi yang signifikan (r=0,273;p<0,05). Dengan demikian H010 ditolak yang berarti motivasi ekstrinsik dalam penggunaan social media twitter mempunyai hubungan yang signifikan dengan strategi self presentation self promotion, kedua variabel ini mempunyai tingkat korelasi yang sedang. Dengan demikian orang–orang
yang memiliki motivasi ekstrinsik yang tinggi memiliki kecendrungan yang tinggi untuk melakukan strategi self promotion, begitupun sebaliknya orang yang kecendrungan melakukan strategi self promotion yang tinggi memiliki motivasi ekstrinsik yang tinggi juga. Setelah melakukan penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat adanya hubungan motivasi intrinsik dengan semua jenis strategi self presentation. Baik dengan Motivasi ekstrinsik terdapat adanya hubungan dengan jenis-jenis strategi self presentation, dan terdapat pengecualian untuk jenis strategi self presentation exemplification yang tidak terdapat hubungan dengan motivasi ekstrinsik. Dari hasil tersebut disimpulkan bahwa terdapat adanya hubungan antara motivasi dengan strategi self presentation.
DAFTAR PUSTAKA Delameter, J. D., & Myer, D. J. (2007). Social psychology. American: Thomson Wadsworth. Kim, J. Y. J.P.Shim, J. P. & Ahn, K. M. (2011) Social networking:motivation pleasure, and behavioral intention to use. Diambil 14, October,
2012, dari
dahttp://search.proquest.com/docview/884811178/fulltext/13BE7177B752726B 7D/1?accountid=31532 Zarela, D., (2010), The Social Media Marketing Book, New York: O’Reilly Media Inc.