Jupe UNS, Vol. 2 , No. 1 Hal 59 s/d 70 Prajanti Kusuma Ningrum---Hubungan Antara Minat Menjadi Guru Dan Lingkungan Keluarga Dengan Prestasi Belajar, Juli, 2013
HUBUNGAN ANTARA MINAT MENJADI GURU DAN LINGKUNGAN KELUARGA DENGAN PRESTASI BELAJAR Prajanti Kusuma Ningrum, Susilaningsih, Sri Sumaryati Pendidikan Ekonomi-BKK Akuntansi, FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta, 57126, Indonesia
[email protected] ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) hubungan antara minat menjadi guru dengan prestasi belajar; (2) hubungan antara lingkungan keluarga dengan prestasi belajar; dan (3) hubungan antara minat menjadi guru dan lingkungan keluarga dengan prestasi belajar. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif korelasional. Sampel penelitian diambil dengan teknik propotional random sampling sejumlah 59 mahasiswa. Teknik pengumpulan data menggunakan angket dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan yaitu analisis korelasi sederhana dan korelasi ganda. Uji prasyarat yang digunakan yaitu uji normalitas, linieritas dan multikolinieritas. Berdasarkan hasil analisis data dapat diambil simpulan, (1) terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara minat menjadi guru dengan prestasi belajar; (2) terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara lingkungan keluarga dengan prestasi belajar; (3) terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara minat menjadi guru dan lingkungan keluarga dengan prestasi belajar. Kata kunci: minat, lingkungan, prestasi ABSTRACT The objectives of this research are to investigate: (1) the correlation between the interest in becoming a teacher and the learning achievement;(2) the correlation between the family environment and the learning achievement; and (3) the correlation of the interest in becoming a teacher and the family environment to the learning achievement. This research used the descriptive quantitative correlational research method. The samples of the research consisted of 59 students. The samples were taken by using the proportionate random sampling technique. The data on the interest in becoming a teacher, the family environment, and the learning achievement were gathered through questionnaire. The data of the research were then analyzed by using the simple correlation analysis and the multiple correlation analysis. Prior to the data analysis, the prerequisite tests were done, which included the normality test, the linearity test, and the multicolinearity test. The results of the research are as follows: (1) there is a positive and significant correlation between the interest in becoming a teacher and the learning achievement; (2) there is a positive and significant correlation between the family environment and the learning achievement; and (3) there is a positive and significant correlation of the interest in becoming a teacher and the family environment to the learning achievement Keywords: Interest, environment, and achievement.
| Jupe UNS, Vol. 2, No. 1, Hal 59 s/d 70
orang
PENDAHULUAN Kecerdasan
akan
tekun
dan
kepandaian,
memperoleh hasil yang baik dari proses
kepintaran dan kecerdikan yang dimiliki
belajarnya. Sebaliknya, apabila seseorang
oleh
menyelesaikan
belajar dengan minat dan perhatian besar
permasalahan baik dibidang pendidikan
terhadap suatu objek yang dipelajarinya,
atau lingkungan sekitar (Woro, 2012).
maka hasil yang diperolehnya akan baik
Selain
dan memuaskan.
seseorang
adalah
tersebut
untuk
kecerdasan,
rasa
senang
dan
perhatian juga dibutuhkan untuk mencapai
Muhibbin mendefinisikan “minat
prestasi yang baik, sebab tanpa adanya
(interest)
rasa senang dan perhatian yang lebih
kegairahan yang tinggi atau keinginan
terhadap sesuatu hal maka segala kegiatan
yang besar terhadap sesuatu” (2005:136).
yang akan dilakukan menjadi kurang
Sedangkan Slameto mengartikan “minat
efektif dan efisien. Meskipun peranan
adalah rasa suka dan rasa ketertarikan
inteligensi sedemikian besar namun perlu
pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada
diingat bahwa faktor-faktor lain pun tetap
yang menyeluruh” (2010:180). Minat
berpengaruh, diantaranya adalah faktor
pada dasarnya adalah penerimaan akan
minat dan dorongan dari lingkungan
suatu hubungan antara diri sendiri dengan
keluarga.
sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau
Dalam hal ini minat merupakan
berarti
kecenderungan
dan
dekat hubungan tersebut, semakin besar
landasan penting yang dimiliki seseorang
minat dalam diri seseorang.
untuk melakukan kegiatan dengan baik
Minat menurut Sardiman diartikan
dan benar. Minat sangat memengaruhi
sebagai:“suatu
kepribadian seseorang bahkan sampai
apabila seseorang melihat ciri-ciri atau arti
memengaruhi tingkah laku seseorang, tapi
sementara
situasi
dengan adanya hal ini dapat mendorong
dengan
keinginan-keinginan
orang
kebutuhan-kebutuhannya
untuk
tetap
melakukan
dan
kondisi
yang
yang
terjadi
dihubungkan atau
sendiri
oleh
memperoleh sesuatu yang diinginkannya
karena itu, apa yang dilihat seseorang
(Woro, 2012).
sudah
Dalam
kegiatan
belajar,
minat
tentu
akan
membangkitkan
minatnya sejauh apa yang dilihat itu
mempunyai peranan yang sangat penting.
mempunyai
hubungan
dengan
Bila seseorang tidak memiliki minat dan
kepentingannya sendiri” (2011: 76).
perhatian yang besar terhadap suatu objek
Berdasarkan beberapa teori minat di
yang dipelajari maka sulit diharapkan
atas dapat dijelaskan secara lebih rinci 60
Prajanti Kusuma Ningrum-Hubungan Antara Minat Menjadi Guru Dan Lingkungan Keluarga Dengan Prestasi Belajar│ bahwa minat akan timbul karena adanya
sosial, dan kompetensi profesional. Tetapi
rasa ketertarikan seseorang terhadap suatu
pada kenyataannya berdasarkan data yang
hal
ada,
dan
adanya
rasa
ingin
untuk
tidak
semua
mahasiswa
Prodi
memperoleh serta adanya harapan untuk
Pendidikan Ekonomi memilih Fakultas
mencapainya.
Keguruan dan Ilmu Pendidikan sebagai
Minat menjadi guru adalah suatu
pilihan pertama, sebagaimana ditunjukkan
faktor intern atau dalam diri pribadi
pada Tabel 1.4 tentang Rekapitulasi
individu
penerimaan mahasiswa baru Pendidikan
yang
mendorong
dan
memengaruhi tingkah laku seseorang atau
Ekonomi.
individu yang merasa tertarik dan ingin mewujudkan
keinginannya
menjadi
SNMPTN Undangan dan SNMPTN UTUL
NO
Tahun Angkatan
PIL1
PIL2
PIL3
atas, maka dapat disimpulkan bahwa
1
Tahun 2011
35,87%
46,93%
17,2%
minat menjadi guru merupakan suatu
2
Tahun 2010
44,95%
49,43%
5,62%
3
Tahun 2009
49,63%
46,13%
4,25%
Rata-rata
43,48%
47,50%
9,02%
NO
Tahun Angkatan
SNMPTN Undangan dan SNMPTN UTUL DITERIMA PIL1
PIL1
PIL1
1
Tahun 2011
45,87%
45,87%
45,87%
2
Tahun 2010
59,40%
59,40%
59,40%
Tahun 2009
66,67%
66,67%
66,67%
43,48%
57,31%
57,31%
seorang guru. Berdasarkan pengertian di
ketertarikan
terhadap
profesi
guru
PEMINAT
sehingga akan meluangkan waktu, tenaga, pikiran bahkan uangnya untuk memenuhi atau mewujudkan impiannya menjadi guru. Semenjak dikeluarkannya Undang-
3
Undang No 14 tahun 2005 tentang Guru
Rata-rata
dan Dosen profesi guru menjadi profesi Dari tabel di atas dapat diketahui
yang banyak diminati. Hal ini dikarenakan dalam
Undang-Undang
bahwa setiap tahunnya minat mahasiswa
tersebut
Pemerintah menjamin kesejahteraan para
dalam
guru dan dosen. Profesi guru merupakan
Pendidikan Ekonomi mengalami fluktuasi.
profesi yang menuntut seseorang memiliki
Rata-rata minat mahasiswa masuk ke
kompetensi profesional guru. Berdasarkan
Program
Permendiknas No. 16 Tahun 2007, guru
sebagai pilihan pertama sebesar 43,48%,
harus memiliki empat kompentensi, antara
pilihan kedua sebesar 47,50% dan pilihan
lain
yaitu
kompetensi
memasuki
Studi
program
Pendidikan
studi
Ekonomi
kompetensi
pedagogik,
ketiga sebesar 9,02%. Dari para peminat
kepribadian,
kompetensi
tersebut rata-rata peminat yang diterima
61
│JUPE UNS, Vol. 2, No. 1, Hal 59 s/d 70
pada pilihan pertama sebanyak 57,31%,
masuk ke FKIP atas keinginan orang
peminat dengan pilihan kedua diterima
tuanya. Orang tuanya menganggap bahwa
34,93% dan peminat dengan pilihan ketiga
lulusan FKIP memiliki masa depan yang
diterima 7,87%. Secara keseluruhan dari
cerah
jumlah mahasiswa yang diterima sebesar
nantinya.
57,31% mahasiswa memiliki minat masuk
memasukkan anaknya ke FKIP karena
Pendidikan
pilihan
terdapat anggota keluarga yang berprofesi
pertama. Dengan demikian dari 398
menjadi guru sehingga orang tuanya
mahasiswa sebesar 57,31% atau sebanyak
menginginkan kelak anak-anak mereka
228 mahasiswa yang dapat diperkirakan
berprofesi
benar-benar memiliki minat menjadi guru.
keluarganya. Dalam keluarga orang tualah
Selain minat, faktor lain yang
yang memegang kekuasaan mutlak, untuk
memengaruhi kegiatan belajar adalah
itu pilihan keluarga atau orang tua
lingkungan.
sangat
merupakan sesuatu yang wajib dilakukan.
yang
Sehingga keluarga dianggap memegang
memengaruhi tentunya
Ekonomi
sebagai
Lingkungan minat
seseorang
memengaruhi
pula
terhadap
dalam
peranan
memperoleh
Alasan
lain
sama
penting
pekerjaan orang
seperti
dalam
tua
anggota
memberikan
prestasi belajarnya (Wayan, 2008). Seperti
pandangan mengenai nilai-nilai dalam
yang telah diketahui bahwa mahasiswa di
memilih pendidikan dan pekerjaan.
Universitas
Sebelas
Maret
Surakarta
Lingkungan
keluarga
adalah
khususnya Pendidikan Ekonomi BKK
lingkungan yang paling awal yang paling
Akuntansi berasal dari berbagai macam
memengaruhi tingkah laku seseorang
lingkungan keluarga. Ada beberapa orang
(Rohman, 2009: 195). Dalam proses
tua yang memberikan kebebasan anaknya
belajar, lingkungan keluarga memiliki
untuk
dan
peranan yang utama sebelum guru dan
mendapatkan pekerjaan sesuai dengan
pendidikan di sekolah. Dari keluarga
yang diminatinya, tetapi ada pula orang
seorang anak mendapatkan pendidikan
tua yang ikut berperan dalam menentukan
paling
masa depan anaknya, terutama dalam hal
kehidupannya,
menentukan
pekerti,
mencapai
cita-citanya
pemilihan
jurusan
bagi
awal
akhlak
untuk baik
membekali
pendidikan
maupun
budi
pendidikan
anaknya. Seperti dalam kenyataannya
akademiknya. Dalam lingkungan keluarga
peneliti pernah mewawancarai beberapa
yang harmonis, dan selalu memberikan
mahasiswa di BKK Akuntansi yang
kebebasan pada anak untuk mencapai cita-
62
Prajanti Kusuma Ningrum-Hubungan Antara Minat Menjadi Guru Dan Lingkungan Keluarga Dengan Prestasi Belajar│ citanya
akan
banyak
memberikan
dengan pendapat Good (dalam Wiyono,
pengaruh besar dan positif bagi prestasi
2003).
belajar anak. Pada keluarga ini biasanya
Muhibbin mengemukakan ”prestasi
menggunakan jenis pola asuh demokratis,
belajar adalah tingkat keberhasilan siswa
dimana orang tua selalu memprioritaskan
mencapai tujuan yang telah ditetapkan
kepentingan anak, tetapi tidak ragu dalam
dalam sebuah program” (2005: 141).
mengendalikan mereka. Hal ini berbeda
Prestasi belajar yang seperti ini biasanya
dengan jenis pola asuh otoriter, dimana
digunakan
orang tua cenderung menetapkan standart
pembelajaran para siswa pada akhir
yang mutlak yang harus dituruti para
jenjang pendidikan tertentu. Sedangkan
anakanya (Desmita, 2005: 142).
Hamalik mengartikan bahwa “prestasi
Meskipun
lingkungan
untuk
menilai
hasil
tidak
belajar itu merupakan indikator adanya dan derajat perubahan tingkah laku siswa”
bertanggung
jawab
penuh
terhadap
kedewasaan
anak
didik,
namun
(2005: 159).
lingkungan merupakan faktor yang sangat
Pendapat lain dikemukakan oleh
menentukan dalam perkembangan anak
Suryabrata (2002: 297), bahwa: “Prestasi
didik. Hal ini dikarenakan dimanapun
belajar itu dapat dikelompokkan ke dalam
anak tinggal dalam satu lingkungan yang
prestasi seluruh bidang studi dan bidang
disadari
tertentu. Prestasi belajar siswa dapat
atau
tidak
pasti
akan
memengaruhi karakter dan watak anak
ditentukan
dengan
tersebut.
kemudian
sebagai
pengukuran hasil
yang
akhirnya
Bloom (dalam Nurman, 2006: 36)
dilaporkan dalam bentuk rapor, dimana
menyatakan “prestasi belajar merupakan
rapor merupakan tes perumusan akhir
hasil
yang
yang diberikan oleh guru mengenai
meliputi tiga ranah kognitif yang terdiri
kemajuan atau prestasi belajar siswa
atas:
selama masa tertentu (4 atau 6 bulan).”
perubahan
tingkah
pengetahuan,
laku
pemahaman
dan
evaluasi”. Prestasi belajar adalah cermin
Berdasarkan beberapa teori yang
dari pengetahuan, keterampilan, dan sikap
telah
yang diperoleh siswa dalam mengikuti
disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah
proses belajar mengajar. Prestasi belajar
hasil yang diraih oleh peserta didik dari
biasanya diukur dengan skor atau nilai
aktivitas belajar yang telah ditempuhnya,
yang telah ditetapkan, hal ini sejalan
untuk
63
dikemukakan
memperoleh
di
atas
pengetahuan
dapat
dan
│JUPE UNS, Vol. 2, No. 1, Hal 59 s/d 70
keterampilan
yang
diwujudkan
mereka masih merasa ragu-ragu dalam
dengan adanya perubahan sikap dan
memilih profesi guru sebagai profesi
tingkah laku dan pada umumnya yang
pekerjaannya kelak. Selain hal tersebut
dinyatakan dalam bentuk simbol huruf
permasalahan lain yang muncul yaitu dari
atau angka-angka
faktor
Fakultas
dapat
Keguruan
dimana
sebagian
Ilmu
mahasiswa masuk ke Fakultas Keguruan
Pendidikan Universitas Sebelas Maret
dan Ilmu Pendidikan dikarenakan terdapat
Surakarta
anggota keluarga yang berprofesi sebagai
merupakan
pendidikan
yang
dan
keluarga
suatu
lembaga
memiliki
visi
guru.
membentuk tenaga kependidikan yang
Faktor-faktor yang memengaruhi
“Berkarater Kuat dan Cerdas”. Untuk itu
prestasi belajar perlu diteliti sehingga para
Program Studi Pendidikan Ekonomi BKK
pengajar, mahasiswa dan pihak lain
Akuntansi berusaha membekali semua
seperti
mahasiswa BKK Akuntansi agar dapat
dorongan
menjadi para calon pendidik yang sesuai
meningkatkan
dengan visinya, dengan cara memberikan
Berdasarkan uraian di atas faktor yang
pengetahuan dan informasi pendidikan
memengaruhi prestasi belajar mahasiswa
secara maksimal dalam proses kegiatan
antara lain minat menjadi guru dan
belajar mengajar maupun program lainnya
lingkungan keluarga, hal ini sesuai dengan
yang diselenggarakan. Dengan adanya
penelitian yang dilakukan oleh Widadi
kegiatan ini diharapkan mahasiswa yang
(2000). Pada kenyataannya di Universitas
terlibat di dalamnya dapat meningkatkan
Sebelas
minatnya untuk menjadi calon guru.
mahasiswa yang masuk FKIP pada pilihan
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat
diidentifikasi
keluarga
dapat
yang
lebih
memberikan besar
faktor-faktor
Maret
Surakarta,
guna
tersebut.
banyak
kedua. Hal ini dimungkinkan mahasiswa
berbagai
memiliki minat menjadi guru yang rendah.
permasalahan yaitu sebagian mahasiswa
Maka untuk itu perlu dikaji lebih dalam
Program Studi Pendidikan Ekonomi BKK
tentang faktor minat dan lingkungan
Akuntansi memilih Fakultas Keguruan
keluarga
dan Ilmu Pendidikan sebagai pilihan
belajar. Untuk itu, dilakukan penelitian
kedua
tentang “Hubungan Minat Menjadi Guru
dalam
SNMPTN.
Dari
yang
memengaruhi
permasalahan awal di atas diperkirakan
dan
muncul
Prestasi Belajar Mahasiswa Pendidikan
permasalahan
baru
dimana
64
Lingkungan
Keluarga
prestasi
Dengan
Prajanti Kusuma Ningrum-Hubungan Antara Minat Menjadi Guru Dan Lingkungan Keluarga Dengan Prestasi Belajar│ Ekonomi
Akuntansi
di
Universitas
secara bersama dengan prestasi belajar
Sebelas Maret Surakarta”.
Mahasiswa Pendidikan Ekonomi BKK
Dalam penelitian ini yang dimaksud
Akuntansi Fakultas Keguruan dan Ilmu
minat adalah kecenderungan memilih dan
Pendidikan di Universitas Sebelas Maret
menekuni profesi guru sebagai pekerjaan
Surakarta.
setelah
lulus
kuliah.
Sedangkan
lingkungan keluarga adalah unit terkecil dalam
masyarakat,
yaitu
METODE PENELITIAN
lingkungan
Penelitian ini termasuk dalam
keluarga inti yang terdiri dari ayah, ibu,
penelitian
dan saudara yang menjadikan motivasi.
korelasional.
Prestasi belajar merupakan cerminan dari
untuk
pengetahuan, ketrampilan seseorang yang
ditimbulkan dari tiga variabel yang terdiri
diperoleh setelah mengikuti proses belajar
dari dua variabel bebas dan satu variabel
mengajar yang hasilnya berupa angka-
terikat.
angka.
Menjadi Guru (X1), Lingkungan Keluarga
Adapun tujuan dari penelitian ini
deskriptif
kuantitatif
Penelitian
mengetahui
Variabel
ini
bertujuan
hubungan
bebas
yaitu
yang
Minat
(X2) dan satu variabel terikat yaitu
adalah: (1) Untuk mengetahui apakah
Prestasi Belajar (Y)
terdapat hubungan yang positif antara
Populasi
dalam
penelitian
ini
minat menjadi guru dengan prestasi
adalah mahasiswa Pendidikan Ekonomi
belajar
Pendidikan
BKK Akuntansi yang berjumlah 236
Fakultas
mahasiswa. Teknik pengambilan sampel
pada
Mahasiswa
Ekonomi
BKK
Keguruan
dan
Akuntansi Ilmu
Pendidikan
di
yang
digunakan
adalah
Universitas Sebelas Maret Surakarta; (2)
Random
Untuk
terdapat
proporsional karena pengambilan subjek
hubungan yang positif antara lingkungan
pada setiap angkatan ditentukan seimbang
keluarga dengan prestasi belajar pada
atau sebanding dengan banyaknya subjek
Mahasiswa Pendidikan Ekonomi BKK
dari
Akuntansi Fakultas Keguruan dan Ilmu
dikatakan random (acak) karena setiap
Pendidikan di Universitas Sebelas Maret
subjek
Surakarta; (3) Untuk mengetahui apakah
kesempatan yang sama untuk dipilih
terdapat hubungan yang positif antara
sebagai sampel. Pengambilan sampel dari
minat menjadi guru, lingkungan keluarga
tiap-tiap
mengetahui
apakah
65
Sampling.
Proportional
masing-masing
dalam
angkatan
Dikatakan
angkatan,
populasi
dilakukan
dan
memiliki
secara
│JUPE UNS, Vol. 2, No. 1, Hal 59 s/d 70
seimbang
dari
banyaknya
jumlah
sederhana
untuk
menguji
hubungan
mahasiswa tiap angkatan dan tiap-tiap
masing-masing variabel bebas dengan
mahasiswa mempunyai hak yang sama
variabel terikat. Sedangkan pengujian
untuk dipilih menjadi sampel. Banyaknya
hipotesis ketiga menggunakan analisis
responden ditentukan sebesar 25% dari
korelasi ganda karena untuk melihat
jumlah mahasiswa setiap angkatan yaitu
hubungan antara dua variabel bebas
sebanyak
Fakultas
dengan variabel terikat. Penelitian ini
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Program
bertujuan untuk mengetahui seberapa
Studi
BKK
besar hubungan yang ditimbulkan dari
Akuntansi yang terdiri dari angkatan
tiga variabel yang terdiri dari dua variabel
2009, 2010, dan 2011
bebas dan satu variabel terikat.
59
mahasiswa
Pendidikan
Ekonomi
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik angket
(kuesioner)
Sebelum
angket
dan
HASIL DAN PEMBAHASAN
dokumentasi.
digunakan
Hasil analisis korelasi dapat dilihat
dalam
pada tabel Correlation dibawah ini:
penelitian dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas.
Uji
validitas
data
Correlations
menggunakan rumus korelasi Product
Prestasi
Moment dari Pearson. Sedangkan uji reliabilitas mengunakan rumus Alpha.
Pearson Correlation
Setelah diuji cobakan item angket yang
Sig. (2-tailed)
tidak valid dihapus. Selanjutnya angket
N
yang
sudah
mengumpulkan
valid data
digunakan
Prestasi
Minat
dalam
penelitian.Teknik
Pearson Correlation
1 .682** .000 59
59
.682**
1
Sig. (2-tailed)
analisis data yang digunakan adalah uji
.000
N
prasyarat dan uji hipotesis. Uji prasyarat
Minat
59
59
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
meliputi uji normalitas, uji linieritas dan uji multikolonieritas. Pada penelitian ini pengujian hipotesis penggunakan analisis korelasi sederhana dan analisis korelasi
Berdasarkan
tabel
di
atas
ganda. Pengujian hipotesis pertama dan
menunjukkan tingkat keeratan hubungan
kedua menggunakan analisis korelasi
variabel minat menjadi guru dan prestasi
66
Prajanti Kusuma Ningrum-Hubungan Antara Minat Menjadi Guru Dan Lingkungan Keluarga Dengan Prestasi Belajar│ belajar sebesar 0,682 dimana hal ini pada
Pada pengujian hipotesis kedua
tingkat keeratan cukup (Muhidin, 133:
untuk
2011).
ligkungan
Setelah
diketahui
keeratan
mengetahui
hubungan
keluarga
hubungan kemudian dilakukan uji t untuk
belajar
dapat
mengetahui signifikansi hubungan dengan
Correlation berikut:
membandingkan thitung dengan ttabel. Hasil
dengan
dilihat
prestasi
pada
tabel
Correlations
perhitungan dari uji t sebagai berikut thitung
Lingk Prestasi ungan
> ttabel (5,472 > 1,6725) dan nilai
1 .504**
Prestasi Pearson Correlation
signifikansi 0,000 < 0,05 dan nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,466
Sig. (2-tailed)
atau 46,6 %.
Lingkun Pearson gan Correlation
adanya hubungan yang signifikan antara minat menjadi guru dengan prestasi dimana
minat
.000
N
Hasil penelitian ini menunjukkan
belajar,
antara
Sig. (2-tailed)
memberikan
59
59
.504**
1
.000
N
59
59
pengaruh sebesar 46,6% terhadap prestasi **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-
belajar. Semakin tinggi minat menjadi
tailed).
Berdasarkan
guru maka semakin tinggi pula prestasi
tabel
di
atas
belajar yang didapatnya. Dalam hal ini
menunjukkan tingkat keeratan hubungan
minat memberikan kontribusi yang besar
variabel
terhadap prestasi belajar. Prestasi belajar
prestasi belajar sebesar 0,504 dimana
dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor
hasil ini pada tingkat keeratan cukup
intern dan faktor ekstern, sedangkan minat
(Muhidin, 133: 2011). Setelah diketahui
merupakan faktor intern yaitu faktor yang
keeratan hubungan kemudian dilakukan
terdapat dalam diri individu.
uji t untuk mengetahui signifikansi
lingkungan
keluarga
dan
hasil
hubungan dengan membandingkan thitung
penelitian Woro (2012) yang menyatakan
dengan ttabel. Hasil perhitungan uji t
bahwa terdapat hubungan yang signifikan
sebagai berikut thitung > ttabel (2,366 >
antara
1,6725) dan nilai signifikansi 0,021 <
Hal
ini
sejalan
dengan
minat menjadi guru dengan
0,05 dan besarnya koefisien determinasi
prestasi belajar.
yaitu sebesar 0,254 atau 25,4%.
67
│JUPE UNS, Vol. 2, No. 1, Hal 59 s/d 70
Hasil penelitian ini menunjukkan
51,4% dimana prestasi belajar memiliki
adanya hubungan yang signifikan antara
hubungan dengan minat menjadi guru dan
lingkungan keluarga dengan prestasi
lingkungan keluarga sedangkan 48,6%
belajar, dimana lingkungan memberikan
prestasi
kontribusi 25,4%. Dalam hal ini keluarga
dengan faktor lain. Banyak faktor yang
memegang
mendukung prestasi belajar, baik faktor
peranan
penting
dalam
belajar
intern
nilai dalam memilih pekerjaan. Keluarga
penelitian ini minat merupakan salah satu
merupakan lembaga pendidikan tertua,
faktor intern penting yang memiliki
bersifat informal, yang pertama dan
hubungan dengan prestasi belajar. Selain
utama dialami oleh anak serta lembaga
itu lingkungan keluarga merupakan faktor
pendidikan yang bersifat kodrati. Orang
ekstern yang membantu dalam pencapaian
tua bertanggung jawab memelihara,
prestasi
merawat, melindungi, dan mendidik
Lingkungan
anak agar tumbuh dan berkembang
harmonis, nyaman serta selalu adanya
dengan baik. Dengan nilai-nilai yang
dukungan moril dan materiil dari orang
telah
akan
tua akan meningkatkan semangat belajar
memunculkan minat dalam hal ini minat
anak sehingga meningkatkan prestasi
menjadi guru. Hal ini sejalan dengan
belajar. Demikian juga dengan minat
hasil penelitian Wiyono (2003) bahwa
menjadi
terdapat
hubungan
mendorong mahasiswa untuk lebih rajin
antara
lingkungan keluarga dengan
dari
keluarga
yang
signifikan
faktor
hubungan
memberikan pandangan mengenai nilai-
diterima
atau
memiliki
belajar
ekstern.
agar
keluarga
guru
yang
Dalam
maksimal. yang
tinggi,
selalu
akan
belajar sehingga prestasinya meningkat.
prestasi belajar.
Jika
dibandingkan
dengan
Pengujian hipotesis ketiga untuk
penelitian sebelumnya yang dilakukan
melihat hubungan antara minat menjadi
oleh Budi (2003) menunjukkan bahwa
guru dan lingkungan keluarga dengan
motivasi memiliki keeratan hubungan
prestasi belajar menggunakan analisis
yang lebih rendah dibandingkan penelitian
korelasi
hasil
ini. Hasil penelitian Budi menunjukkan
perhitungan nilai R sebesar 0,717, R2
bahwa R2 sebesar 28,5%, sedangkan
sebesar 0,514 dan Fhitung (29,634) > Ftabel
dalam penelitian ini R2 sebesar 51,4%.
(3,16). Dari hasil perhitungan tersebut
Dengan demikian keeratan hubungan
nilai koefisien determinasinya sebesar
antara minat dan lingkungan keluarga
ganda.
Berdasarkan
68
Prajanti Kusuma Ningrum-Hubungan Antara Minat Menjadi Guru Dan Lingkungan Keluarga Dengan Prestasi Belajar│ lebih
besar
dibandingkan
motivasi
belajar.
terhadap prestasi belajar.
Dalam
hal
ini
diusahakan
lingkungan keluarga selalu dalam keadaan harmonis sehingga anak merasa betah dirumah dan dapat belajar dengan tenang.
SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang
Dalam
hal
ini
mahasiswa
telah dilaksanakan, dapat ditarik simpulan
diharapkan selalu menanggapi secara
(1) Terdapat hubungan positif antara
positif segala dukungan dari keluarga.
minat menjadi guru dengan prestasi
Disisi
belajar; (2) Terdapat hubungan positif
meningkatkan
lingkungan
mahasiswa
keluarga
dengan
prestasi
lain
keluarga
diharapkan
dukungannya
merasa
lebih
agar
termotivasi
belajar; (3) Terdapat hubungan antara
dalam belajar sehingga membantu dalam
minat menjadi guru dan lingkungan
meningkatkan prestasi belajar. Selain itu
keluarga dengan prestasi belajar.
bagi mahasiswa yang telah memilih kuliah
Prestasi belajar akan meningkat apabila
mahasiswa
memiliki
menjadi
guru
tinggi.
yang
di FKIP, hendaknya selalu memupuk dan
minat itu
guru, sehingga apabila lulus nantinya
dikarenakan mahasiswa telah mempunyai
sudah benar-benar siap untuk menjadi
keinginan yang kuat untuk menjadi guru
seorang guru. Hal ini dapat dilakukan
sehingga akan belajar dengan sungguh-
dengan cara mengikuti kegiatan seperti
sungguh.
dapat
mengikuti
untuk
membantu mengajar anak kurang mampu.
guru
Bagi institusi universitas diharapkan
sehingga mahasiswa dapat meraih prestasi
mendirikan organisasi kampus yang dapat
dengan baik. Salah satunya dengan cara
meningkatkan minat mahasiswa agar lebih
membuat program khusus berupa tes
besar terutama dalam hal minat menjadi
minat
guru sehingga secara tidak langsung akan
Selanjutnya
meningkatkan
FKIP
peranannya
membangkitkan
agar
Hal
meningkatkan minatnya untuk menjadi
minat
dapat
menjadi
mengetahui
minat
mahasiswa.
organisisi
meningkatkan
prestasi
sosial
untuk
belajarnya,
Selain minat, lingkungan keluarga
misalnya dengan mengadakan organisasi
diharapkan selalu berusaha memberikan
kampus mengajar. Dalam kegiatan ini
dukungan, arahan dan bimbingan kepada
mahasiswa dapat aktif menjadi pendidik
anak-anaknya
anak kurang mampu. Hal ini secara tidak
karena
peran
keluarga
diperlukan untuk meningkatkan prestasi
langsung
69
dapat
menumbuhkan
minat
│JUPE UNS, Vol. 2, No. 1, Hal 59 s/d 70
Hidayat, Soleh. (2008). Hubungan Minat Terhadap Profesi Guru dan Motivasi Berprestasi dengan Keterampilan Mengajar. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan No 75 tahun ke 14, November 2008
mahasiswa untuk menjadi guru sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar.
UCAPAN TERIMA KASIH Terselesaikannya
artikel
hasil Rohman, Arif. (2009). Memahami Pendidikan & Ilmu Pendidikan. Yogyakarta: Laksbang Mediatama
penelitian ini tidak terlepas dari bantuan, bimbingan, arahan dan dorongan dari berbagai
pihak.
mengucapkan
Untuk
itu
terimakasih
penulis kepada
Slameto. (2010). Belajar dan FaktorFaktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT Rineka Cipta Syah, Muhibbin. (2005). Psikologi Belajar. Jakarta : Raja Grafindo Persada
Pembimbing I dan Pembimbing II yang telah memberikan arahan dan bimbingan serta
segala
motivasinya,
Prodi
Pendidikan Ekonomi dan khususnya BKK
--------------------(1995). Pendidikan dengan Baru. Bandung: Rosdakarya.
Pendidikan Akuntansi, dan segenap tim redaksi Jurnal Pendidikan Ekonomi di
Psikologi Pendekatan Remaja
FKIP UNS, serta semua pihak yang telah membantu kelancaran penyusunan artikel
UU No 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
hasil penelitian ini yang tidak mungkin penulis sebutkan satu persatu.
Woro Widayanti, (2005). Pengaruh Minat Menjadi Guru Terhadap Prestasi Belajar Mata kuliah Akuntansi Pada Prodi Pendidikan Akuntansi Jurusan Ekonomi Universitas Negeri Semarang Angkatan Tahun 2001/2002. Skripsi. Universitas Negeri Semarang.
DAFTAR PUSTAKA Dwija, Wayan (2008). Hubungan antara Konsep Diri, Motivasi Berprestasi, dan Perhatian Orang Tua dengan Hasil Belajar Sosiologi pada Siswa Kelas II Sekolah Menengah Atas Unggulan di Kota Amlapura. Jurnal Pendidikan dan Pengajaran UNDIKSHA, No 1 Th XXXXI, Januari 2008.
Widadi. (2000) Hubungan Antara Minat Menjadi Guru dan Motivasi Belajar Dengan Prestasi Belajar Pada Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar. Jurnal Paedagogia jilid 3, Nomor 1, 2000.
Asmani, Jamal. (2011). Tuntunan Lengkap Metodologi Praktis Penelitian Pendidikan. Jogyakarta: DIVA press
70