Jurnal Zootek (“Zootrek” Journal ) Vol 34 No. 2 : 39-48 (Juli 2014)
ISSN 0852 -2626
HUBUNGAN ANTARA FAKTOR SOSIAL EKONOMI DENGAN PERSEPSI PETERNAK TERHADAP PENGEMBANGAN USAHA PETERNAKAN SAPI PERAH DI KOTA TOMOHON Suryana D.S. Muhammad* R. A. J. Legrans**, E. Wantasen**, J. Lainawa** Fakultas Peternakan, Universitas Sam Ratulangi Manado, 95115 peternak berpendapatan Rp. 1.350.000 – Rp. 3.499.800. Persepsi peternak terhadap pengembangan usaha peternakan sapi perah di kota Tomohon adalah baik. Lama usaha berhubungan sangat nyata dengan persepsi peternak terhadap pengembangan usaha peternakan sapi perah di Kota Tomohon.
ABTRAK Pengembangan usaha peternakan sapi perah erat kaitannya dengan peternak, dan setiap peternak memiliki latar belakang sosial ekonomi yang berbeda. Faktor sosial ekonomi peternak nantinya akan mempengaruhi persepsinya terhadap usaha yang dijalankan. Permasalahannya apakah faktor sosial ekonomi mempengaruhi persepsi peternak, bagaimana persepsi peternak terhadap usaha tersebut dan seberapa jauh hubungan antara faktor sosial ekonomi dengan persepsi peternak. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui faktor-faktor sosial ekonomi peternak sapi perah; persepsi peternak terhadap pengembangan usaha peternakan sapi perah; dan menganalisis hubungan faktor-faktor sosial ekonomi peternak dengan persepsi terhadap pengembangan usaha peternakan sapi perah di kota Tomohon. Penelitian ini dilaksanakan di 4 Kecamatan di kota Tomohon dengan jumlah responden 30 peternak. Data dalam penelitian adalah data primer dan data sekunder. Metode penentuan sampel dilakukan secara “Purposive Sampling” yaitu di 3 kecamatan. Hasil penelitian menunjukkan peternak berumur 43-54 tahun sebanyak 40%, lama pendidikan sebagian besar peternak (46,7%) 12-16 tahun. Peternak menekuni usaha beternak sapi perah selama 2-3 tahun. Frekuensi peternak dalam mengikuti penyuluhan serta pelatihan sebagian besar 1-2 kali (76,6%) dan 90%
Kata Kunci: Faktor social ekonomi, persepsi peternak, usaha sapi perah, Kota Tomohon. ABSTRACT RELATIONSHIP BEWEEN ECONOMICAL SOCIAL FACTOR AND HOUSEHOLD PERSEPTION ON DAIRY FARM DEVELOPMENT IN TOMOHON MUNICIPALITY. Dairy farm development was importantly connected with household farmer. Each household farmer had different economical social background. The objective of this study was to evaluate the relationship between economical social factor and household perception on dairy farm development in Tomohon municipality.This study was conducted at four districts in Tomohon municipality using thirty respondents of household farmers. Samples were determined by purposive sampling method involving three districts. Primer secunder data were used in this study. Results showed that household farmers at ages of 43 to 54 years old were 40 percents. The education period of the animal household was ranging from 12 to 16 years (46.7%). The experiemces as animal household of dairy cattle were ranging from 2 to 3 years. The frequency attending extension and skill training were ranging from 1 to 2 times
*Alumni Fakultas Peternakan Unsrat **Jurusan Sosial Ekonomi Peternakan
39
Jurnal Zootek (“Zootrek” Journal ) Vol 34 No. 2 : 39-48 (Juli 2014)
(76.6 %), and 90 percents of animal household had income from Rp. 1,350,000 to Rp. 3,499,800 per month. Perseptions of animal household on dairy farm development in Tomohon municipality were generally good. Period of animal farm highly correlated with the perception household farmer in development of dairy farm in Tomohon municipality. Kata Kunci: Economical social factor, household farmer perception, dairy farm, Tomohon municipality.
ISSN 0852 -2626
dari Dinas Pertanian dan Peternakan Sulawesi Utara (2013) bahwa di tahun 2011 sampai tahun 2013 produksi susu dari sapi perah belum memberikan kontribusi. Pendekatan
wilayah secara komprehensif dan berkelanjutan pemerintah
PENDAHULUAN
metabolisme
karbohidrat,
sebagai
sebagai
metabolisme,
meningkatkan
Sulawesi utara merupakan salah satu kawasan
tenaga
untuk
usaha
(Departemen Pertanian RI, 2013).
protein dan lemak. Energi berfungsi zat
merupakan
produksi pertanian secara merata
Energi merupakan salah satu hasil
perencanaan
untuk
pertumbuhan,
yang
telah
kawasan
ternak
sapi
ditetapkan
pengembangan
oleh
Kementerian
pengaturan suhu dan kegiatan fisik
Pertanian RI (Departemen Pertanian
(IOM,
RI,
2002).
Susu
merupakan
2013).
Kelompok
penerima
pangan sumber energi yang kaya
bantuan sapi perah terbanyak di
akan protein (Phillips, 2009 dan Bos,
Sulawesi
2000). Sapi perah adalah salah satu
Tomohon sejak tahun 2011 (Dinas
ternak penghasil susu yang sangat
Pertanian dan Peternakan Sulawesi
dominan dibandingkan ternak perah
Utara, 2013).
Utara
yaitu
di
Kota
lainnya. Produksi susu terbanyak di
Persepsi adalah pandangan
Indonesia sampai tahun 2012 di
atau sikap terhadap sesuatu hal yang
hasilkan oleh provinsi Jawa timur
menumbuhkan motivasi, dorongan,
yaitu
kekuatan
554.312 ton (Kementerian
dan
tekanan
yang
Pertanian RI, 2013). Sejak tahun
menyebabkan seseorang melakukan
2010 populasi ternak sapi perah di
atau
Sulawesi Utara terus meningkat dari
(Sarwani, 2003). Dua faktor yang
17 ekor dan menjadi 216 ekor di
mempengaruhi proses pembentukan
tahun 2012 (Dirjen Peternakan RI,
persepsi yaitu faktor struktural yang
2013). Menurut data yang diperoleh
ditentukan oleh jenis dan bentuk
40
tidak
melakukan
sesuatu
Jurnal Zootek (“Zootrek” Journal ) Vol 34 No. 2 : 39-48 (Juli 2014)
rangsangan
yang
diterima.
ISSN 0852 -2626
mengetahui
apakah
faktor-faktor
Sedangkan, faktor fungsional ialah
sosial ekonomi memiliki hubungan
karakteristik orang yang memberi
dengan persepsi peternak khususnya
respons terhadap rangsangan tersebut
peternak sapi perah yang ada di kota
(Rakhmat, 2004). Karakteristik sosial
Tomohon. Permasalahannya adalah :
ekonomi
terhadap
apakah faktor-faktor sosial ekonomi
persepsi seseorang, anggota sistem
yang berhubungan dengan persepsi
sosial
peternak mengenai pengembangan
berpengaruh
yang
mempunyai
lebih
inovatif
karakteristik
sosial
usaha
beternak
sapi
ekonomi sebagai berikut: tingkat
bagaimana
pendidikan lebih tinggi, mempunyai
terhadap program pemerintah dalam
unit skala usaha tani yang lebih luas
pengembangan
serta orientasi usahanya
sapi
bersifat
komersil (Tarigan, 1987).
perah,
usaha
terhadap
dengan
peternakan
diidentifikasi
untuk
pendapat kesesuaian
perlu
mengetahui
peternak
seberapa
faktor-faktor
jauh sosial
pengembangan sapi
perah
usaha di
kota
Tomohon. Penelitian ini bertujuan
tentang
pengembangan
peternakan
ekonomi dengan persepsi peternak
peternakan sapi perah erat kaitannya Persepsi
peternak
usaha dan
hubungan
Pengembangan
peternak.
persepsi
perah,
untuk
usaha
mengetahui
faktor-faktor
sosial ekonomi peternak sapi perah,
beternak sapi perah, manfaat yang
persepsi
diperoleh
pengembangan
usaha
beternak sapi perah dan harapan
sapi
dan
peternak dengan menjalankan usaha
hubungan
beternak
ekonomi peternak dengan persepsi
peternak
sapi
dari
perah
di
usaha
kota
perah,
Tomohon. Persepsi peternak menjadi
terhadap
masalah
diteliti,
peternakan
sehingga kajian mengenai persepsi
Tomohon.
penting
untuk
peternak pengelola sapi perah perlu dilakukan.
Hasil-hasil
ini
untuk
terhadap peternakan menganalisis
faktor-faktor
sosial
pengembangan sapi
perah
usaha di
kota
METODE DAN MATERI PENELITIAN
penelitian
terdahulu menjadi tolok ukur dalam penelitian
peternak
Penelitian
selanjutnya
dilaksanakan
41
di
ini Kota
telah Tomohon
Jurnal Zootek (“Zootrek” Journal ) Vol 34 No. 2 : 39-48 (Juli 2014)
ISSN 0852 -2626
Provinsi Sulawesi Utara. Penentuan
II), Kecamatan Tomohon Timur
kecamatan sampel dilakukan secara
(Desa Paslaten II), dan Kecamatan
“Purposive
Sampling”,
3
Tomohon Tengah (Desa Kamasi dan
kecamatan
dengan
populasi
Matani II) (Tabel 1). Penentuan
terbanyak yang didasarkan pada
responden dilakukan secara cacah
tujuan penelitian (Singarimbun dan
lengkap
Efendi, 1989). Sampel yang diambil
mengelola bantuan sapi perah yaitu
dari 3 kecamatan yaitu Kecamatan
sebanyak
Tomohon Utara (Desa Kakaskasen
keseluruhan.
yaitu
terhadap
30
peternak
responden
yang
secara
Tabel 1. Kelompok peternak penerima bantuan sapi perah di Kota Tomohon tahun (2011-2012) No
Nama
.
Kelompok
1.
Ketua
Anugerah
Desa
Adri Mongi
Kecamatan
Paslaten II
Populasi
Tujuan
Awal
Usaha
25
Pembibitan
25
Pembibitan
25
Pembibitan
23
Budidaya
Tomohon Timur
2.
Zano
Max Rambing
Matani II
Tomohon
Ne Wuku 3.
Tengah
Maju Bersama
Albert Gontha
Kamasi
Tomohon Tengah
4.
Ramulu
Rudi Lumi
Kakaskasen II
Sangkor
Tomohon Utara
Sumber: Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Sulawesi Utara (2013)
Sumber data yang digunakan adalah
Pertanian dan Peternakan Provinsi
data primer merupakan data yang
Sulawesi
Utara,
Badan
Pusat
diperoleh
Statistik
Sulawesi
Utara,
Badan
responden dengan
secara
langsung
melalui
wawancara
menggunakan
pertanyaan
(kuisioner)
dari
Ketahanan Pangan Sulawesi Utara,
daftar dan
Departemen Pertanian RI.
data
Variabel
dan
batasan
sekunder ialah data yang diperoleh
pengukuran
dari
operasional, yaitu : (1) Persepsi ialah
instansi
pemerintah
atau
serta
lembaga terkait, antara lain; Dinas
proses
Pertanian,
pemberian
makna
informasi
terhadap
Peternakan
dan
Perkebunan Kota Tomohon, Dinas 42
definisi
pemahaman
ataupun atas
suatu
stimulus.
Jurnal Zootek (“Zootrek” Journal ) Vol 34 No. 2 : 39-48 (Juli 2014)
Stimulus
didapat
proses
pernyataan maka skor yang diperoleh
obyek,
(1). (2) Peternak sapi perah ialah
peristiwa atau hubungan-hubungan
individu yang melakukan kegiatan
antar gejala dan ditafsirkan melalui
beternak sapi perah atau memelihara
pandangan, penilaian serta tanggapan
ternak sapi perah penerima bantuan
peternak,
untuk
penginderaan
dari
ISSN 0852 -2626
terhadap
diantaranya:
(a)
dikelola
usahanya
dalam
Kesesuaian menyangkut tanggapan
memenuhi kebutuhan hidupnya; (3)
peternak mengenai lingkungan usaha
Umur
dan
(b)
dilakukan penelitian diukur dalam
tanggapan
satuan tahun; (4) Pendidikan formal
pengetahuan
Manfaat
peternak;
menyangkut
ialah
usia
ialah
yang diperoleh/dirasakan peternak
terstruktur dan berjenjang (SD, SMP,
dalam mengelola usaha ternak perah;
SMA, PT) yang berstatus negeri
(c) Harapan menyangkut tanggapan
maupun swasta, diukur dalam satuan
peternak mengenai pengembangan
tamat
usaha,
Pendidikan nonformal dalam hal ini
dalam
atau
peternak
saat
peternak mengenai keuntungan apa
kemudahan
pendidikan
peternak
tidak
ialah
lembaga terkait dalam pengelolaan
mengikuti
usaha
pelatihan; (6) Lama usaha ialah
terhadap
usaha
peternak
(5)
pemeliharaan ternak serta dukungan
tersebut,
frekuensi
tamat;
yang
penyuluhan
waktu
dikota
yang
berusaha ternak sapi perah diukur
digunakan adalah ukuran ordinal
dalam satuan tahun; (7) Pendapatan
yaitu (S) Setuju, (R) Ragu-ragu, dan
peternak
(TS) Tidak Setuju. Penentuan skor
beternak sapi perah maupun yang
yang diberikan apabila responden
diperoleh diluar beternak sapi perah
memilih
per bulan, diukur dalam satuan
Ukuran
setuju (S) pada suatu
pernyataan yang dianggap cocok
digunakan
serta
pengembangan peternakan sapi perah Tomohon.
yang
dalam
yang
diperoleh
dalam
dari
rupiah.
maka skor yang diperoleh adalah (3),
Model analisis yang digunakan
apabila responden ragu-ragu (R)
adalah
pada suatu pernyataan maka skor
Spearman (rs) yang oleh Steel dan
yang diperoleh (2) dan apabila
Torie (1991) model persamannya
responden tidak setuju (TS) dengan
sebagai berikut:
43
(1)
uji
korelasi
rank
Jurnal Zootek (“Zootrek” Journal ) Vol 34 No. 2 : 39-48 (Juli 2014)
n
6 d i
1 1 n n : r1s Keterangan =
r
i 1 2
s
Luas kota Tomohon adalah
n
2
6 ( Rx Ry ) i 1
2
=
beda
terdiri
atas
5
kecamatan, kecamatan terluas adalah
Korelasi Spearman di2
Km2,
147,21
n Koefisien n 1 2
ISSN 0852 -2626
kecamatan Tomohon Utara (42,28 pangkat
Km2)
dengan
dan
kecamatan
Tomohon
pasangan kecil
Tengah sebagai kecamatan dengan
n
area yang terkecil (9,41 Km2). Batas-
= jumlah sampel
batas pemerintahan wilayah Kota
(2) Uji Koefisien Kontingensi (KK)
Tomohon Sebelah Utara, Timur,
yang diturunkan dari uji chi square
Barat dan Selatan berbatasan dengan
(x2) oleh Arikunto (2006). Model persamaannya
sebagai
Kabupaten
yang
Arikunto
(2006).
Jumlah
penduduk di Kota Tomohon pada
diturunkan dari uji chi square (x2) oleh
Minahasa.
akhir tahun 2012 tercatat 93,857 jiwa
Model
yang terdiri dari penduduk laki-laki
persamaannya sebagai berikut:
sebanyak 47,265 jiwa dan jumlah
Uji chi square (x2):
penduduk
( f fe )2 x2 0 fe
perempuan
sebanyak
45,592 jiwa. Responden dalam penelitian
Uji Koefisien Kontingensi (KK)
ini
berjumlah 30
orang
adalah
peternak yang merupakan anggota
C Keterangan:
x2 x2 n
2
x
=
dari Kelompok Peternak Sapi Perah Anugerah, Zano ne Wuku, dan uji
chi
Ramulu Sangkor, yang berada di tiga
square
Kecamatan di kota Tomohon. Data
fe
= frekuensi yang diharapkan
faktor sosial ekonomi peternak sapi
fo
=
perah dalam penelitian ini yaitu
frekuensi
yang
diperoleh/diamati
umur,
n
usaha, pendidikan nonformal, dan
= jumlah sampel
pendidikan
formal,
lama
pendapatan. Faktor sosial ekonomi
HASIL DAN PEMBAHASAN
peternak dapat dilihat pada Tabel 2.
44
Jurnal Zootek (“Zootrek” Journal ) Vol 34 No. 2 : 39-48 (Juli 2014)
ISSN 0852 -2626
Tabel 2. Distribusi responden berdasarkan faktor sosial ekonomi peternak No.
Faktor sosial ekonomi Peternak
1
Jumlah* (Orang)
Presentase (%)
10 12 8
33,3 40 26,7
4 12 14
13,3 40 46,7
19 11
63,3 36,7
23 2 5
76,6 6,7 16,7
27 2 1
90 6,7 3,3
Umur 31 – 42 tahun 43 – 54 tahun 55 – 66 tahun Pendidikan formal Tidak sekolah – tamat SD Tidak tamat SMP – tamat SMP Tidak tamat SMA – Perguruan tinggi Lama usaha 1 tahun 2 tahun 3 tahun Pendidikan nonformal (penyuluhan/pelatihan) 1 – 2 kali 3 – 4 kali 4 – 6 kali Pendapatan (diukur dari sebaran pendapatan responden) Rp. 1.350.000 – Rp. 3.499.800 Rp. 3.500.000 – Rp. 6.750.000 Rp. 6.751.000 – Rp. 10.000.000
2
3
4
5
Keterangan: *n = 30
Persepsi pemahaman
adalah
ataupun
proses
Persepsi
pemberian
peternak
pengembangan
terhadap
usaha
peternakan
makna atas suatu informasi terhadap
sapi perah di Kota Tomohon dapat
stimulus.
dilihat pada Tabel 3.
Stimulus
didapat
dari
proses penginderaan terhadap obyek,
Tabel 3 menunjukkan bahwa
peristiwa atau hubungan-hubungan
jumlah
antar gejala dan ditafsirkan melalui
adalah 2240, ini mengartikan bahwa
pandangan, penilaian serta tanggapan
persepsi peternak sapi perah terhadap
peternak. Persepsi peternak terhadap
pengembangan
program
sapi perah baik.
peternakan
pengembangan sapi
usaha
perah di
skor
secara
keseluruhan
usaha
peternakan
Kota
Hubungan antara faktor sosial
Tomohon dalam penelitian ini terdiri
ekonomi dengan persepsi peternak
dari tiga butir, yaitu: 1) persepsi
terhadap
terhadap
peternakan
kesesuaian
usaha;
2)
pengembangan sapi
perah di
persepsi terhadap manfaat usaha; dan
Tomohon
diukur
3) persepsi terhadap harapan usaha.
menggunakan
korelasi
45
usaha Kota dengan rank
Jurnal Zootek (“Zootrek” Journal ) Vol 34 No. 2 : 39-48 (Juli 2014)
ISSN 0852 -2626
Spearman (rs) dan uji Koefisien
dari uji Chi-Square (x2). Hasil dari
Kontingensi (KK) yang diturunkan
pengujian
hubungan
faktor
Tabel 3. Total skor persepsi peternak terhadap program pengembangan usaha peternakan sapi perah di Kota Tomohon Aspek persepsi peternak
Total skor*
Kesesuaian usaha
765
Manfaat usaha
676
Harapan peternak terhadap usaha
799
Jumlah skor
2240 *
Keterangan: Total skor= 900-1500= tidak baik; 1501-2100= kurang baik; 2101-2700= baik
Tabel 4. Koefisien Korelasi faktor sosial ekonomi dengan persepsi peternak terhadap pengembangan usaha peternakan sapi perah di Kota Tomohon Faktor sosial ekonomi
Uji Korelasi rs
Persepsi 1)
Umur -0,257 Pendidikan formal 0,515 KK Lama usaha rs 0,497** Pendidikan nonformal rs 0,185 Pendapatan rs 0,133 Keterangan: *nyata pada p<0,05 ** sangat nyata pada p<0,01 1) 0,001-0,200= sangat lemah; 0,201-0,400= lemah; 0,401-0,600= cukup kuat; 0,601-0,800= kuat; 0,801-1,000= sangat kuat (sumber: Budi, 2006) rtabel = 0,364*, 0,478** untuk N=30 X2tabel = 12,592 untuk df= 6
sosial
ekonomi
terhadap peternakan
dengan
persepsi
tinggi). Peternak menekuni usaha
usaha
beternak sapi perah selama 2-3
pengembangan sapi
perah di
Kota
tahun.
Tomohon disajikan pada Tabel 4.
mengikuti
Frekuensi
peternak
penyuluhan
dan
pelatihan sebagian besar (76,6%)
KESIMPULAN DAN SARAN
1-2 kali selama menekuni usaha Berdasarkan hasil penelitian
peternakan sapi perah dan (90%)
dapat disimpulkan bahwa :
peternak
a.
Rp.1.350.000 – Rp.3.499.800.
(40%) peternak berumur 43-54 tahun, sebagian besar peternak
b. Persepsi
(46,7%) menempuh pendidikan 12-16
berpendapatan
peternak
terhadap
pengembangan usaha peternakan
tahun (SMA-Perguruan 46
Jurnal Zootek (“Zootrek” Journal ) Vol 34 No. 2 : 39-48 (Juli 2014)
sapi perah di kota Tomohon
ISSN 0852 -2626
Departemen Pertanian RI, 2013.
adalah baik.
Kawasan
Komoditas
c. Lama usaha berhubungan sangat
Unggulan. Sekretariat Jenderal
nyata dengan persepsi peternak
Kementerian Pertanian Biro
mengenai pengembangan usaha
perencanaan.
peternakan sapi perah. Umur,
http://perencanaan.setjen.depta
pendidikan formal, pendidikan
n.go.id. Diunduh 26 november
nonformal dan pendapatan tidak
2013.
terdapat hubungan yang nyata dengan
persepsi
Dinas
Pertanian
dan Peternakan
peternak
SULUT,
mengenai pengembangan usaha
Daging,
peternakan sapi perah di Kota
Sulawesi utara. Kalasey.
Tomohon.
Dinas
Berdasarkan hasil penelitian maka
disarankan
Kelompok
pemerintah secara rutin memberikan
Provinsi
pelatihan serta penyuluhan kepada
Kalasey.
peternak,
Telur
Produksi dan
Susu
Pertanian dan Peternakan SULUT,
hendaknya
2013.
2013. Sapi
Data Perah
Sulawesi
di
Utara.
memprioritaskan
Direktorat Jenderal Peternakan RI,
kepentingan dan keinginan peternak
2013. Populasi Sapi Perah
dan
Menurut Provinsi. Jakarta.
memberikan
berkualitas usaha,
sapi-sapi
yang
untuk
pengembangan
Institute Of Medicin. 2002. Dietary
serta
perlunya
Reference Intake for Energy,
mengikutsertakan peternak
dalam
Carbohydrate, Fiber, Fat, Fatty
penyusunan program.
Acids, Cholesterol, Protein, and Amino Acids. A Report of the Panel on Macronutrients,
DAFTAR PUSTAKA
Subcommittees Arikunto,
S.
2006.
on
Upper
Prosedur
Reference Levels of Nutrients
Penelitian: Suatu Pendekatan
and Interpretation and Uses of
Praktik.
Dietary Reference Intakes, and
Edisi Revisi VI.
Jakarta: PT Rineka Cipta
the Standing Committee on the Scientific Evaluation of
47
Jurnal Zootek (“Zootrek” Journal ) Vol 34 No. 2 : 39-48 (Juli 2014)
Dietary National
Reference
Intakes.
Academies
Biometrik. Gramedia Pustaka
Press,
Umum. Jakarta.
Washington, DC.
Tarigan, A. 1987. Persepsi Anggota
Kementerian Pertanian RI, 2013. Produksi
Susu
Provinsi.
Jakarta.
http://deptan.go.id.
Kelompok Peternak Terhadap
Menurut
Usaha Ternak Sapi Perah Di
2013.
Kabupaten Sukabumi. Jawa
Diunduh
Barat. Karya Ilmiah. Fakultas
12 November 2013.
Peternakan Institut Pertanian Bogor.
Phillips SM et al, 2009. Peran susu dan protein berbasis kedelai dalam
mendukung
sintesis
protein otot dan pertambahan protein otot pada orang muda dan tua . J Am Coll Nutr 2009; 28 (4) :343-354. Rakhmat,
J.
2004.
Komunikasi.
Psikologi Rosdakarya
Group. Bandung. Sarwani. 2003. Persepsi Karyawan terhadap
Faktor-faktor
Lingkungan Perusahaan yang Mempengaruhi Motivasi Kerja Karyawan Bagian Produksi. Skripsi. Fakultas Peternakan Institut
Pertanian
Bogor.
Bogor. Singarimbun M. dan S. Effendi 1989.
Metode
ISSN 0852 -2626
Penelitian
Survey. LP3ES. Jakarta. Steel, R. G. D. dan J. H. Torrie, 1991. Prinsip dan Prosedur Statistika. Suatu Pendekatan
48
Jurnal Zootek (“Zootrek” Journal ) Vol 34 No. 2 : 39-48 (Juli 2014)
49
ISSN 0852 -2626