HUBUNGAN ANTARA FAKTOR PREDISPOSING, ENABLING, DAN REINFORCING DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT TATANAN RUMAH TANGGA DI KECAMATAN REMBOKEN KABUPATEN MINAHASA. Finny F. Tumiwa*, A. J. M. Rattu**, A. A. T. Tucunan **
*Program Pascasarjana Universitas Sam Ratulangi Manado **Fakultas Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado
ABSTRAK Penyuluhan kesehatan tentang perilaku hidup bersih dan sehat tatanan rumah tangga secara baik belum dilaksanakan sepenuhnya dan masih jauh dari target yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Persentase perilaku hidup bersih dan sehat tatanan rumah tangga nasional pada tahun 2015 baru mencapai 32,3% dan diharapkan dapat mencapai 70% pada tahun 2019 nanti. Penyuluhan kesehatan tentang perilaku hidup bersih dan sehat tatanan rumah tangga dari Dinas Kesehatan Kabupaten Minahasa maupun dari Puskesmas di Kecamatan Remboken masih belum dilaksanakan secara maksimal. Adapun permasalahan yang ditemui yaitu daerah di Kecamatan Remboken merupakan daerah rawan sanitasi karena struktur tanah berawa sehingga memungkinkan jentik-jentik nyamuk dan kuman penyakit untuk berkembangbiak, struktur tanah ini juga membuat masyarakat kesulitan untuk membangun jamban standar dengan tangki septik, adapun masyarakat yang kurang mengkonsumsi makanan bergizi, tidak memberikan ASI eksklusif kepada bayi, sering merokok di dalam maupun diluar rumah, begitu juga ketersediaan sarana dan prasarana yang kurang memadai seperti air bersih, tempat sampah umum, tempat pembuangan limbah, dan masih banyak rumah yang belum memenuhi kriteria rumah sehat karena dinding rumah yang masih terbuat dari papan atau bambu beralaskan tanah, tidak memiliki ventilasi, dan luas lantai tidak sesuai dengan jumlah anggota keluarga, adapun fasilitas kesehatan yaitu 1 puskesmas dan 4 puskesmas pembantu tetapi, keempat puskesmas pembantu tersebut belum dioperasikan secara maksimal, tenaga kesehatan di Kecamatan Remboken yang berjumlah 18 belas orang dinilai masih belum cukup untuk memberikan pelayanan kesehatan yang maksimal kepada 3.475 KK di Kecamatan Remboken. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan antara faktor predisposing, enabling, dan reinforcing dengan perilaku hidup bersih dan sehat tatanan rumah tangga di Kecamatan Remboken. Jenis penelitian ini adalah penelitian dengan rancangan cross sectional. Populasi dalam penelitian adalah seluruh keluarga yang memiliki bayi ≥ 6 bulan atau balita yang berdomisili di Kecamatan Remboken. Jumlah Populasi sebanyak 3.475 keluarga. Sampel dalam penelitian berjumlah 93 orang responden. Analisis data menggunakan uji Chi-Square dan Uji regresi logistic. Hasil penelitian menunjukan bahwa ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan dengan perilaku hidup bersih dan sehat p=0,001 (p<0,05), sikap dengan perilaku hidup bersih dan sehat p=0,001 (p<0,05), sarana dan prasarana dengan perilaku hidup bersih dan sehat p=0,000 (p<0,05), dan penyuluhan kesehatan dengan perilaku hidup bersih dan sehat p= 0,000 (p<0,05). Hasil Uji regresi logistic menunjukkan bahwa variabel penyuluhan kesehatan merupakan yang paling dominan berhubungan dengan perilaku hidup bersih dan sehat dengan nilai OR (Odds Ratio) paling tinggi yaitu OR = 11,978 (CI 95% = 3,882-36,959). Jadi kegiatan penyuluhan kesehatan yang baik dari petugas kesehatan akan membuat anggota rumah tangga melakukan perilaku hidup bersih dan sehat dengan peluang 12 kali lebih baik dibandingkan dengan tidak adanya kegiatan penyuluhan kesehatan oleh petugas kesehatan. Kesimpulan penelitian ini yaitu faktor predisposing(pengetahuan, sikap), enabling (sarana dan prasarana) dan faktor reinforcing (penyuluhan kesehatan) memiliki hubungan yang bermakna dengan perilaku hidup bersih dan sehat. Faktor penyuluhan kesehatan merupakan variabel yang paling dominan. Kata Kunci : predisposing, enabling, reinforcing, perilaku hidup bersih dan sehat rumah tangga.
ABSTRACT Health education about clean and healthy behavior of the households has not been fully implemented and it far from the government’s target. The percentage of clean and healthy behavior of national households on 2015 reached 32.3% and hopefully it will reach 70% on 2019. Health education of clean and healthy behavior in Remboken, Minahasa has not fully implemented. The main problems of health environment in Remboken’s area is the sanitation’s problems because of the swampy soil structures allowing the larvae of mosquitoes and germs to multiply and spread the deseases, the soil structures also makes it difficult to build standards latrines with septic tank and the other problems are people who less consumes the food with a lot of nutritious, not often gives an exclusive breastfeeding to the baby, often
1
smokes in and outside of the home, as well as the availability of facilities and the inadequate infrastructures such as clean water, municipal waste, disposal waste, and there are homes that not have the criteria of a healthy home because the wall of the house is still made from boards or bamboo and paved ground, has no ventilation, and the floor area is not accordance with the number of the family members, and also the health facilities are a public health center and four helped health centers but, the four health centers aren’t be operated, the health workers in Remboken public health centers are 18 health workers it’s still not enough for the health care of the 3,475 households in the district of Remboken. The main goal of this study was to analyze the correlation between predisposing, enabling, and reinforcing factors of clean and healthy behaviors in Remboken. The type of the research is cross sectional design. The population in this research are the whole family that has ≥ 6 months baby or toddler who live in Remboken’s area. The population are 3,475 families. The samples are 93 respondents. Data analyze using Chi-square test and logistic regression test. The results showed that there was a significant correlation between knowledge with a healthy and clean behavior p = 0.001 (p <0.05), the attitude with a clean and healthy behavior p = 0.001 (p <0.05), facilities and infrastructures with a clean and healthy behavior p = 0.000 (p <0.05), and health education with a clean and healthy behavior p = 0.000 (p <0.05). The results of logistic regression showed that the variables of health education is the most dominant variable that correlate with a clean and healthy behavior with OR (odds ratio) = 11.978 (95% CI = 3.882 to 36.959). So, health education activities of health workers will motivated the households to do a clean and healthy behavior with opportunities 12 times better than never make a health education activities by health workers. The conclusion of this study are predisposing factors (knowledge, attitudes), enabling (infrastructures) and reinforcing factors (health education) has the significant correlation with a clean and healthy behavior. Health education is the most dominant variable that influence a clean and healthy behavior. Keyword: predisposing, enabling, reinforcing, clean and healthy behavior of the households.
2
dasar atau motivasi bagi tindakan akibat tradisi,
PENDAHULUAN
kebiasaan, kepercayaan, tingkat pendidikan, dan
Tujuan pembangunan kesehatan Indonesia
tingkat
sehat yaitu meningkatkan kesadaran, kemauan dan
teradap
terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal
pembuangan
pelayanan dan fasilitas kesehatan yang bermutu
sampah,
jamban,
ketersediaan
terwujudnya perilaku hidup bersih dan sehat serta
mandiri maju dan sejahtera (Anonim, 2014a).
faktor penguat atau pendorong (reinforcing factor)
Sejalan dengan tujuan pembangunan yang
yang menentukan apakah tindakan kesehatan
berwawasan kesehatan dan kesejahteraan maka
memperoleh dukungan atau tidak. Faktor ini
dasar
terwujud dalam bentuk sikap dan perilaku petugas
pembangunan yaitu pembangunan mutu SDM di berbagai sektor serta masih menitik beratkan pada program-program pra-upaya kuratif dan rehabilitatif yang didukung oleh informasi kesehatan secara
kesehatan
maupun
masyarakat
yang
masyarakat
sebagai
tokoh
agama
merupakan contoh,
dan
tokoh kader
tokoh panutan
kesehatan
memberikan penyuluhan atau informasi kesehatan
berkesinambungan sehingga dapat mewujudkan hidup
suatu
pada hakikatnya mendukung atau memungkinkan
Indonesia serta dapat mewujudkan bangsa yang
berperilaku
memungkinkan
makanan bergizi, dan lain sebagainya. Fasilitas ini
secara adil dan merata diseluruh wilayah Republik
yang
yang
ketersediaan rumah sehat, air bersih, tempat
sehat serta memiliki kemampuan untuk menjangkau
masyarakat
perilaku
fasilitas kesehatan bagi rumah tangga, misalnya
hidup dalam lingkungan dengan perilaku hidup
pola
faktor
mencakup ketersediaan sarana dan prasarana atau
Indonesia yang ditandai oleh penduduknya yang
menetapkan
2).
motivasi atau tindakan terlaksana. Faktor ini
melalui terciptanya masyarakat, bangsa dan negara
telah
ekonomi.
pemungkin (enabling factor) yang menjadi pemicu
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar
pemerintah
sosial
kepada masyarakat tentang PHBS maka hal ini akan
sehat,
menjadi penguat atau pendorong bagi masyarakat
lingkungan sehat dan memiliki kemampuan untuk
untuk berperilaku hidup bersih dan sehat.
menolong dirinya sendiri serta dapat menjangkau pelayanan kesehatan yang berkualitas (Anonim,
Provinsi Sulawesi Utara termasuk dalam 5
2011). Kebijakan nasional promosi kesehatan untuk
provinsi dengan tingkat PHBS yang baik yaitu
mendukung upaya peningkatan perilaku hidup
sebesar 46,9% dari skala nasional (Anonim, 2013a).
bersih dan sehat yang ditetapkan sesuai Peraturan
Persentase rumah tangga yang memenuhi kriteria
Menteri
Kesehatan
PHBS yang baik menurut kabupaten/kota di
yaitu
provinsi Sulawesi Utara yaitu: Kabupaten Minahasa
RI.No.2269/MENKES/PER/XI/2011
mengenai “Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup
Utara
Bersih dan Sehat (PHBS)”.
Kepulauan Sangihe 79,1%, Minahasa Selatan
Menurut L. Green (1980), ada tiga faktor
81,1%,
Bolaang
Mongondow
80,5%,
76,4%, Kepulauan Talaud 76,1%, Kota Bitung
penyebab mengapa seseorang melakukan perilaku
74,5%,
hidup
faktor
Tenggara 68%, Bolaang Mongondow Timur 67,9%,
pemudah (predisposing factor) yang mencakup
Bolaang Mongondow Utara 66%, Minahasa 65,1%,
pengetahuan dan sikap keluarga terhadap perilaku
Kota Manado 64,7%, Kota Tomohon 61,9%,
hidup bersih dan sehat. Faktor ini menjadi pemicu
Bolaang Mongondow Selatan 47,6% dan Siau
atau antesenden terhadap perilaku yang menjadi
Tagulandang Biaro 35,8% (Anonim, 2012a).
bersih
dan
sehat
yaitu:
1).
3
Kota
Kotamobagu
72,2%,
Minahasa
Kabupaten Minahasa berada pada urutan kelima
perilaku hidup bersih sedangkan faktor dominan
terbawah dengan kriteria PHBS yang baik.
yang berhubungan dengan perilaku hidup bersih ialah faktor predisposing (pengetahuan dan sikap).
Kecamatan Remboken merupakan salah satu daerah di Kabupaten Minahasa yang rawan terhadap
Berdasarkan uraian di atas menunjukkan
penyakit karena Kecamatan Remboken merupakan
bahwa pengetahuan, sikap, ketersediaan sarana dan
salah satu daerah yang berada di pesisir danau
prasarana serta penyuluhan kesehatan memiliki
Tondano yang secara demografis dan geografis
pengaruh terhadap terlaksananya perilaku hidup
menjadi salah satu daerah rawan sanitasi karena
bersih dan sehat pada tatanan rumah tangga. Oleh
iklim dan lahan yang sebagian besar adalah rawa
karena itu, penelitian ini akan menganalisis
sehingga menjadi tempat yang cukup potensial bagi
hubungan antara faktor predisposing (pengetahuan,
perkembangan vektor dan kuman penyakit yang
sikap), enabling (sarana dan prasarana) dan
dapat menyebabkan terjadinya masalah kesehatan
reinforcing (penyuluhan kesehatan) dengan perilaku
masyarakat (Anonim, 2013a). Adapun masalah
hidup bersih dan sehat.
kesehatan di Kecamatan Remboken seperti kesulitan METODE
membangun jamban yang layak karena struktur tanah, kesulitan memperoleh air bersih dan makanan
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif
bergizi, penyuluhan kesehatan PHBS yang belum
survei analitik dengan metode cross sectional.
dilaksanakan secara optimal oleh petugas kesehatan
Penelitian dilaksanakan di Kecamatan Remboken
serta sarana dan prasarana kesehatan yang belum
Kabupaten Minahasa mulai bulan Februari 2015
memadai. Sarana dan prasarana kesehatan yang
sampai Mei 2015. Populasi adalah seluruh keluarga
disediakan oleh pemerintah yaitu: 1 puskesmas dan
yang memiliki bayi ≥ 6 bulan atau balita yang
4 puskesmas pembantu namun, 4 puskesmas
berdomsili di Kecamatan Remboken. Jumlah
pembantu tersebut belum dioperasikan secara
populasi sebanyak 3.475 keluarga. Sampel dalam
maksimal. Kecamatan Remboken juga memiliki 3
penelitian ini berjumlah 93 responden.
dokter, 11 perawat dan 4 bidan tetapi, hanya 4 desa
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah
di Kecamatan Remboken yang memiliki bidan desa.
pengetahuan,
Delapan belas orang tenaga kesehatan ini dinilai
sikap,
ketersediaan
sarana
dan
prasarana serta penyuluhan kesehatan. Variabel
masih belum cukup untuk memberikan pelayanan
terikat adalah perilaku hidup bersih dan sehat
kesehatan yang maksimal kepada masyarakat di
tatanan rumah tangga di Kecamatan Remboken
Kecamatan Remboken (Anonim, 2014b).
Kabupaten Minahasa. Analisis Bivariat uji ChiSquare untuk menguji apakah ada hubungan antara
Penelitian yang dilakukan oleh Asrizal faktor
masing-masing variabel bebas terhadap variabel
predisposing, enabling dan reinforcing promosi
terikat dimana kriteria penilaian adalah bila nilai p
kesehatan hygiene dan sanitasi lingkungan dengan
≤0,05 dapat disimpulkan ada hubungan antara
perilaku hidup bersih di Kecamatan Lubuk Sikarah
variabel bebas dengan variabel terikat. Analisis
Kota
faktor
multivariat menggunakan regresi logistik karena
predisposing (pengetahuan, sikap) dan faktor
skala pengukuran variabel terikat dan variabel bebas
reinforcing secara signifikan berhubungan dengan
adalah kategori untuk mengetahui faktor mana yang
(2011),
tentang
Solok
hubungan
menunjukkan
antara
bahwa
4
paling dominan berhubungan dengan perilaku hidup
penglihatan, pendengaran, penciuman, raba dan rasa
bersih dan sehat tatanan rumah tangga di Kecamatan
(Notoatmodjo, 2003).
Remboken. Menurut Becker dalam Notoatmodjo (2007), Pengetahuan tentang kesehatan mencakup apa yang
HASIL DAN PEMBAHASAN
diketahui
oleh
seseorang
terhadap
cara-cara
a. Hubungan antara Pengetahuan dengan Perilaku
memelihara kesehatan, seperti pengetahuan tentang
Hidup Bersih dan Sehat Tatanan Rumah tangga
penyakit menular, pengetahuan tentang faktor ˗
di Kecamatan Remboken
faktor yang mempengaruhi kesehatan, pengetahuan tentang
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan ini
fasilitas
pelayanan
kesehatan
dan
pengetahuan untuk menghindari kecelakaan.
terjadi setelah orang melakukan pengindraan Hubungan
terhadap suatu objek tertentu. Pengindraan terjadi melalui
pancaindra
manusia
yakni
variabel
Pengetahuan
dengan
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Tatanan Rumah
indra
tangga dapat dilihat pada tabel 1 dibawah ini.
Tabel 1. Hubungan Pengetahuan dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Tatanan Rumah tangga di Kecamatan Remboken Kabupaten Minahasa Pengetahuan
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Baik
Kurang baik
OR
0,001
5,532
Total
n
%
n
%
n
%
Baik
43
46,2
22
23,7
41
44,1
Kurang baik
19
20,4
9
9,7
52
55,9
Total
62
66,7
31
33,4
93
100
Berdasarkan tabulasi silang yang dilakukan
Nilai p
<0,05 yang menunjukkan terdapat
hubungan
antara pengetahuan dengan perilaku hidup bersih
antara pengetahuan dengan perilaku hidup bersih
dan sehat, diperoleh data bahwa jumlah responden
dan sehat, dengan nilai OR = 5,532 (CI 95%: 2,150
yang memiliki PHBS yang kurang baik yaitu
– 14,233). Artinya, masyarakat dalam tatanan
sebanyak 31 orang (33,4%) dengan rincian yang
rumah
berpengetahuan kurang baik sebanyak 9 orang
mempunyai peluang 6 kali lebih besar untuk
(9,7%) dan yang berpengetahuan baik sebanyak 22
menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat dalam
orang (23,7%), sedangkan jumlah responden yang
kehidupan
memiliki PHBS yang baik yaitu sebanyak 62
masyarakat yang berpengetahuan rendah.
orang
(66,7%)
dengan
rincian
tangga
yang
sehari-hari
berpengetahuan
dibandingkan
tinggi
dengan
yang b. Hubungan antara Sikap dengan Perilaku Hidup
berpengetahuan kurang baik sebanyak 19 orang
Bersih dan Sehat Tatanan Rumah tangga di
(20,4%) dan yang berpengetahuan baik sebanyak
Kecamatan Remboken Kabupaten Minahasa
43 orang (46,2%). Berdasarkan hasil analisis uji Chi-Square didapatkan hasil dengan nilai p=0,001
5
Sikap merupakan kesiapan atau kesediaan untuk
penilaian seseorang terhadap hal-hal yang berkaitan
bertindak dan bukan merupakan pelaksana motif
dengan pemeliharaan kesehatan seperti, sikap
tertentu. Sikap bukanlah suatu tindakan atau
terhadap penyakit menular dan tidak menular, sikap
aktivitas
terhadap
tetapi
merupakan
predisposisi
dari
faktor˗faktor sikap
yang
tentang
mempengaruhi
tindakan atau perilaku. Sikap merupakan reaksi
kesehatan,
fasilitas
pelayanan
terhadap objek di lingkungan tertentu sebagai suatu
kesehatan dan sikap untuk menghindari kecelakaan.
penghayatan terhadap objek tersebut (Notoatmodjo, Hubungan variabel sikap dengan perilaku
2003).
hidup bersih dan sehat tatanan rumah tangga di Becker dalam Notoatmodjo (2007), Sikap
Kecamatan Remboken dapat dilihat pada tabel 2
terhadap kesehatan merupakan pendapat atau
dibawah ini.
Tabel 2. Hubungan Sikap dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Tatanan Rumah tangga di Kecamatan Remboken Kabupaten Minahasa Sikap
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Baik
Kurang Baik
Nilai p
OR
Total
n
%
n
%
n
%
Baik
42
45,2
10
10,8
52
55,9
Kurang baik
18
19,4
23
24,7
41
44,1
Total
60
64,5
33
35,5
93
100
0,001
5,367
Berdasarkan tabel tabulasi silang yang
perilaku hidup bersih dan sehat, dengan nilai OR
dilakukan antara sikap dengan perilaku hidup
= 5,36 (CI 95%: 2,128–13,537).Artinya, sikap
bersih dan sehat, diperoleh data bahwa jumlah
masyarakat yang baik mempunyai peluang 5 kali
responden yang memiliki PHBS yang kurang baik
lebih efektif untuk menerapkan perilaku hidup
yaitu sebanyak 33 orang (35,5%) dengan rincian
bersih dan sehat dalam kehidupan sehari-hari
yang memiliki sikap kurang baik sebanyak 23
dibandingkan dengan masyarakat rumah tangga
orang (24,7%) dan yang memiliki sikap baik
yang memiliki sikap yang kurang baik terhadap
sebanyak 10 orang (10,8%); sedangkan jumlah
PHBS.
responden yang memiliki PHBS yang baik yaitu sebanyak 60 orang (64,5%) dengan rincian yang
c. Hubungan antara Ketersediaan Sarana dan
memiliki sikap kurang baik sebanyak 18 orang
Prasarana dengan Perilaku Hidup Bersih dan
(19,4%) dan yang memiliki sikap baik sebanyak
Sehat Tatanan Rumah tangga di Kecamatan
42 orang (45,2%). Berdasarkan hasil analisis uji Chi-Square p=0,001<0,05
didapatkan yang
hasil
dengan
menunjukkan
Remboken
nilai
terdapat
hubungan yang bermakna antara sikap dengan
6
Ketersediaan sarana dan prasarana merupakan
jamban
segala sesuatu yang dibutuhkan oleh masyarakat
dapat
meningkatkan
derajat
air
bersih,
makanan
bergizi,
puskesmas, posyandu, dan lain-lain.
untuk melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat agar
sehat,
Hubungan variabel Sarana dan Prasarana
kesehatan
dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Tatanan
masyarakat misalnya, fasilitas yang harus dimiliki
Rumah Tangga di Kecamatan Remboken dapat
oleh masyarakat seperti: rumah sehat, tempat
dilihat pada Tabel 3 dibawah ini.
pembuangan sampah, tempat pembuangan limbah,
Tabel 3. Hubungan Sarana dan Prasarana dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Tatanan Rumah Tangga di Kecamatan Remboken Kabupaten Minahasa Sarana dan Prasarana
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Baik
Kurang baik
Nilai p
OR
Total
n
%
n
%
n
%
Memadai
40
43,0
12
12,9
52
55,9
Kurang memadai
9
9,7
32
34,4
41
44,1
Total
49
52,7
44
47,3
93
100
0,000
11,852
Berdasarkan tabel tabulasi silang yang
sarana dan prasarana yang memadai sebanyak 40
dilakukan antara sarana dan prasarana dengan
orang (43,0%). Berdasarkan hasil analisis uji Chi-
perilaku hidup bersih dan sehat, diperoleh data
Square didapatkan hasil dengan nilai p = 0,000 <
bahwa jumlah responden yang memiliki PHBS
0,05 yang menunjukkan terdapat hubungan yang
yang kurang baik yaitu sebanyak 44
bermakna
orang
antara
ketersediaan
sarana
dan
(47,3%) dengan rincian responden yang memiliki
prasarana dengan perilaku hidup bersih dan sehat,
sarana dan prasarana yang kurang memadai
dengan nilai OR = 11,85 (CI 95%: 4,442–31,621).
sebanyak 32 orang (34,4%) dan yang memiliki
Artinya, ketersediaan sarana dan prasarana yang
sarana dan prasarana yang memadai sebanyak 12
memadai mempunyai peluang 12 kali lebih besar
orang (12,9%), sedangkan jumlah responden yang
bagi masyarakat untuk menerapkan perilaku hidup
memiliki PHBS yang baik sebanyak 49 orang
bersih dan sehat dalam kehidupan sehari-hari
(52,7%) dengan rincian responden yang memiliki
dibandingkan dengan masyarakat tatanan rumah
sarana dan prasarana yang kurang memadai
tangga yang memiliki sarana dan prasarana yang
sebanyak 9 orang (9,7%) dan yang memiliki
kurang memadai.
d. Hubungan
Antara
Penyuluhan
Kesehatan
Penyuluhan
dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Tatanan
pendidikan
Rumah tangga di Kecamatan Remboken
menyebarkan
kesehatan
yang pesan,
dilakukan
adalah
kegiatan
dengan
menanamkan
cara
keyakinan,
sehingga masyarakat tidak saja sadar, tahu dan
7
mengerti, tetapi juga mau dan bisa melakukan suatu
Hubungan variabel Penyuluhan Kesehatan
anjuran yang ada hubungannya dengan perilaku
dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Tatanan
hidup bersih dan sehat (Anonim, 2009).
Rumah Tangga di Kecamatan Remboken dapat dilihat pada Tabel 4 dibawah ini.
Tabel 4. Hubungan Penyuluhan Kesehatan dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Tatanan Rumah Tangga di Kecamatan Remboken Kabupaten Minahasa Penyuluhan
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
Kesehatan
Baik
Kurang Baik
Nilai p
OR
Total
n
%
n
%
n
%
Baik
30
32,3
8
8,6
38
40,9
Kurang baik
11
11,8
44
47,3
55
59,1
Total
41
44,1
52
55,9
93
100
0,000
15,000
Berdasarkan tabulasi silang yang dilakukan
= 15,00 (CI 95%: 5,397–41,687). Artinya,
antara penyuluhan kesehatan dengan perilaku
penyampaian penyuluhan kesehatan yang baik,
hidup bersih dan sehat, diperoleh data bahwa
mudah
jumlah responden yang memiliki PHBS yang
disampaikan secara singkat, padat dan jelas oleh
kurang baik yaitu sebanyak 52 orang (55,9%)
petugas kesehatan mempunyai peluang 15 kali
dengan rincian yang responden yang pernah
lebih besar bagi masyarakat untuk menerapkan
mengikuti penyuluhan kesehatan yang kurang baik
perilaku hidup bersih dan sehat dalam rumah
dan menarik sebanyak 44 orang (47,3%) dan
tangga dibandingkan dengan masyarakat/tatanan
responden yang pernah mengikuti penyuluhan
rumah tangga yang memiliki sarana dan prasarana
kesehatan dengan metode penyuluhan yang baik
yang kurang memadai.
dimengerti,
tidak
monoton
yang
sebanyak 8 orang (8,6%), sedangkan jumlah responden yang memiliki PHBS yang baik
e. Analisis Multivariat Penelitian
sebanyak 41 orang (44,1%) dengan rincian
Analisis
responden yang pernah mengikuti penyuluhan
multivariat
dilakukan
dengan
menggunakan uji regresi logistik. Tahap sebelum
yang kurang baik sebanyak 11 orang (11,8%) dan
dilakukan uji regresi logistik adalah menentukan
responden yang pernah mengikuti penyuluhan
variabel bebas yang mempunyai p ≤ 0,05 dalam uji
kesehatan yang baik yaitu sebanyak 30 orang
hubungan dengan variabel terikat (uji chi-square)
(32,3%). Berdasarkan hasil analisis uji Chi-Square
pada uji bivariat tersebut di atas. Berdasarkan uji
didapatkan hasil dengan nilai p = 0,000 < 0,05
bivariat dari keempat variabel bebas (pengetahuan,
yang menunjukkan terdapat hubungan yang
sikap, sarana dan prasarana, penyuluhan kesehatan),
bermakna antara penyuluhan kesehatan dengan
keempat variabel memiliki nilai p ≤ 0,05 sehingga
perilaku hidup bersih dan sehat, dengan nilai OR
keempat variabel tersebut dimasukkan dalam
8
analisis selanjutnya. Hasil uji multivariat dengan menggunakan regresi logistik seperti terlihat pada tabel 5 dibawah ini.
Tabel 5. Hasil Analisis Regresi Logistik 95% C.I Variabel
S. E
Sig
OR Lower
Upper
Pengetahuan
0,684
0,070
3,453
0,904
13,185
Sikap
0,600
0,026
3,819
1,178
12,385
Sarana Prasarana
0,705
0,251
2,246
0,564
8,944
Penyuluhan
0,659
0,002
8,018
2,206
29,145
Berdasarkan hasil uji multivariat pada tabel 5
dikeluarkan
dari
model.
Setelah
variabel
menunjukkan bahwa nilai signifikansi terbesar dan
ketersediaan sarana dan prasarana dikeluarkan,
> 0,05 adalah variabel sarana dan prasarana (0,251)
maka hasil analisis regresi logistik dapat dilihat pada
oleh karena itu, variabel sarana dan prasarana
tabel 6 dibawah ini.
Tabel 6. Hasil Analisis Regresi Logistik
95% C.I Variabel
S. E
Sig
OR Lower
Upper
Pengetahuan
0,603
0,007
5,039
1,546
16,416
Sikap
0,588
0,017
4,056
1,281
12,844
Penyuluhan
0,575
0,000
11,978
3,882
36,959
Tabel 6 menunjukkan bahwa penyuluhan kesehatan
merupakan
variabel
yang
terlaksananya perilaku hidup bersih dan sehat
paling
adalah variabel penyuluhan kesehatan.
dominan berhubungan dengan perilaku hidup bersih dan sehat dengan nilai OR= 11,978 (CI 95%
KESIMPULAN
= 3,882-36,959) dibandingkan dengan variabel
Dari hasil penelitian ini kesimpulan yang
pengetahuan dengan nilai OR=5,039 (CI 95%
dapat diambil adalah:
=1,546-16,416) dan variabel sikap dengan nilai 1. Terdapat hubungan yang bermakna antara
OR = 4,056 (CI 95% = 1,281-12,844). Variabel
penyuluhan kesehatan dengan perilaku hidup
dominan yang paling berpengaruh terhadap
9
bersih dan sehat tatanan rumah tangga di
yang mempengaruhi perilaku hidup bersih dan
kecamatan Remboken.
sehat dan belum diteliti oleh peneliti.
2. Terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan dengan perilaku hidup bersih dan
DAFTAR PUSTAKA
sehat tatanan rumah tangga di kecamatan Remboken. 3. Terdapat hubungan yang bermakna
Anonimous. 2011. Pedoman Pembinaan Perilaku
antara
Hidup
sikap dengan perilaku hidup bersih dan sehat
Anonimous. 2012a. Buku Saku Profil Kesehatan
ketersediaan sarana dan prasarana dengan
Sulawesi Utara. Bidang Promkes Dinas
perilaku hidup bersih dan sehat tatanan rumah
Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara.
tangga di kecamatan Remboken.
Anonimous.
5. Pengetahuan, sikap, sarana dan prasarana serta
2013a.
Buku
Putih
Sanitasi
Kabupaten Minahasa. Pokja Sanitasi
penyuluhan kesehatan memiliki pengaruh yang PHBS.
Sehat,
Promkes. Jakarta.
4. Terdapat hubungan yang bermakan antara
terhadap
dan
No.2269/Menkes/PER/XI/2011
tatanan rumah tangga di kecamatan Remboken.
signifikan
Bersih
Kabupaten Minahasa.
Penyuluhan
Anonimous. 2014a. Kecamatan Remboken Dalam
kesehatan ialah variabel yang paling dominan
Angka.
berhubungan dengan terlaksananya perilaku
Badan
Pusat
Statistik
Kabupaten Minahasa. No. Publikasi
hidup bersih dan sehat tatanan rumah tangga di
7102.1407.
Kecamatan Remboken.
No.
Katalog
1102001.
7102200. Anonimous. 2014b. Statistik Daerah Kecamatan
SARAN
Remboken. Saran yang dapat diberikan dengan melihat
71025.1444.
1. Bagi Dinas Kesehatan Kabupaten Minahasa dapat
menata
kembali
Pusat
Statistik
Kabupaten Minahasa. No. Publikasi
hasil penelitian ini adalah:
untuk
Badan
No.
Katalog
101002.
71020200.
bangunan
Asrizal, W. 2012. Hubungan Antara Faktor
puskesmas pembantu yang tidak difungsikan
Predisposing,
Enabling,
lagi agar bisa aktif dalam melayani masyarakat
Reinforcing
di kecamatan Remboken.
Sanitasi Lingkungan dengan Perilaku
Promosi
dan
Hygiene
dan
2. Bagi tenaga kesehatan di Puskesmas sebaiknya
Hidup Bersih dan Sehat di Kecamatan
lebih aktif lagi dalam memberikan informasi
Lubuk Sikarah Kota Solok. Tesis
dan
Program
penyuluhan
tentang
PHBS
kepada
masyarakat.
penelitian
Universitas
Gadjah Mada. Yogyakarta.
3. Bagi Ilmu Kesehatan Masyarakat disarankan untuk
Pascasarjana
selanjutnya
Azwar, S. 2010. Sikap Manusia, Teori dan
dapat
Pengukurannya.
menggunakan sampel responden yang lebih
Pustaka
Pelajar.
Yogyakarta.
banyak. Umur, pendidikan, tradisi, sosial
Notoatmodjo, S. 2007. Promosi Kesehatan dan
budaya dan ekonomi merupakan faktor-faktor
Ilmu Perilaku. Cetakan Pertama. Rineka Cipta. Jakarta.
10
Skinner, B. F. 2013. Ilmu Pengetahuan dan Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi Penelitian
Perilaku Manusia. Pustaka Pelajar.
Kesehatan. Rineka Cipta, Jakarta.
Yogyakarta.
Notoatmodjo, S. 2011. Ilmu Kesehatan dan
Sugiyono. 2012.
Perilaku Masyarakat. Edisi I, Cetakan
Statistik Untuk Penelitian.
Alfabeta. Bandung.
Kedua, Rineka Cipta. Jakarta.
Wibowo, Y. 2010. Survei Cepat Strata PHBS serta
Notoatmodjo, S. 2012. Metodologi Penelitian
Fungsi Fisiologis Keluarga di Desa
Kesehatan. Edisi Revisi Kedua, Rineka
Tambaksari
Cipta. Jakarta.
Kembaran. Jurnal Mandala of Health Volume 4
11
Kidul
Kecamatan
Nomor 2 Hal. 26-35.