HUBUNGAN ANTARA CITRA TUBUH DENGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL TEMAN SEBAYA PADA REMAJA PUTRI DI SMA NEGERI 7 SURAKARTA
NASKAH PUBLIKASI Diajukan kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Mencapai Derajat Sarjana (S-1) Psikologi
Oleh : MARETA PUSPITASARI F 100 080 306
FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2012
HUBUNGAN ANTARA CITRA TUBUH DENGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL TEMAN SEBAYA PADA REMAJA PUTRI DI SMA NEGERI 7 SURAKARTA
NASKAH PUBLIKASI Diajukan kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Mencapai Derajat Sarjana (S-1) Psikologi
Oleh : MARETA PUSPITASARI F 100 080 306
FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2012
HUBUNGAN ANTARA CITRA TUBUH DENGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL TEMAN SEBAYA PADA REMAJA PUTRI DI SMA NEGERI 7 SURAKARTA
NASKAH PUBLIKASI Diajukan kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Derajat Sarjana S-1 Psikologi
Oleh : MARETA PUSPITASARI F 100 080 306
FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2012
HUBUNGAN ANTARA CITRA TUBUH DENGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL TEMAN SEBAYA PADA REMAJA PUTRI DI SMA NEGERI 7 SURAKARTA Mareta Puspitasari Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta
[email protected] Abstract. This study aims to determine the relationship between body images and peer group interpersonal communication in girl adolescents. To achieve these objectives, researches used a quantitative approach and divided the scale to girl students. Respondents were taken from population of 11th class in 7th Senior High School in Surakarta. Measuring instrument used is body images scale and peer group interpersonal communication scale. Then analyzed by SPSS version 15.0. Thus study shows that there is a significant positive relationship between body images and peer group interpersonal communication in girl adolescents, that demonstrated the value of r=0.371 with an effective contribution by 13,71% and p<0.01). These research‟s subjects has body images level is „high‟ get from empiric mean (ME) = 57,18. Peer group interpersonal communication level, subjects included is „high‟ too with empiric mean (ME) = 100,47. Keyword : body images, peer group interpersonal communication, girl adolescents Abstraksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara citra tubuh dengan komunikasi interpersonal teman sebaya pada remaja putri. Untuk mencapai tujuan tersebut, peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif dengan menyebarkan skala pada siswi. Responden penelitian ini diambil dari populasi siswi kelas XI SMA Negeri 7 Surakarta. Alat ukur yang digunakan adalah skala citra tubuh dan skala komunikasi interpersonal teman sebaya. Kemudian dianalisis dengan SPSS versi 15.0 Penelitian ini menunjukan bahwa ada hubungan positif yang signifikan antara citra tubuh dan komunikasi interpersonal teman sebaya pada remaja putri yang ditunjukan dengan nilai r= 0,371 dengan sumbangan efektif sebesar 13,77% dengan p ≤ 0,01. Subjek penelitian ini mempunyai tingkat citra tubuh yang “tinggi” diperoleh dari rerata empirik (RE) = 57,18. Tingkat komunikasi interpersonal teman sebaya subjek juga tergolong “tinggi” dengan rerata empirik (RE) = 100,47. Kata kunci : citra tubuh, komunikasi interpersonal teman sebaya, remaja putri
tersebut
PENDAHULUAN Interaksi didahului
sosial
oleh
komunikasi.
harus
kontak
Komunikasi
dan sebagai
menjadi
minder
dan
berusaha untuk menutup diri, serta cenderung
menarik
diri
dari
pergaulan (Rahmad, 2004).
usaha untuk membuat satuan sosial
Remaja
butuh
dari individu dengan mengunakan
mengembangkan
bahasa atau tanda dan memiliki
(respect) terhadap individu lain,
serangkaian peraturan untuk berbagai
artinya
kegiatan mencapai tujuan (Rakhmat,
ditujukan pada semua aspek yang
2000).
ada Suksesnya
komunikasi
sikap
dalam
misalnya,
rasa
hormat
teman
penampilannya,
lakukan
tersebut
sepergaulan
wajah,
interpersonal teman sebaya harus di
hormat
pakaiannya, serta
buah
pikirannya
(Mappiare,
1982).
keterbukaan, dan saling percaya,
Adanya
respect
diantara kedua belah pihak dan tidak
memungkinkan
remaja
ada lagi ganjalan-ganjalan berupa
mempercayai.
Hal
rasa takut, khawatir dan merasa
disebabkan oleh karena adanya suatu
bebas
kesadaran
dengan
dalam
kejujuran,
mengungkapkan
bahwa
tersebut saling tersebut
keunggulan,
perasaan yang sama tentang banyak
kekurangan, atau keselarasan bentuk
hal (Supratiknya, 1995). Ketakutan
maupun
seseorang
dimiliki
hubungan sebaya
untuk
melakukan
interpersonal
dapat
membuat
teman seorang
penampilan
mempengaruhi
fisik
yang
seseorang
akan
cara
yang
orang
bersangkutan mengevaluasi dirinya
sendiri
dan
individual
juga
penolakan, mereka lebih banyak
menyadari bahwa orang lain juga
berdiam diri jika berada didalam
mengevaluasi dirinya.
kelas.
Hasil observasi awal yang dilakukan
di
SMA
Negeri
7
Harison tayangan
(2001)
media
meneliti
massa
Surakarta menunjukkan bahwa siswi
ketidakpuasan
SMA Negeri 7 Surakarta sangat
akan adanya penyesuaian diri bagi
senang mengikuti model trend saat
remaja
ini, mulai dari pemakaian aksesoris
sebaya,
(tindik,
kalung,
adanya keinginan remaja bergaul
anting-anting, dan pin yang lucu-
dengan teman sebayanya. Dalam
lucu),
hubungan
cincin,
serta
gelang,
model
rambut
dan
tubuh.
dan
dalam muncul
ini,
Kebutuhan
kelompok
teman
sebagai
akibat
remaja
pakaian. Para siswi menilai dengan
dihadapkan
memakai berbagai model aksesoris
penerimaan atau penolakan teman
dan merubah model rambut, akan
sebaya terhadap kehadirannya dalam
terlihat
pergaulan.
lebih
gaul.
Meskipun
individual selalu mengikuti trend-
Proses
pada
sering persoalan
sosialisasi
yang
trend masa kini namun masih ada
dimulai sejak dini, bahwa bentuk
sebagian siswi yang kurang banyak
tubuh yang langsing adalah yang
bergaul
diharapkan
karena
sekelasnya menerima Siswi
teman-teman
sepertinya keadaan
yang
diri
merasa
kurang mereka. mendapat
lingkungan,
akan
membuat anak sejak dini mengalami ketidakpuasan
apabila
tubuhnya
tidak sesuai dengan yang diharapkan
oleh lingkungan, terutama orang tua.
diterima remaja dari lingkungannya
Orang tua terpengaruh oleh berbagai
ini akan memengaruhi berapa lama
iklan yang mengagungkan tubuh
kesan negatif terhadap tubuhnya
langsing dan indah, sehingga mereka
akan bertahan dalam dirinya. Kesan
menjadi khawatir kalau tubuh anak
tersebut
perempuannya
berkembang
tidak
dewasa dan lama-kelamaan akan
seperti
yang
dipromosikan
oleh
menurunkan
media
massa.
Selain
keluarga,
dapat
bertahan
rasa
sampai
percaya
diri
(Melliana, 2006).
lingkungan sekolah juga berperan
Uraian
di
atas
dalam pembentukan kesan negatif
memberikan
terhadap
ketakutan remaja untuk melakukan
tubuh.
Selama
ini,
individual dikondisikan untuk selalu
komunikasi
melihat penampilan fisik. Remaja
sebaya
yang
interpersonal dapat
bahwa
teman
menimbulkan
fisiknya
tidak
penerimaan dan penilaian diri serta
mata
akan
berusaha untuk menarik diri dari
cenderung tersisihkan dari pergaulan
kelompok teman sebaya pada masa
dan
remaja. Oleh karena itu, salah satu
sedap
penampilan
gambaran
dapat
dipandang
mungkin
perhatian
guru.
Kesadaran akan adanya reaksi sosial
faktor
yang
bisa
mempengaruhi
terhadap berbagai bentuk tubuh ini
komunikasi
menyebabkan banyak remaja merasa
remaja adalah citra tubuh.
interpersonal
pada
prihatin akan pertumbuhan tubuhnya
Citra tubuh merupakan cara
apabila tidak sesuai dengan standar
seseorang mempersepsikan tubuhnya
budaya yang berlaku. Perlakuan yang
dengan
konsep
ideal
yang
dimilikinya pada pola kehidupan
responnya
setempat dan dalam hubungannya
(feedback) dari lingkungan (Rice,
dengan cara orang lain menilai
1990).
tubuhnya (Hurlock, 1990). Ketika berpikir
Bertitik
kebanyakan
tentang
terhadap
orang
aspek–aspek
umpan–balik
tolak
dari
belakang
masalah,
permasalahan
yang
latar maka
akan
diteliti
penampilan fisik, daya tarik fisik,
adalah “Apakah ada hubungan antara
dan kecantikan itu merupakan citra
citra
tubuh. Namun definisi citra tubuh
interpersonal pada siswi kelas XI
lebih
SMA
kompleks
pengalaman
mengenai
individual
tentang
tubuh
dengan
Negeri
7
komunikasi
Surakarta?”.
Berdasarkan permasalahan di atas,
tubuhnya, suatu gambaran mental
maka
seseorang yang mencakup pikiran,
mengadakan penelitian dengan judul
persepsi, perasaan, emosi, imajinasi,
skripsi sebagai berikut, “Hubungan
penilaian, sensasi fisik, kesadaran,
Antara
dan perilaku mengenai penampilan
Komunikasi
dan
Sebaya Pada Remaja Putri Di SMA
bentuk
dipengaruhi
tubuhnya oleh
yang
idealisasi
peneliti
Citra
tertarik
Tubuh
untuk
Dengan
Interpersonal
Teman
Negeri 7 Surakarta” .
pencitraan tubuh di masyarakat, dan hal ini terbantuk dari interaksi sosial
METODOLOGI PENELITIAN
seseorang sepanjang waktu dalam
Pada
lingkungannya
pendekatan
yang
berubah
sepanjang rentang kehidupan dalam
penelitian
ini
kuantitatif.
digunakan Adapun
variabel tergantungnya adalah citra
tubuh sedangkan variabel bebas pada
0,01). Hal ini sesuai dengan hipotesis
penelitian ini adalah komunikasi
yang diajukan penulis, yaitu ada
interpersonal teman sebaya pada
hubungan
remaja putri. Data pada penelitian ini
signifikan antara citra tubuh dengan
diperoleh melalui
komunikasi
metode skala.
positif
yang
interpersonal
sangat
teman
Berdasarkan keberadaan dua variabel
sebaya pada remaja putri. Semakin
tersebut, maka Metode analisis data
tinggi citra tubuh yang dimiliki
yang digunakan untuk mengetahui
individu maka semakin tinggi pula
hubungan antara citra tubuh dengan
komunikasi
komunikasi
pada
sebaya pada remaja putri, sebaliknya
remaja putri adalah teknik analisis
jika individu memiliki citra tubuh
korelasi
yang rendah maka akan semakin
interpersonal
Product
Moment
dari
Pearson (Hadi, 1994).
rendah
interpersonal
komunikasi
teman
interpersonal
teman sebayanya. Remaja yang memiliki citra
HASIL & PEMBAHASAN
data
Berdasarkan
hasil
analisis
tubuh tinggi dapat memahami diri
menunjukkan
ada
korelasi
sendiri,
baik
kelebihan, maupun
positif yang sangat signifikan antara
kekurangannya. Hal ini merupakan
citra
modal yang baik untuk melakukan
tubuh
dengan
komunikasi
interpersonal teman sebaya pada
komunikasi
interpersonal
remaja putri yang ditunjukkan oleh
teman
nilai koefisien korelasi (r) sebesar
diterima
0,371 dengan nilai Sig. 0,000 (p <
teman sebayanya.
sebaya,
dengan
sehingga
dilingkungan
dapat
kelompok
Rahmad (2004) berpendapat bahwa
suksesnya
interpersonal
hubungan
teman
komunikasi
interpersonal
teman
sebaya pada putri.
sebaya
Dari
hasil
analisis
data
tergantung pada konsep diri atau
diketahui bahwa Sumbangan Efektif
citra
(SE) variabel citra tubuh terhadap
dalam
tubuh
seseorang.
komunikasi
mengandalkan
Interaksi
interpersonal
suatu
inisiasi,
komunikasi sebaya
interpersonal
sebesar
teman
13,77%
responsif,
pengungkapan
diri,
ditunjukkan
dukungan
emosional,
dan
determinan r²= 0,1377. Berarti masih
Maka
terdapat 86,23% yang mempengaruhi
pengelolaan
konflik.
oleh
yang
koefisien
berdasarkan hasil penelitian diatas
komunikasi
menunjukkan
sebaya pada remaja putri di luar
mendapatkan
bahwa, hasil
yang
telah
interpersonal
sangat
variabel
signifikan antara citra tubuh dengan
persepsi
komunikasi
interpersonal
interpersonal
teman
citra
tubuh
teman
misalnya
interpersonal, dimana
atraksi adanya
sebaya pada remaja putri di SMA
kesamaaan pada remaja dalam minat,
Negeri 7 Surakarta. Yang artinya
nilai pendapat dan kepribadian yang
kedua
saling
memberi
pengaruh
berkaitan atau saling berhubungan
memilih
cara
satu sama lain. Hal ini memang
kegiatan dalam kelompok teman
menunjukkan bahwa memang ada
sebaya.
variable
tersebut
korelasi antara citra tubuh dengan
Mengkaji
dalam
hal
berpakaian
dan
persahabatan
di
kalangan teman sebaya, banyak hasil
penelitian
menunjukkan
bahwa
mempunyai Rerata Empirik (RE)
faktor utama yang menentukan daya
sebesar
tarik komunikasi interpersonal di
hipotetik (RH) sebesar 82,5 termasuk
antara para remaja adalah adanya
pada
kesamaan
menunjukkan
pendapat
dalam dan
minat,
sifat
nilai,
kepribadian.
100,47
menilai
kategori
dengan
tinggi. bahwa
atau
rerata
Hal
ini
individual
mempersepsikan
Penelitian Kandel (Adam & Gullotta,
tubuhnya sendiri baik. Para siswi
1983)
bahwa
banyak yang beranggapan bahwa
remaja
penampilannya menarik, kemampuan
adalah dipengaruhi oleh kesamaan
untuk berkomunikasi interpersonal
usia,
teman sebaya juga dalam kategori
menunujukkan
karakteristik
jenis
persahabatan
kelamin
dan
ras.
Sedangkan di sekolah dipengaruhi
tinggi
oleh
menyesuaikan diri pada remaja putri
kesamaan
harapan/aspirasi
dalam
faktor
pendidikan,
dalam
artinya
kelompok
ia
teman
mampu
sebaya
nilai/prestasi belajar, absensi dan
dengan baik, muncul sebagai akibat
pengerjaan tugas/pekerjaan rumah.
adanya keinginan untuk
Variabel citra tubuh subjek
bergaul
dengan teman sebaya.
dalam penelitian ini mempunyai
Kelemahan pada penelitian
Rerata Empirik (RE) sebesar 57,18
ini dapat dilihat pada segi alat
rerata hipotetik (RH) sebesar 50
pengumpulan data yang digunakan
termasuk pada kategori tinggi dan
hanya menggunakan skala sehingga
pada
komunikasi
belum mampu mengungkap aspek –
interpersonal teman sebaya juga
aspek karakteristik kepribadian yang
variabel
tidak nampak secara mendalam,
tinggi
pula
komunikasi
hanya dapat menggambarkan kondisi
interpersonal teman sebayanya.
subjek pada usia remaja yaitu 16-18
2. Sumbangan Efektif (SE) pada
tahun serta hanya menggambarkan
variabel citra tubuh terhadap
kondisi populasi di SMA Negeri 7
komunikasi interpersonal teman
Surakarta sehingga penerapan pada
sebaya sebesar 13,77% yang
ruang lingkup yang lebih luas.
ditunjukkan
oleh
koefisien
determinan r²= 0,1377. Berarti masih terdapat 86,23% yang
KESIMPULAN Berdasarkan
hasil
analisis
pembahasan
dalam
interpersonal teman sebaya pada
penelitian ini, maka dapat diambil
remaja putri di luar variabel
kesimpulan bahwa:
citra tubuh misalnya persepsi
data
dan
1. Ada
hubungan
positif
mempengaruhi
komunikasi
yang
interpersonal,
sangat signifikan antara citra
interpersonal
tubuh
kesamaaan pada remaja dalam
dengan
komunikasi
interpersonal teman sebaya pada
minat,
remaja putri yang ditunjukkan
kepribadian.
atraksi dimana
nilai
adanya
pendapat
dan
oleh nilai koefisien korelasi (r)
3. Pada variable citra tubuh pada
sebesar 0,371. Artinya semakin
remaja putri di SMA Negeri 7
tinggi citra tubuh yang dimiliki
Surakarta yang terdiri dari 83
remaja
responden,
putri
maka
semakin
distribusi
tingkat
citra tubuh menunjukkan bahwa
distribusi yang paling tinggi
distribusi yang paling tinggi
berada
tinggi
berada pada kategori tinggi yang
berjumlah 50 subjek. Hal ini
berjumlah 462 subjek. Hal ini
menunjukkan bahwa sebagian
menunjukkan bahwa sebagian
besar siswi SMA Negeri 7
besar dari siswi SMA Negeri 7
Surakarta memiliki tingkat citra
Surakarta
tubuh
dengan
komunikasi interpersonal teman
prosentase 60,24 %. Artinya
sebaya pada taraf tinggi dengan
sebagian
prosentase
pada kategori
yang
tinggi
besar
siswi
SMA
memiliki
74,7
%.
tingkat
Artinya
Negeri 7 Surakarta menilai atau
sebagian besar remaja putri
mempersepsikan
SMA Negeri 7 Surakarta ini
tubuhnya
sendiri baik. Sedangkan pada
mampu
variable
dengan lingkungan dengan baik.
komunikasi
interpersonal teman sebaya di SMA Negeri 7 Surakarta yang terdiri
dari
83
responden,
menyesuaikan
diri
DAFTAR PUSTAKA Adam, R.G. & Gullota, T. 1983. Adolescent Life Experiences. California : Brooks/Cole Publishing Company. Azwar, Saifudin. 1999. Reliabilitas dan Validitas, Yogyakarta: Liberti. _____________. 2003. Penyusunan Skala Psikologi. (edisi pertama). Yogyakarta:Pustaka Pelajar Bittner, John R. 1985. Broadcasting and Telecommunication, An Introduction. New Jersey : Prentice-Hall. Brooks-Gunn, J., 1989. The Development of Eating Problems in Adolescent Girls: A Longitudinal Study. Developmental Psychology 25: 70-79. Crook, 1991. The Body Image Trap. Canada : International Self Counsel Press Devito, Joseph. 1997. Komunikasi Antar Manusia. Jakarta: Profesional Book. Duck, S. & Gilmour, R. (Eds.). 1981. Personal Relationships. London : Academic Press Effendy, O. U. 2003. Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi. Penerbit : PT. Citra Aditya Bakti. Bandung.
Eysenck, H. J, dkk. 1972. Encyclopedia of psychology. Great Britain-London: The Pitman Press, Bath. Festinger, L. A. 1954. A Theory of Social Comparison Processes. Human Relations. Vol. 7, 117 - 140 Hadi, Sutrisno. 1979. Statistik I, Yogyakarta: Andi Offset. _
. 1993. Metodologi Research. Yogykarta: Andi Offset.
_
. 1994. Metodologi Research. Yogjakarta : Yayasan Penerbit Fakultas Psikologi Universitas Gajah Mada
Hardy, M dan Heyes, S. 1988. Pengantar Konseling. Jakarta : Erlangga Harison, K. 2001. Ourselves, ourbodies : Thin-ideal media, selft-discrepancies, and eating disorder symtomatology in adolescents. Journal of Social and Clinical Psychology. 20, 289 – 323 Hidayah, Lailatul. 2007. Studi Korelasi Citra Badan dengan Komunikasi Interpersonal pada Remaja di SMUN I Gondangwetan Pasuruan. Malang:Univeritas Islam Negeri Malang
Hurlock. Elizabeth B. 1990. Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. (Edisi Kelima). Jakarta : Erlangga Johnson,D.W.1981. Reaching out Interpersonal Effectiveness and self-actualization. Englewood -Hall. Littlejohn, S.W. 2002. Theories of Human Communication. 7th ed. Belmont Cali : Wadsworth. Mappiare, Andi. 1982. Psikologi Remaja. Surabaya: Usaha Nasional.
Samter, W. 2003. Friendship Interaction Skills Across The Life-Span. Handbook of Communication and Social Interaction Skill. Mahwah, N.J.: Erlbaum. Sharma, S. 2003. Scaling procedures : Issues and applications. Thousand Oaks, CA: Sage. Silverstein, B., dkk, 1986. The Role of The Mass Media in Promoting a Thin of Bodily Attractivess for Women. Sex Roles. 14(1), 519- 532 Soekanto, Soerjono, 2001. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta : PT.Raja Grafindo Persada
Melliana, Annastasia. 2006. Menjelajah Tubuh Perempuan dan Mitos Kecantikan. Yogjakarta : PT Lkis Pelangi Aksara
Supratiknya. 1995. Komunikasi Antar Pribadi.Yogyakarta : Kanisius.
Monteath, dkk 1997. The Influence of Societal Factors on Female Body Image. The Journal of Social Psychology. Vol. 137 (6) pp 708-727
Suryani. 2005. Komunikasi Terapeutik : teori dan praktik. Jakarta : EGC
Rahmad, Jalaludin. 2004. Islam Aktual. Bandung: Mizan. Rakhmat. 2000. Psikologi Komunikasi. Edisi Revisi. Penerbit : PT. Remaja Rosda Karya. Bandung Rice. 1990. Body Image and Low Birth Weight : What is the Connection? Pikunas. 1976. Human Development :An Emergent Science. Tokyo :Mc Graw Hill.
Suryabrata, S. 1991. Metodologi Penelitian. Jakarta : Rajawali
Threes, Emir. 1996. Gangguan Citra Diri dan Keadaan depresi pada Pasien Luka Bakar di RSCM. Laporan Penelitian. Jakarta : Universitas Indonesia Turner, S. L., dkk. 1997. The Influence of Fashion Magazines on Body Image Satisfication of College Women : An Exploratory Analysis. Adolescence. 32, 603 – 614
Uyanto. 2009. Pedoman Analisis Data Dengan SPSS Edisi 3.Yogyakarta : Graha Ilmu Verderber, Kathleen S.; Verderber, Rudolph F.; & BerrymanFink, Cynthia. 2007. InterAct : Interpersonal Communication Concept, Skills and Contexts. 11th edition. Oxford University Press Wijayanti, Daru. 2009. Rahasia Cantik Luar Dalam. Yogjakarta : Flamingo Diglossia Media Baru Wright. C. 1974. Essays in Sociology, Rouledge & Kegan Paul LTD, London.
Wolf, N. 1990. The Beauty Myth :How Images of Beauty Are Used Against Women. London : Chatto & Windus Ltd. Women’s Health Queesland. 2000. Student Factsheet 2. 01 : Body Image and Self Esteem Yostiadjeng. 1996. Tumbuh Bersama Sahabat I ; Konseling Sebaya Sebuah Gaya Hidup. Yogyakarta : Kanisius Yusuf, Syamsu. 2011. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya