HUBUNGAN ANTARA BODY IMAGE DENGAN KEPERCAYAAN DIRI MAHASISWI YANG MENGALAMI OBESITAS
NASKAH PUBLIKASI Diajukan kepada Fakultas Psikologi Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Memperoleh Gelar Sarjana (S-1)Psikologi
DiajukanOleh : TRIA ANGGARINI PUTRI F 100 110 179
FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2015
HUBUNGAN ANTARA BODY IMAGE DENGAN KEPERCAYAAN DIRI MAHASISWI YANG MENGALAMI OBESITAS
NASKAH PUBLIKASI Diajukan kepada Fakultas Psikologi Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Memperoleh Gelar Sarjana (S-1)Psikologi
DiajukanOleh : TRIA ANGGARINI PUTRI F 100 110 179
FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2015
ii
iii
iv
HUBUNGAN ANTARA BODY IMAGE DENGAN KEPERCAYAAN DIRI MAHASISWI YANG MENGALAMI OBESITAS Tria Anggarini Putri Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta
ABSTRAK Kepercayaan diri adalah keyakinan seseorang akan kemampuan yang dimilikinya. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi kepercayaan diri seseorang, salah satunya bagaimana individu dapat mempersepsikan penampilan fisiknya. Ketika individu puas dengan keadaan fisiknya, maka individu tersebut akan memiliki kepercayaan diri yang tinggi, begitu juga sebaliknya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara body image dengan kepercayaan diri mahasiswi yang mengalami obesitas, tingkat body image pada mahasiswi yang mengalami obesitas, tingkat kepercayaan diri mahasiswi yang mengalami obesitas dan sumbangan efektif body image terhadap kepercayaan diri mahasiswi yang mengalami obesitas. Hipotesis yang diajukan adalah ada hubungan positif antara body image dengan kepercayaan diri mahasiswi yang megalami obesitas. Subjek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah mahasiswi Universitas Muhammadiyah Surakarta yang mengalami obesitas. Teknik pengambilan sampel digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling. Alat ukur yang digunakan skala body image dan skala kepercayaan diri. Data analisis yang telah dilakukan dengan menggunakan teknik korelasi product moment Pearson. Berdasarkan hasil analisis dari Pearson didapatkan koefisien korelasi (r) sebesar 0,685 dengan sig = 0,000 < (0,01) artinya ada hubungan positif yang sangat signifikan antara body image dengan kepercayaan diri. Berdasarkan hasil analisis diketahui variabel body image mempunyai rerata empirik (RE) sebesar 91,22 dan rerata hipotetik (RH) sebesar 85 yang berarti body image subjek penelitian tergolong sedang. Variabel kepercayaan diri mempunyai rerata empirik (RE) sebesar 78,54 dan rerata hipotetik (RH) sebesar 65 yang berarti kepercayaan diri subjek penelitian tergolong tinggi. Sumbangan efektif body image terhadap kepercayaan diri sebesar 46,9%. Hal ini menunjukkan body image mempengaruhi kepercayaan diri sebesar 46,9% sehingga ada 53,1% faktor lainnya. Kata kunci: kepercayaan diri, body image
v
A. PENDAHULUAN Sekarang banyak
sebanyak 19,7%, lebih tinggi dari
ini
masyarakat
mendatangi
tahun 2007 (13,9%) dan tahun 2010
restauran-
(7,8%).
restauran yang menyajikan fast food.
Kegemukan
akan
berakibat
Makanan ini mengandung kalori
pada risiko kesehatan, antara lain
yang tidak seimbang dan memiliki
diabetes, penyakit jantung, kencing
sedikit
manis, darah tinggi, kanker dan lain-
serat,
bahkan
makanan
semacam ini sering disebut makanan
lain.
yang tidak bergizi. Orang akan
menimbulkan
cenderung
namun juga menimbulkan masalah
karena
makan
serat
lebih
yang
ada
banyak dalam
Kegemukan
tidak
masalah
psikologis.
hanya
kesehatan
Seoseorang
yang
makanan sedikit. Inilah yang akan
mengalami kegemukan cenderung
menyebabkan
dijauhi
kegemukan
atau
obesitas.
oleh
teman-temannya.
Terkadang seseorang dengan resiko
Saat ini prevalensi kelebihan
kegemukan menjadi korban bullying
berat badan dan obesitas meningkat
verbal. Ini menyebabkan seseorang
tajam
dengan
setiap
tahunnya,
bahkan
resiko
kegemukan
mencapai tingkatan yang berbahaya
mengalami depresi, rasa putus asa,
diseluruh dunia. Gerberding (dalam
kurang
Adriani
&
percaya
diri,
pendiam,
Wirjatmadi,
2012)
tersinggung, merasa tersisih dan
statistik
yang
menjauh dari kehidupan sosial serta
menjelaskan 65% orang dewasa AS
resiko bulimia. Menurut narasumber
memiliki masalah yang sama yakni
yang ditemui peneliti, kegemukan
kegemukan atau obesitas. Menurut
akan
Rikesdas (2013) pada tahun 2013,
kepercayaan diri seseorang. Menurut
prevalensi
Hakim (2002) “kepercayaan diri
memperlihatkan
obesitas
perempuan
mempengaruhi
dewasa (>18 tahun) 32,9%, naik
merupakan
18,1% dari tahun 2007 (13,9%) dan
terhadap segala kelebihan aspek yang
17,5% dari tahun 2010 (15,5%).
dimilikinya dan keyakinan tersebut
Sedangkan prevalensi penduduk laki-
membuatnya merasa mampu untuk
laki dewasa obesitas pada tahun 2013
1
keyakinan
tingkat
seseorang
bisa untuk mencapai berbagai tujuan
kelebihan yang dimilikinya sehingga
di dalam hidupnya.”
individu tersebut akan lebih percaya
Banyak
faktor
mempengaruhi seseorang,
yang
dapat
kepercayaan
salah
diri
Surya
(2009)
menyatakan
adalah
bahwa seorang akan percaya diri
penampilan fisik. Penampilan fisik
ketika orang tersebut menyadari
sangat erat hubungannya dengan
bentuk tubuhnya yang sangat ideal
gambaran
individu
dan orang tersebut merasa puas
terhadap bentuk tubuhnya. Gambaran
melihat bentuk tubuhnya, maka body
dan
persepsi inilah yang disebut
image yang terbentuk pun menjadi
body image. Schilder (dalam Grogan,
positif. Sebaliknya, jika seseorang
2008)
body
memandang tubuhnya tidak ideal
image adalah gambaran mengenai
seperti wajahnya kurang menarik,
tubuh yang terbentuk dalam pikiran
badannya terlalu gemuk atau terlalu
seseorang, atau dengan kata lain
kurus dan sebagainya, maka orang
gambaran tubuh menurut dirinya
tersebut menjadi sibuk memikirkan
sendiri.
kondisi
dan
satunya
diri.
persepsi
menjelaskan
bahwa
Cash (2002) mengemukakan
image
fisiknya, yang
sehingga
terbentuk
body
menjadi
ada lima aspek dalam pengukuran
negatif dan dapat dikatakan orang
body image,
tersebut tidak memiliki kepercayaan
yaitu : evaluasi
penampilan, orientasi penampilan,
diri.
kepuasan terhadap bagian tubuh, kecemasan
menjadi
pengkategorian
Dari
gemuk,
diatas
melakukan
peneliti penelitian
tubuh.
yang bertujuan untu mengetahui
akan
hubungan antara body image dengan
penampilanya akan selalu melakukan
kepercayaan diri mahasiswi yang
evaluasi dengan penampilannya, dan
mengalami obesitas, tingkat body
tidak akan merasa cemas apabila
image
tubuhnya
mengalami
Individu
ukuran
bermaksud
uraian
yang
menjadi
peduli
gemuk
atau
pada
mahasiswa obesitas,
yang tingkat
kekurusan. Dari sinilah individu akan
kepercayaan diri mahasiswa yang
belajar menerima kekurangan dan
mengalami
2
obesitas,
sumbangan
efektif
body
image
terhadap
oleh
Husna
kepercayaan diri mahasiswi yang
dimodifikasi
mengalami obesitas.
berjumlah
(2013) oleh
35
yang
telah
penulis
dan
aitem.
Skala
ini
didasarkan pada aspek-aspek yang B. METODE PENELITIAN
diungkapkan oleh Cash (2002) yaitu
Variabel-variabel
yang
evaluasi
penampilan,
orientasi
kepuasan
terhadap
digunakan dalam penelitian ini yaitu:
penampilan,
1. Variabel bebas : Body Image
bagian tubuh, kecemasan menjadi
2. Variabel tergantung : kepercayaan
gemuk dan pengkategorian ukuran
Diri pada wanita obesitas
tubuh.
Subjek penelitian ini adalah mahasiswi
menggunakan
Universitas
judgement
expert.
Surakarta,
kondisinya
maka
Muhammadiyah mahasiswi
Peneliti
yang
memiliki
kebalikannya.
18-24
teknik
indeks
dalam
sejauhmana suatu
Adapun
pengambilan
sampel
baik
penilaiannya
semakin tinggi (valid), dan berlaku
perhitungan IMT ≥ 30, dan berusia tahun.
Bila
Reliabilitas
yang
adalah
menunjukkan alat
pengukur
penelitian ini berbentuk purposive
dapat dipercaya atau diandalkan.
Sampling.
Teknik reliabilitas yang digunakan
Penelitian dikumpulkan
ini
menggunakan
data
dalam penelitian ini adalah teknik
dua
korelasi
macam skala yaitu skala kepercayaan
Alpha
Cronbach
pada
program SPSS 15 for windows.
diri yang dibuat sendiri oleh penulis
Untuk menguji hipotesis yang
dan berjumlah 26 aitem. Dalam skala
diajukan
ini mengacu pada teori Lauster
penelitian, maka metode statistik
(1992) yang terdiri dari aspek-aspek
yang digunakan korelasi Product
keyakinan akan kemampuan diri,
Moment Karl Pearson, yaitu analisis
optimisme,
hubungan
jawab,
objektif,
rasional
bertanggung dan
realitis.
sesuai
body
dengan
image
tujuan
sebagai
prediktor (X) dengan kepercayaan
Sedangkan skala body image yang
diri sebagai kriterium (Y).
digunakan adalah skala yang disusun
3
C. HASIL & PEMBAHASAN
image yang terbentuk pun menjadi
Teknik analisis data yang digunakan
dalam
penelitian
positif. Sebaliknya, jika seseorang
ini
memandang tubuhnya tidak ideal
adalah analisis product moment dari
seperti wajahnya kurang menarik,
Pearson,
sebelumnya
badanya terlalu gemuk atau kurus
dilakukan uji asumsi yang terdiri dari
dan sebagainya, maka orang tersebut
uji
menjadi sibuk memikirkan kondisi
tetapi
Normalitas
Linearitas
sebaran dan uji
serta
uji
Hipotesis.
fisiknya, sehingga body image yang
dengan
terbentuk menjadi negatif dan dapat
Perhitungannya menggunakan
bantuan
komputer
dikatakan
SPSS 15.00 for windows program. Berdasarkan
tersebut
tidak
memiliki kepercayaan diri.
analisis
Hasil penelitian ini sesuai
moment
dengan penelitian yang dilakukan
Pearson diperoleh nilai koefisien
oleh Marita, dkk (2014) didapatkan
korelasi (r) sebesar 0,685; p value
ada hubungan positif antara body
(sig) = 0,000 (p < 0,01) artinya ada
image dengan kepercayaan diri yang
hubungan
artinya semakin tinggi body image
korelasi
dari
hasil
orang
product
positif
yang
sangat
signifikan antara body image dengan
maka
kepercayaan diri. Hal ini berarti
kepercayaan dirinya, demikian juga
semakin tinggi body image maka
sebaliknya.
semakin tinggi kepercaayaan diri,
didapatkan bahwa citra tubuh (body
sebaliknya semakin rendah body
image)
image
mempengaruhi tingkat kepercayaan
maka
semakin
rendah
kepercayaan diri.
dirinya.
Hal ini sesuai dengan teori Surya
(2009)
semakin
yang
dilakukan
Dari
tinggi
penelitian
seseorang
Dalam Putri
tingkat
ini
dapat
penelitian
yang
(2008)
juga
menyatakan
menjelaskan bahwa ada hubungan
bahwa seorang akan percaya diri
positif yang sangat signifikan antara
ketika orang tersebut menyadari
citra raga (body image) dengan
bentuk tubuhnya yang sangat ideal
kepercayaan diri. Hal ini berarti
dan orang tersebut merasa puas
bahwa semakin positif citra raga
melihat bentuk tubuhnya, maka body
(body image) seseorang maka tinggi
4
tingkat
kepercayaan
dirinya.
dan
Sebaliknya, semakin negatif citra
optimis
dalam
menghadapi
kehidupan.
raga (body iamge) seseorang maka
Berdasarkan
rendah tingkat kepercayaan dirinya.
kategorisasi
skala kepercayaan diri diketahui
Dengan demikian, mahasiswi
bahwa kepercayaan diri memiliki
yang mengalami obesitas tidak akan
rerata empirik (RE) sebesar 78,54
bermasalah
kepercayaan
dan rerata hipotetik (RH) sebesar 65
dirinya ketika mahasiswi tersebut
dengan rincian, subjek yang berada
memandang body imagenya positif.
di kategori sangat rendah sebesar
Sebaliknya, ketika individu tersebut
0%, subjek yang termasuk kategori
memandang body imagenya negatif
rendah sebesar 0%, subjek dalam
maka individu tersebut akan kurang
kategori
percaya diri. Ketika individu tersebut
sedangkan untuk kategori tinggi
yakin jika dirinya menarik, maka
sebesar 49,2%, dan subjek yang
individu akan semakin percaya diri
kepercayaan diri berada di kategori
dan tidak akan merasa malu akan
sangat tinggi sebesar 20,3%. Hasil
tubuhnya sehingga inividu tersebut
penelitian
akan
yang
bahwa sebagian besar subjek tingkat
sejalan
kepercayaan diri dalam kategori
dengan pengertian yang diungkapkan
tinggi. Disini dapat diartikan bahwa
oleh Hakim (2002) yang mengatakan
subjek dalam melakukan sesuatu
bahwa kepercayaan diri merupakan
akan percaya akan kemampuan yang
keyakinan seseorang terhadap segala
dimiliki dan meyakini kelebihan
kelebihan aspek yang dimilikinya
yang
dan keyakinan tersebut membuatnya
memiliki kepercayaan diri, individu
merasa mampu untuk bisa untuk
tersebut akan memiliki (a) rasa aman,
mencapai berbagai tujuan di dalam
terbebas dari perasaan takut, tidak
hidupnya. Individu yang mampu
ada kompetisi terhadap situasi atau
menerima
dan
orang-orang di sekitarnya. (b) ambisi
lingkungannya akan selalu tenang
normal, ambisi disesuaikan dengan
dengan
mencapai
diinginkannya.
Hal
dirinya
tujuan ini
sendiri
sedang
sebesar
tersebut
dimiliki.
30,5%,
menunjukkan
Ketika
individu
kemampuan, tidak ada kompetisi dari
5
ambisi
yang
berlebihan,
dapat
sedang.
Artinya
subjek
mampu
menyelesaikan tugas dengan baik
mempersepsikan
dan bertanggung jawab. (c) konsep
menggambarkan bentuk tubuhnya
diri, memberikan penilaian positif
secara cukup baik. Menurut Melliana
terhadap potensi fisik, psikis, social
(2006) individu juga mempunyai
maupun moral. (d) mandiri. Tidak
kepedulian
tergantung pada orang lain dalam
pengekspresian diri (self-expression),
melakukan
kepercayaan diri (self-confidence),
sesuatu
dan
tidak
dan
diri
(self-care),
membutuhkan dukungan dari orang
konsep diri (self-concept).
lain. (e) tidak mementingkan diri
Berdasarkan
sendiri
atau toleransi. Tahu akan
kekurangan
diri
sendiri,
hasil
yang menunjukkan bahwa variabel
serta
body image memberikan sumbangan
memberikan kesempatan bagi orang
efektif
lain (Drajat, 1990).
tunjukkan oleh R Square
Berdasarkan
analisis
sebesar
46,9%
yang
di
sebesar
kategorisasi
0,469 terhadap kepercayaan diri. Hal
skala body image diketahui bahwa
ini menunjukkan bahwa body image
variabel body image mempunyai
mempengaruhi
rerata empirik (RE) sebesar 91,22
sebesar 46,9 % sehingga terdapat
dan rerata hipotetik (RH) sebesar 85
53,1%
dengan rincian, subjek yang berada
mempengaruhi
dikategori sangat rendah tidak ada
selain variabel body image. Faktor
(0%), subjek yang termasuk kategori
lain
rendah sebesar 1,7%, subjek dalam
kepercayaan diri selain body image
kategori
yang
sedang
sebesar
79,7%,
kepercayaan
faktor
lain
yang
kepercayaan
yang
diri
diri
mempengaruhi
diantaranya
yaitu
faktor
sedangkan untuk kategori tinggi
internal: konsep diri dan harga diri
sebesar 8,5%, dan subjek yang body
Sedangkan
imagenya berada di kategori sangat
pendidikan, ekonomi, keluarga dan
tinggi
pengalaman hidup.
sebesar
penelitian
10,1%.
tersebut
Hasil
menunjukkan
bahwa body image subjek sebagian besar
termasuk
dalam
kategori
6
faktor
eksternal:
D. KELEMAHAN PENELITIAN
E. KESIMPULAN & SARAN
Dalam penelitian ini, peneliti
Berdasarkan
mememukan beberapa kelemahan
data
dan
dalam penelitian yaitu kemungkinan
disimpulkan bahwa:
hasil
analisis
pembahasan
dapat
adanya pengaruh social desirability,
1. Ada hubungan positif yang
penyataan dari skala yang dibuat
sangat signifikan antara body image
oleh peneliti kurang dapat dipahami
dengan kepercayaan diri mahasiswi
oleh subjek karena beberapa dari
yang mengalami obesitas. Artinya
subjek
semakin tinggi body image semakin
penelitian
menanyakan
maksud dari pernyataan tersebut,
tinggi
subjek mengisi skala kurang serius
mahasiswi yang mengalami obesitas.
dan tidak sesuai dengan keadaan
Sebaliknya, semakin rendah body
subjek
image
karena
subjek
dalam
kepercayaan
maka
diri
semakin
pada
rendah
penelitian ini memiki kriteria tertentu
kepercayaan diri mahasiswi yang
dan menyebabkan hanya subjek yang
mengalami obesitas.
mendapat skala sedangkan temannya
2. Tingkat body image pada
tidak mendapatkan skala sehingga
mahasiswi yang mengalami obesitas
subjek
Universitas
mengisi
skala
tersebut
Muhammadiyah
bersama temannya, terdapat beberapa
Surakarta temasuk dalam kategori
skala yang dititipkan oleh peneliti
sedang.
sehingga
peneliti
tidak
dapat
3. Tingkat
kepercayaan
diri
mengontrol dalam pengisian skala
pada mahasiswi yang mengalami
dan kemungkinan skala tidak diisi
obesitas
sendiri oleh subjek.
Muhammadiyah Surakarta termasuk
Didalam
skala
peneliti
bukan
inisial,
Universitas
dalam kategori tinggi.
mencantumkan nama pada identitas subjek
di
4. Sumbangan
efektif
body
sehingga
image terhadap kepercayaan diri
kemungkinan subjek tidak leluasa
yang mengalami obesitas adalah
untuk mengisi skala tersebut.
46,9% yang berarti masih ada 53,1% faktor
lain
yang
kepercayaan diri.
7
mempengaruhi
Berdasarkan kesimpulan yang
c. Meminimalkan
kelemahan-
telah dikemukakan di atas, maka
kelemahan yang mungkin terjadi
peneliti memberikan beberapa saran
selama
penelitian
yang diharapkan dapat memberikan
mencari
waktu
manfaat yaitu:
mengkondikan tempat yang kondusif
1. Bagi
subjek
yang
dengan
yang
peneliti
tinggi hendaknya subjek mampu
mengontrol
subjek
mempertahankan
mendapatkan
hasil
kepercayaan
dirinya. Subjek harus lebih menggali ada
dapat
mengawasi
dan
sehingga yang
sesuai
dengan keadaan subjek.
didalam
d. Sebaiknya di lembar identitas
dirinya. Subjek harus yakin dengan
subjek tidak perlu mencantumkan
kemampuan yang dimiliki, sehingga
nama atau hanya mencantumkan
subjek selalu percaya diri ketika
inisial agar subjek lebih leluasa
melakukan sesuatu.
dalam mengisi skala.
2. Bagi
yang
dan
serta tidak menitipkan skala agar
kepercayaan diri dalam kategori
kemampuan
tepat
cara
peneliti
selanjutnya
yang ini meneliti dengan tema yang
DAFTAR PUSTAKA
sama disarankan untuk: Adriani, M., & Wirjatmadi, B. (2012). Pengantar Gizi Masyarakat. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
a. Mempertimbangkan variabelvariabel lain yang mempengaruhi kepercayaan diri diluar body image, seperti
konsep
diri,
harga
diri, Cash T.F. & Pruzinsky. 2002. Body Image : A Handbook of Theory, Research and Clinical Practice. New York: Guilford Press
pendidikan, ekonomi, keluarga dan pengalaman hidup. b. Memperbaiki
pernyataan-
pernyataan dalam skala yang akan dipakai sehingga subjek mampu
Daradjat, Z. 1990. Mental.Jakarta Agung.
memahami pernyataan dengan benar dan peneliti mendapatkan hasil yang akurat.
:
Kesehatan Gunung
Grogan, S. (2008). Body Image: Understanding Body Dissatisfaction in Men,
8
Women, and Children. New York: Routledge.
Riskesdas. 2013. Riset Kesehatan Dasar(online). Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan.
Hakim, T. (2002). Mengatasi Rasa Tidak Percaya Diri. Jakarta: Puspa Swara.
Surya, H. 2009. Menjadi Manusia Pembelajar. Jakarta: GramediaMarita, G. D. M., Yuliadi, I.,&Karyanta, N. A., (2014). Hubungan antara Body Image dan Imaginary Audience dengan Kepercayaan Diri pada Siswi Kelas X SMA Negeri 2 Nganjuk. Jurnal Ilmiah, 3 (3).
Husna, N. L. 2013. Hubungan antara Body Image dengan Perilaku Diet. Skripsi. Semarang: Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang Marita,
G. D. M., Yuliadi, I.,&Karyanta, N. A., (2014). Hubungan antara Body Image dan Imaginary Audience dengan Kepercayaan Diri pada Siswi Kelas X SMA Negeri 2 Nganjuk. Jurnal Ilmiah, 3 (3).
Putri, T. E. W. (2008). Hubungan antara Citra Raga dan Kepercayaan Diri pada Mahasiswi Unversitas Katolik Soegijapranata Semarang. Skripsi. Semarang: Fakultas Psikologi Universitas Katolik Soegijapranata
Melliana, A. (2006). Menjelajah Tubuh: Perempuan dan Mitos Kecantikan. Yogjakarta: LKiS
9