Journal of Holistic and Health Sciences V o l . 1 , N o . 1 , J a n u a r i - J u n i 2 0 1 7 | 73
HUBUNGAN ANTARA ASUPAN ENERGI DAN AKTIFITAS FISIK DENGAN KEBUGARAN JASMANI Muhammad Ridwan1, Naintina Lisnawati2, Emillia Enginelina3 1,2 3
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Holistik, Purwakarta Rumah Sakit Umum Daerah Bayu Asih, Purwakarta
ABSTRAK Latar Belakang: Kebugaran atau yang sering dikaitkan dengan daya tahan kardiorespiratori adalah hal yang berhubungan dengan kemampuan seseorang dalam melakukan kegiatan dan atau aktifitas dengan efektif dan tanpa disertai kelelahan yang berlebihan. Dari hasil survei oleh tim pengembang Sport Development Index (SDI) tahun 2005 menunjukkan tingkat kebugaran jasmani anak sekolah dasar (SD) di seluruh Indonesia cenderung rendah. Tujuan:Untuk mengetahui hubungan antara asupan energi dan aktifitas fisik dengan kebugaran jasmani pada siswa kelas V SD-IT Albina Purwakarta tahun ajaran 2016. Metode:Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah crosssectional dengan pengambilan sampel menggunakan metode stratified random sampling dan systematic random sampling.Sampel penelitian ini sebesar 33 siswa dari kelas V SD-IT Albina Purwakarta.Data aktifitas fisik diukur menggunakan recall aktifitas fisik 24 jam, asupan energi menggunakan recall 24 jam, dan kebugaran jasmani menggunakan metode Harvard Step Test. Analisis data menggunakan uji Pearson Product Moment dan Rank-Spearman. Hasil: Asupan energi dari sebagian besar responden (54,5%) masuk dalam kategori defisit, aktifitas fisik seluruh responden (100%) tergolong ringan dan kebugaran jasmani responden sebesar (81,8%) termasuk dalam kategori kurang. Tidak ada hubungan antara asupan energi dan aktifitas fisik dengan kebugaran jasmani (p=0,413; p=0,297) Simpulan: Tidak ada hubungan antara asupan energi dan aktifitas fisik dengan kebugaran jasmani. Kata kunci: Asupan energi, aktifitas fisik, kebugaran, Harvard Step Test
Korespondensi : Naintina Lisnawati Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Holistik Purwakarta Jl. Veteran No. 272 Ciseureuh Purwakarta, Jawa Barat 41118 Email :
[email protected] Phone : 0856-4180-0529
Journal of Holistic and Health Sciences V o l . 1 , N o . 1 , J a n u a r i - J u n i 2 0 1 7 | 74
THE RELATIONSHIP BETWEEN ENERGY INTAKE AND PHYSICAL ACTIVITIES WITH PHYSICAL FITNESS ABSTRACT Background: Physical fitness or cardiorespiratory fitness is associated with a person's ability to perform activities or activities effectively and without excessive fatigue. Results of the survey by a team of developers Sport Development Index (SDI) in 2005 shows the level of physical fitness elementary school across Indonesia are comparatively low. Objective:To determine the relationship between energy intake and physical activity with the physical fitness of students from SD-IT Albina Purwakarta in school year 2016 Methods: This study used cross-sectional design with stratified random sampling and systematic random sampling methods in the sampling process.A numberof 33 students from class V SD-IT Albina Purwakarta participated in this study. Data of physical activity was measured using 24-hour recall physical activity, energy intake using 24-hour recall, and physical fitness using the Harvard Step Test.Data analysis using Pearson Product Moment and Rank-Spearman test. Result:Energy intake of the majority of respondents (54.5%) fall into the category deficits, physical activity all respondents (100%) is relatively light and the physical fitness of the respondents (81.8%) included in the low category. There was no significant association between energy intake and physical activity with physical fitness (p=0,413; p=0,297). Conclusion: There was no significant association between energy intake and physical activity with physical fitness. Keywords: Energy intake, Physical activity, physical fitness, Harvard Step Test
Journal of Holistic and Health Sciences V o l . 1 , N o . 1 , J a n u a r i - J u n i 2 0 1 7 | 75
13,55 persen, kurang 43,90 persen
PENDAHULUAN Kebugaran
jasmani
adalah
dan kurang sekali 37,40 persen.2
kemampuan tubuh seseorang untuk melakukan tugas sehari-hari
atau
tanpa
pekerjaan
menimbulkan
Kebugaran
jasmani
dipengaruhi banyak faktor, salah satunya
adalah
aktifitas
fisik.
kelelahan yang berarti. Seseorang
Aktivitas fisik adalah setiap gerakan
dengan kebugaran jasmani yang baik
tubuh yang dihasilkan oleh otot
diharapkan akan mampu bekerja
rangka
dengan produktif dan efisien, tidak
pengeluaran
mudah terserang penyakit, belajar
yang dikemukakan bahwa di antara
menjadi lebih semangat, serta dapat
tujuan
berprestasi secara optimal.1
penting adalah tercapainya derajat
Berdasarkan hasil survey yang
yang
memerlukan
energi.3Sebagaimana
pendidikan
jasmani
yang
kebugaran jasmani yang berpengaruh
dilakukan oleh tim pengembang
pada
Sport
melakukan kegiatan fisik dengan
Development
Index
(SDI)
tahun 2005yang meneliti kebugaran jasmani pelajar SD, SMP dan SMA
kemampuan
siswa
dalam
baik.4 Tingkat
Kebugaran
Jasmani
terhadap
tinggi
di seluruh Indonesia menunjukkan
berpengaruh
tingkat kebugaran yang cenderung
rendahnya prestasi belajar siswa.
rendah. Hasilnya
Siswa
tidak
ada
yang
mempunyai
tingkat
kebugaran jasmani anak yang baik
kebugaran jasmani yang baik akan
sekali (nol persen), baik hanya 5,66
memiliki
persen, sedang 37,66 persen, kurang
konsentrasi, dan ketersediaan tenaga
45,97 persen, dan kurang sekali
untuk melakukan aktivitas belajar.5
10,71 persen. Demikian pula pada tahun
2006,
kebugaran Indonesia
daya
tahan,
daya
Asupan gizi merupakan salah
SDI
menyurvey
satu faktor lain yang menentukan
jasmani
masyarakat
kebugaran jasmani. Asupan
berusia
25–30
tahun.
Hasilnya kategori baik sekali hanya 5,05 persen, baik 5,15 persen, sedang
digunakan dalam
untuk
melakukan
pekerjaan.
6
Asupan
sumber
gizi
energi
aktifitas
atau
energi
yang
cukup dari makanan berpengaruh
Journal of Holistic and Health Sciences V o l . 1 , N o . 1 , J a n u a r i - J u n i 2 0 1 7 | 76
pada produktifitas dan kebugaran
korelasi diperoleh jumlah sampel
seseorang
anak
minimal adalah 30 subjek, namun
Islam
untuk antisipasi drop out maka
Al-Bina
ditambahkan 10%, sehingga jumlah
khususnya
sekolah.7Sekolah Terpadu
pada
Dasar
(SD-IT)
Purwakarta adalah sebuah sekolah
sampel
yang terletak di kota Purwakarta
pengambilan
dengan pola hidup perkotaan, selain
dengan Stratified Random Sampling
itu
yang
dan systematic random sampling
belajar-
hingga jumlah sampel mencapai
merupakan
menerapkan
sekolah
kegiatan
menjadi
orang.Cara
sampel
dilakukan
mengajar secara terpadu sehingga
jumlah
membutuhkan
sebanyak 33 orang.
kebugaran
jasmani
yang baik. Melihat latar belakang di
yang
33
diinginkan
yaitu
Instrument yang digunakan
atas maka peneliti ingin melakukan
dalam
penelitian
untuk
kuisioner, formulir food recall 24
hubungan
Asupan
mengetahui Energi
dan
penelitian
ini
meliputi
jam, formulir recall aktifitas fisik,
Aktifitas Fisik terhadap Kebugaran
lembar
Jasmani
timbangan, microtoise, metronome,
di
SD-IT
Al-Bina
Purwakarta.
observasi,
stopwatch,
bangku tes, daan software statistik. Pengukuran asupan energi mengacu kepada
METODE Penelitian
ini
merupakan
Angka
kecukupan
Gizi
(AKG) untuk anak usia 10-12 tahun,
jenis penelitian observasional dengan
aktifitas
desain
dimana
menggunakan
wawancara
dengan
pengambilan data dilakukan pada
menggunakan
Formulir
Recall
satu
Time
Aktifitas Fisik yang diklasifikasikan
Approach).Sampel dalam penelitian
dengan perhitungan Resting Energy
ini diambil dari populasi siswa Kelas
Expenditure
V SD-IT Albina Purwakarta yang
penilaian kebugaran menggunakan
berjumlah 89 orang dengan terbagi
metode Harvard Step Test.
cross
waktu
sectional,
(Point
fisik
diukur
(REE),
dengan
sedangkan
ke dalam tiga ruang kelas.Dari hasil
Analisisdata dilakukan dua
perhitungan dengan rumus koefisien
tahapan yaitu analisis univariat dan
Journal of Holistic and Health Sciences V o l . 1 , N o . 1 , J a n u a r i - J u n i 2 0 1 7 | 77
analisis bivariat. Analisi univariat
data tidak normal maka uji yang
dengan memberikan deskripsi dalam
digunakan
bentuk persentase yang disajikan
Spearman.Hasil penelitian dikatakan
dalam
signifikan berhubungan jika nilai
bentuk
narasi.Analisis
tabel
dan
bivariat
untuk
adalah
Rank
probability (p<0,05)
menganalisa hubungan antara asupan energi dan aktifitas fisik dengan
HASIL PENELITIAN
kebugaran jasmani. Jumlah sampel
Karakteristik Subjek Penelitian
(n= 30) sehingga uji normalitas yang digunakan
adalah
Wilk.
masuk ke dalam karakteristik subjek
Untuk menguji hubungan antara
penelitian meliputi Indeks Massa
asupan energi dengan kebugaran
Tubuh, Aktifitas Fisik, Kebugaran
jasmani atau aktivitas fisik dengan
Jasmani, Tingkat Cukupan Energi
kebugaran jasmani, jika distribusi
dan
data
yang
frekuensi berdasarkan karakteristik
digunakan adalah Pearson Product
subjek dari penelitian ini ditunjukkan
Moment, sedangkan jika distribusi
dalam tabel di bawah ini.
normal
Shapiro
Dalam penelitian ini yang
maka
uji
jenis
kelamin.
Distribusi
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Karakteristik Subjek Penelitian No. 1
2
3
4
Variabel Indeks Massa Tubuh a. Kurus b. Normal c. Gemuk Aktifitas Fisik a. Ringan b. Sedang c. Berat Kebugaran Jasmani a. Kurang b. Sedang c. Baik Tingkat Kecukupan Energi a. Baik b. Sedang c. Kurang d. Defisit
n
%
1 22 10
3 66 30
33 0 0
100 0 0
27 6 0
81,8 18,2 0
4 5 6 18
12,1 15,2 18,2 54,5
Journal of Holistic and Health Sciences V o l . 1 , N o . 1 , J a n u a r i - J u n i 2 0 1 7 | 78
No. 6
Variabel Jenis Kelamin a. Laki-laki b. Perempuan
Berdasarkan tabel 1, Indeks
sebesar
n
%
19 14
57,6 42,4
18
(54,5%)
responden.
Massa Tubuh (IMT) dibagi dalam
Sedangkan
tiga kategori yaitu kurus, normal dan
karakteristik
gemuk.Sejumlah
(66%)
menunjukkan sebesar 19 (57,6%)
responden masuk dalam kategori
anak adalah laki-laki dan 14 (42,4%)
IMT normal.Aktifitas fisik dibagi
anak adalah perempuan.
22
dari
distribusi
jenis
kelamin
dalam tiga kategori yaitu ringan, sedang
dan
penelitian
berat.Semua sebesar
subjek
33
(100%)
Hubungan Asupan Energi dengan Kebugaran Jasmani
responden masuk kategori aktifitas fisik
ringan.Kebugaran
jasmani
Untuk mengetahui hubungan antara
asupan
energi
dengan
dibagi dalam tiga kategori yaitu
kebugaran jasmani, tahapan pertama
kurang, sedang dan baik. Dari hasil
dilakukan
analisis menunjukkan jumlah paling
distribusi data yang ada dengan
besar adalah responden yang masuk
menggunakan
dalam kategori kebugaran kurang
Wilk.Kemudian
yaitu sebesar 27 (81,8%) responden.
hubungan antara dua variabel yang
Tingkat kecukupan energi dibagi
memiliki
dalam empat kategori yaitu baik,
menggunakan
sedang, kurang dan defisit. Persentasi
Moment Test. Berikut adalah hasil
terbesar
analisis hubungan antara variabel
masuk
adalah dalam
kecukupan
responden kategori
energi
defisit
yang tingkat yaitu
asupan
uji
normalitas
Shapiro untuk
distribusi
energi
kebugaran.
pada
data
Pearson
dengan
menguji
normal Product
tingkat
Journal of Holistic and Health Sciences V o l . 1 , N o . 1 , J a n u a r i - J u n i 2 0 1 7 | 79
Tabel 2. Hubungan Asupan Energi dengan Kebugaran Jasmani Variabel Asupan Energi Kebugaran jasmani
N
Mean ± SD
p
33 33
71,87 ± 24,17 59,36 ± 5,54
0,413
Analisis dengan menggunakan Pearson Product Moment Test Tingkat kepercayaan 95% signifikan jika nilai p<0,05 Nilai signifikan ditunjukkan dengan notasi *)
Hasil
uji
statistik
Uji normalitas pada distribusi
menunjukkan tidak ada hubungan
data menunjukkan bahwa ditribusi
yang signifikan antara asupan energi
datanya tidak normal sehingga uji
dengan
hubungan
kebugaran
jasmani
(p=
0,413).
dengan
menggunkan
Rank-Spearman Test. Berikut adalah hasil
analisis
hubungan
antara
Hubungan Aktifitas Fisik dengan
variabel aktifitas fisik dengan tingkat
Kebugaran Jasmani
kebugaran.
Tabel 3. Hubungan Aktifitas Fisik dengan Kebugaran Jasmani Variabel Aktifitas Fisik Kebugaran jasmani
N 33 33
Mean ± SD 0,44 ± 0,05 59,36 ± 5,54
p 0,297
Analisis dengan menggunakan Rank-Spearman Test Tingkat kepercayaan 95% signifikan jika nilai p<0,05 Nilai signifikan ditunjukkan dengan notasi *)
Hasil
uji
statistik
datanya tidak normal sehingga uji
menunjukkan tidak ada hubungan
hubungan
yang signifikan antara aktifitas fisik
Rank-Spearman Test.Berikut adalah
dengan kebugaran jasmani dengan
hasil
(p= 0,297).
variabel Indeks Massa Tubuh dengan tingkat
dengan
analisis
menggunakan
hubungan
kebugaran.Tabel
antara
dibawah
Hubungan Indeks Massa Tubuh
menunjukkan hasil analisis hubungan
dengan Kebugaran Jasmani
antara dua variabel tersebut.
Uji normalitas pada distribusi data menunjukkan bahwa ditribusi
Journal of Holistic and Health Sciences V o l . 1 , N o . 1 , J a n u a r i - J u n i 2 0 1 7 | 80
Tabel 4. Hubungan Indeks Massa Tubuh dengan Kebugaran Jasmani Variabel Indeks Massa Tubuh Kebugaran jasmani
N
Mean ± SD
p
33 33
16,20 ± 3,72 59,36 ± 5,54
0,829
Analisis dengan menggunakan Rank-Spearman Test Tingkat kepercayaan 95% signifikan jika nilai p<0,05 Nilai signifikan ditunjukkan dengan notasi *)
Hasil
uji
statistik
Pada penelitian ini status
menunjukkan bahwa tidak hubungan
kebugaran
bermakna
Massa
Purwakarta didapatkan berdasarkan
Tubuh dengan kebugaran jasmani
tes Harvard Step Test dengan hasil
dengan (p=0,829).
lebih
antara
Indeks
anak
banyak
SD-IT
responden
Albina
yang
tergolong kategori kebugaran kurang PEMBAHASAN
yaitu sebesar 27 (81%) responden.
Kebugaran Jasmani
Hal
Pada kebugaran
penelitian
ini
didapatkan
data
dengan
ini
penelitian
sejalan yang
dengan
hasil
dilakukan
pada
mahasiswa Departemen Arsitektur
menggunakan metode Harvad Step
UI
Test. Metode tes kebugaran ini
standar tes bangku 3 menit YMCA
merupakan metode tes kebugaran
dengan hasil lebih banyak responden
secara tidak langsungyaitu dengan
yang tergolong tidak bugar (88,7%)
memberikan aktivitas fisik hingga
dibandingkan dengan yang tergolong
mencapai
bugar (11,3%).9
ambilan
oksigen
maksimum,
kemudian
perhitungan
denyut
menggambarkan
Angkatan
2010
berdasarkan
dilakukan
nadi
untuk
Asupan Energi
kemampuan
Asupan energi adalah jumlah
kardiorespiratori dalam pemenuhan
total energi yang bersumber dari
oksigen. Tingkat kebugaran ini dapat
makanan yang dikonsumsi.10Batas
diketahui dengan refleksi kapasitas
asupan energi menurut AKG untuk
aerobik pada detak jantung atau
anak usia umur 10-12 tahun adalah
denyut nadi.
8
2100 kkal untuk anak laki-laki dan 2000 kkal untuk anak perempuan.
Journal of Holistic and Health Sciences V o l . 1 , N o . 1 , J a n u a r i - J u n i 2 0 1 7 | 81
Hasil analisis dari penelitian
sebagian besar responden memiliki
ini menunjukkan rata-rata jumlah
konsumsi energi yang kurang yaitu
asupan energi responden adalah 1300
sebesar (71,7%).9
kkal (1,9 % AKG) dan tergolong kurang karena masih <80%. Dalam penelitian
analisis
Aktifitas fisik Aktifitas fisik
menunjukkan bahwa sebagian besar
adalah setiap gerakan tubuh yang
respondenmasuk
dihasilkan oleh otot rangka yang
defisit
ini,
yaitu
hasil
Aktifitas Fisik
dalam
memerlukan pengeluaran energi.3
18
(54%)
energi
yang
Aktifitas fisik tergolong berat
dapat
jika hasil perhitungan dari recall
jam
akftifitas fisik>2,09, sedang antara
pelajaran pada hari-hari sekolah dan
1,76-2,09, dan ringan jika <1,76.
kecenderungan lebih banyak bermain
Berdasarkan hasil analisis aktifitas
pada hari libur sehingga terkadang
fisik menunjukkan bahwa semua
melupakan waktu makan, selain itu
responden masuk dalam kategori
pengawasan dari orang tua agar
aktifitas fisik ringan (100%).Hasil ini
jumlah dari asupan energi anak yang
dapat disebabkan oleh faktor umur
belum optimal. Pada sebagian kecil
dan sebagian besar responden tidak
responden yang mempunyai asupan
memiliki jadwal rutin melakukan
energi berada dalam kategori baik
aktifitas yang lebih berat seperti
dapat disebabkan karena responden
berolah raga. Hasil penelitian ini
memang memiliki nafsu makan yang
sama dengan hasil penelitian yang
lebih
dilakukan oleh Sidratulmuntaha pada
responden. kurang
sebesar
kategori
Asupan
pada
disebabkan
responden
oleh
baik
padatnya
dan
mengkonsumsi
kebiasaan
cemilan
atau
siswa Sekolah Polisi Negara Batua
makanan jajanan.Hasil penelitian ini
Makassar dengan hasil sebagian
juga sejalan dengan hasil penelitian
besar responden tergolong aktifitas
yang dilakukan pada mahasiswa
ringan yaitu sebesar (97,4%).11
Departemen Arsitektur Universitas Indonesia Angkatan 2010 dengan hasil
yang
menunjukkan
bahwa
Journal of Holistic and Health Sciences V o l . 1 , N o . 1 , J a n u a r i - J u n i 2 0 1 7 | 82
Hubungan Asupan Energi dengan
Yogyakarta,
kebugaran jasmani
Muhammadiyah 5 Yogyakarta yang
Konsumsi
dan
energi
yang
pengeluaran
energi
hubungan signifikan antara asupan
merupakan hal yang penting bagi
energi dengan kebugaran dengan
individu terutama untuk individu
(p=0,735).12
optimal
dan
menunjukkan
yang aktif.7Dapat dibayangkan ketika asupan
energi
tidak
ada
Hasil ini tidak sejalan dengan
tidak
penelitian yang dilakukan pada 50
mencukupi kebutuhan energi yang
responden dari peserta fitness di
dibutuhkan maka akan sulit untuk
Virenka
melakukan aktifitas dengan optimal.
yang
Sementara
seseorang
bahwa
SMA
itu,
dari
hasil
Gym
Batul-Yogyakarta
menyatakan
bahwa
ada
hubungan yang bermakna antara
analisis penelitian ini menunjukkan
asupan
bahwa tidak terdapat hubungan yang
kebugaran
bermakna
energi
Begitu pula tidak sejalan dengan
dengan kebugaran jasmani pada
teori yang menyebutkan bahwaenergi
siswa SD-IT Albina
Purwakarta
dan zat gizi yang seimbang menjadi
dengan
Hasil
syarat
antara
asupan
(p=0,413).
ini
kemungkinan bisa disebabkan karena data asupanmakan dan energi yang didapatkan
dengan
dengan
utama
(p=0,001).13
penentu
produktivitas kerja.
tingkat
tingkat
14
Hasil penelitian ini yang tidak
bahwa
sejalandengan penelitian lain dan
rata-
teori dapat disebabkan karenadari
ratakurang mencukupi kebutuhannya
hasil recall 24 jam yang dilakukan
danselain itukebugaran jasmani dapat
dua kali pada responden diperoleh
ditentukan juga oleh faktor lain
data asupanmakan dan energi yang
selainasupan makan.
rata-ratakurang
asupan
menunjukkan
energi
energi
responden
mencukupi
Hasil ini sejalan dengan hasil
kebutuhannya danselain kebugaran
penelitian yang dilakukan pada 370
jasmani dapat ditentukan juga oleh
responden dariSMA N 4 Yogyakarta,
faktor lain selainasupan makan yaitu
SMA N 9 Yogyakarta, SMA Piri 1
diantaranya
Yogyakarta, SMA Muhammadiyah 3
adalahfaktor
Journal of Holistic and Health Sciences V o l . 1 , N o . 1 , J a n u a r i - J u n i 2 0 1 7 | 83
aktifitasfisik, genetik, umur, jenis
sebagai indikator kebugaran jasmani
kelamin dan status gizi.
dengan (p=0,818).10 Secara
teori,
dengan
Hubungan Aktifitas Fisik dengan
meningkatkan aktifitas fisik dengan
kebugaran jasmani
cara latihan fisik atau olahraga yang
Aktifitas fisik yang teratur
baik dan teratur dapat meningkatkan
dan bervariasi dapat memberikan
derajat kebugaran jasmani.16 Begitu
efek
pula
peningkatan
daya
tahan
dari
penelitian
sebelumnya
kardiorespiratori, penurunan detak
yang dilakukan pada 108 mahasiswa
jantung
dari Fakultas Teknik Universitas
dan
peningkatan jantung,
tekanan
efisiensi
darah,
kerja
peningkatan
otot
ketahanan
dalam melakukan aktifitas fisik, peningkatan
kekuatan
otot
dan
Indonesia
analisis
data
bahwa
terdapat hubungan yang signifikan antara
aktifitas
fisik
dengan
9
kebugaran (p=0,042).
peningkatan metabolisme tubuh.15 Hasil
menunjukkan
Hasil penelitian ini berbeda dengan
teori
dan
penelitian
menunjukkan bahwa sebagian besar
sebelumnya bisa disebabkan oleh
responden status kebugaran mereka
data aktifitas fisik yang didapatkan
berada dalam kategori kurang yaitu
dari responden tidak terdapat variasi
27
kategori
(81,8%)
menunjukkan
dan
fisik
yang
dilakukan oleh siswa kelas V SD-IT
fisik
Albina Purwakarta, dan data yang
dengan kebugaran jasmani dengan
diperoleh hanya dilihat dan diukur
(p=0,297).
pada saat penelitian berlangsung
antara
Hasil
ini
tidak
aktifitas
ada
hubungan
bahwa
analisis
aktifitas
sejalan
Dan
seperti
disebutkan
penelitian yang dilakukan pada 193
sebelumnya
bahwa
kebugaran
responden dari siswa Diktuk Brigadir
jasmani dapat ditentukan juga oleh
Dalmas SPN Batua Makassar yang
faktor lain selainasupan makan yaitu
menunjukkan
diantaranya
bahwa
dengan
tidak
ada
hubungan yang signifikan antara aktifitas fisik dengan ketahanan fisik
saja.
adalahfaktor
genetik,
umur, jenis kelamin dan status gizi.
Journal of Holistic and Health Sciences V o l . 1 , N o . 1 , J a n u a r i - J u n i 2 0 1 7 | 84
d.php?mod=publisher&op=view
SIMPULAN Terdapat
27
(81,8%)
responden
article&artid=3026.
masuk dalam kategori kebugaran kurang,
6
(18,2%)
respondenmasuk
orang
dalam
Di
akses
pada 13 Mei 2016. 3.
kategori
WHO.
Physical
Activity.
dari
URL:
Diunduh
kebugaran sedang dan tidak ada (0%)
http://www.who.int/topics/physi
responden
cal_activity/en/. Diakses pada 13
yang
masuk
dalam
kategori kebugaran baik. Terdapat4 (21,1%) responden masuk dalam
Mei 2016. 4.
Tarigan, B.Pendidikan Jasmani
kategori Tingkat Kecukupan Energi
Adaptif.
baik, 5 (15,2%)responden masuk
Pendidikan Olah raga; 2008.
kategori sedang, 6 (18,2%)orang
5.
Sulastri.
Bandung:
Jurusan
Pengaruh Kebugaran
responden masuk kategori kurang
Jasmani Dan Prestasi Belajar
dan sebanyak 18 (54,5%) responden
Pendidikan Jasmani Terhadap
masuk dalam kategori defisit.Semua
Perilaku
responden (100%) termasuk dalam
llmiah Guru "COPE". 2015; (1).
kategori aktifiras fisik ringan.Tidak
6.
Sosial
Siswa.Jurnal
Indrawagita, L. Hubungan Status
ada hubungan antara asupan energi
Gizi, Asupan Gizi dan Aktivitas
dengan
(p=
Fisik pada Mahasiswa Program
0,413). Tidak ada hubungan antara
Studi Gizi FKMUI Tahun 2009
aktifitas fisik
(Undergraduate Thesis). Depok:
kebugaran
jasmani
dengan
kebugaran
jasmani (p=0,297).
Universitas Indonesia; 2009. 7.
Williams,
M.
Nutrition
for
DAFTAR PUSTAKA
Health, Fitness and Sport. USA:
1. Kosasih, E. Olahraga: Teknik
McGraw-Hill Higher Education;
Dan Program Latihan.Jakarta: CV. Akademika Presindo; 1985. 2.
2002. 8.
Rowland
M,
Thomas
Maksum, A. Sport Development
Developmental
Index Bukan Kontra Prestasi.
Physiology.
Diunduh
HumanKinetics; 1996.
dari
URL:
http://www.bulutangkis.com/mo
W.
Exercise USA:
Journal of Holistic and Health Sciences V o l . 1 , N o . 1 , J a n u a r i - J u n i 2 0 1 7 | 85
9.
Nurwidyastuti,
D.
Hubungan
(Undergraduate
Thesis).
Konsumsi Zat Gizi, Status Gizi,
Yogyakarta:Universitas Gadjah
dan Faktor-faktor lain dengan
Mada; 2015.
Stattus Kebugaran Mahasiswa
13. Sugiarto.
Hubungan
Asupan
Departemen Arsitektur Fakultas
Energi, Protein dan Suplemen
Teknik
Universitas
dengan
Tahun
2012
Thesis).
Indonesia
(Undergraduate
Depok:
Universitas
Diponegoro; 2012.
Gizi. Jakarta: Gramedia; 2004. 11. Jaihar S, Djunaidi MD, Yustini. Status
Kebugaran.Jurnal Media Ilmu Keolahragaan
Indonesia.
Semarang: Universitas Negeri;
10. Almatsier, S. Prinsip Dasar Ilmu
Analisis
Tingkat
Gizi
Dan
2012. 14. Depkes
RI.
Pemenuhan
Pedoman
Kecukupan
Gizi
Pekerja Selama Bekerja. Jakarta:
Aktivitas Fisik Dengan Ketahan
Direktorat
Fisik Siswa Di Sekolah Polisi
Kesehatan Masyarakat; 2010.
Negara (Spn) Batua Makassar Sulawesi Program
Selatan. Studi
Jurnal
Ilmu
Gizi
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas
Hasanuddin
Makassar. 2013.
15. Astrand,
Jenderal
Bina
P.
1992.
PhysicalActivity and Fithness. American
Joural
Clinical
Nutrition. 1992; 55: 1231S-6S. 16. Widodo BS, Kusnanik NW. 2013.
Tingkat
Kesegaran
12. Noviantari W, Emy H, I Made
Jasmani pada Siswa SMP Negeri
G. Hubungan Aktivitas Fisik
2 Krembung dan SMP Negeri 2
dengan
Status
Kebugaran
Sidoarjo.
Remaja
di
Yogyakarta
Olahraga. 2013; 1(1): 1-5.
Jurnal
Prestasi