Syalom, salam sejahtera rekan-rekan Pendeta yang kekasih dalam Tuhan. Selamat berjumpa kembali di dalam edisi majalah Omega yang ke-50. Tidak terasa kita sudah memasuki bulan Mei. Tidak lama lagi, setengah dari tahun 2012 akan berlalu, membawa kita lebih dekat lagi pada kedatangan Yesus yang kedua kali. Karena itu, kita harus lebih giat dalam mempersiapkan umat Tuhan untuk peristiwa yang akbar tersebut. Untuk itu kita harus menjaga diri kita supaya selalu fit dan sehat sehingga tanggung jawab kita tidak terganggu. Edisi ini mengambil tema Pola Makan Pendeta. Mengapa mengangkat tema seperti ini? Jawabannya adalah sangat sederhana: Karena banyak pendeta tidak menghidupi cara hidup sehat seperti yang dianjurkan oleh Ny. Ellen White di dalam pena inspirasi. Banyak pendeta sekarang kelebihan berat badan, overweight bahkan telah obesitas. Tentu akan begitu banyak kalimat “membela diri” yang akan disampaikan oleh rekan-rekan kita yang termasuk dalam kategori ini (saya juga termasuk dalam kategori overweight). Misalnya, “Jemaat tidak berhenti memberi makanan!” “Saya stress dalam pekerjaan, sehingga membuat selera makan terbuka!” dan begitu banyak alasan lainnya. Namun, yang perlu kita ingat adalah jika kita kegemukan dan itu menyebabkan kesehatan kita terganggu, maka secara otomatis tanggung jawab kita sebagai pendeta juga terganggu. Jika kita sakit, banyak orang yang akan merasakan efeknya: keluarga (isteri dan anak), anggota jemaat, dan organisasi. Karena itu, para pendeta perlu menjaga kesehatan. Pdt. Sarjono menyajikan artikel yang mengajak para pendeta untuk mempraktekkan pola makan yang sehat. Silakan simak artikel yang sangat berguna ini. Kemudian, ada artikel dari pena inspirasi mengenai pertobatan oleh Pdt. Glenn Rumalag. Kemudian artikel terjemahan, oleh Pdt. Bayu Kaumpungan, yang mengajar kita mengidentifikasi ciri-ciri khotbah yang setengah matang, agar dihindari. Edisi ini juga menyuguhkan rubrik keuangan, oleh Pdt. Dr. M. Mambu, yang kali ini memberikan penjelasan terhadap pertanyaan mengenai Tunjangan Pengobatan Setelah Pensiun. Pdt. R. Mamarimbing, menutup edisi ini dengan artikel Tanya Jawab mengenai Trinitas. Puji Tuhan edisi ini, yang sudah di layout oleh Pdt. F. Manurung, bisa diterbitakan dan didistribusi. Tim redaksi berterima kasih kepada semua kontributor dan doa kami adalah kiranya majalah Omega kali ini bisa menjadi berkat bagi para semua pembaca. Tuhan memberkati!
Hormat kami,
Pdt. Bryan Sumendap
DAFTAR ISI 1
2
3
4
5
6
Artikel Utama Pola Hidup Pendeta Yang Jauh Dari Kecemaran By. Pdt. S. Sarjono. Roh Nubuat Kebahagiaan Sejati Pasal 3. Pertobatan. Part. 2. By. Pdt. Glen Rumalag Artikel Terjemahan 10 Cara Membuat Khotbah Anda setengah Matang By. Pdt. B. Kaumpungan Keuangan Tunjangan Pengobatan Pensiunan By. Pdt. M. R. Mambu Ruang Tanya Jawab Trinitas By. Pdt. R. Mamarimbing
"Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan karena dari situlah terpancar kehidupan." Amsal 4:23. Saat saya membaca ayat ini, saya jadi ingat syair lagu yang diciptakan oleh A’a Gym Dai kondang asal Geger kalong Bandung ini, yang mengatakan “Jagalah hati jangan kau nodai” Nasehat seperti ini perlu kita sebagai pendeta lakukan. Kita perlu menjaga hati, karena jika tidak, unsur yang cemar, yang kotor akan mudah muncul seperti: Rasa Takut: Sering Kita melihat orang lain/sesama pengerja sebagai ancaman yang sewaktuwaktu dapat membahayakan kita. Juga Rasa Amarah: Kita sakit hati dan Kita melihat tindakan orang sebagai upaya untuk membuat kita marah. Rasa Cemas: Kita gagal melihat segala hal dari sisi yang baik karena hanya melihat sisi buruk, hidup menjadi serba tidak pasti. Rasa Tamak: Kita ingin memiliki lebih dan tidak pernah merasa cukup; akhirnya cari keuntungan pribadi.
Salah satu cara yaitu dengan melakukan diet. Yaitu mengatur makan yang sehat, mencegah, atau mengurangurangi makanan yang mengandung banyak lemak dan kolestrol. Yang sangat penting yaitu menghindari makanan yang beracun. Yang dimaksud dengan racun adalah bahan bahan yang jelek yang menyebabkan penyakit dan merusak organ organ dalam tubuh kita. Bahan bahan itu seperti bahan bahan penambah rasa makanan, MSG, pewarna makanan, bahan kimia pengawet makanan, alkohol dan lain sebagainya. Bahan bahan ini bila dikonsumsi terlalu banyak dan terus menerus dalam jangka yang lama akan bisa menjadi racun dalam tubuh.
Selain Hati yang ada hubungannya dengan Perasaan kita, hati (Liver) kita juga Perlu dijaga dari sampah, kotoran yang dibawa makanan masuk kedalam pencernaan kita. Pola hidup seperti apa yang bisa menjaga hati (liver) agar tetap sehat.
Hati (liver) organ tubuh yang berat sekali tugasnya antara lain membuat enzim dan hormon, melakukan proses metabolisme (pembakaran),
mengatur cairan dalam tubuh, memecah lemak, membuang racun, mengontrol produksi kolestrol, menyaring mikroorganisme dari aliran darah, dan mencegah infeksi.
mebersihkan hati yaitu melakukan diet, dan mengatur makanan yang kita makan dengan sungguh sungguh. Mengurangi makan lemak hewan, banyak mengkunsumsi sayuran dan buah buahan, mengurangi makanan yang digoreng,mengurangi makanan yang dicampur mentega dan keju, dan santan”. Sebagian agama besar didunia ini juga memerintahkan umat untuk melakukan diet dengan cara bagus untuk kesehatan. Metode diet ini yaitu puasa. Ada yang satu bulan, satu minggu atau satu minggu satu kali. Metode yang lain adalah juga vegetarian itu sama dengan membersihkan hati dari kekotoran dan racun, Ada beberapa nasehat untuk menjaga liver agar sehat seperti dibawah ini,
Semakin banyak racun dan lemak yang masuk kedalam systim pencernaan kita semakin Berat kerjanya hati (liver). Oleh sebab itu agar kerja liver tidak terlalu berat, kita harus pandai memilih makanan yang akan kita kusumsi.
1) Buah buahan dan sayuran yang dimakan mentah (lalapan) harus dicuci yang bersih. Karena sering sebelum tiba di pasar sayuran dan buah di semprot dengan bahan kimia, dan zat-zat pengawet. 2) Bila belum bisa meninggalkan daging, makanlah daging dan ikan sedikit saja. Konsumsi telor cukup 2 butir seminggu. Protein nabati sangat perlu seperti kedele dan kacang kacangan. 3) Jangan suka minum yang manis manis, sebab menyebabkan kerja liver semakin berat. Minum air putih paling sedikit 10 gelas sehari. 4) Jangan stress, latihlah kendalikan stress. 5) Istirahat atau tidur cukup 6-8 jam sehari. 6) Kalau badan kegemukan, dikurangi berat badan dengan diet dan berolah raga. 7) Agar kerjanya liver tidak terlalu berat, pilih makanan yang segar, dan baru. Jangan sering sering makan manan yang di awetkan, seperti makanan botolan kalengan, dan lain sebagainya.
Menurut The Liver Cleansing Diet karangan Dr Sandra Cabot, “Sekali kali paling sedikit setahun sekali, liver perlu dicuci atau di bersihin, agar tidak keburu kena Penyakit. Cara untuk mencuci atau
Kiranya tips-tips yang sudah disuguhkan dalam artikel ini dapat membantu hamba-hamba Tuhan menjaga kesehatan dan selalu prima dalam tugas dan pelayanan setiap hari. Tuhan memberkati
Kapan hati nurani dihidupkan untuk mendengar suara Allah? “Tetapi apabila hati menyerah kepada pengaruh Roh Allah, maka hati nurani akan dihidupkan.” KS. 26. Bagaimana perasaan orang yang benar-benar menyesal dan bertobat dari dosa-dosanya? “Dia memandang kasih Allah, keindahan dan kegembiraan kesucian, dia ingin disucikan dan dipulihkan dalam hubungan dengan Surga.” KS. 26. Daud merupakan contoh orang yang memiliki pertobatan yang jujur. Bagaimana cara pertobatan Daud? “Doa Daud setelah kejatuhannya menggambarkan keadaan duka sejati atas dosa itu. Pertobatan yang jujur dan dengan hati yang tulus dan dalam. Padanya tidak ada usaha hendak meringankan kesalahannya; tiada keinginan melarikan diri dari hukuman yang mengancam, membuat dia tekun dalam doa. Daud melihat betapa besarnya pelanggaran yang dibuatnya, disadarinya jiwanya yang kotor, ia benci terhadap dosanya. Bukan saja keampunan yang dimintanya, tetapi juga hati yang bersih. Dia merindukan kegembiraan yang kudus supaya dipulihkan selaras dengan hubungan kepada Allah. Inilah ungkapan jiwanya: ‘Berbahagialah orang yang diampuni pelanggarannya, yang dosanya ditutupi! Berbahagilah manusia, yang kesalahannya tidak diperhitungkan Tuhan, dan yang tidak berjiwa penipu!’ Mazmur 32:1,2.” KS. 27. Catatan: Kita harus memiliki
bentuk pertobatan dari raja Daud. Inilah contoh pertobatan yang sejati, pertobatan yang benar, pertobatan yang sesuai dengan kehendak Allah. Ini berlawanan dengan pertobatan yang didasari dengan rasa takut hukuman. Pertobatan ini juga berlawanan dengan pertobatan karena terpaksa. Pertobatan yang terpaksa, seperti pencuri yang kedapatan mencuri, dan disuruh mengaku kesalahannya. Dia tidak ada cara lain, dengan terpaksa dia mengakui perbuatannya. Ini bukan pertobatan yang benar, dan pertobatan jenis ini tidak berkenan dan tidak diterima Allah. Mengapa kita membutuhkan Kristus untuk memperoleh pertobatan yang benar? “Kristuslah sumber tiap dorongan yang benar. Dialah satu-satunya yang dapat menanamkan di dalam hati itu sifat melawan dosa.” KS. 29. Catatan: Dengan alasan ini, kita tidak mungkin memiliki roh pertobatan yang benar, kalau Kristus tidak ada di hati kita. Oleh karena itu, untuk memperoleh pertobatan yang sejati, kita perlu mengundang Yesus masuk dalam hati kita. Biarkan kita menyadari akan kasih-Nya yang mengampuni. Biarkan kita melihat bahwa Dia rela mati untuk membayar harga yang harus kita bayar, sehingga, kita akan bertekuk lutut di hadapan-Nya, meminta pengampunan-Nya, menyesali dosa-dosa kita, membenci dosa kita, karena kita menyadari, oleh karena dosa kita, Dia mati di Golgota.
Apa yang perlu kita (terutama sebagai Pendeta) harus lakukan untuk menuntun orang berdosa kepada pertobatan yang sejati? “Kristus haruslah dinyatakan kepada orang berdosa sebagai Juruselamat yang mati untuk dosa-dosa dunia... Dalam kematian bagi orang-orang berdosa, Kristus menunjukkan satu kasih yang tiada terduga dalamnya, dan kalau orang yang berdosa memandang pada kasih ini; maka hatinya akan dilembutkan, hatinya hancur, dan penyesalanpun timbul di dalam
jiwanya.” KS. 29. Catatan: Jika orang berdosa tidak menyadari kasih Kristus di Salib, orang berdosa tidak dapat mengalami pertobatan yang sejati. Itu sebabnya, jika kita mengemukakan ancaman untuk menuntun orang berdosa kepada pertobatan, maka kita sedang dalam jalan menuntun orang berdosa kepada pertobatan yang palsu: pertobatan takut hukuman, bukan karena perasaan sakit karena akibat dosanya, Anak Allah harus disalibkan.
Hampir semua penkhotbah akan mengatakan kalau mereka adalah pengkhotbah yang “alkitabiah”. Sayangnya banyak dari penkhotbah alkitabiah ini hanya memberikan khotbah mereka “setengah matang” kepada pendengar mereka. Artinya, mereka hanya memberikan bagian alkitab setengah setengah dan tidak lengkap. Ijinkan saya menjelaskan bagaimana seorang pengkhotbah berkhotbah setengah matang.
sampaikan. Sebagian malah dengan gamblang menyampaikannya dalam dua tiga kalimat dan berlanjut dengan apa yang mereka ingin katakan dari pikiran mereka sendiri. Yang lain akan menghabiskan waktu lebih lama dalam meyakinkan pendengar mereka. Saya memperhatikan seorang penkhotbah baru baru ini, dan saya menghitung sang pengkhotbah hanya menghabiskan 15 menit di dalam ayat yang dia akan bahas. Sisanya dari khotbah itu adalah ide dari pembicara itu sendiri. Di dalam kuliah saya, selalu saya katakan entah betapa pintarnya kita, apa yang kita katakan tidak akan pernah sebaik apa yang Tuhan katakan. Jadi, biarkan Alkitab mengatakan apa yang alkitab katakan. Kita tidak perlu memutarbalikkan hal hal di dalamnya untuk mengikuti motif kita.
1. Mengatakan secukupnya tentang bagian Alkitab yang akan dibicarakan sebagai pendahuluan dari apa yang anda ingin katakan: Ini adalah satu dari hal yang paling sering dipakai pengkhotbah. Sang pengkhotbah hanya sekedar memberikan penjelasan kecil dari ayat yang dia sampaikan untuk membuat khotbahnya mengalir, tetapi berfokus kepada apa yang sebenarnya dia ingin katakan gantinya apa yang Alkitab sebenarnya
2. Berkhotbah dari detail, tetapi tidak mengerti bagaimana setiap bagian bekerja untuk memberikan ide utama: Hal ini mudah saja dipahami, sangat mungkin membuat poin dari detail ayat yang kita akan bahas di dalam khotbah tetapi tidak pernah masuk ke dalam point terpenting untuk mengerti keseluruhan teks tersebut. 3. Mengkhotbahkan berita yang terlalu umum yang bisa diambil dari ayat mana saja: Kita semua mampu untuk mengkhotbahkan kebenaran dari pandangan yang abstrak dan pesan yang umum. Kemudian kita mengikatnya dengan ayat ayat yang sudah dikenal oleh banyak orang. Janganlah berusaha mem”permak” ayat supaya kedengarannya baik. Sampaikanlah ayat tersebut apa adanya. Artikel ini saya tulis bukan untuk mengkritik anda sebagai pengkhothbah tetapi untuk memberikan inspirasi bagi anda dalam
Pertanyaan: Istri saya menjalani pengobatan dengan biaya yang sangat tinggi. Kami mendapat informasi bahwa untuk biaya pengobatan pensiun itu mempunyai plafon. Apakah benar demikian? Kalaupun ada mempunyai batas, berapakah batas pengobatan untuk pensiunan? Terimakasih atas jawabannya. Jawab:
mempelajari tulisan yang diilhami ini, dan dalam memberikan ketelitian yang lebih dalam di dalam mengkhotbahkannya, dan sebagai hasilnya perubahan yang mendalam di dalam anggota anda. (Bagian selanjutnya akan diterbitkan pada edisi OMEGA selanjutnya) Peter Mead adalah pelatih dan guru Alkitab di Chippenham, Inggris. Dia melayani secara khusus sebagai Pengkhotbah dan pelatih Khotbah di banyak seminary dan universitas di Inggris dan menjabat sebagai Associate Research Fellow of London School of Theology, untuk membimbing para pendeta di kelas Berkhotbah untuk level Master (S2). Peter Mead tamat dengan gelar D.Min dari Gordon-Cornwell Theological Seminary dimana dia dibimbing oleh Haddon Robinson. Artikel ini diambil dari Blognya yang berjudul “Biblical Preaching” di http://biblicalpreaching.net/
Maximum. Benar bahwa penggantian biaya pengobatan pensiunan mempunyai plafon. Batasnya diatur sebagai berikut. Untuk mereka yang pensiun dengan Family Rate maka maximumnya berjumlah 20 kali faktor gaji untuk satu satu tahun kalender. Bila pensiunnya itu adalah basic rate atau single rate maka batasnya adalah 15 kali dari faktor gaji selama satu tahun kalender. Sekarang ini faktor gaji di Indonesia berjumlah Rp.3,500,000 dihitung untuk 100%. Itu berarti untuk yang mengambil Family Rate maka maximum biaya pengobatan
adalah: 20 x3,500,000 = Rp.70 juta. Dan untuk yang mengambil Single Rate maka biaya pengobatan adalah: 15x3,500,000 = Rp.52,5 juta. Jumlah ini adalah maximum yang boleh didapat oleh pensiunan ketika berobat. Resep Dokter. Berobat dalam hal ini adalah mendapatkan pengobatan dari dokter atau klinik atau rumah sakit yang akan memberikan kwitansi pengobatan. Untuk pembelian obat melalui resep maka resep/copy harus disertakan menjadi bukti bahwa ada obat yang digunakan. Obat Herbal. Saat ini banyak obat tradisional / herbal yang manjur dan menyembuhkan yang diramu melalui akar, daun ataupun minyak. Namun organisasi tidak mempunyai aturan mengganti obat-obat seperti ini. Dengan demikian pengobatan ini tidak mendapatkan penggantian biaya.
Pertanyaan: Mengapa orang Kristen percaya akan Trinity atau Trinitas padahal istilah tersebut tidak pernah terdapat dalam Alkitab? Jawaban: Memang benar, kata dan istilah Trinity/Trinitas tidak terdapat dalam Alkitab, namun kebenaran dan realita Trinity/Trinitas itu bisa anda temukan didalam Kitab Suci tersebut. Sama halnya dengan kata Millennium, dan theokrasi tidak ditemukan dalam
Pijit/Refleksi. Sama halnya dengan pengobatan melalui massage atau pijit, urut dan refleksi. Tak dapat disangkal bahwa melalui pengobatan seperti ini banyak mendapatkan kesembuhan. Untuk pengobatan seperti ini organisasi tidak pula mempunyai peraturan memberikan bantuan. Dengan demikian pengobatan ini tidak mendapatkan penggantian biaya. Berobat di Amerika. Pensiunan yang mengadakan perjalanan atau tinggal di Amerika atau wilayah yang serupa maka penggantian pengobatannya adalah 30% dari kwitnasi pembayaran. Untuk mendapatkan tunjangan pengobatan maka pensiunan harus bekerja diatas 15 tahun. Selanjutnya penggantian biaya pengobatan dibayar per bulan menurut persentasi yang diambil dari jumlah tahun pelayanan. (Pembahasannya dilanjutkan pada penerbitan berikut).
Alkitab, namun semua pelajar Firman Tuhan tidak dapat menolak kenyataan akan adanya keberadaan akan millennium (1000 tahun) dan theokrasi dalam Alkitab, lebih khusus dalam Perjanjian Lama. Bukan kata atau istilah yang dipentingkan, tetapi kebenaran Alkitab itulah yang sangat di utamakan. Kebenaran akan Trinitas pernah diucapkan oleh Yesus Kristus sendiri dalam Matius 28:19, “Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus.” Juga pernah disebutkan oleh para Rasul Tuhan seperti Paulus dalam 2 Korintus 13:13-14 “Kasih
karunia Tuhan Yesus Kristus, dan kasih Allah, dan persekutuan Roh Kudus menyertai kamu sekalian.” Oleh Petrus, 1 Petrus 1:2, “yaitu orang-orang yang dipilih, sesuai dengan rencana Allah, Bapa kita, dan yang dikuduskan oleh Roh, supaya taat kepada Yesus Kristus dan menerima percikan darah-Nya.” Dan Yohanes, “Sebab ada tiga yang memberi kesaksian (di dalam sorga: Bapa, Firman dan Roh Kudus; dan ketiganya adalah satu” (1 Yohanes 5:7). Pertanyaan: Apakah itu berarti kita menghormati dan beribadah kepada tiga tuhan, atau sejenis tuhan dengan tiga kepala?
majemuk. Sehingga mengapa seringkali arti jamak dipakai ketika TUHAN yang berbicara, seperti: 1. “Berfirmanlah Allah: ‘Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burungburung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi.’" (Kejadian 1:26) 2. “Berfirmanlah TUHAN Allah: ‘Sesungguhnya manusia itu telah menjadi seperti salah satu dari Kita.’” (Kejadian 3:22) 3. “Baiklah Kita turun dan mengacaubalaukan di sana bahasa mereka, sehingga mereka tidak mengerti lagi bahasa masing-masing.” (Kejadian 11:7) 4. Yesus, yang adalah Allah pernah berkata, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya kami berkata-kata tentang apa yang kami ketahui dan kami bersaksi tentang apa yang kami lihat, tetapi kamu tidak menerima kesaksian kami.” (Yohanes 3:11) Alkitab juga menggunakan ilustrasi tentang perkawinan, dimana dua orang menjadi satu. Sebuah keluarga yang beranggotakan ayah, ibu, dan anak, tetap di sebut satu keluarga. Sebuah sekolah boleh saja memiliki ratusan murid tapi tetap disebut satu sekolah. Demikian pula dengan Kealahan, ada tiga individu/person, tetapi hanya ada SATU TUHAN.
Jawaban: Bukan, kita tidak beribadah dan menghormati tuhan sejenis itu. Sejauh yang saya tahu, tidak ada orang Kristen yang percaya kepada tiga tuhan, atau tuhan dengan tiga kepala, atau tuhan yang memakai tiga jenis topeng. Hanya ada SATU TUHAN (Efesus 4:5). Dari dahulu Tuhan telah mengatakan dalam Ulangan 6:4, “Dengarlah, hai orang Israel: TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu esa!” Markus 12:29 Yesus berkata, “awab Yesus: "Hukum yang terutama ialah: Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa.” Jadi TUHAN Allah adalah Satu. Sementara itu, kata “GOD” atau “TUHAN Tuhan memberkati, Salam hormat buat anda ALLAH” adalah sebuah kata benda yang memiliki arti pembaca Omega yang setia. –Pdt. Ronell Mamarimbing, AIIAS, Filipina.