EDISI
04 2016
Bergerak Bersama Membangun Semarang
www.semarangkota.go.id
Festival Tari Gambang Semarang
PKK Kelurahan Gemah Dinilai oleh Tim PKK Pusat
Hipertensi Pemicu Komplikasi
Editorial
Semarang Kota Metropolitan Apalah jadinya sebuah daerah tanpa pembangunan, mungkin daerah tersebut akan selalu tertinggal dan bahkan ditinggalkan warganya. Pembangunan daerah adalah suatu proses dimana pemerintah daerah dan masyarakatnya mengelola sumberdaya – sumberdaya yang ada dan bersama sama mengambil inisiatif pembangunan daerah. Oleh karena itu pemerintah daerah beserta partisipasi masyarakatnya dan dengan menggunakan sumberdaya yang ada harus mampu menaksir potensi sumberdaya yang diperlukan untuk merancang dan membangun perekonomian daerah. Pembangunan daerah adalah seluruh pembangunan yang dilaksanakan di daerah dan meliputi aspek kehidupan masyarakat, dilaksanakan secara terpadu dengan mengembangkan swadaya gotong royong serta partisipasi masyarakat secara aktif. Perencanaan pembangunan daerah adalah suatu proses penyusunan tahapan-tahapan pembangunan yang melibatkan berbagai unsur pemangku kepentingan, guna pemanfaatan dan pengalokasian sumber daya yang ada. Sesuai dengan Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 6 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Semarang Tahun 2005-2025, RPJMD Kota Semarang 2016-2021 merupakan tahap ketiga pembangunan jangka panjang daerah Kota Semarang. Sebagaimana diamanatkan dalam Tahapan dan prioritas pembangunan pada RPJPD Kota Semarang
Tahun 2005-2025, bahwa Tahapan dan skala prioritas pembangunan daerah yang ditetapkan mencerminkan urgensi permasalahan yang akan diselesaikan, tanpa mengabaikan permasalahan lainnya. Oleh karena prioritas yang dirumuskan dalam setiap tahapan dapat berbeda-beda, akan tetapi semua itu harus tetap berkesinambungan dari periode ke periode berikutnya dalam rangka pencapaian sasaran pokok pembangunan jangka panjang daerah. Visi RPJPD Kota Semarang Tahun 2005-2025 yang telah ditetapkan adalah “Semarang Kota Metropolitan yang Religius, Tertib dan Berbudaya”. KOTA METROPOLITAN, mengandung arti bahwa Kota Semarang mempunyai sarana prasarana yang dapat melayani seluruh aktivitas masyarakat kota dan hinterland-nya dengan aktivitas ekonomi utama berupa perdagangan, jasa, dan industri serta didukung sektor ekonomi lainnya untuk mewujudkan masyarakat yang sejahtera. Berdasarkan ketentuan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010, Visi dalam RPJMD adalah Visi Kepala Daerah Dan Wakil Kepala Daerah Terpilih yang disampaikan pada waktu Pemilihan Kepala Daerah. Visi dan misi pembangunan Kota Semarang tahun 2016-2021 merupakan penjabaran dari visi dan misi Presiden dan Wakil Presiden yang terangkum dalam kerangka ideologi Tri Sakti dan Agenda Nasional Nawa Cita. Selain itu, visi dan misi pembangunan Kota Semarang tahun 2016- 2021 juga merupakan perwujudan visi dan misi Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Jawa Tengah serta visi dan misi Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Semarang Tahun 2005-2025.Visi dan misi ini akan menjadi arahan pembangunan Kota Semarang selama lima tahun yang akan datang dan terjabarkan ke dalam tujuan dan sasaran pembangunan yang lebih khusus dan terfokus. (*)
DITERBITKAN OLEH : Bagian Humas Setda Kota Semarang | PELINDUNG: Walikota | PEMBINA : Sekda Kota Semarang PENANGGUNG JAWAB/ PEMIMPIN REDAKSI : Kepala Bagian Humas Setda Kota Semarang | REDAKTUR PELAKSANA: Ka Sub Bag Peliputan & Dokumentasi | STAF REDAKSI : Tjahjo, Wulan, Ana, Pitra | Desain Grafis : Ian Narayudha | ALAMAT REDAKSI : Bagian Humas Setda Kota Semarang Jl. Pemuda 148 Semarang Redaksi menerima tulisan & foto-foto seputar kegiatan warga di lingkungan RT, RW, kelurahan dan kecamatan. Kirimkan melalui email:
[email protected] atau kirimkan langsung ke Bagian Humas Setda Kota Semarang, Gedung Moch. Ihsan Lt. 2
Media Semarang | 3
Walikota Semarang Hendrar Prihadi memberikan sambutan di Festival Tari Gambang Semarang
sorotan
DAFTAR ISI
26 Nguri-uri Warisan Budaya Melalui Lomba Seni Tari
39
32 PKK Kelurahan Gemah Dinilai Tim PKK Pusat 4 | Media Semarang
Kesehatan Gigi Terkait dengan Kesehatan Tubuh Secara Keseluruhan
Dampak Buruk Membentak Anak 22
37
Hipertensi Pemicu Komplikasi
38 foto: Dok. buku MBS, Achmad Purwanto
Bau Tanah Ikan Hilang dengan Rempahrempah
Mewujudkan Kota Semarang yang Dinamis dan Bersinergi Media Semarang | 5
sorotan
sorotan
P
erencanaan pembangunan di suatu wilayah memiliki peran yang sangat signifikan dalam mendorong perkembangan wilayah tersebut. Perencanaan pembangunan menjadi dasar atau acuan dalam penyelenggaraan pembangunan di waktu yang akan datang. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, perencanaan pembangunan bertujuan untuk mendukung koordinasi antarpelaku pembangunan, menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi dan sinergi baik antar daerah, antar ruang, antar fungsi pemerintah maupun antara Pusat dan Daerah. Selain itu, perencanaan pembangunan juga bertujuan untuk menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan, pengoptimalan partisipasi masyarakat dan menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara efisien, efektif, berkeadilan dan berkelanjutan. Berdasarkan jangka waktunya, perencanaan pembangunan di Indonesia terdiri dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) yang memuat arahan pembangunan untuk 20 (dua puluh) tahun, Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) yang memuat arahan pembangunan untuk 5 (lima) tahun dan rencana pembangunan tahunan nasional dan daerah. Sebagaimana perencanaan pembangunan di tingkat nasional, perencanaan pembangunan di daerah juga dibagi berdasarkan jangka waktu, yaitu Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) yang memiliki
6 | Media Semarang
jangka waktu perencanaan 20 tahun. RPJPD memuat visi, misi dan arah pembangunan Daerah yang mengacu pada RPJP Nasional. Untuk jangka waktu perencanaan 5 tahun terdapat Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), yang kemudian dijabarkan ke dalam rencana kerja tahunan yang tertuang dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD). Salah satu komponen penting dalam perencanaan pembangunan daerah adalah perencanaan pembangunan lima tahunan yang tertuang kedalam bentuk Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). RPJMD menjabarkan secara detail visi, misi dan program Kepala Daerah terpilih dengan berpedoman pada RPJPD dan memperhatikan RPJM Nasional, memuat arah kebijakan keuangan daerah, kebijakan umum, dan program pembangunan daerah disertai dengan rencana kerja dalam kerangka regulasi dan kerangka pendanaan indikatif. Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 bahwa RPJMD ditetapkan paling lambat 6 (enam) bulan setelah pelantikan Kepala Daerah baru. Dengan diberlakukannya Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah menjadi arah baru dalam penyelenggaraan tata pemerintahan di Indonesia dimana penyelenggaraan tata pemerintahan ditekankan untuk mengimplementasikan otonomi daerah secara luas, nyata dan bertanggung jawab. Sebagai produk hukum terbaru terkait desentralisasi, keberadaan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah semakin memperkuat peran strategis daerah dalam
meningkatkan kontribusinya dalam pemerataan kesejahteraan masyarakat melalui pemerataan pendapatan masyarakat, kesempatan kerja, lapangan usaha, perluasan akses dan peningkatan kualitas pelayanan publik serta daya saing daerah. RPJMD Kota Semarang Tahun 2016-2021 adalah dokumen perencanaan komprehensif lima tahunan, yang selanjutnya digunakan sebagai acuan dalam penyusunan Rencana Strategis (Renstra) SKPD, yaitu dokumen perencanaan SKPD 5 (lima) tahunan yang memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program dan kegiatan pembangunan yang disusun sesuai dengan tugas pokok dan fungsi SKPD serta bersifat indikatif. Setiap SKPD di Kota Semarang selanjutnya menjabarkan Renstra kedalam Rencana Kerja (Renja) SKPD. Dalam siklus perencanaan pembangunan daerah, RPJMD Kota Semarang Tahun 2016-2021 juga menjadi acuan untuk membuat Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Semarang. Sesuai dengan yang diamanatkan dalam UndangUndang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) RKPD menjadi pedoman dalam penyusunan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD). Dengan demikian, RPJMD Kota Semarang Tahun 2016-2021 dapat dikatakan sebagai pedoman bagi seluruh alur pembangunan dan berkaitan dengan seluruh stakeholder di Kota Semarang. Secara geografis, Kota Semarang memiliki posisi astronomis yaitu terletak pada jalur lalu lintas ekonomi Pulau Jawa. Selain itu, berdasarkan posisinya, Kota Semarang memiliki
lokasi strategis sebagai koridor pembangunan di Provinsi Jawa Tengah yang terdiri dari empat simpul pintu gerbang yaitu koridor pantai utara, koridor selatan, koridor timur dan koridor barat. Lokasi strategis Kota Semarang juga didukung dengan keberadaan Pelabuhan Tanjung Mas, Bandar Udara Ahmad Yani, Terminal Terboyo, Stasiun Kereta Api Tawang dan Poncol, yang menguatkan peran Kota Semarang sebagai simpul aktivitas pembangunan di Provinsi Jawa Tengah dan bagian tengah Pulau Jawa, Indonesia. Dalam konteks pembangunan Provinsi Jawa Tengah, Kota Semarang juga merupakan bagian dari rangkaian kawasan strategis nasional KEDUNGSAPUR bersama dengan Kabupaten Kendal, Kabupaten Demak, Kabupaten Semarang, Kota Salatiga, dan Kabupaten Grobogan. Sebagai kota metropolitan, Kota Semarang dalam kedudukannya di kawasan strategis nasional. KEDUNGSAPUR menjadi pusat aktivitas perdagangan dan jasa, industri dan pendidikan. Fungsi inilah yang kemudian berdampak pada perkembangan pembangunan yang ada di Kota Semarang karena sebagaimana yang diketahui,
aktivitas perdagangan dan jasa, industri dan pendidikan menjadi aktivitas yang paling banyak mengundang manusia untuk beraktivitas di dalamnya. Oleh karenanya, Kota Semarang menjadi salah satu kota yang memiliki daya tarik bagi penduduk pendatang untuk beraktivitas di dalamnya. Selain itu, Kota Semarang juga merupakan bagian dari segitiga pusat pertumbuhan regional JOGLOSEMAR bersama dengan Jogjakarta dan Solo. Dalam perkembangannya, Kota Semarang berkembang sebagai kota perdagangan dan jasa dimana perkembangan aktivitas perdagangan (perniagaan) dan jasa menjadi tulang punggung pembangunan dalam rangka mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Sebagai kota metropolitan yang menjadi bagian dari kawasan strategis nasional KEDUNGSAPUR dan segitiga pusat pertumbuhan regional JOGLOSEMAR, pertumbuhan dan perkembangan pembangunan Kota Semarang mengarah ke arah barat, timur dan selatan. Arah pertumbuhan dan perkembangan pembangunan di Kota Semarang dapat dilihat dari perubahan luasan lahan terbangun
yang terus meningkat dari tahun 1999 hingga 2014. Pada tahun 2015 jumlah penduduk sebesar 1.596.036 jiwa, jumlah penduduk yang besar dan berkualitas dapat menjadi modal dasar pembangunan daerah Kota Semarang, namun sebaliknya apabila tidak berkualitas dapat menjadi beban pembangunan. Jumlah penduduk yang besar juga berimplikasi pada peningkatan kebutuhan prasarana dan sarana serta fasilitas perkotaan di Kota Semarang. Disamping itu, jumlah penduduk yang besar juga berimplikasi pada peningkatan kebutuhan perluasan kesempatan kerja atau lapangan kerja. Hal ini harus dapat diantisipasi dan dikelola dengan baik oleh Pemerintah Kota Semarang serta memperhatikan daya dukung dan daya tampung lingkungan. Disisi lain sebaran penduduk Kota Semarang mengarah kearah pinggiran seperti di Kecamatan Pedurungan, Tembalang, Banyumanik dan Ngaliyan. Kecenderungan peningkatan jumlah penduduk akan berdampak langsung pada peningkatan pemanfaatan lahan dan penyediaan infrastruktur di wilayah tersebut. (*)
Media Semarang | 7
PERATURAN DAERAH NOMOR 6 TAHUN 2016
PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 6 TAHUN 2016
TENTANG
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA SEMARANG TAHUN 2016 - 2021
TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA SEMARANG TAHUN 2016-2021 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SEMARANG, Menimbang
Mengingat
PEMERINTAH KOTA SEMARANG TAHUN 2016
:
:
a.
bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 263 ayat (3) dan Pasal 264 ayat (1) dan ayat (4) Undang–Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, perlu menetapkan Peraturan Daerah tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Semarang tahun 2016-2021;
b.
bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu membentuk Peraturan Daerah tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Semarang Tahun 2016-2021.
1.
Pasal 18 Ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
2.
Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kota Besar dalam Lingkungan Propinsi Djawa Timur, Djawa Tengah, Djawa Barat dan Dalam Daerah Istimewa Jogjakarta;
3.
Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851);
Media Semarang | 9
4.
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
5.
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
6.
Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400);
14. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587), sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);
7.
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
15. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1976 tentang Perluasan Kotamadya Daerah Tingkat II Semarang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1976 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3079);
8.
Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
9.
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);
16. Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 1992 tentang Pembentukan Kecamatan di Wilayah KabupatenKabupaten Daerah Tingkat II Purbalingga, Cilacap, Wonogiri, Jepara, dan Kendal serta Penataan Kecamatan di Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Semarang dalam wilayah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Tengah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 89);
10. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4723); 11. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725); 12. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5059);
10 | Media Semarang
13. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389);
17. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaam Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); 18. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593); 19. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614);
Media Semarang | 11
20. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4663);
28. Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang–Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang–Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 199);
21. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 97, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4664);
29. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015 – 2019 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 3);
22. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kepada Pemerintah, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, dan Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kepada Masyarakat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4693); 23. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Uang Negara/Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 83, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4738); 24. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817); 25. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887); 26. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 42, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4828); 27. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2008 tentang Pendanaan dan Pengelolaan Bantuan Bencana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 42, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4828);
12 | Media Semarang
30. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 3 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Provinsi Jawa Tengah Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008 Nomor 3 Seri E, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 9); 31. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 5 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013 2018 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2014 Nomor 5, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 65); 32. Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Kota Semarang Tahun 2007 Nomor 1 Seri E, Tambahan Lembaran Daerah Kota Semarang Nomor 1), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 5 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Kota Semarang Tahun 2013 Nomor 5, Tambahan Lembaran Daerah Kota Semarang Nomor 83); 33. Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pengendalian Lingkungan Hidup (Lembaran Daerah Kota Semarang Tahun 2007 Nomor 2 Seri E, Tambahan Lembaran Daerah Kota Semarang Nomor 2); 34. Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 9 Tahun 2007 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Daerah Kota Semarang (Lembaran Daerah Kota Semarang Tahun 2008 Nomor 3, Tambahan Lembaran Daerah Kota Semarang Nomor 13);
Media Semarang | 13
35. Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 6 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota Semarang Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Kota Semarang Tahun 2010 Nomor 8, Tambahan Lembaran Daerah Kota Semarang Nomor 43); 36. Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 13 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana di Kota Semarang (Lembaran Daerah Kota Semarang Tahun 2010 Nomor 15, Tambahan Lembaran Daerah Kota Semarang Nomor 48); 37. Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 14 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Semarang Tahun 2011 – 2031 (Lembaran Daerah Kota Semarang Tahun 2011 Nomor 14, Tambahan Lembaran Daerah Kota Semarang Nomor 61); 38. Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 7 Tahun 2014 tentang Rencana Induk Sistem Drainase Kota Semarang Tahun 2011-2031 (Lembaran Daerah Kota Semarang Tahun 2014 Nomor 7, Tambahan Lembaran Daerah Kota Semarang Nomor 92); 39. Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 5 Tahun 2015 tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Kota Semarang Tahun 2015-2025 (Lembaran Daerah Kota Semarang Tahun 2015 Nomor 5, Tambahan Lembaran Daerah Kota Semarang Nomor 98). Dengan Persetujuan Bersama, DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DERAH KOTA SEMARANG dan WALIKOTA SEMARANG MEMUTUSKAN: Menetapkan :
PERATURAN DAERAH TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA SEMARANG TAHUN 2016- 2021. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1
Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan: 1. Daerah adalah Kota Semarang; 2. Walikota adalah Walikota Semarang;
14 | Media Semarang
3. Pemerintah Daerah adalah Walikota sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah yang memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah otonom; 4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disingkat DPRD adalah lembaga perwakilan rakyat daerah yang berkedudukan sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah; 5. Perangkat Daerah adalah unsur pembantu Walikota dan DPRD dalam penyelenggaraan Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah; 6. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005 – 2025 yang selanjutnya disebut RPJPN adalah perencanaan pembangunan nasional untuk periode 20 (dua puluh) tahun terhitung sejak tahun 2005 sampai tahun 2025; 7. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015 – 2019 yang selanjutnya disebut RPJMN adalah dokumen perencanaan pembangunan nasional untuk periode 5 (lima) tahun terhitung sejak tahun 2015 sampai dengan tahun 2019; 8. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2005 – 2025 yang selanjutnya disebut RPJPD Provinsi Jawa Tengah adalah dokumen perencanaan pembangunan daerah Provinsi Jawa Tengah untuk periode 20 (dua puluh) tahun terhitung sejak tahun 2005 sampai tahun 2025; 9. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013 – 2018 yang selanjutnya disebut RPJMD Provinsi Jawa Tengah adalah dokumen perencanaan pembangunan daerah Provinsi Jawa Tengah untuk periode 5 (lima) tahun terhitung sejak tahun 2013 sampai tahun 2018; 10. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Semarang Tahun 2005 – 2025 yang selanjutnya disebut RPJPD Kota Semarang adalah dokumen perencanaan pembangunan daerah Kota Semarang untuk periode 20 (dua puluh) tahun terhitung sejak tahun 2005 sampai dengan tahun 2025; 11. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Semarang Tahun 2016 – 2021 yang selanjutnya disebut RPJMD Kota Semarang adalah dokumen perencanaan pembangunan daerah untuk periode 5 (lima) tahun terhitung sejak tahun 2016 sampai dengan tahun 2021; 12. Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Semarang, yang selanjutnya disebut RKPD Kota Semarang adalah dokumen perencanaan pembangunan Kota Semarang untuk periode 1 (satu) tahun; 13. Rencana Strategis Perangkat Daerah, yang selanjutnya disebut Renstra Perangkat Daerah adalah dokumen perencanaan pembangunan Perangkat Daerah untuk periode 5 (lima) tahun terhitung mulai tahun 2016 sampai dengan tahun 2021;
Media Semarang | 15
BAB III 14. Rencana Kerja Perangkat Daerah, yang selanjutnya disebut Renja Perangkat Daerah adalah dokumen perencanaan pembangunan Perangkat Daerah untuk periode 1 (satu) tahun; 15. Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Semarang Tahun 2011 - 2031 yang selanjutnya disingkat RTRW adalah hasil perencanaan tata ruang pada wilayah yang merupakan kesatuan geografis beserta segenap unsur terkait yang batas dan sistemnya ditentukan berdasarkan aspek administratif; 16. Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan.
MAKSUD DAN TUJUAN Pasal 4 (1) Penetapan RPJMD dimaksudkan sebagai dokumen perencanaan dalam Penyusunan Renstra-PD, RKPD, Renja-PD, dan perencanaan penganggaran. (2) Penetapan RPJMD mempunyai tujuan untuk mewujudkan perencanaan pembangunan daerah yang sinergis dan terpadu antara perencanaan pembangunan nasional, provinsi dan kota serta dengan kabupaten/kota yang berbatasan.
17. Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi.
BAB IV
18. Strategi adalah langkah-langkah berisikan program-program indikatif untuk mewujudkan visi dan misi. 19. Program adalah bentuk instrumen kebijakan yang berisi satu atau lebih kegiatan yang dilaksanakan oleh Perangkat Daerah atau masyarakat, dikoordinasikan oleh pemerintah daerah untuk mencapai sasaran dan tujuan pembangunan daerah.
SISTEMATIKA RPJMD Pasal 5 (1) Sistematika RPJMD Tahun 2016-2021 meliputi: a. BAB I
:
memuat latar belakang, dasar hukum penyusunan, maksud dan tujuan, hubungan antar dokumen, serta sistematika penulisan
BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH
b. BAB II
:
c. BAB III
:
a. Visi, Misi, dan Program Walikota terpilih Tahun 2016; dan b. Tujuan, sasaran, strategi, arah kebijakan pembangunan, dan program pembangunan yang akan dilaksanakan oleh Perangkat Daerah, disertai dengan kerangka pendanaan yang bersifat indikatif.
d. BAB IV
:
b. RTRW; dan c. RPJMD Kabupaten/Kota sekitar.
16 | Media Semarang
DAERAH
ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS memuat analisis permasalahan pembangunan dan isuisu strategis pembangunan daerah tahun 2016-2021.
e. BAB V
:
VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN memuat visi, misi, tujuan dan sasaran.
(2) RPJMD berpedoman pada RPJPD dan RPJMN serta memperhatikan : a. RPJMD Provinsi Jawa Tengah;
GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN SERTA KERANGKA PENDANAAN
memuat kinerja keuangan tahun 2010-2015, kebijakan pengelolaan keuangan tahun 2010-2015 dan kerangka pendanaan tahun 2016-2021.
Pasal 3 (1) RPJMD merupakan penjabaran dari :
GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH memuat aspek geografi dan demografi, aspek kesejahteraan masyarakat, aspek pelayanan umum dan aspek daya saing daerah.
Pasal 2 RPJMD merupakan dokumen perencanaan pembangunan daerah sebagai landasan dan pedoman bagi Pemerintah Daerah dalam melaksanakan pembangunan 5 (lima) tahun terhitung sejak Tahun 2016 sampai dengan Tahun 2021 dan pelaksanaan lebih lanjut dituangkan dalam RKPD.
PENDAHULUAN
f. BAB VI
:
STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN memuat strategi dan arah kebijakan pembangunan Kota Semarang Tahun 2016-2021, dan arah kebijakan kewilayahan.
Media Semarang | 17
g. BAB VII :
KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH memuat kebijakan umum yang berisi arah kebijakan pembangunan berdasarkan strategi yang dipilih dengan target capaian indikator kinerja serta program prioritas beserta indikator kinerjanya.
h. BAB VIII :
INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN
YANG
memuat urusan pemerintah dengan Perangkat Daerah terkait disertai program yang menjadi tanggung jawab Perangkat Daerah dan target indikator kinerja pada akhir periode perencanaan yang dibandingkan dengan pencapaian indikator kinerja pada awal periode perencanaan. i. BAB IX
:
:
PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN memuat pedoman transisi dan kaidah pelaksanaan untuk menyusun dokumen perencanaan pembangunan tahun pertama dibawah kepemimpinan kepala daerah pada periode berikutnya (2021-2026).
k. BAB XI
:
(3) Evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi: a. kebijakan perencanaan RPJMD; b. pelaksanaan RPJMD; c. hasil RPJMD. (4) Pelaksanaan pengendalian dan evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah. (5) Tata cara pengendalian dan evaluasi pelaksanaan RPJMD sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dilaksanakan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH memuat penetapan indikator kinerja daerah yang bertujuan untuk memberikan gambaran tentang ukuran keberhasilan pencapaian visi dan misi pada akhir masa RPJMD yang ditunjukkan dari akumulasi pencapaian indikator outcome program pembangunan daerah setiap tahun atau indikator capaian yang bersifat mandiri setiap tahun sehingga kondisi kinerja yang diinginkan pada akhir periode RPJMD dapat dicapai.
j. BAB X
b. pelaksanaan RPJMD.
PENUTUP
(2) RPJMD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sebagaimana tercantum dalam Lampiran merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.
BAB V
BAB VI PERUBAHAN RPJMD Pasal 7 (1) Perubahan RPJMD hanya dapat dilakukan apabila: a. hasil pengendalian dan evaluasi menunjukan bahwa proses perumusan, tidak sesuai dengan tahapan dan tata cara penyusunan rencana pembangunan daerah; b. hasil pengendalian dan evaluasi menunjukkan bahwa substansi yang dirumuskan tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan; c. terjadi perubahan yang mendasar; dan/atau; d. merugikan kepentingan daerah dan nasional. (2) Perubahan yang mendasar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c, meliputi terjadinya bencana alam, goncangan politik, krisis ekonomi, konflik sosial, gangguan keamanan, pemekaran daerah, atau perubahan kebijakan nasional. (3) Merugikan kepentingan daerah dan nasional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d, apabila bertentangan dengan kebijakan daerah dan nasional.
PENGENDALIAN DAN EVALUASI Pasal 6 (1) Walikota melakukan pengendalian dan evaluasi pelaksanaan RPJMD. (2) Pengendalian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:
Pasal 8 RPJMD perubahan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ditetapkan dengan Peraturan Daerah.
a. kebijakan perencanaan RPJMD;
18 | Media Semarang
Media Semarang | 19
WARTA KOTA
Pasal 9 Dalam hal pelaksanaan RPJMD terjadi perubahan capaian sasaran tahunan tetapi tidak mengubah target pencapaian sasaran akhir pembangunan jangka menengah, perubahan target kinerja tahunan ditetapkan dengan Peraturan Walikota. BAB VII KETENTUAN PERALIHAN Pasal 10 Pada saat RPJMD Tahun 2021-2026 belum tersusun, maka penyusunan RKPD Tahun 2022 berpedoman pada RPJMD dan RPJPD serta mengacu pada RPJMD Provinsi Jawa Tengah dan RPJMN.
Hendi, Emil, Dani Sepakat Berkolaborasi Kembangkan daerah - daerah di Indonesia
BAB VIII KETENTUAN PENUTUP Pasal 11 Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kota Semarang. Ditetapkan di Semarang pada tanggal 16 Agustus 2016 WALIKOTA SEMARANG
ttd HENDRAR PRIHADI Diundangkan di Semarang pada tanggal 16 Agustus 2016 SEKRETARIS DAERAH KOTA SEMARANG
ttd ADI TRI HANANTO LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG TAHUN 2016 NOMOR 6 NOREG PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG, PROVINSI JAWA TENGAH: (6/2016).
20 | Media Semarang
R
ibuan pasang mata berada dalam acara Indonesia Smart City Forum (ISCF) 2016 Bandung yang berlangsung di Ballroom The Trans Luxury Hotel Bandung, Sabtu ( 3 / 9 ) menjadi saksi bagaimana Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil, dan Wali Kota Makassar, Ramdhan Pomanto bersepakat untuk saling bersinergi untuk pengembangan Smart City di kota masing-masing melalui Indonesia Smart City Forum. Tidak tanggungtanggung, Menteri Dalam Negeri, Tjahjo Kumolo menjadi saksi dalam kesepakatan tersebut. “Seperti yang saya sudah dibicarakan Kang Emil dan Bang Dani, kami sepakat bila sekarang bukan lagi bicara kompetisi antar daerah atau bahkan kepala daerah, mari kita bangun Indonesia bersama-sama dan saling membantu pengembangan daerah-daerah lain di Indonesia dengan berkolaborasi”, tegas Hendi yang disambut tepuk tangan riuh audiens yang hadir di ruangan tersebut. Menteri Dalam Negeri Tjahjo
Kumolo pun memberi apresiasi terhadap kesepakatan yang dibuat oleh Hendi, Emil, dan Dani. “Memang belum banyak daerah yang menonjol, baru Bandung, Surabaya, Makassar, dan Semarang. Makanya kalau ada penghargaan kan daerahnya itu-itu saja”. Terkait Smart City, Tjahjo mengharapkan kesepakatan ini dapat membuat semakin banyak daerah melahirkan inovasi-inovasi baru berbasis Smart City. Setidaknya ada 4 kesepakatan yang dibuat oleh Hendi, Emil, dan Dani tersebut. Yang pertama yaitu Integrasi konsep dan platform smart city sebagai fondasi Indonesia Smart Nation. Yang kedua, kolaborasi antar pemerintah daerah untuk saling bersinergi dalam pembangun smart city di wilayah masing-masing. Ketiga yakni memfasilitasi peningkatan sinergi ABGC (Academic, Business, Governmenrt, Community) oleh pemerintah guna mewujudkan smart city. Dan yang keempat yakni berbagi pakai aplikasi untuk mempercepat dan mengefisienkan pembangunan smart city melalui
tempat penyimpanan (repository) nasional. Untuk daerah lain yang belum melakukan kesepakatan ini, Wali Kota Semarang mengharapkan bila para kepala daerah bersikap pro aktif. “Ini kan sebuah hal yang positif, jadi tidak ada alasan saya rasa untuk tidak bergabung”. “Semua daerah harus berkomitmen untuk bergerak bersama memajukan Indonesia dengan inovasi-inovasi di daerah masing, dan untuk itu kita harus saling membantu”, tegasnya. Salah satu sistem Smart City milik Kota Semarang yang diapresiasi adalah sistem pelaporan warga bernama LAPOR HENDI. Melalui sistem pelaporan ini, warga dapat langsung melakukan laporan kepada Wali Kota Semarang, bila ditemukan ada kendala atau masalah di Kota Semarang. Dengan sistem tersebut, warga yang ingin melaporkan masalanya hanya perlu mengirim sms ke nomor 1708 dengan format ‘LaporHendi (spasi) Aduan’, atau melalui twitter dengan tagar #LaporHendi. (*)
Media Semarang | 21
WARTA KOTA Menyampaikan bahwa, dari 1.569 posyandu yang ada di kota ini, secara administrasi, Posyandu yang dikelola TP PKK Kelurahan Gemah yang paling baik di kota Semarang, hal ini berdasarkan evaluasi dan monitoring yang dilakukan oleh TP PKK Tk Kota Semarang yang dilakukan secara rutin , Karenanya dirinya bangga PKK Kelurahan Gemah tersebut dapat mewakili Semarang dan Provinsi Jateng dalam lomba tingkat nasional kategori tertib administrasi,” terangnya. Kelurahan Gemah secara
Rombongan Tim Juri Lomba Tertib Administrasi PKK Tingkat Nasional disambut di Kel. Gemah
Ketua Tim Penilai PKK Tk Nasional Ny. Endang Pramono Anung melihat laporan kegiatan posyandu cempaka RW V kel. Gemah
PKK Kelurahan Gemah Dinilai Tim PKK Pusat
P
KK Kelurahan Gemah , Selasa ( 30/8) bertempat di Balai Kelurahan Gemah dinilai oleh Tim Penggerak PKK tingkat Pusat yang dipimpin oleh Ny Endang Nugrahani Pramono Anung dan Ny. Nurhaety dalam lomba Tertib Administrasi PKK Tingkat Nasional dalam rangka Hari Kesatuan Gerak PKK ke 44 dan BBGRM Ke XIII tahun 2016, dalam penilaian ini dihadiri oleh Ny. Sudarli Heru Soedjatmoko selalu Wakil Ketua I Tim Penggerak PKK Propinsi Jawa Tengah. PKK Kelurahan Gemah maju ke Tingkat Nasional setelah sebelumnya melalui seleksi di tingkat Jawa
22 | Media Semarang
Tengah dan berhasil menyisihkan peserta lainnya. Kelurahan Gemah memiliki 12 RW dan 86 RT dengan jumlah penduduk 2842 KK, di kelurahan ini mempunyai 183 Dasa Wisma . Berbagai kegiatan telah dilakukan melalui pokja-pokja yang ada didalamnya antara lain melalui kegiatan kerja bakti baik Jumat bersih maupun Minggu Bersih yang dilaksanakan secara serentak di tiap RT, selain itu juga melakukan kegiatan edukasi pencegahan kekerasan dalam rumah tangga tangga dan penanaman nilai-nilai hukum dalam bermasyarakat dengan melalui permainan simulasi ular tangga. Sedangkan di
kelompok kerja II PKK Kelurahan Gemah mempunyai Rumah Pintar Handayani RW IX dan Pos PAUD di RW V, IX, XI. selain kegiatan yang bersifat edukatif masing-masing RW juga mempunyai potensi industri rumah tangga yang dikelola oleh masing - masing RW antara lain RWI dengan produk unggulan tempe, krupuk dan jamu , sedangkan RW II pembuatan jilbab dan bantal cantik, RW VIII tahu, RW XI produksi krupuk kulit ikan, sedangkan RW XII produksi kue ketawa, jamur krispy dan kripik tahu. Ketua TP PKK Kota Semarang Tia Hendrar Prihadi
Ketua Tim Juri menyapa para Lansia Kel. Gemah Pedurungan
tertib melaksanakan pendataan kelompok PKK Dawis RT, RW yang selalu diupdate sehingga data kelompok valid baik dari aspek kegiatan maupun keanggotaan, melakukan rapat secara rutin baik rapat ini, pleno , rakor PKK maupun rakor pembina yang selalu dihadiri oleh anggota, yang dikelola secara computerized, serta mengoptimalkan penggunaan website Sementara itu ketika menerima Tim Penilai Pusat di gedung PKK Kota Semarang, Ny. Tia
Hendrar Prihadi menjelaskan, selain melakukan evaluasi dan monitoring administrasi PKK se kota Semarang, pengelolaan administrasi PKK Kota Semarang juga sudah dilakukan secara on line sehinggga memudahkan sistem pelaporan oleh masingmasing TP PKK , selain itu pihaknya juga selalu melakukan pembinaan terhadap posyandu melalui kaderkader yang tersebar di seluruh kelurahan. Kader juga melakukan pendampingan terhadap posyandu, melakukan sosialisasi pencegahan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) dan juga lomba pangan sehat . PKK juga melakukan
Ketua TP PKK Kel. Gemah memberikan penjelasan tentang kegiatan PKK di wilayahnya
Media Semarang | 23
WARTA KOTA
KABAR WARGA
Walikota Semarang Raih Penghargaan Kepala Daerah Inovatif
W
Tim Juri melihat administrasi TP PKK Kota Semarang di gedung PKK Kota Semarang
mensosialisasikan anti kekerasan di sekolah dalam masa orientasi siswa di SMA yang ada di Kota Semarang. Diakuinya, program ini cukup efektif dalam menekan angka kekerasan terhadap siswa baru. “Kami juga melakukan koordinasi dengan Pemkot, rumah sakit, Polrestabes untuk peningkatan mutu kader PKK,” tukasnya. Ketua Tim Penilai Endang Nugrahani Pramono Anung menegaskan jika format penilaian lomba kali ini berbeda dengan penilaian tahun-tahun sebelumnya. Nantinya, dari lima nominator lomba, hanya ada tiga juara. “Sebelumnya kelima-limanya selalu mendapat juara. Kali ini hanya juara 1, 2 dan 3 yang akan
24 | Media Semarang
mendapat uang pembinaan dan piagam, juara 4 dan 5 hanya mendapat piagam. Namun kelima-limanya akan kami undang dalam pelaksanaan upacara
puncak PKK di NTB,” tuturnya. Selama melakukan penilaian, tim mengunjungi posyandu, toga, taman pintar dan memanen kolam gizi. (*)
alikota Semarang Hendrar Prihadi kembali mendapatkan penghargaan sebagai Kepala Daerah Inovatif tahun (KDI) 2016 dalam kategori Tata Kelola Pemerintahan karena dianggap memiliki dedikasi, loyalitas serta inovatif untuk kemajuan Kota Semarang. Apresiasi ini didapat Hendi sapaan akrab Wali Kota Semarang karena mampu membawa Semarang sebagai satu-satunya Kota di Indonesia yang terpilih bergabung di Program 100 Resilient Cities atau 100 Kota Tangguh, sebuah program yang diinisiasi oleh Rockefeller Foundation. Setahun sebelumnya, Walikota Semarang juga mendapatkan penghargaan yang sama. Penghargaan Kepala Daerah Inovatif tahun ini diberikan oleh Menteri Dalam Negeri Tjahyo Kumolo, Menteri Desa PDT Eko Putro Sandjoyo, Ketua DPD RI Irman Gusman dan CEO MNC Group Hary Tanoesoedibjo. Penganugerahaan yang bertajuk Kepala Daerah Inovatif 2016 tersebut adalah kali yang ke tiga, dan diselenggarakan di Hotel Intercontinental Dago Pakar Kota Bandung hari Kamis (11/08), sebelum nya di Solo dan Makassar. Perlu diketahui, terdapat 35 kepala daerah yang mendapatkan penghargaan yang Apresiasi yang telah melalui tahapan seleksi yang dilakukan sejak beberapa bulan lalu, melalui proses analisis, observasi, serta reportase lapangan dan dengan pertimbangan melihat faktor bagaimana inovasi ini melibatkan masyarakat dan berbagai himpitan persoalan pembangunan tentu merupakan tantangan bagi kepala
daerah untuk membangun dan meningkatkan kesejahteraan warganya. Berbagai inovasi dilakukan oleh kepala derah ditengah keterbatasan regulasi yang cenderung tidak memberikan ruang untuk inovasi , memerlukan keberanian kepala daerah untuk terus menerus melakukan inovasi agar sasaran pembangunan cepat tercapai.M menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo Dalam sambutannya mengatakan bahwa kepala daerah adalah sumber inspirasi bagi daerahnya, sesuai pesan presiden, inovasi sekecil apapun harus dimiliki seluruh daerah dalam melaksanakan pembangunan, kalau inovasi berkembang dengan baik maka akan mudah membangun konektivitas antar daerah juga sinergitas antar daerah sehingga poros pembangunan seluruh Wilayah akan terangkai,dengan tujuan yang sama. Dibawah kepemimpinan Hendrar Prihadi, Kota Semarang yang
berpenduduk 1,765,396 jiwa terus melakukan inovasi-inovasi sehingga mendapat pujian dari berbagai pihak. Berbagai penghargaan terus mengalir ke kota Atlas, antara lain penghargaan tanda kehormatan Parasamya Purnakarya Nugraha dari Kementrian dalam Negeri ( April 2016), penghargaan The Rising Star dalam acara Indonesia Digital Economy Award yang diselenggarakan Mark Plus bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Infromasi serta Kementrian Dalam Negeri (Mei 2016) , terakhir penghargaan Adipura Kirana Hendi Mengatakan bahwa penghargaan ini justru menjadi tantangan bagi kita semua untuk terus melakukan inovasi , kita tidak boleh puas dengan apa diperoleh ini, banyak hal yang harus dilakukan dalam hal pengelolaan pemerintahan, agar kota Semarang semakin baik dan hebat. (*)
Media Semarang | 25
WARTA KOTA
Nguri-uri Warisan Budaya
Melalui Lomba Seni Tari
S
ebanyak lima belas peserta dari enam belas peserta yang terdaftar mengikuti “Festival Tari Gambang Semarang “ tampil luwes dan menghibur penoton serta pengunjung Ciputra Mal, Selasa (23/8) lalu. Lomba tari “Gambang Semarang” sebagai salah satu warisan budaya asli Semarang yang dihelat kali keempat oleh Dinas Pariwisata & Kebudayaan ( Disbudpar ) Kota Semarang dan bekerjasama dengan Ciputra mal itu, berlangsung meriah
26 | Media Semarang
dan seru. Pasalnya, meski satu peserta tidak hadir, namun lima belas peserta penari muda yang mewakili lima belas kecamatan yang ada di wilayah Kota Semarng tersebut, mampu tampilsempurna membawakan ragam gaya tari Gambang Semarang tanpa mengurangi pakem asli tari yang telah menjadi salah satu ikon resmi Kota Lunpia. Dalam lomba yang dinilai, kekompakan, kostum, gerak tari, dan kepakeman Tari Gambang Semarangan itu, pada akhir lomba telah keluar sebagai juara 1, 2 sampai; 3 yakni, Kecamatan Semarang Utara, Kecamatan, Semarang Timur &; Kecamatan Gunung Pati, mereka berhak mendapat Hadiah piala, piagam
dan uang pembinaan masingmasing sebesar, 5 juta, 4 juta dan 3 juta. Tak hanya itu, tiga peserta terbaik yakni dari kecamatan Gajah Mungkur, Kecamatan Semarang Barat & Kecamatan Tugu juga berhak mendapat hadiah yang sama dengan uang pembinaan sebesar, 2 juta, 1,5 juta dan 1 juta. Masdiana Safitri Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disbudpar) Kota Semarang, selaku penyelenggara, mengaku puas dan bangga, bahwa kali keempat lomba tari warisan budaya tersebut terus mengalami peningkatan. “Bangga dan senang melihat semua peserta lomba yang mewakili masing-masing kecamatanya. Terlebih peserta lombanya banyak didominasi para muda dan pelajar, ini artinya semangat para muda dalam turut melestarikan salah satu seni warisan budaya itu semakin tinggi. Dan kreasi tari tanpa mengurangi pakem aslinya yang dimainkan mereka sangat bagus dan bervariasi terutama kostum dan koreo (gerak tari) nya”. imbuhnya. (*)
WARTA KOTA
Pembangunan Terintegrasi Melalui Semangat Gotong Royong
G
una meningkatkan kualitas kepemimpinan pejabat eselon III di lingkungan Pemkot Semarang, Kantor Diklat Kota Semarang menyelenggarakan Diklat Pim III. Kamis (1/9) Walikota Semarang Hendrar Prihadi berkesempatan menjadi dosen tamu dalam acara tersebut yang berlangsung di Kantor Diklat Kota Semarang Jl. Fatmawati. Walikota dalam pengarahannya memberikan motivasi kepada pejabatpejabat eselon tersebut bahwa pembangunan di Kota Semarang harus mencakup banyak bentuk integrasi. “Integrasi disini bukan hanya secara konsep pembangunan, tetapi juga integrasi dalam pola komunikasi dan proses pembangunan. Dan seluruh bentuk integrasi tersebut
hanya dapat dilakukan bila sedulur-sedulur sekalian memiliki semangat gotong-royong” urainya. Lebih lanjut di katakan Hendrar Prihadi integritas adalah sebuah sistem yang mengalami pembauran hingga menjadi suatu kesatuan yang utuh, dimana terkandung 3 point yakni sistem, pembauran dan suatu kesatuan. Sistem mencakup pola kerja, pembauran dilakukan dengan gotong royong, sedangn suatu kesatuan melibatkab satu tim. “Bila di rangkum menjadi pola kerja dengan gotong royong sebagai suatu tim” tutur Walikota. Ditambahkan Walikota konsep “terintegrasi” dan “semangat gotong royong” menjadi kekuatan kita untuk membuat Semarang melayani warganya menjadi baik juga, hasil daripada
outputnya tersebut adalah merupakan output kita bersama. Contohnya: pembangunan jalan raya pada saat jalan dibangun sebaiknya harus ada koordinasi dengan SKPD terkait. Entah itu Dishubkominfo, Dinas Bina Marga, Satpol PP, maupun Pak Camat yang berwenang diwilayah jalan tersebut. “Pak Camat di wilayah tersebut tanpa disuruh harus aktif menanyakan ke Bina Marga selaku pembangun jalan seperti jalan ini akan dibuat seperti apa, spesifikasi seperti apa, dll. Kemudian mengecek langsung dilapangan, bila tidak sesuai berani menegur penggarap proyek tersebut” tandas Walikota. Walikota menekankan Kota Semarang harus menjadi Kota pintar dan kota tangguh. Kota pintar disini maksudnya kota yang kemajuan teknologi informasinya harus kita optimalkan dan maksimalkan sehingga menjadi smart city, yang mengedepankan mengedepankan kemampuan yang dimilikinya untuk melayani dengan lebih cepat dan lebih baik lagi. Sementara Kota tangguh adalah kota yang pembangunannya berwawasan lingkungan, artinya semua problem/ persoalan kota baik rob, banjir maupun kemacetan tidak mengeluh dengan problem iti, namun kita mengajak warga masyarakat untuk bisa keluar dari persoalan tersebut dan tetap menjadi warga yang tangguh. (*)
Media Semarang | 27
WARTA KOTA
WARTA KOTA
Pemkot Siapkan Jalan Akses ke Bandara Melalui Jalan Madukoro
Walikota Hadiri Jalan Sehat & Vaksinasi Gratis Hepatitis B Bareng Warga Ngesrep
m P
emkot Semarang tengah menyiapkan jalan akses menuju Bandara Ahmad Yani yang saat ini diperluas. Selain lewat Jalan Siliwangi dan Puri Anjasmoro, menuju bandara juga dapat melalui Jalan Madukoro, Krobokan, Semarang Barat. Jalan Madukoro ini langsung tersambung di pintu masuk bandara yang terletak di PRPP. Saat ini, pemkot tengah menaikkan Jembatan Madukoro sekitar satu meter. Nantinya, di sepanjang jalan Madukoro yang sering terkena rob juga akan ditinggikan. Kepala Bidang Pemanfaatan Jalan dan Jembatan Dinas Bina Marga Kota Semarang, Sukardi menjelaskan, untuk jembatan sudah dibangun. Namun peningkatan kualitas jalan Madukoro, baru akan dilakukan tahun depan. Harapannya, saat terminal penumpang selesai dibangun dan dioperasionalkan,
28 | Media Semarang
Foto: Hendra Setiawan
ada jalan akses yang lebih baik.”Kemungkinan, untuk akses ke kota, kami lewatkan Jalan Madukoro. Kalau lewat Puri Anjasmoro, terlalu padat, dan ada pertokoan dan sekolah. Dikhawatirkan, akses ke bandara akan terhambat. Untuk jalan Madukoro akan diperbaiki tahun depan,”sambung Sukardi. Jalan Gondowono, Panggung Kidul, Semarang Utara sebagai salah satu akses ke Bandara juga akan diperbaiki. Adapun Detail Engineering Design (DED) dan Amdal sudah dilaksanakan. Kini tinggal menyelesaikan proses Land Acquisition Resettlement Action Plan Land (Larap). Nantinya, imbuh Sukardi, juga akan dibangun jembatan dan jalan melingkar di lahan Semarang Indah tersebut. Jalan tersebut tersambung ke kantor-kantor Dinas Provinsi Jateng. Karenanya, jalan menuju ke perluasan Bandara Ahmad Yani
juga semakin banyak. Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi menambahkan, pemkot mendukung proyek perluasan bandara. Salah satunya penataan ruas jalan menuju fasilitas umum(fasum) dan fasilitas sosial (fasos) di kawasan pengembang. Jalan menuju bandara tidak boleh ada hambatan. Pemkot juga akan mendukung ketersediaan lahan seluas 1,8 ha, sebagai pendukung bandara.Prinsipnya, kami mendukung percepatan proyek pembangunan bandara ini. Setelah akeses jalan selesai, operasional terminal baru pada April 2018,”ujarnya. Saat ini, Angkasa Pura tengah menyelesaikan jalan akses ke bandara yang sempat terputus di dekat PRPP. Hal itu menjadi bagian dari paket 2 perluasan bandara. Rencananya, pembangunan kembali akses masuk di lahan milik pemkot tersebut akan rampung akhir tahun ini. (*)
ewujudkan kota yang sehat dan masih dalam rangka HUT Republik Indonesia yang ke 71 Walikota Semarang Hendrar Prihadi hadir dan mengikuti kegiatan “Jalan Sehat dan Vaksinasi Hepatitis B gratis terhadap 500 orang” yang digagas oleh warga wilayah RW VII, Kelurahan Ngesrep Kecamatan Banyumanik Semarang, Minggu (28/08). Tampak hadir dalam acara tersebut perwakilan dari SKPD terkait, segenap MUSPIKA serta masyarakat di kelurahan Ngesrep. Ketua panitia, Herry Jagad melaporkan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk syukur seluruh warga di Ngesrep terhadap Bangsa Indonesia yang sudah merdeka ke 71 dan untuk mengisi kemerdekaan dengan kegiatankegiatan yang akan membawa
kemajuan warga Kota Semarang dan sebagai rakyat Indonesia. “Kegiatan ini adalah kerjasama yang apik dari warga. Dalam memperingati HUT RI ke 71 berbagai macam lomba diadakan dari warga untuk warga, seperti bidang kesehatan dari rumah bebas jentik, rumah sehat dari lomba bayi dan senam lansia. Kemudian yang terpenting adalah kegiatan bakti sosial yang merupakan sumbangan dari warga untuk menyehatkan dirinya. Bakti sosial ini diikuti 533 warga kelurahan Ngesrep untuk memeriksakan secara aktif secara dini ada tidaknya hepatitis B dan kanker usus besar” katanya. Sementara itu Walikota Semarang Hendrar Prihadi dalam sambutannya mengatakan bahwa perayaan HUT RI ke 71 di Kelurahan Ngesrep ini adalah
paling “jooos”. “Karena selain diadakan jalan sehat, lomba-lomba tetapi ada yang kadang-kadang kita lupa, yaitu ada yang namanya deteksi dini penyakit hepatitis B. Program ini sungguh luar biasa, Inya Allah akan kita tiru sebagai pilot project atau percontohan untuk daerah lain supaya Kota Semarang terbebas dari hepatitis B.” sambutnya. Hendi sapaan akrab Walikota Kota Semarang berjanji bahwa Pemerintah Kota Semarang akan ikut membantu dalam vaksinasi dalam satu gelombang ke depan, selain itu Hendi juga mengajak warga Ngesrep untuk kompak dalam membangun Kota Semarang. Agar Kota ini menjadi lebih baik, lebih kompak dan lebih hebat. (*)
Media Semarang | 29
KABAR WARGA
KABAR WARGA
Pasar Tiban Stadion Diponegoro
Bebas dari Preman dan Pungli
Gali Potensi Siswa Lewat Pentas Seni dan Bazaar
P
asare resik rejekine apik (pasarnya bersih, rejekinya baik). Demikian ungkapan yang dipegang teguh oleh Paguyuban Pekerja Kreatif Lapangan (PPKL) Minggu Pagi Stadion Diponegoro. Sudah hampir tiga tahun Suthahyo Tunggal Rino (46) mengetuai PPKL yang beranggotakan 1225 pedagang. Mereka yang berdagang di pasar ini sebagian besar adalah pedagang pindahan dari Taman KB dan Simpang Lima. Hampir semua kebutuhan rumah tangga, mainan anak-anak, mebel, barang-barang antik, baju, sandal, balon, dan celana, semuanya diperdagangkan di pasar tersebut.”Semua barang yang dijual di sini laku keras dan pembelinya ramai”, tutur Tatik (43), pedagang sandal dan balon di pasar tersebut. Ia dan beberapa pedagang lainnya merasa puas dengan
30 | Media Semarang
penataan dari PPKL dan pemerintah kota Semarang yang telah memberi mereka kesempatan lagi untuk berdagang.”Para pedagang di sini hanya ditarik uang kebersihan dan keamanan Rp 4000,-, uang lainnya tidak ada,”tegas Rino. Preman dan pungutan liar sudah tidak ada. “Bahkan pencopet pun tidak ada yang berani di sini”, tutur Bobby, salah seorang koordinator keamanan PPKL. Pedagang bebas berjualan asal lapor dan mengikuti aturan sebagai anggota PPKL. Selain keamanan, kebersihan area dari sampah pun juga diperhatikan.”Ada lima petugas kebersihan yang disiapkan untuk membersihkan seluruh area pasar tiban,” tegas Suminah (50), petugas kebersihan PPKL. Dengan kondisi semacam ini, tentu para pengunjung semakin betah dan nyaman untuk datang
ke pasar tiban. Tyas (25), ibu muda yang mengantar putrinya Kanaya(4) sangat senang bisa mengajak si kecil bermain dan menikmati jajanan yang ada di sana.”Di pasar ini mainannya banyak dan harga barang-barangnya murah,”jelasnya. Selain murahnya harga, para pengunjung juga mendapat bimbingan dan imbauan dari pengurus PPKL yang selalu bertugas di pos informasi. Setiap beberapa menit sekali, informasi disampaikan melalui empat pengeras suara yang dipasang di seluruh area pasar tiban. “Pengunjung jumlahnya sangat banyak, ada 5000 orang bahkan lebih yang datang ke pasar ini. Mereka harus mendapat panduan biar semakin tertarik dan tentunya merasa aman dan nyaman,”papar Rino. (*)
U
ntuk melatih sekaligus mengembangkan kemampuan siswa, SMP 24 menggelar lomba pentas seni warna-warni kreasi negeri dalam rangka menggali potensi diri, Sabtu (16/4). Acara berlangsung di sekolah di Jl Pramuka 1 itu, merupakan agenda kesembilan. “Siswa-siswi dilatih agar berani tampil di atas panggung. Potensi berwirausaha mereka juga digali lewat bazaar,” kata Kepala SMP 24, Puryadi. Panitia memilih menggelar pentas seni dan bazaar secara bersamaan untuk membuat anak tidak cepat bosan. “Kalau hanya pentas seni saja siswa-siswi kurang tertarik, mereka perlu kegiatan lainnya yang bermanfaat dan ikut serta berpraktik kewirausahaan,” kata Wakil Kepala Sekolah bidang Kurikulum, Kumaedi. Bazaar untuk siswa tersebut
sengaja dilombakan untuk memacu mereka menampilkan potensi kewirausahaan. “Pada masa sekarang dan masa yang akan datang, kita tidak boleh hanya menjadi para pencari kerja, tetapi harus bisa menjadi pencipta lapangan pekerjaan,” kata Ketua Panitia Istifaiyah saat memberi sambutan pembukaan. Guru yang mengampu mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) ini bahkan mendorong setiap kelas berkreasi menjual aneka jajanan yang layak dikonsumsi. Ada 750 siswa yang berpartisipasi dalam acara ini. Semua biaya untuk mengisi stan diperoleh dari uang kas yang mereka kelola bersama wali kelas. Karena itu, nama panggilan wali kelas-wali kelas pun digunakan sebagai nama stan di bazaar tersebut. “Panitia di sini hanya menyediakan tempat dan meminta setiap kelas mengkonfirmasi menu
apa saja yang akan dijajakan. Semua kembali pada kreativitas masing-masing kelas, karena stanstan ini juga dilombakan,” kata guru yang juga menjabat Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan ini. Dalam pentas seni, ada beberapa jenis kegiatan ekstrakulikuler di sekolah itu yang ikut ditampilkan, antara lain band, rebana, tari tradisional, tari kreasi modern, dan paduan suara. Guru-guru juga tidak duduk diam menyaksikan acara itu. Mereka ikut pentas dengan menampilkan atraksi rebana. Kegiatan itu juga dimeriahkan penampilan tunggal atlet juara senam lantai tingkat nasional 2015, Deby Salimah. Aksi siswi kelas VIII itu berhasil membuat seluruh penonton berdiri dan berkerumun mengintarinya, bahkan hingga di dekat panggung. (*)
Media Semarang | 31
KABAR WARGA
KABAR WARGA
Kenakan Daster, Para Ketua RT Singosari Ikuti Lomba Memasak
R M
asih dalam rangka memeriahkan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia ke 71, warga Singosari, RW VI, Kelurahan Pleburan, Kecamatan Semarang Selatan, Kota Semarang, Minggu pagi (4/9) menggelar berbagai hiburan bagi masyarakat. Rangkaian kegiatan lomba yang di gelar di antaranya jalan sehat, merangkai kata-kata, merias sayur dan memasak nasi goreng. Dalam kegiatan itu hanya satu lomba yang hanya di ikuti orang tertentu, dan hanya diikuti pejabat kewilayahan atau di kenal dengan Pak RW dan Pak RT. Lomba yang dikhususkan seperti lomba memasak nasi goreng “Merdeka”, dan hanya diikuti Ketua RW VI dan seluruh Ketua RT dilingkungannya. Tidak hanya memasak nasi goreng saja Ketua RW dan para Ketua RT juga di wajibkan dengan berpakaian ibuibu, sehingga menambah kemeriahan rangkaian HUT Kemerdekaan ke 71
32 | Media Semarang
Republik Indonesia yang sempat mengundang tawa para penonton. Menurut Fitriadi Biwana juri perlombaan itu, untuk bumbu standart dengan variasi sendiri Sementara untuk kriteria juara nasi goreng , cita rasa, kecepatan, kerapian dan nilai ekonomis yang bakal memenangkan lomba. “Untuk batasan harga belanja hanya Rp10.000, yang enak belum tentu menang karena harus di ukur dengan nilai ekonomisnya,” ujarnya. Meski Hari kemerdekaan telah berlalu, bukan berarti bagi warga dilingkungan RW VI Kelurahan Pleburan berhenti memeriahkan HUT Kemerdekaan RI ke 71, tetapi masih memiliki rangkaian kegiatan cukup meriah itu. “Warga tidak ada henti-hentinya menyongsong Hari Kemerdekaan
Ajak Pelajar Asing Kenali Budaya Indonesia
otary Club Semarang Kunthi mengajak pelajar asing asal Belanda dan Amerika mengenal budaya Indonesia. ”Kami mengajak pelajar untuk lebih mengenal budaya Indonesia. Mereka akan tinggal di kota Semarang untuk belajar dan mengenal lebih dalam budaya yang ada disini,” tutur Presiden Rotary Club Semarang Kunthi, Dyah Anggraeni saat Welcome Party di Resto Seoul Palace Jalan Pandanaran, belum lama ini. Dyah menuturkan, program tersebut merupakan implementasi dari Rotary Youth Exchange Program (REY) atau program pertukaran pelajar yang diselenggarakan Rotary International. Setiap tahun REY memberikan
Republik Indonesia, meneruskan citacita para lelulur kita dengan semangat patriotisme kita, “ tutur Subrandinah warga setempat. Menurutnya, untuk perayaan HUT Kemerdekaan ke 71 Republik Indonesia, tidak hanya dilakukan sebelum atau pas tanggal 17 saja, setelahnya masih bisa hingga mampu memperlihatkan kemeriahan di lingkungannya. “Untuk Kemerdekaan seterusnya di dalam hati kita jiwa kita roh kita tidak dengan kegiatan positif dan tetap semangat,” ujarnya. (*)
kesempatan kepada para remaja berusia 15-18 tahun di seluruh dunia untuk saling mengunjungi dan merantau ke negara lain. Mereka akan tinggal selama satu tahun dalam lingkungan yang sama sekali berbeda dari keseharian mereka sebelumnya. Prakarsa ini kali pertama diselenggarakan pada 1929 yang dimulai oleh Rotary Club of Copenhagen. Saat itu baru melibatkan negara Eropa saja. Kemudian, berkembang ke sejumlah negara di seluruh dunia. ”Kami meyakini program ini merupakan cara terbaik untuk saling mempromosikan dan saling mengerti kebudayaan antar bangsa. Diharapkan pengalaman tinggal di negara lain ini akan menyemai perdamaian dan saling pengertian antar bangsa,” katanya.
Terhitung saat ini REY telah mengirim lebih dari 8.000 siswa setiap tahun meliputi 62 negara. Sementara untuk, Rotary Club Semarang Kunthi per tahun mengirim sekitar 3-4 pelajar. Kali ini, ia menerima pelajar dari Amerika dan Belanda. Mereka akan tinggal selama 10 bulan dan bersekolah di SMA 3 dan SMA Sint Louis Semarang. Pihaknya berharap program tersebut dapat memberi kesempatan remaja berinteraksi dengan masyarakat di negara lain. Mereka juga dapat memperluas pengetahuan dan memperkaya wawasan berpikir serta meningkatkan kemandirian karena harus berpisah dari orang tua dan tinggal dengan orang tua dari negara lain. (*)
Media Semarang | 33
KE-
KELUARGA
cerdas. Sementara faktanya, anak yang cerdas adalah yang memiliki banyak sambungan antara sel otak yang satu dengan sel otak lainnya, bukan yang sel-sel otaknya terputus dan berantakan akibat sering kena marah orang tuanya!
Orang Tua Salah Kaprah
Dampak Buruk Membentak Anak Bentakan sama halnya dengan tamparan, yang menciptakan kejutan dan situasi tak nyaman.
M
embentak anak, sepertinya sudah menjadi kebiasaan sebagian orang tua baik dulu hingga sekarang. Orang tua seringkali dibuat jengkel saat melihat anak melakukan kesalahan atau tidak patuhan. Secara refleks, karena emosi, orang tua sering bermaksud ‘menasihati’, tapi tak jarang penyampaiannya dengan nada tinggi. Kebiasaan ini juga lebih sering dilakukan oleh orang tua
34 | Media Semarang
yang temperamental. Yang menjadi pertanyaan besar saat ini adalah, efektifkah menasihati anak dengan bentakan? “Tentu tidak, sebab kalau anak terlalu sering dibentak, maka ia bisa tumbuh menjadi pribadi yang minder, tertutup, bahkan pemberontak. Ia pun bisa menjadi temperamental dan meniru kebiasaan orang tuanya, suka membentak,” ujar Psikolog Dra
Emiliana Primastuti MSi menjawab pertanyaan tersebut
Bentakan Merusak Sel Otak Di dalam dunia medis ternyata bentakan juga berakibat tidak baik bagi perkembangan anak, adalah Lise Eliot, PhD, seorang Neuroscientist di Chicago Medical School dalam bukunya What’s Going On in There? How the Brain and Mind Develop in The First Five Years of Life, yang menceritakan sebuah fakta yang begitu mencengangkan. Ia melakukan penelitian perkembangan otak terhadap bayinya sendiri. Lise memasang seperangkat alat khusus di kepala bayinya yang
Seringkali orang tua baru bertindak ketika kesalahan telah dilakukan oleh anak. Bukan mencegah, mengarahkan, dan membimbing sebelum kesalahan terjadi. Seharusnya orang tua mempertimbangkan tingkat perkembangan kejiwaan anak, sebelum membuat aturan. Jangan menyamakan anak dengan orang dewasa. Psikolog yang juga dosen di Fakultas Psikologi Universitas Katolik (Unika)Soegijapranata ini masih berusia 9 minggu. Alat itu dihubungkan dengan kabel-kabel komputer agar dia bisa melihat pertumbuhan sel otak anaknya melalui layar monitor. Saat bayinya bangun, dia memberikannya ASI. Ketika bayinya minum ASI, Lise melihat gambargambar sel otak anaknya di layar monitor sedang membentuk rangkaian yang indah. Nah, ketika sedang asyik menyusui, tiba-tiba bayi Lise menendang kabel komputer. Si ibu sontak kaget dan berteriak, “No!”. Ternyata teriakan si ibu membuat bayinya kaget. Saat itu juga, Lise melihat gambar sel otak anaknya di layar monitor terus menggelembung seperti balon, semakin membesar dan akhirnya pecah. Selanjutnya, terjadi perubahan warna yang menandai kerusakan sel. Apa yang dilakukan oleh Lise Eliot telah membuktikan kepada kita semua betapa emosi yang tidak terkontrol akan berdampak negatif pada perkembangan otak anak-anak kita. Tak bisa dipungkiri setiap orang tua pasti ingin memiliki anak yang
menjelaskan orang tua hendaknya menyadari bahwa dunia anak jauh berbeda dengan orang dewasa. Jadi, ketika menetapkan apakah perilaku anak dinilai salah atau benar, patuh atau melanggar, jangan pernah menggunakan tolok ukur orang dewasa. Harus diakui, orang tua yang
habis kesabarannya sering membentak dengan kata-kata yang keras bila anak-anak menumpahkan susu di lantai, terlambat mandi, mengotori dinding dengan kaki, atau membanting pintu. Sikap orang tua tersebut seperti polisi menghadapi penjahat. “ Sebaliknya, orang tua sering lupa untuk memberikan perhatian positif ketika anak mandi tepat waktu, menghabiskan susu dan makanannya, serta memberesi mainannya. Padahal seharusnya, antara perhatian positif dengan perhatian negatif harus seimbang,” tutur psikolog yang akrab disapa Ima ini.
Hanya Menanamkan hal Negatif Anak-anak yang sering diberi perhatian negatif, ujar Ima apalagi dengan teguran keras atau bentakan, akan mudah tertekan jiwanya. Dengan begitu secara tidak sadar orang tua telah menanamkan banyak hal negatif pada anak. Banyak dampak buruk yang bisa di terima anak dalam perkembangannya. keseringan memarahi anak di usia tumbuh kembang bisa berdampak pada dua hal. Pertama bisa menyebabkan anak menjadi pasif karena akan selalu memilih lebih baik diam daripada dimarahi, dan kedua bisa membuat anak malah memberikan respon melawan. Anak-anak yang sering kena marah cenderung akan berpikir bahwa penyebab dia dimarahi adalah karena melakukan kesalahan. Semakin sering anak dimarahi, maka semakin kuat opini pada diri anak bahwa semua tindakannya adalah salah. Ujungujungnya, anak akan kehilangan kepercayaan pada diri sendiri, takut melakukan hal-hal baru dan sebagainya. Selain itu, tekanan mental atau depresi, bisa saja terjadi pada anak yang sering sekali dimarahi. Anak akan menjadi pemurung, jarang tertawa dan kurang bahagia. Malah, pada beberapa kasus, anak akan cenderung pemarah dan gemar melakukan tindakan kekerasan, baik secara fisik
Media Semarang | 35
KESEHATAN
KESEHATAN
ataupun verbal. Hal ini akan terjadi hingga masa dewasanya kelak. Anak juga bisa mengalami trauma jika keseringan kena marah, apalagi jika kekerasan verbal yang terjadi disertai dengan pemberian julukan (labelling) yang kasar atau tidak pantas seperti “anak nakal”, “anak bodoh”, “anak tidak berguna”, “anak kurang ajar” dan julukanjulukan negatif sebagainya. Trauma menyebabkan anak akan kehilangan inisiatif untuk mengatasi setiap permasalahan yang dihadapinya. Sebuah penelitian lain mendapatkan kesimpulan bahwa mendisiplinkan anak melalui kata-kata juga bisa memengaruhi pertumbuhan mereka. Meskipun orang tua dekat dengan anak, ucapan yang kasar dan teriakan yang dilontarkan bisa meningkatkan risiko depresi dan perilaku buruk pada anak. Berteriak justru sama buruk dan kejamnya seperti memukul anak. Perlakuan tersebut bisa membuat anak semakin berperilaku buruk dan bisa mengalami masalah emosional seperti depresi dan trauma. Sungguh sulit membayangkan seorang anak di masa-masa kecilnya sudah kehilangan kepercayaan diri, mengalami depresi atau trauma, akibat ulah orang tuanya sendiri! Karena itu, mulai saat ini berhentilah selalu marahmarah pada anak Anda!. (*)
36 | Media Semarang
Kesehatan Gigi Terkait Kesehatan Tubuh Secara Keseluruhan
Tumbuhkan Rasa Patuh Tanpa Membentak
B
Jelaskan pada anak dengan bahasa yang ia mengerti, mengapa suatu hal diperintahkan dan hal lain dilarang. Jangan sekali-sekali memberi keterangan dusta dalam hal ini.
setelah anak patuh, orang tua tidak menepati janjinya. Itu berarti orang tua berdusta, dan bisa jadi anak tidak akan percaya lagi pada orang tuanya. Kedustaan seperti ini harus dihindari. Selain itu, orang tua juga sering menakut-nakuti anak dengan sesuatu yang seharusnya berguna baginya. Itu dilakukan karena ingin anaknya segera memenuhi perintah mereka. Misalnya menakut-nakuti anak dengan dokter, suntikan dan sebagainya. Ketakutan anak pada hal-hal tersebut bisa terbawa hingga ia dewasa.
Perintahkan sebatas kemampuannya
Jangan bertentangan dengan naluri anak
entakan tidak efektif untuk menumbuhkan kepatuhan, bahkan berpengaruh negatif bagi kepribadian anak, lalu bagaimanakah cara yang baik untuk menumbuhkan kepatuhan? Berikut adalah beberap tips yang bisa diterapkan.
Beri penjelasan pada anak
Perintah di luar kesanggupan dan kemampuan anak justru bisa menyebabkan krisis syaraf (neurotic) dan buruk perangai. Ada pepatah mengatakan, “Jika engkau ingin ditaati, maka perintahkanlah apa yang dapat dipenuhi.” Sebaiknya perintah itu dibagibagi dan tuntutan pelaksanaannya pun bertahap. Untuk mengetahui sampai di mana batas kemampuan anak sesuai perkembangan usianya, diperlukan pengetahuan tersendiri. Sebaiknya orang tua memahami perkembangan anak ini.
Tidak berdusta atau menakutnakuti Kadang orang tua mengatakan akan membelikan ini atau itu jika anak mematuhi perintahnya, tapi ternyata
Naluri adalah kekuatan terpendam dalam diri manusia yang mendorongnya untuk melakukan beberapa pekerjaan tanpa berlatih terlebih dahulu. Janganlah orang tua melarang anak bermain, atau membongkar dan memasang sesuatu. Jangan pula melanggar kebiasaan anak kalau tidak ingin mereka menggunakan jerit tangis sebagai senjatanya. Lebih baik naluri itu diarahkan sedemikian rupa sehingga anak bisa mengatur dirinya sendiri. Pemberian ‘masa terbatas’ juga dapat dilakukan agar anak bisa mengatur jadwal kegiatannya sendiri, dan akan sangat menolong untuk melatih anak disiplin waktu. Selain itu mereka merasa dianggap mampu untuk mengatur dirinya sendiri tanpa harus didikte begini dan begitu.
M
emperhatikan kesehatan gigi berarti juga memperhatikan kesehatan tubuh secara keseluruhan. Menurut Dr drg Trijani Suwandi Sp Perio dari Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) Jakarta, kesehatan gigi dan gusi mempunyai kaitan erat terhadap penyakit antara lain Stroke, Diabetes dan Jatung yang merupakan penyebab kematian tertinggi di Indonesia. “Selain kesehatan gigi dan kaitan dengan kesehatan lainnya, dari hasil penelitian menyebutkan 70 persen dari bayi lahir prematur dilahirkan dari ibu yang mempunyai masalah gigi dan gusi,” kata Trijani saat menjadi narasumber Seminar Kesehatan Gigi dan Mulut Serta Bakti Sosial di SMA Kebon Dalem Semarang. Dari hasil penelitian sambungnya, cairan ketuban dari
bayi yang dilahirkan prematur kandungannya sama dengan cairan kuman gigi. Angka 70 persen itu besar sekali sehingga perlu diperhatikan bagi remaja laki-laki maupun perempuan, dimana sebagai persiapan jika mereka setelah menikah kelak. “Bagaimana menjaga kesehatan gigi dan gusi, di antaranya makan makanan yang banyak mengandung serat, kurangi manis-manis dan banyak minum air putih. Juga tidak lupa menggosok gigi minimal dua kali sehari, setelah sarapan dan sebelum tidur malam,” tuturnya. Kepala SMA Kebon Dalem Thio Hok Lay SSi menyatakan, memilih tema kesehatan gigi karena mitra sekolah beberapa diantaranya dokter gigi yang mempunyai jaringan dengan PDGI. Seminar ini juga dapat terselenggara, hasil kerja sama dengan BPJS yang
menjelaskan biaya kesehatan tidak akan mahal jika menjadi peserta BPJS Kesehatan. “Seminar ini untuk semua warga sekolah, siswa, guru dan karyawan. Narasumber tidak hanya bicara kesehatan gigi tetapi juga kesehatan lainnya secara utuh,” tambah Thio. Harapannya ketika gusi dan gigi warga sekolah ini sehat, akan terbawa pada kebiasaan mereka hidup sehat. Diantaranya merawat gigi dan gusi dengan baik. Sementara itu siswi kelas XII Bahasa SMA Kebon Dalem Nita Sheila menyatakan, kegiatan ini bagus dan menambah pengetahuan serta wawasannya. Ia menjadi semakin tahu tentang kesehatan gusi dan gigi serta memeriksakan gigi tidak hanya saat sakit saja tetapi secara rutin setiap enam bulan sekali ke dokter gigi. (*)
Media Semarang | 37
KESEHATAN
WIRAUSAHA
Bau Tanah Ikan Hilang dengan Rempah-rempah
Hipertensi
Pemicu Komplikasi
S
ESEORANG yang mengalami tekanan darah yang sangat tinggi bisa mengalami gejala seperti sesak napas, sakit kepala berkepanjangan, bahkan hingga mimisan. Juga pandangan yang kabur hingga pengelihatan ganda. Hal tersebut bisa mengarah pada gejala hipertensi. Hipertensi yang tanpa penangan serius dapat menyebabkan komplikasi serius, seperti stroke dan penyakit jantung. Dokter spesialis penyakit dalam RS Columbia Asia Semarang Dr Witjitra Darmana Samsuria SpPD mengatakan, hipertensi adalah tekanan darah yang lebih tinggi dari nilai rujukan. Rujukan adalah batas atas (sistolik) di bawah 140 mmHg dan batas bawah (diastolik) di bawah 90 mmHg. Namun saat ini bila seseorang memiliki tekanan darah sistolik di antara 130-140 mmHg dan diastolik di antara 85- 90 mmHg, maka itu sudah dapat disebut prehipertensi. Hipertensi merupakan diagnosa seumur hidup, maka penanganannya harus seumur hidup. “Pengelolaan pola hidup dan diet rendah garam menjadi salah satu tonggak utama,” katanya. Survei pada 2010, menyebutkan hipertensi yang dulunya banyak diderita oleh masyarakat negara maju, sekarang bergeser ke masyarakat negara kurang berkembang. Faktor edukasi menjadi yang paling utama, di mana di negara maju edukasi tentang
38 | Media Semarang
hipertensi banyak diinformasikan dan para penduduknnya pun banyak yang sadar menjalankan informasi edukasi tersebut. “Tingkat kesadaran di negara maju lebih tinggi. Usia harapan hidup juga meningkatkan insidensi penderita hipertensi,” ungkapnya. Risiko yang ditimbulkan oleh hipertensi salah satunya adalah ke pembuluh darah yang strukturnya berubah. Bila yang terkena pembuluh darah di area jantung, maka akan terjadi penyakit jantung iskemik. Bila terjadi di area otak akan terjadi kelainan pembuluh darah di otak seperti stroke. ”Jika di pembuluh darah mata maka bisa tejadi kebutaan, jika terjadi di pembuluh darah di area ginjal, bisa menyebabkan gagal ginjal. Komplikasi penyakit hipertensi dapat hampir ke semua organ,” katanya.
Wanita Hamil Dia mengatakan, wanita hamil pun dapat terkena hipertensi, karena adanya perubahan hormonal dan salah satu faktor meningkatnya kasus hipertensi adalah kegemukan. “Yang paling fatal pada wanita hamil
adalah terjadinya eklampsia, yaitu kejang-kejang saat hamil, yang bisa menyebabkan kematian ibu dan anak,” ungkapnya. Perokok, kencing manis, kegemukan itu merupakan jenis penyakit yang berkaitan erat dengan hipertensi. Meskipun masih berumur muda, kata dia, bila mempunyai penyakit tersebut, maka kecenderungan terkena hipertensi akan lebih besar. Pencegahan yang paling awal adalah perubahan gaya hidup, seperti diet rendah garam, olah raga, hindari rokok, hindari kegemukan. Bila terjadi hipertensi maka diberi obat hipertensi. Dan, obat-obat hipertensi tersebut juga memiliki klasifikasi dan titik tangkap yang berbeda. Di Indonesia disesuaikan juga dengan kondisi sosial ekonomi karena berkaitan dengan pengobatan seumur hidup. Hanya sebagian kecil dari penderita hipertensi di negara yang sedang berkembang dapat “terkontrol”. Kurang lebih 8% saja. Sisanya mengetahui menderita hipertensi tetapi tidak dapat mencapai target kontrolnya. (*)
I
KAN merupakan salah satu sumber protein hewani yang mudah ditemukan, dengan harga terjangkau. Memasak ikan seperti bandeng, gurami, lele, dan nila, bagi sebagian orang dinilai rumit. Bau tanah bisa terbawa, bahkan sampai masakan tersaji. Ikan pun kurang enak dimakan. Namun, bagi Chef Catur Widayat yang telah berpengalaman mengolah ikan air tawar di Holiday Inn Resort Batam dan Maxone Belstar Hotel Belitung, hal itu cukup mudah. Setelah ikan air tawar dipotong kecil-kecil dan direbus, ia campurkan 20 lebih aneka rempah-rempah. Ikan kemudian dimasak sesuai keinginan. ‘’Rempah-rempah merupakan kekayaan alam Indonesia. Ketika kita mampu mengolahnya, akan menjadi masakan yang tidak bisa ditemukan di negara lain. Ini yang patut kita jaga dan lestarikan. Kreasi menu masakan di Indonesia pun semakin lengkap dan beragam,’’ tutur Chef
Catur ditemui di tongkrongan mahasiswa Unnes, Sop Iwak Enak Tenan (Sowan), Banaran, Gunungpati. Kreasi menu yang disajikan dan olesan rempahrempah oleh Chef Catur di tempat nongkrong yang dibuka pada 1 Agustus 2016 lalu itu di antaranya sup iwak enak tenan (Sowan), rica-rica balungan (Riban), ayam geprak, sop udang enak tenan (Sodan), sop tom yam (Sotam), ricarica ceker (Ricek), rica-rica endas ayam (Rindas), ricarica sayap (Risay), mie balungan, bistik ayam, fillet ayam crispy dan fillet ikan crispy. Harga Menurut owner, Hasan Syukur, Sup Iwak Enak Tenan atau Sowan hadir menyajikan menu khas dan memanjakan lidah warga Semarang yang suka rasa pedas dan manis, sehingga di setiap menu itu disediakan pilihan level pedas mulai original, level satu hingga lima. ‘’Soal harga, meski berbahan dasar ikan dan rasa yang berkualitas, kami berikan spesial untuk
mahasiswa. Misalnya, paket sup iwak dengan es teh jumbo dan nasi sepuasnya, atau rica-rica balungan dengan es teh jumbo dan nasi sepuasnya, hanya Rp 11 ribu. Untuk paket ayam geprak, es teh jumbo dan nasi putih sepuasnya, cukup Rp 12 ribu,’’ ujarnya. Di lahan seluas 600 meter persegi yang mampu menampung 200-an pengunjung, parkir yang luas dan layanan wifi gratis itu, Hasan sengaja memberikan kebebasan kepada konsumen untuk mengambil nasi, mau banyak atau sedikit, tergantung selera dan kebutuhan. ‘’Sebagai tempat nongkrong, kami juga sediakan big screen projector khusus untuk nonton bola bareng. Aneka minuman, gorengan dan camilan teman nongkrong, juga ada beragam, singkong goreng, kacang rebus, kentang goreng, pisang bakar, roti
bakar dan ommelete,’’ imbuh Hasan yang membuka tempat nongkrongnya mulai pukul 10.00 hingga 24.00 dan tidak pernah mengenal tutup meski hari besar atau libur itu. (*)
Media Semarang | 39
JALANJALAN luasnya yang sekitar 100 meter persegi setiap bagian sisinya penuh dihiasi latar foto. Wisatawan dapat mengambil berbagai angle yang berbeda dan menghasilkan tema foto yang berbeda pula. Sisi kanan, kiri, depan, belakang, bawah, hingga sudut-sudut dapat dimanfaatkan. Setelah itu lanjut ke ruangan display, di sini terlihat ruangan panjang dengan sekat yang menampilkan berbagai latar foto tematik. Di sini juga wisatawan dapat berfoto dengan berlatarkan bangunan-bangunan bersejarah Semarang, Indonesia, dan luar negeri, lalu berbagai artis dunia,
Berselfie Ria di Museum Seni 3D
B
erencana berliburan di Semarang, tak ada salahnya untuk mengarahkan roda kendaraan anda mampir ke Kota Lama Semarang. Tak hanya bangunan-bangunan tua dengan arsitektur kolonialnya, wisata kekinian pun kini hadir di kawasan tersebut, yaitu Old City 3D Trick Art Museum. Berlokasi di di Jalan Letjend
40 | Media Semarang
Suprapto, museum kekinian ini berada di Kawasan Kota Lama Semarang. Tepatnya, hanya berjarak 50 meter dari Gereja Blenduk dan Taman Srigunting. Ada beberapa tema background foto yaitu kartun, ikon dunia, artis, dan petualangan. Jika kebingungan mencari sudut pandang foto yang bagus, ada staf di sana yang bersiap membantu pengunjung.
Bagi Anda penggemar selfie, Old City 3D Trick Art Museum menjadi surganya untuk berfoto ria. Karena anda akan dipuaskan oleh 108 latar foto tiga dimensi di empat ruangan. Ratusan foto tersebut bertemakan banguan khas Semarang, budaya Semarang, tokoh nasional hingga dunia, dan beberapa karakter dalam film layar lebar dunia. Wisata 3D Trick Art Museum
merupakan pilihan destinasi wisata baru di Kota Lama, mulai 2016 pertengahan lalu. Menurut Marketing Communication Old City 3D Art Museum, Renaldi mengatakan wisata tersebut dihadirkan di Semarang untuk memfasilitasi para pecinta foto, juga dalam rangka turut menghidupkan wisata Kota Lama Semarang. Ketika memasuki tempat wisata ini, tamu tidak akan menyangka kalau dulunya tempat itu adalah gudang beras. Desain loket dan lobinya pun dibuat mewah dominan warna emas. Museum ini memang menyediakan berbagai gambar yang jika difoto akan terlihat seolah sungguhan. Pengunjung bisa berfoto seolah berada di atas jembatan dengan dasar air terjun, atau seperti diserang tarantula raksasa, bahkan ada foto yang memberikan ilusi pengunjung bertemu degan Justin Bieber dan Cristiano Ronaldo. “Setiap latar foto di sini bisa menghasilkan gambar tiga dimensi, tapi harus diambil dari angle yang tepat,” ujar Rinaldi. Sehingga, kreativitas memotret atauselfie benar-benar diasah. Ia mengatakan, meski sudah terdapat contoh angle foto di setiap latarnya, wisatawan dapat mengeksplor angle-angle lain
yang hasilnya tak kalah unik. Pihak museum pun menyediakan tangga untuk wisatawan mengambil angle dari ketinggian, tak lupa di setiap ruangan ada dua hingga tiga petugas yang akan membantu wisatawan. Ruangan yang pertama menyambut wisatawan ialah ruang photobooth, terdapat lebih dari delapan spot foto yang penuh dengan properti 3 dimensi yang dapat dipakai. Salah satu yang favorit disini ialah spot photobooth berlatar kota London, lengkap dengan ruang telepon umum. Memasuki ke ruangan berikutnya, yaitu Hall ruangan terbesar di bangunan ini. Melihat
hingga Walikota Semarang saat ini Hendrar Prihadi. Untuk menyiasati agar wisatawan tidak bosan,pihak musium mengganti tema-tema fotonya setiap tiga bulan sekali. “Kita lakukan riset kecil, yang mana yang kurang peminat akan diganti sama yang lagi hits di masyarakat,” ujar Rinaldi. Dengan munculnya Old City 3D Trick Art Museum ini, tentu saja membantu “menghidupkan” kembali Kota Lama Semarang. Pihak pengelola juga menjamin tidak ada pembongkaran untuk menjaga keaslian gedung yang digunakan. (*)
Media Semarang | 41
P5L Kelurahan Panggung Lor dinilai Tim Nasional Tim Penilai pusat dipimpin Ir. Imam Anshori MT meninjau saluran Kali Asin didampingi Kepala PSDA Prop Jateng Ir. Prasetyo Budi Yuwono ME dan Kepala PSDA Kota Semarang Ir. Agus Riyanto
K
omunitas Peduli Sungai P5L(Paguyuban Pengendali dan Penanganan Air Pasang Panggung Lor ) Kelurahan Panggung Lor , Selasa (30/8) diverifikasi oleh Tim Juri Penilai Lapangan Lomba Komunitas Peduli Sungai Tingkat Nasional Tahun 2016 dari pusat , yang dipimpin oleh Ir. Imam Anshori, MT dengan anggota Ir. Imam Mardjianto, Dipl. HE dan Prof.Ing.Agus Maryono, tim melakukan klarifikasi lapangan di tiga titik yaitu , Kali Asin , saluran Brotojoyo dan Bulu Drain , ketika meninjau saluran Kali Asin , ketua P5L Ibnu Subroto memperlihatkan kepada tim mengenai pipa gravitasi , inovasi dengan tehnologi sederhana dan tepat guna ini menarik perhatian tim penilai, karena selain efektif juga efisien karena mengandalkan gaya grafitasi untuk mengalirkan air. . Kepala Dinas PSDA Prov Jateng Jateng Prasetyo Budi Yuwono dalam laporan menyampaikan bahwa penilaian ini merupakan tindak lanjut pelaksanaan seleksi komunitas peduli sungai tingkat nasional 2016, dimana hasil sementara penilaian aspek penyajian di Banjarmasin tanggal 1-5 Agustus 2016 P5L kota Semarang mewakili Propinsi Jawa
42 | Media Semarang
Tengah menduduki peringkat I dan selanjutnya untuk mengikuti seleksi komunitas peduli sungai tingkat nasional. P5L maju ke tingkat nasional setelah sebelumnya menyisihkan 12 peserta yang tersebar di seluruh Jawa Tengah, antara lain Kota Pekalongan, Kab. Brebes, Banyumas, Banjarnegara, Purworejo dan kota Surakarta. Dalam lomba ini Kota Semarang di wakili oleh Paguyuban Pengendali dan Penanganan Air Pasang Panggung Lor (P5L). Yang mana merupakan salah satu komunitas peduli sungai yang sangat konsen terhadap permasalahan banjir dan rob di sekitar kawasan sungai Kali Asin, Sungai Brotojoyo dan Bulu Drain sejak tahun 1996 sampai dengan sekarang, kurang lebih selama 20 tahun. Lebih lanjut dijelaskan Prasetyo, pada proses pemilihan/ seleksi Komunitas Peduli Sungai di tingkat nasional di Banjarmasin , dari penilaian aspek paparan P5L menduduki peringkat ke II. “Maka hari ini tim pusat mengecek langsung ke lapangan, guna mengecek kebenaran” urai Prasetyo. Sementara Walikota Hendrar Prihadi dalam sambutan
menyampaikan apresiasinya lomba ini diadakan setiap tahun oleh pemerintah pusat. “Karena hal ini dapat mengapresiasi para Komunitas Peduli Sungai yang telah berjasa menjadikan sungai-sungai lebih bersih dan sedap dipandang”, tuturnya. “Harapan Saya Kota Semarang bisa menjadi julukan Venezia Van Java yang mana sukses dengan upaya pengelolaan saluran air dan mengubah masalah air tersebut menjadi wisata bernilai jual, karenanya saya berharap kepada warga kota Semarang untuk memuliakan sungai dengan tidak membuang sampah ke sungai, Sedangkan Ketua Tim Imam Anshori dalam sambutan menyampaikan maksud kedatangan, pihaknya bersama tim yang berjumlah 4 orang bermaksud melakukan pengecekan dilapangan, belajar mengetahui bagaimana inovasi dan kreatifitas yang sudah dikembangkan oleh komunitas ini. “Harapannya apa yang telah dilakukan oleh P5L juga menjadi inspirator dan motivator bagi komunitas-komunitas lain paling tidak di lingkungan Jawa Tengah” ujarnya.(*)
Walikota Semarang Hendrar Prihadi memberikan Surat Keputusan (SK ) Kenaikan Pangkat kepada 296 Pegawai Negeri Sipil ( PNS ) Guru yang diberi tugas tambahan sebagai Kapala Sekolah SD, SMP, SMA, SMK di Ruang Lokakrida Gedung Moch. Ikhsan lantai 8 Semarang
JALANJALAN
Tim Penggerak PKK tingkat Pusat yang dipimpin oleh Ny Endang Nugrahani Pramono Anung dan Ny. Nurhaety melihat administrasi TP PKK Kota Semarang di gedung PKK Kota Semarang