IMPLEMENTASI ROUTER MIKROTIK SEBAGAI OPTIMASI JARINGAN ADSL (ASYMMETRIC DIGITAL SUBSCRIBER LINE) MENGGUNAKAN PROTOKOL PPPOE DAN PPTP PADA PT NATASOLUSI PRATAMA
Hendra Agus Setya Putra - 1501163615 Aditya Bagus Pratama
- 1501189154
PT Natasolusi Pratama, Sudirman Park Block C-50 JL. KH. Mas Mansyur, Kav. 35 Jakarta, 10220, 10220, Indonesia +62 21 57942727
Rudi Tjiptadi Dosen Pembimbing Universitas Bina Nusantara Jakarta, Indonesia
ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah mengimplementasikan router mikrotik sebagai optimasi jaringan ADSL dengan menggunakan protokol PPPoE dan PPTP pada PT Natasolusi Pratama, untuk meningkatkan kinerja pada jaringan ADSL dan memberikan kemudahan dalam monitoring jaringan. Sistem ini dibuat melalui metode penelitian berupa wawancara, observasi secara langsung dan studi pustaka, serta melakukan perancangan sistem. Hasil yang dicapai dalam penelitian ini adalah diterapkannya perangkat router yang berfungsi sebagai network center dan sebagai pengganti modem ADSL dalam mengelola jaringan, dengan diterapkan fitur-fitur yang dapat menunjang agar jaringan dapat kembali berjalan dengan baik. Simpulan pada penelitian ini adalah dengan membebankan router mikrotik dalam mengelola jaringan, diharapkan dapat memberikan solusi atas masalah yang terjadi pada modem dalam menangani jaringan dan mendapatkan kemudahan dalam monitoring dan manajemen jaringan ADSL. Kata Kunci : Jaringan ADSL, Protokol PPPoE dan Protokol PPTP
ABSTRACT The purpose of this research is to implement a mikrotik router as optimization ADSL network using PPPoE and PPTP protocol at PT Natasolusi Pratama, to improve the performance of ADSL network and provide facilities in monitoring network. The system is made through research methods such as interviews, observation and study literature, as well as doing the design of the network system. The results that achieved in this research is to implementation of a router device that functions as a network center and as replacement for an ADSL modem in managing the network, with the applied features that can support so the network can re-run well. The conclusions of this research is to charge a mikrotik router to manage the network, expected to provide solutions of problems that occur on the modem in the network and get the ease of monitoring and management of the ADSL network. Key Word : ADSL Network, PPPoE and PPTP Protocol
PENDAHULUAN PT Natasolusi Pratama merupakan salah satu perusahaan swasta yang didirikan pada tahun 2003 di Jakarta. PT Natasolusi Pratama merupakan perusahaan jasa (service company). Penggunaan layanan ADSL untuk fasilitas internet merupakan salah satu bentuk pentingnya internet untuk proses bisnis dan komunikasi. Permasalahan yang dihadapi adalah jaringan pada PT Natasolusi Pratama hanya menggunakan modem ADSL sebagai network center, modem ADSL ini sering mengalami down saat traffic sedang tinggi. Dengan latar belakang tersebut dibuat solusi untuk mengatasi masalah dengan menambahkan perangkat router. Tujuannya adalah dengan menambahkan router, tanggung jawab modem ADSL dalam mengelola jaringan akan digantikan oleh router sehingga modem ADSL hanya bertugas sebagai perantara jaringan ISP (Internet Service Provider) dengan jaringan lokal. Manfaat yang dicapai adalah jaringan pada PT Natasolusi Pratama menjadi meningkat. Dasar teori yang penulis gunakan adalah PPPoE (Point-to-Point Protocol over Ethernet). (Towidjojo, 2013).
METODE PENELITIAN Metode Analisis meliputi analisis kebutuhan sistem dengan cara melakukan wawancara dan observasi, untuk mendapatkan data. Metode Literatur meliputi pembelajaran tentang teori yang berkaitan dengan usulan pemecahan solusi. Informasi didapat melalui buku, jurnal dan karya ilmiah. Metode Perancangan dan Evaluasi dilakukan dengan cara test koneksi jaringan melalui router ataupun masing masing komputer client dengan cara test ping untuk memastikan bahwa jaringan telah berjalan dengan baik.
HASIL DAN BAHASAN
Gambar Status Koneksi Router dengan ISP
Dengan menerapkan fitur PPPoE pada router Mikrotik, kini IP public yang mulanya berada pada modem ADSL dengan mengkonfigurasikan modem ADSL sebagai mode bridge. IP public berada pada router. Dari hasil gambar diatas dapat disumpulkan bahwa modem ADSL hanya sebagai perantara antara ISP dengan jaringan lokal pada PT Natasolusi Pratama. Setelah jaringan kembali normal, dilakukan test koneksi dengan cara ping, seperti hasil pada tabel berikut.
Tabel Hasil Evaluasi Sistem Yang Baru Evaluasi
Presentase Keberhasilan
Koneksi PPPoE pada Router.
100%
Alokasi IP secara DHCP.
100%
Tes Koneksi Dengan Cara Ping dari Komputer Client menuju Router. Tes Koneksi Dengan Cara Ping dari Komputer Client menuju Internet. Koneksi VPN. Tes Koneksi VPN Dengan Cara Ping dari Komputer Client menuju Jaringan Kantor. Percobaan Akses Router melalui WebFig dan Winbox dengan VPN
100%
100% 100% 100%
100%
SIMPULAN DAN SARAN Simpulan: Implementasi router Mikrotik sebagai optimasi jaringan ADSL (Asymmetric Digital Subscriber Line) pada jaringan PT Natasolusi Pratama, dianggap dapat mengalihkan sebagian tugas modem ADSL kepada router dengan protokol PPPoE dan protokol PPTP untuk proses monitoring serta didukung dengan fitur lain agar router dapat menjalankan fungsinya dengan baik. Kini modem ADSL hanya sebagai perantara untuk meneruskan paket, sekaligus sebagai converter untuk jaringan ADSL itu sendiri. Dengan kata lain IP public kini terdapat pada router Mikrotik dan sebagian fungsi modem ADSL yang sebelumnya dikerjakan akan digantikan oleh router Mikrotik. Saran: 1.
2.
Penggunaan layanan internet yang dinilai kurang efisien karena hanya menggunakan layanan internet ADSL untuk memberikan akses internet pada jaringan dalam lingkup perusahaan. Layanan internet harus diperhatikan jika perusahaan meningkat lebih besar dan memiliki banyak client dan cabang perusahaan. Tingkat keamanan yang masih sederhana, karena hanya memanfaatkan firewall ISP sebagai pelindung jaringan pada PT Natasolusi Pratama. Keamanan jaringan sangatlah penting untuk menjaga keamanan data, untuk itu perlunya meningkatkan lagi sisi keamanan jaringan jika data yang ada semakin banyak dan penting.
REFERENSI Aditya, Alanur. (2011). Mahir Membuat Jaringan Komputer. Jakarta : Dunia Komputer. Clarke, Glen E. (2009). CompTIA Network+ Certification Study Guide. Fourth Edition. San Francisco : McGraw-Hill. Forouzan, Behrouz A. (2010). TCP/IP Protocol Suite. Fourth Edition. New York : McGraw-Hill. Lamle, Todd. (2012). CompTIA Network+. Second Edition. Indianapolis : John Wiley & Sons, Inc. Lukas, Jonathan. (2006). Jaringan Komputer. Yogyakarta : Graha Ilmu Sofana, Iwan. (2013). Membangun Jaringan Komputer. Bandung : Informatika Sofana, Iwan. (2011). Teori dan Modul Praktikum Jaringan Komputer. Bandung : Modula Towidjojo, Rendra. (2013). Mikrotik Kung Fu: Kitab 1. Jakarta : Jasakom. Towidjojo, Rendra. (2013). Mikrotik Kung Fu: Kitab 2. Jakarta : Jasakom. Fajari, M. Rahmadi, R. dan Gopalla, A. (2011). ANALISIS DAN PERANCANGAN JARINGAN DENGAN MENGGUNAKAN WIRELESS LAN DAN VPN ANTAR KANTOR CABANG PT BINA USAHA MANDIRI. Skripsi S1. Universitas Bina Nusantara, Jakarta. Anonim. (2012). Koneksi Internet Melalui Teknologi ADSL. Diperoleh 01 Maret 2015 dari http://teknologi.kompasiana.com/internet/2012/06/30/koneksi-internet-melalui-teknologi-adsl473651.html Yusuf, Olik. (2012). 2013, Pengguna Internet Indonesia Bisa Tembus 82 Juta. Diperoleh 01 Maret 2015 dari http://tekno.kompas.com/read/2012/12/13/10103065/2013.pengguna.internet.indonesia.bisa.te mbus.82.juta Anonim. (2013). A Method for Transmitting PPP Over Ethernet (PPPoE). Diperoleh 21 Maret 2015 dari https://datatracker.ietf.org/doc/rfc2516/?include_text=1 Anonim. (2015). Manual:IP/Cloud. Diperoleh http://wiki.mikrotik.com/wiki/Manual:IP/Cloud
16
April
2015
dari
RIWAYAT PENULIS Hendra Agus Setya Putra, Lahir di Kediri pada 20 Agustus 1993. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang Teknik Informatika pada tahun 2015. Aditya Bagus Pratama, Lahir di Kediri pada 28 November 1991. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang Teknik Informatika pada tahun 2015.