HEALTH POLICY Dadi S Argadiredja ,dr ,DTM&H, MPH
• Mengapa Health policy (kebijakan kesehat an) penting: diberbagai negara sektor kes merupa kan bagian dari ekonomi negara -membutuhkan biaya besar u/ gaji pe gawai kesehatan -merupakan driver dari ekonomi -investasi teknologi, obat dan terjaga nya kes masyarakatekonomi produktif
mengetahui hubungan antara kebijakan ke sehatan dan kesehatan sangat penting se hingga memungkinkan menangani per masalahan kesehatan. Definisi : -Policy (kebijakan ) = keputusan yang diambil o leh siapa yang punya tanggung jawab di bidang atau wilayah tertentu( misalnya kesehatan,lingkungan, pendidikan dll)
• Policy maker = orang yang membuat kebijakanan • Policy elites = grup yang khusus dari penentu kebijakan. Grup ini bisa kontak atau menemui pengambil keputu san tertinggi. • Public policy = Kebijakan pemerintah. apa yg dilakukan atau tak dilakukan oleh pemerintah.
• Health policy = Kebijakan tentang kesehatan menurut Walt(1994) synonimnya dari politik yang berkaitan secara eksplisit dengan siapa yang mempengaruhi pembuatan kebijakan , bagaimana mereka mempengaruhi dan dalam situasi apa -Selama tahun 90 an perhatian kebijakan kesehat an adalah terhadap finansial dan mencoba menjawab pertanyaan sbb.
- mana yang lebih baik user fee atau social security system. -Pelayanan PH mana yang diberikan ke swas ta (cleaning service, blood bank ?) -Instrumen kebijakan apa yang diperlukan untuk perubahan yang besar(legislasi/ regulasi insentif)
Health policy triangle context actors
content process Actors individu, groups, Organisasi
• Aktor Bisa perorangan (Nelson Mandella, SBY) ,organi sasi( WB, Shell). Selain pemerintah bisa pula non pemerintah (Non state actors), akhli politik interest /pressure group. Group group tersebut disebut civil society organization . Kadang2 group punya feeling yang kuat dan sama social movement/ people movement
• Konteks (Context) mencerminkan faktor2 sistemik ( sosek,pol) yng mempengaruhi kebijakan. Menurut Leichter(1979) 1 faktor situasi (kekeringan,perang dll) 2 faktor struktural (ekonomi,demografi, teknolo gi, employment.) 3 faktor kultural (ethnic, linguistik) 4 internasional
• Proses menyatakan bagian mana dari kebijakaninitia ted, developed, formulated, negotiated, comuni cated and evaluasi
• Power & Policy process -Power(kekuatan) sebagai fokus pengambi lan kekuasaan( decision making process Dahl 1961 group yang berbeda di masyara kat termasuk yang lemah yang bisa penetrasi ke system politik -Kekuatan sbg non decision making process Bachrach & Baratz 1962 - Intimidation and coercion (intimidasi dan
paksaan( the stick) -pertukaran yg produktif termasuk keuntung an bersama (the carrot ) -terbentuknya obligasi, loyalitas dan komit men ( the hug) Max Weber 1948 Authority bisa tradisional, kharismatik, rasional-loyal, dan teknikal. -Power sebagai kontrol pemikiran (power as thought control)
Steven Lukes 1974 power sebagai fungsi kesanggupan mempengaruhi orang lain dng membentuk keinginan bersama contoh Rakyat miskin USA memilih presiden Bush padahal itu bukan keinginan /preference rakyat miskin
Policy analysis • Melakukan policy analysis (analisis kebijakan ) -dapat melakukan retro dan prospective analisis -dapat mengidentifikasi aktor,menilai sumberda ya politik dan posisi pada saat kebijakan ini ada -dapat mengembangkan strategi u/ me-manage perubahan. - mengumpulkan dan menyajikan data untuk analisis kebijakan.
• Analisis kebijakan dapat dilakukan a. Retrospective biasanya deskriptif dan me nyangkut why dan how ,isi,mencapai tujuan atau tidak. b, Prospepective untuk pembentukan kebijakan (policy formula tion ) biasanya usulan disponsori oleh grup yang punya interest
Analisis kebijakan pada stadium awal sangatlah penting Bila kita mau mempengaruhi luaran dari kebijakan maka kita harus : -selalu terlibat dlm pengelompokan(framing) berbagai masalah. -nengerti bagaimana agenda dibuat. -mempelajari kemungkinan peluang politik, -mengerti bagaimana memanipulsi keinginan kita secara politis
-mengerti posisi, interest dan kekuatan dari grup interest lain. -sesuaikan usulan anda shg lebih layak secara politis • Stakeholder analysis Baik analisis retro maupun prospective sangat bergantung pada Stakeholder Ada 3 kegiatan utama yaitu
-Identifikasi aktor kebijakan -menilai sumber2 politisnya - mengerti posisi dan interest dalam isue
-Identifikasi stakeholder (pemangku kepentingan ) tersebar mulai dari dalam pe merintahan, interest group pada civil society, dan sektor swasta. Aktor yang relevan akan ter masuk siapa yang akan terkena oleh kebijakan bail positif maupun negatif.
• Mengukur kekuatan (Assessing power) Step ke 2 dalam analisa pemangku kepenting an adalah mengukur kekuatan para aktor yang bisa dibagi atas yg tangible ( pemilih, infrastruk tur dll) dan intangible (ekpertis, legitimasi dll) Contoh misalnya group dengan organisasi yang mapan dan kuat akan mempunyai kekuatan yang besar dibanding organisasi yang kurang baik,
• mengukur interest, posisi dan komitmen. - setiap interest, posisi dan komitmen para aktor terhadap isu tertentu akan menentukan bagai mana aktor membuka sumber2 politik mereka - interest adalah sesuatu yang berguna bagi in dividu atau grup ( berbeda dng kemauan atau pilihan ) - akibat dari isu dalam setiap interes dari pe mangku kepentingan akan menentukan posisi
yang sesuai dengan kebijakan yang diajukan apakah menyokong/netral/ atau melawan. - yang harus ditemukan adalah intensitas dari komitmen aktor terhadap kebijakan atau se berapa banyak sumber2 politiknya diberikan untuk memperoleh interest melalui kebijakan
• mengembangkan strategi politik untuk perubahan kebijakan “ - Robert (2004) kemungkinan perubahan ke bijakan ditentukan oleh posisi, kekuatan, pe main(player ) dan persepsi. - Position strategies ada 4 type bargain (tawar menawar) yang dapat dipakai untuk merubah posisi aktor terhadap kebijakan ttt
1.Deal (janji) dapat dilakukan dengan aktor aktor yang netral /melawan untuk menja di menyokong kebijakan. Misalnya ada janji akan mempekerjakan staf aktor yg netral/oposisi dalam kaitannya dng ke bijakan. 2. Janji pertukaran menyokong isu kebijak an 3.janji memperhatikan keinginan oposan
4, dengan ancaman (mogok,demo dll) -Power strategies (strategi kekuatan ) prinsipnya menguatkan grup yang menyokong kebijakan dan melemahkan grup oposan Memperkuat penyokong dengan : .dana/sdm/fasilitas. .informasi yg meningkatkan dukungan .akses ke penentu kebijakan dan mediator .public relations dari berbagai aspek penyokong
Untuk meman memperkecil sumber dari oponen . Bersaing legitimasi,keahlian dan motif2 . Menggolongkan mereka bekerja dan memper juangkan kepentingan sendiri. . Menolak kerjasama dng mereka atau berbagi informasi dengan mereka. .mengurangi akses mereka ke penentu kebijak an
- Player strategies (Strategi pemain ) Ini memberi dampak jum[ah aktor yang terlibat dalam suatu isu memobilisasi yang netral dan demobilisasi oponen Bisa dengan cara membentuk organisasi baru sebagai tandingan organisasi oposan atau me mecah organisasi oposan,dimana sebagian be sar akan jadi penyokong
-Perception strategies( strategi persepsi) merubah persepsi bisa dilakukan dengan : . Data dan argumen .mempekerjakan celebrities .pesan2 sederhana