PENGARUH CITA RASA, HARGA DAN PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN PADA RUMAH MAKAN KIKI DI SEI SILAU KECAMATAN BUNTU PANE KABUPATEN ASAHAN HARYONO 11033813
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1. Gambaran Umum Perusahaan Usaha Rumah Makan “Kiki” merupakan salah satu usaha yang bergerak di bidang rumah makan atau restoran yang beralamat di Sei Silau Kecamatan Buntu Pane Kabupaten Asahan Propinsi Sumatera Utara. Usaha rumah makan ini didirikan sejak 21 Juni tahun 2000 oleh Bapak Boiran yang sekaligus juga sebagai pemilik atau pengelola usaha rumah makan tersebut. Sejak didirikan kegiatan usaha rumah makan ini telah mengalami pertumbuhan dan perkembangan cukup pesat, baik dari segi jumlah Pengunjung atau pelanggan rumah ini yang diperkirakan kurang lebih mencapai 100 orang perhari, peningkatan penjualan, serta fasilitas pelayanan pelanggan yang disediakan. Adapun jumlah karyawan yang dipekerjakan adalah sebanyak 10 orang karyawan, yang tediri dari 3 orang koki (juru masak), 2 orang pelayan/ pembantu yang bertugas menyiapkan perlengkapan dan kebersihan rumah makan, serta 5 orang pelayan yang bertugas melayani para konsumen atau pelanggan yang berkunjung ke rumah makan tersebut. Dalam upaya memberikan kepuasan pelanggannya, pihak pengelola rumah makan berupaya menyediakan berbagai jenis dan variasi menu masakan antara lain seperti : Gulai asam, Gulai lemak (Ikan baung, ikan mayung, ikan sebaro, ikan jurung), Ikan Bakar, Ikan goreng, Gulai asam manis (ikan mujair, ikan mas,
Mahasiswa Manajemen
ikan gurame), dan menu masakan lainnya seperti anyang ayam, tumis kangkung. Di samping itu pihak pengelola usaha juga berupaya memberikan kepuasan kepada pelanggan dengan menetapkan harga yang relatif terjangkau dan bersaing yakni berkisar antara Rp. 15.000 hingga Rp. 40.000 perporsi. Dari segi fasilitas pelayanan, pihak pengelola juga berupaya memberikan kepuasan pelanggannya dengan menciptakan kenyamanan bagi para pelanggan yang menikmati hidangan menu makanan yang disediakan di rumah makan tersebut. Dalam hal ini pihak pengelola menyediakan ruangan yang cukup luas dan nyaman yang dilengkapi fasilitas lainnya yang dibutuhkan untuk memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya, sehingga diharapkan bisa meningkatkan kepuasan bagi setiap pelanggan atau konsumen.
1.2. Struktur Organisasi Struktur organisasi merupakan suatu perangkat yang penting dalam menunjang kelancaran pengelolaan suatu organisasi atau suatu usaha/ perusahaan agar produktivitas yang diharapkan dapat dicapai. Dengan adanya struktur organisasi, maka pembagian kerja dan tanggung jawab serta wewenang kepada masing-masing karyawan atau bawahan dapat dilakukan dengan jelas dan secara terperinci, sehingga organisasi atau suatu usaha/ perusahaan dapat beroperasi secara optimal dan mampu mencapai tujuan yang direncanakan. Di samping itu, penyusunan struktur organisasi akan memudahkan pimpinan melakukan upaya koordinasi, pengendalian dan pengawasan terhadap kegiatan operasional organisasi atau suatu usaha/ perusahaan tersebut.
Mahasiswa Manajemen
Namun demikkian pada bentuk atau usaha yang dianggap berukuran relatif kecil sebagian organisasi atau usaha belum menyusun dan menetapkan struktur organisasinya. Dalam hal ini pimpinan atau pengelola usaha menganggap penyusunan struktur organisasi yang terperinci belum dibutuhkan dan pimpinan atau pengelola masih mampu mengelola dan mengendalikan kegiatan usahanya secara langsung terhadap karyawan atau bawahannya. Demikian halnya pada usaha jasa rumah makan “Kiki” tersebut. Pihak pengelola usaha rumah makan ini belum menyusun dan menggunakan struktur organisasi yang ditetapkan secara terperinci, karena ukuran dan bentuk orgsnisasi serta kegiatan usaha yang dianggap masih relatif kecil. Oleh sebab itu pembagian tugas dan tanggung jawab serta perintah kepada karyawan atau bawahan dilakukan langsung oleh pengelola usaha sesuai dengan kebutuhan dalam menjalankan kegiatan usaha sehari-hari. Jadi, dengan demikian pengelola usaha merangkap beberapa tugas dan tanggung jawab, seperti mengatur pengadaan dan penyediaan barang-barang keperluan untuk kegiatan usaha sehari-hari, mengatur dan mengendalikan keuangan, dan mengatur serta mengawasi kegiatan bawahan dalam melaksanakan pekerjaan. Adapun pembagian tugas dan tanggung jawab yang dilakukan pimpinan atau pengelola usaha rumah makan tersebut terhadap karyawan atau bawahannya adalah sebagai berikut : 1.
Koki (juru masak)
Mahasiswa Manajemen
Koki atau juru masak adalah karyawan pada rumah makan yang dipekerjakan untuk memasak atau menyiapkan menu makanan sehari-hari, sesuai dengan arahan atau yang diperintahkan atasan.
2.
Pelayanan pelanggan Pelayanan pelanggan adalah karyawan pada rumah makan yang dipekerjakan untuk melaksanakan pekerjaan menyajikan makanan kepada pelanggan yang berkunjung untuk bersantap di rumah makan tersebut, atau melayani para pembeli/ pelanggan yang membeli perbungkus.
3.
Pelayan/ pembantu Pelayan/ pembantu adalah karyawan pada rumah makan yang dipekerjakan untuk melaksanakan pekerjaan menyiapkan peralatan dan perlengkapan keperluan rumah makan dan bertugas memelihara kebersihan peralatan dan perlengkapan serta ruangan rumah makan.
1.3.
Variabel Cita rasa
1.3.1. Analisis Variabel Cita Rasa dan Pengaruhnya Terhadap Kepuasan Konsumen Pada Rumah Makan Kiki Pada suatu usaha rumah makan, pihak pengelola usaha harus mampu menyediakan menu makanan yang dapat menarik minat dan sesuai selera konsumen agar konsumen atau pelanggan puas terhadap produk makanan yang ditawarkan sehingga terjadi pembelian ulang dan konsumen tetap menggunakan atau membeli produk makanan tersebut. Oleh sebab itu, maka cita rasa produk
Mahasiswa Manajemen
merupakan aspek penting yang perlu mendapat prioritas dari pihak pengelola usaha. Seperti pada usaha Rumah Makan Kiki yang terletak di Jalan Besar Sei Silau Kecamatan Buntu Pane Kabupaten Asahan, pihak pengelola usaha menyediakan
beragam
menu
makanan
dalam
upaya
memuaskan
para
konsumennya. Menu makanan yang disajikan beberapa variasi cita rasa makanan seperti dari olahan Ikan baung, ikan mayung, ikan sebaro, ikan jurung yang dimasak gulai asam dan gulai lemak. Selanjutnya Ikan Bakar, Ikan goreng, Gulai asam manis dari olahan ikan mujair, ikan mas, ikan gurame, dan jenis ikan lainnya, serta masakan anyang pakis, anyang ayam, tumis kangkung dan dll. Dengan menyediakan menu makanan yang lengkap tersebut, diharapkan usaha makan ini dapat menarik minat konsumen sebanyak-banyaknya, agar usaha yang dikelola bisa memperoleh keuntungan secara optimal.
1.3.2. Analisis Tanggapan Responden Tentang Variabel Cita Rasa Makanan Cita rasa dari makanan yang disajikan pada rumah makan merupakan salah satu faktor penting bagi konsumen yang bisa mempengaruhi keputusan pembelian dan kepuasan. Makanan dengan cita rasa yang enak dan lezat tentunya akan menarik minat konsumen untuk melakukan pembelian ulang atau berlangganan. Di samping itu, konsumen yang telah mengetahui kelezatan cita rasa suatu produk makanan kemungkinan akan merekomendasikan kepada anggota keluarga maupun teman dekatnya, sehingga akhirnya bisa menambah jumlah pelanggan dan meningkatkan penjualan.
Mahasiswa Manajemen
Adapun data mengenai tanggapan responden yang merupakan para konsumen terhadap variabel cita rasa makanan pada rumah makan Kiki tersebut yang diperoleh melalui kuesioner seperti daftar tabel berikut ini : No.
Indikator
1. Kesesuaian cita rasa menu makanan yang tersedia dengan selera konsumen
Sangat setuju n % 8 8,1
Kategori Jawaban Responden Setuju Netral Tidak setuju n % n % n % 41 41,4 33 33,3 15 15,2
Sangat tidak setuju n % 2 2,0
Jumlah n 99
% 100,0
2. Cita rasa spesifik atau keistimewaan menu makanan
11
11,1
34
34,3
43
43,4
11
11,1
0
0,0
99
100,0
3. Konsisten cita rasa menu makanan yang tersedia
17
17,2
46
46,5
35
35,4
1
1,0
0
0,0
99
100,0
4. Kakarkteristik dasar cita rasa makanan, seperti asin dan asam
14
14,1
30
30,3
42
42,4
12
12,1
1
1,0
99
100,0
5. Penggunaan bumbu-bumbu dan rempah-rempah pada masakan.
6
6,1
44
44,4
37
37,4
10
10,1
2
2,0
99
100,0
Rata - Rata
11
11,3
39
39,4
38
38,4
10
9,9
1
1,0
99
100,0
Sumber : Data Penelitian, Tahun 2015
Tabel 4.3.2. Rekapitulasi Tanggapan Responden Terhadap Variabel Cita Rasa
Berdasarkan rekapitulasi hasil tanggapan responden mengenai cita rasa makanan yang disajikan pada rumah makan tersebut, ada sebanyak 11 orang atau 11,3% yang menyatakan sangat setuju, 39 orang atau 39,4% menyatakan setuju, 38 orang atau 38,4% menyatakan netral, 10 orang atau 9,9% menyatakan tidak setuju, dan hanya 1 orang atau 1,0% yang menyatakan sangat tidak setuju. Dengan demikian pada umumnya responden menyatakan setuju terhadap cita rasa makanan yang disajikan pada rumah makan tersebut. Hal itu berarti bahwa cita rasa daripada menu makanan yang disajikan pada umumnya disukai konsumen dan sesuai dengan selera konsumen. Hal itu dapat dilihat dari cenderung
Mahasiswa Manajemen
meningkatnya konsumen yang berkunjung untuk menikmati menu makanan yang disajikan di rumah makan tersebut.
1.3.3. Uji Hipotesis Pengaruh Variabel Cita Rasa Terhadap Kepuasan Konsumen Pada Rumah Makan Kiki Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh variabel cita rasa terhadap kepuasan konsumen pada rumah makan Kiki, peneliti telah mengumpulkan tanggapan responden yang merupakan konsumennya. Selanjutnya data itu dilakukan uji hipotesis secara parsial (Uji-t) seperti daftar tabel dibawah ini : Coefficientsa Model
Unstandardized Coefficients B
1 (Constant)
Std. Error
2.910
.888
Cita Rasa
.266
.120
Harga
.166
Pelayanan
.424
Standardized Coefficients
t
Sig.
Beta
Correlations Zero-order Partial
Part
3.278
.001
.283
2.223
.029
.837
.221
.109
.118
.179
1.414
.161
.827
.143
.069
.102
.451
4.158
.000
.852
.391
.204
a. Dependent Variable: Kepuasan Konsumen Tabel 4.3.3. Uji Hipotesis Pengaruh Cita Rasa Terhadap Kepuasan Konsumen
Berdasarkan hasil analisis regresi di atas, diketahui nilai t-hitung untuk variabel Cita Rasa adalah sebesar 2.223. Sedangkan untuk jumlah responden / sampel (n) = 100, jumlah variabel (k) = 4, dan derajat bebas (n-k) = 99 – 4 = 95, α = 0,05 dan nilai pada t-tabel = 1.985. Karena nilai t-hitung > t-tabel, maka Ho ditolak, dan H1 diterima artinya, terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara cita rasa
terhadap
kepuasan konsumen pada usaha rumah makan kiki tersebut. Dengan kata lain, semakin baik tanggapan konsumen terhadap variabel cita rasa makanan, maka semakin meningkat pula kepuasan konsumen pada rumah makan tersebut.
Mahasiswa Manajemen
4.4.
Variabel Harga
4.4.1. Analisis Variabel Harga dan Pengaruhnya Terhadap Kepuasan Konsumen Pada Rumah Makan Kiki Selain cita rasa makanan, faktor harga juga bisa mempengaruhi perilaku konsumen dalam pengambilan keputusan pembelian terhadap suatu produk barang atau jasa. Konsumen pada umumnya memilih atau menginginkan suatu produk yang menawarkan harga yang relatif murah dan terjangkau, namun dengan kualitas yang terjamin. Akan tetapi sebagian konsumen adakalanya merasa puas atau tidak mempermasalahkan faktor harga asalkan produk yang ditawarkan berkualitas tinggi sebagaimana yang diharapkan. Demikian pula halnya pada usaha pemasaran dalam pengelolaan usaha rumah makan. Para konsumen pada umumnya menginginkan produk makanan dengan harga yang relatif murah dan terjangkau, namun dengan cita rasa yang enak dan sesuai dengan selera serta kualitas produk makanan yang terjamin. 4.4.2. Analisis Tanggapan Responden Tentang Variabel Harga Penetapan harga suatu produk juga merupakan faktor yang cukup penting bagi konsumen dalam mengambil keputusan pembelian. Jika pihak produsen menaikkan harga produknya seringkai berakibat menurunnya tingkat penjualan atau konsumen mengurangi konsumsinya akan produk tersebut. Oleh sebab itu penetapan harga suatu produk perlu dilakukan secara tepat dan juga perlu memperhitungkan harga dari produk pesaing.
Mahasiswa Manajemen
Adapun data hasil kuesioner mengenai tanggapan responden yang merupakan para konsumen terhadap variabel harga menu makanan yang disediakan pada rumah makan “Kiki” tersebut dapat dirangkum sebagai berikut : No.
Indikator
1. Harga menu makanan yang
Sangat setuju n % 25 25,3
Kategori Jawaban Responden Setuju Netral Tidak setuju n % n % n % 36 36,4 29 29,3 9 9,1
Sangat tidak setuju n % 0 0,0
Jumlah n 99
% 100,0
ditetapkan cukup terjangkau 10
10,1
43
43,4
37
37,4
8
8,1
1
1,0
99
100,0
3. Penetapan harga diskon atau
19
19,2
46
46,5
32
32,3
2
2,0
0
0,0
99
100,0
pengurangan harga yang cukup memuaskan untuk pembelian dalam jumlah 4. Kesesuian penetapan harga dengan nilai dan kemanfaatan produk
19
19,2
48
48,5
22
22,2
8
8,1
2
2,0
99
100,0
5. Perbandingan harga menu
21
21,2
49
49,5
26
26,3
3
3,0
0
0,0
99
100,0
19
19,0
44
44,8
29
29,5
6
6,1
1
0,6
99
100,0
2. Harga menu makanan yang
ditetapkan cukup wajar
makanan dengan restoran lain relatif rendah Rata - Rata
Sumber : Data Penelitian, Tahun 2015 Tabel 4.4.2. Rekapitulasi Tanggapan Responden Terhadap Variabel Harga
Berdasarkan rekapitulasi hasil tanggapan responden mengenai variabel harga makanan yang disediakan pada rumah makan tersebut, ada sebanyak 19 orang atau 19,0% yang menyatakan sangat setuju, 44 orang atau 44,8% menyatakan setuju, 29 orang atau 29,5% netral, 6 orang atau 6,1% menyatakan tidak setuju, dan hanya 1 orang atau 0,6% yang menyatakan sangat tidak setuju. Dengan demikian pada umumnya responden menyatakan setuju terhadap harga makanan yang ditetapkan pada rumah makan tersebut. Hal itu berarti bahwa harga daripada menu makanan yang ditetapkan menurut responden pada umumnya relatif murah dan terjangkau oleh para konsumen.
Mahasiswa Manajemen
4.4.3. Uji Hipotesis Pengaruh Variabel Harga Terhadap Kepuasan Konsumen Pada Rumah Makan Kiki Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh variabel harga terhadap kepuasan konsumen pada usaha jasa rumah makan tersebut, peneliti telah mengumpulkan tanggapan responden yang merupakan konsumennya. Selanjutnya terhadap data itu dilakukan uji hipotesis secara parsial (Uji-t) sebagai berikut :
Model 1 (Constant)
Coefficientsa Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients t B Std. Error Beta 2.910
.888
Cita Rasa
.266
.120
Harga
.166
Pelayanan
.424
Correlations
Sig.
Zero-order Partial
Part
3.278
.001
.283
2.223
.029
.837
.221
.109
.118
.179
1.414
.161
.827
.143
.069
.102
.451
4.158
.000
.852
.391
.204
a. Dependent Variable: Kepuasan Konsumen Tabel 4.4.3. Uji Hipotesis Pengaruh Harga Terhadap Kepuasan Konsumen
Berdasarkan hasil analisis regresi di atas, diketahui nilai t-hitung untuk variabel Harga adalah sebesar 1.414. Sedangkan untuk jumlah responden / sampel (n) = 99, jumlah variabel (k) = 4, dan derajat bebas (n-k) = 99 – 4 = 95, α = 0,05 dan nilai pada t-tabel = 1.985. Karena nilai t-hitung < t-tabel, maka Ho diterima dan H1 ditolak , artinya, tidak terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara variabel harga terhadap kepuasan konsumen pada usaha jasa rumah makan tersebut. Dengan kata lain, faktor harga tidak mempengaruhi kepuasan konsumen dalam membeli produk makanan pada rumah makan tersebut. Hal ini bisa terjadi karena konsumen lebih mementingkan cita rasa masakan dan pelayanan yang diberikan terhadap para pelanggan dibandingkan dengan faktor harga.
Mahasiswa Manajemen
4.5.
Variabel Pelayanan
4.5.1. Analisis Variabel Pelayanan dan Pengaruhnya Terhadap Kepuasan Konsumen Pada Rumah Makan Kiki Kualitas pelayanan berperan penting terhadap keberhasilan pada suatu usaha pemasaran produk, terutama pada pemasaran produk jasa. Semakin baik kualitas pelayanan yang diberikan kepada konsumen, maka konsumen merasakan kepuasan dengan membeli atau menggunakan produk yang ditawarkan. Oleh karena itu, kualitas pelayanan merupakan salah satu faktor yang perlu menjadi perhatian pihak pengelola usaha. Pelayanan yang berkualitas pada suatu usaha pemasaran jasa pada dasarnya ditentukan oleh indikator yang melipui bukti langsung (tangibles), keandalan
produk
(reliability),
daya
tanggap
(responsiveness),
jaminan
(assurance), dan empati.
4.5.2. Analisis Tanggapan Responden Tentang Variabel Pelayanan Kualitas pelayanan juga merupakan salah satu faktor yang penting bagi konsumen dalam pengambilan keputusan pembelian suatu produk, terutama pembelian produk jasa. Kualitas pelayanan pada dasarnya ditentukan oleh beberapa aspek yang berhubungan dengan kondisi dan kemampuan penyedia
Mahasiswa Manajemen
layanan, seperti mengenai ketersediaan fasilitas fisik pelayanan, keandalan produk, sikap tanggap terhadap konsumen, jaminan, dan empati. Adapun data hasil tanggapan responden yang merupakan para konsumen terhadap variabel kualitas pelayanan pada rumah makan tersebut yang diperoleh melalui kuesioner seperti berikut ini : No.
Indikator
1. Bukti langsung (tangibles )
Sangat setuju n % 27 27,3
Kategori Jawaban Responden Setuju Netral Tidak setuju Sangat tidak setuju n % n % n % n % 47 47,5 25 25,3 0 0,0 0 0,0
n 99
% 100,0
Jumlah
2. Keandalan (reliability )
8
8,1
42
42,4
40
40,4
8
8,1
1
1,0
99
100,0
3. Daya tanggap (responsiveness )
18
18,2
35
35,4
34
34,3
11
11,1
1
1,0
99
100,0
4. Jaminan (assurance )
9
9,1
28
28,3
42
42,4
18
18,2
2
2,0
99
100,0
5. Empati
12
12,1
42
42,4
40
40,4
5
5,1
0
0,0
99
100,0
15
14,9
39
39,2
36
36,6
8
8,5
1
0,8
99
100,0
Rata-rata
Sumber : Data Penelitian, Tahun 2015 Tabel 4.5.2. Rekapitulasi Tanggapan Responden Terhadap Variabel Kualitas Pelayanan
Berdasarkan rekapitulasi hasil tanggapan responden mengenai variabel kualitas pelayanan yang diberikan pada rumah makan tersebut, terdapat sebanyak 15 orang atau 14,9% yang menyatakan sangat setuju, 39 orang atau 39,2% menyatakan setuju, 36 orang atau 36,6% netral, 8 orang atau 8,5% menyatakan tidak setuju, dan hanya 1 orang atau 0,8% yang menyatakan sangat tidak setuju. Dengan demikian pada umumnya responden menyatakan setuju terhadap variabel kualitas pelayanan pada rumah makan tersebut. Hal itu berarti bahwa pelayanan yang diberikan pada rumah makan tersebut pada umumnya sudah memuaskan konsumennya.
4.5.3. Uji Hipotesis Pengaruh Variabel Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Konsumen Pada Rumah Makan Kiki
Mahasiswa Manajemen
Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh variabel kualitas pelayanan terhadap kepuasan konsumen pada rumah makan tersebut, peneliti telah mengumpulkan tanggapan responden yang merupakan konsumennya. Selanjutnya terhadap data itu dilakukan uji hipotesis secara parsial (Uji-t) sebagai berikut :
Coefficientsa Model
Unstandardized Coefficients B
1 (Constant)
Std. Error
2.910
.888
Cita Rasa
.266
.120
Harga
.166
Pelayanan
.424
Standardized Coefficients
t
Sig.
Beta
Correlations Zero-order Partial
Part
3.278
.001
.283
2.223
.029
.837
.221
.109
.118
.179
1.414
.161
.827
.143
.069
.102
.451
4.158
.000
.852
.391
.204
a. Dependent Variable: Kepuasan Konsumen Tabel 4.5.3. Uji Hipotesis Pengaruh Pelayanan Terhadap Kepuasan Konsumen
Berdasarkan hasil analisis regresi di atas, diketahui nilai t-hitung untuk variabel Pelayanan adalah sebesar 4.158. Sedangkan untuk jumlah responden / sampel (n) = 99, jumlah variabel ( k ) = 4, dan derajat bebas ( n-k ) = 99 – 4 = 95, α = 0,05 dan nilai pada t-tabel = 1.985. Karena nilai t-hitung > t-tabel, maka Ho ditolak dan H1 diterima, artinya, terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara variabel pelayanan terhadap kepuasan konsumen pada rumah makan tersebut. Dengan kata lain, semakin baik pelayanan yang disediakan pihak pengelola rumah makan, maka konsumen semakin puas dan akhirnya menjadi pelanggan yang loyal dan tetap melakukan pembelian ulang. Hal ini tentunya akan menguntungkan pihak pengelola usaha dan mendukung pertumbuhan usahanya.
4.6.
Variabel Kepuasan Konsumen
Mahasiswa Manajemen
4.6.1. Analisis Pengaruh Cita Rasa, Harga dan Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Konsumen Rumah Makan Kiki Kepuasan konsumen atau pelanggan merupakan tujuan utama dari suatu usaha pemasaran. Setiap pengelola usaha pada dasarnya selalu berupaya agar mampu menyediakan produk, baik produk barang maupun jasa yang memuaskan bagi para konsumennya. Konsumen yang puas pada produk yang ditawarkan perusahaan pada akhirnya menjadi pelanggan yang loyal dan tetap menggunakan atau membeli produk tersebut. Untuk dapat menciptakan kepuasan bagi konsumen, pihak pengelola usaha perlu menerapkan kebijakan bauran pemasaran secara efektif. Hal ini bisa menyangkut kebijakan produk, harga, promosi, dan juga distribusi. Namun bauran pemasaran yang mempengaruhi kepuasan konsumen kemungkinan bisa berbeda dengan adanya perbedaan bidang usaha.
4.6.2. Analisis Tanggapan Konsumen
Responden
Tentang
Variabel
Kepuasan
Pihak produsen produk atau pengelola suatu usaha jasa tentunya berupaya agar para konsumen puas dengan produk yang ditawarkan, sehingga perusahaan dapat memperoleh keuntungan dari penjualan yang cenderung meningkat. Konsumen akan puas dengan produk yang ditawarkan apabila produk tersebut mampu memberikan kemanfaatan sesuai harapan dan keinginan konsumen, atau memiliki kualitas sesuai atau melebihi harapan konsumen. Konsumen yang puas pada akhirnya bersedia merekomendasikan penggunaan atau pembelian produk kepada pihak lain.
Mahasiswa Manajemen
Adapun data hasil kuesioner mengenai tanggapan responden yang merupakan para konsumen terhadap variabel kepuasan konsumen pada rumah makan tersebut dapat dirangkum sebagai berikut : No.
Indikator
1. Menu makanan yang
disediakan sesuai dengan keinginan dan kebutuhan 2. Mutu pelayanan yang diberikan sesuai dengan keinginan dan kebutuhan 3. Para pelanggan berminat untuk pembelian ulang 4. Para pelanggan bersedia merekomendasikan restoran kepada teman atau kerabatnya karena produk dan cita rasa makanan yang nikmat serta memuaskan 5. Para pelanggan bersedia
Sangat setuju
Setuju
Kategori Jawaban Responden Netral Tidak setuju
Sangat tidak setuju
Jumlah
n 17
% 17,2
n 48
% 48,5
n 29
% 29,3
n 4
% 4,0
n 1
% 1,0
n 99
% 100,0
13
13,1
43
43,4
37
37,4
6
6,1
0
0,0
99
100,0
17
17,2
47
47,5
31
31,3
4
4,0
0
0,0
99
100,0
7
7,1
30
30,3
43
43,4
17
17,2
2
2,0
99
100,0
18
18,2
57
57,6
20
20,2
4
4,0
0
0,0
99
100,0
14
14,5
45
45,5
32
32,3
7
7,1
1
0,6
99
100,0
merekomendasikan restoran kepada teman atau kerabatnya karena pelayanan yang memuaskan Rata-rata
Sumber : Data Penelitian, Tahun 2015 Tabel 4.6.2. Rekapitulasi Tanggapan Responden Terhadap Variabel Kepuasan Konsumen
Berdasarkan rekapitulasi hasil tanggapan responden mengenai variabel kepuasan konsumen pada rumah makan tersebut, terdapat sebanyak 14 orang atau 14,5% yang menyatakan sangat setuju, 45 orang atau 45,5% menyatakan setuju, 32 orang atau 32,3% netral, 7 orang atau 7,1% menyatakan tidak setuju, dan hanya 1 orang atau 0,6% yang menyatakan sangat tidak setuju. Dengan demikian pada umumnya tanggapan responden menyatakan setuju mengenai variabel kepuasan konsumen pada rumah makan tersebut. Hal itu berarti bahwa pada umumnya konsumen puas dengan menu makanan serta pelayanan yang diberikan pada rumah makan tersebut.
Mahasiswa Manajemen
4.6.3. Analisis Regresi Antara Variabel Cita Rasa, Harga dan Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Konsumen Pada Rumah Makan Kiki
Pada usaha yang bergerak di bidang usaha rumah makan, faktor-faktor yang bisa mempengaruhi kepuasan konsumen antara lain seperti faktor cita rasa makanan, harga dan kualitas pelayanan. Pengaruh faktor-faktor tersebut terhadap kepuasan konsumen dapat dianalisis dengan menggunakan analisis regresi linier berganda. Untuk
mengetahui
dan
menganalisis
persamaan
regresi
yang
menghubungkan antara variabel cita rasa makanan, harga, dan kualitas pelayanan terhadap kepuasan konsumen pada usaha jasa rumah makan tersebut, peneliti telah mengumpulkan tanggapan responden yang merupakan konsumennya. Selanjutnya terhadap data itu dilakukan analisis regresi berganda berdasarkan hasil analisis regresi seperti berikut ini : Coefficientsa Model 1 (Constant)
Unstandardized Coefficients B Std. Error 2.910 .888
Standardized Coefficients
t
Sig.
Beta
Correlations Zero-order Partial
3.278
.001
Part
Cita Rasa
.266
.120
.283
2.223
.029
.837
.221
.109
Harga
.166
.118
.179
1.414
.161
.827
.143
.069
Pelayanan
.424
.102
.451
4.158
.000
.852
.391
.204
a. Dependent Variable: Kepuasan Konsumen Tabel 4.6.3. Uji Hipotesis Terhadap Kepuasan Konsumen
Mahasiswa Manajemen
Berdasarkan hasil analisis regresi pada tabel di atas, diketahui bahwa koefisien-koefisien regresi yang menghubungkan antara variabel cita rasa, harga, dan kualitas pelayanan dengan kepuasan konsumen sebagai berikut :
a = Konstanta = 2,910 b1 = Koefisien regresi variabel X1 = 0,266 b2 = Koefisien regresi variabel X2 = 0,166 b3 = Koefisien regresi variabel X3 = 0,424 Jadi, berdasarkan hasil analisis regresi linier berganda tersebut, maka persamaan regresi yang menghubungkan antara variabel cita rasa, harga, dan pelayanan dengan kepuasan konsumen pada Rumah Makan tersebut adalah : Y = 2,910 + 0,266X1 + 0,166X2 + 0,424X3 Persamaan regresi yang diperoleh antara variabel cita rasa makanan, harga, dan pelayanan
dengan kepuasan konsumen pada Rumah Makan tersebut
bermakna bahwa : •
Konstanta a = 2,910 Artinya jika variabel cita rasa, harga dan pelayanan dianggap sama dengan nol, maka variabel kepuasan konsumen sebesar 2,910.
•
Koefisien X1 = 0,266 Artinya jika variabel cita rasa mengalami kenaikan sementara harga dan kualitas pelayanan diasumsikan tetap, maka kepuasan konsumen akan meningkat sebesar 0,266.
•
Koefisien X2 = 0,166
Mahasiswa Manajemen
Artinya jika variabel harga mengalami kenaikan sementara cita rasa dan kualitas pelayanan diasumsikan tetap, maka kepuasan konsumen akan meningkat sebesar 0,166.
•
Koefisien X3 = 0,424 Artinya jika variabel kualitas pelayanan mengalami kenaikan sementara cita rasa dan harga diasumsikan tetap, maka kepuasan konsumen akan meningkat sebesar 0,424.
4.7.
Analisis Koefisien Determinasi Analisis Koefisien Determinasi (R2) berguna untuk mengetahui kuat-
lemahnya pengaruh variabel bebas (X) terhadap variabel tak bebas (Y). Berdasarkan data hasil kuesioner penelitian ini, dapat dihitung Koefisien Determinasi (R2) antara variabel Cita Rasa, Harga, dan Pelayanan terhadap Kepuasan Konsumen pada Rumah Makan Kiki sebagai berikut :
Model Summary Change Statistics
Std. Error R Model 1
R .877
Adjusted
Square R Square a
.769
.761
of the
R Square
Estimate
Change
1.62198
.769
Sig. F F Change 106.323
df1
df2 3
95
Change .000
a. Predictors: (Constant), Cita Rasa, Harga, Dan Pelayanan Tabel 4.7. Analisis Koefisien Determinasi antara variabel Cita Rasa, Harga, dan Pelayanan Terhadap Kepuasan Konsumen
Mahasiswa Manajemen
Berdasarkan hasil analisis data pada tabel di atas dapat diketahui bahwa Koefisien Determinasi (R2) antara variabel Cita Rasa, Harga, dan Pelayanan terhadap Kepuasan Konsumen pada Rumah Makan tersebut adalah sebesar 0,761. Koefisien Determinasi (R2) sebesar 0,761 berarti terdapat hubungan yang kuat antara variabel Cita Rasa (X1), Harga (X2), dan Pelayanan (X3) terhadap Kepuasan Konsumen (Y) pada Rumah Makan tersebut, atau sebesar 76,10% Kepuasan Konsumen pada Rumah Makan ditentukan oleh variabel Cita Rasa (X1), Harga (X2), dan Pelayanan (X3).
4.8.
Uji Hipotesis Secara Simultan Pengaruh Cita Rasa, Harga dan Pelayanan Terhadap Kepuasan Konsumen Pada Rumah Makan Kiki Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh variabel cita rasa makanan,
harga, dan kualitas pelayanan secara simultan terhadap kepuasan konsumen pada rumah makan tersebut, peneliti telah mengumpulkan tanggapan responden yang merupakan konsumennya. Selanjutnya terhadap data itu dilakukan uji hipotesis (Uji-F) berdasarkan hasil analisis regresi berikut ini: ANOVAb Model 1
Sum of Squares
df
Mean Square
F
Regression
839.151
3
279.717
Residual
252.559
95
2.659
1091.710
98
Total
106.323
Sig. .000a
a. Predictors: (Constant), Kualitas Pelayanan, Harga, Cita Rasa b. Dependent Variable: Kepuasan Konsumen Tabel 5.6. Uji Hipotesis Pengaruh Cita Rasa, Harga dan Pelayanan Terhadap Kepuasan Konsumen Pada Rumah Makan Kiki
Mahasiswa Manajemen
Berdasarkan data hasil analisis pada tabel di atas, diketahui bahwa nilai F-hitung yang diperoleh adalah sebesar 106.323. Sedangkan dengan derajat bebas pembilang ( k–1 ) = 4 – 1 = 3, dan derajat penyebut ( n – k ) = 99 – 4 = 95, α = 0,05 dan nilai F-tabel sebesar 2,70. Karena F-hitung > F-tabel, maka Ho ditolak dan H2 diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa persamaan regresi yang diperoleh sudah tepat dan dapat diterima. Hal ini berarti bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel cita rasa, harga, dan pelayanan terhadap kepuasan konsumen pada rumah makan tersebut. Berdasarkan hasil analisis regresi yang telah diuraikan tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa secara simultan cita rasa, harga dan pelayanan berpengaruh terhadap kepuasan konsumen pada rumah makan Kiki.
4.9.
Uji Validitas dan Reliabilitas
4.9.1. Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Cita Rasa Uji validitas dan reliabilitas ini bermaksud untuk mengetahui kevalidan dan reliabilitas atau kelayakan daripada data hasil kuesioner tentang variabel Cita Rasa yang telah diperoleh melalui intrumen pengumpul data kuesioner penelitian. Data yang valid dan reliabel berguna untuk ketepatan dalam pengukuran suatu variabel. Dari analisis data hasil kuesioner tentang variabel Cita Rasa yang menggunakan SPSS, diperoleh hasil sebagai berikut : Reliability Statistics Cronbach's Alpha .885
N of Items 5
Mahasiswa Manajemen
Item-Total Statistics Scale Mean if Item Scale Variance if Deleted
Item Deleted
Corrected Item-
Cronbach's Alpha
Total Correlation
if Item Deleted
Pertanyaan 1
14.0900
7.638
.784
.846
Pertanyaan 2
14.0200
8.242
.721
.861
Pertanyaan 3
13.6700
8.890
.698
.868
Pertanyaan 4
14.0300
7.989
.691
.870
Pertanyaan 5
14.0300
8.231
.739
.857
Tabel 4.9.1. Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Cita Rasa
Berdasarkan hasil analisis data di atas, pada kolom Corrected Item-Total Correlation dapat diketahui bahwa nilai r-hitung untuk item Pertanyaan 1 = 0,784, Pertanyaan 2 = 0,721, Pertanyaan 3 = 0,698, Pertanyaan 4 = 0,691, dan untuk Pertanyaan 5 = 0,739. Sedangkan nilai r-tabel untuk jumlah item pertanyaan (N) = 5; pada α = 0,05 adalah sebesar 0,6870. Dengan demikian secara keseluruhan item pertanyaan telah valid, karena nilai r-hitung dari semua item pertanyaan lebih besar dari r-tabel. Selanjutnya dari analisis data variabel Cita Rasa yang menggunakan SPSS, pada Reliability Statistics diperoleh nilai Cronbach's Alpha sebesar 0,885. Karena r-Alpha lebih besar dari r-tabel, maka dapat disimpulkan bahwa instrumen
Mahasiswa Manajemen
(kuesioner) yang digunakan dalam pengumpulan data variabel Cita Rasa tersebut bersifat reliabel.
4.9.2. Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Harga Uji validitas dan reliabilitas ini bermaksud untuk mengetahui kevalidan dan reliabilitas atau kelayakan daripada data hasil kuesioner tentang variabel Harga yang telah diperoleh melalui intrumen pengumpul data kuesioner penelitian. Dari analisis data hasil kuesioner tentang variabel Harga yang menggunakan SPSS, diperoleh hasil sebagai berikut : Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items .894
5 Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Corrected Item- Cronbach's Alpha if Item Item Deleted
Total Correlation
Deleted
Pertanyaan 1
14.9600
7.514
.828
.849
Pertanyaan 2
15.1900
8.418
.753
.867
Pertanyaan 3
14.9000
8.899
.712
.877
Pertanyaan 4
14.9900
7.970
.721
.876
Pertanyaan 5
14.8400
8.883
.701
.879
Tabel 4.9.2. Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Harga
Berdasarkan hasil analisis data di atas, pada kolom Corrected Item-Total Correlation dapat diketahui bahwa nilai r-hitung untuk item Pertanyaan 1 = 0,828, Pertanyaan 2 = 0,753, Pertanyaan 3 = 0,712, Pertanyaan 4 = 0,721, dan untuk Pertanyaan 5 = 0,701.
Mahasiswa Manajemen
Sedangkan nilai r-tabel untuk jumlah item pertanyaan (N) = 5; pada α = 0,05 adalah sebesar 0,6870. Dengan demikian secara keseluruhan item pertanyaan telah valid, karena nilai r-hitung dari semua item pertanyaan lebih besar dari r-tabel. Selanjutnya dari analisis data variabel Harga yang menggunakan SPSS, pada Reliability Statistics diperoleh nilai Cronbach's Alpha sebesar 0,894. Karena r-Alpha lebih besar dari r-tabel, maka dapat disimpulkan bahwa instrumen (kuesioner) yang digunakan dalam pengumpulan data variabel Harga tersebut bersifat reliabel.
4.9.3. Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Pelayanan Uji validitas dan reliabilitas ini bermaksud untuk mengetahui kevalidan dan reliabilitas atau kelayakan daripada data hasil kuesioner tentang variabel Pelayanan
yang telah diperoleh melalui intrumen pengumpul data kuesioner
penelitian. Dari
analisis
data
hasil
kuesioner
tentang
variabel
Pelayanan
menggunakan SPSS, diperoleh hasil sebagai berikut : Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items .896
5
Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted Pertanyaan 1
13.9100
Scale Variance if Corrected Item- Cronbach's Alpha if Item Item Deleted 8.770
Total Correlation .728
Deleted .878
Mahasiswa Manajemen
Pertanyaan 2
14.4500
8.210
.774
.867
Pertanyaan 3
14.3300
7.880
.696
.887
Pertanyaan 4
14.6900
7.671
.761
.870
Pertanyaan 5
14.3000
8.374
.794
.864
Tabel 4.9.3. Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Pelayanan
Berdasarkan hasil analisis data di atas, pada kolom Corrected Item-Total Correlation dapat diketahui bahwa nilai r-hitung untuk item Pertanyaan 1 = 0,728, Pertanyaan 2 = 0,774, Pertanyaan 3 = 0,696, Pertanyaan 4 = 0,761, dan untuk Pertanyaan 5 = 0,794. Seperti yang telah dikemukakan sebelumnya bahwa nilai r-tabel untuk jumlah item pertanyaan (N) = 5; pada α = 0,05 adalah sebesar 0,6870. Dengan demikian secara keseluruhan item pertanyaan telah valid, karena nilai r-hitung dari semua item pertanyaan lebih besar dari r-tabel. Selanjutnya dari analisis data variabel Pelayanan yang menggunakan SPSS, pada Reliability Statistics diperoleh nilai Cronbach's Alpha sebesar 0,896. Karena r-Alpha lebih besar dari r-tabel, maka dapat disimpulkan bahwa instrumen (kuesioner) yang digunakan dalam pengumpulan data variabel Kualitas Pelayanan tersebut bersifat reliabel.
4.9.4. Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Kepuasan Konsumen Uji validitas dan reliabilitas ini bermaksud untuk mengetahui kevalidan dan reliabilitas atau kelayakan daripada data hasil kuesioner tentang variabel Kepuasan Pelanggan yang telah diperoleh melalui intrumen pengumpul data kuesioner penelitian.
Mahasiswa Manajemen
Dari analisis data hasil kuesioner tentang variabel Kepuasan Konsumen menggunakan SPSS, diperoleh hasil sebagai berikut :
Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items .881
5
Item-Total Statistics Scale Mean if
Scale Variance
Corrected Item-
Item Deleted
if Item Deleted Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item Deleted
Pertanyaan 1
14.5200
7.202
.700
.859
Pertanyaan 2
14.6400
7.324
.724
.854
Pertanyaan 3
14.4900
7.485
.696
.860
Pertanyaan 4
15.0500
6.775
.742
.850
Pertanyaan 5 14.3800 7.551 .724 Tabel 4.9.4. Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Kepuasan Konsumen
.855
Berdasarkan hasil analisis data di atas, pada kolom Corrected Item-Total Correlation dapat diketahui bahwa nilai r-hitung untuk item Pertanyaan 1 = 0,700, Pertanyaan 2 = 0,724, Pertanyaan 3 = 0,696, Pertanyaan 4 = 0,742, dan untuk Pertanyaan 5 = 0,724. Seperti yang telah dikemukakan sebelumnya bahwa nilai r-tabel untuk jumlah item pertanyaan (N) = 5; pada α = 0,05 adalah sebesar 0,6870. Dengan demikian secara keseluruhan item pertanyaan telah valid, karena nilai r-hitung dari semua item pertanyaan lebih besar dari r-tabel. Selanjutnya dari analisis data variabel Kepuasan konsumen yang menggunakan SPSS, pada Reliability Statistics diperoleh nilai Cronbach's Alpha
Mahasiswa Manajemen
sebesar 0,881. Karena r-Alpha lebih besar dari r-tabel, maka dapat disimpulkan bahwa instrumen (kuesioner) yang digunakan dalam pengumpulan data variabel Kepuasan konsumen tersebut telah reliabel.
4.10. Uji Asumsi Klasik Uji asumsi klasik ini dimaksudkan untuk menguji kualitas data penelitian yang telah diperoleh melalui kuesioner, yang meliputi uji heteroskedastisitas, multikolinieritas, dan autokorelasi. 4.10.1. Heteroskedastisitas Heteroskedastisitas adalah gangguan yang sering muncul dalam data cross section, tetapi juga bisa terjadi pada data runtut (time series). Untuk mengetahui adanya gangguan heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat pola diagram pencar residual, yaitu antara nilai Y prediksi dengan Y observasi. Dari analisis regresi terhadap hasil kuesioner tentang variabel Cita Rasa, Harga dan Pelayanan sebagai variabel bebas terhadap Kepuasan Konsumen sebagai variabel terikat dengan menggunakan SPSS, maka diperoleh hasil grafik sebagai berikut :
Mahasiswa Manajemen
Tabel 4.10.1. Hasil Output SPSS 17 Uji Heteroskedastisitas
Berdasarkan gambar grafik di atas dapat dilihat bahwa diagram pencar (scatter plot) tidak membentuk suatu pola yang semakin melebar atau menyebar dengan bertambahnya variabel X. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa regresi tidak mengalami gangguan heteroskedastisitas.
4.10.2. Multikolinieritas Multikolinieritas adalah gangguan yang terjadi dalam persamaan regresi dimana
variabel-variabel
independen
dalam
persamaan
regresi
tersebut
mempunyai korelasi yang erat satu sama lain. Untuk mengetahui adanya gangguan multikolinieritas dapat dilakukan dengan menganalisis nilai VIF (Variance Inflation Factor). Apabila nilai VIF < 10, berarti regresi tidak mengalami gangguan multikolinieritas, dan sebaliknya, apabila VIF > 10 berarti regresi mengalami gangguan multikolinieritas.
Mahasiswa Manajemen
Dari analisis regresi terhadap hasil kuesioner tentang variabel Cita Rasa, Harga dan Pelayanan sebagai variabel bebas terhadap Kepuasan Konsumen sebagai variabel terikat dengan menggunakan SPSS, maka diperoleh hasil grafik sebagai berikut :
Coefficientsa
Unstandardized Coefficients
Model
B
Std. Error
1 (Constant)
2.910
.888
Cita Rasa
.266
.120
Harga
.166
Pelayanan
.424
Standar dized Coeffici ents
Correlations
Collinearity Statistics
Zeroorder Partial
Part
.029
.837
.221
.109
.149
6.703
1.414
.161
.827
.143
.069
.151
6.625
4.158
.000
.852
.391
.204
.205
4.880
Beta
t
Sig.
3.278
.001
.283
2.223
.118
.179
.102
.451
Toleran ce VIF
a. Dependent Variable: Kepuasan Konsumen Tabel 4.10.2. Hasil Output SPSS 17 Uji Multikolinieritas
Berdasarkan hasil analisis data pada tabel di atas, dapat dilihat bahwa nilai VIF untuk variabel Cita Rasa bernilai 6,703, variabel Harga bernilai 6,625, dan
Mahasiswa Manajemen
variabel Pelayanan bernilai 4,880. Dengan demikian regresi tidak mengalami gangguan multikolinieritas karena nilai VIF (Variance Inflation Factor) < 10.
4.10.3. Autokorelasi Otokorelasi ialah suatu gangguan yang dialami pada persamaan regresi dimana terjadi korelasi antara sesama urutan pengamatan dari waktu ke waktu. Untuk memeriksa adanya otokorelasi dapat digunakan uji Durbin-Watson. Dari analisis regresi terhadap hasil kuesioner tentang variabel Cita Rasa, Harga dan Pelayanan sebagai variabel bebas terhadap Kepuasan Konsumen sebagai variabel terikat dengan menggunakan SPSS, maka diperoleh hasil grafik sebagai berikut : Model Summaryb Change Statistics Std. Error Model
R
1
.877a
R
Adjusted R
of the
Square
Square
Estimate
.769
.761
Sig. F R Square
F
Chang Durbin-
Change Change df1 df2
1.62198
.769 106.323
3 95
e .000
Watson 1.185
a. Predictors: (Constant), Cita Rasa, Harga, Pelayanan b. Dependent Variable: Kepuasan Konsumen Tabel 4.10.3. Hasil Output SPSS 17 Uji Autokorelasi
Berdasarkan hasil analisis data pada di atas terlihat bahwa nilai DurbinWatson (DW-hitung) adalah 1,185. Sedangkan nilai Durbin-Watson pada tabel pada α = 0,05 untuk 3 variabel bebas dan jumlah data observasi 10, adalah sebagai berikut : Batas bawah nilai DW, dL = 1,61
Mahasiswa Manajemen
atas atas nilai DW, du = 1,74 Karena nilai DW-hitung < dL maka regresi mengalami gangguan autokorelasi.
Mahasiswa Manajemen
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1.
Kesimpulan Dari hasil analisis data dan pembahasan yang telah dikemukakan
mengenai pengaruh variabel cita rasa, harga, dan kualitas pelayanan terhadap kepuasan konsumen pada rumah makan “Kiki” tersebut, maka dapat disimpulkan sebagai berikut : 1.
Terbukti bahwa Cita Rasa sangat berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan konsumen pada Rumah Makan Kiki di Sei Silau Kecamatan Buntu Pane Kabupaten Asahan, artinya Cita Rasa yang menggugah selera dan kaya akan rasa serta penggunaan bumbu – bumbu atau rempah – rempah yang pas pasti sangat diharapkan konsumen pada saat menu makanan disajikan. Jika hal itu terlaksana dengan baik, maka kepuasan konsumen pada Rumah Makan Kiki akan semakin meningkat.
2.
Terbukti bahwa Harga masih tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan konsumen pada Rumah Makan Kiki di Sei Silau Kecamatan Buntu Pane Kabupaten Asahan, artinya bahwa Harga di Rumah Makan tersebut masih terjangkau dan kebanyakan para konsumen masih mementingkan cita rasa masakan di rumah makan tersebut.
3.
Terbukti bahwa Kualitas pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan konsumen pada Rumah Makan Kiki di Sei Silau Kecamatan Buntu Pane Kabupaten Asahan, artinya
semakin baik
Mahasiswa Manajemen
Kualitas Pelayanan yang diberikan, maka kepuasan konsumen pada rumah makan tersebut semakin meningkat. 4.
Terbukti bahwa Cita Rasa, Harga dan Kualitas Pelayanan sangat berpengaruh secara parsial dan simultan terhadap kepuasan konsumen pada Rumah Makan Kiki di Sei Silau Kecamatan Buntu Pane Kabupaten Asahan.
5.2.
Saran Sehubungan dengan kesimpulan dari hasil penelitian ini, maka saran yang
dapat peneliti kemukakan untuk pengembangan dan peningkatan usaha pemasaran jasa rumah makan tersebut di masa mendatang adalah sebagai berikut : 1.
Pihak pengelola usaha sebaiknya selalu mempertahankan cita rasa masakan dan dapat mengupayakan pengembangan menu masakan lainnya, sehingga dengan penyediaan variasi menu makanan yang tersedia diharapkan lebih meningkatkan kepuasan konsumen.
2.
Sebaiknya para pemilik Rumah makan agar lebih memperhatikan pada harga yang ditetapkan. Mungkin untuk saat ini harga pada makanan tersebut masih terjangkau dan menjadi salah satu hal yang dapat menarik perhatian konsumen. Oleh karena itu hendaknya pihak pemilik rumah makan harus benar – benar tepat dalam menetapkan harga dengan diimbangi Cita rasa yang pas dan kualitas pelayanan yang baik. Kemudian manajemen dari pemilik rumah makan sendiri harus lebih mempermudah
Mahasiswa Manajemen
dalam hal pembayaran yang dilakukan kepada konsumen agar tercapainya kepuasan konsumen. 3.
Bagi pemilik rumah makan diharapkan untuk meningkatkan kualitas pelayanan karena berdasarkan hasil penelitian ini kualitas pelayanan secara positif dan signifikan berpengaruh terhadap kepuasan konsumen. Meningkatkan
kualitas
pelayanan
dapat
dilakukan
dengan
cara
meningkatkan kemampuan pelayan rumah makan dalam melayani konsumen. Hal lain yang terkait untuk meningkatkan kualitas pelayanan juga dapat dilakukan dengan memberikan pelayanan terbaik, memberikan kenyamanan kepada konsumen serta memperbaiki fasilitas penunjang seperti tempat parkir, toilet, kipas angin, televisi, tempat beribadah dan lain lain.
Mahasiswa Manajemen
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktik. Edisi Revisi VI, Cetakan Ketigabelas, Rineka Cipta, Jakarta : 2006 Bennion, M. dan Scheulle, B. Introductory Foods, (12th ed). Pearson Prentice Hall, USA : 2004 Kotler, Philip dan Gary Amstrong. Dasar - dasar Pemasaran. Alih Bahasa : Alexander Sindoro, Jilid 2, Prenhallindo, Jakarta : 1997 Lovelock, Christopher H. dan Lauren K. Wright. Manajemen Pemasaran Jasa. Cetakan II, Alih Bahasa : Agus Widyantoro, Indeks, Jakarta : 2007 Pratisto, Arif. Cara Mudah Mengatasi Masalah Statistik dan Rancangan Percobaan dengan SPSS 12. Cetakan Kedua, Elex Media Komputindo, Jakarta : 2005 Ratminto dan Atik Septi Winarsih. Manajemen Pelayanan : Pengembangan Model Konseptual, Penerapan Citizen Charter dan Standar Pelayanan Minimal. Cetakan VII, Pustaka Pelajar, Yogyakarta : 2010 Singarimbun, M. dan S. Effendi. Metode Penelitian Survai. Cetakan Kedua, LP3ES, Jakarta : 1995 Sudjana. Metode Statistika. Edisi Keenam, Tarsito, Bandung : 2002 Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Cetakan Ke-20, Alfabeta, Bandung : 2014 Suryani, Tatik. Perilaku Konsumen : Implikasi dan Strategi Pemasaran. Cetakan Pertama, Graha Ilmu, Yogyakarta : 2008 Suyanto, Bagong dan Sutinah. Metode Penelitian Sosial : Berbagai Alternatif Pendekatan. Kencana, Jakarta : 2011 Tjiptono, Fandy. Perspektif Manajemen dan Pemasaran Kontemporer. Andi, Yogyakarta : 2004 . Manajemen Jasa. Edisi III, Andi, Yogyakarta : 2004 Tiptono, Fandy dan Gregorius Chandra. Service, Quality & Satisfaction. Edisi 2, Andi, Yogyakarta : 2007
Mahasiswa Manajemen
Umar, Husein. Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen. Cetakan Kedua, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta : 2002
Jurnal : AS Wibowo (2013) : http://lib.unnes.ac.id/18048/1/7350408009.pdf. D. Pamungkas (2013) : http://publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/ 9168/1/Slide%20Sidang%20Doni%20Pamungkas.pdf
Mahasiswa Manajemen