KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 4, No.1, Oktober 2016
Hasil Penelitian Bidang Keuangan ANALISIS KESEHATAN KEUANGAN DAN KEBANGKRUTAN KEPADA ASURANSI BUMIPUTERA SYARIAH Oleh : Mutawali ABSTRAK Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera induk telah berdiri sejak tahun 1912. Asuransi ini memiliki banyak anak perusahaan, salah satunya adalah Asuransi Bumiputera Syariah. Seiring dengan perkembangan zaman, AJB Bumiputera Induk mengalami kendala, yaitu kondisi keuangannya selalu berubah ubah. Untuk itu, perlu dilakukan analisis terkait kondisi kesehatan keuangannya yang dilanjutkan dengan analisis kebangkrutan terhadap Asuransi Bumiputera Syariah. Tujuan penelitan ini adalah: (1) Untuk mengetahui kesehatan keuangan perusahaan Bumiputera Syariah melalui analisis RBC. (2) Untuk melihat kondisi perusahaan Bumiputera syariah melalui analisis kebangkrutan Altman Z-score yang tidak go-public. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis laporan keuangan, wawancara, serta dokumentasi. Dalam analisa data, digunakan teknik analisis deskriptif dalam upaya untuk membuat kesimpulan. Kesimpulan yang dapat disajikan dalam penelitian ini adalah: Bumiputera Syariah memiliki kondisi kesehatan keuangan kurang bagus dengan nilai 84,19%, dikarenakan memiliki nilai RBC < 120%. Untuk analisa kebangkrutan, Bumiputera Syariah memiliki nilai Zscore rendah, yaitu dibawah 1,81 (Z < 1,81). Hal ini menunjukkan bahwa Bumiputera Syariah mengalami masalah keuangan yang serius. Kata Kunci : Kesehatan Keuangan, Tingkat Kebangkrutan, Bumiputera Syariah
PENDAHULUAN
(Risk Based Capital) yang tinggi. Perusahaan
LATAR BELAKANG
asuransi yang menjual produk ini akan
Di era globalisasi saat sekarang ini,
memiliki rasio RBC yang tinggi karena tidak
telah banyak industry yang ingin agar
menjamin nilai tunai atau nilai investasi-
pertumbuhan bisnisnya lebih baik dan besar,
semua risiko ditanggung oleh nasabah.
baik industry di bidang manufaktur, property,
(Nofie Iman, 2010). Produk unit link juga
lembaga
maupun
bisa diterima keberadaannya dimasyarakat
lembaga non bank (seperti asuransi, dan
dengan segmen mana pun karena besaran
pegadaian). Industri asuransi juga merupakan
setoran minimal per bulan relatif rendah
industri yang memiliki pertumbuhan cukup
(Rochma, 2007).
keuangan
perbankan
Rasio RBC yang merupakan alat ukur
baik, meskipun belum sepesat negara-negara
rasio standar kesehatan keuangan untuk
berkembang lainnya (Sula. 2004). Pertumbuhan industri Asuransi di
industri asuransi yang telah ditetapkan oleh
Indonesia sangat ditopang oleh produk unit
pemerintah, menjadi sesuatu yang sangat
link karena produk tersebut mendorong
penting.
pertumbuhan rasio risiko berbanding modal
perusahaan asuransi
190
Hal
ini
disebabkan
karena,
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 4, No.1, Oktober 2016
yang menjual produk asuransinya yaitu
pemasok tidak bersedia lagi menyediakan
berupa jaminan atas kerugian yang harus
bahan
ditanggung karena terjadinya risiko-risiko
investasi yang menguntungkan tidak akan
bahaya yang dijamin dalam sebuah polis.
tersentuh, dan pembayaran dividen akan
RBC
tertunda.
merupakan
salah
satu
metode
baku
secara
Biaya-biaya
kredit,
yang
peluang
harus
pengukuran Batas Tingkat Solvabilitas
ditanggung mejelang kebangkrutan bisa
yang disyaratkan dalam undang-undang
melebihi
dalam
kesehatan
diperoleh dari penggunaan utang. Jika
keuangan sebuah perusahaan asuransi
biaya kebangkrutan dan kemungkinan
untuk memastikan pemenuhan kewajiban
kebangkrutan ini makin besar, maka biaya
Asuransi
dengan
modal sendiri akan meningkat makin
mengetahui besarnya kebutuhan modal
cepat, karena jika terjadi kebangkrutan,
perusahaan sesuai dengan tingkat risiko
pemilik perusahaan yang menanggung
yang
biaya kebangkrutan itu (Sawir, 2004).
mengukur
dan
dihadapi
tingkat
Reasuransi
perusahaan
dalam
penghematan
pajak
yang
Oleh karena itu perusahaan harus sedini
mengelola kekayaan dan kewajibannya.
mungkin
Pertumbuhan industri asuransi di
melakukan
analisis
yang
menyangkut kebangkrutan perusahaan.
Indonesia, tidak selamanya industri ini berjalan dengan baik. Selalu ada yang
Asuransi Jiwa Bersama (AJB)
mengalami kesulitan keuangan. Kesulitan
Bumiputera induk telah berdiri sejak tahun
keuangan
dimulai
1912. Asuransi ini memiliki banyak anak
ketika jumlah aktiva tidak mencukupi
perusahaan, salah satunya adalah Asuransi
untuk membayar utang atau nilainya lebih
Bumiputera
kecil dari semua utang yang harus dibayar,
perkembangan zaman, AJB Bumiputera
berarti dalam kondisi yang insolvabel.
Induk mengalami kendala, yaitu kondisi
Kondisi
menyebabkan
keuangannya selalu berubah ubah. Untuk
krisis
itu, perlu dilakukan analisis terkait kondisi
perusahaan
(financial
ini
distress)
akan
mengalami
atau
Syariah.
Seiring
dengan
kesehatan keuangannya yang dilanjutkan
kesulitan keuangan (Amrin, 2009).
dengan analisis kebangkrutan terhadap
Disamping itu, kesulitan keuangan
Asuransi Bumiputera Syariah.
disebabkan akibat beratnya membayar bunga dan pokok pinjaman yang bisa
Penelitian ini memiliki dua tujuan,
sangat merepotkan perusahaan. Begitu
yaitu: (1) Untuk mengetahui kesehatan
kondisi keuangan perusahaan melemah,
keuangan perusahaan Bumiputera Syariah
para kreditor mengambil langkah-langkah
melalui analisis RBC. (2) Untuk melihat
guna membatasi kegiatan perusahaan, para
kondisi perusahaan Bumiputera syariah 191
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 4, No.1, Oktober 2016
melalui analisis kebangkrutan Altman Z-
kebangkrutan Altman Z-score yang
score
tidak go-public ?
yang
tidak
menganalisa,
go-public.
peneliti
Dalam
menggunakan
analisis RBC dan Altman Z-score yang
TINJAUAN TEORITIK
tidak go public.
1. RBC Risk Based Capital (RBC), Batas Tingkat Solvabilitas Minimum adalah
PEMBATASAN MASALAH
suatu
Dari identifkasi masalah di atas,
jumlah
minimum
yang
tingkat
peneliti melakukan pembatasan masalah,
solvabilitas
ditetapkan,
yaitu
yaitu dengan melihat kondisi bahwa
sebesar jumlah dana yang dibutuhkan
Bumiputera Syariah dikhawatirkan akan
untuk menutup risiko kerugian yang
mengalami penurunan kesehatan yang
mungkin timbul sebagai akibat dari
dapat berlanjut terhadap kebangkrutan.
devisi pengelolaan.(Kurniawati, 2006)
Jadi peneliti melakukan analisis pada RBC
Risk Based Capital (RBC) adalah
dari nilai yang sudah tercantum pada
suatu ketentuan yang berkaitan dengan
laporan keuangan Bumiputera Syariah. Di
kewajiban perusahaan untuk menjaga
samping
keseimbangan
itu
peneliti
melakukan
antara
asset
dan
kewajiban. (Ginting, 2010)
perhitungan dan analisis di Bumiputera syariah dengan menggunakan metode
Dari
dua
definisi
diatas
Altman Z-score yang tidak go-public dari
disimpulkan
Batas
Tingkat
data yang ada pada laporan keuangan .
Solvabilitas
Laporan keuangan yang digunakan adalah
merupakan bagian dari Risk Based
periode 2010-2013.
Capital (RBC). RBC merupakan bagian
bahwa
Minimum
(BTSM)
dari indikator standarisasi kesehatan keuangan perusahaan asuransi yang
PERUMUSAN MASALAH Berdasarkan batasan masalah di atas,
telah ditetapkan oleh pemerintah yang
maka penulis merumuskan masalah
berfungsi
sebagai berikut:
kerugian yang mungkin timbul sebagai
untuk
menutup
risiko
akibat dari devisi pengelolaan menjaga
1. Apakah kondisi kesehatan keuangan pada Bumiputera Syariah bagus atau
keseimbangan
antara
asset
dan
tidak berdasarkan analisis RBC ?
kewajiban dalam pengelolaan kekayaan dan kewajiban untuk usaha asuransi dan
2. Apakah kondisi perusahaan Bumiputera kemungkinan
reasuransi dengan prinsip konvensional
bangkrut atau tidak berdasarkan analisis
dan usaha asuransi dan reasuransi
syariah
memiliki
192
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 4, No.1, Oktober 2016
09/BL/2011,
dengan prinsip syariah. Rasio
kesehatan
berdasarkan
metode
Jurnal
Akuntansi
Krida Wacana Vol. 3 No. 1, 2003, Eka
keuangan RBC,
dan
Purnama Witono Ng).
ialah
perhitungan rasio kesehatan keuangan
2. Kebangkrutan Kesulitan Keuangan
dengan mengalokasikan dana yang
merupakan
cukup untuk menutup risiko kerugian
kondisi kontinum mulai dari kesulitan
yang mungkin timbul. Semakin tinggi
keuangan yang ringan (seperti masalah
tingkat
likuiditas),
solvabilitas
semakin
sehat
sampai
pada
kesulitas
kondisi kesehatan keuangan perusahaan
keuangan yang lebih serius, yaitu tidak
asuransi
solvabel
tersebut
(Witono,
2003).
(utang
lebih
Berdasarkan peraturan PMK No.11
dibandingkan
tahun
harus
kondisi ini perusahaan praktis bisa
total
asset.
dikatakan bangkrut.(Hanafi, 2004)
RBC
pada
2011,
memenuhi Berikut
RBC
120%
minimal dari
perhitungan
dengan
besar
Kebangkrutan
aset).
dapat
Pada
diartikan
sebagai ketidakmampuan perusahaan
Bumiputera Syariah
dalam memenuhi kewajibannya, baik Rasio
RBC=
Solvabilitas)
/
(Jumlah (Batas
dalam jangka pendek maupun jangka
tingkat
panjang.
Tingkat
Kebangkrutan
Solvabilitas minimum) x 100%
perusahaan
Dimana:
ekonomi
diartikan
suatau dengan
Jumlah tingkat solvabilitas
ketidakseimbangan antara pendapatan
adalah kekayaan yang diperkenankan
dengan pengeluaran. Biasa diartikan
dikurangi dengan seluruh kewajiban
sebagai biaya modal perusahaan lebih
Batas tingkat solvabilitas minimum
besar dari tingkat laba atas biaya
adalah suatu jumlah minimum tingkat
histories investasi. Sering juga terjadi
solvabilitas
yaitu
realisasi laba yang diterima perusahaan
sebesar jumlah dana yang dibutuhkan
tidak dapat menutup biaya karena
untuk menutup risiko kerugian yang
jumlahnya ternyata tidak sebesar yang
mungkin timbul sebagaimana yang
diharapkan atau direncanakan.
yang
ditetapkan,
Definisi
dimaksud dalam pasal 2 Keputusan
”kegagalan”
menurut
No.
muhammad akhyar Adnan dan Eha k
424/KMK.06/2003 tentang kesehatan
dalam penulisan tesis Arifia Noor Imam
Perusahaan Asuransi dan perusahaan
Subari (2009) dapat dibedakan menjadi
Reasuransi (Rizky Ayu (2009), PER-
dua, yaitu:
Menteri
Keuangan
193
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 4, No.1, Oktober 2016
Kegagalan diartikan
apabila
ekonomi,
perusahaan
tidak
bangkrut.
Model
prediksi
mengalami
beberapa
revisi
ini hingga
mencukupi biayanya sendiri, ini berarti
menjadi persamaan baru yang telah
tingkat labanya lebih kecil dari biaya
disesuaikan
modal atau nilai sekaran g dari arus kas
dilakukan terhadap perusahaan swasta
perusahaan
dan tidak hanya sebatas perusahaan
lebih
kecil
dari
agar
prediksi
dapat
manufaktur yang telah go public. Model
kewajibannya
ini dapat diterapkan pada ekonomi
Kegagalan keuangan, biasa yang
modern yang mampu memprediksi
membedakan antara dasar arus kas dan
kebangkrutan hingga satu, dua, dan tiga
dasar saham. Insolvensi atas dasar arus
tahun ke depan. Model ini memiliki
kas ada dua bentuk, yaitu
tingkat akuransi yang tinggi, yaitu di
diartikan sebagai insolvensi
Insolvensi
atas 80% (Sari,2013).
Teknis
Z-score merupakan satu indeks
(Techincal Insolvency), dimana terjadi apabila
perusahaan
tidak
yang timbul daripada beberapa model
dapat
memenuhi kewajiban pada saat jatuh
analisis
tempo walaupun sudah melebihi total
kemungkinan kegagalannya. Prinsipnya
hutangnya
adalah
dimana
untuk
kegiatan
Insolvensi dalam pengertian kebangkrutan,
penentu
untuk
meramal
menentukan
usaha
atau
bahwa
bisnis
di
perusahaan tidak gagal secara tiba-tiba,
didefinisikan
tetapi merosot dalam suatu masa.
sebagai kekayaan bersih negatif dalam
Secara
neraca konvensional atau nilai sekarang
matematis
persamaan
dari arus kas yang diharapkan lebih
Altman Z-core ini bisa dirumuskan
kecil dari kewajiban.
sebagai berikut: (Darsono, 2009) Z=1,2WCTA+1,4RETA+3,3EBIT
Altman Z-score tidak go public Pada
tahun
menerapkan Analysis
1968,
Multiple
untuk
TA+0,6MVEBVL+1STA
Atlman
Di mana:
Discriminant
pertama
WCTA
kalinya.
: Working Capital to
Analisis diskriminan yang dilakukan
Total Asset (Modal Kerja dibagi total
Altman
aset)
dengan
rasio-rasio
mengidentifikasikan
keuangan
RETA
menghasilkan
: Retained Earning to
suatu model yang dapat memprediksi
Total Asset (Laba ditahan dibagi total
perusahaan yang memilki kemungkinan
aktiva)
tinggi
untuk
bangkrut
dan
EBITTA : Earning Before Interest
tidak 194
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 4, No.1, Oktober 2016
and Taxes to Total Asset (laba sebelum
Indonesia. Salah satu perbedaan yang
pajak dan bunga di bagi total aktiva)
mencolok antara Indonesia dengan
: Market Value of
Amerika menggunakan model yang
Equity to Book Value of Liability (Nilai
dipakai oleh Altman adalah sedikitnya
pasar ekuitas dibagi dengan nilai buku
perusahaan Indonesia yang go-public.
hutang)
Jika perusahaan tidak go-public, maka
MVEBVL
STA
nilai pasar saham tidak bisa dihitung.
: Sales to Total Asset
Untuk mengganti nilai pasar, Altman
(Penjualan dibagi total aset)
kemudian menggunakan nilai buku
Hasil penghitungan terhadap nilai Z tersebut, menurut Altman, adalah
saham
biasa
dan
sebagai berikut:
sebagai salah satu komponen variabel bebasnya,
Jika nilai Z lebih besar dari
saham
dan
preferen
kemudian
2,99 menunjukkan bahwa perusahaan
mengembangkan
tidak mengalami permasalah dalam
kebangkrutan, dan memperoleh model
keuangan (non bankrupt company).
sebagai berikut ini.
bahwa
X4+0,998X5
perusahaan mengalami sedikit masalah
Di mana:
dalam keuangan.
X1
2,99
menandakan
menunjukkan
bahwa
X2
jika
X3
yang berarti dalam manajemen maupun
X4
akan mengalami ancaman kebangkrutan
bawah
bahwa
(aktiva
: Laba yang Ditahan / Total
: Laba sebelum bunga dan
: Nilai Buku Sham Biasa
dan Saham Preferen / Nilai Buku Total
dalam jangka waktu 2 tahun.
menunjukkan
kerja
pajak / Total aset
struktur keuangan maka peruashaan
di
Modal
Aset
perusahaan tidak melakukan perubahan
Z-core
:
lancar-utang lancar) / total aktiva
Nilai Z antara 1,8 sampai 2,69
diskriminan
Z_i=0,717X1+0,847X2+3,107X3+0,42
Jika nilai Z antara 2,7 sampai
model
Utang
1,8
X5
peruahaan
: Penjualan/Total Aset
mengalai ancaman kebangkrutan yang
Hasil perhitungan nilai Z-score
serius, sehingga investor dan kreditor
bisa dijelaskan dengan tabel sebagai
harus
berikut:
hati-hati
dalam
melakukan
Nilai Z-score Interpretasi
investasi. Model disesuaikan
Altman dengan
di
atas kondisi
Z>2,99 Perusahaan
bisa
tidak
mengalami masalah dengan kondisi
di 195
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 4, No.1, Oktober 2016
keuangan
METODOLOGI PENELITIAN
3,7
Perusahaan
TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN
mempunyai sedikit masalah keuangan
Sumber data pada penelitian ini
(meskipun tidak serius) 1,8
didasarkan pada data laporan keuangan
Perusahaan
akan
perusahaan
AJB
Bumiputera
Syariah
mengalami permasalahan keuangan jika
periode 2010 sampai dengan 2013 atau
tidak melakukan perbaikan yang berarti
selama kurun waktu 4 tahun yang di dapat
dalam manajemen maupun struktur
pada tanggal 8 Juli 2014
keuangan Z<1,88 Perusahaan
mengalami
POPULASI DAN SAMPEL
masalah keuangan yang serius
Populasi pada umumnya sering diartikan
HIPOTESIS PENELITIAN Hipotesis adalah suatu jawaban
sekumpulan
dan/objek
ditentukan
melalui
kriteria
biasanya
mengidentifikasikan
yang
tertentu, suatu
yang bersifat sementara terhadap masalah
fenomena. Menurut Sugiyono (2007, 72)
penelitian, yang kebenarannya harus diuji
populasi adalah wilayah generalisasi yang
secara
terdiri
empiris
Berdasarkan
(Nazir,
rumusan
2005).
masalah
atas:
obyek/subyek
yang
dan
mempunyai kualitas dan karakteristik yang
tinjauan teoritis, maka hipotesis yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
diajukan dalam penelitian ini adalah:
dan kemudian ditarik kesimpulannya.
E1: H0
Jadi populasi bukan hanya orang, : Bumiputera Syariah memiliki
tetapi juga obyek dan benda –benda alam
kondisi kesehatan keuangan bagus
lain. Populasi bukan sekedar jumlah yang
H1
ada pada obyek/subyek yang dipelajari,
: Bumiputera Syariah memiliki
kondisi kesehatan keuangan kurang bagus
tetapi meliputi seluruh karakteristik /sifat
E2:
yang dimiliki oleh subyek/obyek itu.
H0
: Bumiputera Syariah memiliki
Dengan ini populasi yang digunakan
kemungkinan bangkrut
dalam
H1
keuangan neraca asuransi syariah, dan
: Bumiputera Syariah tidak memiliki
kemungkinan bangkrut
penelitian
ini
adalah
laporan
laporan keuangan laba rugi asuransi syariah mulai tahun 2010 – 2013 yakni selama 4 tahun. Menurut Sugiyono (2007) sampel
196
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 4, No.1, Oktober 2016
adalah bagian dari jumlah dan karakteristik
2010-2013
yang dimiliki oleh populasi tersebut.
karena peneliti menganggap sampel ini
Dalam
Penelitian
menggunakan
metode
Sampling.
Menurut
ini
Bumiputera
Syariah,
dapat mewakili populasi yang ada.
Peneliti Purposive
Sugiyono
(2007)
VARIABEL PENELITIAN
Sampling Purposive adalah teknik sampel
1.
dengan pertimbangan tertentu. Peneliti
pada
mempunyai
Variabel
penelitian
adalah
suatu
atribut atau sifat atau nilai dari orang, kriteria
obyek
atau
kegiatan
yang
terhadap sampel yang akan diteliti, yaitu
mempunyai
berdasarkan
ditetapkan untuk dipelajari dan ditarik
Peneliti
mempunyai
kriteria
variasi
kesimpulannya
tertentu
(Sugiyono,
yang
2004).
terhadap sampel yang akan diteliti, yaitu
Variabel Penelitian yang digunakan
berdasarkan
dalam penelitian ini terdiri dari RBC
a.
Data
yang
diambil
dan komponen Altman Z-score tidak
merupakan laporan keuangan Bumiputera
go public yang terdiri da ri
Syariah (telah diaudit), yaitu berupa aktiva
Capital to Total Assets (X1), Retained
lancar, aktiva tidak lancar, total aktiva,
Earning to Total Assets (X2), Earning
kewajiban lancar, kewajiban tidak lancar,
Befor Interest an Tax to Total Assets
total passiva, nilai buku saham, modal
(X3), Market value of common and
kerja,
preferred stock to book value of debt
penjualan,
laba
ditahan,
laba
sebelum bunga dan pajak, nilai ekuitas
Working
(X4), Sales to Total Assets (X5)
saham, nilai buku total hutang, dan hasil dari perhitungan RBC. b.
DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL
Data tersebut diambil pada
Definisi operasional menurut Walizer
Bumiputera Syariah dari tahun 2010-2013
dan Wienir (1986) yang ditulis oleh
selama 4 tahun dikarenakan selama tahun
M. Jamiluddin Ritonga (2004) adalah
tersebut terdapat fenomena.
seperangkat petunjuk yang lengkap
c.
Sampel
yang
diambil
tentang apa yang harus diamati dan
sebanyak 4 periode karena sudah dianggap
bagaimana mengukur suatu variabel
representatif (mewakili) untuk dilakukan
atau konsep. Definisi ini membantu
penelitian.
untuk
mengklasifikasi
gejala
di
Dalam penelitian ini yang menjadi
sekitar ke dalam kategori khusus dari
sampel penelitian adalah berupa laporan
variabel. Definisi operasional dalam
keuangan neraca, dan laba rugi dari tahun
penelitian ini meliputi : 197
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 4, No.1, Oktober 2016
a.
dengan
RBC (Risk Based Capital)
membandingkan
laba
Merupakan tahapan dari penilaian
sebelum bunga dan pajak dengan
kesehatan perusahaan untuk melihat
total aktiva yang dinyatakn dalam
kondisi bangkrut atau tidaknya suatu
persen (%) (Hanafi, 2004)
perusahaan. Berdasarkan peraturan
4) Market value of common and
PMK
preferred stock to book value of debt
No.11
tahun
2011,
RBC
minimal harus memenuhi 120% dari
(X4)
total asset.
Yaitu hasil dari perhitungan nilai
b.
buku
Z-score yang terdiri dari:
saham
biasa
dan
saham
1) Working Capital to Total Assets
preferen terhadap nilai buku total
(X1)
hutung
Yaitu perhitungan dari modal kerja
mengukur seberapa banyak aktiva
terhadap total aktiva yang digunakan
perusahaan
untuk mengukur tingkat likuiditas
sebelum jumlah hutang lebih besar
dengan membandingkan net current
daripada aktivanya dan perusahaan
assets dengan total assets yang
menjadi
dinyatakan
membandingkan nilai buku saham
dalam
persen
(%).
yang
digunakan
dapat
turun
untuk
nilainya
pailit
dengan
(Hanafi, 2004)
biasa dan saham preferen yang
2) Retained Earning to Total Assets
dinyatakan
(X2)
(Hanafi, 2004).
Yaitu perhitungan dari laba ditahan
5) Sales to Total Assets (X5)
terhadap total aktiva yang digunakan
Yaitu
untuk
penjualan terhadap total aktiva yang
mengukur
profitabiltas
hasil
dalam
dari
persen
perhitungan
kumulatif dengan membandingkan
digunakan
untuk
laba ditahan dengan total aktiva yang
kemampuan
manajemen
dinyatakan
menghadapi
kondisi
dalam
persen
(%)
(%)
mengukur dalam
persaingan
(Hanafi, 2004)
dengan membandingkan penjualan
3) Earning Before Interst and Taxes
dengan total aktiva yang dinyatakan
to Total Assets (X3)
dalam kali (x) (Hanafi, 2004).
Yaitu perhitungan dari pendapatan sebelum pajak dan bungan terhadap
METODE PENGUMPULAN DATA Peneliti
total aktiva yang digunakan untuk mengukur
produktivitas
prosedur
yang
merangkai
suatu
pengumpulan
data
berdasarkan sumber pengumpulan
sebenarnya dari aktiva perusahaan 198
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 4, No.1, Oktober 2016
mengunjungi
data. 1.
website
www.bumiputera.com
Data Primer
Teknik yang dilakukan dalam pengumpulan data adalah melalui
METODE ANALISIS DATA
dimaksudkan
Penelitian
untuk memperjelas hal-hal yang
menggunakan
tersirat atau tidak terbaca dari data
dengan
sekunder internal misalnya laporan
metode Verifikatif dengan pendekatan
keuangan
Kuantitatf
Wawancara
yang
yang
perusahaan.
diberikan
Peneliti
di
AJB
metode
pendekatan
Deskriptif
Kualitatif
dan
yang dapat di dapat dari
1. Metode Deskriptif Metode ini merupakan metode
Bumiputera
Syariah yang dilakukan di ruang
analisis
meeting, selama 1 jam.
mendeskripsikan
yang
bertujuan
atau
menjelaskan
sesuatu hal apa adanya (Baroroh, 2008).
2.
Data sekunder
a.
Data sekunder internal,
berupa
peneliti
dokumentasi.
melakukan
wawancara ke bagian divisi Syariah Keuangan
ini
Metode
ini
digunakan
untuk
menjawab tujuan penelitian:
dokumen-dokumen
a.
perusahaan atau laporan keungan
Untuk
kesehatan
Teknik yang dilakukan dalam
mengetahui
keuangan
perusahaan
pengumpulan data yaitu dengan
Bumiputera Syariah melalui analisis
melakukan survey ke perusahaan,
RBC.
dilakukan
dengan
b.
mendatangi
Untuk
melihat
kondisi
gedung Kantor Wilayah Syariah
perusahaan Bumiputera syariah melalui
Jakarta AJB Bumiputera Syariah Jl.
analisis kebangkrutan Altman Z-score
Woltermonginsidi
yang tidak go-public.
untuk
2. Metode Verifikatif
memperoleh data sekunder internal. b.
Penelitian
Data sekunder eksternal,
penelitian
kabar,
studi
menguji hubungan-hubungan variabel
kepustakaan, dimana kegiatan ini
dari hipotesis-hipotesis yang diajukan
dilakukan
disertai data empiris (Rochaety, 2009).
landasan
untuk teori
mempelajari majalah,
melalui
mendapatkan dengan
buku surat
Penelitian
jalan
dengan
untuk
menggunakan
Metode Verifikatif dimaksudkan untuk
literature, kabar
bertujuan
adalah
berupa buku-buku, majalah, surat yaitu
yang
Verifikatif
memberikan penjelasan dengan cara
dan 199
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 4, No.1, Oktober 2016
melakukan pengukuran secara cermat
variabel
terhadap fenomena-fenoma tertentu dan
manual.
menggunakan
perhitungan
menjelaskan kausal antara variabel-
ANALISIS DAN PEMBAHASAN dikurangi dengan seluruh kewajiban
ANALISIS DESKRIPTIF VARIABEL
Batas tingkat solvabilitas minimum
PENELITIAN
adalah suatu jumlah minimum tingkat
Analisis RBC
solvabilitas yang ditetapkan, yaitu sebesar
perhitungan RBC pada Bumiputera
jumlah dana yang dibutuhkan untuk
Syariah adalah: tingkat
menutup risiko kerugian yang mungkin
Solvabilitas)/(Batas Tingkat Solvabilitas
timbul sebagaimana yang dimaksud dalam
minimum) x 100%
pasal 2 Keputusan Menteri Keuangan No.
Rasio
RBC=(Jumlah
424/KMK.06/2003
Dimana:
Perusahaan
Jumlah tingkat solvabilitas adalah
kekayaan
yang
tentang
Asuransi
dan
kesehatan perusahaan
Reasuransi (Ayu, 2009)
diperkenankan
Tabel 1.1 Perhitungan RBC dari Pemenuhan tingkat solvabilitas bumiputera syariah periode 2010-2013 tingkat solvabilitas bumiputera syariah (dalam jutaan rupiah) TAHUN Uraian 2013 2012 2011 2010 A. Tingkat solvabilitas
a. Kekayaan yang diperkenankan
4.254.63 1
3.698.85 8
3.210.58 1
2.662.80 6
b. Kewajiban
3.647.40 5
2.668.53 5
2.442.25 8
1.796.75 0
607.226
1.030.32 3
768.323
866.056
959.099
1.033.62 3
884.482
c. Jumlah tingkat solvabilitas
B. Minimum tingkat solvabilitas dana 1.063.94 tabarru 2
C. Kelebihan (kekurangan) BTS (456.715) 71.224 (265.300) (18.427) D. Rasio pencapaian 57,07% 107,43% 74,33% 97,92% Sumber: laporan keuangan bumiputera syariah yang diolah periode 2010-2013
200
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 4, No.1, Oktober 2016
Tabel diatas menjelaskan bahwa pada
perlu
laporan keuangan bumiputera syariah yang
kebangkrutan
merupakan
anak
perusahaan
Analisis Altman Z-score tidak go public
Bumiputera
induk
memiliki
dari
dengan
analisa
tingkat
Rumus yang dipergunakan dalam analisis
solvabilitas yang fluktuatif baik dari aspek
ini adalah rumus altman yang tidak go
kekayaan yang diperkenankan maupun
public, yaitu menggantikan variabel X4,
kewajiban dan hasil RBC.
yang semula merupakan perbandingan
Pada tahun 2010 RBCnya sebesar 97,92%.
nilai pasar ekuitas dengan nilai buku total
pada tahun 2011 RBCnya turun menjadi
hutang, menjadi perbandingan nilai buku
74,33%,
saham biasa dan preferen dengan nilai
pada tahun 2012 RBCnya naik menjadi
buku total hutang.
107,43%.
Adapun rumus persamaannya adalah
Pada tahun 2013 RBC kembali turun
Z-Score=0,717
menjadi 57,07%.
X_1+0,847X_2+3,107X_3+0,42X_4+0,99
Rata-rata RBC dari tahun 2010-2013
8X_5
dirata-ratakan menjadi 84,19%.
Dengan titik cut-off sebagai berikut:
Bumiputera Syariah yang merupakan anak
(Darsono, 2009)
dari perusahaan Bumiputera induk kondisi
Z < 1,81
kesehatan keuangannya kurang bagus,
potensial bangkrut
karena RBCnya dibawah 120%.
1,81 ≤ Z ≤ 2,99
Namun meskipun berdasarkan perhitungan
(dalam kondisi rawan bangkrut)
RBC
Z > 2,99
kondisi
kesehatan
keuangan
Bumiputera Syariah kurang bagus, hal ini
TAHUN
dibuktikan
=
= perusahaan grey-area
= perusahaan dalam
kondisi
sehat
titik cut
0,717 *X1
0,847*X2
2013
0,0338435
0,004009086
2012
0,025102
2011
0,0342419
2010
0,0477256
3,1073*X3
perusahaan
0,42*X4
0,998*X5
z-score
0,272618228 0,073460985
0,079509887
0,39098
0,00396189
0,001001586 0,002550949
0,096302332
0,04935
0,013222185 0,038998358
0,157452801 0,534376368
0,021783655 0,249937869
0,117735737
0,34444 0,66033
Sumber: Data Diolah
201
0,115252687
kriteria Z-
off
score
Z< 1,81 Z< 1,81 Z< 1,81 Z< 1,81
Estimasi Bangkrut Estimasi Bangkrut Estimasi Bangkrut Estimasi Bangkrut
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 4, No.1, Oktober 2016
Dengan melihat hasil penjumlahan
tidak mampu terbayar, jadi memiliki
Altman Z-score tahun 2010 s.d 2013,
nilai
didapat suatu deskripsi analisis, yakni:
menghasilkan laba di perusahaan ini
a)
Perhitungan nilai Z (Z-score) pada
sehingga hasilnya minus. Sedangkan
tahun 2010 pada Bumiputera Syariah,
X4 memiliki nilai ekuitas pada saham
menghasilkan
yang sangat rendah, jadi mendapatkan
nilai
Z-score
paling
minus,
X3
merugi
dalam
rendah dan minus sebesar -0,66033,
hasil
dimana nilai Z-score lebih rendah dari
memiliki nilai terendah yang tidak
titik cut off yaitu Z < 1,81. Hal tersebut
memiliki nilai minus, yaitu pada rasio
mengindikasikan bahwa Bumiputera
modal kerja terhadap total aktiva (0,717
Syariah pada tahun 2010 berada dalam
*X1) sebesar 0,0477256, dan rasio
estimasi bangkrut, Karena memiliki tiga
penjualan
rasio yang rendah yaitu pada hasil
(0,998*X5) sebesar 0,115252687.
perhitungan X2, X3, dan X4. Sangat
b) Perhitungan nilai Z (Z-score) pada
rendahnya nilai Z-score dikarenakan
tahun 2011 pada Bumiputera Syariah,
rasio laba ditahan terhadap total aktiva
menghasilkan nilai Z-score sebesar
(0,847*X2) sebesar -0,038998358, rasio
0,34444, dimana nilai Z-score lebih
pendapatan sebelum pajak dan bunga
rendah dari titik cut off yaitu Z < 1,81.
terhadap
(3,1073*X3)
Hal tersebut mengindikasikan bahwa
sebesar -0,534376368, dan rasio nilai
Bumiputera Syariah pada tahun 2011
buku
preferen
berada dalam estimasi bangkrut. Sangat
hutang
rendahnya nilai Z-score dikarenakan
(0,42*X4) memiliki nilai -0,249937869.
rasio laba ditahan terhadap total aktiva
Hal ini disebabkan karena pada X2
(0,847*X2) sebesar 0,013222185,. Hal
menghasilkan nilai laba ditahan yang
ini disebabkan karena pada tahun
total
saham
terhadap
nilai
aktiva
dan
saham
buku
total
202
minus..
Rasio
terhadap
lainnya
total
yang
aktiva
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 4, No.1, Oktober 2016
tersebut perusahaan membayar laba
memiliki 2 rasio yang minus, yaitu pada
kepada investor lebih besar, sehingga
X3, dan X4. Rasio pendapatan sebelum
laba ditahan yang ada tinggal sedikit,
pajak dan bunga terhadap total aktiva
sehingga memiliki nilai paling rendah.
(3,1073*X3)
Rasio lainnya yang memiliki nilai
rasio nilai buku saham dan saham
terendah, yaitu pada rasio modal kerja
preferen terhadap nilai buku total
terhadap total aktiva (0,717 *X1)
hutang (0,42*X4) memiliki nilai -
sebesar 0,0342419, rasio pendapatan
0,073460985.
sebelum pajak dan bunga terhadap total
karena pada tahun tersebut perusahaan
aktiva
sebesar
merugi, dan memiliki nilai ekuitas
0,157452801, dan rasio nilai buku
saham yang sangat rendah, sehingga
saham dan saham preferen terhadap
memiliki nilai minus. Rasio lainnya
nilai buku total hutang (0,42*X4) yang
yang memiliki nilai terendah, yaitu
memiliki nilai 0,021783655, dan rasio
pada rasio modal kerja terhadap total
penjualan
aktiva (0,717 *X1) sebesar 0,025102,
(3,1073*X3)
terhadap
total
aktiva
sebesar
Hal
-0,002550949,
ini
disebabkan
(0,998*X5) sebesar 0,117735737.
rasio laba ditahan terhadap total aktiva
c)
Perhitungan nilai Z (Z-score) pada
(0,847*X2) sebesar 0,00396189, dan
tahun 2012 pada Bumiputera Syariah,
rasio penjualan terhadap total aktiva
menghasilkan nilai Z-score sebesar
(0,998*X5) sebesar 0,096302332.
0,04935, dimana nilai Z-score lebih
d)
Perhitungan nilai Z (Z-score) pada
tahun 2013 pada Bumiputera Syariah,
rendah dari titik cut off yaitu Z < 1,81.
menghasilkan Hal tersebut mengindikasikan bahwa
nilai
Z-score
sebesar
0,39098, dimana nilai Z-score berada pada
Bumiputera Syariah pada tahun 2012
titik cut off yaitu Z < 1,81. Hal tersebut mengindikasikan
berada dalam estimasi bangkrut. Sangat
bahwa
Bumiputera
Syariah pada tahun 2013 berada dalam rendahnya nilai Z-score dikarenakan
estimasi bangkrut. Namun nilai Z-score
203
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 4, No.1, Oktober 2016
pada tahun ini memiliki nilai rasio yang
terhadap total aktiva (0,717 *X1) sebesar
lebih baik dari rasio sebelumnya, yaitu
0,0338435, rasio laba ditahan terhadap
pada tahun 2013 menghasilkan nilai Z-
total
score sebesar 0,39098. Adapun rincian
0,004009086, rasio nilai buku saham dan
rasio
saham preferen terhadap nilai buku total
pada
tahun
2013
yaitu,
rasio
aktiva
(0,847*X2)
(0,42*X4)
sebesar
pendapatan sebelum pajak dan bunga
hutang
terhadap total aktiva (3,1073*X3) sebesar
0,272618228, dan rasio penjualan terhadap
0,001001586. Rasio lainnya yang memiliki
total
nilai terendah, yaitu pada rasio modal kerja
0,07950988.
aktiva
memiliki
(0,998*X5)
nilai
sebesar
Tabel 4.8 Perhitungan Z-score Bumiputera Syariah periode 2010-2013 Nama Perusahaan
2013
2012
2011
2010
Bumiputera Syariah 0,390982297 0,049354307 0,344436298 0,660334273 Sumber: Data yang diolah
Tabel 4.9 Klasifikasi Perusahaan Bumiputera Syariah Berdasarkan Metode Altman Z-score periode 2010-2013 Nama Perusahaan 2013 2012 2011 2010 Bumiputera Estimasi Estimasi Estimasi Estimasi Syariah Bangkrut Bangkrut Bangkrut Bangkrut Sumber: Data yang diolah
204
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 4, No.1, Oktober 2016
Dari data di atas bisa dilihat rata-rata
0,344436298, pada tahun 2012 mengalami
perusahaan Bumiputera Syariah selama 4
penurunan
tahun berturut-turut terhitung sejak tahun
0,049354307. Menyusul pada tahun 2013
2010 sampai dengan 2013 termasuk dalam
terjadi kenaikan yang cukup signifikan
klasifikasi
estimasi
sebesar 0,390982297. Hal ini disebabkan
bangkrut. Meskipun mengalami fluktuasi
tingginya rasio pendapatan sebelum pajak
pada nilai Z-score yang dimiliki, tetap
dan
menyebabkan perusahaan ini termasuk
(3,1073*X3) sebesar 0,001001586. Pada
dalam perusahaan dengan kondisi estimasi
tahun tersebut memiliki pendapatan lebih
bangkrut,
hasil
tinggi pada tahun 2012 yang merugi.
perhitungan Z < 1,88. Dapat dilihat dari
Selain itu rasio X1, X2, X4, dan X5 juga
tabel pada tahun tahun 2010 perusahaan
memiliki rasio yang tinggi dari tahun 2012
memiliki nilai Z -0,660334273. Hal ini
dengan perbandingan 4 rasio yang sama
disebabkan oleh tiga rasio yang rendah
X1, X2, X4, dan X5. Hal ini menunjukkan
yaitu pada hasil perhitungan X2, X3, dan
kinerja perusahaan Bumiputera Syariah
X4.
Z-score
lebih baik, namun masih belum memiliki
dikarenakan rasio laba ditahan terhadap
nilai Z yang lebih rendah, yaitu Z < 1,81
total
dan ini diestimasikan perusahaan ini
kondisi
karena
Sangat
aktiva
keuangan
memiliki
rendahnya
nilai
(0,847*X2)
sebesar
-
signifikant
bunga
terhadap
sebesar
total
aktiva
0,038998358, rasio pendapatan sebelum
bangkrut.
pajak dan bunga terhadap total aktiva
Dalam analisa data, digunakan teknik
(3,1073*X3) sebesar -0,534376368, rasio
analisis deskriptif dalam upaya untuk
nilai buku saham dan saham preferen
membuat kesimpulan. Kesimpulan yang
terhadap nilai buku total hutang (0,42*X4)
dapat
memiliki nilai -0,249937869. Hal ini
adalah:
dikarenakan pada X2 menghasilkan nilai
kondisi kesehatan keuangan kurang bagus
laba ditahan yang tidak mampu terbayar,
dengan
jadi memiliki nilai minus, pada X3 merugi
memiliki nilai RBC < 120%. Untuk
dalam menghasilkan laba di perusahaan ini
analisa kebangkrutan, Bumiputera Syariah
sehingga hasilnya minus. Dan pada X4
memiliki nilai Z-score rendah, yaitu
memiliki nilai ekuitas pada saham yang
dibawah 1,81 (Z < 1,81). Hal ini
sangat rendah.
menunjukkan bahwa Bumiputera Syariah
Pada tahun 2011, mengalami peningkatan
mengalami masalah keuangan yang serius.
yang
signifikan
kembali
sebesar 205
disajikan
dalam
Bumiputera
nilai
penelitian
Syariah
84,19%,
ini
memiliki
dikarenakan
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 4, No.1, Oktober 2016
KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
menunjukkan
KESIMPULAN
Syariah akan di estimasi bangkrut,
1. Bahwa dari permasalahan yang ada di
karena mengalami masalah keuangan
penelitian
tesis
ini,
peneliti
yang
telah
bahwa
serius.
Hasil
Bumiputera
hipotesis
pada
melakukan analisis dan mendapatkan
predikisi kebangkrutan, yaitu hipotesis
hasil sebagai berikut:
E2, medapatkan hasil hipotesa yang
2. 1.
Kondisi
perusahaan
kesehatan Asuransi
diporeleh adalah H0, yaitu Bumiputera
keuangan
Syariah
Bumiputera
memiliki
kemungkinan,
Syariah setelah dilakukan analisis RBC
dikarenakan
pada
perhitungan
pada laporan keuangan Bumiputera
menghasilkan estimasi bangkrut, yaitu
Syariah periode 2010-2013 RBC yang
Z < 1,81.
sudah diolah oleh Bumiputera, menurun kondisi keuangan, karena memiliki
SARAN
RBC dibawah 120%, yaitu pada tahun
Saran dari peneliti antara lain:
2010 memiliki RBC sebesar 97,92%,
1.
Dari sisi AJB Bumiputera Syariah
pada tahun 2011 mengalami penurunan
a)
Untuk
RBC menjadi 74,33%, pada tahun 2012
solvabilitas harus ditingkatkan melalui
mengalami kenaikan kembali RBC
kekayaan
menjadi 107,43%, dan pada tahun 2013
kewajiban yang merupakan bagian dari
juga
penjumlahan
mengalami
penurunan
RBC
memperbaiki
yang
diperkenankan
tingkat
RBC,
dan
solvabilitas.
menjadi 57,07%. Jika RBC dari tahun
Peningkatan ini harus melebihi dari batas
2010-2013
tingkat
dirata-ratakan
menjadi
solvabilitas
minimum,
agar
84,19%. Hasil hipotesis pada kondisi
menghasilkan nilai RBC yang tinggi lebih
kesehatan keuangan, yaitu Hipotesis
dari 120%.
E1, mendapatkan hasil hipotesa yang
b)
diperoleh adalah H1, yaitu Bumiputera
lain:
Syariah memiliki kondisi kesehatan
a.
keuangan kurang bagus.
aktiva lancarnya harus ditingkatkan dan
3. 2.
Untuk memperbaiki Z-score, antara
Rasio X1, modal kerja dari sisi
Prediksi kebangkrutan perusahaan
hutang lancar harus diturunkan, agar hasil
Bumiputera Syariah dari hasil analisis
nya aktiva lancar lebih besar dan lebih
perhitungan diatas didapat hasil yang
baik pada rasio ini.
menunjukkan nilai Z-score yang di peroleh dari tahun 2010-2013 rendah, yaitu dibawah 1,81 (Z < 1,81). Hal ini 206
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 4, No.1, Oktober 2016
b.
Rasio X2, laba ditahan harus
DAFTAR PUSTAKA
ditingkatkan, agar mendapatkan hasil yang
Buku
lebih baik pada rasio ini.
Abdullah Amrin, (2009). Bisnis, Ekonomi,
c.
Rasio X3, pendapatan sebelum
pajak
harus
ditingkatkan,
Asuransi
melalui
dan
Keuangan
Syariah, Jakarta, Grasindo.
peningkatan penjualan dan pengurangan
Agnes
Sawir,
(2004).
Kebijakan
biaya operasional, agar mendapatkan hasil
Pendanaan dan Restrukturisasi
yang lebih baik pada rasio ini.
Perusahaan,
d.
Gramedia Pustaka Jaya.
Rasio X4, nilai buku saham dari
sisi nilai ekuitas pada saham
harus
Darsono,
(2009).
Jakarta,
Pedoman
PT.
Praktis
ditingkatkan, agar mendapatkan hasil yang
Memahami
lebih baik pada rasio ini.
Keuangan, Yogyakarta, ANDI
e.
Rasio
X5,
penjualan
harus
Laporan
OFFSET.
ditingkatkan dengan melakukan banyak
Elvira Dewi Ginting, (2010). Analisis
produksi baru dan pencapaian target yang
Hukum mengenai Reorganisasi
ditentukan dari Bumiputera Syariah, agar
Perusahaan
dalam
mendapatkan hasil yang lebih baik pada
Kepailitan,
Medan,
rasio ini.
PRESS 2010.
2.
Dari sisi akademisi, yaitu metode
Keuangan.
diterapkan pada industri asuransi syariah.
Yogyakarta,
Harapan
Yogyakarta.
penelitian
selanjutnya
meneliti pada perusahaan bukan mutual
Syariah,
penelitian
INSANI.
perusahaan
Edisi
1, BPFE-
Muhammad Syakir Sula, (2004). Asuransi
yang tidak go public, yaitu meneliti pada
USU
Mamduh M. Hanafi, (2004). Manajemen
Altman Z-score tidak go public dapat
pada
Hukum
Perseroan
Terbatas (PT) yang tidak go public. Hal ini
Nanang
Martono,
Jakarta,
GEMA
(2011).
Metode
dikarenakan belum ada yang meneliti
Penelitian Kuantitatif Analisis
penelitian ini sebelumnya
Isi
3.
Sekunder,
Dari
sisi
masyarakat/industri
dan
Analisis
Jakarta,
asuransi, yaitu sebagai masukan untuk
PT.RAJAGRAFINDO
bentuk analisa yang serupa, yakni asuransi
PERSADA.
syariah, yaitu berupa sumbangan riset bagi
Nofie
perusahaan dalam pengambilan keputusan
Iman,
(2010).
Data
Jangan
Mau
Diperbudak Uang, Jakarta, PT.
untuk mendukung kebijakat berbasis riset. 207
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 4, No.1, Oktober 2016
Malia, Rochma, (2007). Prospek Industri
Elex Media Komputindo. Rizky
Ayu
A.
P,
Analisis
Asuransi Jiwa di Indonesia,
Akuntansi
Economic Review no. 210.
(2009).
Perlakuan
Desember 2007.
Pendapatan Premi dan Beban Klaim
Asuransi
Profil Perusahaan Bumiputera (2012).
Kesehatan
pada PT. Asuransi Umum
Menjembatani
Bumiputeramuda 1967, Slide
Kini, dan Masa Depan, Jakarta.
Power point dari Universitas
USU Press, Elvira Dewi Ginting, (2010). Analisis
Gunadarma
Noor
Imam
Hukum
Reorganisasi
Jurnal Ilmiah / Tesis / Wawancara Arifia
Masa
Subari,
dalam Hukum Kepailitan, Art
(2009).
Design
Kebangkrutan Pada PT. Bank
Printing, Medan.
Publishing
Bumiputera
Z-Core”
Syariah
Tesis S2 Program Pascara
HRD
Sarja
Desember 2014.
Prodi
and
Wawancara dengan ibu Ida selaku staff
Syariah Mandiri Menggunakan Springate
mengenai Perusahaan
“Perkembangan Kemungkinan
Model
Lalu,
Magister
pada
divisi
tanggal
12
Manajemen Universitas Prof.
Dokumen
DR.
Keputusan Menteri Keuangan Republik
Moestopo
(Beragama)
Jakarta. Melissa Maya Kurniawati, (2006). Analisa Pengukuran Keuangan Asuransi Metode
Jiwa
481/KMK.017/1999
tentang
Kesehatan
Perusahaan
Perusahaan
berdasarkan
Perusahan Reasuransi Surat
tingkat
Minimum
Asuransi
Dirjen
dan
Lembaga Depkeu
No.5314/1999 SK
Akuntansi Krida Wacana Vol. 3 No. 1, (2003),
Keputusan
Keuangan
Keuangan
PT.
Asuransi Jiwasraya, Jakarta.
Januari-April
Nomor
Kesehatan
Batas
Solvabilitas
Indonesia
Menkeu
no.424/KMK.06/
2003
tentang Kesehatan Keuangan
Eka
Purnama Witono Ng. Analisis
Perusahaan
Kinerja
Perusahaan Reasuransi
Perusahaan-
Asuransi
dan
di
Peraturan Ketua Badan Pengawas Pasar
Indonesia dengan Metode Risk
Modal dan Lembaga Keuangan
Based Capital.
Nomor
Perusahaan
Asuransi
208
Per-09/BL/2011
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 4, No.1, Oktober 2016
tentang Pedoman Perhitungan Batas
Tingkat
Solvabilitas
Minimum
Bagi
Perusahaan
Asuransi
dan
Perusahaan
AJB
Bumiputera
Reasuransi Laporan
keuangan
Syariah periode 2010-2013
209