KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 2, No.1, Oktober 2014
Hasil Penelitian Bidang Keuangan PENGARUH MODAL KERJA BERSIH TERHADAP LABA BERSIH PADA PT SOELINA INTER KARYA PROCESSING Oleh : Zaenal Abidin dan Dewi Ariani
ABSTRAK PT Soelina Inter Karya Processing bergerak dibidang produk olahan daging. Produk utama perusahaan adalah sosis sapi berwarna dan tidak berwarna, sosis ayam, dan beef burger dengan merek dagang "SOELINA". Adapun tujuan penelitian yang dilakukan pada PT Soelina Inter Karya Processing adalah untuk mengetahui besarnya pengaruh modal kerja bersih terhadap laba bersih yang diperoleh PT Soelina Inter Karya Processing. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa modal kerja bersih yang dimiliki PT Soelina Inter Karya Processing dan besarnya laba bersih yang di dapatkan oleh PT Soelina Inter Karya Processing mengalami perubahan yang fluktuatif tiap tahunnya, terbukti dari laporan keuangan yang dimiliki oleh PT Soelina Inter Karya Processing. Adapun metode penelitian yang digunakan oleh penulis adalah metode deskriptif kuantitatif yaitu penelitian yang data-datanya diambil dalam bentuk angka dan dideskripsikan atau pemaparan dengan kata-kata secara jelas terperinci sesuai data yang ada. Data-data analisa yang digunakan adalah data yang bersifat kuantitatif yaitu data-data yang bersifat angka. Berdasarkan dari perhitungan analisis koefisien regresi diperoleh persamaan model regresi Y= -1.692.024,19 + 0,730x sedangkan untuk analisis koefisien korelasi menunjukkan bahwa koefisien korelasi (r) adalah 0,829. Dengan demikian hasil tersebut menunjukkan bahwa hubungan modal kerja bersih dan laba bersih terdapat hubungan atau pengaruh positif kuat. Berdasarkan perhitungan diatas dimana thitung = 2,57 untuk tingkat kesalahan 5% dan ttabel 2,353 jadi dapat diketahui bahwa thitung > ttabel atau 2,57 > 2,353. Dengan demikian Ho ditolak dan Ha diterima, berarti terdapat hubungan yang signifikan antara modal kerja bersih terhadap laba bersih pada PT Soelina Inter Karya Processing. Dari hasil penelitian ini, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara modal kerja bersih terhadap laba bersih pada PT Soelina Inter Karya Processing. Kata Kunci: Modal Kerja Bersih, Laba Bersih
I.
PENDAHULUAN
untuk kelangsungan hidup perusahaan.
1.1
Latar Belakang
Dalam
Tujuan utama yang diharapkan
perusahaan,
usaha
pencapaian
pihak-pihak
yang
tujuan terlibat
oleh suatu perusahaan dalam kegiatan
paling dominan adalah pihak manajemen
usahanya adalah mencapai laba atau nilai
dan para pemegang saham. Guna mencapai
yang
tujuan
optimal
dengan
menggunakan
sumber daya secara efektif dan efisien
perusahaan
manajemen
146
memiliki
tersebut,
pihak
tujuan
untuk
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 2, No.1, Oktober 2014
mempertahankan keberhasilan yang akan
penggunaan
dicapai dengan melihat kelemahan dan
penyimpangan. Penyimpangan ini dapat
kekuatan yang terdapat dalam perusahaan
diketahui dari posisi keuangan yang
serta
tercermin
menjalankan
perusahaan
dengan
kebijaksanaan baik
dan
tepat.
keuangan,
sumber
perusahaan
menjalankan
di
aktivitasnya
dalam
Dalam
daya
tidak
terjadi
laporan
keuangan
kaitannya
dengan
profitabilitas, untuk menilai keberhasilan
manusia, produksi dan sebagainya. Setiap
agar
perusahaan.
Kebijaksanaan tersebut meliputi bidang pemasaran,
dana
perusahaan di dalam kemampuannya untuk dalam
meraih laba pada tahun berjalan maupun
selalu
pada
tahun
sebelumnya,
perusahaan
memerlukan dana, baik untuk membiayai
menghendaki
maupun
dioperasikan, sehingga tidak ada dana
membelanjai
kegiatan
agar
seluruh
dana
operasionalnya sehari-hari. Di mana uang
menganggur
atau dana yang telah dikeluarkan itu
perusahaan karena adanya biaya dana.
diharapkan akan dapat masuk kembali ke
Oleh karena itu, para investor biasanya
perusahaan dalam jangka waktu pendek
sangat
melalui penjualan produksinya. Dana yang
perusahaan
dipergunakan
penggunaan modalnya. Persentase laba
untuk
melangsungkan
yang
akan
memperhatikan
merugikan
kemampuan
memperoleh
laba
atas
kegiatan operasi sehari-hari, disebut modal
atas
kerja. Jumlah modal kerja yang dibutuhkan
meningkat
oleh setiap perusahaan tidaklah sama dan
perusahaan semakin baik. Pengelolaan
tidak dapat ditentukan oleh suatu standar.
modal kerja dalam perusahaan sangat
Kekurangan
memerlukan perhatian khusus. Perusahaan
modal
kerja
yang
terus
penggunaan
modal
yang
makin
memperlihatkan
kinerja
menerus akan menghambat kelancaran
juga
kegiatan usaha, begitu pula jika terjadi
profitabilitasnya dengan baik agar kondisi
kelebihan modal kerja akan menyebabkan
krisis
dana yang tidak produktif yang akan
berimbas
mengakibatkan
perusahaan akan mampu memperoleh laba
memperoleh
kerugian keuntungan
dalam atau
laba
apakah modal yang tertanam dalam aktiva lancar itu terlalu besar atau kecil. Manajer juga
harus
yang
dialami
pada
untuk
melakukan
pengawasan dan pengendalian terhadap 147
menjaga
Indonesia
perusahaan
di dalam menjalankan usahanya.
perusahaan. Manajer harus selalu menilai
keuangan
berkepentingan
tidak
sehingga
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 2, No.1, Oktober 2014
1.2
Indentifikasi Masalah
merupakan suatu kelebihan pendapatan
Berdasarkan latar belakang diatas,
atau keuntungan yang layak diterima
maka dapat diidentifikasikan
masalah
oleh perusahaan, karena perusahaan
sebagai berikut : 1)
2)
tersebut telah melakukan pengorbanan
Penggunaan
belum
untuk kepentingan lain pada jangka
efisien karena adanya modal kerja
waktu tertentu. Dalam penelitian ini
menganggur yang tidak produktif.
meneliti laba pada PT. Soelina Inter
Laba bersih belum optimal atau
Karya Processing.
masih
modal
mengalami
kerja
kenaikan
dan
3) Perusahaan yang diteliti adalah PT.
penurunan. 3)
Laba
Soelina Inter Karya Processing yang
perusahaan
menyebabkan
yang
kinerja
menurun
beralamat di Lina Building (basement),
perusahaan
Jalan H.R. Rasuna Said Kav. B-7,
menjadi kurang baik
Kuningan Jakarta 12910. 4) Data yang diteliti adalah laporan
1.3
keuangan tahun 2009-2013.
Pembatasan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah
diatas maka ruang lingkup penelitian
1.4
Perumusan Masalah
dibatasi pada:
Berdasarkan
1) Yang dimaksud modal kerja bersih
identifikasi
dan
pembatasan masalah di atas, maka penulis
adalah investasi perusahaan dalam
merumuskan masalah sebagai berikut :
aktiva jangka pendek, seperti: kas,
1) Bagaimana modal kerja bersih pada
sekuritas piutang
(surat-surat dan
berharga),
persediaan
PT. Soelina Inter Karya Processing?
serta
2) Bagaimana laba bersih pada PT.
pendanaan (terutama kewajiban lancar
Soelina Inter Karya Processing?
atau jangka pendek) yang diperlukan
3) Bagaimana
pengaruh
modal
kerja
untuk mendukung aktiva lancar. Dalam
bersih terhadap laba bersih pada PT.
penelitian ini, modal kerja bersih yang
Soelina Inter Karya Processing?
diteliti adalah modal kerja di PT Soelina Inter Karya Processing.
1.5. Kerangka Berfikir
2) Yang dimaksud laba perusahaan adalah selisih
antara
seluruh
1)
pendapatan
Tujuan dilakukannya penelitian ini
(revenue) dikurangi beban (expense)
adalah:
dan pajak (tax) yang terjadi dalam suatu
periode
akuntansi.
Tujuan Penelitian
Laba 148
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 2, No.1, Oktober 2014
a. Untuk mengetahui modal kerja
pemikiran bagi pihak-pihak yang
bersih pada PT. Soelina Inter Karya
mempunyai
permasalahan
Processing.
sama
ingin
b. Untuk mengetahui laba bersih pada PT.
Soelina
Inter
atau
mengadakan
penelitian lebih lanjut.
Karya
b)
Processing.
Manfaat Praktis •
Bagi Perusahaan
c. Untuk mengetahui pengaruh modal
2)
yang
Hasil
penelitian
ini
kerja bersih terhadap laba bersih
diharapkan
pada PT. Soelina Inter Karya
sebagai
Processing periode 2009-2013.
pertimbangan
di
dalam
pengambilan
keputusan
dalam
Manfaat Penelitian
dapat salah
digunakan satu
dasar
bidang keuangan terutama dalam
Adapun manfaat penelitian ini :
rangka
a)
Manfaat Teoritis
perusahaan dengan memperhatikan
•
Bagi Penulis
faktor-faktor yang diteliti dalam
Penelitian ini diharapkan
penelitian ini
memaksimumkan
laba
mampu menambah wawasan serta lebih memahami teori-teori yang
1.6. Kerangka Pemikiran
didapat selama proses perkuliahan
Seorang peneliti harus menguasai
terutama yang berhubungan dengan
teori-teori ilmiah sebagai dasar bagi
menajemen
pada
argumentasi dalam menyusun kerangka
investasi
pemikiran yang membuahkan hipotesis.
keuangan
khususnya
mengenai
dalam modal kerja dan untuk
Kerangka
memenuhi salah satu syarat untuk
penjelasan sementara terhadap gejala-
memperoleh gelar sarjana ekonomi
gejala yang menjadi objek permasalahan.
jurusan
manajemen
fakultas
pemikiran
ini
merupakan
Tingkat laba dan keuntungan dalam
ekonomi Universitas Pamulang.
perusahaan
•
berbagai pendekatan atau metode yang
Bagi Pembaca Dari
penelitian
diharapkan
dapat
sumbangan
kepustakaan
merupakan
ini
sesuai
memberikan
informasi
dapat
dengan
dilakukan
kebutuhan
dengan
perusahaan.
Salah satu pendekatan untuk menilai
yang
kinerja
perusahaan
yaitu
dari
segi
tambahan
keuangan dapat dilakukan melalui analisa
yang berguna bagi pembaca dan
tahunan laporan keuangan, yaitu laporan
dapat
laba/rugi dan neraca. Pada umumnya
memberikan
sumbangan 149
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 2, No.1, Oktober 2014
teknik yang digunakan oleh sebuah
dan laporan laba/rugi maka dapat diketahui
perusahaan adalah dengan pengelolaan
atau diperoleh gambaran tentang hasil atau
modal kerja pada perusahaan.
perkembangan usaha perusahaan. Analisis
Modal kerja bersih diperoleh dari
ini terdiri dari aktiva lancar dikurangi
aktiva lancar dan hutang lancar sehingga
hutang lancar sehingga dapat modal kerja
dapat menentukan laba perusahaan, jadi
bersih. Untuk menentukan laba bersih
untuk mengetahui posisi keuangan suatu
perusahaan diperoleh dari pendapatan
perusahaan serta hasil-hasil yang telah
dikurangi biaya-biaya dikurangi pajak.
dicapai oleh perusahaan tersebut perlu
Dalam penelitian ini penulis membuat
adanya laporan keuangan dari perusahaan
kerangka pemikiran dalam gambar 1.1
yang bersangkutan. Dengan menganalisa
sebagai berikut
laporan keuangan yang terdiri dari neraca
Laporan Keuangan
Laporan Perubahan Modal
Neraca
Aktiva Lancar
Laporan Arus Kas
Hutang Lancar
Modal Kerja Bersih ( k
Laporan L/R
Pendapatan
Catatan Atas Laporan Keuangan
Biaya
Laba Bersih Perusahaan )
Pengaruh modal kerja terhadap laba perusahaan
Gambar 1.1 Kerangka Pemikiran
150
Pajak
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 2, No.1, Oktober 2014
Dari
1.7 Hipoteses Hipotesis singkat
adalah
yang
pernyataan
merupakan
disimpulkan
pengertian bahwa
diatas
ada
dapat
perbedaan
jawaban
mengenai modal kerja yaitu merupakan
sementara terhadap masalah yang diteliti
keseluruhan dari jumlah aktiva lancar yang
serta masih perlu diuji kebenarannya,
ada di dalam perusahaan. Dan modal kerja
Sugiyono
sebagai kelebihan aktiva lancarnya disebut
(2006:47).
perumusan
masalah
Berdasarkan
yang
ada
dan
dengan net working capital dan yang
mempertimbangkan teori yang relevan,
merupakan keseluruhan aktiva lancar yang
maka perumusan hipotesis yaitu :
disebut gross working capital.
Ho : Tidak terdapat pengaruh antara
Menurut
Brigham
dan
Joel
modal kerja bersih terhadap
(2001:150) pengertian modal kerja bersih
laba bersih pada PT Soelina
adalah sebagai berikut: “Modal kerja
Inter Karya Processing.
bersih (Net Working Capital) adalah aktiva
Ha : Terdapat pengaruh modal kerja
lancar
dikurangi
kewajiban
lancar”.
bersih terhadap laba bersih pada
Sedangkan menurut H. Sutrisno (2007:40)
PT
pada konsep kualitatif, modal kerja bukan
Soelina
Inter
Karya
Processing
semua
aktiva
lancar
tetapi
telah
mempertimbangkan kewajiban-kewajiban II. TINJAUAN PUSTAKA
yang
A. Modal Kerja
demikian dana yang digunakan benar-
Pengertian Modal Kerja
benar khusus digunakan untuk membiayai
Pengertian modal kerja menurut Jumingan
(2009:66)
ada
dua,
operasi
yakni
harus
segera
perusahaan
dibayar.
sehari-hari
Dengan
tanpa
khawatir terganggu oleh pembayaran-
sebagai berikut :
pembayaran hutang yang segera jatuh
1) Modal kerja adalah kelebihan aktiva
tempo karena menurut konsep ini hutang
lancar terhadap utang jangka pendek.
lancar telah dikeluarkan dari perhitungan
Kelebihan ini disebut modal kerja
sehingga modal kerja merupakan selisih
bersih (net working capital).
antara
2) Modal kerja adalah jumlah dari aktiva
aktiva
lancar
dengan
hutang
lancarnya.
lancar. Jumlah ini merupakan modal
Menurut
bruto (gross working capital).
Bambang
Riyanto
(2001:57) ada tiga konsep modal kerja yang umum dipergunakan, yaitu :
151
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 2, No.1, Oktober 2014
1)
kelebihan aktiva lancar diatas hutang
Konsep Kuantitatif
Konsep ini mendasarkan pada kuantitas
lancarnya. Modal kerja dalam pengertian
dari dana yang tertanam dalam unsur-
ini sering disebut modal kerja neto (net
unsur aktiva lancar di mana aktiva ini
working capital).
merupakan aktiva yang sekali berputar kembali dalam bentuk semula atau aktiva
3)
di mana yang tertanam di dalamnya akan dapat bebas lagi
Konsep fungsional Konsep
ini
mendasarkan
pada
dalam waktu yang
fungsi dari dana dalam menghasilkan
pendek. Dengan demikian modal kerja
pendapatan (income). Setiap dana yang
menurut konsep ini adalah keseluruhan
dikerjakan
dari jumlah aktiva lancar. Modal kerja
perusahaan adalah dimaksudkan untuk
dalam pengertian ini sering disebut sebagai
menghasilkan pendapatan. Ada sebagian
modal kerja bruto (gross working capital).
dana yang digunakan dalam suatu periode accounting
atau
digunakan
tertentu
yang
dalam
seluruhnya
Konsep Kualitatif
langsung menghasilkan pendapatan bagi
Apabila pada konsep kuantitatif
periode tersebut (current income) dan ada
modal kerja itu hanya dikaitkan dengan
sebagian dana lain yang juga digunakan
besarnya jumlah aktiva lancar saja, maka
selama
pada konsep kulitatif ini pengertian modal
seluruhnya digunakan untuk menghasilkan
kerja juga dikaitkan dengan besarnya
current income. Sebagian dari dana itu
jumlah hutang lancar atau hutang yang
dimaksudkan juga untuk menghasilkan
harus segera dibayar. Dengan demikian
pendapatan
maka sebagian dari aktiva lancar ini harus
berikutnya (future income).
2)
periode
tersebut
untuk
tetapi
tidak
periode-periode
disediakan untuk memenuhi kewajiban financial yang harus segera dilakukan,
B. Laba
dimana bagian aktiva lancar ini tidak boleh digunakan
untuk
perusahaan
membiayai
operasi
untuk
menjaga
karena
Menurut Soemarso (2002:234) laba bersih adalah: ”Laba bersih merupakan selisih
lebih
semua
pendapatan
dan
likuiditasnya. Oleh karenanya modal kerja
keuntungan terhadap semua beban dan
menurut konsep ini adalah sebagian dari
kerugian”. Sedangkan menurut Ahmed
aktiva lancar yang benar-benar dapat
Riohi Belkaoui (2004:279) laba bersih
digunakan
operasi
adalah: ”Laba bersih merupakan kelebihan
mengganggu
dan kekurangan pendapatan dibandingkan
merupakan
dengan biaya yang telah habis masa
untuk
perusahaan likuiditasnya,
membiayai
tanpa yaitu
yang
152
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 2, No.1, Oktober 2014
berlaku serta keuntungan dan kerugian dari
C.
perusahaan dari penjualan, pertukaran,
terhadap Laba Bersih
Pengaruh Modal Kerja Bersih
atau konversi lainnya dari aktiva”. Penetapan
pengukuran
laba
Berhasil menurut
perusahaan
atau
pada
tidaknya
umumnya
suatu ditandai
Supriyono (2002 : 178) adalah sebagai
dengan kemampuan manajemen dalam
berikut:
melihat kemungkinan dan kesempatan
1)
yang akan datang, baik jangka pendek
Laba kotor atas penjualan Merupakan
2)
3)
selisih
dari
maupun jangka panjang. Maka dari itu
penjualan bersih dan harga pokok
merupakan
penjualan. Laba ini dinamakan laba
merencanakan masa depan perusahaan
kotor hasil penjualan bersih belum
agar semua kemungkinan dan kesempatan
dikurangi dengan beban operasi
masa
lainnya untuk periode tertentu.
direncanakan sejak pendirian perusahaan.
depan Dalam
Laba bersih operasi perusahaan
manajemen
perusahaan pendirian
untuk
dapat
perusahaan,
Yaitu laba kotor dikurangi
modal kerja merupakan unsur yang paling
dengan sejumlah biaya penjualan,
utama untuk kegiatan usaha. Modal kerja
biaya administrasi dan umum.
ini misalnya digunakan untuk membayar
Laba bersih sebelum potongan
upah buruh, gaji pegawai, membeli bahan mentah,
pajak Merupakan perusahaan
4)
tugas
secara
dan
pengeluaran-pengeluaran
pendapatan
lainnya yang gunanya untuk membiayai
keseluruhan
operasi
perusahaan.
Modal
kerja
sebelum potongan pajak perseroan,
digunakan untuk operasional perusahaan
yaitu
laba
dalam rangka untuk menghasilkan laba.
operasi dikurangi atau ditambah
Laba merupakan selisih lebih pendapatan
dengan selisih pendapatan dan
dikurangi
biaya lain-lainnya.
biaya-biaya
Laba bersih sesudah potongan
memperoleh pendapatan tersebut, laba
perolehan
apabila
pajak
biaya-biaya yang
yang
dikurangi
dikeluarkan
untuk
biasanya dinyatakan dalam satuan uang. Yaitu laba bersih setelah ditambah
Keberhasilan
atau dikurangi dengan pendapatan
dilihat dari tingkat laba yang diperoleh
dengan pajak perseroan.
perusahaan tersebut karena tujuan utama
suatu perusahaan dapat
perusahaan pada umumnya adalah untuk memperoleh laba yang sebesar-besarnya dan 153
laba
merupakan
faktor
yang
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 2, No.1, Oktober 2014
menentukan bagi kelangsungan hidup
menyajikan lintasan, penyusunan data
suatu perusahaan.
dalam bentuk table, statistik deskriptif
Seperti yang dikemukakan oleh
umumnya digunakan oleh peneliti untuk
Akhmad Khudzaifi (2007 : 3), yaitu:
memberikan
“Faktor
karakteristik
yang
menentukan
untuk
memperoleh laba yang optimal, yaitu
informasi variabel
mengenai
penelitian
dan
demograsi responden jika ada.
tersedianya dana atau modal kerja yang berfungsi
untuk
membiayai
kegiatan
2)
perusahaan”.
Analisis regresi yang digunakan
Oleh karena itu setiap perusahaan seharusnya
Analisis Regresi
memprediksi
modal
untuk mengetahui sampai sejauh mana
kerja
pengaruh variabel satu dengan variabel
bersih yang akan di targetkan pada setiap
lainnya.
periodenya dengan penuh pertimbangan sehingga
pencapaian
laba
bersih
Bentuk persamaan:
perusahaan menjadi maksimal. Dengan
Y = a + bx
pencapaian laba bersih yang maksimum akan dalam
dapat
meleluasakan
menargetkan
perusahaan
penjualan
Keterangan:
pada
a = intersep
periode berikutnya serta di dalam dunia
b = koefisien regresi (stop)
bisnis perusahaan dapat bersaing dengan para kompetitor yang lainnya. Dengan
Untuk melihat bentuk korelasi
begitu perusahaan akan dapat eksis di
antar variabel dengan persamaan regresi
dalam dunia perdagangan.
tersebut maka nilai a dan b harus ditentukan terlebih dahulu :
III. METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Analisis Data Metode
analisis
data
yang
digunakan untuk menarik kesimpulan adalah: 1)
Analisis Deskriptif Analisis
deskriptif
3)
merupakan
Metode Analisis Korelasi
proses transformasi data penelitian dalam
Untuk mendukung metode analisis
bentuk tabulasi sehingga mudah dipahami
tersebut di atas, formulasi yang digunakan
dan mudah diinterpretasikan. Tabulasi
penulis
154
dalam
menganalisis
data
ini
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 2, No.1, Oktober 2014
dengan
pendekatan
koefisien
korelasi
korelasi ke +1, semakin kuat
Pearson “r” untuk mengetahui sejauh mana hubungan
antara
modal
kerja
korelasi positifnya.
bersih
b)
Jika koefisien korelasi bernilai
dengan laba bersih pada PT. Soelina Inter
negatif
Karya Processing yang dinyatakan sebagai
berkorelasi negatif, artinya jika
berikut
variabel yang satu naik maka
maka
variabel-variabel
variabel yang lainnya akan turun. Jika variabel yang satu turun maka
variabel yang lainnya akan naik.
Keterangan:
Semakin
r = koefisien korelasi Pearson
korelasi
n = banyaknya tahun yang diteliti c)
∑y = jumlah laba bersih
semakin
kuat
atau -1 maka variabel-variabel menunjukkan korelasi positif atau
∑y² = jumlah kuadrat laba bersih
negatif sempurna.
Menurut Iqbal Hasan (2004:43)
Untuk
koefisien korelasi adalah indeks atau
menentukan
keeratan
hubungan/korelasi antar variabel tersebut,
bilangan yang digunakan untuk mengukur meliputi
-1,
koefisien
Jika koefisien korelasi bernilai +1
∑x² = jumlah kuadrat modal kerja bersih
hubungan,
ke
nilai
korelasi negatifnya.
∑x = jumlah modal kerja bersih
derajat
dekat
berikut ini diberikan nilai dari r (Koefisien
kekuatan
Korelasi) sebagai patokan.
hubungan dan bentuk/arah hubungan.
No.
Untuk ketentuan hubungan, nilai koefisien
Interval Nilai
Kekuatan Hubungan
korelasi dinyatakan dalam positif (+) dan
1.
r = 0,00
Tidak ada korelasi
negative (-), atau (-1 ≤ KK ≤ + 1).
2.
0,00 < r ≤ 0,20
Sangat rendah atau lemah sekali
Dengan ketentuan sebagai berikut:
3.
0,20 < r ≤ 0,40
Rendah atau lemah tapi pasti
a)
Jika koefisien korelasi bernilai
4.
0,40 < r ≤ 0,70
Cukup berarti atau sedang
positif
5.
0,70 < r ≤ 0,90
Tinggi atau kuat
6.
0,90 < r ≤ 1,00
Sangat tinggi atau kuat sekali, dapat diandalkan
7.
r = 1,00
maka
variabel-variabel
berkorelasi positif, artinya jika variabel yang satu naik maka variabel yang lainnya juga naik.
Sempurna
Jika variabel yang satu turun maka
Tabel Interval Nilai Koefisien Korelasi “r”
variabel yang lainnya juga turun.
dan Kekuatan Hubungannya
Semakin
dekat
nilai
koefisien
155
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 2, No.1, Oktober 2014
Ho: Koefisien tidak signifikan
4). Koefisien Determinan Cara
ini
digunakan
untuk
Ha: Koefisien korelasi signifikan
memberikan interpretasi dari r, yaitu untuk b) Mencari ttabel
mengetahui seberapa besar sumbangan
Dengan rumus:
dalam persen variabel modal kerja berish terhadap laba bersih.
Ttable = t ( α, df) Ketentuan: Terima Ho, jika thitung < ttabel
Dengan rumus: Kd = r2 x 100%
Tolak Ho, jika thitung > ttabel
5). Uji t
4.
a) Mencari thitung
PEMBAHASAN
HASIL
PENELITIAN
DAN
A. Modal Kerja Bersih pada PT Soelina Dengan rumus:
Inter Karya Processing. Modal Kerja Bersih atau Net Working Capital merupakan selisih antara
Didalam pengujian hipotesis, menggunakan
aktiva lancar dan hutang lancar, dengan
asumsi:
menggunakan
rumus
sebagai
berikut:
Modal Kerja Bersih = Aktiva Lancar – Hutang lancar
Tabel Modal Kerja Bersih PT Soelina Inter Karya Processing Tahun 2009-2013 (dalam ribuan rupiah) Tahun
Aktiva Lancar
Hutang Lancar
Modal Kerja Bersih
Perubahan
2009
3,362,307
504,567
2,857,740
‐
2010
3,567,818
577,356
2,990,462
132,722
2011
4,344,980
517,245
3,827,735
837,273
2012
4,458,610
1,293,904
3,164,706
(663,029)
2013
5,246,171
1,388,599
3,857,572
692,866
B. Laba Bersih Pada PT Soelina Inter Karya Processing. Laba Setelah Pajak (Laba Bersih), yaitu laba bersih sebelum pajak dikurangi pajak penghasilan, Martono dan Agus Harjito (2005:201).
156
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 2, No.1, Oktober 2014
Rumus yang digunakan:
Laba Bersih = Laba Sebelum Pajak – Pajak Penghasilan
Tabel Laba Bersih PT Soelina Inter Karya Processing Tahun 2009‐2013 (dalam ribuan rupiah) Tahun
Laba Sebelum Pajak
Pajak Penghasilan
Laba Bersih
Perubahan
2009
381,851
48,342
333,509
‐
2010
515,580
59,447
456,133
122,624
2011
1,506,179
101,395
1,404,784
948,651
2012
867,616
131,513
736,103
(668,681)
2013
971,519
172,472
799,047
62,944
Sumber: Data diolah C. Pengaruh Modal Kerja Bersih terhadap Laba Bersih pada PT Soelina Inter Karya Processing. 1) Analisi Regresi Tabel Regresi PT Soelina Inter Karya Processing Periode 2009‐2013 Tahun
X
Y
XY
X2
Y2
2009
2,857,740
333,509
953,082,009,660
8,166,677,907,600
111,228,253,081
2010
2,990,462
456,133
1,364,048,403,446
8,942,862,973,444
208,057,313,689
2011
3,827,735
1,404,784
5,377,140,884,240
14,651,555,230,225
1,973,418,086,656
2012
3,164,706
736,103
2,329,549,580,718
10,015,364,066,436
541,847,626,609
2013
3,857,572
799,047
3,082,381,333,884
14,880,861,735,184
638,476,108,209
∑
16,698,215
3,729,576
13,106,202,211,948
56,657,321,912,889
3,473,027,388,244
Sumber : Data Diolah Berdasarkan table 4.5 diatas maka nilai regresi (a) dan (b) dapat dihitung sebagai berikut:
157
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 2, No.1, Oktober 2014
Untuk menghitung a:
Berdasarkan hasil perhitungan analisis koefisien regresi tersebut diatas
menunjukkan hasil (a) adalah ‐1.692.024,19 dan (b) 0,730. Atau dapat diperoleh persamaan model regresi Y=a + bx atau Y= ‐1.692.024,19 + 0,730x. Hal ini menunjukkan bahwa setiap terjadi kenaikan tingkat modal kerja bersih Rp. 1, maka akan meningkatkan laba bersih sebesar Rp. 0,730 apabila faktor‐faktor lain tidak berubah. 158
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 2, No.1, Oktober 2014
2) Analisis Korelasi Tabel Koefisien Korelasi PT Soelina Inter Karya Processing Periode 2009 ‐2013 Tahun
X
Y
XY
X2
Y2
2009
2,857,740
333,509
953,082,009,660
8,166,677,907,600
111,228,253,081
2010
2,990,462
456,133
1,364,048,403,446
8,942,862,973,444
208,057,313,689
2011
3,827,735
1,404,784
5,377,140,884,240
14,651,555,230,225 1,973,418,086,656
2012
3,164,706
736,103
2,329,549,580,718
10,015,364,066,436
541,847,626,609
2013
3,857,572
799,047
3,082,381,333,884
14,880,861,735,184
638,476,108,209
∑
16,698,215 3,729,576 13,106,202,211,948 56,657,321,912,889 3,473,027,388,244
Sumber: Data Diolah
Berdasarkan tabel 4.6 diatas maka nilai koefisien korelasi (r) dapat dihitung sebagai berikut:
159
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 2, No.1, Oktober 2014
Berdasarkan
hasil
Dengan
melihat
analisis diatas dapat disimpulkan bahwa
korelasi
diatas
modal kerja bersih memiliki pengaruh atau
menunjukkan bahwa koefisien
hubungan terhadap laba bersih yang kuat.
korelasi
0,829.
Hipotesis penulis, bahwa variabel x (modal
Dengan demikian merupakan
kerja bersih) akan memiliki pengaruh yang
suatu
signifikan
tersebut (r)
adalah
indikator
bahwa
terhadap
variabel
y
(laba
hubungan modal kerja bersih
bersih), maka hipotesis itu akan diuji
dengan laba bersih terdapat
dengan cara mencari thitung dan ttabel, yaitu
suatu hubungan atau pengaruh
dengan asumsi Ho : ρ = 0
Tidak terdapat pengaruh yang
3) Analisis Koefisien Determinan Untuk
melihat
berapa
penulis
akan
bersih terhadap laba bersih
menjelaskannya dapat
pada
PT
Soelina Inter Karya
dengan perhitungan Koefisien Determinan. determinan
signifikan
antara modal kerja
persen
pengaruh modal kerja bersih terhadap laba
Koefisien
beberapa
perhitungan analisis koefisien
positif kuat.
bersih,
hasil
Processing.
dihitung Ha : ρ ≠ 0
sebagai berikut:
Terdapat pengaruh yang signifikan
KD = r² x 100%
antara
modal kerja bersih
= 0,829² x 100%
terhadap laba bersih pada PT Soelina Inter
= 0,6872 x 100%
Karya Processing.
= 68,72%
Jika Ho = 0 berarti bahwa antara
Berdasarkan perhitungan koefisien
variabel
x
dan
y
tidak
signifikan.
determinan diatas diperoleh nilai KD
Sedangkan
sebesar 68,72%. Hal ini membuktikan
hubungan yang signifikan antara variabel x
bahwa Modal Kerja Bersih PT Soelina
dan variabel y. Langkah pertama adalah
Inter Karya Processing mempengaruhi
menghitung thitung dengan rumus sebagai
Laba Bersih sebesar 68,72%, sedangkan
berikut:
selebihnya yaitu 100% - 68,72% = 31,28% dipengaruhi oleh faktor lain.
160
Ha
≠
0
adalah
adanya
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 2, No.1, Oktober 2014
2,353. Dengan demikian Ho ditolak dan Ha diterima, berarti terdapat pengaruh yang signifikan antara modal kerja bersih terhadap laba bersih pada PT Soelina Inter Karya Processing. 5. KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut: 1) Modal kerja bersih PT Soelina
Setelah mendapatkan thitung, maka selanjutnya
adalah
Hipotesis
ini
mengitung dilakukan
Inter Karya Processing dari tahun
ttabel.
2009 sampai dengan tahun 2013
dengan
cenderung
menentukan nilai kritis pengujian dengan
peningkatan. Tahun 2009 modal
memperhatikan derajat kebebasan (df = n2)
dan
tingkat
signifikan
α
mengalami
kerja bersih sebesar 2.857.740,
yang
tahun 2010 modal kerja bersih
digunakan. Pengujian ini menggunakan
meningkat
rumus:
menjadi
sebesar
2.990.462, tahun 2011 modal α = 0,05
kerja bersih meningkat menjadi sebesar 3.827.735, tahun 2012
df = 5-2
modal kerja bersih mengalami
=3
penurunan
menjadi
sebesar
3.164.706, dan pada tahun 2013
ttabel = t (α, df)
modal kerja bersih mengalami ttabel = t(0,05 ; 3)
peningkatan
ttabel = 2,353
3.857.572. mempengaruhi
Berdasarkan dimana
thitung
=
perhitungan 2,57
untuk
diatas
menjadi
sebesar
faktor
yang
modal
kerja
bersih yaitu kas, pajak dibayar
tingkat
dimuka,
kesalahan 5% dan ttabel 2,353 jadi dapat
piutang
dagang,
persediaan bahan baku, hutang
diketahui bahwa thitung > ttabel atau 2,57 >
161
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 2, No.1, Oktober 2014
dagang, hutang pajak dan hutang
koefisien
lain-lain.
0,829. Dengan demikian hasil
2) Laba bersih PT Soelina Inter
tersebut
korelasi
(r)
adalah
menunjukkan
bahwa
Karya Processing dari tahun 2009
hubungan modal kerja bersih dan
sampai
laba bersih terdapat hubungan
dengan
tahun
cenderung
2013
mengalami
atau
pengaruh
positif
kuat.
peningkatan. Tahun 2010 laba
Berdasarkan perhitungan diatas
bersih
456.133
dimana thitung = 2,57 untuk tingkat
sebesar
kesalahan 5% dan ttabel 2,353 jadi
122.624 dari tahun 2009. Tahun
dapat diketahui bahwa thitung >
2011
sebesar
ttabel atau 2,57 > 2,353. Dengan
1.404.784 mengalami kenaikan
demikian Ho ditolak dan Ha
sebesar 948.651 dari tahun 2010.
diterima,
Tahun 2012 laba bersih sebesar
hubungan yang signifikan antara
736.103 mengalami penurunan
modal kerja bersih terhadap laba
sebesar 668.681 dari tahun 2011.
bersih pada PT Soelina Inter
Tahun 2013 laba bersih sebesar
Karya
799.047
kenaikan
memiliki hubungan yang searah
sebesar 62.944 dari tahun 2012.
antara modal kerja bersih dan
Faktor
menyebabkan
laba bersih. Maka jika terjadi
kenaikan yaitu penjualan bersih,
kenaikan pada modal kerja bersih
harga pokok penjualan, biaya
maka akan terjadi kenaikan pada
pemasaran,
personalia,
laba bersih dan begitu juga
biaya pemeliharaan, biaya kantor,
sebaliknya jika terjadi penurunan
biaya transportasi, serta pajak
modal kerja bersih maka laba
penghasilan.
bersih
sebesar
mengalami
kenaikan
laba
bersih
mengalami yang
biaya
3) Berdasarkan
dari
berarti
Processing.
akan
terdapat
Sehingga
mengalami
penurunan.
perhitungan
analisis koefisien regresi pada bab
sebelumnya
diperoleh
B. SARAN
persamaan model regresi Y= 1.692.024,19 sedangkan koefisien
+ untuk
korelasi
0,730x,
Berdasarkan hasil penelitian
analisis
dan pembahasan yang telah penulis
pada
lakukan,
bab
maka
penulis
ingin
memberikan saran sebagai berikut:
sebelumnya menunjukkan bahwa 162
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 2, No.1, Oktober 2014
1) Dalam
pengeluaran
biaya
operasional
harus
tetap
diperhatikan
agar
dapat
Munawir, S. 2007. Analisa Laporan Keuangan. Edisi Keempat. Liberty. Yogyakarta Nafarin, M. 2007. Penganggaran Perusahaan. Jakarta : Salemba Empat Prastowo, Dwi, Rifka Julianty. 2002. Analisis Laporan KeuanganKonsep dan Aplikasi. Cetakan Kedua. Yogyakarta : AMP YKPN. Riyanto, Bambang. 2001. Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan. Edisi Keempat, Yogyakarta : Penerbit BPFE Sugiyono, Prof. Dr. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D. Bandung : Alfabeta. Supriyono R A. 2002. Akuntansi Manajemen. Jakarta : Salemba Empat. Weston J. Fred dan Copeland E. Thomas. 2009. Manajemen Keuangan. Edisi Sembilan. Jakarta : Bumi Aksara.
diimbangi dengan pendapatan operasional
sehingga
dapat
menunjang
pencapaian
laba
bersih yang lebih maksimal. 2) Sebaiknya PT Soelina Inter Karya Processing mengadakan promosi baik melalui media cetak maupun elektronik guna meningkatkan omset penjualan dan meningkatkan laba bersih.
DAFTAR PUSTAKA Ardyanti, Karlina Tri. 2012. Pengaruh Modal Kerja Bersih Terhadap Laba Setelah Pajak Pada PT Mayora Indah Tbk. Tangerang: Universitas Pamulang Brigham, E.F. & Houston, J.F. 2001. Manajemen Keuangan. Edisi Kedelapan. Jakarta : Erlangga Darsono, Purwanti Arif, 2008. Penganggaran Perusahaan. Jakarta : Mitra Wacana. Media. H. Sutrisno, 2007. Manajemen Keuangan, Teori, Konsep dan Aplikasi. Cetakan Kelima. Yogyakarta : Ekonisia Ikatan Akuntasi Indonesia. 2004. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta : Salemba Empat Jumingan, Drs., SE., M.M., M.Si. 2006. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta : Bumi Aksara Kasmir. 2009. Analisi Laporan Keuangan. Jakarta : Rajawali Pers.
Website: Jbptunikompp-gdl-solehridwa-21882-2unikom_s-i.pdf teknikelektronika.com/pengertian-analisiskorelasi-sederhana-rumus-pearson/ www.pengertianahli.com/2013/09/pengerti an-laporan-keuangan-menurutahli.html?m=
163