Seminar Nasional Hasil Penelitian Unggulan Bidang Pangan Nabati Bogor, 25 September 2014
Prosiding Seminar Nasional Hasil Penelitian Unggulan Bidang Pangan Nabati Bioresources Untuk Pembangunan Ekonomi Hijau
Pusat Penelitian Bioteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
DESEMBER 2015
i|Page
Seminar Nasional Hasil Penelitian Unggulan Bidang Pangan Nabati Bogor, 25 September 2014
ii | P a g e
Seminar Nasional Hasil Penelitian Unggulan Bidang Pangan Nabati Bogor, 25 September 2014
Seminar Nasional Hasil Penelitian Unggulan Bidang Pangan Nabati PROSIDING Editor Kepala Dr. N. Sri Hartati Editor : Dr. Rer. Nat. Sarjiya Antonius Dr. Tri Muji Ermayanti Dr. Satya Nugroho Dr. Yuyu Suryasari, M.Sc Dr. Enung Sri Mulyaningsih Dr. Wahyuni, M.Biomed Andri Fadillah Martin, M.Si
Editor Teknis . Eko Wahyu Putro, M.Eng.Sc. Heru Wibowo A.Md
Dipublikasikan Oleh : Pusat Penelitian Bioteknologi – Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
DESEMBER 2015
iii | P a g e
Seminar Nasional Hasil Penelitian Unggulan Bidang Pangan Nabati Bogor, 25 September 2014
iv | P a g e
Seminar Nasional Hasil Penelitian Unggulan Bidang Pangan Nabati Bogor, 25 September 2014
Seminar Nasional Hasil Penelitian Unggulan Bidang Pangan Nabati PROSIDING
ISBN
: 978-602-98275-8-3
Dipublikasikan Oleh : Pusat Penelitian Bioteknologi - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Jl. Raya Bogor Km 46, Cibinong 16911, Jawa Barat Tlp. (021) 8754627 Fax. (021) 8754588
v|Page
Seminar Nasional Hasil Penelitian Unggulan Bidang Pangan Nabati Bogor, 25 September 2014
vi | P a g e
Seminar Nasional Hasil Penelitian Unggulan Bidang Pangan Nabati Bogor, 25 September 2014
KATA PENGANTAR Assalamualaikum Warohmatullohiwabarakatuh Salam sejahtera bagi kita semua Seminar nasional hasil penelitian unggulan bidang pangan nabati yang diselengarakan pada 25 September 2014 menampilkan hasil-hasil riset unggulan bidang pangan khususnya penelitian yang dilaksanakan di lingkungan kedeputian Ilmu Pengetahuan Hayati LIPI dan berbagai institusi riset lainnya di Indonesia. Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas terbitnya prosiding seminar nasional hasil penelitian unggulan bidang pangan nabati tahun 2014. Prosiding ini memuat makalah-makalah hasil penelitian yang telah dibahas dengan seksama oleh para mitra bestari sehingga diharapkan menjadi sumber informasi ilmiah yang dapat dijadikan rujukan untuk pengembangan penelitian bidang pangan maupun dunia pendidikan. Ucapan terimakasih kami sampaikan kepada para mitra bestari yang telah bersedia melakukan penelaahan karya ilmiah ini.
Bogor, Desember 2015 Editor
vii | P a g e
Seminar Nasional Hasil Penelitian Unggulan Bidang Pangan Nabati Bogor, 25 September 2014
viii | P a g e
Seminar Nasional Hasil Penelitian Unggulan Bidang Pangan Nabati Bogor, 25 September 2014
KATA SAMBUTAN Ketua Panitia Pelaksana Assalamualaikum Warohmatullohiwabarakatuh, Salam Sejahtera bagi kita semua Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, bahwa atas perkenanNya seminar nasional hasil penelitian unggulan bidang pangan nabati dapat terselenggara dengan lancar. Acara seminar ini merupakan salah satu rangkaian acara ekspose, pameran dan seminar nasional hasil penelitian unggulan di kedeputian Ilmu Pengetahuan Hayati LIPI dengan tema Bioresources untuk pembangunan ekonomi hijau, yang dibuka oleh Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia tanggal 25 September 2014. Acara seminar dan ekspose ini diikuti oleh 150 orang peserta dari LIPI, institusi riset di lingkungan Kementerian Pertanian, Universitas, BUMN dan Swasta. Tiga nara sumber dari Riset Perkebunan Nusantara, Institut Pertanian Bogor dan PT Sang Hyang Seri serta 12 peneliti di lingkungan kedeputian Ilmu Pengetahuan Hayati telah menyajikan paparan mengenai berbagai aspek riset tanaman pangan meliputi perakitan bibit unggul, eksplorasi dan budidaya ubi-ubian, pengembangan pupuk hayati serta akselerasi kerjasama lembaga riset dengan entitas bisnis. Kemandirian dan aksesibilitas pangan merupakan dua hal yang sangat strategis untuk tercapainya kedaulatan dan keamanan pangan. Kita berkeyakinan bahwa kerja keras para peneliti dengan output riset yang signifikan akan dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat melalui akselerasi dan harmonisasi sinergi di antara lembaga riset dan sektor pengguna. Kami atas nama panitia mengucapkan terima kasih atas partisipasi dan dukungan banyak pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu. Mohon maaf yang sebesar-besarnya jika terdapat kekurangan selama penyelenggaraan seminar. Semoga melalui penyelenggaraan seminar dan penerbitan prosiding seminar dapat memberikan manfaat untuk kemajuan riset mendatang khususnya di bidang pangan.
Bogor, 25 September 2014 Ketua Panitia Pelaksana
ix | P a g e
Seminar Nasional Hasil Penelitian Unggulan Bidang Pangan Nabati Bogor, 25 September 2014
x|Page
Seminar Nasional Hasil Penelitian Unggulan Bidang Pangan Nabati Bogor, 25 September 2014
KATA SAMBUTAN Assalamualaikum Wr. Wb Salam sejahtera bagi kita semua Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas Rahmat yang telah diberikan, dan telah memberikan kelancaran Seminar Nasional Hasil Penelitian Unggulan LIPI Bidang Pangan Nabati. Tema acara adalah ―Akselesari kemandirian pangan melalui litbang tanaman unggulan dan pupuk hayati‖, yang merupakan diseminasi hasil penelitian unggulan LIPI bidang Pangan Nabati. Pada kesempatan ini pembicara tamu menyajikan hasil penelitian terkini di bidang Pupuk organik hayati untuk berbagai komoditas pangan, Perakitan dan pengembangan varietas cabe unggul, penelitian terkait padi gogo tahan kekeringan, serta prospek hasil penelitian bidang pangan nabati untuk sektor industri agro. Peserta seminar juga berasal dari berbagai kalangan antara lain dari Intansi Pemerintah, para pengajar dari Perguruan Tinggi, dan mahasiswa, serta praktisi dari beberapa perusahaan. Seminar bertujuan untuk diseminasi hasil penelitian di bidang pangan, pertanian, pasca panen, proses hilir hasil pertanian yang dilakukan oleh lembaga riset maupun perguruan tinggi yang disampaikan secara presentasi oral ataupun poster. Selain itu diharapkan melalui seminar dan ekspose ini, sinergi di antara peneliti dan sektor pengguna akan semakin kuat, yang pada akhirnya hasil penelitian dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Acara seminar merupakan salah satu rangkaian acara ekspose, pameran dan seminar hasil penelitian unggulan di Kedeputian Bidang Hayati LIPI yang mengambil tema ―Bioresources untuk Pembangunan Ekonomi Hijau‖. Hasil rangkuman dari para penyaji dapat disampaikan bahwa untuk mendukung keberhasilan ketersediaan dan kelangsungan produksi beberapa komoditas, dilakukan upaya-upaya penelitian antara lain: teknik perakitan bibit unggul melalui pemuliaan, rekayasa in-vitro dan teknologi DNA, optimalisasi sistem budidaya, eksplorasi sumber pangan baru yang potensial, serta penerapan teknologi mutakhir untuk mendukung peningkatan kualitas serta produktivitas pangan nasional, yang saat ini memang sangat diperlukan untuk menunjang kemandirian pangan. Selain itu melalui aplikasi marka molekuler, teknik induksi poliploidi dan rekayasa genetika dalam riset tanaman pangan diharapkan dapat mempercepat diperolehnya bibit unggul baru tanaman. Penelitian biokontrol juga dilakukan untuk beberapa komoditas antara lain untuk tanaman padi dan kentang hitam untuk mengatasi permasalahan serangan hama tanaman dengan musuh alaminya. Telah banyak juga capaian hasil penelitian yang disampaikan antara lain: galur dan varietas unggul padi, umbi-umbian liar yang mempunyai kandungan karbohidrat tinggi dan memberikan nilai tambah umbi-umbian yang sudah umum dikenal (Cassava betakarotin tinggi), tanaman hortikultura (misalnya apokat varietas unggul, pisang tahan layu Fusarium dan sayuran minor/ katuk, dan lain-lain), budidaya jamur, serta formulasi pupuk organik hayati yang sudah diaplikasikan xi | P a g e
Seminar Nasional Hasil Penelitian Unggulan Bidang Pangan Nabati Bogor, 25 September 2014
teknologinya di berbagai wilayah di Indonesia. Hasil-hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan untuk pengembangannya disesuaikan dengan kelebihan masingmasing tanaman tersebut, misalnya padi gogo untuk daerah kering, umbi Tacca dan beberapa umbi lainnya untuk pengembangan di wilayah pesisir. Hal penting yang perlu diinformasikan bahwa hasil penelitian yang disampaikan oleh para penyaji sangat penting dan mendukung Indonesia menuju Era Pembangunan ekonomi hijau, yang selaras dengan mandat CBD yang tercantum dalam Aichi target 4 dimana dalam target tersebut, ditekankan perlunya Sustainable Product Consume (SPC), dimana pemanfaatan sumber daya alam harus mengikuti kaidah batas-batas ekologis yang aman serta semua produk yang dihasilkan harus menghasilkan produk ramah lingkungan. Untuk menghasilkan produk ramah lingkungan dan pemanfaatan berkelanjutan dapat dicapai salah satunya dengan optimalisasi pemanfaatan pupuk organik hayati dan pengurangan ketergantungan pupuk kimia sintesis anorganik. Selain itu, aplikasi pupuk organik hayati berbasis mikroorganisme potensial bermanfaat dalam peningkatan ketersediaan unsur hara tanah dan perbaikan kapabilitas penyerapan hara oleh tanaman, hal ini telah terbukti untuk mendongkrak daya hasil tanaman. Hasil penelitian lainnya masih banyak juga yang disajikan dalam bentuk poster yang tidak hanya menginformasikan tentang pengembangan tumbuhan atau tanaman yang berpotensi pangan nabati, adapula yang menggali potensi tanaman lainnya untuk energi (bio-fuel), tanaman serat, hias dan lainnya. Hal penting yang perlu ditingkatkan terkait isu pangan adalah: (1) peningkatan usaha diseminasi dan komersialisasi hasil riset baik berupa produk maupun teknologi kepada pengguna, (2) kajian penelitian yang tepat untuk produk dan teknologinya agar sesuai dengan kebutuhan pasar, (3) diperlukan fokus dan koordinasi antar lembaga penelitian untuk menghasilkan produk dan varietas tanaman yang sesuai dengan keadaan pasar, (4) diupayakan strategi untuk akses hasil riset unggulan di bidang pangan oleh sektor bisnis baik oleh industri agro maupun industri terkait lainnya, sehingga diharapkan dapat mengakselerasi komersialisasi hasil penelitian. Demikian hasil rangkuman acara Seminar Nasional Hasil Penelitian Unggulan Bidang Pangan Nabati.
Bogor, 25 September 2014 Team Perencana Monitoring dan Evaluasi (PME) Kedeputian IPH
xii | P a g e
Seminar Nasional Hasil Penelitian Unggulan Bidang Pangan Nabati Bogor, 25 September 2014
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR .......................................................................................................VII KATA SAMBUTAN KETUA PANTIA PELAKSANA .................................................. IX KATA SAMBUTAN TIM PME IPH ................................................................................ XI DAFTAR ISI .................................................................................................................... XIII SUSUNAN PANITIA PELAKSANA ............................................................................. XIX MAKALAH PEMBICARA UTAMA ................................................................................. 1 STRATEGI PENGEMBANGAN PRODUK PUPUK HAYATI (Didiek Hadjar Goenadi) .................................................................................................. 3 PEMULIAAN DAN PENGEMBANGAN VARIETAS UNGGUL CABAI DI IPB DALAM RANGKA KEMANDIRIAN PERBENIHAN HORTIKULTURA NASIONAL (Muhamad Syukur)...........................................................................................................11 PENDAMPINGAN PENGEMBANGAN PUPUK ORGANIK HAYATI (POH) BEYONIC STARTMIK DI KABUPATEN WONOGIRI-JATENG, KABUPATEN NGAWI-JATIM DAN KABUPATEN MALINAU-KALTARA (Sarjiya Antonius, Hartati Imamuddin, Dwi Agustiyani, Tirta Kumala Dewi, Nur Laili, Entis Sutisna, Nani Mulyani, Ari Rusmala, Astri Anggraheni) ........................................25 STATUS DAN PROSPEK PUPUK HAYATI LIPI, APLIKASINYA DALAM MENUNJANG PERTUMBUHAN TANAMAN (Harmastini Sukiman) ......................................................................................................35 PENGEMBANGAN VARIETAS PADI GOGO TOLERAN KEKERINGAN MENGANDUNG MARKA TOLERAN KEKERINGAN DAN APLIKASINYA DI MASYARAKAT (Enung Sri Mulyaningsih, Satya Nugroho, Sri Indrayani, Harmastini Sukiman, Tri Muji Ermayanti, Sylvia J. R. Lekatompessy, Eko Binnaryo Mei Adi, Suwarno, Supartopo, Anggiani Nasution dan Abdu Rauf Seri) ..........................................................................43 PROSPEK DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI BUDIDAYA BEBERAPA JENIS SAYURAN LOKAL (Titi Juhaeti, Ning Wikan Utami, Fauzia Syarif dan Peni Lestari) ..................................57 MANIPULASI SEL SOMATIK DAN TRANSGENESIS TANAMAN TALAS (Andri Fadillah Martin, N. Sri Hartati, Aida Wulansari, Siti Noorohmah, Pramesti Dwi Aryaningrum dan Witjaksono) ........................................................................................75 STUDI FISIOLOGI PERTUMBUHAN DAN BUDIDAYA TAKA (Tacca leontopetaloides) (Albert Husein Wawo, Ning Wikan Utami, Peni Lestari, Ninik Setyowati) .....................91
xiii | P a g e
Seminar Nasional Hasil Penelitian Unggulan Bidang Pangan Nabati Bogor, 25 September 2014
BUDIDAYA UBI KAYU TINGGI BETA KAROTEN DAN PROSPEK PEMANFAATANNYA (N. Sri Hartati, Hani Fitriani, Ahmad Fathoni, Hartati, Nurhamidar Rahman, Wahyuni dan Enny Sudarmonowati) ............................................................................................105 MAKALAH PESERTA : PUPUK....................................................................................119 EFEK PEMBERIAN MIKROBA AGEN BIOKONTROL DAN PUPUK ORGANIK HAYATI TERHADAP PENGENDALIAN SERANGAN JAMUR PATOGEN Fusarium oxysporum f.sp. cubense (Foc) PADA TANAMAN PISANG CAVENDISH KLON CJ30 (Dwi Agustiyani, Nur Laili, Achirul Nditasari, Entis Sutisna dan Sarjiya Antonius) ....121 EFEK APLIKASI PUPUK KIMIA DAN PUPUK ORGANIK HAYATI (POH) StarTmik PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL PANEN SORGHUM (Dwi Agustiyani, Hartati Imamuddin, Nur Laili, Tirta Kumala Dewi, Entis Sutisna dan Sarjiya Antonius) ...........................................................................................................131 KELIMPAHAN BAKTERI Pseudomonas fluorescens YANG DIISOLASI DARI TANAH PERAKARAN SORGUM DI CSC (Hartati Imamuddin, Tirta Kumala Dewi, Dwi Agustiyani, Sarjiya Antonius) ..............141 PEMANFAATAN POTENSI BAKTERI Rhizobium BTCC-B64 YANG DIKOMBINASIKAN DENGAN BAKTERI PENGHASIL HORMON DAN PELARUT PHOSPHAT PADA TANAMAN PADI (Oryza sativa var.INPARI 19) DITINGKAT RUMAH KACA (Sylvia J. R. Lekatompessy, Tiwit Widowati dan Harmastini Sukiman).........................153 APLIKASI BAKTERI PENGHASIL FITOHORMON Enterobacter hormaechei SSBT2 DAN Azospirillum brasilense UNTUK MENINGKATKAN PERTUMBUHAN PADI DI RUMAH KACA (Tiwit Widowati, Sylvia Josephine Ruth Lekatompessy dan Harmastini Sukiman .........161 PEMBUATAN KOMPOS BERBAHAN DASAR POTONGAN RUMPUT DAN KOTORAN SAPI SERTA PEMANFAATANNYA UNTUK TANAMAN SAYURAN (Dody Priadi dan Tri Muji Ermayanti) ..........................................................................169 APLIKASI KOMPOS BIOPOSKA UNTUK AKLIMATISASI SUWEG (Amorphophallus paeoniifolius) HASIL PERBANYAKAN KULTUR JARINGAN (Yupi Isnaini, Irma Handayani dan Yuzammi)...............................................................179 AKTIVITAS LIGNOSELULOLITIK ISOLAT MIKROORGANISME DARI LIMBAH JERAMI PADI JAMUR CHAMPIGNON (R. Haryo Bimo Setiarto, Iwan Saskiawan) ...................................................................187 MAKALAH PESERTA : PADI .......................................................................................197 KANDUNGAN AMILOSA DAN KARAKTERISTIK FISIK TEPUNG BERAS ASAL PADI GOGO LIPI TOLERAN KEKERINGAN (Enung Sri Mulyaningsih dan N. Sri Hartati) ...............................................................199
xiv | P a g e
Seminar Nasional Hasil Penelitian Unggulan Bidang Pangan Nabati Bogor, 25 September 2014
BIOASAI TANAMAN PADI TRANSGENIK CV. ROJOLELE MENGANDUNG FUSI GEN cry1B::cry1Aa TERHADAP SERANGAN PENGGEREK PADI BATANG KUNING (Scirpophaga incertulas Wlk.) (Fatimah Zahra, Syamsidah Rahmawati, Chairunisa dan Satya Nugroho)...................211 VARIATION OF THE RICE YELLOW STEM BORER, Scirpophaga incertulas, IN JAVA (Hari Sutrisno) ...............................................................................................................223 ENUMERASI DAN IDENTIFIKASI MIKROBA TANAH PADA PERAIRAN SAWAH LAPANGAN UJI TERBATAS : APLIKASI PADI HASIL REKAYASA GENETIKA (Puspita Lisdiyanti, Miranti Nurindah Sari, dan Pamella Apriliana) ...........................233 PENGGUNAAN BAKTERI PEMACU PERTUMBUHAN TANAMAN TOLERAN GARAM PADA TANAMAN PADI YANG DITANAM DI TANAH SALIN (Suliasih) ........................................................................................................................243 IDENTIFIKASI GEN Xa PADA VARIETAS PADI UNTUK KETAHANAN TERHADAP PENYAKIT HAWAR DAUN BAKTERI (Fatimah, Mushlihatun Baroya, Tri Puji Priyatno) .......................................................249 SURVEY MARKA POLIMORFIK PADA KROMOSOM PADI UNTUK PEMULIAAN PADI TAHAN PENYAKIT HAWAR DAUN BAKTERI MENGGUNAKAN PENDEKATAN PEMULIAAN BERBANTU MARKA (Fatimah, Mushlihatun Baroya, Tri Puji Priyatno) .......................................................259 MAKALAH PESERTA : UMBI-UMBIAN.....................................................................267 IDENTIFIKASI DAN EVALUASI SERANGGA YANG BERPOTENSI SEBAGAI HAMA DAN MUSUH ALAMINYA PADA TANAMAN KENTANG HITAM, Plectranthus rotundifolius (Poir) Spreng 1825, DI JAWA (Erniwati, Woro A. Noerdjito dan LE Pudjiastuti) ........................................................269 PENINGKATAN PRODUKSI 3 AKSESI KENTANG HITAM Plectranthus rotundifolius (Poir.) Spreng) MELALUI PENAMBAHAN PUPUK ORGANIK HAYATI DAN KALIUM (Ning Wikan Utami dan Peni Lestari) ...........................................................................279 DETEKSI MUTAN KENTANG HITAM [Plectranthus rotundifolius (Poir.) Spreng.] HASIL IRRADIASI SINAR Γ YANG TOLERAN SALINITAS DAN KEKERINGAN DENGAN MARKA RAPD DAN ISSR (Diyah Martanti, Yuyu Suryasari Poerba, Kusumadewi Sri Yulita dan Herlina) ..........291 ANALISIS KLASTER PADA KULTUR IN VITRO Tacca lentopetaloides HASIL IRADIASI SINAR GAMMA (Betalini Widhi Hapsari, Andri Fadillah Martin, Deritha Ellfy Rantau, Rudiyanto,dan Tri Muji Ermayanti) .......................................................................................................305
xv | P a g e
Seminar Nasional Hasil Penelitian Unggulan Bidang Pangan Nabati Bogor, 25 September 2014
PENGARUH JENIS MEDIA TANAM DAN PUPUK KALIUM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI UMBI TAKA (Tacca leontopetaloides (L) Kuntze) (Fauzia Syarif) ...............................................................................................................315 EKOLOGI TAKA (Tacca leontopetaloides) DI SUMENEP, MADURA (Ina Erlinawati, Siti Susiarti, Rugayah dan Ninik Setyowati) ........................................323 TEKNIK PEMBUATAN KERIPIK TAKA (Tacca leontopetaloides) DENGAN PERENDAMAN DAN PENAMBAHAN KAPUR SIRIH UNTUK MENGHILANGKAN RASA PAHIT (Ninik Setyowati) ............................................................................................................329 JENIS BAHAN TANAM YANG EFEKTIF UNTUK BUDIDAYA KENTANG HITAM (Plectranthus rotundifolius (Poir.) Spreng) (Peni Lestari dan Ning Wikan Utami) ............................................................................341 PENINGKATAN MULTIPLIKASI TUNAS BEBERAPA AKSESI TALAS INDONESIA MENGGUNAKAN TIAMIN DAN ADENIN SERTA PRESERVASINYA SECARA IN VITRO PADA SUHU RENDAH (Aida Wulansari, Andri Fadillah Martin dan Tri Muji Ermayanti) ...............................355 PERBANYAKAN TIGA KULTIVAR TALAS (Colocasia esculenta (L.) Schott ) INDONESIA SECARA IN VITRO DENGAN PERLAKUAN BAP DAN KONSERVASINYA DENGAN PERLAKUAN MANITOL (Siti Noorrohmah dan Tri Muji Ermayanti) ...................................................................367 EVALUASI PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BEBERAPA UBI KAYU LOKAL PADA MASA TANAM BERBEDA (Hani Fitriani, Nurhamidar Rahman, Hartati, Siti Kurniawati, Wahyuni, Enny Sudarmonowati) .............................................................................................................381 KARAKTERISASI MORFOLOGI DAN UJI ORGANOLEPTIK 11 GENOTIP UBI KAYU TERSELEKSI UNTUK PANGAN (Hartati, Pramesti Dwi Aryaningrum, Wahyuni, N. Sri Hartati dan Enny Sudarmonowati) .............................................................................................................391 PERTUMBUHAN UBI KAYU GENOTIP UBI KUNING HASIL RADIASI PADA KULTUR IN VITRO DAN DI LAPANG (Nurhamidar Rahman, Hani Fitriani, Supatmi dan N. Sri Hartati) ...............................407 PEMATAHAN DORMANSI UMBI Amorphophallus titanum (Becc.) Becc. ex Arcang YANG BERPOTENSI PANGAN FUNGSIONAL DENGAN TEKNIK BUDIDAYA (Dian Latifah, Hary Wawangningrum, Sri Hartini, Esti Munawaroh dan Harto).........413 POTENSI PRODUKSI TANAMAN UWI (Dioscorea alata L.) SEBAGAI ALTERNATIF SUMBER PANGAN KARBOHIDRAT (Aser Yalindua, Sudarsono, dan H.M.H.Bintoro) ..........................................................427
xvi | P a g e
Seminar Nasional Hasil Penelitian Unggulan Bidang Pangan Nabati Bogor, 25 September 2014
PENGARUH BOBOT UMBI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN BUNGA PADA SUWEG (Amorphophallus paeoniifolius) (Tri Handayani dan Yuzammi) .......................................................................................437 MAKALAH PESERTA : PANGAN LAINNYA .............................................................449 UPAYA PEMANFAATAN BIBIT MEDANG LANDIT SEBAGAI TANAMAN BUAH ALPUKAT MELALUI SAMBUNG PUCUK DI KEBUN RAYA CIBODAS (Indriani Ekasari dan Masfiro Lailati) ..........................................................................451 KARAKTERISASI MORFOLOGI, ANATOMI DAN FISIOLOGI MUTAN GANDUM (Triticum aestivum L.) DEWATA DAN SELAYAR DI DATARAN RENDAH TROPIS (Laela Sari, Agus Purwito, Didy Sopandie, Ragapadmi Purnamaningsih dan Enny Sudarmonowati) .............................................................................................................459 PERFORMAN FISIOLOGIS JAGUNG PULUT LOKAL SULAWESI SELATAN (Zea mays) SEBAGAI TANAMAN SELA PADA TEGAKAN JATI DENGAN BERBAGAI KERAPATAN DAN DIBERI PERLAKUAN PUPUK HAYATI (Nuril Hidayati, Titi Juhaeti dan Sri Budi Sulianti) .......................................................469 AKTIVITAS ANTI BAKTERI ASAP CAIR DARI CANGKANG SAWIT (Elaeis guineensis JACQ.) TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus DAN pseudomonas aeruginosa (Arief Heru Prianto, Kurnia Anisah, dan Atiek Soemiati) .............................................479 PERKECAMBAHAN PLAJAU (Pentaspadon motleyi Hook.f.) DALAM UPAYA MENYEDIAKAN BIBIT TUMBUHAN BERPOTENSI PANGAN DAN PAPAN (Dodo dan Sudarmono)..................................................................................................489 PERBANDINGAN POTENSI KELAPA SAWIT (Elaeis oleifera), JARAK (Jatropha curcas) DAN PATAH TULANG (Euphorbia tirucalli) SEBAGAI SUMBER BAHAN BAKU BIOGAS (Bernadetta Rina Hastilestari) .......................................................................................497 FISIOLOGI PERKECAMBAHAN DAN FASE PERTUMBUHAN JALI (Coix lachryma-jobi ) SEBAGAI DASAR BUDIDAYANYA (Titi Juhaeti)...................................................................................................................505 PENGARUH PEMUPUKAN TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN BUAH Rubus rosifolius J.E. SMITH (Muhammad Imam Surya, Lily Ismaini, Destri, dan Lina Juairiah) ..............................515 STUDI PERKECAMBAHAN ENAM JENIS RASPBERRIES (Rubus spp.) KOLEKSI KEBUN RAYA CIBODAS (Muhammad Imam Surya, Destri, dan Lily Ismaini)......................................................523 PENGARUH BEBERAPA PRAPERLAKUAN TERHADAP PERKECAMBAHAN BIJI Macadamia ternifolia F. MUELL DI KEBUN RAYA CIBODAS (Masfiro Lailati).............................................................................................................531
xvii | P a g e
Seminar Nasional Hasil Penelitian Unggulan Bidang Pangan Nabati Bogor, 25 September 2014
KULTUR DAUN TIGA SPESIES ANGGREK BERPOTENSI (Phalaenopsis cornucervi, Phalaenopsis fuscata, dan Phalaenopsis javanica) (Yupi Isnaini, Eka Martha Della Rahayu, dan Elizabeth Handini)................................539 UPAYA PERBANYAKAN GAHARU (Aquilaria Malaccensis Lamk.) SECARA VEGETATIF DENGAN STEK PUCUK (Elly Kristiyati Agustin) .................................................................................................549 PENDUGAAN NILAI HERITABILITAS DAN HETEROSIS KARAKTER VEGETATIF PADA GENERASI F1 HASIL PERSILANGAN INTERSPESIFIK Begonia natunaensis C. W. Lin & C.-I Peng x Begonia puspitae Ardi (Hartutiningsih-M. Siregar, Sri Wahyuni dan Wisnu Handoyo Ardi)............................555 INDUKSI POLIPLOIDI TUMBUHAN Rhodomyrtus tomentosa (Aiton) Hassk. ASAL GUNUNG TANDIKAT SUMATERA BARAT MENGGUNAKAN ORYZALIN (Suluh Normasiwi dan Yati Nurlaeni) ............................................................................565 AKLIMATISASI ANGGREK Phalaenopsis amabilis (ORCHIDACEAE) PADA BERBAGAI MEDIA PAKIS (Elizabeth Handini dan R. Vitri Garvita) .......................................................................573 PENGARUH AIR KELAPA DAN ARANG AKTIF TERHADAP PERTUMBUHAN ANGGREK Paraphalaenopsis serpentilingua (J.J.Sm.) A.D. Hawkes SECARA KULTUR IN VITRO (R. Vitri Garvita) ............................................................................................................583
xviii | P a g e
Seminar Nasional Hasil Penelitian Unggulan Bidang Pangan Nabati Bogor, 25 September 2014
Susunan Panitia Pelaksana ” Seminar Nasional Hasil Penelitian Unggulan Bidang Pangan Nabati” Bogor, 25 September 2014 Ketua Sekretaris Sie ilmiah dan acara
Sekretariat
Dokumentasi
: : :
Dr. N. Sri Hartati Yeni Andriyani Dr. Rer. Nat. Sarjiya Antonius Dr. Tri Muji Ermayanti Dr. Satya Nugroho Dr. Yuyu Suryasari, M.Sc Dr. Enung Sri Mulyaningsih Dr. Wahyuni, M.Biomed Andri Fadillah Martin, M.Si Tirta Kumala Dewi, M.Si Basdiati SE Warda Tuharea S.ST.PI Esti Baina S. Pt Ahmad Saefudin Surapermana S. Sos Suherman SAP
Tim reviewer Dr. Rer. Nat. Sarjiya Antonius Dr. Tri Muji Ermayanti Dr. Satya Nugroho Dr. Yuyu Suryasari, M.Sc Dr. N. Sri Hartati Dr. Enung Sri Mulyaningsih Dr. Wahyuni, M.Biomed Andri Fadillah Martin, M.Si. Tim editor Eko Wahyu Putro, M.Eng.Sc. Heru Wibowo A.Md
xix | P a g e
Seminar Nasional Hasil Penelitian Unggulan Bidang Pangan Nabati Bogor, 25 September 2014
ANALISIS KLASTER PADA KULTUR IN VITRO Tacca lentopetaloides HASIL IRADIASI SINAR GAMMA Betalini Widhi Hapsari, Andri Fadillah Martin, Deritha Ellfy Rantau, Rudiyanto,dan Tri Muji Ermayanti Pusat Penelitian Bioteknologi, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Jl. Raya Bogor Km. 46, Cibinong 16911, Indonesia Email :
[email protected]
ABSTRAK Tanaman Tacca mempunyai kandungan amilosa dan amilopektin mirip dengan kentang sehingga dapat dimanfaatkan sebagai sumber karbohidrat untuk diversifikasi pangan atau sebagai pangan alternatif. T. leontopetaloides secara spesifik belum dibudidayakan dan tumbuh terbatas di daerah ini di sekitar pantai, oleh karena itu pengembangan tanaman ini untuk dibudidayakan baik secara konvensional maupun dengan kultur jaringan sangat diperlukan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan galur kandidat mutan hasil iradiasi sinar Gamma yang memiliki pertumbuhan terbaik dengan melakukan analisis klaster pada kultur tunas in vitro Tacca leontopetaloides. Manfaat dari penelitian ini adalah untuk menghasilkan kandidat tunas mutan dari Tacca leontopetaloides yang memiliki pertumbuhan terbaik. Tunas kandidat mutan dari berbagai dosis radiasi sinar gamma (5; 10; 20; 40 dan 50 Gy) disubkultur pada media MS dan pertumbuhan diamati pada kultur berumur 4 minggu. Variabel tumbuh yang diamati adalah jumlah tunas, tinggi tunas dan jumlah daun. Analisis klaster dilakukan dengan metoda ward dan euclidean distance, dilanjutkan analisis varian dengan metoda Duncan. Dari hasil analisis klaster diperoleh bahwa dari 38 klon kandidat mutan taka terbagi menjadi 3 klaster. Satu klaster terbaik memiliki perbedaan yang nyata pada semua variabel pertumbuhan yang diamati dibandingkan dengan klaster lainnya. Klon kultur mutan tacca dengan pertumbuhan terbaik terdiri dari 8 tanaman yaitu 5 Gy 12.1.1.1; 20 Gy 13.1.3.1; 20 Gy 11.1.1.1; 20 Gy 13.1.3.2; 20 Gy 7.4.1.3; 30 Gy 2.1.1.1; 30 Gy 7.1.2.4; dan 30 Gy 3.1.3.1. Kata kunci : Tacca leontopetaoloides, kultur kandidat mutan in vitro, pangan alternatif, klaster.
PENDAHULUAN Indonesia merupakan salah satu negara sebagian besar penduduknya mengkonsumsi beras sebagai makanan pokok sehari-hari. Untuk itu perlu adanya upaya untuk mengurangi ketergantungan terhadap beras untuk menguatkan ketahanan pangan nasional. Alternatif yang dapat dilakukan adalah dengan mendorong kembali penggunaan umbi minor yang saat ini mulai ditinggalkan masyarakat. Salah satu umbi minor yang berpotensi untuk dikembangkan adalah tanaman Tacca leontopetaloides L. Kuntze.
305 | P a g e
Seminar Nasional Hasil Penelitian Unggulan Bidang Pangan Nabati Bogor, 25 September 2014
Kecondang atau taka (Tacca leontopetaloides (L.) Kuntze Syn T. pinnatifida. Forst, T. involucrata Schum dan Thonn.) adalah spesies tanaman berbunga dari keluarga Taccaceae. Tacca adalah genus-satunya dalam keluarga ini, taka baru saja berpisah dari keluarga Dioscoreaceae (Caddick et al. 2002, USDA. 2012). Spesies lain dari taka adalah T. chantrieri diketahui memiliki aktivitas sitotoksik terhadap sel leukemia manusia (Yokosuka et al. 2002) serta T. paxiana dan T. subflabellata dilaporkan memiliki aktivitas antikanker terhadap Sel HeLa (April L. Risinger et al. 2010, Andrea Muhlbauer et al. 2003, Lei et al. 2011).Kultur in vitro dari genus taka seperti Tacca chantrieri yang termasuk golongan tanaman hias telah dilakukan di Thailand (Charoensub et al. 2008) dan inisiasi kultur in vitro dari Tacca leontopetaloides telah dilakukan oleh T.I. Borokini, 2011. Di Indonesia inisiasi kultur in vitro dari Tacca leontopetaloides telah dilakukan oleh Martin, 2012. Umbi taka mengandung20-30% pati yang dapat dengan mudah diekstraksi dalam keadaan murni dan dipasarkan di Eropa dan digunakan di Filipina untuk pembuatan roti. Kadar amilosa pati taka adalah sekitar 22,5%, yang berada dalam kisaran yang sama dengan kandungan amilosa kentang, singkong dan beberapa umbi lainnya. Sifat fisikokimia pati taka yang mirip dengan tepung kentang dan jagung (Kunle et al. 2003). Hal ini membuat pati taka dapat digunakan sebagai eksipien (bahan campuran tablet), seperti pada pati jagung yang telah lama digunakan sebagai bahan eksipien (Kunle et al. 2003). Tanaman Tacca leontopetaloides masih menjadi tanaman liar dan kurang dimanfaatkan di Indonesia, meskipun beberapa daerah di Indonesia (Karimunjawa dan Cikelet) masih memanfaatkan tanaman ini sebagai bahan makanan darurat. Untuk mendorong penggunaan tanaman ini, penelitian dilakukan untuk memperoleh bibit unggul taka hasil radiasi sinar gamma.Penelitian ini bertujuan untuk melakukananalisis keragaman terhadap klon-klon kultur taka hasil radiasi sinar gamma berdasarkan karakter pertumbuhan kultur klon taka.
BAHAN DAN METODE Kultur tunas taka yang digunakan dalam penelitian ini adalah 38 klon kultur tunas taka hasil radiasi sinar Gammadan 1 klon kontrol seperti tertera pada Tabel 1. Penelitian dilakukan berdasarkan rancangan acak kelompok (RAK). Perlakuan terdiri dari Klon-klon kultur taka hasil radiasi sinar gamma yang disubkultur pada media dasar MS. Tiap klon kultur taka ditanam pada botol kultur dengan 4 eksplan / botol. Percobaan masing-masing diulang minimal sebanyak 3 kali. Pengamatan pertumbuhan dilakukan 1 bulan setelah subkultur.Parameter pertumbuhan yang diamati adalah jumlah tunas yang terbentuk, tinggi tunas dan jumlah daun. (Tabel 1.) disubkultur pada media dasar MS.
306 | P a g e
Seminar Nasional Hasil Penelitian Unggulan Bidang Pangan Nabati Bogor, 25 September 2014
Tabel 1. Klon-klon kultur tunas taka (Tacca leontopetaloides (L.) Kuntze) hasil radiasi sinar Gamma No 1 2 3 4 5 6
Dosis Radiasi (Gy) 5 20 30 40 50 Kontrol Total
Jumlah Klon 2 22 9 3 2 1 39
Keragaman pada klon dianalisis dengan menggunakan analisis klaster. Analisis klaster yang digunakan adalah jenis klaster hierarki, dengan metoda Ward dan perhitungan jarak kemiripan/ketidakmiripan yang digunakan adalah Euclidean distance. Analisis klaster dilakukan dengan bantuan software Minitab ver. 16. Untuk menentukan klaster dengan pertumbuhan terbaik dilakukan analisis variansi pada klaster yang terbentuk. Analis varian (ANOVA) dilanjutkan dengan posthoc testDuncan’s Multiple Range Test (DMRT) dilakukan dengan bantuan software IBM SPSS ver. 22.
HASIL DAN PEMBAHASAN Teknik induksi mutasi pada tanaman merupakan salah satu teknik pemuliaan yang cukup banyak digunakan untuk mendapatkan tanaman dengan sifat unggul. Menurut Maluszynki et al. (2000) terdapat 2.252 varietas tanaman hasil induksi mutasi radiasi yang telah dilepas diseluruh dunia pada tahun 2000. Hal ini menunjukkan bahwa teknik ini masih memiliki prospek yang cukup menjanjikan. Dari banyaknya klon-klon mutan taka yang dimiliki, diperlukan suatu teknik atau metode analisis untuk dapat menseleksi klon-klon kultur taka yang memiliki pertumbuhan yang baik. Analisis klaster merupakan salah satu teknik statistik untuk mengelompokan individu-individu atau objek menjadi beberapa kelompok yang mempunyai karakteristik berbeda antar kelompok (Baxter, 2008). Dengan demikian analisis klaster dapat digunakan pada klon-klon kultur taka untuk mengolompokan klaster dengan pertumbuhan terbaik. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa parameter jumlah tunas, tinggi tunas dan jumlah daun memiliki nilai yang bervariasi (Tabel 1.) Rataan jumlah tunas berkisar antara 1 sampai dengan 7 tunas dengan nilai rataan 4. Sedangkan untuk rataan tinggi tunas berkisar antara 1 sampai dengan 1.9 cm dengan nilai rataan 1.36 cm. Untuk rataan jumlah daun yang terbentuk berkisar antara 0 sampai dengan 8 daun. Dari data tersebut terlihat bahwa pertumbuhan klon-klon mutan taka sangat beragam terutama bila dilihat dari parameter jumlah tunas dan jumlah daun yang terbentuk. 307 | P a g e
Seminar Nasional Hasil Penelitian Unggulan Bidang Pangan Nabati Bogor, 25 September 2014
Tabel 1. Rataan jumlah tunas, tinggi tunas dan jumlah daun (± S.E) pada tiap klon kultur mutan taka No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39
Klon 5 Gy 12.1.1.1 5 Gy 3.1.1.1 20 Gy 13.1.3.1 20 Gy 13.2.2.1 20 Gy 11.1.1.1 20 Gy 13.3.3.1 20 Gy 10.2.3.1 20 Gy 13.4.1.2 20 Gy 6.4.3.1 20 Gy 3.4.1.2 20 Gy 7.1.4.2 20 Gy 13.1.3.2 20 Gy 6.4.2.1 20 Gy 11.2.3.1 20 Gy 11.1.8.1 20 Gy 13.1.1.1 20 Gy 10.2.1.2 20 Gy 8.3.1.2 20 Gy 5.2.2.1 20 Gy 13.4.1.1 20 Gy 6.1.1.2 20 Gy 6.4.1.1 20 Gy 7.4.1.3 20 Gy 13.4.1.1 30 Gy 7.1.2.1 30 Gy 2.1.1.1 30 Gy 7.1.1.1 30 Gy 7.1.3.4 30 Gy 7.1.2.4 30 Gy 3.1.3.1 30 Gy 5.1.1.2 30 Gy 1.3.2.1 30 Gy 7.1.3.2 40 Gy 7.2.2.1 40 Gy 1.1.2.2 40 Gy 7.4.1.4 50 Gy 2.2.1.2 50 Gy 2.2.1.3 Kontrol
Rataan jumlah Tunas 4.462 ± 0.433 4.000 ± 1.000 4.450 ± 0.246 2.000 ± 1.000 4.750 ± 0.313 4.000 ± 0.577 4.455 ± 0.434 4.500 ± 0.563 4.571 ± 0.369 5.000 ± 0.000 3.333 ± 0.667 5.000 ± 0.000 4.000 ± 0.000 4.667 ± 0.667 3.000 ± 0.577 4.000 ± 0.707 3.000 ± 0.577 4.000 ± 1.000 4.000 ± 0.408 4.000 ± 0.577 4.250 ± 0.479 4.000 ± 0.000 7.000 ± 0.000 4.000 ± 0.000 4.167 ± 0.307 4.667 ± 0.715 3.500 ± 0.289 3.750 ± 0.750 4.500 ± 0.428 5.143 ± 0.634 1.000 ± 0.000 2.000 ± 0.000 4.000 ± 2.000 4.200 ± 0.860 4.200 ± 0.583 4.571 ± 0.369 4.000 ± 0.000 3.000 ± 0.577 1.665 ± 0.289
Rataan Tinggi Tunas 1.633 ± 0.079 1.325 ± 0.195 1.431 ± 0.063 1.875 ± 0.591 1.442 ± 0.085 1.467 ± 0.223 1.357 ± 0.077 1.148 ± 0.075 1.238 ± 0.080 1.190 ± 0.114 1.240 ± 0.145 1.920 ± 0.361 1.250 ± 0.144 1.336 ± 0.086 1.222 ± 0.114 1.419 ± 0.148 1.356 ± 0.190 1.413 ± 0.190 1.338 ± 0.125 1.083 ± 0.083 1.259 ± 0.094 1.438 ± 0.179 1.750 ± 0.219 1.000 ± 0.000 1.404 ± 0.134 1.471 ± 0.132 1.386 ± 0.145 1.273 ± 0.106 1.548 ± 0.139 1.600 ± 0.110 1.000 ± 0.000 1.000 ± 0.000 1.488 ± 0.205 1.195 ± 0.076 1.452 ± 0.158 1.044 ± 0.027 1.150 ± 0.100 1.622 ± 0.260 1.867 ± 0.314
Rataan Jumlah Daun 4.385 ± 0.730 2.000 ± 2.000 4.600 ± 0.741 2.500 ± 0.500 4.250 ± 1.031 2.000 ± 1.155 2.364 ± 0.650 1.167 ± 0.477 3.143 ± 0.595 2.500 ± 0.500 2.667 ± 0.333 7.000 ± 0.000 3.000 ± 0.000 3.500 ± 0.992 2.333 ± 1.856 3.000 ± 0.408 2.333 ± 1.453 2.500 ± 0.500 3.000 ± 1.472 1.000 ± 0.577 2.500 ± 0.866 3.500 ± 0.500 8.000 ± 0.000 0.000 ± 0.000 2.500 ± 0.922 3.667 ± 0.667 2.000 ± 0.408 2.250 ± 0.629 3.833 ± 1.447 4.714 ± 1.149 0.500 ± 0.500 0.000 ± 0.000 3.000 ± 2.000 2.600 ± 0.812 2.600 ± 1.030 1.571 ± 0.612 1.500 ± 0.500 1.667 ± 0.882 1.111 ± 0.261
Selanjutnya dilakukan analisis keragaman berdasarkan parameter pertumbuhan dari klon-klon kultur taka. Dengan bantuan software SPSS dapat ditentukan tabel 308 | P a g e
Seminar Nasional Hasil Penelitian Unggulan Bidang Pangan Nabati Bogor, 25 September 2014
pautan ward(ward linkage) seperti yang tertera pada Tabel 2. Berdasarkan data koefisien ward, diketahui pada pada stage ke-35 terdapat peningkatan nilai koefisien yang cukup besar dibandingkan dengan tingkat-tingkat sebelumnya. Hal ini memberi petunjuk sebagai dasar penentuan jumlah klaster yang dapat terbentuk dari 38 klon. Caranya dengan mengurangi jumlah klon dengan nilai 35 (38-35) didapat hasil 3 klaster Tabel 2. Observasi ward linkage Cluster Combined Stage 13
Cluster 1
Cluster 2
Coefficients
Stage Cluster First Appears Cluster Cluster 1 2
Next Stage
6
7
.358
7
0
21
14
32
37
.448
0
0
22
15
12
21
.545
0
11
24
16
1
3
.647
10
0
23
17
33
38
.775
0
0
22
18
15
18
.924
0
5
25
19
9
26
1.085
6
12
27
20
16
24
1.288
9
0
28
21
6
13
1.530
13
0
28
22
32
33
1.831
14
17
29
23
1
8
2.167
16
0
34
24
12
14
2.721
15
0
31
25
15
31
3.276
18
0
27
26
35
36
3.901
0
0
35
27
9
15
5.034
19
25
30
28
6
16
6.260
21
20
31
29
32
34
7.698
22
0
33
30
9
10
9.901
27
0
33
31
6
12
12.355
28
24
34
32
4
5
14.870
0
0
37
33
9
32
22.218
30
29
35
34
1
6
30.397
23
31
36
35
9
35
42.529
33
26
36
36
1
9
76.580
34
35
37
37
1
4
132.276
36
32
0
Selanjutnya dengan memasukan paramater 3 klaster pada saat pembentukan dendogram maka didapat dendogram dengan 3 klaster (Gambar 1) dan klon-klon 309 | P a g e
Seminar Nasional Hasil Penelitian Unggulan Bidang Pangan Nabati Bogor, 25 September 2014
yang termasuk dalam anggota klaster (Tabel 3). Berdasarkan Gambar 1, dari 38 nomor klon terdapat 3 klaster yang ditandai angka 1 (klaster 1),angka 2 (klaster 2) dan angka 3 (klaster 3).
1
3
2
Gambar 1. Hasil dendogram untuk penentuan klaster Tabel 3. Pengelompokan klon-klon kultur taka hasil radiasi sinar gamma berdasarkan klaster. No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
310 | P a g e
Klon 5 Gy 12.1.1.1 20 Gy 13.1.3.1 20 Gy 11.1.1.1 20 Gy 13.1.3.2 20 Gy 7.4.1.3 30 Gy 2.1.1.1 30 Gy 7.1.2.4 30 Gy 3.1.3.1 5 Gy 3.1.1.1 20 Gy 13.2.2.1 20 Gy 13.3.3.1 20 Gy 10.2.3.1 20 Gy 6.4.3.1 20 Gy 3.4.1.2 20 Gy 7.1.4.2 20 Gy 6.4.2.1 20 Gy 11.2.3.1 20 Gy 11.1.8.1 20 Gy 13.1.1.1 20 Gy 10.2.1.2 20 Gy 8.3.1.2 20 Gy 5.2.2.1 20 Gy 6.1.1.2
klaster 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
Seminar Nasional Hasil Penelitian Unggulan Bidang Pangan Nabati Bogor, 25 September 2014
24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38
20 Gy 6.4.1.1 30 Gy 7.1.2.1 30 Gy 7.1.1.1 30 Gy 7.1.3.4 30 Gy 7.1.3.2 40 Gy 7.2.2.1 40 Gy 1.1.2.2 50 Gy 2.2.1.3 20 Gy 13.4.1.2 20 Gy 13.4.1.1 20 Gy 13.4.1.1 30 Gy 5.1.1.2 30 Gy 1.3.2.1 40 Gy 7.4.1.4 50 Gy 2.2.1.2
2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3
Berdasarkan data dari tabel 3, klaster 1 mempunyai 8 nomor klon, klaster 2 mempunyai 18 nomor klon dan klaster 3 terdiri dari 7 nomor klon. Untuk mengetahui klaster-klaster yang mempunyai pertumbuhan terbaik dapat dilihat pada Gambar 2. Berdasarkan data rataan jumlah tunas pada masing-masing klaster (Gambar 2.1) diketahui klaster 1 mempunyai rataan jumlah tunas tertinggi berbeda nyata terhadap klaster 2, klaster 3 serta tanaman kontrol, sedangkan klaster 2 dan 3 tidak berbeda nyata. Data berikutnya adalah rataan jumlah daun (Gambar 2.2) yang menunjukkan ketiga klaster memiliki perbedaan yang nyata. Dari data ini rataan berkisar antara 0.820 (klaster 3) dan 5.056 (klaster 1). Dari data ini juga terlihat bahwa klaster 3 memiliki kemampuan regenerasi yang mirip dengan kontrol dimana nilai nilai jumlah daunnya tidak berbeda nyata apabila dibandingkan dengan kontrol, berbeda klaster 2 dan klaster 1 yang rataan pembentukan yang lebih tinggi. Rataan tinggi tunas (Gambar 2.3) menunjukkan bahwa klaster 1 memiliki nilai rataan tinggi tunas lebih tinggi serta berbeda nyata dibandingkan klaster 2 dan klaster 3 akan tetapi secara apabila dibandingkan dengan tanaman kontrol, tanaman kontrol memiliki rataan tinggi tunas tertinggi. Secara keseluruhan hasil ini menunjukkan bahwa klaster 1 memiliki paramater pertumbuhan terbaik dibandingkan 2 klaster lainya. Adapun klon-klon mutan taka yang termasuk dalam klaster ini terdiri dari 8 tanaman yaitu 5 Gy 12.1.1.1; 20 Gy 13.1.3.1; 20 Gy 11.1.1.1; 20 Gy 13.1.3.2; 20 Gy 7.4.1.3; 30 Gy 2.1.1.1; 30 Gy 7.1.2.4; dan 30 Gy 3.1.3.1.
311 | P a g e
Seminar Nasional Hasil Penelitian Unggulan Bidang Pangan Nabati Bogor, 25 September 2014
2
3 Gambar 2. Rataan jumlah tunas (1) , Jumlah daun (2) dan Tinggi tunas (3) pada masingmasing klaster yang terbentuk. Bar diikuti huruf yang berbeda menunjukkan beda nyata berdasar DMRT
Secara keseluruhan efek radiasi sinar gamma terhadap klon-klon mutan taka memiliki pengaruh positif terahadap 2 parameter yaitu jumlah tunas dan jumlah daun. Sedangkan pada parameter tinggi tunas terlihat bahwa tanaman kontrol memiliki rataan tinggi daun yang lebih tinggi apabila dibandingkan dengan 312 | P a g e
Seminar Nasional Hasil Penelitian Unggulan Bidang Pangan Nabati Bogor, 25 September 2014
keseluruhan klaster mutan taka yang terbentuk. Hasil serupa didapat oleh Sakr et al. (2013) pada kultur in vitro Dracaena surculosa (L.) hasil radiasi sinar gamma dengan dosis 10 Gy mampu meningkatkan parameter tumbuh dari tanaman tersebut. Sedangkan Hasbullah et al. (2012) melaporkan bahwa radiasi sinar gamma memberikan efek penghambatan tumbuh terhadap pertumbuhan planlet Garbera jamesonii. Oleh karena itu klon-klon mutan taka yang telah terkelompok dalam klaster 1 merupakan klon-klon terpilih dengan karakteristik tumbuh yang lebih baik dibandingkan dengan kontrol, sehingga perlu dilakukan pemeliharaan dilanjutkan dengan aklimatisasi untuk memperoleh galur klon mutan taka yang stabil.
KESIMPULAN Klaster satu merupakan klaster terbaik yang memiliki perbedaan yang nyata pada semua variabel pertumbuhan yang diamati dibandingkan dengan klaster lainnya. Klon kultur mutan taka dengan pertumbuhan terbaik terdiri dari 8 tanaman yaitu 5 Gy 12.1.1.1; 20 Gy 13.1.3.1; 20 Gy 11.1.1.1; 20 Gy 13.1.3.2; 20 Gy 7.4.1.3; 30 Gy 2.1.1.1; 30 Gy 7.1.2.4; dan 30 Gy 3.1.3.1.
UCAPAN TERIMA KASIH Ucapan terima kasih kasih diberikan kepada Lutvinda Ismanjani yang telah membantu dalam pemeliharaan kultur dan Evan Maulana yang membantu dalam pembuatan media. Penelitian ini di danai oleh program DIPA PN – LIPI 2013/2014.
DAFTAR PUSTAKA Baxter MJ. 2008. Cluster analysis. In Liritzis I. (ed.), New Technologies in the Archaeognostic Sciences, Gutenberg Press, Athens, Greece, 445-481. Borokini TI, Lawyer EF, & Ayodele AE. 2011. In vitro Propagation of Tacca leontopetaloides (L.) Kuntze in Nigeria. Egyptian Journal of Biology. 13 : 51-56. Caddick RL, Wilkin RP, Rudall PJ, Hedderson TAJ, & Chase, MW. 2002. Yam sreclassified: a Recircumscription of Dioscoreaceae and Dioscoreales. Taxon. 51: 103-114. Charoensub R, Thiantong D, & Phansiri S. 2008. Micropropagation of Bat Flower Plant, Tacca chantrieri Andre. Nat. Sci. 42 : 7-12. Hasbullah NA, Taha RM, Saleh A & Mahmad N. 2012. Irradiation effect on in vitro organogenesis, callus growth and planlet development of Gerbera jamesonii. Horticultura Brasileira 30:252-257. Kunle OO, Ibrahim YE, Emeje MO, Shaba S,& Kunle Y. 2003. Extraction, Physicochemical and Compaction Properties of Tacca Starch: A Potential Pharmaceutical Excipient. Starch/Starke. 55 : 319-325. Lei I, Ni W, Li X-R, Hua Y, Fang P-L, Kong L-M, Pan L-L, Li Y, Chen C-X, &Liu H-Y, 2011. Taccasubosides A–D, Four New Steroidal Glycosides from Tacca subflabellata. Steroids. 76 (10-11) :1037–1042. 313 | P a g e
Seminar Nasional Hasil Penelitian Unggulan Bidang Pangan Nabati Bogor, 25 September 2014
Maluszynki M, Nichterlein K, Van Zanten L, & Ahloowalia B. 2000. Officially released mutants varietas, The FAO/IAEA database, Mutation Breeding Newsl. 12 : 1-83. Martin AF, Ermayanti TM, Hapasari BW & Rantau DE. 2012. Rapid micropropagation of Tacca leontopetaloides (L.) Kuntze. Proceedings The 5th Indonesia Biotechnology Conference. Pp 240-251. ISSN 2301-8216. Muhlbauer A,&Five SS. 2003.Novel Taccalonolides from the Roots of the Vietnamese Plant Tacca paxiana. Helvetica Chimica Acta Vol 86. 20652072. Risinger AR, & Mooberry SL. 2010. Taccalonolides: Novel Microtubule Stabilizers with Clinical Potential. Cancer Letter. 291 : 14-19. Sakr SS, El-Khateeb MA, Taha HS & Esmail SA. 2013. Effects of Gamma Irradiation on In Vitro Growth, Chemical Composition and Anatomical Structure of Dracaena surculosa (L.). Journal of Applied Science Research 9(6):3795-3801. ISSN 1819-544X. United States Department of Agriculture, National Plant Database, 2012. http://plants.usda.gov/java/ClassificationServlet?source=profile&symbol= TALE2&display=31. Yokosuka Y, Mimaki Y,& Sashida Y. 2002. Spirostanol Saponins from the Rhizomes of Tacca chantrieri and Their Cytotoxic Activity. Phytochemistry. 61 :73-78.
314 | P a g e