Hasil Kali Dalam Berbobot pada Ruang π³π (πΏ)
Muhammad Jakfar1 , Hendra Gunawan2 , Mochammad Idris3 1
Universitas Negeri Surabaya,
[email protected] 2 Institut Teknologi Bandung,
[email protected] 3 Universitas Lambung Mangkurat,
[email protected]
Abstrak. Telah diketahui bahwa ruang πΏπ (π) untuk π β 2 dengan norm baku βββπΏπ bukan merupakan ruang hasil kali dalam. Di sini, akan ditunjukkan bahwa terdapat hasil kali dalam berbobot yang terdefinisi pada πΏπ (π) untuk π > 2. Akibatnya, dapat dikatakan bahwa ruang πΏπ (π) untuk π > 2 dengan hasil kali dalam berbobot tersebut merupakan ruang hasil kali dalam. Kemudian diselidiki aspek topologi dari ruang πΏπ (π) untuk π > 2 dengan hasil kali dalam berbobot, terutama mengenai kelengkapannya. Selanjutnya, diperoleh hasil berupa penjelasan bagaimana hasil kali dalam berbobot diasosiasikan terhadap suatu bobot. Kata Kunci: Bobot, hasil kali dalam, ruang πΏπ (π), ruang bernorma .
1
Pendahuluan
Pada tahun 1912, Hilbert memperkenalkan suatu ruang yang dinamakan ruang hasil kali dalam. Ruang tersebut telah menjadi ruang yang memiliki banyak aplikasi, khususnya dalam ranah analisis fungsional. Hal ini dikarenakan dalam ruang tersebut kita dapat berbicara beberapa konsep seperti panjang suatu vektor, sudut antara dua vektor, ortogonalitas dua vektor, dan lainnya. Setiap ruang hasil kali dalam pasti merupakan ruang bernorma [1]. Tetapi tidak semua ruang bernorma merupakan ruang hasil kali dalam, Contohnya adalah Ruang Lebesgue yang dinotasikan πΏπ (π) [1]. Ruang πΏπ (π) untuk π β 2 dengan norm baku β ββπ yang didefinisikan sebagai βπβ π = (β« |π|π ππ)
1 π
X
bukan merupakan ruang hasil kali dalam, dikarenakan normnya tidak memenuhi aturan jajar genjang [1]. Sebagai ruang berdimensi tak hingga, πΏπ (π) dapat dilengkapi norm lain yang tidak ekuivalen dengan norm βββπ [1]. Muncul pertanyaan apakah dapat didefinisikan norm yang memenuhi aturan jajar genjang pada ruang πΏπ (π)? Tujuannya adalah jika dapat memenuhi aturan jajar genjang maka dapat didefinisikan hasil kali dalam pada ruang πΏπ (π), sehingga dapat pula didefinisikan ortogonalitas dan konsep-konsep lain pada ruang ini. Dalam makalah ini, kita akan mengkonstruksi dan memperkenalkan hasil kali dalam berbobot pada ruang πΏπ (π) untuk π > 2. Kita juga akan mendiskusikan sifat-sifat norm tersebut dan hubungannya terhadap norm baku pada πΏπ (π).
Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika 2015 25 April 2015, Universitas Negeri Surabaya
Sepanjang makalah ini, diasumsikan bahwa πΏπ (π) adalah ruang vektor real. Norm pada πΏπ (π) adalah pemetaan βββ : πΏπ (π) β β sehingga untuk setiap π, π β πΏπ (π) dan skalar πΌ β β berlaku (1) βπβ β₯ 0 dan βπβ = 0 jika dan hanya jika π = 0 hampir dimana-mana, (2) βπΌπβ = |πΌ|βπβ , (3) βπ + πβ β€ βπβ + βπβ . Hasil kali dalam pada πΏπ (π) adalah pemetaan β©β,ββͺ: πΏπ (π) Γ πΏπ (π) β β sehingga untuk setiap π, π, β β πΏπ (π) dan skalar πΌ β β berlaku (1) β©π, πβͺ β₯ 0 dan β©π, πβͺ = 0 jika dan hanya jika π = 0 hampir dimana-mana, (2) β©π, πβͺ = β©π, πβͺ, (3) β©πΌπ, πβͺ = πΌβ©π, πβͺ, (4) β©π + β, πβͺ = β©π, πβͺ + β©β, πβͺ.
2
Hasil Kali Dalam pada Ruang π³π (πΏ)
Pada bagian ini, kita akan mengkontruksi hasil kali dalam pada ruang πΏπ (π) untuk π > 2. Proses pengkontruksiannya, dimulai dari mengamati kasus π yang berukuran hingga sehingga diperoleh hasil kali dalam yang terdefinisi pada πΏπ (π) untuk π > 2. Selanjutnya hasil dari kasus tersebut akan diperumum untuk π yang berukuran sebarang mungkin berukuran tak hingga) sehingga diperoleh hasil kali dalam berbobot pada ruang πΏπ (π) untuk π > 2. Diakhir bab ini akan dijelaskan juga kaitan hasil kali dalam berbobot terhadap suatu bobot. 2.1
Hasil Kali Dalam pada Ruang π³π (πΏ) untuk πΏ berukuran Hingga
Pada subbagian ini, kita ingin mendefininisikan hasil kali dalam pada πΏπ (π) untuk π > 2 dalam kasus π berukuran hingga. Pertama-tama selidiki hubungan inklusi πΏπ (π) β πΏ2 (π)(sebagai himpunan). p Misalkan f β Lp (X) untuk 2 < p < β. Karena 2 > 1 maka dengan menggunakan Ketaksamaan Holder [1], diperoleh bahwa πβ2 π
βπβ 22 = β« |π|2 ππ β€ (β«1 ππ) π
2 π
(β« |π|π ππ) = π (π)
π₯
πβ2 π βπβ2 . π
π₯
Begitu juga untukπ = β, misalkanf β Lβ (X). Karena |π| β€ βπβ β , maka berlaku βπβ 22 = β« |π| 2 ππ β€ β« βπβ 2β ππ = (β«1 ππ) βπβ 2β = π(π)βπβ 2β . π
π
π₯
Jadi, jika π berukuran hingga, maka untuk setiap f β Lp (X) dengan π > 2 pasti f β L2 (X). Kedua pernyataan inklusi di atas dapat diperumum dalam proposisi berikut: Proposisi 2.1.1. Jika π berukuran hingga dan 1 β€ π β€ π β€ β maka πΏβ (π) β πΏπ (π) β πΏπ (π) dengan πβπ
βπβ π β€ π(π) ππ βπβπ , dan
βπ β πΏπ (π),
Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika 2015 25 April 2015, Universitas Negeri Surabaya 1
βπβ π β€ π(π)π βπββ , βπ β πΏβ (π). Bukti. Misalkan f β Lq (X) untuk 1 β€ p β€ q < β. Karena
q p
> 1 maka dengan
menggunakan Ketaksamaan HΣ§lder [1], diperoleh bahwa πβπ π
βπβ ππ = β« |π| π ππ β€ (β« 1 ππ) π
Dengan
mengambil
π π
(β« |π| π ππ) = π(π)
π
akar
πβπ ππ
πβπ π βπβ π . π
π
π
pangkat
dari
ketaksamaan
diatas
maka
π
diperolehβπβ π β€ π (π) βπβ π. Akibatnya, βπβ π < β dan π β πΏ (π). Begitu juga untukπ = β, misalkanf β Lβ (X). Karena |π| β€ βπβ β , maka berlaku βπβ ππ = β« |π|π ππ β€ β« βπβ πβ ππ = (β« 1 ππ) βπβ πβ = π(π)βπβ πβ . π
Dengan
π
mengambil
akar
π
π
pangkat
dari
ketaksamaan
diatas
maka
1 π
diperolehβπβ π β€ π(π) βπβ β . Akibatnya, βπβ π < β dan π β πΏπ (π). β Dari pernyataan hubungan inklusi di atas, diperoleh bahwa πΏπ (π) untuk π > 2 termuat dalam πΏπ (π). Akibatnya, kita juga dapat mendefinisikan norm βββ2 pada πΏπ (π), yang didefinisikan sebagai 1 2
βπβ 2 = (β« |π| 2 ππ) X
dengan π β πΏπ (π). Telah diketahui bahwa norm tersebut memenuhi aturan jajar genjang. Artinya, norm tersebut merupakan norm yang dibangun dari hasil kali dalam, yaitu β©π, πβͺ2 = β« ππ ππ. X
Oleh karena itu, sekarang πΏπ (π) untuk π > 2 dapat dipandang sebagai ruang hasil kali dalam. Catatan 2.1.1. Proposisi sebelumnya telah dijelaskan bahwa dapat didefinisikan hasil kali dalam pada πΏπ (π) untuk π > 2, yaitu hasil kali dalam β©β,ββͺ2 . Akan tetapi hasil kali dalam tersebut hanya terdefinisi jika π memiliki ukuran hingga. Jika π memiliki ukuran tak hingga, contohnya π = β, maka kita tidak dapat mendefinisikan hasil kali dalam tersebut di πΏπ (β). Hal ini dikarenakan hasil kali dalam tersebut tidak terdefinisi pada πΏπ (β). Sebagai 1 π contoh, misalkan π(π₯) = π(π₯) = π₯ β2 π[1,β) (π₯). Jelas π, π β πΏπ (β) karena > 1 2
dan β« |π|π ππ = β« |π|π ππ = β« X
π
π₯ β2 ππ(π₯ ) < β,
[1,β)
X
tapi hasil kali dalam fungsi π dan π bernilai tak hingga, karena β«ππ ππ = β« X
π₯ β1 ππ (π₯ ) = β.
[1,β)
Oleh karena itu, untuk mendefinisikan hasil kali dalam di sini, kita perlu mengkonstruksi hasil kali dalam baru yang akan dijelaskan pada subbagian selanjutnya
Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika 2015 25 April 2015, Universitas Negeri Surabaya
2.2
Hasil Kali Dalam Berbobot pada π³π (πΏ) untuk πΏ Berukuran Sebarang
Pada subbagian ini, akan dikonstruksikan suatu hasil kali dalam dan norm baru pada πΏπ (π) untuk π > 2 yang memenuhi Aturan Jajar Genjang. Pada bab sebelumnya kita sudah memiliki hasil kali dalam yang terdefinisi pada πΏπ (π) jika π memiliki ukuran berhingga. Karena π akan diperluas menjadi ukuran sebarang, maka kita harus memberikan bobot pada hasil kali dalam tersebut. Secara geometri, fungsi dari pemberian bobot tersebut adalah membuat π seakan-akan berukuran hingga. Dalam hal ini, untuk mendefinisikan hasil kali dalam pada π πΏπ (π), dipilih bobot π€ β πΏπ (π) dengan π = πβ2 untuk 2 < π < β sedemikian hingga π€(π₯ ) β 0; π₯ β π. Khususnya, jika π = β, maka π = 1 sehingga bobot yang digunakan terdapat di πΏ1 (π). Sekarang, definisikan pemetaan β©β,ββͺ2,π€ yang memetakan π, π β πΏπ (π) ke β©π, πβͺ2,w = β«|π€|ππ ππ, x
dan pemetaan β ββ2,π€ yang memetakan π β πΏπ (π) ke βπβ 2,π€ = (β« |π€||π|2 ππ)
1 2
x
Untuk selanjutnya, didefinisikan sebagai
supaya
mempermudah
penulisan
π
notasi
yang
π , ππππ 2 < π < β π = {π β 2 1, ππππ π = β. π cukup ditulis sebagai π = πβ2 dengan π > 2.
Dapat diselidiki bahwa pemetaan tersebut terdefinisi pada πΏπ (π) untuk π > 2. Untuk π, π β πΏπ (π), menggunakan Ketaksamaan HΣ§lder diperoleh bahwa β©π, πβͺ2,w = β« |π€| ππ ππ β€
π (β« (|π€||π|)πβ1
π
π
=
π π (β« |π€|πβ1 |π|πβ1 π
=
π (β« |π€|πβ2 π
πβ1 π
ππ)
πβ2 π
ππ)
πβ1 π
ππ)
1 π
(β« |π|π ππ ) π
1 π
(β« |π|π ππ ) π
1 π
1 π
(β« |π|π ππ ) (β« |π|π ππ) . π
π
Begitu juga untuk π = β, misalkan π, π β πΏβ (π). Karena |π| β€ βπβ β dan |π| β€ βπβ β , maka berlaku β©π, πβͺ2,w = β« |π€| ππ ππ β€ β« |π€|βπβ β βπβ β ππ = (β«π€ ππ) βπβ β βπβ β . π
π
π₯
Akibatnya, dua pemetaan tersebut terdefinisi pada πΏπ (π) untuk π > 2. Dapat diselidiki juga bahwa dua pemetaan di atas berturut-turut merupakan hasil kali dalam dan norm yang dibangun dari hasil kali dalam tersebut pada πΏπ (π) dengan π > 2. Pernyatan ini disajikan dalam proposisi berikut. Proposisi 2.2.1. Pemetaan β©β,ββͺ2,π€ dan βββ 2,π€ merupakan hasil kali dalam dan norm pada πΏπ (π) untuk π > 2.
Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika 2015 25 April 2015, Universitas Negeri Surabaya
Bukti. Mudah untuk memeriksa bahwa pemetaan β©β,ββͺ2,π€ memenuhi kondisi (1), (2), (3) dan (4) pada definisi hasil kali dalam. Sekarang, tinggal menunjukkan bahwa pemetaan β ββ2,π€ merupakan norm pada πΏπ (π) untuk π > 2. Karena βπβ 2,π€ = ββ©π, πβͺ2,π€ ,
βπ β πΏπ (π)
dan telah diselidiki bahwa β©β,ββͺ2,π€ merupakan hasil kali dalam, maka secara langsung pemetaan β ββ2,π€ merupakan norm, yaitu norm yang dibangun dari hasil kali dalam tersebut. β Selanjutnya, hasil kali dalam dan norm tersebut berturut-turut kita namakan hasil kali dalam berbobot dan norm berbobot. 2.3
Topologi Ruang π³π (β) terhadap Hasil Kali Dalam Berbobot
Pada subbagian ini, akan dikaji lebih khusus mengenai aspek topologi ruang πΏπ (β) untuk π > 2 dengan hasil kali dalam berbobot β©β,ββͺ2,π€ . Sekarang, dengan adanya hasil kali dalam berbobot pada πΏπ (β), kita telah memiliki dua norm disini, yang pertama adalah norm baku dari πΏπ (β), yaitu norm β ββπ , dan yang kedua norm yang dibangun dari hasil kali dalam berbobot, yaitu norm β ββ2,π€ . Sebelumnya kita telah mempunyai ketaksamaan βπβ 2,π€ β€ πΆπ€ βπβ πuntuk setiap π β πΏπ (β). Kemudian, apakah kedua norm βββ2,π€ dan βββ π tersebut ekuivalen? Jawabannya tidak, sebagaimana dijelaskan oleh proposisi berikut. Proposisi 2.3.1. Misal π > 2. Untuk setiap konstanta πΆ > 0 terdapat π β πΏπ (β) sedemikian hingga berlaku πΆ βπβ π > βπβ 2,π€ . Bukti. Untuk setiap 2 < p < 1, definisikan fungsi ππ = π [π,π+1] . Dapat diselidiki bahwa untuk setiap π β β berlaku βππ β 22,π€
=
β«β |π€| π[2π,π+1] ππ
= β«[π,π+1] |π€| ππ β€ (β«[π,π+1] |π€|
(bergantung terhadap n), karena π€ β πΏπ (β) dengan π = βππ β ππ
π β«β π[π,π+1] ππ
π πβ2
π πβ2
ππ)
πβ2 π
<β
, dan
= = β«[π,π+1] 1 ππ = 1 < β (bebas terhadap n). Begitu juga untuk π = β, diperoleh βππ β β = ππ π sup{π [π,π+1] } = 1 < β (bebas terhadap n). Akibatnya, jika π β β, maka βπβ 2,π€ β 0 [2], sehingga βπβ 2,π€ β0 βπβ π Jadi, untuk setiap konstanta πΆ > 0 dan π > 2, terdapat π β β sedemikian hingga untuk setiap π β β berlaku βπβ 2,π€ < πΆβπβ π dengan ππ β πΏπ (β). β Catatan 3.2.1. Pernyataan Proposisi di atas setara dengan tidak terdapat πΆ > 0 sehingga πΆ βπβ π β€ βπβ 2,π€ untuk setiap π β πΏπ (β) dengan π > 2. Proposisi di atas menunjukkan bahwa norm baku dengan norm berbobot ini tidak ekuivalen. Ini memungkinkan kita menemukan barisan fungsi di πΏπ (β) yang divergen terhadap norm βββ π , tapi konvergen terhadap normβββ 2,π€ .
Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika 2015 25 April 2015, Universitas Negeri Surabaya
Catatan di atas menunjukkan bahwa untuk π > 2 ruang (πΏπ (β), β ββπ ) memiliki struktur topologi yang berbeda dengan ruang (πΏπ (β), β ββ2,π€ ). Mengingan ruang (πΏπ (β), βββ π ) lengkap (merupakan ruang Hilbert), muncul pertanyaan apakah ruang (πΏπ (β), β ββ2,π€ ) juga lengkap? Jawabannya tidak, dan dijelaskan dalam proposisi berikut. Proposisi 2.3.2. Misal π > 2. Terdapat (πΏπ (β), βββ 2,π€ ) yang tidak konvergen.
barisan
Cauchy pada
ruang
Proposisi diatas menjelaskan bahwa ruang (Lp (β), βββ 2,w ) tidak lengkap. 2.4
Keterkaitan Hasil Kali Dalam Berbobot terhadap Suatu Bobot
Untuk mengetahui penjelasan bagaimana hasil kali dalam berbobot diasosiasikan terhadap suatu bobot, kita perlu definisi sebagai berikut yang selanjutnya akan menjadi kriteria atau syarat dari dua bobot yang akan diselidiki hubungan norm bobotnya satu sama lain. Definisi 2.4.1. Misal π€1 , π€2 β πΏπ (π). Kita tuliskan π€1 ~π€2 (π€1 sebanding 1 dengan π€2 ) jika dan hanya jika terdapat πΆ0 > 0 sedemikian hingga πΆ |π€2 (π₯ )| β€ 0 |π€1 (π₯ )| β€ πΆ0 |π€2 (π₯ )| hampir di setiap π₯ β π. Definisi di atas merupakan kriteria yang digunakan untuk mengetahui keterkaitan hasil kali dalam berbobot terhadap suatu bobot. Teorema berikut menjelaskan bagaimana hasil kali dalam berbobot diasosiasikan terhadap suatu bobotnya dan sekaligus menjadi salah satu hasil utama dalam penelitian ini. Teorema 2.4.1. Jika π β πΏπ (π) dan π€1 , π€2 β πΏπ (π) dengan π =
π πβ2
dan
π > 2 maka π€1 ~π€2 jika dan hanya jika norm β ββ2,π€1 ekuivalen dengan norm βββ 2,π€2 .
1 Bukti. (β) Misal π€1 ~π€2 maka terdapat πΆ0 > 0 sehingga πΆ |π€2 (π₯ )| β€ 0 |π€1 (π₯ )| β€ πΆ0 |π€2 (π₯ )| hampir di setiap π₯ β π. Dengan mengintegralkan setiap ruas diperoleh 1 β« | π€2 ||π|2 ππ β€ β« |π€1 ||π| 2 ππ β€ β« πΆ0 |π€2 ||π|2 ππ π πΆ0 π π 1 2 2 β« |π€2 ||π| ππ β€ β« | π€1 ||π| ππ β€ πΆ0 β« |π€2 ||π|2 ππ πΆ0 π π π 1 βπβ 2,π€2 β€ βπβ 2,π€1 β€ πΆ0 βπβ 2,π€2 πΆ0 (βΈ) Misalkan untuk setiap π β πΏπ (π) terdapat πΆ0 > 0 sedemikian hingga 1 berlaku βπβ 2,π€2 β€ βπβ 2,π€1 β€ πΆ0 βπβ 2,π€2 . Untuk setiap πΈ β π dengan π (πΈ) < πΆ0
β, ππΈ β πΏπ (π). Akibatnya 1 βπ β β€ βππΈ β 2,π€1 β€ πΆ0 β ππΈ β2,π€2 πΆ0 πΈ 2,π€2
Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika 2015 25 April 2015, Universitas Negeri Surabaya 1
1
1
2 2 2 1 (β« |π€2 |ππ ) β€ (β« |π€1 |ππ) β€ πΆ0 (β« |π€2 |ππ ) πΆ0 π π π 1 2 β« |π€ |ππ β€ β« |π€1 |ππ β€ πΆ0 β« |π€2 | ππ. πΆ02 π 2 π π Dengan menggunakan bukti kontradiksi, andai π€1 tidak ekuivalen dengan π€2 . Artinya, π{π₯ βΆ |π€1 (π₯ )| > πΎ |π€2 (π₯ )| ππ‘ππ’ |π€2 (π₯ )| > πΎ |π€1 (π₯ )|} > 0. Definisikan himpunan πΈ0 = {π₯ βΆ |π€1 (π₯ )| > πΎ |π€2 (π₯ )| ππ‘ππ’ |π€2 (π₯ )| > πΎ |π€1 (π₯ )|}. Pilih πΈ β² β πΈ0 sehingga 0 < π(πΈ β² ) < 1. Akibatnya, untuk setiap K > 0 berlaku
β« |π€1 |ππ > β« |π€2 | ππ ππ‘ππ’ β« |π€2 |ππ > β« | π€1 |ππ πΈβ²
πΈβ²
πΈβ²
πΈβ²
Karena πΎ sebarang, maka kontradiksi dengan pernyataan sebelumnya. β
3
Kesimpulan
Dari hasil penelitian pada tesis ini, diperoleh kesimpulan bahwa ruang πΏπ (π) untuk π > 2 dapat diperkenalkan sebagai ruang hasil kali dalam. Hal ini diperoleh karena terdapat suatu hasil kali dalam yang terdefinisi pada πΏπ (π) untuk π > 2, yaitu β©π, πβͺ2,w = β«|π€|ππ ππ, Bobot π€ β πΏπ (π) dengan π =
π πβ2
x
untuk 2 < π < β sedemikian hingga π€(π₯ ) β
0; π₯ β π. Khususnya, jika π = β, maka π = 1 sehingga bobot yang digunakan merupakan anggota πΏ1 (π). Selanjutnya dinamakan hasil kali dalam berbobot. Namun ruang πΏπ (π) yang dilengkapi hasil kali dalam tersebut bukan merupakan ruang Hilbert. Hasil utama dari penelitian ini adalah berupa penjelasan bagaimana hasil kali dalam berbobot diasosiasikan terhadap suatu bobot. Disini, diperoleh kriteria dari dua bobot untuk membandingkan antara dua ruang hasil kali dalam berbobot, yaitu normnya ekuivalen jika dan hanya jika π€1 ~π€2 .
4
Daftar Pustaka
[1] Kreyszig, E. 1978. Introductory Functional Analysis with Applications. New York: John Wiley & Sons. [2] Stein, E.M., Shakarchi, R. 2005. Real Analisis: Measure Theory, Integration, and Hilbert Spaces. New Jerse: Princeton Univ. Press.