EDISI AWAL TAHUN 2009
MEDIA KOMUNIKASI & INFORMASI INDOFARMA GROUP
2009 Harus Lebih Baik! Strategi Menembus Pasar Berikan Karya Luar Negeri Melalui Internet Terbaik Kita
Raker BUMN Farmasi
Hal. 07
Hal. 23
Hal. 10
Peluang Dan Tantangan Bisnis Farmasi Indonesia
Pengantar
Selamat Tahun Baru 2009 Alhamdulillah Majalah OASIS kali ini dapat terbit di awal tahun baru 2009. Tahun 2008 telah kita lalui dengan berbagai suka dukanya. Dengan memetik pelajaran di tahun kemarin, mari kita masuki tahun baru ini dengan perencanaan yang lebih matang dan optimisme. Rubrik-rubrik pada terbitan kali ini fokusnya bertemakan muatan refleksi guna mengisi tahun yang baru saja kita masuki ini. Bahan-bahannya kami peroleh dari mengikuti dengan seksama perkembangan perusahaan di 2008, tentu dari sumber-sumber resmi. Beberapa peristiwa lain yang merupakan aktivitas perusahaan juga kami sajikan liputannya. Dengan fokus tersebut diharapkan kita dapat mengisi tahun ini agar kinerja perusahaan kita meningkat, yang ujungnya tentu pada peningkatan kesejahteraan kita bersama. Tidak lupa kami ucapkan terima kasih atas partisipasi, dukungan dan kritik para pembaca, para insan Indofarma Group. Dari masukan-masukan yang ada, kami coba menindaklanjuti agar OASIS ke depan lebih optimal meningkatkan perannya sebagai jembatan komunikasi dan informasi kita, serta secara eksternal ikut berperan memupuk citra positif perusahaan di mata publik. Tidak bosan kami ingatkan bahwa salah satu misi OASIS adalah menjadi media komunikasi antara manajemen dan karyawan yang sifatnya dua arah yaitu dari top down (atas ke bawah) dan bottom up (bawah ke atas). Ujung dari komunikasi dua arah itu munculnya kesamaan persepsi dan langkah antara manajemen dan karyawan dalam membangun perusahaan. Karena itulah, kami himbau segenap insan Indofarma Group mengirimkan tulisannya untuk ikut mengembangkan komunikasi dua arah tersebut. Tulisan dapat berupa masalah manajemen pekerjaan maupun soal-soal lain seperti yang ada dalam rubrik-rubrik Majalah kita ini. Salam.
Daftar Isi
Redaksi
Editorial
Harapan Itu Masih Ada TOPIK UTAMA
02
2009 Harus Lebih Baik!
03
Ayo Melangkah Bersama di Tahun 2009
05
Menjawab Tantangan Dengan Perubahan
06
08
09
09
10
24
26
Wawasan
Strategi Menembus Pasar Luar Negeri Melalu Internet 07 Seputar kita
Kopamart, Wajah Baru Kopama
08
ASPIRASI
Supriyadi: Mari Kita Tegakkan Disiplin
09
Burhannudin: Perbaikan Dimulai Dari Diri Kita
09
PROFIL
Bashori, Berikan Karya Terbaik Kita
10
NEWS
Salam Hangat Dari Pulau Dewata
21
11
Investor Summit & Capital Market Expo 2008
22
12
Public Expose PT Indofarma Tbk.
22
14
Raker BUMN Farmasi: Peluang Dan Tantangan Bisnis Farmasi Indonesia
23
LINTAS MEDIA
Evaluasi Kesehatan 2008 Sitem Pembiayaan Kesehatan Mundur Subsidi Obat Segera Dicairkan KETENAGAKERJAAN
Aspek Hukum Program Jamsostek SEPUTAR CPOB
Aspek Personalia Di Industri Farmasi PHARMACIA
Awas Leptospirosis Di Musim Hujan KESEHATAN
Telapak Tangan Bukan Termometer
16 18 19
CONGRATULATION
Yang Berulang Tahun di Bulan Desember 2008 dan Januari 2009
20
Seputar kita
Kisah Pensiunan Indofarma: Suidja Hasan Mantan Karyawan Bidang Teknik
24
Baksos Indofarma di Masjid Al Amanah
26
Idul Adha di Indofarma
26
Makna Tahun Baru Bagi Redaksi OASIS
27
Pesan Tahun Baru Dari Manajemen Indofarma & IGM
28
Editorial KOSASIH (DEWAN REDAKSI)
Penasehat Direksi Corporate Secretary Pemimpin Umum/Penanggung Jawab Guntoro (Corporate Communication) Pemimpin Redaksi Irfan Mohamad Anggota Redaksi Kosasih Ermi Yusnita M.A. Gunawan Alim Kumbang Syaiful Bachri Koordinator Kontributor Djasmin (Kantor Pusat) Suprapto (Serikat Pekerja) M.A. Gunawan (Cabang-cabang) Alamat Redaksi Jl. Indofarma No.1 Cikarang Barat 17530 T: (021) 88323972 Ext. 138 F: (021) 88323972 Email:
[email protected] Desain Tata Letak & Percetakan Sahal Komunika (021) 8294670 IMG (021) 7228638
Harapan Itu Masih Ada Hingar bingar tahun 2008 telah kita lalui dengan segala suka dan dukanya. Masih segar dalam ingatan kita ketika kita dikejutkan dengan ambruknya Lehman Brothers sebagai raksasa bisnis di Amerika Serikat. Rontoknya Lehman Brothers ternyata menyeret banyak aktivitas ekonomi lainnya bahkan ekonomi Amerika Serikat sendiri dan di luar Amerika Serikat termasuk di Indonesia yang berdampak pada krisis finansial global. Hal ini wajar karena saat ini pendukung ekonomi kapitalis yang mempunyai kekuatan besar di dunia. Dampak krisis finansial global ini terhadap Indonesia di antaranya adalah mengerutnya pasar ekspor dan meningkatnya nilai tukar dolar Amerika Serikat terhadap rupiah. Ekspor mengecil karena kemampuan daya beli di luar negeri mengalami penurunan. Sedangkan nilai tukar dolar Amerika Serikat meningkat karena banyak dolar di tarik ke Amerika Serikat untuk membiayai perbaikan ekonomi di sana dan dengan demikian terjadi kekurangan dolar di Indonesia. Perubahan nilai tukar yang terjadi berkisar 30% dan tentu saja hal ini berdampak signifikan terhadap bisnis di Indonesia termasuk bisnis farmasi. Cukup banyak perusahaan di Indonesia lunglai, ada yang koma, dan ada yang mati. Akibat berikutnya diikuti dengan pengurangan sebagian atau seluruh tenaga kerja yang mendukung perusahaan tersebut.
Foto Ist Desain Perwajahan IMG
Ayo Kirim... Jika Anda mempunyai komentar berupa saran, kritik, atau pertanyaan tentang Majalah OASIS, segera kirimkan surat Anda ke alamat redaksi OASIS di Indofarma No.1 Cikarang Barat 17530 atau surat elektronik ke alamat email:
[email protected]. Redaksi juga menerima sumbangan tulisan dari seluruh Insan Indofarma Group
Di bisnis farmasi Indonesia dimana Indofarma dan IGM terlibat di dalamnya dan ketergantungannya terhadap bahan baku impor masih sangat tinggi, maka naiknya nilai tukar dolar terhadap rupiah akan menggerus keuntungan atau laba Indofarma, bahkan bukan tidak mungkin berakibat rugi. Hal ini akan diperparah jika harga obat terutama generik tidak ditinjau ulang alias tetap serta tidak adanya inovasi di produk, proses pelayanan, kemitraan dan inovasi di aktivitas bisnis lainnya di Indofarma dan IGM. Dengan adanya inovasi diharapkan akan terjadi efisiensi dan efektivitas di semua aktivitas bisnis Indofarma dan IGM. Kita juga berharap pemerintah memberikan insentif terhadap Indofarma untuk mengatasi selisih nilai tukar dolar karena pada dasarnya Indofarma masih merupakan ujung tombak pemerintah dalam produksi dan suplaii obat nasional yang dibutuhkan masyarakat menengah-bawah Indonesia dalam rangka menuju Indonesia Sehat.
Kabar sementara, tahun 2008 kita lalui dengan pencapaian sales konsolidasi yang lebih baik dari tahun 2007. Apakah laba atau rugi,masih perlu konfirmasi lebih lanjut. Kita berdoa saja, bagaimana tahun 2009? Krisis finansial global tampaknya memang masih akan tetap terus berlanjut, namun kita harus tetap optimis karena Tuhan yang Maha Esa dan Kuasa selalu menjanjikan bahwa pada setiap penyakit pasti ada obatnya, dan setelah malam pasti akan diikuti siang. Ingin menjadi apakah kita? Winner or Loser? Saatnya intropeksi, dan jangan pernah menyerah karena Harapan itu Masih dan Selalu Ada.
Topik Utama
OLEH: Irfan Mohamad (PemIMPIN redAKSI)
2009 Harus Lebih Baik!
Tahun 2009 telah datang, pada awal tahun ini kita semua patut melakukan evaluasi atau introspeksi diri, baik selaku pribadi maupun selaku insan Indofarma Group. Menghadapi berbagai tantangan 2008 lalu, kita bersama telah mencoba mengatasinya. Kendati, berbagai terobosan telah kita lakukan, tetapi output kinerja kita tahun 2008 itu relatif masih belum optimal. Dengan kata lain, kita masih belum benar-benar pulih dari “sakit” kita selama ini.
D
i sini harus disadari, sesungguhnya masing-masing dari diri kita punya kontribusi atas belum optimalnya kinerja kita itu. Pencarian “kambing hitam” lebih baik diganti dengan sikap introspeksi diri, yaitu merenungkan segala aktivitas kita, menilai kekurangan kita masing-masing, serta menetapkan target-target pencapaian 2009. Introspeksi diri itu kita awali dengan analisis: mengapa kita belum juga pulih, dilanjutkan terapi pemberian “obat”-nya secara tepat. Secara umum ada dua varibel penyebabnya, yaitu yang berskala internal dan yang berskala eksternal. Skala eksternal ini menyangkut kondisi resesi perekonomian global yang ditandai melambungnya harga dollar yang berdampak pada meningkatnya modal (Harga Pokok Produksi) kita, sementara harga obat generik tidak dinaikkan dalam regulasi pemerintah. Faktor eksternal ini berada di luar kontrol kita. Sedangkan pada skala internal banyak hal yang harus kita perbaiki, yang sesungguhnya berada dalam kontrol kita. Kita perlu melakukan hal-hal strategis, seperti penataan portofolio produk untuk memperbaiki marjin keuntungan dari dalam (strategi defensif). Langkah ini berupa perlunya efisensi di segala sektor, mulai dari yang kecil sampai yang besar. Misalnya dalam pemakaian listrik, air, telepon, ATK, sampai pembelian bahan-bahan harus kita lakukan seefisien mungkin. Namun, kita juga menyadari bahwa strategi defensif berupa efisiensi itu ada batasnya. Untuk itu, kita memerlukan strategi ofensif, yang berupaya mencari keuntungan dari luar seperti peluncuran produk-produk baru ke pasar. Bergandengan dengan itu, perlu pula kita lakukan pengembangan kerjasama strategis untuk mendapatkan prinsipal/lisensi baru. Di samping tentunya kita harus senantiasa mempertahankan tingkat mutu layanan atas ketersediaan obat untuk kebutuhan masyarakat. | DESEMBER 2008 - JANUARI 2 0 0 9
3
Topik Utama
2009: HARUS LEBIH BAIK!
Untuk melakukan dua strategi itu diperlukan optimalisasi sinergi kita bersama, baik di induk maupun di anak perusahaan. Kendala sinergi berupa kepentingan atau egoisme pribadi dan kelompok harus kita atasi dengan menempatkan kepentingan perusahaan di atas kepentingan pribadi/golongan. Di sinilah urgensi penerapan GCG (Good Corporate Governance) secara konsekuen, termasuk masalah reward and punishment. Dalam upaya mengoptimalkan kinerja kita di 2009 itu, kita memerlukan fokus perhatian pada beberapa masalah penting yang menentukan keberlangsungan perusahaan. Fokus itu adalah, pertama, bagaimana meningkatkan daya saing produk agar diperoleh pertumbuhan penjualan yang ajek dan berkesinambungan. Kedua, bagaimana meningkatkan profitabilitas, agar diperoleh imbal hasil yang memadai dari bisnis yang dilakukan. Ketiga, penguatan struktur keuangan agar ada pengurangan peminjaman dana perbankan sehingga dapat menambah kemampuan perolehan laba. Sehubungan dengan hal di atas, kita memerlukan perbaikan-perbaikan seperti inovasi di berbagai sektor, peningkatkan layanan pada customers, perumusan strategi yang jelas dan fokus, kepemimpinan yang mengarahkan, konsistensi antara solusi-teoritis dengan eksekusi, pengambilan keputusan yang cepat dan akurat, riset pasar yang handal, integrasi sales-marketing, eksekusi Balanced Score-Card, penghargaan atas dasar prestasi, dan sebagainya. Kita tentu sepakat bahwa kita harus lebih baik di 2009 agar perusahaan dapat tetap berlangsung alias tidak punah. Untuk itu, kita telah menyusun target, rencana kerja dan anggaran perusahaan (RKAP). Kita juga telah memiliki segenap solusi secara sistemik atas berbagai masalah yang kita hadapi. Pertanyaannya adalah dari mana kita mulai? Segenap rancangan konsep/sistem untuk terlaksananya (eksekusi) memerlukan dukungan berupa nilai-nilai. Dengan kata lain, untuk membangun perusahaan harus dimulai dengan nilai-nilai (values). Nilai-nilai perusahaan adalah nilai-nilai yang diyakini sebagai sumber kekuatan penting yang berharga yang harus dijunjung segenap insan organisasi serta menjadi arah dan motivasi dalam pengambilan sikap, tindakan dan keputusan untuk mencapai visi/misi organisasi. Pilihan atas nilai organisasi bertumpu pada prinsip tentang apa yang kita inginkan, yang berguna, yang baik, atau yang ideal. Nilai adalah fondasi bagi perilaku. Bila kita menganut nilai “merah” maka perilaku kita pun akan “merah”. Segenap konsep (sistem) manajemen boleh saja disusun lengkap dengan target, strategi, perencanaan, strukturnya, tetapi tanpa landasan nilai maka yang terjadi adalah kemacetan. Semboyan “Man behind the gun” memang terbukti. Senjata atau sistem/konsep sebagus apapun amat tergantung pada manusia sebagai pelaksananya. Manusia dapat “mengakali’ sistem, dan tidak sebaliknya. Sistem hanya instrumen yang memudahkan, tapi bila manusianya tidak mau maka sistem tidak akan berguna. Pernah muncul berita sering rusaknya sistem komputerisasi di sebuah lembaga layanan pemerintah, padahal sistemnya sudah dirancang dengan canggih. Setelah diselidiki ternyata sengaja dirusak oleh (perilaku) oknum aparat yang belum mau dan siap akan penerapan sistem tersebut. Memang berbicara manusia akan selalu terkait dengan nilai yang dianutnya. Perilaku manusia ibarat gunung es yang terlihat hanya puncaknya saja, sedangkan badannya tenggelam dalam lautan es. Perilaku kita sesungguhnya lebih digerakkan dari dalam diri kita (dari nilai-nilai yang kita anut) ketimbang dari luar, seperti dari sistem/konsep/peraturan. Sistem/ konsep manajemen sehebat apapun hanya menyentuh sisi permukaan perilaku kita. Orang bisa saja patuh dengan berbagai peraturan, akan
4
| D E S E M B ER 2008 - JANUARI 2009
tetapi bila ingin kokoh maka diperlukan kepatuhan yang berangkat dari kesadaran, berangkat dari nilai. Tanpa pendasaran pada nilai, perilaku seseorang akan mudah berganti. Karena itu, untuk mengubah perilaku seseorang harus dimulai dari dalam dirinya atau dengan pendekatan nilai. Pada akhirnya jika perilaku seorang karyawan berubah maka ia akan mewujudkan konsep manajemen dengan baik (operational excellent). Membangun perusahaan dengan memulainya dengan nilai lebih merupakan masalah budaya organisasi dan kepemimpinan. Di sini diperlukan internalisasi dan keteladanan pemimpin agar nilai-nilai tersebut menjadi budaya organisasi yang kokoh. Sebagai contoh budaya perusahaan makanan cepat saji Mc Donald mempunyai tiga nilai inti, yaitu kecepatan, kebersihan, dan pelayanan prima. Nilai-nilai inti sudah melekat kuat pada seluruh karyawan Mc Donald di mana pun, yang bisa disaksikan para pelanggannya dengan nyata. Di atas nilai-nilai itu diberlakukan sistem atau aturan manajemen yang lengkap dan terintegrasi. Perusahaan kita Indofarma, sejak didirikannya 27 tahun lalu, telah berperan memberikan kontribusi nyata bagi pembangunan kesehatan, khususnya ketersediaan obat bagi rakyat. Kompetensi dan fokus kita pada obat generik tidaklah diragukan lagi. Di samping itu, sejalan dengan perkembangannya kita dituntut pula berkinerja optimal sebagai perusahaan (lembaga bisnis). Peran sebagai penyedia obat rakyat serta peran sebagai lembaga bisnis bukanlah hal yang kontradiksi, justru hal itulah yang menjadi landasan bagi penyusunan visi dan misi perusahaan kita ini. Visi kita, Indofarma, adalah menjadi perusahaan yang berperan secara signifikan pada perbaikan kualitas hidup manusia dengan memberi solusi terhadap masalah kesehatan dan kesejahteraan masyarakat. Sedangkan misi kita adalah 1). Menyediakan produk dan layanan yang berkualitas dengan harga yang terjangkau untuk masyarakat. 2). Melakukan penelitian dan pengembangan produk yang inovatif dengan prioritas untuk mengobati penyakit dengan tingkat prevalensi tinggi. 3). Mengembangkan kompetensi SDM sehingga memiliki kewirausahaan, profesionalisme, dan kepedulian. Untuk mencapai visi/misi itu, kita telah tetapkan tiga nilai inti perusahaan yaitu kewirausahaan, profesionalisme dan kepedulian. Di dalam nilai kewirausahaan ada nilai inovasi, visi ke depan dan fokus pada pelanggan. Dalam nilai profesionalisme ada nilai integritas, komitmen, dan hasil terbaik. Sedang pada nilai kepedulian, ada nilai saling menghormati, bekerjasama, dan keadilan. Dalam kaitan ini, patut disimak pernyataan Dirut P. Sudibyo (OASIS edisi Agustus-September 2008) bahwa perusahaan harus didukung SDM yang welas asih, yang maksudnya setiap karyawan harus memiliki kesadaran bahwa apa yang dikerjakannya tidak hanya untuk kepentingan perusahaan atau individu, tetapi untuk melayani orang banyak yang amat memerlukan akses layanan kesehatan (obat). Karyawan harus sensitif dengan situasi masyarakat banyak yang masih belum mendapat akses layanan kesehatan berhubung masih senjangnya antara daya beli dan biaya kesehatan. Untuk itu, setiap karyawan harus memiliki kesadaran dan terus meningkatkan kemampuannya agar dapat memberikan kontribusi yang bermanfaat bagi masyarakat luas. Akhirnya mari kita isi 2009 dengan arahan visi dan misi kita itu. Marilah kita mulai dengan penghayatan atas nilai-nilai inti perusahaan. Dengan landasan nilai-nilai itu, kita satukan langkah kita untuk mewujudkan rancangan sistem atau konsep kerja kita menjadi operational excellence. Dengan penuh usaha dan doa, kita bertekad 2009 harus lebih baik!
Topik Utama
OLEH:GUNTORO (CORPORATE COMMUNICATION)
Ayo Melangkah Bersama di Tahun 2009 Tahun baru bukan sekadar ucapan dari kita kepada sahabat, atau sebaliknya. Lebih dari itu, tahun baru memiliki arti penting bagi kehidupan manusia. Siapapun kita, di akhir tahun biasa melakukan evaluasi mengenai hal-hal yang telah dilakukan di tahun sebelumnya. Apabila terdapat hal-hal yang baik, maka perlu diteruskan dan dikembangkan. Apabila terdapat tindakan-tindakan yang keliru maka di tahun mendatang perlu diperbaiki, atau bahkan dihilangkan. Tahun baru memiliki makna pembaharuan dalam segala aspek kehidupan, agar kehidupan yang kita jalani di tahun mendatang menjadi lebih baik dari tahun lama yang akan kita tinggalkan. Tidak ada salahnya, dan akan bermanfaat apabila kita merenungkan, mengevaluasi dan merencanakan pembaharuan apa saja yang hendak kita lakukan. Di perusahaan tempat kita bekerja, kita secara rutin melakukan evaluasi dan memperbaharui strategi. Selalu berpikir positif terhadap apa yang kita kerjakan, dan terhadap lingkungan tempat kita berkarya. Begitu banyak rencana-rencana dibuat setiap tahun. Namun, di setiap proses perjalanan dan implementasi dari rencana tersebut perlu dievaluasi. Di tahun 2008 ini perlu kita telaah, apakah sudah kita selesaikan semua rencana-rencana tersebut. Apakah ada bagian dari rencana itu yang perlu dilanjutkan di tahun 2009. Kita semua harus sadar dan yakin akan adanya harapan dan tetap
termotivasi untuk menerjang tantangan yang akan dihadapi di tahun mendatang. Tidak perlu malu untuk berintrospeksi diri demi memperbaiki citra diri dan kinerja kita untuk tahun mendatang. Sebagai insan Indofarma, guna meraih suatu hasil positif maka perlu banyak dukungan dan kerja sama. Mungkin di tahun mendatang kita bisa memberi ruang dan kesempatan bagi teman-teman kita untuk turut memberikan sumbangsihnya bagi perusahaan. Kita patut berbagi kepercayaan dengan yang lain. Sehingga sense of belonging terhadap perusahaan bisa tersebar merata ke seluruh insan Indofarma. Kita dan perusahaan tercinta ini seperti komponen yang tak terpisahkan dari sebuah kesatuan. Kesatuan yang berlandaskan pada rasa kebersamaan di antara kita. Akan terasa indah apabila semangat kebersamaan ini kita jadikan sebagai tenaga bagi langkah-langkah perusahaan dalam menggapai kejayaan. Kejayaan di 2009, tentunya atas izin Tuhan YME, mudah-mudahan bisa kita raih dan nikmati bersama. Amin. Ayo…Melangkah Bersama, kita sambut tahun 2009 dengan semangat kebersamaan. | DESEMBER 2008 - JANUARI 2 0 0 9
5
Topik Utama
Menjawab Tantangan Dengan Perubahan Sambutan Direksi pada Apel Bulanan 17 Desember 2008 Bertempat di lapangan upacara pabrik di Cibitung pada 17 Desember 2008 pagi hari dilangsungkan apel bulanan. Bertindak sebagai inspektur upacara Direktur Pemasaran & Umum Muhammad Munawaroh, upacara diikuti segenap karyawan di induk perusahaan serta perwakilan dari anak perusahaan. Dalam sambutannya, Munawwaroh antara lain menegaskan beberapa akibat dari krisis ekonomi global yang cukup memberatkan perseroan. Harga dolar naik sehingga HPP kita pun ikut naik, sementara harga jual obat generik tetap. Di sisi lain kondisi perseroan juga belum pulih benar, padahal kita dituntut oleh pemegang saham (pemerintah) agar kinerja kita membaik. Untuk itu, ia menyerukan pertama, perlunya menerapkan strategi defensif yakni berupa peningkatan efisiensi di segala aspek (telepon, listrik, air, ATK/ART, lembur, dan lain lain). Efisiensi dimulai dari hal-hal yang kecil, mulai dari diri sendiri dan mulai saat ini juga. Kemudian mengaplikasikan pula strategi ofensif berupa terobosan-terobosan guna meningkatkan profit dari ekstensifikasi pemasaran seperti menciptakan dan menjual produk-produk baru (inovatif), Langkah-langkah di atas membutuhkan peningkatan sinergi bersama. Dengan sinergi itu dapat diatasi dua masalah penting, yaitu pemasaran produk dan kemampuan supply produk. Kendala sinergi berupa kepentingan (ego) pribadi harus dapat diatasi dengan menempatkan kepentingan perusahaan di atas kepentingan pribadi/golongan. Sejalan dengan itu, kita juga harus konsisten mendorong terlaksananya prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance). Munawaroh menutup sambutannya dengan menegaskan bahwa banyak dari kita yang sebenarnya sudah mengetahui langkah-langkah perbaikan yang harus dilakukannya. Akan tetapi sekadar mengetahui tidak akan mengubah nasib kita, yang mengubah nasib adalah melakukan. Masih ada kesenjangan antara apa yang diketahui dengan apa yang dilakukan. Penyebabnya antara lain (sebagian) kita belum mau meninggalkan zona kenyamanannya, masih lebih suka pada kebiasaan atau budaya kerja lama yang sebenarnya kita tahu itu harus diperbaiki. (im)
6
| D E S E M B ER 2008 - JANUARI 2009
Wawasan
Oleh : Ermi Yusnita (Pemasaran OTC)
Strategi Menembus Pasar Luar Negeri Melalui Internet INTERNET adalah sebuah jaringan komputer dunia, yang tidak mengenal batas antara negara. Kita bisa terhubung dengan siapa saja di belahan dunia lain melalui Internet dengan begitu mudahnya. Dengan karakter seperti itu, semestinya Internet dapat dimanfaatkan sebagai medium untuk menembus pasar ekspor. Kita bisa menjual barang ke manca negara tanpa harus melalukan pameran di luar negeri atau bertemu langsung dengan calon buyer secara langsung.
Menguasai Keyword yang Tepat Jika kita berjualan furniture, maka kita harus melakukan audit, apakah ketika pengguna Internet mengetik keyword atau kata-kata kunci yang berkaitan dengan furniture itu, situs kita berada di halaman hasil pencarian yang strategis? Tidak harus nomor satu hasil pencarian. Berada di halaman satu hasil pencarian sudah cukup bagus. Bagaimana pun, pengguna Internet masih rela membaca hasil pencarian sampai halaman ke lima.
Jika kita berhasil menembus pasar ekspor hanya melalui Internet, maka margin usaha kita akan tinggi, mengingat salah satu biaya terbesar eksportir adalah biaya promosi roadshow di luar negeri.
Meski demikian, penguasaan kata kunci pun perlu strategi khusus. Saya sering bertemu dengan pemilik situs yang bangga bahwa kata kunci nama domiannya menduduki nomor satu hasil pencarian di search engine. Sebenarnya itu hal yang biasa saja. Yang justru harus diriset dengan serius adalah, kata kunci apa yang diketik oleh calon buyer kita berkaitan dengan produk yang kita tawarkan. Ketika kita menjual handphone misalnya, akankah menggunakan kata kunci handphone, mobile phone, atau cell phone? Memahami istilah-istilah yang berkaitan dengan produk yang kita jual ke negara-negara tertentu amat strategis dalam menembus ekspor. Promosi Online Meski calon buyer akan datang dengan sendirinya jika situs kita search engine friendly dan menguasai keyword yang tepat, tetap saja sebuah web yang berorientasi penjualan harus dipromosikan dengan serius untuk mendapatkan pengunjung berkualitas. Sedikitnya ada tiga hal yang penting dilakukan.
Bagaimana strateginya? Di bawah ini beberapa strategi mendasar yang wajib dilakukan, seperti yang disampaikan oleh Nukman Lutfie (TDA Community), dalam majalah SWA edisi 23 Oktober 2008. Memiliki Situs Web yang Sesuai Pasar. Memiliki situs web adalah langkah pertama yang harus dilakukan untuk menembus ekspor via Internet. Melalui situs web inilah calon pembeli mendapatkan informasi selengkap mungkin mengenai siapa kita, barang apa saja yang diproduksi, berapa besar kapasitas produksi, bagaimana kualitas barang, serta informasi pendukung lainnya. Anggaplah ini sebagai catalog produk yang biasanya dicetak oleh para eksportir dan disebarluaskan ke calon-calon buyernya di berbagai Negara. Bedanya, di situs web kita bisa memperbarui produk-produk dengan mudah dan cepat sehingga calon buyer selalu mendapat informasi terbaru. Tentu saja, situs web bukan hanya pengganti katalog produk. Situs web juga sebuah media komunikasi yang interaktif dengan calon pembeli. Oleh karena itu, situs web harus dilengkapi dengan berbagai fasilitas untuk berkomunikasi langsung, baik dalam bentuk email maupun chat. Kecuali itu, karakter situs harus disesuaikan dengan karakter pasar. Jika ingin lebih mudah menembus pasar Eropa misalnya, desain situs web sebaiknya sederhana, klasik, tanpa animasi aneh-aneh, karena memang seperti itulah kebanyakan karakter desain Eropa. Sebaliknya, jika ingin menembus Amerika Serikat, karakter desain yang modern kreatif akan mempermudah orang Amerika untuk tertarik membuka situs web kita. Untuk bahasa, apa boleh buat, bahasa Inggris adalah sebuah keharusan. Namun jika ingin lebih efektif lagi menembus Eropa, buat beberapa versi bahasa untuk negara-negara yang lebih nyaman dengan bahasa ibunya, misalnya Perancis dan Spanyol. Search Engine Friendly Pengguna Internet memiliki perilaku khusus dalam hal mencari informasi produk. Mereka tidak terlalu suka langsung masuk ke situs web sebuah perusahaan dan mencari informasi produknya di sana. Mereka lebih senang mencarinya melalui search engine seperti Google, Yahoo!, MSN Live dan lainnya. Statistik dari berbagai lembaga riset menunjukkan, sekitar 68% pengguna Internet mencari informasi produk melalui mesin pencarian. Oleh karena itu, wajib hukumnya memiliki situs web yang search engine friendly. Situs yang memenuhi standar ini akan mudah dan cepat diindeks oleh berbagai search engine utama, seperti Google, Yahoo! dan MSN Live. Banyak perusahaan yang seringkali abai dengan hal-hal semacam ini. Perhatian mereka lebih terfokus pada tampilan – indah tidaknya – sebuah situs. Padahal, search engine friendly ini justru memiliki nilai startegis agar mudah dicari pengguna Internet.
Pertama, bergabung dengan e-marketplace dunia, seperti Alibaba.com, Globalsources.com dan eBay.com serta emarket place vertical yang sesuai dengan produk yang kita jual. Di tempat maya itulah para buyer dan seller seluruh dunia bertemu. Memang di sana persaingan amat ketat, banyak penjual produk yang sama dari negara lain atau bahkan dari sesama perusahaan Indonesia. Namun dari situlah kita akan mudah ditemukan oleh calon pembeli yang serius. Kedua, bergabung dengan social networking dunia. Karena yang bergabung di social networking itu manusia, maka sebaiknya eksekutif perusahaan, bukan perusahaanya, yang bergabung ke socian networking itu. Jika ingin menembus pasar luar negeri, maka salah satu yang saya rekomendasikan adalah Linkedin.com. Inilah jaringan social dunia maya para eksekutif dan pebisnis dunia. Masuklah ke sana, bergabunglah dengan kelompokkelompok orang yang diasumsikan membutuhkan produk kita. Ketiga, promosi melalui Google Adwords, yang amat bermanfaat ketika kita tidak mampu menguasai keyword-keyword tertentu. Paham Seluk Beluk Ekspor Ini langkah strategis yang harus disiapkan jauh-jauh hari. Percuma saja kita mendapatkan banyak potential buyer jika kita pada akhirnya tidak bisa mengirim barangnya ke negara tujuan karena tidak paham prosedur ekspor. Hal lain yang harus jadi perhatian adalah soal pembayaran. Kita harus paham betul soal LC dan prosedur pembayaran gara jangan sampai kita tertipu. Selalu ada saja peluang kita ditipu oleh buyer yang mau menerima barang tapi enggan membayar. Apalagi di dunia Internet, di mana kita tidak pernah bertemu dengan buyer kita. Oleh karena itu, lengkapilah diri dengan ilmu ekspor impor. Selamat menembus pasar luar negeri melalui dunia maya!
| DESEMBER 2008 - JANUARI 2 0 0 9
7
Seputar Kita
KOPAMART Wajah Baru Kopama karyawan ikut membesarkan dan mendukung kegiatan Kopama, khususnya dengan Kopamart. Karena, tambahnya, hasil akhirnya nanti juga akan memberikan keuntungan buat karyawan, dengan pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU) misalnya. Sementara ketua Pengurus Kopama, Nurhadi dalam sambutannya mengemukakan rasa terima kasihnya kepada para anggota sehingga cita-cita yang sudah lama ini dapat terwujud. Ia berharap masukan dari segenap anggota untuk bahan evaluasi.
Hari itu, Senin 12 Januari 2009, wajah Manajer Kopama Durokhim terlihat berseri-seri. Tiada henti ia melemparkan senyum kepada orangorang yang mendatanginya dan memberi selamat. Ada apa gerangan dengan insan Indofarma yang satu ini? Rupanya hari itu menjadi momen penting baginya dan seluruh awak Kopama karena bertepatan dengan dibukanya secara resmi Kopamart. Toko yang selama ini menjual kebutuhan karyawan berubah secara penampilan, isi, pelayanan dan sistemnya. Pada hari itu secara resmi toko yang bermitra dengan pemilik franchise bernama Omi ini dibuka oleh Manajer SDM Baharuddin mewakili Direksi, ditandai dengan pengguntingan pita. Pesannya kepada karyawan yang hadir pada pembukaan tersebut, agar seluruh lapisan 8
| D E S E M B ER 2008 - JANUARI 2009
Dalam kesempatan wawancara dengan Durokhim, ia menjelaskan latar belakang pendirian Kopamart. “Kami sebelumnya telah melakukan survey & analisa bisnis dengan beberapa perusahaan franchise toko yang saat ini menjamur, namun pilahan kami jatuh kepada pihak Omi”, jelasnya. Pria dengan jenggot khasnya ini menyampaikan bahwa bekerja sama dengan pihak Omi masih lebih fleksibel dibandingkan dengan mitra lain. Antara lain nilai investasinya tidak besar, cukup menyediakan dana sekitar Rp 184 juta. Dana investasi Rp 184 juta itu terbagi antara lain Rp 22 juta dalam bentuk royalti fee berjangka waktu 5 tahun. Kemudian Rp 87 juta diwujudkan dalam bentuk sarana & prasarana toko. Dan Rp 75 juta dalam bentuk barang-barang yang dijual. Selain itu, Kopama selain sebagai pemilik modal juga mempunyai kebebasan untuk ikut mengurusi hal-hal yang berkaitan dengan operasional toko Durokhim, yang juga pernah menjadi Manajer Keuangan PT Indofarma selama setahun di 2004, optimis terhadap Kopamart. Karena dengan proyeksi omset per bulan Rp 150 juta, Kopamart dapat lebih berkembang lagi di masa mendatang karena faktor-faktor yang ikut mendukungnya. Ia menjelaskan alasannya yaitu, “Kopamart saat ini menjual barang-barang dengan harga kompetitif, jenis barang lebih beragam, tampilan toko lebih baik, lokasi yang strategis, dan jam operasional lebih panjang yaitu buka jam 8 pagi dan tutup jam 8 malam”. Tambahan lagi menurutnya, tidak tertutup kemungkinan Kopamart bisa memperluas jaringannya. (gunt & im)
Durokhim, Manajer Kopama
Aspirasi
Supriyadi (Kepala SATUAN PENGAMANAN):
Mari Kita Tegakkan Disiplin Supriyadi lahir di Magetan Jawa Timur, 6 November 1972. Ia mempunyai seorang istri (yang bekerja di Poliklinik Indofarma) dan telah dianugerahi 2 orang putrid – yang sulung bersekolah di SD dan bungsu masih duduk di TK. Bapak muda ini mempunyai hobi menggeluti beberapa olahraga antara lain bola volley, tenis lapangan dan karate.
efektif. Supriyadi berharap kepada teman-teman di Indofarma agar mengerti dan memahami bahwa tugas yang diemban satpam itu sesuai dengan apa yang diperintahkan oleh manajemen. Ia dan kawan-kawan hanya menjalankan prosedur yang berlaku di perusahaan, tidak mengadaada.
Bergabung dengan Indofarma sejak tahun 1993, sebagai tenaga di kesatuan keamanan Indofarma, beberapa tahun terakhir ini dipercaya sebagai kepala satuan pengamanan (satpam) Indofarma. Supriyadi menjalankan sistem keamanan sesuai dengan instruksi dan pengarahan pimpinan, yaitu memberikan rasa aman di perusahan dan menegakkan disiplin karyawan tanpa pengecualian.
Bagi Supriyadi, tahun baru merupakan langkah awal untuk mulai hidup baru, dan harus lebih baik dari tahun sebelumnya dan tidak mempermasalahkan acara tahun barunya. Yang penting, tambahnya, setiap hari kita harus beraktivitas lebih baik dari hari-hari sebelumnya Akhirnya Supriyadi bertutur bahwa keamanan di perusahaan tidak bisa sepenuhnya dipercayakan pada petugas keamanan saja. Dukungan dan kerjasama segenap insan Indofarma amat dibutuhkan untuk mewujudkan hal tersebut. Budayakanlah disiplin pribadi kalau kita mau maju dan majulah secara professional. Jangan punya anggapan keliru karyawan yang bekerja dengan rajin dan disiplin dibilang cari muka. Semoga ke depan sudah tidak ada lagi anggapan yang demikian. (AK/SB)
Dalam penilaian Supriyadi, penerapan sistem keamanan sekarang sudah ada kemajuan. Sebagai gambaran, pemeriksaan tidak hanya sebatas pada level karyawan biasa semata, tapi juga pimpinan setingkat Asman pun sudah diperlakukan sama. Dalam bertugas satpam tidak mengenal orang lama atau orang baru, diperlakukan sama sesuai dengan aturan yang berlaku. Sistem keamanan seperti sekarang ini sebenarnya sudah lama dijalankan namun belakangan ini telah dioptimalkan agar lebih
Burhannudin (Produksi OT) :
Perbaikan Dimulai dari Diri Kita Burhanudin lahir di Jakarta tanggal 3 Mei 1968. Anak dari pasangan Achmad Rohani Bin Sasro Taruno dan Ibu Siti Hariso ini bekerja di Indofarma mulai tahun 1990. Ia memulai kerja di Manggarai sebagai operator mesin, dan saat ini ditempatkan di Produksi Obat Tradisional. Menulis, meneliti dan membaca adalah hobinya yang kerap kali tidak pernah ditinggalkan hingga sekarang. Di luar kantor, Burhanuddin aktif di berbagai kegiatan di tempat tinggal maupun di tempat kerja. Di antaranya, sebagai DKM Al Hidayah di Perumahan Villa Mutiara II, pengasuh Majlis Taklim Al Ridho dan juga mengasuh anak-anak yatim piatu yang sudah berjumlah 102 orang. Selain itu Burhanudin juga menjabat sebagai Ketua Umum Komunikasi Ulama Kota Tambun Bekasi. Sedangkan di lingkungan Indofarma, ia sebagai aktivis DKM Masjid Baiturrahman Indofarma selain sebagai Ketua II Indofarma Bikers Club (IBC). Ketika ditanya mengenai makna tahun baru, menurutnya, tahun baru hanyalah pergeseran tahun. Yang terpenting adalah, bagaimana kita memposisikan tahun baru itu sendiri. Burhanudin menambahkan bahwa
tahun baru merupakan kesempatan untuk mengevaluasi diri, melakukan perbaikan-perbaikan hal apapun. Misalnya, dalam hal agama, maupun sosial kemasyarakatan, harus ada peningkatan. Mengenai sosok pemimpin yang adil, Burhanudin berpendapat bahwa pemimpin yang adil dan amanah hanya bisa lahir dari komunitas yang amanah. “Jadi berangkatnya dari diri kita sendiri. Setiap perbaikan selalu dimulai diri kita masing-masing. Bila setiap orang demikian maka akan ada perbaikan secara bersama-sama,” ujarnya dengan mantap. Burhanudin mengajak kepada seluruh insan Indofarma untuk selalu bersyukur, karena kita bekerja di lingkungan yang baik, dengan tipikal orang-orang yang memiliki rasa kebersamaan dan persaudaraan yang tinggi. Indofarma adalah ladang kehidupan kita maka sudah selayaknya kita harus menjaga dan mengembangkannya dengan terus bekerja seoptimal mungkin. Jika kita sudah bekerja dengan baik dan diniatkan semata-mata hanya beribadah kepada Allah SWT maka insya Allah hasilnya juga akan baik dan akhirnya bisa memberikan kesejahteran yang baik bagi kita semua. (AK/SB) | DESEMBER 2008 - JANUARI 2 0 0 9
9
Profil
BASHORI: BERIKAN KARYA TERBAIK KITA Pertengahan Desember 2008, Redaksi OASIS (Alim dan Syaiful) berhasil mewawancarai Bashori, seorang pegawai yang terlihat enerjik dan selalu ceria dari Bidang Teknik dan Pemeliharan. Selain itu, ia juga terbilang cukup aktif di berbagai tim di internal maupun eksternal perusahaan. Berikut cuplikannya. Bashori yang bernama lengkap Muhammad Hasan Bashori Bin Kafrawi lahir di Gresik, Jawa Timur, 13 Maret 1965. Saat ini, ia sudah berkeluarga dengan istri yang aktif berwiraswasta yang kebetulan sama-sama berasal dari Gresik. Hingga kini Bashori telah dikaruniai dua orang putri (duduk di bangku SMA dan SD). Bashori, yang akrab disapa sebagai “Gus Bas” ini, menyelesaikan Diploma di UGM jurusan Teknik tahun 1987. Setelah lulus, ia langsung bekerja di salah satu perusahaan yang bergerak di bidang industri kehutanan di Kalimantan. Kemudian Bashori pindah ke
10
| D E S E M B ER 2008 - JANUARI 2009
perusahaan di bidang jasa kontraktor, sebelum akhirnya bergabung di Indofarma pada 1990. Bashori mulai bekerja sebagai pelaksana di Bidang Teknik, dan saat ini telah menduduki jabatan Supervisor. Tahun Baru diartikan oleh Bashori sebagai momentum berkurangnya umur. Cobalah sejenak kita menengok ke belakang, ujarnya, apa saja sebenarnya yang sudah kita perbuat untuk bekal di hari akhir kelak. Ia berpesan, setiap berkurangnya umur, kita harus selalu melakukan koreksi
diri, keberhasilan yang telah kita raih harus disyukuri dan perbuatan baik yang telah kita lakukan pada tahun yang lalu, sedapat mungkin kita pertahankan dan kita tingkatkan. Kita juga harus selalu bersemangat dalam meraih cita-cita di tahun yang akan datang, sehingga hidup terasa begitu berarti dan begitu indah. Menurut Bashori yang punya hobi berorganisasi ini, dengan berorganisasi kita mendapat ilmu dari banyak orang. Selain itu, kita juga dapat belajar bagaimana cara-cara mengelola pekerjaan dan berkomunikasi dengan orang lain, termasuk bagaimana cara yang tepat dalam mengambil keputusan. Oleh karena itu, sejak masih duduk di bangku SMA, ia mengaku sudah aktif di kepengurusan OSIS, dan hingga kini ia terus menggeluti hobinya dalam berorganisasi. Hobi berorganisasi, telah membuat Bashori aktif di berbagai kepengurusan. Contohnya, saat ini ia dipercaya sebagai Koordinator PHBI (Panitia HariHari Besar Islam) dan sebagai Wakil Ketua panitia Renovasi Pengembangan Masjid pada DKM Masjid Baiturrahman Indofarma. Bashori juga aktif sebagai pengurus bidang perdagangan umum di KOPAMA. Sedangkan di organisasi Serikat Pekerja (SP) Indofarma, ia pernah menjadi pengurus seksi pengembangan organisasi, serta Ketua Badan Pertimbangan Organisasi (BPO). Di samping itu, ia juga ditunjuk melalui SK Direksi sebagai anggota tim Renovasi Gedung Produksi Utama. Dalam bekerja, Bashori memiliki prinsip “Apa yang menjadi tanggung jawab saya, harus saya jalankan dengan sepenuh hati”. Jadi dalam bekerja maupun dalam berorganisasi apabila kita telah diberi amanah maka kita harus mampu mengemban amanah tersebut sebaik-baiknya, tanpa ada rasa pamrih. Masalah hasil itu nomor dua, yang penting kita berusaha dulu dengan optimal. Tentu kita berharap hasil akhirnya sesuai dengan keinginan kita. Tapi bila tidak sesuai maka kita tidak perlu kecewa, karena yang penting kita telah berusaha optimal. Ketika ditanya mengenai reward (imbalan) dalam bekerja, dia menjelaskan, bila kita sudah bekerja dan berbuat dengan baik dan ikhlas maka orang lain akan memberikan nilai yang baik terhadap kita. Karena pada hakikatnya, setiap perbuatan baik maka sesungguhnya kebaikan itu akan kembali pada diri kita, begitu juga setiap perbuatan buruk juga akan kembali kepada kita. Dalam hubungannya dengan soal penilaian karya, Bashori berpendapat bahwa sistem penilaian karya dan jenjang karier yang saat ini berjalan belum sempurna. Karena itu, perlu dilakukan perbaikan dan penyempurnaan, di antaranya harus ada tolok ukur dan acuan yang jelas sehingga dapat mengurangi unsur subyektivitas dalam melakukan penilaian terhadap karyawan. Selama 18 tahun bekerja di Indofarma, Bashori merasakan terjadi penurunan rasa kekeluargaan di antara karyawan Indofarma. Pendapatnya itu boleh jadi lantaran semakin bertambahnya jumlah karyawan atau karena semakin menipisnya budaya kebersamaan kita sebagai makhuk sosial. Mungkin pula karena faktor tuntutan dan lingkungan sehingga kodrat kita sebagai makhluk individu yang muncul lebih dominan. Penurunan rasa kekeluargaan itu ditandai dengan semakin berkurangnya
kegiatan-kegiatan yang dapat mengumpulkan para karyawan bersama keluarganya untuk saling bersilaturahmi di luar pekerjaan, baik dalam skala bidang maupun dalam skala Indofarma, seperti piknik yang sudah beberapa tahun belakangan ini sudah tidak ada lagi. Sebagai karyawan Bidang Teknik yang menangani mesin-mesin produksi, Bashori mengajak kepada seluruh insan Indofarma yang berhubungan langsung dengan mesin untuk mengoptimalkan kinerja mesin sesuai dengan prosedur operasional dan pemeliharaan mesin. Hal itu perlu dilakukan agar tidak terjadi kerusakan mesin dan gagal produk yang disebabkan karena kesalahan setting dan operasional. Selain itu, perlu pula dilakukan upaya untuk mengoptimalkan pemeliharaan yang sifatnya pencegahan (preventive maintenance) untuk mengurangi break down (kerusakan) mesin sehingga biaya produksi bisa ditekan supaya harga HPP produk Indofarma dapat bersaing di pasar. Ketika ditanya mengenai bagaimana keberadaan dan peran Serikat Pekerja (SP) terhadap karyawan, Bashori berpendapat bahwa masih ada karyawan yang belum dapat memanfaatkan SP sebagai wadah perjuangan
untuk menyalurkan aspirasi. Misalnya, masih ada karyawan yang hanya berani “teriak-teriak” di luar organisasi SP namun tidak mau duduk dalam kepengurusan saat diminta. SP dibentuk untuk menjembatani komunikasi antara karyawan dan manajemen agar hubungan kemitraan antara SP dan perusahaan dapat berjalan baik sehingga hak dan kewajiban di antara keduanya saling menguntungkan, tidak saling merugikan. Bukankah bila keuntungan perusahaan meningkat, hal itu untuk menaikkan derajat kesejahteraan karyawannya. Bashori memberikan masukan untuk manajemen Indofarma agar produk Indofarma dapat bersaing di pasar melalui dua sisi yaitu internal dan eksternal. Dari sisi internal sudah seharusnya kita melakukan efisiensi yang tidak hanya sebatas slogan tapi harus ada tindakan nyata di lapangan, mulai dari atas sampai lapisan paling bawah sehingga dapat menurunkan HPP produk. Kemudian dari sisi eksternal, sebaiknya dilakukan riset pasar agar kita mengetahui secara nyata akan kebutuhan pasar, tidak sekadar berdasarkan asumsi. Pada kesempatan ini, Bashori juga memberikan saran kepada seluruh karyawan Indofarma untuk terus berbuat yang terbaik, baik untuk diri sendiri, baik untuk orang lain dan juga baik untuk perusahaan, bekerja dengan lebih efektif dan efisien, sesuai dengan tanggung jawab yang telah diberikan perusahaan kepada kita. Setelah itu, barulah kita berhak menerima hak kita sebagai karyawan, yaitu upah dan kesejahteraan sesuai dengan ketentuan yang sudah menjadi kesepakatan, minimal sesuai dengan yang tertera dalam PKB (Perjanjian Kerja Bersama). (AK/ SB) | DESEMBER 2008 - JANUARI 2 0 0 9
11
Lintas Media
Evaluasi Kesehatan 2008
Sistem Pembiayaan Kesehatan Mundur [JAKARTA] Program pembiayaan Kesehatan untuk Orang Miskin tahun 2008 (Jamkesmas) mengalami kemunduran dari sisi sistem pembiayaan dibanding Program Askeskin tahun 2007. Diperkirakan pada tahun 2009 sistem tersebut jauh lebih buruk, karena sejumlah daerah memiliki model sendiri. Ahli asuransi kesehatan dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKMUI) Profesor Hasbullah Thabrany menegaskan hal itu dalam diskusi evaluasi kesehatan yang diselenggarakan Health All Development International (HADI), di Jakarta, Selasa (23/12). Menurutnya, Jamkesmas tidak berdasarkan undang-undang, dan Askeskin lebih dekat dengan Undang-Undang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN). Hanya tinggal peraturan pemerintah (PP). Namun, karena ada kecurigaan pihak Departemen Kesehatan atas pelaksanaan Askeskin, maka program tersebut diubah menjadi Jamkesmas. Bukan hanya namanya diubah, sistemnya pun berubah. Dalam hal ini, Departemen Kesehatan mengeluarkan uang dari APBN dan membayar langsung ke pihak penyelenggara kesehatan. “Kalau manfaat untuk rakyat sih tidak berubah. Mestinya caranya bagus dengan mengacu pada undang-undang yang ada,” ujarnya. Disebutkan, sistem pembiayaan kesehatan tahun 2009 akan lebih buruk karena setiap daerah memiliki model sendiri, akibatnya tidak ada sistem 12
| D E S E M B ER 2008 - JANUARI 2009
pembiayaan nasional. Kerugian dari model yang bersifat kedaerahan ini, menurut Hasbullah adalah daerah belum tentu memiliki pengalaman yang cukup untuk menyelenggarakan jaminan sosial, kemampuan daerah terbatas, dan tidak berlaku untuk seluruh wilayah Indonesia. Ego Sektoral “Sekarang itu ego sektoral, dan ego daerah menonjol. Tahun 2009 merupakan kumulasi perdebatan dan menjadi titik balik apakah kerja sendiri-sendiri atau bekerja dengan sistem, jika dibiarkan, maka kita akan membayar mahal,” ujar Hasbullah. UU SJSN yang belum dilaksanakan pemerintah juga disorot Ketua HADI Indonesia dr Sulastomo MPH. Menurutnya, UU SJSN mestinya sudah bisa dilaksanakan pemerintah. Pasalnya, UU yang ditandatangani Presiden tahun 2004, bukanlah suatu hal yang sulit dilaksanakan. Masalahnya, ujarnya, apakah pemerintah punya komitmen dan kemauan untuk melaksanakannya. Selain komitmen dan kemauan politik, kendala lain adalah persepsi di antara pemerintah tentang SJSN berbeda-beda, termasuk kalangan DPR. “Kalau sudah ada political will yang kuat, maka bisa dilaksanakan SJSN. Saya sudah bertemu dan menyurati presiden tentang ini, tapi belum ada hasilnya,” kata Sulastomo. Sejauh ini, kemajuan UU SJSN baru pada tahap pembentukan Dewan SJSN. Lebih lanjut dikatakan, SJSN secara eksplisit ada pada amendemen UUD 1945. Namun, praktiknya para menteri, kepala daerah seperti gubernur, bupati, wali kota, menurut Sulastomo, tidak memperhatikan UUD 1945 dalam membuat kebijakan pembiayaan kesehatan. Akibatnya, kebijakan kesehatan tidak konsisten, berubah-ubah jika pimpinan berubah. (gunt, sumber Suara Pembaruan 27/12/08)
Lintas Media
SUBSIDI OBAT SEGERA DICAIRKAN Pemerintah segera mencairkan subsidi pembelian bahan baku obat senilai Rp200 miliar untuk industri farmasi. Demikian dikatakan Menteri Kesehatan RI Siti Fadillah Supari di sela acara penganugerahan Top Sembilan Tokoh Newsmaker 2008 oleh Metro TV di Jakarta kemarin. Menurutnya langkah itu merupakan yang terbaik guna mempertahankan keterjangkauan harga obat oleh masyarakat. Saat ini, kata Fadillah, posisi Departemen Kesehatan (Depkes) sedang mengalami keadaan sulit. Ketika Depkes berkewajiban mempertahankan keterjangkauan dan ketersediaan obat bagi rakyat, harga bahan baku obat justru melambung tinggi karena penguatan dolar terhadap rupiah. “(Dengan subsidi ini) diharapkan tidak terjadi kenaikan harga obat di 2009. Saya tentunya ingin berpihak pada rakyat, tetapi juga tidak ingin industri farmasi mati. Jangan sampai seperti ketika harga BBM (Bahan Bakar Minyak) diturunkan, tetapi langka di pom bensin”, ujar Siti Fadillah. Sementara itu, Dirjen Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan Depkes, Kustantinah mengatakan di samping pencairan subsidi, pemerintah akan mengupayakan keringanan pajak atas biaya masuk obat. Tujuannya mencegah melambungnya harga obat. Namun ia tidak memerinci keringanan pajak tersebut. “Kami tidak berani. Saat ini Depkes sedang
mencari petunjuk, formulasi harga apa yang paling tepat. Pokoknya dalam dua hari ke depan keputusan akan diumumkan,” kata Kustantinah. Pada kesempatan lain, ketua Yayasan Pemberdayaan Konsumen Kesehatan Indonesia (YPKKI), Marius Widjajarta mengatakan setuju dengan pemberian subsidi. Namun ia meminta agar harga obat terutama generik tidak naik. Ia mencontohkan antara 2005 hingga 2006, ketika nilai tukar rupiah berada di posisi 8.000/dolar AS, pembelian bahan baku obat dipatok dengan kurs Rp.11.000/dolar AS. “Saat itu, dengan patokan Rp.11.000/dolar AS, perusahaan farmasi untung besar”, kata Marius. Lanjut Marius, seharusnya setelah pajak bahan baku dihapuskan Departemen Perdagangan tahun ini, asumsi kurs rupiah yang dipakai masih setara dengan periode 2005-2006. “Jadi tidak ada alasan kuat perlunya menaikkan harga obat”, tegasnya. (Sumber : Harian “Media Indonesia” 8 Januari 2009, im)
| DESEMBER 2008 - JANUARI 2 0 0 9
13
Ketenagakerjaan OLEH: DJASMIN (BIDANG SDM)
ASPEK HUKUM PROGRAM JAMSOSTEK Sesuai derap pembangunan, peran tenaga kerja dalam segala aspek semakin meningkat di hampir penjuru tanah air. Dengan itu pula semakin banyak pula aktivitas penggunaan teknologi di berbagai sektor usaha yang dapat mengakibatkan semakin tinggi risiko yang mengancam keselamatan, kesehatan dan kesejahteraan tenaga kerja. Di sinilah diperlukan upaya peningkatan perlindungan tenaga kerja, dan karena itulah pemerintah mengatur hal tersebut dalam program Perlindungan Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek). Program ini sangat dibutuhkan karena berdampak positif terhadap dunia usaha, khususnya dapat memberikan ketenangan kerja, yang dapat meningkatkan disiplin dan produktivitas tenaga kerja. Agar kepesertaan dapat merata dan kemanfaatannya dapat dinikmati secara luas, maka kepesertaan pengusaha dan tenaga kerja dalam Jamsostek bersifat wajib. Berhubung luasnya kepesertaan maka pelaksanaannya dilakukan secara bertahap sesuai kemampuan teknis, administratif dan operasional, baik dari badan penyelenggara maupun pengusaha dan tenaga kerja sendiri. Pembiayaan jaminan sosial tenaga kerja ditanggung oleh pengusaha dan tenaga kerja sesuai dengan jumlah yang tidak memberatkan beban
14
| D E S E M B ER 2008 - JANUARI 2009
keuangan kedua belah pihak. Pembiayaan kecelakaan kerja, kematian dan pemeliharaan kesehatan ditanggung oleh perusahaan sedangkan jaminan hari tua ditanggung oleh pengusaha dan tenaga kerja sesuai ketentuan yang berlaku. Ruang lingkup program jaminan sosial tenaga kerja meliputi : A. Jaminan berupa uang yang meliputi : 1. Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) 2. Jaminan Kematian (JK) 3. Jaminan Hari Tua (JHT)
B. Jaminan berupa pelayanan : Jaminan Pemeliharaan Kesehatan. Perusahaan yang sudah menyelenggarakan program pemeliharaan kesehatan bagi tenaga kerjanya dengan manfaat yang lebih baik, maka tidak wajib ikut dalam jaminan pemeliharaan kesehatan yang diselenggarakan oleh Badan Penyelenggara. Persyaratan Perusahaan untuk wajib menjadi peserta Jamsostek (menurut pasal 2 ayat 3 PP No. 14 Tahun 1993 yaitu : 1. Perusahaan yang mempekerjakan tenaga kerja 10 orang atau lebih. 2. Perusahaan yang membayar upahnya minimal Rp 1.000.000 (satu juta rupiah) per bulan walaupun pada kenyataannya jumlah tenaga kerja kurang dari 10 orang. Apabila ada pengusaha yang tidak menjalankan program Jamsostek padahal perusahaan itu telah memenuhi persyaratan, siapakah yang berhak melakukan penyidikan? Dalam hal ini pekerja harus cepat tanggap untuk melaporkan hal ini kepada pemerintah (Departemen Tenaga Kerja). Penyidikan terhadap perusahaan yang tidak mengikutkan program Jamsostek akan dilakukan oleh petugas-petugas penyidik yang berwenang yang dalam hal ini adalah pegawai pengawas Depnaker. Kemudian jika perusahaan tidak mengikutsertakan karyawannya pada program Jamsostek, maka dari sisi hukumnya adalah : 1. Perusahaan /pengusaha dapat dikenakan sanksi berupa hukuman kurungan selama-lamanya 6 ( enam ) bulan atau denda setinggitingginya Rp 50.000.000 (lima puluh juta rupiah ). Apabila perusahaan telah dijatuhi sanksi tersebut, perusahaan tetap tidak mematuhi ketentuan yang dilanggarnya, maka dapat dikenakan sanksi ulang berupa hukuman kurungan selama-lamanya 8 (delapan ) bulan dan dicabut izin usahanya, apabila pengusaha melakukan hal-hal sebagai berikut: a. Tidak memenuhi hak buruh/pekerja untuk mengikuti program Jamsostek. b. Tidak melaporkan adanya kecelakaan kerja yang menimpa tenaga kerja kepada kantor Depnakertrans dan Badan Penyelenggara dalam waktu lebih dari 2 kali 24 jam (2 hari). c. Tidak melapor kepada kantor Depnakertrans dan Badan Penyelenggara dalam waktu lebih 2 kali 24 jam (2 hari) setelah si korban dinyatakan oleh dokter yang merawatnya bahwa ia telah sembuh, cacat, atau meninggal dunia. d. Apabila pengusaha melakukan pentahapan kepesertaan program Jamsostek, dan melakukan juga pentahapan pada program jaminan kecelakaan kerja, bahwa program kecelakaan kerja mutlak diberlakukan kepada seluruh karyawan tanpa kecuali. (Dasar hukum pasal 29 ayat 1&2 UU No. 3 Tahun 1992 dan pasal 27 sub a PP No.14 Tahun 1993). 2. Perusahaan dapat dikenakan sanksi berupa hukuman kurungan selama-lamanya 6 (enam) bulan atau denda setinggi-tingginya Rp 50.000.000 (Lima puluh juta rupiah) apabila setelah dikenai sanksi tersebut perusahaan tetap tidak mematuhi ketentuan yang dilanggarnya, maka ia dapat dikenakan sanksi ulang berupa hukuman
kurungan selama-lamanya 8 ( delapan ) bulan dan apabila pengusaha melakukan hal-hal sbb: a. Tidak mengurus hak tenaga kerja yang tertimpa kecelakaan kerja kepada Badan Penyelenggara sampai memperoleh hak-haknya. b. Tidak memiliki daftar nama-nama tenaga kerja, daftar upah beserta perubahan-perubahannya. c. Tidak menyampaikan data ketenagakerjaan dan data perusahaan yang berhubungan dengan penyelenggaraan program Jamsostek kepada Badan Penyelenggara. d. Menyampaikan data yang tidak benar sehingga mengakibatkan ada tenaga kerja yang tidak terdaftar sebagai peserta program Jamsostek. e. Menyampaikan data yang tidak benar sehingga mengakibatkan kekurangan pembayaran jaminan kepada si korban. f. Apabila pengusaha telah memotong upah untuk iuran program Jamsostek tetapi tidak membayarkannya kepada Badan Penyelenggara dalam waktu yang ditetapkan (Dasar hukum : Pasal 29 ayat 1&2 UU No.3 Tahun1992). 3. Perusahaan dapat dikenai peringatan dan apabila tidak melaksanakan kewajibannya dikenakan sanksi administratif berupa pencabutan izin usaha. Peringatan dapat dikenakan apabila pengusaha melakukan tindakan sbb: a. Tidak mendaftarkan perusahaan dan tenaga kerja sebagai peserta program Jamsostek kepada Badan Penyelenggara walaupun perusahaannya memenuhi kriteria untuk berlakunya program Jamsostek. b. Tidak menyampaikan kartu peserta program Jamsostek kepada masing-masing tenaga kerja dalam waktu paling lambat 7 (tujuh) hari sejak diterima dari Badan Penyelenggara. c. Tidak melaporkan perubahan alamat perusahaan, kepemilikan perusahaan, jenis atau bidang usaha, jumlah tenaga kerja, besarnya upah setiap tenaga kerja paling lambat 7 hari sejak adanya perubahan. d. Tidak memberikan pertolongan pertama pada kecelakaan bagi tenaga kerja yang ketimpa kecelakaan. e. Tidak melaporkan penyakit yang timbul karena hubungan kerja dalam waktu lebih dari 2 X 24 jam setelah ada hasil diagnosa dari dokter pemeriksa. f. Tidak membayar upah tenaga kerja yang bersangkutan selama tenaga kerja yang tertimpa kecelakaan kerja masih belum mampu bekerja. (Dasar hukum : Pasal 47 PP No. 14 Tahun 1993). 4. Pengusaha dapat dikenakan denda sebesar 2% untuk setiap bulan keterlambatan yang dihitung dari iuran yang seharusnya dibayar, apabila melakukan keterlambatan pembayaran iuran program Jamsostek. Demikian uraian ringkas aspek hukum program Jamsostek yang perlu kita ketahui bersama, baik selaku pekerja maupun sebagai pengusaha (manajemen). Semoga bermanfaat serta dapat menjadi panduan dalam melahirkan sinergi pekerja dengan pengusaha.
| DESEMBER 2008 - JANUARI 2 0 0 9
15
Seputar CPOB KOSASIH (Dewan Redaksi & Manajer Litbang)
Aspek Personalia Personalia atau Sumber Daya Manusia (SDM) Memegang peran kunci di organisasi manapun termasuk di Industri Farmasi. Secanggih apapun fasilitas, peralatan dan teknologi yang dimiliki Industri Farmasi tak akan memberikan hasil yang maksimal tanpa adanya SDM yang kompeten.
Kompetensi yang diharapkan dimiliki oleh SDM ini meliputi Pengetahuan (Knowledge) Ketrampilan (Skill) dan sikap mental (ATTITUDE). Pengetahuan dan ketrampilan dapat dengan mudah dipelajari namun tidak demikian halnya dengan sikap mental. Kompetensi yang sempurna perlu didukung secara seimbang oleh ketiga hal tersebut. SDM yang ada di Industri Farmasi perlu diwadahi. Oleh karena itu di Industri Farmasi harus ada struktur Organisasi yang jelas yang memperlihatkan pembagian tugas dan tanggung jawab. Tugas dan tanggung jawab setiap orang tertulis dalam suatu uraian tugas , baik yang sifatnya hirarkhi (vertikal) maupun yang sifatnya koordinatif (horizontal). Saat ini sesuai Pedoman Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) 2006 struktur organisasi di Industri Farmasi minimal membutuhkan 3 orang Apoteker untuk posisi penting yaitu sebagai penanggung jawab produksi pemastian mutu (Quality Assurance) dan QC (Quality Assurance). Ketiga SDM kunci ini satu dengan yang lainnya tidak boleh saling mempengaruhi (Independen). Dalam menjalankan tugasnya setiap SDM tidak boleh timbul konflik kepentingan pribadi (conflict of Personal) ataupun konflik keuangan (Financial Interest). Banyaknya SDM lain yang dibutuhkan harus sesuai dengan kebutuhan dengan memperhatikan prinsip-prinsip efsiensi dan efektivitas. Sesuatu yang efisien belum tentu efektif dan sesuatu yang efektif belum tentu efisien. Industri Farmasi yang baik perlu memiliki keseimbangan antara faktor mutu dan faktor ekonomi (Efsiensi dan Efektivitas).
16
| D E S E M B ER 2008 - JANUARI 2009
Untuk dapat menjalankan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik, maka SDM yang bekerja di Industri Farmasi selain harus kompeten juga harus dalam kondisi sehat jasmani maupun rohani ketika bekerja. Oleh karena itu Industri Farmasi dapat memberikan fasilitas untuk pelayanan kesehatan jika SDM-nya yang menderita sakit. Untuk membangun kompetensi SDM Industri Farmasi diperlukan pelatihan yang berkelanjutan. Hal ini penting mengingat Industri Farmasi adalah industri yang sarat dengan aturan karena memang produknya berhubungan dengan kesehatan manusia. Untuk pelatihan yang berkelanjutan ini membutuhkan program pelatihan yang biasanya memuat: Jadwal, Peserta, Metode, Jenis, Instruktur, Penilaian/Evaluasi dan Dokumentasi.
Di Industri Farmasi
| DESEMBER 2008 - JANUARI 2 0 0 9
17
Pharmacia Oleh guntoro (corporate communication)
AWAS LEPTOSPIROSIS DI MUSIM HUJAN…! Leptospirosis adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri Leptospira berbentuk spiral yang menyerang hewan dan manusia dan dapat hidup di air tawar selama lebih kurang 1 bulan. Tetapi dalam air laut, selokan dan air kemih yang tidak diencerkan akan cepat mati. Sumber penularan penyakit ini berasal dari seperti tikus, babi, kambing, domba, kuda, anjing, kucing, serangga, burung, kelelawar, tupai dan landak. Sedangkan penularan langsung dari manusia ke manusia jarang terjadi. Cara penularannya terjadi saat manusia terinfeksi leptospira melalui kontak dengan air, tanah atau tanaman yang telah dikotori oleh air seni hewan yang menderita leptospirosis. Bakteri masuk ke dalam tubuh manusia melalui selaput lendir (mukosa) mata, hidung, kulit yang lecet atau atau makanan yang terkontaminasi oleh urine hewan terinfeksi leptospira. Masa inkubasi selama 4 - 19 hari. Gejala klinis yang terjadi apabika terkena penyakit ini bericirikan antara lain demam, menggigil, sakit kepala, muntah, rasa nyeri otot pada betis dan punggung. Gejala-gejala diatas akan tampak antara 4-9 hari. Komplikasi Leptospirosis pada hati si penderita yaitu kekuningan yang terjadi pada hari ke 4 dan ke 6. Pada ginjal akan bisa terjadi gagal ginjal, gagal jantung yang dapat mengikabatkan kematian mendadak. Batuk berdarah, nyeri dada, sesak nafas. Dan bentuk komplikasi lainnya yang berbahaya adalah pada kehamilan dapat berakibat keguguran, prematur, bayi lahir cacat dan lahir mati.
18
| D E S E M B ER 2008 - JANUARI 2009
Bagaimana Mencegahnya? Berikut adalah beberapa tindakan pencegahan yang dapat kita lakukan sedini mungkin: • Membiasakan diri dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). • Menyimpan makanan dan minuman dengan baik. • Mencuci tangan dengan sabun sebelum makan. • Mencuci tangan, kaki serta bagian tubuh lainnya dengan sabun setelah bekerja di sawah/ kebun/sampah/tanah/selokan dan tempat-tempat yang tercemar lainnya. • Melindungi pekerja yang berisiko tinggi terhadap leptospirosis (petugas kebersihan, petani, petugas pemotong hewan, dan lain-lain) dengan menggunakan sepatu bot dan sarung tangan. • Membersihkan tempat-tempat air dan kolam renang. • Menghindari adanya tikus di dalam rumah/gedung. • Melakukan desinfeksi terhadap tempat-tempat tertentu Dan segera berobat ke dokter terdekat apabila ditemukan gejala-gejala yang menyerupai penyakit tersebut. (gunt. // sumber : Depkes RI)
Kesehatan
OLEH: Ermi YUSNITA (PEMASARAN OTC)
Telapak Tangan Bukan Termometer Menempelkan telapak tangan ke dahi si Buyung atau si Upik bukan cara tepat untuk menggolongkan suhu badannya panas, normal, atau dingin. Naiknya suhu tubuh bukan petunjuk ia harus diminumi obat turun panas. Dr. Paul Zakaria daGomez, ahli imunologi dari RS Harapan Kita, menguraikan duduk persoalannya, termasuk kapan obat turun panas diperlukan. Setiap hari televisi menyuguhkan pelbagai macam iklan obat penurun panas. Semuanya mengklaim serba cespleng! Orang tua mana yang tidak cemas kalau anaknya menderita panas. Mereka biasanya akan buru-buru mencari obat penurun panas, entah dari lemari obatnya sendiri, beli di warung, atau minta tetangga. Setiap kali anak kita tidak enak badan, secara refleks kita akan langsung menempelkan tangan ke dahi atau lehernya. Tapi telapak tangan sebagai alat pengukur panas sebenarnya bersifat sangat subyektif. Artinya, ia tidak dapat digunakan sebagai patokan untuk menggolongkan apakah suhu seseorang panas, normal, atau dingin. Seseorang dengan metabolisme tubuh rendah atau menderita anemia – di mana suhu tangannya lebih dingin, akan lebih peka bila meraba seseorang yang suhu tubuhnya tinggi dibandingkan dengan mereka yang metabolisme tubuhnya normal dan suhu tangannya lebih hangat. Karena tingkat metabolisme dan mekanisme sirkulasi darah tiap individu bervariasi, sudah tentu mengukur suhu badan seseorang dengan punggung telapak tangan tidaklah tepat. Karena itu setiap keluarga hendaknya menyediakan termometer air raksa yang harganya relatif murah. Alat pengukur panas ini lebih bisa diandalkan. Dalam keadaan sangat mendesak data tersebut bahkan bisa langsung dikonsultasikan ke dokter lewat telepon. Mekanisme Kekebalan Suhu rata-rata tubuh normal dan sehat seseorang menurut beberapa peneliti Barat seperti Becquerel dan Berscher (1835) dan Wunderlich (1868), adalah 37 C. Suhu tubuh normal seseorang sesungguhnya bervariasi tergantung pada waktu pengukuran (pagi, siang atau malam), tempat pengukuran (dalam rongga mulut, di ketiak, atau dalam dubur), faktor usia serta tingkat metabolisme (sebelum atau sesudah makan, sebelum atau setelah melakukan aktivitas fisik). Pengukuran suhu dengan termometer lewat rongga mulut atau dubur akan lebih tepat daripada lewat ketiak. Suhu tubuh paling rendah pada pagi hari (5.00 - 6.00) dan paling tinggi senja hingga malam hari. Perbedaan antara suhu terendah dan tertinggi bervariasi, sekitar 0,3 C-1,5 C. Semula perbedaan itu diduga hanya karena perbedaan cuaca, suhu serta kelembaban saja, ternyata juga karena faktor irama diurnal (saat tidur dan melek) yang berkembang sejak usia 1 - 2 tahun dan berlangsung terus seumur hidup. Suhu tubuh rata-rata orang dewasa di bawah 37 C. Seorang peneliti, Horvath SM dkk pernah meneliti 54 orang dewasa muda (usia 23 tahun) selama beberapa bulan dengan kesimpulan, nilai rata-rata suhu rongga mulut pada pagi hari 36,5 C dan malam hari 36,8 C. Peneliti lain, Dinarello dan Wolff dari Inggris melaporkan, hasil penelitian pada sembilan orang dewasa muda (22 tahun), dalam seharinya rata-rata suhu badan mereka 36,6 C dengan nilai terendah 36,4 C dan tertinggi 36,8 C. Suhu rata-rata rongga mulut orang tua lebih rendah daripada orang
muda, tetapi suhu duburnya sama. Padahal suhu anus biasanya lebih tinggi daripada suhu rongga mulut. Perbedaan ini sangat bervariasi. Pada orang muda, suhu lubang keluaran itu rata-rata 0,56 C lebih tinggi daripada suhu rongga mulut. Pada anak usia kurang dari 12 tahun, suhu tubuh waktu malam hari sering lebih tinggi, rata-rata 37,4 C. Sebagai pedoman kasar, suhu tubuh anak yang tidak melebihi 38 C (antara 36 C - 38 C) tidak perlu dirisaukan karena belum merupakan indikasi untuk diberi obat penurun panas. Karena sebenarnya suhu yang agak panas malah diperlukan untuk pertumbuhan dan sebagai salah satu mekanisme untuk mempertahankan tubuh dari serangan infeksi atau masuknya benda asing ke dalam tubuh. Hal ini pernah dikemukakan oleh seorang ahli imunologi - infeksi dari Belanda, van den Meer. Kemudian, ia mengingatkan pemakaian obat penurun panas terlalu dini berarti tidak memberikan kesempatan pada tubuh untuk melaksanakan fungsi mekanisme pertahanan tubuh (kekebalan). Kalau jamur yang sedang tumbuh (misalnya pada oncom dan tempe) menghasilkan panas dan membutuhkan kalori, demikian pula manusia. Tumbuh kembang anak lebih pesat daripada orang dewasa sehingga secara otomatis menghasilkan panas lebih banyak pula. Menurunkan Panas Tanpa Obat Untuk mengatasi demam, lebih baik mengusahakan dulu dengan menyeka seluruh permukaan tubuh beberapa kali (terutama sewaktu suhu tubuh meningkat) dengan handuk kecil dibasahi air hangat. Tindakan ini akan melancarkan sirkulasi darah dan membuka pori-pori kulit sehingga memberikan kesempatan panas keluar dari tubuh ke lingkungan sekitarnya. Ruang ventilasi yang baik di mana udara berlangsung secara teratur atau kamar ber- AC, sangat dianjurkan untuk merawat penderita demam. Pakaian yang sudah basah karena keringat hendaknya segera diganti dengan yang kering. Sebaiknya dari katun yang lebih mengisap keringat, bukan yang sintetis. Bila usaha ini tidak berhasil dan suhu badan mencapai 38 C, barulah penderita diberi obat penurun panas (anti- piretika). Dosis obat penurun panas jenis asetaminofen, yang umum dijual di warung atau apotek seperti Tempra, Panadol, Parasetamol, dll adalah 10 mg/kg berat badan/hari dibagi 3 dosis (diminum 3 kali sehari). Bila sudah diberi obat penurun panas dua kali, tetapi suhu badan tetap belum turun juga, berkonsultasilah ke dokter. Mungkin demam yang diderita bisa karena infeksi bakteri yang agak berat yang tidak bisa mengandalkan mekanisme kekebalan tubuh atau obat penurun panas saja, tapi memerlukan obat antibiotika. Biarlah dokter yang menentukan pemilihan obatnya. | DESEMBER 2008 - JANUARI 2 0 0 9
19
Congratulation
Yang Berulang Tahun di Bulan Desember 2008 dan Januari 2009 DESEMBER 2008 Mohammad Dwidjo S. Budi Raharjo Desinatri Usman Dian Raharjo Eddy Soesanto Carolina Sugiarto Desy Radhiya Budi Setiawan Fitri Enim Beny Alkahf Robinson Adi Subagyo Yanti Heri L. Putro Ischak Setiawan Verre C. Marwan B. Marthalina Sitorus, dr. Tubagus Achyadi AA Mulyana Wilda Mayanti Ade Candra M. Yusri Aldi Bustanul Arifin Deny Eko P. Marina Natalia Limpang Triana Hapsari Murdini Moh. Tomin Purdiyanto Ratiman Sri Mulyanah Subandi Sudarsono Suherman bin Sayuma Sumarlan Sunaryo Subur Suprapto bin Nasori Suwariyo Supartono Asep Wahyudin Suparman Sunarya Dwi Sutopo H. M. Zulkaranin Ishak Winarto Yayan Sofyan I Made Destra Umar Fauzi Datius Deniarto Muhammad Jusuf Mohamad Zulkifli Supriyanto Wiwik Eka I.
20
Sujatmoko Puryantana Gimin M. Ika Dsa Putra Sehni Susanti Yurnelis Deswin Irma Kurniati Dyah Ita N. Dhery Christianto Farid Muhammad Yusuf Muh. Zufri Rudiyanto Teguh Hidayat Suharnanto Heri Purwono Budi Wijayanto Cut Laura F. Dyah Prihantini Deni Koswara Asep B. Satria Desi Nurmalinda Volman Habeahan Aep Saepudin Eka Megawaty Aulia Rahmah Juki Riyanto Martha Havie Hariyantoro Hanny Mulyani Heri Susanto Surahmad I Gusti Putu R.S. Sonny Endarwan Rifan Nuryadin Randy Setiawan Bambang Awang A. Sanusi Iwan Soenandar M. Ardhnan Doris Susi S. Dedy Irawan Kaharuddin Arianto Octavianus M.S. Yadhi Suryadhi Syarifudin I Gusti Lanang P.S. Maya Sari Maria Jenny M. Guntur Wijoyo D. Yansfaweri Belly Jones Suardiwin
| D E S E M B ER 2008 - JANUARI 2009
Ahmad Jauhari K. Valentin Diah S. Curniawan W. Hendro Kristiyono Didik A. Wibowo Dyah T. Elisawati Anang Suprianto Tri W. Chrismasanto Sas Sunaryadi Partono Ani Handayani JANUARI 2009 Mochamad Ichsani Deden Edi S. Askan Abdul Hair Ade Amirul Azhar Agus Salim Asmani Baiman Bahtiar Manurung Bambang Waskito Bambang Priyohutomo R. Dwi Agus W. Jamin Yani Nugroho Sukanto Endra Sudrajat Edi Yanuardi Memed Mutamad Asep Priyatna Ma’mun Kusmawan Kusnadi bin Husein Guntur Johar P. Sri Slamet Irmawati Jefrie Moza Titin Anggraeni Iskandar Puji Murniati Nur Fahmi Fuad Bagus Purwanto Wirahadi M. Muna Fatkur R. Katino Kiryadi Elian Burhani H. Mahyani Doddy Bofrizewear Fitrah Muhammad Awaluddin Pohan Bahrin Noor Imam Maulana Dorri Putra Bayu Surya A. Dwianto Harry N.
Muntakiyatun Nelson Manurung Purwanto bin Purwo W. Rolli Simanjuntak Rosita Sumbono Sutaryono Sudarmaji Sumanang Sugiyono Syawal Sutami Suratno bin Maryono Suryono Suyanto Heru Wahyono Bejo bin Noyomejo Priyatno Jaeni Subur Subandi Suryati Sumardi bin Sanun Ahmad Junaedi Dodi Sumbada Jasman Apud Agus Sabarudin Bejo bin Sumitrodiharjo Rohmad Iksanudin Suryadin Artono Slamet Riyadi Wagino Ermi Yusnita Jakim Sugiyanto Misnam Nurheti Indah Fitri Susanti Iswadi Koko Mahfudin
Mega Trisnawati Ponky Anggoro Dede Sunarto Sarwadi Yosep Fatahilah Yono Mulyanto Usman A. Salim Anak Agung Ayu T. Mangidoasi Employmen Wahyu Priyono Camalia Baktir Yosep Mone Mutia Heradilla Fedryansyah Iwan Setiawan Samrihan Andi Purnama M. Ihwanul Hakim Muchamad Guvron Eko B. Prasetyo Yance H. Woy Moh. Saleh Tjikoe Mustika Mugianto Azuwar Mulyadi Zulkarnain Didik Murdiyanto Aseng Rukman Euis Hariyanti Rosalina Hesti W. Taupikurrahman Sari N. Dewi Vini Rinayani Edi Santoso Mulyanto Edy Sulistiyo Imam Sujudi Hariyono
Mereka yang Berulang Tahun di Bulan Desember 2008 dan Januari 2009
Congratulations! Semoga Hidup Anda ke depan lebih bermakna lagi. Nama-nama yang diberi tanda berhak mendapatkan suvenir dari redaksi
News
Oleh M.A. GUNAWAN (MARKETING OGB, DENPASAR)
SALAM HANGAT DARI PULAU DEWATA Momentum liburan Natal dan Tahun Baru menambah daya tarik tersendiri di pulau dewata dengan pesona budaya dan wisatanya. Liburan yang panjang mengingatkan kita akan sebuah nama yaitu Bali, siapa sih yang tidak mengenal Bali? Dengan keindahan pantai Kuta-nya yang tidak pernah sepi dari kunjungan wisata. Selain pantai, masih banyak tempat wisata yang dimiliki. Bahkan banyak wisatawan asing yang menjadikan Bali sebagai rumah kedua dari negaranya. Pada Liburan Natal dan Tahun Baru 2009 kali ini seperti biasa banyak hotel fully booked (sudah penuh) bahkan dari dua bulan sebelumnya. Keadaan ini juga terjadi pada maskapai penerbangan yang menuju ke Bali. Hal ini mengakibatkan roda perkonomian masyarakat Bali kembali bergairah karena banyaknya wisatawan asing maupun lokal yang datang dan memborong pernak pernik khas dari Bali sebagai oleh – oleh pulang ke daerah asal. Orang sering mengartikan bahwa Bali adalah singkatan dari banyak libur. Memang tidak bisa dipungkiri bahwa selain mengikuti libur nasional, pemerintah setempat juga menetapkan beberapa hari libur menurut ajaran agama, budaya, serta adat istiadat yang mereka miliki. Seperti yang kita ketahui bahwa masyarakat Bali mayoritas pemeluk agama Hindu.
Mereka merayakan hari raya Galungan dan Kuningan yang dirayakan dua kali dalam setahun, selain itu ada hari raya Nyepi, Pagerwesi dan lain-lain. Mungkin ada benarnya anekdot tersebut yang bukan dari kalangan masyarakat Bali.Tapi bagi masyarakat Bali itu bukan merupakan libur, malah justru hari tersebut menjadi hari super sibuk karena mereka harus mempersiapkan segala sesuatu baik untuk upacara maupun sembahyangan yang banyak menyita waktu. Bagi wisatawan atau teman-teman Indofarma yang akan berkunjung ke Bali, ada baiknya jangan hanya bersantai saja di hotel atau tempat penginapan. Pergi dan temukan keunikan Bali yang sesungguhnya, karena banyak sekali tempat–tempat yang patut anda singgahi. Bagi anda yang senang berpetualang tidak ada salahnya mencoba water sport (parasailing, jet ski, fly fish, glass bottom, snorkling, diving, dan lain-lain), naik ATV, rafting. Ada juga yang akan memacu andrenalin seperti bungy jumping, dan sling shot. Untuk wisata budaya kita bisa menikmati tari khas Bali seperti kecak, barong, legong. Dan apabila sempat, kita juga bisa menyaksikan ritual pembakaran mayat atau yang populer disebut Ngaben. Jadi, tunggu apalagi...ayo kita ke Bali.
| DESEMBER 2008 - JANUARI 2 0 0 9
21
News Investor Summit & Capital Market Expo 2008 Asosiasi Emiten Indonesia (AEI) menyelenggarakn acara Investor Summit & Capital Market Expo 2008 pada 25 – 26 November 2008, bertempat di Ballroom The Ritz Carlton-Pacific Place, Jakarta, Acara ini sebagai ajang untuk membangun citra positif perusahaan, sebagai sarana sosialisasi, edukasi, komunikasi dan promosi strategis serta terpadu dari para pelaku pasar, agar dapat lebih mengembangkan aktivitasnya untuk mendorong masuknya investor ke Indonesia. PT Indofarma Tbk melihat event ini sebagai peluang yang bagus untuk lebih memperkenalkan perseroan sebagai salah satu perusahaan Farmasi BUMN yang berdaya saing, dan juga untuk mempromosikan produkproduknya yang berkualitas kepada masyarakat luas. Yang dipamerkan adalah produk-produk unggulan indofarma, seperti produk OGB, Etikal dan Indo Serbu. Selain itu, juga informasi tentang korporat yang dibutuhkan oleh pengunjung/investor. Acara dibuka oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani didampingi dirut BEI dan Ketua Bapepam. Selain pameran, acara itu juga diisi dengan seminar tentang dunia pasar modal di Indonesia. (gunt)
Public Expose PT Indofarma Tbk. Manajemen PT Indofarma Tbk pada 23 Desember akhir tahun lalu menyelenggarakan public expose di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta. Hadir lengkap jajaran Direksi PT Indofarma, Direksi anak perusahaan dan Corporate Secretary. Acara yang dihadiri oleh sekitar 50 orang yang terdiri dari para analis pasar modal, investor dan media berisi tentang pemaparan kinerja perusahaan pada tahun 2008. Acara ini merupakan agenda tetap setiap tahun bagi Manajemen guna menjalankan aspek keterbukaan sebagai perusahaan terbuka dan listed di Bursa Efek Indonesia. (gunt)
22
| D E S E M B ER 2008 - JANUARI 2009
News
Raker BUMN Farmasi
peluang dan tantangan bisnis farmasi indonesia Bertempat di Gedung Serba Guna PT Bio Farma (Persero), Bandung 4 Desember, Deputi Bidang Usaha Jasa Lainnya, Kementerian Negara BUMN, menyelenggarakan Rapat Kerja BUMN Farmasi. Rapat kerja ini bertujuan selain untuk menciptakan sinergi di antara BUMN Farmasi, terutama adalah untuk melakukan penajaman dalam rencana kerja BUMN Farmasi tahun 2009 terkait dengan pengaruh krisis ekonomi global terhadap bidang farmasi. Rapat kerja dengan tema “Peluang dan Tantangan Bisnis Farmasi di Indonesia” ini dipimpin oleh Muchayat, selaku Deputi Bidang Jasa Usaha Lainnya, dan diikuti oleh 200 orang peserta yang terdiri dari komisaris, direksi, dan pejabat-pejabat eselon 1 dan 2 dari ketiga BUMN Farmasi, antara lain PT Bio Farma (Persero), PT Kimia Farma (Tbk), dan PT Indofarma (Tbk) beserta masing-masing anak perusahaannya serta Direksi BUMN Aneka Industri. Dengan bahasan mengenai strategi ke depan dari BUMN Farmasi, rapat kerja ini juga menghadirkan narasumber ahli yang menyoroti tentang market overview nasional maupun global produk farmasi dan biologi, riset dan pengembangan produk farmasi dan biologi, serta penerapan manajemen logistik yang efektif dan efisien untuk produk farmasi dan biologi serta alat kesehatan. Kementerian Negara BUMN, khususnya Deputi Bidang Jasa Usaha Lainnya, menyadari bahwa perlu adanya sense of crisis dari BUMN Farmasi dalam menyikapi krisis ekonomi global saat ini. Terutama, pengaruhnya terhadap daya beli masyarakat dan kenaikan biaya produksi dan operasional akibat dari semakin melemahnya nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing, mengingat sebagian besar bahan baku yang diperlukan oleh BUMN Farmasi ini masih bersumber dari luar negeri. Dengan pelaksanaan raker ini, diharapkan hasilnya berupa: 1. Adanya kesamaan persepsi dan sinergi di antara masing-masing BUMN Farmasi dalam menyikapi dan mengantisipasi krisis saat ini, yang dituangkan dalam pengambilan kebijakan dan strategi pada program kerja masing-masing BUMN Farmasi di tahun 2009.
2. Masukan untuk pemerintah, khususnya Departemen Kesehatan menyangkut regulatory dan kebijakan bidang kesehatan untuk menghindari terjadinya perlambatan dalam penyediaan kebutuhan produk kesehatan nasional serta kebijakan yang berpihak pada produsen dalam negeri khususnya BUMN Farmasi. 3. Memberikan masukan kepada pemerintah/Departemen Kesehatan tentang resesi ekonomi yang sedang dihadapi agar ketersediaan obat murah/obat generik terjamin di masyarakat. Poin-poin yang menjadi bahan masukan antara lain: 1. Meninjau kebijakan harga obat, khususnya harga obat generik, dimana dengan kenaikan bahan baku, melemahnya rupiah, dan naiknya suku bunga perbankan mengakibatkan banyak item obat generik yang mengalami kerugian. Bilamana kebijakan harga obat generik tidak dinaikkan, maka pemerintah/Departemen Kesehatan harus memberikan solusi bagi BUMN Farmasi agar terhindar dari kerugian yang dampaknya pada ketersediaan obat murah terganggu. 2. Apabila harga ditetapkan tidak naik, mengingat daya beli masyarakat, maka pemerintah sebaiknya memberikan subsidi sebesar Rp 3.000 per USD (harga saat ini Rp 12.000, sedangkan perhitungan lama Rp 9.000). Dengan demikian, kiprah ketiga BUMN Farmasi ini dalam mendukung program pemerintah untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan rakyat Indonesia bisa terus berjalan. Seperti diketahui bahwa ketiga BUMN Farmasi ini adalah pendukung utama terhadap kebutuhan produk farmasi dan biologi nasional. Kimia Farma dan Indofarma berkontribusi dalam penyediaan obat generik serta Bio Farma berperan nyata dalam mendukung kebutuhan vaksin untuk program imunisasi nasional. Peran penting ini harus tetap dapat dipertahankan agar Indonesia terhindar dari ketergantungan terhadap produk asing yang semakin gencar memasuki pasar Indonesia seiring dengan era pasar bebas saat ini. (gunt)
| DESEMBER 2008 - JANUARI 2 0 0 9
23
Seputar Kita KISAH PENSIUNAN INDOFARMA
Suidja Hasan
Mantan Karyawan Bidang Teknik Masa pensiun adalah masa yang tidak semua pegawai bisa mengalaminya. Apakah karena umur yang diberikan Allah SWT terbatas hanya sampai sebelum masa pensiun tiba, ataukah karena kesehatan yang tidak mengizinkan lagi untuk terus bekerja sebagai pegawai sebelum sebutan Pensiunan diberikan, atau alasanalasan lain. Maka bersyukurlah pegawai yang dapat mencapainya. Tak terasa umur bertambah dan sampailah masa pensiun. Sesuai peraturan di banyak perusahaan sudah tibalah saatnya untuk memasuki masa pensiun. Pepatah mengatakan “Sedia payung sebelum hujan”. Ada baiknya sebelum usia pensiun datang kita telah berencana, apa yang akan diperbuat bila masa pensiun tiba? Mencari pekerjaan lain, mengembangkan hobi menjadi usaha, atau menikmati masa pensiun dengan cucu-cucu tercinta? Itu adalah pilihan masing-masing dari kita. Sebuah kisah dari seorang mantan insan Indofarma yang pada saat kami sambangi, ternyata masih aktif di usianya yang sudah tidak muda lagi. Dialah Suidja Hasan, mantan karyawan Bidang Teknik PT Indofarma, kelahiran Kuningan,Cirebon 57 tahun silam ini ternyata tak menyianyiakan masa pensiunannya. Selepas mengakhiri masa kerja di PT Indofarma pada 1 Oktober 2007, ia merintis sebuah usaha yang dilakukan di kediamannya, di Jl. Saparua Raya, Perum 3, Bekasi Timur. Sebuah usaha bengkel servis motor ia dirikan dengan didukung anaknya sebagai mekanik. Kenapa usaha bengkel yang ia pilih, ternyata karena kebetulan bapak dan salah satu anaknya bernama Aris Syahrial, mempunyai skill yang sama yaitu bidang otomotif terutama kendaraan roda dua. Suami dari Asnilah Fitriana ini berujar “Apabila memungkinkan, kita mempunyai usaha sampingan selain dari pekerjaan utama kita di kantor. Karena selain membantu keuangan rumah tangga, juga dapat diteruskan apabila kita sudah pensiun nanti”. Hal itupun dibenarkan oleh Asnilah istrinya yang telah mengarungi rumah tangga bersama suaminya dari tahun 1975 hingga kini. Dan ternyata, bakat wiraswasta pasangan ini telah mereka lakoni semenjak awal bahtera rumah tangga mereka dimulai. Diantaranya mereka pernah berdagang makanan, minuman, usaha menjahit sampai konveksi yang dilakukan di rumah mereka. Bahkan salah satu usaha yang mereka rintis sejak dahulu, selain bengkel motor, masih bertahan hingga sekarang.”Tergantung niat kita. Setiap kita akan melakukan sesuatu tergantung niatnya. Jika ingin melakukan sesuatu atau usaha yang baik, dengan niat dan kemauan tinggi, Insya Allah akan mendapat berkah dari Allah”, ucap kakek dua cucu ini dengan mantap. Dan iapun menambahkan bahwa perlu adanya kerjasama antara suami dan istri dalam mengelola jenis usaha yang sudah ditentukan bersama.
24
| D E S E M B ER 2008 - JANUARI 2009
Suidja dan Indofarma Mulai berkarya di Indofarma pada tahun 1973, dimana saat itu pusat produksi obat masih berlokasi di Manggarai. Saat itu fasilitas produksinya belum semodern seperti saat ini. Namun karena proses produksi obat memang sudah memiliki Protap, maka ia bersama rekan-rekan kerjanya bekerja mengikuti standard tersebut. Hijrah ke pabrik Cibitung ia lakukan pada sekitar tahun 1990, dimana saat itu pabrik yang baru sedang melaksanakan trial beberapa fasilitasnya. Suidja pun sempat menjalani karir di Bidang Produksi sebelum akhirnya pindah ke Bidang Teknik, dimana unit kerja tersebut menjadi pos terakhir ia bekerja di Indofarma. Pesannya kepada Manajemen agar selalu mengedepankan kesejahteraan untuk karyawan sebagai hal utama. Karena menurutnya apabila kesejahteraan karyawan baik dan meningkat maka akan berpengaruh kepada motivasi kerja karyawan. Sudah 34 tahun ia mengabdi di perusahaan ini, dengan segala pahit & manis pengalaman yang ia lewati. Ikhlas dan menyerahkan hasilnya kepada Allah, adalah anutan yang ia jalani dalam melaksanakan setiap tugas yang ia terima. Karena menurut keyakinannya, kita bisa saja maksimal dalam menunaikan tugas, namun Yang Maha Kuasa adalah penentu segalanya, dan kita seharusnya meyakini hal itu. (gunt & sb)
| DESEMBER 2008 - JANUARI 2 0 0 9
25
Seputar Kita Baksos Indofarma di Masjid Al Amanah
Dalam rangka misi sosial PT Indofarma Tbk, BUMN Farmasi ini melaksanakan aktivitas Bakti Sosial (Baksos) untuk kalangan masyarakat yang membutuhkan. Kali ini, Masjid Al Amanah di Bekasi menjadi mitra dalam aksi sosial ini.
Pagi itu, Minggu 23 November 2008, masyarakat di sekitar lokasi baksos mulai mendatangi Masjid Al Amanah. Kegiatan baksos meliputi pengobatan gratis, cek kesehatan, antara lain cek gula darah dan Osteoporosis. Selaku pimpinan Masjid Al Amanah, Suhendro, menyampaikan rasa terima kasihnya kepada pihak-pihak yang berperan aktif dalam kegiatan sosial ini, terutama kepada Indofarma. Dari pengamatannya, masih banyak kelompok masyarakat kurang mampu bisa mendapatkan pelayanan kesehatan yang memadai. Sementara perwakilan Indofarma, dr. Didik Umarsono, merespon baik kerjasama pelaksanaan baksos ini. Tenaga medis ini juga menekankan pentingnya pencegahan terhadap penyakit yang selalu mengintai di lingkungan kita. Juga diyakinkan bahwa masyarakat agar jangan ragu untuk meminta resep dan mengkonsumsi obat generik sesuai dengan jenis penyakit yang dideritanya. Tim baksos Indofarma menerjunkan tiga dokter, tiga perawat dan tim Apoteker yang melayani pasien-pasien di lingkungan Masjid Al Amanah Bekasi. (gunt)
Idul Adha di Indofarma Dalam rangka Hari Raya Idul Adha 1429 H telah diadakan solat Ied di Masjid Baiturrahman Indofarma, Cibitung pada 8 Desember 2008 pagi hari yang dihadiri (sebagian) karyawan dan warga sekitar. Esok harinya (9 Desember 2008) bertempat di lapangan olahraga PT. Indofarma, diadakan pemotongan hewan qurban sebanyak 11 ekor sapi dan 7 ekor kambing. Tema yang diusung oleh panitia qurban dari DKM Baiturrahman kali ini adalah “Qurban Meningkatkan Keimanan, Kebersamaan dan Kepedulian Sosial” Acara pemotongan dimulai jam 07.30 WIB dihadiri oleh para pequrban dari kalangan internal PT. Indofarma, juga ikut hadir Direktur Keuangan & SDM Deden Edi S, Direktur Umum & Pemasaran M. Munawaroh, dan Direktur Produksi Yuliarti R Merati, serta konsultan Pemasaran dr. Suharti. Sementara dalam uraiannya tentang hikmah qurban, Ustad Winardi (dari Bidang Produksi) menegaskan qurban merupakan upaya dalam mendekatkan diri kepada Allah SWT. Acara selesai pukul 14.00 dan panitia qurban menyelesaikan sebanyak 2.123 bungkus paket qurban yang didistribusikan ke berbagai mustahik (penerima) di lingkungan internal PT. Indofarma dan warga sekitar baik yang di Cibitung maupun yang di Manggarai. (AK) 26
| D E S E M B ER 2008 - JANUARI 2009
Seputar Kita
Makna Tahun Baru Bagi Redaksi OASIS Irfan Mohamad
Syaiful Bachri
Ermi Yusnita
Tahun baru 2009 ini saat tepat untuk merefleksikan diri kita masing-masing. Kita harus dapat berubah menjadi lebih baik daripada tahun 2008 lalu. Berubah dari yang kurang baik menjadi lebih baik, baik selaku pribadi maupun sebagai karyawan, di segenap segi aktivitas kehidupan kita. Perubahan adalah keniscayaan yang terus berlangsung, kita harus siap menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan itu agar tidak tertinggal. Betapapun besarnya tantangan perubahan itu, kita telah dikarunia Tuhan berbagai potensi untuk mengatasinya, maka tugas kita adalah mewujudkan potensi diri itu secara optimal. Untuk itu, tentu diperlukan peningkatan pengetahuan, tetapi tidak cukup tahu, kita harus dapat mengimplementasikannya. Ringkasnya, kita selain tahu juga harus mau, dan harus bisa. Selamat Tahun Baru 2009.
Tahun baru merupakan momentum untuk mengevaluasi kehidupan yang telah kita jalankan sebelumnya. Lebih dari itu juga sebagai langkah awal untuk menyusun strategi serta berjuang untuk menjalankan kehidupan yang akan kita lalui agar bisa mendapatkan kehidupan yang lebih baik, dengan terus meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah SWT yang maha pencipta sehingga menjadikan kita bisa lebih mensyukuri dan menikmati dengan ikhlas apa yang telah diciptakan dan diberikan kepada kita. Selamat Tahun Baru 2009…….
SYUKUR DAN HARAPAN. Syukur atas lindungan dan nikmat jasmani/ rohani yang telah dilimpahkan Allah SWT. Harapan baru untuk perubahan ke arah yang lebih baik, perubahan pada diri kita sendiri, baik pola pikir, perilaku, profesionalisme, maupun cara pandang terhadap perjalanan dalam menempuh kehidupan di dunia ini
Alim Kumbang Dalam hidup ini terdapat dua periode waktu, masa lalu dan masa depan. Masa kini hanyalah sebuah momen pendek yang segera berlalu. Oleh karena itu, kita dapat memilih, apakah kita ingin memfokuskan perhatian kita pada apa yang telah terjadi, sesuatu yang tidak dapat kita ubah, atau pada masa depan kita dengan segala kemungkinan, dan pada keadaan-keadaan yang di dalamnya kita memiliki kemampuan untuk mengubahnya menjadi lebih baik. Untuk tahun baru dan semangat yang baru, Ayo kita BERBUAT perubahan yang lebih baik untuk diri sendiri, keluarga, orang-orang yang kita cintai, orang-orang di sekitar kita dan semua makhluk hidup. Hapy New Year 2009....
Kosasih Mensyukuri atas semua nikmatnya. Ambil hikmah atas semua yang telah terjadi. Kuatkan tekad untuk memperbaiki diri. Niatkan hati untuk tolong menolong dalam
GUNTORO Tahun 2008 menjadi pengalaman buat kita untuk berbuat lebih baik baik di tahun 2009 dan tahuntahun mendatang. Sudah menjadi rumus abadi bahwa dengan bekerja bersamasama dan kompak dalam menggapai citacita akan membuahkan hasil yang optimal. Apabila kekompakan kurang terasa di periode sebelumnya, maka di 2009 ini tidak akan terlambat untuk membangkitkan kembali rasa kebersamaan di antara insan Indofarma.
kebaikan. Antisipasi dan aksi untuk segala kemungkinan.
M.A. Gunawan Tahun baru merupakan harapan baru. Sekaligus evaluasi terhadap programprogram yang telah dijalankan di tahun sebelumnya, serta koreksi pada diri kita masing-masing. Semoga di tahun-tahun mendatang akan lebih baik lagi. Amin.
| DESEMBER 2008 - JANUARI 2 0 0 9
27
Seputar Kita
Pesan Tahun Baru Dari Manajemen Indofarma dan IGM P. Sudibyo Dirut Indofarma
Isakayoga Corsec Indofarma
Deden Edi Soetrisna Dirkeu & SDM Indofarma Ary Gunawan Dirut IGM
Yuliarti R. Merati Dirkeu & SDM Indofarma
M. Munawaroh Dirpem & Umum Indofarma
28
| D E S E M B ER 2008 - JANUARI 2009
Elfiano Rizaldi Dirop IGM
Pratoto S. Rahardjo Dirkeu & SDM IGM