ISSN 1978-2365
Ketenagalistrikan Dan Energi Terbarukan Vol. 11 No. 2 Desember 2012 : 105 - 114
PENGUJIAN HARMONISA PADA LAMPU HEMAT ENERGI (LHE) MENURUT STANDAR IEC 61000-3-2 KELAS C, IEEE 512-1992 DAN POWER FACTOR PLN (STUDI KASUS UNTUK LHE 5 WATT) HARMONICS TESTING IN ENERGY SAVING LAMPS (ESL) ACCORDING TO IEC 61000, IEEE 512-1992 STANDARD AND PLN POWER FACTOR (CASE STUDY FOR 5 WATTS ESL) Widhiatmaka, Mohamad Aman Puslitbangtek Ketenagalistrikan, Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi Jl. Ciledug Raya Kav. 109 Cipulir, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan 12230 Telepon: (021)7203530 ext 225
[email protected]
ABSTRAK Telah diuji tingkat harmonisa yang ditimbulkan oleh 6 sampel lampu hemat energi (LHE) 5 watt yang beredar di pasaran. Data individual harmonic distortion (IHD) diukur sampai orde ke-39 untuk setiap LHE, sesuai standar International Electrotechnical Commission (IEC) 61000. Hasil pengujian menunjukkan bahwa ITHD berkisar 69,3-81,72%, power factor (PF) 0,54-0,62, dan IHD tertinggi pada orde ke-3 dan diikuti orde ke-5. Menurut standar Institute of Electrical and Electronics Engineers (IEEE) 519-1992 ITHD < 20%, standar Perusahaan Listrik Negara (PLN) PF ≥ 0,85 dan standard IEC 61000, dapat disimpulkan bahwa 6 sampel LHE tersebut tidak ada yang memenuhi standar performance yang disyaratkan. Kata kunci: lampu hemat energi, harmonisa, dan power factor.
ABSTRACT The level of harmonics generated by the six samples of common market energy-saving lamps (ESL) of 5 watts has been measured up to the 39th order for each ESL, according to IEC 61000. From the test results of the six samples show ITHD ranged from 69.3 to 81.72%, and power factor (PF) 0.54 0.62, with the highest harmonics on the order of the 3rd and 5th. According to the IEEE Standard 519-1992 ITHD has to be less than 20%, PLN standard i.e. PF has to be greater than or equal to 0.85, and the IEC61000. It can be concluded that the six samples of ESL have not met the required performance standards. Keywords: energy saving lamp, harmonics, power factor.
Diterima redaksi : 24 Oktober 2012, dinyatakan layak muat : 14 Desember 2012
105
Ketenagalistrikan Dan Energi Terbarukan Ketenagalistrikan Dan Energi Terbarukan Vol. 11 No. 2 Desember 2012 : 105 - 114 Vol. 11 No. 2 Desember 2012 : 105 - 114
dioda penyearah yang berfungsi mengubah arus
PENDAHULUAN Semakin menipisnya cadangan bahan
listrik bolak balik (AC) menjadi arus listrik
bakar fosil dan meningkatnya kebutuhan bahan
searah (DC). Komputer dekstop, printer, AC,
bakar fosil untuk elektrifikasi mengharuskan
TV dan lampu swabalast (lampu hemat energi)
adanya penghematan. Salah satu upaya untuk
adalah contoh-contoh peralatan listrik yang
penghematan adalah menggunakan alat-alat
banyak dipakai masyarakat dan merupakan
elektronik berlabel hemat energi. Tetapi, disisi
sumber dari kasus harmonisa.4
lain, penggunaan alat-alat berlabel hemat energi mengakibatkan timbulnya gangguan atau distorsi oleh karena beban bersifat nonlinear. Beban non-linear adalah beban listrik yang
menghasilkan
keluaran
gelombang
tegangan dan arus berbeda dengan gelombang masukannya (gelombang sinusoidal) 1 karena di dalamnya
mengandung
komponen
yang
merespon gelombang masukan secara tidak linear
di
Komponen
dalam
gelombang
tersebut
keluarannya.
misalnya
Gambar 1. Gelombang sinusoidal
induktor,
arus/tegangan yang terdistorsi.5
kapasitor, dan perangkat elektronika zat padat seperti dioda, bridge, transistor, dan thyristor, disebabkan oleh switching2 yang menghasilkan arus diskontinu yang kemudian menjadikan gelombang sinusoidal terdistorsi. Harmonisa merupakan gangguan yang disebabkan oleh beban non-linear, dimana terjadi distorsi pada gelombang tegangan dan arus, dan terjadi pembentukan gelombanggelombang dengan frekuensi kelipatan bulat dari
frekuensi
fundamental.3
Fenomena
harmonisa digambarkan seperti tertera di Gambar 1. Harmonisa semakin banyak terjadi saat ini dengan adanya peralatan-peralatan listrik yang berlabel hemat energi/listrik. Peralatan-peralatan
tersebut
hanya
membutuhkan arus yang sangat kecil untuk operasinya, dan didalamnya terdapat komponen
Harmonisa dapat memberikan dampak yang negatif pada sistem kelistrikan skala kecil/rumah tangga sampai sistem distribusi tenaga listrik. Berikut beberapa dampak negatif dari adanya harmonisa, antara lain, panas berlebih pada motor, trafo, kapasitor dan kawat netral sebagai akibat timbulnya harmonisa ketiga yang dibangkitkan peralatan listrik satu fasa; dapat menimbulkan tambahan torsi pada kWh
meter
menggunakan sehingga
jenis
elektromekanis
piringan
yang
induksi
berputar,
dimungkinkan adanya
kesalahan
ukur;5 interferensi
frekuensi
pada
sistem
telekomunikasi karena kabel untuk keperluan komunikasi biasanya ditempatkan berdekatan dengan kawat netral; pemutus beban dapat
Diterima 106 redaksi : 24 Oktober 2012, dinyatakan layak muat : 14 Desember 2012
Pengujian HarmonisaDan PadaEnergi LampuTerbarukan Hemat Energi (LHE) Menurut Standar IEC 61000, IEEE 512-1992 Dan Power Factor Ketenagalistrikan (Studi Kasus Untuk LHE 5 Watt) Vol. 11 No. 2 Desember 2012 : 105PLN - 114
bekerja tidak normal, hal ini terjadi jika
mengukur daya output dan power factor dari
pemutus beban tidak dapat mendeteksi arus rms
LHE. Tanpa beban atau dengan beban resistif,
sebenarnya (true-rms current).
5,6
stabilizer menghasilkan bentuk tegangan sinus
Seiring berjalannya waktu, isu harmonisa
murni dan power factor = 1, tetapi bila
tidak selalu hanya berdampak negatif terhadap
dipasang beban non linear seperti LHE,
peralatan listrik saja, tetapi berdampak lebih
tegangan yang keluar berupa sinus terdistorsi
luas, yaitu terhadap kualitas daya dan power
dan power factor kurang dari 1. Power quality
factor (PF). Kualitas daya yang buruk dapat
analizer
merugikan PLN maupun konsumen pengguna listrik.7
pada
menu
fungsi
pengukuran
harmonik
digunakan
untuk
mengukur
harmonisa
yang
ditimbulkan
oleh
LHE.
Tujuan penelitian ini adalah untuk
Menurut manual, Fluke 43B yang digunakan
memperoleh data-data Individual Harmonic
dalam penelitian ini dapat digunakan untuk
Distortion (IHD), total harmonisa arus (ITHD),
mengukur harmonisa dari orde 1 sampai orde
dan power factor (PF) dari 6 LHE daya 5 watt
51. Penggunaan stabilizer yang baik akan
yang beredar di pasaran, dan membandingkan
mengisolasi
hasil pengujian dengan standar-standar: IEC
gangguan/cacat jaringan, menjamin bahwa
61000, IEEE 512-1992 dan power factor PLN,
suplai tegangan untuk pengukuran stabil dan
untuk mengetahui apakah 6 LHE yang beredar
berupa
di pasaran tersebut memenuhi standar ataukah
meyakinkan bahwa harmonisa yang diukur
tidak. Kemudian, dilakukan analisis faktor-
murni disebabkan oleh beban LHE yang
faktor penyebabnya dari perbedaan desain
dipasang.
sinus
sistem
murni
pengukuran
tanpa
dari
distorsi,
dan
balast yang digunakan.
METODOLOGI PENELITIAN Metodologi
yang
digunakan
dalam
penelitian ini adalah pengujian di laboratorium dengan menggunakan peralatan ukur yang dibutuhkan. Diagram metodologi pengujian LHE dapat dilihat pada gambar 2. Peralatan uji yang digunakan adalah sebuah stabilizer sumber tegangan AC yaitu
Gambar 2. Single line diagram pengujian
AC power source merk INSTEK APS-9100 dan
LHE.5
sebuah power quality analyzer merk Fluke 43B, serta
saklar-saklar.
Stabilizer
berfungsi
Metode/cara mengacu
kepada
pengukuran narasi
seperti
tentang
ini
distorsi
menyetabilkan tegangan dan frekuensi input
tegangan dan arus (voltage versus current
daya listrik PLN pada nilai 220 V/50 Hz, dan
distortion)5 yang menurut rangkuman penulis
Diterima redaksi : 24 Oktober 2012, dinyatakan layak muat : 14 Desember 2012
107
Ketenagalistrikan Dan Energi Terbarukan Ketenagalistrikan Dan Energi Terbarukan Vol. 11 No. 2 Desember 2012 : 105 - 114 Vol. 11 No. 2 Desember 2012 : 105 - 114
bahwa meskipun bus sumber tegangan benarTabel 1. Standar IEC 61000-3-2 Kelas C.8
benar sinusoid murni, beban nonlinier akan menarik arus terdistorsi harmonik, dan arus terdistorsi yang melewati impedansi saluran penyampai tegangan
daya
ini
terdistorsi
akan harmonik
menghasilkan dan
jatuh
tegangan pada bus beban, yang nilainya tergantung pada impedansi dan arus saluran. Dalam
IEEE
Standard
519-1992,
Recommended Practices and Requirements for Harmonic Control in Electrical Power Systems juga dinyatakan bahwa: (1). Kontrol atas
Besar total gangguan dari harmonisa arus
jumlah injeksi arus harmonisa ke dalam sistem
pada suatu sistem tenaga listrik dinyatakan
terjadi pada aplikasi pengguna akhir8, dan (2).
dengan ITHD, yang dapat dihitung dengan rumus
Dengan asumsi injeksi arus harmonik berada
sebagai berikut:
dalam batas yang wajar, kontrol atas distorsi tegangan
dilaksanakan
oleh
entitas
𝐼𝑇𝐻𝐷 =
yang
memiliki kendali atas impedansi sistem, yang 8
∞ 2 ℎ =2 𝐼ℎ
(1)
𝐼1
Keterangan:
sering yaitu perusahaan pembangkitan . Dalam
Ih = arus harmonisa pada orde ke-h
penelitian ini aplikasi pengguna akhir yaitu
I1 = arus fundamental
LHE yang menghasilkan harmonisa arus yang
Dengan rumus yang sama, gangguan
akan diukur, sementara distorsi tegangan pada
harmonisa total untuk tegangan juga dapat
jaringan selama pengukuran diyakini masih ada
dihitung yaitu mengganti komponen I dengan
akibat dari sumber lain sehingga sistem harus
V.
diisolasi dengan menggunakan stabilizer yang
Harmonisa dapat diketahui dari nilai PF
baik. Konsultasi penulis kepada Narasumber
dan DPF (displacement power factor) atau Cos
membenarkan cara pengukuran harmonisa LHE
,
tersebut.
9
dimana
jika
nilai
PF
lebih
kecil
dibandingkan dengan DPF (PF < DPF), maka
Pengujian IHD dilakukan dari orde ke-2
terjadi gangguan harmonisa. PF menunjukkan
sampai orde ke-39, sesuai dengan standar
ukuran dari kemampuan daya rangkaian,
dalam IEC 61000, sesuai tertera pada Tabel 1.
dengan
mencakup
seluruh
komponen
harmonisa dan dirumuskan sebagai berikut :
𝑃𝐹 =
𝑃 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑒𝑚𝑢𝑎 𝑓𝑟𝑒𝑘𝑢𝑒𝑛𝑠𝑖 𝑉𝑟𝑚𝑠 .𝐼𝑟𝑚𝑠
108 redaksi : 24 Oktober 2012, dinyatakan layak muat : 14 Desember 2012 Diterima
(2)
Ketenagalistrikan Dan Energi Terbarukan Pengujian Harmonisa Pada Lampu Hemat Energi (LHE) Menurut Standar IEC 61000, IEEE 512-1992 Dan Power Factor Vol. 11 No. 2 Desember 2012 : 105 -PLN 114(Studi Kasus Untuk LHE 5 Watt)
Cos θ (Displacement Power Factor / DPF) merupakan perbandingan daya aktif (kW)
Laboratorium
Uji
Lampu
Swabalast
P3TKEBTKE.
terhadap daya nyata (kVA) pada frekuensi fundamental. Adapun DPF dapat dirumuskan
Tabel 2. Batasan distorsi arus untuk sistem
sebagai berikut :
distribusi umum (120 V sampai 69000 V)
𝐷𝑃𝐹 =
𝑃 𝑓𝑢𝑛𝑑𝑎𝑚𝑒𝑛𝑡𝑎𝑙
menurut Standard IEEE 519-1992 (Tabel
(3)
𝑉1 .𝐼1
10.3)8, 10
Penelitian ini mengacu pada 3 standar yang mengatur harmonisa (ITHD dan IHD) dan power factor (PF), yaitu {1} IEC 61000-3-2 (Electromagnetic compatibility (EMC) – Part 3-2:
Limits–Limits
for
harmonic
current
emissions (equipment input current ≤16 A per phase) : mengatur total harmonisa arus (ITHD) peralatan kelac C (fluorescent light); {2} Seperti tertera pada Tabel 2, IEEE 519-1992 (IEEE Recommended Practices Requirements
HASIL DAN PEMBAHASAN
for Harmonic Control in Electrical Power Systems) : Mengatur besaran Total Harmonic Distortion
(THD)
ketenagalistrikan,
pada
khususnya
sistem
untuk sistem
distribusi umum (120 V sampai 69000 V); dan {3} Standard PLN mengenai power factor (PF ≥ 0,85).
Pengujian
Harmonisa
LHE
Menurut
Standar IEC 61000-3-2 Kelas C
Hasil pengukuran IHD 6 sampel LHE dibandingkan dengan standard IEC 61000-3-2 kelas C ditunjukkan pada gambar 3.
Nilai IHD hanya diambil pada orde ganjil, hal ini karena tidak ada komponen DC dalam proses pembebanan LHE. Pengujian dilakukan dengan menyalakan satu persatu LHE kemudian hasilnya dapat dilihat di display power quality analyzer, seperti data IHD, ITHD, VTHD , Irms, dan power factor (PF). Untuk data IHD dilakukan pengujian sampai orde ke-39 tiap-tiap LHE, sesuai standard IEC 61000-3-2. Penelitian ini dilakukan selama 2 bulan pada bulan
Oktober-Nopember
2011
di
Diterima redaksi : 24 Oktober 2012, dinyatakan layak muat : 14 Desember 2012
109
Ketenagalistrikan Dan Energi Terbarukan Ketenagalistrikan Dan Energi Terbarukan Vol. 11 No. 2 Desember 2012 : 105 - 114 Vol. 11 No. 2 Desember 2012 : 105 - 114
35
I (mA) sampel A
switching frekuensi tinggi, serta tidak ada filter harmonik. LHE dirancang untuk menggunakan arus
I (mA) sampel B
30
listrik kecil secara hemat dan efisien dan I (mA) sampel C
25
bekerja pada daerah frekuensi tinggi (>20kHz) untuk penyalaan tabung lampu LHE melalui
I (mA) sampel D
15
I (mA) sampel E
IHD (mA)
20
pengatur berupa balast elektronik. Efikasi LHE 50 – 70 lm/W sedangkan efikasi lampu pijar 10 – 17 lm/W, atau efisiensi 9 – 11% untuk LHE dan 1,9 – 2,6% untuk lampu pijar dibandingkan
I (mA) sampel F
10
Standard IEC 61000
5
terhadap 100% efisiensi lampu menurut teori 680 lm/W.11 Dengan daerah kerja frekuensi tinggi LHE tidak terjadi flicker dan cepat menyala. Di sisi lain balast elektronik dapat
0 2 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31 33 35 37 39
menyebabkan gangguan harmonisa. Balast
Orde
elektronik umumnya berisi dioda penyearah, Gambar 3. Perbandingan nilai IHD 6 sampel
kapasitor perata, dan biasanya dua transistor
LHE dengan standard IEC 61000-3-2 kelas C.
switching.11 Cara kerjanya yaitu: arus AC awalnya di-DC-kan oleh dioda penyearah,
Seperti terlihat pada Gambar 3, semua
kemudian dikonversi oleh transistor yang
sampel yang diuji mempunyai nilai IHD yang
terhubung sebagai rangkaian resonansi inverter
melebihi standar IEC 61000-3-2 kelas C dan
DC ke AC menjadi AC frekuensi tinggi, dan
mempunyai IHD terbesar pada orde-3. IHD
kemudian diterapkan untuk menyalakan tabung
orde-5 seluruh sampel juga masih jauh di atas
LHE.11 Harmonisa pada LHE disebabkan
standar IEC 61000 tersebut. Pola IHD seluruh
utamanya oleh penggunaan dioda penyearah
lampu sama, orde-3 terbesar; orde-5 masih
dan transistor switching (bagian inverter)
besar jauh di atas standar (sekitar 5 – 9
tersebut
kalinya);
diskontinu
orde-7,
orde-9,
orde-11,
dan
yang
menghasilkan
yang
respon
kemudian
arus
menjadikan
seterusnya semakin kecil tetapi masih di atas
gelombang sinusoidal terdistorsi harmonik. 2
(sekitar 5 – 7 kali) nilai standar IEC 61000.
Tiga
Artinya semua sampel LHE yang diuji tidak
menyebabkan
memenuhi standar IEC 61000. Pola grafik IHD
transistor, dan thyristor.12
yang sama karena pola rangkaian balast elektronik
yang
sama,
yaitu
ada
komponen
semikonduktor
harmonisa,
yaitu:
yang dioda,
Pada Gambar 3 dapat di lihat bahwa nilai
dioda
IHD pada mayoritas orde untuk sampel F
penyearah, kapasitor perata, dan rangkaian
mempunyai nilai yang terbaik daripada lima
Diterima redaksi : 24 Oktober 2012, dinyatakan layak muat : 14 Desember 2012 110
Pengujian Harmonisa Pada Lampu Hemat Energi (LHE) Menurut Standar IEC 61000, IEEE 512-1992 Dan Power Factor Ketenagalistrikan Dan Energi Terbarukan Vol. 11 No. 2 Desember 2012 : 105 -PLN 114(Studi Kasus Untuk LHE 5 Watt)
sampel lainnya. Dari pengamatan sampel, ITHD
untuk sampel 1 sampai 6 berkisar antara 38 mA
sampel F mempunyai nilai yang relatif terbaik
sampai 40 mA sehingga ISC/IL > 1000, maka
dibandingkan sampel lain karena di dalam
standar yang berlaku ITHD ≤ 20%.
balast
elektroniknya
digunakan
90
semikonduktor dengan kualitas lebih bagus dan
80
dilengkapi dengan komponen induktor dan
70
kapasitor yang berfungsi sebagai filter, seperti yang terlihat pada Gambar 4, meskipun dari
60 ITHD (%)
rangkaian
50 40
gambar 3 sampel ini juga masih belum
30
memenuhi standar IEC 61000.
20 10 0 A
B
C
D
E
F
Sampel
Gambar 5. Perbandingan nilai ITHD (putih) dengan standar IEEE 512-1992 (merah) Gambar 4. Balast elektronik dari salah satu sampel LHE
Dari Gambar 5 dapat diketahui bahwa nilai ITHD dari ke-6 sampel tidak ada yang memenuhi standar IEEE 512-1992. Sesuai
Pengujian
Harmonisa
LHE
Menurut
Standar IEEE 512-1992
rumus (1), dapat dilihat bahwa nilai ITHD berbanding lurus dengan nilai IHD, sehingga
Hasil pengukuran total harmonic
sampel F, yang mempunyai nilai IHD pada
distortion arus listrik (ITHD) 6 sampel LHE
mayoritas orde lebih rendah daripada IHD
dibandingkan dengan standard IEEE 512-1992
sampel lainnya, mempunyai nilai ITHD yang
tabel 10.3 (ITHD ≤ 20%, lihat tabel 2 di atas)
lebih baik diantara 5 sampel lainnya.
ditunjukkan pada gambar 5. Diambil nilai standar ITHD ≤ 20% karena dari hasil pengukuran IL dan perhitungan ISC/IL
Pengujian Harmonisa LHE Sebagai Efek Jumlah LHE Terpasang
untuk semua LHE yang diuji memasukkannya
Dalam pengujian ini, juga dibandingkan
ke dalam kategori ISC/IL > 1000, dan ITHD ≤
pengaruh jumlah lampu dengan nilai ITHD.
20% merupakan nilai batas ITHD terbesar yang
Seperti terlihat pada Gambar 6, jumlah lampu
diizinkan. Menurut tabel arus hubung singkat
mempengaruhi nilai ITHD, dalam arti dengan
dari buku Panduan Aplikasi Teknis Schneider
bertambahnya jumlah lampu, maka nilai ITHD
diperoleh nilai arus hubung singkat (ISC) dari
juga semakin tinggi, namun karena jumlah
alat plan rumah tinggal sebesar 1,1 kA
13
. IL
LHE tiap sampel yang terbatas sehingga data
Diterima redaksi : 24 Oktober 2012, dinyatakan layak muat : 14 Desember 2012
111
Ketenagalistrikan Dan Energi Terbarukan Ketenagalistrikan Dan Energi Terbarukan Vol. 11 No. 2 Desember 2012 : 105 - 114 Vol. 11 No. 2 Desember 2012 : 105 - 114
yang tersedia hanya dari 1 sampel (merk),
hemat energi lampu swabalast yang salah satu
maka tidak dapat dipastikan hubungan antara
ketentuannya bahwa harmonik tegangan suplai
keduanya linear. Perlu pengujian yang lebih
tidak lebih dari 5%, tidak menyebutkan
banyak
ketentuan
untuk
mendapatkan
gambaran
harmonik
arus.
Sebaiknya
hubungan yang lebih pasti antara jumlah LHE
persyaratan harmonik arus ITHD ataupun IHD
yang dipasang dan IHD yang ditimbulkan.
khususnya orde 3 pada LHE juga harus
Yang pasti adalah semakin banyak jumlah LHE
disebutkan karena fenomena harmonik arus
yang dipasang maka semakin tinggi ITHD.
dapat terakumulasi dan menjalar ke jaringan yang berakibat pada harmonik tegangan dan
84
I THD
turunnya power factor (PF) di sisi beban, serta
83
efek runutan lainnya seperti disebutkan di
I THD (%)
82
pendahuluan.
81 80
Pengujian Power Factor LHE
79
Pengujian power factor (PF) dilakukan
78
pada frekuensi fundamental (50 Hz). Gambar 7
77
menunjukkan nilai PF 6 sampel LHE yang di
76
1
2
3
4
5
10
Jumlah Lampu
uji yaitu sekitar 0,6 , artinya masih jauh dari standard PLN (PF ≥ 0,85). 0,90
Gambar 6. Perbandingan nilai ITHD dengan
0,80
jumlah lampu (sampel F)
0,70
Standar ANSI yang berlaku di Amerika menyaratkan nilai ITHD harus kurang dari 32%.
PF
0,60 0,50 0,40
Kebanyakan balast elektronik yang beredar di
0,30
pasar Amerika mempunyai ITHD < 20%. Balast
0,20
dengan ITHD sebesar 5% juga sudah ada, tetapi
0,10
biasanya lebih mahal daripada balast lainnya
0,00
dan mempunyai arus awal (inrush current)
A
B
C
D
E
F
Sampel
yang lebih tinggi.14 Di Indonesia standar yang berlaku untuk LHE yaitu SNI 04.6504.2001 (Obligatory) tentang persyaratan safety, dan
Gambar 7. Nilai-nilai PF untuk masing-masing
SNI - IEC 60969.2009 tentang persyaratan
merk (arsiran), vs PF PLN (putih).
kinerja (performance), serta Peraturan Menteri
Power factor rendah pada LHE diakibatkan
ESDM No. 6 Tahun 2011 tentang kriteria tanda
oleh adanya gangguan harmonisa sebagaimana
Diterima 112 redaksi : 24 Oktober 2012, dinyatakan layak muat : 14 Desember 2012
Pengujian Harmonisa Pada Lampu Hemat Energi (LHE) Menurut Standar IEC 61000, IEEE 512-1992 Dan Power Factor Ketenagalistrikan Dan Energi Terbarukan Vol. 11 No. 2 Desember 2012 : 105 -PLN 114(Studi Kasus Untuk LHE 5 Watt)
telah diukur (gambar 3 dan gambar 5), dan
ng/specifier/downloads/Total_Harmonic_
sesuai dengan rumus (2) dan (3) di atas adanya
Distortion.pdf [diakses 23 okt 2012].
harmonisa akan memperkecil power factor.
[3]. Sankaran, C. 2002. Power Quality. Florida : CRC Press LLC. [4]. Marsudi, Djiteng, Ir. 2002.
KESIMPULAN Dari hasil pengujian lampu hemat energi yang
telah
dilakukan,
ditemukan
bahwa
Pengaruh
Harmonisa Dalam Pasokan Tenaga Listrik. Prosiding
Seminar
Kiat
Menghadapi
keenam merk lampu yang beredar di pasaran
Krisis Energi Listrik. Universitas Trisakti.
belum ada satupun yang memenuhi standar
Jakarta.
baik standar IEC 61000, IEEE 519-1992,
[5]. Roger C.Dugan, Mark F.McGranaghan, Surya Santoso, dan H.Wayne Beaty. 2003.
maupun standar PLN. Oleh karena itu agar kualitas daya pada sisi pengguna dapat terjaga dengan baik, perlu ditetapkan sebuah standar dan labelisasi yang
Electrical Power Systems Quality, 2nd Edition. New York : McGraw Hill. [6]. Tribuana,
Wanhar,
2005,
Pengaruh
lebih ketat, dengan memasukkan ketentuan
Harmonik pada Transformator Distribusi,
harmonisa arus ITHD yang belum dipersyaratkan
(http://www.elektroindonesia.com/elektro/
hingga saat ini, untuk pasar LHE yang dijual di
ener25.html)
Indonesia.
2012].
[diakses
30
September
[7]. Bien, L., E. dan Sudarto. 2004. Pengujian Harmonisa
UCAPAN TERIMA KASIH
dan
Upaya
Pengurangan
kasih
Gangguan Harmonisa pada Lampu Hemat
kepada Kepala P3TKEBTKE dan Jajaran
Energi. Dalam: JETri, Volume 4, Nomor
Manajemen atas
1, Agustus 2004, Halaman 53-64, ISSN
Penulis
mengucapkan
terima
persetujuan DIPA 2011
sehingga penelitian ini dapat terlaksana. Tidak lupa kepada rekan-rekan KTL dan Pak Dede Rusli
atas
kerjasama
baiknya
selama
1412-0372 [8]. Duffey, C. K, 1989. Update of Harmonic Standard IEEE-51. IEEE Transaction on Industry
pelaksanaan kegiatan.
Application,
Vol.25.
No.6,
November 1989. [9]. Konsultasi pribadi dengan Bapak Eka
DAFTAR PUSTAKA [1]. Arrilaga, Jos. and Neville R. Watson.
Firmansyah, Ph.D., dosen Jurusan Teknik
2003. Power System Harmonics. New
Elektro Universitas Gajah Mada, tanggal
York : John Wiley & Sons.
10 Oktober 2011 di Jakarta.
[2]. Jerry Cassel, LC; Senior Specification Engineer,
Total
Harmonic
Distortion
[10]. IEEE Std 519-1992 (Revision of IEEE Std
519-1981),
IEEE
Recommended
(THD): A Lesson for Lighting Harmony.
Practices and Requirements for Harmonic
(http://www.geappliances.com/email/lighti
Control in Electrical Power Systems,
Diterima redaksi : 24 Oktober 2012, dinyatakan layak muat : 14 Desember 2012
113
Ketenagalistrikan Dan Energi Terbarukan Ketenagalistrikan Dan Energi Terbarukan Vol. 11 No. 2 Desember 2012 : 105 - 114 Vol. 11 No. 2 Desember 2012 : 105 - 114
Published by Institute of Electrical and Electronics Engineers, Inc., New York, April 12, 1993 [11]. http://en.wikipedia.org/wiki/Compact_fl uorescent_lamp [23 Okt 2012] [12]. DR. H. Tumbelaka Hanny, Introduction to Harmonic, ABB, Surabaya. [13]. Kadang, Jon Marjuni. 2006. Studi Efek Harmonisa Akibat Penggunaan Lampu Hemat Energi (LHE) di Rumah Tinggal Atau Rumah Toko (Ruko). Tugas Akhir S1 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Kristen Petra, Surabaya. [14]. National Lighting Product Information Program, Guide to Specifying HighFrequency Electronic Ballasts, November 1996. [15]. APS
Series,
AC
Power
Source
Specifications, http://www.metrictest.com/catalog/brands/ instek/pdfs/APS-SERIES.pdf [diakses 6 Agustus 2011]. [16]. Fluke Corporation, Fluke 43B Power Quality Analizer Users Manual, April 2001.
Diterima 114 redaksi : 24 Oktober 2012, dinyatakan layak muat : 14 Desember 2012
Ketenagalistrikan Dan Energi Terbarukan Vol. 11 No. 2 Desember 2012 : 105 - 114
11