Hasil Wawancara LSM AMAN TORAYA
Hari, Tanggal Pelaksanaan
: 23 Oktober 2013
Waktu
: 10.00 WIB – selesai
Tempat
: Rumah AMAN, Jalan Tebet Timur Dalam Raya No.11A Tebet, Jak-Sel
Narasumber
: Romba Marannu S. Sombolinggi (Ketua AMAN TORAYA)
Tujuan Wawancara TORAYA
: Untuk mendapatkan info mengenai AMAN
Hasil Wawancara 1. Selamat siang Ibu Romba’, bisa dijelaskan nggak LSM AMAN TORAYA itu seperti apa sih? Jawaban : Jadi LSM AMAN TORAYA adalah sebuah organisasi kemasyarakatan independen yang berfokus pada masyarakat adat Toraya. LSM AMAN TORAYA sendiri merupakan bagian dari LSM AMAN yang memperjuangkan hak hak masyarakat adat di Indonesia dan berpusat di jakarta. AMAN itu sendiri singkatan dari Aliansi Masyarakat Adat Nusantara. 2. Kegiatan utama yang LSM AMAN TORAYA lakukan ngapain aja sih Bu? Jawaban : Jadi LSM AMAN TORAYA itu kegiatan utamanya pemberdayaan Masyarakat Adat. Ini diwujudkan dalam bentuk seminar dan pelatihan. Khusus di Toraja, AMAN TORAYA memaksimalkan musyawarah di Wilayah Adat untuk mencoba menyelesaikan masalah yang dihadapi Masyarakat Adat dalam bentuk Kombongan. 3. Kalau boleh tahu Kombongan itu apa sih? Bisa dijelaskan lebih rinci kegiatannya? Jawaban : Kombongan itu kegiatan adat di Toraja. Bentuknya seperti rapat, dimana tujuan utamanya itu membahas masalah-masalah yang dihadapi oleh masyarakat adat dan berusaha mencari solusinya. Kombongan itu dilaksanakan minimal 1 kali setiap tahun. Di Toraja Sendiri ada 32 Wilayah Adat, jadi AMAN TORAYA harus mengkoordinasi minimal 32 Kombongan (Rapat) dalam setahun. Pesertanya selain dari pengurus AMAN TORAYA, ada pengurus wilayah yaitu para tetua, dan masyarakat di wilayah tersebut. 4. Kalau yang seminar dan pelatihan? Jawaban : Untuk seminar dan pelatihan, di AMAN TORAYA ada 2 jenis. Pertama merupakan program yang berasal dari AMAN TORAYA sendiri, sedangkan yang satunya lagi berasal dari sponsor atau organisasi lain. Biasanya
mereka mengajukan ke AMAN TORAYA proposal pelaksanaan kegiatan beserta anggaran, AMAN TORAYA kemudian mempelajarinya dan jika mereka menyanggupinya maka kegiatan tersebut akan dilaksanakan. Untuk yang dari AMAN TORAYA sendiri setelah menemukan permasalahan di masyarakat, maka akan disusun kegiatan dalam bentuk seminar/pelatihan. 5. Kendala apa aja sih yang dihadapi oleh AMAN TORAYA selama ini? Jawaban : Ada beberapa kendala yang dihadapi LSM AMAN TORAYA, antara lain proses yang masih dilakukan secara manual. Karena masih manual, proses pendaftaran anggota baru juga masih belum efisien. Selain itu, belum ada media untuk menyampaikan hasil-hasil yang dicapai LSM AMAN TORAYA kepada masyarakat luas. Hal ini juga berpengaruh ke komunikasi dengan member, dimana untuk memberitahukan jadwal kegiatan harus dilakukan melalui telpon dan SMS. Kami merasa metode komunikasi ini masih kurang efektif, karena selain memakan biaya lebih, keterbatasan teknologi( ada wilyah yang sinyal handphone susah) juga menyulitkan untuk menjangkau semua member. 6. Ok bu. Dari yang ibu paparkan kami merencanakan untuk membuat aplikasi database berbasis web yang nantinya bisa mengakomodir kebutuhan LSM AMAN TORAYA. Selain itu apa ada tambahan lagi bu? Jawaban : Oh iya, kami juga ingin agar profil setiap Wilayah Adat bisa ditampilkan. Hal ini perlu karena Wilayah Adat di Toraja merupakan Warisan kebudayaan suku Toraja. Di Toraja sendiri sangat banyak generasi sekarang yang tidak tahu hal ini. Diharapkan hal ini bisa menambah wawasan akan kebudayaan Toraja, bukan Cuma untuk masyarak Toraja secara khusus, tapi untuk semua orang.
AMAN TORAYA
(Romba M. S. Sombolinggi) Ketua
Hasil Wawancara LSM AMAN TORAYA
Hari, Tanggal Pelaksanaan
: 17 Januari 2014
Waktu
: 10.00 WIB – selesai
Tempat
: Rumah AMAN, Jalan Tebet Timur Dalam Raya No.11A Tebet, Jak-Sel
Narasumber
: Romba Marannu S. Sombolinggi (Ketua AMAN TORAYA), Andi Palimbong (Calon Admin), Rahel Lewi
Tujuan
: Untuk mendemokan aplikasi
Hasil Wawancara Demo Aplikasi 1. Bagaimana menurut anda aplikasi ini dari segi desain? Jawaban : IBU ROMBA’ : Untuk masalah login itu kurang informatif, saya gak tahu bagaimana cara login karena gak ada tulisannya. Dan kalau bisa penambahan content-content di halaman home. RAHEL : Tampilan detailprofil dibuat lebih menarik lagi. ANDI : Sudah bagus, tapi kedepannya kalau bisa dibuat lebih menarik. Terutama pemilihan warna 2. Dari segi penggunaannya, bagaimana tanggapan anda? Jawaban : IBU ROMBA’ : Cukup mudah, detailrapat dan detailseminar ditampilkan cukup baik. Ini tidak ada forget passwordnya ya? RAHEL : mudah, tapi jika ada kegiatan baru apa harus buka website? Apa tidak bisa notifikasi melalui SMS atau paling tidak email? ANDI : bagus, soalnya kalau kita salah isi ada pencegahannya. Juga kalau bisa nama yang sedang login ditampilkan. Satu lagi, bisa gak ini diintegrasikan sama website milik LSM induk? 3. Salah satu fitur yang tersedia di aplikasi ini adalah pendaftaran anggota. Bagaimana menurut anda? Jawaban : IBU ROMBA’ : bagus, jadi seseorang yang ingin mendaftar tidak harus ke kantor AMAN TORAYA. RAHEL : bagus, tapi jika kita punya 2 nomor telpon gimana? Ini dibatasi hanya 1 ya?
ANDI : pendaftaran anggotanya memiliki validasi data sehingga kecil kemungkinan kesalahan format paad data yang diinput. Juga tidak adanya email karena perusahaan memang tidak mengharuskan mengisi email 4. Selain pendaftaran anggota, juga ada rapat dan seminar. Bisa berikan pendapat anda? Jawaban : IBU ROMBA’ : Bagus, detail mengenai jadwal rapat terbaru bisa ditambilkan dengan baik. Adanya gambar-gambar juga membuat rapat dan seminar lebih menarik. Kita juga bisa membayangkan bagaimana situasinya pada saat acara berlangsung. RAHEL : adanya fitur searching yang memudahkan pencarian jadwal rapat dan seminar sangat membantu. ANDI : Sangat bagus, soalnya kita bisa tahu siapa saja peserta seminar. Juga hanya yang login yang bisa mengakses detail kegiatan, baik seminar maupun rapat. 5. Sesuai dengan permintaan AMAN TORAYA, kami menampilkan info mengenai profil Wilayah Adat. Apakah ini cukup? Atau ada tambahan? Jawaban : IBU ROMBA’ : bagus, soalnya data-data mengenai profil suatu wilayah ditampilkan dengan baik. Kondisi-kondisi wilayah adat dan pengurus yang bertanggung jawab juga ditampilkan sehingga kita tahu siapa yang bisa dihubungi. RAHEL : Detilnya ditampilkan dengan jelas. Tapi untuk kedepannya kalau bisa infonya diperbanyak. ANDI : Bagus, soalnya kita bisa melihat siapa saja anggota yang berasal dari suatu wilayah adat. 6. Untuk admin, kami menyediakan fitur untuk menambah Rapat dan Seminar. Bagaimana pendapat anda? Jawaban : ANDI : Bagus, kita bisa menginformasikan jadwal baru tanpa harus menghubungi pihak yang terlibat satu-satu. 7. Untuk admin, selain menambahkan rapat dan seminar, juga terdapat fitur untuk membuat laporan. Bagaimana pendapat anda? Jawaban : ANDI : Fitur ini sangat membantu pengurus menginformasikan hasil kegiatan yang telah dilakukan sehingga pihak yang terlibat dan tidak terlibat pun tahu hasilnya.
8. Secara keseluruhan, bagaimana pendapat anda mengenai aplikasi ini? Jawaban : IBU ROMBA’ : Aplikasi ini sangat baik karena bisa memenuhi kebutuhan sistem LSM AMAN TORAYA untuk saat ini. Tapi kalau bisa aplikasi ini bisa mengikti perkembangan LSM AMAN TORAYA dan perkembangan teknologi kedepannya.
AMAN TORAYA
(Romba M. S. Sombolinggi) Ketua
KOMBONGAN(RAPAT) MASYARAKAT ADAT MADANDAN
Tempat Pelaksanaan
: BALE’
Tanggal
: 21 Mei 2013
Jumlah peserta
:
MADANDAN adalah satu wilayah adat yang pada awalnya terdiri 6 kampung yaitu : a. Bua’ Madandan b. Bua’ Poton c. Bua’ Dulang d. Bua’ Tonglo e. Bua’ Marante f. Bua’ Langda Pada saat ini Madandan terdiri dari 5 Lembang dari 5 Lembang yang berada di 2 kecamatan dan dua kabupaten Kabupaten Toraja Utara Kecamatan Sopai : 1. Lembang Marante 2. Lembang Langda 3. Lembang Tombang Langda Kabupaten Tana Toraja Kecamatan Rantetayo : 4. 5.
Lembang Madandan Lembang Tonglo
Saat ini Madandan didiami oleh sekitar 2.889 jiwa berada pada ketinggian berkisar pada 700 - 860 mdpl , memiliki cuaca yang sedang - dingin. Jarak tempuh dari ibu kota kabupaten sekitar 30 menit dengan kondisi jalan yang rusak , Jalan yang menghubungkan antara lembang di wilayah adat Madandan adalah aspal yang sudah rusak , rabat beton dan jalan berbatu
Hasil bumi yang menjadi unggulan adalah kopi dan Tanaman Cacao. Padi dan tanaman Palawija lainnya . Masyarakat adat Madandan adalah peyuplai pasar sayur-sayuran untuk pasar lokas dan pasar Rantepao. Etos kerja Dalam hal kasiturusan Masyarakat adat Madandan masih memegang teguhnya. Baik pada acara rambu solo’ rambu tuka’ dan lain-lain , pekerjaan akan diselesaikan dalam waktu yang sangat singkat Seluruh lapisan generasi : orang tua, anak muda atau lakai-laki dan perempuan akan berperan secara maksimal
Wilayah adat Madandan berbatasan dengan : - Utara : Wilayah Adat Piongan dan Kesu’ - Timur : Wilayah Adat Kesu’ dan Makale - Selatan : Wilayah Adat Makale dan Tapparan - Barat : Wilayah Adat Tapparan dan Piongan Batas antara Wilayah adat Madandan di Se’ke’ Bontongan yang sudah terlalu lama dan tidak diselesaikan secara persuasive memberikan dampak buruk pada kedua wilayah yang berbatasan tersebut. Pemerintah harus mengambil inisiatif dengan memfasilitasi pertemuan masyarakat adat di kedua wilayah yang berbatasan tersebut duduk. Masyarakat adat Madandan yang berada pada 2 kecamatan dan 2 kabupaten pada dasarnya memiliki dampak yang kurang baik terhadap pelaksanaan adat dan budaya masyarakat adat tersebut. Hal tersebut juga akan berdampak pada kerenggangan hubungan masyarakatnya
KRISIS
SOLUSI
KRISIS PENDIDIKAN -
-
-
Sekolah gratis menyebabkan banyak kecurigaan dari orang tua jika ada sesuatu yang perlu dibayar oleh murid Guru-guru ada ketakutan untuk menegakkan kedisiplinan kepada anak didiknya karena takut HAM Kedisiplinan guru dan siswa menurun Tanggungjawab Guru, anak didik dan juga orang tua Distribusi guru yang tidak merata Pergeseran etika diantara anak didik dan pendidik Tidak ada tenaga pendidik untuk materi adat dan budaya muatan lokal dalam pendidikan berbasis budaya tidak disiapkan
-
Penjelasan tentang HAM kepada stekeholder pendidikan
-
Peningkatan Tanggungjawab dari Guru dan anak didik
-
Pembuatan kurikulum muatan lokal berbasis Adat dan budaya Toraya
-
Masyarakat adat siap untuk menjadi tenaga pengajar tetapi harus dibuatkan kurikulim dan panduan pengajaran
-
KRISIS DI BIDANG PARIWISATA -
-
Fasilitas dan promosi
objek agar layak dikunjungi -
Wisata tracking
-
Jalur bersepada
-
Home stay
KRISIS DI BIDANG EKONOMI -
-
-
Banyak lahan terbengkalai yang tidak dikelola karena etos kerja masyarakat terutama pemuda yang sudah menurun ( pemuda lebih memilih menjadi tukang ojek dari pada mengeloh lahannya Mental Masyarakat dengan alasan kepraktisan dan ekonomis sangat berpengaruhi masyarakat menghadapi kegiatan dan segala persoalan Kurangnya debit air untuk kebun dan persawahan
-
Usaha untuk Perubahan pola pikir masyarakat
-
Program pemerintah memperhatikan bibit unggul yang sesuai dengan kondisi alam yang juga berbasis lokal
-
Pembuatan pengairan
-
Pembukaan lapangan pekerjaan
KRISIS LINGKUNGAN HIDUP; KRISIS DI BIDANG PERTANIAN DAN PETERNAKAN -
Banyak tanaman terserang hama
Cacao
yang
-
Bibit bibit padi dari Dinas Pertanian yang dibagikan kepada Masyarakat lebih banyak yang gagal
-
Bibit Tanaman keras yang dibagikan kepada masyarakat tidak mendukung pelestarian budaya local
-
Fasilitasi terhadap produk unggulan Toraja untuk pengolahan pasca panen
-
Program pemerintah memperhatikan bibit unggul yang sesuai
-
Pengairan atau irigasi sederhana tidak ada hanya mengandalkan hujan saja
-
Penyuluh pertanian dimana????
-
Lahan-lahan produktif terbengkalai
berkantor
dengan kondisi alam yang juga berbasis lokal -
Kombongan pertanian/Jadwal tanam berdasarkan kearifan lokal
-
Fasilitasi pembuatan dan pemakaian pupuk organik
DI BIDANG POLITIK, -
Syarat calon kepala Lembang yang ketat
-
Rekomendasi tidak melanggar adat dikeluarkan oleh Pemangku adat bukan pemerintah
-
Membangun komitmen politik yang bersih dari tallu batulakilan termasuk perda-perda dan Kombongan tentang hal tersebut
-
Syarat calon pemerintah yang ketat termasuk syarat memperoleh rekomendasi dari masyarakat adat tentang tidak melanggar adat (bukan dari pemerintah)
-
Perolehan suara yang signifikan (50%+1)
-
Tallu batulalikan bekerjasama untuk mengurai masalah agar masyarakat Toraja menemukan kembali jati dirinya sebagai pekerja yang ulet dan tangguh
KRISIS SDM -
-
Mental instan menjadi tukang ojek atau merantau keluar karena tidak ada yang bisa diharapkan di kampung Orang tua dan anak yang berorientasi pada PNS saja
-
Pembukaan lapangan pekerjaan
KRISIS BUDAYA Identitas: - GERAK-GERIK TOMADANDAN DICERMINKAN SANGMADANDAN ; - Sarong billa’ , - Dialeg - Generasi muda tidak berfikir lagi kearah sangmadandanan - KURANG FASILITAS, SARANA UNTUK BERSAMA MEMIKIRKAN APA YANG SEHARUSNYA DILAKUKAN OLEH SANG MADANDADAN - anak-anak berbahasa dan berpakaian sesuai dengan tontonan di televisi - Bahaya kehilangan Bahasa daerah - Peran masing2 tallu batu lalikan; Adat: Ma’dika/ pemangku adat untuk mengawal Yang mana yang akan menjadi tanggung jawab agama, pemerintah dan adat, - Susah memisahkan antara adat dan aluk/kaprentan - Aluk dan adat kadang berbenturan - Ada oknum yang memanfaatkannya untuk kepentingan pribadinya - Mempererat hubungan sangmadandanan - TIDAK SADAR KEKUATAN SOSIAL /EMOSIONAL ; NA’PA2MI TAU JONG LANGDA, LO’ TONGLO - Tatanan adat dikembalikan Dalam hal pelaksanaan khususnya dalam ritual rambu tuka’ dan rambu solo’. Pergeseran nilai betul – betul dirasakan. Susah membendung. - Ritual aluk sebagai adat - Tdk bisa memisahkan kebiasaan lan
-
-
-
-
-
-
-
-
Masyarakat adat Madandan harus mempertahankan identitasnya : tetap mengangkat dan menggunakan ciri khas orang madandan : dialeg, sarong billa’ dll KESEPAKATAN YANG MENAUNGI/MELINDUNGI MASY ADAT MADANDAN KOmbongan untuk memperat hubungan generasi muda sangmadandanan Jangan terpengaruh dengan batas wilayah administrative pemeritahan di dua kabupaten Tallu batu lalikan KITA DIBERI PELUANG UNTUK KEBERSAMAAN ALUK, ADAT DAN PEMERINTAH Pengurus Masyarakat adat Madandan BERPERAN UNTUK MENGKOMUNIKASIKAN EBERSAMAANKEBERSAMAAN INI MENGARAHKAN MASYARAKAT PADA KEBIASAAN-KEBIASAN YANG BERDAMPAK PADA MASY KECILFILTER DENGAN PERANPERAN MASYARAKAT Fungsi dan peran ambe’ dikuatkan DI MADANDAN MEMBERIKAN SOLUSI LAN
-
-
-
-
-
-
-
tondok Tenda bassi ; kasiturusan hilang : dampak-dampak dimasa yang akan datang Adat/budaya ; cara bertanam/ aluk rampanan kapa’/laoan banne(pasa’ dende’ & pasa’ sangala’) Pia malayu bisa natengkai tu laoan banne ( hasil kesepakatan) Tawan Duku’ : Pengembalian pada aturan yang sesungguhnya ; prioritas Pendeta dan Kepala Lembang tp guru belum Persoalan KANO’KORAN Persoalan KASITURUSAN LAN TONDOK ; TURU’ TONDOK BERKAITAN DENGAN SURU’ Penguatan fungsi dan peran lembaga adat agar Kasus2 di masyarakat adat : dibicarakan/diselesaikan di lembaga adat. SANKSI ADAT DIBERLAKUKAN : ISLAM, KRISTEN KASUS PERDATA DIDAMAIKAN OLEH AMBE’ Kombongan sebagai pengambil keputusan dan mempersatukan persepsi tidak dilakukan Pakaian adat yang tidak digunakan pada tempatnya : Dodo busa’ dll Penggunaan simbol yang pada tempat yang semestinya Dana masyarakat adat : retribusi pajak potong hewan
-
-
-
-
SARA’NA TAU, BGMN AMBE’ BERPIKIR UNTUK SUKSESNYA SARA’ Kombongan digiatkan dalam pengambilan keputusan dalam segala hal termasuk keputusan pemerintah dan revitalisasi adat dan budaya : penataan kembali TAWAN DUKU’ : yang menjadi TANGGUNG JAWAB ANAK TONGKONAN Ada kombongan Tallu batu lalikan untuk komitmen dukungan terhadap pelaksanaan adat dan budaya termasuk pelaksanaan hukum adat , tatatanan adat dan lain-lain Adat/budaya ; cara bertanam/ aluk rampanan kapa’/laoan banne(pasa’ dende’ & pasa’ sangala’) Pia malayu bisa natengkai tu laoan banne ( hasil kesepakatan)
-
Fasilitasi terhadap revitalisasi adat, budaya ; kesenian dan atraksiatraksi budaya
-
Fasilitasi terhadap penulisan adat budaya, bahasa, kearifan lokal, dll Termasuk sejarah
-
Pemberlakuan hukum adat pada semua masyarakat adat ; Sanksi
adat diberlakukan : islam, kristen -
Pelaksanaan perkawinan adat dengan tetap melaksanakan pencatatan di buku Kongsi (ma’buku kongsi)
-
Sengketa Perbatasan Se’se’ Bontongan segera diselesaikan
-
Mssyarakat adat harus mendapatkan bagian dari retribusi potong hewan
WILAYAH ADAT Sengketa Perbatasan Se’Ke’ Bontongan
DLL Tidak tersedia dana kombongan untuk melaksanakan kombongan untuk pengambilan keputusan dalam masyarakat adat