REDAKSI (021) 57901023 (021) 70642362
MARKETING Iklan: (021) 70643688 Sirkulasi: 0811887123
JUMAT, 7 JANUARI 2011
R E F E R E N S I B I S N I S T E R P E R C AYA
TAHUN XXVI No. 8602 TERBIT 28 Halaman
www.bisnis.com
INDEKS SAHAM
JBA-25
IHSG 3,736.26 ▼47.45 (1.25%) BISNIS-27 322.93 ▼ 6.42 (1.95%) Hang Seng 23,786.30 ▲ 28.50 (0.12%) KLSE 1,568.37 ▲ 2.20 (0.14%)
*) Posisi 5 Januari 2011
Nikkei 10,529.76 ▲ 148.96 (1.44%) STI 3,279.70 ▲ 25.45 (0.78%) DJIA*) 11,722.89 ▲ 31.71 (0.27%) FTSE*) 6,043.86 ▲ 29.99 (0.50%)
32.655,51 3.736,26
3.703,51 LQ45
BISNIS-27 666,08
661,38
322,93
322,29 30/12
3/1
KURS TENGAH VALAS
IHSG
32.320,16
6 Januari 2011
4/1
5/1
6/1
Euro/Rp US$/Rp
6 Januari 2011
EUR 11,817.27 ▼ 116.15 (0.97%) GBP 13,943.50 ▼ 39.05 (0.28%) HKD 1,157.15 ▲ 0.56 (0.05%) JPY (100) 10,805.05 ▼ 140.18 (1.28%)
SGD 6,957.15 ▼ 11.84 (0.17%) USD 8,994.00 ▲ 7.00 (0.08%) AUD 8,971.19 ▼ 43.87 (0.49%) THB 297.48 ▼ 1.11 (0.37%)
11.955,86
11.817,27
8.994,00
8.991,00
31/12 3/1
4/1
5/1 6/1
Kurs Bea Masuk 3-9 Jan 2011, Rp9.088,00/US$
Harga karet sulitkan industri Cuaca buruk dan permintaan tinggi jadi faktor pemicu OLEH SITI MUNAWAROH Bisnis Indonesia
BISNIS/YAYUS YUSWOPRIHANTO
PELANGGAN NAIK: Presiden Direktur PT XL Axiata
Tbk Hasnul Suhaimi mendengarkan pertanyaan dalam sebuah acara di Jakarta, belum lama ini. PT XL Axiata Tbk hingga akhir 2010 mencatat jumlah pelanggan sebanyak 40,1 juta atau naik 27,7% jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya 31,4 juta pelanggan.
JAKARTA: Lonjakan harga karet dunia menyulitkan industri berbahan baku komoditas itu a.l. industri ban dan sepatu yang mulai menaikkan harga produknya.
Ta arg rget g pen pe nge em mb ba b an ng g n ga Target pengembangan karet ttanaman tan na ama an k an ka arre ett e 3.445 .445
NAVIGASI Tekanan minyak: Laju inflasi 2011 diprediksi bergerak 7%-8% akibat tekanan harga minyak dan komoditas. (Hal. 2) Harga pangan: FAO mengingatkan harga pangan dunia berpotensi meningkat lebih tinggi pada tahun ini. (Hal. 3)
TAJUK
Kesehatan bank:
ertumbuhan kredit nonproduktif mewarnai kinerja industri perbankan, sehingga kontribusi dalam menggerakkan sektor riil dinilai rendah. Melalui serangkaian regulasi yang menjadi domain BI, upaya mendorong ekspansi kredit produktif bisa lebih terlaksana. (Hal. 11)
Kaji kredit: SMF
P
BI mengintegrasikan penilaian kesehatan bank secara individu guna mempermudah pengawasan (Hal. 4)
menjajaki pemberian pinjaman kepada PT Bank Pembangunan Daerah Sumatra Selatan Bangka Belitung. (Hal. 5)
Lippo incar pendapatan: Lippo Karawaci menanamkan US$26 juta atau sekitar Rp231,4 miliar untuk membangun rumah sakit di Makassar, Sulawesi Selatan. (Hal. f1) Target moderat: Perusahaan manajer investasi optimistis dana kelolaan 2011 meningkat dengan pertumbuhan moderat. (Hal. f2)
Black list: Kontraktor yang gagal menyelesaikan pekerjaan konstruksinya sesuai dengan kontrak kerja 2010 akan di-black list. (Hal. i1) 4 PLTGU disetop: PLN berencana menghentikan pengoperasian empat pembangkit listrik berbahan bakar minyak. (Hal. i2) Pasar printer: Penjualan printer di pada tahun ini diperkirakan naik 18,2%. (Hal. i3) Tarif KA: Menteri Perhubungan merestui penaikan tarif kereta api ekonomi bulan ini. (Hal. i4) Harga kapal: Harga kapal kontainer di pasar global pada Desember 2010 naik 50%. (Hal. i5)
Eceran:
Edisi Minggu beredar hari ini
Rp5.900 E-MAIL:
[email protected] [email protected] [email protected]
3.466
3.456
Produktivitas P rod kt v vittas (kg/ kg/ g/h h ) (kg/ha)
1.009
999
1.000
20012 22012
22010 010
22011 011
Sumber: Kementan
ketat, kata Azis, pabrik ban terpaksa membeli karet dengan level harga berapa pun untuk menutupi kebutuhan sepanjang semester I ini. Selain oleh harga karet, kenaikan harga ban juga dipicu oleh kenaikan harga bahan-bahan kimia akibat lonjakan harga minyak dunia. Seiring dengan kondisi tersebut, menurut Azis, sejumlah pabrikan terus mengupayakan efisiensi dalam proses produksinya. Langkah tersebut setidaknya telah dilakukan oleh Bridgestone, produsen dan eksportir ban di Indonesia. “Kami [Dewan Karet Indonesia] akan menggelar rapat dalam waktu dekat ini untuk membahas kondisi kenaikan harga karet alam ini,” ujarnya.
Memberatkan perajin Kenaikan harga karet juga menyulitkan industri kerajinan sepatu di Jawa Barat. Saat ini harga bahan baku sepatu (karet dan lateks) naik di atas 40% sehingga memberatkan para perajin. Soleh Yusuf, perajin sepatu kulit, menjelaskan harga karet pada Desember 2010 hanya Rp9.000, sekarang Rp13.000 per pasang atau naik 44%, sedangkan harga lateks naik 40% dari Rp15.000 menjadi Rp21.000 per liter. Bahan karet itu digunakan untuk sol sepatu, sedangkan lateks untuk lapisan bagian dalam sepatu. “Selama ini pasokannya terpenuhi, tetapi yang menjadi masalah bagi kami harganya terus naik.
2.801
4.986,65 4.986,65
1.019 2014 20 14 2014
2013 2013
7.782,80
4.3 322,47 4.322,47
2005
3.476
1.014
2.681 681
2.584,08 .584,,08 2
3.487
2.771
2.741
2.711
• Pelanggan meningkat Hal. i3 Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Ban Indonesia (APBI) A.Azis Pane mengatakan penyesuaian harga jual akan dilakukan secepatnya. Lantaran harga bahan baku produksi—karet alam—meroket tajam dan diyakini akan terus bergerak naik. “Kira-kira kenaikan harga antara 5% dan 10%,” ujar Azis, yang juga Ketua Umum Dewan Karet Indonesia, di Jakarta kemarin. Harga bahan baku itu terus naik akibat perubahan cuaca yang ekstrem, sehingga mengganggu sumber-sumber karet. “Kita [Indonesia] tidak terlalu kekurangan [suplai], tetapi harga sudah tinggi karena mengacu pasar internasional,” katanya. Dia menuturkan langkah penyesuaian harga ban ditempuh oleh hampir semua produsen ban di luar negeri. Misalnya, Bridgestone mengerek naik harga produknya 8% dan Michelin 7%. Besaran kenaikan harga yang dilakukan oleh produsen ban di luar negeri berada di kisaran 8%-12%. Produsen ban Korea Selatan menaikkan harga sekitar 11%. “Semua harga ban di luar negeri naik. Apalagi India, yang memerlukan pasokan karet pada kuartal I ini sekitar 500.000 ton untuk menutupi kebutuhan mereka. Suplai dari Thailand terganggu,” ujarnya. Harga kontrak karet untuk pengiriman Juni 2011 naik 2,5% menjadi 438,8 yen per kg (US$5,267 per ton), sebelum diperdagangkan pada level 436,8 yen di Tokyo Commodity Exchange pukul 12:18 waktu Tokyo kemarin. Kontrak yang paling aktif ini telah naik 5,4% pekan ini, melanjutkan kenaikan pada tahun lalu 50%. Pada bursa Shanghai, nilai kontrak berjangka karet tumbuh 2% ke level tertinggi sejak 11 November 2010. Harga kontrak karet untuk pengiriman Mei tumbuh menjadi 38.850 yuan per ton sebelum diperdagangkan pada 38.350 yuan pada pukul 11:17 waktu Shanghai. Karena harga tinggi dan suplai
Luas areal (ribu hektar) hektar) hek
6.152,25
7.528,3 7.528,30
Nilai ekspor karet (US$ juta) 2006
2007
2008
2009
*Januari-Oktober
Apabila kenaikan berkisar 10%, kami masih menerima. Ini sudah keterlaluan,” jelasnya. Di sisi lain, pemasok karet sol dan lateks beralasan penaikan harga tersebut harus dilakukan mengingat ketersediaannya untuk pasar lokal sudah berkurang. “Pemasok beralasan karet sol dan lateks banyak diekspor, sehingga untuk kebutuhan perajin menipis. Akhirnya mereka menaikkan harga,” ujarnya. Soleh menjelaskan dalam sebulan pihaknya membutuhkan sedikitnya 150 pasang sol karet, sedangkan untuk lateks mencapai 30 liter per bulan. “Kami sesuaikan dengan kapasitas produksi saja, belum bisa menyetok. Kapasitas produksi kecil karena 100% merupakan proses handmade.” Ella Erlina, perajin sepatu dengan merek dagang JK Collection mengatakan, kenaikan harga bahan baku telah terjadi secara bertahap sejak Idulfitri tahun lalu. Dia mengatakan kenaikan harga bahan baku seperti karet bisa terjadi setiap bulan antara Rp1.000–Rp2.000 untuk satu pasang sepatu. “Kami membutuhkan karet untuk sol siap pasang berkisar 5.000—7.000 pasang setiap bulannya sesuai dengan pesanan,” katanya. Dia mengatakan penaikan harga bahan baku membuat perajin terpukul. Namun, di pihak lain para perajin sepatu tidak bisa menaikkan harga jual karena
akan mengganggu pemasaran. Dia mencontohkan untuk memasarkan produk ke luar pulau biasanya dengan memberikan daftar harga terlebih dahulu. Daftar harga tersebut biasanya dibuat antara 6 bulan—1 tahun sebelum penawaran diberikan. “Konsumen tentunya berpatokan pada daftar harga yang ditawarkan. Kami tidak bisa sembarangan mengubahnya,” ujarnya. Dia berharap pemerintah mengeluarkan kebijakan yang meringankan perajin seperti memberikan keringanan pajak. Gapkindo memperkirakan kenaikan harga itu pada umumnya dipicu oleh meningkatnya permintaan karet di pasar internasional terutama pascakrisis dunia. “Saat krisis, banyak industri maupun konsumen yang tertunda pembeliannya, sehingga ketika krisis usai, recovery industri, permintaan pun melonjak,” tambah Direktur Eksekutif Gabungan Pengusaha Karet Indonesia (Gapkindo) Suharto Honggokusumo. Konsumsi karet dunia pada 2010 mencapai 10,7 juta ton. Namun, negara produksi karet hanya dapat memasok 9,2 juta ton sehingga terjadi defisit pasokan 500.000 ton. Defisit pasokan karet di pasar internasional itu salah satunya dipicu oleh turunnya pasokan ekspor karet dari Thailand 2,6% dibandingkan dengan 2009 akibat tingginya curah hujan sepanjang
2010* BISNIS/ILHAM NESABANA
2010. Data Asosiasi Perdagangan Karet Jepang menyebutkan stok karet alam mentah di pergudangan Negeri Sakura itu jatuh 2,7% menjadi 6.316 ton pada 20 Desember 2010. Di China, berdasarkan survei Shanghai Futures Exchange, stok di 10 pergudangan, yakni di Shanghai, Shangdong, Yunnan, Hainan dan Tianjin, mencapai 66.515 ton, lebih rendah 56% dibandingkan dengan stok tahun lalu 151.832 ton. Pasokan dari Thailand menyusut karena negara itu akan memasuki musim rendah produksi pada bulan depan. Para petani karet di Thailand akan mengurangi penyadapan selama periode musim basah mulai Februari hingga April 2011. Institut Penelitian Karet Thailand menyebutkan harga tunai karet di Thailand melanjutkan relinya ke rekor 158,05 baht (US$5,22) per kg karena hujan terus-menerus di provinsi bagian selatan yang menjadi sentra karet di negara itu. Sebaliknya Indonesia mengalami peningkatan produksi karet 16%-20% dibandingkan dengan produksi 2009 sebesar 2,44 juta. Namun, akibat permintaan yang terlalu besar, ditambah dengan curah hujan yang tinggi di beberapa wilayah, Indonesia belum mampu mengisi defisit karet dunia. (K35/K38/02/13) (siti.munawaroh@ bisnis.co.id)
• Prediksi harga karet Hal. f8
Proyek Donggi-Senoro jalan terus OLEH NURBAITI & RUDI ARIFFIANTO Bisnis Indonesia
JAKARTA: Rencana pengembangan proyek gas Donggi-Senoro, Sulawesi Tengah tetap dilanjutkan, kendati Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) memutuskan telah terjadi pelanggaran UU 5/1999 tentang Larangan Praktik Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat dalam proses beauty contest proyek kilang. Dirjen Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Evita Herawati Legowo menegaskan keputusan KPPU merupakan urusan bisnis perusahaan. Dengan begitu, keputusan ini tidak berdampak terhadap kelanjutan proyek Donggi-Senoro. “Itu urusan bisnis mereka, bukan urusan kami [pemerintah]. Artinya, proyek akan tetap jalan terus,” tutur dia, kemarin. Lagi pula, lanjut dia, KPPU juga menyatakan pemerintah diminta untuk segera meneruskan proyek
Donggi-Senoro. Dia melihat keputusan KPPU tersebut sebenarnya hanya konsekuensi kepada perusahaan terkait yang dianggap melakukan tindakan tidak fair sehingga dihukum dengan pembayaran denda kepada negara. Menteri ESDM juga mengatakan sampai saat ini tidak ada perintah untuk menghentikan proyek kilang gas alam cair DonggiSenoro. Untuk itu, proyek masih terus berjalan. “Kalau dari teknoekonomis dari engineering itu terus berjalan. Yang namanya berpengaruh itu kalau mau dilakukan ada perintah untuk dihentikan. Saya kira sejauh [ini] belum ada itu, masih berjalan. Normal,” katanya. Direktur Proyek PT Medco Energi Internasional Tbk Lukman Mahfoedz menegaskan keputusan KPPU tidak akan menghambat pelaksanaan proyek Donggi-Senoro kendati pihak konsorsium masih akan melakukan upaya banding. Dia mengatakan perusahaan-
nya keberatan atas isi Putusan Majelis KPPU perihal dugaan pelanggaran Pasal 22 dan Pasal 23 UU No. 5/1999 terkait dengan proses pemilihan calon mitra investasi pada proyek Donggi—Senoro melalui beauty contest. Perseroan dan PT Medco E&P Tomori Sulawesi, anak perusahaan Perseroan, tutur Lukman, memang telah dikenakan denda masing-masing Rp5 miliar dan Rp1 miliar. Hanya saja, putusan tersebut tidak serta merta membatalkan atau menghentikan kesepakatan bisnis yang telah berjalan selama ini.“Dengan keputusan itu justru tidak ada lagi hambatan bagi pelaksanaan proyek Donggi-Senoro,” katanya. Oleh karena itu, sambungnya, perseroan dan Medco Tomori, bersama-sama dengan mitra kerjanya dapat fokus untuk mempercepat pelaksanaan proyek Donggi-Senoro. Pengembangan proyek ini dijadwalkan akan selesai dan
mulai melakukan pengiriman LNG pertama pada kuartal IV/2014. VP Corporate Communication Pertamina Mochamad Harun menegaskan tetap mengajukan banding kepada KPPU karena keputusan tersebut dinilai tidak wajar. Adapun surat banding yang sedang disiapkan oleh bagian hukum BUMN migas itu akan dikirimkan secara resmi dalam waktu 1-2 hari ini. “Kita tetap banding karena keputusan itu lucu, masa KPPU tidak bisa membedakan antara beauty contest dan tender, padahal dalam sidang sudah dijelaskan,” ujarnya kepada Bisnis. Dia menyatakan prihatin lembaga seperti KPPU tidak bisa membedakan antara beauty contest yang digunakan dalam proyek Donggi Senoro dan tender seperti yang dimaksud dalam pasal 22 dan 23 UU No.5 /1999. Pada bagian lain, Medco Energi Internasional melalui anak peru-
sahaannya PT Medco LNG Indonesia melakukan peminjaman dana sebesar US$120 juta dari PT Mitsubishi Corporation untuk membiayai pembangunan kilang liquefied natural gas dengan kapasitas 2 juta metrik ton di Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah. Direktur Utama Medco Energi Darmono Doyoatmojo menyatakan perjanjian pinjaman tersebut telah ditandatangani pada 31 Desember 2010, di mana Medco Energi berlaku sebagai penjamin. Untuk membangun kilang liquefied natural gas senilai US$ 2,8 miliar tersebut, Medco LNG Indonesia, Pertamina, dan Mitsubishi Corporation telah mendirikan perusahaan patungan yaitu PT Donggi Senoro LNG dengan porsi kepemilikan saham masing-masing 20%, 29&, dan 51%. (10/16IRSAD SATI/LINDA T. SILITONGA/ APRILIAN HERMAWAN) (ibeth.nurbai-
[email protected]/aprilian.hermawan@ bisnis.co.id)
MAKROEKONOMI
2
Bisnis Indonesia, Jumat, 7 Januari 2011
DINAMIKA Draf tax holiday rampung JAKARTA: Pemerintah merampungkan pembahasan mengenai fasilitas penundaan pembayaran pajak untuk jangka waktu tertentu (tax holiday) seiring dengan dimasukannya draf rancangan peraturan pemerintah mengenai hal itu ke Sekretariat Negara. Agus Suprijanto, Pjs Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF), menuturkan harmonisasi regulasi antara Undang-Undang Pajak Penghasilan dengan Undang-Undang Penanaman Modal sudah selesai terkait dengan rencana pemberian insentif tax holiday. Hasil harmonisasi regulasi itu, katanya, sudah dirangkum dalam draf rancangan peraturan pemerintah yang kini sudah masuk ke Sekretariat Negara. “[Namun] kami belum tahu kapan terbitnya, yang pasti sudah masuk ke Setneg. Tergantung tanda tangan presiden,” ujarnya kepada Bisnis, kemarin. (BISNIS/AGI)
Utang program lebih optimal JAKARTA: Kementerian PPN/Bappenas mencatat kinerja penyerapan pinjaman program lebih maksimal dibandingkan dengan penyerapan pinjaman proyek. Direktur Pendayagunaan Pendanaan Pembangunan Bappenas Benny Setiawan mengatakan penyerapan pinjaman program pada umumnya terserap hingga 100% karena tidak banyak menuntut persyaratan yang berat dibandingkan dengan pinjaman proyek. “Jadi kalau untuk pinjaman program itu tinggal membuat policy matriksnya untuk diajukan. Pinjaman proyek yang penyerapannya harus melalui beberapa tahapan,” katanya di Jakarta, kemarin. Dia menuturkan hingga 2010 terdapat 148 proyek yang dibiayai dengan skema pinjaman yang penyerapannya tengah dipantau oleh Bappenas. (BISNIS/ACA)
Dana pendidikan tak memadai JAKARTA: Alokasi anggaran pendidikan sebesar 20% dari APBN dinilai masih belum memadai untuk meningkatkan pelayanan publik di sektor pendidikan di Indonesia. Ade Irawan, Kepala Divisi Monitoring Pelayanan Publik Indonesia Corruption Watch (ICW), mengatakan alokasi 20% anggaran APBN untuk pendidikan itu sepatutnya benar-benar untuk program pemerintah dan tidak termasuk alokasi untuk gaji pendidik dan pendidikan teknis. “Anggaran 20% ini hanya akal-akalan saja. 20% yang sekarang definisinya sudah diubah. 20% itu seharusnya minus gaji pendidik dan pendidikan teknis. Anggaran 20% ini hanya pencitraan saja,” kata Ade di Jakarta, kemarin. (BISNIS/14)
Kelembagaan ganggu target penerimaan pajak OLEH ACHMAD ARIS Bisnis Indonesia
JAKARTA: Kementerian PPN/Bappenas menilai masalah kelembagaan (institusional) di tubuh Ditjen Pajak menjadi penyebab utama belum terpenuhinya target penerimaan pajak pada tahun lalu. Direktur Ekonomi Makro Bappenas Bambang Prijambodo mengatakan tidak tercapainya target penerimaan pajak nonmigas pada tahun lalu lebih disebabkan oleh masalah institusional di tubuh Ditjen Pajak yang belum terselesaikan meski reformasi perpajakan sudah dijalankan. Masalah institusi tersebut, sambungnya, adalah kepastian hukum di bidang peraturan perpajakan dan penegakan hukum yang selama ini belum berjalan maksimal sehingga belum mampu meningkatkan kepatuhan membayar pajak di masyarakat. “Reformasi pelayanan pajak memang sudah bagus tetapi penegakan hukum yang belum memberikan sinyal sasaran maksimal,” katanya di Jakarta, kemarin. Dia melanjutkan laju perekonomian nasional yang masih tinggi semestinya memudahkan pencapaian target penerimaan pajak nonmigas dalam APBN Perubahan 2010 sebesar Rp606 triliun. “Kalau dari sisi kondisi ekonomi, seharusnya target [penerimaan pajak nonmigas] terpenuhi apalagi target APBN Perubahan sudah diturunkan dari target APBN,” katanya. Direktorat Jenderal Pajak sebelumnya melaporkan realisasi penerimaan
pajak nonmigas pada 2010 kembali di bawah target (shortfall) sebesar Rp16 triliun atau 2,63% dari target yang dipatok dalam APBN-P 2010. Realisasi penerimaan pajak nonmigas sepanjang 2010 hanya mencapai Rp590 triliun atau 97,37% dari target yang ditetapkan dalam APBN-P 2010 sebesar Rp606 triliun. Penerimaan pajak nonmigas tersebut terdiri dari pajak penghasilan (PPh) nonmigas sebesar Rp297,7 triliun atau 97% dari target Rp306,8 triliun, pajak pertambahan nilai (PPN) dan pajak penjualan barang mewah (PPnBM) sebesar Rp251,9 triliun atau 95,8% dari target APBN-P 2010.
Di bawah PDB
Dalam beberapa tahun terakhir, kinerja setoran pajak yang dikelola oleh Ditjen Pajak tercatat jauh tertinggal bila dibandingkan dengan laju peningkatan produk domestik bruto. Padahal, menurut ekonom Sustainable Development Indonesia Dradjad Hari Wibowo, seharusnya setiap peningkatan PDB yang terjadi akan berbanding lurus dengan penerimaan pajak. Dia menjelaskan di satu sisi realisasi pajak nonmigas pada 2009 sebesar 57% di atas realisasi pada 2006. Di sisi lain, PDB nominal 2009 mencapai 68% di atas PDB 2006, sementara PDB tanpa sektor migas 2009 naik 73% dari 2006. “Dari data di atas terlihat, penerimaan pajak tertinggal 16% dibandingkan dengan PDB nonmigas. Jadi penerimaan pajak jauh kalah cepat dari PDB,” katanya.
PERSIAPAN APEC:
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa (kanan) berbicara dengan Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu (kiri) dan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik di sela-sela acara rapat koordinasi di Gedung Graha Sawala Kemenkeu Jakarta, kemarin. Rakor tersebut membahas persiapan pertemuan APEC XXI di Jimbaran, Bali pada 2013.
BISNIS/KELIK TARYONO
Rp30 triliun jadi dasar emisi sukuk
Inflasi diprediksi sentuh 8% Inpres ketahanan pangan segera terbit 1.75
OLEH AGUST SUPRIADI & ACHMAD ARIS Bisnis Indonesia
Perkembangan inflasi nasional selama tahun 2010 (%)
JAKARTA: Kementerian PPN/Bappenas memproyeksikan laju inflasi sepanjang 2011 bergerak di kisaran 7%-8% akibat tekanan harga minyak dan komoditas. Direktur Ekonomi Makro Kedeputian Bidang Ekonomi Bappenas Bambang Prijambodo menerangkan selain faktor tekanan harga minyak dan komoditas internasional, faktor produksi dan kebijakan pembatasan penggunaan BBM bersubsidi juga akan menjadi pemicu tekanan inflasi pada tahun ini. “Perkembangan harga pada 2010 itu ada periode di mana inflasi rendah. Namun, pada tahun ini tidak ada lagi, sehingga kita berada di basis yang cukup tinggi pada Desember 2010. Kalau ini bergerak, angka inflasi akan tinggi, ini berdasarkan statistik,” katanya di Jakarta, kemarint. Meski demikian, dia melanjutkan selama pemerintah melakukan sejumlah langkah untuk mengatasi masalah produksi dan distribusi barang maka laju inflasi bisa ditekan di level 7%. Bank Indonesia, sambungnya, juga terus menjaga tren inflasi tersebut. Bambang menjelaskan proses transmisi harga komoditas internasional terhadap harga di dalam negeri akan memengaruhi pembentukan harga di dalam negeri. Dia memberi contoh harga minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) yang tinggi akan menggerakkan harga minyak goreng. “Apalagi jika ada gangguan di sisi produksi, padahal impor akan susah dilakukan.”
OLEH AGUST SUPRIADI Bisnis Indonesia
1.50 1.25 1.00 0.75 0.50 0.25 0.00
Jan
Feb
Mar
Apr
Mei
Jun
Jul
Agst Sep
Sumber: Badan pusat statistik
Perkembangan harga minyak goreng pada saat ini bahkan dipengaruhi fluktuasi harga minyak di pasar internasional. Penguatan nilai kontrak komoditas energi itu biasanya meningkatkan harga bahan bakar alternatif seperti CPO dan minyak kedelai, bahkan gula dan jagung. Realisasi inflasi pada Desember 2010, berdasarkan data Badan Pusat Statistik, mencapai 0,92% sehingga sepanjang tahun lalu realisasinya mencapai 6,96% jauh di atas target APBN Perubahan 2010 5,3%. Dalam APBN 2011, pemerintah dan DPR sepakat mematok asumsi inflasi sebesar 5,3% plus/minus 1%.
Pengendalian harga
Pemerintah segera menerbitkan dua instruksi presiden pada bulan ini terkait dengan pemberian fleksibilitas lebih kepada Kementerian Pertanian dan Bulog dalam menjaga stabilisasi harga dan ketahanan pangan nasional. Hatta Rajasa, Menteri Koordinasi bidang Perekonomian, menjelaskan
Okt
Nov
Des
-0.25
BISNIS/HUSIN PARAPAT
fleksibilitas tersebut diberikan kepada kedua Kementan dan Bulog itu merupakan bagian dari kebijakan antisipatif terhadap dampak anomali iklim terhadap ketahanan pangan nasional. “Harus ada respons kebijakan. Musim panen kan nanti Februari dan Maret, maka target kami dua Inpres itu bulan ini [Januari] sudah selesai,” kata Menko Perekonomian di Jakarta, kemarin. Hatta menjelaskan fleksibilitas yang diberikan kepada Kementerian Pertanian berupa wewenang untuk mengambil sejumlah langkah cepat pada saat darurat. Dia memberi contoh pada saat cuaca memburuk atau ada serangan hama, pemberian pupuk dan benih kepada petani bisa dipercepat. Dia melanjutkan pemerintah sudah membekali dengan anggaran yang relatif memadai kepada Kementan guna menjalankan fleksibilitas tersebut. Selain itu, pemerintah memiliki dana kontijensi untuk pangan sebesar Rp3 triliun. (agust.supriadi@bisnis. co.id/
[email protected])
JAKARTA: Pemerintah mengajukan permohonan penggunaan barang milik negara senilai Rp30 triliun kepada DPR untuk bisa digunakan sebagai aset dasar penerbitan surat berharga syariah negara (SBSN) pada tahun ini. Dahlan Siamat, Direktur Pembiayaan Syariah Kementerian Keuangan, mengungkapkan aset negara yang dijadikan dasar penerbitan (underlying asset) surat berharga syariah negara (SBSN) atau sukuk negara pada tahun lalu sebesar Rp10,8 triliun. Sisa underlying asset tersebut dialihkan (carry over) sebagai penjaminan dalam rencana penerbitan sukuk negara pada 2011. “Pemerintah telah menyampaikan permohonan persetujuan penggunaan barang milik negara sebagai aset SBSN atau underlying asset kepada DPR senilai Rp30 triliun,” ujarnya kepada Bisnis, kemarin. Dahlan mengharapkan usulan underlying asset tersebut dapat segera dibahas di parlemen, sehingga bisa disetujui pada awal masa sidang. Dia melanjutkan pihaknya sementara akan menggunakan sisa BMN yang ada saat ini senilai Rp10,8 triliun sebagai target penerbitan sukuk negara. Dia menjelaskan penerbitan sukuk negara akan diawali dengan melelang sukuk negara ritel pada bulan kedua tahun ini.
Adapun sukuk negara dalam denominasi valuta asing, sambungnya, belum bisa diungkapkan jadwal pastinya. “Sukuk negara akan diawali dengan penerbitan sukuk negara ritel pada Februari. Selanjutnya, penerbitan reguler dalam negeri akan dilelang. Penerbitan sukuk negara dalam valas tetap ada dalam calendar of issuance SBN 2011,” tuturnya.
Modal awal
Pjs Kepala Badan Kebijakan Fiskal Agus Suprijanto mengatakan pemerintah memiliki modal yang cukup besar untuk melaksanakan APBN 2011 menyusul besarnya saldo anggaran lebih (SAL). Dengan mempertimbangkan total SAL tersebut, maka pemerintah tengah mengkaji kemungkinan mengurangi target penerbitan obligasi negara dari rencana awal sebesar Rp200,6 triliun. “Untuk itu kami sedang koordinasi dengan Bank Indonesia terkait suku bunga dan pengaruhnya pada yield SUN. ini untuk kalkulasi cost of borrowing. Mereka [Bank Indonesia] mau menaikkan [suku bunga] atau tidak. Kalau naik, lebih baik kami kurangi [target bruto SBN],” tuturnya. Selain itu, pada kuartal I/2011 pemerintah merencanakan penarikan pembiayaan dari pasar domestik senilai Rp38,5 triliun melalui penerbitan beragam varian dan tempo surat berharga negara.
Layanan kesehatan belum membaik BISNIS INDONESIA
JAKARTA: Pelayanan publik di sektor kesehatan tahun ini diyakini tidak mengalami perbaikan, bahkan nyaris sama dengan realisasi pada beberapa tahun sebelumnya. Roy Tjiong, anggota Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI), mengatakan setidaknya ada tiga hal yang menjadi tantangan terbesar bagi negara pada tahun ini untuk memperbaiki pelayanan publik di sektor kesehatan. ”Tiga hal itu adalah anggaran kesehatan yang masih kecil, jaminan pelayanan kesehatan universal serta aksesibilitas dan kualitas kesehatan masih merupakan tantangan besar pada 2011,” kata Roy dalam Diskusi Awal Tahun Pelayanan Publik : Potret 2010 dan Teropong 2011 di Jakarta, kemarin. Roy mengatakan meski anggaran kesehatan pada tahun ini mencapai Rp26,2 triliun atau 3% dari APBN meningkat dari alokasi pada 2010 sebesar Rp20,8 triliun (2,2% dari APBN), tetapi dana tersebut tetap belum memadai. Dia mengingatkan UU No. 36/2009 tentang Kesehatan mengamanatkan anggaran tersebut sebesar 5% dari APBN. Roy menuturkan berdasarkan catatan PKBI, pembiayaan Jamkesmas pada 2010 sebesar Rp5,1 triliun hanya dapat melayani 76,4 juta orang. Adapun selama tahun lalu, hanya 132 juta orang atau 56,03% penduduk Indonesia yang memiliki jaminan keseha-
tan. Kontribusi terbesar dilayani oleh Jamkesmas (57,78%), disusul Jamkesda (20,83%), Askes PNS (12,37%), asuransi komersial (4,59%), dan Jamsostek (3,33%). “Masih ada hampir 44% penduduk yang belum memiliki jaminan kesehatan di Indonesia. Padahal amanat UU Sistem Jaminan Sosial Nasional adalah seluruh penduduk Indonesia dilindungi jaminan sosial, termasuk jaminan kesehatan,” tegasnya. Dari sisi aksesibilitas, masih ada lebih dari 10% penduduk di Maluku, Nanggroe Aceh Darussalam, Sulawesi Utara, Nusa Tenggara Timur, Papua, Kalimantan Barat, dan Sulawesi Barat yang harus menempuh lebih dari 5 km atau lebih dari 1 jam untuk mengakses fasilitas kesehatan di daerahnya. “Aksesibilitas fasilitas kesehatan masih merupakan masalah. Untuk menekan angka kematian ibu, maka ketersediaan Puskesmas Pelayanan Obstetrik Emergensi dan Neonatal Dasar per 500.000 penduduk masih perlu ditingkatkan dua kali lipat,” tegasnya. Roy juga menyoroti masih lemahnya sistem tanggap darurat masyarakat dan sistem pelayanan kesehatan dalam menghadapi tantangan bencana dan krisis di Tanah Air. Selain itu, pemerintah perlu menyikapi sumber daya kesehatan mulai dari perawat, bidan, dokter sampai dengan dokter spesialis yang penyebarannya belum merata di Indonesia. (14)
ANTARA/WIDODO S. JUSUF
KENAIKAN HARGA PANGAN: Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (kiri) didampingi Wakil Presiden Boediono memimpin sidang kabinet paripurna di Kantor Kepresidenan, Jakarta, kemarin. Sidang kabinet paripurna pertama pada 2011 ini membahas a.l. kebijakan dan tindakan pemerintah untuk mengatasi kenaikan harga pangan.
EKONOMI GLOBAL
Bisnis Indonesia, Jumat, 7 Januari 2011
KANAL Investor Asia 'penolong' Irlandia LONDON: Investor dari Asia menjadi pembeli utama obligasi yang diterbitkan Uni Eropa untuk membantu menyediakan dana bagi Irlandia. Pemilik modal dari Asia, menurut Komisi Eropa, menguasai sekitar 21,5% dari surat utang senilai 5 miliar euro atau setara dengan US$6,6 miliar. Kondisi itu jauh lebih tinggi dari posisi sebelumnya yang hanya 4% sejak Desember 2008. Uni Eropa mendapatkan dana dari China pada tahun lalu untuk membantu mengatasi krisis utang yang berawal dari Yunani, penerima bantuan dana penyelamatan senilai 110 miliar euro pada Mei. Selama kunjungannya ke Brussels pada awal Oktober Perdana Menteri China Wen Jiabao mengatakan negaranya berlaku sebagai kawan sesungguhnya untuk kawasan euro. (BLOOMBERG/LUZ)
Perbankan investasi meredup LONDON: JPMorgan Chase & Co memprediksi pertumbuhan pendapatan perbankan investasi global tahun ini dan tahun depan diperkirakan lebih rendah dari estimasi. Analis JPMorgan Kian Abouhossein, dalam catatan ke kliennya, memangkas pertumbuhan pendapatan perbankan investasi pada 2011 dan 2012 menjadi 3% dari estimasi awal 4% menyusul prospek pelemahan pendapatan tetap, dan penghasilan dari mata uang serta instrumen komoditas. Ketiga instrumen investasi itu menyumbang sekitar 55% dari total pendapatan perbankan investasi global. Pendapatan tetap pada 2011 diperkirakan turun 4% dan pada tahun depan kembali melemah 4%. (BLOOMBERG/LUZ)
Suplai kredit di Inggris tetap LONDON: Sejumlah bank di Inggris menyatakan ketersediaan kredit bagi perusahaan relatif tak berubah pada kuartal IV. Survei Bank of England menyebutkan kondisi itu diperkirakan tetap bertahan pada kuartal I/2011. Dalam survei Bank of England (BOE) itu disebutkan sekitar 3,2% responden menyatakan ketersediaan kredit naik sampai dengan Desember. Jumlah itu lebih rendah dari posisi pada kuartal III/2010 sebesar 7,8% dan merupakan peningkatan terendah sejak 2008. (BLOOMBERG/LUZ)
Harga pangan masih mengancam Negara produsen beras mulai terapkan larangan ekspor OLEH DEWI ASTUTI Bisnis Indonesia
JAKARTA: Organisasi Pangan dan Pertanian (Food and Agriculture Organization/FAO) mengingatkan harga pangan dunia berpotensi meningkat lebih tinggi pada tahun ini setelah meroket hingga mencatatkan rekor baru pada Desember 2010. Laporan FAO menunjukkan indeks 55 komoditas pangan melonjak pada bulan keenam pada Desember 2010 menjadi 214,7 poin lebih tinggi dari rekor sebelumnya ketika terjadi krisis pangan global pada Juni 2008 dengan indeks harga 213,5. Krisis pangan pada 2008 pernah menyulut kerusuhan dari Haiti hingga Mesir. Sebanyak 13 orang bahkan tewas di Mozambik dalam protes menentang rencana penaikan harga roti. Kenaikan harga pangan dunia pada Desember didorong oleh harga gula, gandum dan minyak. Lonjakan harga gula terus berlangsung dalam 3 tahun berturut-turut pada 2010. Harga jagung meningkat tertinggi dalam 4 tahun di Chicago. FAO menegaskan harga pangan dunia bisa meningkat lebih tinggi kalau produksi perkebunan biji-bijian global tidak meningkat secara signifikan pada 2011. “Masih ada potensi kenaikan lebih lanjut untuk harga biji-bijian karena banyak ketidakpastian. Jika ada masalah di pertanian Amerika Latin, kemungkinan besar harga melonjak,” kata Abdolreza Abbassian, Ekonom Senior FAO, ketika dihubungi Bloomberg di Roma, kemarin. Bank Dunia juga mencatat harga pangan dunia melonjak dalam beberapa bulan terakhir. Indeks harga pangan dunia, menggunakan dolar
Jumlah orang yang kurang makan pada 2010 berdasarkan kawasan (juta)
Negara maju
19
Timur Dekat dan Afrika Tengah
37
Amerika Latin dan Karibia
53
Sub-Sahara Afrika
239
Asia dan Pasifik
578 BISNIS/HUSIN PARAPAT
Sumber: FAO
AS sebagai satuan, naik 17% antara Agustus dan November 2010. Pada Desember meningkat 11%, tetapi masih lebih rendah dari puncak krisis pangan pada Juni 2008. Kenaikan indeks harga pangan dunia itu, menurut Bank Dunia, terutama digerakkan harga biji-bijian seperti jagung, gandum, dan beras. Harga kedelai naik 15% dan gula melonjak 42% pada Agustus-November 2010.
Pengaruh cuaca Kenaikan harga pada Desember 2010 memang lebih rendah dari 43% pada Juni 2008. Ketika itu, rekor harga bahan bakar dan kerusakan ladang akibat cuaca memicu peningkatan permintaan dari kelas menengah India dan China. Dorongan untuk menanam jagung untuk memproduksi bahan bakar ethanol juga ikut memicu krisis pada tahun itu. Harga minyak mentah tercatat US$88,44 per barel lebih rendah dari US$140 pada akhir Juni 2008.
Menurut FAO, produksi pangan global harus ditingkatkan sebanyak 70% sebelum 2050 seiring pertambahan populasi dunia menjadi 9,1 miliar jiwa dari sekitar 6,8 miliar jiwa pada 2010. Sebagai respons atas krisis pangan 2008, sejumlah negara dari India, Mesir hingga Vietnam dan Indonesia melarang ekspor beras. Presiden Bank Dunia Robert Zoellick sempat mengingatkan volatilitas harga pangan masih akan terus berlanjut. “Harga pangan dunia masih tinggi dan di sejumlah negara, volatilitas menambah tekanan harga makanan domestik yang sudah telanjur mahal,” katanya di Washington DC beberapa waktu lalu. Bank Dunia memperkirakan volatilitas harga pangan terus berlangsung dalam 5 tahun mendatang. Pemerintah di berbagai belahan dunia diminta ikut berkontribusi terhadap dana krisis pangan atau Global Food Crisis Response Program. (LUTFI ZAENUDIN) (
[email protected])
BISNIS/DEDI GUNAWAN
MENGURANGI BEBAN UTANG: Sejumlah pejalan kaki melintas di salah satu kawasan bisnis, di Tokyo, Jepang, beberapa waktu lalu. Pemerintah
Jepang akan membatasi penerbitan surat utang baru untuk pembiayaan defisit anggaran pada tahun fiskal 2011 guna mengurangi beban utang.
India batalkan stimulus ekonomi OLEH DEWI ASTUTI Bisnis Indonesia
JAKARTA: Pemerintah India berencana menarik kembali sejumlah stimulus fiskal, yang dilancarkan Mumbai untuk menggerakkan perekonomian negara itu di tengah krisis keuangan dunia, menyusul tekanan inflasi yang makin tinggi. Akselerasi pemulihan ekonomi di negara berpopulasi terpadat kedua di dunia itu akan memaksa Menteri Keuangan Pranab Mukherjee melakukan banyak upaya untuk mengendalikan lonjakan harga pada pemaparan rancangan anggaran negara pada 28 Februari. “Kami ingin menarik stimulus dan melakukan sejumlah aksi untuk mengurangi inflasi. Anda akan
lihat sejumlah langkah akan diambil pada tahun ini, 2012 dan mungkin tahun sesudahnya,” kata Kaushik Basu, Penasihat Ekonomi Utama Kementerian Keuangan India, di New Delhi seperti dikutip Bloomberg, kemarin. Sejauh ini, otoritas setempat telah menarik sebagian stimulus fiskal seperti fasilitas pengurangan pajak bagi industri manufaktur, sedangkan penurunan tarif pajak jasa sebanyak 2% masih dipertahankan. “Beban pemerintah untuk mengelola belanja lebih ringan. Bank sentral juga sangat kekeuh melawan inflasi,” jelas Shubhada Rao, Chief Economist Yes Bank Ltd di Mumbai. Dalam rancangan anggaran yang terbaru, Mukherjee beren-
cana menaikkan tarif pajak cukai untuk industri manufaktur dari 8% menjadi 10%. Sebelum krisis keuangan global, tarif pajak itu dipatok 12%. Pajak jasa akan dipertahankan sebesar 10%. Kementerian Perdagangan mencatat harga makanan di India melonjak hingga 18,32% pada pekan yang berakhir 25 Desember 2010 (year-on-year) yang merupakan level tertinggi sejak Juli 2010. Pada November, inflasi bertengger di level 7,5%. Otoritas moneter India juga telah menarik beberapa fasilitas yaitu dengan menaikkan suku bunga sebanyak enam kali sepanjang 2010 seiring dengan perbaikan pertumbuhan ekonomi hingga mencapai 8,9% pada kuartal III/2010.
Suku bunga acuan ditetapkan di level 6,25%. Dalam kesimpulan Article IV untuk India, Dana Moneter Internasional (IMF) menyarankan bank sentral India (Reserve Bank of India) untuk terus menaikkan suku bunga karena ekspektasi inflasi yang meningkat. Apalagi, suku bunga riil jangka pendek masih di bawah level rata-rata historisnya. “Dengan sedikit pelonggaran dalam perekonomian, penarikan stimulus, dan faktor struktural yang memengaruhi harga makanan, inflasi diperkirakan bergerak di kisaran 8,5%-10,5%. Adapun, ekonomi akan tumbuh 8,75% pada 2010 dan 2011,” tulis kesimpulan itu di situs resmi IMF.
Indeks kepercayaan Eropa membaik BLOOMBERG
BUDAPEST: Kepercayaan konsumen dan eksekutif di Eropa terhadap prospek ekonomi meningkat dengan level peningkatan yang lebih tinggi dibandingkan dengan perkiraan sejumlah ekonom pada Desember. Komisi Eropa di Brussels melaporkan indeks sentimen eksekutif dan konsumen di kawasan euro tercatat naik menjadi 106,2 dari 105,1 pada November 2010. Posisi
3
indeks tersebut merupakan yang tertinggi sejak Oktober 2007. Adapun rata-rata level perkiraan 14 ekonom yang disurvei Bloomberg hanya 105,8. Perbaikan sentimen tersebut dipengaruhi peningkatan optimisme masyarakat terhadap manufaktur Jerman. Perbaikan kepercayaan konsumen itu memungkinkan euro memperbaiki posisinya terhadap dolar AS. Pada perdagangan pukul 10.02 waktu London, 1 euro dihargai sekitar 1,312. Meski
demikian, dalam laporan yang berbeda ditunjukkan penjualan retail di kawasan itu turun 0,8% pada November Perekonomian Jerman, terbesar di Eropa, menjadi pendorong ekspansi di kawasan itu pada tahun lalu menyusul aksi sejumlah perusahaan yang meningkatkan produksi dan memperbanyak karyawan guna memenuhi permintaan ekspor. Pada saat sebagian pemerintahan di Eropa mulai dari Irlandia
sampai dengan Spanyol masih harus berjuang menyelamatkan perekonomiannya dan menekan defisit anggaran, kepercayaan bisnis di Jerman justru mencapai rekor baru pada Desember. Prestasi tersebut masih dibumbui dengan percepatan pertumbuhan sektor manufaktur. “Jerman masih menjadi mesin pendorong perekonomian di kawasan Eropa,” kata Christoph Weil, ekonom Commerzbank AG di Frankfurt. (LUZ)
Maybank beli Kim Eng US$1,4 miliar BLOOMBERG
KUALA LUMPUR: Malayan Banking Bhd (Maybank), bank terbesar di Malaysia berdasarkan nilai aset, membeli perusahaan broker Kim Eng Holdings Ltd senilai US$1,4 miliar guna mengakselerasi ekspansi bisnis di Asia Tenggara. Maybank, dalam pernyataan tertulis perusahaan itu, disebutkan menyepakati pembelian 44,6% saham Kim Eng dari Yuanta Securities Asia Financial Services Ltd asal Taiwan dan Chairperson Kim Eng Ronald Anthony Ooi Thean Yat dengan harga S$3,10 per saham. Nilai tersebut 36% lebih tinggi dari ratarata harga sahamnya dalam 20 hari terakhir. “Maybank telah mencoba menciptakan jejak yang lebih tangguh di kawasan. Pembelian ini adalah jalan pintas untuk mencapai ambisi tersebut. Ini langkah yang tepat,” ujar Lye Thim Loong, Manajer Investasi di Avenue Invest Bhd di Kuala Lumpur, kemarin. Akuisisi tersebut akan memberi ruang bisnis broker saham yang lebih luas bagi Maybank di Singapura, Thailand, Indonesia, Filipina dan Vietnam. Berdasarkan data Bloomberg, kesepakatan itu akan menjadi yang terbesar dalam 12 bulan terakhir di industri keuangan, perbankan dan broker Asia. Maybank menyatakan perusahaan akan diminta membuat tawaran untuk sisa saham Kim Eng. Susumu Taroura, juru bicara Mitsubishi UFJ Morgan Stanley Securities Co, pemilik 29% saham Kim
Eng, mengungkapkan Mitsubishi UFJ belum memutuskan apakah akan menjual sahamnya.
Sekuritas terbesar Kim Eng didirikan pada 1972 dan berbasis di Singapura. Perusahaan ini mengoperasikan bisnisnya di 10 negara termasuk Indonesia, Hong Kong, Thailand dan Amerika Serikat. Kim Eng tercatat sebagai perusahaan sekuritas terbesar kedua di Negeri Singa itu berdasarkan volume transaksi. Adapun Maybank yang memiliki 1.750 cabang dan kantor di 14 negara telah eksis dengan 40.000 staf dan 18 juta nasabah. Bank yang berbasis di Kuala Lumpur itu mengantongi aset dasar lebih dari US$100 miliar. Maybank pernah membeli saham bank di Indonesia, Pakistan dan Vietnam pada 2008, termasuk akuisisi sebesar US$2,2 miliar atas PT Bank Internasional Indonesia (BII), bank terbesar keenam di Tanah Air pada saat itu. Selama 2009, laba Kim Eng meningkat 25% menjadi 89,3 juta dolar Singapura dengan pertumbuhan pendapatan 13% hingga menyentuh 419,5 juta dolar Singapura. Dalam 9 bulan pertama 2010, laba perusahaan merosot 31% sedangkan penjualannya sedikit terkoreksi. Pada November, Kim Eng membeli 70% saham Interpac Securities Group, unit broker Berjaya Corp asal Malaysia. Untuk transaksi dengan Maybank kali ini, Nomura Singapore Ltd dan Maybank Investment Bank ditunjuk menjadi konsultannya. (DEA)
PERBANKAN
4 BBNI
BJBR
BMRI
3.750
1.440 125
3.875 30/ 12
3/ 1
20 1.450
4/ 1
5/ 1
6/ 1
BNGA 6.700
30/ 12
3/ 1
4/ 1
5/ 1
6/ 1
PNIN 1.740
150 6.500 30/ 12
4/ 1
5/ 1
6/ 1
AMAG 550
PNLF 147
CFIN 210
620
20 1.910
3/ 1
Bisnis Indonesia, Jumat, 7 Januari 2011
10 570
24/30/1212 26/3/121 30/4/121
5/5/1 1
6/ 1
30/ 12
144 3/ 1
4/ 1
5/ 1
6/ 1
30/ 12
210 3/ 1
4/ 1
5/ 1
6/ 1
30/ 12
660 3/ 1
4/ 1
5/ 1
6/ 1
30/ 12
3/ 1
4/ 1
5/ 1
6/ 1
MEDIASI Kredit BJJ tumbuh 16,08% JAKARTA: PT Bank Jasa Jakarta (BJJ) sepanjang tahun lalu membukukan kenaikan penyaluran kredit sebesar 16,08% jika dibandingkan dengan posisi akhir 2009 sebesar Rp2,26 triliun menjadi Rp2,62 triliun. Wadirut BJJ Lisawati mengungkapkan dana pihak ketiga mengalami pertumbuhan sebesar 16,59% dari Rp2,66 triliun pada 2009 menjadi Rp3,1 triliun. Dia menambahkan pada tahun ini proyeksi kredit perseroan akan mengalami pertumbuhan tak beda jauh dengan kinerja 2010. “Kurang lebih sama, bisa lebih besar,” katanya pekan ini. (BISNIS/HTA)
BNI Syariah perlu tambahan Rp500 miliar BISNIS INDONESIA
JAKARTA: PT Bank Negara Indonesia Syariah memerlukan tambahan modal sebesar Rp500 miliar untuk mencapai target pertumbuhan aset sebesar Rp17 triliun pada 2013. Saat ini, modal BNI Syariah sebesar Rp 1 triliun sehingga dengan tambahan modal tersebut bisa mencapai Rp1,5 triliun. Direktur Bisnis BNI Syariah Bambang Widjanarko mengatakan dalam rencana bisnis bank (RBB), perseroan menargetkan pertumbuhan pembiayaan dan dana pihak ketiga sebesar 50% setiap tahun. Dia memaparkan saat ini aset BNI Syariah sebesar Rp6,4 triliun atau meningkat 20% sejak spin off pada Juni 2010. Sedangkan kredit yang dikucurkan hingga Desember mencapai Rp3,6 triliun dengan dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp5,2 triliun. “Kami menargetkan pertumbuhan aset mencapai Rp17 triliun pada 2013. Untuk itu kami memerlukan modal Rp1,5 triliun atau tambahan Rp 500 miliar dari modal saat ini,” katanya ketika berkunjung ke Bisnis kemarin. Dia berharap penambahan modal ini bisa diraih secara organik yaitu sun-
tikan dari BNI sebagai pemegang saham. Sebelumnya Direktur Utama BNI Gatot Mudiantoro Suwondo menyatakan 5% dari hasil penawaran saham terbatas yang meraup Rp10,45 triliun akan digunakan untuk menambah modal anak perusahaan. BNI memiliki anak usaha yaitu BNI Life, BNI Syariah, BNI Securities, dan BNI Multifinance. Namun, Bambang mengaku tidak tahu alokasi dana bagi BNI Syariah setelah induk usahanya menggelar rights issue. Dia menuturkan BNI Syariah menargetkan pertumbuhan kredit hingga 50% dengan fokus pada kredit ritel yang mencakup kredit usaha kecil dan menengah (UKM). Porsi kredit ini mencapai 80% dari total pembiayaan, sedangkan sisanya disalurkan ke kredit korporasi. “Kredit UKM relatif lancar dalam pengembalian dan risikonya lebih rendah,” jelas dia. Menurut dia pasar kredit bagi kredit ritel terutama UKM sangat luas. Ke depan, sambungnya, BNI Syariah juga mengembangkan kredit mikro. Menurut dia, pertumbuhan DPK perseroan juga akan diraih dari produk tabungan haji. 20/HENDRI T. ASWORO)
FASILITAS TRANSAKSI: Direktur Bisnis Kelembagaan Bank Rakyat Indonesia (BRI) Asmawi Syam (kanan) bertukar naskah dengan Direktur Keuangan PT Telkom Sudiro Asno seusai menandatangani nota kerja sama fasilitas transaksi host to host di Jakarta, kemarin. Layanan tersebut akan digunakan untuk memfasilitasi pembayaran oleh Telkom melalui BRI kepada rekanan, vendor, dan pihak terkait lainnya secara otomatis. BISNIS/RAHMATULLAH
Penilaian kesehatan bank ditingkatkan Aturan mengenai transparansi terbit semester II 2011 OLEH HENDRI T. ASWORO Bisnis Indonesia
Indikator penilaian kesehatan perbankan
JAKARTA: Bank Indonesia mengintegrasikan penilaian kesehatan bank secara individu (self assessment) guna mempermudah pengawasan terkonsolidasi. Kebijakan itu merupakan bagian dari implementasi Basel Accord II.
Profil risiko Tata kelola perusahaan yang baik Rentabilitas Permodalan Keterangan: khusus profil risiko ada 8 elemen, yakni risiko kredit, pasar, likuiditas, operasional, hukum, strategis, kepatuhan dan reputasi. Sumber: PBI No. 13/1/PBI/2011
Ketentuan tersebut tertuang dalam Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 13/1/PBI/2011 tentang penilaian tingkat kesehatan bank umum. Penerbitan aturan itu sekaligus mencabut PBI No. 6/10/PBI/2004 tentang Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum. Direktur Direktorat Penelitian dan Pengaturan Perbankan BI Wimboh Santoso mengatakan selama ini indikator penilaian profil risiko perbankan belum terintegrasi, seperti induk perusahaan dengan anak usaha. “Selama ini belum terintegrasikan penilaian tingkat kesehatan, sekarang berdasarkan risk base profile menjadi terintegrasi. Ini akan mempermudah pengawasan, bank melakukan self assessment, regulator tinggal memeriksa,” ujarnya saat dihubungi Bisnis tadi malam.
Dia menjelaskan penilaian tersebut juga akan diintegrasikan dengan indikator manajemen risiko dengan good corporate governance (GCG). Dari integrasi itu, sambungnya, dinilai dalam peringkat secara individu. Dalam ketentuan lama, PBI No. 6/10/PBI/2004, indikator kesehatan bank hanya dinilai dari CAMELS, yakni capital (modal), asset quality (kualitas aset), management (manajemen), earnings (pendapatan), liquidity (likuiditas), dan sensitivity (sistem penilaian kredit). Adapun, indikator dalam ketentuan baru adalah profil risiko (risk profile), GCG, rentabilitas (earnings) dan permodalan (capital). Khusus profil risiko ada delapan elemen, yakni risiko kredit, pasar, likuiditas, operasional, hukum, strategis, kepatuhan, dan reputasi. Semua indikator tersebut dianalisis secara komprehensif dan
BISNIS/HUSIN PARAPAT
terstruktur yang kemudian ditetapkan dalam sebuah peringkat. Dalam peringkat itu ada nilai 15. Penetapan angka peringkat yang semakin kecil menunjukkan kesehatan bank semakin baik. Namun, BI bisa melakukan perubahan peringkat perbankan jika penilaian tidak dilakukan secara benar. Apabila bank masuk dalam peringkat kesehatan 4-5 dan peringkat 3 dalam permasalahan khusus, pengurus bank dan pemegang saham wajib membuat action plan penyelesaian.
Siapkan sanksi Jika tak memenuhi ketentuan tersebut, BI menyiapkan sanksi teguran tertulis, penurunan kesehatan bank, dan pembekuan kegiatan usaha. Selain itu, BI akan mencantumkan pengurus atau pemegang saham bank dalam daftar predikat tidak lulus (DTL) terhadap penilaian kemampuan dan kepatutan.
Ketentuan tersebut rencananya mulai diuji coba pada paruh pertama tahun ini dengan mengacu kepada laporan keuangan Juni 2011, sedangkan efektif penuh pada 1 Januari 2012. Secara teknis aturan tersebut akan mempermudah BI dalam melakukan pengawasan bank yang mulai menghadapi bermasalah, karena ada self assessment secara terintegrasi. Masalah yang terjadi pada anak usaha pun bisa cepat terdeteksi. Wadirut Bank Jasa Jakarta Lisawati ketika dikonfirmasi Bisnis mengaku belum bisa memastikan apakah ketentuan itu tak memberatkan industri perbankan. Saat ini, lanjut dia, belum ada parameter untuk melakukan perhitungan secara detail terkait dengan kebijakan tersebut. “Memang pada intinya demi kehati-hatian perbankan, tetapi kami perlu melihat detail parameter dulu, karena seperti tata kelola perusahaan yang baik itu banyak hal-hal yang dinilai berdasarkan judgement,” ujarnya. Dia menuturkan aturan tersebut harus jelas. “Jangan nanti menyusahkan dalam praktiknya,” paparnya. Wimboh memastikan ketentuan tersebut tidak akan memberatkan bankir. Menurut dia, aturan baru tersebut sudah sesuai dengan kondisi perbankan dan aturan internasional dalam Basel Accord II. “Nggak memberatkan, karena
mereka bisa melakukan self assessment berdasarkan rumus nanti. Hasil asssetment itu dilaporkan tiap bulan untuk di-update setiap ada perubahan,” jelasnya. Dia juga mengungkapkan BI akan mewajibkan bank untuk mengumumkan struktur keuangan. Kewajiban ini seiring dengan akan diterbitkannya PBI tentang transparansi perbankan pada semester dua tahun ini. Wimboh mengatakan peraturan transparansi bank nantinya akan digunakan sebagai acuan masyarakat untuk mengetahui kondisi permodalan bank. "Dengan adanya peraturan itu nanti, masyarakat akan mengetahui kondisi permodalan bank dan perhitungannya" katanya. Menurutnya, pengumuman struktur keuangan selama ini hanya mengacu pada neraca tanpa diketahui cara menghitung rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) dan komponen struktur keuangan lainnya. “Nanti bank wajib mengumumkan di situs online resmi masing-masing. Sehingga masyarakat pun akan lebih mengetahui tingkat kecukupan modal bank,” ujarnya. PBI transparansi ini, lanjut dia, merupakan realisasi pilar ketiga dari Basel II. Wimboh mengatakan PBI mengenai transparansi bank ini akan diterbitkan paling lambat pada semester I/2011. (20) (hendri.
[email protected])
Kredit bank BUMN hanya Rp78,9 triliun BISNIS INDONESIA
JAKARTA: Realisasi kredit bank pemerintah sepanjang 2010 tercatat sebesar Rp78,9 triliun atau minus Rp46,1 triliun dari target yang dipatok awal tahun yang mencapai Rp125 triliun. Tidak maksimalnya bank pelat merah dalam menyalurkan kredit tersebut dipicu oleh besarnya pembiayaan pada sektor infrastruktur yang belum cair. Direktur Direktorat Penilitian dan Pengaturan Perbankan Bank Indonesia (BI) Wimboh Santoso mengatakan mayoritas kredit bank pemerintah sepanjang 2010 dialokasikan untuk pembiayaan infrastruktur. Menurut dia, terkendalanya penyerapan kredit infrastruktur a.l karena belum tuntasnya prosedur
pembebasan lahan yang harus dipenuhi debitur. “Besarnya kredit infrastruktur yang belum terserap itu menyebabkan realisasi kredit bank BUMN sepanjang 2010 minus Rp46,1 triliun dari RBB [rencana bisnis bank] awal tahun. Jadi sangat beralasan kenapa pencapaiannya tidak maksimal,” katanya, kemarin. Namun, Wimboh enggan memerinci besarnya undisbursed loan masing-masing bank pelat merah sepanjang 2010. Dia menilai pertumbuhan kredit sepanjang 2010 yang mencapai 22,8% (year to date/ytd) sebagai hasil yang cukup baik untuk industri perbankan. “Kalau mengacu RBB, kredit bank sepanjang 2010 akan tumbuh Rp334,5 triliun atau 23,3%. Namun, hingga akhir tahun ha-
nya terealisasi Rp325,9 triliun atau sebesar 22,8% ini cukup bagus. Jadi hanya kurang dari Rp8,6 triliun dari target,” ujar Wimboh. Dia menuturkan BI memproyeksikan pertumbuhan kredit perbankan 2011 mencapai 20%-22% atau lebih rendah dari target yang dipatok tahun lalu pada kisaran 22%-24%. Wimboh mengatakan melambatnya pertumbuhan tahun ini didorong oleh tren korporasi yang lebih memilih menerbitkan obligasi daripada menyerap kredit. “Korporasi lebih memilih menerbitkan surat utang sehingga secara realistis pertumbuhan kredit akan berada pada kisaran 20%22%,” katanya. Dia memaparkan pertumbuhan kredit tahun ini akan ditopang oleh sektor UMKM. Dia menye-
butkan pada Oktober 2010, UMKM merupakan sektor pembiayaan yang dominan atau mencapai 53,32% dari total kredit. “Pertumbuhan kredit UMKM per Oktober sebesar 25,17% sedangkan non-UMKM sebesar 17,95%. Paling tidak tahun ini pertumbuhannya hampir sama tapi akan lebih besar dari sektor kredit secara keseluruhan,” jelasnya. Dari sisi rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL), jelas Wimboh, bank sentral optimistis hingga akhir 2011 akan mencapai level 2,6%. Hal ini, katanya, menunjukkan semakin membaiknya kondisi perbankan nasional di mana NPL setiap tahun mengalami penurunan. “NPL gross 2010 terus turun hingga 3,1%. Tentunya tahun ini kami harapkan bisa 2,6%.” (07)
Mega Syariah terbitkan obligasi Rp300 miliar BISNIS INDONESIA
BISNIS/ANDRY T. KURNIADY
TARGET PERTUMBUHAN: Managing Director PT Bank BNI Syariah Bambang Widjanarko (kiri) menjawab pertanyaan saat berdiskusi dengan awak redaksi harian Bisnis Indonesia, di Jakarta, kemarin. BNI Syariah menargetkan pertumbuhan usaha menembus 50% pada tahun ini karena potensi pasar pembiayaan dan penghimpunan dana pihak ketiga yang masih besar.
JAKARTA: PT Bank Syariah Mega Indonesia akan menerbitkan obligasi senilai Rp300 miliar untuk mendukung ekspansi pembiayaan perseroan tahun ini. Direktur Bank Mega Syariah Beny Witjaksono mengatakan perseroan akan merealisasikan rencana tersebut pada semester II/2011. Dia menuturkan pada saat ini rasio kecukupan modal perseroan masih pada posisi yang aman di level 12,4%. “Pada semester I ini kami belum ada rencana untuk menambah modal. Tapi kemungkinannya pada semester II kami akan menerbitkan obligasi,” katanya kepada Bisnis, kemarin.
Penerbitan obligasi tersebut, jelasnya, akan menunjang pertumbuhan pembiayaan yang dipatok perseroan pada level 30%. Ke depan, jelasnya, Bank Mega Syariah mengincar pertumbuhan pembiayaan pada sektor mikro mencapai 25% dibandingkan dengan realisasi sepanjang 2010. Selain itu, jelas Beny, perseroan akan menggarap sektor pembiayaan kecil dengan plafon mencapai Rp1 miliar bagi setiap debitur. Untuk mengembangkan sektor baru ini, lanjutnya, perseroan akan memanfaatkan debitur pada sektor mikro yang membutuhkan pembiayaan lebih besar supaya hijrah ke sektor kecil. “Tahun ini kami akan mengembangkan segmen kredit kecil dengan nilai pembiayaan yang kami
targetkan mencapai Rp2 miliar. Plafon kredit mikro ini sebesar Rp500 juta. Jadi dengan adanya sektor baru ini, nasabah yang butuh pembiayaan di atas itu [Rp500 juta] bisa mendapatkan kredit,” ujarnya. Dia menyebutkan sepanjang 2010 dari sisi aset, perseroan hanya tumbuh sebesar 7%. Hal tersebut, jelasnya, dipicu oleh strategi bisnis perseroan yang hanya mengembangkan segmen bisnis mikro. Komposisi dana pihak ketiga (DPK) Bank Mega Syariah pada tahun lalu terdiri dari dana murah sebesar 17% dan deposito mencapai 83%. Tahun ini, katanya, perseroan akan menggenjot komposisi dana murah menjadi 20% dan deposito
sebesar 80%. “Untuk perolehan dana murah kami memang mengalami kendala terkait dengan promosi, dan memang memengaruhi jumlah nasbah kami yang masih sedikit,” katanya. Bank Mega Syariah awalnya merupakan bank umum bernama PT Bank Umum Tugu. Pada 2001, PT. Para Global Investindo dan PT. Para Rekan Investama ( kelompok usaha yang juga menaungi PT Bank Mega Tbk) mengakuisisi PT Bank Umum Tugu untuk dikembangkan menjadi bank syariah. Berdasarkan hasil konversi tersebut, pada 25 Agustus 2004 PT. Bank Umum Tugu resmi beroperasi syariah dengan nama PT. Bank Syariah Mega Indonesia. (07)
ASURANSI & PEMBIAYAAN
Bisnis Indonesia, Jumat, 7 Januari 2011
5
PROTEKSI Laba Artha Prima Rp34,15 miliar JAKARTA: PT Artha Prima Finance membukukan laba bersih sebesar Rp34,15 miliar pada tahun lalu meningkat 44,5% dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar Rp23,62 miliar. Perolehan ini seiring dengan pencapaian pembiayaan yang melebihi target mencapai Rp1,2 triliun sehingga pada tahun ini, perseroan mematok pembiayaan sebesar Rp1,5 triliun. Direktur Operasional Artha Prima Fauzan Adriansyah mengatakan laba perseroan pada tahun lalu naik sekitar 44% dari laba 2009. “Kami optimistis dengan pencapaian pembiayaan kami pada tahun ini,” katanya kemarin. (BISNIS/MTS)
Avrist gandeng ormas JAKARTA: PT Avrist Assurance menggandeng sejumlah perusahaan dan organisasi massa dalam upaya pengembangan bisnis dan investasi pada 2011, untuk meningkatkan performance dan manfaat bagi nasabah. Presiden Direktur Avrist Harry Harmain Diah mengatakan dalam hal investasi, pihaknya menjalin kerja sama dengan Mercer sebagai penasihat investasi dan Deutsche Insurance Asset Management untuk pengelolaan investasi offshore bond. Dalam pengembangan bisnis, strategi Avrist dilakukan melalui perluasan distribusi dengan menggandeng Muslimat Nahdatul Ulama, sebagai satu organisasi massa Islam terbesar di Indonesia, dengan anggota lebih dari 12 juta orang. “Kami berharap dapat mencapai target pertumbuhan bisnis sebesar 80% pada 2011,” ujarnya baru-baru ini. (BISNIS/04)
Intra Asia bidik premi Rp65 miliar JAKARTA: PT Asuransi Intra Asia membidik pertumbuhan pendapatan premi tahun ini lebih dari 100% menjadi Rp65 miliar dari posisi akhir 2010 sebesar Rp31 miliar. Direktur Intra Asia Akhrial Jamaries mengatakan target pertumbuhan tersebut menyusul sejumlah rencana ekspansi, baik perluasan jalur distribusi maupun penambahan produk. Menurut dia, pendapatan premi selama 2010 masih didominasi oleh bisnis kendaraan bermotor sekitar 50%, disusul general accident sekitar 30%, serta sejumlah bisnis lain. “Kami akan meningkatkan pemasaran dari berbagai jalur, terutama direct marketing yang mendominasi pendapatan premi 80%, tanpa meninggalkan jalur lain seperti agen dan broker,” ujarnya kemarin. (BISNIS/04)
STANDARISASI POLIS SYARIAH:
Seorang karyawati melayani nasabah di salah satu perusahaan asuransi syariah di Jakarta, belum lama ini. Kepala Biro Perasuransian Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Kementerian Keuangan Isa Rachmatarwata mendukung rencana Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia melakukan standardisasi polis produk asuransi syariah. BISNIS/RAHMATULLAH
SMF kaji kredit ke BPD Modal Rp1 triliun masuk pada pertengahan tahun OLEH IRVIN AVRIANO A. & M TAHIR SALEH Bisnis Indonesia
JAKARTA: PT Sarana Multigriya Finansial (SMF) menjajaki pemberian pinjaman kepada PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Selatan Bangka Belitung senilai Rp100 miliar— Rp200 miliar. Direktur SMF Sutomo mengatakan bank yang berpusat di Palembang, Sumatra Selatan itu berencana menggunakan dana tersebut untuk menyalurkan kredit pemilikan rumah (KPR). “Angka pemberian pinjamannya itu belum final. Kami baru menerima minat dari bank terse-
but, mudah-mudahan lancar,” ujarnya, Selasa malam. Menurut Sutomo, saat ini penjajakan tersebut masih dalam proses penentuan (pricing) besaran bunga pinjaman yang akan dibebankan kepada debitur. Dia mengatakan perseroan juga sedang menawarkan pinjaman dan proses sekuritisasi aset KPR kepada beberapa bank pembangunan daerah (BPD) dan bank umum. Menurutnya, sekuritisasi aset dapat menambah dana kas perusahaan sehingga dapat menyalurkan kredit dan KPR lebih banyak lagi. Perusahaan telah menyalurkan pinjaman kepada unit syariah PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) senilai Rp200 miliar. Dana itu baru saja ditukar dengan penerbitan surat utang jangka menengah (medium term notes/ MTN) senilai Rp200 miliar pada 30 Desember. MTN yang bertenor
Surety bond diprediksi tumbuh double digit BISNIS INDONESIA
JAKARTA: Aktivitas bisnis surety bond (penjaminan proyek) baik konstruksi maupun nonkonstruksi pada 2011 diperkirakan dapat mengalami pertumbuhan double digit di kisaran 15%-20%, seiring dengan kebutuhan penjaminan. Hal tersebut menyusul peluangnya yang dinilai semakin terbuka setelah penerbitan Peraturan Presiden No. 54/2010 tentang Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah sebagai pengganti Keputusan Presiden No. 80/2003 yang membatalkan rencana penghilangan produk surety bond. Ketua Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) Kornelius Simanjuntak mengatakan terbitnya ketentuan tersebut telah mengembalikan aktivitas bisnis surety bond kepada pelaku industri asuransi. Menurut dia, kembali diperbolehkannya aktivitas bisnis itu dipastikan menyebabkan pelaku industri yang bisa menyelenggarakan produk itu sesuai dengan ketentuan terus meningkatkan pemasaran, sebagai bagian dari ekspansi perseroan untuk mendongkrak kinerja.
“Saya pikir bisnis surety bond tahun ini bisa lebih baik, dengan pertumbuhan double digit sekitar 15%-20%, karena terbitnya PP No. 54/2010 itu membuat mereka tidak perlu khawatir lagi menyelenggarakan bisnis ini,” ujarnya kepada Bisnis, kemarin.
Anggaran besar Adapun, pembangunan infrastruktur di negeri ini pada 2011 dinilai menjadi isu penting bagi pelaku bisnis surety bond, mengingat anggaran dana untuk sektor Kementerian Pekerjaan Umum mencapai Rp57,2 triliun, naik 56% dari tahun lalu sebesar Rp36 triliun, sekaligus menjadi anggaran kementerian yang terbesar dalam APBN. Direktur PT Asuransi Intra Asia Akhrial Jamaries menuturkan tahun ini pihaknya menargetkan pertumbuhan pendapatan premi dari bisnis surety bond baik konstruksi maupun nonkonstruksi mencapai lebih dari 100% menjadi Rp10 miliar dari posisi akhir 2010 sebesar Rp3,5 miliar. Target tersebut menyusul mulai dilakukannya pemasaran produk surety bond nonkonstruksi awal tahun ini, setelah diperolehnya izin
dari Menteri Keuangan pada Desember 2010 lalu, yang semakin melengkapi bisnis Intra Asia. Aktivitas bisnis surety bond baik konstruksi maupun nonkonstruksi dinilai memiliki potensi besar untuk terus dikembangkan, mengingat kebutuhan penjaminan dalam pelaksanaan proyek konstruksi serta pengadaan barang dan jasa baik oleh pemerintah maupun swasta. “Dengan penyelenggaraan surety bond nonkonstruksi ini otomatis akan meningkatkan bisnis kami. Untuk premi dari bisnis surety bond saja kami targetkan Rp10 miliar pada 2011,” jelasnya. Direktur PT Asuransi Artarindo Suhartono menyatakan tahun ini pihaknya juga menargetkan aktivitas bisnis surety bond perseroan dapat tumbuh 50%, terlebih dengan izin untuk nonkonstruksi yang diperkirakan bakal segera diperoleh dalam waktu dekat. “Saat ini kami baru memiliki produk surety bond untuk konstruksi. Mungkin dalam kuartal I/2010 ini kami sudah bisa memasarkan yang nonkonstruksi, karena semua persyaratan yang diminta regulator sudah kami penuhi,” tuturnya. (04)
Asuransi diminta segera penuhi modal BISNIS INDONESIA
JAKARTA: Pelaku industri asuransi nasional kembali diingatkan untuk segera melakukan pemenuhan modal hingga 31 Maret 2011, sesuai dengan ketentuan PP No. 81/2008 tentang Permodalan Perusahaan Asuransi. Hal tersebut terkait dengan pertemuan yang digelar antara Biro Perasuransian Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga keuangan (Bapepam-LK) dengan asosiasi asuransi pada Rabu, 5 Januari 2011. Ketua Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) Kornelius Simanjuntak mengatakan dalam pertemuan tersebut, regulator mendesak pelaku usaha untuk menaati semua peraturan yang ada, terutama tentang permodalan. Menurut dia, sebanyak 29 perusahaan asuransi yang belum memenuhi modal sebesar Rp40 miliar per September 2010 lalu, saat ini dipastikan sudah melakukan upayaupaya penambahan, guna meng-
hindari pencabutan izin. Namun, modal yang dimaksud dalam peraturan tersebut sebenarnya bukan modal setor atau ekuitas yang berarti sangat sulit ditentukan besarannya, karena dapat berubah sewaktu-waktu berdasarkan kondisi dan aktivitas bisnis yang terjadi pada setiap perusahaan. “Misalnya kalau pada Desember lalu perusahaan mengalami klaim besar, ekuitasnya akan menurun, tetapi ketika mendapat premi besar ekuitasnya juga akan meningkat. Jadi, sebenarnya sulit dideteksi berapa perusahaan yang belum memenuhi modal itu, kecuali kalau hanya didasarkan laporan periodik,” ujarnya kepada Bisnis kemarin. Biro Perasuransian Bapepam-LK per 30 September 2010 mencatat sebanyak 29 perusahaan asuransi belum memenuhi modal. Sesuai dengan PP No.81/2008 yang mensyaratkan modal minimum hingga akhir 2010 sebesar Rp40 miliar untuk perusahaan asuransi, Rp100 miliar untuk perusahaan reasuransi,
dan Rp65 miliar untuk perusahaan asuransi yang memiliki unit syariah. Sebanyak 29 perusahaan yang belum memenuhi ketentuan permodalan itu terdiri dari 21 perusahaan asuransi umum (kerugian) dan delapan perusahaan asuransi jiwa. Dari 21 perusahaan asuransi kerugian yang belum memenuhi ketentuan modal, dua perusahaan menyatakan bakal mengembalikan izin usahanya, dua perusahaan asuransi akan melakukan kerja sama dengan perusahaan lain (merger). Adapun, dari total 25 perusahaan (jiwa dan kerugian), sebanyak satu perusahaan akan mengembalikan izin usaha unit syariahnya dan satu perusahaan lagi akan mengkonversi usahanya menjadi syariah. Kornelius menuturkan dalam pertemuan tersebut regulator juga meminta masukan kepada asosiasi dan pelaku industri perasuransian nasional terhadap sejumlah rancangan peraturan menteri keuangan (PMK) yang bakal diterbitkan dalam tahun ini. (04)
Rencana aksi korporasi SMF pada 2011 Perseroan menawarkan pinjaman dan proses sekuritisasi aset KPR kepada beberapa bank pembangunan daerah (BPD) dan bank umum. Perseroan menargetkan dapat menyalurkan pembiayaan kepada penyalur KPR sebesar Rp1,2 triliun, termasuk kepada 4 multifinance.
Suntikan modal
SMF berencana menerbitkan obligasi senilai Rp1,1 triliun. Sekuritisasi aset KPR lebih dari Rp1 triliun. Sumber: SMF
BISNIS/HUSIN PARAPAT
360 hari itu memiliki kupon sebesar 8,5% per tahun. Tahun ini, lanjutnya, perseroan menargetkan dapat menyalurkan pembiayaan kepada penyalur KPR sebesar Rp1,2 triliun. Direktur Utama SMF Erica Soeroto menambahkan hingga saat ini baru empat multifinance atau perusahaan pembiayaan yang
PMK No.84/2006 dinyatakan pembiayaan perumahan masuk dalam segmen pembiayaan konsumen. Segmen bisnis multifinance lainnya ialah sewa guna usaha (leasing), anjak piutang atau factoring, dan kartu kredit.
bekerja sama dengan perseroan. Keempat multifinance tersebut yakni PT Finansia Multifinance, PT Bhakti Finance, PT Ciptadana Multifinance, dan terakhir PT First Indo American Leasing yang baru menandatangani kontrak dengan SMF. Dalam Perpres No.9/2009 tentang Lembaga Pembiayaan dan
Lebih lanjut Sutomo mengatakan rencana penambahan modal pemerintah sebesar Rp1 triliun kepada SMF diperkirakan terealisasi pada pertengahan tahun ini. Jadwal tersebut, katanya, sebetulnya dimajukan dari rencana semula pada akhir 2011 atau awal 2012. “Sepertinya penambahan modal itu dimajukan, karena semula diperhitungkan pada akhir tahun ini atau bahkan awal tahun depan karena bergantung pada anggaran negara dalam APBN,” kata Sutomo. (irvin.avriano@bisnis. co.id/tahir.saleh@ bisnis.co.id)
NIAGA & JASA
6 Ekspor kopi tahun ini akan naik 5% JAKARTA: Pemerintah menargetkan nilai ekspor kopi yang selama 2010 mengalami penurunan bisa naik 5% pada 2011. "Ekspor kopi harapannya meningkat karena harga internasional tahun ini diprediksi relatif baik," kata Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu di Jakarta, Rabu. Pemerintah, kata Menteri Perdagangan, akan melakukan penetrasi ke pasar-pasar potensial baru seperti China untuk meningkatkan ekspor komoditas tersebut. Kapasitas produksi kopi nasional juga diharapkan meningkat selama 2011. Tahun ini produksi kopi nasional diperkirakan 570.000 ton, sedikit lebih banyak dari produksi kopi selama 2010 yang berkisar 540.000 ton. Selama 2010, produksi kopi nasional cenderung menurun karena iklim yang kurang mendukung sehingga Indonesia tidak bisa banyak mengekspor komoditas tersebut dan menikmati keuntungan dari kenaikan harga kopi internasional.
Nilai ekspor kopi Indonesia
Jan-Okt 2010
Jan-Okt 2009
722,9
644,6
(US$ juta)
BISNIS/13/MSB/HUSIN PARAPAT
Sumber: Kemendag
KUOTA Pariwisata butuh SDM andal JAKARTA: Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik mengatakan tenaga pariwisata yang profesional baru 30% sehingga peranan sekolah tinggi pariwisata dan perguruan tinggi lainnya dalam mencetak SDM andal sangat dibutuhkan. “Mungkin baru 30% dari sekitar 7 juta tenaga kerja pariwisata yang menjadi tenaga profesional keluaran sekolah tinggi. Oleh karena itu, jika sekarang ada perguruan tinggi seperti Universitas Pancasila membuka Fakultas Pariwisata, maka kami sangat dukung upaya membantu menyiapkan tenaga profesional,” ungkapnya kemarin. Berbicara seusai menghadiri pelantikan Dekan Fakultas PariwisataUniversitas Pancasila, Riadika Mastra, Menbudpar mengatakan industri pariwisata merupakan industri jasa terbesar yang membutuhkan tenaga SDM profesional. (BISNIS/HSS)
STP Sahid ganti rektor JAKARTA: Rektor baru Sekolah Tinggi Pariwisata Sahid Jakarta di mana agar meningkatkan etos kerja yang harmonis dan kekeluargaan dan mampu meningkatkan kualitas pendidikan ke level internasional. Sukamdani Sahid Gitosardjono, Ketua Pendiri Yayasan Sahid Jaya, mengatakan pejabat lama Yohannes Sulistyadi telah mampu mengantarkan sekolah tinggi ini ke level World Class University. “Etos kerja dan jaringan mitra kerja harus ditingkatkan, sehingga daya serap alumni akan semakin tinggi,”kata Sukamdani pada pelantikan Kusmayadi sebagai rektor baru Sekolah Tinggi Pariwisata Sahid Jakarta, Senin. (BISNIS/HSS)
Bisnis Indonesia, Jumat, 7 Januari 2011
Indonesia butuh 39,73 juta tenaga kerja kasar Ketersediaan jasa profesional terbatas OLEH: R. FITRIANA Bisnis Indonesia
JAKARTA: Kebutuhan tenaga kerja nasional pada 2011 diperkirakan didominasi jabatan tenaga informal/tenaga kasar di sektor produksi yang mencapai 39,73 juta orang. Bahkan, data Pusat Perencanaan Tenaga Kerja Sekjen Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kemenakertrans) dalam laporan Rencana Tenaga Kerja Nasional 2010-2014 memperkirakan kondisi serupa akan terus berlangsung hingga akhir 2014. Budi Hartawan, Direktur Pengembangan Pasar Kerja Ditjen Pembinaan dan Penempatan Tenaga Kerja Kemenekertrans, mengatakan laporan itu harus diinterpretasikan secara hati-hati karena komposisi jabatan sangat mungkin bergeser ke jabatan lainnya. Sangat mungkin terjadinya pergeseran jabatan tenaga kerja yang cukup besar itu, menurut dia, mengingat situasi bisnis secara nasional maupun global masih mungkin terjadi [perubahan] pada tahun-tahun mendatang. “Namun, perkiraan jumlah kebutuhan tenaga kerja di berbagai sektor usaha itu masih dapat dipercaya sepanjang tidak terjadi pergeseran bidang bisnis yang signifikan di Indonesia,” katanya di Jakarta kemarin.
Produksi/tenaga kasar Tenaga jasa
596 Tenaga penjualan 157 Kepemimpinan 100 Tenaga pertanian 73 Tata usaha 69 Profesional 61 Sumber: Laporan TNI/Polri Rencana Tenaga Kerja 15 Nasional 2010-2014
Sementara itu, Badan Pusat Statistik (BPS) per Agustus 2010 menyebutkan dari tujuh lapangan pekerjaan utama, bidang pertanian mencatat jumlah pekerja terbanyak, yakni 41,49 juta orang. Disusul bidang industri, konstruksi, keuangan, perdagangan, transportasi, pergudangan dan komunikasi, serta jasa kemasyarakatan. Namun, data tersebut tidak merinci jumlah pekerja informal/tenaga kasar. Budi menambahkan kegiatan produksi di sektor pertanian di Indonesia mayoritas dijalankan secara tradisional, yang dicirikan oleh semakin sempitnya rata-rata kepemilikan lahan dan dikerjakan dengan
padat tenaga kerja. Jadi, lanjutnya, dari tahun ke tahun penyerapan tenaga kerja bagi sektor pertanian tetap meningkat, meski dengan jumlah yang relatif rendah, karena kurang diminati terutama oleh generasi mudah yang cenderung bekerja di perkotaan. “Diperlukan kebijakan, strategi dan program yang dapat meningkatkan kemampuan, minat, serta insentif bekerja di sektor pertanian. Bahkan harus diajarkan cara-cara bertani yang efisien didukung bantuan atau subsidi benih dan pupuk,” ungkapnya. Selain itu, jumlah pekerja yang relatif banyak memiliki tenaga kerja pada Agustus tahun lalu sesuai data BPS adalah di sektor perdagangan hingga mencapai 22,49 juta orang dan pekerja di bidang jasa kemasyarakatan ada sekitar 15,96 juta orang. Budi menuturkan untuk penambahan kebutuhan tenaga kerja secara nasional pada 2011 paling banyak juga pada jabatan tenaga informal/tenaga kasar, terutama sektor produksi dan konstruksi, serta jabatan di sektor jasa. Kebutuhan tenaga kerja untuk tenaga kasar itu diperkirakan mencapai 1, 23 juta orang, sedangkan untuk tenaga kerja bidang jasa pada tahun ini diproyeksi mencapai 596.000 orang.
Tenaga terampil Dia menilai ketersediaan jasa profesional pekerja di Indonesia masih terbatas, lantaran Indonesia belum dapat memanfaatkan secara maksimal mekanisme permintaan tenaga terampil melalui mutual recognition arrangement 1.233 (MRA), baik secara multilateral maupun bilateProyeksi ral. penambahan Hal itu terjadi kebutuhan karena masih saterbatasnya tenaga kerja ngat jenis kompetensi menurut tenaga kerja dari jabatan Indonesia yang mendapat peng(2011) akuan tentang Ribu orang keterampilan dan keahliannya BISNIS/HUSIN PARAPAT dari negara lain. “Untuk jabatan yang paling sedikit penambahan kebutuhannya diperkirakan pada jabatan profesional yang diperkirakan hanya 61.000 orang dan jabatan TNI/Polri akan bertambah sekitar 15.000 orang,” tutur Budi. Menurut dia, perkiraan kebutuhan dan penambahan tenaga kerja tersebut banyak disebabkan pasar kerja di Tanah Air masih dualistik. Artinya, Budi menambahkan di satu sisi ada pekerjaan sektor formal yang berjumlah sekitar 30% dan sisi lainnya ada pekerjaan sektor informal yang mencapai 70%, serta masih banyaknya angkatan kerja yang berkualitas rendah. (
[email protected])
ANTARA/M RISYAL HIDAYAT
BERAS IMPOR: Sejumlah buruh mengangkut karung beras impor dari Vietnam di Gudang Badan Urusan Logistik (Bulog) Divisi Regional Jawa Timur, Gedangan, Sidoarjo, Jatim, kemarin. Menurut Kepala Perum Bulog Divre Jatim selama Januari ini, 40.000 ton beras impor akan didistribusikan ke sejumlah daerah di Indonesia timur dan beberapa daerah lainnya, antara lain NTT, Bali, Papua, Kaltim, Kalbar, Kalteng, Sumbar, Jateng dan Aceh.
Pemerintah operasikan resi gudang di Banten BISNIS INDONESIA
JAKARTA: Pemerintah merencanakan realisasi sistem resi gudang untuk komoditas beras di daerah Banten guna memotong mata rantai distribusi dan spekulan. Sistem resi gudang itu diharapkan dapat memberikan harga jual yang bersaing bagi petani, juga memperluas jangkauan distribusi melalui penjualan secara lelang. “Kami akan coba link-kan dengan sistem resi gudang. Sebenarnya di Banten kami fasilitasi beberapa gudang untuk mewujudkan sistem resi gudang ini," ujar Sekretaris Ditjen Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Gunaryo kepada wartawan di Pasar Induk Tanah Tinggi Tangerang, kemarin. Gunaryo menjelaskan dengan adanya sistem resi gudang, petani tidak perlu buru-buru menjual hasil panen karena dapat disimpan di gudang. Petani itu akan menerima sertifikat yang berlaku di bank dari pihak pengelola gudang. Menurut Gunaryo, sistem resi gudang merupakan salah satu mekanisme untuk mengendalikan harga karena sistem yang lebih transparan dapat mengontrol margin harga di tiap layer. Selain itu, mata rantai spekulan pun diharapkan dapat terpotong. Oleh sebab itu, petani maupun konsumen dapat menikmati harga yang le-
bih pantas. Gunaryo juga memastikan kualitas beras yang menggunakan sistem ini dapat lebih terjamin, terlebih karena gudang dilengkapi dengan teknologi modern. “Salah satunya gudang dilengkapi dengan dryer untuk menjaga kekeringan beras,” tambahnya. Senada dengan pernyataan Gunaryo, Kepala Subdivre Bulog Tangerang Wasingun menyatakan ongkos transportasi adalah salah satu yang memengaruhi peningkatan harga jual beras. Wasingun berharap dengan rencana resi gudang jalur transportasi dapat dipangkas sehingga dapat menekan harga jual. Dia juga mengatakan untuk sistem ini tidak diperlukan banyak gudang. Saat ini pihaknya sedang merencanakan pembangunan gudang baru di daerah utara Tangerang untuk memenuhi kebutuhan Tangerang-Serang. “Saya kira satu gudang untuk tiap wilayah sudah cukup, yang penting kapasitasnya," imbuh Wasingun. Sementara itu, Agus Hermawan, Direktur Pasar Induk Beras Tanah Tinggi (PIBTT) Tangerang, berharap kios dan gudang yang disewakannya tidak hanya dapat digunakan oleh pedagang. Namun, juga oleh petani maupun kelompok tani agar dapat langsung memasarkan kepada konsumen. Dengan demikian dia memperhitungkan harga jual akan lebih bersaing. (13)
50% Konsultan pendidikan belum baik OLEH HILDA SABRI SULISTYO Bisnis Indonesia
JAKARTA: Ikatan Konsultan Pendidikan Internasional Indonesia (IKPII) memperkirakan hanya 50% dari konsultan pendidikan ke luar negri yang menjalankan bisnis secara benar, yang mengarahkan siswa dan orangtua untuk memilih jurusan dan negara yang dituju. “Jumlah konsultan pendidikan (agensi) ada ratusan, yang benar-benar melakukan bisnis sesuai dengan tugas dan fungsi hanya 50 perusahaan,” ungkap Harianto, Ketua IKPII, di Jakarta kemarin. Menurut dia, sebagian besar konsultan pendidikan ke luar negri umumnya bisnis rumahan, dilakukan oleh individu dan tidak pasti apakah legal atau tidak. Jumlah anggota IKPII, ujarnya, hanya 15 perusahaan. Sebab asosiasi yang dipimpinnya menuntut persyaratan yang tinggi. “Jadi, untuk jadi anggota, harus memiliki izin (legalitas) yang jelas, sudah beroperasi sedikitnya 3 tahun, punya staf minimal dua orang dan sudah di training, punya surat penunjukan sebagai perwakilan institusi pendidikan di luar negeri serta memiliki networking yang
luas,” kata Harianto. Setiap tahun, kata Harianto, sedikitnya 50.000 warga Indonesia memilih sekolah di luar negri. Mulai dari SD hingga pendidikan strata tiga. Dia mengakui asosiasi yang dipimpinya lebih fokus pada pendidikan tinggi di luar negeri, dari strata satu hingga strata tiga. Untuk mengembangkan bisnis, sejak 2004 pihaknya menggelar berbagai pameran pendidikan di Jakarta maupun kota-kota besar lainnya. Tahun ini, IKPII akan menyelenggarakan International Education Expo 2011 ke-12 pada 15-16 Januari 2011 di Merak Room Jakarta Convention Centre. Tujuannya, untuk mengarahkan siswa dan orangtua dalam menentukan arah, terutama bakat dan minat, serta negara tujuan. Pada pameran pendidikan kali ini, ke-15 anggota IKPII dengan jaringan mitra kerjanya yang luas di luar negeri akan bergabung menawarkan jasa pendidikan yang ditawarkan dalam satu atap. Pameran melibatkan sedikitnya 70 institusi pendidikan dari 12 negara tujuan agar para orangtua dapat menerima informasi sekolah yang berkualitas, aman dan nyaman.
HIBAH MANDIRI: Direktur Commercial and Business Banking Bank Mandiri Sunarso (kanan) bertukar naskah hibah bina lingkungan untuk bantuan senilai Rp1 miliar dengan Ketua Umum PMI Jusuf Kalla di Markas PMI Pusat Jakarta, kemarin. Dana hibah PT Bank Mandiri Tbk tersebut untuk korban bencana alam di Wasior Papua, Tsunami di Mentawai, dan Gunung Merapi di Yogyakarta, Jawa Tengah. BISNIS/KELIK TARYONO
Lonjakan harga cabai dipicu hujan & produksi susut OLEH DIENA LESTARI Bisnis Indonesia
JAKARTA: Perubahan iklim dan bencana alam menjadi pemicu berkurangnya produksi dan pasokan cabai sehingga harga cabai melonjak. Meletusnya Gunung Merapi mengurangi pasokan cabai asal Jawa Tengah dari 200 ton menjadi 40 ton setiap harinya ke pasar induk Tanah Tinggi Tangerang. Sementara itu, curah hujan yang tinggi juga telah menyebabkan gagal panen di beberapa daerah. “Cabai itu komoditas yang agak sulit, mudah busuk dan produksinya mudah terganggu. Saya pikir kenaikan harga cabai lebih karena faktor produksi dan ber-
kurangnya pasokan," ujar Ses Ditjen Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Gunaryo di Pasar Induk Tanah Tinggi Tangerang, kemarin. Gunaryo yakin persoalan cabai tidak dipicu oleh kegiatan spekulan karena cabai mudah busuk dan tidak dapat disimpan dalam waktu yang cukup lama. Oleh sebab itu, Kementerian Perdagangan tidak dapat berbuat banyak kecuali membantu dalam hal distribusi. Menurut Gunaryo, untuk mengantisipasi lonjakan harga itu, Kementerian Perdagangan telah mengintensifkan pemantauan di sentra produksi dan distribusi. Apabila terjadi perbedaan harga signifikan pada salah satu wilayah, maka pasokan cabai
akan digelontorkan ke wilayah itu agar dapat menekan harga. Seperti diketahui, beberapa hari terakhir cabai mengalami lonjakan harga yang cukup drastis, bahkan mencapai Rp100.000 per kg. Namun, ketika mengunjungi Pasar Induk Tanah Tinggi, rombongan Kementerian Perdagangan dikejutkan dengan harga cabai yang relatif rendah. Rustandi Basara, pedagang cabai di Pasar Induk Tanah Tinggi Tangerang, menjual cabai rawit merah dan cabai merah asal Jawa Barat seharga Rp70.000/ kg padahal 2 hari sebelumnya cabai jenis yang sama Rp100.000/ kg. "Ini jenis cabai yang paling mahal. Harga sempat tinggi, tetapi hanya terjadi 2 hari, kemudian [harga]
turun lagi," kata Rustandi. Berdasarkan harga cabai yang dijual Rustandi, jenis cabai dengan harga tertinggi lain adalah cabai merah Banyuwangi Rp65.000/ kg. Sementara jenis cabai lain cenderung tidak terlalu tinggi seperti cabai rawit hijau Rp40.000/ kg dan cabai merah keriting Rp35.000/kg. Dia menegaskan harga cabai di level pasar induk biasanya tidak terlalu melonjak tinggi, kecuali beberapa hari yang lalu karena pasokan turun drastis. Menurutnya, harga tinggi ditemukan di pedagang pasar tradisional eceran. Margin menjadi lebih tinggi karena ditribusi cabai telah beberapa kali berpindah tangan. "Kalau di pasar induk, selisih
dari produsen hanya Rp5000/kg untuk tanggungan ongkos risiko dan distribusi," tutur Rustandi. Ketua Dewan Hortikultura Nasional Benny A. Kusbini menegaskan kenaikan harga cabai nasional dan sejumlah bahan pangan pokok tidak berpengaruh pada kesejahteraan petani dan pedagang. "Jangan salah, tidak hanya petani yang rugi tapi pedagang juga rugi. Yang pasti harga naik karena produksi kurang. Jangan salahkan pedagangnya," tegasnya. Dia menyatakan kerugiannya adalah produksi anjlok tapi biaya transportasi tetap. “Kami sudah memperingatkan pemerintah mengenai kemungkinan kegagalan panen pada 2010.” (13)
PROPERTI
Bisnis Indonesia, Jumat, 7 Januari 2011
7
Skyline kawasan Alam Sutera berubah 2013
'Politik perumahan inkonsisten'
JAKARTA: Pada pengujung 2010, PT Alam Sutera Realty Tbk memulai pengerjaan apartemen perdana di kawasan Alam Sutera, yaitu Silkwood Residences Apartement yang terdiri dari dua menara dengan ketinggian masing-masing 21 lantai.
Mafia tanah rentan ciptakan ketimpangan pasar
“Pada awal 2013 akan ada perubahan skyline di kawasan ini [Alam Sutera],” ujar Direktur Alam Sutera Realty Tbk, Joseph Sanusi Tjong, beberapa waktu lalu. Sebagai catatan, Silkwood Residences Apartement, yang nantinya terdiri dari 918 unit dengan tiga pilihan tipe apartemen dijadwalkan beroperasi pada akhir 2012. Adapun, Mall @Alam Sutera, yang mulai dibangun pada kuartal I/2010, dijadwalkan beroperasi pada awal 2012 dan Alam Sutera Office Tower setinggi 20 lantai siap digunakan pada Mei 2012. 500
Beberapa proyek utama di kawasan Alam Sutera 300
Nilai investasi (Rp miliar) 150
Silkwood Residences Apartment (21*)
Alam Sutera Office Tower (20*)
Sumber: Alam Sutera Realty Ket: * Jumlah lantai
Mall @Alam Sutera (5*) BISNIS/GAK/HUSIN PARAPAT
PILAR Aturan teknis rumah disiapkan JAKARTA: Kementerian Perumahan Rakyat sedang dalam proses pembuatan Peraturan Pemerintah yang mendukung Undang-Undang Perumahan dan Kawasan Permukiman (UU PKP). “Penentuan PP ini masih dalam proses dan sedang berjalan saat ini, yang pertama akan ditelaah tentu saja mengenai penugasan perumahan dan permukiman dari lembaga ke badan, misalnya saja masalah penugasan perumnas” ujar Menteri Perumahan Rakyat Suharso Monoarfa, kemarin. Selain itu, Suharso menyebutkan pemerintah sedang mengatur mengenai kewajiban-kewajiban daerah. UU PKP memberikan diskresi lebih kepada pemerintah daerah dalam mengurus masalah perumahan dan permukiman sehingga daerah bisa mandiri dan tidak bergantung pada pusat. (BISNIS/17)
OLEH YUSUF WALUYO JATI Bisnis Indonesia
JAKARTA: Politik pembangunan perumahan rakyat sejak era Orde Lama hingga Kabinet Indonesia Bersatu II dinilai inkonsisten dalam memihak kepentingan mayoritas masyarakat berpenghasilan rendah. Seluruh regulasi dan kebijakan pemerintah diklaim hanya menguntungkan segelintir kelas menengah atas seperti pengembang kakap, orang kaya, pebisnis bahan bangunan, para broker, hingga perbankan. Akibatnya, tujuan utama pemerintah dalam mengakomodasi hak dasar rakyat kecil untuk memiliki rumah sejahtera selalu kandas. “Kebijakan pembangunan perumahan selalu mengandung paradoks. Implementasi kebijakan politik pembangunan perumahan nasional selalu bertentangan de-
ngan idealisme peraturan,” kata Pakar Kebijakan Publik dari Universitas Indonesia (UI) Andrinof Chaniago, kemarin. Menurut dia, tak ada satu pun implementasi regulasi perumahan sejak era Orde Lama benar-benar mampu mengakomodasi kepentingan rakyat kecil. Pada era KIB II, ujarnya, kebijakan perumahan bahkan dinilai semakin inkonsisten terutama yang berkaitan dengan regulasi rumah susun sederhana milik, sewa, rumah sejahtera tapak dan pertanahan. Insentif fiskal untuk rakyat kecil, ungkapnya, juga masih sangat minim sedangkan hak kepemilikan tanah untuk mereka dibatasi mutlak sehingga penguasaan hak atas tanah masih berada di tangan para mafia yang membentuk kartel. “Mereka inilah yang mendapatkan berbagai fasilitas dan kemudahan dari pemerintah untuk menguasai tanah di tempat-tempat strategis yang justru padat permukiman penduduk guna memuluskan proyek-proyek properti kakap. Akibatnya, harga tanah dengan mudah mereka kendalikan,” papar Andrinof.
Sejumlah apartemen terlihat di kawasan Kemayoran, Jakarta, belum lama ini. Kalangan pengembang mendesak peraturan
BISNIS INDONESIA
JAKARTA: Kementerian Perumahan Rakyat dalam upaya penanganan kekurangan rumah (backlog) akan fokus pada fasilitasi rumah swadaya dengan target pembangunan 500.000 rumah dalam jangka waktu 5 tahun. Menteri Perumahan Rakyat Suharso Monoarfa menyatakan salah satu langkah yang paling realistis dalam upaya penanganan backlog perumahan adalah mendorong setiap orang untuk membangun ataupun memperbaiki rumahnya sendiri. Selain itu, badan hukum juga
diharapkan dapat menyisihkan sebagian keuntungannya untuk penyediaan rumah. “Kami [Pemerintah] akan gerakkan masyarakat untuk membangun sendiri, tetapi kami pastikan dulu kawasan mana yang memang bisa dibangun untuk permukiman. Kami juga siap sediakan sarana dan prasarana dan menunjang masyarakat untuk bisa membeli material bangunan dengan mudah dan murah,” ujarnya, kemarin. Secara terpisah Jamil Ansari Deputi Perumahan Swadaya Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) menyatakan target pembangunan rumah swadaya
pemerintah tentang status kepemilikan properti orang asing segera diterbitkan untuk merespons besarnya potensi permintaan produk properti di segmen menengah atas.
Prospek apartemen murah menjanjikan BISNIS INDONESIA
JAKARTA: Prospek pasar apartemen murah dengan kisaran harga Rp200 juta hingga Rp400 jutaan diperkirakan masih sangat menjanjikan. Presiden Direktur Bahama Group Reddy Hartadji menyatakan pasar apartemen yang gemuk dan potensial justru yang kisaran harganya tidak lebih dari Rp400 jutaan. Harganya yang terjangkau membuat jumlah konsumennya semakin luas. “Proyek apartemen murah bisa dikatakan merupakan prototipe atau contoh untuk pembangunan rumah susun hak milik (Rusunami) ke depannya. Pasar untuk segmen ini sangat banyak peminatnya khususnya di kota-kota besar yang padat penduduk,” ujarnya, kemarin. Akan tetapi, sambungnya, pengembang masih perlu banyak pembelajaran agar pada saat pembangunan tidak menuai masalah. Menurut dia, pengembang harus jeli tidak hanya untuk urusan harga, te-
rian izin pertanahan bagi pengembang besar. BPN harus berperan maksimal dalam memberikan insentif untuk pembangunan perumahan rakyat,” terangnya. Pakar Perencanaan Kota dari Institut Teknologi Bandung (ITB) M. Jehansyah Siregar mengatakan peran pemerintah dalam mengontrol harga dan penguasaan lahan perlu disinergikan dengan pemberdayaan Perum Perumnas. Dia menilai peran Perumnas sebagai BUMN perumahan rakyat tak optimal karena tak diberikan tanggung jawab (diskresi) yang lebih besar dari sisi penyediaan perumahan karena lahan yang dikuasai dari waktu ke waktu kian terbatas. Menurut Andrinof, alokasi dana subsidi perumahan yang dikelola dalam skema fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) juga harus segera ditinjau ulang untuk dialokasikan sebagai penyediaan pasokan cadangan tanah (landbank). “Sistem FLPP hanya menguntungkan pengembang dan perbankan tapi tidak untuk rakyat,” katanya. (
[email protected])
Kemenpera fasilitasi 500.000 rumah swadaya
BISNIS/YAYUS YUSWOPRIHANTO
MENDESAK PERATURAN PEMERINTAH:
Namun, lanjutnya, para mafia yang lebih besar bagi masyarakat tanah menyebabkan pasar do- berpenghasilan rendah, Andrinof mestik menjadi timpang karena menyarankan agar pemerintah di satu sisi harga rumah untuk secepatnya mengambil peran dorakyat kecil berpotensi ikut ter- minan dalam penyediaan rumah dongkrak. Dampaknya, hak da- bagi rakyat kecil terutama dari sar rakyat kecil mendapatkan ru- sisi penguasaan dan pengendali mah sejahtera kian harga tanah. terpinggirkan. Selain itu, izin “Kebijakan Para pemilik mopembangunan prodal, ujarnya, juga pembangunan yek-proyek realestat selalu menyusupyang berbenturan deperumahan kan agenda kepenngan tanah milik raktingan demi keun- selalu mengan- yat kecil harus dipertungan bisnis meketat. reka dengan men- dung paradoks." Para pengembang dompleng seluruh kakap yang akan kebijakan perumahan yang dike- membangun proyek-proyek proluarkan pemerintah. perti mahal harus diikat oleh Pada saat yang sama, daya do- suatu kewajiban menyediakan rong pemerintah dalam memihak hunian bagi rakyat kecil di suatu kepentingan rakyat sekadar lips kawasan dengan berbagai akses service yang semata-mata untuk kemudahan. mendongkrak popularitas. “UU Menurut dia, fungsi Badan PerPerumahan dan Permukiman tanahan Nasional (BPN) yang se[PKP] yang baru disahkan saya ni- lama ini sekadar sebagai alat pelai memiliki paradigma yang tak milik modal dalam membebasberubah. Peran pemerintah masih kan tanah di berbagai tempat seperti dulu yakni memihak ke- strategis perkotaan harus dirompentingan pemodal,” katanya. bak total. “BPN selama ini sudah menyalahi misi yang diembannya. SuHarus dominan Untuk meminimalisasi peran dah saatnya instansi ini menyemafia tanah dan potensi kerugian top atau membatasi ketat pembe-
tapi juga untuk pemilihan lokasi, kelas, dan juga proses pembangunan. Meskipun harganya murah tetapi tetap harus memenuhi standar kelayakan tertentu dan terletak di lokasi yang dapat dijangkau oleh transportasi umum. Sekadar informasi selama ini Bahama group memang fokus pada pembangunan rumah susun dengan harga minim seperti proyek menara Cawang, Menara Kebon Jeruk, dan juga Menteng Square. Ketua Dewan Pimpinan Pusat Real Estat Indonesia (DPP REI) Setyo Maharso juga menyatakan persetujuannya mengenai prospek apartemen murah ini. Pasar ini sangat besar apalagi dengan adanya dukungan subsidi pola baru yang dikenal dengan fasilitas likuiditas pembiayaan pembangunan (FLPP). Kisaran harga Rp200 juta hingga Rp400 jutaan masih bisa diambil dengan pola FLPP. Oleh karena itu, saat ini REI berupaya untuk mendorong pemerintah agar menaikkan
batas KPR rumah susun yang mendapat insentif dari Rp135 juta menjadi Rp180 juta. Usulan yang masih dalam tahap negosiasi ini diperkirakan lebih menggairahkan pasar apartemen murah. Dengan adanya kenaikan batasan, pasar juga akan dapat menyerap dan masyarakat akan memilih untuk tinggal di tengah kota karena lebih hemat waktu, uang, dan tenaga ujar Maharso. Rumah tinggal vertikal merupakan solusi bagi masyarakat yang ingin tinggal di tengah kota dengan kapasitas lahan sempit dan terbatas. Menurut data Kementerian perumahan Rakyat, kebutuhan masyarakat akan rumah susun sekitar 70% nya terletak di Jakarta. Sisanya tersebar di kota-kota besar lain seperti Batam. Medan, Surabaya. Rata-rata masyarakat yang membutuhkan rumah susun tersebut merupakan masyarakat dengan penghasilan minim yang membutuhkan insentif dan juga dukungan subsidi dari pemerintah. (17)
dalam jangka waktu 5 tahun ke depan sekitar 500.000 unit rumah. Pembangunan akan dilakukan dengan melibatkan pemerintah daerah dan juga swasta. Dia menjelaskan pembangunan rumah swadaya pada tahun lalu mencapai 50.000 unit. Lembaga swasta, seperti organisasi habitat mendirikan 15.000 unit rumah secara mandiri. Adapun pemerintah daerah, misalnya Provinsi Aceh, membangun 6.000 unit rumah dengan total biaya Rp360 miliar. Sementara itu, pemerintah sendiri membantu untuk membangun 25.000 unit rumah.
Jamil menambahkan perusahaan lokal dan multinasional juga akan didorong agar menyisihkan dana sosial perusahaannya untuk mendirikan rumah.
Sertifikat gratis Apabila untuk membeli rumah masyarakat membutuhkan dana untuk uang muka, pemerintah siap membantu menyiasati dengan menyertifikatkan rumah secara gratis sehingga sertifikat tersebut dapat diagunkan kepada bank. Bantuan dana sertifikasi itu senilai Rp300.000 dari Kemenpera dan dana bantuan tambahan senilai Rp700.000 dari pihak Badan
Pertanahan Nasional. Secara keseluruhan dana yang didapat tiap orang untuk mengurus sertifikat rumahnya dari prapengurusan, saat pengurusan, hingga sertifikat itu jadi dan siap diagunkan ke bank mencapai Rp1 juta. Pada 5 tahun ke depan Kemenpera akan mengupayakan sertifikasi gratis bagi 30.000 unit rumah swadaya dengan total anggaran sekitar Rp10,5 miliar. Sementara itu pada 2012, pemerintah menargetkan akan melakukan sertifikasi bagi 7.500 rumah dengan total biaya Rp2,25 miliar yang seluruh dananya berasal dari APBN. (17)
MANUFAKTUR
8
Bisnis Indonesia, Jumat, 7 Januari 2011
Produksi kapas India lampaui estimasi MUMBAI: Produksi kapas di India sepanjang musim tanam kali ini berhasil melampaui estimasi pemerintah negara tersebut. Cotton Advisory Board India mengungkapkan selama musim tanam terakhir yang berlangsung sejak 1 Oktober 2010 mencapai 32,9 juta bal, lebih tinggi dibandingkan dengan estimasi pemerintah yaitu 32,5 juta bal. India merupakan negara produsen kapas terbesar kedua di dunia. Selama musim tanam tersebut India mengapalkan 3,5 juta bal kapas, sementara ekspor benang mencapai 550.000 metriks ton. Pada periode yang sama, pasokan serat dari India tercatat 37,5 juta bal, melampaui permintaan yang mencapai 33 juta bal.
PRODUKSI SEMEN NASIONAL: Pekerja
Ekspor kapas India
(termasuk produk turunannya)
Produk yang dikapalkan Kapas Serat Benang
mengatur tumpukan semen di atas kapal di Makassar, kemarin. Kapasitas produksi semen nasional pada 2015 diproyeksikan naik menyentuh 70,22 juta ton per tahun, seiring konsumsi yang diprediksi terus menguat. Pertumbuhan industri semen diperkirakan mencapai hingga 8% per tahun.
Volume 3,5* 3,75* 550.000**
Keterangan: * juta bal, ** metriks ton Sumber: Cotton Advisory Board India
BISNIS/PAULUS TANDI BONE
Industri garam diharapkan membaik Investasi di daerah terkendala ketersediaan lahan
BLOOMBERG/TRD/HUSIN PARAPAT
OLEH SITI MUNAWAROH Bisnis Indonesia
AKSELERASI Harga baja naik KIEV: Produsen baja di Ukrania berencana meningkatkan harga ekspor pelat baja menjadi US$20 per ton untuk material yang diproduksi bulan depan. “Kenaikan harga dikarenakan permintaan meningkat sementara di sisi lain harga bahan baku juga ikut naik,” ujar seorang pelaku pasar. Sementara itu, China pada tahun ini dikabarkan akan memangkas produksi besi dari kapasitas terpasang saat ini yang mencapai 70 juta metriks ton, ujar Fu Juhui, Sekretaris Direktur Angang Steel Co. (BLOOMBERG/TRD)
Order industri Jerman melonjak BERLIN: Pesanan yang diterima pabrik di Jerman dilaporkan melonjak lima kali lipat seiring dengan membaiknya perekonomian di kawasan Eropa. Lonjakan order ke sektor manufaktur Jerman diyakini akan meningkatkan daya serap tenaga kerja di negara tersebut. Audi, salah satu pabrikan otomotif yang berbasis di Jerman, menyebutkan pada tahun ini akan menambah 1.200 tenaga kerja seiring dengan pulihnya pasar. “Perusahaan mulai menyadari pentingnya melakukan investasi untuk menjaga daya saing,” ujar Gerd Hassel, ekonom dari BHFBank Ag di Frankfurt, kemarin. Perekonomian Eropa pada tahun lalu masih dibayangi masalah global akibat krisis finansial. Situasi itu ikut memukul sektor manufaktur. (BLOOMBERG/TRD)
JAKARTA: Setelah merosot tajam 97,7% pada 2010, produksi garam nasional pada tahun ini ditargetkan kembali naik menjadi 1,2 juta ton. Peningkatan produksi akan dilakukan dengan strategi intensifikasi lahan penggaraman pada sentra-sentra produksi dan optimalisasi hasil produksi terutama menghadapi perubahan kondisi iklim. Sepanjang 2010, produksi garam nasional hanya sebesar 30.600 ton, anjlok 97,7% dari 2009 yang mencapai 1,37 juta ton karena musim hujan yang turun hampir sepanjang tahun. Wakil Menteri Perindustrian Alex S. Retraubun mengatakan produksi garam secara nasional pada tahun lalu hanya sekitar 2% dari rata-rata produksi 1,2 juta ton per tahun karena sepanjang tahun hujan terus. “Iklim mengacaukan siklus produksi garam. Tahun lalu, produksi kita [Indonesia] hanya 2% dari kapasitas. Untuk tahun ini harapannya musim kemarau bisa 4 bulan sehingga produksi bisa naik menjadi 1,2 juta ton,” ujarnya kemarin. Pada kondisi iklim normal,
musim kemarau di Indonejudkan swasembada garam sia umumnya 4,5-5,5 bulan mulai 2014. Pencapaian tarKebutuhan, produksi dan impor setiap tahunnya. Sebanyak get swasembada garam garam nasional 2006-2010 (ton) sembilan sentra produksi tersebut juga sangat berganTahun Kebutuhan Produksi Impor garam nasional yakni Citung pada kondisi lahanrebon, Madura, Indramayu, lahan di daerah, apakah 2006 2.599.250 n/a 1.590.200 Rembang, Jeneponto, Bima bermasalah atau tidak. 2007 2.619.000 1.150.000 1.638.541 dan Teluk Kupang mengaTony menambahkan bah2008 2.667.000 1.199.000 1.630.793 lami kemerosotan produkwa persoalan ketersediaan 2009 2.888.000 1.371.000 1.736.422 tivitas pada tahun lalu, kalahan menjadi kendala in2010 3.003.550 30.600 1.905.429 rena anomali cuaca. vestasi untuk industri gaSumber: Kemenperin, diolah "Untuk itu, kami akan ram. Padahal, karakter sekmenggenjot produksi gator ini membutuhkan lahan ram termasuk di Nusa Tenggara stil/sabun 17.000 ton dan indus- yang luas, biaya produksi tinggi. Timur (NTT), karena musim ke- tri pengeboran minyak 125.000 Kemenperin telah menjajaki maraunya panjang yakni 7-8 bu- ton. investasi industri garam kepada lan," ujar Alex. PT Asahimas Chemicals dan PT Sementara itu, Direktur Indus- Program intensifikasi Sulfindo Adiusaha yang saat ini tri Kimia Hulu Kementerian PerTony menegaskan pihaknya menjadi pengguna garam indusindustrian (Kemenperin) Tony menyiapkan program intensifi- tri terbesar. Tanduk menambahkan melorot- kasi lahan penggaraman di Ma“Perusahaan garam Australia, nya produksi garam 2010 memicu dura dan sentra lahan lainnya se- Cheetam Salt berencana menalonjakan impor garam, dari 1,7 suai hasil pemetaan. Selain itu, namkan modal di NTT. Kalau dijuta ton pada 2009 menjadi seba- bersama PT Garam melakukan genjot, kepastian produksi garam nyak 1,9 juta ton tahun lalu (per upaya optimalisasi hasil produksi di wilayah tersebut sangat besar, November). terutama menghadapi perubahan bisa sampai 1,3 juta ton,” ungkap Tony memperkirakan kebutuh- kondisi iklim. Alex. an garam nasional akan terus Dia menuturkan agenda inves“Kami baru menyelesaikan pebergerak naik seiring populasi metaan lahan penggaraman na- tasi Cheetam di NTT saat ini mayang bertambah dan sektor in- sional baik yang sudah berpro- sih menghadapi masalah lahan, dustri yang berkembang. duksi maupun yang potensial di- sementara Kementerian PekerjaData Kemenperin menunjuk- jadikan lahan seperti di NTT dan an Umum memiliki proyek irigasi kan kebutuhan garam nasional NTB,” jelasnya. yang bersentuhan dengan proyek pada 2010 mencapai 3 juta ton, Hasil pemetaan menunjukkan garam. naik dari tahun sebelumnya yaitu bahwa ada sekitar 300.000 hek“Nagakeo adalah lahan yang 2,9 juta ton. tare lahan di Madura, Indramayu, terbaik untuk garam di negara Berdasarkan kelompok peng- Rembang, Bima, Teluk Kupang, kita, selain Kupang. Kami akan guna, kebutuhan garam untuk Nagekeo dan Ende yang potensial rapat dengan Kementerian PU, industri petrokimia (chlor alkali dikembangkan menjadi lahan bagaimana menyelesaikan agenplant/CAP) sebesar 1,6 juta ton, produksi garam. da ini. Kita sedang identifikasi larumah tangga 720.000 ton, inAlex menegaskan diperlukan han yang bisa dibuat untuk kedustri pangan 720.000 ton, indus- sinergi antarkementerian dan se- pentingan lahan garam,” tegas tri kulit 10.750 ton, industri tek- luruh pihak terkait untuk mewu- Alex.
Dalam kesempatan yang sama, Bupati Nagekeo Johanes S AOH menegaskan pemerintah daerah mendukung setiap investasi yang masuk di sektor garam dan memastikan ketersediaan lahan serta memfasilitasi sosialisasi kepada masyarakat setempat. Cheetham Garam Indonesia berencana investasi industri garam di Nagekeo dan Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT). President Direktur PT Cheetham Garam Indonesia, Arthur Tanudjaja, mengatakan nilai investasi yang dibutuhkan untuk investasi 1.000 hektare lahan garam pada tahap awal adalah US$ 15 juta. Perusahaan ini membutuhkan sekitar 2.000 hektare lahan untuk produksi garam. "Sekarang, lahannya masih kurang dari 1000 hektar. Itu pun masih bermasalah karena ada bagian lahan untuk irigasi. Kami akan cari lahan lain di Nagekeo. Selain itu, kami juga me-review lahan di Ende," tambahnya. Bupati Ende Don Bosco M Wangge mengatakan di Ende setidaknya ada lahan untuk produksi garam seluas 1.250 hektare. Lahan itu disiapkan apabila investor tertarik menanamkan modalnya di Ende. “Investasi industri di daerah tertinggal wajib dikasih insentif. Kemenperin akan fasilitasi kalau investasi itu terealisasi karena itu telah ditetapkan dalam peraturan,” ungkap Alex. (siti.munawaroh @bisnis.co.id)
Utang piutang Polytama-Pertamina tuntas OLEH RUDI ARIFFIANTO Bisnis Indonesia
menuhi seluruh permintaan Pertamina terkait 2010-2H 2011 dengan penyelesaian masalah 360 480 utang perusaha380 430 an senilai US$21 45 45 juta. Dia mengungkapkan Polytama telah membuka bank garansi senilai US$20 juta, jaminan aset juga telah dibicarakan dengan Bank Mandiri, dan cicilan utang senilai US$21 juta akan dipenuhi melalui mekanisme standby letter of credit (SBLC) senilai US$1 juta per bulan. “Sehingga seharusnya sudah tidak ada alasan Pertamina untuk tidak mengirim propilena dan Pertamina juga telah menunjukkan niat baiknya. Kami harapkan pasokan sudah dimulai pada pekan depan.”
Kapasitas Produksi Polipropilena Indonesia
JAKARTA: Pabrik polipropilena PT Polytama Propindo siap beroperasi pekan depan menyusul tuntasnya persoalan utang piutang senilai US$21 juta antara perusahaan itu dan PT Pertamina (Persero). Dengan begitu, pasokan propilena dari Kilang Balongan untuk pabrik bahan baku plastik itu kembali normal. Presiden Direktur PT Tuban Petrochemical Industries Amir Sambodo mengatakan para pihak telah bertemu untuk menyelesaikan permasalahan utang piutang pada Rabu yang difasilitasi oleh Kementerian Perindustrian c.q. Ditjen Industri Berbasis Manufaktur. Dari pertemuan itu, katanya, semua pihak sepakat mengenai pentingnya pasokan propilena untuk
Perusahaan • PT Tri Polyta Indonesia • PT Polytama Propindo • PT Pertamina
2009 2010-1H 360 286 45
360 286 45
Sumber: INAPlas
Polytama guna menghindari kerugian lebih besar, terutama bagi industri hilir plastik. “Jadi kemarin [Rabu] ada rapat difasilitasi Dirjen Industri Berbasis Manufaktur Panggah Susanto, Pertamina juga hadir. Dalam pertemuan itu sudah disepakti pentingnya pasokan propilena segera dilakukan untuk Polytama,” ujarnya kemarin.
Kesepakatan tercapai Menurut dia, kesepakatan itu terjadi setelah Polytama dapat me-
Pertemuan para pihak itu merupakan tindak lanjut dari surat Asosiasi Industri Olefin, Aromatik dan Plastik Indonesia (INAPlas) kepada Menteri Perindustrian tentang dampak berhentinya operasi pabrik Polytama pada 28 Desember 2010. Dalam surat yang ditandatangani Amir Sambodo selaku Ketua Umum INAPlas yang diperoleh Bisnis disebutkan akibat penghentian pasokan propilena dari kilang Balongan, pabrik Polytama berhenti operasi sejak 22 Agustus 2010. Kondisi itu membuat industri plastik hilir (khususnya pengunaan bahan baku polypropylene) kesulitan dalam memenuhi pasokan dari dalam negeri yang pada saat ini hanya dipasok oleh PT Tripolyta Indonesia Tbk dan Pertamina (lihat tabel) sehingga kekurangan tersebut harus dipenuhi dari impor.
Sektor TPT genjot ekspor OLEH SITI MUNAWAROH & RUDI ARIFFIANTO Bisnis Indonesia
JAKARTA: Ekspor tekstil dan produk tekstil (TPT) pada 2010 naik 21,2% atau mencapai US$11,32 miliar, dipengaruhi membaiknya situasi perekonomian dunia sehingga mendorong konsumsi TPT dari berbagai negara tujuan hingga tumbuh 4%-5%. Direktur Eksekutif Indotextiles Redma Gita Wirawasta mengatakan Amerikat Serikat (AS) sebagai salah satu pasar utama TPT dunia, pada 2010 menunjukkan pertumbuhan impor hingga 15%, sebesar US$94,2 miliar. “Indonesia menduduki posisi keempat sebagai negera supplier dengan pertumbuhan 14,6% di bawah China yang tumbuh 21,7%, Vietnam, 16,7% dan India 16,7%. Eks-
por TPT nasional tahun lalu naik sekitar 21,2%,” ujarnya kemarin. Di pasar domestik, Redma mengungkapkan, pemulihan kinerja ekonomi mendorong konsumsi TPT nasional. Pertumbuhan konsumsi masyarakat yang meningkat pada 2010 dinilai cukup mendorong konsumsi TPT hingga tumbuh 28% menjadi 1,35 juta ton dari 1,05 juta ton pada tahun sebelumnya. Redma menuturkan kinerja ekspor dan konsumsi di pasar domestik yang mengilap tidak serta merta memperbaiki kinerja industri TPT nasional yang diperkirakan masih di bawah 4%, kecuali untuk sub sektor garmen yang kemungkinan di atas 5%. Subsektor garmen diyakini mampu bertumbuh di atas 5% seiring peningkatan output yang cukup besar baik oleh produsen berskala besar yang berori-
entasi ekspor maupun usaha kecil dan menengah (konveksi) yang berorientasi pasar domestik. Dia mengungkapkan stagnasi industri TPT lebih disebabkan oleh ketidakmampuan pemerintah dalam menyerap potensi investasi baru yang merelokasikan pabriknya dari China, Korea Selatan dan Taiwan. Investasi yang terjadi beberapa tahun terakhir ini lebih ditujukan untuk modernisasi permesinan, sedikit perluasan kapasitas usaha. “Dalam 3 tahun terakhir banyak investor luar yang akan membangun pabrik di sini, tetapi karena masalah ketidaktersediaan energi listrik mereka beralih ke Vietnam dan Bangladesh. Padahal kalau mereka jadi berinvestasi, ekspor kita tahun ini bisa naik lebih dari 30%,”ujar Redma. Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Ade Sudrajat
Usman mengatakan pihaknya optimistis peningkatan ekspor 10,4% pada tahun ini yang ditargetkan oleh pemerintah bisa tercapai. Bahkan, kata Ade, API selaku asosiasi industri menargetkan peningkatan ekspor dapat melampaui US$11,8 miliar pada tahun ini. “Pada tahun lalu kami prediksikan ekspor mencapai US$10,7 miliar. Pada 2011, kami menargetkan peningkatan lebih dari 10,4%. Pada 2012, kami juga mematok angka ekspor US$12 miliar,” jelas Ade. Dia menegaskan untuk bisa merealisasikan target ekspor tersebut, pemerintah harus mendukung dengan pembangunan infrastruktur, terutama pelabuhan. Terkait dengan harga bahan baku, masalah harga kapas yang cenderung menguat diyakini tidak akan berdampak pada ekspor, tetapi lebih pada pasar domestik.
BISNIS/YAYUS YUSWOPRIHANTO
PERTUMBUHAN PENJUALAN: Seorang pekerja menata produk elektronik Polytron di Jakarta, belum lama ini. PT Hartono Istana Teknologi, produsen produk elektronik bermerek Polytron, mencatat pertumbuhan penjualan antara 5% hingga 25% pada tahun lalu untuk setiap kategori produknya dibandingkan dengan realisasi 2009 yang secara total mencapai Rp2 triliun.
HUKUM BISNIS
10
Bisnis Indonesia, Jumat, 7 Januari 2011
Jumlah permohonan paten melalui Kanwil Kementerian Hukum dan HAM selama 2010
Riau
2 Kalimantan Timur
1
Jawa Barat
2
6
Jawa Timur 5
MELANGGAR PATEN:
NTB
NTT
1
17 Permohonan paten diajukan melalui kanwil di daerah JAKARTA: Jumlah permohonan paten yang diajukan melalui Kanwil Kementerian Hukum dan HAM selama 2010 mencapai 17, di mana Jawa Timur menempati urutan paling atas. Menurut data Ditjen Hak Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan HAM, dari 32 Kanwil Kementerian Hukum dan HAM, baru enam kanwil yang menerima permohonan paten, sisanya belum ada. Ditjen Hak Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan HAM telah memberikan kemudahan kepada para inventor (penemu paten) di daerah untuk mengajukan permohonan pendaftaran paten melalui Kanwil di daerah, sehingga mereka tidak harus ke Jakarta. Akan tetapi pemeriksaan tetap dilakukan di Jakarta. Sumber: Ditjen HaKI
Seorang pengunjung melintas di depan panggung International Consumer Electronics Show (CES) 2011 di Las Vegas, Nevada, AS, kemarin. Microsoft Corp., produsen perangkat lunak terbesar di dunia itu, melanggar hak paten pada teknologi pencegahan pembajakan. Pengadilan banding di Washington, AS, masih melakukan pemeriksaan baru untuk menilai kembali berapa ganti rugi yang harus ditanggung oleh Microsoft. BLOOMBERG/ANDREW HARRER
KPPU kirim surat ke Presiden Pegawai gundah dan gelisah karena status tak jelas
BISNIS/SU/ILHAM NESABANA
KLAUSUL Vonis kasus Citoputra ditunda JAKARTA: Pengadilan Negeri Jakarta Selatan menunda sidang pembacaan putusan atas gugatan PT Citoputra Indoprima, distributor kertas asal Kudus Jawa Tengah terhadap PT CIMB Niaga Tbk (d/h PT Bank Lippo). “Majelis hakim belum siap dengan putusan karena belum cukup mempelajari berkas. Sidang putusan ditunda dan akan digelar kembali pada Selasa, 25 Januari 2011 nanti,” tutur Ariano, kuasa hukum PT Citoputra, kemarin. Sebelumnya, PT Citoputra menggugat PT CIMB Niaga dengan tuduhan melakukan perbuatan melawan hukum terkait dengan transaksi confirmation for callable forward transaction (CFT). Menurut dokumen jawaban yang disampaikan ke pengadilan, PT CIMB Niaga menilai gugatan tersebut kabur karena mencampuradukkan antara perbuatan melawan hukum dan wanprestasi. (BISNIS/ 08)
OLEH ELVANI HARIFANINGSIH BIsnis Indonesia
JAKARTA: KPPU telah melayangkan surat kepada Presiden yang intinya meminta agar Presiden mengeluarkan keppres terkait dengan kelembagaan dan status kepegawaian lembaga pengawas persaingan usaha itu. Hal itu diungkapkan oleh Ketua Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU), Tresna P. Soemardi, terkait dengan adanya aksi pernyataan sikap sekitar 350 pegawai KPPU yang selama berdirinya lembaga ini sejak 10 tahun lalu statusnya masih sebagai pegawai honorer. Tresna memandang bahwa aksi pernyataan sikap para pegawai KPPU ini merupakan suatu aksi
yang simpatik dan merupakan hak asasi dari pegawai dalam mengungkapkan aspirasinya dan kegelisahannya kepada Ketua KPPU. “Pada dasarnya ini memang suatu kegundahan dan kegelisahan pegawai KPPU untuk status yang belum jelas selama ini [honorer],” kata Tresna, menyikapi aksi pegawai KPPU pada 5 Januari 2011. Tresna menyebutkan sebagai pimpinan lembaga persaingan usaha, dirinya memberikan apresiasi atas aksi tersebut dan memahami apa yang menjadi kegelisahan dan tuntutan dari pegawai. Tuntutan ini, sambungnya, menjadi suatu pekerjaan rumah bagi lembaga ini yang sampai saat ini terus memperjuangkan status kelembagaan dan kepegawaian kepada lembaga negara yang berwenang. Kendati melakukan aksi berupa pernyataan sikap, Tresna juga meminta agar para pegawai di bawah lembaga yang dipimpinnya tidak
menyurutkan semangat dan kontribusinya, untuk terus membangun lembaga yang kredibel. Sekadar informasi, sekitar 350 pegawai KPPU yang dipimpin salah satu pegawai bernama Dedy Sani Ardi melakukan aksi pernyataan sikap atas status mereka yang belum jelas. Aksi ini dilakukan atas nama Forum Komunikasi Pegawai KPPU, karena sejak berdirinya lembaga ini pada 2000, pegawai KPPU masih berstatus honorer. Ketidakjelasan status kepegawaian ini bahkan sempat berdampak pada keberlanjutan pemberian hak asuransi kesehatan bagi pegawai.
Kontrak kerja Selama ini, perikatan kontrak kerja dilakukan untuk jangka waktu 1 tahun dan diperpanjang untuk jangka waktu 1 tahun berikutnya. Dalam aksinya, para pegawai a.l. menuntut agar Komisioner dan pimpinan Sekretariat KPPU
untuk melakukan upaya-upaya percepatan kejelasan status kepegawaian dan kelembagaan KPPU. Para pegawai ini juga mendesak agar Presiden segera memenuhi janjinya untuk menyelesaikan permasalahan kelembagaan KPPU, sebagaimana yang pernah disampaikan Presiden pada Januari tahun lalu. Di samping itu, para pegawai juga mendesak agar Kementrian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, serta kementerian terkait melakukan langkah konkret guna menyelesaikan status kepegawaian dan kelembagaan KPPU, selambatlambatnya pada Maret 2011. Pegawai bahkan menyebutkan bahwa jika hingga jangka waktu tersebut tuntutannya tidak dipenuhi, mereka akan melakukan aksi lanjutan, guna mendapatkan kejelasan mengenai statusnya. Sementara itu, Plh Kepala Biro Humas dan Hukum KPPU, Zaki Zein Badroen, menyebutkan pada saat terpilihnya Ketua dan Wakil
Pengedar uang palsu ditangkap MANGAPURA, Banyuwangi: Seorang penambang emas asal Banyuwangi, Jawa Timur, Agus Salim dan seorang rekannya Imam Safei, ditangkap tim gabungan Polsek Kuta Utara dan Polres Badung terkait dengan kasus pengedaran uang palsu sebesar Rp20 juta di Bali. Kapolres Badung AKBP Dwi Suseno kemarin mengatakan kedua tersangka ditangkap di tempat kosnya di Jalan Gunung Soputan, Gang Sanggina No. 7 Denpasar, setelah polisi mengembangkan laporan dari salah seorang korban, Kadek Sridanti. Polisi menjelaskan Kadek Sridanti melaporkan kepada polisi bahwa ada dua orang tak dikenal pada 23 Desember 2010 mendatanginya. Orang tersebut berbelanja ke warungnya yang berlokasi di Banjar Tegal Gundul, Desa Tibubeneng Kuta Utara, Kabupaten Badung. Mereka berbelanja dengan menggunakan uang pecahan Rp50.000 yang diduga kuat palsu. "Ternyata benar, kedua orang yang membeli beberapa bungkus rokok tersebut, terbukti menggunakan uang palsu pecahan Rp50.000," ujarnya. (ANTARA)
WASHINGTON: Microsoft Corp., produsen perangkat lunak terbesar di dunia, melanggar hak paten pada teknologi pencegahan pembajakan, sehingga pengadilan banding memutuskan dapat mengubah nilai kerugian dalam kasus-kasus masa depan. Putusan oleh Pengadilan banding di Washington, AS menjunjung tinggi validitas paten sambil melaksanakan pemeriksaan baru untuk menilai kembali berapa ganti rugi yang harus ditanggung oleh Microsoft. Paten tersebut dimiliki oleh Uniloc USA
OLEH ELVANI HARIFANINGSIH Bisnis Indonesia
BLOOMBERG/TIM BOYLE
PATEN OBAT AIDS: Beberapa orang melintas di balik obat AIDS Kaletra oleh kantor paten di India, sehingga masih logo Abbott di Abbott Park, Illinois, AS, belum lama ini. Abbott memungkinkan Cipla Ltd. dan produsen obat generik lainnya Laboratories gagal memperoleh perlindungan hak paten atas untuk terus menjual tiruan obat tersebut.
Inc dan Uniloc Singapura Private Ltd, "Ini adalah validasi yang kuat dari nilai paten," kata Brad Davis, CEO Uniloc yang berbasis di California, AS, dalam sebuah wawancara telepon. Putusan ini diperuntukkan bagi sebuah alat yang biasa digunakan untuk menghitung jumlah pelanggaran dan kemungkinan akan mengurangi jumlah ganti rugi. Oleh karena itu, Microsoft yang berbasis di Washington ini harus membayar ganti rugi kepada Uniloc yang memegang hak paten tersebut. Pegadilan Federal meminta pe-
meriksaan baru terhadap kerugian yang terjadi karena vonis pengadilan yang memutuskan kurang dari US$388 juta pada 2009 adalah merupakan pencemaran fundamental dengan menggunakan metodologi hukum yang tidak memadai. "Ini merupakan pendapat penting dan bermanfaat yang berkaitan dengan kerugian hukum dan mungkin menandakan akhir dari penghargaan nilai kerugian tidak wajar dan berlebihan berdasarkan metodologi yang salah. Kami berharap ada pemeriksaan baru, " kata David Howard, penasihat umum wakil untuk Micro-
soft, dalam sebuah pernyataan email. Hakim distrik Rhode Island, William Smith, telah menghapus putusan vonis pada 2009 lalu yang menyatakan kemenangan Uniloc.
Ajukan banding Perusahaan ini mengajukan banding atas keputusan Smith tersebut, sementara Microsoft tengah menunggu keputusan yang akan membatasi ruang gerak para pemilik hak paten. Gugatan Uniloc, yang diajukan pada Oktober 2003, ditujukan untuk sistem operasi Microsoft
Windows XP dan beberapa program Office. Microsoft berpendapat bahwa pihaknya menggunakan metode yang berbeda untuk mendaftarkan perangkat lunak dan mengatakan bahwa paten tersebut tidak sah. Uniloc telah mengajukan gugatan atas paten yang sama terhadap perusahaan perangkat lunak di pengadilan federal di Tyler, Texas, AS. Davis mengatakan perusahaan telah menyelesaikan gugatan dengan sekitar 40 perusahaan dan memiliki tagihan tertunda terhadap 100 lebih perusahaan. (T01)
IML dan PT Prudential akhirnya berdamai OLEH ELVANI HARIFANINGSIH Bisnis Indonesia
JAKARTA: Proses pemeriksaan perkara sengketa hak cipta antara The Institute for Motivational Living Inc dan PT Prudential Life Assurance Tbk, akhirnya resmi berakhir dengan adanya penetapan akta damai dari pengadilan. Dalam sidang pembacaan penetapan, kemarin, majelis hakim yang dipimpin Nirwana, menyebutkan bahwa kedua pihak telah berhasil mencapai perdamaian dengan adanya Akta No.48 tertanggal 16 Desember 2010.
bisnis.co.id)
Kasus hak cipta Sains Kit ke pengadilan
Microsoft langgar hak paten milik Uniloc BLOOMBERG
Ketua KPPU pada awal tahun lalu, KPPU pernah melakukan pertemuan dengan Presiden, di mana salah satu yang dibahas adalah mengenai kelembagaannya. “Pada saat pertemuan Januari 2010, salah satu yang dibahas adalah mengenai kelembagaan KPPU. Ketika itu, Presiden menyatakan akan menyelesaikan masalah ini pada Maret 2010,” ujarnya. Akan tetapi, sambungnya, berdasarkan surat dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi tertanggal 13 Desember 2010, justru menyebutkan bahwa Kesekretariatan KPPU dianggap bukan merupakan lembaga pemerintah dan tidak berhak menggunakan anggaran dari APBN. “Setelah adanya surat Menpan tersebut, KPPU mengirimkan surat kepada Presiden yang intinya meminta agar Presiden mengeluarkan keppres terkait dengan kelembagaan dan status kepegawaian KPPU,” tuturnya. (elvani@
Setelah diperiksa secara saksama, kata majelis hakim, permohonan kedua pihak agar majelis hakim membuat penetapan akta damai ini, dinilai tidak bertentangan dengan hukum, apalagi justru menyelesaikan sengketa antara kedua pihak. Majelis hakim akhirnya mengeluarkan penetapan damai antara IML (The Institute for Motivational Living Inc) dan Prudential. “[Serta] menghukum penggugat dan tergugat untuk menaati Akta Perdamaian,” kata Nirwana, dalam sidang penetapan, kemarin.
Terkait dengan berakhirnya proses hukum antara kedua pihak, salah satu kuasa hukum Prudential, Riyo Hanggoro, maupun kuasa hukum IML, Heru Muzaki, menolak untuk memberikan komentarnya. “Maaf saya tidak bisa berkomentar apa-apa. Semua seperti yang telah diucapkan dalam sidang tadi,” kata Heru. Sebelumnya, The Institute for Motivational Living (IML), melayangkan gugatan yang terdaftar di bawah No.81/HAKCIPTA/ 2010/PN.NIAGA.JKT.PST, terhadap Prudential Life, terkait de-
ngan permasalahan hak cipta. Gugatan itu, disebut-sebut dilayangkan karena tergugat diklaim telah memperbanyak dan/atau mengumumkan tanpa persetujuan apapun sebuah modul yang berjudul “Mengenal Tipe & Karakter Manusia Melalui: DISC Profile (what, why, how)” atau disebut Modul. Bentuk dan isi dari Modul tersebut, menurut penggugat, secara substansial diklaim sama dengan ciptaan perusahaan asal Amerika Serikat itu, yakni Understanding Your Personality Style Power Point dan Person to Person.
Sehingga, dalam gugatannya penggugat a.l. menuntut agar tergugat dihukum untuk menerbitkan pengumuman di dua media massa yang pada intinya meminta agar pihak-pihak yang memiliki dan/menguasai Modul itu untuk segera mengembalikannya atau memusnahkannya. Selain itu, penggugat juga meminta pengadilan untuk menyita Modul yang secara substansial diklaim sebagai milik perusahaan itu dan menuntut tergugat untuk membayar ganti rugi yang nilainya mencapai US$1,19 juta.
JAKARTA: Perkara sengketa hak cipta alat peraga untuk kepentingan pendidikan dan ilmu pengetahuan, KIT Guru IPA (Sains Kit), untuk kedua kalinya kembali bergulir di Pengadilan Niaga Jakarta Pusat. Sebelumnya, sengketa hak cipta Sains Kit ini pernah bergulir di pengadilan dalam perkara No.46/ H A K C I P TA / 2 010 / P N . NIAGA.JKT. PST, antara Agoest Zakaria BCKN menggugat Wawan Setiawan (Direktur CV Indolab) dan tiga pihak lainnya, di mana akhirnya gugatan itu dicabut kembali. Akan tetapi, kali ini Agoest kembali melayangkan gugatan yang didaftarkan di bawah No.78/ H A K C I P TA / 2 010 / P N . NIAGA.JKT. PST, dengan menyeret CV Indolab sebagai tergugat dalam sengketa ini. Kemarin, Pengadilan Niaga Jakarta Pusat menggelar sidang pemeriksaan perkara antara kedua pihak. Sidang yang dipimpin majelis hakim Tjokorda Rai Swamba ini akhirnya ditunda hingga 13 Januari 2011 dengan agenda kesimpulan. Perkara kali ini tidak berbeda jauh dengan perkara sebelumnya, di mana penggugat mengklaim sebagai pihak yang memegang hak cipta yang sah atas alat peraga KIT Guru IPA (Sains Kit) untuk SD. Dalam dokumen resmi gugatan yang diwakili oleh salah satu kuasa hukumnya Andri W. Kusuma, penggugat mengklaim hak cipta itu diperoleh berdasarkan Surat Penyerahan dan Pemindahan Hak, 2 Maret 2009 dan Surat Kementerian Hukum dan HAM Ditjen HaKI, 27 Agustus 2010. Mengacu pada ketentuan Pasal 1 butir 1 jo Pasal 2
Ayat (1) UU No.19/ 2002 tentang Hak Cipta, menurut penggugat, maka merupakan hak eksklusif bagi pencipta atau pemegang hak cipta untuk memperbanyak ciptaannya.
Royalti Terhadap pemberian lisensi tersebut sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 45 Ayat (3) UU Hak Cipta, maka disertai dengan kewajiban pemberian royalti kepada pemegang hak cipta yang wajib dilakukan oleh penerima lisensi. Akan tetapi, klaim penggugat, tergugat telah memperbanyak dan menjual KIT Guru IPA sejak 2009 hingga gugatan ini dilayangkan. Berdasarkan Pasal 56 Ayat (1) dan Ayat (2) UU Hak Cipta, lanjut penggugat, pemegang Hak Cipta berhak mengajukan gugatan ganti rugi melalui pengadilan. Saat dikonfirmasi mengenai gugatan ini, kuasa hukum tergugat, Ebensen Damanik menyebutkan bahwa sebenarnya gugatan tersebut pernah dilayangkan penggugat dan kemudian dicabut kembali. Setelah itu, kata Ebensen, penggugat menuntut lagi secara pidana melalui laporan polisi lewat Polda Jabar dengan tudingan pelanggaran hak cipta. Akan tetapi, laporan itu sudah ada ketetapan surat perintah penghentian penyidikan (SP3), karena berdasarkan uji data dan pengumpulan data dalam pemeriksaan pidana oleh Polda Jabar tidak terbukti adanya pelanggaran oleh CV itu. “Kami sudah menyerahkan bukti bahwa mereka sebelumnya pernah menggugat kami yang menyatakan bahwa kami telah menggandakan tanpa izin dan laporan pidana yang sudah ada SP3,” tuturnya, kemarin. (08)
OTOMOTIF
9
Angka penjualan mobil masih bergerak naik
Industri komponen nasional tidak masalahkan SNI pelek
Bisnis Indonesia, Jumat, 7 Januari 2011
Total penjualan di pasar domestik bisa mencapai 770.000 unit BISNIS INDONESIA
Penjualan mobil di Indonesia
JAKARTA: Penjualan mobil di Tanah Air sepanjang 2010 diperkirakan dapat menembus angka 770.000 unit, lebih tinggi dari data sementara yang dikumpulkan dari delapan ATPM Jepang anggota Gaikindo. Ketua I Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Jongkie D. Sugiarto mengatakan hingga saat ini data final realisasi penjualan mobil di Tanah Air masih terus dikumpulkan. “Data sementara Gaikindo penjualan 2010 sebesar 762.980 unit, itu masih kurang laporan dari beberapa ATPM,” tuturnya kemarin. Dia memperkirakan total penjualan mobil di Indonesia sepanjang tahun lalu dapat menembus 770.000 unit, angka tertinggi sepanjang sejarah industri otomotif nasional. Menurut data sementara realisasi penjualan oleh delapan merek utama asal Jepang yang diperoleh Bisnis, pasar mobil di dalam negeri sepanjang 2010 menembus 763.415 unit setelah pada Desember realisasi penjualan mencapai 68.415 unit. Kendati masih terus bergerak, angka sementara yang mencapai lebih dari 760.000 tersebut sudah
Tahun
Penjualan (ribu unit)
2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010
301 300 308 354 483 534 319 433 604 483 770*
Sumber: Gaikindo *Keterangan: Prediksi
menjadi rekor tertinggi pasar kendaraan roda empat di Indonesia. Menurut Jongkie yang juga menjabat presiden direktur PT Hyundai Mobil Indonesia, sepanjang tahun lalu pabrikan mobil asal Jepang itu menjual lebih dari 3.700 unit mobil, tumbuh 45% dibandingkan dengan penjualan 2009. Sementara itu, Amelia Tjandra, Direktur Marketing PT Astra Daihatsu Motor mengatakan sepanjang tahun lalu Xenia menjadi produk andalan Daihatsu di kelas mini multi purpose vehicle (MPV) sepanjang 2010 terjual sebanyak 63.141 unit. Model Xenia memberi kontribusi sebesar 55% dari total penjualan Daihatsu pada tahun lalu. Pada 2010 PT Astra Daihatsu Motor kembali mempertahankan posisi di peringkat dua dalam penjualan mobil di Indonesia dengan
Persaingan Yamaha vs Honda makin ketat OLEH TRI D. PAMENAN Bisnis Indonesia
JAKARTA: Persaingan antara dua ATPM sepeda motor terbesar di Indonesia, yaitu Honda dan Yamaha pada 2010 semakin ketat. Sepanjang tahun lalu Honda merealisasikan penjualan sebanyak 3,4 juta unit, sementara Yamaha mencapai 3,3 juta unit. General Manager Sales, Promotion and Motorsport PT Yamaha Motor Kencana Indonesia Paulus Sugih Firmanto mengatakan realisasi penjualan sebanyak 3,3 juta unit tersebut telah berhasil melampaui target yang ditetapkan perusahaan yaitu 3,1 juta unit. “Angka tersebut juga meningkat 25,48% dibandingkan dengan pencapaian 2009 yaitu sebanyak 2,6 juta unit,” ujarnya kepada Bisnis, kemarin. Di segmen skuter matik (skutik), Yamaha membukukan penjualan 1,6 juta unit, melonjak 35,4%. Untuk bebek 4 tak, penjualan Yamaha mencapai 816 ribu unit, naik 19%. Untuk bebek LPM, Yamaha membukukan angka 586 ribu unit, meningkat 13,3%. Di segmen sport, penjualan Yamaha mencapai 261,8 ribu unit, tumbuh 19%. “Kontribusi produk terbesar adalah untuk kategori matik yaitu 50%. Pada segmen ini Yamaha berhasil memimpin pasar,” paparnya. Khusus untuk Desember, pabrikan tersebut membukukan angka penjualan 248 ribu unit, turun 16%. Sementara itu, PT Astra Honda Motor (AHM) mengakhiri 2010 dengan membukukan angka penjualan tertinggi dalam sejarah industri sepeda motor nasional. Pada tahun lalu total penjualan AHM di pasar domestik tercatat sebanyak 3.416.049 unit atau tumbuh sekitar 26,5% dibandingkan dengan tahun 2009 yang hanya mencapai 2.701.278 unit. Angka ini lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan pasar motor nasional yang hanya 26%. Dengan pencapaian ini, AHM berhasil
Penjualan sepeda motor di Indonesia pada 2010 Merek Yamaha Honda Suzuki
Volume penjualan (unit) 3,3 juta 3,4 juta 526.000
Sumber: Masing-masing ATPM
mempertahankan kepemimpinannya di pasar sepeda motor nasional dengan pangsa pasar 46,3%. Penyumbang terbesar terhadap penjualan AHM adalah tipe motor bebek dengan total penjualan 1.694.706 unit.
Skutik Tipe skutik Honda sepanjang tahun lalu juga mencatat kontribusi yang juga signifikan yaitu 1.551.383 unit. Bahkan tipe motor ini membukukan lonjakan pertumbuhan penjualan yang sangat fantastis, yaitu 80%. Pertumbuhan ini jauh melampaui pertumbuhan segmen skutik nasional yang hanya naik 52%. Sementara itu, Sales Department Head PT Suzuki Indomobil Motor (SIM) Rudjojo Nirjana mengatakan pada tahun ini Suzuki akan mengembangkan varian produk di segmen skutik untuk menggenjot volume penjualan. Menurut dia, tahun lalu Suzuki masih mengandalkan sepeda motor bebek (underbone) sementara ATPM lain menikmati lonjakan penjualan skutik di Indonesia. "Tahun lalu kita masih belum siap dengan produk skutik padahal pasar dalam segmen tersebut tumbuh pesat," kata Rudjojo. Penjualan SIM pada 2010 mencapai 526.000 unit, lebih besar 20% dari penjualan 2009 yang sebanyak 438.000 unit. Kontribusi sepeda motor Suzuki turun dari 7,5% pada 2 tahun lalu menjadi 7,1% pada 2010. "Tidak ada rencana meluncurkan produk yang benar-benar baru, tahun ini fokus kami volume," jelasnya kemarin. Dengan kondisi itu, penguasaan Suzuki di pasar nasional turun menjadi 7,1%. (11)
volume menembus 118. 591 unit. Angka penjualan secara wholesales (pengiriman pabrik ke diler) tersebut naik 53% dibandingkan dengan penjualan 2009 yakni 77.513 unit. Selain Xenia, sumbangan lain berasal dari Gran Max yang membukukan penjualan 28.979 unit. Gran Max menyumbang 25% dari total penjualan Daihatsu pada 2011. “Di samping itu, The New Daihatsu Terios juga berhasil menyumbang 15% dari total penjualan dengan volume 16.916 unit. Selain itu, produk Daihatsu lainnya seperti Luxio memperoleh total penjualan 5.982 unit dan Sirion terjual 687 unit,” ujarnya. Pabrikan asal Amerika Serikat Ford Motor Indonesia (FMI) sepanjang 2010 juga berhasil memecahkan rekor dengan merealisasikan penjualan sebesar 8,871 kendaraan, naik 40% dibandingkan dengan angka 2009. Sepanjang 2010, penjualan Ford Ranger meningkat 39% dari 2009 menjadi 5,651 unit. Angka itu terutama disumbangkan oleh penjualan di segmen korporasi (fleet). Sementara itu, penjualan hatchback terbaru keluaran Ford, allnew Ford Fiesta, mencapai 1.485 unit sampai Desember, sedangkan penjualan Ford Escape melonjak 87%. “Ini merupakan rekor tahun penjualan terbaik bagi Ford Indonesia,” ujar Presiden Direktur Ford Motor Indonesia Will Angove, kemarin.
Pada Desember, penjualan Ford bahkan melambung hingga 342% dibandingkan dengan angka pada bulan yang sama tahun 2009 yaitu mencapai 1.809 unit.
Situasi tahun ini Amelia menyadari persaingan pasar otomotif pada 2011 akan semakin berat. “Karena itu kami akan terus mendekatkan diri dengan pelanggan melalui penambahan jaringan outlet Daihatsu dan lebih meningkatkan kualitas pelayanan after sales service guna memberikan kepuasan bagi pelanggan Daihatsu,” ujarnya. Sementara itu, Wakil Presiden Hyundai Mobil Indonesia Erwin Djajadiputra yakin berbagai regulasi pemerintah mengenai perpajakan atau pembatasan subsidi BBM dapat teratasi oleh tingginya permintaan. “Kendaraan ini sudah menjadi kebutuhan pokok, permintaan tahun ini tetap tinggi contoh H1 saja kami masih ada back order 700 unit,” ucapnya. Potensi lonjakan permintaan mobil hemat bahan bakar dimanfaatkan HMI dengan menyediakan varian mobil bermesin diesel, termasuk Tucson diesel yang akan diluncurkan tahun ini. “Kami mencoba lebih dulu menyediakan mobil berbahan bakar solar karena menurut saya beberapa tahun ke depan jenis tersebut akan tumbuh tinggi,” ujar Jongkie. (
[email protected]) (11/SITI MUNAWAROH/TRI D. PAMENAN)
BISNIS INDONESIA
JAKARTA: Asosiasi industri komponen otomotif nasional tidak mempermasalahkan Wajib Standar nasional Indonesia (SNI) untuk pelek kendaraan bermotor yang mulai berlaku tahun ini. Ketua Gabungan Industri Alat Mobil dan Motor (GIAMM) Hadi Suryanipraja mengungkapkan produsen pelek dalam negeri biasanya telah memiliki kualitas yang lebih tinggi karena tuntutan standar produsen otomotif. "Posisi sebagai OEM (original equipment manufacturer/pembuat peralatan asli) mengharuskan produksi lebih baik, yang diatur SNI biasanya minimal," ujarnya kemarin. Pemerintah mulai mengimplementasikan wajib SNI 1896:2008 dan SNI 4658:2008 mengenai pelek kendaraan bermotor pada 22 Juni 2011 berdasarkan Peraturan Menteri Perindustrian RI no. 120 tahun 2010. Wajib SNI tersebut mendapatkan protes dari asosiasi komponen otomotif Jepang (JAPIA) yang merasa spesifikasi dan acuan di dalamnya tidak dapat diterapkan. Hadi, yang turut hadir pada pertemuan dengan JAPIA di Badan Standarisasi Nasio-
nal, menjelaskan keluhan teknis yang disampaikan tidak terlalu signifikan. "Siapa bilang tidak bisa diterapkan, mereka hanya mempermasalahkan acuan persyaratan teknis yang ketinggalan zaman, itu masih bisa diubah," ujarnya. Dia mengatakan produsen lokal tidak berencana melakukan uji teknis atas syarat dan spesifikasi pelek yang diatur oleh kedua SNI tersebut, seperti yang telah dilakukan produsen Jepang. "Produsen lokal hanya menunggu petunjuk pelaksanaan, kita nanti tinggal buat sesuai aturan," paparnya. Industri komponen otomotif Jepang sebelumnya mengklaim spesifikasi yang diatur dalam SNI mengenai pelek kendaraan bermotor memiliki dasar acuan teknis yang lemah hingga sulit diterapkan. Kabid Kerjasama Standaradisasi Internasional Badan Standardisasi Nasional (BSN) Hendro Kusumo mengatakan Asosiasi Industri Komponen Kendaraan Jepang (JAPIA) baru saja datang ke Indonesia untuk mengajukan keberatan atas SNI itu. “Mereka meminta dokumen SNI dari pemerintah lalu menguji coba spesifikasi di dalamnya. Setelah dicoba ternyata tidak bisa diterapkan” jelasnya pekan lalu. (11)
OPINI
Jumat, 7 Januari 2011
Mendorong kredit produktif
Hati-hati meniru China
B
ank Indonesia mengabarkan bahwa pertumbuhan kredit nonproduktif masih mewarnai kinerja industri perbankan nasional, sehingga kontribusi dalam mengerakkan sektor riil dinilai rendah. Berdasarkan klasifikasi saat ini, kredit nonproduktif adalah pembiayaan perbankan untuk kegiatan yang bersifat konsumtif seperti kartu kredit, kendaraan bermotor, perumahan, dan lainnya. Adapun, kredit produktif adalah pembiayaan untuk modal kerja dan investasi. Berdasarkan data BI per Oktober 2010, pertumbuhan kredit konsumtif tertinggi jika dibandingkan dengan dua segmen lainnya, yaitu naik 24,8% menjadi Rp523,1 triliun jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya Rp419,1 triliun. Kredit modal kerja yang menyumbang portofolio kredit terbesar, membukukan pertumbuhan 17,3% menjadi Rp819,6 triliun. Adapun, kredit investasi naik 18,3% menjadi Rp332,9 triliun. Fakta ini memberi sinyal kepada kita bahwa perbankan tidak boleh dilepas kepada mekanisme pasar dalam menyalurkan kreditnya. Apabila kredit disalurkan hanya berdasarkan permintaan, bisa jadi eksposur kredit konsumtif akan semakin membengkak. Bank biasanya lebih suka menyalurkan dananya ke sektor yang lebih menguntungkan dan relatif lebih mudah, yaitu segmen konsumtif. Kendati kredit konsumtif secara tidak langsung juga bisa menggerakkan sektor riil, seperti bisnis perumahan dan kendaraan bermotor, tetapi kredit langsung kepada dunia usaha akan mampu memberikan daya dorong yang lebih kuat bagi perekonomian. Untuk itu, BI harus terus mendorong bank-bank untuk lebih banyak menyalurkan kredit ke sektor yang lebih produktif. Harian ini menilai bank sentral perlu memberikan lebih banyak insentif kepada bank-bank yang giat menyalurkan kredit modal kerja atau kredit investasi. Tentunya BI tidak bisa memaksa bank untuk menurunkan suku bunga kredit modal kerja dan kredit investasi, serta menaikkan suku bunga kredit konsumtif. Caranya dengan regulasi yang bisa membuat perhitungan kesehatan bank menjadi lebih bagus apabila bank lebih banyak menyalurkan kredit produktif. Perhitungan aktiva tertimbang menurut risiko (ATMR) untuk kredit produktif hendaknya bisa diturunkan, sementara ATMR untuk kredit nonproduktif bisa ditetapkan lebih tinggi. Eksposur kredit ke sektor produktif bisa juga dijadikan acuan dalam pemberian izin pengembangan jaringan cabang. Bank yang lebih banyak menyalurkan kreditnya untuk sektor produktif punya kesempatan berkembang lebih luas. Pengembangan produk-produk pembiayaan untuk sektor produktif hendaknya bisa lebih didorong, mengingat dunia usaha sangat dinamis sehingga butuh skema pembiayaan yang menarik dengan tetap tidak mengurangi prinsip kehati-hatian. Melalui serangkaian regulasi yang menjadi domain BI, upaya mendorong ekspansi kredit ke sektor produktif akan bisa lebih terlaksana. Perbankan harus menjadi mesin penggerak ekonomi yang bisa memberikan kesejahteraan bagi masyarakat banyak.
TAJUK UTAMA
Tabungan & investasi dalam negeri lebih efektif OLEH DEWI LUSIANA Peneliti di ZD Consultant, Brunei Darussalam
Pertumbuhan ekonomi dan industri pesat yang dialami China, terutama sejak satu dekade terakhir, telah membuat perhatian dunia tertuju ke negara itu.
K
arena fenomena tadi terjadi setelah Deng Xiaoping melakukan revisi sistem sosialis menjadi lebih terbuka, maka secara gamblang orang pun menafsirkan bahwa sistem ekonomi terbuka adalah jalan paling tepat untuk mencapai kemakmuran. Lebih lanjut, karena pertumbuhan ekonomi dan industri yang pesat itu sebagian besarnya dimotori oleh penanaman modal asing langsung (foreign direct investment—FDI) ke negeri itu, maka orang pun kemudian semakin berlomba-lomba untuk menarik FDI ke negara masingmasing. Tujuannya, agar menjadi makmur dan hebat seperti “Cungkok”, negeri yang ditulis dengan simbol piktogram bermakna “Kerajaan Tengah” atau “Pusat Dunia” itu. Bahwa data-data statistik menunjukkan China kini menjadi negara pemegang cadangan devisa terbesar dunia, China menjadi negara dengan pertumbuhan ekonomi dan industri paling pesat di dunia dan lain-lain, ini mungkin merupakan realitas yang memang tidak terbantahkan. Lebih dari itu, walaupun menurut sejumlah ahli ekonomi dunia data statistik ekonomi China tidak sepenuhnya dapat
TAJUK TAMU
“
VERBATIM
”
“Menaikkan harga atau subsidi membengkak.” Ekonom UGM Sri Adiningsih soal dua opsi yang bisa diambil pemerintah terkait kenaikan harga minyak.
• International Herald Tribune, 5 Januari
Efek samping pertumbuhan
J
ika para warga Singapura terlihat sedikit jemu dengan pertumbuhan ekonomi negaranya pada 2010 sebesar 15%, itu mungkin karena pertumbuhan telah menguat sejak Juli saat proyeksi pertumbuhan untuk tahun ini melonjak dari 6% jadi 13%-15%. Tepatnya, pertumbuhan tercatat mencapai rekor 14,7% meskipun kenaikan kali ini diprediksi akan terus menguat ketika seluruh angka di kuartal empat turut dimasukkan. Itu adalah sebagian hasil dari beberapa keadaan khusus, yang tidak mungkin berkelanjutan. Secara khusus, kondisi ekonomi terutama sektor manufaktur telah terpangkas selama krisis global 2008 dan 2009. Kondisi ekonomi dan industri global meningkat, begitu juga dengan tingkat permintaan. Tren pertumbuhan di atas 15% berarti masuknya 100.000 atau lebih pekerja asing ke perekonomian karena pengetatan pasar buruh. • The Business Times, 6 Januari
dipercaya, jika ingin dikatakan bahwa “Negeri Kaki Langit” (sesuai simbol huruf kanji “Tiongkok”) itu telah berhasil mendudukkan dirinya sebagai sebuah kekuatan raksasa ekonomi dunia saat ini, barangkali keadaannya memang kurang lebih demikian. Akan tetapi, jika hanya sekadar karena melihat fenomena banjir investasi asing yang terjadi di China lalu negara lain ingin meniru dengan begitu saja, perlu diwaspadai bahwa, salah-salah, hal itu dapat menjerumuskan pada sebuah kebinasaan.
lihkan ekonominya, pemerintah Uni Soviet menerima total pinjaman lebih US$30 miliar dari IMF, Bank Dunia, dan badan peminjam lain. Contoh lain, dalam waktu 4 tahun (1990-1994), arus modal masuk ke Meksiko mencapai US$91 miliar, hampir 25% nilai aset
“Kredit konsumsi lebih besar.” Deputi Gubernur BI Muliaman Hadad soal penyerapan kredit nonproduktif yang lebih besar daripada kredit untuk investasi.
gelombang konsumsi barang impor. Alih-alih menjadi negara industri, Meksiko justru terperangkap ke dalam krisis keuangan, sementara separuh rakyatnya terperosok ke dalam jurang kemiskinan. Dengan mencermati pengalaman Uni Soviet dan Meksiko di atas, dapat dikatakan bahwa dengan hanya bergantung pada FDI, keberhasilan ekonomi yang sifatnya jangka panjang akan sulit, atau bahkan tidak mungkin, dicapai.
Kasus Uni Soviet dan Meksiko
Sebagai pembelajaran, mungkin kita perlu melihat pengalaman kehancuran ekonomi Uni Soviet di era Mikhail Gorbachev akibat “keterbukaan yang kebablasan”, atau Meksiko pada awal tahun 1990-an, ketika negara ini kebanjiran petro dolar OPEC yang mencari tempat untuk investasi. Dalam kasus Uni Soviet, hasrat kuat dan menggebu-gebu untuk mempertahankan posisi sebagai negara adidaya telah memunculkan gagasan tentang Keterbukaan (Glasnost) dan Restrukturisasi (Perestroika). Pada awalnya, gagasan ini dinilai positif karena reformasi ekonomi dan sosial, serta keterbukaan terhadap modal dan produk kapitalisme diharapkan mampu membawa Uni Soviet ke arah yang lebih baik. Namun, optimisme itu segera surut ketika arus deras modal dan barang dari luar negeri masuk bagai air bah tidak lama setelah negeri itu membuka pasarnya terhadap dunia internasional. Menurut Stiglitz (2003), sepanjang tahun 1990-1998, kegiatan industri Uni Soviet anjlok hingga 42%, GDP turun tajam 45%, sementara untuk memu-
BISNIS/YAYAN INDRAYANA
yang dimiliki OPEC saat itu. Ironisnya, studi oleh Kavaljit Singh 5 tahun lalu menunjukkan kegiatan ekonomi Meksiko justru lesu sejak masuknya modal asing tadi. Selama 1990–1993, penurunan produksi dalam negeri anjlok lebih 10 kali lipat akibat kurs Peso yang tinggi (over valued), ekspor yang kurang kompetitif serta peningkatan
Surat-surat harus dilengkapi dengan identitas pribadi
Tingkatkan kepedulian terhadap UKM Salah satu upaya untuk mendukung program pertumbuhan ekonomi yang terus digalakkan pemerintah adalah melalui pemberian kredit untuk para pengusaha kecil. Program untuk itu tertuang dalam kredit untuk pengusaha yang bergerak di usaha kecil menengah (UKM). Selain pemerintah yang akan menyalurkan program ini melalui pembiayaan APBN ada satu pihak lagi yang menurut saya harus didorong untuk berpartisipasi dalam pemberian kredit UKM yaitu perbankan. Perbankan di Indonesia terbagi atas bank yang berafiliasi ke pemerintah atau yang kita biasa disebut milik pemerintah dan bank yang dipunyai oleh individu warga negara atau swasta. Dalam mendorong pembiayaan kredit untuk UKM yang msih dominan bank milik pemerintah. Saya belum melihat sejauh ini bank swasta melakukan kepeduliannya dengan memberi kredit bagi pengusaha UKM. Alangkah beruntungnya bila pengusaha UKM juga dapat menerima kredit dari bank swasta. Kita bisa bayangkan jika bank pemerintah dan bank swasta berduyun-duyun memberi kredit bagi UKM maka yang akan terlihat ekonomi kita akan tumbuh. Karena daya serap masyarakat makin masif serta menunjang untuk melakukan kegiatan usahanya. Ini akan membuat ekonomi makin bagus dan menguat ekonomi ke depannya. Pemerintahan Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) II bidang ekonomi kalau saya baca cetak birunya memang memberi perhatian lebih kepada UKM. Lewat program kredit
Akamatsu Kanamae sendiri, ilmuwan tersohor Jepang yang membuat Flying Geese Model yang kemudian dipakai orang untuk menjelaskan fenomena keajaiban Asia, tidak pernah menyarankan pembangunan ekonomi dan industri melalui FDI. Menurut Akamatsu, Jepang yang kemudian menjadi salah satu ekonomi terkuat dunia pun tidak bangkit menjadi negara in-
dustri melalui cara ini, melainkan dengan tabungan dan investasi dalam negeri mereka sendiri. Sedangkan teknologinya adalah hasil peniruan (reverse engineering). Lebih dari itu, FDI yang tidak dimanfaatkan secara tepat justru dapat menimbulkan masalah bagi negara-negara penerima. Apalagi, jika arus modal yang masuk itu lebih ke sektor finansial ketimbang ke sektor riil. Hal ini misalnya terlihat di Indonesia, terutama pada tahun 1997/1998, ketika negara kita telah terjerembab ke dalam krismon akibat “hot money” atau short term capital. Selain itu, kasus di Indonesia pun menunjukkan bahwa modal jangka panjang tidak selalu dan tidak secara otomatis berkontribusi terhadap perubahan struktur ekonomi suatu negara. Meski ada fakta bahwa krisis minyak dunia tahun 1973 dan peristiwa Plaza Accord 1985 yang mengakibatkan apresiasi nilai tukar yen pernah menjadikan Indonesia sebagai negara tujuan investasi utama Jepang di Asia ketika itu, hal ini tidak lantas menjadikan Indonesia sebagai kekuatan ekonomi industri. Pada kenyataannya, Indonesia justru terus dan bahkan semakin bergantung pada modal asing, tanpa mampu mengambil manfaat berlipat dari modal asing tersebut. Apalagi, beberapa kondisi yang diperlukan untuk itu memang tidak kita miliki. Misalnya, jumlah insinyur kita yang minim, daya listrik yang tidak memadai, dan seterusnya. Dari gambaran berbagai realitas yang telah diungkapkan di atas, maka tidak berlebihan kiranya jika tulisan ini memesankan agar kita tidak bersikap naif dan latah, serta berhati-hati dalam meniru China.
Informasi Bisnis Indonesia (JIBI). Apabila lebih dari 1 minggu artikel yang diterima belum diterbitkan tanpa pemberitahuan lain dari redaksi, penulis berhak mengirimkannya ke media lain. Setiap tulisan yang dimuat merupakan pendapat pribadi penulis.
Setiap artikel yang dikirim ke redaksi hendaknya diketik dengan spasi ganda maksimal 5.000 karakter, disertai riwayat hidup (curriculum vitae) singkat tentang diri penulis. Artikel yang masuk merupakan hak redaksi Bisnis Indonesia dan dapat diterbitkan di media lain yang tergabung dalam Jaringan
Dewan korporasi J
ohn Boehner, juru bicara baru Parlemen menjanjikan para anggota Dewan yang hadir pada Kongres pekan ini untuk “mengembalikan pemerintahan ke tangan rakyat AS”. Namun, jauh dari kamera, hal sebaliknya yang terjadi. Darrell Isa dari California, yang kini menjabat sebagai ketua baru Komite Pengawasan dan Reformasi Pemerintah di Parlemen, mengirim surat kepada 150 kelompok bisnis dan perdagangan guna meminta mereka melonggarkan peraturan perusahan yang disebut ‘PHK’. Ini, tentu saja, tidak ada hubungannya dengan sikap populisme Boehner dan hal apa pun yang dilakukan dengan puluhan juta dolar AS guna menyokong Partai Republik untuk berkuasa di Parlemen. Para pengusaha mengeluhkan pemerintah Obama yang lebih fokus pada kebutuhan keuangan, kesehatan, dan produksi pangan daripada sektor lain. Kini mereka telah membantu pemilu pemimpin Parlemen yang diharapkan mampu mendengarkan aspirasi mereka. Ini bukanlah hal yang mengejutkan, khususnya tindakan Issa yang memang sudah jelas melecehkan pemerintahan Obama.
11
PEMBACA MENULIS
UKM akan jadi salah satu faktor tumbuhnya ekonomi negara. Semoga melalui tulisan ini bank swasta bisa tergerak untuk melakukan pemberian kredit bagi UKM. Kontribusi yang mungkin kecil ini akan sangat berguna bagi kalangan pengusaha UKM. Ini merupakan bentuk kongkret pemberian bantuan bank swasta kepada nasabahnya. Saya yakin dari sekian jumlah pengusaha UKM pasti ada yang menjadi nasabah bank swasta. Ahmad Inamullah Jl Ciledug Raya No. 18B Kebayoran Lama, Jakarta
Wajibkan subsidi BBM Menteri Keuangan Agus Martowardojo dalam pemberitaan di beberapa media menegaskan bahwa pemerintah tidak akan menaikkan harga bahan bakar minyak meskipun harga minyak mentah dunia melonjak hingga menembus US$93 per barel. Harga minyak dunia ini melebihi asumsi dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2011, yang dipatok sebesar US$80 per barel. Setiap ada kenaikan harga minyak US$1 di atas asumsi harga dalam anggaran negara, tambahan pengeluaran pemerintah bakal lebih besar dibandingkan dengan tambahan penerimaan. Namun, pemerintah memutuskan harga minyak tidak naik karena sudah mengantisipasinya? Pemerintah mengaku sulit berbuat banyak dalam mengatasi lonjakan harga minyak. Pasalnya, kenaikan harga minyak tersebut lebih banyak diakibatkan oleh faktor eksternal. Merangkak naiknya harga mi-
nyak tidak luput dari perhatian pemerintah. Kondisi kenaikan tidak hanya menarik perhatian pemerintah Indonesia saja, tetapi juga negara-negara lain. Menteri Keuangan Agus Martowardojo berjanji pemerintah tidak akan menaikkan harga BBM tahun ini, meski harga minyak dunia terus menanjak naik. Namun, pemerintah dinilai tidak memiliki opsi lain selain menaikkan harga BBM jika harga minyak dunia terus merangkak hingga menembus US$100 per barel. Harga minyak dunia saat ini berkisar US$90 per barel dan pemerintah perlu mewaspadai tren kenaikan tersebut. Kalau harga minyak dunia sudah di atas US$100 per barel, pilihannya ada dua, yaitu menaikkan harga BBM atau subsidi membengkak. Akan sangat rasional memang alasan pemerintah jika pemaparan kondisi minyak saat ini dan jika dianggap perlu adanya upaya penyesuaian terkait dengan masalah minyak dunia. Menaikkan harga BBM menurut saya kurang tepat kalaupun dipaksakan maka akan terjadi gejolak kenaikan pada kebutuhan vital yang lain, tetapi jika pembatasan bersubsidi yang rencananya dibuat oleh pemerintah dengan mengangkat isu kenaikan harga minyak dunia, hitungan matematisnya masuk akal. Apalagi memang selama ini kita menikmati harga minyak dengan bantuan subsidi pemerintah. Pembatasan subsidi terhadap mobil pribadi bisa menjadi salah satu jalan keluar, sehingga tidak perlu menaikkan harga premium yang dikonsumsi masyarakat kecil. Syarifah Fauziah Jl. Pesanggrahan Raya No. 12 Pesanggrahan, Jakarta
Kritik, saran, dan komentar bisa disampaikan melalui surat ke redaksi Bisnis Indonesia atau e-mail:
[email protected]
Pemimpin Umum: Dr. H. Sukamdani S. Gitosardjono. Wakil Pemimpin Umum: Ahmad Djauhar. Pemimpin Perusahaan: Soebronto Laras. Wakil Pemimpin Perusahaan: Haryadi B. Sukamdani. Pemimpin Redaksi: Arief Budisusilo. Wakil Pemimpin Redaksi: Linda Tangdialla. Sekretaris Redaksi: M. Syahran W. Lubis. Redaktur Pelaksana: Abraham Runga Mali, Chamdan Purwoko, Gung Panggodo Supryanto, Inria Zulfikar, Neneng Herbawati. Redaktur: Aprilian Hermawan, Budi Prakarsa, Djony Edward, Eries Adlin, Firman Hidranto, Firman Wibowo, Hery Lazuardi, Hery Trianto, Ismail Fahmi, Lahyanto Nadie, Martin Sihombing, M. Rochmad Purboyo, M. Sarwani, M. Yunan Hilmi, Nono Budiono, Rustam Agus, Setyardi Widodo, Sutarno, Suwantin Oemar, Wisnu Wijaya, Zufrizal. Tim Pengembangan Redaksi: Adhitya Noviardi, Y. Bayu Widagdo. Manajer Sekretariat Redaksi: Indyah Sutriningrum. Asisten Redaktur: Algooth Putranto, Andry T. Kurniady, Aprika Rani Hernanda, Arif Pitoyo, Bambang Supriyanto, Bastanul Siregar, Elsya Refianti, Erna Sari Ulina Girsang, Fahmi Achmad, Gajah Kusumo, Junaidi Halik, Lutfi Zaenudin, Moh. Fatkhul Maskur, Muhammad Munir Haikal, Rahayuningsih, Sylviana Pravita R.K.N., Taufik Wisastra, Tomy Sasangka, Tri Dirgantara Pamenan, Yayan Indrayana, Yeni H. Simanjuntak, Yusran Yunus. Staf Redaksi: Achmad Aris, Afriyanto, Agust Supriadi, Anugerah Perkasa, Arif Gunawan Sulistiyono, Asep Dadan Muhanda, Bambang P. Jatmiko, Berliana Elisabeth, Dewi Astuti, Diena Lestari, Elvani Harifaningsih, Erwin Tambunan, Fajar Sidik, Fita Indah Maulani, Hendri T. Asworo, Herry Suhendra, Hendra Wibawa, Hilda Sabri Sulistyo, Irsad, Irvin Avriano, John A. Oktaveri, Linda Teti Silitonga, Maria Yuliana B., Mia Chitra Dinisari, M. Tahir Saleh, Mulia Ginting Munthe, Nana Oktavia Musliana, Nurbaiti, Nurudin Abdullah, Rahmayulis Saleh, Ratna Ariyanti, Raydion, Reni Efita Hendry, R. Fitriana, Roni Yunianto, Rudi Ariffianto, Sepudin, Siti Munawaroh, Theresia Diyah Wulandari, Tularji, Yusuf Waluyo Jati. Perwakilan: Bandung: Asep Mh. Mulyana (Manajer), Hilman Hidayat (Asisten Redaktur), Muhammad Sufyan. Makassar: M. Noor Korompot (Manajer), Kwan Men Yon (Asisten Redaktur). Medan: Melvin A. Sebayang (Manajer), Master Sihotang. Semarang: Edy Barlianto (Manajer), Endot Brilliantono, Rahmat Sujianto. Surabaya: Galih Prakoso (Manajer), Samantha Ardiansyah (Asisten Manajer Pemasaran), Marlina A. Jobs (Asisten Redaktur), Bambang Sutedjo (Koordinator Malang), Dwi Wahyuni, Wahyu Darmawan. Batam & Pekanbaru: Suyono Saputra (Manajer). Foto: Dedi Gunawan, Endang Muchtar, Kelik Taryono, Yayus Yuswoprihanto. Artistik: Adi Purdiyanto, Agus Taufik Ridho, Tutun Purnama. Ekonom/ Kepala Bisnis Indonesia Intelligence Unit: Rofikoh Rokhim. Manajer Produksi: Andri Trisuda. Manajer Media Digital: Deriz Syahpatria Syarief. Penerbit: PT Jurnalindo Aksara Grafika, Direksi: Lulu Terianto (Direktur Utama), Ahmad Djauhar, Endy Subiantoro, Alamat Kantor: Wisma Bisnis Indonesia, Lt. 5-8, Jl. KH Mas Mansyur No. 12A, Karet Tengsin, Tanah Abang, Jakarta Pusat 10220. Telepon: (021) 57901023 (hunting). Faks. redaksi: (021) 57901025, Pemasaran: (021) 57901024. Perusahaan: (021) 57901028. Rekening bank: PT Jurnalindo Aksara Grafika, BCA cab. Wisma Asia 084-303.757-4; PT Jurnalindo Aksara Grafika, Bank Mandiri cab. Wisma Bisnis Indonesia 121-009.009999-9; PT Jurnalindo Aksara Grafika, Bank BNI ($) cab. Kramat 10528868. Kantor Perwakilan: Jawa Timur, Jl. Opak No. 01 Surabaya, Tel. (031) 5670748, Fax. (031) 5675853. Malang, Pertokoan Sarangan Jl. Sarangan No. 1 a Malang, Telp. (0341) 402727, (0341) 480630, Fax (0341) 402728. Denpasar Jl. Suli No. 119 Blok B-3 Denpasar 80233 Telp. 0361-7446604, Fax. (0361) 261067. Jawa Tengah, Jl. Sompok Baru No. 79 Semarang, Telp. (024) 8442852, Fax. (024) 8454527. Jawa Barat, Jl. Buah Batu No. 46B, Bandung 40261 Telp. (022) 7321627, 7321637, 7321698, Fax (022) 7321680. Sumatra Utara, Kompleks Istana Bisnis Center, Medan Maimun Jl. Brigjend. Katamso No. 6, Medan, Telp. (061) 4554121/4553035 Fax: (061) 4553042. Riau, Jl. Pepaya No. 42, P. Karam Sukajadi, Pekanbaru 28127. Telp. (0761) 7048307, Fax (0761) 40335. Batam, Kompleks Ruko Mahkota Raya Blok C No.8 Batam Centre - Batam Telp: (0778) 748 3156 / Fax (0778) 748 3154, Indonesia Timur, Jl. Metro Tanjung Bunga Mall GTC Makassar GA-9 No. 16, Telp: (0411) 8114203 Fax: (0411) 8114253. Balikpapan, Balikpapan Superblock, Jl. Jend. Sudirman Stal Kuda Blok A/18, Balikpapan Telp. (0542) 7213507, Fax. (0542) 7213508. Harga langganan: P. Jawa Rp117.000/bulan, luar Jawa Rp117.000/bulan. Tarif iklan: Display Rp35.000/mm kolom, berwarna Rp52.000/mm kolom, iklan laporan keuangan Rp21.000/mm kolom, berwarna Rp34.000/mm kolom, baris Rp19.000/minimum 3 baris. ISSN 0215-2045. Surat izin: SK Menpen No; 017/SK/Menpen/SIUPP/A.7/1985, 4 Desember 1985, Anggota SPS No. 116/1985/11/A/2002, terbit 7 kali seminggu. Wartawan Bisnis Indonesia selalu dibekali tanda pengenal dan tidak diperkenankan menerima atau meminta imbalan apa pun dari nara sumber berkaitan dengan pemberitaan.
FINANSIAL Bisnis Indonesia, Jumat, 7 Januari 2011
Pertanian 2.313,60
3.459,46 -12,79
4/1
30/12 3/1
4/1
387,25 5/1 6/1
30/12 3/1
REKOMENDASI Erdika Sekuritas HSG pada hari ini diperkirakan bergerak pada kisaran 3.709-3.777, setelah kemarin Iditutup melemah 1,25% dipicu aksi profit
taking hingga seluruh sektor mengalami pelemahan kecuali properti dan perdagangan. Rekomendasi hari ini: AALI dan CPIN.
Reliance Securities ari ini IHSG masih akan bergerak melemah dan berada pada kisaran 3.720H 3.752, setelah kemarin memotong ke bawah garis EMA (5) yang berada pada level 3.742 dan ditutup anjlok 1,25% ke level 3.736,3. Saham pilihan hari ini: UNTR, BWPT, TLKM dan PGAS.
e-Trading securities ecara teknikal, stochastik mulai menunjukkan fase downtrend sementara MACD masih belum memberikan konfirmasi akan fase tersebut. Hari ini kami perkirakan IHSG bergerak 3.687-3.798. Perhatikan: ASII, BRAU, MPPA, dan WINS.
S
Panin Sekuritas ari ini kami perkirakan indeks akan bergerak pada kisaran support-resistance H 3.715-3.751, setelah kemarin terkoreksi pascapenguatan 8 hari berturut-turut. Melemahnya indeks dipicu oleh melemahnya harga komo-ditas global serta turunnya bursa regional.
DISCLAIMER Keputusan untuk melakukan transaksi jual, beli atau investasi saham lainnya sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Perusahaan pialang yang membuat rekomendasi saham dan harian Bisnis Indonesia tidak bertanggung jawab terhadap keputusan yang diambil, dengan mengacu pada rekomendasi saham di kolom ini. Dalam melakukan investasi, pembaca membuat penilaian independen.
Telkom-BRI negosiasi utang Rp7 triliun BISNIS INDONESIA
JAKARTA: PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) tengah menegosiasikan pinjaman sebesar Rp5-7 triliun untuk membiayai belanja modal BUMN telekomunikasi terbesar tersebut. Direktur Keuangan Telkom Sudiro Asno menyatakan belanja modal perseroan tahun ini mencapai Rp17 triliun yang sebagian di antaranya dibiayai perbankan. “40% dari perbankan sedangkan sisanya dari internal,” ujarnya di Jakarta, kemarin. Untuk itu, lanjutnya, Telkom berencana untuk mengajukan pinjaman baru pada BRI Rp5-7 triliun. Pinjaman ini menambah kewajiban Telkom yang sebelumnya telah mengajukan Rp3 triliun (commited) pada Oktober lalu, walaupun belum dicairkan. Menurut Sudiro, rencana perjanjian kredit dengan BRI akan ditandatangani sebelum semester I/2011 berakhir. “Saat ini sedang kami hitung, yang penting ketika dana itu dibutuhkan, kami akan diskusikan ke perbankan,” katanya. Menanggapi hal ini, Direktur Bisnis Kelembagaan BRI Asmawi Syam menyatakan kesiapannya menyediakan dana hingga Rp7 triliun. ”Kalau misalnya mereka butuh lagi, kami support,” katanya. Tahun lalu, BRI mengucurkan pembiayaan Rp9,4 triliun kepada Telkom dan anak usahanya. Sebanyak Rp5,4 triliun disalurkan ke Telkom dan Rp 1 triliun lainnya ke PT Telkomsel.
Adapun sisanya, yakni Rp3 triliun belum dicairkan oleh Telkom walaupun akad kredit telah ditandatangani pada Oktober lalu. Sisa kredit yang akan digunakan untuk belanja modal ini akan disalurkan pada 2011.
4/1
Industri konsumsi
913,43 -4,53
3.274,16 5/1 6/1
Aneka industri
397,36 -55,56
2.284,32 30/12 3/1
Industri dasar
Pertambangan
1.089,09 -17,36
30/12 3/1
205,35
1.094,65 4/1
5/1 6/1
30/12 3/1
4/1
0,21
30/12 3/1
5/1 6/1
30/12 3/1
5/1 6/1
30/12 3/1
4/1
Lippo incar tambahan pendapatan US$25 juta Ciputra Development patok belanja modal Rp1,95 triliun OLEH ARIF GUNAWAN S. Bisnis Indonesia
Pergerakan harga saham
PT Lippo Karawaci Tbk
Rp740
JAKARTA: Pengembang properti terintegrasi PT Lippo Karawaci Tbk menanamkan US$26 juta atau sekitar Rp231,4 miliar untuk membangun sebuah rumah sakit di Makassar, Sulawesi Selatan. Direktur Utama Lippo Karawaci Ketut Budi Wijaya mengatakan aset bisnis kesehatan di Sulawesi Selatan itu ditargetkan menyumbang pendapatan minimal US$25 juta atau sekitar Rp200 miliar per tahun dalam 5 tahun mendatang. “Dengan total investasi senilai US$26 juta akan memungkinkan rumah sakit untuk melayani kebutuhan kota, propinsi dan total pendapatan tahunan diproyeksikan lebih dari US$25 juta dalam lima tahun,” ujarnya di Jakarta kemarin. Rumah sakit tersebut, lanjutnya, akan menjadi rumah sakit Lippo Karawaci kedelapan dan berfungsi sebagai pusat rumah sakit rujukan yang akan mendukung jaringan rumah sakit di wilayah timur Indonesia. Pembangunan akan dilakukan dalam dua tahap dan ketika selesai akan mempekerjakan 750 dokter, spesialis dan staf klinis, dilengkapi 350 tempat tidur, 56 suites, dan spesialisasi di bidang kardiologi, neurologi, onkologi, dan ortopedik. Ketut menambahkan luas tanah dan bangunan rumah sakit tersebut masing-masing 10.000 dan 12.000 meter persegi. Rumah sakit yang diharapkan menjaring potensi pertumbuhan di kawasan tersebut dijadwalkan beroperasi Desember 2011. “Peletakan batu pertama rumah sakit Makassar senilai US$26 juta, akuisisi rumah sakit Balikpapan US$26 juta, dan akusisi rumah sakit Jambi senilai US$18 juta akan mempercepat
Pergerakan P a harga a saham s a
440
P C PT Cip Ciputra iput putra ra Development Tbk e m T
15 Jul
30 Jul
16 Ags
31 31 Ags Sep
30 Sep
15 Okt
420 400
29 Okt
15 Nov
700 7 650 6 600 6 550 5 500 5 450
Rp360 Rp36 380
30 Nov
360 15 Des
30 Des
340 320
BLOOMBERG/ILHAM NESABANA
dan meningkatkan strategi rumah sakit Lippo dan memperkuat jaringan nasional,” ujarnya. Dalam perdagangan kemarin, harga saham perseroan yang berkode LPKR menguat 1,37% ke Rp740, harga tertinggi sejak 19 bulan terakhir. Dengan harga itu, nilai kapitalisasi pasarnya mencapai Rp16 triliun.
Belanja Ciputra Dalam perkembangan lain, pengembang properti PT Ciputra Development Tbk berencana mengalokasikan 70% belanja modal tahun ini untuk membiayai proyek yang sedang digarap PT Ciputra Property Tbk dan PT Ciputra Surya Tbk, dua anak usahanya. Direktur & Sekretaris Perusahaan Ciputra Development Tulus Santoso memperkirakan belanja modal perseroan tahun ini mencapai Rp1,95 triliun atau naik 30% dari alokasi belanja tahun lalu Rp1,5 triliun. Proyek yang digarap itu a.l. Ciputra World Jakarta oleh Ciputra Property, dan Ciputra World Surabaya oleh Ciputra Surya. “Kami alokasikan 70% belanja untuk proyek Ciputra World di Jakarta dan Surabaya. Harapannya, dana itu bisa terpenuhi dari internal perseroan,” katanya. Menurut Tulus, nilai proyek Ciputra World yang mengambil lokasi tak jauh dari kawasan segi tiga emas Jakarta ini diperkirakan lebih dari
Rp3 triliun, sementara proyek Ciputra World Surabaya menelan biaya pembangunan sekitar Rp897 miliar. Akhir tahun lalu, Direktur & Sekretaris Perusahaan Ciputra Property Artadinata Djangkar menyatakan perseroan masih memiliki dana Rp1,3 triliun. Selain fokus menuntaskan Ciputra World, perseroan tahun ini membangun enam tower apartemen senilai Rp1,8 triliun. Analis UOB Kay Hian Marwan Halim menuturkan rata-rata price earning ratio (PER) saham sektor properti pada tahun ini berada di kisaran 15 kali, lebih rendah dari rerata PE sepanjang 5 tahun terakhir 35 kali. “Setelah terpuruk pada 2009 akibat sentimen negatif perlambatan ekonomi global, semua sub-sektor properti di Indonesia telah menunjukkan positif rebound. Rata-rata harga perumahan mulai meningkat,” tukasnya. Katalis positif yang akan mengangkat kinerja sektor properti tecermin dari kebijakan Bank Indonesia yang berani mempertahankan BI Rate di level 6,5% serta proyeksi penyaluran kredit perbankan yang diperkirakan tumbuh 25% tahun ini. Sementara itu, Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan menetapkan efek calon emiten pertama 2011 PT Megapolitan Developments Tbk sebagai efek syariah, melalui surat keputusan No. 558/BL/ 2010. (09) (
[email protected])
Kredit BUMN Di tempat terpisah, Kepala Divisi Bisnis BUMN BRI Dwi Agus Pramudya mengatakan kredit BUMN tahun ini diprediksi tumbuh 20%. “Kenaikan tahun lalu 20%, tahun ini saya kira juga 20%,” katanya. Asmawi menambahkan seberapa besar target pertumbuhan kredit bagi BUMN sebetulnya belum dipastikan. Masalahnya, hal tersebut bergantung pada kebutuhan BUMN yang biasanya digunakan untuk memenuhi belanja modal dan belanja operasional. Tahun lalu, katanya, kredit korporasi bagi BUMN yang disalurkan BRI mencapai Rp55 triliun. Dari jumlah ini Rp29 triliun telah dialirkan a.l. kepada Telkom, PT Jasa Marga Tbk dan PT Perusahaan Listrik Negara. Dia menekankan selisih kredit yang disepakati dan dikucurkan bukanlah undisbursed loan. Sebab, sebagian kredit memang direncanakan dicairkan tahun ini. “Itu kredit investasi yang penarikannya bertahap. Kalau proyek belum jalan, ya belum ada penarikan,” katanya. “Kami berikan kredit ke BUMN itu ada analisis kelayakan usaha proyek. Kami menghitung seperti itu jadi yang kami layani itu nasabah BUMN yang mempunyai usaha proyek yang layak dibiayai,” katanya. (20)
466,67 4/1
BISNIS/DEDI GUNAWAN
PERESMIAN GEDUNG SEKOLAH: Gubernur Sumatra Barat Irwan Prayitno (kanan) berbincang dengan Group Chief Executive CIMB Group Dato Sri Nazir Razak (kiri) dan Presiden Direktur CIMB Niaga Arwin Rasyid di sela-sela peresmian tujuh gedung sekolah yang renovasinya dibiayai dengan dana yang terkumpul melalui CIMB -The Star Padang Relief Fund di Padang, Sumatra Barat, kemarin.
Adhi Karya incar EPC 3 PLTU Rp800 miliar OLEH BAMBANG P. JATMIKO Bisnis Indonesia
JAKARTA: BUMN konstruksi PT Adhi Karya Tbk membidik kontrak engineering, procurement & construction (EPC) tiga unit pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) senilai total sekitar Rp800 miliar. Sekretaris Perusahaan Adhi Karya Kurnadi Gularso mengatakan pembangkit listrik yang diincar itu berada di luar Jawa. Saat ini tender telah dilaksanakan, dan menunggu pengumuman pemenangnya. “Pembangkit listrik adalah salah satu segmen bisnis EPC yang kami laksanakan. Saat ini kami masih menunggu hasil pengumumannya. Kami akan terus mengembangkan segmen bisnis EPC karena potensi pasar yang besar,” ujarnya di Jakarta kemarin. Hingga saat ini Adhi Karya merupakan BUMN karya dengan kontrak EPC ter-
banyak jika dibandingkan dengan BUMN sejenis, seperti halnya PT Wijaya Karya (Persero) Tbk dan PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk. Pekan ini, Kementerian BUMN mendorong BUMN-BUMN konstruksi itu untuk lebih agresif masuk ke bisnis EPC baik dengan cara organik maupun dengan cara mengakuisisi perusahaan lain yang yang sudah produktif. Deputi Kementerian BUMN Bidang Infrastruktur & Logistik Sumaryanto Widayatin mengatakan BUMN konstruksi sudah waktunya mengembangkan bisnisnya ke sektor EPC dan tidak terlalu berkutat di proyek-proyek pekerjaan umum. “Seperti halnya PT Rekayasa Industri, itu silakan saja diakuisisi oleh BUMN konstruksi. Di luar itu juga banyak perusahaan-perusahaan EPC yang bisa diakuisisi untuk mendukung pertumbuhan anorganik,” ujarnya.
Manufaktur
493,99 -8,79
819,21
4/1
Perdagangan
461,61 -12,37
203,10 5/1 6/1
Keuangan
826,53
-18,55
967,02 5/1 6/1
Infrastruktur
Properti
813,87 9,05
474,08 5/1 6/1
30/12 3/1
4/1
-12,94 823,14
5/1 6/1
30/12 3/1
4/1
5/1 6/1
Fuad dikabarkan segera dicopot sudah masuk tahap final. Calon yang tersisa dikabarkan sudah di tangan Menkeu Agus MartowarJAKARTA: Ketua Badan dojo dan dua Wamenkeu Pengawas Pasar Modal yang mendampingi. Isa Rachmatarwatta dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) A. Fuad yang coba dikontak tadi Rahmany dikabarkan se- malam tidak mengangkat gera dicopot dari jabat- teleponnya, begitu pula annya, menyusul seleksi Dirjen Pengelolaan Utang yang dilakukan Kemen- Rahmat Waluyanto. Adaterian Keuangan untuk pun, Djoko Hendratto mengganti ‘arjuna pasar mengaku baru mendengar kabar itu. modal’ tersebut. Kepala Biro PerBeberapa peundang-undangan laku pasar modan Bantuan Hudal mengatakan kum Robinson pergantian itu Simbolon mengaakan dikukuhtakan dirinya kan 11 Januari mendengar kabar Senin depan. penggantian Fuad Beberapa calon itu, tetapi belum penggantinya A. Fuad Rahmany bisa memastikan berasal dari internal Bapepam-LK dan kebenarannya. Fuad sendiri yang didari lingkungan Kemenkonfirmasi atas situasi ini terian Keuangan. “Kabarnya, calon peng- mengaku tidak tahu meganti yang disiapkan ada- ngenai proses pengganlah Dirjen Pengelolaan tian dirinya. Namun, seUtang Rahmat Waluyan- cara prinsip, dia siap to, Sekretaris Bapepam- mengalihkan tongkat keLK Ngalim Sawega dan pemimpinan otoritas pabeberapa kepala biro,” sar modal. “Sebagai bawahan, ujar seorang pelaku pasar saya tentu harus siap jika modal kemarin. Dia mengungkapkan memang ada penggantian kepala biro Bapepam-LK dari atasan. Lagipula, yang masuk daftar kan- saya juga telah lama mendidat itu adalah Kepala jabat posisi Ketua BapeBiro Pengelolaan Investasi pam-LK,” kata Fuad yang Bapepam-LK Djoko Hen- menjabat Ketua Bapedratto dan Kepala Biro pam-LK sejak 2006, paPerasuransian Bapepam- ling lama dalam sejarah pasar modal Indonesia. LK Isa Rachmatarwatta. Beberapa pelaku pasar Sumber lain menambahkan kandidat lain modal menjuluki Fuad yang dicalonkan sejak sebagai ‘arjuna pasar moawal seleksi adalah Ke- dal’ karena integritasnya pala Biro Transaksi dan menegakkan aturan pasar Lembaga Efek Bapepam- modal tanpa banyak biLK Nurhaida, Kepala Biro cara mencari perhatian. Masih di Kemenkeu, Riset dan Teknologi Informasi Bapepam-LK Yoopi Pjs Ketua Badan KebijakAbimanyu. Djoko Hen- an Fiskal Agus Suprianto dratto juga daftar awal ini. juga dikabarkan diganti. Dia mengatakan seleksi Agus ketika dikonfirmasi calon pengganti Fuad mengaku tidak tahu. Rahmany itu dilakukan (BASTANUL SIREGAR/AGUST sejak akhir tahun lalu dan SUPRIYADI) OLEH ARIF GUNAWAN S. & IRVIN AVRIANO A. Bisnis Indonesia
BURSA
f2 PREDIKSI
Cermati saham emiten batu bara OLEH INDRA Analis Bisnis Indonesia Intelligence Unit
AKARTA: Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini diperkirakan bergerak datar, setelah melemah pada penutupan perdagangan kemarin. Indeks hari ini diprediksi di kisaran 3.715—3.751. Analis PT Panin Sekuritas Tbk Purwoko Sartono mengatakan koreksi indeks dipicu oleh melemahnya harga komoditas global serta turunnya bursa regional akibat kekhawatiran naiknya kembali suku bunga China dan India. “Dari dalam negeri, investor kembali mencermati ancaman tingginya inflasi menyusul kenaikan harga pangan dan juga rencana pembatasan bahan bakar minyak mulai Maret mendatang,” ujarnya, kemarin. Indeks terus mengalami penguatan selama 8 hari berturut, sejak penutupan perdagangan 2010 dan awal perdagangan 2011. Koreksi di beberapa saham batu bara ini dapat digunakan sebagai kesempatan untuk akumulasi saham emiten batu bara. Kondisi ini dipicu outlook harga batu bara masih positif, akibat berkurangnya pasokan dari Australia pascabanjir bandang yang mengganggu produksi. Saham emiten batu bara yang layak dicermati antara lain, saham PT Adaro Energy Tbk, PT Bumi Resources Tbk, PT Indotambang Raya Megah Tbk dan PT Borneo Lumbung Energy Tbk. Pada perdagangan kemarin, IHSG akhirnya terkoreksi setelah selama 2 pekan sebelumnya melaju tanpa terkena tekanan jual sama sekali, sementara indeks BISNIS27 jatuh 1,95% ke level 322,93. Indeks melemah 47,45 poin atau 1,25% ke level 3.736,26. Kemarin, indeks bergerak pada rentang 3.720,57-3.789,47. Dari 421 saham perusahaan yang menopang indeks, sebanyak 73 di antaranya menguat, 156 melemah dan 192 sisanya belum mengalami pergerakan. (09)
PORTOFOLIO HSJI tunjuk direktur baru JAKARTA: PT Hotel Sahid Jaya International Tbk (HSJI) menunjuk Yana Aditya sebagai corporate secretary sekaligus merangkap sebagai Wakil Direktur Keuangan. Direktur Utama Hotel Sahid Budiarto Subroto mengatakan penunjukan sekretaris perusahaan baru ini sejalan dengan upaya perseroan mengembangkan bisnis properti dan pariwisata, yang asetnya per September 2010 mencapai Rp612 miliar. “Sahid tengah menjalankan ekspansi agresif, dan integritas serta kemapanan tata kelola perusahaan merupakan faktor kunci bagi kesuksesan kami. Perusahaan tengah melakukan berbagai bentuk transformasi, salah satunya dengan memperkuat tim manajemen,” tuturnya. (BISNIS/AGS)
Bisnis Indonesia, Jumat, 7 Januari 2011
MI bidik target moderat Reksa dana saham jadi pilihan utama investor OLEH IRVIN AVRIANO A. & RATNA ARIYANTI Bisnis Indonesia
JAKARTA: Perusahaan manajer investasi optimistis dana kelolaan pada tahun ini meningkat meski dengan pertumbuhan yang moderat berkisar 10%—20% dibandingkan dengan target peningkatan IHSG sebesar 20%—25%. Beberapa manajer investasi yang sudah menetapkan target adalah PT Schroder Investment Management Indonesia sebesar 10% dari dana kelolaan 2010 yang berada di posisi Rp53,52 triliun, yang berarti akan meningkat ke level Rp58,87 triliun. Lalu ada PT BNP Paribas Investment Partners yang menetapkan target tambahan dana kelolaan tahun ini sebesar Rp6,5 triliun dari posisi akhir tahun lalu, yang diprediksikan berada pada level Rp25 triliun. BNP Paribas Investment Partners optimistis pertumbuhan dana kelolaan reksa dana akan ter-
jadi pada tahun ini. Head of Sales & Marketing BNP Paribas Investment Partners Vivian Secakusuma mengatakan potensi peningkatan dana kelolaan makin terbuka lebar jika Indonesia masuk ke dalam investment grade. Perseroan akan memperkenalkan reksa dana terproteksi dan pendapatan tetap baru. “90% Aset dasar dari reksa dana ini adalah obligasi pemerintah. 10% sisanya ditempatkan di efek derivatif yang diperdagangkan di bursa Luxemburg yang kinerjanya terkait dengan pasar China dan Amerika Latin,” ujar Vivian kemarin. Direktur PT Panin Sekuritas Tbk Winston Sual mengatakan target peningkatan IHSG memang diprediksi tidak akan setinggi tahun lalu. Namun, tuturnya, investor tetap disarankan untuk masuk ke reksa dana saham. “Sejauh ini kami dan konsensus pelaku pasar modal menilai tahun ini tidak akan sebesar 2010, tetapi kami tetap optimistis saham masih menguat,” ujarnya pekan ini. Untuk mengakomodasi pernyataan itu, dia menyarankan
Dana kelolaan manajer investasi (Rp triliun) Manajer investasi RD rupiah 2010 Total 2010 Schroder BNP Paribas Mandiri Bahana Manulife DIM Batavia Panin
36,13 20,57 16,92 10,34 9,5 6,15 5,22 4,29
53,52 25* 19,47 18,1 25* 10,6 9 4,8
Target total 2011 58,87 (10%) 31,5* 23,36 (20%) 21,72—22,62 (15—20%) 22,5* (30%) 12,19 12,2 8
Sumber: Diolah dari berbagai data Keterangan: *) prediksi dilakukan manajemen pada akhir 2010
investor juga menginvestasikan dananya di reksa dana saham dan campuran. Direktur Utama PT Manulife Aset Manajemen Indonesia Legowo Kusumonegoro mengatakan perseroan memproyeksikan target peningkatan 30% karena adanya potensi pertumbuhan dana kelolaan dari hasil penjualan unit reksa dana. “Kami merapikan manajemen pemasaran kami tahun lalu agar tahun ini pemasaran kami bertambah.” Menurut dia, target peningkatan dana kelolaan itu juga tidak hanya dari peningkatan nilai aset semata, tetapi juga peningkatan
hasil pemasaran perseroan yang dinilai lebih solid dibandingkan dengan kondisi tahun lalu. Direktur PT Mandiri Manajemen Investasi Andreas Muljadi Gunawidjaja mengatakan perseroan menetapkan target hanya pada kisaran 20% tahun ini karena ingin menjaga kepercayaan investor yang hati-hati. PT Danareksa Investment Management menargetkan dana kelolaannya dapat meningkat dari Rp10,6 triliun hingga menjadi Rp12,19 triliun, atau meningkat sekurangnya 15% tahun depan.
Pasar IPO Direktur Investasi dan Investor
Relations PT Bahana TCW Investment Management Budi Hikmat mengatakan perseroan juga berharap banyak dari penambahan kapitalisasi pasar di bursa efek melalui proses penawaran umum perdana (initial public offering/IPO). “IPO merupakan langkah yang masih sangat potensial, terlepas dari infrastruktur yang berada di sektor swasta melalui penggalangan dana untuk proyek private equity fund.” Kedua hal itu, tuturnya, masih menjanjikan karena memiliki nilai yang belum terlihat tetapi masih potensial untuk memberikan imbal hasil kepada investor. Analis Riset PT Infovesta Utama Edbert Suryajaya mengatakan dengan kondisi peningkatan nilai aset pasar modal yang lebih terbatas dibandingkan tahun lalu, investor perlu menambah konsentrasinya sehingga tidak pasif dalam berinvestasi. “Investor perlu memantau kinerja produknya, jenis produknya yang sesuai, serta tanda-tanda makro, sehingga secara umum mereka tidak hanya pasif.” (FAHMI ACHMAD) (irvin.
[email protected]/ratna.ariyanti @bisnis.co.id)
AJUKAN PENAWARAN: Beberapa pejalan kaki melintas di depan kantor Malayan Banking Bhd. (Maybank) di Singapura, kemarin. Maybank, yang merupakan bank terbesar di Malaysia berdasarkan nilai aset, mengajukan penawaran pembelian perusahaan broker Singapura Kim Eng Holdings Ltd. dengan nilai transaksi US$1,4 miliar (S$1,79 miliar). Aksi korporasi ini dilakukan untuk memperluas usaha di kawasan Asia Tenggara. BLOOMBERG/MUNSHI AHMED
Multistrada bidik pendapatan tumbuh 25% OLEH RATNA ARIYANTI Bisnis Indonesia
JAKARTA: Emiten ban PT Multistrada Arah Sarana Tbk membidik pertumbuhan pendapatan 25% dari Rp2,1 triliun pada tahun lalu selaras dengan penyelesaian ekspansi pabrik. Even Go, Head of Investor Relations Multistrada, mengatakan bahwa pencapaian target pendapatan akan terbantu dengan peningkatan kapasitas produksi yang telah dilakukan perseroan sejak tahun lalu. “Kami juga terus meningkatkan jaringan distribusi, baik di
domestik, maupun di pasar ekspor. Penjualan masih ditopang oleh pasar ekspor yang memberikan kontribusi hingga 75%. Kendati demikian, pasar domestik juga terus menunjukkan peningkatan,” ujarnya pekan ini. Produsen ban dengan merek dagang Arcilles, Corsa, dan Strada ini tengah merampungkan proses ekspansi. Ekspansi kapasitas akan mencakup ban mobil penumpang serta sepeda motor. Produksi ban mobil akan meningkat 28,57% menjadi 22.500 ban per hari pada semester pertama tahun ini dibandingkan dengan 17.500 ban per hari pada
Desember 2010. Ekspansi akan terus berlanjut hingga produksi ban pada akhir tahun ditargetkan dapat mencapai 28.500 ban per hari. Adapun, kapasitas produksi ban sepeda motor akan digenjot hingga 100% menjadi 16.000 ban per hari pada semester I/2010. Sebanyak 70%-80% dari total produksi ban mobil penumpang diekspor ke lebih dari 60 negara tujuan. Adapun, produksi ban sepeda motor diserap oleh pasar domestik. Perseroan telah mengantongi pinjaman sindikasi untuk mem-
biayai ekspansi dari beberapa bank, seperti PT Bank International Indonesia Tbk, PT Bank CIMB Niaga Tbk, dan HSBC dengan total pinjaman senilai US$143 juta dengan tenor 5 tahun, dan Unicredit AG Jerman senilai US$42 juta bertenor 6 tahun. Hingga akhir tahun lalu, perseroan telah mencairkan US$25 juta dari total pinjaman tersebut yang digunakan untuk membiayai pengadaan mesin dan pengerjaan konstruksi bangunan pabrik. “Rencananya kami akan mencairkan lagi sekitar US$20-US$30
juta untuk modal kerja berikutnya pada kuartal I/2011,” tutur Even Perseroan juga tengah membidik sejumlah pasar baru di luar negeri, seperti negara-negara di Timur Tengah dan Amerika Utara, dan ditargetkan dapat mencapai 100 negara tujuan. Multistrada juga telah menggarap pasar ban kelas premium di China sejak akhir Oktober tahun lalu. Saham perseroan dengan kode MASA pada penutupan perdagangan kemarin ditutup stagnan di level Rp330, sehingga membentuk kapitalisasi pasar sebesar Rp2,02 triliun.
Laporan keuangan telat, Arpeni kena sanksi OLEH RATNA ARIYANTI & IRVIN AVRIANO A. Bisnis Indonesia
JAKARTA: Bursa Efek Indonesia (BEI) memberikan peringatan tertulis pertama kepada PT Arpeni Pratama Ocean Line Tbk karena emiten pelayaran ini belum menyerahkan laporan keuangan untuk periode yang berakhir per 30 September 2010. I Gede Nyoman Yetna, Kepala Divisi Penilaian Perusahaan BEI, dan Umi Kulsum, Kepala Divisi Penilaian Perusahaan BEI, dalam pengumuman yang disampaikan hari ini, peringatan tertulis pertama tersebut diambil berdasarkan dua peraturan. Peraturan pertama adalah ketentuan III.6.1.1. Peraturan Nomor 1-E tentang kewajiban penyampaian informasi, laporan keuangan interim yang diaudit oleh akuntan publik disampaikan kepada bursa selambat-lambatnya 3 bulan setelah tanggal laporan keuangan interim dimaksud Peraturan lainnya adalah ketentuan II.6.1 Peraturan Nomor I-H: Tentang sanksi, Bursa memberikan peringatan tertulis I atas keterlambatan penyampaian laporan keuangan sampai 30 hari kalender terhitung sejak lampaunya batas waktu penyampaian laporan keuangan.
Ronald Nangoi, Direktur & Sekretaris Perusahaan Arpeni Pratama, pada 30 Desember telah menyampaikan surat kepada Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan yang memberitahukan keterlambatan penyampaian laporan keuangan interim dan anak perusahaan. “Hal ini karena laporan tersebut masih dalam proses auditing. Kami akan menyampaikan laporan tersebut segera setelah proses auditing selesai,” ujar Ronald dalam surat tersebut.
Masalah likuiditas Arpeni Pratama saat ini didera kesulitan likuiditas. Perseroan tidak mampu membayar fee ijarah ke-10 surat berharga jangka menengah Syariah Ijarah APOL II Tahun 2008 sejumlah Rp5,16 miliar yang jatuh tempo pada 30 Desember 2010. Ronald mengatakan posisi likuiditas perseroan saat ini tidak baik dan perseroan memprioritaskan pada kegiatan operasional. Selain ketidakmampuan membayar fee ijarah, perseroan juga menangguhkan pembayaran bunga atas seluruh utangutang tanpa jaminan dengan kreditur-kreditur lainnya. Pembayaran bunga akan dilakukan setelah proses restrukturisasi utang berhasil dilakukan.
BEI telah menghentikan sementara perdagangan saham Arpeni Pratama mulai 20 Desember 2010. Saham dengan kode APOL ini terakhir diperdagangkan di level Rp120. PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menurunkan peringkat PT Arpeni Pratama Ocean Line Tbk dan Syariah Ijarah Medium Term Notes II/2008 menjadi “idD” dan “idD(sy)” dari “idSD” dan “idCCC(sy)”. Analis Ronald Hertanto dan Vonny Widjaja dalam siaran pers tertulis mengatakan hal ini disebabkan oleh perusahaan tidak membayar fee ijarah MTN yang ke-10 yang jatuh tempo pada 30 Desember 2010. Adapun, peringkat obligasi II/2008 perusahaan masih ditempatkan pada “idD”. Arpeni, yang sahamnya berkode APOL di pasar saham, merupakan perusahaan pelayaran. Porsi pemegang saham perseroan yang terakhir tercatat terdiri dari PT Mandirsa Sanni Pratama sebesar 30,7%, PT Ayrus Prima sebesar 21%, Morgan Stanley & Co sebesar 9,8%, DEG sebesar 8,7%, dan publik sebesar 29,8%. Saat ini, perusahaan belum melunasi kupon obligasi perseroan karena sedang dalam proses restrukturisasi perusahaan. Emiten yang dipimpin Oentoro Surya itu sedang menjajaki restrukturisasi dengan salah satu perusahaan.
KORPORASI
Bisnis Indonesia, Jumat, 7 Januari 2011
EKSPOSE
Menanti kemandirian Indofood CBP Perseroan pacu produksi makanan ringan di Semarang
Selamat Sempurna bayar bunga JAKARTA: PT Selamat Sempurna Tbk (SMSM), emiten suku cadang mesin dan kendaraan, akan membayarkan bunga obligasi tahap dua sebesar Rp6 miliar pada 10 Januari 2011. Ang Andri Pribadi, Sekretaris Perusahaan dan Direktur Selamat Sempurna, dalam keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Indonesia, mengatakan bahwa bunga obligasi itu dibayarkan untuk tiga obligasi. Bunga obligasi Selamat Sempurna II Tahun 2010 dengan tingkat bunga tetap seri A sebesar Rp1,78 miliar, bunga untuk obligasi Selamat Sempurna II Tahun 2010 dengan Tingkat Bunga Tetap Seri B sebesar Rp2,06 miliar, dan Obligasi Selamat Sempurna II Tahun 2010 dengan tingkat bunga tetap seri C Rp2,16 miliar. Obligasi Selamat Sempurna II Tahun 2010 seri A diterbitkan dengan pokok utang Rp80 miliar dan tingkat bunga 8,9% akan jatuh tempo pada 13 Juli 2011. (BISNIS/RAR)
KREN bagi saham bonus JAKARTA: PT Kresna Graha Sekurindo Tbk melakukan pembagian saham bonus pada 7 Februari 2011. Rasio pembagian saham bonus adalah setiap 25 saham lama akan memperoleh satu saham bonus. Saham perseroan dengan kode KREN kemarin turun Rp20 atau 3,28% ke level Rp590, sehingga membentuk kapitalisasi pasar Rp344,6 miliar. Perseroan mengincar dana Rp4S0 miliarRp550 miliar dari penawaran umum terbatas (rights issue) dan penerbitan obligasi paling cepat pada semester 1/2011. Setelah itu, perseroan berencana menerbitkan obligasi dengan dana yang diincar sekitar Rp250 miliar-Rp300 miliar. (BISNIS/RAR)
Infoasia gagal bayar obligasi JAKARTA: PT Infoasia Teknologi Global Tbk belum menyelesaikan pelunasan obligasi I/2004 tranche B dan C senilai total Rp69,49 miliar yang seharusnya jatuh tempo pada akhir tahun lalu. "Masih belum beres [menyelesaikan obligasinya]," ujar Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI) Eddy Sugito melalui layanan pesan singkat kemarin. Jatuh tempo obligasi itu pada pada 23 Desember 2010 merupakan ekstensi dari jatuh tempo awal pada 23 Desember 2008 dan 2009 untuk masing-masing tranche. Perpanjangan waktu itu mendapatkan persetujuan pemegang obligasinya dari rapat umum pemegang obligasi (RUPO) pada 2009. (BISNIS/IAA)
f3
OLEH GITA ARWANA CAKTI Kontributor Bisnis Indonesia
PT Indofood CBP
5.800
Selama kehidupan masih berlangsung, selama itulah produk makanan akan terus diminati. Mungkin seperti itulah gambaran yang tepat untuk melihat prospek industri consumer goods terutama industri makanan dan minuman. nalis PT Lauthandana Securindo Willy Sanjaya bahkan memprediksi industri makanan dan minuman akan tumbuh setidaknya 15%-20% pada tahun ini seiring dengan peningkatan tingkat konsumsi masyarakat. “Kalau kita lihat di mal ada sale produk baju, sepatu, atau yang lainnya, pasti banyak masyarakat yang berkunjung. Ini menunjukkan masih tingginya daya beli masyarakat. Apalagi untuk produk makanan dan minuman yang merupakan kebutuhan dasar manusia,” ungkapnya. Salah satu produsen makanan dan minuman ternama adalah PT Indofood Sukses Makmur Tbk. Emiten yang bekode saham INDF ini menguasai 73,2% pangsa pasar pada 2008 dengan beragam merek seperti Indomie, Supermie, dan Sarimi. Indofood juga menguasai 37,8% untuk produk susu, dan 22,4% untuk minuman berasa UHT Milk. Indofood pun akhirnya melepas anak usahanya yakni PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) ke publik pada November 2010. Sejumlah analis pun melihat adanya prospek yang baik dari anak usaha Indofood. Dengan nama besar induknya, diperkirakan ICBP juga bisa sekuat induknya. “Ke depannya ICBP bisa menjadi motor penggerak di sektor industri makanan dan minuman. Apalagi ditopang dengan nama besar Indofood yang produknya
A
5.600 5.400
Rp4.925 Rp4. 5.200
Medan, Sumatra Utara, belum lama ini. Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Ito Warsito mengatakan pelaksanaan initial public offering (IPO ) PT Ga-
4.600 4.400 7 Okt
15 Okt
22 Okt 29 Okt
8 Okt
15 Nov 22 Nov 30 Nov 8 Des
Kinerja (Rp miliar)
JAKARTA: Porsi kepemilikan saham Best Achieve Investment Limited di PT Intikeramik Alamasri Industri Tbk akan berkurang, setelah obligasi yang dipegang Delnica Holding Limited dan First Inertia Limited dikonversi ke dalam saham. Sekretaris Perusahaan Intikeramik Alamasri Industri Vicentius An Eng mengatakan Delnica dan First Inertia membeli Mandatory Convertible Bonds (MCB) dari Best Achieve Investment dengan nilai Rp64,69 miliar. “Komposisi saham setelah konversi ini akan seperti apa, kami belum mengetahui, karena laporannya sedang kami susun. Tapi yang pasti tidak ada perubahan signifikan dan porsi saham publik tetap,” ujarnya kemarin. Best Achieve Investment, perusahaan investasi yang berkedudukan di Hong Kong ini menguasai 28,9% saham di Intikeramik.
Dalam keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), jumlah MCB yang telah dikonversi menjadi saham perseroan oleh Delnica Holdings Limited sebesar Rp34 miliar. Adapun First Inertia mengeksekusi obligasi konversi senilai Rp34,69 miliar. Transaksi pembelian obligasi dari Best Achieve Investment ini telah dilakukan sejak pertengahan 2010. “Ini kelanjutan dari transaksi sebelumnya. Keduanya tercatat sebagai pemegang saham obligasi, dan pada akhir tahun lalu di konversi menjadi saham. Keduanya sekarang memiliki saham di Intikeramik,” tuturnya. Direktur Utama Intikeramik Alamasri Lie Ju Tjhong, dalam keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Indonesia mengatakan konversi saham tersebut telah dilakukan berdasarkan akta pernyataan keputusan direksi Nomor 01 tertanggal 23 Desember 2010. Delnica Holding dan First Inertia merupakan perseroan terbuka
15 Des 23 Des 30 Des 7 Jan
Data saham
Akun
2008
2009
2010
2011F
2012F
Pendapatan
12.043
16.333
17.870
18.989
20.428
Kode Saham:
Laba
339
1.078
1.723
1.803
2.054
Harga Saham:
EBITDA
973
2.267
3.014
3.082
3.498
EPS (Rp)
58
185
296
309
352
Target Harga Saham:
ROE (%)
15,1
84,3
18,5
17,3
17,5
Kapitalisasi Pasar:
PER (x)
77,8
24,5
15,3
14,6
12,8
27
12
7,7
7,2
6
EV/EBITDA (x)
Keterangan: EPS: laba per saham; PER: rasio harga saham terhadap laba per saham; PBV: rasio harga saham terhadap nilai buku per saham; ROE: pengembalan dari ekuitas; ROA: pengembalian dari aset. EV/ EBITDA: rasio nilai perusahaan terhadap laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi. Sumber: Riset PT NISP Sekuritas, 17 Desember 2010
lepasan saham perdana (initial public offering/IPO) itu, perseroan berhasil meraup dana sebanyak Rp6,29 triliun. Dari dana tersebut, sebanyak Rp4,1 triliun digunakan untuk membayar utang induk usaha, dan Rp1,1 triliun digunakan untuk membayar pinjaman perbankan. Adapun sisanya sekitar Rp1,09 triliun digunakan perseroan untuk tambahan anggaran belanja modal (capital expenditure/capex). Pada tahun ini, perseroan mengalokasikan dana sekitar Rp1,9 triliun untuk pengembangan bisnis. Selain dari dana IPO, capex tahun ini berasal dari dana kas internal perseroan untuk ekspansi bisnis. Perseroan juga mengalokasikan belanja modal (capital expenditure/capex) sekitar Rp1,9 triliun. Berdasarkan riset PT NISP Se-
juga sudah dikenal di seluruh dunia,” ungkap Willy. Dia bahkan memprediksi harga saham ICBP bisa naik hingga Rp6.000 - Rp6.500 per lembar saham dari harga saham saat ini sebesar Rp4.925 per lembar saham. Seperti diketahui, industri makanan dan minuman tentu tak terlepas dari ketersediaan bahan baku untuk produksi. Namun Willy menyatakan optimistis perseroan dapat memenuhi bahan baku tersebut. “Indofood emiten yang jago mengatur sendiri kebutuhan bahan baku. Maka tidak tertutup kemungkinan ICBP juga seperti itu. Perseroan ini cukup qualified tercermin dari terkenalnya produk-produk perseroan,” jelasnya. ICBP melepas 1,17 miliar saham ke publik dengan harga Rp5.395 per saham. Dengan pe-
ruda Indonesia dan rights issue PT Bank Mandiri Tbk kemungkinan akan dilaksanakan pada Februari 2011.
yang berkedudukan di Republic Seychells terletak tengah Samudra Hindia. Selain Best Achieve Investment, komposisi pemegang saham emiten keramik ini antara lain Lie Ju Tjhong 3,67%, PT Inti Karya Megah 45,38% dan publik 22,05%. Lie Ju Tjhong hingga saat ini masih tercatat sebagai direktur Utama perseroan dengan kode saham IKAI tersebut. Disinggung mengenai kinerja perseroan hingga 2010 dan rencana tahun ini, Vicentius belum bersedia menjelaskan secara terperinci. Dia hanya mengungkapkan manajemen telah menyusun kerangka anggaran dan rencana ekspansi yang akan dimulai tahun ini. “Beberapa rencana pengembangan usaha tentu akan dilakukan, tetapi belum bisa saya sampaikan karena masih disusun semuanya oleh manajemen,” tuturnya. Berdasarkan catatan kinerja keuangan per September 2010, Intikeramik Alamasri Industri mende-
rita kerugian hingga Rp40,68 miliar, lebih besar dibandingkan kerugian yang dialami pada periode yang sama tahun lalu Rp15,53 miliar. Nilai penjualan bersih perseroan tercatat Rp171,25 miliar, turun tipis dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu Rp175,74 miliar. Posisi kas dan setara kas perseroan hingga periode September 2010 senilai Rp1,12 miliar. Intikeramik Alamasri didirikan dengan nama Intikeramik Alamasri Indah dan bergerak di industri ubin porselen dan menjual hasil produksinya di dalam dan luar negeri. Lokasi pabrik perusahaan terletak di Tangerang, Banten. Perusahaan mulai berproduksi komersial sejak 1 Mei 1993. Hasil produksi dipasarkan di pasar lokal dan diekspor ke beberapa negara antara lain ke Singapura, Thailand, Korea Selatan, Arab Saudi, Amerika Serikat, dan Rusia. (09/RATNA ARIYANTI)
ICBP Rp4.925 (per 6 Januari 2011) Rp5.700 Rp28,72 triliun (per 6 Januari 2011)
Rekomendasi:
BUY
Sumber: Bloomberg
Keterangan: * proyeksi
BISNIS/ILHAM NESABANA
Kepemilikan saham Best Achieve di Intikeramik tergerus BISNIS INDONESIA
5.000 5 000 4.800
BISNIS/ANDI RAMBE
IPO GARUDA: Sebuah pesawat Garuda Indonesia parkir di Bandara Polonia,
Pergerakan harga g saham
kuritas pada 17 Desember 2010, ada beberapa proyek yang sedang dikerjakan anak usaha Indofood. Salah satunya menanti penyelesaian satu sarana produksi saus yang diharapkan selesai pada tahun ini. ICBP akan menambah satu sarana produksi susu (dairy) yang akan dibangun pada tahun ini hingga tahun depan, serta sedang berencana menambah tiga sarana produksi mi instan yang akan dikerjakan pada 2012-2014. Dengan penambahan tersebut diharapkan dapat meningkatkan kapasitas produksi hingga 13%.
Relokasi produksi Selain itu, perseroan akan merelokasi sarana produksi Potato chip di Tangerang ke Semarang yang diharapkan dapat meningkatkan kapasitas hingga dua kali lipat. Relokasi ini diharap-
kan selesai pada 2012. Melihat rencana ekspansi bisnis tersebut, Willy mengatakan hal itu merupakan langkah positif perseroan untuk pengembangan bisnis anak usaha Indofood. Dengan semakin kuatnya bisnis perusahaan, maka akan menambah daya tarik investor. Hal senada diungkapkan analis NISP Sekuritas Lyana Margareth. Dia juga merekomendasikan investor untuk membeli saham emiten yang bergerak di industri makanan dan minuman ini. Berdasarkan risetnya pada akhir tahun lalu, dia meperkirakan saham ICBP bisa naik ke level Rp5.700 per lembar saham pada tahun ini, melihat semakin tingginya pula kebutuhan konsumsi masyarakat. “Debut ICBP tidak bisa terlepas dari tingkat pertumbuhan konsumsi domestik. Selain itu, dukungan nama besar induknya [Indofood] turut memperkuat posisi ICBP di pasar modal. Kami memprediksi harga ICBP bisa mencapai Rp5.700 per lembar pada 2011,” paparnya. Selain itu, dengan alokasi capex pada tahun ini serta rencana pengembangan bisnisnya, Lyana memperkirakan kapasitas produksi bisa naik sekitar 13% bahkan hingga 100%. Adapun laba bersih diprediksi dapat menembus Rp1,72 triliun pada tahun ini dan mengalami pertumbuhan yang stabil antara 6%-8%. Sementara pendapatan per saham (earning per share/EPS) bisa mencapai Rp309 per lembar pada 2011 dan Rp352 per lembar pada 2012. Daya tarik ICBP juga terletak pada rencana perseroan yang akan membagikan dividen hingga 40% mulai tahun ini. Hingga saat ini, produk andalan Indofood CBP Sukses Makmur masih didominasi oleh produk mi instan hingga 70%, dan 20% dari produk susu seperti Indomilk. Sementara sisanya 10% digerakkan oleh produk nutrisi dan makanan khusus (nutritions and special food/NSF). (redaksi@ bisnis.co.id)
DATA EMITEN
f4
Bisnis Indonesia, Jumat, 7 Januari 2011
BURSA EFEK INDONESIA, 6 JANUARI 2011 Nama saham
Sbl.
Kurs Ttg. Trd.
Ptp.
▲/ ▼ (poin)
Transaksi Volume Nilai
PERTANIAN P
w
2P AA W O
T n m nP n n
O m MA MA A UN 3P n n W M A M 4P n n O
A m
m m
m
U
A A
m
M
m m H w M m m
M
A m
m
A m
2 Pe ambangan M nyak & Gas Bum A
m M
M
U m
3 Pe ambangan Logam & M ne a a nnya AN M A
A
N O N
m
M
Om
N
m
4 Pe ambangan Ba u ba uan
N O H M
Semen H
m m
m
2 Ke am k Pe se en & Kaca
AM A NA A A M A OO
A m Aw m
M
A A m
NA MA W
m
A ON M H N O M U N A WA N O N A UN
A
w A m
m
4.Transportasi
w A A
M
m
wN m W
m
A m
A
U
A A A
m
m
5.Konstruksi non bangunan
U m
m
INDY ...........Indika Energy Tbk ......................................................5.250 .............5.350 ......... 5.050 ..........5.200 .............-50 ......... 16.307.500 ........... 84.433.350.000 ............ 26,18 ............5.200 ............... 88.500 ..........5.150 .............65.000 RINA ...........Katarina Utama Tbk ........................................................64 ...................... - ...................- ................64 ..................- ............................ - ........................................ - ............-4,54 ......................- ............................- .................. - ......................... TBIG ............Tower Bersama Infrastructure Tbk ........................2.650 ............. 2.700 ..........2.625 .......... 2.675 .............. 25 ..........5.062.000 ..............13.462.787.500 ...........50,65 ............ 2.675 .............902.500 .........2.650 ...........785.000 TOWR .........Sarana Menara Nusantara Tbk ............................. 12.950 ............12.950 ........12.850 .........12.900 .............-50 ............1.067.000 .............13.764.300.000 ..........139,55 ...........13.200 .................. 5.000 ....... 12.900 ................3.000 TRUB ..........Truba Alam Manunggal E. Tbk ..................................... 80 ...................82 ................79 ................ 79 .................-1 ..........16.216.000 ............... 1.299.635.000 ...........35,44 ..................80 ...........3.471.500 ...............79 ..... 12.048.000
m N
m
KEUANGAN
w
w
w
APOL ..........Arpeni Pratama Ocean Line Tbk ................................ 120 ...................... - ...................-...............120 ..................- ............................ - ........................................ - ............. 0,46 ......................- ............................- .................. - ......................... BLTA ...........Berlian Laju Tanker Tbk .............................................. 360 ................ 380 .............355 ..............370 ............... 10 .......110.884.000 .............41.000.897.500 ............ -9,92 ................370 ......... 2.844.000 .............365 ....... 9.495.000 CMPP ..........Centris Multi Persada P. Tbk ........................................175 ...................... - ...................- ...............175 ..................- ............................ - ........................................ - ............ -3,69 ................225 .................. 5.000 ..............176 .............24.500 HITS ............Humpuss Intermoda Trans. Tbk ..................................355 ................ 360 .............360 ............. 360 .................5 ......................500 ...........................180.000 ..............-26,1 ............... 380 ................... 1.000 ............ 360 ............... 2.000 IATA ............Indonesia Air Transport Tbk ..........................................50 ...................... - ...................- ................50 ..................- ............................ - ........................................ - ............-6,02 ..................50 ............3.771.000 .................. - ......................... INDX ...........Indoexchange Tbk ...........................................................112 ...................112 ................ 111 .................111 .................-1 ..............382.500 ..................... 42.517.500 ...........25,62 ..................113 ..................4.000 ................111 .......... 683.000 MIRA ...........Mitra International Resources Tbk ........................... 260 .................270 .............255 ............. 260 ..................- ........42.307.500 ............... 11.075.712.500 ............-0,86 ................260 .............1.417.000 .............255 .......10.261.000 RAJA ..........Rukun Raharja Tbk .......................................................830 ................ 830 ..............810 ............. 830 ..................- ................84.500 ....................69.090.000 ........ 982,83 ............... 830 ................55.000 ............ 820 .............. 13.500 RIGS ............Rig Tenders Tbk .............................................................740 .................760 ............. 740 ..............750 ............... 10 ..............359.000 ..................269.240.000 ..............9,89 ................760 .............. 103.500 .............750 ............134.000 SAFE ...........Steady Safe Tbk ..............................................................115 ...................... - ...................- ................115 ..................- ............................ - ........................................ - .............. 1,88 .................152 ..................2.000 .................. - ......................... SMDR .........Samudera Indonesia Tbk .........................................4.200 ...................... - ...................- ..........4.200 ..................- ............................ - ........................................ - .............14,76 ............4.200 .................. 5.000 .........4.050 .................1.000 TMAS ..........Pelayaran Tempuran Emas Tbk ..................................180 ..................183 ...............176 ...............183 .................3 ............1.087.500 ...................196.933.500 ............. -1,52 .................183 ................28.000 ..............177 ............... 5.000 TRAM .........Trada Maritime Tbk ....................................................... 610 ................ 620 ..............610 ............. 620 ............... 10 ............3.513.500 ................ 2.144.135.000 ........... 59,98 ............... 620 ...........1.544.000 ............. 610 ...........784.500 WEHA .........Panorama Transportasi Tbk .......................................200 ................ 200 ..............199 ............. 200 ..................- ............ 1.140.500 ..................227.305.000 ..........-22,69 ............... 200 ..............629.500 ............. 199 .......... 380.000 WINS ...........Wintermar Offshore Marine Tbk ................................340 .................370 .............340 ............. 360 .............. 20 .........114.195.000 ............40.874.475.000 ........... 24,95 ................360 ...............147.000 .............355 ..........7.137.000 ZBRA ..........Zebra Nusantara Tbk ......................................................50 ...................... - ...................- ................50 ..................- ............................ - ........................................ - ............. -1,87 ..................50 .................51.500 .................. - ......................... -
m m N
A
1.Bank
m
M m m H m
M
m
m
M
m
8 Pu p & Ke as AW N N U
A MA M
MA N N MA A N A M M U
2 Teks A M A O N N
H N A W M M M A O
UN UN
W m
A
m
w m
dan Komponennya
A A
ANEKA INDUSTRI
O
m M M N
m
ADMF ..........Adira Dinamika Multi Fin. Tbk .................................11.800 ............ 11.800 ..........11.750 ......... 11.800 ..................- ................. 10.000 .................... 117.950.000 ...............8,17 .......... 12.000 ................... 1.000 .........11.750 ............... 2.000 BBLD ..........Buana Finance Tbk ....................................................... 395 ................. 415 .............395 ..............395 ..................- ............ 1.168.000 .................462.540.000 .............10,73 ................395 ................53.000 ............ 390 ...........275.000 BFIN ............BFI Finance Indonesia Tbk ...................................... 3.750 .............3.650 ..........3.650 ..........3.650 ............-100 ...................5.000 .....................18.250.000 ..............7,83 .............3.725 ..................6.000 .........3.600 .............20.000 BPFI ............Batavia Prosperindo Finance Tbk .............................. 189 ...................... - ...................- ...............189 ..................- ............................ - ........................................ - ..............7,05 ............... 200 .................31.000 ............. 190 ............... 2.500 CFIN ............Clipan Finance Indonesia Tbk ..................................... 610 ................ 630 .............600 ............. 620 ............... 10 ........... 4.419.500 ..............2.725.480.000 ............. 8,05 ............... 620 ...............619.500 ............600 ............312.500 DEFI ............Danasupra Erapacific Tbk ........................................... 630 ...................... - ...................- ............. 630 ..................- ............................ - ........................................ - ...........20,08 ......................- ............................- .................. - ......................... INCF ............Indo Citra Finance Tbk .............................................2.825 .............3.200 ..........2.700.......... 2.700 ............-125 ................ 32.500 ......................97.187.500 .............-2,74 ............2.850 ................... 1.500 ......... 2.700 ............... 2.500 MFIN ...........Mandala Multifinance Tbk ...........................................540 ................ 550 .............530 ..............530 ..............-10 ...............125.500 ................... 68.820.000 ..............5,99 ............... 550 .................. 9.000 ............ 530 ..............18.500 TRUS ..........Trust Finance Indonesia Tbk ...................................... 360 ...................... - ...................- ............. 360 ..................- ............................ - ........................................ - ................ 7,4 ......................- ............................- .................. - ......................... VRNA .........Verena Multi Finance Tbk .............................................126 ..................126 .............. 126 ...............126 ..................- ...............951.000 ....................119.826.000 ................4,9 .................126 .............. 109.500 ..............125 .......... 600.500 WOMF .........Wahana Ottomitra Multiartha Tbk ............................600 ................ 620 .............600 .............600 ..................- ...............237.500 ...................143.475.000 ..............7,03 ............... 600 .................19.000 ............ 590 ........... 140.000
& Ga men m
m
H
3.Perusahaan Efek
m
w m
A
AKSI ............Majapahit Securities Tbk .............................................100 ...................... - ...................- .............. 100 ..................- ............................ - ........................................ - ...........84,65 ..................101 ..................2.500 .................. - ......................... HADE ..........HD Capital Tbk .................................................................52 ...................52 ............... 50 ................50 ................-2 ..........2.664.500 ...................133.924.500 ...........43,25 ...................51 ...........1.364.500 ...............50 ........4.315.500 KREN ..........Kresna Graha Sekurindo Tbk ...................................... 610 ................600 .............590 ............. 590 .............-20 ..............622.000 ..................369.990.000 ..............8,77 ............... 590 ..................4.000 ............580 ...........393.000 OCAP ..........JJ NAB Capital Tbk ..................................................... 260 ...................... - ...................- ............. 260 ..................- ............................ - ........................................ - .................... - ......................- ............................- .................. - ......................... PANS ..........Panin Sekuritas Tbk ....................................................1.160 ................1.170 ............1.150 .............1.170 ............... 10 ...............103.500 .................. 120.285.000 ...............3,13 .............. 1.160 .................. 5.000 ........... 1.150 .............. 19.500 PEGE ...........Panca Global Securities Tbk ....................................... 150 ...................... - ...................- .............. 150 ..................- ............................ - ........................................ - .............. 5,74 .................175 .................10.000 ............. 150 ............125.000 RELI ............Reliance Securities Tbk .............................................. 530 ...................... - ...................- ..............530 ..................- ............................ - ........................................ - ............12,55 ................530 ................25.000 ............. 510 ..........484.000 TRIM ...........Trimegah Securities Tbk .............................................. 109 ....................111 ..............109 .............. 109 ..................- ................ 53.500 ......................5.845.500 ...........24,84 ..................110 ................38.000 ............. 109 ........... 108.500 YULE ..........Yulie Sekurindo Tbk ........................................................63 ...................... - ...................- ................63 ..................- ............................ - ........................................ - ........... 70,62 .................. 73 ......................500 .................. - ......................... -
H m
A M O
4.Asuransi
M
ABDA ..........Asuransi Bina Dana Arta Tbk ...................................... 510 ...................... - ...................- .............. 510 ..................- ............................ - ........................................ - ..............2,47 ............... 540 ..................2.500 ............ 520 .............50.000 AHAP ..........Asuransi Harta Aman P Tbk ..........................................117 ...................... - ...................- ................117 ..................- ............................ - ........................................ - ...............10,9 .................129 .................. 9.500 ..............103 ..............10.000 AMAG .........Asuransi Multi Artha Guna Tbk ...................................147 ................. 150 ..............145 ...............147 ..................- .............. 376.000 ....................54.855.500 ..............3,25 .................147 ...............124.500 ............. 145 ......... 1.019.500 ASBI ...........Asuransi Bintang Tbk .................................................. 255 ...................... - ...................- ..............255 ..................- ............................ - ........................................ - ............ -4,37 .................310 .................. 9.000 .................. - ......................... ASDM .........Asuransi Dayin Mitra Tbk ........................................... 550 ................ 550 .............550 ............. 550 ..................- ......................500 ..........................275.000 ..............9,62 ............... 600 .................. 5.000 ............ 550 ............... 4.500 ASJT ...........Asuransi Jasa Tania Tbk .............................................420 ...................... - ...................- ............. 420 ..................- ............................ - ........................................ - ..............7,66 ......................- ............................- .................. - ......................... ASRM .........Asuransi Ramayana Tbk ...........................................1.040 ...................... - ...................- ...........1.040 ..................- ............................ - ........................................ - ............. 6,59 ......................- ............................- ............ 930 ...................500 LPGI ............Lippo General Insurance Tbk ....................................1.160 ..............1.080 .......... 1.060 ...........1.060 ............-100 ................. 15.000 .....................15.990.000 ............. 3,34 .............. 1.150 .................10.000 ..........1.060 .............25.500 MREI ...........Maskapai Reasuransi Ind. Tbk ................................... 550 ...................... - ...................- ............. 550 ..................- ............................ - ........................................ - ..............4,96 ......................- ............................- ............ 420 ...........250.000 PNIN ...........Panin Insurance Tbk .................................................... 550 ................ 550 .............550 ............. 550 ..................- ..............803.500 ...................441.925.000 ............. 4,05 ............... 560 .............482.000 ............ 550 ...................500 PNLF ...........Panin Financial Tbk ....................................................... 210 ................. 210 .............200 .............. 210 ..................- ..........10.314.000 ................2.115.882.500 ...............6,91 .................210 ..........11.293.500 ............ 205 ........1.446.500
N U
3 A as Kak AA MA MM
m
4 Kabe
O
A
m m MW
M O
M m m
M
m
5.Lainnya
M
APIC ...........Pan Pacific International Tbk ......................................270 ................ 285 .............260 ..............270 ..................- ..............960.500 .................. 261.342.500 ................1,16 ................270 ................72.500 .............265 ........... 140.000 ARTA ..........Arthavest Tbk ............................................................... 365 ...................... - ...................- ..............365 ..................- ............................ - ........................................ - ...........80,62 ............... 430 ...............149.500 .................. - ......................... BCAP ..........Bhakti Capital M m M m
5 E ek on ka N
N
6 La nnya A A
A
M OH
M
N M
INDUSTRI BARANG KONSUMSI Makanan & M numan
A A A AQUA A AO A
A
W
A m A
M m M m
N
U
U
M HM M A
HM m
2 Rokok
M M
A O
N
M m
3 Fa mas NA A M
A
m A
M
m
m
M N O A MMA
m
m
A
PERDAGANGAN, JASA, DAN INVESTASI
A M H MA N H A NA N A ON M N M O A QM A A M
m m
m
O M M
Pe dagangan Besa Ba ang P oduks
AM A A M
M
N M M O N O
AGRO ..........Bank Agroniaga Tbk ..................................................... 169 ..................172 ..............168 ...............169 ..................- ..............378.000 ..................... 64.139.000 ............ 51,57 .................170 .................. 3.500 ..............169 .............93.500 BABP ..........Bank ICB Bumiputera Tbk ........................................... 160 ...................... - ...................- .............. 160 ..................- ............................ - ........................................ - ...........28,42 .................175 .................10.000 ............. 104 ..............10.000 BACA ..........Bank Capital Indonesia Tbk ......................................... 106 ..................120 ...............110 ................115 .................9 ...........1.006.000 .....................115.019.000 ..............15,17 ..................115 ..................2.500 ..............103 ............... 2.500 BAEK ..........Bank Ekonomi Raharja Tbk .....................................2.500 ...................... - ...................- ..........2.500 ..................- ............................ - ........................................ - ............ 18,78 ............2.450 ......................500 ..........1.900 .................1.000 BBCA ..........Bank Central Asia Tbk ..............................................6.600 .............6.650 ......... 6.450 ..........6.550 .............-50 ..........11.285.000 ............73.863.075.000 ............ 19,63 ............6.550 ...............701.500 .........6.500 ............125.500 BBKP ..........Bank Bukopin Tbk ........................................................650 ................ 660 .............640 ............. 660 ............... 10 ......... 12.748.500 .............. 8.299.740.000 ..............8,97 ............... 660 ...........3.018.000 ............ 650 .......3.503.000 BBNI ...........Bank Negara Indonesia Tbk .................................... 3.875 .............3.900 ..........3.700 ...........3.750 ............-125 ........44.669.000 ........... 168.771.900.000 ............14,42 .............3.750 ...........2.813.500 ..........3.725 .......... 566.500 BBNP ..........Bank Nusantara Parahyangan Tbk ..........................1.230 ...................... - ...................- ........... 1.230 ..................- ............................ - ........................................ - ............ 10,96 ......................- ............................- .................. - ......................... BBRI ...........Bank Rakyat Indonesia Tbk ...................................10.600 ............10.700 ......... 10.150 .........10.350 ...........-250 .........21.654.500 ..........223.553.475.000 ............14,25 ...........10.350 ............. 603.500 ....... 10.250 ......... 1.182.500 BBTN ..........Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk .....................1.760 ...............1.770 ...........1.720 ............1.720 .............-40 ..........9.344.000 .............. 16.312.725.000 ............18,63 ..............1.730 ...........1.545.000 ...........1.720 .......... 686.000 BCIC ............Bank Mutiara Tbk ............................................................50 ...................... - ...................- ................50 ..................- ............................ - ........................................ - ..............5,29 ......................- ............................- .................. - ......................... BDMN .........Bank Danamon Tbk ...................................................5.600 .............5.650 .........5.400 ..........5.450 ............-150 .........15.866.500 ............86.938.375.000 ............15,46 ............5.450 .............. 145.500 .........5.400 ........1.062.000 BEKS ..........Bank Pundi Indonesia Tbk ........................................... 166 ...................161 ..............160 .............. 160 ............... -6 ................. 31.000 ...................... 4.985.000 ............-3,08 .................166 .................19.500 ...............161 ..............10.000 BJBR ..........Bank Pembangunan Daerah JaBar dan B. Tbk ......1.460 ..............1.490 .......... 1.440 ...........1.440 .............-20 ........43.079.000 ............ 63.184.055.000 ................13,1 .............1.450 .......... 3.329.000 ..........1.440 ........2.577.000 BKSW ..........Bank Kesawan Tbk ....................................................... 435 .................470 .............435 ..............470 ...............35 ........... 1.003.000 .................458.622.500 ........... 74,48 ................470 ............. 234.500 ............460 .............38.000 BMRI ...........Bank Mandiri (Persero) Tbk .....................................6.850 .............6.900 .........6.600 .......... 6.700 ............-150 .........37.593.000 ........ 252.468.300.000 ............16,35 ............ 6.750 ...........1.002.500 ......... 6.700 ....... 3.255.500 BNBA ..........Bank Bumi Arta Tbk ...................................................... 160 ................. 160 ..............160 .............. 160 ..................- ...................9.000 .......................1.440.000 ............13,66 .................162 ................25.000 ............. 160 ............261.000 BNGA ..........Bank CIMB Niaga Tbk .................................................1.760 ..............1.800 ...........1.730 ............1.740 .............-20 ........ 24.647.000 ...........43.448.430.000 .............17,23 ..............1.740 ...............715.500 ...........1.730 ...........487.000 BNII .............Bank International Ind. Tbk .........................................730 .................730 .............680 .............680 .............-50 ...........7.680.000 ..............5.403.970.000 ...........68,45 ............... 690 ............. 234.000 ............680 ...........670.000 BNLI ............Bank Permata Tbk ...................................................... 1.790 ..............1.800 ...........1.750 ............1.760 .............-30 ...............123.500 .................. 216.950.000 .................... - ..............1.760 .................51.000 .......... 1.750 ................9.000 BSIM ...........Bank Sinarmas Tbk ...................................................... 390 ................400 .............385 ............. 390 ..................- .............1.152.500 .................. 450.155.000 .................... - ................390 ................29.000 ............ 385 ...........356.500 BSWD .........Bank Swadesi Tbk ........................................................600 ...................... - ...................- .............600 ..................- ............................ - ........................................ - ............13,82 ............... 600 ...............129.000 .................. - ......................... BTPN ..........Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk .............13.950 ........... 14.300 ........13.900 ..........14.100 .............150 ................ 53.000 ..................749.825.000 ...............17,11 ............14.150 .................. 3.000 ........13.950 ...................500 BVIC ............Bank Victoria Int l. Tbk ................................................. 165 ..................165 ..............163 ...............163 ................-2 ...............175.500 .....................28.707.500 ...............6,21 .................164 .............. 126.000 ...............161 .............50.000 INPC ...........Bank Artha Graha Int’l Tbk........................................... 103 ..................103 ...............101 ................101 ................-2 .................76.000 .......................7.678.000 ..............9,62 .................103 ..................2.500 ...............101 ............... 5.000 MAYA ..........Bank Mayapada Tbk ...................................................1.000 ...................... - ...................- ...........1.000 ..................- ............................ - ........................................ - ............ 18,78 .............. 1.100 .................. 3.000 ............ 990 ............... 2.500 MCOR .........Bank Windu Kentjana Int’l Tbk .................................... 149 ................. 148 ..............148 .............. 148 .................-1 ...............100.000 .................... 14.800.000 ............22,01 .................149 ............. 435.000 ............. 148 .............50.000 MEGA ..........Bank Mega Tbk ..........................................................3.000 ...................... - ...................- ..........3.000 ..................- ............................ - ........................................ - ............. 11,23 ..............3.175 .................15.000 .........2.900 ..............10.000 NISP ............Bank OCBC NISP Tbk ................................................ 1.670 ..............1.660 .......... 1.640...........1.640 .............-30 .................27.000 ................... 44.505.000 ..............19,12 .............1.650 ..................4.000 ..........1.640 .................1.000 PNBN ..........Bank Pan Indonesia Tbk .............................................1.150 ............... 1.150 ............1.140 ............1.140 ..............-10 ............1.959.500 .............. 2.234.575.000 .............17,28 .............. 1.150 .............666.500 ...........1.140 .............95.500 SDRA ..........Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk ........................... 285 ................ 285 ............. 275 ............. 280 ............... -5 ............3.129.000 ..................865.897.500 .............10,77 ............... 280 ...........1.350.000 .............275 .........2.135.500
2.Lembaga Pembiayaan
A
m A m m
A
ADHI ...........Adhi Karya (Persero) Tbk ...........................................880 ................880 .............860..............870 ..............-10 ...........6.738.500 .................5.871.170.000 ............ 15,53 ................870 ...........1.384.500 ............860 .........1.001.000 DGIK ...........Duta Graha Indah Tbk ................................................... 146 ..................157 ..............146 ...............157 .................11 ...... 122.948.000 ............ 18.838.289.000 .............15,76 .................157 .......... 2.507.000 ............. 156 ............143.000 JKON ..........Jaya Konstruksi Manggala Pra. Tbk ..........................800 ...................... - ...................- .............800 ..................- ............................ - ........................................ - ...........40,04 ............... 850 ......................500 .................. - ......................... PTPP ..........PP (Persero) Tbk ...........................................................770 .................770 ............. 740 ..............750 .............-20 .......... 6.950.500 ................5.187.490.000 ...........58,47 ................750 ............2.511.500 .............740 .......... 540.000 SCBD ..........Danayasa Arthatama Tbk ...........................................500 ...................... - ...................- .............500 ..................- ............................ - ........................................ - .................... - ......................- ............................- .................. - ......................... SSIA ............Surya Semesta Internusa Tbk .................................... 870 ................ 890 .............850 ............. 890 .............. 20 .............1.147.000 .................998.005.000 .............. 18,2 ............... 900 .............. 126.000 ............ 890 .............110.500 TOTL ...........Total Bangun Persada Tbk .......................................... 260 ................ 260 .............255 ............. 260 ..................- ........... 2.216.500 .................. 565.215.000 ............. 13,01 ................260 ..........2.009.500 .............255 .............101.000 WIKA ..........Wijaya Karya (Persero) Tbk ........................................680 ................ 690 ............. 670 ..............670 ..............-10 ..........11.345.000 ...............7.677.840.000 ............14,53 ............... 680 ..........4.943.000 .............670 .......... 498.500
BTEL ...........Bakrie Telecom Tbk .......................................................235 .................235 .............230 ..............235 ..................- ...........4.929.500 .................1.149.487.500 ............33,78 ................235 ........18.443.500 ............ 230 ........10.110.000 EXCL ...........XL Axiata Tbk ........................................................... 5.800 .............5.950 ......... 5.850 ..........5.850 .............. 50 ............1.570.000 ...............9.246.375.000 .............17,93 ............5.900 ..............278.000 .........5.850 ............194.500 FREN ..........Mobile-8 Telecom Tbk ....................................................50 ...................50 ............... 50 ................50 ..................- ..............449.500 ....................22.475.000 ............-2,45 ..................50 ..... 243.659.500 .................. - ......................... INVS ...........Inovisi Infracom Tbk .................................................6.050 .............6.000 ......... 5.850..........6.000 .............-50 .................81.000 ...................478.125.000 ......... 104,64 .............6.100 ..................2.500 .........5.850 .............60.500 ISAT ............Indosat Tbk .................................................................5.650 .............5.650 ..........5.350 ..........5.600 .............-50 ............1.678.000 ...............9.361.650.000 ...........42,99 ............5.600 ................79.500 .........5.550 ..............81.000 TLKM ..........Telekomunikasi Indonesia Tbk ............................... 8.000 ..............7.950 ..........7.650 ...........7.700 ...........-300 ........39.696.000 ..........307.467.825.000 ............ 13,03 .............7.700 ..........2.543.500 ......... 7.650 ........2.923.000
7 Kayu & Pengo ahannya
A AU O AM
APLN ..........Agung Podomoro Land Tbk ........................................380 ................ 385 ............. 375 ..............375 ............... -5 ...........11.497.000 ..............4.369.892.500 ......... 218,85 ............... 380 ..........12.561.500 .............375 .......8.522.000 ASRI ...........Alam Sutera Realty Tbk .............................................. 295 ................ 305 .............295............. 305 ............... 10 ........42.573.000 ...............12.771.970.000 .............17,63 ................305 .........27.016.000 ............ 300 ....... 9.022.500 BAPA ..........Bekasi Asri Pemula Tbk .............................................. 250 ...................... - ...................- ............. 250 ..................- ............................ - ........................................ - .............11,28 ................245 ......................500 .................. - ......................... BCIP ............Bumi Citra Permai Tbk .................................................235 .................245 ............. 235 ..............235 ..................- ...........7.876.000 ...............1.886.995.000 .............14,81 ................235 ............... 116.000 ............ 230 .......2.625.000 BIPP ............Bhuwanatala Indah Permai Tbk ....................................50 ...................... - ...................- ................50 ..................- ............................ - ........................................ - .................... - ..................50 .............1.173.500 .................. - ......................... BKDP ..........Bukit Darmo Property Tbk ............................................115 ...................117 ............... 115 ................117 .................2 ..............294.500 ....................33.884.500 ........-328,93 ..................117 ................ 87.000 ...............114 ........1.062.500 BKSL ...........Sentul City Tbk ..............................................................108 ................. 109 ..............107 .............. 108 ..................- ....... 28.406.000 ..............3.066.024.000 ..........316,07 ................ 108 ..............481.000 ..............107 ....... 2.669.500 BSDE ..........Bumi Serpong Damai Tbk ........................................... 930 ................ 940 ..............910 ..............920 ..............-10 ...........11.237.000 ............10.428.400.000 ...........49,66 ................920 ................43.500 ............. 910 ...........738.000 CKRA ..........Citra Kebun Raya Agri Tbk ........................................... 80 ...................94 ................79 ................88 .................8 ...........1.348.500 ................... 118.663.500 .......-204,32 ..................89 .................14.000 ...............88 ...................500 COWL ..........Cowell Development Tbk ..............................................124 ..................125 ..............122 ...............123 .................-1 ..............1.112.500 ...................136.966.000 ................5,9 .................123 .................31.500 ..............122 ...........475.000 CTRA ..........Ciputra Development Tbk ........................................... 360 .................365 .............350 ............. 360 ..................- ..........12.518.500 ...............4.470.757.500 ............32,79 ................355 ..................2.500 ............ 350 .......2.338.500 CTRP ..........Ciputra Property Tbk ...................................................450 ................ 450 .............435 ............. 445 ............... -5 .......... 9.450.000 ...............4.162.022.500 .............17,94 ............... 445 ...........2.154.500 ............440 .........1.518.500 CTRS ..........Ciputra Surya Tbk ........................................................650 ................ 650 .............640 ............. 650 ..................- ................83.000 ....................53.900.000 ...............13,4 ............... 650 ...............127.000 ............640 ............. 70.000 DART ..........Duta Anggada Realty Tbk ............................................184 ................. 185 ..............183...............183 .................-1 ............. 348.500 .....................64.126.000 ............12,66 .................185 ................72.500 ............. 183 ............. 39.000 DILD ............Intiland Development Tbk ............................................ 415 ................. 415 .............405 .............. 410 ............... -5 .......... 5.336.000 ...............2.198.622.500 ............10,88 ................ 410 ..........2.546.500 ............405 .........3.671.500 DUTI ............Duta Pertiwi Tbk .........................................................2.125 .............. 2.125 ...........2.125 ........... 2.125 ..................- ...............100.000 ..................212.500.000 .............15,81 ............. 2.125 ......................500 ..........2.100 ........... 100.000 ELTY ...........Bakrieland Development Tbk ...................................... 163 ..................163 ..............159................161 ................-2 .........42.158.500 ...............6.777.038.000 .................... - ..................161 ..........3.609.000 ............. 160 ...........475.500 FMII .............Fortune Mate Indonesia Tbk ..........................................90 ...................... - ...................- ................90 ..................- ............................ - ........................................ - ...........-30,74 ......................- ............................- .................. - ......................... GMTD ..........Gowa Makassar Tourism Dev. Tbk .............................. 165 ...................... - ...................- ...............165 ..................- ............................ - ........................................ - ............. 0,85 ......................- ............................- ............. 190 .................1.000 GPRA ..........Perdana Gapura Prima Tbk ......................................... 138 ................. 140 .............. 133 .............. 140 .................2 .................. 4.500 ...........................612.500 ............. 10,51 ................ 140 .................10.500 ..............133 ............... 2.500 JIHD ............Jakarta Int l Hotel & Dev. Tbk ....................................800 ................800 .............800 .............800 ..................- .................. 8.500 ......................6.800.000 ...........30,04 ...............800 ..............276.000 .............790 .............20.000 JRPT ...........Jaya Real Property Tbk ............................................1.300 ...................... - ...................- ...........1.300 ..................- ............................ - ........................................ - ...............16,3 .............1.250 ................25.000 ........... 1.160 .............25.000 KIJA ............Kawasan Industri Jababeka Tbk ................................. 120 ..................123 ............... 121 ...............122 .................2 ..........16.681.500 ..............2.033.203.000 ........... 24,57 .................122 ..........17.733.000 ...............121 ...........539.000 KPIG ...........Global Land Development Tbk ...................................420 ................ 430 ..............415 ............. 430 ............... 10 ............... 147.000 ......................61.627.500 ............ 19,25 ............... 430 .................19.500 ............. 415 ................9.500 LAMI ...........Lamicitra Nusantara Tbk ..............................................187 ................ 220 ..............180 .............. 198 .................11 ............. 606.000 ....................121.897.500 ............. 15,41 .................198 .................12.000 ...............191 .................1.000 LCGP ...........Laguna Cipta Griya Tbk ..................................................50 ...................... - ...................- ................50 ..................- ............................ - ........................................ - ........... 84,75 ..................50 ...........18.181.000 .................. - ......................... LPCK ..........Lippo Cikarang Tbk ......................................................400 ................400 .............380 .............400 ..................- ...............715.500 ..................279.960.000 ............. 4,24 ................395 ................50.000 ............ 390 .............110.000 LPKR ..........Lippo Karawaci Tbk .......................................................730 .................750 ............. 720 ..............740 ............... 10 .........191.159.500 ...........140.750.705.000 ........... 27,54 ................740 .............506.000 .............730 ....... 5.920.000 MDLN ..........Modernland Realty Ltd. Tbk ....................................... 250 ................ 250 .............240 ..............245 ............... -5 .......... 2.563.500 ................. 630.590.000 ..............121,7 ................245 ............. 633.000 ............ 240 ...........833.500 MKPI ...........Metropolitan Kentjana Tbk ..................................... 2.800 ...................... - ...................- ..........2.800 ..................- ............................ - ........................................ - ............ 10,99 ......................- ............................- .................. - ......................... OMRE .........Indonesia Prima Property Tbk ......................................161 ...................... - ...................- ................161 ..................- ............................ - ........................................ - ...............5,18 .................215 ..................2.000 ...............151 .............25.000 PTRA ..........New Century Development Tbk ....................................50 ...................... - ...................- ................50 ..................- ............................ - ........................................ - .........-775,19 ......................- ............................- .................. - ......................... PUDP ..........Pudjiadi Prestige Limited Tbk .....................................355 ...................... - ...................- ..............355 ..................- ............................ - ........................................ - ...........22,65 ................350 .................12.500 .............335 ............... 2.500 PWON .........Pakuwon Jati Tbk .........................................................890 ................900 .............880 ............. 890 ..................- ...........5.738.000 ................ 5.112.950.000 ...........30,85 ............... 890 ...............319.000 ............880 .......... 966.500 PWSI ...........Panca Wiratama Sakti Tbk .............................................53 ...................... - ...................- ................53 ..................- ............................ - ........................................ - ............-0,35 ..................63 .................. 9.000 ...............62 ...................500 RBMS .........Ristia Bintang Mahkotasejati Tbk ................................78 ...................80 ................78 ................78 ..................- ................90.500 ........................7.128.000 ..........150,55 .................. 78 .................12.500 ............... 77 .............99.500 RDTX ..........Roda Vivatex Tbk .......................................................2.100 ...................... - ...................- ...........2.100 ..................- ............................ - ........................................ - ............. 3,04 ......................- ............................- .........2.200 ........... 100.000 SIIP .............Suryainti Permata Tbk ...................................................89 ...................... - ...................- ................89 ..................- ............................ - ........................................ - ...........-77,28 ......................- ............................- .................. - ......................... SMDM .........Suryamas Dutamakmur Tbk ..........................................99 ..................107 ............... 90 .............. 100 ..................1 ..............530.000 ................... 52.468.000 ...............49,1 ..................99 .................15.500 ...............98 ...................500 SMRA .........Summarecon Agung Tbk ...........................................1.050 ..............1.080 .......... 1.040 ........... 1.070 .............. 20 ........29.623.500 .............31.447.520.000 ............31,84 ............. 1.070 ...........3.207.500 ..........1.060 .......2.234.500
CMNP .........Citra Marga Nushapala Persada Tbk ......................1.400 ..............1.430 .......... 1.380 ...........1.390 ..............-10 ......... 17.828.000 ..............25.131.945.000 .............4,34 .............1.390 ...............351.500 ..........1.380 .......... 386.000 JSMR ..........Jasa Marga (Persero) Tbk .......................................3.525 ..............3.575 ......... 3.450 .......... 3.475 .............-50 ..........11.503.000 ............ 40.497.725.000 ............18,45 .............3.475 ..............207.000 .........3.450 ............ 127.500 META ..........Nusantara Infrastructure Tbk ....................................300 ................ 300 .............290 ............. 290 ..............-10 .......... 2.873.000 .................848.655.000 ...........-132,4 ................295 .............348.000 ............ 290 ........ 1.922.000
W
A
O omo
Volume
SCPI ............Schering Plough Indonesia Tbk ...........................42.500 ...................... - ...................-.......42.500 ..................- ............................ - ........................................ - .........-149,69 .......... 41.500 ......................500 ...... 36.000 ...................500 SQBB ..........Taisho Pharmaceutical Indo. Tbk .........................10.500 ...................... - ...................- ........ 10.500 ..................- ............................ - ........................................ - ..............2,24 ......................- ............................- .................. - ......................... SQBI ...........Taisho Pharmaceutical Indo. Tbk .......................138.000 ...................... - ...................- ......138.000 ..................- ............................ - ........................................ - .............10,77 .........137.000 ......................500 .................. - ......................... TSPC ...........Tempo Scan Pacific Tbk ............................................1.650 ..............1.660 .......... 1.640 ...........1.640 ..............-10 ................45.000 ....................74.200.000 ............. 13,31 .............1.650 ................ 27.500 ..........1.640 ................3.000
2.Jalan Tol, Pelabuhan, Bandara & Sejenisnya
W
m
U
Minat Volume Beli
LAPD ..........Leyand International Tbk .............................................235 ...................... - ...................- ..............235 ..................- ............................ - ........................................ - ..........152,87 ................245 .................21.000 ..............177 ..............10.000 PGAS ..........Perusahaan Gas Negara Tbk ...................................4.450 .............4.450 ..........4.375 ..........4.425 ............. -25 ..........16.537.000 ............72.990.750.000 ..............17,15 ............4.425 ............. 942.000 ........ 4.400 .............25.000
6 Pakan Te nak N A MA N
Jual
3.Telekomunikasi
5 P as k & Kemasan
A U A A NA NA N A O A MA
PER
1.Energi
M
M
M m
4Kma
Transaksi Volume Nilai
INFRASTRUKTUR, UTILITAS, DAN TRANSPORTASI
m m A m
3 Logam & Se en snya A A AM ON N
▲/ ▼ (poin)
2.Konstruksi Bangunan
M
INDUSTRI DASAR DAN KIMIA N M M
Ptp.
PROPERTI DAN REAL ESTAT
m
A
Kurs Trd. Ttg.
1.Properti & Real Estate
PERTAMBANGAN
N M U
Sbl.
KDSI ............Kedawung Setia Industrial Tbk .................................. 230 .................235 .............230 ..............230 ..................- ................. 19.500 ......................4.540.000 ............. 8,98 ................235 .............. 122.500 .............225 ........1.000.000 KICI .............Kedaung Indah Can Tbk ..............................................200 ...................... - ...................- ............. 200 ..................- ............................ - ........................................ - ...........-13,53 .................210 .................. 3.000 ...............151 ................3.000 LMPI ...........Langgeng Makmur Industri Tbk ................................ 265 .................270 .............265 ..............270 .................5 ...................2.000 ..........................532.500 ............ 67,74 ................270 ................26.500 ............ 260 .............53.500
A
m A
A O
Nama saham Volume
5.Peralatan Rumah Tangga
m m
w
H m
Minat Volume Beli
MRAT ..........Mustika Ratu Tbk .........................................................650 .................670 .............650 ............. 660 ............... 10 ..............687.000 .................. 451.555.000 ............16,06 ............... 660 ...............149.000 ............ 650 ...........674.000 TCID ............Mandom Indonesia Tbk ..............................................7.100 ...................... - ...................- ............7.100 ..................- ............................ - ........................................ - ............. 9,68 ............ 7.500 ......................500 ...........7.150 .................1.000 UNVR ..........Unilever Indonesia Tbk ........................................... 16.350 ........... 16.400 ........16.000 ..........16.100 ...........-250 ..............1.115.500 .............18.007.425.000 ............. 36,11 ............16.100 ..............259.500 ....... 16.050 .................1.500
Pe ambangan Ba u Ba a
A O A O N AU UM AN WA O O H UM M
Jual
4.Kosmetik & Barang Keperluan Rumah Tangga
un n A A W
5 L nny
PER
A A
M m
M
m
w m
M
A
M
H
A
M M A M A
m m M m U
A
m
A
• Bersambung ke Hal. f5
DATA EMITEN & FINANSIAL
Bisnis Indonesia, Jumat, 7 Januari 2011
f5
BURSA EFEK INDONESIA, 6 JANUARI 2011 (SAMBUNGAN DARI HAL. F4) Nama saham
Kurs Ttg. Trd.
Sbl.
Ptp.
▲/ ▼ (poin)
Transaksi Volume Nilai
PER
Jual
Minat Volume Beli
Nama saham
w
U UN WA O W O
O
A H w A m A H M A M U m M M m m
m
A
m A
MAM MAM AN
m
O
H M N M M A OO
A
m m
M M
m
7 La nnya
M m
A
MM M M Jenis transaksi
w
Volume
P T m
N
m m
m
m
w w
m
H
Nama
Sebelum
Penutupan
Stock Prev Close Perubahan
%
Frekuensi
Volume
Nilai (Rp)
1 .........AALI .............Astra Agro Lestari Tbk .............................................25,950 .................25,950 ...........................0.......................... 0 ..................892 ..........................1,515,500 .............. 39,834,000,000 2 ........ADRO............Adaro Energy Tbk. .......................................................2,850 ....................2,775 ........................-75................... -2.63 ................ 1,261 ..................... 44,333,500 .............. 122,663,162,500 3 ........ANTM ...........Aneka Tambang (Persero) Tbk ..................................2,525 ....................2,475 .......................-50.................... -1.98 ................. 962 .........................13,114,000 ................32,671,450,000 4 ........ASII ...............Astra International Tbk ........................................... 52,050 ..................51,000 .................. -1,050...................-2.02 ..............2,556 ........................7,644,000 .............389,374,450,000 5 ........BBCA ............Bank Central Asia Tbk ................................................6,600 ...................6,550 .......................-50....................-0.76 ................. 807 ........................11,285,000 ...............73,863,075,000 6 ........BBNI .............Bank Negara Indonesia Tbk ....................................... 3,875 ....................3,750 ......................-125................... -3.23 ................1,799 ..................... 44,669,000 ...............168,771,900,000 7 ........BBRI .............Bank Rakyat Indonesia Tbk ..................................... 10,600 ..................10,350 .....................-250................... -2.36 ..............2,329 ...................... 21,654,500 .............223,553,475,000 8 ........BDMN ...........Bank Danamon Tbk .....................................................5,600 ...................5,450 ......................-150...................-2.68 ................1,581 ...................... 15,866,500 ...............86,938,375,000 9 ........BMRI.............Bank Mandiri (Persero) Tbk .......................................6,850 ....................6,700 ......................-150.................... -2.19 ...............1,900 ...................... 37,593,000 ............252,468,300,000 10.......BNGA............Bank CIMB Niaga Tbk ...................................................1,760 .....................1,740 ....................... -20..................... -1.14 ..............2,057 ......................24,647,000 ..............43,448,430,000 11 ........BNII...............Bank International Ind. Tbk ...........................................730 ...................... 680 .......................-50...................-6.85 ................. 487 ........................7,680,000 ................. 5,403,970,000 12 .......EXCL.............XL Axiata Tbk. ............................................................. 5,800 ...................5,850 ........................ 50....................0.86 ...................157 ......................... 1,570,000 ..................9,246,375,000 13 .......GGRM ...........Gudang Garam Tbk ....................................................41,000 ................ 40,200 .................... -800.................... -1.95 ..................472 ........................... 833,000 ...............33,459,200,000 14.......INCO .............International Nickel Indonesia Tbk ..........................4,875 ...................4,800 ........................-75....................-1.54 ..................624 .........................7,227,000 ................35,067,575,000 15 .......INDY .............Indika Energy Tbk ........................................................5,250 ...................5,200 .......................-50...................-0.95 ..................702 .......................16,307,500 .............. 84,433,350,000 16 .......INTP..............Indocement Tunggal Prakasa Tbk ...........................16,750 ..................16,500 .....................-250.................... -1.49 ..................677 .........................1,685,500 ................27,979,075,000 17 .......ITMG .............Indo Tambangraya Megah Tbk ...............................56,800 .................55,500 .................. -1,300................... -2.29 ................. 820 .........................1,356,500 ...............75,928,900,000 18.......JSMR............Jasa Marga (Persero) Tbk ..........................................3,525 ....................3,475 .......................-50....................-1.42 ................. 549 ........................11,503,000 ................40,497,725,000 19 .......KLBF.............Kalbe Farma Tbk ..........................................................3,325 ................... 3,250 ........................-75................... -2.26 ...............1,650 ....................... 27,519,000 ................89,724,675,000 20......LSIP ..............PP London Sumatra Indonesia Tbk ........................ 12,550 ..................12,300 .....................-250.................... -1.99 ................. 829 .........................3,697,000 ................45,864,175,000 21 .......PNBN............Bank Pan Indonesia Tbk ...............................................1,150 ..................... 1,140 ........................ -10...................-0.87 ....................84 ......................... 1,959,500 ................. 2,234,575,000 22......PTBA ............Tambang Batubara Bukit AsamTbk....................... 24,200 .................23,200 ...................-1000.................... -4.13 ............... 1,592 ........................5,473,500 .............. 127,224,325,000 23 ......SMCB............Holcim Indonesia Tbk .................................................2,300 ....................2,275 ....................... -25....................-1.09 ...................581 ........................ 7,869,000 .................17,953,250,000 24 ......SMGR ...........Semen Gresik (Persero) Tbk .................................... 10,000 ...................9,800 .....................-200.........................-2 ..................692 ........................4,630,500 ............... 45,577,225,000 25......TINS..............Timah (Persero) Tbk....................................................2,850 ...................2,850 ...........................0.......................... 0 ..............2,044 .....................40,052,000 .................115,312,175,000 26 ......TLKM ............Telekomunikasi Indonesia Tbk ................................. 8,000 .................... 7,700 .....................-300....................-3.75 ...............4,401 ......................39,696,000 ............. 307,467,825,000 27 ......UNTR ............United Tractors Tbk..................................................25,400 .................25,900 ......................500......................1.97 ............... 1,246 ........................5,530,000 .............143,694,900,000
4 095 734 933
5 39 505 842 744
03 062
869 809 5
50
Asia Tenggara Jakarta Composite Index (IHSG).......3,760.06 ...... 3,783.71 .....3,736.26 Kuala Lumpur Composite Index ......... 1,551.89 .......1,566.17 .....1,568.37 Strait Times Index (Singapura)......... 3,250.29 ....3,254.25 .....3,279.70 SET (Bangkok) .......................................1,042.41 ......1,050.78 .....1,050.98 PSEi (Manila)..........................................4,218.73 .....4,212.98 ..... 4,217.25
Asia & Pasifik Nikkei-225 (Tokyo) ..............................10,398.10 .. 10,380.80 ... 10,529.76 Hang Seng (Hong Kong) ................. 23,668.48 ...23,757.80 ..23,786.30 Kospi (Seoul) .........................................2,085.14 ....2,082.55 ......2,077.61 Shanghai ...............................................2,852.65 ....2,838.59 ....2,824.20 Taipei .......................................................8,997.19 .....8,846.31 .... 8,883.21 BSE Sensex-30 (Mumbay) ...............20,498.72 ....20,301.10 ...20,184.74 All Ordinary ..........................................4,849.50 ....4,820.90 ......4,831.10 NZX 50 (Wellington) .................................. Libur ......3,324.99 ......3,326.71
Amerika DJIA.........................................................11,691.18 .... 11,722.89 ...................-
Indeks
4-01-11
5-01-11
6-01-11
S&P 500 Index ......................................1,270.20 ......1,276.56 ...................Nasdaq Composite Index ....................2,681.25 .... 2,702.20 ...................S&P/TSX Comp (Toronto) ..................13,402.31 ...13,395.99 ...................Meksiko Bolsa Index ..........................38,542.16 ..38,696.24 ...................Brazil Bovespa Index .......................... 70,317.79 ....71,091.03 ...................-
Eropa
Sektor
4/1
5/1
FTSE-100 (London) .............................. 6,013.87 ....6,043.86 ...................CAC-40 (Paris).......................................3,916.03 ..... 3,904.61 ...................DAX Index (Frankfurt) .........................6,975.35 .... 6,939.82 ...................IBEX-35 (Spanyol) ...............................9,888.40 .....9,801.40 ...................FTSE MIB Index (Milan) .................... 20,547.03 ...20,551.58 ...................AEX-Index (Amsterdam) ....................... 358.86 ........ 357.28 ...................OMX-30 (Stockholm) ............................ 1,165.88 ....... 1,151.80 ...................Micex Index (Moskow) ............................... Libur ............ Libur ....................-
6/1
Pertanian................2.358,157 ....2.326,393 .....2.313,604 Pertambangan.....3.543,831 .......3.515,019 ....3.459,462 Industri Dasar .........396,694 ..........401,891 ........397,364 Aneka Industri ...........937,101 ........930,785 .........913,428 Properti.....................204,737 ..........205,141 ....... 205,350 Infrastruktur............829,622 .......838,899 ........826,528 Keuangan ..................461,066 ........470,398 .........461,606 Perdagangan...........482,375 ....... 484,938 ........493,985 Manufaktur ............. 824,045 ........826,807 .........813,866 LQ 45.........................673,045 ...........677,717 .......666,083 JII................................538,260 .........539,310 .........530,515 MBX............................1.071,196 ......1.078,367 .......1.063,221 Kompas 100..............871,647 .........877,327 .........863,130
DFM General Index (Dubai) .................1,659.39 .....1,648.29 ...................FTSE/JSE Top-40 (Johannesburg) 28,933.58 ..28,502.97 ...................-
Bisnis-27...................326,855 ........329,345 ........322,926 Pefindo25 Index......368,310 ...........371,510 .........373,410 Sri-Kehati Index.......193,058 .........194,905 ..........191,536
Base rate rata-rata tertimbang
6 967546 900
36 7
5 57 370 876 359
06 838
Stock
Prev Close
Volume
Code
10 SAHAM PENCETAK GAIN
10 PIALANG TERAKTIF
Volume
TRANSAKSI WARAN 25 NOVEMBER 2010
Value
CEKA...........1,100........ 950 ................12,000 ................11,400,000 AKKU...............115...........101 ...............50,000 ...................5,172,000 LPGI.............1,160......1,060 ................15,000 ................15,990,000 SIMA...............128...........117 ...................1,500 ......................173,500 BNII ................730........680 .........7,680,000 ........5,403,970,000 ETWA............240.........225 ..................6,000 ..................1,350,000 SIAP.................80............75 ..................2,000 .......................161,000 BWPT..........1,420......1,350 ..........5,169,000 ........7,093,540,000 ITTG ...............104...........99 ............390,500 ...............39,073,500 SHID............1,060.......1,010 .........3,738,000 .........3,841,835,000
Value
Code Freq
Volume
DB ..........5,400 ............193,838,500 .............784,919,119,500 KZ ..........3,454 .............138,618,500 ............547,061,917,000 YU.......... 7,368 ...........306,952,668 ........540,048,498,708 BW ..........4,513 .............69,634,000 .........508,220,105,000 CS ........12,094 .............128,667,000 .........498,198,825,500 BK ..........4,664 ...............91,959,000 ........459,088,994,500 ZP ..........6,624 ............210,439,820 .........447,075,026,500 KI............3,529 ............216,928,500 .........401,836,655,000 AK...........1,905 .............68,366,000 .........390,736,543,500 YP .......22,983 ...........422,736,500 ..........371,857,004,500
Premi Swap tertinggi
Premi Swap terendah
Volume
Bank dalam negeri: Swap O/N .................................................. 9.070,00 ....... 9.044,00..........9.053,42............. 2,00 ................. 1,34 ......41.500,00 Tom/Next ..................................................0.000,00 ....... 0.000,00......... 0.000,00............. 0,00 ................ 0,00 ................0,00 Spot/Next .................................................9.064,00 ........9.064,00......... 9.064,00............. 5,00 ................ 5,00 ....... 8.000,00 Lebih dr Spot/Next s.d 1 Minggu...........9.050,00 ........9.043,00...........9.045,91.............. 9,75 ................ 5,40 .....98.000,00 Lebih dr 1 Minggu s.d 2 Minggu.............0.000,00 ....... 0.000,00......... 0.000,00............. 0,00 ................ 0,00 ................0,00 Lebih dr 2 Minggu s.d 1 Bulan ...............0.000,00 ....... 0.000,00......... 0.000,00............. 0,00 ................ 0,00 ................0,00 Lebih dr 1 Bulan s.d 3 Bulan ..................9.050,00 ........9.049,00..........9.049,44...........43,50 ..............42,00 ......18.000,00 Lebih dr 3 Bulan s.d 6 Bulan .................9.048,00 ....... 9.048,00......... 9.048,00..........128,00 ............ 128,00 ....... 5.000,00 Diatas 6 Bulan..........................................0.000,00 ....... 0.000,00......... 0.000,00............. 0,00 ................ 0,00 ................0,00
Bank luar negeri: Swap O/N ..................................................0.000,00 ....... 0.000,00......... 0.000,00............. 0,00 ................ 0,00 ................0,00 Tom/Next ..................................................0.000,00 ....... 0.000,00......... 0.000,00............. 0,00 ................ 0,00 ................0,00 Spot/Next .................................................0.000,00 ....... 0.000,00......... 0.000,00............. 0,00 ................ 0,00 ................0,00 Lebih dr Spot/Next s.d 1 Minggu...........0.000,00 ....... 0.000,00......... 0.000,00............. 0,00 ................ 0,00 ................0,00 Lebih dr 1 Minggu s.d 2 Minggu.............0.000,00 ....... 0.000,00......... 0.000,00............. 0,00 ................ 0,00 ................0,00 Lebih dr 2 Minggu s.d 1 Bulan ...............0.000,00 ....... 0.000,00......... 0.000,00............. 0,00 ................ 0,00 ................0,00 Lebih dr 1 Bulan s.d 3 Bulan ..................0.000,00 ....... 0.000,00......... 0.000,00............. 0,00 ................ 0,00 ................0,00 Lebih dr 3 Bulan s.d 6 Bulan .................9.040,00 ........9.040,00......... 9.040,00......... 188,00 ............188,00 ........... 582,29 Diatas 6 Bulan..........................................0.000,00 ....... 0.000,00......... 0.000,00............. 0,00 ................ 0,00 ................0,00
Nama bank
Kurs Transaksi Nilai
Beli Rp
Jual Rp
Kurs uang kertas asing Beli Rp
Jual Rp
Dolar Australia...............................1 ........ 8,923.94 ..........9,018.21 .............8,470.22 ..........9,472.16 Dolar Brunei ...................................1 .......... 6,919.51 .........6,994.51 ..............6,567.70 .........7,346.59 Dolar Kanada .................................1 ........8,984.04 ........ 9,080.77 ............. 8,527.26 ......... 9,537.87 Franc Swiss.....................................1 ..........9,249.61 ........9,348.43 ............. 8,779.33 ...........9,819.01 Yuan Cina ........................................1 ......... 1,349.33 .........1,362.90 ............................- ........................Kronor Denmark ............................1 ..........1,577.44 .......... 1,593.81 .............. 1,497.24 ..........1,674.04 Euro .................................................1 .........11,757.20 ........ 11,877.25 ..............11,159.42 .........12,475.12 Pound Inggris .................................1 ........13,871.84 ........14,014.97 .............13,166.55 ....... 14,720.45 Dolar Hongkong .............................1 ........... 1,151.28 ........... 1,163.01 .............. 1,092.74 ...........1,221.55 Yen Jepang ............................... 100 ....... 10,748.26 ........10,861.57 .............10,201.78 ........11,408.32 Won Korea ......................................1 ................. 7.96 ................8.04 ............................- ........................Ringgit Malaysia ............................1 ......... 2,912.04 ........2,944.30 ............................- ........................Kronor Norwegia ...........................1 ........... 1,511.07 ......... 1,528.33 ..............1,434.24 ......... 1,605.26 Dolar Selandia ..............................1 .........6,775.29 ....... 6,848.85 ............. 6,430.81 .......... 7,193.60 Kina Papua Nugini .........................1 .........3,365.72 .........3,743.05 ..............3,194.59 ..........3,931.47 Peso Philipina ................................1 ........... 203.80 ........... 205.95 ............................- ........................Kronor Swedia ...............................1 .......... 1,319.46 .........1,336.46 ..............1,252.38 ..........1,403.73 Dolar Singapura .............................1 .......... 6,919.51 .........6,994.51 ..............6,567.70 .........7,346.59 Baht Thailand .................................1 ............295.83 ..............299.11 ................ 280.79 .............. 314.16 Dolar AS ..........................................1 ........ 8,949.00 ........ 9,039.00 ............ 8,494.00 ........ 9,494.00
Nasabah dalam negeri lainnya: Swap O/N ..................................................9.048,00 ....... 9.048,00......... 9.048,00...............1,35 ..................1,35 .......13.785,05 Tom/Next ..................................................0.000,00 ....... 0.000,00......... 0.000,00............. 0,00 ................ 0,00 ................0,00 Spot/Next .................................................0.000,00 ....... 0.000,00......... 0.000,00............. 0,00 ................ 0,00 ................0,00 Lebih dr Spot/Next s.d 1 Minggu...........0.000,00 ....... 0.000,00......... 0.000,00............. 0,00 ................ 0,00 ................0,00 Lebih dr 1 Minggu s.d 2 Minggu.............. 9.150,00 .........9.150,00...........9.150,00.............17,00 ............... 17,00 ............. 125,41 Lebih dr 2 Minggu s.d 1 Bulan ................9.047,00 ........9.045,00..........9.045,00........... 74,00 .............. 27,00 ....... 10.014,50 Lebih dr 1 Bulan s.d 3 Bulan ..................9.050,00 ........9.045,00..........9.049,40..........132,00 .............. 47,00 ........3.398,66 Lebih dr 3 Bulan s.d 6 Bulan .................0.000,00 ....... 0.000,00......... 0.000,00............. 0,00 ................ 0,00 ................0,00 Diatas 6 Bulan..........................................0.000,00 ....... 0.000,00......... 0.000,00............. 0,00 ................ 0,00 ................0,00
Nasabah luar negeri: Swap O/N ..................................................0.000,00 ....... 0.000,00......... 0.000,00............. 0,00 ................ 0,00 ................0,00 Tom/Next ..................................................0.000,00 ....... 0.000,00......... 0.000,00............. 0,00 ................ 0,00 ................0,00 Spot/Next .................................................0.000,00 ....... 0.000,00......... 0.000,00............. 0,00 ................ 0,00 ................0,00 Lebih dr Spot/Next s.d 1 Minggu...........0.000,00 ....... 0.000,00......... 0.000,00............. 0,00 ................ 0,00 ................0,00 Lebih dr 1 Minggu s.d 2 Minggu.............0.000,00 ....... 0.000,00......... 0.000,00............. 0,00 ................ 0,00 ................0,00 Lebih dr 2 Minggu s.d 1 Bulan ...............0.000,00 ....... 0.000,00......... 0.000,00............. 0,00 ................ 0,00 ................0,00 Lebih dr 1 Bulan s.d 3 Bulan ..................0.000,00 ....... 0.000,00......... 0.000,00............. 0,00 ................ 0,00 ................0,00 Lebih dr 3 Bulan s.d 6 Bulan .................9.048,00 ....... 9.048,00......... 9.048,00......... 140,00 ............ 140,00 .......16.229,95
Close ▲/ ▼
Date
Value
IPOL-W ........10/07/2013 ........ 85........ -3 .......... 24,012,500 KARK-W ...... 13/04/2011 ........40......... 0 .............................0 KBLV-W2 ..03/05/2013 .......130......... 0 .............................0 KBRI-W .......02/07/2011 ...........7......... 0 .............................0 KBRI-W2....05/12/2013 ........ 55......... 0 .............................0 KOIN-W ......08/04/2011 ..........19...........1 ..........257,101,000 LAPD-W .....08/04/2011 ..........51......... 0 .............................0 META-W .....26/07/2013 .......210.......-10 .........52,862,500 MIRA-W2 ..... 25/11/2011 ............1......... 0 .............................0 MLPL-W......12/04/2013 ........141........18 ....9,654,307,500 POOL-W........11/07/2014 ............1......... 0 .............................0 RODA-W .....26/01/2013 ........ 85......... 0 .............................0 SMMA-W4 .09/07/2013 ...1,500......... 0 .............................0 TBLA-W........ 13/07/2011 ......330......... 0 .............................0 TMPI-W ........ 17/03/2011 ..........61........ -2 ............12,183,500 TRAM-W .... 09/09/2011 ......430.....-40 ................ 215,000 UNSP-W2 ..12/02/2013 ........118........-4 ...... 258,064,500 WEHA-W ...28/05/2012 ........40......... 0 .............................0 WINS-W.......30/11/2012 .........73......... 11 .....3,913,225,500 Jumlah ..................................................... 16,893,141,500
Transaksi TOD/TOM/SPOT pada 22 Desember 2010 (US$.000). Jangka waktu
Tertinggi
Terendah
Rata-rata tertimbang
Volume
Bank dalam negeri: TOD........................................... 9.048,00................ 9.039,00 ..................9.043,02 ..................13.284,20 TOM ...........................................9.040,00................9.040,00 ................. 9.040,00 .........................110,62 SPOT .........................................9.050,00................9.045,00 ..................9.049,39 ................ 151.835,00
Bank luar negeri : TOD............................................9.050,00................ 9.030,65 ................. 9.040,45 .....................6.170,29 TOM ...........................................9.045,00................9.040,00 ..................9.044,37 .................. 19.676,46 SPOT ..........................................9.051,00................9.042,00 ................. 9.048,66 ................... 22.691,13
Nasabah dalam negeri asing: TOD............................................. 9.130,00................ 8.730,00 ................. 8.962,82 ................... 4.349,47 TOM .......................................... 0.000,00................0.000,00 ................. 0.000,00 ........................... 0,00 SPOT ........................................ 0.000,00................0.000,00 ................. 0.000,00 ........................... 0,00
Nasabah dalam negeri lainnya: TOD............................................9.330,00................. 8.710,00 ................... 9.033,18 ................. 70.722,03 TOM ...........................................9.065,00................ 9.030,00 ...................9.048,71 ..................66.852,18 SPOT .........................................9.060,00................ 9.030,00 ..................9.048,70 ...................4.020,55
Nasabah luar negeri: TOD............................................9.065,00................9.000,00 .................. 9.045,74 ................48.440,30 TOM ...........................................9.053,00................. 9.010,00 ...................9.036,01 ................... 6.420,07 SPOT ..........................................9.100,00................ 9.025,00 .................. 9.050,78 .................... 4.544,17
Sumber: PIPU BI
Sumber: Bank Indonesia
1 Bulan
Code
Sumber: BEI
Kurs transaksi dan kurs uang kertas asing Bank Indonesia pada 6 Januari 2011. Mata uang
Value
KURS BANK DEVISA
SUKU BUNGA ANTARBANK Sukubunga antarbank di Jakarta (Jakarta Interbank Offered Rate) pada 22 Desember 2010
3 Bulan
6 Bulan
12 Bulan
Berlaku
Bank BNI Tbk ..........................................................................5,50/1,25 ...................5,50/1,25 ................6,00/1,25 ..................6,25/1,25 ................ 27/01/10 Bank BTPN ....................................................................................... 7,00 ............................ 7,00 ......................... 7,00 ........................... 7,00 ................ 01/11/09 Bank Bukopin..........................................................................6,00/1,50 ...................6,25/1,50 ................6,50/1,50 .................. 6,75/1,50 ............... 21/05/10 Bank Bumi Arta ...................................................................... 7,00/1,00 ................... 7,00/1,00 ................ 7,00/1,00 .................. 7,00/1,00 ................ 14/07/10 Bank Central Asia Tbk .........................................................5,00/0,20 ..................5,25/0,20 ...............5,50/0,20 ..................5,75/0,35 ............... 01/09/10 Bank Chinatrust Indonesia...................................................5,00/1,00 ...................5,00/1,00 ................5,00/1,00 ..................5,00/1,00 ............... 14/04/10 Bank CIMB Niaga Tbk............................................................. 5,75/1,75 ................... 6,00/1,75 ...............6,25/2,00 .................6,50/2,00 ................20/11/09 Bank Danamon Tbk .............................................................. 5,25/0,25 ..................5,50/0,25 ...............6,00/0,25 .................6,00/0,25 ............... 01/03/10 Bank DKI ..................................................................................6,50/1,50 ...................6,50/1,50 ................ 6,75/1,50 .................. 6,75/1,50 ............... 28/01/10 Bank ICB Bumiputera............................................................ 7,00/1,00 ................... 7,00/1,25 ................ 7,00/1,50 ................. 7,00/2,00 .................03/01/11 Bank Int’l Indonesia Tbk ....................................................... 5,75/0,75 ...................5,75/0,75 ................ 5,75/0,75 ..................5,75/0,75 .............. 22/02/10 Bank Jabar Banten ................................................................6,50/1,50 ...................6,50/1,50 ................6,50/1,50 .................. 6,75/1,50 ............... 01/09/10 Bank Jasa Jakarta.......................................................................... 7,00 ............................ 7,00 ......................... 7,00 ........................... 7,00 .............. 07/09/09 Bank Jateng..................................................................................... 7,00 ............................ 7,00 ......................... 7,00 ........................... 7,00 ................ 09/11/10 Bank Kesawan ........................................................................ 5,75/0,75 ...................5,75/0,75 ................ 5,75/0,75 ..................5,75/0,75 ................ 17/06/10 Bank Mandiri .......................................................................... 5,25/0,25 ..................5,25/0,25 ................5,75/0,25 .................6,00/0,50 ................ 01/10/10 Bank Maspion .........................................................................7,00/6,00 .................. 7,00/6,00 ................7,00/6,00 ................. 7,00/6,00 ..................11/01/10 Bank Mayapada Tbk ..............................................................6,50/1,50 ...................6,50/1,50 ................ 6,75/1,50 .................. 6,75/1,50 ............... 25/01/10 Bank Mayora ....................................................................................6,00 ........................... 6,00 .........................6,00 ...........................6,00 ............. 04/09/09 Bank Multiarta Sentosa .................................................................6,00 ........................... 6,00 .........................6,00 ........................... 5,75 .............. 21/06/09 Bank Mutiara ..........................................................................6,50/0,75 .................. 6,50/0,75 ................6,50/0,75 ................. 6,50/0,75 ...............29/09/10 Bank OCBC NISP................................................................... 5,75/0,60 .................. 5,75/0,40 ............... 5,75/0,40 ................. 5,75/0,20 ................20/11/09 Bank Panin Tbk ......................................................................6,50/1,25 ...................6,50/1,25 ................ 6,50/1,75 .................. 6,50/1,75 ............... 15/07/09 Bank Permata ..........................................................................5,75/1,25 ................... 5,75/1,25 .................5,75/1,25 .................. 5,75/1,25 .............. 22/04/10 Bank Rakyat Indonesia ........................................................5,50/0,50 ..................5,50/0,50 ...............6,00/0,50 .................6,00/0,50 ............... 01/08/10 Bank Saudara .........................................................................7,00/0,25 .................. 7,00/0,25 ................7,00/0,25 ..................7,00/0,25 ................. 14/11/10 Bank Sinarmas ...................................................................... 7,00/2,50 .................. 7,00/2,50 ............... 7,00/2,50 ................. 7,00/2,50 ............... 01/03/10 Bank Swadesi Tbk ................................................................. 6,75/2,50 .................. 7,00/2,50 ................7,25/2,50 ................. 7,25/2,50 .................19/01/10 Bank Tabungan Negara ..................................................................6,25 ............................6,25 .........................6,25 ...........................6,25 .............. 29/07/09 Bank Yudha Bhakti ......................................................................... 7,00 ............................ 7,00 ......................... 7,00 ........................... 7,00 .............. 15/08/09
Bank
O/N
7 Hari
1 Bln
3 Bln
6 Bln
12 Bln
Bank ABN AMRO Bank NV .............................................5,6000 ............ 5,9000 .......... 6,3000 ........... 7,0000 ............ 7,4000 ..........7,6000 The Bank of America NT & SA ..................................... 5,8000 ............6,0000 ............6,1500 ........... 6,7000 .............7,0000 ..........7,2500 Citibank NA .......................................................................5,5500 ............ 5,6900 .......... 6,0000 ...........6,5200 ............ 6,8200 ..........7,0500 JP Morgan Chase Bank................................................... 5,7000 ............ 5,9000 .......... 6,2000 .......... 6,6000 ..............7,1000 ..........7,5000 PT.Bank CIMB Niaga Tbk ................................................5,5500 ............5,5800 .......... 6,2000 ...........6,3500 ............6,5000 ..........6,7000 PT.Bank Central Asia Tbk ...............................................5,6000 .............5,7000 .......... 6,5000 ........... 6,7500 .............7,2500 ..........7,5000 PT.Bank Danamon Indonesia Tbk..................................5,6000 .............5,7000 .......... 6,2000 .......... 6,4000 .............6,7000 ..........7,0000 PT.Bank Int’l Indonesia Tbk............................................5,5500 ............5,6000 .......... 6,2000 .......... 6,4000 ............6,8000 ..........7,0000 PT.Bank Mandiri (Persero) Tbk ......................................5,6000 .............5,7000 .......... 6,4000 .......... 6,5000 .............6,7500 ..........7,0000 PT.Bank Negara Indonesia 1946 ...................................5,5500 ............ 5,6500 ............6,1000 ...........6,3500 ............6,8500 ..........7,0000 PT.Bank Permata Tbk......................................................5,5500 ............5,6000 .......... 6,2500 .......... 6,4000 .............6,7000 ......... 6,9500 PT.Bank Rakyat Indonesia ..............................................5,6000 .............5,7000 .......... 6,2500 ........... 6,7500 .............7,0000 ..........7,2000 PT.Bank Tabungan Negara .............................................6,2500 ............ 6,2800 .......... 6,4300 .......... 6,8000 .............7,0000 ........... 7,1000 PT.Pan Indonesia Bank Ltd Tbk .....................................5,5500 ............5,6000 .......... 6,2000 ........... 6,7500 ............6,8000 .........6,8000 Standard Chartered Bank ..............................................5,6500 .............5,7500 ............6,1000 .......... 6,5000 .............7,0000 ..........7,2000 The Bank Of Tokyo-Mitsubishi ....................................... 5,7500 ............6,0000 .......... 6,2500 ........... 6,7500 .............7,0000 ..........7,5500 The Hongkong & Shanghai BC.......................................5,6000 ............6,0000 .......... 6,5000 ........... 7,0000 ..............7,1000 ..........7,2500
JIBOR Tertinggi ............................................................................6,2500 ............ 6,2800 .......... 6,5000 ........... 7,0000 ............ 7,4000 ..........7,6000 Terandah ............................................................................5,5500 ............5,5800 .......... 6,0000 ...........6,3500 ............6,5000 ..........6,7000 Rata-rata ...........................................................................5,6500 .............5,7852 .......... 6,2488 ............6,6188 ............. 6,9276 ........... 7,1558
Suku Bunga Tabungan
Bank Asing
Bank Campuran
Bank Pemerintah Daerah
Bank Pemerintah
Bank Swasta Nasional
Tertinggi ................................................ 8,0000 .......7,7500 ............... 8,0000 .................. 5,0000 ............... 10,0000 Terendah ..................................................0,0100 ..... 0,2500 ................0,2500 ....................0,0100 .................0,0500 Rata-rata ................................................ 3,5637 ......3,8229 ................ 3,2589 ................... 2,7200 ................. 3,6339
Nasabah dalam negeri asing: Swap O/N ..................................................0.000,00 ....... 0.000,00......... 0.000,00............. 0,00 ................ 0,00 ................0,00 Tom/Next ..................................................0.000,00 ....... 0.000,00......... 0.000,00............. 0,00 ................ 0,00 ................0,00 Spot/Next .................................................0.000,00 ....... 0.000,00......... 0.000,00............. 0,00 ................ 0,00 ................0,00 Lebih dr Spot/Next s.d 1 Minggu...........0.000,00 ....... 0.000,00......... 0.000,00............. 0,00 ................ 0,00 ................0,00 Lebih dr 1 Minggu s.d 2 Minggu.............0.000,00 ....... 0.000,00......... 0.000,00............. 0,00 ................ 0,00 ................0,00 Lebih dr 2 Minggu s.d 1 Bulan ...............0.000,00 ....... 0.000,00......... 0.000,00............. 0,00 ................ 0,00 ................0,00 Lebih dr 1 Bulan s.d 3 Bulan ..................0.000,00 ....... 0.000,00......... 0.000,00............. 0,00 ................ 0,00 ................0,00 Lebih dr 3 Bulan s.d 6 Bulan .................0.000,00 ....... 0.000,00......... 0.000,00............. 0,00 ................ 0,00 ................0,00 Diatas 6 Bulan..........................................0.000,00 ....... 0.000,00......... 0.000,00............. 0,00 ................ 0,00 ................0,00
Close ▲/ ▼
Date
AGRO-W.....25/05/2011 ........40......... 0 ...........17,486,000 BACA-W .......11/07/2012 ........ 30......... 0 .............................0 BAPA-W ....... 11/01/2013 .........79......... -1 ................276,500 BCIP-W........10/12/2012 ........ 131......... 0 ............19,519,000 BIPI-W ......... 11/02/2013 ........ 30......... 0 ..........86,271,000 BMSR-W ...... 15/11/2013 ............1......... 0 .............................0 BNBR-W......01/04/2011 ...........5......... 0 ....... 104,085,500 BRMS-W......07/12/2012 .......135......... 2 ....1,528,445,000 BSIM-W .......14/12/2015 ........191........-4 ..........217,136,500 BUDI-W .......10/07/2012 .......100......... 0 .............................0 BVIC-W ........21/06/2011 ........ 69......... 0 .............................0 BVIC-W2 .....10/07/2013 .......100......... 0 .............................0 CKRA-W .....26/01/2013 .........27...........1 ...................81,000 DILD-W.......12/04/2012 ........ 82......... 0 .........32,083,000 ELTY-W.......25/01/2012 .........35........ -2 ........580,163,000 ENRG-W ......14/01/2013 ........ 30......... 0 ..........116,231,000 FREN-W .....05/01/2016 ............1......... 0 .............................0 GREN-W ......15/07/2013 ..........15......... 0 ...........19,392,000 INDX-W .......15/06/2012 ............1......... 0 .............................0 INVS-W......08/05/2015 ...4,750......... 0 .............................0
Value
Tingkat suku bunga deposito berjangka Rp/US$ pada 6 Januari 2011 (% per tahun).
Kurs US$/Rp transaksi SWAP pada 22 Desember 2010 (US$.000). Base rate terendah
207766 767 4 308 726 303
SUKU BUNGA DEPOSITO
KURS SWAP
Base rate tertinggi
Value
Gabungan ...............3.760,061 .....3.783,709 .....3.736,257
DBX .............................565,531 ........567,469 .......566,408
Timur Tengah & Afrika
50 606
Sumber: Data dari PT BEI diolah kembali oleh Stock Watch * Saham yang IPO
KURS VALUTA
Ind Konsumsi..........1.103,782 .........1.107,641 .....1.089,090
Sumber: Bloomberg
Jangka waktu
Volume
20
869 809 7 5 6 89 4 500 4 405 400
10 SAHAM PENCETAK LOSS
1MFMI .........355.........440 ..............11,165,500 ........4,398,717,500 JKSW.............161..........199 .........................500 .....................99,500 FISH ............900......1,050 ................343,000 .........346,345,000 DSSA .....18,500....21,000 .....................8,500 ...........170,250,000 PICO.............120...........135 .......................1,000 ....................125,500 CKRA.............80...........88 .............1,348,500 ............118,663,500 BACA...........106............115 ..............1,006,000 ..............115,019,000 BKSW .........435.........470 ..............1,003,000 .........458,622,500 DGIK ............146...........157 ........122,948,000 ....18,838,289,000 MLPL ............310.........330 ...........75,223,000 ...24,264,985,000
Indeks penutupan saham per sektor di BEI 6 Januari 2011.
Perkembangan indeks bursa global hingga 6 Januari 2011. 6-01-11
06 J
INDEKS SAHAM
INDEKS BURSA GLOBAL
5-01-11
w
T
5 8 03 20 40 500 626 26
TLKM........8,000......7,700 ......39,696,000 ....307,467,825,000 ASII .........52,050...51,000 .........7,644,000 ...389,374,450,000 LPKR .............730.........740 ........191,159,500 .....140,750,705,000 BORN .........1,700.......1,740 .......95,915,500 ....165,592,870,000 BJBR ..........1,460......1,440 ......43,079,000 ......63,184,055,000 BBRI ........10,600... 10,350 .......21,654,500 ...223,553,475,000 BUMI..........3,275......3,275 ......116,473,500 .....381,039,987,500 CPIN............1,790.......1,810 ......28,350,000 ......51,600,550,000 BNGA ..........1,760.......1,740 .......24,647,000 .... 43,448,430,000 TINS..........2,850.....2,850 ......40,052,000 ........115,312,175,000
Stock Prev Close
Sumber: BEI
4-01-11
T
10 SAHAM TERAKTIF
Perdagangan saham anggota Indeks BISNIS-27, 6 Januari 2011
Indeks
02 499 56
T A
Frekuensi
4 549 4 4 000 589 62 068 44
w
A
Kode
S
Jumlah
2 88 20 500 2 25 4 58 0
INDEKS BISNIS-27 No.
Volume
6 Pe usahaan nves as
m
m M
M M M M
H
Minat Volume Beli
Jual
ASGR ..........Astra Graphia Tbk ........................................................680 ..................710 .............680 .............680 ..............- ............... 1.962.000 ...............1.362.365.000 ..............9,35 ............... 690 ............. 238.500 ............680 .......... 205.500 CENT ..........Centrin Online Tbk. ........................................................172 ...................... - ...................- ...............172 ..............- ................................ - ........................................ - ............. 13,81 ................225 ................... 1.000 ...............161 ............... 5.000 DNET ..........Dyviacom Intrabumi Tbk ............................................. 320 ...................... - ...................- ..............320 ..............- ................................ - ........................................ - ............46,16 ......................- ............................- .................. - ......................... ITTG ............Leo Investments Tbk ....................................................104 ...................101 ............... 99 ................99 ...........-5 ..................390.500 .................... 39.073.500 ...............16,9 ................ 100 ................... 1.500 ...............99 .................1.500 LMAS ..........Limas Centric Indonesia Tbk .........................................50 ....................51 ............... 50 ................50 ..............- ..................705.500 .................... 35.275.500 ..............3,77 ..................50 ..............353.500 .................. - ......................... MTDL ..........Metrodata Electronics Tbk ...........................................124 ...................1
U w
AA N N A
PER
5.Jasa Komputer & Perangkatnya
m
A
H
Transaksi Volume Nilai
ABBA ..........Mahaka Media Tbk .......................................................280 ................ 345 .............240 ..............295 ........... 15 .............. 17.357.000 ................5.187.385.000 ...........408,3 ............... 300 ...............170.500 ............ 295 ............. 29.500 EMTK ..........Elang Mahkota Teknologi Tbk ..................................1.220 ..............1.260 ............1.210 ...........1.260 ..........40 ....................191.500 ..................235.435.000 .............17,53 .............1.250 ......................500 ..........1.220 .............. 13.000 FORU ..........Fortune Indonesia Tbk ....................................................113 ...................114 ............... 112 ................114 ..............1 .................... 25.500 ...................... 2.878.500 ..............8,78 ..................114 ................53.500 ...............112 ................3.000 IDKM ...........Indosiar Karya Media Tbk ........................................... 930 ................ 950 .............920..............920 ..........-10 .............. 6.902.500 ............. 6.402.580.000 ............52,31 ................920 ................52.000 ............. 910 .........1.672.000 JTPE ...........Jasuindo Tiga Perkasa Tbk ......................................1.240 ..............1.240 ...........1.220 ........... 1.230 ..........-10 .................1.175.000 ...............1.445.425.000 ............12,65 .............1.240 ..................6.500 ..........1.230 ............. 23.500 LPLI ............Star Pacific Tbk ............................................................ 240 ................ 250 .............245 ..............245 .............5 ...................341.000 .....................83.797.500 ...............2,18 ................245 .................14.000 ............ 240 ...........275.000 MNCN .........Media Nusantara Citra Tbk .........................................900 ................900 .............890 .............900 ..............- ............... 5.661.000 .............. 5.059.790.000 ................16,1 ............... 900 ........... 1.575.500 ............ 890 .......2.080.500 SCMA ..........Surya Citra Media Tbk ..............................................3.500 ..............3.725 ..........3.525 .......... 3.700 ....... 200 ................. 308.500 .................1.125.437.500 ............ 15,99 .............3.725 ................. 17.000 ......... 3.700 ............... 4.000 TMPO ..........Tempo Inti Media Tbk .....................................................83 ...................88 ...............84 ................84 ..............1 ..................264.500 ....................22.550.000 ............12,55 ..................85 ................46.500 ...............84 ..............47.000
3 Res o an Ho e & Pa w sa a
AN A AU UA A M W HOM ON N
▲/ ▼ (poin)
Ptp.
4.Advertising, Printing & Media M
2 Pe dagangan Ece an
ONA A O
Kurs Trd. Ttg.
SMMT .........Eatertainment International Tbk ............................ 2.175 ...................... - ...................- ............2.175 ..............- ................................ - ........................................ - .................... - ......................- ............................- .................. - ......................... -
U W W
A A A AM A O H O ON MA M M A M M A MO
Sbl.
Volume
PENJAMINAN LPS 15 September 2010-14 Januari 2011 (dalam %) Rupiah .....................................................................................................................................................................................................................7,00 Dolar AS.................................................................................................................................................................................................................. 2,75 BPR (Rp) ............................................................................................................................................................................................................... 10,25
6.00
6.00
6.00
6.00
01/10/2010
SIBOR US$ (05 Jan’11) ..............................................................0,26590 ........... 0,28717 ........ 0,30353 ........ 0,46056 ........... 0,61667 ....... 0,78400 SIN$ (05 Jan’11) ..............................................................0,31307 .......... 0,37562 .........0,43779 ..........0,56251 ...........0,67778 .........0,78194 SWAP (Sin$, 05 Jan’11) ..................................................0,21573 .......... 0,25949 ......... 0,28100 ..........0,45129 ..........0,62003 .........0,78712 Libor ($ 05 Jan’11) ..........................................................0,26125 ..........0,28250 ......... 0,30281 ........ 0,45456 ............0,61375 ....... 0,78094
Nama bank
Valas
1 Bulan
3 Bulan
6 Bulan
12 Bulan
Bank Int’l Indonesia ......................................................................Yen .............................. 0,10........................... 0,10.........................0,10 .............................0,10 ..........................................................................................................Pound ......................... 1,00...........................1,00........................ 1,00 .............................1,00 ..........................................................................................................Aus$ ..........................2,50...........................2,75....................... 2,50 ........................... 2,50 ..........................................................................................................Sin$ ........................... 0,25.......................... 0,25....................... 0,25 ............................0,25 ..........................................................................................................EUR............................ 0,25..........................0,50....................... 0,50 ........................... 0,50 Bank Mutiara .................................................................................Sin$ ........................... 0,25.......................... 0,25....................... 0,25 ............................0,25 ..........................................................................................................EUR............................ 0,25..........................0,50....................... 0,50 ........................... 0,50 ..........................................................................................................Yen .............................. 0,10........................... 0,10.........................0,10 .............................0,10 ..........................................................................................................Aus$ .......................... 2,25.......................... 2,25....................... 2,25 ............................2,25 ..........................................................................................................Pound ......................... 1,00...........................1,00........................ 1,00 .............................1,00 Amro Bank .....................................................................................Yen .............................. 0,01..........................0,02....................... 0,05 ............................0,05 ..........................................................................................................Pound ..........................3,12.......................... 3,37....................... 3,50 ............................3,50 ..........................................................................................................Aus$ ..........................2,50...........................2,75....................... 2,87 ............................3,00 ..........................................................................................................Sin$ ...........................0,50...........................0,75....................... 0,87 ............................0,87 ..........................................................................................................EUR..............................1,75............................1,75.........................1,75 ............................. 1,75 ..........................................................................................................EUR............................4,00..........................4,00....................... 4,00 ........................... 4,00 Bank Chinatrust ............................................................................EUR............................2,00..........................2,00.........................1,75 ............................. 1,75 Bank BRI .........................................................................................EUR.............................0,75...........................1,00........................ 1,00 .............................1,00 Bank Kesawan ...............................................................................Sin$ ...........................0,50..........................0,50....................... 0,50 ........................... 0,50 Bank Mestika .................................................................................Sin$ ............................0,75...........................0,75........................0,75 ............................ 0,75 Bank CIMB Niaga ..........................................................................Sin$ ...........................0,05........................... 0,10....................... 0,25 ............................0,25 ..........................................................................................................EUR............................ 0,25.......................... 0,25....................... 0,35 ............................0,45 ..........................................................................................................Aus$ .......................... 3,00..........................3,00....................... 3,00 ............................3,00 Bank Central Asia .........................................................................SGD ............................. 1,25........................... 1,25.........................1,25 .............................1,25 ..........................................................................................................EUR............................. 1,00...........................1,00........................ 1,00 .............................1,00 ..........................................................................................................JPY ............................0,00..........................0,00....................... 0,00 ........................... 0,00 ..........................................................................................................AUD ...........................2,50..........................2,50....................... 2,50 ........................... 2,50 ..........................................................................................................GBP ............................. 1,50...........................1,50........................ 1,50 .............................1,50
EURO
3 MG
1 Bln
2 Bln
3 Bln
5 Bln
6 Bln
8 Bln
9 Bln
10 Bln
12 Bln
Euribor (17 Des’10) ......... 0,739.......0,811........0,911 ........ 1,023 ........ 1,160 ....... 1,254 .....1,345........ 1,401 ........ 1,442 ..........1,533 Euribor (20 Des’10) ........ 0,736.... 0,809......0,909 ........ 1,022 ........ 1,160 ....... 1,254 .... 1,344....... 1,400 ......... 1,441 ..........1,533 Euribor (21 Des’10) ......... 0,735..... 0,810......0,909 ........ 1,022 ........ 1,160 ........1,253 .....1,345........ 1,401 ........ 1,442 ..........1,533 Euribor (22 Des’10) ........ 0,736.......0,811......0,909 ......... 1,021 .........1,159 ........1,253 .... 1,344........1,399 ........ 1,442 ......... 1,534 Euribor (23 Des’10) ........0,734.... 0,805......0,902 ......... 1,015 ........ 1,154 ....... 1,248 .....1,339........1,392 ........ 1,435 ..........1,526 Euribor (24 Des’10) ........ 0,738.... 0,803.......0,901 .........1,014 ..........1,151 ........1,243 .....1,334........1,389 ......... 1,431 ...........1,521 Euribor (27 Des’10) ........ 0,740.... 0,804......0,902 .........1,014 ........ 1,150 .........1,241 .....1,333........1,387 ......... 1,431 ......... 1,520 Euribor (28 Des’10) ........ 0,743.... 0,804.......0,901 .........1,014 ........ 1,150 ....... 1,240 .....1,332........1,387 ........ 1,430 .......... 1,519 Euribor (29 Des’10) ........ 0,744.... 0,803..... 0,900 ......... 1,013 ........ 1,148 ....... 1,238 .....1,330....... 1,385 ........ 1,427 ...........1,517
AGREGAT DEPOSITO
1 Bln
3 Bln
6 Bln
12 Bln
24 Bln
RUPIAH: Tertinggi ..................................................................... 20,0000..........17,0000 .........14,5000 ..........14,5000 .............13,2500 Terendah.........................................................................1,0000............1,0000 ........... 1,0000 ............ 1,0000 ............... 1,0000 Rata-rata ........................................................................6,6108............ 6,6719 ........... 6,7780 ............6,8266 .............. 6,5654 DOLAR AS: Tertinggi ........................................................................4,2500...........3,0000 .......... 4,2500 ........... 5,0000 ...............3,7500 Terendah.........................................................................0,1000...........0,0400 ............0,1000 ........... 0,0300 ............... 0,1000 Rata-rata ................................................................................... -................1,1116 .......................- .............0,9155 ................0,9155 JENIS KREDIT Dasar kredit KMK Flat KI Flat KK Flat Rata-rata seluruh bank (Rp) ..................................... 12,0378.................... 9,7678..................... 10,1146 .....................10,6410 Rata-rata seluruh bank (US$) .................................... 5,0421....................4,4737..................... 5,2160 ...................... 7,0762
12
Varia
Jumat, 7 Januari 2011
Sony Laksono benar ke Singapura
KRONIKA Ariel dituntut 5 tahun BANDUNG: Jaksa Penuntut Umum menuntut Nazriel Ilham alias Ariel hukuman 5 tahun penjara dan denda Rp250 juta subsider kurungan 3 bulan penjara. Ketua JPU Rusmanto mengemukakan halhal yang memberatkan terdakwa antara lain tidak mengakui perbuatannya dan memberikan keterangan berbelit. "Selain itu, kasus ini juga telah menjadi isu nasional dan beredar luas di Internet," katanya seusai pembacaan tuntutan di Pengadilan Negeri Bandung, kemarin. Pengacara Ariel, OC Kaligis, menilai dakwaan jaksa cenderung dipaksakan karena dari keterangan saksi-saksi tidak ada yang memberatkan Ariel. Pihaknya masih berkeyakinan Ariel akan bisa bebas murni. "Asal majelis hakim punya keberanian," katanya. (BISNIS/K45)
LPI diizinkan gelar laga besok SOLO: Kepala Polda Jawa Tengah Irjen Pol. Edward Aritonang memastikan pembukaan kompetisi Liga Primer Indonesia (LPI) dilakukan di Stadion Manahan Solo pada 8 Januari 2011 besok, menyusul adanya rekomendasi dari Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI). Menurut dia, pihaknya sudah memperoleh izin dari Mabes Polri untuk ikut mengamankan jalannya pembukaan LPI. Polri tidak mengeluarkan izin pertandingan, tetapi yang diberikan adalah izin kegiatan keramaian. "BOPI yang berhak memberikan izin pertandingan karena mereka sebagai induk organisasi olahraga profesional itu," ujarnya kemarin. (ANTARA)
Gayus pertanyakan up load foto di tweeter Denny Indrayana OLEH LINDA T. SILITONGA & IRSAD SATI Bisnis Indonesia
JAKARTA: Mabes Polri memastikan pemegang paspor Sony Laksono—yang diduga sebagai nama samaran Gayus HP Tambunan— benar bepergian ke Singapura pada 30 September 2010. "Dari manifes [penerbangan] Mandala [rute Jakarta-Macau] pada 24 September [2010] ada penumpang inisial Sony,” ujar Kepala Bidang Penerangan Umum Mabes Polri Kombes Pol. Boy Rafly Amar kemarin. Selain itu, Polri menemukan dokumen atas nama Sony Laksono sebagai penumpang Air Asia pada 30 September 2010 dengan nomor bangku 11F. “Devina [penulis surat pembaca] bisa saja kami minta keterangannya karena duduk berdekatan Gayus di bangku 11F, Devina di bangku 11B,” paparnya. Boy menerangkan penyidik tengah menyaring fakta seperti identitas yang digunakan Gayus dan proses mendapatkan paspor, termasuk penggunaan KTP.
negeri tidak dibuat di “Paspor aslinya kaKantor Imigrasi. mi belum tau di maMenkumham Pana? Paspor palsu itu trialis Akbar mengaperlu kami cari [karetakan tim tengah mena] dalam buku asli nyelidiki kemungkinkonten datanya palsu.” an ada oknum yang “Polri menargetkan membawa ke luar waktu 14 hari untuk blanko pembuatan mengungkap kasus paspor dan memprodugaan perginya Gasesnya di luar Kantor yus ke Macau dan SiImigrasi. ngapura," tegas Boy. “Tim sudah mendaTerkait foto Sony tangi Kantor Imigrasi Laksono di paspor Gayus HP Tambunan Jakarta Timur, tidak yang diperlihatkan di tweeter Satgas Pemberantasan ada permohonan atas nama Sony Mafia Hukum Denny Indrayana, Laksono di Kantor Imigrasi,” tePolri memastikan bahwa foto ter- gasnya. Dia menambahkan tim juga mesebut adalah benar Gayus. "Sudah tidak diragukan lagi nemukan banyak sekali kejang[foto Gayus],” ujar Kepala Divisi galan, sehingga sudah dapat diHumas Mabes Polri Irjen Pol. pastikan bahwa paspor atas nama Sony Laksono tidak diproses di Anton Bachrul Alam. Gayus sendiri mempertanya- Kantor Imigrasi baik di Jaktim kan up load pertama foto paspor maupun tempat lainnya. Tim sudah bertemu dengan di tweeter pribadi Denny. "Kalian [wartawan] terjemahkan sendiri, Gayus di rumah tahanan Cipikalian tanya kenapa bisa muncul nang, namun mafia pajak itu di tweeter pribadi Deni. Kalian belum mau memberikan komenselidiki itu padahal satgas lem- tar karena ingin minta izin dulu pada majelis hakim yang sedang baga resmi bukan?" Dalam pelacakan pemalsuan menangani perkaranya. “Tapi Gayus mengatakan ada paspor, tim Kementerian Hukum dan HAM menyimpulkan paspor satu kalimat yang disampaikan atas nama Sony Laksono yang di- kepada tim bahwa Kantor Imiduga merupakan identitas samar- grasi Jaktim tidak terlibat. Sekaan yang digunakan Gayus Tam- rang tim sedang mendalami di bunan untuk pelesiran ke luar Soekarno-Hatta, saya ingin minta
diungkap kenapa di sana paspor seperti itu bisa lolos?”
Tak intervensi Di tengah gonjang-ganjing kasus Gayus, Istana Presiden mengirim sinyal bahwa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tidak akan melakukan intervensi terhadap masalah tersebut. Menurut juru bicara Presiden Julian Aldrin Pasha, Presiden justru menginstruksikan kepada aparat terkait agar kasus Gayus diusut secara komprehensif agar publik mendapatkan kejelasan. "Intervensi soal teknis tentu tidak karena memang ini domain dari para penegak hukum. Presiden sebagai Kepala Negara tidak punya otoritas untuk mencampuri proses hukum bersangkutan [Gayus Tambunan]," ujarnya. Dia menambahkan Presiden juga memperhatikan pandangan serta penilaian publik, apalagi sektor penegakan keadilan dan hukum mendapat perhatian khusus dari pemerintah saat ini. Harapan publik bahwa Presiden melakukan intervensi langsung, jelasnya, juga harus dilihat dalam konteksnya. Presiden tentu melakukan sesuatu berdasarkan undang-undang, dan di ranah penegakan hukum Kepala Negara tidak memiliki kewenangan untuk melakukan intervensi.
Keluar-masuknya Gayus dari rutan, diakui Ketua Satgas Pemberantasan Mafia Hukum Kuntoro Mangkusubroto karena ada sistem penegakan hukum yang tidak beres. Namun, dia tidak sependapat jika ada yang menilai sistem penegakan hukum disebut bobrok. “Saya tidak gunakan kata kebobrokan, tapi sistem kita ada yang tidak beres. Itu mesti diperbaiki,” tuturnya. Dia mengungkapkan Satgas tengah melakukan penelitian terhadap masalah Gayus. Mengingat, setelah kasus menghebohkan terkuaknya Gayus bisa pelesiran ke Bali untuk menonton tenis karena terekam kamera wartawan, sekarang malah ada sinyalemen mafia pajak itu juga sempat ke sejumlah negara. Tidak hanya satu negara, ditemukan paspor dengan nama Sony Laksono dengan foto pria berwig mirip foto Gayus saat ada di Bali digunakan untuk mengunjungi Macau, Malaysia, dan Singapura. Ketika ditanyakan apa sudah waktunya Komisi Pemberantasan Korupsi yang menangani kasus Gayus, Kuntoro berpendapat KPK dinilai baru perlu turun untuk menangani hal yang belum ditangani oleh Polri. (01) (linda.silitonga @bisnis.co.id/
[email protected])
Kepuasan publik atas kinerja Presiden susut BISNIS INDONESIA
JAKARTA: Satu survei mengungkapkan tingkat kepuasan publik atas Kinerja Presiden SBY terus mengalami penurunan. Hasil survei yang dilakukan Lembaga Survei Indonesia (LSI) menyebutkan bila pada Juli 2009 tingkat kepuasan publik masih 85%, namun pada Oktober 2010 merosot tinggal 53%. “Tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Presiden SBY sedikit menaik pada Desember 2010 yakni sebesar 1%, namun stagnan secara statistik dibandingkan dengan Oktober 2010,” ujar Direktur Eksekutif LSI Kuskridho Ambardi, di Jakarta kemarin. Kepuasan terbesar masyarakat terhadap pemerintah ada di kawasan timur Indonesia yaitu 79% bagi Presiden SBY dan 72% untuk Wapres Boediono. “Kepuasan paling rendah ada di wilayah Jawa-Bali yaitu 59% untuk SBY dan 48% untuk Boediono.” Berdasarkan pemilih partai, menurut Kuskrindho, kepuasan terhadap pasangan SBY-Boediono paling rendah pada pemilih Gerindra (46%-29%), PKS (48%-38%), dan PDIP (52%-45%). Temuan ini cukup mengherankan Pe-
neliti Senior Center for Strategic and International Studies (CSIS) J. Kristiadi, sebab PKS yang nota benenya merupakan partai koalisi menempati posisi terbawah dibandingkan dengan partai koalisi lainnya, bahkan jauh di bawah Hanura sebagai partai oposisi. “PKS kenapa tidak puas? Ini apa ada pada leadership atau internal partai. Ini sangat menarik bila dikaitkan dengan reshuffle kabinet,” tegasnya. Tapi, peneliti senior LSI Buhanudin Mutadi menilai wajar jika tingkat kepuasan konstituen PKS paling rendah dibandingkan dengan partai-partai lain karena tingkat pendidikan dan pendapatan konstituen PKS memang cenderung lebih tinggi. "Meskipun partainya merupakan partai koalisi, tapi tingkat pendidikan dan tingkat pendapatan lebih tinggi dibandingkan dengan konstituen partai koalisi lainnya. Logikanya semakin tinggi pendapatan dan pendidikan, maka mereka semakin kritis," katanya. Hasil survei itu juga menemukan bahwa elektabilitas suara Partai Demokrat mengalami penurunan bahkan cenderung kembali pada hasil Pemilu 2009. (12)
ANTARA/ISMAR PATRIZKI
PERBAIKI KETERANGAN: Mantan Menteri Koordinator Ekonomi dan Industri Kwik Kian Gie (kanan) didampingi kuasa hukum tersangka kasus Sistem Administrasi Hukum Umum Yusril Ihza Mahendra, Afriansyah Noor, memberikan keterangan pers di Jakarta, kemarin. Kwik yang merupakan saksi
meringankan Yusril, menyampaikan perbaikan keterangannya sendiri yang disampaikan secara lisan kepada penyidik terkait nilai investasi komputerisasi Sisminbakum sebesar Rp512 juta yang seharusnya Rp20 miliar sebagaimana yang ia tulis dalam catatannya.
KPK bidik dana sepak bola OLEH ANUGERAH PERKASA Bisnis Indonesia
JAKARTA: Komisi Pemberantasan Korupsi membidik pengelolaan uang negara dalam pembinaan olahraga, khususnya sepak bola terkait dengan besarnya dana yang dialokasikan dari APBN/APBD. Menurut Wakil Ketua KPK Mochammad Jasin, uang negara yang diterima Persatuan Sepak bola Seluruh Indonesia (PSSI) yang diterima melalui Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI), serta uang yang diperoleh klub dari pemerintah daerah kerap tak jelas pertanggungjawabannya. “Itu prioritas kami awal tahun ini. Karena dananya kan bisa mencapai puluhan miliar bahkan ratusan miliar,” ujarnya kemarin. Dia menjelaskan kajian KPK masuk lewat dua hal. Pertama,
aturan soal pengucuran dan penggunaan dana. Kedua, pertanggungjawaban dana tersebut. Jasin mencontohkan ada dana Rp50 miliar untuk pembinaan olahraga tapi yang dipertanggungjawabkan hanya separuhnya. “Sisanya tak jelas mengalir ke mana.” Oleh sebab itu, menurut Jasin, KPK akan memanggil PSSI untuk menjelaskan pengelolaan dana uang negara tersebut. “Baik dari APBN maupun APBD itu kan uang negara,” ujarnya. “Ini harus dicek sebab dalam persepakbolaan pun dananya harus dikelola secara transparan.” Pemanggilan PSSI untuk menjelaskan soal dana ini, lanjut Jasin, berbarengan dengan permintaan klarifikasi soal dugaan pemberian tiket cuma-cuma untuk pejabat. “Soal gratifikasi tiket itu kecil. Fokus kami pada dana besar yang
jumlahnya ratusan miliar.”
Kriminalisasi KPK Dalam perkembangan lain, Ketua Dewan Pembina Ikatan Sarjana Hukum Indonesia (ISHI) Jimly Asshiddiqie mengatakan Mantan Jaksa Agung Hendarman Supandji dan mantan Kapolri Jenderal (Purn) Bambang Hendarso Danuri dapat diperiksa oleh masing-masing bekas lembaga yang dipimpinnya terkait dengan dugaan kriminalisasi wakil pimpinan KPK. Menurut dia, kasus Bibit S. Rianto dan Chandra M. Hamzah menunjukkan kepada publik adanya praktik mafia. Oleh karena itu, pemeriksaan harus dilakukan terhadap semua pihak. "Mantan Kapolri dan mantan Jaksa Agung dapat diperiksa. Semuanya bisa diperiksa terkait dengan kasus ini. Adanya mafia itu-
lah yang harus ditekankan," ujarnya dalam konferensi pers Resolusi Hukum 2011. Dia menambahkan yang harus dihilangkan dalam konteks ini adalah semangat membela korps masing-masing lembaga. Jimly menekankan buruknya hukum di Indonesia adalah dengan munculnya kasus Bibit-Chandra serta mantan pegawai Ditjen Pajak Gayus Tambunan. Pada November 2009, Jaksa Agung menyatakan secara resmi kepada Komisi III DPR adanya alat bukti berupa rekaman lebih dari 60 kali percakapan antara Ari Muladi dan Ade Rahardja. Rekaman itu diduga terkait dengan upaya Ari untuk membantu Anggodo Widjojo yang menginginkan agar KPK "membereskan" kasus SKRT yang melibatkan kakaknya Anggoro Widjojo.
AAI ajak advokat ganyang mafia OLEH SUTAN ERIES ADLIN & ANUGERAH PERKASA Bisnis Indonesia
JAKARTA: Asosiasi Advokat Indonesia mengajak kalangan advokat untuk berperan aktif mengganyang mafia hukum karena mereka telah menjadi dalang utama rusaknya proses penegakan hukum (law enforcement). Ketua Umum AAI Humphrey R. Djemat mengatakan kekuatan mafia hukum benar-benar nyata dan melibatkan hampir seluruh aparat penegak hukum. “Yang paling miris tentu saja di Mahkamah Konstitusi yang tadinya dianggap steril dari masalah. Namun, justru di lembaga penjaga konstitusi itu menyimpan cerita
kebusukannya sendiri,” tegas Humphrey dalam rilisnya kemarin. Dia menambahkan kasus mafia pajak yang melibatkan Gayus Tambunan menunjukkan bagaimana mafia hukum bekerja. “Sejumlah penegak hukum, mulai dari jaksa, hakim sampai advokat, terlihat nyata saling membahu menelikung hukum demi mendapatkan rupiah berlimpah. Hukum menjadi buram saat penegak hukumnya memang mengejar materi semata.” Humphrey menegaskan jalan satu-satunya untuk mengatasi masalah tersebut adalah secepatnya melakukan pembersihan. “Tetapi prinsip pembersihan lantai harus dengan sapu yang bersih. Bukan lagi sekadar menye-
diakan sapu belaka. Di sinilah advokat sebagai penegak hukum harus berperan aktif untuk memberangus mafia hukum.” Humphrey menuturkan dalam UU No. 18 /2003 tentang Advokat diamanatkan bahwa profesi advokat merupakan salah satu penegak hukum, di samping jaksa, hakim, dan polisi. “Organisasi advokat harus bekerja sama dengan semua penegak hukum termasuk komisi kepolisian, komisi kejaksaan juga Satuan Tugas Pemberantasan Mafia Hukum, untuk mengganyang mafia hukum,” tegas Humphrey. Hal inilah yang membuat Humphrey berkesimpulan bahwa 2011 harus ditetapkan sebagai tahun pengganyangan mafia hukum.
“Sudah saatnya mafia hukum diberangus secara tegas.”
Kasus Munir Sementara itu, Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) menilai kasus pembunuhan aktivis Munir menjadi tantangan Kepala Polri dan Jaksa Agung tahun ini guna memulihkan kepercayaan internasional terhadap Indonesia dalam penanganan kasus-kasus pelanggaran HAM berat. Koordinator Badan Pekerja Kontras Haris Azhar mengatakan sejauh ini sudah ada eksaminasi publik termasuk hasil telaah KY terkait dengan putusan pengadilan yang membebaskan Muchdi Purwopranjono pada akhir 2008.
Isi di luar tanggung jawab percetakan PT Aksara Grafika Pratama
DATA REKSA DANA
f6 Nilai aktiva bersih dan hasil investasi berbagai reksa dana hingga 6 Januari 2011
Nama /jenis Reksadana
Nama /jenis
Nilai aktiva Hasil investasi dalam bersih per unit 30 hari 1 tahun Riil 1 th terakhir terakhir terakhir
Reksadana
Nilai aktiva Hasil investasi dalam bersih per unit 30 hari 1 tahun Riil 1 th terakhir terakhir terakhir
(Rp)
(%)
(%)
(%)
•• KUSTODIAN BANK CIMB NIAGA Pendapatan Tetap
Nama /jenis Reksadana
Bisnis Indonesia, Jumat, 7 Januari 2011
Nilai aktiva Hasil investasi dalam bersih per unit 30 hari 1 tahun Riil 1 th terakhir terakhir terakhir
Pasar Uang BIG Dana Lancar ...................................................................................................1,000.00 .................0.69 ...............8.59 ...............8.59 Danareksa Gebyar Dana Likuid ................................................................................1,000.00 .................0.49 ...............5.68 ...............5.68 Terproteksi
(Rp)
(%)
(%)
(%)
Campuran
Danareksa Proteksi Dinamis Fleksibel (30/12/10)........................................................1.272,64...................0,21 ...............9,48 ...............9,48 IDR Regular Dividend Plan I (30/12/10) ......................................................................1.282,65..................0,83................7,80................7,80 IDR Regular Income Plan I (03/01/11).........................................................................1.344,98 ..................0,57................7,07................7,07 Proteksi Mahanusa Dana Traana (27/12/10) ..................................................................965,70..................-4,73...............-3,27 ..............-4,27 Samuel Dana Obl Terproteksi (30/12/10)........................................................................711,66..................-11,77 ..............-16,19..............-17,03 Terproteksi Net Dana Proteksi I (30/12/10)..................................................................1.518,08.....................1,17 ..............12,47 ..............12,47 Terproteksi Net Dana Proteksi II (30/12/10).................................................................1.453,73 ..................0,95 ..............12,02 ..............12,02 Terproteksi Net Dana Proteksi III (30/12/10)................................................................1.365,53...................1,09..............13,88..............13,88 Terproteksi Net Dana Proteksi IV (30/12/10)................................................................1.159,30...................1,06 ..............14,32 ..............14,32 Terproteksi Net Dana Proteksi V (30/12/10)................................................................1.089,00...................0,97...............0,00...............0,00 Trim Gebyar Terproteksi I (30/12/10)...........................................................................1.365,31.................-0,53...............8,50................7,96
AAA Bond Fund 2......................................................................................................1.251,19..................0,83 ...............10,61................7,32 Bahana Dana Arjuna................................................................................................1.820,59.................-0,06...............13,63...............11,38 BNI Dana Syariah.....................................................................................................1.892,76 ...................0,91.................9,13...............8,05 Brent Dana Tetap ......................................................................................................1.621,14...................0,78.................3,91...............2,88 Danamas Pasti........................................................................................................2.274,37..................0,60 ...............9,08 ................6,91 Danamas Stabil.......................................................................................................1.873,60...................0,78................10,17................7,44 Danareksa Pendapatan Prima Plus.............................................................................1.072,31...................0,61....................--....................-I - Hajj Syariah Fund..................................................................................................1.949,92..................0,85...............10,95 ...............9,30 Jisawi Pendapatan Tetap...........................................................................................1.241,23 ..................0,99 ................11,16 ..............10,06 Lautandhana Fixed Income.......................................................................................1.794,04...................0,10 .............20,30..............18,52 Mega Dana Ori Dua...................................................................................................1.374,27.................-0,54 ................11,31..................9,11 Mega Dana Pendapatan Tetap...................................................................................1.236,09..................0,60..............14,45 ...............11,09 Pacific Fixed Fund....................................................................................................1.092,35...................0,77...............8,40 ................5,21 Paramitra Platinum B................................................................................................1.012,93..................0,48 ................1,02 ................1,02 Prospera Obligasi....................................................................................................2.032,76..................0,46 ...............11,42................9,22 Prospera Obligasi Plus ............................................................................................2.525,66...................2,18..............16,54................11,97 Reksa Pg Sejahtera..................................................................................................1.900,70..................0,60.................11,13................8,93 Reksadana Dana Berbunga Tiga ...............................................................................1.346,25.................-0,03................11,97 ..............10,87 Reksadana Ori..........................................................................................................1.403,51 ...................1,33 ...............9,44................7,27 Reksadana Rido Dua................................................................................................1.906,47 ...................0,15...............18,31...............15,97 Reksadana Syariah Batasa Sukuk................................................................................1.144,15..................0,69 ...............5,60 ...............4,03 Riau Income Fund....................................................................................................1.522,27..................0,49................6,27.................4,17 Sam Sukuk Syariah Sejahtera...................................................................................1.092,22..................0,89....................--....................-Simas Danamas Instrumen Negara...........................................................................1.284,66..................0,63 ................7,70 ................7,70 Simas Danamas Mantap Plus.....................................................................................1.421,36..................0,84..............10,86...............8,66 Tiga Pilar Dana Tetap ..............................................................................................2.097,66.................-0,34..............18,60..............16,84 Trim Dana Tetap 2...................................................................................................1.345,68...................0,75................9,74...............8,65
Pasar Uang
un R
n
30 h
n
m
h
hun R h
h h
Pendapatan Tetap
Saham Nikko Saham Nusantara.............................................................................................1.579,17.................-0,84 ...............9,68 ...............9,68
Terproteksi AAA Reksa Premium Proteksi V (30/12/10)................................................................1.005,96..................0,50....................--....................-AAA Reksa Premium Proteksi VI (30/12/10)................................................................1.007,37..................0,63....................--....................-AIM TRUST MONARCH (30/12/10)..............................................................................1.103,77..................0,69 ...............9,06 ...............9,06 Gani Proteksi 1 (30/12/10)..........................................................................................1.104,56...................0,72.................9,12.................9,12 Gani Proteksi 2 (30/12/10)..........................................................................................1.101,88...................0,70................9,27................9,27 Gani Proteksi 3 (30/12/10).........................................................................................1.057,67..................0,64....................--....................-HPAM Proteksi Dollar-1 (30/12/10) ...........................................................................1,009932 ..................0,32....................--....................-Lautandhana Proteksi Dollar (30/12/10) ......................................................................1,011168 ..................0,26....................--....................-Lautandhana Proteksi VII (30/12/10) ..........................................................................1.010,55..................0,48....................--....................-Si Dana Proteksi Batavia XI (30/12/10)........................................................................1.129,58...................0,72................9,25................9,25 Si Dana Proteksi Batavia XII (30/12/10).......................................................................1.123,87...................0,72 ...............8,95 ...............8,95 Si Dana Proteksi Batavia USD I (30/12/10)................................................................1,083658..................0,50 ...............6,20 ...............6,20 Si Dana Proteksi Batavia USD II (30/12/10)...............................................................1,089458 ..................0,53...............6,60...............6,60 Trim Syariah Terproteksi Prima II (30/12/10) ...............................................................1.249,23.................-0,24................11,93................11,93
Saham Campuran
Pasar Uang Te p o eks
Penyertaan Terbatas RDPT Dhanawibawa Eksklusif Terbatas I (04/11/10).........................................5.679.316.444,19.................-0,08....................--....................--
• KUSTODIAN BRI Pendapatan Tetap Pasar uang Saham
Campuran
Pasar Uang
AAA Amanah Syariah Fund.......................................................................................1.960,57.................-0,33...............19,97 ...............18,19 AAA Balanced Fund.................................................................................................3.190,27.................-0,20................23,11.............20,68 Bahana Kombinasi Arjuna .......................................................................................2.665,29..................0,86..............24,99 ...............21,91 BNI Dana Plus Syariah .............................................................................................1.309,09 ...................0,16................13,71..............12,58 Brent Dana Fleksi....................................................................................................2.403,74.................-0,60.............66,88...............63,61 Capital Syariah Fleksi...............................................................................................1.303,63.................-0,22 ..............14,63...............13,49 Cipta Dinamika.........................................................................................................1.094,16.................-0,46....................--....................-Danamas Fleksi.........................................................................................................2.111,60...................1,02...............12,74................9,95 Jakarta Flexi Plus......................................................................................................563,30 ..................0,53...............-8,18 ..............-10,91 Jisawi Flexi .............................................................................................................2.120,55.................-0,63.............28,85..............23,79 Lautandhana Balanced Fund ....................................................................................1.820,82 ..................-1,29 ...............10,18...............8,00 Lautandhana Ugm Fund..............................................................................................579,31.................-17,94.............-41,20............-42,08 Mega Dana Kombinasi Dua..........................................................................................997,92 ..................3,30.............42,30 ..............38,12 Mega Dana Kombinasi................................................................................................1.031,71 ..................3,49 ............-38,30.............-40,12 Phillip Rupiah Balanced Fund....................................................................................1.584,60.................-0,05 .............20,03 ..............15,30 Prospera Balance.....................................................................................................4.317,05 ...................5,31...............41,70 ..............36,14 Reksa Dana Bahana Balance Smart............................................................................1.620,13 ..................0,37 .............23,58...............21,75 Reksa Dana Falcon Asia Optima Plus .........................................................................1.358,70..................-5,76..............-0,20 ................-4,11 Reksa Dana Harvestindo Maxima..............................................................................1.003,49.......................--....................--....................-Reksa Dana Tfi [X]-Tra Dinamis ................................................................................2.554,58..................-1,85..............16,38...............12,95 Reksadana Dana Fleksibel Dua ...................................................................................553,65...................0,18..............-21,07..............-21,07 Reksadana Gani Flexi Fund.......................................................................................2.021,44..................8,57.............48,03.............46,56 Euro Peregrine Berimbang Plus (15/06/10)....................................................................1.110,91...................1,84 ..............14,02 ..............14,02 Reksadana Mega Dana Syariah..................................................................................1.740,83....................1,73...............17,05...............14,73 Reksadana Mega Sri Kehati Harmoni...........................................................................1.157,39 ..................0,94....................--....................-Sam Dana Berkembang...........................................................................................11.035,30 ....................1,16...............30,10...............30,10 Sam Syariah Berimbang...........................................................................................1.269,60 ..................3,43....................--....................-Simas Satu .............................................................................................................3.645,91.................-0,33..............23,93 ..............19,68 Star Balanced.........................................................................................................2.700,40 ..................3,23..............28,74 ..............26,81 Valbury Inklusi.........................................................................................................1.203,43.................-0,83..............22,70 .............20,87
AAA Money Market Fund.........................................................................................1.000,00..................0,59................7,93................7,93 Danamas Rupiah.....................................................................................................1.000,00...................0,31................4,70................4,70 Danamas Rupiah Plus..............................................................................................1.000,00..................0,43 ...............5,63 ...............5,63 Lautandhana Liquid.................................................................................................1.000,00..................0,60....................--....................-Mega Dana Kas.......................................................................................................1.000,00...................0,51 ...............6,90 ...............6,90 Phillip Money Market Fund .......................................................................................1.000,00..................0,43....................--....................-Riau Liquid Fund .....................................................................................................1.000,00 ..................0,32................3,97................3,97 Trim Kas 2.............................................................................................................1.000,00..................0,58................7,45................7,45
H
h
Big Dana Likuid Satu .................................................................................................1.497,10...................0,81 ..............10,02 ..............10,02 Big Dana Muamalah..................................................................................................1.659,14.................-0,03.................13,11.................13,11 Nikko Kalbar Fund......................................................................................................985,61.................-0,98................7,02................7,02
Terproteksi
Campuran
n
• KUSTODIAN BNI
Saham AAA Blue Chip Value Fund........................................................................................1.538,86.................-0,62 ..............25,21..............23,35 AAA Equity Fund.......................................................................................................758,02 ...............-24,63....................--....................-BNI Dana Berkembang............................................................................................2.196,25...................0,01..............25,63 .............24,38 Dana Ekuitas Andalan.............................................................................................3.536,05..................0,60..............30,22 ..............14,90 Euro Peregrine Equity (15/06/10)..................................................................................1.110,91...................1,84 ..............14,02 ..............14,02 Jisawi Saham...........................................................................................................1.783,41 .................-0,96 .............34,05..............28,79 Lautandhana Equity.................................................................................................1.526,82.......................-- ..............19,08................17,31 Lautandhana Equity Progresif....................................................................................642,35..................2,22 ............-34,34.............-35,32 Makinta Growth Fund................................................................................................1.056,31 ..................-1,96..............24,62..............24,62 Makinta Mantap.....................................................................................................4.342,65 ...................1,96..............27,55 .............24,43 Mega Dana Ekuitas.....................................................................................................913,38 ..................-1,29 ...............8,98................5,78 Mega Dana Saham Syariah.......................................................................................2.135,65...................1,20...............21,95 ..............16,03 Reksa Dana Bahana Equity Smart .............................................................................1.338,78...................0,73.............28,88..............26,96 Reksa Dana Millenium Equity.....................................................................................1.530,18.................-0,80...............4,66...............4,66 Reksa Dana Pratama Equity......................................................................................1.347,78 ...................1,24....................--....................-Simas Danamas Saham...........................................................................................1.688,54..................0,69...............24,15...............24,15 Trim Kapital............................................................................................................6.455,97 ..................4,93..............36,77 .............32,06 Trim Kapital Plus....................................................................................................2.442,40..................5,58..............39,00 .............34,20
N Nm
• KUSTODIAN HSBC Pendapatan Tetap Manulife Dana Tetap Pemerintah...............................................................................1.383,92..................-0,15...............12,70 ...............3,86
Saham First State Dividend Yield Fund .................................................................................3.123,72..................-0,15 ..............28,10 .............23,08 BNP Paribas Pesona Amanah (d/h Fortis Pesona Amanah) ..........................................1.748,06...................2,18 ..............32,41 .............28,49 Mandiri Investa Atraktif............................................................................................3.735,93.....................1,71 .............32,40...............30,91 Manulife Saham Andalan ...........................................................................................1.557,61...................0,97 .............36,06.............34,38 PNM Ekuitas Syariah................................................................................................1.624,67.................-0,50...............13,94...............13,94 Reliance Equity Fund ...............................................................................................1.874,05...................1,84..............24,36 .............23,00 Schroder Dana Istimewa..........................................................................................4.774,00..................0,34..............37,34 .............36,66 Manulife Syariah Sektoral Amanah ...........................................................................2.847,96...................1,69 .............29,88..............27,93
Campuran First State Indonesian Liquid Plus Fund......................................................................1.464,57...................0,21.................1,23...............-2,74 First State MultiStrategy Fund.................................................................................2.894,94.................-0,26..............25,96 ..............21,03 BNP Paribas Equitra Amanah (d/h Fortis Equitra Amanah)...........................................1.376,44..................0,25 ...............5,49 ................1,36 BNP Paribas Komoditas Plus (d/h Fortis Komoditas Plus).............................................1.264,78 ...................3,61..............21,48...............16,72 Manulife Dana Stabil Berimbang................................................................................1.404,74...................0,18 ..............18,03...............16,57 Manulife Dana Tumbuh Berimbang.............................................................................1.576,72...................0,81.............28,38..............26,79 NISP Flexigrowth......................................................................................................1.354,13.................-0,56..............22,75..............20,32 Schroder Dana Kombinasi........................................................................................2.213,48 ...................0,17 ..............12,66................9,90 Batavia USD Balanced Asia..........................................................................................1,0013..................0,00...............0,00...............0,00
Pasar Uang Manulife Flexinvest Plus...........................................................................................1.000,00..................0,20................3,76................3,76 Nikko Kas Management...........................................................................................1.000,00..................0,52...............8,08...............8,08 RD FSI Money Market Fund......................................................................................1.000,00..................0,00...............0,00...............0,00
• KUSTODIAN CITIBANK
Indeks Penyertaan Terbatas
Exchange Traded Fund (ETF) ABF IBI Fund.........................................................................................................20.469,14.................-0,02 ..............19,50 ..............19,50
Pendapatan Tetap
Terproteksi Mandiri Capital Pro Income Fund 11 (30/12/10)............................................................1.042,06.................-0,26...............-0,70...............-0,70 Mandiri Capital Pro Income Fund 3 (30/12/10).............................................................1.038,33 ..................-0,71 .................1,41 .................1,41 Mandiri Capital Pro Income Fund 5 (30/12/10)..............................................................1.037,41 ..................-0,71 .................1,41...............-3,66 Mandiri Investa Terproteksi Pendapatan Berkala Syariah Seri 1 (30/12/10).....................1.029,65..................-2,72....................--....................-Mandiri Syariah Terproteksi Pendapatan Prima 2 (30/12/10) ........................................1.070,02...................1,62................1,08................1,08 Mandiri Syariah Terproteksi Pendapatan Prima 3 (30/12/10)........................................1.044,67...................1,63................2,67................2,67 Mandiri Terproteksi Dana Pendapatan Berkala 10 (30/12/10).........................................1.049,75..................-0,73 ...............2,59 ...............2,59 Mandiri Terproteksi Dana Pendapatan Berkala 17 (30/12/10)..........................................990,22 ..................2,35....................--....................-Mandiri Terproteksi Dana Pendapatan Berkala 5 (30/12/10).........................................1.048,94.................-0,22 ...............2,90 ...............2,90 Mandiri Terproteksi Obligasi Pemerintah Dollar (30/12/10)..............................................1,1350 ..................0,93 ...............2,87 ...............2,87 Mandiri Terproteksi Obligasi Pemerintah Dollar 2 (3/01/11)................................................1,1218 ..................4,96 ...............9,85 ...............9,85 NISP Proteksi Income Plus III (27/12/10).....................................................................1.339,98...................1,02 ..............21,42 ..............21,42 RD Terproteksi Mahanusa Dana Prestasi (15/12/10)......................................................1.065,10 ..................0,93 ................0,51 ................0,51 RD Terproteksi Manulife Dana Tetap Harapan............................................................2.283,55.................-0,20 .............25,06 .............25,06 RDT Mandiri Amanah Syariah Protected Dollar Fund (30/12/10)......................................1,0793.................-0,35 ...............4,59 ...............4,59 RDT Mandiri Amanah Syariah Protected Rupiah Fund (30/12/10)...................................1.033,16 ...................0,15 ................4,12 ................4,12 RDT Manulife Harapan US Dollar Seri I (30/12/10)...........................................................1,1222.................-0,64 ...............11,25................7,36 Reksadana Terproteksi Batavia Proteksi Utama 8 (16/12/10).........................................1.000,13...................0,01....................--....................-Reksadana Terproteksi NISP Proteksi Dinamis Seri 8 (30/12/10) ..................................1.077,66..................-1,38....................--....................-Terproteksi Schroder Regular Income Plan III (13/12/10).................................................1.124,14..................0,29 ...............0,89..............-2,54
Terproteksi BNIS Proteksi V (30/12/10)........................................................................
Saham
• KUSTODIAN BII
• KUSTODIAN BANK DANAMON Saham Campuran Terproteksi
KUSTODIAN DBS INDONESIA •Campuran Pasar Uang Terproteksi
Pendapatan Tetap Danamas Dollar (Rp) .............................................................................................12.042,45 ..................0,27 ...............3,82 ...............3,82 Danamas Dollar (USD) ...........................................................................................1,338943 ..................0,27 ...............3,82 ...............3,82 Investasi Reksa Premium..........................................................................................1.702,22.................-0,45 ...............13,81 ...............13,81 Trim Dana Stabil........................................................................................................1.679,17...................0,79..............10,00..............10,00 Campuran
Campuran
Harvestindo Istimewa...............................................................................................1.061,52..................-0,12 ...........526,34 ...........526,34 Makara Prima .........................................................................................................1.485,28..................0,34..............10,84..............10,84 Reksadana Keraton..................................................................................................1.987,40....................1,78.............45,50.............45,50
Terproteksi Mandiri Capital Protected Income Fund 1 (30/12/10)....................................................1.039,84 ..................-1,35 ................1,39 ................1,39 Danareksa Proteksi Melati IX (28/12/10)......................................................................998,52..................-1,30 ...............-0,51 ...............-0,51
Pasar Uang
• KUSTODIAN BANK PERMATA Pendapatan Tetap
Terproteksi
Batavia Obligasi USD.................................................................................................0,9662...................0,01..............-0,06...............-0,01
Penyertaan Terbatas
• KUSTODIAN DEUTSCHE BANK
MNCapital Nusantara Saham......................................................................................1.518,31..................2,43..............76,05..............70,00 Schroder Indo Equity Fund........................................................................................1.485,93..................0,06...............35,19...............35,19
Reksa Dana BNIS Saham Syariah.................................................................................917,06..................-0,15....................--....................--
Campuran INS DANA KOMBINASI.............................................................................................1.253,90..................0,86................11,81................11,81 NIKKO BUMN PLUS ................................................................................................1.468,48....................1,31 .............22,85 .............22,85 Terproteksi
Reksa Dana Pacific Balance Fund ..............................................................................1.458,72...................0,73....................--....................--
Batavia Proteksi Majapahit USD (US$) (22/12/10).........................................................1,0044.................-0,25 ...............0,02 ...............0,02 Batavia Proteksi Nusantara Seri VI (27/12/10).............................................................1.040,77 ...................0,13.................6,15.................6,15 Batavia Proteksi Sriwijaya (28/12/10) .........................................................................1.120,68.................-0,38...............6,00...............6,00 Batavia Proteksi Utama 1 (30/12/10)...........................................................................1.015,35....................0,71....................--....................-Batavia Proteksi Utama 5 (30/12/10)..........................................................................1.012,65...................0,81....................--....................-Lautandhana Proteksi Syariah 1(30/12/10)....................................................................1.162,10..................0,90 ...............11,42 ...............11,42 RDT Mandiri Capital Protected Income Fund 4 (30/12/10)............................................1.035,40 ..................-1,35..................1,16..................1,16 NISP Income Plus VIII..............................................................................................1.020,04..................0,06....................--....................-NISP Proteksi Income Plus I (30/12/10) .....................................................................1.256,90..................0,48 ..............12,42.............. 12,42
Pendapatan tetap Bahana Investasi Abadi............................................................................................1.380,89 ...................0,17...............11,68...............8,40 BNP Paribas Rupiah Plus ( D/H Fortis Rupiah Plus).....................................................1.494,35..................0,42................5,78................5,78 First State Ind. Bond Fund ........................................................................................2.043,91.................-0,44...............13,96................9,49 GMT Dana Obligasi Plus...........................................................................................1.906,88...................1,54...............23,13...............23,13 GMT Dana Pasti 2......................................................................................................1.351,21...................0,73..............12,44..............12,44 Maestrodollar .............................................................................................................1,3512.................-0,07 ...............6,43 ...............3,30 Mandiri Investa Dana Obligasi Seri II.............................................................................981,89..................0,09................-1,81................-1,81 Mandiri Investa Dana Syariah .....................................................................................1.571,75..................0,82...............12,67................10,17 Mandiri Investa Dana Utama.......................................................................................1.154,71...................0,51...............11,88................9,67 Mandiri Investa Keluarga...........................................................................................1.106,33...................-1,10................7,60................5,47 Manulife Obligasi Negara Indonesia II..........................................................................1.346,13.................-0,08 ..............12,28..............10,88 Manulife Obligasi Unggulan.......................................................................................1.569,95.................-0,33................7,83...............6,48 Manulife Pendapatan Bulanan II.................................................................................1.097,21...................0,10................8,41................7,05 Mr Dollar (USD)..........................................................................................................1,9633.................-0,02...............4,89................2,81 Panin Dana Utama Plus 2..........................................................................................1.487,77..................0,04 ..............14,32 ..............14,32 PNM Dana Sejahtera II..............................................................................................1.214,05.................-0,88................7,42................7,42 Reksa Dana PNM Amanah Syariah..............................................................................1.517,73..................0,65.................9,10 ...............6,94 Schroder Dana Andalan II..........................................................................................1.056,14 ..................0,24...............4,30................3,78 Schroder Dana Mantap Plus.....................................................................................2.550,93..................0,05...............17,92 ..............15,58 Schroder Dana Mantap Plus II....................................................................................1.571,38 .................-0,37...............17,09...............14,77 Schroder Dana Obligasi Ekstra..................................................................................1.256,57 ..................0,92................7,82...............5,68 Schroder USD Bond Fund (USD)....................................................................................1,2631.................-0,47.................9,61.................9,61
• KUSTODIAN BANK MANDIRI Pendapatan Tetap
Campuran Terproteksi Reksa Dana Terproteksi BNIS Proteksi VI (30/12/10) ...................................................1.223,33 ..................0,67....................--....................-Reksa Dana Terproteksi BNIS Proteksi VII (30/12/10)...................................................1.339,43 ....................1,12....................--....................-Reksa Dana Terproteksi BNIS Proteksi VIII (25/02/10)....................................................1.150,11...................0,70....................--....................-Reksa Dana Terproteksi BNIS Proteksi X (30/12/10)......................................................1.017,99...................0,01....................--....................-Reksa Dana Terproteksi BNIS Proteksi XII (30/12/10)...................................................1.007,47..................0,60....................--....................-Reksa Dana Terproteksi BNIS Proteksi XVI (30/12/10).................................................1.222,66...................0,81....................--....................-Reksa Dana Terproteksi BNIS Proteksi XV (30/12/10)..................................................1.006,72..................0,54....................--....................-Reksa Dana Terproteksi BNIS Proteksi XVII (30/12/10)..................................................1.141,28...................0,75....................--....................-Reksa Dana Terproteksi BNIS Proteksi XXI (30/12/10) ................................................1.034,86 ..................-1,24....................--....................-Reksa Dana Terproteksi BNIS Proteksi XIX (30/12/10) .................................................1.079,66..................-0,75....................--....................-Reksa Dana Terproteksi BNIS Proteksi XX (30/12/10) ..................................................1.055,13..................-2,78....................--....................-Reksa Dana Terproteksi BNIS Proteksi XXIII - Ori07 (30/12/10) ....................................1.052,05 ...................-1,13....................--....................-Reksa Dana Terproteksi BNIS Proteksi XXII (30/12/10) ................................................1.021,30 .................-0,27....................--....................-Reksa Dana Danareksa Proteksi Melati Optima XIV (30/12/10).......................................997,64..................0,64....................--....................-Reksa Dana Danareksa Proteksi Melati Optima XIX (30/12/10)......................................1.041,22..................0,83....................--....................-Penyertaan Terbatas
Campuran
Terproteksi
Saham Bahana Dana Prima...............................................................................................12.029,42..................0,66...............29,17..............25,35 BNP Paribas Ekuitas (D/H Fortis Ekuitas ).................................................................14.007,59...................0,31..............36,95...............31,63 BNP Paribas Maxi Saham ( D/H Fortis Maxi Saham )....................................................1.369,99..................0,04....................--....................-Batavia Dana Saham..............................................................................................39.199,20..................-1,40 .............30,43..............27,86 Batavia Dana Saham Agro........................................................................................1.223,33..................0,69..............33,26...............27,41 Batavia Dana Saham Optimal.....................................................................................1.799,18.................-0,07...............35,41..............30,07 Batavia Dana Saham Syariah....................................................................................1.526,95 ...................1,07 ..............22,01 ..............19,60 CIMB-Principal Equity Aggressive.............................................................................2.836,75..................-1,38..............23,28.............20,54 CIMB-Principal Islamic Equity Growth Syariah ............................................................1.423,94...................1,59 .............22,05 .............22,05 Cipta Syariah Equity .................................................................................................1.416,39..................2,82................31,15................31,15 Dana Pratama Ekuitas ( D/H Platinum Saham ) ..........................................................6.212,68 ..................3,56...............32,10...............30,13 First State Indoequity Sectoral Fund..........................................................................4.189,52.................-0,30..............29,32..............24,24 First State Indoequity Value Select Fund....................................................................1.248,32.................-0,94 .............22,82..............18,00 GMT Dana Ekuitas...................................................................................................2.541,35...................1,48................31,15................31,15 Mandiri Investa Atraktif Syariah................................................................................1.246,22...................0,61..............24,23 ..............21,47 Mandiri Investa UGM...............................................................................................2.265,99 ..................0,37..............35,29..............32,29 Manulife Dana Saham...............................................................................................9.372,01.................-0,84...............31,57..............29,92 Panin Dana Maksima.............................................................................................49.287,04...................0,31..............97,42...............93,51 Phinisi Dana Saham................................................................................................16.656,41..................-0,70 ..............30,21.............28,58 Pratama Saham .....................................................................................................4.072,46...................3,77 .............36,68..............33,97 Reksa Dana Axa Citradinamis ...................................................................................3.610,31..................-1,09..............23,67 ..............22,14 Reksa Dana Grow-2-Prosper......................................................................................2.163,61..................2,54..............39,95.............34,44 Reksa Dana OSK Nusadana Alpha Sector Rotation.......................................................1.104,21..................2,82....................--....................-Rencana Cerdas.....................................................................................................10.451,02...................1,02 ..............38,21.............32,84 Schroder Dana Prestasi Plus ....................................................................................21.141,46..................0,42 ..............31,64 ..............28,41
• KUSTODIAN BANK MEGA Saham
Saham
Exchange Traded Fund (ETF) Indeks
• KUSTODIAN BCA Pendapatan Tetap
(Rp)
(%)
(%)
(%)
• KUSTODIAN STANDARD CHARTERED BANK Pendapatan Tetap
(Rp)
(%)
(%)
(%)
AAA Mega Fund Penyertaan Terbatas.................................................................5.129.716.144,08 .................0,12....................--....................-Reksa Dana BNIS Penyertaan Terbatas Optimum (23/04/09)............................5.000.000.000,00................0,00....................--....................-Reksa Dana BNIS Penyertaan Terbatas Garuda (12/10/09)...................................5.012.557.805,20................0,90....................--....................-Reksa Dana BNIS Penyertaan Terbatas Obligasi (12/10/09)....................................5.014.174.384,16..................-1,19....................--....................-Reksa Dana Gani Penyertaan Terbatas Pendapatan Tetap 1 (30/12/10)...................6.425.140.579,65.................1,06....................--....................-Reksa Dana Penyertaan Terbatas Bahana Maxima Dinamis (12/08/09)...............5.000.000.000,00................0,00....................--....................-Reksa Dana Penyertaan Terbatas Bahana Maxima Dinamis USD (15/10/09)...................500.000,00................0,00....................--....................-Reksa Dana BNIS Penyertaan Terbatas I (12/10/09)..........................................5.082.604.422,45................0,38....................--....................-Reksa Dana BNIS Penyertaan Terbatas Global (17/09/09) ...........................................500.000,00................0,00....................--....................-Reksa Dana Penyertaan Terbatas HPAM Maestro Flexi I (30/12/10) ......................6.279.623.155,50 .................1,07....................--....................-Reksa Dana Penyertaan Terbatas Danareksa Investa Fleksi III (22/10/09)............5.000.000.000,00................0,00....................--....................-Reksa Dana Penyertaan Terbatas HPAM Maestro Flexi II (21/12/09)....................5.000.000.000,00................0,00....................--....................-Reksa Dana BNIS Penyertaan Terbatas II (21/12/09).........................................5.000.000.000,00................0,00....................--....................-Reksa Dana BNIS Penyertaan Terbatas Sriwijaya (28/12/09).............................5.000.000.000,00................0,00....................--....................-Reksa Dana AAA Souvereign Fixed Income ........................................................5.551.873.784,51................0,80....................--....................-Reksa Dana BNIS Penyertaan Terbatas Victoria (30/12/10)..................................5.300.717.092,56...............-6,56....................--....................-Reksa Dana Danareksa Investa Fleksi IV Penyertaan Terbatas (30/12/10)...............5.581.325.672,78................0,89....................--....................-Reksa Dana BNIS Penyertaan Terbatas Nusantara (17/02/10).............................5.000.000.000,00................0,00....................--....................-Reksa Dana Danareksa Investa Fleksi VI Penyertaan Terbatas (17/02/10).............5.000.000.000,00................0,00....................--....................-Reksa Dana Danareksa Sinergi BUMN I Penyertaan Terbatas (19/02/10)..............5.000.000.000,00................0,00....................--....................-Reksa Dana Corfina Bima Berimbang Dollar Penyertaan Terbatas (30/12/10) ..................547.763,32 ................0,96....................--....................-Reksa Dana Corfina Bima Berimbang Penyertaan Terbatas (30/12/10) ..................5.459.330.049,18.................0,93....................--....................-Reksa Dana Penyertaan Terbatas Kharisma Flexi Terbatas 3 (30/12/10).................5.256.192.910,83 ................0,99....................--....................-Reksa Dana Penyertaan Terbatas HPAM Maestro Dollar I (30/12/10).............................520.926,58................0,86....................--....................-Reksa Dana Penyertaan Terbatas Mandiri Terbatas Obligasi Negara (30/12/10) .......5.071.261.089,66................-1,46....................--....................-Reksa Dana Penyertaan Terbatas HPAM Maestro Flexi III (30/12/10) .....................5.133.946.879,82.................1,08....................--....................-Reksa Dana Penyertaan Terbatas HPAM Maestro Flexi IV (30/12/10)......................5.101.807.401,00 ................0,99....................--....................-Reksa Dana Penyertaan Terbatas NISP Fleksi Dinamis (30/12/10)........................4.867.244.870,43................0,09....................--....................-Reksa Dana Penyertaan Terbatas HPAM Maestro Dollar II (30/12/10)............................520.390,80................2,08....................--....................-Reksa Dana Penyertaan Terbatas HPAM Maestro Dollar III (30/12/10)............................504.146,87................0,38....................--....................-Reksa Dana Penyertaan Terbatas Syailendra Multi Strategy Fund II (30/12/10).......5.246.237.984,45................4,68....................--....................-Reksa Dana Penyertaan Terbatas Syailendra Multi Strategy Fund I (30/12/10)..........5.045.776.148,12................0,82....................--....................--
Campuran
Saham
Data dapat dikirim ke
[email protected],
[email protected] dan fax No. 021-57901025. Bisnis Indonesia tidak memungut biaya apa pun untuk publikasi data Insurance dan Reksa Dana. .
f8 Yen(100)/Rp
13.943,50
11.817,27
140,18 13.893,84 4/ 1
5/ 1
6/ 1
31/ 12 3/ 1
4/ 1
116,15
0,56
11.955,86 5/ 1
6/ 1
31/ 12 3/ 1
5/ 1
6/ 1
775,90 Pergerakan harga gula (US$
4/ 1
Produksi turun, gula naik NEW YORK: Harga gula naik untuk kedua kalinya dalam tiga sesi perdagangan yang dipicu oleh kemungkinan terbatasnya jumlah pasokan global pascamerosotnya produksi di Brasil, eksportir terbesar dunia. Menurut asosiasi industri Unica seperti dikutip Bloomberg kemarin, produksi gula di Center South Brasil, wilayah dengan produksi terbesar, merosot 30% pada pertengahan pertama Desember 2010 karena musim panen hampir selesai. Kontrak berjangka raw sugar untuk pengiriman Maret naik 1,2 sen atau 3,9% menjadi 32.2 sen per pound di ICE Futures AS New York pada 31 Desember 2010, yang sempat turun 5,7%. Kapasitas produksi di Australia juga turut anjlok selama kurang lebih 2 tahun menyusul bencana banjir. Di Australia, hujan deras menyebabkan bencana lokal yang membanjiri area perkebunan tebu dari Mossman di North Queensland hingga Grafton di New South Wales. Australia dikenal sebagai negara eksportir ketiga setelah Thailand. Harga kontrak berjangka gula rafinasi di London untuk pengiriman Maret menguat US$15,10 atau 2% menjadi 775,90 per metrik ton di NYSE Liffe. BISNIS/T01/YUS/ILHAM NESABANA
Sumber: Bloomberg
PORTOFOLIO Harga minyak di atas US$90 JAKARTA: Perbaikan data ekonomi AS mendorong peningkatan ekspektasi permintaan minyak mentah di negara konsumen terbesar dunia itu. Pada perdagangan di bursa New York kemarin, minyak mentah diperdagangkan di atas US$90 per barel. Harga kontrak minyak untuk Februari berada pada level US$90,27 barel, turun 3 sen pada perdagangan elektronik di New York Mercantile Exchange pukul 12:15 waktu Singapura. Kontrak berjangka sebelumnya memperoleh untung 41 sen menjadi US$90,71. Kemarin tumbuh 92 sen menjadi US$90,3. Harganya lebih tinggi 8,6% dibandingkan dengan setahun sebelumnya. “Pasar masih memperhatikan saksama pergerakan harga komoditas tersebut,” kata Victor Shum, Prinsipal Senior Konsultan Purvin & Gertz Inc. Singapura, seperti dikutip Bloomberg, kemarin. Sementara itu kontrak minyak mentah Brent untuk Februari 2011 berada pada level US$95,31 per barel, turun 19 sen pada bursa ICE Futures Europe yang berbasis di London. Harga kontrak naik 2,1% menjadi US$95,50. (BISNIS/02)
6/ 1
31/ 12 3/ 1
0,92
3.814,00 4/ 1
5/ 1
10.345,00
6/ 1
31/ 12 3/ 1
15,00
91,38 4/ 1
5/ 1
6/ 1
10.200,00
31/ 12 3/ 1
4/ 1
5/ 1
6/ 1
31/ 12 3/ 1
4/ 1
5/ 1
6/ 1
Stok di Indonesia, Thailand, & Malaysia menipis
600 6
15 30 16 31 15 30 15 29 15 30 15 31 Jul Jul Ags Ags Ags Ags Okt Okt Nov Nov Des Des
5/ 1
90,30 58,00
1.421,10
700 7
500 5
3.882,00
Olein BBJ (Rp/kg)
Harga karet akan melaju
8 800
per metrik ton)
31/ 12 3/ 1
WTI NYMEX (US$ per bl)
KLCE (RM per ton)
5,10
1.155,44 4/ 1
CPO
CBT Gold (US$/troy ounce) 1.373,40
1.157,15
39,05
11.028,56
Emas
HK$/Rp
Euro/Rp
Pound/Rp
10.805,05
31/ 12 3/ 1
Komoditas
Jumat, 7 Januari 2011
BISNIS INDONESIA
JAKARTA: Harga karet diprediksi akan melaju tinggi pada Januari-April 2011 menyusul ketatnya pasokan akibat curah hujan tinggi dan musim gugur daun di tiga negara produsen karet dunia, Thailand, Malaysia, dan Indonesia. Badan Meteorologi Klimatologi & Geofisika (BMKG) menyebutkan curah hujan tinggi melanda beberapa kawasan sentra produksi karet di Tanah Air sampai April. Selain itu ada ancaman musim gugur daun di Thailand, Malaysia, dan utara khatulistiwa Indonesia pada Februari-April. Suharto Honggokusumo, Direktur eksekutif Gabungan Pengusaha Karet Indonesia (Gapkindo) mengatakan faktor cuaca telah memengaruhi produksi karet sehingga pasokan di pasar ketat. Mulai Mei, paparnya, jika tidak ada gangguan cuaca, pasokan akan membaik. Namun, secara keseluruhan pasokan karet masih akan defisit tahun ini. Dia menjelaskan berdasarkan ramalan International Rubber Study Group (IRSG), permintaan karet alam tahun ini sebanyak 11,151 juta ton. Padahal produksi hanya diperkirakan 10,970 juta ton. “Jadi tahun ini diperkirakan akan terjadi defisit sekitar 181.000 ton. Tentu saja ketatnya pasokan ini akan mendongkrak harga,” katanya kepada Bisnis kemarin. Gapkindo belum mengeluarkan prediksi pada kisaran berapa harga karet sepanjang tahun ini. Harga rata-rata komoditas ini pada 2010 mencapai US$3,38 per kg. Suharto mengemukakan secara umum naiknya konsumsi karet alam dipicu oleh pemulihan ekonomi dunia pasca krisis finansial. Hal itu ditandai dari naiknya penjualan kendaraan yang secara otomatis mendorong permintaan karet alam untuk kebutuhan produksi ban. Sebagian besar atau sekitar 70% karet alam dikonsumsi untuk ban. Sementara 30% sisanya untuk ban vulkanisasi, alas kaki, komponen karet untuk industri, alat olahraga dan alat rumah tangga.
160,30
Pergerakan harga karet (AFE)
160 158 156 154 152 150 148 30 Des 2010 4 Jan
5 Jan
6 Jan
523
Pergerakan harga karet (RSS3)
500
Menuju 2030
450 400
Pada tahun 2030, Indonesia bercita-cita menjadi negara penghasil karet alam terbesar dunia. Saat ini masih berada di bawah produksi Thailand dan Malaysia. Dalam posisi 300 strategis tersebut, Indonesia diharapkan memegang kendali penentu harga karet dunia. Untuk itu bursa berjangka komoditi Tanah Air mutlak menjadi motor penggeraknya. Bisakah? Mengapa tidak, Indonesia harus bisa. 350
Jun
Jul
Ags
Sep
Okt Nov
Des
Potret karet alam Indonesia 518,50
Uraian
Pergerakan harga karet (TSR20)
Tahun 2011* (ton)
2,85 juta
3,08 juta
2,4 juta
2,6 juta
450.000
480.000
Produksi dalam negeri
500 5
Ekspor
450 4
Konsumsi dalam negeri
Produktivitas minimum: 100 kg/ha Harga minimum di tingkat petani:
75% FOB
400 4
Produksi karet global
10,219 juta
10,970 juta
350 3
Permintaan karet global
10,664 juta
11,151 juta
300 3
Defisit
446.000
181.000
250 2
Harga rata-rata
US$3,38/kg
-
Konsumsi domestik: 14,5% Sumbangan devisa: US$4,2 miliar
Ket: * estimasi
Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
IMF meramalkan pertumbuhan GDP dunia sebesar 4,2% pada 2011. Adapun, pertumbuhan GDP dunia tahun lalu diperkirakan 4,8%. Sementara pertumbuhan GDP dunia pada 2009 mengalami kontraksi -0,6%. Produksi karet tanah air tahun ini diperkirakan 3,08 juta ton, naik sekitar 8% dari perkiraan realisasi produksi 2010 sebesar 2,85 juta ton. Peningkatan itu terjadi karena dampak positif dari peremajaan tanaman dan pe-
Tahun 2010 (ton)
Sumber: Gapkindo
Foto: BISNIS/ATK
nanaman baru menggunakan bibit klon. “Jumlah produksi itu akan tercapai jika cuaca normal”. Menyinggung ekspor, dia menambahkan ekspor juga diramal akan naik dari 2,4 juta ton menjadi 2,6 juta ton. Demikian juga dengan konsumsi dalam negeri, naik dari 450.000 ton menjadi 480.000 ton. “Kontribusi produksi karet Indonesia terhadap produksi karet dunia mencapai 3 juta ton atau
Roadmap Industri Pengolahan Karet 2010 Produksi: 2,7 juta ton
Peremajaan pohon karet:
400.000 ha
BISNIS/YUS/ILHAM NESABANA
Sumber: Kadin Indonesia
sekitar 27,3% dari total produksi dunia,” jelasnya.
Lanjutkan rekor Harga karet melanjutkan reli ke rekor untuk hari ketiga setelah data menunjukkan perbaikan ekonomi AS, meningkatkan permintaan di tengah ketatnya pasokan. Harga kontrak karet untuk pengiriman Juni 2011 naik sebesar 2,5% menjadi 438,8 yen per kg (US$5,267 per metrik ton), sebe-
lum diperdagangkan pada level 436,8 yen di Tokyo Commodity Exchange pukul 12:18 waktu Tokyo. Kontrak yang paling aktif ini telah naik sebesar 5,4% pekan ini, melanjutkan kenaikan pada tahun lalu sebesar 50%. “Pasokan karet di Jepang telah habis, meningkatkan kekhawatiran terjadinya defisit pasokan,” kata Ker Chung Yang, analis Philip Futures Pte, seperti dikutip Bloomberg, kemarin.(02/YUSRAN YUNUS) (
[email protected])
KOMODITAS KUALA LUMPUR
NEW YORK
Harga crude palm oil (CPO) di Kuala Lumpur Commodity Exchange (KLCE) pada penutupan 6 Januari 2011 (beli/jual): Bln
Ttp
Prb
Ttg
Trd
Vol.
Pntp Sbl
CPO (RM/ton):
Bln
Ttp
Prb (%)
Ttg
Trd
Vol.
Pntp Sbl
Crude Oil (US$/barel):
Jan11....................3.882,00........... +58,00.............3.920,00 ...........3.875,00..............256........3.824,00 Feb11....................3.888,00 ...........+58,00..............3.916,00...........3.880,00.............1.159 .......3.830,00 Mar11....................3.864,00........... +56,00 ............3.894,00...........3.845,00........12.466.......3.808,00 Apr11.....................3.833,00........... +50,00.............3.870,00.............3.817,00..........3.600........3.783,00 Mei11 ....................3.800,00........... +42,00............3.842,00............3.790,00..........2.099........3.758,00
SINGAPURA
Prb
Ttg
............+0,92...........90,84 ............88,10 ......398.646 .............89,38 .............+1,00 ............91,97.............89,12 .........150.701 .............90,42 .............+1,07 ...........92,92 ...........90,03 .........84.657 ..............91,32 ..............+1,16 ............93,61 ...........90,80 .........54.827 .............92,07
Trd
Vol.
Pntp Sbl
............+3,57.........255,36 .........246,78..........47.258...........250,65 ............+3,45.........256,22 .........247,88...........22.162............251,65 ............+3,29 .........255,79 ..........248,13............9.458 ............251,53 ............+3,29.........255,55 ..........248,19 .............5.156............251,40
Feb11...........................529,00 ...................+6,10 .............529,00.............526,00 .................12 ...........522,90 Mar11...........................527,50 .................+8,50..............527,50 .............527,50...................5.............519,00 Apr11 ..........................526,00 ..................+7,00...........................- .........................- ...................- ............519,00 Mei11............................527,00 ..................+7,00...........................- .........................- ...................- ..........520,00
Jan11.............1.373,40 ..............-5,10......1.384,00 ......1.364,20.................175 ........1.378,50 Feb11 ..............1.373,70 .............. -5,10 ......1.385,20 ......1.364,00 ........184.379 ........1.378,80 Mar11 .............1.374,70............. -5,20 .......1.385,10 ......1.365,00 ................231.........1.379,90 Apr11 .............1.375,60............. -5,30 ......1.386,70 ......1.365,80 ...........17.225 ........1.380,90
Sumber: Bloomberg
Harga jual logam mulia di Jakarta, belum termasuk PPN 10% dan ongkos pembuatan:
Harga beberapa komoditas di bursa berjangka Tokyo pada penutupan 6 Januari 2011 sebagai berikut:
PT Aneka Tambang Emas Murni (6 Januari)....Rp403.000/gram Perak Murni (6 Januari).....Rp8.600.000/kg
Sumber: Bloomberg
BBJ Informasi Perdagangan Bursa Berjangka Jakarta, pada 6 Januari 2011
Bulan
Harga Penyelesaian
OLE ...................................JAN 11 .....................................10345 OLE ...................................FEB 11......................................10380 OLE10 ...............................JAN 11 .....................................10345 KIE......................................-..................................................8997 GOL ...................................JAN 11.................................399000 GOL ...................................FEB 11.................................400000 GOL250 ...........................JAN 11.................................399000 KGE....................................-.............................................397833
Bln
Ttp
Prb
Ttg
Trd
Bulan
Volume
HKJ50 .............................JAN 11.........................................882 HKJ5U .............................JAN 11.............................................77 KRJ35 ..............................MAR 11.........................................326 KRJ5U .............................MAR 11.............................................19 HKK50..............................-..................................................2089 HKK5U..............................-.....................................................897
Harga lada di pasar Asia pada 5 Januari 2011 sebagai berikut:
Vol.
Ttp
Bln
Prb
Bln
Ttp
Prb
Ttg
Trd
Vol.
Pntp Sbl
Produk
Spot...............22.343,75........... -289,55..... 22.343,75 .........22.320,55 ......................- ..... 22.633,30 Jan11...............23.134,00.......... +229,00 ....23.250,00 ........22.660,00........... 8.350...... 22.905,00 Feb11.............23.408,00 ......... +250,00 ......23.510,00 .........22.950,00 ........... 3.450 ....... 23.158,00 Mar11.............23.632,00 ......... +250,00..... 23.755,00 .........23.200,00..................193...... 23.382,00
Sumber: Bloomberg
Jagung (US$c/bushel): Mar11.......................619,25............ +10,75................619,75...............600,25 ..............150.067.........608,50 Mei11.......................627,50 ............+10,75..............628,25...............608,75.................24.810............616,75 Jul11.........................631,75 .............+11,00 .............632,00................612,50 ................33.798..........620,75 Sep11......................587,50............. +11,50 .............589,00...............568,25...................3.257..........576,00
Kedelai (US$c/bushel): Jan11....................1386,00 ......... +25,00........... 1.387,25........... 1.354,00 ............... 6.853...... 1.361,00 Mar11...................1.393,50.......... +24,00.......... 1.395,00.......... 1.362,00............. 95.069 .....1.369,50 Mei11...................1.400,50.......... +23,50.......... 1.402,50 ............1.369,75 ................17.805 ...... 1.377,00 Jul11 ....................1.402,25 ..........+22,50.......... 1.404,75 ............1.372,00............... 17.326 ......1.379,75
Bungkil Kedelai (US$/ton): Jan11......................369,30 ............+4,60..............369,90.................361,70 ..................3.060..........364,70 Mar11......................373,00 .............+5,20..............373,80...............364,50.................27.328..........367,80 Mei11 ........................374,10 .............+4,70 ..............374,90 ................366,10....................4.681..........369,40 Jul11.........................374,10 ............+4,20..............375,00...............366,50....................5.581..........369,90
Sumber: Bloomberg
Bulan
Jan11...............................9.586,00........................ -33,25 Feb11 ................................9.575,50......................... -30,75 Mar11...............................9.562,00........................ -29,00 Apr11................................9.546,75........................ -29,50 Mei11 .................................9.531,00........................ -29,25 Jun11.................................9.515,00........................ -26,25 Jul11 .................................9.497,00......................... -25,75
TSBJFX ...........................DEC 11.................................................-
LONDON
ICDX Harga beberapa komoditas di ICDX pada penutupan 6 Januari 2011
Bulan Ttp
Prb
Ttg
Trd
Vol
Pntp Sbl
Kakao (Pound/ton): Mar11...........................1.934 .....................-28...............1.962..................1.914 ..............12.275 ..................1.962 Mei11............................1.942 .....................-33...............1.975 ..................1.921 ...............3.820...................1.975 Jul11.............................1.956 .....................-33...............1.968.................1.934....................973 ..................1.989 Sep11 ...........................1.970 .....................-28...............1.998.................1.947...................342..................1.998
Gula Putih (US$/ton): Mar11 .......................775,90 ................+15,10.............781,70 .............749,00 ...............4.069..............760,80 Mei11........................749,40 ...............+17,20...........753,80.............723,20 ...................794 ..............732,20 Ags11 ......................692,80 .............+22,80..........694,50 ............666,20 ...................535 ..............670,00 Okt11........................639,70 .............+26,20...........639,90..............616,50.....................157 ...............613,50
Sumber: Bloomberg
Vol
Pntp Sbl
Emas (yen/kg):
Perak (yen/kg):
Jan11................................2.449,75......................... -21,50 Feb11................................2.455,50......................... -21,00 Mar11...............................2.463,00........................ -20,50 Apr11 ...............................2.469,50......................... -20,75 Mei11 ................................2.475,25........................ -20,25 Jun11...............................2.480,25........................ -20,25 Jul11.................................2.485,75.......................... -19,75
Feb11..........................77,00 ..................-1,40 ......................76,90....................76,90..........................1 ......................78,40 Apr11.........................78,30 ..................unch................................- ............................- .........................- .....................78,30 Jun11.........................78,30 ................+0,30................................- ............................- .........................- .....................78,00 Ags11........................78,80 ................+0,70......................79,30....................77,80......................20........................78,10 Sumber: Bloomberg
Alumunium Alloy (US$/metric ton):
Bln
Jan11...............................2.306,50........................... unch Feb11................................2.286,50........................... unch Mar11 ...............................2.272,50........................... unch Apr11................................2.257,00 .......................... +1,00 Mei11................................2.245,00 .......................... +1,00 Jun11................................2.233,00 .......................... +1,00 Jul11.................................2.230,00........................... unch
Ttp
Prb
Mei11.................................2.473,75............................ -7,75 Jun11 ...............................2.478,50.......................... -8,50 Jul11.................................2.483,25.......................... -9,00
Nikel (US$/metric ton): Jan11..............................24.720,00 .................... -400,00 Feb11..............................24.740,00 .................... -400,00 Mar11 .............................24.753,00 .................... -400,00 Apr11..............................24.753,00..................... -407,00 Mei11..............................24.750,00 .................... -408,00 Jun11..............................24.735,00 .................... -408,00 Jul11...............................24.720,00 .................... -408,00
Seng (US$/metric ton): Jan11................................2.459,25........................... -3,25 Feb11................................2.458,25 ..........................-5,25 Mar11...............................2.464,00.......................... -5,00 Apr11...............................2.468,50........................... -7,00
Bln
Ttp
Prb
Timah Hitam (US$/metric ton): Jan11 ................................2.681,00....................... +53,00 Feb11 ................................2.673,00 ...................... +56,00 Mar11................................2.670,00....................... +55,00 Apr11................................2.659,00........................ +51,50 Mei11................................2.654,00........................ +51,50 Jun11...............................2.649,00........................ +51,50 Jul11 ................................2.643,00 ...................... +50,00 Sumber: Bloomberg
TENDER CPO
Pntp
Vol.
CPO - CPOTR (Rp/Kg) : Januari, 2011........................................11,220 ........................0 Februari, 2011....................................... 11,410 .....................121 Maret, 2011...........................................11,305 .................1,527 April, 2011...............................................11,140 ...................429 May, 2011................................................11,140 ........................0 Emas - GOLDGR (Rp/gr) : January, 2011.................................403,000 ........................0 Febuary, 2011..................................403,300 ........................0 Maret, 2011......................................403,600 ........................0 April, 2011........................................403,900 ........................4 Mei, 2011..........................................404,200 ........................0 Juni, 2011........................................404,500 ........................0
Sumber: ICDX Keterangan: *Harga tidak termasuk PPn 10%
• Astra Agro Lestari 6 Januari 2011 Penjual
PALN= Penyaluran Amanat Luar Negeri SPA= Sistem Perdagangan Alternatif
Harga berbagai komoditas kelompok soft commodity dan energi pertambangan pada penutupan 5 Januari 2011 di London International Financial Futures Exchange (LIFFE) dan International Petroleum Exchange (IPE) sebagai berikut: Bln
Trd
Feb11.........................3.685 ....................+32......................3.690....................3.645.......................79.......................3.653 Apr11 ........................3.686 ....................+29.......................3.691.....................3.651.....................132.......................3.657 Jun11........................3.684 ....................+27......................3.694....................3.649..................1.024.......................3.657
Volume
Sumber: BBJ
Gandum (US$c/bushel): Mar11.....................808,25 ........... +19,00...............810,25 ...............776,00................42.599..........789,25 Mei11......................835,00 ............+18,75..............836,75..............804,00 ..................8.958...........816,25 Jul11.......................846,25 ........... +19,00.............848,50................815,50 ..................6.699 ..........827,25 Sep11.....................862,00 ...........+20,75..............863,75...............830,50 .....................1.143...........841,25
Ttg
Karet (yen/kg) :
Transaksi PALN
Transaksi futures berbagai komoditas kelompok soft commodity pada penutupan 5 Januari 2011 di Chicago Board of Trade (CBoT) sebagai berikut:
Prb (%)
Pntp Sbl
Lada (Rupee India/Kuintal):
CHICAGO
Ttp
Jan11......................432,50 ...............+13,50...................432,50..................419,00 ......................93.....................419,00 Feb11......................434,00 ...............+12,60...................434,00.................423,50......................66.....................421,40 Mar11......................435,70 ..............+12,40...................436,00.................424,80.....................212....................423,30
Alumunium (US$/metric ton):
Kontrak Berjangka Harian di BBJ
Produk
ASIA
Bln
Tembaga (US$/metric ton): Sumber: Antam
Transaksi OTC Melalui SPA
TSR20 (US$cent/kg): Feb11...........................520,90 ..................+5,90...............521,00..............514,50...............127.............515,00 Mar11............................519,00 .................+6,00...............519,00...............517,00...............196.............513,00 Apr11 ............................517,50 ..................+7,00 ...............517,50..............510,50................80 ............510,50 Mei11............................515,50 .................+6,50 ...............517,00..............516,50................30...........509,00
TOKYO
Komoditas
Feb11 ..................4.473 ............-0,196...........4.640 ...........4.447 .........110.730 .............4.669 Mar11 ..................4.441 .............-0,191...........4.604 ............4.418...........44.172 .............4.632 Apr11 .................4.406 ...........-0,182...........4.555 ...........4.382 ..........42.410.............4.588 Mei11 .................4.440 ............-0,178...........4.569 ............4.418 ..........19.556 ..............4.618
Gold 100 oz Futr (US$/Troy oz): RSS3 (US$cent/kg):
LONDON Hargaberbagaikomoditaslogampadapenutupan 5 Januari 2011 di London Metal Exchange (LME), sebagai berikut:
Heating Oil Futr (US$/galon):
Natural Gas Futr (US$/MMBtu):
Harga karet di Singapore Commodity Exchange (Sicom) pada penutupan 6 Januari 2011 sebagai berikut: Ttp
Feb11..................90,30 Mar11 ..................91,42 Apr11..................92,39 Mei11 ..................93,23 Feb11 ...............254,22 Mar11 ................255,10 Apr11...............254,82 Mei11 ...............254,69
Sumber: Bloomberg
Bln
Hargaberbagaikomoditasenergipadapenutupan 5 Januari 2011 diNewYorkMercantile Exchange (NYMEX) dan New York Board of Trade(NYBOT), sebagai berikut:
HARGA EMAS & PERAK
Lokasi pabrik
Kualitas barang
Volume (ton)
Nama barang
Pembeli
Harga
Lokasi penyerahan
Tanggal penyerahan
Paket Riau TPP.........................Inhu........................................FFA Max 5%........1.000.................CPO...................SDS.................9.925,00 ..................Loco Pabrik Penjual.......................21 Jan 2011 Dumai Paket-1 ......Dumai....................................FFA Max 5%........2.000................CPO...................VAL .................10.127,00 ..................FOB Dumai ......................................12 Jan. 2011 Dumai Paket-2.....Dumai....................................FFA Max 5%........2.000................CPO...................VAL .................10.127,00 ..................FOB Dumai ......................................13 Jan. 2011 Paket Jambi SAL-Paket-1...........Bungo Tebo/Bangko.........FFA Max 5%........1.000.................CPO...................WIM.................9.995,00 ..................Franco Tangki Timbun...................12 Jan 2011 ...........................................................................................................................................................................................................................................Pembeli Teluk Bayur SAL-Paket-2..........Bungo Tebo/Bangko.........FFA Max 5%........1.000.................CPO...................Withdrawn....9.995,00 ..................Franco Tangki Timbun...................15 Jan 2011 Total Paket Jambi .............................................................................................................2.000..........................................................................................................................Pembeli Teluk Bayur Paket Timur Kumai.....................Kotawaringin.......................FFA Max 5%........2.000................CPO...................SIP ..................9,875,00 ..................FOB Bumiharjo................................19 Jan 2011 Tender PKO Paket Timur Kumai.....................Kotawaringin.......................FFA Max 3%........1.500.................PKO Super.......EOC...............$1,860,00 ..................FOB Pangkalan Dewa............25-30 Jan 2011 Total Paket Timur..............................................................................................................1.500 Total .........................................................................................................9.000................CPO Total .........................................................................................................1.500 .................PKO
• KPB Nusantara 6 Januari 2011 Produsen
Volume (ton)
Mutu
Penyerahan
Pembeli
Harga (Rp/kg)
PTPN II ...................................500...............................Max 5%..............................Fr PP Mdn/Fr SU Blwn .................................WD .........................................10.122,00 PTPN III................................1.000...............................Max 5%..............................Franco PT SAN Blwn.....................................MM.........................................10.122,00 PTPN IV...............................1.000...............................Max 5%..............................Franco PT SAN Blwn.....................................MM.........................................10.122,00 PTPN IV...............................1.500...............................Max 5%..............................Fr PP Sktr Mdn /Blwn/KT...........................MM.........................................10.122,00 PTPN V...............................2.000...............................Max 5%..............................Franco PT SAN Dumai..................................IBP .........................................10.122,00
ENERGI
i2
Bisnis Indonesia, Jumat, 7 Januari 2011
Kementerian Pertahanan diminta amankan sektor hulu migas JAKARTA: Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas) menggandeng Kementerian Pertahanan untuk melaksanakan pengamanan kegiatan hulu migas di Indonesia. Hal tersebut dituangkan dalam nota kesepahaman yang ditandatangani Wakil Kepala BP Migas Hardiono dan Sekretaris Jenderal, Kementerian Pertahanan, Marsekal Madya Eris Herryanto yang disaksikan Kepala BP Migas R. Priyono dan Menteri Pertahanan, Purnomo Yusgiantoro di kantor Kementerian Pertahanan. "Kami ingin kedaulatan energi berdampingan dengan kedaulatan teritorial. Yang penting keamanan pelaksanaan kegiatan hulu migas terjamin," kata Priyono
dalam rilisnya, kemarin. Priyono mengatakan kesepakatan ini akan meningkatkan keamanan di daerah operasi migas di seluruh Indonesia yang mayoritas operasi perminyakan terletak di daerah terpencil, bahkan wilayah perbatasan. Misalnya saja, Lapangan Abadi (blok Masela) yang dikembangkan Inpex di Maluku Tenggara Barat yang berbatasan dengan Australia. Beberapa daerah migas di Kalimantan Timur juga berbatasan langsung dengan Malaysia.
Komposisi distribusi pendapatan 2005-2011 (Juta US$) 60.000
Cost recoverable Net contractor share Indonesia share
40.000
SUBSIDI BBM: Menteri ESDM Darwin Zahedy Saleh (kanan) didampingi Sekjen Waryono Karno memberikan keterangan kepada para wartawan seusai membuka rapat kerja sektor energi dan sumber daya mineral 2011 di Jakarta, kemarin. Pemerintah belum berencana untuk menaikkan harga BBM bersubsidi meskipun harga minyak dunia mengalami kenaikan hingga US$90 per barel. BISNIS/YAYUS YUSWOPRIHANTO
20.000
0
2005
2006
2007
2008
2009
2010
Operasi 4 PLTGU akan disetop
2011
Sumber: BP Migas
Target penghematan paling sedikit 1 juta kl per tahun
BISNIS/10/T. PURNAMA
OLEH NURBAITI Bisnis Indonesia
EKSPLORASI KKKS renovasi rumah di Jambi JAKARTA: Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (BP Migas) bersama empat kontraktor migas yakni Petrochina Int. Jabung, Petrochina Int Bangko, Pertamina EP UBEP Jambi, dan Mount d’Or Oil Tungkal Ltd, memberikan bantuan renovasi 163 rumah kepada masyarakat kurang mampu di sekitar operasi migas Jambi. Kepala Divisi Perwakilan BP Migas Tri Murdjoko mengatakan selain renovasi rumah, pihaknya juga memberikan bantuan untuk fasilitas umum, dan program sertifikasi hak milik rumah kepada masyarakat kurang mampu di sekitar wilayah eksplorasi dan produksi migas di Jambi. Bantuan tersebut, kata dia, merupakan wujud kepedulian industri hulu migas untuk mengembangkan masyarakat di sekitar daerah operasi eksplorasi dan produksi migas di Jambi. “Mudah-mudahan bisa mengurangi permasalahan nonteknis di daerah, sehingga target produksi migas tahun 2011 dapat tercapai,” kata Tri dalam rilisnya, kemarin. Akan tetapi, tidak disebutkan berapa besaran dana yang dikeluarkan BP Migas dan empat kontraktor migas tersebut terkait pemberian bantuan ini. (BISNIS/10)
JAKARTA: PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) berencana menghentikan pengoperasian empat pembangkit listrik berbahan bakar minyak (BBM) mulai pertengahan tahun ini. Keempat pembangkit yang akan dihentikan tersebut, yakni PLTGU Tambak Lorok berkapasitas 1.000 MW, PLTGU Muara Karang, PLTGU Muara Tawar, dan PLTGU Tanjung Priok. Direktur Utama PLN Dahlan Iskan mengemukakan selama ini keempat pembangkit yang banyak menyedot penggunaan BBM tersebut memasok listrik ke berbagai kawasan di Jakarta, Semarang, dan Surabaya melalui sistem jaringan 500 kV yang disuplai dari PLTU Suralaya dan PLTU Paiton. “Mulai pertengahan tahun ini, keempat pembangkit yang banyak menyedot BBM itu akan kita matikan dan dijadikan seba-
gai cadangan saja. Ini yang saya sebut pembunuhan berencana, untuk menghemat pemakaian BBM paling sedikit 1 juta kiloliter (kl) per tahun,” tutur dia, kemarin. Sebagai gantinya, jelas dia, pasokan listrik pembangkit tersebut akan dipasok dari gardu induk tegangan ekstra tinggi (GITET) dan trafo interbus transformer (IBT) tambahan yang sedang dalam proses pembangunan. Bila saat ini kawasan Semarang mendapatkan pasokan listrik dari PLTG Tambak Lorok, lanjut dia, nantinya digantikan oleh GITET Ungaran melalui jaringan 500 kV, dengan menambah jumlah satu unit IBT sehingga menjadi tiga IBT. “Ini [tiga IBT] kira-kira bisa 400 MW. Begitu Semarang mengambil dari GITET Ungaran, maka Tambak Lorok yang memproduksi listrik 1.000 MW, bisa dikurangi 400 MW dan dimatikan salah satu mesinnya. Berarti menghemat BBM 400 MW. Ini besar sekali, hampir 1 juta kl per tahun.”
Bisa dimatikan Selain itu, dia menambahkan, kebutuhan listrik untuk kawasan Semarang juga akan terpenuhi
Biaya pokok produksi listrik (Rp/Kwh)
1.420
542 366
339
12 BBM
Gas
Batu bara
Panas Bumi
dengan adanya tambahan pasokan sebesar 600 MW dari PLTU Rembang 2x300 MW, melalui sistem 150 kV. “Berarti untuk Semarang itu mendapatkan pasokan listrik 1.000 MW, di mana 400 MW dari sistem 500 kV melalui GITET Ungaran dan yang 600 MW dari Rembang. Pada pertengahan 2011, [PLTG Tambak Lorok] sudah bisa dimatikan semua. Penghematan itu minimal Rp1 triliun, untuk Semarang saja.” Menurut Dahlan, upaya penghematan serupa juga akan dilakukan untuk pasokan listrik di
kawasan Jakarta yang lebih banyak ditopang dari PLTGU Muara Karang, PLTGU Muara Tawar, dan PLTGU Tanjung Priok. Dia memaparkan PLN akan menambah sebanyak tujuh GITET, di antaranya di Gandul, Bekasi, Cibatu, dan Depok untuk menggantikan pasokan listrik dari ketiga pembangkit BBM tersebut. “Sekarang [tujuh GITET] dalam proses pemasangan semuanya. Dalam tahun ini akan selesai, sehingga penggunaan BBM PLN bisa diturunkan,” jelasnya. Terkait dengan upaya penghematan penggunaan BBM pem-
Penurunan produksi timah diselidiki OLEH NURBAITI Bisnis Indonesia
ANTARA/ANDIKA WAHYU
PROYEKSI LABA : Dua pekerja menggunakan gondola membersihkan bagian luar gedung kantor pusat PT Pertamina (Persero) di Jakarta, kemarin. PT Pertamina menargetkan perolehan laba pada 2011 sebesar Rp14 triliun atau lebih rendah 8% daripada perolehan laba pada tahun sebelumnya.
JAKARTA: Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akan menindaklanjuti tidak tercapainya target produksi timah pada 2010 sebesar 90.000 ton di tengah kenaikan harga komoditas tersebut. Direktur Jenderal Mineral dan Batu bara Kementerian ESDM Bambang Setiawan menilai dengan kondisi harga timah yang semakin membaik di pasaran, seharusnya juga diiringi dengan kenaikan produksi. “Ini [tidak tercapainya target] agak lucu. Dengan harga timah naik, produksi kok malah turun. Seharusnya kalau harga naik, yang gali kan juga lebih banyak. Kita harus lihat sisanya itu lari ke mana, apakah penyelundupan masih jalan atau tidak,” tutur dia, kemarin. Berdasarkan data Kementerian ESDM, pemerintah menargetkan produksi timah 2010 sebesar 90.000 ton, tetapi realisasi yang tercapai hanya 87% atau sebanyak 78.965 ton. Hanya saja, lanjut Bambang, pendapatan negara dari timah justru mengalami kenaikan. “Kalau tidak ada timah keluar, produksi pasti mencapai target atau naik naik sedikit lah.” Dia mengakui perbedaan pencapaian produksi dengan pendapatan dari komo-
ditas tambang itu sudah terjadi dalam beberapa tahun terakhir ini. Padahal, Kementerian Perdagangan telah mengeluarkan aturan bahwa tidak boleh menjual timah dalam bentuk pasir. “Aturannya kan jelas dari Mendag kalau tidak boleh menjual dalam bentuk pasir. Artinya, pasti masuk ke smeltersmelter dalam negeri, dan itu pasti tercatat,” ujar Bambang. Seperti diketahui, untuk 2009, London Metal Exchange (LME) mencatat harga timah bertahan di kisaran US$10.000US$16.000 per ton. Sementara itu, pada 2010, harga timah melonjak pada level US$16.000-US$27.200 per ton. Direktur Eksekutif Indonesian Mining Association Priyo Pribadi Soemarno meminta pemerintah menyelidiki penurunan produksi timah nasional di saat harga komoditas itu mengalami kenaikan. “Turunnya produksi ini mesti dilihat secara benar-benar. Ini kan aneh. Kalau harga tinggi, seharusnya produksi dimantapkan agar bisa dapat keuntungan maksimal.” Hanya saja, kata dia, penurunan produksi tersebut bisa saja terjadi apabila perusahaan sedang mengembangkan tambang baru. Namun, bila memang tidak ada pembukaan tambang baru, indikasi penyelundupan produksi timah semakin besar, di tengah harga yang membaik.
‘Harga pertamax bisa tembus Rp9.500/liter’ BISNIS INDONESIA
JAKARTA: Pengamat memperkirakan tahun ini harga pertamax di Indonesia bisa terus merangkak naik hingga ke level Rp9.500 per liter akibat tren peningkatan harga minyak dunia. Kurtubi, pengamat industri migas, yang juga menjadi salah satu komisaris wakil PT Multi Daerah Bersaing di PT Newmont Nusa Tenggara, memperkirakan tahun ini harga minyak dunia bisa mencapai angka US$110 per barel. Alhasil, peningkatan tersebut bisa menyeret harga pertamax di Tanah Air hingga ke level Rp9.500 per liter. “Dan pada April ini saya mem-
prediksikan rakyat akan dipaksa membeli pertamax pada harga Rp9.000 per liter dengan harga minyak dunia sebesar US$100 per barel,” ujar Kurtubi kepada Bisnis, kemarin. Lebih lanjut, Kurtubi menjelaskan prediksi peningkatan harga minyak dunia karena sejalan dengan permintaan minyak yang terus naik. Selain itu, pemulihan ekonomi negara Adi Daya AS turut mendukung terjadinya peningkatan harga tersebut. Secara terpisah, Direktur Eksekutif Reforminer Institute Pri Agung Rakhmanto menilai pada kuartal pertama tahun ini harga minyak dunia kemungkinan berada pada kisaran US$95-US$100
per barel. Dengan kondisi tersebut, harga pertamax di Indonesia bisa mencapai Rp8.000-Rp8.500 per liter. Dengan peningkatan harga minyak dunia yang diprediksi terus terjadi, Pri Agung berharap pemerintah mengkaji opsi kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) secara keseluruhan. “Atau kenaikan premium misalnya sampai ke Rp6.000 per liter,” ujarnya. Akan tetapi, Pri Agung menegaskan harga jual premium untuk kendaraan roda dua dan angkutan umum tetap dipertahankan pada angka Rp4.500 per liter. Hal ini, kata dia, jauh lebih baik daripada memaksa semua pemilik mobil beralih ke pertamax.
Air
Sumber: PLN, Reforminer Institute, diolah
“Kalau tidak mau menaikkan harga atau pembatasan, ya berarti menambah subsidi. Asumsi ICPnya diubah ke US$90 per barel,” kata Pri Agung. Dengan opsi tersebut, Pri Agung beranggapan kalau masyarakat tetap bisa memilih premium tanpa harus terpaksa menggunakan pertamax. Pemerintah pun menjadi tidak perlu repot-repot menyiapkan infrastruktur dan penghematan anggaran bisa jauh lebih besar karena hal ini bsa diterapkan secara nasional. Pri Agung dan Kurtubi samasama berpendapat pemerintah sebaiknya mengkaji kembali dan bahkan kalau perlu membatal-
kan rencana pengaturan pembatasan BBM subsidi yang akan dilaksanakan secara bertahap dimulai dari kawasan Jabodetabek pada akhir kuartal I/2011. Kurtubi mengatakan pemerintah sebaiknya menyiapkan opsi kenaikan harga premium secara bertahap hingga angka subsidinya menjadi nol. Hal tersebut bisa tercapai jika premium dijual pada harga Rp6.500 per liternya. “Ini jauh lebih baik daripada rakyat dipaksa membeli harga pertamax yang lebih mahal.” Dia menambahkan bahwa mekanisme harga premium tetap harus diatur pemerintah tidak seperti pertamax yang mengikuti harga pasar dunia. (10)
bangkit yang dilakukan PLN, Dahlan membantah hal itu terkait dengan perkembangan harga minyak dunia yang terus mengalami kenaikan. Dia mengakui kenaikan harga minyak dunia memang akan berpengaruh terhadap peningkatan subsidi listrik. Hanya saja, kenaikan subsidi dan tarif listrik sepenuhnya menjadi kewenangan pemerintah bersama DPR. “Ya, pasti subsidi akan meningkat, tetapi itu urusan pemerintah dan DPR karena harga minyak mentah itu di luar kemampuan PLN untuk mengendalikannya.” Lagi pula, kata Dahlan, target penurunan penggunaan BBM pembangkit itu sudah menjadi program 2011 perusahaan listrik pelat merah itu. “Tidak ada hubungannya dengan kenaikan harga minyak dunia. Kita memang menargetkan pengurangan penggunaan BBM turun terus dari tahun ke tahun, paling sedikit 1 juta kl,” kata Dahlan. Seperti diketahui, realisasi konsumsi BBM PLN pada 2010 mencapai 9,2 juta kl atau naik sebesar 2,8 juta kl dibandingkan dengan target awal sebesar 6,4 juta kl. (
[email protected])
BUMD bisa dapat jatah saham Masela ANTARA
AMBON: PT Maluku Energi, badan usaha milik daerah bentukan Pemerintah Provinsi Maluku, berpeluang mendapatkan jatah 10% participating interest dari investasi pengelolaan blok minyak dan gas Masela yang akan dimulai 2016. “Pemerintah pusat melalui Menteri ESDM Darwin Zahedy Saleh telah memberikan sinyal positif terkait kepemilikan 10% paticipation interest untuk BUMD Maluku,” kata Kepala Dinas ESDM Maluku Bram Tomassoa kemarin. Gubernur Maluku Karel Albert Ralahalu bersama Kadis ESDM, pimpinan PT ME Riland Tahapary serta pimpinan dan Ketua Komisi A DPRD Maluku Richard Rahakbauw melakukan pertemuan dengan Kementerian ESDM dan pimpinan Inpex untuk membahas saham paticipation interest di blok Masela. Pertemuan ini dilakukan terkait sikap pemerintah pusat pascapenetapan plant of development pembangunan kilang di tengah laut pada 7 Desember 2010 yang tidak memfasilitasi Inpex dengan Pemprov Maluku untuk mengatur masalah kepemilikan saham 10%. Pemerintah beralasan lokasi pengeborannya berada 12 mil laut dari bibir pantai. Sikap ini menimbulkan reaksi dari eksekutif dan legilatif Maluku sehingga mereka bertekad memperjuangkan participation interest blok Masela yang terletak di perbatasan Ka-
bupaten Maluku Barat Daya dan Kabupaten Maluku Tenggara Barat. Secara administrasi lokasi ini masuk wilayah Provinsi Maluku.
Dapat sinyal Menurut Bram, setelah melakukan pertemuan dengan Menteri ESDM dan mendapat sinyal positif, pihaknya masih melakukan pertemuan dan pembahasan lanjutan dengan manajemen Inpex. “Jumat besok [hari ini], kami masih melakukan pertemuan dengan Inpex untuk membahas masalah 10% saham ke BUMD Maluku,” katanya. Anggota Komisi A DPRD Maluku Luthfi Sanakym mengatakan participating interest 10% dari pengelolaan migas di blok Masela ini diberikan kepada BUMD. Dengan begitu, sumber pendapatan asli daerah (PAD) Maluku akan mengalami peningkatan cukup signifikan. Investasi migas di blok Masela mencapai ratusan triliun rupiah sehingga PAD Maluku juga akan tergenjot di atas Rp5 triliun per tahun. Dengan demikian, dia berharap program pembangunan dapat lebih ditingkatkan untuk mengurangi jumlah penduduk miskin di Maluku. Kementerian ESDM sebelumnya diberitakan telah menyetujui rencana pembangunan kilang gas alam cair Blok Masela di tengah laut. Surat keputusan Menteri ESDM atas pembangunan kilang LNG Blok Massela di tengah laut itu dirilis pada 7 Desember 2010.
DATA OBLIGASI & UNITLINKED
Bisnis Indonesia, Jumat, 7 Januari 2011
INDONESIA BOND PRICING AGENCY (IBPA) - IGSYC
f7
PERHIMPUNAN PEDAGANG SURAT UTANG NEGARA (HIMDASUN) Informasi perdagangan Surat Utang Negara (SUN) oleh anggota Himdasun pada 6 Januari 2011
INDONESIA GOVERNMENT SECURITIES YIELD CURVE
Pre Trade
Post Trade
Kuotasi %
95
Seri
%
85
%
8
Y ELD
75 7 65 6 55
B n hm
un %
M %
%
45
Ob g M %
N g
R
H
W
& uu N g
R
%
M %
m p M p A g A g b b
O O O O O
%
Sumber: www.ibpa.co.id
TRANSAKSI HARIAN OBLIGASI KORPORASI Daftar seluruh transaksi Obligasi Korporasi yang dilaporkan melalui BEI pada 6 Januari 2011 Bond Name
Trade Date
m m
O O O O
m
Price Vol. (Bio) Value *) IDR
Yield
Coupon Rating
(Bio) IDR
A M N
AA
N
W
M
AA
AA
M
O O O m WOM A m M A m M O O A O m O m M m M M O A A m M A m M A m M
AA AA
A A
A AA AA
TRANSAKSI HARIAN OBLIGASI PEMERINTAH Daftar seluruh transaksi Obligasi Pemerintah yang dilaporkan melalui BEI pada 6 Januari 2011 Bond Name
O O O O O O O O O O O O O O O O O O
N N N N N N N N N N N N N N N N N N N
O O O O O O O O O O O O O O O O O
N N N N N N N
Trade Date
R R R R
m
R R R R
R R R R R
m m
N N N N N N N N
R
R N
R
R
Volume
Value *)
Yield
Coupon
Da a se u uh B
Nm
P
m m
O O O O
m
O O O O O O O O O O O O O
N N N N N N N N N N N N M
N N N N N
O WOM A A O O O O O O O O O O O O O
OR OR OR OR OR
R R R R
R R R R R R
M
R R
O O O O O O O O A A
N
R R R R R R R
R R R R
Harga per unit PT Prudential Life Assurance
6/1/11
5/1/11
N N N N N N N
AA
A
A
R
M m M N
R A m M m M
R R R R R R R R
R R R R R R
R
N
5/1/11
4/1/11
Panin Rp Cash Fund...................................................................................................................................1.739,10.................................................................1.738,96 Panin USD Cash Fund .............................................................................................................................0,13440...................................................................0,13441 Panin Rp Managed Fund .........................................................................................................................4.753,19................................................................4.742,00 Panin USD Managed Fund ......................................................................................................................0,18359.................................................................0,18368 Panin Rp Equity Fund........................................................... m
PT MAA Life Assurance
6/1/11
5/1/11
5/1/11
Beli
Jual
Beli
Jual
m
5/1/11
Sun Life Financial Indonesia Jual
Beli
Jual
5/1/11
4/1/11
Beli m
m
m
m m m
PT Avrist Assurance
5/1/11
4/1/11
m
K
PT AJ Sequis Life
5/1/11
4/1/11
m
m
N N N N
m m
W W m m m m
5/1/11
4/1/11
m
W
AIA FINANCIAL (d/h AIG LIFE)
m m
m m
M M
O O M
4/1/11
4/1/11
22/12/10
Jual
Jual
Beli
4/1/11
Hasil investasi (%)
Beli
30 Hari terakhir
1 Tahun terakhir
Equity Stable Link(Rp)................................................................................................3.377,408................3.343,634.........................0,514 .....................12,503 Equity Safe Link Plus(Rp) ...........................................................................................1.344,369.................1.344,369........................0,565 ......................11,958 Flexi Safe Steady(Rp) .................................................................................................2.387,043................2.387,043..........................0,331 .......................11,977 Flexi Safe Steady(US$) ...................................................................................................0,15756.....................0,15756.........................1,065 .......................6,762 Flexi Managed Fund(Rp).............................................................................................1.880,002................1.880,002........................0,870 ......................21,126 Flexi Safe Equity Fund(US$) ........................................................................................1.179,665...................1.179,665..........................1,787 .....................25,701
6/1/11
Jual
Beli
5/1/11
Jual
PT AXA Financial Indonesia
5/1/11
Beli
4/1/11
MaestroLink/MaestroLink Plus: m
5/1/11
5/1/11
Jual
4/1/11 m
4/1/11
4/1/11
Beli
Jual
Beli
AXA Mandiri Financial Services
Fixed Income Plus(USD) ...........................................................................................................................1,2885....................................................................1,2867 Fixed Income Plus(IDR).....................................................................................................................1.735,5382.............................................................1.739,9735 Cash Plus(IDR) ......................................................................................................................................1.526,8371............................................................1.526,7432 Equity Plus(IDR) ................................................................................................................................4.459,4506............................................................4.441,7292 Balanced (IDR) ....................................................................................................................................2.214,6228...........................................................2.209,0021 Dynamic (IDR) .........................................................................................................................................1.169,7591.............................................................1.165,3772 Dollar Protection Plus Fixed Income 03...............................................................................................1,2929.....................................................................1,2927 Maestropiece Platinum(USD)....................................................................................................................1,1953......................................................................1,1952 Maestropiece Platinum 02(USD) .............................................................................................................1,1870.....................................................................1,1868 Maestro Equity Syariah Rupiah .........................................................................................................1.617,1422.............................................................1.617,3809 Maestro Balanced Syariah Rupiah.................................................................................................1.314,0453..............................................................1.318,1077
5/1/11
Beli
Jual
4/1/11
Beli
Jual
Mandiri Secure Money US$ .............................................................................................11,9165......................12,5123.....................11,8897 ..................12,4842 Mandiri Fixed Money ....................................................................................................160,4089..................168,4293...................161,5428 .................169,6199 Mandiri Secure Money....................................................................................................197,1244................206,9806..................198,2297 ................208,1412 Mandiri Progressive Money ........................................................................................450,1432.................472,6504.................449,0787 ................471,5326 Mandiri Dynamic Money .............................................................................................734,7066...................771,4419..................731,6424 ...............768,2245 Mandiri Attractive Money..............................................................................................145,7197..................153,0057.................145,2866 ...............152,5509 Mandiri Active Money...................................................................................................135,8544...................142,6471....................135,8114 ...............142,6020 Mandiri Money Market......................................................................................................116,1194................... 121,9254.....................116,1010 ..................121,9061 Mandiri Attractive Money Syariah ...............................................................................162,2113....................170,3219.................162,2345 ................170,3462 Mandiri Active Money Syariah ....................................................................................137,8053..................144,6956..................138,2366 ................145,1484
PT A.J. Central Asia Raya
5/1/11
4/1/11
CARLink Pro-Fixed ............................................................................................................................1.884,6330............................................................1.884,1650 CARLink Pro-Mixed ............................................................................................................................2.128,5740..............................................................2.126,1120 CARLink Pro-Safe ..............................................................................................................................1.545,2890...........................................................1.545,0020 Century Pro-Fixed.................................................................................................................................1.316,1470............................................................1.315,8280 Century Pro-Mixed.............................................................................................................................1.540,3720...........................................................1.530,2440
5/1/11
4/1/11
Carlisya Pro Safe ..................................................................................................................................1.024,7401...........................................................1.024,5632 Carlisya Pro Mixed .............................................................................................................................1.065,3054............................................................1.060,6766 Carlisya Pro Fixed ................................................................................................................................1.033,4851...........................................................1.033,2946
PT Asuransi Takaful Keluarga
4/1/11
Signature Link Adventurous.......................................................................................10.627,29.................10.095,93..................10.577,67 ...............10.048,79 Signature Link Balanced................................................................................................5.931,69.....................5.635,11...................5.931,84 ................5.635,25 Signature Link Cautious.................................................................................................1.859,43....................1.766,46...................1.869,89 ..................1.776,40
m
JS LINK JIWASRAYA
5/1/11
M M
SmartWealth Money Market Fund .......................................................................................................1.156,03..................................................................1.155,89 SmartWealth Fixed Income Fund .........................................................................................................1.201,64................................................................1.202,45 SmartWealth Balanced Fund .................................................................................................................1.426,21..................................................................1.424,14 SmartWealth Equity Fund.......................................................................................................................1.817,80.................................................................1.812,50 SmartWealth Sectoral Equity Fund .....................................................................................................1.241,65....................................................................1.241,71 GroupLink Corporate Fund A.................................................................................................................1.172,68..................................................................1.172,48 GroupLink Money Market Fund............................................................................................................1.025,28..................................................................1.025,13 GroupLink Fixed Income Fund.............................................................................................................1.052,88.................................................................1.057,57 GroupLink Equity Fund ............................................................................................................................1.178,52...................................................................1.174,22 Allianz Protected Fund A.......................................................................................................................1.494,72..................................................................1.495,31 Allianz Protected Fund B ........................................................................................................................1.327,59....................................................................1.331,13 Allianz Protected Fund C .......................................................................................................................1.023,36.................................................................1.024,22 Global Investa Protected Fund A..........................................................................................................1.315,35..................................................................1.318,57 Global Investa Protected Fund B.........................................................................................................1.038,37.................................................................1.039,88 Global Investa Protected Fund C Rupiah ..........................................................................................1.025,53.................................................................1.028,74 Primavest Protected Fund A .................................................................................................................1.061,34..................................................................1.061,09
PT Asuransi Jiwa John Hancock
m
Harga per unit 6/1/11 5/1/11
A
Smartlink Rupiah Money Market Fund.....................................................................2.029,43.....................1.927,96.....................2.029,11 ..................1.927,65 Smartlink Rupiah Fixed Income Fund......................................................................2.534,20...................2.407,49..................2.546,78 .................2.419,44 Smartlink Rupiah Balanced Fund...............................................................................2.579,88..................2.450,89...................2.578,79 ................2.449,85 Smartlink Rupiah Equity Fund ......................................................................................1.915,66.....................1.819,88....................1.906,74 ...................1.811,40 Smartlink Dollar Managed Fund ......................................................................................1,6770........................1,5932.........................1,6761 .....................1,5923 Smartlink Rupiah Balanced Plus Fund .....................................................................1.440,59...................1.368,56....................1.435,37 .................1.363,60 Smartlink Rupiah Deposit Fund...................................................................................1.009,06.......................958,61...................1.008,96 ...................958,52 Allisya Money Market Fund ............................................................................................1.247,24.....................1.184,88....................1.247,03 ..................1.184,68 Allisya Rupiah Fixed Income Fund ...............................................................................1.443,01....................1.370,86...................1.446,93 ..................1.374,58 Allisya Rupiah Balance Fund............................................................................................1.711,98....................1.626,38......................1.716,18 .................1.630,38 Allisya Rupiah Equity Fund............................................................................................1.384,27.....................1.315,06...................1.384,20 ..................1.314,99 SmartWealth Equity Performa Fund...........................................................................1.337,27....................1.270,40....................1.331,85 .................1.265,26
5/1/11
m m m m m m
R R R R
31/12/10
Beli
(Bio) IDR
A A
Stable Fund Rupiah..............................................................................................................................1.470,7210.............................................................1.470,2189 Stable Fund Dollar....................................................................................................................................1,29340.................................................................1,29300
Jual
Tot. Val.*)
M
5/1/11
5/1/11
Tot. Vol. (Bio) IDR
A A
5/1/11
PT Asuransi Jiwa Sinarmas
Equity Life Indonesia PT BNI Life Insurance
Freq.
M N M M
5/1/11
m
Last
O O O O
Ekalink Aggressive...................................................................................................................................1.818,58..................................................................1.810,94 Ekalink Dynamic .......................................................................................................................................1.493,50.................................................................1.490,32 Ekalink Fixed Income ...............................................................................................................................1.209,12..................................................................1.216,27
Allianz Life Indonesia
Keterangan: Untuk Harga Unit Produk Premi Tunggal menggunakan Harga Beli
Low
O N A A
23/12/10
4/1/11
6/1/11
PT Asuransi Jiwa Sinarmas
N
Arthalink-Aggressive............................................................................................................................1.181,9760...............................................................1.177,0153 Arthalink-Dynamic.............................................................................................................................1.670,6680...........................................................1.666,7096 Arthalink-Fixed Income....................................................................................................................1.042,8824............................................................1.049,2973 EKALINK SUPER AGGRESSIVE....................................................................................................1.452,5260..........................................................1.446,8880 EKALINK SUPER DYNAMIC ...........................................................................................................1.304,7280............................................................1.301,6840 Excellink-Aggressive Fund..............................................................................................................3.078,0840..........................................................3.064,4990 Excellink-Dynamic.............................................................................................................................3.047,8030...........................................................3.040,9140 Excellink-Dynamic Dollar Fund..................................................................................................................1,1506......................................................................1,1506 Excellink-Fixed Income Fund .........................................................................................................2.092,9420..........................................................2.092,4970 Excellink-Secure Dollar Income Fund....................................................................................................1,0432....................................................................1,0432 Excellink-Aggressive Syariah...........................................................................................................1.412,5350............................................................ 1.413,5342 Excellink-Dynamic Syariah..............................................................................................................1.428,9067............................................................ 1.432,6213 Excellink-Fixed Income Syariah .....................................................................................................1.022,5493...........................................................1.022,5493
4/1/11
m
AJ Manulife Indonesia
Terendah
M
3/1/11
m
5/1/11
Tertinggi
A A M O
BPPI Plus Fund-1....................................................................................................................................907,3585..............................................................907,3585 BPPI Plus Fund-2...................................................................................................................................770,0000..............................................................770,0000
PT AXA Life-Indonesia
mm mm mm
A AA AA
N A M M OR OR OR
AAA A AA AA A AA AAA A
A
R
AA AA
AA
N N
R R
High
A
R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R
AA AA AA
m
m
A AA AA
OR OR OR OR OR
N N
Maturity
A M A A M AR A A MN A MN A MN MN
AA AA
W
m
Commonwealth Life
Bond ID
N A
m
Harga per unit 5/1/11 4/1/11
Harga
Total volume terakhir
DR
R
m m
m m
B
R
AA
M
PT Panin Life
INSURANCE LINKED
Volume transaksi terakhir
Daftar ringkasan transaksi obligasi yang dilaporkan melalui BEI pada 6 Januari 2011 C
R R R R R R R R
M M
A N N N N N N N
DR
Y
AA
R R m m m
V
N
R R R R R
N N
B
M N
W
m
V
A
O O
N N
Transaksi terakhir
RINGKASAN TRANSAKSI HARIAN OBLIGASI
ansaks ob gas yang d apo kan me a u BE pada 6 Janua 20
D
O O O O O
R
Jual
TRANSAKSI HARIAN OBLIGASI
(Bio) IDR (Bio) IDR
R R R R R R R R
N N R R
R R
Price
Beli
Harga transaksi terakhir
Sumber: HIMDASUN
AA AA AA AA AAA A AA AA A AA AAA A AA AA A AA AA AA
A
Jatuh Tempo
Yield penutupan
ZC3........................................ 0 ..................... 11/20/2012 .............. 90.307............90.463 .............90.385 ............................5.576 .................................64.50 ............................29-Feb-08 ............................ 105 ...................................140 ........................... 64.50 .............. 64.50 ZC5........................................ 0 ......................2/20/2013 ..............88.643.............88.817 ............. 88.730 ............................ 5.816 ....................................0.00 ............................29-Feb-08 ................................ - ....................................... - ............................ 0.00 .................0.00 FR15 ..................................13.4 ........................2/15/2011 .............100.900.......... 100.900 ........... 100.900 ........................... 3.950 ................................104.30 ..............................2-Sep-08 ...............................10 ..................................... 10 .......................... 104.30 ............. 104.30 FR16 ............................... 13.45 ........................8/15/2011 .............105.006...........105.067 ............105.037 ........................... 4.780 ..................................93.94 .............................31-Oct-08 ................................ 5 ..................................... 10 ............................ 93.94 ............... 93.75 FR17 .................................13.15 ........................1/15/2012 ..............107.734...........107.834 ............ 107.784 .............................5.170 ..................................94.97 ........................... 26-Nov-08 ................................8 .......................................8 ............................ 94.97 .............. 94.00 FR18 .............................. 13.175 ....................... 7/15/2012 ................111.076.............. 111.176 ............... 111.126 ........................... 5.420 ................................104.90 ..............................2-Sep-08 ................................ 9 .......................................9 .......................... 104.90 ............. 104.90 FR19 ...............................14 1/4 .......................6/15/2013 ..............118.536............118.784 ............ 118.660 ........................... 5.890 .................................115.05 ...............................1-Sep-09 ...............................10 .................................... 20 ............................115.05 .............. 115.00 FR20 ............................14.275 ..................... 12/15/2013 ..............121.589........... 121.888 ............. 121.738 ...........................6.060 .................................119.80 ................................7-Apr-10 ...............................10 .................................... 20 ........................... 119.80 ............... 119.75 FR22 .................................... 12 ........................9/15/2011 .............104.528.......... 104.597 ........... 104.563 ........................... 5.033 ................................106.35 .............................. 19-Apr-10 ................................ 3........................................6 .......................... 106.35 ............. 106.00 FR23 ..................................... 11 ..................... 12/15/2012 .............109.300.......... 109.450 ............ 109.375 ............................5.788 ............................... 108.50 .............................. 19-Apr-10 ................................ 7 ..................................... 14 ...........................108.50 .............108.45 FR25 ....................................10 ...................... 10/15/2011 ..............103.772..........103.848 .............103.810 ...........................4.820 .................................104.10 ..............................21-Jun-10 ................................ 2 .......................................4 ........................... 104.10 .............104.00 FR26 ..................................... 11 ..................... 10/15/2014 ................ 115.141............115.499 .............115.320 ........................... 6.350 ................................. 93.60 ............................. 11-Mar-09 ................................ 3 .......................................6 ............................93.60 ............... 93.57 FR27 ...............................9 1/2 ...................... 6/15/2015 ................ 111.195.............111.495 ..............111.345 ...........................6.508 ................................104.45 ...............................3-Mar-10 ................................4 .......................................9 .......................... 104.45 .............104.40 FR28 ....................................10 ....................... 7/15/2017 ..............115.346........... 115.846 .............115.596 ............................6.979 ................................106.25 ...............................5-Mar-10 ...............................10 .................................... 20 .......................... 106.25 ............. 106.20 FR30 .............................10 3/4 .......................5/15/2016 .............. 117.649........... 118.049 ............. 117.849 .............................6.716 .................................110.28 ................................7-Jan-10 ...............................10 .................................... 20 ........................... 110.28 .............. 110.20 FR31 ...................................... 11 ..................... 11/15/2020 .............123.809.......... 124.309 ............124.059 ............................7.498 .................................112.85 ............................... 6-Apr-10 ...............................10 .................................... 20 ........................... 112.85 .............. 112.80 FR32 .................................... 15 ....................... 7/15/2018 .............144.499.......... 144.999 ............ 144.749 .............................7.188 ................................ 135.25 ............................ 25-Mar-10 ................................ 5 ..................................... 10 ...........................135.25 ............. 135.20 FR33 ..............................12 1/2 .......................3/15/2013 .............. 113.366............113.585 ............. 113.475 ............................ 5.810 ...................................111.78 ............................... 9-Jun-10 ................................ 9 .................................... 20 .............................. 111.78 ................ 111.75 FR34 ................................ 12.8 .......................6/15/2021 ..............137.336........... 137.836 ............ 137.586 ............................. 7.531 ................................ 126.25 ............................... 8-Apr-10 ............................. 50 ...................................100 ...........................126.25 ............. 126.00 FR35 .................................12.9 ......................6/15/2022 .............135.056...........135.556 ............135.306 ............................ 8.103 ................................. 90.50 ..............................3-Mar-09 ..............................20 .................................. 80 ............................90.50 .............. 90.40 FR36 ...............................11 1/2 .......................9/15/2019 ..............124.778...........125.278 ............125.028 ............................. 7.517 ................................103.80 ........................... 27-May-09 ...............................10 .................................. 20 .......................... 103.80 ..............103.75 FR37..................................... 12 ..................9/15/2026 ..............128.104.......... 128.604 ............128.354 ...........................8.658 ................................. 114.70 .............................14-Sep-07 ...............................10...................................... 10 .............................114.70 ...............114.70 FR38 ............................... 11.60 ...................... 8/15/2018 ............. 124.395.......... 124.895 ............124.645 .............................7.312 .................................115.00 .............................. 12-Jan-10 ..............................20 .................................. 20 ........................... 115.00 .............. 115.00 FR39 ..............................11 3/4 ......................8/15/2023 .............125.547...........126.047 ............ 125.797 ............................ 8.391 ................................. 95.00 ..............................4-Sep-08 ................................ 2 .......................................4 ............................95.00 ...............94.90 FR40 ..................................... 11 ..................9/15/2025 ..............118.605.............119.105 ............ 118.855 ...........................8.698 ................................103.45 ............................23-Oct-09 ..............................20 .................................... 40 .......................... 103.45 ............. 103.40 FR42 ..............................10 1/4 ...................... 7/15/2027 ............... 111.867.............. 112.117 .............. 111.992 ...........................8.854 ................................103.65 .............................. 12-Apr-10 ...............................10 ................................... 10 .......................... 103.65 ............. 103.65 FR43 ..............................10 1/4 ...................... 7/15/2022 .............. 114.735............115.235 .............114.985 ............................ 8.213 ................................ 107.05 ................................7-Apr-10 ...............................15 .................................. 30 ...........................107.05 ..............107.00 FR44 ....................................10 ..................9/15/2024 ................ 111.551.............112.051 ...............111.801 ...........................8.520 ................................100.05 ...............................9-Mar-10 ...............................15 ................................... 50 .......................... 100.05 ............... 99.75 FR45 .............................. 9 3/4 ......................5/15/2037 ............. 103.697............104.197 ............103.947 ........................... 9.342 ..................................97.50 .............................. 13-Apr-10 ...............................10 ................................... 35 ...........................107.50 ............... 97.50 FR46 ...............................9 1/2 ...................... 7/15/2023 .............108.659............109.159 ........... 108.909 ........................... 8.339 .................................82.00 .............................24-Jul-08 ...............................10 .................................... 20 ........................... 82.00 ................81.50 FR47 ....................................10 ................. 2/15/2028 .............109.506........... 110.006 ............ 109.756 ........................... 8.878 ................................ 103.95 ..............................21-Jun-10 ............................... 4 .......................................8 ...........................103.95 ..............103.92 FR48 ..................................... 9 ...................9/15/2018 ............. 109.567............110.067 .............109.817 ............................7.304 .................................101.00 ................................7-Apr-10 ................................. 1 .......................................3 ........................... 101.00 ............. 100.90 FR49 ..................................... 9 ...................9/15/2013 ...............107.172........... 107.427 ............ 107.299 ............................ 6.001 .................................95.80 .............................18-Jun-09 ...............................10 .................................... 20 ............................95.80 ............... 95.75 FR50 ............................. 10 1/2 ...................... 7/15/2038 ............... 111.275............. 111.375 ..............111.325 ........................... 9.348 ..................................97.05 ............................. 22-Feb-10 ............................. 50 ...................................100 ............................ 97.05 ............... 97.00 FR51 ................................11 1/4 ...................... 5/15/2014 ...............114.881............115.207 ............ 115.044 ............................ 6.196 ................................. 94.50 ............................26-Feb-09 ............................... 8 ......................................12 ............................94.50 ............... 93.70 FR52 ............................. 10 1/2 ..................... 8/15/2030 ..............112.900........... 113.400 ..............113.150 ........................... 9.053 ................................102.50 .............................. 5-May-10 ...............................10..................................... 40 ..........................104.80 ............. 102.45 FR53 ...............................8 1/4 ....................... 7/15/2021 ...............104.101........... 104.201 ..............104.151 ............................7.668 ..........................................- ...............................................- ................................ -.........................................- ..................................... - ........................ FR54 ...............................9 1/2 ....................... 7/15/2031 .............103.893.......... 104.393 .............104.143 ........................... 9.052 ..........................................- .............................................. - ................................. -........................................ - ..................................... - ........................ FR55 .............................. 7 3/8 .......................9/15/2016 ............. 102.929...........103.329 .............103.129 ........................... 6.700 ..........................................- .............................................. - ................................. -........................................ - ...................................... - ........................ FR56 ..............................8 3/8 ......................9/15/2026 ............... 99.158............99.658 .............99.408 ...........................8.442 ................................106.85 ............................... 11-Oct-10 ................................ 5...................................... 10 .......................... 106.85 ..............106.75 VR17 ........................................- .......................6/25/2011 .............100.302.............101.129 .............100.716 ........................... 6.324 ................................. 99.87 .............................17-Mar-08 ..............................39......................................39 .............................99.87 ...............99.87 VR18 ........................................- .................... 10/25/2012 ..............100.142............101.070 ........... 100.606 ............................ 6.331 ................................. 99.00 ............................22-Aug-07 ..............................30..................................... 30 .............................99.00 ...............99.00 VR19 ........................................- .................... 12/25/2014 ..............101.407............ 101.618 ..............101.513 ............................6.275 ................................. 99.80 ............................ 14-Mar-08 ...............................91...................................... 91 .............................99.80 ...............99.80 VR20.......................................- ..................... 4/25/2015 ..............101.656............102.177 ..............101.917 ........................... 6.250 ..................................99.33 .............................18-Feb-08 ............................ 198................................... 396 ............................. 99.33 ............... 99.27 VR21 ........................................- ..................... 11/25/2015 ..............101.000........... 101.439 .............101.220 ........................... 6.293 .......................................... - ..............................................- ................................ - ....................................... - ..................................... - ......................... VR22 .......................................- ......................3/25/2016 .............100.952............ 101.414 ..............101.183 ........................... 6.295 .......................................... - ..............................................- ................................ - ....................................... - ..................................... - ......................... VR23 .......................................- .................... 10/25/2016 ..............101.006.............101.361 ..............101.184 ........................... 6.295 .......................................... - ..............................................- ................................ - ....................................... - ..................................... - ......................... VR24 .......................................- ......................2/25/2017 ..............100.813.......... 100.964 ...........100.888 ............................ 6.314 .......................................... - ..............................................- ................................ - ....................................... - ..................................... - ......................... VR25 .......................................- ......................9/25/2017 ............. 100.764........... 101.052 ........... 100.908 ............................ 6.312 .......................................... - ..............................................- ................................ - ....................................... - ..................................... - ......................... VR26 .......................................- .......................1/25/2018 ..............101.205........... 101.422 ..............101.314 ........................... 6.287 .......................................... - ..............................................- ................................ - ....................................... - ..................................... - ......................... VR27 .......................................- ...................... 7/25/2018 ..............101.500........... 101.500 ............ 101.500 ............................6.276 .......................................... - ..............................................- ................................ - ....................................... - ..................................... - ......................... VR28 .......................................- ..................... 8/25/2018 ..............101.205........... 101.422 ..............101.314 ........................... 6.287 .......................................... - ..............................................- ................................ - ....................................... - ..................................... - ......................... VR29 .......................................- ......................8/25/2019 ..............101.229............ 101.491 ............ 101.360 ...........................6.284 .......................................... - ..............................................- ................................ - ....................................... - ..................................... - ......................... VR30 .......................................- .................... 12/25/2019 ..............101.269............ 101.581 .............101.425 ........................... 6.280 .......................................... - ..............................................- ................................ - ....................................... - ..................................... - ......................... VR31 ........................................- ..................... 7/25/2020 ..............101.269............ 101.581 .............101.425 ........................... 6.280 .......................................... - ..............................................- ................................ - ....................................... - ..................................... - ......................... -
9
5
Kupon
Harga penutupan
5/1/11
4/1/11
Takafulink Ahsan .................................................................................................................................1.096,4621............................................................1.095,8818 Takafulink Alia .......................................................................................................................................1.477,6681............................................................1.477,6050 Takafulink Istiqomah ............................................................................................................................1.491,1425...........................................................1.492,0264 Takafulink Mizan - Syariah Investa Link ......................................................................................1.800,6729.............................................................1.801,7666
PT Great Eastern Life Indonesia
5/1/11
4/1/11
GreatLink Bond Fund (IDR) ................................................................................................................1.541,3361............................................................1.550,7252 GreatLink Equity Fund (IDR)..........................................................................................................2.520,2072..........................................................2.509,4738 GreatLink Optimum Fund (IDR) ....................................................................................................2.025,9307............................................................2.021,0195 GreatLink Cash Fund (IDR)................................................................................................................1.253,8571...........................................................1.253,8602 GreatLink Fixed Income Fund (IDR) ................................................................................................1.517,2145...........................................................1.526,4589 GreatLink Dynamic Fund (IDR) ........................................................................................................2.381,3321...........................................................2.371,2059 GreatLink Balance Fund (IDR)..........................................................................................................1.967,7647............................................................1.963,0077 Great Link USD Fixed Income Fund(USD) ...........................................................................................1,0048....................................................................1,0029
PT Asuransi Mega Life
6/1/11
5/1/11
Wealth Maxima Fixed.........................................................................................................................1.263,3738.............................................................1.271,4299 Wealth Maxima Mixed.........................................................................................................................1.373,6941............................................................1.377,5907
5/1/11
4/1/11
Mega Link Agressive Fund ................................................................................................................1.328,0172............................................................1.322,2077 Mega Link Balance Fund ...................................................................................................................1.526,4372..............................................................1.517,9293 Mega Link Protected Fund ...............................................................................................................1.418,9862............................................................1.436,8410
PT Asuransi Jiwa Recapital
5/1/11
Jual
4/1/11
Beli
Jual
Beli
Relife Investlink Fixed Fund ....................................................................................1.472,9044...............1.399,2592................1.478,1740 ............1.404,2653 Relife Primelink Balanced Fund................................................................................ 1.521,7157..............1.445,6299...............1.522,2416 .............1.446,1295 Relife Primelink Equity Fund....................................................................................1.769,6549.................1.681,1722..............1.770,0306 ..............1.681,5291 Relife Primelink Fixed Fund .....................................................................................1.208,2132................1.147,8025.................1.212,8112 ...............1.152,1706
PT AJ Bumi Asih Jaya
5/1/11
4/1/11
Asih Fixed Income....................................................................................................................................2.910,95.................................................................2.910,39 Asih Mixed Fund........................................................................................................................................3.190,83.................................................................3.188,76 Asih Equity Fund.....................................................................................................................................2.872,42...............................................................2.866,95 Asih Student Fund .................................................................................................................................2.982,52...............................................................2.980,45
PT Asuransi CIGNA
5/1/11
4/1/11
CIGNA Money Market .............................................................................................................................1.349,62.................................................................1.353,26 CIGNA Fixed Income ..............................................................................................................................1.489,88..................................................................1.500,12 CIGNA Equity..............................................................................................................................................2.161,08.................................................................2.152,39 CIGNA Structure Fund.............................................................................................................................1.216,90..................................................................1.216,67
PT ACE Life Assurance
5/1/11
4/1/11
ACE Rupiah Equity Fund .................................................................................................................2.256,6300............................................................ 2.247,0176 ACE Rupiah Managed Fund................................................................................................................1.767,9128............................................................1.763,6263 ACE Rupiah Stable Fund ..................................................................................................................1.248,2430...........................................................1.255,8468
Generali Indonesia
5/1/11
4/1/11
Generali Equity...........................................................................................................................................1.350,16.................................................................1.344,78 Generali Fixed Income ...........................................................................................................................1.094,89..................................................................1.102,27 Generali Money Market ..........................................................................................................................1.028,76.................................................................1.028,37 Generali Equity I .........................................................................................................................................1.169,27....................................................................1.164,71 Generali Fixed Income I..........................................................................................................................1.032,22..................................................................1.039,12 Generali Money Market I.........................................................................................................................1.016,67..................................................................1.016,54 Generali Equity II ......................................................................................................................................1.045,29..................................................................1.041,56 Generali Fixed Income II.............................................................................................................................991,70...................................................................996,62 Generali Money Market II......................................................................................................................1.002,09...................................................................1.001,71
CIMB Sun Life
5/1/11
4/1/11
CSL Link Ekuitas.......................................................................................................................................1.230,35..................................................................1.226,14 CSL Link Berimbang ................................................................................................................................1.150,65....................................................................1.147,91 CSL Link Pasar Uang ...............................................................................................................................1.028,21.................................................................1.028,02 CSL Link Ekuitas Syariah......................................................................................................................1.202,45.................................................................1.207,63 Keterangan: (*) Penawaran hari perdana per 06 Januari 2011
TEKNOLOGI INFORMASI
Bisnis Indonesia, Jumat, 7 Januari 2011
Potensi pasar printer 2,6 juta
KLIK Struktur BRTI diubah JAKARTA: Kementerian Komunikasi dan Informatika akan menyesuaikan posisi Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) dengan mengubah Permenkominfo No. 36/2008 tentang Penetapan Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia. Kepala Pusat Informasi dan Humas Kemenkominfo Gatot S. Dewa Broto menjelaskan selanjutnya yang disebut BRTI adalah meliputi Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika, Direktorat Jenderal Sumber Daya Perangkat Pos dan Informatika, serta Komite Regulasi Telekomunikasi. “Adapun, Komite Regulasi Telekomunikasi yang selanjutnya disebut KRT adalah sekelompok orang yang memenuhi syarat yang terdiri dari unsur pemerintah dan unsur masyarakat dengan tugas bersamasama Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika serta Direktorat Jenderal Sumber Daya Perangkat Pos dan Informatika menjalankan fungsi BRTI,” ujarnya kemarin. Anggota KRT berjumlah sembilan orang, yang terdiri dari enam orang dari unsur masyarakat dan tiga orang dari unsur pemerintah. Masa kerja anggota KRT selain anggota komite yang berasal dari unsur pemerintah adalah selama 3 tahun dan dapat diangkat kembali untuk satu kali masa kerja berikutnya setelah melalui proses seleksi. (BISNIS/API)
Dominasi jenis inkjet berlanjut OLEH SEPUDIN ZUHRI & RONI YUNIANTO Bisnis Indonesia
JAKARTA: Penjualan printer di Indonesia pada tahun ini diperkirakan mencapai 2,6 juta unit atau meningkat 18,2% dibandingkan dengan realisasi tahun lalu 2,2 juta unit.
BISNIS/YAYUS YUSWOPRIHANTO
GERAI PAZIA: Seorang pengunjung mencoba produk notebook yang dijual di Pazia Shop di Jakarta, belum lama ini. Distributor produk teknologi informasi khusus merek Acer dan Samsung tersebut hingga 2012 menargetkan akan membuka lebih dari 20 gerai di Jakarta dan 15 gerai di luar Jakarta.
Jumlah pelanggan XL meningkat 27,7% OLEH BAMBANG P. JATMIKO & ARIF PITOYO Bisnis Indonesia
JAKARTA: PT XL Axiata Tbk hingga akhir 2010 mencatat jumlah pelanggan sebanyak mencapai 40,1 juta atau naik 27,7% jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya 31,4 juta pelanggan. Presiden Direktur XL Axiata Hasnul Suhaimi mengatakan kenaikan jumlah pelanggan tahun lalu terutama terjadi pada kuartal IV. “Pada 3 bulan terakhir 2010 kami mencatat kenaikan jumlah pelanggan cukup tinggi, terutama di wilayah Jawa Tengah dan Yogyakarta,” ujarnya kemarin. Menurut Hasnul, kenaikan jumlah pelanggan pada tahun ini diperkirakan tidak sebesar tahun lalu
i3
karena pasar seluler di Indonesia sudah mulai jenuh, yakni mencapai sekitar 90% dari populasi penduduk. Dia menjelaskan untuk tahun ini pihaknya menargetkan pertumbuhan pelanggan sekitar 11%— 12%. Hal ini berarti pada akhir 2011 jumlah pelanggan XL bisa menjadi 44,5 juta—44,9 juta pelanggan. “Kami selalu ingin tumbuh di atas industri yang berkisar 10%.” Hasnul menjelaskan strategi perusahaan ke depan tidak lagi bermain pada tarif layanan suara dan pesan singkat (SMS) mengingat besarannya terus dipangkas sejak tahun lalu. “Jika kita terus bermain di tarif untuk kedua jasa itu, akan terkorbankan kualitas layanan. Selain itu, melihat pertumbuhan simcard [kartu perdana]
pada tahun ini yang tidak besar, tidak ada gunanya banting tarif kalau jumlah pelanggan yang masuk tidak besar,” tegasnya. Menurut dia, langkah yang akan dilakukan XL adalah fokus pada layanan data yang terus tumbuh kontribusinya pada tahun ini. Hasnul mengungkapkan pada 2010 layanan data berkontribusi 9%— 10% terhadap total pendapatan perseroan. Pada tahun ini diharapkan meningkat sekitar 15% untuk target minimal dan 20% dalam pencapaian maksimal. “Pertumbuhan pendapatan secara keseluruhan pada 2010 di atas 20%. Angka pastinya belum bisa dikeluarkan, tunggu selesai audit,” tutur Hasnul. Berdasarkan catatan Bisnis, hingga kuartal III/2010 XL men-
catat kenaikan kinerja yang signifikan. Dari sisi pendapatan, perseroan berhasil mencetak Rp13 triliun atau naik 32% dibandingkan dengan periode sama tahun sebelumnya. Sementara itu, laba bersih melonjak 73% dibandingkan periode sama 2009 sebesar Rp2,1 triliun. XL menyiapkan belanja modal sebesar US$500 juta yang akan digunakan untuk membangun 1.500—2.000 unit base transceiver station (BTS), peningkatan kapasitas jaringan, dan membangun serat optik. “Besaran belanja modal itu moderat. Bisa saja di pertengahan jalan direvisi jika dibutuhkan dana lebih besar. Kami menggunakan dana internal untuk pemenuhan belanja modal,” kata Hasnul.
Direktur Divisi Canon PT Datascrip Merry Harun mengatakan pasar printer tahun ini masih akan didominasi jenis inkjet seperti pada tahun sebelumnya, sedangkan pangsa printer laser masih di bawah 10%. “Untuk pasar printer jenis laser pada 2011 diperkirakan sekitar 200.000 unit meliputi printer fungsi tunggal dan multifugsi. Jumlah itu setara dengan 7,7% dari total pangsa pasar printer di Tanah Air,” ujarnya kepada Bisnis, kemarin. Adapun, pasar printer inkjet pada tahun ini diperkirakan mencapai 2,4 juta unit atau menguasai 92,3% pangsa pasar printer domestik. Printer inkjet menggunakan tinta untuk mencetak, sedangkan printer laser tidak menggunakan tinta, tetapi melalui teknologi diode cahaya. Dari sisi penggunaan, printer dikelompokkan ke dalam jenis fungsi tunggal yang hanya untuk mencetak dan printer multifungsi yang juga dapat digunakan sebagai mesin foto kopi, mesin pemindai (scanner), dan dengan fitur-fitur tambahan lainnya seperti nirkabel, teknologi layar sentuh, dan koneksi Internet. Merry menjelaskan saat ini segmen printer inkjet terdiri dari 55% jenis fungsi tunggal dan 45% multi fungsi. “Memang [pasar printer inkjet] masih didominasi oleh printer fungsi tunggal.” Adapun, untuk segmen printer laser, 80% dikuasai oleh printer fungsi tunggal dan hanya 20% printer laser multifungsi. Merry memaparkan Canon menargetkan penjualan printer inkjet pada tahun ini sebanyak 1,2 juta unit atau 50% dari pangsa pasar mesin cetak jenis itu di Tanah Air yang diperkirakan mencapai 2,4 juta unit.
Inkjet Laser
2,4 2
1 ,9
0,1 2009
0,2 201 0
0,2 201 1 *
*) proyeksi
Perkembangan pasar printer di Indonesia (juta unit)
Sumber: IDC Indonesia & PT Datascrip, diolah BISNIS/T. PURNAMA
“Canon sebagai salah satu pemain di pasar printer inkjet merasakan pertumbuhan tersebut dengan total penjualan pada 2010 lebih dari 1 juta unit printer fungsi tunggal dan multifungsi,” ujarnya.
Terus tumbuh Account Market Analyst Divisi Hardcopy Printing International Data Corporation (IDC) Indonesia Lutfi Avianto Husein juga meyakini pasar printer pada tahun ini tetap bertumbuh dan masih akan didominasi oleh printer inkjet dan fungsi tunggal. “Memang kami telah memprediksi dari awal, kalau ada pergeseran dari single function [fungsi tunggal] ke multi function [multifungsi] printer, tetapi hingga saat ini pertumbuhan printer multifungsi masih biasa saja, belum ada gejolak,” ujarnya. Dia memperkirakan pasar printer fungsi tunggal pada tahun ini sebanyak 1 juta unit, sedangkan printer multifungsi mencapai 1,2 juta unit. Berdasarkan data IDC Indonesia, pasar printer laser fungsi tunggal pada 2010 sebanyak 180.000 unit, sedangkan jenis multifungsi 55.000 unit. “Namun, nilai [pasar] dari printer laser yang multifungsi jauh lebih besar, kendati volumenya lebih kecil dibandingkan dengan fungsi tunggal karena harganya lebih mahal.” (sepudin.
[email protected]/
[email protected])
TRANSPORTASI & LOGISTIK
i4
Penaikan tarif KA ekonomi direstui
MULTIMODA Vier Lines beli 15 unit kapal
Dana PSO 2010 baru terealisasikan 75%
JAKARTA: PT Vier Lines, anak perusahaan Vierson And Daughter Holding Company membeli 15 unit kapal dari Anhui Jantle Engineering Co. Ltd Shipyard, Cina senilai Rp525 miliar. Melalui pembelian itu, Vierson And Daughter yang selama ini fokus pada manajemen investasi portofiolio, masuk ke sektor transportasi. Transaksi pembelian itu menghabiskan dana Rp525 miliar. “Hari ini diteken kesepakatan untuk pembelian 8 unit kapal jenis Ocean Going Tug, dan akan menyusul 7 unit lagi dari berbagai jenis,” kata Dirut Vier Lines Very RH Abdul Jamal, usai penandatangan di Jakarta, kemarin. (BISNIS/ABR)
OLEH TULARJI Bisnis Indonesia
JAKARTA: Menteri Perhubungan akhirnya merestui pelaksanaan penaikan tarif kereta api ekonomi bulan ini, tetapi waktu pelaksanannya diserahkan sepenuhnya kepada PT Kereta Api Indonesia (KAI).
Institusi OP akan ditambah OLEH MOH. FATKHUL MASKUR Bisnis Indonesia
BITUNG, Sulut: Kementerian Perhubungan akan menambah jumlah Otoritas Pelabuhan (OP) yang saat ini baru pada empat titik, setelah dilakukan evaluasi terhadap kebijakan tersebut. Dirjen Perhubungan Laut Kemenhub Sunaryo mengatakan sesuai dengan Kepmenhub No KM 62 tahun 2010, dibentuk organisasi baru Otoritas Pelabuhan dan Syahbandar Utama, yakni di Belawan (Medan), Tanjung Priok (Jakarta), Tanjung Perak (Surabaya), dan Makassar. “Empat Otoritas Pelabuhan ini adalah pilot project [proyek percontohan] sekaligus akan kita evaluasi peluang dan hambatannya,” katanya sesuai Apel Satuan dan Serah Terima Jabatan di Lingkungan Ditjen Hubla di Bitung, Sulawesi Utara kemarin. Otoritas Pelabuhan me-
Bisnis Indonesia, Jumat, 7 Januari 2011
rupakan lembaga pemerintah di pelabuhan yang melaksanakan fungsi pengaturan, pengendalian, dan pengawasan kepelabuhanan yang diusahakan secara komersial. Keberdaan lembaga OP mempertegas garis pemisah antara siapa operator dan regulator pelabuhan, sehingga tidak ada lagi lagi tumpang-tindih fungsi dan kedudukan. “Kalau masa lalu itu tumpah tindih, operator ya, (sekaligus) regulator, sehingga banyak menimbulkan hal yang tidak kita inginkan,” katanya. Kedua, dengan adanya OP, Kemenhub berupaya mengikis habis monopoli. Dengan demikian, saat ini Pelindo bukan satu-satunya pemain, karena masih ada peran pemda dan swasta. Di luar empat otoritas pelabuhan, saat ini masih ada sebanyak 186 UPP (Unit Penyelenggga Pelabuhan) yang merupakan transformasi dari Kantor Administrator Pelabuhan.
Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Perhubungan Bambang S. Ervan mengatakan Menteri Perhubungan Freddy Numberi Rabu, 5 Januari lalu, telah mengeluarkan Surat Menhub No.HK.202/1/3/PHB Perihal Pelaksanaan Peraturan Menhub No. KM 35/2010.
nya akan menghasilkan Dalam surat yang dituBesaran penaikan tarif KA ekonomi pendapatan tambahan Rp20 jukan kepada Dirut PT KAI miliar—Rp25 miliar,” ujartersebut, katanya, Menhub Kelompok Besaran penaikan nya. menyetujui tarif KA ekonomi mulai diberlakukan KA jarak jauh Rp4.000—Rp8.500 pada Januari 2011. Subsidi penumpang KA jarak menengah Rp1.000—Rp5.500 “Namun Menhub tidak Sementara itu, dana subKA jarak dekat Rp500—Rp1.500 KRD Rp500—Rp1.500 menetapkan kapan [mulai sidi PSO (public service obliKRL Rp500—Rp2.000 dilaksanakan]. Menhub gation) PT Kereta Api Inmenyerahkan kepada perdonesia (KAI) untuk 2010 Sumber: Lampiran Permenhub No. KM.35/2010, diolah timbangan PT KAI,” ujarmasih belum tercairkan seKet: KRD (kereta rel diesel), KRL (kereta rel listrik) nya kepada Bisnis kemarin. luruhnya, karena baru diMeskipun demikian, Kerealisasikan 75% dari total menhub tetap meminta PT KAI ekonomi mulai Sabtu, 8 Januari. dana Rp535 miliar. “Penaikan tarif ini sesuai demembuat pertimbangan sebaik Direktur Utama PT KA Ignasius mungkin supaya pemberlakuan ngan Permenhub No KM 35/2010 Jonan mengatakan dari total tarif KA tidak mengagetkan para tentang Angkutan Orang dengan dana PSO tahun lalu sebesar pemakai jasa. “Kalau memang di- Angkutan Kereta Api Kelas Rp535 miliar, masih ada sekitar berlakukan mulai 8 Januari (hari Ekonomi,” katanya kemarin. seperempatnya yang belum terHusein Nurroni, VP Pemasaran cairkan. Dana tersebut merupaini), agar disesuikan dengan konAngkutan Penumpang PT KA I, kan subsidi bagi 160 juta pedisi masyarakat.” Dari Bandung, VP Public Re- mengakui penaikan tarif per itu numpang kereta api. lations PT KAI Sugeng Priyono akan mendongkrak pendapatan “Dana PSO 2010 ada Rp535 mimenuturkan BUMN itu akan perusahaan. liar, seperempat terakhir belum “Namun, penaikan tarif itu ha- [tercairkan],” ujarnya kemarin. memberlakukan tarif baru KA
Dia menilai itu bukan masalah keterlambatan penyaluran dana PSO, tetapi sistem penyalurannya yang perlu diperbaiki. Jonan mengatakan selama ini pemerintah memeriksa keuangan PT KAI dulu, baru memberikan dana subsidinya, sehingga perseroan sering kali menalangi dana subsidi itu. Dana talangan itu diperoleh dari kas internal. “Selama ini kami diperiksa dulu baru diberikan dananya, jadi kami harus nombok. Kalau sudah disepakati diberikan per triwulan ya sudah, berikan baru nanti diperiksa. Kalau kurang pemerintah menambahkan, kalau lebih kami kembalikan,” jelasnya. Adapun, usulan dana PSO untuk tahun ini adalah sebanyak Rp600 miliar, tetapi Jonan mengatakan belum mengetahui kapan dana tersebut akan dicairkan. (K45/05) (
[email protected])
Angkutan umum dijanjikan dapat dana subsidi OLEH TULARJI Bisnis Indonesia
JAKARTA: Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan Kementerian ESDM merumuskan skema pengucuran dana dari hasil penghematan subsidi bahan bakar minyak (BBM) guna memberdayakan angkutan umum nasional. Suroyo Alimoeso, Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub, mengatakan pihaknya memang mengusulkan dana hasil penghematan subsidi BBM yang bersumber dari sektor transportasi darat dikembalikan untuk peningkatan pelayanan transportasi umum. Menurut dia, instansinya bersama Kementerian ESDM sedang merumuskan skema agar dana tersebut bisa mengucur dengan tepat sasaran. “Berapa nilainya, masih dibahas dengan Kementerian ESDM,” katanya kepada Bisnis, Rabu. Organda menilai pengembalian dana yang diperoleh pemerintah dari program penghematan subsidi bahan bakar minyak
(BBM) ke sektor transportasi sangat mendesak guna memuluskan program revitalisasi angkutan umum di Indonesia. Ketua Umum Organisasi Pengusaha Nasional Angkutan Bermotor di Jalan (Organda) Ekasari Lorena Soerbakti mengatakan dana dari program hemat subsidi BBM itu akan memudahkan pemerintah merevitalisasi 9 juta unit kendaraan angkutan umum. “Organda berharap dana dari program penghematan subsidi dikembalikan kepada sektor transportasi darat khususnya dan juga ke infrastruktur untuk mendukung program revitalisasi angkutan umum yang aman, nyaman, dan terjangkau,” katanya kemarin. Dia menjelaskan program revitalisasi memerlukan pemerintahan yang fokus dengan membuat regulasi yang tidak tumpang-tindih serta mengajak pelaksana di lapangan untuk berpartisipasi aktif. Pemerintah sebelumnya memperkirakan penghematan subsidi APBN 2011 melalui pembatasan pemakaian BBM bersubsidi bisa mencapai sebesar Rp3,8 triliun untuk 2,11 juta kilo liter pada 2011.
BISNIS/PAULUS TANDI BONE
KAPAL MELEDAK: Petugas kepolisian melintas di atas kapal layar motor (KLM) Nur Hidayah untuk menyelidiki ledakan yang terjadi di kapal tersebut di Pelabuhan Rakyat Paotere Makassar, kemarin. Kapal yang memuat sembako tersebut meledak dan melukai seorang penumpang.
DATA KAPAL PENETAPAN RENCANA ALOKASI TAMBAT KAPAL DAN KEGIATAN BONGKAR MUAT PELABUHAN TANJUNG PRIOK PERIODE 6–7 JANUARI 2011
RENCANA SANDAR KAPAL Vessel
Pelayaran/Agen
ETA
ETD
Jakarta International Container Terminal (JICT) CAPE FRANKLIN............................CMA....................................5-Jan...............6-Jan TS SINGAPORE...............................TS LINE..............................5-Jan...............6-Jan CAPE NORMAN ..............................CSCL...................................5-Jan...............6-Jan CARAKA JNIII-25...........................CTP .....................................5-Jan...............6-Jan MEAD PEARL..................................MSL.....................................5-Jan...............6-Jan CAPE FERROL ................................MSL.....................................5-Jan...............6-Jan KOTA HARTA...................................PIL ......................................5-Jan...............6-Jan KMTC QINGDAO..............................KMTC..................................5-Jan...............6-Jan SINAR SUMBA................................SI.........................................5-Jan...............6-Jan COSCO DAMMAM ...........................COSCO................................6-Jan...............7-Jan FE YUN HE ......................................COSCO................................7-Jan ...............8-Jan CONTI BRISBANE ..........................EVER ..................................7-Jan ...............8-Jan TMS JADE........................................TMS ....................................7-Jan ...............8-Jan HENRY SCHULTE ...........................WHL....................................7-Jan ...............8-Jan NOTHERN VICTORY ......................WHL....................................7-Jan ...............8-Jan APL SEATTLE .................................APL.....................................8-Jan...............9-Jan WESTERDIEK ..................................MSL.....................................8-Jan...............9-Jan ACX CRYSTAL.................................NYK ....................................8-Jan...............9-Jan KOTA RANCAK ...............................PIL ......................................8-Jan...............9-Jan AMAZON RIVER .............................RCL.....................................8-Jan...............9-Jan SINAR SABANG..............................SI.........................................8-Jan...............9-Jan MEDCORAL......................................CMA....................................9-Jan...............10-Jan CMA CGM AEGEAN........................CMA....................................9-Jan...............10-Jan PONTREMOLI..................................CMA....................................9-Jan...............10-Jan STX ASIA .........................................HASPUL.............................9-Jan...............10-Jan NORDEAGLE ...................................SINOKOR ...........................9-Jan...............10-Jan CAPE FLORES.................................OOCL..................................9-Jan...............10-Jan
Nama kapal bendera
Pelayaran agen
PBM
Rencana
No
Sandar Tgl/Jam-Mnt
KADE
Pelabuhan Asal
Rencana Tujuan
keluar Tgl/Jam-Mnt
Luar Negeri FOREVER PROSPERITY.MVEX=MOIA..........PT SAMUDERA DAKA LINES . ............................. - ...........................06/01/11-22:00......................UTPK I BARAT..........................SINGAPORE.............................................BINTULU/SARAWAK ...........................07/01/11 18:00 SUZURAN. MV .........................................PT NYK LINE INDONESIA .................................... - ...........................06/01/11-10:30.......................KADE UTPK III ..........................SINGAPORE.............................................HO CHI MINH CITY/VTN.....................07/01/11 15:00 TASMAN COMMANDER. MV** ............PT BAHARI EKA NUSANTARA. ........................... TSJ .....................06/01/11-14:00.......................KADE 304/305 ........................SINGAPORE.............................................SUMBAWA ..............................................07/01/11 23:00 ANL KOKODA.MV....................................PT CONTAINER MARITIM ACT. ............................ MTIN ...................06/01/11-08:00 .....................KADE 009..................................SINGAPORE.............................................PORT MORESBY/PNG.........................06/01/11 23:59
Dalam Negeri: PRAKARSA JAYA. KM...........................PT RENADA PUTRA LINES .................................. MKS ....................06/01/11-15:00.......................KADE 004..................................BENGKULU ..............................................BENGKULU.............................................07/01/11 23:59 ALKEN PUSPA. KM.................................PT TAMA SAMUDERA LINES................................ TO02 ..................05/01/11-22:00......................KADE 105 ...................................NATUNA/L.CINA ....................................NATUNA/L.CINA...................................06/01/11 08:00 G K S 250. TK*.........................................PT PANDE ANUGERAH DEWATA. ....................... MTIN ...................06/01/11-16:00.......................DOK INGGOM ............................PANJANG.................................................PANJANG ...............................................07/01/11 23:59 SINAR LANCAR 108.TK* .......................PT PANDE ANUGERAH DEWATA. ....................... MTIN ...................06/01/11-16:00.......................DOK INGGOM ............................PANJANG.................................................PANJANG ...............................................07/01/11 23:59 CANNA.KM ................................................SALAM PACIFIC INDONESIA LINES................... TO02 ..................05/01/11-22:00......................KADE 103 ...................................BALIKPAPAN ..........................................BALIKPAPAN.........................................06/01/11 09:00 SAHABAT. KM* Ex=LEV2= ...................PT BUKIT MERAPIN NUSTR.LINES. ................... TO02 ..................06/01/11-04:00 .....................KADE 107 ...................................PANGKAL BALAM.................................PANGKAL BALAM................................06/01/11 12:00 MILLENIUM BARU.MV ...........................SALAM PACIFIC INDONESIA LINES................... TO02 ..................06/01/11-04:00 .....................KADE 104...................................BANJARMASIN/KALSEL ....................BANJARMASIN/KALSEL...................06/01/11 19:00 PERMAI-V. MV* EX =UNPI= .................PT JAYAKUSUMA PERDANA LINES. ................. TO02 ..................06/01/11-23:59 ......................KADE 111......................................SURABAYA ..............................................SURABAYA.............................................09/01/11 16:00 PULAU JAYA 336-1 .TK..........................ESCORINDO OGRUS SHIPPING........................... WCS ....................06/01/11-07:00......................KADE WALIJAYA......................BANJARMASIN/KALSEL ....................BANJARMASIN/KALSEL...................08/01/11 16:00
Terminal Petikemas Koja
Pindah Sandar:
KMTC INCHEON..............................KMTC..................................4-Jan...............5-Jan MSC BASEL .....................................MSC ....................................4-Jan...............5-Jan MSC RUGBY ....................................MSC ....................................5-Jan...............6-Jan ACX LILY..........................................NYK LINE ..........................5-Jan...............6-Jan SETTSU ............................................NYK LINE ..........................8-Jan...............9-Jan HANJIN VERA CRUZ.....................HANJIN/HEUNG-A...........8-Jan...............9-Jan AS VENUS .......................................MOL ....................................9-Jan...............10-Jan CAPE MORETON ............................OOCL..................................9-Jan...............10-Jan
SINAR SUMBA.MV..................................PT SAMUDERA INDONESIA ................................ MTIN ...................05/01/11-19:30.......................KADE 214 (GAU).......................SINGAPORE.............................................SINGAPORE ...........................................06/01/11 23:00 MORNING SKY. MV* ...............................PT KARANA LINES.................................................. TO02 ..................05/01/11-22:30......................KADE 202 ..................................PUSAN/BUSAN-KORSEL ....................SINGAPORE ...........................................06/01/11 14:00 SWEET ISTANBUL. MV ..........................ALKAN ABADI PELAYARAN................................. TO02 ..................00/01/00-00:00...................ANKER / LUAR DAM ..............BALIKPAPAN ..........................................BALIKPAPAN.........................................00/01/00 00:00 MHKL 31.TK ...............................................PT WASAKA SUDARMA PUTERA....................... - .........................06/01/11-09:00 .....................BOUY BARAT............................MARUNDA/JKT ......................................BANJARMASIN/KALSEL...................31/01/11 23:00 AYER MAS. MV*.......................................PT TEMPURAN EMAS............................................. OJA ....................06/01/11-08:00 .....................KADE 301 ...................................MAKASSAR/U.PANDANG ...................SURABAYA.............................................06/01/11 14:00 (K1)
INFRASTRUKTUR Bisnis Indonesia, Jumat, 7 Januari 2011
TLKM
MTDL
7.700
ISAT
125 -300
1
7.950 30/12
3/1
126 4/1
5/1
EXCL 5.600
6/1
30/12
-50 5.400
3/1
4/1
5/1
6/1
BNBR 5.850
30/12
3/1
5/1
5/ 5/11
6/16/ 1
30/12
20 300
3/1
4/1
5/1
6/1
MFMI 640
-1 65
24/ 12 26/ 30/12 3/112 30/ 4/1 12
6/1
BMTR 330
50 5.300
4/1
MLPL 72
30/12
440 10
650 3/1
4/1
5/1
6/1
30/12
3/1
85 425
4/1
5/1
6/1
30/12
3/1
4/1
5/1
6/1
Jumlah badan usaha konstruksi diperkirakan naik 7,8% JAKARTA: Gapensi memperkirakan jumlah badan usaha jasa konstruksi tahun ini meningkat 7,8% menjadi 162.000 dibandingkan dengan 2010 yang hanya 154.000. Ketua Umum Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia Soeharsojo mengatakan meski meningkat, hal itu ternyata belum diikuti dengan peningkatan kualifikasi dan kinerja badan usaha yang bersangkutan. Hal itu, katanya, juga dapat tecermin pada mutu produk, ketepatan waktu pelaksanaan dan efisiensi penempatan sumber daya manu-
sia, modal, serta teknologi dalam penyelenggaraan jasa konstruksi yang belum sesuai dengan yang diharapkan.
JEMBATAN AMBLAS: Sejumlah warga mengamati Jembatan Pantai Tugu yang sebagian sisi badan jalannya amblas di Namorambe, Deli Serdang, Sumatra Utara, kemarin. Jembatan itu menghubungkan Desa Kuta Tengah dengan Desa Salang Tungir serta belasan desa yang berada di Kecamatan Namorambe. Menurut beberapa warga, amblasnya jembatan tersebut karena terjangan arus sungai yang meluap akibat hujan deras yang terjadi pada Rabu malam.
BISNIS/ANDI RAMBE
Perkembangan jumlah badan usaha konstruksi Tahun
Kecil
Menengah
Besar
Total
2010
135.520
16.987
1.493
154.000
2011
139.520
19.987
2.493
162.000
Sumber: Gapensi, diolah
BISNIS /ZUF/T. PURNAMA
PONDASI Jembatan Tayan dibangun Maret PONTIANAK: Pembangunan jembatan Tayan sepanjang 1,3 kilometer di Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat diperkirakan dimulai pada Maret 2011. “Sekarang masih dalam tahap tender yang dilakukan di pemerintah pusat,” kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kalbar Jakius Sinyor di Pontianak, kemarin. Menurut dia, jembatan tersebut akan menjadi bagian dari Jalan trans-Kalimantan poros selatan. Pendanaannya berasal dari China. Dana yang dibutuhkan untuk pembangunan jembatan tersebut sekitar Rp500 miliar, yang Rp50 miliar di antaranya untuk jalan penghubung dan sisanya konstruksi jembatan. Jembatan Tayan juga untuk mendukung rencana PT Aneka Tambang melakukan eksploitasi bauksit di kawasan itu. (ANTARA)
Akses jalan terancam putus BANDA ACEH: Ruas jalan BireuenTakengon terancam putus akibat longsor di kawasan tanjakan Cot Panglima. Warga dataran tinggi Tanah Gayo berharap Pemprov Aceh segera mengatasi masalah tersebut sebelum menimbulkan korban jiwa. “Kami berharap masalah longsor badan jalan di kilometer 27 itu segera diatasi karena sangat rawan kecelakaan,” kata warga Aceh Tengah, Windi Darsa, kemarin. Dia menyebutkan longsor badan jalan Bireuen-Takengon itu sudah sepekan lamanya, menyusul tingginya curah hujan yang mengguyur wilayah tengah Aceh dalam beberapa pekan terakhir. “Separuh badan jalan ambrol, bagian badan jalan yang longsor itu adalah jurang yang cukup dalam. Saya tidak bisa membayangkan jika terjadi kecelakaan di ruas jalan ini,” katanya. (ANTARA)
20% Kontraktor terancam black list Cuaca hambat penyelesaian proyek BISNIS INDONESIA
JAKARTA: Pemerintah tetap akan memberikan sanksi black list (daftar hitam) terhadap kontraktor yang tidak mampu menyelesaikan pekerjaan konstruksinya sesuai dengan kontrak kerja 2010 untuk proyek tahunan. Kepala Badan Pembinaan Konstruksi Kementerian Pekerjaan Umum Bambang Goeritno mengatakan sanksi tersebut diberikan kepada kontraktor yang tidak mampu menyelesaikan pekerjaan sesuai kontrak karena dinilai wanprestasi. Dia menuturkan ketentuan tersebut sudah diatur dalam kontrak kerja sama sebagai pelaksana konstruksi untuk proyek-proyek pemerintah yang dilakukan melalui mekanisme lelang yang tentunya meliputi kesanggupan kontraktor dalam menyelesaikan pembangunan. “Kami tidak akan memberikan toleransi bagi kontraktor yang tidak mampu menyelesaikan pekerjaan sesuai kontrak khususnya untuk proyek single year karena berkaitan dengan anggaran pemerintah,” katanya kepada Bisnis, kemarin. Menurut dia, sanksi yang diberikan berupa black list dan pemutusan kontrak kerja sama yang juga berpengaruh terhadap sisa anggaran proyek yang belum dicairkan. Meski demikian, pemberian sanksi tetap melalui mekanisme yang telah diatur dalam kontrak kerja seperti penyebab keterlambatan penyelesaian kontrak tersebut, yang harus ditunjukkan melalui bukti-bukti resmi
Anggaran PU & belanja konstruksi nasional (Rp triliun) Tahun
Kementerian PU
Belanja konstruksi
2008
35,6
168,3
2009
35,9
172,0
2010
36,4
184,2
2011
57,2
204*
Sumber: Gapensi, diolah, *perkiraan
yang dikeluarkan lembaga yang telah ditunjuk pemerintah. “Kalau keterlambatan penyelesaian proyek itu karena cuaca, maka harus mendapat bukti dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika terkait dengan kondisi cuaca yang terjadi di daerah tersebut. Selain itu juga dilihat dari jenis dan karakteristik proyek tersebut,” ujarnya. Ketua DPP Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia (Gapensi) Soeharsojo mengatakan akibat kondisi cuaca yang tidak menentu yang terjadi sepanjang 2010, sedikitnya 20% dari anggota Gapensi yang mendapat proyek dari pemerintah, tidak mampu menyelesaikan pekerjaannya sesuai kontrak. Dia menjelaskan dari 54.000 anggota Gapensi yang mendapat proyek pemerintah sekitar 40% atau sekitar 21.600 badan usaha yang tersebar di 33 provinsi, sebagian besar dari kontraktor tersebut telah menyelesaikan pekerjaannya di atas 92%.
Pelaksanaan tender Keterlambatan penyelesaian kontrak tersebut, selain karena cuaca juga disebabkan oleh molornya pelaksanaan tender proyek pemerintah, yang otomatis berpengaruh terhadap waktu pelaksanaan pembangunan
konstruksi. “Rata-rata kontraktor memacu penyelesaian proyek agar dapat menyerap anggaran sesuai dengan termin yang dipilih. Meski demikian, 20% dari 21.600 kontraktor itu tidak mampu menyelesaikan pekerjaannya karena proyek yang dikerjakan memang sangat bergantung pada cuaca panas seperti pembangunan bendungan dan pengairan.” Pihaknya telah mengajukan permohonan tertulis kepada pemerintah untuk memberikan tambahan waktu penyelesaian pekerjaan, tetapi secara lisan pemerintah tidak menyetujui karena hal itu telah diatur dengan ketentuan kontrak kerja sama. Untuk itu pihaknya akan meminta kepada pemerintah, dalam memberikan sanksi tersebut terlebih dahulu melihat progres penyelesaian pekerjaan konstruksi yang telah dicapai oleh kontraktor khususnya untuk proyek yang bersifat pemeliharaan, bukan proyek pokok. “Paling tidak, meskipun belum 100% selesai, tetapi tinggal masa pemeliharaan 2 bulan, itu jangan dikenakan penalti, atau dilihat dulu berdasarkan sifat proyeknya seperti untuk proyek-proyek bendungan dan pengairan.” Ketua Umum Asosiasi Kontraktor Indonesia (AKI) Sudarto mengatakan keterlambatan penyelesaian kontrak itu lebih disebabkan oleh molornya pelaksanaan lelang yang pada 2010 dilaksanakan sekitar Juni-Juli, sehingga praktis masa pengerjaan proyeknya relatif singkat. Untuk itu, pihaknya meminta kepada pemerintah mempercepat pelaksanaan tender mengingat kondisi cuaca yang tidak bisa diprediksi akibat perubahan iklim yang ekstrem, sehingga kontraktor dapat menyelesaikan pekerjaan dengan waktu yang relatif panjang. (06) (
[email protected])
SMI siapkan Rp700 miliar danai proyek 2011 OLEH MIA CHITRA DINISARI Bisnis Indonesia
JAKARTA: PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) tahun ini akan menggelontorkan dana Rp700 miliar untuk membiayai sedikitnya empat proyek infrastruktur di Tanah Air. Jenis proyek yang akan didanai itu a.l pembangkit listrik dan proyek pengembangan air minum. Perusahaan itu tengah melakukan kajian dan uji tuntas untuk proyek yang akan didanai itu. Direktur Operasi SMI Frans Nembo Sukardi mengatakan proyek-proyek yang rencananya didanai SMI itu kemungkinan besar baru bisa dilaksanakan pada semester II/2011. Pasalnya, saat ini perusahaan itu masih melakukan proses persiapan uji tuntas untuk seluruh proyek, untuk mengetahui sejauh mana tingkat kelayakan pelaksanaan proyek tersebut dan juga dari potensi perkembangan bisnisnya. Menurut dia, untuk tahun ini proyek yang diprioritaskan masih dalam pengadaan proyek pembangkit listrik, dan juga air minum, mengingat kebutuhan publik atas sarana tersebut amatlah besar. Meski demikian, dia belum dapat menyebutkan perincian dari proyek mana saja itu yang akan mendapatkan gelontoran dana dari SMI. “Semuanya masih kami kaji kelayakannya, misalnya, saja untuk power plant minihydro, kami harus me-
lihat dari sisi lokasi, jaminan suplai debit air, catchment area, dan masalah lingkungannya juga. Jadi tidak serta-merta kami melakukan pembiayaan untuk proyek yang belum pasti kelayakannya,” ujar Frans kepada Bisnis, kemarin. Selain pendanaan untuk proyek-proyek tersebut, katanya, SMI akan ikut dalam penggarapan proyek-proyek skema public private partnership yang digulirkan pemerintah. Namun, sampai saat ini mereka belum mengetahui proyek mana saja yang berpotensi untuk dimasuki, selain itu keterlibatan SMI juga harus seizin dari pemerintah, mengingat SMI adalah perusahaan yang dibentuk pemerintah untuk mendukung kegiatan infrastruktur di Tanah Air.
Dana pemerintah Presiden Direktur SMI Emma Martini mengatakan pendanaan proyek-proyek tersebut akan bersumber dari suntikan dana yang baru dicairkan pemerintah pada Desember 2010. Dia menuturkan proyek yang tengah dilakukan uji tuntas ini, diharapkan bisa berpotensi dibiayai karena kebutuhannya yang cukup tinggi. “Mengawali tahun ini ada beberapa proyek yang sedang kita lakukan proses due diligence [uji tuntas] seperti proyek air minum dan juga power plant [minihidro]. Nilainya belum bisa kami disclose karena masih dalam proses analisis,” ujar Emma.
Bisnis Indonesia, Jumat, 7 Januari 2011
Arus peti kemas Koja naik JAKARTA: Realisasi kinerja bongkar muat peti kemas ekspor impor melalui Terminal Peti Kemas (TPK) Koja selama 2010 mencapai 754.592 TEUs setara dengan 496.065 boks atau naik 25,5% dibandingkan dengan realisasi tahun sebelumnya. Laporan produksi TPK Koja yang di peroleh Bisnis menyebutkan arus peti kemas selama 2010 berasal dari impor (bongkar) 402.265 TEUs atau 263.921 boks, dan ekspor (muat) 352.327 TEUs atau 232.144 boks.
General Manager TPK Koja Suparjo mengatakan manajemen TPK Koja sudah menggangarkan investasi Rp300 miliar untuk pengembangan infrastruktur dan suprastruktur di terminal yang akan mulai tahun ini.
Arus peti kemas TPK Arus peti kemas TPK Koja 2010 0110 (TEUs*) (TE EUs*) Impor Koja 2010 (TEUs*)
402.265 Jumlah kapal
494 unit
Ekspor
352.327 Sumber: TPK Koja
Keterangan: * twenty equivalent units BISNIS/K1/T. PURNAMA
TRANSIT Terminal 2 Priok dioptimalkan JAKARTA: Hutchison Port Indonesia (HPI), pemegang 50% saham Jakarta International Container Terminal dan 49% saham Terminal Peti Kemas Koja, menginginkan optimalisasi pengembangan Terminal 2 JICT di Pelabuhan Tanjung Priok untuk kegiatan bongkar muat peti kemas domestik. Rianti Ang, Head of Commercial & Corporate Development HPI, mengatakan pihaknya telah melanjutkan pembicaraan mengenai hal itu dengan PT Pelabuhan Indonesia II (Pelindo II) untuk mengoptimalkan Terminal 2 tersebut. “Usulan dan pembicaraan itu sudah kami sampaikan kepada Direksi Pelindo II,” ujarnya kepada Bisnis kemarin. Dia menuturkan Terminal 2 JICT yang akan dialihfungsikan sebagai operator domestik itu telah siap dengan dukungan fasilitas bongkar muat memadai, sistem teknologi berbasis nGen (Next Generation), dan pangsa pasar perusahaan pelayaran. Dengan pengelolaan Terminal 2 itu, HPI siap menggarap pasar bongkar muat untuk angkutan peti kemas domestik. (BISNIS/K1)
TRANSPORTASI & LOGISTIK
i5
Harga kapal kontainer naik Tren ongkos angkut ikut melonjak OLEH TULARJI Bisnis Indonesia
JAKARTA: Harga kapal kontainer di pasar global pada Desember 2010 mengalami kenaikan hingga mencapai 50% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
terakhir, baik di dalam negeri maupun luar negeri,” katanya. Di dalam negeri, pasar angkutan peti kemas domestik juga masih sangat menjanjikan dengan tingkat pertumbuhan lebih dari 8% per tahun. Dengan pertumbuhan sebesar itu, kebutuhan angkutan peti kemas dipastikan ikut meningkat, selain tingkat pelayanan dan kecepatan bongkar muat peti kemas domestik atau antarpulau yang perlu dipacu dengan kelengkapan sarana dan fasilitas bongkar muat di pelabuhan.
Kenaikan harga kapal angkut peti kemas ini diduga akibat kebutuhan dan pasokan kapal sepanjang 6 bulan terakhir yang Makin mahal berangsur membaik. Asmari menjelaskan harga kapal Direktur PT Samudera Indonesia Tbk berukuran lebih besar juga makin mahal Asmari Herry mengatakan harga kapal meskipun dengan persentase kenaikan kontainer, baik bekas maupun baru, terus yang lebih kecil. mengalami kenaikan. "Tarif sewa kapal “Faktor lainnya ketersediaan jumlah juga cenderung meningkat," katanya kepa- kapal yang dijual lebih sedikit dibandingda Bisnis kemarin. kan dengan mereka yang siap membeli,” Sebagai contoh, katanya, tahun lalu katanya. harga kapal kontainer buatan Jepang pada Pada 2010, sektor angkutan kontainer 1996 berkapasitas 15.000 memerlukan tambahan dead weight tonnage kapai sebanyak 14 unit (DWT) dihargai sekitar yang terdiri dari kapal “Ketersediaan US$5 juta—US$6 juta, 3.000 DWT jumlah kapal yang berukuran sekarang naik menjadi dan 6.000 DWT masingdijual lebih sedikit masing 5 unit dan ukuran US$8 juta—US$9 juta. “Naiknya cukup tajam,’ 15.000 DWT sebanyak 4 dibandingkan ujarnya. unit. dengan mereka Dia menjelaskan saat ini Selain kapal kontainer, galangan-galangan di se- yang siap membeli.” harga kapal penunjang jumlah sentra produksi kakegiatan lepas pantai jenis pal juga sudah mulai meanchor handling and tug nerima pesanan kapal baru, padahal supply (AHTS) juga naik. tahun lalu sama sekali tidak ada akibat Dia menjelaskan dalam penawaran pendampak krisis ekonomi global. jualan selama semester 1/2010, para broAsmari menambahkan kenaikan harga ker dan perusahaan galangan di pasar Chikapal kontainer itu bukan dipicu oleh lon- na sudah membuka harga AHTS di level jakan harga bahan baku, terutama besi. US$14 juta per unit, padahal pada De“Naik karena ada persepsi perbaikan eko- sember 2009 hanya US$13 juta per kapal. nomi dunia atau regional serta berangkat Sementara itu, minimnya pengadaan dari situasi yang babak-belur tahun lalu,” armada kontainer selama 5 tahun terakhir tegasnya. diduga menjadi pemicu utama terus meAgustus 2010, pengusaha pelayaran su- rosotnya pangsa pasar kapal kontainer terdah mulai mencemaskan kenaikan harga hadap total armada angkutan niaga nakapal bekas, terutama yang berkapasitas sional. angkut di atas 1.000 twenty equivalent Berdasarkan data Kemenhub dalam units (TEUs) ukuran 20 kaki di tengah kurun waktu 5 tahun terakhir, jumlah arkian kondusifnya bisnis pelayaran karena mada angkutan kontainer nasional hanya banyaknya pesanan pengapalan. bertambah sebanyak 50 unit yakni dari 107 Kenaikan harga kapal bekas kontainer unit pada 2005 menjadi 157 unit pada pada semester 1/2010 mencapai 40% di- akhir 2009. bandingkan dengan semester II 2009. LonKetua Bidang Kerjasama dan Hubungan jakan itu terjadi seiring dengan mulai Luar Negeri DPP INSA Djoni Sutji mengamembaiknya sektor pengiriman kontainer takan kapal kontainer paling dulu dikeglobal maupun nasional. nakan kebijakan asas cabotage yang ”Pasar memberikan sentimen positif ter- mewajibkan berbendera Merah Putih dan hadap sektor ini setelah ongkos angkut diawaki warga negara Indonesia. (tularji terus bergerak naik dalam beberapa bulan @bisnis.co.id)
BISNIS/WAHYU DARMAWAN
RELOKASI INFRASTRUKTUR: Seorang pekerja melintas di dekat proyek pembangunan Stasiun Kereta Api (KA) Tulangan, Sidoarjo, Jawa Timur, kemarin. Pembangunan stasiun dan jalur kereta api tersebut merupakan bagian dari proyek relokasi infrastruktur transportasi menggantikan akses Jalan Raya Porong yang terancam oleh luberan lumpur Lapindo. Relokasi rel KA Porong dinilai sangat mendesak, menyusul kondisi rel di dekat wilayah lumpur yang sering membahayakan bagi perjalanan KA.
Terminal kargo Bandara Soetta dibangun akhir 2011 BISNIS INDONESIA
JAKARTA: Pengembangan terminal kargo di Bandara Internasional SoekarnoHatta (Soetta) diperkirakan baru akan dilakukan akhir tahun ini setelah penyelesaian desain utama (grand design) bandara secara keseluruhan. Direktur Utama PT Angkasa Pura II Tri S. Sunoko mengatakan pembangunan terminal atau villa kargo Bandara Soetta saat ini masih terkendala grand design rencana pengembangan bandara yang ditargetkan baru akan selesai pada kuartal III tahun ini. “Masih dalam pembahasan dan diusahakan dapat secepatnya diajukan ke Kementerian Perhubungan untuk disetujui,” ujarnya pada Bisnis kemarin. Tri mengatakan nantinya villa kargo ini akan dilengkapi dengan fasilitas terminal, pergudangan, dan tempat bongkar muat kargo. Dia menambahkan villa kargo tersebut akan berlokasi di seberang Gedung Garuda Maintenance Facility (GMF) sehingga tidak mengganggu akses penumpang di bandara. “Nantinya villa kargo ini akan mampu menampung kargo hingga kapasitas 1 juta ton,” tuturnya. Sebelumnya, Tri pernah mengatakan pembangunan terminal kargo Bandara Soetta ditargetkan dapat dimulai pada pertengahan Juli ini melihat pertumbuhan lalu-lintas kargo di bandara internasional tersebut yang kian padat tiap tahunnya.
Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh PT Angkasa Pura II awal pekan ini, total volume angkutan kargo yang melalui Bandara Soetta sepanjang 2010 mencapai 489.227 ton, naik sekitar 13% dari total volume pada 2009 yang sebesar 433.179 ton. Padahal, kapasitas kargo yang dapat ditampung oleh bandara ini hanya 300.000 ton. Dihubungi terpisah, Ketua Umum Gabungan Forwarder dan Ekspedisi Indonesia (Gafeksi) Bandara Soetta Arman Yahya membenarkan bahwa jumlah volume kargo yang melalui Bandara Soetta saat ini sudah overload. Apalagi, ia memprediksi volume kargo akan terus meningkat dalam beberapa tahun ke depan. “Jika pertumbuhan ekonomi masih positif, bisnis kargo dapat meningkat hingga 30% untuk ekspor tahun ini,” katanya. Menurut Arman, saat ini Bandara Soetta memang tidak memiliki fasilitas terminal kargo, melainkan gudang kargo. Kata dia, pembangunan terminal kargo Soetta sangat mendesak mengingat bandara ini merupakan bandara internasional dan pintu masuk warga dunia ke Indonesia. “Urgensi untuk membangun terminal kargo di sini sebenarnya sudah kita sampaikan sejak 4-5 tahun yang lalu, tapi belum ada realisasinya,” ujarnya. Dia menambahkan proses bongkar muat dan aktivitas pergudangan sebenarnya masih bisa dilakukan, tetapi tidak berstandar internasional. (18)
AGRIBISNIS & WIRAUSAHA
i6 Nilai ekspor benih sayuran naik US$9 juta JAKARTA: Kementerian Pertanian mengungkapkan selama 2010 ekspor benih sayuran mencapai US$22,67 juta, naik lebih dari US$9 juta dibandingkan dengan 2009 yang hanya US$13,71 juta. Dirjen Hortikultura Kementerian Pertanian, Hasanuddin Ibrahim, seperti dikutip Antara, mengatakan ekspor benih tersebut berasal dari tiga belas komoditas, a.l. kangkung, pare, mentimun, cabai, kacang panjang, dan gambas. “Dari segi volume, ekspor benih kangkung merupakan yang terbesar pada 2010,
yakni mencapai 4,13 juta kg, disusul terong sebanyak 92.946 kg, mentimun 67.016 kg, dan pare 65.393 kg,” ungkapnya kemarin.
Kangkung
4,13 juta 92.946
Terong Mentimun
Kemenhut dinilai tidak konsisten terapkan aturan Kelangsungan usaha kebun sawit terancam OLEH ERWIN TAMBUNAN Bisnis Indonesia
Ekspor benih sayuran (kg)
67.016
JAKARTA: Pengusaha sawit menyesalkan kebijakan pemerintah soal penerapan nilai konservasi kawasan hutan (high conservation value forest/HCVF) karena justru akan menciptakan ketidakpastian usaha perkebunan.
65.393
Pare Jagung manis Kacang panjang
16.361
Waluh
15.813
31.600 Sumber: Direktorat Jenderal Hortikultura Kementan
BISNIS/BAS/T. PURNAMA
BUDI DAYA Pengadaan kapal asing disetop Akses UKM perlu dipermudah
JAKARTA: Pemerintah akan menghentikan pengadaandiminta kapal dengan JAKARTA: Pemerintah membuka merevisi Peraturanbagi Menteri akses pendanaan usahaKelautan kecil dandan mePerikanan No. 17 /2008 tentang nengah (UKM) yang akan masukUsaha ke pasar Perikanan Tangkap. China. Dedy Sutisna, Dirjen Kerjasama Perikanan Tangkap KetuaH. Umum Lembaga EkonoKementerian Perikanan, (LIC) mi, Sosial, danKelautan Budaya dan Indonesia-China mengungkapkan ini draft sudah ada Sukamdani Sahidsaat Gitosardjono mengatakan tetapi perlupemerintah revisi. selamamasih ini fokus pada perusahaakhir sebagian Januari sudah an“Saya skala berharap besar, padahal besarse pele-sai, kemungkinan Februari baru selesai.” lakutapi usaha yang masuk ke pasar China adaMenteri lah UKM.Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad melihat dalam “Pendanaan untukkeberadaan UKM sangatkapal penting negeri sudah cukup," ujarnya kemarin. dan kami harapkan akses untuk mempermuMenurut dariUKM hasilitu perhitungan antara dah pelaku dia, usaha dipermudah, miKementerian Kelautan dan Perikanan salnya dalam hal pendanaan,” kata Sukamdiketahui bahwa jumlah kapal dalamHubungan negeri dani, di sela-sela Seminar Prospek mencapai 4.000 unit. Jumlah itu sudah cukup utnuk memenuhi kapasitas unit pengolahan ikan (UPI) yang kini berjumlah 505 unit. Jika rata-rata per unit berkapasitas 100 ton, total kapasitas UPI mencapai 50.000 ton. Jika kapasitas palka per kapal 30 ton, dengan 4.000 kapal mencapai 120.000 ton. (BISNIS/DLE)
padahal pemerintah, harus jelas membuat peraturan pelaksanaan dan penjelasan yang terang benderang. Hal itu agar tidak terjadi multitafsir dan multiinterpretasi tentang pemanfaatan hutan primer. “Jika tidak, Kemenhut akan membuat ketidakpastian berusaha yang tidak kondusif bagi investor perkebunan yang beroperasi di kawasan hutan,” tegasnya. Dia mengungkapkan pemerintah wajib memberikan ganti area hutan primer dan konservasi yang dikelola perusahaan perkebunan dengan area lainnya. Selain itu, terbitnya Inpres maupun Perpres yang berhubungan dengan kesepakatan letter of intent (LoI) sebenarnya bertentangan dengan Undang-Undang Kehutanan. “Apa pun yang dibuat pemerintah untuk mengatur pemanfaatan kawasan hutan primer dan gambut tentunya harus tunduk kepada Undang-Undang No.41/1999 tentang Kehutanan, bukan tunduk pada Perpres dan Inpres,”kata Joko.
Selain itu, ujar Sekjen Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Joko Supriyono, pemerintah terkesan menerapkan standar ganda, karena konsep HCVF merupakan ketentuan dari Roundtable Sustainable Palm Oil (RSPO). “Jadi aneh jika Kementerian Kehutanan menerapkan aturan yang diberlakukan RSPO, bukan undang-undang yang memang diatur pemerintah sendiri. Kami sangat meragukan apakah pemerintah bisa Undang-Undang baru menerapkan peraturan tersebut,” tegasnya Joko mengusulkan pembuatan undangpekan ini. undang kehutanan yang baru sebagai jalan Dia menanggapi hal itu terkait dengan keluar yang terbaik, guna menghindari permintaan Sekjen Kementerian Kehutan- terjadinya multiinterpretasi terhadap kebian Hadi Daryanto kepada sembilan peng- jakan kehutanan. “Kebijakan yang dilakuusaha perkebunan di Papua dan Gorontalo kan pemerintah dengan merujuk UU yang mengajukan izin konNo.41/1999 belakangan ini versi di kawasan hutan "Kami sangat terkesan tidak konsisten.” 320.000 hektare menjaga kaDirektur Eksekutif Greenomeragukan apa- mics wasan hutan primer dan kaIndonesia Elfian Effendi, wasan konservasi. Luas hu- kah pemerintah mengatakan surat peringatan tan primer dan konservasi bisa menerapkan Menhut kepada kesembilan itu diperkirakan 20%-60%. pengusaha perkebunan terseperaturan itu.” but menimbulkan ketidakPengelolaan kawasan hutan primer dan kawasan pastian berusaha pada sektor konservasi, katanya, merupakan hasil pe- kehutanan. “Kebijakan itu dapat metaan yang dilakukan Kemenhut dengan menimbulkan iklim usaha yang tidak jasa foto satelit yang melakukan pemetaan kondusif pada usaha perkebunan.” terakhir terhadap sejumlah lokasi yang diElfian juga mengatakan kebijakan Kemohonkan kesembilan perusahaan perke- menhut terhadap kesembilan perusahaan bunan tersebut. perkebunan itu mencerminkan adanya Mereka memang wajib mematuhi multiinterpretasi yang dilakukan Kemenaturan pengelolaan hutan primernya hut terhadap UU No.41/1999 tentang Kedengan pola mozaik, yakni memberi hutanan. Undang-Undang Perkebunan ruang bagi tanaman berbagai jenis agar No.18/2004 tentang Perkebunan juga tidak bersifat monokultur. tidak mengatur bagaimana mengelola huJoko mengkritisi sikap pemerintah yang tan primer dan konservasi itu. (BAMBANG tidak konsekuen menerapkan peraturan, SUPRIYANTO) (
[email protected])
Apindo siap cetak 400 entrepreneur baru OLEH FAJAR SIDIK Bisnis Indonesia
JAKARTA : Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) berkomitmen mendukung percepatan wirausaha muda pada tahun ini dengan target mencetak 400 pelaku usaha baru yang akan digenjot di luar Jawa. Kabid UKM Apindo Nina Tursinah mengatakan pada tahun ini akan dikembangkan program peningkatan wirausaha muda dengan target melahirkan 400 pengusaha baru di Aceh, Maluku, Kali-
JAKARTA ABSENSI SIDIK JARI
mantan dan Papua. “Apindo siap mendidik dan pendampingan guna melahirkan wirausaha muda dengan target sebanyak 100 pengusaha baru di setiap provinsi.,” katanya, kemarin. Menurut Nina, pendidikan dan pelatihan bagi usaha muda akan dilaksanakan selama 6 bulan dan dalam waktu dekat ini akan disiapkan proses penyaringan calon wirausaha binaan yang dilakukan di empat provinsi tersebut. Proses rekrutmen itu akan dilakukan dengan standar yang ketat
Bila Setir Mobil Anda GETAR Saat di REM. Segera BUBUT DISC BRAKE Anda di NAWILIS Jl.Radio Dlm Ry No.3A, Jl.Tanah Abang I/17 Hub: 7227330 / 31, 3518627, 3850025 / 26. (OI/208/11/2010)
depannya dituntut mampu menghasilkan branding yang kuat untuk pasar domestik maupun untuk menembus pasar ekspor karena peluang untuk melakukan perdagangan internasional dan antarkawasan menjadi semakin terbuka. Menurut dia, peluang pasar terbuka baik di kawasan Asean maupun ke Eropa, Afrika dan Timur Tengah sehingga harus dipersiapkan pengusaha potensial untuk meraih semua peluang ekspansi itu. “Program Apindo bisa menjadi percontohan yang direplikasi.”
dan akan dipilih wirausaha muda yang memiliki komitmen kuat dalam pengembangan bisnis agar proses pendidikan dan pendampingan itu bisa menghasilkan multiplier effect bagi penyerapan tenaga kerja di daerah. “Untuk tahap awal pengusaha muda itu dituntut mengembangkan bisnis minimal untuk diri sendiri, tetapi ke depan akan dibina agar semakin berkembang dan menjadi proyek percontohan dalam pendidikan kewirausahaan,” ujar dia. Usaha kecil dan menengah ke
Anda b'mslh dgn CC/KTA? mau byr ssuai kmmpuan/disc bsr (PEMUTIHAN) legal STC Senayan DEWI 94986428 - 08211 1044728 (OI/736/12/2010)
Fingerprint Tym.neT A81 terbaru dgn fitur: Battery Back Up Internal, Log Data 80.000, Template 3.000, Koneksi lgkp, Include: Proximity Reader, H. mulai dari 2.5jt, plus EM Lock 600 lbs dgn Bracket 4.75jt. Tersedia jg Standalone Mode (Lbh Mrh) 02163875556 / 63875547 / 68575763 / 70226695 . (OI/474/07/2010)
ANTENA "AANTENA SOLUTION" 4675 3000 - 8601188 Antena 100rb, Parabola+-300ch 1.5jt oke/ Telkom/ Indovision, Yes/Top TV Bs prll 2-10Tv Lbr Bk Se (OI/238/11/2010) Jabodetabek
H.Normal 2.425.000,H.Disc.1.750.000 Sdh Trmsk Electromagnetic Lock 600 lbs Lkp Dgn Bracket Utk Kuncinya: 021-63875556/63875547/68575763 / 70226695 /
[email protected] Sedia: Fingerprint Absence & Accs Cntrl Solution, CCTV, IP Cam & Wireless Alarm Sys (OI/475/07/2010)
HEWAN QURBAN AL-AMIEN AQIQAH Sedia kambing mulai 600rb masak aneka menu, gratis kirim potong & 50 buku Risalah Aqiqah. 021 7509991 68434577 - 97734850. (OI/504/11/2010) AR-RAHMAN AQIQAH 021 - 32049426 / 89589393 / 7535062 Sedia kambing - sapi mulai 600rb - 6jt Masak aneka menu, Gratis kirim potong, 50 buku aqiqah & souvenir. (OI/505/11/2010)
CANOPY
(OI/580/04/2010)
(OI/676/12/2010)
BENGKEL Bila Mobil Anda Boros, Kurang Tenaga, Carbon Clean & Tune di NAWILIS Jl. Radio Dalam Raya No. 3A; Jl. Tanah Abang I/17 Hub : 0217227330 / 31, 3518627, 3850025 / 26 (OI/207/11/2010)
CHANGLIN WHEEL LOADER 100% Baru Kapasitas 1,7M3 PT. SUMBER MESIN RAYA JL. Gajah Mada No.176-177 Jakarta 11130 Tlp. 6291408 Fax. 6291962 E-mail:
[email protected]
KAMERA INTERNET
Netview NV88-PanTilt H-264IP Camera Dengan SD Card Utk Local Recording, Hny Rp.2.250.000,-
LOWONGAN
Mendapatkan Software 32 Channel, &Tersedia
BISNIS/ANDI RAMBE
SASARAN KUR: Seorang perajin menyelesaikan pembuatan sepatu di salah satu industri rumahan di Medan, Sumatra Utara, kemarin. Ketua Badan Jaringan Nasional Pendukung UKM Ferry D. Latief mengatakan efektivitas penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) harus dievaluasi terutama tingkat ketepatan sasaran terhadap pelaku usaha mikro. Adapun, untuk memperluas daya jangkaunya diperlukan peningkatan dana penjaminan agar jumlah pembiayaan semakin besar.
Potensi wirausaha TKI purna capai 15% OLEH R. FITRIANA Bisnis Indonesia
ASTRA DAIHATSU, Xenia, Terios, Luxio, Granmax, Sirion, Pick Up, Free GPS, Antikarat,PSP, Parking Sensor. Bunga 4% prs cpt, ASTRAWORLD. Hub: (OI/127/12/2010) Anto 0 2 1 - 9 4 9 4 . 1 7 7 1
Abadikan perjalanan Anda VMM RENT CAR, Innova '08, Avanza, Kj Kapsul, Panther, Pick Up, Hrg ekonomis Hub: 70111137, 5383191, 0812 10111137 (OI/128/12/2010)
CUMMINS STAMFORD DIESEL GENERATING SET 25-2000 KVA Harga Sangat Murah PT. SUMBER MESIN RAYA JL. Gajah Mada No.176-177 Jakarta 11130 Tlp. 6291408 Fax. 6291962 E-mail:
[email protected]
KULIT Bth Kary P/W Pos: Op.Produksi, Sopir, Las, Adm, Satpam, OB,Cl. Service. SMP/ SMA/ Sdrjat. Ulet, Rajin, Lembur,Krj Shift. PT .TWO WIN INDONESIA. Bp.Aryo 021-59401283 / 0881 2304657
Anda b'mslh dg krtu krdt / KTA? mau byr ssuai kmmpuan / bnt tu2p CC / KTA Anda (PEMUTIHAN) Legal.STC senayan LYNA 95749722 / RACHMA 40990356
(OI/303/06/2009)
(OI/735/12/2010)
(OI/278/03/2010)
(OI/734/12/2010)
OTOMOTIF
KARTU KREDIT
MAJU JAYA Special Pintu Folding Gate, Rolling Door, One sheet+Canopy Poly Carbonate, Pintu Lipat/Dorong, Pagar Tralis Besi, Kusen Aluminium, Pintu Kasa Nyamuk, Krey Aluminium, Vertical Blind, Folding Door penyekat ruang. Terima Service Hub: 5415131, 98712238, 33074692. Fax: 5415131
CUMMINS STAMFORD DIESEL GENERATING SET 25-2000 KVA Harga Sangat Murah PT. SUMBER MESIN RAYA JL. Gajah Mada No.176-177 Jakarta 11130 Tlp. 6291408 Fax. 6291962 E-mail:
[email protected]
"KULIT ASLI" Furniture, Car, Fashion, Promotion, Walet, Bag, Shoes, etc Harco Elektronik Mangga Dua, Ruko Blok B No. 2 Jakarta Tlp: 612 8888 / www.dhenigleather.com
MESIN-MESIN
MOBIL DICARI
Khusus menyewakan / Beli/ Jual murah DieselGenset, 50 - 2000 Kva, Hub. 5551292, 55961607, 0813 1134 3338
KEMENANGAN MOTOR Berani Beli Mobil Secondhand Anda Dengan Harga Pantas SEJABODETABEK (Mobil Jepang) Hub: 021- 6833 6 8 0 6 / 0 8 1 6 9 3 2 2 4 7 Karawaci.TGR
(OI/029/10/2010)
(OI/164/12/2010)
a. Total TKI kembali • TKI bermasalah • TKI cuti izin majikan • TKI habis kontrak (purna)
352.675 44.781 15.477 292.417
12,7 15,48 82,91
b. Potensi kewirausahaan/tahun 45.324
15,5
Sumber: Kemenakertrans.
tetapi ternyata di tingkat implementasi keberhasilan pelatihan wirausaha baru 20% dari 5.000 peserta pada 2010. Pemerintah, menurut Menakertrans Muhaimin Iskandar, masih mempunyai pekerjaan rumah agar minimal 60% wirausahawan baru yang dilahirkan dari pelatihan dapat berhasil dan sukses. “Selama ini, pemerintah berupaya mendorong peningkatan produktivitas nasional dengan cara meningkatkan nilai tambah potensi sumber daya alam sesuai dengan potensi pasar dalam negeri dan meningkatkan pelatihan kewirausahaan bagi masyarakat.” Menurut Muhaimin, untuk menambah tingkat keberhasilan peserta pelatihan kewirausahaan, Lembaga Produktivitas Nasional merekomendasikan revitalisasi pelatihan, seleksi calon peserta pelatihan, follow up pelatihan, serta program pendampingan wirausaha dan permodalan. Pada 2011, pemerintah menargetkan pelatihan kewirausahaan bagi 10.000 peserta oleh pemerintah pusat, pemerintah kabupaten/kota dan provinsi, serta swasta. Sejauh ini baru terdapat 800.000 wirausahawan dan yang efektif hanya 300.000 dari semestinya 4,7 juta wirausahawan.
Pameran Jas Italy: Rp299,900-Rp999,900 (Biasa Rp.3Jt-Rp.12Jt)! Koleksi Super Mewah/100% Branded/Made In Italy/ Promosi Agen Resmi! Di: H o t e l K a r t i k a Chandra, Shopping Arcade 14 (StockJunction),Jak Sel.Buka 10-20WIB (OI/815/01/2011)
PAMERAN
T-SHIRT Rp.12.500/POLO SHIRT Rp.16.500. Terima Pesanan Dg Bordir/Sablon Kemeja, Jaket, Topi, Celana,Dll.Telp/Fax: 6017381 - 96244441. Mangga Dua Gdg ITC Lt.2 Blok A 12 (OI/642/12/2010)
Branded Sale : 80%Off! Kemeja Mewah/ T-Shirt Golf Rp89,900, Jeans Italy Rp299,900,Belts/Dompet Kulit Rp69,900, Sepatu Italy Rp499,900, Handbags Rp99,900, Parfum CK/Zegna Rp89,900, D l l ! M a d e I n I t a l y/A s l i ! D i : H o t e l Kartika Chandra, Shopping Arcade 14 (StockJunction), Jak Sel.Buka 10-20 WIB (OI/814/01/2011)
PERHIASAN L e l a n g A r l o j i M e w a h : Rp.299,900Rp.2,999,900 (Biasa Rp.3,5Jt-Rp.32Jt) Beli 3, Grts 1!Patek.P-Wohler-VacheronGoer-M.Blanc-L.Paciotti-Dll! Ex Lelang Swiss/Asli/+Ser tifikat! Di: Italia Auctions, H o t e l S a h i d J a y a - J a k a r t a , L o b b y L e v e l . Buka 10-20WIB. (OI/813/01/2011)
Parfum Paris: Rp.89,900 (Biasa Rp400RbRp700Rb)! CK, Zegna, Dll! Btl Besar 100ml/120ml! Di: H o t e l K a r t i k a Chandra, Shopping Arcade 14 (StockJunction),Jak Sel.Buka 10-20WIB
PELUANG BISNIS
(OI/277/03/2010)
(OI/476/07/2010)
(%)
P e l u a n g U s a h a Menjadi Travel Agent, GRATIS System Reservasi Online Untuk Ticketing, Hub 0 8 1 2 7 0 2 6 1 5 6 2 http://travelsakura.com (OI/830/12/2010)
70226695 /
[email protected]
THE BEST CHOICE FOR YOUR INVESTMENT **** S T R A T A T I T L E **** The H Tower Serviced Apar tment, Premium Office Clinic & Residence. Rental Guarantee 7 s/d 12% disc 15% Dptkan hadiah lgsg TV plasma & Ipad. Harga naik 15 Jan 2011. Show unit : Jl.Rasuna Said Kuningan (sbelah RS MMC) Hub: Fickry 0856 93776611 (OI/878/01/2011)
Jumlah
(OI/816/01/2011)
Hub: 021-63875556 / 63875547 / 68575763 /
INVESTASI
Keterangan
MOBIL DISEWAKAN
PAKAIAN
Juga PanTiltMPEG4IPCameraHanyaRp.1.750.000,-
Potensi wirausaha TKI purna (orang)
JAKARTA: Potensi pengembangan kewirausahaan di kalangan tenaga kerja (TKI) purna yang kembali dari luar negeri rata-rata 15% per tahun. Bahkan, para TKI purna yang kontrak kerjanya habis dan tidak ingin diperpanjang itu dapat memanfaatkan sejumlah penawaran bantuan modal usaha bergulir dari berbagai lembaga keuangan. Menurut Fadjri, peneliti Utama bidang sumber daya manusia Pusat Penelitian dan Pengembangan Ketenagakerjaan Badan Litbang dan Informasi Kemenakertrans, pemberdayaan kewirausahaan bagi TKI purna sebagai upaya memberi peluang kesempatan kerja di dalam negeri. Selain itu, pembinaan dan bimbingan bagi TKI purna juga untuk mengembangkan potensi sosial ekonomi daerah setempat dengan membangun, serta mengelola usaha mandiri. “Tidak mudah menjadikan wirausahawan, tetapi TKI purna memiliki peluang itu, apalagi jumlah TKI yang kembali karena habis masa kontrak 292.417 orang pada 2009,” ujarnya kemarin. Menurut data Kemenakertrans selama 2009,l ada 352.675 TKI kembali ke Tanah Air dan sekitar 82,91% atau sebanyak 292.427 orang kembali karena habis masa kontrak kerjanya atau berstatus sebagai TKI purna. Jadi, dalam 1 tahun rata-rata 15% dari TKI yang habis masa kontrak kerjanya itu berpotensi menjadi wirausahawan baru, atau dapat diciptakan sedikitnya 45.324 orang wirausahawan baru dari kalangan TKI purna. Meski ada peluang pengembangan kewirausahaan bagi TKI purna lewat pelatihan dari pemerintah ataupun swasta,
MOBIL DIJUAL
KUNCI OTOMATIS
FILTER AIR AQUAFILT: jual mcm2 filter u/RT, RS, pabrik, isi ulang, kolam ikan&renang, carbon aktif kualitas prima & trm servis pipa mampet tnp rsk lt.Hub: 5850911 - 70756166 - 0812 80288179 - 41257559
Bisnis Indonesia, Jumat, 7 Januari 2011
Dijual slrh E X . M I N I M A R K E T (msh ber operasi) AC, Computer, Intercooler, Gondola, System, Perangkat Office d a n I nve n to r y H u b : 0 8 1 7 7 7 7 5 3 7 , 0818 820747 (OI/869/01/2011)
PENERJEMAH K a r s a : Pnrjmh Tersumpah 7 Bhs. Leg: Dep.Keh/Lu, Not, Kdtaan. Jl.Petojo Binatu Ry 29A (Jl.Kaji) Jakpus (dkt Harmoni) Ph. 6322273 / 6320826 / 63869501 (Atr-Jpt Free)
PENGEMUDI Menyediakan DRIVER, Handal & Loyal, dr Jawa, Data & Dom Jls , Phm Jln DKI, Siap Lmbr, hr/bl Personl G.Terjamin & Trprcy Sjk 97. 021 53653841 / 32037623 - 0812 10907510 . (OI/698/12/2010)
PROPERTI APARTEMEN F o r R e n t ! ! ! B E L L A G I O : 1+1BR=$850 : 2BR+1=$1000 : 3BR=$1400 :4BR=$2700. Rasuna : 1BR=4,5jt : 2BR=5jt :3BR=6,5jt.Call: 0815 - 85252000 / 021 - 92696686. (OI/911/12/2010)
INDEKOS Kost LAGUNA RESIDENCE , Pria/Wanita Daan Mogot Km.1 Rp.1,5 - 2,2Jt/bln, Cuci, Indovision, Internet, Shower Panas & Dingin, Fitnes, Parkir & Taman Luas. Ph: 5672265 (OI/515/09/2010)
JAWA TIMUR Dijual segera PUSAT PERBELANJAAN 3 Lt di BANYUWANGI PLAZA pusat kota strategis LB. 8897,43M2 LT .7860M2 Hrg 36M/Nego JEMBER PLAZA LB.7485M2 LT.1831M2 Hrg 21M BANYUWANGI SQUARE LB.6290M2 LT. 14100M2 Sangat strategis pusat kotaHrg 27M PROBOLINGGO PLAZA LB.4863M2 LT.6707M2 Pusat kota Hrg 23M/Nego Hub Dian/Made Hp 0819 99107789 / 0811 3854157 atau email:
[email protected] Hrg nego!!
REGIONAL Bisnis Indonesia, Jumat, 7 Januari 2011
LPKR
DGIK
740
ASRI 157
305
10
11
680
146
30/12 3/1
4/1
5/1
ELTY
6/1
161
4/1
5/1
6/1
4/1
5/1
10 330
24/ 12 26/ 30/12 3/112 30/ 4/112
6/1
5/5/11
6/ 6/11
INDY 1.390
-2 157
30/12 3/1
CMNP 370
10 295
30/12 3/1
BLTA
30/12 3/1
5/1
6/1
5.200 -10
1.360 4/1
JSMR
30/12 3/1
-50 4.725
4/1
5/1
6/1
3.475
30/12 3/1
-50 3.425
4/1
5/1
6/1
30/12 3/1
4/1
5/1
6/1
Kunjungan wisman ke Jakarta turun 2,77% JAKARTA: Kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Kota Jakarta melalui tiga pintu masuk pada November 2010 mencapai 155.050 kunjungan atau turun 2,77% dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Badan Pusat Statistik DKI Jakarta mencatat penurunan itu searah dengan kinerja kunjungan wisman ke Indonesia yang turun sebesar 2,78%, atau dari 594.654 kunjungan pada Oktober 2010 menjadi 578.152 kunjungan pada November 2010. “[Ini] merupakan penurunan kunjungan
wisman yang kedua kali selama 4 tahun terakhir,” tulis BPS DKI Jakarta dalam laporannya, pekan ini. Namun, total kunjungan wisman sepanjang November 2010 justru mengalami peningkatan sebesar 18,76% ketimbang kunjungan wisman bulan yang sama tahun sebelumnya.
10 Kebangsaan pengunjung terbanyak ke Jakarta selama November 2010 Ma la ysia
2 3 .6 12
S inga pura
15 .6 10
C hina
13 .4 4 2
Je pa ng
JIBI/HARIAN JOGJA/DESI SURYANTO
12 .0 9 2
K o rse l
Pajak warteg ditunda 2012
7 .3 2 9
AS
6 .2 7 4
Arab S a udi
5 .9 6 4
Filipina
5 .5 4 7
A ust ra lia
5 .4 2 1
India
WISATA LAVA: Warga dan wisatawan menembus asap belerang yang mengepul saat aliran banjir material vulkanik mengalir melalui Kali Gendol di Dusun Bronggang, Argomulyo, Cangkringan, Sleman, kemarin. Meski aliran material dan asap belerang sangat berbahaya dan dapat menyesakkan pernapasan, para penambang dan wisatawan lava tour berusaha menikmati fenomena alam yang jarang bisa ditemui ini.
4 .6 10
Kadin Jaya desak Pemprov DKI batalkan perluasan pajak restoran
Sumber: BPS DKI Jakarta, 3 Januari 2011 BISNIS /HWI/T. PURNAMA
NUSANTARA Medan dilanda banjir MEDAN: Tiga sungai yang membelah kota Medan meluap sehingga menyebabkan ribuan rumah warga di sekitar sungai tergenang air setinggi hampir 1 meter. Pemantauan Bisnis di lapangan memperlihatkan Sungai Babura, Sungai Deli, dan Sungai Denai meluap setelah hujan deras di hulu sungai sejak 5 Januari. Sejumlah warga di sekitar pinggiran Sungai Babura, Keluarahan Kuala Bekala, Kecamatan Medan Johor, sudah mengungsi ke lokasi yang lebih aman. Warga di Kelurahan Aur, Medan Maimun juga panik dan mengungsikan barang keluarga yang masih dapat diselamatkan. Sugito, warga di Kelurahan Kuala Bekala, Medan Johor mengakui sempat panik menyelamatkan keluarganya kemarin sekitar pukul 01.00 WIB. (BISNIS/K3/MSI)
OLEH TH. D. WULANDARI & NURUDIN ABDULLAH Bisnis Indonesia
JAKARTA: Pemprov DKI Jakarta menunda pengenaan pajak restoran sebesar 10% kepada usaha warung tegal (warteg) pada tahun ini menjadi 2012. Kepala Dinas Pelayanan Pajak DKI Jakarta Iwan Setiawandi mengatakan penundaan itu karena rancangan peraturan daerah (Raperda) tentang Pajak Daerah dan Restribusi Daerah dengan memperluas pajak restoran belum siap. SÒ aa t ini, masih terus dibahas revisi peraturan tersebut,” katanya kemarin. Iwan telah menyatakan pihaknya memperkirakan omzet minimal warteg yang terkena kewajiban membayar pajak restoran
Pengiriman TKI anjlok BISNIS INDONESIA
BANDUNG: Pengiriman tenaga kerja Indonesia (TKI) ke luar negeri diduga anjlok rata-rata 85% selama 2 bulan ke belakang, akibat pemberitaan kasus kekerasan yang menekan keinginan masyarakat untuk bekerja di luar negeri. Sekjen Asosiasi Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia (Apjati) Rusjdi Basalamah mengemukakan perusahaan penyalur tenaga kerja biasanya mampu mengirimkan rata-rata 25.000 orang per bulan. Namun, menurut dia, pengiriman TKI selama 2 bulan ini rata-rata hanya 3.750 orang per bulan. Dia menjelaskan penurunan terbesar pengiriman TKI terjadi di kawasan Timur Tengah yang biasanya menjadi kawasan utama penampung tenaga kerja asal Indonesia.
“Padahal kasus kekerasan yang terjadi hanya mencapai 0,1%. Akan tetapi, pemberitaan yang terjadi menyurutkan minat orang untuk bekerja di luar negeri,” katanya kemarin. Rusjdi memperkirakan pihaknya mampu mengirimkan sebanyak 700.000 orang dari total kebutuhan tenaga kerja di luar negeri sebanyak 1 juta orang sepanjang 2011. Bila kondisi itu terus berlangsung, ungkap dia, secara otomatis akan menekan kinerja perusahaan penyalur TKI. “Akan banyak perusahaan yang tutup,” ujarnya. Peluang untuk mengejar target pengiriman TKI memang masih terbuka. Salah satunya, asosiasi menggandeng pemerintah pusat dan pemda untuk mempergencar sosialisasi tentang ketenagakerjaan. Dia menilai kerja sama yang dilakukan secara intensif itu akan mampu memulihkan pengiriman TKI ke luar negeri. (K45)
sebesar Rp500.000 per hari nunda penandatanganan Raatau Rp182,5 juta per tahun. Penerimaan pajak restoran DKI Jakarta perda Pajak Daerah dan Ret900 Dia mengatakan penetap- (Rp miliar) ribusi Daerah yang seha835 755 an omzet minimal itu naik rusnya pada Desember 2010. sekitar 199% dari penetaUntuk itu, Pemprov DKI pan sebelumnya sebesar Jakarta menerapkan peraturRp167.000 per hari atau an daerah sebelumnya yang Rp60 juta per tahun. tidak akan mengutip pajak Menurut dia, langkah itu usaha warteg. 2009 2 0 10 * 2 0 11** bertujuan menjaring pengBerdasarkan Undangusaha warteg dan warung Undang (UU) No. 28/2009 tentang Pajak Daerah dan makanan lain dengan omzet Ket. : *) data 28 Desember 2010, **) proyeksi Retribusi Daerah menglebih besar untuk memamanatkan peraturan turunbayar pajak restoran sebesar Sumber: Pemprov DKI Jakarta, 2011 BISNIS/T. PURNAMA an UU jatuh tempo pelaksa10% mulai tahun ini. “Kebijakan ini ditunda dan yang memasukkan usaha warteg naannya pada 2012. “Secara lisan saya sudah bermungkin [omzetnya] diubah jadi hingga jasa penjual makanan dan minuman sebagai objek wajib bicara kepada Dinas Pelayanan PaRp500.000 per hari,” katanya. jak DKI dan mereka sudah menyaDia menjelaskan penetapan pajak ditunda hingga 2012. pajak restoran sebesar 10% akan “Dalam Raperda tersebut akan takan setuju,” kata Triwisaksana. Dia menegaskan pihaknya berlaku bagi semua pengusaha diberlakukan pada 2012 dengan makanan dan minuman terma- skema besaran omzet penjualan akan menolak pembebanan pajak suk di dalamnya warteg, kantin, untuk jenis warung makan yang kepada usaha warteg dan warung makan kecil agar tidak memkafetaria, dan warung makanan baru,” ujar Triwisaksana. minuman di pinggir jalan. Akibat belum adanya kesepa- bebani warga miskin di Ibu Kota. Ketua Badan legislasi Daerah katan bersama tentang besaran (Balegda) DPRD DKI Jakarta omzet minimal wajib pajak, Tri- Minta dibatalkan Triwisaksana menyatakan pelak- wisaksana menyatakan Gubernur Sementara itu, Wakil Ketua sanaan perluasan pajak restoran DKI Jakarta Fauzi Bowo me- Kamar Dagang dan Industri DKI
Jakarta (Kadin Jaya) Nasfi Burhan menyatakan pihaknya meminta Pemprov DKI Jakarta membatalkan perluasan pajak restoran yang menyentuh warteg guna mencegah usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) gulung tikar. “Sebagian besar konsumen warteg dari kalangan masyarakat menengah ke bawah, yang penghasilannya tidak besar,” kata Nasfi. Rencana pengenaan pajak restoran terhadap usaha warteg akan menurunkan daya saing usaha skala UMKM yang lebih kuat lagi dalam menghadapi serbuan produk impor. Alasannya, lanjut dia, sejumlah merek waralaba rumah makan skala kecil yang berasal dari luar negeri tidak lama lagi masuk Jakarta dengan membidik pasar Ibu Kota yang memiliki populasi penduduk 9,6 juta jiwa pada 2010. (HENDRA WIBAWA) (
[email protected]/nurudin.
[email protected])
Krisis ekonomi tidak mampir ke Jateng OLEH RACHMAT SUJIANTO Wartawan Bisnis Indonesia & SRI MAS SARI Kontributor Bisnis Indonesia
Proyeksi pertumbuhan ekonomi Jateng 2010 Sektor
asih terekam jelas di benak kita, Jawa Tengah menatap 2010 dengan optimistis dan penuh percaya diri. Provinsi itu dianggap mampu bertahan dari hantaman krisis global yang terjadi sejak 2008 hingga 2010. Jateng dipandang hebat dan tahan banting dibandingkan dengan provinsi lain. Jateng juga tercatat mengalami fase pemulihan lebih cepat dengan bukti pertumbuhan ekonomi pada akhir 2009 sebesar 4,7% (year on year/yoy). Kendati angka pertumbuhan itu relatif melambat dibandingkan dengan tahun sebelumnya, tetapi kondisi itu lebih baik ketimbang wilayah lain di Indonesia. Kantor Bank Indonesia (KBI) Semarang memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Jateng sepanjang 2010 bergerak di kisaran 5,6%-5,8% (y-o-y), ditopang sektor manufaktur, pertanian serta perdagangan, hotel dan restoran (PHR). Gubernur Jateng Bibit Waluyo meyakinkan pertumbuhan ekonomi Jateng pada kuartal III/2010 saja sudah mencapai 5,8% (yoy), berbeda dengan data Badan Pusat Statistik (BPS) Jateng yang menyebutkan pertumbuhan hanya sebesar 5,6%. Benarkah pertumbuhan ekonomi di wilayahnya telah mencapai level 5,8%? Dengan melihat komposisi barang modal dan bahan baku penolong yang masing-masing sebesar 45% dalam struktur impor Jateng diperkirakan sektor industri hingga akhir 2010 masih tum-
M
Pertumbuhan (yoy)
Industri Pertanian PHR Konstruksi
5%-5,4% 4,9%-5,2% 5,2%-5,4% 6,2%-6,5%
Sumber: KBI Semarang, diolah PHR: perdagangan, hotel & restoran
buh 4% dari tahun lalu. Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Tengah memperkirakan sektor industri hingga akhir 2010 tumbuh 4%. Data BPS Provinsi Jateng menyebutkan industri manufaktur di Jateng pada kuartal III/2010 mengalami pertumbuhan sebesar 2,58% ketimbang kuartal II/2010 yang hanya 2,3%. Pertumbuhan sektor manufaktur terutama dipicu oleh peningkatan produksi pada kelompok industri makanan dan minuman, industri pakaian jadi serta industri kimia dan barang-barang dari kimia. Selama ini, industri manufaktur mendominasi produk domestik regional bruto (PDRB) Jateng dengan kontribusi mencapai Rp35,23 triliun, atau 31,18% dari total nilai PDRB Jateng pada kuartal III/2010. Pertumbuhan sektor andalan Jateng itu terutama didorong oleh penguatan permintaan domestik dan perdagangan luar negeri yang relatif stabil.
Ekspor meningkat Kinerja sektor manufaktur yang gemilang, dipicu oleh ekspor Jateng yang terus meningkat dari waktu ke waktu. Nilai ekspor nonmigas Jateng pada kuartal III/2010 tercatat sebesar US$2,685 miliar atau
meningkat 30,5% dari periode sama tahun lalu. Namun, lonjakan nilai ekspor itu tidak cukup berpengaruh terhadap PDRB di Jateng. Dari pola distribusi PDRB penggunaan, konsumsi rumah tangga masih menjadi penyumbang terbesar, yakni mencapai 64,6%, sedangkan ekspor hanya menyumbang 2,4%. Data Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jateng mengalami defisit hingga US$484 juta pada kuartal III/2010. Defisit hingga US$484 juta merupakan rekor dalam 5 tahun terakhir, mengingat selama 2005-2009, neraca perdagangan Jateng selalu mengalami surplus. Penerapan perdagangan bebas Asean-China (Asean-China Free Trade Agreement/ACFTA) berkonsekuensi membanjirnya barang impor dari Negeri Tirai Bambu ke Jateng. Selama ini, Jateng selalu kedodoran dari segi daya saing produk dan regulasi. Dengan membanjirnya produk asal China berakibat menggelembungkan nilai impor nonmigas ke provinsi itu hingga mencapai US$3,169 miliar pada kuartal III/2010 atau naik 86,62% dari periode sama tahun lalu. Di sektor pertanian, tampaknya Jateng tidak bisa berharap banyak. Gebrakan Gubernur Bibit Waluyo boleh menyerukan Bali Ndeso Mbangun Ndeso, tetapi slogan itu hanya sedikit membantu sektor pertanian terutama peningkatan produksi beras. Jateng yang berdasarkan angka ramalan (Aram) III/2010 akan surplus padi sebanyak 2,91 juta ton. Namun, Pemprov Jateng semestinya tidak menutup mata anomali cuaca yang memicu turunnya hujan sepanjang tahun
telah mengganggu produktivitas pertanian dalam arti luas. Masyarakat tentu masih ingat bagaimana cuaca ekstrem telah menurunkan produksi sejumlah komoditas bahan makanan, seperti bawang merah dan cabai sehingga pasokan berkurang yang akhirnya membuat harga di pasaran bergejolak. Belum lagi, penurunan produktivitas perikanan tangkap, karena nelayan tak bisa melaut akibat gelombang pasang. Cuaca ekstrem yang tidak menguntungkan sektor pertanian dalam arti luas akhirnya terlihat pada kinerja sektor itu yang cenderung melambat. Pada kuartal I/2010, sektor pertanian tumbuh 5,4%, dan mengalami penurunan drastis menjadi 3,9% pada kuartal II/2010 dan anjlok lagi menjadi 3,5% pada kuartal III/2010. Pertumbuhan sektor pertanian pada kuartal IV/2010 juga diprediksi hanya akan bertengger di level 3,62%, sebab bencana erupsi Merapi yang terjadi beberapa waktu lalu, telah merusak ribuan hektare lahan pertanian dan perkebunan di tiga kabupaten, yakni Magelang, Boyolali, dan Klaten. Data Badan Penanaman Modal Daerah (BPMD) Jateng menyebutkan realisasi investasi swasta hingga Agustus 2010 mencapai Rp6,5 triliun atau 14,72% dari target 2010 sebesar Rp44,17 triliun. Realisasi itu terdiri atas penanaman modal asing (PMA) dan penanaman modal dalam negeri (PMDN) sebesar Rp500 miliar, investasi migas Rp3,6 triliun dan proyek kemitraan pemerintahswasta (public-private partnership/PPP) sebesar Rp2,4 triliun. (
[email protected]/
[email protected])
i7
Bisnis Indonesia, Jumat, 7 Januari 2011
PERJALANAN
TEKNIK
SEMINAR & WORKSHOP
BAHAN BANGUNAN
PERANTI KERJA
BAHAN BANGUNAN
RUPA-RUPA
HOTEL & RESTORAN