HARAPAN, KEPUASAN DAN KELUHAN TERHADAP LOYALITAS MAHASISWA DI UNIVERSITAS WIRARAJA SUMENEP Sayyida Dosen Fakultas Ekonomi - Universitas Wiraraja Sumenep
[email protected]
Abstract The purpose of the University Wiraraja "want to prepare students who have academic and professional ability to implement, develop and disseminate science, technology and the arts as well as seek or use to improve people's lives in Sumenep and enrich the national culture", the achievement of these targets should seiringi with student satisfaction and loyalty. The achievement of such satisfaction should be tailored to the expectations and student complaints , and loyalty to the University Wiraraja . From the above problems , conducted a study involving a sample of students of all courses available at the University Wiraraja . Results analyzed using Structural Equation Modeling (SEM) with AMOS software generates conclusions, Hope a positive effect on satisfaction, satisfaction negatively affect complaints, satisfaction has a positive effect on loyalty, and complaints negatively affect loyalty. But the most powerful influence is satisfaction to loyalty. The influence of satisfaction on loyalty includes the direct effect of more than 50 % and indirect influence nearly 30 % so that the total effect of satisfaction and loyalty of over 80 % . This is a huge influence and must be considered to improve the quality and quantity of the University. Keywords : University Wiraraja, hope, satisfaction, complaints, loyalty, Structural Equation Modeling (SEM) PENDAHULUAN Universitas Wiraraja (UNIJA) Sumenep berdiri tahun 1986. Diawali dengan jumlah mahasiswa yang sangat sedikit karena kurangnya kepercayaan masyarakat terhadap UNIJA, kini
UNIJA mampu mencapai target penerimaan mahasiswa dan termasuk universitas yang telah dipercaya khususnya oleh masyarakat Kabupaten Sumenep (25 Tahun UNIJA, 2011). Kini Volume 2 No. 01 Juli 2014 | 1
UNIJA telah memiliki 9 program studi dari 7 fakultas yaitu fakultas ilmu administrasi, Fakultas Hukum, Fakultas Ekonomi, Fakultas Pertanian, fakultas teknik, fakultas kependidikan dan fakultas kesehatan dengan total mahasiswa sekitar empat ribuan (Pedoman akademik Universitas Wiraraja Sumenep, 2011). Namun hal ini bukan berarti UNIJA berhenti untuk melakukan pembenahan. Sekarang yang harus dibenahi oleh UNIJA adalah kualitas agar masyarakat khususnya mahasiswa puas kuliah di UNIJA. Penulis, sebagai bagian dari UNIJA, melihat tantangan besar yang harus dihadapi oleh UNIJA, yaitu peningkatan kualitas di berbagai bidang agar mampu memberikan kepuasan terhadap masyarakat khususnya mahasiswa. Pencapaian kepuasan tersebut harus disesuaikan dengan harapan mereka terhadap UNIJA. Dan pencapaian kepuasan ini dapat dilihat dari keluhan dan juga loyalitas mereka terhadap UNIJA. Dari uraian diatas akan diteliti Harapan terhadap kepuasan serta dampak terhadap keluhan dan loyalitas Mahasiswa yang kuliah di Universitas Wiraraja Sumenep. Tujuan penelitian berdasarkan permasalahan diatas sebagai berikut.
1. Mencari indikator-indikator harapan mahasiswa, kepuasan mahasiswa, keluhan mahasiswa dan loyalitas mahasiswa 2. Mengkaji pengaruh harapan mahasiswa terhadap kepuasan mahasiswa 3. Mengkaji pengaruh kepuasan mahasiswa terhadap keluhan mahasiswa 4. Mengkaji pengaruh kepuasan mahasiswa terhadap loyalitas mahasiswa 5. Mengkaji pengaruh keluhan mahasiswa terhadap loyalitas mahasiswa METODE PENELITIAN Permasalahan ini tidaklah sederhana, maka penelitian ini akan menggunakan analisis Structural Equation Modeling (SEM). Menurut Yamin, 2009, SEM mempunyai kemampuan untuk menggambarkan pola hubungan antara konstrak laten (unobserved) dan variabel manivest atau indikator. Variabel konstrak laten adalah operasionalisasi sebuah konstrak dalam model persamaan struktural. Sebuah konstrak laten tidak dapat diukur secara langsung, tetapi dapat direpresentasikan atau dapat ditentukan oleh satu atau lebih variabel indikator (Hair et al, 2006). Analisis SEM lebih mudah diselesaikan dengan bahasa grafis Volume 2 No. 01 Juli 2014 | 2
sebagaimana yang digunakan dalam software AMOS (Widarjono, 2010). Sehingga dalam penelitian ini penyelesaian perhitungannya akan dibantu software AMOS. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Universitas Wiraraja Sumenep. Data yang diolah merupakan data sampel yang diambil secara acak dari masing-masing jurusan. Responden dipilih dari mahasiswa semester empat dan enam.
Menurut Rahardianto (2012), harapan berpengaruh positif terhadap kepuasan, kepuasan berpengaruh posistif terhadap loyalitas, kepuasan berpengaruh positif terhadap keluhan dan keluhan berpengaruh posistif terhadap loyalitas. Hal ini sejalan dengan Joseph Yu, et. Al, 2005 yang dapat dituliskan dengan kerangka pemikiran berikut:
keluhan
Harapan
Kepuasa n loyalitas
Variabel: i. Harapan mahasiswa (H), adalah hal-hal yang diharapkan dan menjadi alasan serta kekuatan yang mendororng responden kuliah di UNIJA. ii. Kepuasan mahasiswa (P), adalah perasaan positif yang dirasakan oleh responden setelah menempuh perkuliahan di UNIJA iii. Keluhan mahasiswa (K), adalah perasaan negatif yang dirasakan oleh responden
iv.
sebagai bentuk ketidakpuasan dan atau tidak senang terhadap suatu sarana maupun prasarana di UNIJA Loyalitas mahasiswa(L), adalah ukuran kesetiaan responden terhadap UNIJA yang dituangkan dengan perasaan bangga kuliah di unija dan mampu mempromosikan UNIJA serta mengajak masyarakat sekitarnya kuliah di UNIJA. Volume 2 No. 01 Juli 2014 | 3
Penelitian diawali dengan mendeskripsikan Harapan, Kepuasan, Keluhan serta Loyalitas dari mahasiswa Universitas Wiraraja Sumenep. Deskripsi tersebut di peroleh dari kuisioner terbuka yang kemudian dikerucutkan menjadi suatu kuisioner tertutup. Hasil kuisioner tertutup tersebut yang dianalisis dengan Analisis Structural Equetion Model (SEM). PEMBAHASAN Deskripsi Harapan, Kepuasan, Keluhan serta Loyalitas dari mahasiswa Universitas Wiraraja Sumenep di peroleh dari kuisioner terbuka dengan tujuan untuk memperoleh hasil yang lebih spesifik dan benar-benar sesuai dengan kasus yang nyata di lokasi penelitian. Kuisioner terbuka disebar kepada 45 mahasiswa. Masing-masing program studi dipilih 5 mahasiswa secara acak untuk menjadi sampel dan mewakili teman-teman mereka di program studinya masing-masing. Hasil yang diperoleh dari 45 sampel tersebut dapat diringkas sebagai berikut. Harapan mahasiswa kuliah di Universitas Wiraraja adalah untuk memperoleh wawasan, pengalaman, ilmu dan pengetahuan yang baru serta
pendidikan yang bermutu; Mempunyai gelar dan ijazah dengan standar kompetensi yang tinggi; Mencapai cita-cita dan sukses; Berkembang, kreatif, berdaya saing, berkualitas; Mempunyai pengalaman organisasi; dan Menjadi cendikiawan Madura yang intelek Kepuasan yang dirasakan selama menjadi mahasiswa di Universitas Wiraraja antara lain sarana dan prasarana di Universitas Wiraraja; wawasan dosen; kedisiplinan dosen; Universitas Wiraraja sudah lebih maju; Adanya UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa); serta Akreditasi program studi Keluhan mahasiswa antara lain Fasilitas (kelas,perpustakaan, parkir, kamar mandi, AC, kantin); Tempat wudhu harus dipisah antara laki-laki dan perempuan; Jadwal tidak teratur; Kurangnya kebersihan; pegawai kurang ramah; dan Kurangnya alat laboratorium Bentuk Loyalitas mahasiswa Universitas Wiraraja antara lain Memberi saran pada adik-adik untuk kuliah di Universitas Wiraraja; dan atau Mengajak teman-teman didaerahnya untuk kuliah di Universitas Wiraraja Volume 2 No. 01 Juli 2014 | 4
Berdasarkan ringkasan hasil kuisioner terbuka tersebut dibuatkan kuisioner tertutup yang selanjutnya dibagikan kepada 200 mahasiswa sebagai sampel yang diacak dari semua program studi. Hasil dari 200 responden tersebut di olah dengan analisis structural equation model (SEM) dengan software AMOS. Analisis hasil penelitian ini menggunakan analisis SEM dengan alasan karena variabel-variabel dalam penelitian ini saling berhubungan membentuk beberapa persamaan yang kompleks dan masing-masing variabel bersifat unobserved atau tidak dapat diukur secara langsung. Variabel-variabel tersebut disebut variabel laten atau konstruk yang harus di ukur dengan menggunakan variabel-variabel indikator. Langkah-langkah
penyelesaian dalam analisis SEM sebagai berikut. Uji Measurement Model Measurement Model adalah bagian dari model SEM yang menggambarkan sebuah variabel laten dengan indikator-indikatornya. Tahap pertama dalam analisis SEM adalah pengujian measurement Model. Uji measurement model merupakan salah satu bagian pengujian dalam SEM yang bertujuan menguji indikatorindikator terhadap latennya. Untuk melakukan pengujian ini bisa dengan menguji secara terpisah untuk masing-masing laten atau bisa diuji secara bersama-sama dengan membuat model seperti gambar 1 (Santoso, 2011).
Gambar 1. Measuremen model Volume 2 No. 01 Juli 2014 | 5
Pada gambar 1, semua variabel laten dikaitkan dua arah dengan dilengkapi semua indikatorindikatornya. Terlihat dari gambar, variabel harapan mempunyai 4 indikator, variabel kepuasan mempunyai 4 indikator, variabel keluhan mempunyai 4 indikator dan variabel loyalitas mempunyai 2 indikator. Indikatir-indikator tersebut yaitu: h1, h2, h3 dan h4 untuk varibel laten harapan, p1, p2, p3 dan p4 untuk variabel laten kepuasan, k1, k2, k3 dan k4 untuk variabel laten keluhan dan l1, l2 untuk variabel laten loyalitas. Sebelum dilakukan pengujian lebih lanjut, terlebih dahulu akan dilakukan uji normalitas. Pengujian normalitas disajikan dalam pembahasan berikut : Uji normalitas dan outlier AMOS adalah software untuk SEM yang parametrik sehingga harus dipenuhi beberapa asumsi diantaranya data harus berdistribusi normal. Untuk pengujian normalitas dapat dilakukan uji skewness dan kurtosis yang dapat dilihat pada output AMOS yaitu tabel Assessment of normality (Suliyanto, 2011). Secara multivariat, data berdistribusi tidak normal krn nilai c.r kurtosis adalah 12,913 lebih besar dari nilai kritis
yaitu Z0,01 = 2,58. Salah satu solusi agar data menjadi normal, bisa dilakukan screening data untuk mengamankan data dari outlier. Untuk mendeteksi adanya outlier bisa menggunakan jarak mahalanobis sebagaimana output tabel Observations farthest from the centroid (Mahalanobis distance). Jika nilai P1 dan P2 < 0,05 maka dapat disimpulkan data tersebut merupakan outlier. Terdapat beberapa data yang terindikasi sebagai outlier. Data-data outlier ini di drop atau dibuang secara perlahan dari nilai mahalanobis dsquare yang terbesar. Tahap pertama data ke 108, 124, 39 dan 110 yang di keluarkan dan selanjutnya dilakukan pengujian ulang. Dari hasil pengujian ulang, ternyata data secara multivariat masih berdistribusi tidak normal. Selanjutnya secara bertahap, dengan cara yang sama di drop lagi data 106, 120, 107, dan diuji lagi, namun belum normal. Selanjutnya didrop data ke 114,79,173,124 dan diuji lagi menghasilkan distribusi data yang normal secara multivariat karena nilai mutlak dari c.r curtosis adalah 1,047 kurang dari nilai kritis Z0,01 = 2,58. Karena data sudah berdistribusi normal, maka dapat dilakukan analisis lebih lanjut yaitu uji validitas konstruk. Volume 2 No. 01 Juli 2014 | 6
Uji validitas konstruk Uji validitas konstruk bertujuan untuk melihat apakah indikator valid atau sesuai untuk mengukur variabel latennya. Indikator dikatakan valid jika faktor loading > 0,4 (hair, et.al, 1995). Validitas konstruk ini dapat dilihat pada tabel Standardized Regression Weights yang menunjukkan bahwa indikator yang valid adalah h4, p1,p2,k2,k4, dan l2 krn faktor loading >0,4. Untuk melihat kovarian antara variabel laten dengan indikatornya dapat di lihat pada Tabel Regression Weights dengan hipotesis berikut. H0 : Tidak ada hubungan yang nyata antara indikator dengan konstruk
H1 : Ada hubungan yang nyata antara indikator dengan konstruk Nilai P (probability) pada Tabel Regression Weights dapat dipakai untuk menyimpulkan hipotesis diatas. Tolak H0 jika P < 0,05. Dari tabel tersebut, nilai P pada indikator h2 > 0,05 maka belum cukup bukti untuk tolak Ho atau dengan kata lain, h2 tidak mempunyai hubungan signifikan/nyata dengan variabel latennya/ konstruk yaitu variabel harapan. Karena disimpulkan indikator h2 tidak punya hubungan yang nyata, maka indikator h2 di keluarkan dari pengujian. Dan selanjutnya diuji lagi dengan model berikut ini:
Gambar 2. measuremen model tanpa h2 Volume 2 No. 01 Juli 2014 | 7
Setelah dilakukan pengujian ulang, nilai P (probability) untuk semua indikator kurang dari 0,05, dapat disimpulkan semua indikator (setelah h2 dikeluarkan dari pengujian) berpengaruh secara
signifikan terhadap konstruknya, atau ada hubungan yang nyata antara masing-masing indikator dengan masing-masing konstruknya.
Tabel 1. Uji Korelasi antar konstruk Estimate
S.E.
C.R.
P
Kepuasan
<-->
Harapan
,312
,064
4,897
***
Harapan
<-->
Keluhan
,102
,028
3,567
***
Harapan
<-->
Loyalitas
,115
,066
1,743
,081
Keluhan
<-->
loyalitas
,159
,043
3,726
***
Kepuasan
<-->
keluhan
,107
,031
3,408
***
Kepuasan
<-->
loyalitas
,508
,096
5,277
***
Sumber: Output AMOS
Dari Tabel 1 diatas, dengan selang kepercayaan 95%, Korelasi antara harapan dan loyalitas tidak signifikan sedangkan yang lainnya signifikan. Hal ini ditunjukkan dari nilai P pada harapan dan loyalitas
sebesar 0,081 lebih besar dari 5% namun jika selang kepercayaan di turunkan menjadi 90% maka semua hubungan antar kontruk menjadi signifikan termasuk haparan dan loyalitas.
Tabel 2. Keeratan Hubungan antar Konstruk Estimate Kepuasan
<-->
Harapan
,290
Harapan
<-->
Keluhan
,286
Harapan
<-->
Loyalitas
,142
Keluhan
<-->
Loyalitas
,807
Kepuasan
<-->
Keluhan
,410
Kepuasan
<-->
Loyalitas
,850
Sumber: Output AMOS Volume 2 No. 01 Juli 2014 | 8
Tabel 2 diatas menunjukkan besarnya / keeratan hubungan antara variabel laten. hubungan paling erat adalah variabel kepuasan dan variabel loyalitas, selanjutnya keluhan dan loyalitas, sedangkan yg lainnya hubungannnya lemah. Semua hubungan menunjukkan arah hubungan yang positif. kepuasan dan harapan menunjukkan arah positif artinya jika salah satu variabel meningkat maka variabel lainnya ikut meningkat. Hal ini juga terjadi pada variabel keluhan. Variabel keluhan mempunyai arah positif terhadap variabel lainnya. Namun karena dalam kuisioner semua indikator keluhan menjadi
kalimat negatif sehingga dapat diartikan semakin tinggi keluhan maka semakin menurunkan kepuasan atau loyalitas. Dengan kata lain, keluhan berpengaruh negatif terhadap loyalitas dan kepuasan. Uji Struktural Model Pengujian selanjutnya adalah uji struktural model. Dalam pengujian model struktural ini, model digambarkan sesuai teori atau permasalahan yang ingin diuji. Dalam penelitian ini, model yang akan diuji atau dibuktikan sebagaimana gambar 3 berikut.
Gambar 3. Model struktural
Volume 2 No. 01 Juli 2014 | 9
Model yang terbentuk sebagai berikut. Kepuasan = 0,51 x harapan Loyalitas = (0,43 x kepuasan)+ (1,71 x keluhan) Leluhan = 0,13 x kepuasan Keluhan dalam model diatas bertanda positif seharusnya secara logika keluhan akan berkorelasi negatif dengan kepuasan dan loyalitas. Hal ini terjadi karena dalam pembuatan kuisioner semua keluhan bersifat negatif. Sehingga kalau kita standarkan maka model menjadi seperti berikut. Kepuasan = 0,51 x harapan Loyalitas = (0,43 x kepuasan)(1,71 x keluhan) Keluhan = - 0,13 x kepuasan Model diatas dapat diinterpretasikan sebagai berikut. Harapan meningkatkan kepuasan sebesar 0,51 satuan. Setiap peningkatan 1 satuan harapan maka akan meningkatkan kepuasan 0,51 satuan Kepuasan meningkatkan loyalitas sebesar 0,43 satuan dan
keluhan menurunkan loyalitas sebesar 1,71 satuan. Setiap peningkatan 1 satuan kepuasan akan meningkatkan loyalitas sebesar 0,43 satuan dengan asumsi keluhan tetap; dan setiap peningkatan 1 satuan keluhan akan menurunkan loyalitas sebesar 1,71 satuan dengan asumsi kepuasan tetap. Kepuasan menurunkan keluhan sebesar 0,13 satuan. Setiap peningkatan 1 satuan kepuasan maka akan menurunkan 0,13 satuan keluhan. Uji overal fit model Uji overall model bisa menggunakan Degress of freedom (df). Menurut Santoso (2011), jika df positif maka model bisa dianalisis lebih lanjut. Dari Tabel 3 df menunjukkan angka yang positif yaitu 61, sehingga model yang dihasilkan dapat dianalisis lebih lanjut.
Tabel 3. Degress of freedom Number of distinct sample moments:
91
Number of distinct parameters to be estimated:
30
Degrees of freedom (91 - 30):
61
Volume 2 No. 01 Juli 2014 | 10
Kriteria fit model yang lainnya adalah jika nilai RMR default model mendeksti 0 dan GFI mendekati 1, atau default model pada ParsimonyAdjusted Measures berada diantara 0 sampai 1. Beberapa kriteria tersebut terpenuhi sehingga dapat disimpulkan model yang dihasilkan sesuai (model fit). Uji struktural parameter estimate Setelah model dinyatakan fit atau sesuai, maka dilakukan uji struktural parameter estimate. Uji
Kepuasan Keluhan Loyalitas Loyalitas
<--<--<--<---
struktural parameter estimate bertujuan untuk menguji hubungan antar variabel laten, dengan hipotesis sebagai berikut. H0 : tidak ada hubungan antara Xi dan Y H1 : ada hubungan antara Xi dan Y Untuk masing-masing Xi dengan i = 1, 2, ... Hipotesis tersebut akan tolak H0 jika nilai probabilitas P < 0,05.
Tabel 4. Regression Weights Estimate S.E. Harapan ,512 ,110 Kepuasan ,132 ,037 Kepuasan ,426 ,085 Keluhan 1,711 ,526
Nilai P pada Tabel 4. untuk hubungan antar variabel laten yaitu harapan terhadap kepuasan, kepuasan terhadap keluhan, dan kepuasan terhadap loyalitas menunjukkan angka 0 serta keluhan terhadap loyalitas menunjukkan angka 0,001. Semua hubungan antar
C.R. 4,639 3,548 5,025 3,254
P *** *** *** ,001
variabel laten mempunyai nilai P < 0,05 sehingga tolak H0. Artinya, untuk semua Xi mempunyai hubungan dengan Y atau semua variabel laten yang dihubungkan dalam model terbukti mempunyai hubungan yang signifikan dan dapat dianalisis lebih lanjut.
Volume 2 No. 01 Juli 2014 | 11
Kepuasan Keluhan Loyalitas Loyalitas
Tabel 5. Standardized Regression Weights Estimate <--Harapan ,469 <--Kepuasan ,463 <--Kepuasan ,530 <--Keluhan ,610
Menurut Santoso (2011), jika nilai regression weights lebih dari 0,5 maka terdapat korelasi yang erat antar variabel laten. Dari tabel 5, nilai estimasi dari regression weights antar harapan dan kepuasan sebesar 0,469, kepuasan dan keluhan sebesar 0,463, kepuasan dan loyalitas sebesar 0,53, dan keluahan dan loyalitas sebesar 0,61. Dari hasil tersebut, yang mempunyai nilai estimasi regression weights lebih dari 0,5 adalah keluhan dan loyalitas serta kepuasan dan loyalitas. Jadi keluhan dan loyalitas serta kepuasan dan loyalitas dapat dikatakan mempunyai hubungan yang erat.
Kepuasan Keluhan Loyalitas
Sedangkan hapapan dan kepuasan serta kepuasan keluhan mempunyai nilai estimasi regression weights kurang dari 0,5 namun karena nilai keduanya mendekati 0,5, penulis menganggap terdapat hubungan. Pengaruh Langsung Dan Pengaruh Tidak Langsung Antar Konstruk Untuk melihat pengaruh antar konstruk baik pengaruh langsung, pengaruh tidak langsung ataupun pengaruh secara keseluruhan dapat dilihat dari output AMOS yang disederhanakan dalam Tabel 6, Tabel 7, dan Tabel 8 berikut.
Tabel 6. Standardized Total Effects Harapan Kepuasan Keluhan ,469 ,000 ,000 ,217 ,463 ,000 ,381 ,812 ,610
Loyalitas ,000 ,000 ,000
Volume 2 No. 01 Juli 2014 | 12
Kepuasan Keluhan Loyalitas
Tabel 7. Standardized Direct Effects Harapan Kepuasan Keluhan ,469 ,000 ,000 ,000 ,463 ,000 ,000 ,530 ,610
Loyalitas ,000 ,000 ,000
Kepuasan Keluhan Loyalitas
Tabel 8. Standardized Indirect Harapan kepuasan keluhan ,000 ,000 ,000 ,217 ,000 ,000 ,381 ,282 ,000
Loyalitas ,000 ,000 ,000
Dari tabel 6, tabel 7, dan tabel 8 dapat dilihat bahwa harapan mempunyai pengaruh langsung terhadap kepuasan sebesar 0,469 tanpa ada pengaruh tidak langsung. Harapan mempunyai pengaruh terhadap keluhan sebesar 0,217 dan mempunyai pengaruh terhadap loyalitas sebesar 0,381 namun pengaruhnya tidak langsung. Sedangkan kepuasan mempunyai pengaruh sebesar 0,463 terhadap keluhan dan keluhan mempunyai pengaruh langsung sebesar 0,61 terhadap loyalitas tanpa ada pengaruh tidak langsung. Beda halnya dengan pengaruh kepuasan terhadap loyalitas, kepuasan terhadap loyalitas berpengaruh secara langsung sebesar 0,53 dan mempunyai pengaruh tidak langsung sebesar 0,282 sehingga
pengaruh totalnya sebesar 0,812. Dari semua itu, yang mempunyai pengaruh paling besar adalah kepuasan terhadap loyalitas. Karena itu penulis menyimpulkan bahwa kepuasan mahasiswa merupakan salah satu kunci keberhasilan Universitas Wiraraja; karena apabila mahasiswa puas dengan apa yang mereka terima dari Universitas Wiraraja, maka mereka akan loyal terhadap Universitas. Jika mahasiswa sudah loyal terhadap Universitas, mereka akan mengajak teman serta kerabatnya masuk dan kuliah di Universitas Wiraraja sehingga respon dan minat calon mahasiswa semakin besar dan itu berarti Universitas Wiraraja bisa meningkatkan kualitas proses penerimaan mahasiswa baru. Peningkatan proses penerimaan Volume 2 No. 01 Juli 2014 | 13
mahasiswa baru ini bisa ditunjukkan dengan peningkatan cut off dari nilai TPA serta memberikan cut off nilai toefl yang standar. Dengan peningkatan proses tersebut maka input mahasiswa diharapkan lebih baik sehingga output / lulusan juga lebih baik. Jika lulusan Universitas Wiraraja sudah lebih baik, diharapkan mampu bersaing dengan lulusan Perguruan Tinggi yang sudah besar yang ada diluar Pulau Madura. KESIMPULAN Penelitian ini menggunakan 2 tahap dalam memperoleh data. Tahap pertama yaitu melalui kuisioner terbuka dengan 45 sampel mahasiswa, selanjutnya dikerucutkan menjadi kuisioner tertutup dengan 200 sampel mahasiswa. Berdasarkan analisis SEM dari hasil kuisioner tertutup maka dapat disimpulkan sebagai berikut. 1. Indikator-indikator yang signifikan untuk: a. Harapan dari mahasiswa Universitas Wiraraja Sumenep adalah Pendidikan yang bermutu dan wawasan yang lebih luas; Lebih mudah mencari pekerjaan; dan Kreatif dan berdaya saing.
2.
3.
4.
5.
b. Kepuasan dari mahasiswa Universitas Wiraraja Sumenep adalah Sarana dan prasarana yang ada; Akreditasi program studi; Dosen; dan Praktikum dan laboratorium c. Keluhan dari mahasiswa Universitas Wiraraja Sumenep adalah Fasilitas; Kebersihan; Kinerja dosen dan karyawan; dan alat laboratorium d. Loyalitas dari mahasiswa Universitas Wiraraja Sumenep adalah Memberi saran pada adik-adik untuk kuliah di Universitas Wiraraja dan Bangga kuliah di UNIJA Harapan mahasiswa berpengaruh positif secara signifikan terhadap kepuasan mahasiswa Kepuasan mahasiswa berpengaruh negatif secara signifikan terhadap keluhan mahasiswa Kepuasan mahasiswa berpengaruh positif secara signifikan terhadap loyalitas mahasiswa Keluhan mahasiswa berpengaruh negatif secara signifikan terhadap loyalitas mahasiswa Namun pengaruh yang paling kuat adalah kepuasan terhadap loyalitas. Pengaruh kepuasan terhadap loyalitas ini meliputi pengaruh langsung sebesar lebih Volume 2 No. 01 Juli 2014 | 14
dari 50% dan pengaruh tidak langsung hampir 30% sehingga pengaruh total dari kepuasan dan loyalitas sebesar lebih dari 80%. Hal ini merupakan pengaruh yang sangat besar dan harus diperhatikan untuk meningkatkan kualitas serta kuantitas Universitas. SARAN Dari hasil penelitian ini pengaruh kepuasan mahasiswa terhadap loyalitas mahasiswa menunjukkan angka yang sangat besar yaitu lebih dari 80%. Dari data tersebut, besar harapan peneliti
untuk top manajemen atau segenap pimpinan di Universitas termasuk juga pihak Yayasan untuk memperhatikan kepuasan mahasiswa. Karena dengan kepuasan mahasiswa tersebut mereka para mahasiswa akan loyal terhadap Universitas. Jika mahasiswa sudah loyal terhadap universitas, maka mereka akan bangga serta ikut menjaga nama baik Universitas dan yang tidak kalah pentingnya mereka akan menjaring calon mahasiswa untuk masuk ke Universitas.
DAFTAR PUSTAKA Bollen K.A. (1989). Structural Equation with Laten Variabels. New York : Department of Sociology, John Wiley & Sons.
Ghozali I dan Fuad. (2005). Struktural Equation Modeling: Teori, Konsep dan Aplikasi Lisrel. Semarang : Penerbit Universitas Diponogoro.
Ferdinand, A. (2002). Struktural Equation Modelling : Teori Konsep SEM. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Hair, et.al (1995), Multivariate data
Ghozali I (2011), Aplikasi Analisis Multivariate, Semarang : Penerbit Universitas Diponogoro.
Analysis
with
reading,
Prentice Hall, Amerika Hair, et.al, (1998), Multivariate data analysis, prestice hall
Volume 2 No. 01 Juli 2014 | 15
Hair,
J.FF.JR, Anderson, R.E. (2006). Multivariate Data Analysis. Six Edition. New Jersey : Pearson Educational, Inc.
Johnson, Wichern (2007), Applied Multivarieate Statistical Analysis, Pearson Prentice Hall Joseph Yu, et al, Quality, Costomer Satisfaction, and Costomer Loyalty : The Case of Lexus in Taiwan, Total Quality Management, Vol. 16, No. 6, 707 – 719, Agustus 2005 Journal of Business and Banking,
Pedoman
akademik
Universitas
Wiraraja Sumenep, 2011. Santoso, S., 2011, Structural Equation Modeling (SEM) Konsep dan Aplikasi dengan AMOS 18, PT. Gramedia, Jakarta. Sharma,
S.
(1996).
Applied
Multivarite Techniques. John Wiley & Sons. Inc. Suliyanto,
2011,
Ekonometrika
Terapan, ANDI, Yogyakarta. Yamin, S., Kurniawan,H., 2009, Structural Equation Modeling, Salemba Infotek, Jakarta.
volume 2, No. 1, May 2012, pages 9 – 20 Kline, Rex B. (2005). Principle and Practice of Structural Equation Modelling. Second Edition. New York : The Guilford Press.
Widarjono, A., 2010, Analisis Statistika Multivariat Terapan, STIM YKPN, Yogyakarta. 25 tahun UNIJA, Great Mental Revolution Menuju Manusia Cerdas dan Bermartabat, 2011.
Oxford Pocket Dictionary, 1995, oxford
University Press
:
Valton Street.
Volume 2 No. 01 Juli 2014 | 16