[114] Obral Nyawa
Tuesday, 12 November 2013 13:53
Hampir setiap hari pembunuhan terjadi di Indonesia dengan berbagai motif dan dilakukan oleh berbagai kalangan.
Indonesia katanya negara yang berbudaya, tapi anehnya nyawa diobral dengan murahnya. Hampir setiap hari televisi menayangkan bagaimana rakyat meregang nyawa karena pembunuhan.
Yang terbaru, Ramot Tambunan (30) terkapar bersimbah darah di Jalan Pengilar, Medan Amplas, Sabtu (19/10) malam. Laki-laki ini tewas dengan sembilan tikaman, setelah sempat baku hantam dengan pelaku. Sebelum tewas, warga sekitar sempat melihat Ramot terlibat perkelahian dengan kakak beradik HH (23) dan RH (21) di persimpangan jalan tersebut. Alasannya pun ternyata sepele, karena merasa tidak mendapat upah sesuai harapan setelah diajak bekerja sebagai buruh bangunan di kawasan Jalan Pancing, Medan. "Aku digaji harian, padahal itu kerja borongan," kata RH yang ditangkap polisi.
Sehari sebelumnya, warga Desa Sindang Jaya, Kecamatan Cabangbungin, Kabupaten Bekasi,
1/5
[114] Obral Nyawa
Tuesday, 12 November 2013 13:53
Jawa Barat digegerkan dengan penemuan mayat mengapung di kali Ciherang. Diduga, pria itu korban pembunuhan. Saat ditemukan terdapat luka di bagian leher diduga akibat sayatan senjata tajam, bahkan kondisinya nyaris putus. Kamis (17/10), di Palu, Sulawesi Tengah, bocah kelas 4 SD ditemukan tak bernyawa di sebuah penginapan di kota tersebut. Bocah itu ditemukan di dalam bak kamar mandi dengan posisi tertelungkup.
Hasil olah tempat kejadian perkara menyebutkan, korban mengalami luka-luka di bagian anus akibat kekerasan seksual. Polisi sudah mengetahui identitas pelakunya dan sedang melakukan pengejaran.
Di Bekasi, Jawa Barat Yusup alias Ucup (19) dengan sadis membunuh kawannya sendiri Yosep Giantino Raflistian (17), warga Cibitung pada Ahad (7/10). Ucup yang ditangkap lima hari kemudian mengaku tega melakukan itu karena ingin memiliki motor milik siswa kelas 3 SMK itu. Sebelum membunuh, Ucup mengajak kawannya itu minum miras di tanah lapang. Pada saat santai itulah, pelaku memukul kepala korban dari belakang menggunakan botol hingga botol itu pecah. Botol yang sudah pecah itu kemudian ditikamkan ke leher korban.
Di Medan, Mustafa Bakri (21) tewas dengan dua lubang di dada dan di lengan, Sabtu (12/10) malam. Anak polisi ini terkapar bersimbah darah setelah ditikam Reza Falipi (25), yang diketahui adalah abang pacarnya. Peristiwa bermula dari kedatangan korban ke rumah pacarnya berinisial AA (13) di Jalan Pendidikan, Medan Tembung. Mahasiswa Yayasan Harapan itu datang dengan berjalan kaki karena rumah keduanya tidak begitu jauh. Kedatangan Mustafa menyulut emosi keluarga AA. Rupanya, orang tua AA tidak senang dengan kedatangan korban. Pemuda itu lantas langsung diusir. Tak terima diperlakukan demikian, keduanya terlibat perkelahian. Korban ditikam dengan pisau. Di Langkat, masih di Sumatera Utara, satu keluarga dibunuh. Korban adalah Misman (43) serta dua anaknya; Dedek Febrianto (21) dan adiknya Tria Winanda Aulia (13). Mayat ketiganya ditemukan warga di Kecamatan Batang Serangan, Kamis (10/10). Polisi belum bisa menyimpulkan siapa pelaku pembunuhan terhadap satu keluarga ini, namun polisi sudah mencurigai beberapa orang.
2/5
[114] Obral Nyawa
Tuesday, 12 November 2013 13:53
Pembunuhan sadis satu keluarga pun terjadi di Semarang, Jawa Tengah. Dua bocah yang tidak mengerti apa-apa, Kanaya Nadin Aulia Zahrani Wiyana (1) dan Keanu Rifky Ontoseno Wiyono (2), dibunuh perampok gara-gara menangis ketika aksi perampokan terjadi Kamis (10/10). AM dan AR, dua perampok itu memukul balita ini dengan linggis dan melukai pembantu rumah tangga. Keduanya kabur membawa perhiasan emas.
Heboh
Kasus pembunuhan paling menghebohkan adalah pembunuhan terhadap Holly Angela (37) di apartemen Kalibata City, Jakarta Selatan.
Pembunuhan berencana itu terjadi di lantai 9 Apartemen Kalibata City yang dihuni oleh Holly pada senin (30/9) lalu. Bersamaan dengan terbunuhnya Holly, salah satu pelaku pembunuhan El Rizki pun tewas karena terjatuh dari lantai sembilang apartemen itu saat akan melarikan diri. Berdasarkan pengungkapan polisi, pembunuhan dilakukan berlima. Abdul dan Surya yang ditangkap kemudian, mengaku dibantu tiga rekanya yaitu El Riski, R dan PG—dua yang terakhir masih buron. Dari pengembangan kasus dan olah tempat kejadian perkara (TKP), polisi akhirnya menetapkan suami siri Holly yaitu Gatot Supiartono sebagai tersangka. Auditor utama Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) ini diduga sebagai otak dari pembunuhan tersebut.
Pejabat eselon 1 BPK itu menyuruh pembunuh bayaran dan memberi imbalan uang Rp 250 juta kepada pembunuh. Motif pembunuhan karena Gatot kesal Holly memintanya menceraikan istri pertamanya.
Aksi pembunuhan yang tergolong sadis dilakukan AS (18) terhadap mahasiswi Universitas Negeri Makassar (UNM) Nur Halima (20) di Makassar awal Oktober lalu. Pelaku menikam tubuh korban berkali-kali. Tidak hanya itu, pelaku juga memerkosa jasad korban.
Sebelumnya publik digegerkan pembunuhan Sisca Yofie Agustus lalu. Pasalnya, pengakuan
3/5
[114] Obral Nyawa
Tuesday, 12 November 2013 13:53
dari dua tersangka yakni Wawan dan Ade penuh kejanggalan. Pelaku ini mengaku tidak sengaja membunuh. Pengakuan tersangka, korban memberontak ketika tasnya akan dijambret sehingga bergelayut ke tubuh pelaku yang berboncengan sepeda motor. Lalu rambut Sisca masuk gir motor dan tewas terseret. Rekonstruksi yang dilakukan polisi pun tidak sinkron dengan fakta yang ditemukan para saksi.
Ada tudingan, di balik pembunuhan itu adalah anggota Polda Jawa Barat Kompol Albertus Eko Budiarto (atau istrinya), dengan motif asmara cinta segitiga, dimana kompol Albertus dan Sisca Yovie terlibat hubungan asmara selama bertahun-tahun tanpa ada ujung yang pasti. Namun polisi menyatakan Albertus tak terkait. [] emje dari berbagai sumber
BOKS
Penjara Tak Membuat Jera
Namanya Sutinah (50). Perawakannya tidak terlalu tinggi. Bicaranya polos. Tapi siapa sangka, ia adalah pembunuh berdarah dingin.
Ia dengan tega membunuh suaminya, Amang (58), Kamis (3/10) di rumah kontrakannya di Jl Pahlawan, Kampung Cerewet, Durenjaya, Bekasi Timur. Ia memukul bagian belakang kepala suami yang menikahinya secara siri tersebut dan kemudian membungkus jasad korban dengan kasur. Wanita itu mengaku membunuh karena sakit hati. Kepada polisi, ia mengaku kerap disakiti dan suaminya sering selingkuh.
Ini adalah kali kedua Sutinah membunuh suaminya. Tahun 2011 lalu, ia baru bebas dari lembaga pemasyarakatan Pondok Bambu, Jakarta Timur, sebagai terpidana kasus pembunuhan. Ia divonis 4 tahun penjara. Namun ia hanya menjalani kurungan selama dua tahun karena mendapatkan proses asimilasi.
Kasus terbaru ini akan mengantarkan kembali Sutinah ke penjara. Tapi apakah penjara akan
4/5
[114] Obral Nyawa
Tuesday, 12 November 2013 13:53
membuatnya jera?
5/5