BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN V.1. Hasil Penelitian Berdasarkan data yang diperoleh langsung dari lokasi penelitian, maka dalam bab ini peneliti akan menyampaikan mengenai hasil penelitian mengenai strategi Employee Relations untuk memotivasi kinerja karyawan di Summarecon Mall Serpong. Data yang didapatkan oleh peneliti berdasarkan pengamatan langsung (observasi), dokumentasi, dan wawancara mendalam (depth interview) yang dilakukan kepada key informant dan informant yang dilakukan kepada dua key informant dan dua informant. Key informant pertama pada penelitian ini adalah Manager Public Relations dari Summarecon Mall Serpong yang disebut sebagai key informant A, key informant kedua dalam penelitian ini adalah Manager Human Resource dari Summarecon Mall Serpong. Sedangkan kedua informant dari penelitian ini adalah karyawan dari Summarecon Mall Serpong.
V.1.1 Public Relations Summarecon Mall Serpong Berdasarkan
hasil
penelitian
yang
dilakukan
peneliti
terhadap
Summarecon Mall Serpong dapat diperoleh data bahwa di dalam struktur organisasi dari Summarecon Mall Serpong sendiri memang memiliki divisi Public Relations secara khusus.
63
Hal tersebut sesuai dengan pernyataan dari key informant A yang menyatakan bahwa di Summarecon Mall Serpong memang memiliki divisi Public Relations: Ada, jadi untuk di Summarecon Mall Serpong itu kita ada departemen PR sendiri yang biasanya ada beberapa perusahaan ada departemen Markom. Markom itu adalah yang menggabungkan antara PR dan marketingnya. Tapi kalo untuk di SMS, kita terpisah dari Marketing. Jadi marketing sendiri dan PR sendiri.
Hal ini di perkuat oleh key informant B yang menyatakan bahwa: Betul, kami disini memang ada divisi Public Relations.
Sesuai dengan hasil wawancara yang menyatakan bahwa di Summarecon Mall Serpong memang ada divisi Public Relations yang menjalankan fungsinya baik dalam fungsi eksternal maupun fungsi internal.
V.1.1.1. Fungsi Internal Fungsi internal Public Relations Summarecon Mall Serpong adalah sebagai berikut: 1) Memberikan masukan-masukan kepada seluruh BOD ataupun direksi yang ada di organisasi. Sehingga Public Relations berfungsi sebagai salah satu penasihat bagi keputusan yang diambil di Summarecon Mall Serpong. 2) Mengadakan pertemuan diskusi bersama seperti rapat. Dengan dapat terciptanya penyelesaian dari suatu masalah yang ada. 3) Memberikan masukan terkait perkembangan bisnis yang sedang dijalani oleh Summarecon Mall Serpong.
64
Hal tersebut dapat disimpulkan menjadi beberapa poin oleh peneliti berdasarkan data yang diberikan oleh key informant A. Berikut hal yang dinyatakan oleh key informant A: Kalo fungsi internal PR itu, udah pasti (hmm) apa yah, PR itu yang bisa memberikan masukan-masukan kepada BOD ataupun direksi, mungkin kita diskusi segala macem, kita bisa memberikan masukan terkait dengan perkembanganperkembangan bisnis yang kita kelola saat ini.
Berdasarkan fungsi internal yang dinyatakan oleh key informant B terlihat jelas bahwa adanya pemberian masukan-masukan kepada baik direksi maupun semua yang ada di struktur organasasi yang bertujuan agar pihak internal memiliki semangat yang tinggi dan dapat menyelesaikan masalahnya dengan tepat dan baik.
V.1.1.2. Tugas Public Relations Summarecon Mall Serpong Berdasarkan wawancara yang dilakukan peneliti kepada Manager Public Relations dan Manager Human Resource, bahwa adanya tugas penting yang dilaksanakan dari divisi Public Relations. Berikut informasi yang dinyatakan oleh key informant A: Hmm, kalau tugas-tugas dari departemen PR itu yang paling inti adalah kesatu menyampaikan informasi seperti yang tadi saya sampaikan, kedua kita menjalin hubungan baik dengan media, media relation. Karena media relation itu adalah salah satu partner kita dalam bekerja. Karena dengan media itu kan bisa menyampaikan informasi lebih luas lagi. Dengan berkembangnya kemajuan teknologi, kita juga menerapkan yang namanya startegi social media atau digital media yang dimana didalamnya mungkin Steffannie sudah tahu ya, ada Facebook, ada Twitter, ada Blogger, ada Path, ada Foursqure, dan macam-macam. Selain itu tugas dari PR SMS adalah untuk memberikan masukan kira-kira (apa yah) hubungan antara karyawan dengan perusahaan.
Sehingga dapat didefinisikan, tugas Public Relations dari Summarecon Mall Serpong adalah sebagai berikut: 1) Menyampaikan informasi mengenai Summarecon Mall Serpong kepada khalayak.
65
2) Menjalin hubungan yang baik dengan media. Hal tersebut dikarenakan media adalah salah satu partner bagi Summarecon Mall Serpong dalam menjalankan bisnisnya. 3) Menjalankan strategi social media dan digital media. 4) Menjalin hubungan yang baik antara karyawan dan perusahaan (employee relation). Hal tersebut diperkuat oleh pernyataan yang disampaikan oleh key informant B yaitu sebagai berikut: Kalau PR kan untuk hmm image nya perusahaan, kebanyakan adalah untuk membangun image perusahaan keluar nih, jadi dia memperkenalkan SMS lewat media kepada pihak ketiga, seperti itu. Hmm, jadi dia yang banyak branding-branding seperti itu.
Key informant B memperkuat pernyataan dari key informant A bahwa salah satu tugas dari Public Relations adalah menjalin hubungan yang baik dengan media, sehingga adanya kerja sama antara Summarecon Mall Serpong dengan media. Selain itu tugas dari Public Relations adalah memperkenalkan image yang baik kepada khalayak dan melakukan branding kepada masyarakat luas.
V.1.2. Strategi dalam Memotivasi Karyawan Summarecon Mall Serpong Berdasarkan hasil wawancara dengan dua key informant yaitu Manager Public Relations dan Manager Human Resource menyatakan bahwa strategi yang dilaksanakan untuk memotivasi karyawan ditangani oleh bagian Human Resource. Sehingga Human Resource dari Summarecon Mall Serpong juga menjalankan method of communication dimana divisi dari Human Resource juga
66
menjalankan tugas dari Public Relations. Hal tersebut sesuai dengan informasi yang diberikan oleh key informant A yaitu sebagai berikut: Kalau memotivasi karyawan itu lebih ke HR, HR itu kan memang mereka yang membawahi semua karyawan di SMS. Tugas dari PR SMS adalah untuk memberikan masukan kira-kira (apa yah) hubungan antara karyawan dengan perusahaan.
Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa hal yang berhubungan dengan karyawan selain dilakukan oleh Public Relations yang membangun hubungan yang baik dengan karyawan namun dibantu juga dengan departemen Human Resource yang memberikan motivasi-motivasi bagi karyawan dengan berbagai cara. Salah satu teori yang membahas mengenai kebutuhan yang dapat memberikan motivasi bagi seseorang adalah Maslow’s theory. Di dalam teori Maslow terdapat beberapa kebutuhan yang harus dipenuhi sehingga dapat memotivasi seseorang. Sehingga pemenuhan kebutuhan tersebut menjadi salah satu strategi yang diberikan Summarecon Mall Serpong dalam memotivasi karyawan. Untuk mendapatkan kinerja yang maksimal, sebuah perusahaan harus memberikan motivasi yang sesuai dengan kebutuhan karyawannya. Salah satu cara untuk memotivasi seseorang adalah dengan memenuhi kebutuhan fisik. Kebutuhan fisik seperti kecukupan untuk dapat hidup, cukup untuk kebutuhan sehari-hari seperti makan. Hal tersebut dibuktikan dengan pernyataan dari key informant B yaitu sebagai berikut: Kalau di bilang cukup, kita kan mengacu kepada aturan Depnaker ya, Depnaker sendiri memutuskan bahwa minimum gaji yang harus diberikan kepada karyawan adalah UMP, upah minimum regionalnya kita atau upah minimum propinsi. Nah, kita disini strandartnya di atas UMP, jadi karyawan yang level-level bawah itu sudah dapet standart UMP nya, ditambah uang makan dan transport. Jadi jika dibilang cukup, seharusnya sih untuk keluarga yang ga usah macem-macem sih harusnya cukup yaaa. Soalnya standartnya aja kan udah 1,6 sekian satu bulannya, belum uang makan dan uang transport dapet itu take home pay nya sekita dua setengah yah. 2,2 sampai 2,5.
67
Sehingga berdasarkan pernyataan tersebut maka dapat disimpulkan bahwa karyawan dari Summarecon Mall Serpong telah dipenuhi kebutuhan fisiknya, hal tersebut didasarkan dari pemberian gaji yang cukup diatas dari upah minimum regional ditambah dengan uang makan dan uang transport. Pernyataan yang diberikan oleh dua key informant tersebut juga diperkuat dengan adanya pernyataan dari informant A yang menyatakan bahwa: Ya saya sih merasa terpenuhi ya kebutuhan pokok saya dengan gaji yang diberikan oleh SMS.
Tidak hanya dari segi gaji saja kebutuhan mereka dipenuhi, namun karyawan di Summarecon Mall Serpong juga diberikan fasilitas yang baik. Berikut pernyataan yang disampaikan oleh key informant A: Kalau untuk management SMS sendiri, kita memberikan fasilitas kartu parkir. Sehingga mereka tidak harus membayar yang namanya biaya parkir, karena kan berasa juga yah Steffannie kalau dari pagi kita kerja dari pagi lalu kita pulang sore. Kalau dihitung dengan secure parking, untuk motor aja mungkin sehari bisa diatas sepuluh ribu, untuk mobil mungkin bisa diatas dua puluh ribu. Kalau itu kita bebankan kepada karyawan berapa pengeluaran dia sebulan? Dua puluh ribu, taruh kalau dia kerja dua puluh hari berarti save money empat ratus empat puluh ribu. Berarti kita sudah membebankan ke mereka. Salah satu fasilitas yang kita berikan adalah kartu parkir, jadi kartu parkir itu mereka bisa gunakan kapan aja, dan gratis untuk karyawan SMS.
Hal tersebut dibenarkan oleh informant A yang menyatakan bahwa memang benar Summarecon Mall Serpong memberikan kartu parkir sehingga para karyawan terbebas dari biaya parkir setiap harinya dan dapat digunakan kapan saja, selain itu juga Summarecon Mall Serpong memperhatikan kebutuhan sehari-hari di kantor dengan memberikan ruang kerja yang nyaman, seperangkat komputer, internet dan sebagainya. Berikut pernyataan dari informant A: Fasilitas. Yang pasti ruang kerja yang nyaman, terus seperangkat komputer, seperangkat alat tulis, telepon, semua yang saya butuhkan seperti internet, transportasi mobil kantor. Iya betul diberikan kartu parkir sehingga saya dapat keluar masuk SMS
68
tidak dikenakan biaya. Sehingga saya merasa SMS memperhatikan kebutuhan dari karyawannya.
Ditambah lagi pernyataan dari informant B yang menyatakan bahwa beliau sudah cukup puas dengan fasilitas yang diberikan oleh Summarecon Mall Serpong dalam memenuhi kebutuhan pokoknya. Berikut pernyataan dari informant B: Saya merasa cukup puas sih, karena uang makan dan uang transport diberikan oleh Summarecon Mall Serpong berbeda dengan gaji.
Dengan memperhatikan karyawan mulai dari hal kecil menjadi salah satu strategi Employee Relations yang dijalankan oleh Summarecon Mall Serpong. Menurut
teori
Maslow,
untuk
memotivasi
seseorang
diperlukan
pemenuhan kebutuhan keamanan. Salah satu strategi Employee Relations yaitu dengan memperhatikan keamanan pada karyawannya. Kebutuhan keamanan yang dapat diberikan suatu perusahaan kepada karyawannya salah satunya adalah asuransi. Dengan adanya asuransi maka adanya jaminan yang diberikan suatu perusahaan terhadap hal buruk yang dapat terjadi. Summarecon Mall Serpong memberikan asuransi Jamsostek kepada seluruh karyawannya, tidak hanya itu fasilitas cek kesehatan juga diberikan kepada seluruh karyawan Summarecon Mall Serpong. Hal tersebut dapat disimpulkan peneliti berdasarkan informasi yang diberikan oleh key informant A yang menyatakan sebagai berikut: Oh iya, sudah pasti karena kalo Jamsostek itu kan memang (apa yah) bekalah untuk mereka di hari tua. Karena Jamsostek itu kan tidak bisa diambil pada saat kita kerja, Jamsostek bisa diambil pada saat kita sudah tidak bekerja. Jadi Jamsostek merupakan pegangan untuk karyawan di hari depannya mereka.
Ditambah dengan pernyataan mengenai fasilitas cek kesehatan yang diberikan oleh perusahaan sebagai berikut:
69
Oh gini, kita disini itu selain Jamsostek, kita setiap bulannya dikasih yang namanya uang obat. Jadi sakit dan tidak sakit kita diberikan tunjangan uang obat. Tunjangan obat itu untuk berobat jalan, tapi kalo kita rawat inap atau operasi kita sudah di cover oleh perusahaan.
Hal tersebut didukung dengan pernyataan dari key informant B dengan memberikan informasi yang sama mengenai adanya fasilitas cek kesehatan, yaitu sebagai berikut: Fasilitas, fasilitas kesehatan jadi kita disini memberikan fasilitas rawat inap untuk karyawan karyawan besertakeluarganya sampai anak yang ketiga, terus kemudian fasilitas tempat ibadah ya. Jadi tempat ibadah juga diberikan di sini, kalo benefit yang lainnya sih biasa seperti tunjangan-tunjangan, seperti tunjangan kelahiran, tunjangan kematian, tunjangan perkawinan, tunjangan kacamata seperti itu.
Perusahaan juga peduli kepada keamanan dari karyawannya, sehingga bagi karyawan yang bekerja untuk membersihkan gedung tinggi, mereka diberikan safety belt agar keamanan dari keselamatan mereka terjamin. Hal tersebut dinyatakan oleh key informant B yaitu sebagai berikut: Kalo untuk karyawan yang gondola sih mereka semua pake safety belt ya, untuk mereka bekerjanya. Dan dilindungi oleh Jamsostek, jadi kalo ada kecelakaan kerja, mereka semuanya tercover oleh Jamsostek seperti itu.
Berdasarkan pernyataan dari para sumber di atas, maka dapat disimpulkan bahwa salah satu strategi Public Relations yang dijalankan oleh Summarecon Mall Serpong dengan memperhatikan keamanan karyawan yang ditunjukan berdasarkan informasi bahwa adanya asuransi Jamsostek, fasilitas cek kesehatan, serta pengaman yang diberikan bagi karyawannya. Salah satu strategi internal yang digunakan Summarecon Mall Serpong dalam memotivasi karyawannya adalah dengan melakukan kegiatan atau aktivitas yang ditujukan kepada seluruh karyawan. Hal tersebut dapat dipenuhi dengan berbagai cara seperti dengan melakukan lomba-lomba, outing, dan gathering agar dapat memunculkan keakraban bagi sesama karyawan maupun atasan dan
70
bawahan. Dengan adanya aktivitas-aktivitas tersebut dapat memunculkan rasa solidaritas, keterbukaan, kepercayaan dalam satu keluarga besar perusahaan. Hal tersebut juga dilakukan oleh Summarecon Mall Serpong guna untuk mempersatukan satu kesatuan visi misi dari keluarga besar Summarecon Mall Serpong. Berikut informasi yang diberikan oleh key informant A: Oh iya, setiap dua tahunnya kita selalu ada yang namanya outing. Outing karyawan dimana seperti yang Steffannie bilang yaitu untuk mengakrabkan karyawan yang satu dengan karyawan yang lain. Karena disini kan kita terdiri dari banyak departemen nih, ada departemen leasing, departemen marketing, ada departemen operation, ada departemen PR, ada departemen HR. Dari operation itu sendiri terpecah lagi, ada departemen housekeeping, ada departemen security, ada departemen parkir, landscape dan banyak lagi. Jadi tujuan kita outing itu adalah refreshing ya setahun kita bekerja, untuk lebih memperkenalkan bagian engginering kan banyak banget orang mereka belum tentu kenal semua dengan bagian atas, begitu juga sebaliknya.
Outing tersebut dilaksanakan tentu saja dengan tujuan tertentu. Berikut pernyataan yang diberikan oleh key informant B yang dapat mendukung pernyataan dari key informant A. Ada, dua tahun sekali kita membudgetkan outing, nanti Januari kita rencana mau outing nih untuk 2013, kebetulan memang kita dua tahun sekali ya, karena supaya budgetnya juga ga, kita juga susah ya maksudnya gini SMS ini kan event nya padet banget Januari ketemu Desember tiap hari ada event ya, jadi kita membuat dua gelombang soalnya ga bisa satu gelombang pergi rame-rame, karena mall nya harus tetap buka, jadi kalo operasionalnya. Jadi kita kalo dibilangin outing bersama untuk keakraban ya keakrabannya separo- separo ga bisa semua kumpul karena kantornya ga bisa tutup.
Berikut adalah informasi yang diberikan oleh key informant B mengenai tujuan diadakan outing: Sebenernya sih teamwork ya yang nomor satu, teamwork sama kesatuan visi dan misi dari management. Dari outing sendiri sebenernya kita mensosialisasi apa yang ingin dicapai oleh management di tahun itu targetnya apa dan bagaimana pencapaiannya. Jadi menyamakan visi ke level yang paling bawah. Jadi bukan hanya sampai kabaknya saja namun samapi ke bawah management bisa bicara langsung.
Hal tersebut dirasakan oleh informant B yang menyatakan bahwa dengan adanya outing, maka muncul rasa teamwork yang lebih kuat sehingga dapat memotivasi karyawan dalam menjalankan pekerjaannya menjadi lebih maksimal. Berikut informasi yang disampaikan oleh informant B:
71
Menurut saya bisa sih, karena dengan adanya outing kita jadi lebih tau teori yang berhubungan dengan interpersonal skill dan kita bisa kita terapkan di kehidupan bekerja sehari-hari. Mungkin dari teamwork, komunikasi seperti itu.
Sehingga dibenarkan bahwa dengan diadakannya outing, menghasilkan kerja sama tim menjadi lebih tinggi. Dari teamwork yang dihasilkan dari outing juga dapat menjadi salah satu motivasi seseorang dalam bekerja sehingga lebih semangat. Summarecon Mall Serpong juga rutin mengadakan lomba 17 Agustus guna memperingati hari kemerdekaan dengan mengadakan lomba yang mengundang seluruh unit yang ada dari peruasahaan Summarecon. Sehingga tidak hanya dari Summarecon Mall Serpong saja, namun dari unit Kelapa Gading dan lainnya juga bergabung. Lomba 17 Agustus yang diadakan oleh Summarecon berupa lomba dari seluruh jenis olahraga. Hal tersebut menjadi salah satu ajang berekspresi di dunia olahraga. Informasi tersebut diberikan oleh key informant A yang menyatakan sebagai berikut: Oh ada, bahkan kalau 17 Agustus itu kita tidak hanya dari unit SMS aja, karena SMS ini adalah anak perusahaan dari PT. Summarecon Agung tbk. Yang dimana PT. Summarecon Agung Tbk mempunyai unit-unit di Kelapa Gading, Serpong, dan yang akan datang itu di Bekasi. Dan dari masing-masing unit itu kita ada beberapa cabang pertandingan yang nantinya di tandingkan.
Dengan diadakannya lomba 17 Agustus tersebut tentu saja memiliki manfaat yang dirasakan oleh para karyawannya. Berikut salah satu pernyataan yang diberikan oleh informant A: Kesatu itu menjadi agen berkumpulnya para Summarecon semua unit yah, jadi kita lebih kenal satu keluarga besar. Yang kedua, hmm tempat buat temen-temen lain untuk ekspresi di dunia olahraga dan seni sih.
Di tambah dengan pernyataan yang disampaikan oleh informant B yaitu sebagai berikut:
72
Hmm, acara tersebut sih mempermudah kita dalam bekerja, karena kita berhubungan dengan orang itu, sebelumnya kita pernah kenal dalam acara lomba sehingga lebih mudah dan seneng dalam bekerjanya.
Berdasarkan pernyataan diatas, lomba menjadi salah satu tempat bagi karyawan memperluas koneksi untuk mengenal orang baru sehingga dapat membantu dalam berhubungan dalam bekerja. Strategi adanya acara gathering juga menjadi salah satu acara yang dapat membuat para karyawan menjadi termotivasi. Summarecon Mall Serpong mengadakan acara gathering yang dilakukan dua kali dalam setahun. Acara gathering yang diadakan pada saat buka puasa bersama dan pada saat acara anniversary perusahaan. Dengan adanya acara tersebut menjadi ajang berkumpulnya, dan ajang bagi seluruh karyawan makan bersama dengan anggota direksi yang teratas. Hal tersebut dinyatakan oleh key informant A yang menjelaskan sebagai berikut: Oh iya, jelas ada. Jadi selain buka puasa bersama itu kita juga ada makan bersama pada saat kita anniversary, jadi pada saat kita anniversary kita berkumpul di suatu tempat jadi dimana nanti owner kita ikut turut bergabung dengan kita, jadi ga ada batasan antara si bos dan si karyawan jadi semuanya nyampur. Dan hal tersebut rutin diadakan.
Ditambah dengan penjelasan yang berasal dari key informant B yang menyatakan sebagai berikut: Kalau gathering karyawan kita lakukan kalau ulang tahun pada bulan Oktober. Rencananya kan kita mengadakan gathering juga dalam rangka ulang tahun SMS. Ada juga buka puasa bersama kita lakukan terus hmm halal bi halal. Kalau halal bi halal kita mengacunya ke pusat ya. Jadi bersama corporate itu hanya sampe level supervisor atau assisten manager ke atas.
Sehingga berdasarkan lomba, outing, serta gathering yang dilakukan oleh Summarecon Mall Serpong berbuahkan respon bagi para karyawannya, seperti yang dijelaskan oleh key informant A yaitu sebagai berikut:
73
Oh tentu mereka merasakan kegembiraan, jadi mereka merasa perusahaan ini menghargai mereka, tidak serta merta mereka hanya di suruh kerja, kerja dan kerja dan menambah profit, tapi perusahaan kan menilai dengan menghargai. Dengan sesuatu yang kecil itu bisa sangat berarti bagi karyawan dengan buka puasa bersama dengan jajaran direksi, mereka akan merasa bahwa oh saya diundang juga loh untuk bertemu dengan direksi. Dimana setiap hari untuk ketemu bagian direksi sangat sulit, apalagi dengan posisi yang di bawah sepeti security, jadi untuk bertemu bagian direksi itu sangat sulit, disitu kan kita memberikan dan meluangkan waktu untuk mereka dapat bertemu dengan jajaran direksi.
Salah satu strategi internal Summarecon Mall Serpong dalam memotivasi karyawan untuk memberikan kinerja yang baik adalah dengan bentuk non fisik, yaitu seperti dalam bentuk penghargaan, pujian, serta promosi. Summarecon Mall Serpong juga menyadari bahwa hal tersebut merupakan sesuatu yang penting sehingga adanya penghargaan yang diberikan kepada karyawannya. Berikut informasi yang disampaikan oleh key informant A: Ada, ada. Itu ada penghargaan biasanya sih penghargaan masa kerja lima tahun, sepuluh tahun, lima belas tahun bahwa kemaren ada yang mendapatkan tiga puluh lima tahun. Macam-macam bentuknya, ada dari emas, cincin, kalung, tergantug dari lamanya bekerja.
Penghargaan yang diberikan kepada karyawan adalah salah satu bentuk dari kepedulian perusahaan kepada karyawannya. Tidak hanya itu, berbagai pujian kerap kali diberikan oleh atasan kepada bawahannya. Hal tersebut disampaikan langsung oleh karyawan Summarecon Mall Serpong sendiri yang menjadi informant A dari penelitian ini. Berikut penjelasan dari informant B: Ibu Indira atasan saya, suka memberikan pujian dengan cara yang berbeda-beda terhadap tiap orangnya.
Informasi tersebut juga dinyatakan oleh key informant B yang menyatakan bahwa untuk memotivasi seseorang dapat berbentuk berbagai macam cara. Salah satunya adalah dengan memberikan pujian bagi karyawan agar karyawan juga merasa dihargai atas kerja keras yang telah dilakukannya. Tidak hanya itu,
74
promosi juga kerap kali dilakukan bagi karyawan yang memiliki prestasi yang baik sehingga karyawan juga merasa dipedulikan kebutuhan dihargainya oleh perusahaan. Berikut adalah pernyataan yang diberikan oleh key informant B: Kalo kita sih biasanya sih memotivasi karyawan itu kan macem-macem bentuknya yaaa. Motivasi itu bentuknya bisa dari penghargaan dari hmm hmm dari gajinya, dilihat dari prestasi sehingga kita memberikan gaji yang layak kepada mereka sesuai dengan prestasinya, terus kemudian kita juga memberikan pujian, terus memberitahu kalo mereka masih ada salahnya apa, seperti itu yang biasa kita lakukan di management adalah kalau seseorang itu memiliki suatu prestasi sendiri, itu kita akan memberikan promosi, jadi kita lakukan promosi, memberikan kesempatan dari dalam dulu untuk menduduki posisi yang lebih tinggi, jadi kita recruitment biasa kita saring dulu nih, ini kan salah satu caranya kita saring dulu dari dalam, kalau dari dalam udah mentok ga ada orang yang berpotensi baru kita cari dari luar, tapi kalo emang dari dalem sendiri udah ada, kita kasih kesempatan dia untuk naik posisinya. Itu kan salah satu motivasi juga. Jadi karyawan termotivasi berkarir di SMS bisa berkembang di sini.
Pujian yang diberikan oleh atasan adalah salah satu bentuk motivasi yang diberikan atasan kepada bawahannya, namun tidak semua atasan royal untuk memberikan pujian kepada bawahannya. Berikut pernyataan yang diberikan oleh key informant B: Itu salah satu cara untuk memotivasi karyawan, pujian itu. Tapi kan ga semua atasan itu gampang sekali memberikan pujian. Namun sekali mereka memberikan pujian itu bener-bener keluar dari hatinya loh. Seperti kamu bagus loh, tapi ada juga yang royal. Tapi tidak semua karyawan dapat mengharapkan suatu pujian keluar dari mulutnya. Itu hanya salah satu cara sih. Kalo saya bilang untuk level bawah itu penting, walaupun itu hanya jatuhnya sekedar good job misalnya yang lain, eh kamu kok tumben kamu ga terlambat hari ini, pagi banget datengnya, seperti itu. Itu membuat mereka aware bahwa wah atasan saya tuh memperhatikan. Tapi ga semua atasan bisa seperti itu sih. Kita ga bisa harapkan banyak untuk hal seperti itu.
V.1.3. Kinerja Karyawan Summarecon Mall Serpong Kinerja merupakan suatu hal yang sangat mempengaruhi produktivitas yang berujung pada goal sebuah perusahaan. Summarecon Mall Serpong sangat memperhatikan kebutuhan dari karyawannya sehingga memiliki karyawan dengan kinerja yang baik. Hal tersebut dibuktikan dengan dipenuhinya kebutuhan yang ada pada teori Maslow.
75
Menurut Cummings dan Schwab (1973, 4), salah satu fungsi penilaian kinerja pegawai adalah fungsi formative. Fungsi formative berkaitan dengan rencana untuk meningkatkan keterampilan karyawan dengan memberikan fasilitas yang memadai untuk meningkatkan kemampuan karyawan. Summarecon Mall Serpong juga secara rutin mengadakan training bagi karyawannya. Training tentu saja memiliki pengaruh yang besar bagi pengetahuan karyawan sehingga dengan dilakukan training akan sangat bermanfaat bagi kinerja karyawan. Setiap karyawan baru akan mendapatkan training dari perusahaan, namun setiap bulannya secara rutin diadakan training bagi karyawan tetap secara bergantian setiap departemennya. Peneliti dapat menyimpulkan seperti itu berdasarkan informasi yang diberikan oleh key informant A yang menyatakan sebagai berikut: Kalau untuk training kan macam-macam ya. Ga spesifik, jadi berdasarkan kebutuhan dari masing-masing departemen. Misalnya departemen customer service, mungkin mereka training grooming, tata cara melayani customer yang baik seperti apa, untuk kalo marketing dapat training seperti planning event, strategi event, kalo dari PR sendiri seperti training digital media, terus communication skill sehingga disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing departemen.
Hal tersebut didukung dengan pernyataan yang diberikan oleh key informant B: Kalo training pasti kita lakukan, kita punya kalender training, jadi hmm setiap bulan kita pasti ada training. Walaupun training itu dilakukan baik per departemen ya, tapi selalu ada. Itu sosialisasi mengenai SOP terus menggunakan strandart yang baru, kadang kita ISO disini sehingga prosedur-prosedur tersebut haru disegarkan kembali ke mereka.
Pernyataan dari kedua key informant tersebut dibenarkan oleh informasi yang diberikan oleh informant B: Iya pasti dong, SMS memberikan training secara rutin. Terlebih lagi bagi karyawan yang baru masuk, untuk level level tertentu pun ada. Dan itu kita lakuin biasanya disini, baik unit internal maupun ke pusat.
76
Dengan dilakukannya training, karyawan dari Summarecon Mall Serpong menjadi lebih memiliki pengetahuan yang luas sehingga pada saat training para karyawan sangat memperhatikan dengan seksama. Training itu dirasakan sendiri manfaatnya
bagi
para
karyawan
sehingga
mereka
merasa
perusahaan
memperhatikan kebutuhan karyawannya. Berikut pernyataan yang disampaikan oleh key informant A: Pasti dong, apalagi untuk produk knowledge ya, kalo sekarang ini kan yang paling penting karyawan haru diberikan produk knowledge, jadi nanti kalo ada pertanyaan jadi mereka juga ga binggung kan. Nah itu dites, jadi mereka kalo untuk customer service tuh dites. Apakah mereka sudah hafal belum tenant-tenantnya? Kalo belum hafal berarti ga bisa ganti seragam tuh biasanya. Hehe. Gitu. Jadi ganti seragam kalo mereka sudah hafal tenant-tenant di lantai satu apa aja. Gitu. Mereka seneng ya, kalo training itu jatuhnya adalah satu tambahan ilmu kan. Mereka ada satu hal yang mereka bisa. Karena mereka dituntut untuk selalu bersikap prima, sehingga pada saat training tuh mereka benar-benar ngikutin.
Berikut manfaat dari training yang dirasakan oleh informant A: Iya, ada. Saya merasakan menjadi memiliki pengetahuan yang lebih luas, dan dapat memperbaiki kualitas kerja, kita jadi upgrade skill, upgrade knowledge dan larinya pasti ke kualitas kerja.
Pernyataan tersebut didukung oleh informant B yang menyatakan sebagai berikut: Waktu itu kan kita dijelasin mengenai ini yah, tentang perusahaan ini seperti apa, terus udah gitu, bagaimana komunikasi yang baik, bagaimana membangun hubungan yang baik dengan temen-temen kerja. Yah lebih jadi ini sih, apa yang tadinya kita ga ngerti sesudah training kita jadi tau interpersonal skill yang bagus itu seperti apa.
Menurut Muchinsky yang dikutip oleh Soedjono (2005, 26) menyatakan bahwa kepuasan kerja dapat diukur berdasarkan tingkat absensi (absence), tingkat keluar masuk karyawan (turnover) dan menurunnya kinerja (performance). Peneliti juga telah melakukan wawancara mengenai kinerja karyawan Summarecon Mall Serpong. Kinerja dari karyawan Summarecon Mall Serpong memiliki kinerja yang baik. Hal tersebut dapat dinilai oleh atasan yang
77
berdasarkan dari tingkah laku yang ditunjukan karyawan kepada atasannya. Berikut pernyataan yang diberikan oleh key informant B: Selama saya disini sih, semangat mereka luar biasa, karena mereka masih pada muda-muda yah jadi untuk mereka berprestasi sih hanya memang dalam managementnya masih ada yang fresh graduate seperti itu kan terus kemudian banyak yang pengalamannya masih sedikit, ya memang masih perlu diasah hanya secara keinginan untuk belajar dan keinginan untuk bekerja itu sih dari angka keterlambatan, kesalahan yang mereka lakukan, SP yang keluar sedikit sekali.
Salah satu ukuran kinerja dari seseorang memiliki kinerja yang tinggi atau kinerja yang rendah dapat dilihat dari turnover pada sebuah perusahaan. Setelah melakukan wawancara dengan dua key informant menyatakan bahwa turnover yang ada di Summarecon Mall Serpong berada di level yang normal. Hal tersebut dinyatakan oleh key informant A yaitu sebagai berikut: Kalo untuk persentasenya itu ya slow-slow aja lah, ga besar. Kalo turnover itu mungkin di setiap perusahaan pasti ada ya, karena kalo turnover kan kita juga ga bisa memaksakan untuk kalian harus tetap disini, ga mungkin kita bisa seperti itu. Ya mungkin kalo mereka ada penawaran yang lebih baik atau mereka mendapatkan posisi yang pas dengan basic mereka, kita sebagai perusahaan paling bisa untuk memberi nasihat kalian yakini dulu apa yang kalian tuju gitu, jangan sampai kalian keluar dari sini kalian malah tidak menjadi tidak berarti. Jadi kita paling bisa memberi masukan, kita tidak bisa memaksa hak individu mereka.
Setiap bulannya pihak perusahaan selalu mengevaluasi mengenai turnover dan absentasi dari karyawannya. Sehingga bagi mereka yang selalu masuk kerja akan diberikan penghargaan karyawan disiplin terbaik serta penghargaan berupa uang sebesar lima ratus ribu. Berikut pernyataan yang disampaikan oleh key informant B: Kita selalu mengevaluasi itu setiap tahunnya. Jadi setiap tahun kita punya pemberian penghargaan bagi karyawan yang masuk terus menerus selama satu tahu, tidak sakit, tidak ijin, ya kalo itu posisinya dia cuti ya ajar. Tapi kalo ya dia sakit, terlambat itu ga boleh tuh. Nah itu dapet penghargaan, dapet lima ratus ribu per orangnya, dan itu kan memacu mereka untuk jangan sampe terlambat, jadi kaya karyawan berprestasi disiplin terbaik ngomongnya.
Ada beberapa orang dari Summarecon Mall Serpong yang suka terlambat datang ke kantor ataupun terlambat masuk pada jam selesai makan siang, namun
78
hal tersebut adalah sesuatu yang wajar. Namun persentase dari absensi tersebut dapat dinilai sangat sedikit dan disiplin dari karyawan Summarecon Mall Serpong dinilai cukup bagus. Berikut pernyataan yang diberikan oleh key informant B yaitu sebagai berikut: Kalo menurut saya sih, karyawan terlambat dibilang emmm wajar wajar saja karena ada kebutuhan ya ato ada apa. Hanya memang kalo terus menerus orang itu udah memang susah ya, dikasih SP juga begitu, memang sudah tabiatnya begitu jadi sulit untuk mengubahnya, gitu loh. Tidak ada rasa takut, ya namun hanya beberapa orang sih. Kalo saya bilang sih udah bebal kali ya. Susah juga kita udah sampe level atas juga susah. Ya karena dia punya problem lah kalo saya bilang sih. Kita udah gali memang ada problem. Tapi its okey sih selama itu persentasenya kecil sekaliiii, saya menganggap bahwa kita disini disiplinnya cukup bagus.
Namun tentu saja ada teguran yang diberikan bagi karyawan yang memiliki disiplin yang tidak baik. Hal tersebut disampaikan oleh key informant A yaitu sebagai berikut: Kalo untuk biasanya absesnsi kita itu nanti diakumulatif dalam satu bulan, nanti kalau dalam satu bulan nanti apabila di nilai karyawan itu di nilai keterlambatan yang berlebih sudah pasti mereka akan mendapatkan teguran, apabila karyawan tidak mengindahkannya juga, maka management akan mengeluarkan surat peringatan.
Hal tersebut dibenarkan oleh informant A yang memberikan informasi bahwa orang yang masuk terlambat merupakan orang yang tidak disiplin dan lambat lain akan mendapat teguran dari atasannya. Berikut pernyataan yang diberikan oleh informant A: Ya itu sih orang yang kurang disiplin, sehingga nantinya akan mendapat teguran dari atasannya.
Didukung dengan pernyataan dari informant B yang menyatakan bahwa: Sebenernya menurut saya sih wajar ya, cuma ada beberapa yang ngelakuin kaya gitu. Cuman sebenarnya memang ga sesuai dengan aturan. Namun kalo disuruh dirubah sih susah kayanya ya. Hehe.
Berdasarkan pernyataan di atas maka memang diakui bahwa jika adanya karyawan yang terlamabat masuk akan mendapat teguran dari atasannya. Namun
79
hanya sebagian kecil karyawan dari Summarecon Mall Serpong yang melakukannya. Berdasarkan kinerja yang baik maka akan menghasilkan produktivitas yang baik. Karyawan dari Summarecon Mall Serpong memiliki kinerja yang baik sehingga adanya hasil positif yang dihasilkan oleh para karyawannya. Berikut pernyataan yang diberikan oleh key informant A: Syukur, alhambulilah sampai saat ini kita terus menanjak, karena terbukti bukannya saya karyawan SMS jadi saya membaguskan SMS ya, enggak seperti itu, tapi bisa kita lihat dengan adanya pembangunan SMS 2 disitu sudah mencerminkan dimana tim kita bekerja dengan semaksimal mungkin gitu ya, dimana proyek suatu mall itu untuk mendirikan mall lanjutannya itu proyeksinya adalah antara 10 sampai 15 tahun, tapi kita SMS dalam waktu lima tahu sudah bisa membuktikan bahwa kita mampu untuk menambah area mall ini menjadi area SMS 2. Iya, jadi kan disitu SMS 2 itu berdiri karena perusahaan kita yang sehat, bukan karena perusahaan yang baik, memang ada faktor dari itu semua, tapi faktor paling utama adalah kalo karyawannya udah ga solid, kalo karyawannya udah melempem, itu ga mungkin berdiri.
Hal tersebut didukung oleh pernyataan dari informant B yang menyatakan sebagai berikut: Produktivitas dari para karyawan di Summarecon Mall Serpong sih sangat baik yah, karena setiap bulannya kita mengadakan rapat untuk mencapai target dan dari 10 departemen sudah 8 departemen yang menyelesaikan target tersebut.
Berdasarkan hasil tersebut dapat dikatakan bahwa karyawan dari Summarecon Mall Serpong memiliki kinerja yang baik. Hal tersebut tentu saja didukung dengan pemenuhan kebutuhan para karyawannya.
V.2. Pembahasan V.2.1. Public Relations Summarecon Mall Serpong Sebagaimana sudah disampaikan pada bab sebelumnya mengenai teori yang digunakan pada penelitian ini, pengertian dari Public Relations menurut Cutlip et al. (1985, 3) adalah sebagai berikut:
80
Public Relations is the management function which evaluates public attitudes, identifies the policies and procedures of an individual or an organizations with the public interest, and plans and executes a program of action to earn public understanding and acceptance.
Dari teori tersebut adanya kesesuaian dengan aplikasi yang ditunjukan oleh Summarecon Mall Serpong yang memiliki divisi Public Relations dan memiliki fungsi untuk menyampaikan apa yang terjadi didalam Summarecon Mall Serpong dan terus membuat program seperti event-event yang sangat menarik sehingga dapat membuat para pengunjung untuk terus datang dan mengikuti event yang dibuat Summarecon Mall Serpong. Jefkins (2003, 54) mendefinisikan berbagai macam hal yang dapat menjadi tujuan dari Public Relations di dalam sebuah organisasi yang diaplikasikan pada kenyataannya di Summarecon Mall Serpong. Public Relations yang berada di Summarecon Mall Serpong memiliki tujuan untuk membangun image positif mall ini di mata publik, sehingga berbagai macam cara dilakukan oleh Summarecon Mall Serpong seperti membangun SMS 2 yang memiliki konsep mewah, memberikan event yang menarik, serta menambah tenant dua kali lipat pada tahun terakhir. Hal tersebut bertujuan untuk memberikan image yang positif sehingga mendapat pendapat pengakuan dari publiknya. Sesuai dengan teori yang sudah dibahas di bab sebelumnya, menurut Seitel (2004, 9), Public Relations di bagi menjadi dua bagian yaitu Eksternal Public Relations dan Internal Public Relations. Fungsi internal Public Relations Summarecon Mall Serpong adalah memberikan masukan-masukan kepada seluruh BOD ataupun direksi yang ada di organisasi, mengadakan pertemuan diskusi bersama seperti rapat sehingga dapat terciptanya penyelesaian dari suatu
81
masalah yang ada serta memberikan masukan terkait perkembangan bisnis yang sedang dijalani oleh Summarecon Mall Serpong. Sedangkan fungsi dari eksternal Public Relations dari Summarecon Mall Serpong adalah memberikan informasiinformasi yang terkait mengenai Summarecon Mall Serpong, mengadakan eventevent yang menarik serta mengadakan Corporate Social Responsibility. Salah satu fungsi utama Public Relations adalah menumbuhkan dan mengembangkan hubungan yang baik antara organisasi dengan publiknya yaitu publik internal maupun publik eksternal untuk memberikan pengertian, memberikan motivasi dan partisipasi publik dengan tujuan untuk menciptakan opini publik yang dapat menguntungkan organisasi atau perusahaan (Rachmadi, 1996, 7). Berdasarkan kutipan ini, Summarecon Mall Serpong juga menyadari betul bahwa pentingnya membangun dan mengembangkan hubungan yang baik kepada publik eksternal maupun internal. Hal ini didukung dengan pernyataan menurut Cutlip, Center & Canfield yang dikutip oleh Ruslan dalam bukunya yang berjudul Manajemen Humas dan Manajemen Komunikasi (1998, 32), yang menyatakan dalam salah satu poin dari fungsi Public Relations adalah membina hubungan yang harmonis antara organisasi dengan publiknya baik publik eksternal maupun publik internal sebagai khalayak sasaran. Menurut Bachtiar Aly (1995), publik internal adalah orang-orang yang bergiat di dalam sebuah organisasi yang dilihat secara fungsionalnya memiliki tugas dan pekerjaan serta diberikan hak dan kewajiban. Summarecon Mall Serpong juga menyadari bahwa pentingnya menjalin hubungan yang baik dengan publik internal. Mereka menyatakan bahwa tidak akan tercipta mall yang yang
82
sebaik ini jika tidak didukung dengan karyawan yang selalu memberikan kinerja yang baik dan maksimal. Sesuai dengan pernyataan yang disampaikan oleh Rachmadi maka ada kesesuaian dengan aplikasi yang dilaksanakan oleh Summarecon Mall Serpong. Untuk membangun kinerja yang tinggi dari karyawan diperlukan adanya pengertian dan motivasi yang diberikan kepada setiap karyawannya, sehingga Summarecon Mall Serpong menerapkan hal tersebut dengan memberikan motivasi dengan cara memenuhi kebutuhan dari para pegawainya. Di Summarecon Mall Serpong, segala hal yang berhubungan dengan memotivasi karyawan dilaksanakan oleh divisi Human Resource, sehingga Human Resource dari Summarecon Mall Serpong menjalankan method of communication dimana divisi dari Human Resource juga menjalankan tugas dari Public Relations.
V.2.2. Strategi dalam Memotivasi Kinerja Karyawan Summarecon Mall Serpong Menurut Stephen P. Robbins yang dikutip oleh Hasibuan (2001, 96) yang sudah dibahas di bab sebelumnya menyatakan: We’ll define motivation as the willingness to expert high levels of effort’s ability to satisfy some individual needs.
Diperlukan strategi yang tepat untuk dapat membuat publik internal yaitu karyawan untuk dapat termotivasi sehingga memberikan kinerja yang baik. Banyak strategi Employee Relations yang termasuk didalam pemenuhan kebutuhan yang ada di teori pemenuhan kebutuhan dari Maslow. Sesuai dengan teori tersebut, Summarecon Mall Serpong melakukan berbagai cara untuk
83
melakukan pemenuhan kebutuhan dari para karyawannya. Peneliti menggunakan teori Maslow’s hierarchy of needs untuk membahas pemenuhan kebutuhan yang dilakukan Summarecon Mall Serpong dalam memotivasi karyawannya sebagai strategi internal yang dilakukan oleh Summarecon Mall Serpong. Terdapat langkah-langkah yang dapat dipenuhi mulai dari kebutuhan yang paling dasar hingga kebutuhan yang paling tinggi. Dalam prakteknya, Summarecon Mall Serpong memberikan fasilitas yang sangat menguntungkan bagi para karyawan yaitu fasilitas kartu parkir. Mereka menyadari jika membebankan para karyawan dengan biaya parkir tentu saja akan memberatkan para karyawan. Sehingga dengan adanya fasilitas tersebut membuat para karyawan dapat tidak perlu mengeluarkan biaya untuk parkir setiap harinya dan fasilitas kartu parkir tersebut dapat digunakan kapan saja. Fasilitas kartu parkir ini juga merupakan salah satu bentuk strategi diterapakan oleh Summarecon Mall Serpong sehingga membuat para karyawan menjadi merasa diperhatikan oleh perusahaan mulai dari hal yang kecil. Menurut Davis (1989, 107), kebutuhan tingkat kedua dalam teori Maslow merupakan kebutuhan seseorang akan rasa aman dalam keselamatan dan kecelakaan yang dapat menimpa seseorang dalam melakukan pekerjaan. Berdasarkan teori tersebut, Summarecon Mall Serpong juga menganggap bahwa pemenuhan akan kebutuhan keamanan dari para karyawannya merupakan hal yang sangat penting dalam salah satu strategi internal yang dilakukan. Dalam pengaplikasiannya, Summarecon Mall Serpong memberikan perhatian keamanan bagi para karyawannya, sehingga semua karyawan yang bekerja di Summarecon
84
Mall Serpong mendapatkan asuransi Jamsostek. Asuransi merupakan jaminan bagi seluruh karyawan bagi keselamatan pada saat bekerja dan menjadi bekal bagi mereka jika sudah tidak bekerja lagi. Summarecon Mall Serpong mengikutkan seluruh karyawannya pada program jaminan kecelakaan kerja dan jaminan di hari tua, sehingga para karyawan dapat bekerja dengan tenang dengan adanya jaminan kerja. Summarecon Mall Serpong juga memberikan fasilitas kesehatan bagi seluruh karyawan beserta istri dan anak pertama hingga anak ketiga. Keluarga dari karyawan merupakan salah satu bagian dari publik internal. Meskipun mereka tidak termasuk dari bagian struktur organisasi, namun keluarga karyawan memegang peranan yang besar bagi kinerja yang dihasilkan oleh karyawan. Jika adanya masalah di dalam keluarga, tentu saja akan berdampak buruk kepada kinerja yang diberikan karyawan kepada perusahaan. Summarecon Mall Serpong sangat memperdulikan kesehatan seluruh keluarga dari karyawan yang ada, sehingga Summarecon Mall Serpong akan menanggung seluruh biaya dari karyawan atau keluarga inti karyawan yang di rawat inap, meninggal, melahirkan dan sebagainya. Selain menanggung biaya tersebut, setiap bulannya seluruh karyawan dari Summarecon Mall Serpong juga mendapatkan uang obat, sehingga jika karyawan yang sakit dan berobat jalan maka sudah ditanggung setiap bulannya dengan pemberian uang obat. Selain dari memberikan jaminan kecelakaan kerja bagi seluruh karyawan, Summarecon Mall Serpong juga memperhatikan kebutuhan keamanan dari karyawannya dapat dengan memberikan safety belt bagi karyawan yang sedang
85
membersihkan gedung mall yang tinggi. Dengan adanya safety belt maka karyawan pun lebih merasa aman dalam melakukan pekerjaannya. Hal itu dikarenakan pemenuhan kebutuhan keamanan dari Summarecon Mall Serpong dengan memberikan pengaman bagi karyawan dalam hal kecil pun. Summarecon Mall Serpong juga memperhatikan bagi karyawan yang sedang mengandung, sehingga perusahaan memberikan cuti bagi karyawan yang mengandung selama tiga bulan. Tidak hanya itu, Summarecon Mall Serpong juga memperhatikan karyawan wanita yang setiap bulannya mengalami menstruasi sehingga perusahaan memberikan jatah cuti satu hari. Strategi internal yang ditunjukan oleh Summarecon Mall Serpong adalah sesuai dengan memuaskan kebutuhan sosial sehingga membuat para karyawan dapat membangun hubungan yang baik dengan atasan maupun dengan temantemannya. Strategi yang ada di dalam kebutuhan tingkat ketiga ini merupakan salah satu strategi yang sangat efektif, dengan dilakukannya strategi ini membuat para karyawan menjadi termotivasi. Maslow mengemukakan mengenai sejumlah proporsi penting tentang perilaku manusia yang dikutip oleh Hasibuan (2001, 104-106). Manusia pada dasarnya selalu ingin hidup berkelompok dan tidak seorangpun yang ingin menyendiri dan tidak memiliki teman. Kebutuhan sosial, bergaul, memiliki teman dan dicintai merupakan kebutuhan sosial yang diinginkan individu. Summarecon Mall Serpong juga sangat memperhatikan kebutuhan sosial dari karyawannya, sehingga adanya beberapa aktivitas yang sengaja dibuat oleh Summarecon Mall Serpong untuk memenuhi kebutuhan sosial dari karyawannya.
86
Pada prakteknya, Summarecon Mall Serpong setiap dua tahun sekali secara rutin menbudgetkan dana untuk melakukan outing dan outing tersebut selalu dilakukan pada awal tahun. Dengan adanya outing maka para karyawan akan saling bersosialisasi, sehingga adanya hubungan yang lebih akrab antara sesama karyawan maupun atasan dan bawahan. Salah satu tujuan dari strategi yang dilakukan adalah untuk mempererat kekeluargaan yang ada di Summarecon Mall Serpong. Sesuai dengan pengelompokan berdasarkan lima hierarki kebutuhan yang dikemukakan oleh Davis (1989, 107), di dalam kebutuhan sosial terdapat kebutuhan akan keikutsertaan (sense of participation). Setiap individu seperti karyawan pasti memiliki kebutuhan untuk bebas berserikat dan berpartisipasi terhadap kegiatan yang diadakan oleh perusahaan. Pada aplikasi dari teori tersebut, Summarecon Mall Serpong juga memperhatikan hal tersebut dengan mengadakan acara outing sehingga adanya partisipasi yang diberikan dari setiap karyawan, karena acara outing ini diadakan dengan mengundang seluruh karyawan dari level yang paling atas sampai ke level yang paling bawah. Dalam prakteknya, Summarecon Mall Serpong tidak hanya melakukan outing dalam strategi yang memenuhi kebutuhan sosial, namun Summarecon Mall Serpong juga mengadakan gathering yang diadakan setahun dua kali. Gathering diadakan pada saat anniversary perusahaan dan pada saat acara buka puasa bersama. Salah satu pengelompokan berdasarkan lima hierarki kebutuhan yang dikemukakan oleh Davis (1989, 107), adalah kebutuhan merasa diterima oleh sekitarnya seperti lingkungan tempat bekerja (sense of belonging). Dalam
87
aplikasinya Summarecon Mall Serpong mengadakan gathering bersama seluruh keluarga besar dari Summarecon Mall Serpong yaitu untuk mengakrabkan diri dengan antara karyawan. Acara gathering ini juga dilaksanakan agar para karyawan merasa diterima oleh sekitarnya yaitu di lingkungan kerja, sehingga dapat menumbuh kembangkan keakraban antara karyawan. Karyawan yang berada di level bawah maupun karyawan kantor akan sangat sulit untuk bertemu dengan para dewan direksi, namun dengan adanya acara gathering maka seluruh karyawan dapat makan bersama-sama dengan direksi hingga yang paling atas. Hal tersebut dapat membuat karyawan merasa dihargai karena dapat makan bersama dengan para atasannya serta merasa diterima di lingkungan kerja mereka. Berdasarkan pernyataan Hasibuan (2001, 104-106) diatas, setiap manusia pasti ingin hidup dalam berkelompok. Begitu juga dengan para karyawan yang bekerja di Summarecon Mall Serpong. Summarecon Mall Serpong dalam aplikasinya menyadari hal tersebut merupakan hal yang penting, sehingga adanya acara yang dibuat guna dapat memenuhi kebutuhan sosial para karyawan. Setiap tahunnya, bangsa Indonesia pasti memperingati hari kemerdekaan yang jatuh pada tanggal 17 Agustus. Untuk memperingati hari kemerdekaan itu, PT. Summarecon Tbk. secara rutin melaksanakan lomba 17 Agustus yang terdiri dari beberapa cabang olahraga yang diikuti oleh seluruh karyawan dari PT. Summarecon Tbk. Dengan dilangsungkan acara tersebut, akan tercipta hubungan yang lebih akrab dan menambah teman baru yang berasal dari tempat bekerja yang lain. Tidak hanya itu, dengan diadakan acara lomba 17 Agustus juga menjadi alat mengembangkan kekompakan yang sudah ada di Summarecon Mall Serpong.
88
Contohnya saja pada olahraga tarik tambang, para karyawan akan bersatu berkelompok berusaha untuk memenangkan pertandingan yang ada. Hal itu juga disadari oleh karyawan Summarecon Mall Serpong, mereka merasa dengan diadakan acara seperti outing, gathering, dan lomba 17 Agustus mereka menjadi lebih fresh dalam menghadapi dunia kerja dan mengembalikan semangat kerja. Acara-acara yang dibuat oleh Summarecon Mall Serpong merupakan acara yang ditunggu-tunggu oleh para karyawan. Di dalam setiap divisi kerap kali mengadakan acara yang berbeda-beda. Di dalam Summarecon Mall Serpong ada beberapa divisi yang mengadakan arisan. Hal tersebut termasuk sebagai kebutuhan sosial sehingga mereka dapat bercerita, tertawa serta mempererat hubungan satu dengan yang lain. Koperasi yang dimiliki oleh PT. Summarecon Tbk. juga menjadi salah satu strategi yang diberikan Summarecon Mall Serpong. Hal ini dikarenakan dengan adanya koperasi tersebut menjadi salah satu tempat bagi para karyawan dapat berkumpul dan bersosialisasi. Sesuai dengan teori kebutuhan sosial yang ada pada teori Maslow, pada prakteknya koperasi tersebut memberikan jasa koperasi simpan pinjam, pembelian kebutuhan pokok yang dibutuhkan dari setiap karyawannya, memberikan jasa kredit untuk tempat tinggal, hingga menjual barang-barang konsumtif seperti handphone hingga sepeda. Dengan adanya penawaran penjualan barang dan jasa yang bermacam-macam membuat para karyawan kerap kali datang ke koperasi tersebut untuk memenuhi kebutuhannya dan bersosialisasi dengan karyawan lainnya.
89
Dengan diadakan acara-acara tersebut dapat disimpulkan bahwa Summarecon Mall Serpong memang melakukan pemenuhan kebutuhan sosial kepada karyawannya. Sehingga dengan adanya pemenuhan kebutuhan sosial tersebut membuat karyawan Summarecon Mall Serpong menjadi lebih semangat dan memberikan kinerja yang maksimal. Dalam strategi untuk memotivasi karyawan untuk memiliki kinerja yang lebih tinggi tidak hanya berdasarkan kebutuhan materil saja. Kebutuhan dari seseorang terbagi menjadi kebutuhan materil dan non materil. Setelah terpenuhinya kebutuhan materiil seperti gaji, seorang karyawan juga perlu adanya pemenuhan dari kebutuhan non materil seperti pengharagaan. Salah satu strategi Public Relations Menurut Davis (1989, 107) terdapat pengelompokan lagi berdasarkan lima hierarki kebutuhan yang dikemukakan oleh Maslow. Kebutuhan esteem merupakan higher order needs. Kebutuhan tingkat keempat merupakan kebutuhan seseorang akan perasaan yang dihargai yaitu self esteem. Karyawan yang telah bekerja keras di dalam pekerjaannya membutuhkan penghargaan. PT. Summarecon Tbk. memiliki program penghargaan yang diberikan kepada karyawannya. Penghargaan tersebut sangat beragam, terdiri dari penghargaan bagi karyawan setia bekerja di PT. Summarecon Tbk. Penghargaan tersebut mulai dari karyawan yang bekerja lima tahun, sepuluh tahun, lima belas tahun, hingga tiga puluh lima tahun. Summarecon Mall Serpong sendiri juga memiliki program penghargaan yang diberikan kepada karyawan yang disiplin waktu dalam bekerja. Setiap tahunnya Summarecon Mall Serpong selalu mengevaluasi karyawan yang
90
memiliki disiplin kerja yang baik sehingga mereka mendapatkan penghargaan sebagai karyawan dengan disiplin terbaik dan di tambah pemberian uang sebesar lima ratus ribu. Pujian merupakan salah satu strategi yang digunakan agar para karyawan dapat menjadi lebih termotivasi. Setiap atasan memiliki cara yang berbeda-beda dalam memperlakukan bawahnnya. Ada atasan yang baik dan mau memberikan pujian, ada pula atasan yang tidak royal untuk memberikan atasan. Maslow mengemukakan mengenai sejumlah proporsi penting tentang perilaku manusia yang dikutip oleh Hasibuan (2001, 104-106), di dalam tingkat yang keempat yaitu kebutuhan harga diri. Kebutuhan harga diri merupakan kebutuhan akan penghargaan diri atas pencapaian sesuatu, pujian dari atasan dalam bekerja, dan dari masyarakat lingkungannya. Sesuai dengan teori tersebut, Summarecon Mall Serpong mengaplikasikan kepada karyawannya. Berdasarkan wawancara mendalam yang dilakukan, peneliti mendapat informasi bahwa beberapa dari atasan di Summarecon Mall Serpong memberikan pujian secara tulus atas hasil kerja keras yang baik dari para karyawannya. Dan hal tersebut diakui oleh karyawan dari Summarecon Mall Serpong sendiri, bahwa mereka kerap kali mendapatkan pujian dari atasannya. Cara setiap atasan di Summarecon Mall Serpong untuk memberikan penghargaan atas hasil kerja keras yang dilakukan oleh karyawannya mempunyai caranya masing-masing. Tidak hanya pujian yang diberikan sebagai penghargaan hasil kerja keras dari karyawan, namun beberapa atasan juga kerap kali memberikan penghargaan dalam bentuk promosi dan kenaikan gaji. Summarecon
91
Mall Serpong merupakan perusahaan yang memperdulikan kebutuhan dari karyawannya, sehingga jika ada jabatan yang kosong maka Summarecon Mall Serpong akan menyaring dari dalam perusahaan dulu dibandingkan menerima orang baru. Sehingga karyawan dari Summarecon Mall Serpong memiliki kesempatan yang lebih besar untuk dapat menempati jabatan yang kosong tersebut. Dengan adanya kesempatan yang besar tersebut menjadi salah satu motivasi untuk karyawan untuk terus memberikan kinerja yang maksimal sehingga dapat dipromosikan untuk naik jabatan. Dengan banyaknya strategi seperti memberikan penghargaan, pujian, serta promosi membuahkan hasil yang positi yaitu para karyawan memiliki motivasi yang meningkat serta memberikan kinerja yang maksimal dalam membantu perusahaan mencapai goal. Summarecon Mall Serpong juga memberikan kesempatan bagi para karyawannya yang memiliki ide atau memiliki saran bagi event-event yang sering kali dilakukan oleh Summarecon Mall Serpong. Banyaknya karyawan per departemen yang seringkali memberikan saran untuk event-event yang dilaksanakan, dan saran atau ide tersebut tidak hanya dibiarkan saja, namun jika memang ide tersebut merupakan sebuah ide yang baik, maka Summarecon Mall Serpong akan mengikuti ide tersebut untuk dipakai di dalam event-event yang dilaksanakan. Sehingga strategi tersebut mendorong para karyawan agar terus memberikan saran yang baik dan membuat diri para karyawan tersebut merasa diakui serta dihargai oleh perusahaan.
92
V.2.3. Kinerja Karyawan Summarecon Mall Serpong Berdasarkan bab yang sudah dibahas sebelumnya, menurut Bernardin & Russel (1998, 239), pengertian dari kinerja adalah sebagai berikut: Performance is defined as the record of outcomes produced on a specified job function or activity during a time period.
Sehingga pengertian dari kinerja dilihat sebagai hasil dari suatu proses pekerjaan yang diukur berdasarkan kurun waktu. Dalam aplikasinya, karyawan dari Summarecon Mall Serpong memiliki kinerja yang baik karena dilihat dari hasil kerja yang dihitung dari waktu, Summarecon Mall Serpong berhasil membangun Summarecon Mall Serpong dua dalam waktu lima tahun. Untuk waktu normalnya, diperlukan sepuluh hingga lima belas tahun untuk membangun mall lanjutan. Hasil ini merupakan salah satu prestasi besar yang ditunjukan oleh para karyawan Summarecon Mall Serpong. Keberhasilan pembangunan mall lanjutan tersebut bukan hanya berasal dari perusahaan yang sehat saja, namun karyawan memegang peranan yang sangat penting dalam pembangunan tersebut. Menurut Cummings dan Schwab (1973, 4), salah satu fungsi penilaian kinerja pegawai adalah fungsi formative. Fungsi formative berkaitan dengan rencana untuk meningkatkan keterampilan karyawan dengan memberikan fasilitas yang memadai untuk meningkatkan kemampuan karyawan. Fungsi ini bertujuan untuk mengetahui jenis pelatihan yang harus dilakukan. Manager berperan untuk memberikan pengarahan dan masukan untuk kemajuan dari karyawan. Untuk mendapatkan kinerja yang maksimal dari karyawan diperlukan adanya peningkatan kemampuan karyawan. Dengan adanya hal tersebut, maka
93
akan membuat karyawan mempunyai pengetahuan yang lebih dalam dan luas. Summarecon Mall Serpong dalam prakteknya memenuhi kebutuhan tersebut. Summarecon Mall Serpong secara rutin mengadakan training yang diberikan kepada seluruh karyawan namun bergantian setiap divisinya. Training tersebut dilaksanakan untuk memperluas pengetahuan dari karyawan sehingga karyawan dapat memberikan kinerja dengan pengetahuan yang luas. Setiap karyawan yang baru masuk kerja di Summarecon Mall Serpong akan mendapatkan training khusus mengenai perusahaan, sehingga mereka dapat mengetahui visi, misi serta nilai-nilai yang ada pada perusahaan. Selain itu, training yang dilakukan juga untuk memperluas pengetahuan yang ada di divisi mereka sehingga para karyawan dapat lebih professional dalam bekerja. Contohnya di dalam divisi Customer Service, maka akan diberikan training mengenai berkomunikasi yang baik, training grooming, tata cara melayani customer yang baik. Untuk marketing akan mendapat training seperti planning event, strategi event dan untuk divisi Public Relations ada training seperti training digital media, dan communication skill. Training yang diberikan oleh Summarecon Mall Serpong disesuaikan dengan kebutuhan dari masing-masing departemen. Menurut Muchinsky yang dikutip oleh Soedjono (2005, 26) menyatakan bahwa kepuasan kerja dapat diukur berdasarkan tingkat absensi (absence), tingkat keluar masuk karyawan (turnover) dan menurunnya kinerja (performance). Adanya kesesuaian teori yang disampaikan dengan praktek yang dilaksanakan oleh Summarecon Mall Serpong.
94
Summarecon Mall Serpong menganggap bahwa pengukuran dari kepuasan kerja tersebut merupakan sesuatu yang sangat penting. Setiap bulannya divisi Human Resource mengevaluasi absensi dari setiap karyawannya.
Dari hal
tersebut menunjukkan bahwa absensi adalah salah satu faktor yang dapat memperlihatkan kinerja seseorang. Jika absensi dari seorang karyawan dinilai baik yaitu dengan menunjukkan absensi yang selalu masuk kerja, maka karyawan tersebut dapat dikatakan sebagai karyawan yang memiliki kinerja yang cukup baik. Dengan adanya motivasi-motivasi yang diberikan oleh Summarecon Mall Serpong kepada karyawannya, membuat karyawan Summarecon Mall Serpong memiliki tingkat disiplin yang baik. Dengan melihat jadwal absensi dari salah satu divisi yang telah dilampirkan di lampiran, peneliti menyetujui pernyataan yang diberikan oleh key informant bahwa karyawan Summarecon Mall Serpong memiliki tingkat disiplin yang baik. Di dalam lampiran absensi tersebut menunjukkan bahwa setiap karyawan yang ada masuk pada jamnya dan pulang tepat pada waktunya. Memang ada satu karyawan yang kurang baik yaitu pulang cepat tanpa ijin, namun jika di lihat dari persentase absensi karyawan dari Summarecon Mall Serpong menunjukkan bahwa mereka memiliki tingkat disiplin yang baik. Salah satu faktor dalam penilaian kinerja adalah turnover. Turnover adalah masuk keluarnya seseorang dalam sebuah perusahaan. Jika seorang karyawan yang tidak merasa dipenuhi kebutuhannya, tentu saja tidak akan merasa nyaman dan tidak akan tahan lama bekerja di dalam sebuah perusahaan. Faktor yang
95
disampaikan oleh Muchinsky yang dikutip oleh Soedjono (2005, 26) juga dianggap penting oleh Summarecon Mall Serpong. Dalam aplikasinya Summarecon Mall Serpong juga setiap tahunnya selalu mengevaluasi hal tersebut. Berdasarkan hasil evaluasi tersebut menyatakan bahwa persentase turnover yang ada pada Summarecon Mall Serpong cenderung sangat kecil. Dengan melihat kenyataan tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa strategi Employee Relations yang dijalankan oleh Summarecon Mall Serpong memiliki hasil positif. Adanya semangat yang tinggi yang ditunjukkan oleh para karyawan Summarecon Mall Serpong. Semangat tersebut menjadi salah satu landasan bagi para karyawan memberikan kinerja yang terbaik dari mereka. Produktivitas juga merupakan salah satu faktor dalam pengukuran kinerja. Dalam prakteknya, dilihat dari produktivitas yang telah dibuktikan oleh seluruh karyawan Summarecon Mall Serpong yang sudah membangun Summarecon Mall Serpong 2 dalam waktu yang sangat singkat menunjukkan bahwa karyawan dari Summarecon Mall Serpong memiliki kinerja yang sangat tinggi. Summarecon Mall Serpong yang baru saja berdiri lima tahun sudah memiliki mall lanjutan, dan hal itu dapat dinilai sangat luar biasa. Pada umumnya, untuk sebuah mall dapat membangun mall lanjutannya memerlukan waktu sepuluh sampai lima belas tahun. Banyaknya perusahaan yang tidak memperdulikan kebutuhan yang dibutuhkan oleh karyawannya sehingga mengakibatkan pemogokan kerja. Namun Summarecon Mall Serpong tidak pernah mengalami pemogokan kerja. Hal tersebut didukung dengan adanya kepedulian perusahaan dalam pemenuhan kebutuhan dari setiap karyawannya.
96
Berdasarkan observasi, peneliti yang telah datang berkali-kali ke Summarecon Mall Serpong mengamati bahwa karyawan dari Summarecon Mall Serpong dinilai memiliki kinerja yang tinggi. Hal tersebut dinilai karena setiap karyawan yang bekerja di Summarecon Mall Serpong memiliki sopan santun yang baik, ramah, serta giat dalam bekerja. Di lihat dari satpam yang berada di depan mall saja sudah menunjukkan bahwa kinerja dari karyawan Summarecon Mall Serpong memiliki kinerja yang tinggi. Seluruh satpam dari berbagai pintu masuk selalu memberikan hormat dan tidak membiarkan satu mobil pun lewat tanpa melakukan pemerikasaan. Berdasarkan faktor-faktor yang telah dibahas, maka dapat dikatakan bahwa karyawan dari Summarecon Mall Serpong memiliki kinerja yang tinggi sehingga menghasilkan produktivitas yang baik dan berujung pada pencapaian goal dari perusahaan.
V.3. Keabsahan Data Menurut Moleong (2004, 327) teknik pemeriksaaan keabsahan data berfungsi untuk memgetahui bahwa hasil dari penelitian sesuai dengan syarat dari validitas dan realibitas. Sehingga teknik keabsahan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Perpanjangan keikutsertaan Peneliti melakukan penelitian yang dimulai pada bulan Agustus sampai dengan Desember 2012. Penelitian ini tidak dilaksanakan secara rutin mengingat adanya keterbatasan waktu yang ada pada key informant maupun informant. Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan
97
melakukan wawancara secara mendalam terhadap dengan waktu yang sudah ditentukan oleh key informant dan informant. Selain itu, peneliti juga mendapatkan data tambahan melalui via email dan telepon, hal ini dilakukan pada saat adanya kekurangan data yang dibutuhkan. Data dokumentasi didapatkan dari bagian HRD yang telah mengurus data tersebut. 2) Ketekunan pengamatan Peneliti menfokuskan diri dengan melakukan wawancara dan melakukan observasi yang dilakukan berulang-ulang pada bagian divisi HRD dan divisi Public Relations yang memang berhubungan dengan topik penelitian. 3) Triangulasi Selain data yang didapatkan dari wawancara dan observasi, peneliti juga mengumpulkan data yang berasal dari website Summarecon Mall Serpong. Hal tersebut dilakukan guna pengecekan kebenaran data yang ada dalam website. 4) Kecukupan referensial Peneliti menggunakan alat untuk menampung data dan menjadikannya sebagai bahan evaluasi. Alat yang digunakan oleh peneliti adalah laptop, recorder dan tinjauan pustaka yang menjadi dasar-dasar dari penelitian. 5) Uraian rinci Peneliti menguraikan data yang telah diperoleh kemudian dibandingkan dan dibahas dengan konsep yang sesuai dengan penelitian ini. Peneliti hanya menguraikan data yang sesuai dengan rumusan masalah yaitu
98
bagaimana strategi Employee Relations dalam memotivasi peningkatan kinerja karyawan Summarecon Mall Serpong. 6) Auditing Dilakukannya pengecekan pada hasil penelitian dan proses penelitian. Pada awalnya peneliti harus memberikan ide dan topik penelitian yang diberikan kepada Bapak Adhiet selaku HRD yang mengurus bagian penelitian, kemudian beliau akan memberikannya kepada Manager HRD sehingga beliau akan mempertimbangkan topik yang diajukan. Lalu peneliti diminta untuk memberikan daftar pertanyaan wawancara yang akan dilakukan sehingga pihak Summarecon Mall Serpong dapat melihat apakah data tersebut bersifat rahasia atau tidak. Setelah adanya persetujuan dari pihak Summarecon Mall Serpong maka adanya surat izin yang ditandatangani oleh pihak Summarecon Mall Serpong untuk memperbolehkan dilakukan penelitian ini.
99
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN VI.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa strategi Employee Relations yang dilaksanakan oleh Summarecon Mall Serpong membuahkan hasil yang positif, dapat dilihat dari motivasi karyawan yang tinggi sehingga menghasilkan kinerja yang baik. Banyaknya aktivitas Employee Relations yang telah dilakukan oleh Summarecon Mall Serpong untuk memberikan motivasi, suasana yang baru serta semangat yang baru bagi para karyawannya. Hal tersebut dirasakan sendiri oleh para karyawan, dengan adanya strategi-strategi yang dilakukan seperti outing, gathering, pemberian fasilitas kesehatan, koperasi, promosi, pujian yang membuat adanya motivasi yang tinggi pada para karyawan. Tidak hanya itu, adanya kesadaran dari karyawan, bahwa Summarecon Mall Serpong merupakan sebuah perusahaan yang sangat memperhatikan karyawannya mulai dari kebutuhan dasar hingga kebutuhan yang paling tinggi, hal tersebut ditunjukkan dengan adanya kepedulian yang diberikan Summarecon Mall Serpong kepada karyawannya. Adanya hubungan yang erat dari pemenuhan kebutuhan yang ada di dalam teori strategi dengan motivasi yang menyangkut hierarchy of needs yang dihasilkan sehingga membuahkan kinerja yang maksimal dari para karyawan. Koperasi menjadi salah satu strategi yang dilakukan oleh Summarecon Mall Serpong sehingga membuat para karyawan merasa diperhatikan mulai dari
100
hal yang kecil. Summarecon Mall Serpong juga memiliki strategi dengan menyediakan kebutuhan keamanan dalam bentuk asuransi Jamsostek yang diberikan kepada seluruh karyawan Summarecon Mall Serpong dan dari asuransi Jamsostek yang diberikan oleh perusahaan membuat para karyawan menjadi merasa tenang dan aman pada saat bekerja. Strategi lainnya adalah dengan diadakannya aktivitas-aktivitas seperti outing, gathering, serta lomba 17 Agustus dapat meningkatkan rasa kekeluargaan dari Summarecon Mall Serpong serta dapat meningkatkan rasa kerjasama yang ada dalam suatu tim. Aktivitas-aktivitas tersebut memunculkan rasa untuk dapat berpartisipasi dalam kegiatan yang dilaksanakan. Tidak hanya itu, Summarecon Mall Serpong juga memiliki strategi yang membuat para karyawan merasa dihargai seperti pemberian pujian atau penghargaan bagi para karyawan. Hal tersebut merupakan salah satu cara yang dapat mendongkrak motivasi karyawan. Summarecon
Mall
Serpong
juga
memberikan
kesempatan
bagi
karyawannya untuk memberikan ide atau saran, dimana jika ide atau saran tersebut merupakan sesuatu yang baik, maka Summarecon Mall Serpong akan mengaplikasikannya. Karyawan dari Summarecon Mall Serpong memiliki kinerja yang tinggi, hal tersebut dibuktikan dengan pengukuran kinerja berdasarkan tingkat absensi (absence) dari karyawan Summarecon Mall Serpong yang menunjukkan data absensi yang baik, tingkat keluar masuk karyawan (turnover) dengan persentase yang rendah dan kinerja (performance) yang sangat baik dibuktikan dengan adanya pembangunan yang sukses dalam kurun waktu hanya lima tahun, padahal
101
untuk sebuah mall dapat membangun mall lanjutannya biasanya memakan waktu sepuluh sampai lima belas tahun. Tidak hanya itu, dapat dilihat langsung dari karyawan Summarecon Mall Serpong yang memiliki rasa tanggung jawab, semangat kerja yang tinggi serta sopan santun yang baik. Sehingga dengan adanya kinerja yang tinggi pada karyawan Summarecon Mall Serpong menghasilkan produktivitas yang baik dan berujung pada pencapaian goal dari perusahaan.
VI.2. Saran 1) Agar pihak perusahaan memasukkan Public Relations tidak hanya di dalam struktur organisasi PT. Summarecon Tbk. namun dimasukkan ke dalam struktur organisasi Summarecon Mall Serpong. 2) Agar pihak perusahaan membuat program penghargaan seperti employee of the month atau penghargaan man of the year agar dapat menjadi motivasi karyawan setiap bulan dan tahunnya.
102