Bab 1 Pendahuluan
1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari, manusia menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Sutedi bahwa bahasa digunakan sebagai alat untuk menyampaikan sesuatu ide, pikiran, hasrat dan keinginan kepada orang lain. Bahasa digunakan sebagai sarana ekspresi dan komunikasi dalam kehidupan manusia, seperti dalam bidang kebudayaan, ilmu dan teknologi, menurut Sugono (2004:3). Itulah fungsi dasar bahasa sebagai alat penyampai pesan yang penutur ingin sampaikan ke petutur. Ilmu yang secara dasar mempelajari kajian dalam bidang bahasa adalah linguistik. Adanya perbedaan antara bahasa ibu yang biasa kita pakai sehari-hari dengan bahasa asing yang kita pelajari dapat menjadi suatu kesulitan dalam mempelajari bahasa. Ahmadi (2009:88) mengungkapkan bahasa ialah suatu alat berkomunikasi antara satu pihak dengan pihak lain sehingga tercapainya suatu pengertian antara kedua pihak tersebut. Namun, terkadang perbedayaan budaya yang ada dalam bahasa sumber (BSu) dan bahasa sasaran (Bsa) dapat menjadi kendala dalam penyampaian pesan tersebut.
1
Dalam mempelajari bahasa Jepang sebagai bahasa asing, kita perlu mengetahui pengetahuan akan linguistik bahasa Jepang untuk mempermudah dalam penguasaan bahasa Jepang. Bahasa Jepang terkenal memiliki keanekaragaman tata bahasa, oleh sebab itu untuk mengerti lebih dalam akan bahasanya kita perlu mengenal kajian-kajian linguitik dalam bahasa Jepang. Linguistik bahasa Jepang memiliki bermacam-macam hal kajian yang dapat berupa kalimat, kosakata, bunyi ujaran, bagaimana bahasa diperoleh, serta bagaimana pengaruh sosio-kultural terhadap masyarakat pengguna bahasa tersebut. Dengan adanya berbagai jenis bahan kajian tersebut, maka melahirkan berbagai cabang linguistik sebagai satuan ilmu yang dapat dipelajari seperti fonetik (onseigaku), fonologi (on-in-ron), morfologi (keitairon), sintaksis (tougoron/sintakusu), semantik (imiron), pragmatik (goyouron), sosio-linguistik (shakai gengoku), dan lainlain. Salah satu cabang linguistik bahasa Jepang yang menarik untuk diteliti adalah semantik (imiron), dimana semantik merupakan sebuah ilmu yang mempelajari tentang makna dan hal-hal yang diteliti mulai dari makna yang terkandung di dalam kata, frase, klausa dalam suatu kalimat, kode, atau jenis representasi lainnya. Objek kajian semantik antara lain adalah makna kata (go no imi), relasi makna (go no imi kankei) antar satu kata dengan kata yang lainnya,makna frase dalam suatu idiom (ku no imi), dan makna kalimat (bun no imi) (Sutedi 2004:103). Pada bahasa terdapat berbagai macam gaya dalam cara penyampaian pesan tersebut. Salah satu yang paling sering digunakan adalah penyampaian pesan melalui sebuah lirik lagu. Lirik pada sebuah lagu menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari makna pesan yang ingin disampaikan oleh sang pencipta lagu kepada orang yang mendengarkan lagu 2
tersebut. Lagu dalam bahasa Jepang memiliki ciri khas pada setiap lirik lagunya yang pasti memiliki makna tersembunyi yang ingin disampaikan oleh pencipta lagunya, namun tidak disampaikan secara langsung. Sehingga terkemas dengan baik di dalam balutan lirik-lirik lagu tersebut. Lagu Itsumo Nando Demo「いつも何度でも」 karya Wakako Kaku yang menjadi original soundtrack film animasi Sen to Chihiro no Kamikakushi (Spirited Away) memiliki makna yang sangat menarik untuk diteliti. Dengan lirik sederhana, Wakako Kaku mampu menyampaikan makna yang cukup dalam yang terkandung pada lagu tersebut. Oleh karena berdasarkan alasan tersebut, peneliti tertarik untuk meneliti makna yang terkandung dalam lagu tersebut yang dihubungkan dengan konsep Gambare serta dikaitkan dengan latar belakang terciptanya lagu tersebut. Menurut beberapa sumber dijelaskan bahwa pada awalnya Wakako Kaku menciptakan lagu ini dikarenakan adanya peristiwa bencana alam yang terkenal dengan nama Kantou Daishinsai. Untuk menganalisis korpus data dalam penelitian ini, penulis menggunakan beberapa teori untuk mendukung hasil penelitian ini pada akhirnya. Diantaranya adalah teori semantik, teori medan makna, teori denotatif dan konotatif, teori kajian puisi, konsep Gambare serta beberapa teori lainnya dan hasil wawancara dengan pencipta lagu tersebut.
3
1.2 Rumusan Permasalahan Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan sebelumnya penulis akan meneliti makna lirik lagu yang dikaitkan dengan konsep Gambare yang ada pada masyarakat Jepang.
1.3 Ruang Lingkup Permasalahan Pada penulisan skripsi ini, penulis membatasi ruang lingkup permasalahan dengan meneliti makna dalam lirik lagu Itsumo Nando Demo 「 い つ も 何 度 で も 」 dihubungkan dengan konsep Gambare yang ada pada masyarakat Jepang.
1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan skripsi ini adalah untuk mengetahui pesan yang ingin disampaikan Wakako Kaku pada lagu Itsumo Nando Demo「いつも 何度でも」 yang dihubungkan dengan konsep Gambare. Sedangkan manfaat dari penelitian ini adalah supaya penulis dan pembaca dapat memahami makna yang tersirat dalam sebuah lirik lagu, sehingga dapat menjadi bahan pembelajaran bersama untuk mengkaji lebih dalam lagi bidang semantik.
4
1.5 Metode Penelitian Metode penelitian yang akan digunakan oleh penulis adalah metode deskriptif analitis. Metode tersebut dilakukan dengan cara menerapkan pencarian informasi, perbandingan, maupun kutipan dari media buku di SALLC dan perpustakaan Japan Foundation, internet, dan media lainnya yang berkaitan dalam mengumpulkan datadata dan pendukung penelitian dengan menggunakan metode kepustakaan, kemudian dilakukan analisis dengan menggunakan metode deskriptif analitis untuk mendapatkan satu simpulan.
1.6 Sistematika Penulisan Penulisan skripsi akan terbagi menjadi lima bab dan beberapa sub bab pada tiap bab tersebut yang menjelaskan masing-masing bagian dalam penelitian. Sistematika penulisan adalah sebagai berikut : Pada bab pertama yaitu adalah penjelasan umum mengenai skripsi ini secara garis besar. Isi dari bab ini adalah latar belakang permasalahan, rumusan permasalahan, ruang lingkup permasalahan, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian, dan sistematika penulisan. Bab kedua akan berisi beberapa teori dari para ahli yang akan digunakan untuk mendukung penulisan skripsi ini, yang dimana antara lain teori semantik, teori medan makna, teori kajian puisi, teori makna konotatif dan denotatif, konsep Gambare, dan beberapa definisi lainnya. 5
Pada bab ketiga yaitu analisis data dimana penulis akan menganalisis makna dari lirik lagu Itsu Nandomo Demo yang akan dikaitkan dengan latar belakang diciptakannya lagu tersebut yang ada kaitannya dengan peristiwa Kantou Daishinsai dihubungkan dengan konsep Gambare. Bab keempat akan berisi kesimpulan dan saran dari analisis data yang sudah penulis lakukan pada bab sebelumnya. Simpulan ini diharapkan dapat menjawab rumusan permasalahan seperti yang terdapat pada bagian pendahuluan
dan juga berisikan
harapan penulis terhadap pembaca akan hal yang berhubungan dengan penelitian ini. Bab kelima merupakan ringkasan dari keseluruhan penelitian dalam penulisan skripsi ini.
6