Hair Tonic Perawatan
rambut
memerlukan
berbagai
kosmetik,
mulai
dari
kosmetik pembersih rambut yang baik, hair conditioner, creambath, sampai hair tonic (Tranggono dan Latifah, 2007). Kosmetika perawatan kulit kepala dan rambut yang digunakan setelah keramas atau kulit kepala dalam keadaan bersih disebut hair tonic. Hair tonic diharapkan dapat memperlancar sirkulasi darah pada daerah kulit kepala serta memperbaiki sekresi kelenjar sebum sehingga dapat merangsang pertumbuhan rambut. Definisi dan Kegunaan Peraturan Kepala BPOM (2013) menyatakan bahwa tonik rambut (hair tonic) adalah sediaan kosmetika yang digunakan untuk merawat pertumbuhan rambut. Di dalam hair tonic berisi zat pelarut, zat manfaat, vasolidator yang melebarkan pembuluh darah
sehingga
merangsang pertumbuhan rambut antara lain pilokarpina dan
minoksidil, stimulan kelenjar sebum, zat kondisioner rambut, hormon (bukan sediaan kosmetika tetapi termasuk sediaan obat), antipeptikum, dan parfum (Azis, 1999). Cairan perangsang penumbuh rambut ini biasanya berbahan dasar tumbuh-tumbuhan, seperti ekstrak ginseng atau biji-bijian (biji bunga matahari dan daun (mint). Hair tonic digunakan untuk memperkuat akar rambut, merangsang tumbuhnya rambut, mencegah kerontokan rambut, menghilangkan kotoran pada kulit kepala dan rambut, memperlancar peredaran darah serta membantu melumasi rambut. Cara Penggunaan Pemakaian hair tonic cukup dengan meneteskan tiga sampai empat tetes pada titik-titik kulit kepala dan pada daerah kulit kepala yang berpotensi mengalami kebotakan. Kemudian pijat perlahan dengan lembut pada kulit kepala agar hair tonic mudah meresap dan langsung bekerja. Pijatan-pijatan lembut ini akan merangsang stimulasi pertumbuhan rambut. Mekanisme kinerja hair tonic sebagai obat penyubur rambut adalah mampu merangsang pertumbuhan bagian dasar rambut atau akar rambut yang mengandung sel-sel melanosit yang cukup untuk menghasilkan melanin. Melanin tersebut berfungsi sebagai pembentuk zat warna rambut atau pigmen. Sehingga rambut akan tampak lebih berkilau dan subur. Pemakaian hair tonic dilakukan dua kali sehari yaitu pagi dan malam hari. Pemakaian malam hari sebaiknya dilakukan menjelang tidur agar kinerja hair tonic lebih maksimal. Pada saat
pemijatan perhatikan kuku jari tangan. Jika memiliki kuku yang panjang pastikan kuku jari tangan tidak melukai kulit kepala. Bahan Utama Bahan utama yang terdapat dalam sediaan hair tonic ada dua, yaitu zat pelarut dan zat berkhasiat. 1. Zat pelarut yang umum digunakan untuk sediaan bentuk larutan adalah air, alkohol dan gliserin. Kadar alkohol hendaknya serendah mungkin. Kadar alkohol yang relatif tinggi dapat melarutkan kompleks protein-asam lemak rambut, dapat menyebabkan terputusnya struktur protein. Gliserin selain sebagai pelarut juga sebagai zat bermanfaat terutama untuk pelicin dan emolien. Kadar gliserin 2-5% sudah dapat dianggap cukup untuk memberikan efek pelicin dan emolien (Depkes RI, 1985). 2. Zat berkhasiat berfungsi sebagai daya pembersih, menghilangkan atau mencegah ketombe, memperbaiki sirkulasi darah kulit kepala, memperbaiki dan memulihkan sekresi kelenjar sebum dan merangsang pertumbuhan rambut. Berdasarkan efeknya, zat manfaat diklasifikasikan menjadi: a. Kounteriritan Penggunaan kounteriritan dalam sediaan perangsang pertumbuhan rambut didasarkan atas azas bahwa, pada tingkat kemampuannya tubuh umumnya akan selalu berupaya dalam perlindungan dirinya untuk menghilangkan iritasi yang ditimbulkan oleh keaktifan kounteriritan dengan meningkat aktivitas faalnya
pada jaringan yang teriritasi.
Akibatnya sirkulasi darah pada daerah tersebut lancar, metabolisme menjadi lebih aktif dan pembelahan sel dipercepat (Depkes RI, 1985) Yang patut diperhatikan adalah keaktifan kounteriritan dapat terjadi bertingkat-tingkat sesuai dengan jenis dan kadarnya. Dalam hal ini, yang diharapkan sediaan perangsang pertumbuhan rambut hanya pada tingkat keefektifan ringan, terutama dibatasi hingga efek hipertemia dan hyperplasia, hanya melecetkan sel epidermis. Jika jenis dan kadar kounteriritan yang digunakan tidak sesuai, kemungkinan besar dapat menyebabkan iritasi kulit yang lebih parah (Depkes RI, 1985). Kounteriritan yang lazim digunakan meliputi: asam format, asam salisilat, histamin, kantaridina, kapsikum (tingtur cabe), kimia-HCl,
pirogalol, dan resorcin (Depkes RI, 1985). Selain itu, beberapa kounteriritan yang tersebut di atas, penggunaannya tidak boleh melebihi batas kadar yang telah ditetapkan, asam salisilat 0,2%, pirogalol 5%, resorsin 5%, tingtur kapsikum 1% (Depkes RI, 1985). b. Vasodilator Vasodilator dapat melebarkan pembuluh darah, sehingga aliran darah meningkat dan faal tubuh menjadi lebih aktif, metabolisme meningkat dan pembelahan sel dapat dipercepat. Azas ini diharapkan akan terjadi jika vasodilator digunakan topikal pada kulit kepala. Pengaruh vasodilator dalam sediaan perangsang pertumbuhan rambut untuk merangsang
pertumbuhan
rambut.
Sediaan
yang
mengandung
vasodilator tidak termasuk sediaan kosmetika; vasodilator yang lazim digunakan antara lain pilokarpina (Depkes RI, 1985). c. Stimulan kelenjar sebum Sekelompok zat alam maupun zat sintetik, dengan aneka jenis dan efek farmakologi dalam kosmetika dinyatakan sebagai zat yang dapat mempengaruhi sekresi kelenjar sebum, dapat digunakan untuk merangsang pertumbuhan rambut. Kelompok zat ini meliputi; asam salisilat, belerang, etanol, garam kinina, garam pilokarpina, kolesterol, lesitin, metil linoleat, resorsin, resorsin asetat, tingtur jaborandus, dan tingtur kina. Penggunaan zat tersebut di atas dalam sediaan perangsang pertumbuhan rambut hendaknya dibatasi hanya pada zat yang tergolong bahan kosmetika (Depkes RI, 1985) d. Zat kondisioner rambut Manfaat zat ini untuk memperbaiki kondisi rambut, merangsang pertumbuhan rambut dan mencegah kerontokan rambut. Kelompok zat ini meliputi; alantoin, asam pantotenat, azulen, biotin, kamomil, konfrei, minyak kecambah, pantotenol, polipeptida, vitamin E. Asam pantotenat umumnya digunakan dengan kadar hingga lebih kurang 1% dan pH diatur antara 4-7, untuk menghindari terjadinya hidrolisa yang tidak diinginkan. Azulen dapat digunakan hingga batas kadar maksimum lebih kurang 0,01-0,02%. Alantoin dapat digunakan dengan kadar maksimum lebih kurang 0,2% (Depkes RI, 1985) e. Antiseptikum Di antara antiseptikum yang paling lazim digunakan dalam sediaan perangsang pertumbuhan rambut adalah derivat fenol atau senyawa
ammonium kwartener. Fenolnya sendiri tidak pernah digunakan, karena terlalu toksik dan iritasinya nyata. Derivat fenol yang lazim digunakan meliputi; p-amil fenol, asam salisilat, o-fenil fenol, o-kloroo-fenol, p-kloro-m-kresol, p-kloro-m-ksilenol, klorotimol. Senyawa ammonium kwartener umumnya lebih baik dibandingkan dengan derivat fenol, karena spektrum aktivitasnya lebih luas, yang meliputi bakteri dan jamur. Yang paling lazim digunakan meliputi; alkidimetil benzilamonium klorida, laurilisokuinolinum bromid, setilpiridimiun klorida,
setiltrimetilamonium
bromid,
N-soya-N-etilmorfolinum
etosulfat. Umumnya, antiseptikum digunakan dengan batas kadar maksimum
kurang
dari
1%,
kecuali
resorcin
batas
kadar
maksimumnya 5%. Dalam kadar yang lebih tinggi, beberapa antiseptikum dapat menyebabkan reaksi iritasi (Depkes RI, 1985) Formula Standar 1. Flick, W. E (2001)
2. Allen, L.V (2002)
3. Williams, D.F and W.H Schmitt (1996)
Hair Tonic Herbal Contoh tumbuh-tumbuhan yang berkhasiat untuk merangsang pertumbuhan rambut antara lain: a. Ginseng
Memperkuat rambut rapuh dan mengembalikan kelembaban rambut kering. Saripati ginseng bahkan mampu menjadi solusi sebagai obat kebotakan karena menyuburkan rambut yang tidak tumbuh dalam jumlah yang normal. Ginseng mengandung Pro Vitamin B5, UV Filter yang memperkuat akar rambut. b. Kemiri Mengobati kerusakan rambut, seperti rambut kering dan mudah patah. Kemiri (Aleurites javanica), dikenal sebagai salah satu tanaman rempah yang biasa dimanfaatkan masyarakat Indonesia. Selain berfungsi sebagai salah satu bumbu yang kerap dipakai di berbagai jenis masakan Indonesia, kemiri juga memiliki beberapa khasiat tanaman obat. c. Olive Melembabkan rambut, mencegah rambut kering, memberi nutrisi, regenerasi sel rambut baru, mencegah hyper pigmentasi dan bahaya radikal bebas lainnya. Olive mengandung gallic acid tanin (anti iritasi, antioksidan); cathecin (memproteksi sel rambut); iridoids (antioksidan dan anti jamur) dan triterpenes (antiinflamasi). d. Green tea Melembutkan rambut, mengangkat sel-sel kulit mati pada rambut, meningkatkan elastisitas rambut dan menyuburkan rambut. e. Jasmine Melembutkan rambut, mengangkat sel-sel kulit mati pada rambut, menyehatkan kulit kepala, dan menyuburkan rambut f. Rose Melembutkan rambut, meningkatkan elastisitas rambut, dan menyuburkan rambut. Daftar Pustaka Allen, L.V. 2002. The Art, Science and Technology of Pharmaceutical Coumponding. Washington DC: American Pharmaceutical Association. Departemen Kesehatan RI. 1985. Formularium Kosmetika Indonesia. Jakarta: Departemen Kesehatan RI. Flick, E.W. 2001. Cosmetic and Toiletry Formulations Second Edition Vol. 8. New York: William Andrew Publishing. Mitsui, T. 1993. New Cosmetic Science. Amsterdam: Elsivier Science B.V.
Tranggono, Retno Iswari dan Fatma Latifah. 2007. Buku Pegangan Ilmu Pengetahuan Kosmetik. Jakarta:PT Gramedia Pustaka Utama. Williams. D.F., W.H Schmitt. 1996. Cosmetic andTechnology of The Cosmetic and Toiletries Industry. UK: Chapman & Hall.