· -- ����� � �����������
v '{
214
UT
Banjarnegara
•
l
I
Laporan Akhir Penelitian
IDENTIFIKASI PARASIT PADA TIKUS DI BERBAGAI HABITAT DI KABUPA TEN BANJARNEGARA
RISBINKES
Penyusun: Dwi Priyanto, S.Si Rahmawati, S.Si Dewi Puspita Ningsih, SKM Endang Setiyani, A.Md
BALAI LITBANG P2B2 BANJARNEGARA
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KESEHATAN KEMENTERIAN KES�HATAN RI 2012
Laporan Akhir Penelitian
IDENTIFIKASI PARASIT PADA TIKUS DI BERBAGAI HABITAT DI KABUPATEN BANJARNEGARA
RISBINKES
Penyusun: Dwi Priyanto, S.Si Rahmawati, S.Si Dewi Puspita Ningsih, SKM Endang Setiyani, A.Md
.! �fl.�!HHHl dan t \·�j }_/'!1� 1 ' t:1F�.-� /l !1 2(��H.·l:��·:��::,'. i p ER pus T.,U.l
f ------· --.- -:-,--:.
.
----- - --�- -- .·-------... .
J.�;"�(.�Li J:
i ·
.
f..nd.'.ik :
..
I
�
"" "'"" : -2-·1--=--==--= l --L-11 ---�-
.
.....
-·-·· ·
··-·
' --
-�-
-----��--- -·...----··
•>M�-
BALAI LITBANG P2B2 BANJARNEGARA
BADAN PENELITIAN DAN PENGKMBANGAN KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN RI 2012
SlISUNAN TIM PENELITI
- -o
L
Nam a
Dwi Priyanto, S Si
Kedudukan
Keahlian
dalam Tim
1 S l Biologi
Penel iti Utama
.
U raian Tugas
Koordinalor
I
Pelaksanaan Penelitian ")
.i 3. j,
Ii 11II �""T. I:
Rahmmvati, S.Si
Dewi Puspita Ningsih, S K M
Endang Setiyani
I
SI Geografi
Peneliti
Koordinator Survei likus
Pendamping SJ Kesrnas
03
Analis
Kesehatan
Penelit1
Koordinator Pernbedahan
Pcndamping
Tikus
Teknisi
Koordinator Pembuatan Preparat
..
11
I
SURAT KEPlJTUSAN PENELITIAN
h_..t,�t�li.i\.LL\N RI h..l:.,,\j .t.. ....... l L tUA . .'\. 11.-\D:\N PLl''<ELITI:\ � DAi': PFl'ercctak:rn ''T;,,-a Ne.> -:?<> JakanH 1 '.>"(,\i Ko1::ik Po� I 2:?<'
L'-:thii/: ,..;..,;sh.. �1
10::: I) -=l:'_:J>CJ'.1> l1�tp: ·,i...·\V\\. i il b� ng . depk c::-..go.1 d
l'clepon: f0'.; I l .:1�6 IO�R F'aksimi!c: •J .
li1ll;_irrg.t1<...:i'�L'.."-' .gt'.id.
!lt'i1.... 1fc.·
KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENEUTIAN DAN PENGEMBANGAN KESEHATAN - - : �.
N 0 MOR :
'.
.
-") '1 / · � � h_n 1 ?
TENTANG PEMBENTUKAN TIM PELAKSANA RISET PEMBINAAN KESEHATAN (RISBINKES) BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KESEHATAN
KEMENTERIAN KESEHATAN RI TAHUN 2012 KEPALA BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KESEHATAN
Menimbang
1
Bahwa
melaksanakan
untuk
Pembinaan
(Risbin)
Pengembangan
Badan
Kesellatan
kegiatan
Riset
Penelitian
2012
Tahun
dan perlu
dibentuk Tim Pelaksana Riset Pembinaan Kesehatan (Risbinkes)
pada
Lingkurigan
rnasing-masing
Badan
Penelitian
Satuan
dan
Kerja
di
Pengem bangan
Kesehatan:
2
Bahwa
berdasarkan
dimaksud
pada
pertimbangan
huruf
a
maka
sebagairnana
dipandang
perlu
menetapkan Keputusan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Tim
Kesehatan
tentang
Riset
Pembinaan
Pelaksana
Pernbentukan Kesehatar"'
tR1sb1nk.es);
Mengingat
1
Undang-undang Nomor 14 Tahun 2001 tent3ng Pa te n (Lembaran
Negara
Nomor 109,
2
Republik
T<Jmbahan
Indonesia Nornor 4130),
Undang-Undang
Nomor
Nosional
S1stem
Peneraparr
lln1'---t
Indonesia
Lembaran
18
Tah un 2002
negara
tah;..;n
Penelitian.
Republik
2002
tentang
Pengembangan.
Pengetahuan
. dan
Teknologi
(Lt:tnb<.:r<;:in Negara Republik Indonesia Tahun Nomcr
84,
Tarnbahan
Indonesia Nomor Undang-undang
Keseha•an
Tahun
4219):
Nomor
(Lembaran
2009
Nomor
Lembaran
36
Tahun
Negara
144
Negara
Tambahan
Neriara Republik lndonesi;:i Nomor 5063.) 111
Republik
2009
Republik
2002
tentang Indonesia
Lembarari
4
Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 1995 tentang Penelitian dan Pengembangan Kesehatan {lembaran Negara Tahun 1995 Nomor 67, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3609): Peratu:-an Pemerintah Nomor 20 Tahun 2005 lentang
Alih
Teknofogi
Kekayaan
serta
fntelektua/
Hasil
Penelit•an dan Pengembangan oleh Pergur:Jan Tinggi dan
Lembaga
Penelitian
dan
Pengembangan
(lembaran Negara Tahun 2005 Nomor Lembaran Negara Nomor 6
Peraturan Unit
4497);
Tambahan
Presiden Nomor 10 Tahun 2005 tentang
Organisasi dan Tugas Eselon
Negara
43,
Republik
Indonesia
I
Kementerian
sebagairnana
telah
diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 50 Tahun 2008: 7
lnstruksi
Nomor
Presiden
Pengkoordinasian Kebijakan
4
tahun
Perurnusan
Strategis
2003
dan
Pembangunan
tentang
Pelaksanaan Nasional
llrnu
Per.get3huan dan Teknologi; 8
791/Menkes/SKNll/ Penyelenggaraan
Nomor
Kesehatan
Menteri
Keputusan
Penelitian
Koordinasi
ten tang
1999
dan
Pengembangan
Kesehatan; 9
Keputusan Menkes/
Menteri
SKl
Kesehatan
XI 1999
ten tang
1179A/
Nomor
Kebijakan
Nasional
Penelitian dan Pengembangan Kesehatan: 10
Peraturan rv1enteri Kesehatan Nomor 1144/ Menkes/ Per/ VI II/ 2010 tentang Organisasi dan
Tata Kerja
Kementerian Kesehatan; 11
Keputusan
Menteri
021/Menkes/SK/1 /2011
Kesehatan tentang
Rencana
Nomor Strategis
Kementerian Kesehatan Tahun 2010 - 2014;
12
Keoutusan
Kepala
Pengemban.gan
··
HK 03 05/1/147/2012 Pen1binaan
Bad an
Penelitian
tentang
Tim
Kesehatan (Risbinkes)
Pengelola
Riset
Sadan Penelitian
dan P2ngembangan Kesehatan Tahun 2012
IV
dan Nomor:
Kesehatan
MEMUTUSKAN
Menetapkan KESATU
KEPUTUSAN
KEPALA
PENELIT!AN DAN
KESEHATAN
PENGEMBANGAN PEMBENTUKAN PEMBINAAN
SADAN
TIM
TENTANG
PELAKSANA
KESEHATAN
RISET
(RISB!NKES)
BADAN
PENEUTJAN DAN PENGEMBANGAN KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN TAHUN 2012_ KE DUA
Pembentukan
Tim
Pelaksana
Riset
Pembinaan
Kesehatan {Risbinkes) Tahun 2012 dengan susunan Tim sebagaimana tersebut dalam lampiran keputusan 1ni
KETIGA
Tir1
Riset
Pe!aksana
Pembi11aan
Kesi::l1atan
'R;sb:nl<es) Tahu<, 2012 bertugas Mengkoordinir pelaksanaan kegiatan penelitian dan pengembangan fokus.
Jenis
kesehatan
insentif.
sesuai
judul
penelit1an/perekayaaan
dan
dengan
penelitian, jumlah
bidang
pelaksana dana
yang
d1alokasikan sesuai dengan Keputusan Kepala Sadan
Penelit1an
dan
Pengembangan
HK.03 05/1i147/2012
ten tang
Kesehatan
Tim
Nomor:
Pengelola
Riset
Pembinaan Kesehatan (R1sbinkes) Badan Penelitian
dan Pengembangan Kesehatan Tahun 2012;
2
Melakukan monitoring dan evaluas1 terhadap semua
pelaksanaan kegiatan
3
Riset Pembinaan
Kesehatan
(Risbinkes) sebagaimana dimaksud pada butir 1 .
Melaporkan proses pelaksanaan, kemajuan dan akhir keg1atar.
Penei1tian
Sadan yang
penelitian
meliputi
secara periodik kepada dan
Pengembangan
dokurnen
sebagai berikuL
hard copy dan
Kepa!a
Kesehatan
soft copy
a. Laporan akhir penelit1an
b_ Data c
mentah
dan
(def1n:s1 operas1onal
karakteristik
data
penelit1an
struktur data. dsb)
Naskah rancangan publikasi ilmiah hasil pe ne fitia n
cl Usula'l HK! untuk hasil pGnelitiar1 yang beronentas1 HK!
v
KEEMPAT
Tim
Pelaksana
Kepala
KELIMA
Riset
Pembinaan
Kesehatan
(Risbinkes) Tahun 2012 bertanggungjawab Badan
Penelitian
dan
kepada
Pengembangan
Kesehatan; Tim
sebagaimana
dimaksud
pada
diktum
kedua
diberikan honorarium sesuai dengan ketentuan yang berlaku:
KEENAM
Biaya pelaksanaan kegiatan penetitian ini dibebankan pada
Daftar
Penelitian
KETUJUH
lsian
dan
Penggunaan
Pengembangan
Anggaran
Badan
Kesehatan
Tahun
2012; Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan sampai dengan bulan Desember 2012.
() �
DITETAPKAN DI
PADA TANGGAL
:JAKARTA
LAMP/RAN 1 KEPUTUSAN KEPALA SADAN LITBANGKES NOMOR : HK.03.05/1/323/2012 TANGGAL : 12 JANUARI 2012 PEMBENTUKA.
[� 1 1
<
o
i2 3-
14
l
_
I I
I L-
15
j!
::�� .
··-
--
-
- -- -
:
JuCilil per1-e1itia� ·
Pengem banga n Formula Ekstrakc
i tuberculosrs Menggunakan Teknif
I
l" hio sianat Termodifikasr
· Modulasi Ekspres1 Protein
A nti pro
F>roapoptosis Ekstrak Daun Sirsak
rniricata L)
lerhadap Tikus Terindt
i Dimetil Benz[a]Antazena (DMBA) Pola
Diare-Ci
j'_ clan � � Ban�:_G ebang B _ -_ t'
ma�
Suii<
Hubungan Krakteristik Penderita H
;
Immunodeficiency Virus/ Aqquired Defiency
S y ndr ome (HIV)
Dewasa
Uima Waktu Perawatan di RSPI S
Pela-ksa-n a<1n Pernbe-rTan Pro: Tuberkulosis pada Anak di Puske�
i- stlicii -
OKI Jakarta dan Bek<'.lsi
ti. PELAKSANA RISET PEMBINAAN BADAN LITBANGKES TAHUN 2012
·
- -· ,
I
I I
-·-
�.:�;,:::
�
T eknolog: 0;,1sar
dan ;oa
dT
1
l-
Kesehr.ttan
Pusa1 'reknologl-Terapan
Kesel1atan don
I JPusat eknologi T eracan f Kesehatan dan j Epidemiologi Klinik Ep ider nio l og1 .1<1inik
�
- · · - ·· - · · - ·- �
:\filayah
Teknologi Dasar
,
ian
:s
Penyakit
T
.me
:i Saroso
-·
·
ri
I
- - ... . ·--· --· �P usat Teknologi Terapan
Kesehatan
dan
, Epidemiologi Klinik --·
·--- rim Pera.k'Sana
I
"
i --K,nJiAdan .s s,
1--�---
Menu!ar
I
i
I
r
f
·
--- . --
Penyakit Menular
Keiehatan rl>u
_
-
b at a n fim -
Ke1ua r'el:£i3na· 1
------·
nra
- ···
or� e __
'
__
L,.
·-
,_
--
j ·-
_
--- .
I
--- - - -
.i j
-�
. ·-·
---·
�. �- ��neli_ti =��-=--�= . [ Sari Oktoberina � Pen yak-it- i-ci� _r --���E-�ai1��u�iT�Y-�'.� _J�eiua P�ia�san<:_i
f Ocin A nak
l
u� --R u �
I _ � rh. PufrT ·
. lntan
Menular
.
.
;
r-- J a
�ni_ i ti:._��i d j _ Rosa A�e lina .Apt _ __ I ovi Amalia _ .. _____ _ __ ___ !N __ ... __ Tidak I Rosa A delina, S Farm.Apt Ketua Pelak sana ,-
fPusa: Biornedis can
SI
aroso
Panel
I Ke>ehatac
1ri1dine
Balit;:i
Kerja
, Pus-:1· Oi ,·"ll ie· !is (fl n
4..M
". 12-
Satuan
·--
__
.
.
. _F\e no In!��
Syachroni j--·
__
S.Si
- -··--·· ·--·-----·
-
.
··-··
' Aniska Novita Sari, S Si
.!
.
; �
/ Peneliti
-- -- ··
.
Peneliti
·
j -�
-- ·-
��ni _�i s_maya'.:"'':.!'.__ _ _ K�tL�a Pelaksana
----
.....
----
/ Aris yulianto, S Si
! Arga Y udhistira, -
Teknisi
-
·
·-
- -- -
S .Sos
------· ··-·- - .
-
.
- --
Peneliti
-- -
- ---
Peneliti
--/j �diR01n�:M�:;,,,�1nd'3fc =+
. -.
Ke3u� Pelaks�Oa
_ _
Penel1t 1
Dona Arlinda
JE �.� �� -K��-� l ud1 � yan�
·-· ·- ···- --
__
P
enel1t 1 _
_
I
j
-� �- "]
. N�l ----· 6
1· I
! -?" -�
<
:9
'
-,
' 10
I ·-·--·· I I
11
I
I
12
.J
I ·
. ·-·- . -·Hubungan Rokok terhadap lntelegens1a S1swa SMU X do Kabupaten Boge< -
·-·
I I
Tcknologi Kesehatan Masyar�kat
I
11 - t·
l I
f
i
I
---
I
Pusat
Pusat Teknolog1 ntervensi Kesehatc:m Masyarakat
.. __,., Pus;:it Teknologi lntervensi Kesehatan Masyarc:ikat -
. ._
-·-
---· -·
-
-----
-
---
Ke>ehatan lbu Dc1n Anak
•1
KesChatan tbu Dan Anak . ·
1
I
·--
I
l J
i
__
I
!
Penehti Dew1 K;1staniT . �711s: � �1�kia;1 ti,_ ��1vf -�� · t<�.-���Pelak sana-� . Penelit1 ; ��l�S�ptarini · Peneliti \ N ov1an !i. S Sos , · P0tty Arlines. s Gz ,_ KOtUa Pel aksana Peneliti Fi'th1a Dyah Puspitasari . - ·--· lndn_ vi..nitci �uri�-P ui�� __ P :.1eli ! c t1 . Ase� Hermawan: S. Kep __ T:_knisi _ _ �:!ua. Pelaksana �nung Khotin �h. SK� _ _ 2 Rosita. SKM Peneliti E-iia ias.ari. s. si , _ .. _ elaksa�a _ �.��i R�h-�:�haning_IX��� s S1 . · �e!.1.:1!3�. Arum S1h Johanna, S.S1 Peneliti P�� e-1- itid_ ril_ i a�� � ��!i .. !� - T_:� nisi -· ; . M_l!_ h1din , SKM_ -
-t
--fpe,,,-i
Keseh atan Lingkungan
J
·-
·I
I dr
- -· .. · Kesehatan Lingkungan
-·---�-
I
-
� �-::�:ii:
i SKM
]
-
1
Kesehatan lbu Dan Anak
Pusat -Teknulog1 lntervensi K e�ehata n Masyar<Jkat
---�tua Pelaksan_�
i �;��-����'.�: ��'. -F:::::
I
I ntervensi
-Tabatan Tim-
I i ·-dr OOi)a Arlinc!a -:- Ketua Pe'°fuksana · . 6i...rro1u1 A•n1n Meta-Pusp.ta. Peneiitl I. S f'P _ .. . n_ f Ar.:191ta Bung
l-Pen;;ak1t
'-· -- - -- -· -· Balai Besar Litbang Vektor dan Reservoir Penyakif
PengaruhPembcrian ChemosterilanAlcim1 (Solanum nigrum L) terhadap JL:m l a h dan Kualitas Sperma Tikus Sprague Warley
I
· -- j
Tim Pelaksana -
'.� �iuh Opitasari-_-�
; Pusat :i eknologTTe'ra.pan· TicJak Kesehatan dCJn 1 McnuJar , Epiderniolog1 Klinik
'
Hubung<Jn Status GtLI dengan rrestasi Belajar Anak Sekolah Dasar di Daerah Kumuh (Slum Area) Kotamadya Jakarta Pusat
T...
], -----
-
•
...
Analisis Fakt or Kebe7h'aSiia.1 dan Kegagalan Prakt1k F'embenan ASI Eksklus1f pada Pekeqa Buruh lndustn Tekst1I di Jakarta Tahun 2012
-
;
r>enatal<*-sanaan DiabetesMe1:1us Tipe- 2-cii' Puskesmas Abadi Jaya dan Dtpok Jaya
dc11n Pernarifr�atan Jam in·a-n Persalin;:1n (Jampe1sal) d1 Kabupaten Pandegl;:ing
-
Satuan Kerja Panel - . ___ 1 Pusat Teknolcgi Teraµan Kesehalan lbu Kesehatan dan Dan Anak Epiderniologi Klinik 1 I
Stud i-Pel�k"sa'ilaan Skr1ning Kankt?r SerVii<sdengan Metode lnspeksi Visual Asetat {IVA) pada Puskesmas Pilot Project Sknrllng Kankes Servi ks
I�8 -j_�Aks.es .
·
Judul penelitian
.
r
l
.
r
G��
�
-
.
·-·
-
-
·
·---
_
_
·-
·
j
---1
1
t ·I
r��::_ _ - · ---,· _
__
No'
; i 1 : r 41.: Ar>l1kasiTe-kn1kI I 1· I11 \ Enrlern1s 13
-- i-·-Satuan Kerja
Judul penelitian
Ae Aegypli
Ae a//Jopiclus
dan
dengan Metode RTPCR -
Bc1da1ah
di Kata S alatiga .
Serangg"a Mandul (TSM)
D e ng u e Acdos aegyp/1
Salatiga
d• Dae1ah
: Meniran, Echinacca. feniulawak dan Kuny1t terhad�p i\ktivitas lmmunomodulalor Mencn
x
1G I A
n <'l
l1s is
--Produksi dan Pernasaran Pegagan. ---
- -- ' -
Tempuyung dan ,Seledri di T1ngkat Petani d
881-'PTOOT Tawangmangu
17
\
. 1
l
18
+I ,
-
Balai Besar Litbany
Tradisional
Menc1t Galur Swiss
Kekurangan loclium
iPendea k tan Positivc -DeViance untuk
e
Penanggulangan Gangguan Akibat K kurang a n
lodiurn di Daerah Endem1k. Kabupaten Bhtar. Jawa Timur
Obat
Gangguan Akibat
Balai Penehtian
Gangguan Akibat
Kekurangan lod1um
_
Panel
Tim Pelaksana . drilTika-F�onaSan
Kesehatan
-·
I
k I tv1enular
Penyakit Tidak
;
I'
j l 1
--
-
-
Sholikhah. M Sc
Penya it Tidak
n eliti --
··-
----·
-
Pel;;ik.saria--
I
� 1 1
, Penelit1
· ---
Teknis1
-
Apt
F;\riana. S.Farrn �-·-
-
·
i
Ketua Pelaksana
Nurul Husniyati Listyana. -- -
"
--
Peneht1 f'ene i it 1
!K'etlia Petak_s_aria I Sri Nuryani Wahyuningrum . 1Tenelrt1 Rahma Widyastuti, SP
-Alfiensusbianlonny:--· - ' S.Farm
Catur Wijayanti. Amd
l
Teknisi
r
lKetu a Peiaksana ne1i1 1 A �i - i:>-e _ .- -,
NoviyantiLian�I Dew1. S KM
j��riissa. s !'1��z�-��� Pa1upi Dyah Ayuni, .A.md
,
� P�takso�� _I
. - Rahmawati. -- ·- M Sc Numng
S Si -· -
e
·
P
·- -
1
Tri Widayat, M.Si
i
I
'
i
l
· -
Ri;8-r1i'se-tiyaningsih. s_s, -lK"etua e S1t-i Alfiah-:-S'kMP neil1i --. .. - Maria Agustini, SKM 1 � n·elit -�----No-frka ln dn y ah ArViKL Tci-n s1 Ket a lkaYanti Mci-rfuatush
-· -
Menular
I ; Menular
-�·-----
SP
Pt?nyakit Tidak
._l_ ---k -
--·--
Jabatan Tim Ketua Pelak . s�ina Peneht1 . . - -- ·- .
-j
S.Si
I
I ! l Menular l
-
Yusnita Mir n a Anggraeni.
1ngkungan
j Pen ya 1t T1dak
-
Arum S ih Joharina. S Si
. ·-·-
I
. TanamJn Obat dan Obat
Oalai Penehtran
Jngulal<-i l_J terhad;Jp Kadm TSH dc:in FT 4
l
Tradrs1cinal
·----- (Pllysalis Pengaruh 1-'erasan ··Buah Ciplukan ··-
.
Balaf Besar Lrtbang Obal dan
·
II Kesehatar1-
Veklor dan Reservoir
Ta nam d n
-
j
Pe ri ya k it
. Penya kit
·1
-
i Lmgkungan
Vektor dan Reservoir
n1- Balai Besarl1tbang
dala
Pengaruh Pe-n1ber 1 an Ramuan Tanarnan Obat
1
j
·-
Upciya Pengendahan Populasi Vektor Demam
s
r
_ ld�!nl�l�a-si Serotii'.ie virus Dengue· pad<.1 Nyamuk· Ba1ai 8es _ <'.lr Litbang
Peneliti
..
_
_J
No
l
I
Evaluasi Tatcifaksana Pendenta Hipert1ro1d d1
- __ l-
�·--·--
!
20 I ·---·
I
I
I
I
27
I
--
,
L.
Oleander Mill) terhadzip Nyamuk
Sulawesi Baral
Ae(Jes
8alc11 l1tbar1g
/\euypt1
v
Program-Pengendalic:iriMalaria d1 Desa rebat
Gabus Kecamatan K1sam Tinggi Kab OKU
Penyelenggara Kesehatan dan Masyarakat
Spesies Filaria yang Terdapat pada Wilayah Kerja PKM Batumarta VIII Kabupaten Oku Timur
_i
_
Bala1 l1:hang B1omed1s Papua
Ujl Daya Bunuh ckst1 3k Daun Oleander {Nenum
IPenentuan\iektor Filar(asiSdan identifikasi
i
Bala1 l1tbang Biomedis Papuc:i
·-
Selatan Pcnila1an Kebutuhan dari Perspeklrf
2s
Penyakit Tidak Menular
I
-·----·
Bambaloka Kabupaten Mamuiu Utara Pro in si
I
24
Panel
Balai Penelitian Gangguan Akibat Kekurangan !odium.
Oioekolog1 Vektor Malaria di �abup��ten Sarm1 Prov1nsi P;:ipua . - · 1 lnf1:ks1 01 ,_ir!tinrstrk p �(j<J Penderita G
Kejadian Malaria di Wilayah Kerja Puskesmas
J ·
Kerja
_
dan Culex Qumgcfasq1atus i s - b eierrni nan-cJan Ga1nbaran sP"as1 -a 1 23 1Anali s·
:.-<
Satuan
\ Klinik BP2GAKI Magelang
19
21
Judul penelitian
I 'I
· '
i P282)
Donggala
; Lok;:i Litbarig P2B?-·
; Loka Lltbang P282 Baturaj<'.l
Kesehaton
TriWuris.ast� s.siat --� -· Tien Febriyati - ' -
·-
-
-·
..
--
- ·
---
� lrpan p ahlepi, - · Santoso. MSc . .
oerl"ya.nsyah
.���
.
·
w-at,-,
S��
-
_
. E"i< a-PU-lra-
Arnkl
--
-
--.-
'
Peneliti i -· · ·--.. .. ·.. Tekn-i s-� Ketua Pela�sana Penelit1 ·· -· - ·
··· -·"·
� !
-
Ke:ua Pefdksana
Peneliti
! 1 - --------- t---- [' ..
--··
! Pe11el1ti
- - -- · --
...
- - - --
-·- -
! .
Rir! Arifa h Pcitu�� SK� _ _ �1 t t1_ �hadtJah, SKM, � S i _ N1 Nyoman Vendrana, SKM - Maksud Malonda . Maya An:�ntr, SK� 1 Hotnisa Sitorus. M.Sc
- · - Kesehatan Lingkungan
__
·
-
Nelfita · · -
Menular
l
-
-
Penyakit
I
-·---
�
-
Baturaia
..•
-
Yunrta i R Mir1no, SKM . dr Antonius Oklav1an. . M Kes M Anugerrih M . Juliana , S� _ _ Rina lsnawdti. S.S1 - Murni, S Si
Lrngkungan
-
:::�5�e1 ""5an a � !
- --
[
Kesehatan
3 i ersumber Binatang
· -- -
-- ·· - -· AMAK lrawati Wike.
'en1ak11 Menular
Aala1 L11bang
Pernberanwsan Penyakit
-
---
-·
. · i Tri Nury Krida111ngsih, S.$1
r------
Tim
; K e��1a Pe�ak�ana _ Penel1ti
Alfien Susb1antonny, S.Farm Roly Anis Siregar, Amd.TEM . Windarti Fauzrah, S S1
f
L.1ngkungan
Gersumber Binatang
-, d�)"aufiq_�11day.�
Kesehatan Lingkungan
Peniberantasan Penyakit
Jabatan
Tim Pel
�
Teknisi
-·
---- --- .
Ket�a ��,��sana � �-=�el1t 1 _ _ Peneliti . Teknis1 �etua Pelaksa �: _ __ Peneliti .
. ·. Pe. . .n eli.i i -·- - -· · · -· Teknis1
��!U� �elaksana Peneliti -· P en - e 1i1-i
! T_
n ��nisi
· -
· ---- -
_ -·-
-- · -
r-No
II
�!B
,
:
-
�
·
--:iudul pene.ITtian
rr s d o
rdi
-
Per-lentuan Daerat1 .Rawan oso dengan
·--1
j
I Pemetaan B e b a is Pen gind aan J auh dan :
Sistem lnfo masi Geografi
2r-I Gambaran K ·
I I
on
Kola Banjar
o
isi L;ngkungan Fisik, Biol gT-
. don S s1al di Oaerah Endem1s 080 Kota Banj<Jr
1
Menun>I Slrata Endemis,,as
I
I
l:w [ I
·
:;.-:
?9
-
30
I
i
f 1
ide:11t1fikas1 Vekior
uiarna
DemarriBerdc:irah
·
Kabupaten Banjarne��ara
ldent1fikas1 P3ras1t (c<-lcing°)di Berbaga·, Habitat di Kabupaten Ban1arnegara Pentaku A•-•ophflies
spp
dan UpaYa-PiotekS< lb"
Hamil terha¢1ap KeJadian Malaria di Kabupaten
Sumba Bar at D�ya · -
--·
- -- -
E nd e mita s Filariasis dan -
·
--
Pemetaan
' Menggunakan Metode GIS (Geowaphis
·---
!11fo11nalio11 Sy:--:/e,,,} di Kecamatan Umbu Ratu Nggay Baral. Kab u paten Sumba Tengah
·
Lo ka Litbang- P2B2
Cia m rs
•
1 Lo.ka l.itb:-1119 P-282-
I
,
-,--
�
Pcinel
-
\ i j I
··
Kes0hatan Ling.�ungan
k,da t
Balar Lrtbang P28::!
r3 a nj arneg<1
r
a
I
i
Loka Litbang P282 \/Vaikabubak
·
-
--
I
Kesehatc:in
Lingkungan
-
·
j
·
I
-
·
-
---- -- --·-
-·
Rahmawati, S.Si _ .
.__ Puspita -Oewi Ningsih, SKM
Kesehatan Majematn ang I Lingkungan
-
.
·
_
�1
-
-
Pene1_1__i1 -
- --- -' Ketua_.Pela�_san�
Ulfah Farida T, Amd . owi Priyanto�Si
-
j
SKM
MPH
·----..
Endang Setryani
-
V\/aikabubak
l
.iarohmanRaharjo,-SKM
-
I
l -
·-
--
·- �,
N-ovci Pra �estu� i, SKMKetua P.elo-ks
-
Per1 yakil
Peneliti
�}(etua. Pelaks��1 a
_
SKM
t 111yi-.unyan
• Menular
Loka L1tbang P2B2-
6,nata,
Jabatan Tim
I Ma ra lpa, S�M. M�c- ___ -�:�:!itr _. _ PanJI W1bawa Dhewantara. j Penel1t1 s Sr . Nurn1 H.d aya tT K-usu,;astu11. Te knisl-
j Kcschatzlr1 I
,
Setiazy Hasbu1lat1.-ssf
I I
Bal<Ji L1tb;,ir1(_J P/82
-1-
Tim Pe!aksana · .' Kesehatan - - -un� � v uliasih, �K� _ Lingkungan r Andri R ulia nsyah SKM, I M.Sc '
C1am1s
_ gdr a , Baniarr , ..
Dengue dan Seb3ran Virus Dengue di
�--1· Studi
1 31
I
Satuan K erja
--..
..
..
H ana r M.
Mading SK M
. __
-
...
____
·-----
Agus Fatma Wijaya
drh Rais Yunarko --
�uS�n(is
·--·--------
Yona Patanduk. SKM -
-
Fa1ar Sakti
,i
P.,
-
- ·-
S Si
-
DesOfo�Amd
.
-
. Pe ne litiTeknisi -
..
-·
I1
Pe ne li ti
-
-
-
-
-
Teknisi
----Ket u a Pelaksana
i -·
·
_ P-e n.e 1iii_ __ -·
Pe nelit1-
····-�--
--
- --· - · -�-
.. , Ketua Pelaksa n a
Laumalay, SKM
.,..___ --Mefi S. Ta llan . S· KM --
I
-
Peneliti
-
Teknisi
Ketu a Pelaksan a ..
---·--·-
Penelit1
Pe neli... t i - -
�<m - ':ckn� s1
-
-
.
---
--
/
i-1
.,.-1- ···
- - - ··
No
32
33 -
·
·---�---·
Kecamatan
- - -
I
Judul penelitian
--
--
-- -- - . · Probabilitas Hipertensi Ulee
----·
-
-
·
·
·-·
.
-
·-
Faklor-Faktor Yang Mempengaruhi Penularan .
- -·-·
---· -·
--·-
--
---
BesarTahun2012
r
---·-
Satuan Kerja
---
-· - -- di Penduduk Miskin Loka
pada Kareng Kota Banda Aceh .
Konlak Serumah TB Paru di Wilayah Kerja ; Puskesmas Darul lm;:irah. Kabupaten Aceh
I
------·
-
-
Penyak1t T1ciai<
----·
L1tbang Biomedis
Menular
Aceh Loka
-·
Aceti
--
B iomedis
-----
L1tbang
l
PaOel--
·
-1
·
Penyakit Menular
-
}
·
--Tim-Pelaksana
cir� E_k� Fltr1a-
·
-
��= �
����uifa. $��--��--= San Hanum, Amd AK
-
\\. "-.... '-: �
T
�
-- ___. ' 'V ·· � 11..
· = ::;:::...
Jat>atariT"i"m
Ket.7a�£'�_1aksana Peneliti
Pe_fiJjiti-=
-1�=�"
na a : : :_ l� _ ii_ t� __e -
Penel1ti
Ira. S.Si
: JAKARTA : 12 JANUARI
_
_ _
Teknisi
- ��-'�-�--����:;��__z --�=-�- � r·A-� di--Z ul h!��- l��!�k-- �J- _�s
DITETAPKAN DI PADA TANGGAL /.
-
drh Bayakmiko Yunsa
-
- J
--
Te
2012
i
- ·-
___ _
___,
_ _
_
KA TA PEN GANTAR
Al hamd ul i l l ah pu ii syukur penulis ucapkan ,
rahmat dan
_
izin-Nya sehingga
pen ulis
bisa
kc hadirat Allah SWT atas limpahan
menyelesaikan
kegiatan
dan
l ap ora n
penelitia11 i n i . Judul awal yang tercantum dalam protokol penelitian adalah ·'Identtfikasi Parasit «Cacing) pada Tikus di Berbagai Habitat di Kabupaten Banjarnegara"', akan teta pi dalam proses pengajuan Etik Penelitian dan pertimbangan variasi data yang bisa didapat dari kegiatan pene litian, disarankan juga
untuk menambah variabel ektoparas i t dalam
penelitian sehmgga penulis mengubah judul penelitian menjadi ''ldentifikasi Parasit pada Tikus di B crbagai Habitat d i KabLtpaten Banjarnegara". Kewaspaclaan terhadap berbagai penyakit yang berada di l i ngkungan rnasyarakat per lu untuk tetap dilaksanakan. Hasil penelitian i n i diharapkan bisa mernberikan gambaran ten tang potensi penyebaran penyakit bersumber binatang k hususnya yang berasal dari tikus. Penulis menyadari bal l\va pene l i t i an ini tidak lepas dari sumbangsib dan peran serta
· pari banyak pihak, untuk itu penulis mengLtcapkan terima kasih atas semua yang telah diberikan Semoga A l l o h SWT senantiasa mericlhoi, sehingga proses dan hasil penelitian ini bisa bermanfaat untuk kita semua.
Banjarncgara, Desember 2012 Tim Peneliti
...
XIII
RINGKASAN EKSEKliTIF Bebcrapa j en is tikus merupakan hewan yang dekat manusia
dengan lingkungan
Selain sebagai hama dalam dunia pertanian, berbaga i agen penyaki1 dapat .
ditularkan oleh tikus seperti virus, rickettsia, ca ci n g, bakteri dan protozoa . Mekanisme penularan ini bcrkaitan erat dengan je nis parasit yang menginfcksi tikus .
Peneli1ian ini bertujuan untuk mengidentifikasi berbagai jenis tikus dan parasil
pada tikus di Kabupaten Banjarnegara. Lokasi penelitian
rn clip ut i
pem uk irna n, kebun,
sawah dan pasar karena lokasi terseb ut rnerupakan habitat tikus yang berhubungan langsung dengan
manusia
Metodc yang digunakan mel iputi
penangkapan tikus
menggunakan smgh: Imp dan f111eor trap harrier system (LTBS), dilanjutkan dengan pembiusan
dan
identifikasi
d i l anjutkan de ngan
tikus yang
penyisiran
tertangkap. Identifikasi spcsics tikus tertangkap
untuk
menemukan ektoparasit
pada tubuh tikus.
Pembedahan tikus tcrtangkap untuk mencmukan cacing parasit pada tikus me!iputi
organ hati, paru-paru dan saluran pcnccrnaan . Selanjutnya rncmbuat preparat untuk proses identifikasi cktoparasit dan endoparasit yang ditemukan. Pene l itian mendapatkan hasil spesies t i k u s tertangkap dalam penelitian ini adalah Raf/us l<111e-:11111i W"J-,eniiv
(5 %)
.\un<.:us 111uri1111s cof!_nafus dan
(
(69 %),
Na /1 11., e:wlons (6 %), Rall us tin11111111C_'11s ( 1
dan Nauus nurveg1c11.,·
(3
%)_ Nol/us
%) serta satu spesies bukan tikus vaitu
16 %). Ektoparasit yang didapai m e l i puti Xeno17.\vfla cheopis. Siiwdius
mites (Lael a ps ) .
lndeks
P i njal
Umurn
untuk
lokasi
pcnangkapan
K ecam atan Bntur adalah .3,5 Kecamatnn Wanadadi adalah 1 l sedangkan untuk Pasar kota
Banjarnegara adal ah 6,76. T i n ggin ya a ngka
ektoparasit
pad a
rikus serta mengga mbarkan
indeks pinjal menunjukkan k el i m pa han potensi
penyebaran
pcnyakit
yang
rnelibatkan ck1oparasit tikus scbagai veh.tor. Spesies endoparasit yang menginfeksi tikus dalam pen elitia n i n i ada l ah Cop illono hcpatica, Cysticcrcus foen iu hienwefi1rmis. A1ast ophorus
sp.
Gong:ylo11e111a
H1·me110/ep 1s d1111111111u,
.\vplwcw
n
/-f1me11n/e pis 11011u.
;\lippostron,1!...1 '1us
;\ fo11 ili(om1is ·'PP·
hrass i11iensis,
r·t'11i11nsru11w y; dan
111ur1s. Dari toral spesies endoparasit yang ditemuknn. 6 spcsies berpotensi
zoonosis yaitu ( ·c11)t//c1no hcpat1cr1. (iongvlrinema 11eo17/us1ic11111. l-f.1·111c·11ol.:1)!s £111111111110, H_ l 'Ill<'110/tpis nw 10, ,\ /l)n ii1/( m11 is s;111 da n Si plwcio muri.\ .
T i ngg i n ya angka trar success tcrutama pada loknsi pasar kota ba njarnega rn
menunjukkan po p u l asi t.ikus
pada
lo[-;asi tersebut sangat tinggi. hal
XIV
i n i terutarna
disebabkan melirnpahnya pakan yang tersedia dan kondisi pasar yang sangat padat sehingga mendukung kehidupan tikus dalam membuat sarang se11a kurangnya tindakan pengendalian
terhadap
populasi
tikus
sangat
mernungkinkan
berke111bangbiak dengan cepat Dari hasil tcrscbut di harapkan adanya tindakan
tikus
untuk
pengendalian tikus yang lebih
terpadu dan kontinyu yang melibatkan aparat pemerintah terkait dengan masyarakat umuk menekan potensi resii-:o penularan penyakit zoonosis dari tikus ke manusia. Penyuluhan ke masyarakat tentang rcsiko penyakit yang bersumber tikus juga perlu dilakukan untuk menumbuhkan kesadaran rnasyarakat dalam upaya pengendalian tikus.
Ranjarnegara, Desernber 20 1 2 Penulis
:\V
ABSTRAK Beberapa jenis
tikus
merupakan
hev\·an
yang
habitatnya
berdekatan
dengan
_;MOigan manusia. Keberadaannya merupakan faktor resiko penularan beberapa jenis
... _-akit zoonosis yang berkaitan dengan jenis-jenis parasit pada tikus. Penelitian i n i rnjuan untuk mengetahui
_j e ni s
tikus dan parasit yang terdapat pada tu buh tikus di
t-al pemukiman, kebun, sawah dan pasar di Kabupaten BanJarnegara serta melakukan
d!senasi lingkungan biotik dan abiotik pada habitat tikus di lokasi pene!itian. Penelitian
rr-�nasiona! deskriptif d i l a k ukan di Kecamatan Barur, Kecamatan \Vanadad1 dan Pasar Banjarnegara selarna April sampai dengan November 2 0 1 2
ripti f dengan
_
nliskan
rnenggambarkan
spesics
tikus
dan
parasit
Analisis data secara yang
didapat
ser1a
karakteristik l i ngkungan habitat tikus.
Penelitian rnendapatkan hasil spesies tikus tertangkap adalah J?attus tane::umi, Nallus
.. •m s.
Raf/us tionwn ir..:us, l?atlus argenftvenler dan Hal/us norvegicus serta satu spesies
tikus yaitu \'un cus murinus. Ektoparasit yang didapat meliputi .Xenop.\yflu cheopis, ,
nw11L'> cognatus dan mites (Laelaps). Spesies endoparasit yang menginfeksi tikus pencl i tiun ini adalah Car il/aria hepatica, sp,
p/10rus �1
( jong_ylonemu
menolepis diminuta,
�cw _
Hymenulepis
neoplos!icw11. nww,
Cysticercus
J'aenia taenioe_j(Jrmis.
Nippostrongylus
A4011il!formis spp,
hrassil/iensis,
fa.:hinosloma .\p dan
muri.\. Habitat tikus dalam penelitian ini rnempunyai kisaran suhu udara 1 5-30
.. C_ kelembaban 70-90 % dan pH tanah 7 Vegetasi dominan untuk habitat pemukirnan
am.tah
lamtoro pi sang dan pepaya. Ta narnan dominan di habitat kebun adalah kentang, _
ortel clan k:r bis sedangkan vegctasi dornman di habitat sawah adalah tanaman padi
Kai.a kunci
:
tikus, ektoparasiL endoparasit, habitat
XVJ
ABSTRACT Rat is mammals whose habitat adj acen t to the human
risk
e nvi ronm en t. Its presence is a
facwr for seve ra l types of zoonotic disease transmission that associated with
parasites. The aims of the study is to detem1ine the
rat species and its pa rasi t es in di fferent habitat including houses, ga rden s, rice fie l d s and city market, and to observe the biotic and abiotic factors in rat h a bi tat . The study conducted in Batur Subdistrict, Wanadadi Subdistrict and City Market or Banjamegara district d u ri ng april to november 20 1 2 . Descri ptive a na l i sy s by describing the sreci e.s of rat ca pt ured, parasites obta i ned and h a b i tat charateristic. Rat spec ies caught in t h i s research are 1?.01111.,· fu11e::umi, Rarrus exulans, Halfus tiomo11ic11s, Rattus orgentivenfer and N.uff/1.1· 1wrvrmis, :''v/ustoplwms ·'P· (/ong ylo11ema n
ec loparasites, endoparasites, habitat.
DAFTAR ISi
Halaman Judut
. . .. . . . . ............
...
.
...
.
............
. ...
____
.
.
.
. ....
. . ...............
II
111
.
Kata Pengantar. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Ringkasan Eksek utif. . . . .
XIII
.
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . .. . .. . .. . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
........ . . . ............... . . . . .. . . . .
. . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
XV!ll
Daftar Tabel . .. Da ftar Grafik
II.
:\X
.
..........
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ..
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
a.
Latar Belakang . . . . . . .
b.
Masai a h Penelitian . . .
c.
Pertanyaan Penelitian
XXl
. ,,
_l
J
. . . . . . . . ..
Tujuan a.
lujuan U r n u m
b.
Tuj uan K.husus
4
.
4 4
Manfaat . . . . . . . . . .
!V.
Mctode Penelitian
.
a.
Kerangka. Konsep . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
b.
Ternpat dan Waktu Penelitian . . . . ....
C.
Jenis Penelitian .
d.
Desa m Penelitian . . . . . . . . . . . . .. . . . . . .
C.
Populasi dan Sarnpel . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
f.
Variabel . . .
.
..
__
_
...
4
. .
.
....
5
..
. . . . . . . . . . . . . . ... .
5
.
.
6
.
13
Defimsi Operasi onal . . 1.
Manaj emen danAnalisis Data . . . . . . . .. . . . . . . . .. . . . . . .
HasiL . . . . . . . . .. . .. . . . . . . . . . . . . .
..
. . . . .
VI.
Pcm bahasan .. . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ..
..
VII
Kesi111pulan dan Saran . . . . . . . . . . . .
.
. . .
.
. . . .. . ... ..
.
14 15
10 33
V ! l l Ucapan Teri ma Kasih. Da ftar Pustaka .
5 5
Bahan dan Cara Ke�ja . . . . . . . . . . . . . . .
!X.
.......... .
Pendahul uan
II I .
\/
xiv XV1
.
Daftar Jsi.
I.
. . . . . . . . . . . .. .
... .. . . .
Surat Kep utusan Penelitian . . . . . . . . . .
__
......
. .
Susunan Tim Peneliti
Abstrak
__
..
XVlll
x
36
Lembar Pengesahan Lampi ran
XlX
DAFTAR TABEL
Tabel 1 .
Rekapitulasi hasil penangkapan tikus di Kabupaten Banjarnegara
Tabel 2.
Jumlah
Tabel 3 .
t ik u s
Banjamegara. . . . . Rekapitulasi
tertangkap .. . . . ... . ..
bcrdasarkan .. . . . . . . . .
.
ektoparasit
pada
Tabel 4 .
Indeks
Tabel
5.
pinjal
Tabel 6 . Tabel 7.
Rekapitulasi
16
ti kus
tcrtangkap ..
khusus
Banjarnegara. . . . . .
indeks
pinjal
· · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · - · - ·
Jenrs
Banjarnegara. ... ...
dan
cacing
... . . . .. ..
pada
Kabupaten
.
. . ... . . . . ....... . . . . . . . .. . . ... . . .
Banjarnegara.
di
habirat
15
tikus
di
,
u m urn
Kabupaten
.
'
.. .... .. '
. '
.
.
di
Kabupaten
di
Kabupaten
· · · · - · · · · ·· · - -
tertangkap
.
Organ tikus dan .1enis cacing yang rnenginfeksi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Pengamatan faktor l i ng kungan di lokasi penelitian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
.\.\
!7
18 18 !9 20
DAFTAR GR.\FIK
Grafik 1 .
Grafik 2 .
Persentase tikus tertangkap di Kabupaten Banjarnegara . . Persentase
tikus
tertangkap
Banjarnegara . . . . . .
:\.\I
berdasarkan
habitat
d1
Kabupaten
16 17
l. PENDAH ULl!AN a.
LATAR BE LAK.ANG Tikus adalah hewan pengerat yang Jebih dikenal sebagai hama tanaman
perianian, perusak barang di gudang dan hewan pengganggu yang men_j i_iikkan di perurnahan. Belum banyak diketahui dan disadari bah\'>'a kelompok he\van ini j uga membawa, mcnyebarkan dan menularkan berbagai penyakit kepada manusia, tcmak dan he\van pel i haraan. Beberapa jenis tikus merupakan rodensia komensal, yaitu rodensia yang hidup di dekat tempat tinggal atau kegiatan 111anusia. Keberadaannya yang dekat dengan l ingkungan manusia i n i menyebabkan perlunya perhatian lebih dalam penularan pcnyakit. Penyakit yang ditularkan dapat disebabkan ol.eh infeksi berbagai agen penyakit dari kelompok virus, rickettsia, bakteri, protozoa dan cacing. Penyak i t tersebut dapat ditularkan kepada manusia secara langsung okh ludah, urin dan fesesnya atau melalui gigitan ektoparasitnya
n
Tikus tennasuk fa m i l i a Muridae clari kelompok rnamalia. Para ahli zoologi sepakat untuk menggolongkannya kedalam ordo roden sia, subordo 111yomorpha, fam i l i muridae, dan subfa rn i l rnurinae Handicoru, N.att11s, dan
1\4u/1
Subfa m i l i murinae terdiri dari
Genus:
Habitat tikus tersebar luas, dari dataran tinggi
sampai dataran renclah, d i desa rnaupun d i kota besar. Berclasarkan kedckatan habitat tikus dengan manusia, tikus d i bedakan menjadi 3 kelompok yaitu: domestik (di clalam rumah), peridomestik ( l ua r rumah) dan silvatik (jauh dari lingkungan ' manusia) i. T1ap jenis tikus mem punyai habitat yang spesifik, meskipun dalam beberapa kondisi dapat dijumpai spesies tikus yang sama pada habitat yang berbec!a. Tikus yang
banyak dijumpai di rumah (atap, kamar, dapur) dan gudang, adalah _ienis
l?ortus hme::umi clan A4us 111uscul11s. Tikus yang banyak terdapat d i scrnak -semak
clan kebun/ladang sayur-sayurnn dan kadang-kadang masuk k e rumah adalah jenis !?attus tiomunicus dan Rartus cxulons Jenis t i k u s _y ang banyak terdapat di sawah
dan padang alang-a!Jng _ adalah NJ11r11s urge11flFc11ter memp un>'·a i warna rarnbut badan atas coklat muda berbint1k -bintik putih, rambut bagian
perut putih atau
coklat pucat Jan Jenis tikus yang dijumpai di daerah bcra\va, padang alang-alang, dan kadang - kadang d1 kebun sekitar rumah adalah Ha11dicota 1mlica, mempunyai \\· arna rambut badan atas clan rambut bagian pcrut coklat hitam. rambutnya agak
jarang dan rambut di pangka! ekor kaku seperti ijuk. Jenis yang banyak dijumpai d i saluran air/riol/got di daerah pemukiman kota dan pasar adalah
H.ottus norvegicus
mempunyai warna rambut badan atas coklat kelabu, rambut bagian perut kelabu2J_ Ektoparasit
merupakan
parasit yang berdasarkan tempat manifestasinya
tcrdapat di pennukaan luar tubuh inang. Kelompok parasit ini juga meliputi parasit yang sifatnya tidak menetap pada tubuh inang. Beberapajenis cktoparasit pada tikus diketahu1 mernpunyai peran penting dalam penyebaran beberapa penyakit zoonosis. l n festasi pinjal pernah mcnyebabkan epidemi pes di daerah Boyolali Jawa Tengah pada akhir 1 9 60-an. Hal ini disebabkan karena pinJal dapat menul arkan bakteri Yersinia pestis dari tikus ke manusia41. Ektoparasit pada t i k u s meliputi pinjal, kutu, caplak dan tungau ektoparnsit pada
Penelitian Ristiyanto, d k k
l?attus
tune::umi dan
Rortus
(2008)
menemukan 5 kelompok
exulmzs di daerah lereng Merapi desa
Sukabumi, Kecam atan Cepogo Boyolali Jawa Tengah51.
Tikus merupakaJ1 salah satu hospes dari beberapa jenis cacing. Organisme cacing ini hidup dalam tubuh t i k us sebagai endoparasit. Penelitian yang pernah dilakukan di kabupaten Banjarnegara melaporkan adanya Hyrnenolepis pada tikus fortangkap'' 1
1-fymenofep is nana
diminura
dan H. Jim inuta te]ah Jama diketahui
hidup sebagai parasit di saluran pencernaan tikus
Penelitian yang dilakukan di
kawasan Tesso-Nilo Provinsi Riau rnenernukan spesies
Hyda11gera tueniwfimms
di
saluran pcncernaan tik usc1,;_ Kcbcradaan endoparasit (cacing) dalam tubuh tikus merupakan salah satu potensi adanya penularan paras it dari tikus ke manusia Beberapa jenis cacing pada tikus berpotcnsi mcnular ke manusia, meskipun hal
ini jarang sekali terJad1
Beherapa jenis cacing yang d1temukan pada t i kus pcrnah dilaporkan rnenginfeksi rnanusia
Kasus kecacingan
di sebabkan
oleh
_1 e n 1 s
us1a :ZO bulan
pada anak
cacing
Alonilifrmnis
11w11i/ifiirmis7'
melaporkan seorang anak usia 1 6 bulan teri n feksi pada tahun mcnginfcksi
2007,
S
di Saudi
dilaporkan
!vlow!avi
f-{ymenolepis dim i1111ro
dkk, di iran
dimana pada talmn 1 9 72 diternukan _Jerns cacing yang sama
orang dan 635 orang yang d1periksa�1 Seorang anak percrnpuan usia
2 tahun di rorna. Italia j uga di laporkan terinfeksi Hymeno!t.::pis diminuru pada tahun
200.J 'ii 14
Di india juga pcrnah terdapat kasus serupa pada seorang anak laki-laki usia
bulan pada tahun
Kepakisan
Kecamatan
1 9 841''1. Sknning yang dilakukan terhaclap 30 siswa SD Balur olch
Dinas Kcsehatan
2
Kabupaten
I3anj arnegara
mendapatkan 5 anak positif kecacingan dimana I anak terinfeksi parasit cacing Hymenolepis
nano
yang hospes a[ami ahnya adalah tikus. C ·apillaria hepaticu
dikctahui j uga dapat rnenginfe k s i rnanus1a . fi·e k'St. organ h at1 t1' k· u s mengm .
I'1 -
II'
1
Jerns cacrng i n i biasa ditemukan
.
Salah satu cara penangkapan tikus yang dilak uk.an adatah dengan pemasangan
perangkap
Pemasangan perangkap d i l akukan dengan memperhatikan perilaku,
kebiasaan t1kus se11a tujuan penangkapan
.
'\'inr./e rrnp merupakan salah satu alat
.
yang biasa digunakan untuk menangkap tikus pada lokasi perumaha.n da.n kebun,
sedangkan Uneur Trup Barrier .\\1.\tem (LTBS) digunakan untuk rnena.ngkap tikus di areal persawahan
111
Judul awal yang tercanturn dalam protokol penelitian adalah "fdentifikasi Parasit (Cacing) pada Tikus di Berbaga.i Habitat di Kabupaten Banjarnegara", akan tetapi dalam proses pengaj u a n Etik Penelitian dan pcrtimbangan variasi data yang bisa didapat dari kegiatan penelitian, disarankan juga untuk menambah variabel ektoparasit dalam peneI it ian sehingga pen ul is rnengubah j udul penel itian rnenjadi "kkntifikasi Parasit pada Tikus di Berbagai Habitat di Kabupaten Banjarnegara".
b.
�fasalah Penelitian Keberadaan t i k u s di
lingkungan
manusia rnenjadi
faktor resiko
adanya
berbagai jenis penyakit, salah satunya adalah terjadinya penularan parasit dari tikus ke manusia. Belum diketahui habitat dan Jenis tikus yang terinfeksi parasit di Kabupaten Ranprnegara
c.
Per ta riyaa n Pcnelitian .lenis tikus, habitat dan j e n i s para.sit apa sa_1 a yang terdapat di Kabupak1 1
Banjarnegara?
l I . T U J t:AN Um um
Mengident1fikasi berbagai jenis parasit pada tikus yang dapat menular ke manusia (zoonosis) di Kabupaten Ban_Jarnegara.
Khusus
•
1 . Mengidentifikasi spcsies tikus teriangkap. 1
3.
Mengidentifikasi ektoparasit clan endoparasit pada tikus tertangkap. Mengukur faktor l i ngkungan abiotik (suhu udara, kelembaban dan pH tanah) pacla hab itat t1kus.
4. Mengidcntifikasi faktor lingkungan biotik habitat tikus di lokasi penelitian
Ill. lVI ANFAAT - Bagi pengelola program
sebagai masukan untuk
dasar pengendalian
penyakit zoonosis bcrsumber tikus. - Bagi masyarakat
untuk menumbuhkan kesadaran hidup sehat
- 1:3ag i pcncliti dan institusi
�ebagai
data dasar untuk
penelitian
lebih
lanj ut. JV. l\'IETODE PENELITIAN a.
Kerangka Konsep
Habitat T1kus Faktor Biotik :
Vegetasi dominan Faktor Abiotik · Suhu
Kelcmbaban
pl-I tanah
Populasi Tikus
�
�v
� 4
Jenis Tikus
Jenis Parasil
> II I
Zoonosis .. . . ....
.
...
.
...
fv1anu s1a
b.
Tempat dan \Va ktu Penelitian
Lokasi penelitian untuk penangbpan tikus habi1at pemukiman dan kebun adalah di Kelurahan Kepakisan, Kecamatan Balur serta di lokasi Pasar kota Banjamegara. Penangk a pa n tikus habitat sawah di lakukan di desa Tapen Kecamatan \:Vanadadi . . Proses idcntifikasi tikus dan pem b uatan preparat ekto pa rasit da n en do parasi t
d i l akukan
di
Laboratorium
hasil
Konfim1asi
untuk.
Parasitologi
identil'ikasi
Litbang
Balai
spesics
parasit
dilak.ukan
Kedoktcran Hewan UGM Yogyakart:a
c. d.
P2B2
Banjarnegara.
di
Fak ul t as
Waktu Pcnelitian : April -- November 20 1 2 .Jcnis Penelitian
Penelitian observasional Dcsain Penelitian
Cross sectional (potong lintang) e.
Populasi d a n Sampel
Populasi adalah scluruh tikus yang berada di lokasi pene l itian. Hesar � ampcl N=
p
untuk tikus di h i tung tkngan rurnus :
Z2 1-anPQ d2
N Z2
mi ni m a l
Besar sarnpel
1 ,96 pada a 0.05
1-a/ �
Proporsi prevalensi kej ad i an
d
Presisi
Q
! -p
Dengan pres is i 0, I ( l 0%) dan p = 0.5
(k arc na
scjenis scbe l um n�ra ) didapat besar sampel
f.
mcnj ad i l 00
ekor
bclum pcrn a h dilakukan pen el itian
m i n ima l
% e ko r tikus dan dibulatkan
\'ariabel Spesies tikus
S pesies ektoparasit yang menginfeksi tikus S pesi es endoparasit yang menginfeksi tikus Habitat tikus : Vege tasi dominan, suhu,
5
ke l em ba ba n. pH
tanah
g.
Bahan dan Cara Kerja
I . Pcnangkapan Tikus a. Bahan dan Alat • •
Single l'rup
200 buah
Kantong k a i n
50
buah
2
rol
6
bu ah
I
bu ah
/,/13.';..
• • • • • • • •
sel
4
Kawat halus Tali rnJia
Umpan ke l apa
Gunting
s
Sarung tangan k a i n
5
Tang Kompor portable
ko b
buah buah bu ah
b. Cara Kcrja Pcnangkapan tikus d i l a k ukan pada 2 lokasi sclama I 0 hari berturut-turut
tj ap lokasi, jumlah perangkap tikus Si11glc frap yang dipasang sebanyak 200
pcrangkap untuk setiap periode pcnangkapan. Proses dilakukan olch teknisi dari I3alai Litbang P2B2 Banjarnegarn dibantu 2 orang warga lokal yang dirck r ut
dan
dilatih
untuk
m e masang
peran gk ap
.
Pen ang k apa n
tikus
dilakukan dcngan rnernasang pc ran gkap pada sore han m u l a i p u kul 1 6 .00 W!B
ke m udian perangkap yang pos i t i r t ik u s diambil esok harinya antara
puku! 06.00 - 09.00 W I B , tikus dipindahkan keda l am kantong k a i n clan di bawa kc laboratoriurn
Perangkap diberi umpan lagi untuk dipasang s1.1·
_
harinya sehingga jumlah p�rangl-.ap yang tcrpasang konstan se banyak ·y
perangkap. Untuk penangkapan di dalam rumah. dipcrlukan minimal dua perangkap scdangkan di luar rumah. tiap area luasnya l 0 m
dua
perangkap
dengan
pintu
p�rangkap
saling
�
cukup dipasang
b e rlolak
:t be lakan� ·
Penangkapan- tikus dengan habitat sawah rncnggunakan metode
(Unit'r hatJ Harrier .\n'fcm)
LTBS
yang bc rupa bcntangan pagar_ plastik terpal
scti nggi 60 cm, ditegakkan dengan aj i r bambu set i ap jarak I m ete r clan
dilcngkapi bubu pcrangkap yang dipasang setiap jarak 20 meter dcngan arah pintu rnasuk t i k u s bcrsel ang se li n g. Perangka p i n i dipasang d1 \\ i layah �ang
s e ri ng dilalui tikus, scperti pcrbatnsan 5£\\vah dengan pcrkampu11gan, antara
6
smvah dengan tanggul irigasi, sawah dengan tanggul jalan dan sawah dengan I'
pematang besar ·' '.
Peletakan perangkap yang tepat sangat penting untuk memperoleh hasi!
yang
1naksimal
Pada dasarnya
perangkap
diletakkan
di
tempat yang
diperkirakan sering d1kunjLrngi tikus, misalnya denga n·melihat bekas telapak kaki, kotoran. Setiap pcrangkap diberi label yang menunjukkan kode lokasi rumah pclctakan perangkap, lokasi pekt.akan pernngkap dan jenis um pan. Di l i ngkungan rumah, perangkap diletakkan di dapur rumah
Untuk memikat
rnasuknya tikus ke dalam perangkap, clipasang umpan kelapa bakar yang harus diganti sctiap hari tctapi
setiap
hari
Perangkap dibiarkan di tcmpat selama
perangkap
harus
diperiksa.
Perangkap
2--3
yang
hari ..
kosong
clibiarkan selama 5 hari. Apabila pada perangkap tertangkap binatang lain,
perangkap harus segera dtcuci bersih dan disikat. Perangkap yang telah
didapati tikus/binatang l a i n harus
diarnbil cliganti dengan pernngkap baru
atau perangkap yang dipasang sebelumnya namun telah dicuci dan d1jernur_ Selan_iutnya perangkap yang telah berisi iikus diberi label. Tikus pada sctiap phangkap kemudian
dimasukkan
cukup kuat. Kantong
kcmudian
t; ·�
ke dalam sebuah kantong ka in yang
dibawa
ke laboratoriurn untuk diproses
ti-,\usnya ·
2. ldentifikasi Spesies Tikus a. Bahan dan Alat •
Tirn bangan
•
Penggaris 30 cm dan 60 cm
8
Ketam in
3
dus
Atroptn
3
dus
•
Alkohol 70°,
3
liter
•
formalin 4%
10
liter
Bisturi
1 00 huah
Prnset
15
buah
Ciunting
5
buah
• • •
• • • •
buah buah buah
Jangka sorong
bo\.
Masker
7
•
Handscoen
box
•
Haircap
box
b. Cara Kerja Tikus yang tertangkap dipingsankan dengan cara dibius atropin dosis . 0,02 - 0,05 mg/Kg berat badan tikus di lanjutkan Ketamin HCL dosis 50
--
1 00 mg/Kg berat badan t i k u s dcngan cara menyunt1kkan pada otot tebal
bagian paha t1kus. Proses identifikasi dan pcncatatan data ke dalarn form telah disediakan yang berisi keterangan sebagai berikut : Nama
j cnis
,
Lokasi/habitat,
Tanggal
( hari,bu!an,tahun),
JCI11S
kelamin , panjang badan (mm)_ panJang ekor (mm), panjang telapak k a k i ( m m ), panjang telinga (mm), rumus susu atau testis, warna b u ! u punggung dan perut, warna ekor bagian atas dan bawah, b u l u badan (kasar atau balus) terutama bagian pangka! ekor, berat badan ( gram ), nama kolektor. Tahap iden!ifikasi tikus yang tertangkap
:
Secara kuantitatif : · 1 i k us d i u k u r partjang total, dan ujung hidung sampai uj ung ekor ( " fora! /,1.!/lj!.fh/TL), satuan dalam m m . Tikus diukur panjang ek ornya. dari pangkal sampai ujung (rai//T), satuan dalam m m . Tikus diukur panjang tclapak kaki bclakang, dari turnit sampa1 u j ung kuku (Hind f· ·o()f/HF), satuan dalam m m . Tikus diulur panjang tclinga, dari pangkal daun telinga sampai ujung daun telinga (l:."ar/E ), satuan dalam 111111 Tikus ditimbang berat badannya (satuan
berat badan dalam gram). Dengan menggunakan kunci
2iden!i fikasi til\.us, ditentukan jcnis tikus yang diidentifikasi tersebut i_ 3. Pemeriksaan clan ldcntifikasi Ektoparasit a.
Alat dan Baban •
Narnpan putih
•
Si sir
•
Sikat
•
bu ah 2
buah
2
b uah
liotol vial
1 00
b uah
•
Pin set
J
buah
•
Kuas kecil
!
buah
•
Kertas label
•
Celas a rl o j i
•
Object glass
I SO
4
8
b ua h buah box
•
Alkohol
')
•
Aguades
.)
•
KOH
botol
•
N aOH
botol
•
X)'lol
botol
•
Entel Ian
botol
,.,
liter liter
.
b . Cara Kerja Ektoparasit diambil dari tubuh tikus dengan cara rnenyisir rambut t i k u s diatas nampan putih sehingga ektoparasit yang ptuh dapat terlihat dengan jelas. Menghitung jumlah dari jenis-jenis ektoparasit yang diternukan dan di masukkan kedalarn botol vial bcrisi alkohol dan dibcri
label. Pembuatan
preparat ektoparasit untuk proses identifikasi d i l a k ukan di Laborato rium Parasitologi Bala1 berikut -
Litbang P2B2
Banjarnegara dengan prosedur sebagai
•
Mengambil pinjal dari vial alkohol 7Q�·o Pinjal di masukkan dalam gelas arlo_1i
-
Memberi gclas arloji dengan aquadest
-
Pin_Jal direndam dalam gclas arloii yang telah di isi aquadest selama 4 jam
-
Mengambil aquadest pada gel as arloj i dengan menggunakan pi pet Memberi KOH 1 0 % pada gelas arloji
Merendam pinjal dalam KOH 1 o�·o selama 24jam
Mengambil KOH 1 oc�,.o clan gelas arloji
Menetesi NaOH 5%> pada gelas arloj i hi ngga pinjal terendarn l\-'lerendam pinjal dalarn NaOH 5°:o selama 5 jam
-
Mengarnbil NaOI-1 5% dari gelas arloji
-
Memberi aquadest pada gelas arloji
-
Pinjal direndam dalarn gelas arloJi yang telah d i isi aq uadest selama 4 jam
-
Mengambil pinjal dan meletakkan pada obyekglass
-
Menutup ob�1 ek.glass dcngan obyekglass
-
Mengcprcs pinjal dengan membcri beban pada atas obyekglass
-
Membasahi prnjal yang di press dcngan Alkohol 96%i setiap
-
sarnpai 4 _jam
v t kng31nbil pinpl yang telah diprcss kc dalam gelas arlo1i
9
/ .'
l 0 menit
-
Mcmberi aquadest pada gelas arloji
-
Pinjal direndam dalam gelas arloji yang telah d i isi aquadest selarna 4 jam
-
Mengambi aquadest pada gelas arloj i dengan pi pet
-
Memberi minyak cengkeh pada gelas arloji
-
Merendam pinjal dalam mmyak cengkeh selama 4 jam
-
I
Mengambil pinja! yang telah di rendam m i nyak ccngkeh ke dalam obyek
glass -
Ivfenetesi pinjal yang telah d i letakkan c!a!am obyekglass dengan entelan clan xylo!
-
Preparat siap d i i dentifikasi dengan kunci identifikasi, kernudian dicatat da!am formulir yang telah disediakan
4.
121
.
Pembedahan Tikus U n t u k �l\.lenemukan Cacing Parnsit.
a . Bahan dan Alat •
Botol vial
•
Formalin 4%
•
A!kohol 90%
•
500 buah 5
l i ter
15
buah
JO
Pin set
l iter
1 itcr
•
Lactopheno!
•
G ! iserin
•
Petridisk
•
Object glass
•
Deck glass
•
tv1icroscope d i ssecting
set
•
M i croscope compound
set
•
Xylo!
Botol
•
Semichon ·s carm i n e
Botol
•
HCI
Botol
•
Entel Ian
Soto!
.., .)
10
1 itcr buah
-, .J
box
.., _,
box
/
b Cara Ker_ia Pembedahan d i i dcntifikasi di sampai
kc
tikus
d i l akukan
di
l aborato rium.
bcdah dengan irisan vcrtik.al dari
abdomen.
Membuka bagian
10
thorax dan
tikus
yang
telah
bagian bawah thorax abdomen
kernudian
memisah-mi sahkan organ
viscera! (iantung, hati,
paru-paru clan
saluran
pencernaan). Pencarian keberadaan parasit d i l a k u kan clcngan menggunakan m i k roskop dissecting. Cacing yang d i ketemukan diambil dan dimasukkan kedalam
vial
berisi alkohol
70%.
Proses
identifikasi
dilakukan
dengan
mengambil cacing dan di rendam dengan larutan griserin -alkohol sampa1 beberapa
jam
sehingga
kutikula
terlihat
transparan.
Setelah
proses
perendaman, tetcsi cacing dengan g l i serin k e m uclian identilikasi di bawah . 1� mi k·ros k· op compoun d · ) . Pewamaan cacing dilakukan dengan rnenggunakan semic.hon · s carmine, bagian
skolcx
dan
proglot1cl
diambil
dan
d i m asukan
kedalam
alkohol
bcrtingkat 30%, 50%1, clan 70% selama masing-masing J 5 rnenit. Rendam preparat kedalam larutan pewarna selama 1 jam dan kemudian dimasukan lagi kedalam alkohol bertingkat 70%, 80% clan 95%). Untuk mengurangi
kelcbihan zat warna digunakan 2 tetes HCl dengan waktu relatif (tergantung kctebalan spesimen) kemudian dimasukkan kedalam alkohol l 00%
Untuk
mengikat pcwarna, spesimen direndam dalam xylol selama 15 menit. Setelah pcwarnaan selesai, preparat cliav.,,'etkan dengan menggunakan lern entellan
1•11
.
Pencarian t e l u r cacing dengan rnctodc Mc. Master menggunakan feses yang diambi! dari rektum t i k us. Feses d irnasukkan kedalarn gclas beker dan ditambahkan larutan gula jenuh dengan perbandingan tiap
1
gram feses
clitambah 1 4 m l gula jenuh. Magnetic stearer dimasukkan kedalam gelas dan
d1putar sarnpai
feses tercarnpur homogen,
kernudian c.ampuran
tcrsebut
di sedot dengan pipet scbanyak 0,3 m l dan dimasukkan kedalam double obyek glass.
Setelah
d1diamkan
sclarna
3 memt,
mi kroskop dengan perbesaran 10 x 1 0
preparat
diperiksa
dibawah
1 1 '. Hasil pembuatan preparnt d 1 foto
dan dibuat a\vetan preparatnya untuk konfirmasi identifikasi jenis cacing ke ah!J parasitologi di Fakultas Kedokteran Hemm UGM Yogyakarta 5.
;I
Observasi Lingkungan a.
Bahan dan Alat
•
-
·pH soil fl!s!cr
-
Tennometer max-m i n
-
-
sling psi:cro11u11er
Alat tulis clan forrn u l i r
1 1
b.
Cara Ke�ja Data lingkungan mcliputi l i ngkungan biotik dan abiotik. Pcngumpulan data l i ngkungan hiotik d i l akukan pengarnatan jenis predator, jenis serangga yang potensial sebagai vektor zoonosis cacing parasit dan tumbuhan/vegetasi
yang
sebagai
dominan di tempat yang berpotensi
menggunakan check
/is/'''.
dengan
habitat tikus
Pengurnpulan data lingkungan abiotik dengan melakukan pengukuran suhu, kelcn1baban sekitar lokasi penelitian -
Cara pengukural1 suhu udara harian Termometer dipasang pada tempat ldinding datar dengan posisi tegak. Suhu maksimum dan minimum dibaca pada ujung bawah indeks (tongkat kecil / lidi kecil pada uj ung air raksa I alkohol). Indeks bagian kanan menunjukkan
suhu maksimurn, indeks bagian kiri menunjukkan suhu
minimum. Pengamatan hari selanjutnya tombol ditekan sedem i k" ian rupa schi ngga ujung bawah indeks herimpit dengan permukaan kolom air raksa. Perhatikan •
ket.elitian
skala
suhu
tcrtinggi
pembacaannya.
Suhu
dan
terendah
harian
dihitung
pada tem1ometer dan dengan
rumus
suhu
61 maksimum ditambah suhu minimum d i bagi dua 1 _ -
Cara penguk uran kclernbaban Cara peinasangan dengan
dipegang
tcrmometcr
alat
ukur kelernbaban
(porfohle).
Scbclum
(sling psvchrometer)
digunakan,
kain
adalah
kasa
pada
bola basah (TBB) ditetesi air secukupnya. Selanjutnya sling
psychrometer diputar kurang lebih 33 kali dengan kecepatan 4 putarnn P�''
detik. Untuk membaca ni lai kelembaban, mula-mula dilakukan pernbacaan suhu tennometer bola basah (TBB) kemudian tem10111cter bol8
(TBK).
Pembacaan dilakukan sampai kete lit1an 0 , 1 ''C Kelembaban 111sbi
(rclatif) dicari dal arn
-
kt:'.ring
T BB1 (, ; .
TBK
label, berdasarkan selisih suhu pada
clan
I
/
Cara pengukuran pH tanah
Penentuan
tcrnpat
yang
aka-n - diukur
pH-nya
yaitu
tanah
disekitar
pi=rangkap tikus d i l etaUan. Pasak pH meter tanah ditancapkan ke dal arn tanah, kemudian dil 1hat sl.;ala p l I, catat ke dalam forrn u l i r1 (') -
12
h.
Dcfinisi Operasional
1.
Spesies Parasit Pada Tikus
Adalah parasit yang hidup dalam tubuh tikus (endoparasit) dan pennukaan
tubuh tikus ( Cktoparasi t ) .
'
Skala
: nominal
Satuan
: ckor
Spesics Tikus
Adalah rodensia yang badannya berukuran kecil ( kurang dari 600 mm). gilik, tertutup rambut, berkak1 2 pasang, mempunyai ekor yang panjang dan bcrsisik.
Untuk mengidentifikasi jenis-jcnis tikus digunakan cara pengen al an yang berpedoman pada karakter
m or fologi
yaitu karakter ekstern a l . Pengcnalan
karakter eksternal ini terutama dilakukan dengan rnelihat ukuran tikus secara keseluruhan (bcrat badan. panjang badan tennasuk kepala panjang ekor. t u ngkai belakang dan panjang telinga)
3.
Skala
: nominal
Saluan
: ckor
Habitat Tikus Adalah tempat-tempat yang disukai tikus untuk tcmpat berkcmbangbiak. mencari pakan dan istirahat
4.
Skala
: nominal
Satuan
: luar rumah dan dalam rumah
Vegctasi Yaitu tumbuh-tumbuhan �'ang dorninan berada di ternpat yang berpote nsi
sebagai habitat tikus. Skala
: Rasio
Satuan 5.
S u h u lf dara Adalah ukuran kuantitatif terhadap rasa panas dan dingin �:ang d i u k u r dengan ,
/
termomcter. Skala Satu�rn
: ras10
''
C
13
6.
Kelembaban
Proscntase massa uap air yang acla d i suatu satuan volume udara yang diukur dengan alat hy grometer
7.
Skala
: ras10
Satuan
. 01 .1 0
.
.
pH Tanah
Adalah ukuran ku an t1 tat 1 f ikatan hydrogen dalam air dan tanah yang diukur dengan pH meter Ska l a
: ras10
Sa t uan
1.
Manajcmcn dan A n a l isis Data
Data di analisis secara deskriptif dengan mcngidentifikasi _jenis para si t yang didapat berdasarkan spe si e s t i k u s yang tertangkap. Desk ripsi dcngan menuliskan
ci ri serta foto parasit yang ditemukan.
/
14
HAS JI_,
V. 1.
Penangkapan Tikus Survei tikus d i l akukan di lokasi perumahan, kebun, sawah dan pasar. Tempat tempat tcrsebut dia ngg ap me\vakili habitat tikus yang berd �katan de n ga n aktivitas manusia sehingga terdapat pot e ns i manusia
adanya
pe n ulara n
penyakit
dari
tikus k e
Penangkapan tikus habitat pemukirnan dan kebun dilakukan d i desa
Kepakisan Kecamatan Batur selarna 5 hari bcrturut-turul. I 50 perangkap di pasang
pada 50 rumah pendud uk dan 50 perangkap di letakkan di area perkebuna n kentang
dan kubis_
Penangkapan
tikus
habitat
sawah
dilakukan
di
desa Tapen
Kecamatan
Wanadadi menggunakan satu set LTBS (Unrnr Frup Harrier ,))1s1em) selama 1 4
hari
Terpal
sepa n jang
l 00
_
meter
dibe n tangka n
pada
saluran
irigasi
yang
rnemisahkan sawah d enga n u m u r padi berbeda Tiap jarak 1 0 meter dipasang bubu pera n gkap dengan arah b c rse lang sc l i n g.
Salah satu lokasi dimana t i k u s tcrdapat dalarn jum!ah besar da n menjadi faktor
rcsiko
pcnularan penya k i t adal a h pasar.
Sebanyak 200 pera ngkap si ngle trap
dipasang didalam kios dan d i lorong-Jorong pasar kota Banjarnegara selama dua k a l i pcriode penangkapan. Secara lengkap b a s i l penangkapan t i k u s selama pe n elitian i ni dapat dilihat pada tab el 1 .
Tabel ! Rekapitulasi hasil penangkapan tikus di Kabupaten Banjarnegara.
;---·
! I
_
l
. ..
SPESIES TIKl;S
1 Ra11us 1rmezu111i
--- ------- --------
! Rattus ex�ilans
1 !
·
··--
Batur -
��us mu;it;t;.�-
i
, Jumlah ; -·
_
· - ·----
-
-
�-
--
-
-
-
_,._
,
:
·L 1
-
---··-
-
45
.
:
:
-----· -- ---·
15
l
I
1--- --I
_____________ _ _ _ __
J
______
11
� -
- - - ·- -
- -------- -�� ---·-
6
·
!
_____
l.�
.. .
28 l 18
I I i
.Ju mlah
l
-1---------I 1 20 � 10
·---
----- -
--8---
I
-_J_
__ __ _
----1
I
:
_ -
1
1 ------�-_---T-----::
- -·-
---·-
______
·----1---
------ --
-
---
·
I0
! Rattus tionwnicus
l!Rattus 11on•egicus
i
.... ..,... Wanadadi i Pasar Kota _J_ 3 84
···
--!
33
l
'r-----1 Raffus arge11tfrenter
--
LO KASI
-·-
·
:
- ----------T 8 -
;
1
--- -6---1,
I
28
I
- - -----!-----·----� 1 74 ' -
--·-------
-�----
·
Persentase spesies tikus yang tertangkap selama penelitian ini digambarkan dalam grafik
1.
·---·-----
·----- ----·-------
Persentase Tikus Tertangkap 3%
• R. tanezumi
1%
• R. exulans
R. argentiventer
• R. tiomanicus • R. norvegicus
• Suncus murinus
l-·----· Grafik
1.
Persentase tikus tertangkap di Kabupaten Banjarnegara
Penangkapan tikus pada penelitian ini dilakukan pada empat habitat tikus yang
berbeda dan mendapatkan hasil penangkapan yang berbeda dalam hal jumlah dan jenis tikus yang tertangkap. Tabel 2. Jumlah tikus tertangkap berdasarkan habitat di Kabupaten Banjamegara
Spesies Tikus -·
R. tanezumi exulans
H abitat Ke bun
Pemukiman 33
-
Sawah
Pasar
3
Jumlah
85
121
··-
10
-
10
-
-
-
2
-
-
-
-
8
-
8
-
-
-
6
6
-
-
-
27
27
Jumlah
33
12
11
1 18
1 74
Trap Sukses (%)
4.4
4.8
R.
R. tiomanicus
R. R.
argentiventer norvegicus
Suncus murinus
16
5.2
5.9
2
I
5.1
I
-
Persentase Tikus Tertangkap Berdasarkan Habitat
---
1
Pemukiman
• K�bun
Sawah Pasar
jI
___ )
Grafik 2.
Persentase
tik:us
tertangkap
berdasarkan
habitat
di
Kabupaten
Banjamegara.
2. Ektoparasit Ektoparasit yang terdapat
pada tikus tertangkap diperiksa dengan
cara
penyisiran tubuh tikus diatas wadah. Tiap jenis ektoparasit yang didapat dihitung dan dicatat sesuai kode sampel kemudian dirnasukkan kedalam vial berisi alkohol 70 %. Sampel yang terkurnpul kemudian dibuat preparat dengan cara diwama.i
menggunakan minyak cengkeh dan kemudian diidentifikasi. Hasil pemeriksaan ektoparasit yang terdapat pada tikus tertangkap dapat dili hat dari tabel 3. Tabel 3. Rekap itulasi ektoparasit pada tikus tertangkap di Kabupaten Banjamegara.
No
Spesies EktoJ>arasit
1
Xen.opsylla cheopis
2
Stivalius cognatus
3
Mites Total Ektoparasit
Keterangan
:
Jenis ektoparasit/Hospes Rt
Re
Ra
Rti
R11
Sm
Total
416
2
-
-
37
25
480
86
2
-
-
5
25
118
7
14
-
-
-
4
4
-
1 l
-
-
22
339
13
108
1
27
5
493
72
2
5
1
5
1
86
762
29
108
2
64
30
995
5
2
5
24
144
101
7
Indeks SW
4.07
0.35
2.4 4
0.08
5.73
0.35
6.91
0.78
9
,
Rt
Rattus tanezumi Rat/us exulans
Sm
Suncus mur;nus
Ra
Rattus argentiventer
Indeks SW
Indeks Shannon Wienner
Re
Rti
Rn
Rataan per Hospes
Rattus tiomanicus
17
Rattus norvegicus
,----.--!
Tabel 4. lndeks pin_1 al khusus dan indeks pinjal umum di Kab u paten Banjamegara
I
I
i
No
L_
r
·
Lo k· as1
i
i ! Batur I � -
·--·-
-
i '1: v v'anad ad .1' - -; ; if- f------+---1 Pasar kota
1 3
-
1i Tikus vg 1· i d i periksa _L_
1·.
· ---
Keterangan -·
r I
ektoparasit
)
45
Xe
r i
-:,9 �
___
I,'
1 1
1 1
I
1 18
.
513
-
i
.1-- 7--, '
1
- 1 ----1
S�t
,--·-
I
.
i
98
Ii
285
I
Khusus
---,------
1
Sc
Xe
19s
-+·
�-···-
I I ·
__
1
M
j
-� I
-
; J
� d�ks
Pinjal
i
!
Umum
�---- -: - ·--·�
---,--] 59·--;:--• 0.87 0.49
lr\.l --1, - 1 2 1 -i1' l1-----.,--;----1
t-·
Ektoparasit
r
fndeks Pinjal
I
Total
-
I
i
:
I
10
11
I ---1----i--+--
�---·-
4.3s
3.5 : .18 -- +-2�--· '
6:_�
2.43 :
6
Xcnop.,yllu cheopis
Xe
�
Sc
_
,'.'1 ivalius cognotus
M
_
Mites 3.
Endoparnsit Dari hasil pencarian endoparasit pada tikus yang tertangkap di tiga l o k asi pcnelitian didapat J I jen i s cacing, secara lengkap data endoparasit basil penelitian
a
i n i dapat d i l i h a t p da tabel 5.
c
Tabel 5 Rekapitulasi j n i s cacing pada tikus rertangkap d i Kabupaten Banjarnegara --pesies Tikus l o ta l -----No Spesies Cacing ! Rt Re Ra R ti R 11 Sm ---------1----: Nema toda
I
·--·---
3
__
·
4
I'" !
!
1__
( ;ongvlone1no
__
6
9
--
l0
-:)
!2
______
Cestoda
Hvmeno/cpis nuno Hymenolepis diminuia C1'sf1cerc11s Foenw
r_a1.!_ nia �f mnis _____
Trematoda
r«.:hinosfomu sp
Acanthocephala
A lon ill(imnis spp
----
--·
-
--
--
---- -
4
7
N1pposlrungy/11s
_2 ( ·a} 1 il!uria h epofic!-!_
--S --
7
/ vfastophorus .\f?
hrastllensis
8
i
--·---
14
,\)plwcia muris
m:oplast icunz
7
I
-
-
2
J!
·
- --1I
- --
[5 8
.
8
J
.
.
27
/
.
.54
4-
5
18
I
8
2
5
I
19
_____
__________ _,___,__ _______.. _ ___,__,___________ _________
.
l
9
20 so
I
_
12
?
_____
.
_;
l
i
j
---�
l
Keteran gan : NI:
l?arrus rane::umi
Re
Ratlus exulans
Na
Rattus argenfiventer
N ti
Nallus tiomu11ic11s
H 11
Hauus 11on·egic11s
S 111
Szmcus 11111r111us
Tiap jenis caci ng ya ng di tc rnuk an me mp unya i predi l ek si organ .Yang spesifik
pada hospcsnya, hal ini dapat d i l i ha.t dari tabel ---
6.
Tabel 6. Organ tikus dan Jen is cac i n g yang meng i nfe ksi.
-�
-
--
...
Jenis cacing
Predileksi
( 'upi/ariu hepatico Cvsticcrcus I {1en ia _tuen iaej(m11 1s
J lati
lv/aslhuporus sp
Lam bun g
(_ i_ < J1_,. 1t; '1 'l_ u n e111!� 11€oplost1c11111 _,_ ._ _
_ _ _ _ _
.11/ipposfrc>n}!J'lus hrast!Iiensis
Usus
Hymenolepis di111i1wta
I(vmenolepis nuna
J\ funi/�/(m111s "PP Fc.:h111osto11w _ _ _,_ .'P
__
Caecum
___
_ _ _ __ _ _ _
11_ 11 ,. _ ·;. _ .\11p !wc ia_11_ _.
_ _ _ _ _ _ _
_ _
4. Fak.tor L i ngk un gan
Fakt or l i ngk u nga n yang berpengaruh tcrhadap keh i d upan tikus me l i put i
faktor biotik dan ab ioti k . Pada penel i t i an i n i , faktor biotik diidcntifikasi
dcngan
cara
pe ngam ata n
langsung habitat
tikus d i
lokasi
penelitian.
Pen catatan data 111el1puti v egctas i dominan clan keberadaan ma.khluk hidup
lain yang bcrinteraksi seca ra langsung ma u p un ti dak langs ung denga11 t i k 1 ·
Fa k to r abiotik yang di u k ur dalam pcne litian ini mdi put i suhu udara. SL1hu
aiL pH air, pH tanah. k e l em baban i ntcnsitas cahaya dan k et inggian tempar. .
Data hasil pengamatan faktor lingkungan di lokasi pencl itian dapat d i l i hat
pada tabel 7. /
19
Tabel 7. Pengamatan faktor l i ngkungan di lokasi penelitian
i
I I i I i �TI No
t
Pemukin�an 1
�:_ _11
Variabel
( Bat
Suhu Air
1 5 -23 cC
Suhu u
·
j3 j
1 5 -23 °C
.
�[Cahay;----�t�-
I
0
6 7
8
.
i
I
I 1
.
I
1
9
I
L VI.
_
Kelembaban----1-
pH Alf
1 4-25°(
25-32°C
70-90%
60-80%i
6,9
20ood__ )'1
__
' 9 s o d p1 _,___ _ _ _ _ Kucing
_..... --------'--- P�paya, _ kemiri,
Veuetasi
I -
I -· ·-
__j
I
I
' � --
.
I
,
I t -i54xi 0"1
kubis
Padi, ketela, pepaya,
pt sang
-
72
I
95
l
I
_ __
d p l -�
---1
--
I
I
j'
I ' ·--�---·-- ------
------·--
'
4
-
-7
i
Bun.mg Ha ntu
I
60�85�,o-i
i
P� san g
-
2 5-3o ('c
22�
l I
____
Lamtoro,
,I
--
U la r Kucing, !
\VOr1el,
hi as,
7
1 20 dpl
Kentang,
Tanaman
Pasar Kota
�8
--
Ular,
K uc i ng
1
l -455 x l 0
7,2 7
7
!
Predator
i. I
j
Al 11 t ude
7
6 9- , 1
j
_.__ _ _ 2 0_ :2 __ 7_ 0 C_
_
l -225x l 0
1-21 l xlO
I
pH Tanah
r-
70-90%i
.
·5- 23_ °C 1-
, (Wanadadi)_·1, Sawah
Kebun
(Batur)
i I
________
I
_J
PEMBAHASAN I.
Spesies Tikus Te1·tangkap Penangkapan t i k u s dalam
penclitian
i n i dilakukan pada tiga
lokasi yang
mewa k i l i habitat pemukiman. kebun, sa\\ah dan pasar kola. Dari lokasi survei desa kcpakisan. kecamatan batur didapatkan total tikus tertangkap sehanyak 45 ekor
yang terdiri dari 33 ekor N..
w11e::111111
yang terta ngkap di pemukiman,1 l 0 ekor /( .'
e.rnluns dan 2 ekor !<. r1omumc11s yang semuanya tertangkap dari habitat kebun.
Penangkapan tikus habitat sawah d i l a k u kan di dcsa Kasilib, Tapen Kecarnatan
Wanacl adi .
II
ekor tikus tertangkap m e l ip ut i 8 cl\or l?uttus orgent111e111er dan .3 ekor
l
sedangkan
Secara alamiah, habitnt Nur111s orgc11tn·e111er adalah pcrsa\\ak111
habitat
dari
Nutf11s
1u11e::111111
20
adalah
pemukiman
''
penduduk - .
Tertangkapnya Rattus tanezumi di persawahan desa tapen ini mungkin karcn a lokasi dari peletakan perangkap L TBS yang tidak jauh dari pemukiman penduduk.
Lokasi kctiga penangkapan tikus dalam penel it ian ini dilakukan di pasar kota.
Pasar merupakan pusat aktiv itas pcrdagangan masyarakat sehi ngga di lokasi i n i setiap hari di penu hi dengan masyarakat yang mel akukari transaksi j ual bcli. K.eberadaan tikus di l okasi ini merupakan faktor resik.o pen ul aran penyak i t yang bersumber tikus. Penangkapan tikus di lokasi pasar mendapatka n hasil l 1 8 ekor tmzt':umi sebanya k
t i k u s tc rtangka p dengan spesi es yang paling bcsar adalah
Rattu.\·
84 ekor, rattus norvegicus 6 ekor dan
28 ekor. Suncus murinus
suncus m11rin11s
bukan merupakan g ol ongan tikus, akan tctapi dalam penelitian ini tetap diam bi l
sebagai sarnpel karena pe11i mbc.mgan peranannya dalarn bi dang kesehatan sama dcngan tik us. I lasil penangka pan tikus yang dilakukan di Kecamatan Batur, Kecamata n Wanadadi dan pasa r kota Banjarnegara mcndapatkan 5 jenis tikus dari genus Rattus
dan I jcnis Suncus murinus. Tiap jenis tikus yang tertangkap adalah khas untuk habitat yang spesi fik.
a.
.
Ruitus tune::ww Habitat dari tikus ini adalah rum ah ata u l ingk ungan sekitar pem u k iman manusia. merupakan tikus fisik dari
ar boreal
N.uttus rune::1.11ni adalah
yang aktif pada siang dan ma!arn hari . Ciri
:
Warna bulu bagian perut coklat kcrncrchan atau abu-abu kehitaman scdangkan \Varna b u l u bagi an pu nggug cok l at kek urn ngan.
\Varna ekor coklat kehitaman Rumus mammae 2 + 3
T1kus scdang dengan k isaran panjang badan 2 1 0 mm, panj ang ckor rataan 1 65 mm, pan_j ang tungkai belakang rataan
32
mm, pan.1ang
tel ingga rataan 1 8,5 mm dan bohot rataan l 08,75 gram.
Ru11us 1L111c11111i di temukan rcrdapat pada semua lokasi pen ang�apan dari / lokasi survei bat u r d idapa t ka n 33 ckor. wanadadi 3 ekor dan dari pasar kota .
Banjarncgara d idapatkan 84 ckor. Secnra total mu11s to11e::11mi adalah spes ics yang pa l ing b anya k tertangk a p dalam penc litian i n i (69 °'o ) Hal ini tarnpaknya
d i sebab ka n karena l ok asi s u rvei
pada
habitat yang
berhubungan
pemuk1111an dimana spesics ini dikenal scbaga i komensal rodent
21
den :'
h.
Ruttus e.rulons l?attus exu!ons mempunyai nama lain tikus ladang atau tikus polynesia.
Tikus i n i tennasuk jenis arboreal meskipun seri n g dijumpai turun kc tanah untuk mencari makan. Habi tatnya meliputi semak belukar, padang rumput
alang-alang, h uta n
primer,
h utan sekunder, perkebun2m teh dan rurnah. C i ri
morfologis dari Nol/us e_nduns aclalah . Tikus bcrukuran kecil tapi masih lebih besar daripada mcncit (Mus spp). Berekor panjang, \Varna penn ukaan bawah abu-abu, pennukaan atas campuran coklat, hitam dan kuning Rumus mammae 2
+
2
Sebag i an rarnbut pengawal berbentuk duri pipih Panjang badan rataan
1 1 6,2 m m , panjang ekor rataan
137 mm,
panjang tungkai belakang rataan 25,4 m m , panjang telinga rataan 1 7,6 m m dan bobot rataan 49,6 gram.
Dalam penelitian ini, sebanyak
1 0 ekor (6
%, )
Ruttus c!_rnlans yang
"tertangkap semuanya dari habitat kebun di desa kepakisan kecamatan Batur. Lokasi ini merupakan dataran tinggi 2000 mdpl dengan tanaman pertanian
yang utama adalah kentang, kubis dan \vortel. c.
l?uftus tionwnicus
Tikus i n i biasa disebut sebagai tikus bclukar
Habi tatllya meliputi
sernak belukar, hutan sekundcr, padang rumput, pcrkcbunan kelapa sawit, rurnah dekat hutan. Pcrilaku dari tikus ini adalah arboreal dan nokt umal Secara morfologis J
Rarnbut pengawal bentuk duri pipih dengan konsisten:;i lebih haius
daripada N. tone::u111i
\Varna ventral
tubuh put1h bcrsih, adakalanya putih keh1taman.
Warna bagian dorsal coklat atau hitam kekuni ngan Ekor scragarn dan u m u m nya panpng. R u nrns mammae
2+3
/
Panjang baclan rataan 149,5 m m , panj ang ekor rataan 1 79,6
mrn,
panjang t ll ngka i belakang rataan 3 L6 mm, pan.1ang telinga rataar: 20_ 7 m m dan bobot rataan l 08,9 gram
22
Da lam penel itian i ni, Rot t11s rionwn icus yang tertangkap sebanyak 2
ekor ( l % ) dan semuanya didapat dari habitat kebun di lokasi penangkapan
desa kepakisan kecamatan batur. d.
Na!I us urgent iw:nler
Nama Iain dari tikus ini adalah tikus sawah kart:na habitat alamiahnya adalah persawahan. Nut/us orgenfi\'Cnfer tennasuk t1kus ukuran sedang, ekor pendek dan mernbuat liang sehagai sarangnya. Perilakunya terestrial dan nokturnal, meskipun sesebli terlihat mencari makan di siang hari . Ciri morfologi Rutr11., urgent /venter adalah
•
\Varna rambut perrnukaan bawah putih perak, scdangkan perrn ukaan atas merupakan campuran coklat dan kuning. R urnus mammae 3 _,_ 3
Panjang badan rataan 1 63 m m , panjang ckor rataan 1 64, 1 7 m m ,
panjang tungkai belakang rataan 34, l mm, pan.iang t e l inga rataan
20,8
111111
dan bobot rataan 1. 1 9,6 gram.
Rairus urg emiv<'l7f
·ekor
( 5 �\1)
dan semuanya berasal dari habitat sawah clesa Tapen Kecamatan
Wanadadi. Jurnlah yang diperoleh dalarn rentang \vaktu penangkapan sangat dipengaruhi oleh keberadaan padi dan umur tanaman. Populasi tikus sawah mencapai puncak 2 bulan setelah masa panen atau pada saat umur tanaman
padi 1 ,5 bulan13l.
Penangkapan tikus di habitat sawah pada pcnelitian ini
dilakukan saal tanaman padi berumur l bulan, sehi ngga malai pad1 belum tumbuh dan j u m l a h t i k u s yang terdapat d i lokasi tersebut .1 uga belum
mencapai puncak popu!asi nya. c.
l?atius 11orvc!gic.:11.1
Tikus i n i disebut juga tikus ri u l . Habitatnya adalah rumah, gecl ung perkantoran, gudang, pasar, sal uran-saluran a i r dan sawah dekat pelabuhan. Peri l a k u mencari makan di mabm hari meskipun kadang di_1ump9 Jllga aktif /� di siang harL arboreal. C i ri morfologi Rut111.1 norvcgll · us . Tikus berukuran besar dari berekor pendek. Warna permukaan atas dan bawah serupa, coklat tua keabu-abuan. Rarnbut pendek dan jarang. tidak terdapat rambut pengawal bcntuk duri p i p i h
Rumus m am mae 3 + 3
Panj ang badan rataan 2 1 5,6 mm , panjang ekor rat a an 1 8 7,2 m m ,
panjang t ungkai be lakang rataan 40,J mm dan bobot rataan 272,2
brram.
!?uuus 11orvey,icus yang tertangkap da!arn penel ifian i n i sebanyak 6 ekor
(3 �'o ) yan g berasal dari lokasi pcnangkapa n pasar kota Ban_iarnegara.
f
Habitat likus ini adalah got atau sal uran a i r yang terdapat di pinggiran pasar.
;)'1111cus t11w·111us
Hewan ini sering dianggap sebagai tikus karena ukuran, \Varna rnmbut
serta moncongnya sehingga disebut juga tikus kesturi. Narna lainnya adalah
cecurut, ( t t k us ) cumt, cencurut dan munggis. Szmcus murimL\' t erm a su k ordo bukan
soricomorpha, k eseha tan
,
rodentia.
tetapi
peranannya dalam
b i d ang
suncus 11u1rim1s juga menjadi hewan reservoar penyakit yang
serupa dengan ti' k us d an 111enc1t. .
2.
f\ kan
171 ·
Ektoparasit
Pemeriksaan ektoparasil yang di lakukan dala111 penelitian i n i 111cndapatkan
hasil J spcs i es ektoparasit yang m e ngi n festasi tikus tertangkap ya itu Xe11op\Jlla c/1co1Jis, .'.'11vo/ius
COf!.!Wt11s (b n
m it cs ( laelaps )
.
J um lah t i kus yang teri nfeksi
mcnunjukkan angka yang tinggi, digambarkan o l e h n i l ai i n de k pi n i a l umum 3,5 .
u n tu k lokasi Batur, I l untuk lokasi wanadadi dan 6, 76 u ntu k lokasi s urvc i pasar
kota
Menmut \N l-10
1 9 88 d a n pedoman pembcrantasan pcs d.i indoncsia ta!v.11�
1 9 99, suatu wilayah dikatakan waspada t e rhadap penu la ran pes a pabi la 30 %) t i k u s
teri n feksi pinjal d a n indeks umum pinjal > 2 serta i.ndeks khusus pinjal > I i � 'o.
Xc11np.,:1 ·!/u chcopi.\ �forfologi da r i xenopsy!la cheop1.1· : panjang tub uh pinjal sekitar :2,5 mm
Tubuh terdiri dri tiga bagian yaitu kepa l a dada dan perut. Kepala dan dada me m i l i ki
deretan b u l u (disebut s i s i r ) d a n perut terd i ri dari 8 segmen
Antenna terdapat
' didalam fo ssa antenna yang merupakan pembatas bagian anterior da n posterior
k epa l a _B agi an dada terbagi menjacli 3 segme11 tanpa sayap, k ak i bel ak a n g ter[eta k pada scgrncn ke-3 dan mcrupakan organ utarna u ntuk gerakan melornpat. Organ genital jantan terdiri atas aedcagus dan c lasper, aedcagus tem1odifikasi menjacl1
lcrg1te clan stcrnite yang tcrlctak pada segmen abdomen kc-8 clan ke-0.
24
Xenop.\y/lo cheopis dapat bcrperan sebagai vektor untuk penyakit pes dan murine tiphus dan juga be11indak
sebagai
hospes
intennediet
untuk
cacmg
1 '1
Hymeno!epis nona dan Hymenolcpis climi11111u 1
h. _\'tivulius cognatus ,\'fiva/ius cognarus dalam pene l itian ini hanya ditemukan dari lokasi survei clesa Kepakisan, Kecamatan batur.
Pada Jokasi
ini didapatkan satu
spesies H.oitus
tune::umi dari habitat pemukirnan pcnduduk dan dua spesies dari habitat kebun ya1tu Rattus exulans dan Ratius tiomonicus Dari ketiga spesies tikus yang didapat dari lokasi i n i , semua terinfeksi ektoparasit ,\'tivalius cognutus yaitu 4 ekor Ruttus
tww::umi terinfeksi. 4 ekor Haft us exu/ans dan I ekor Nattus riomunicus. Jenis ektoparasit i n i ticlak ditemukan pada tikus yang tertangkap di lokasi Wanadadi dan Pasar Kota. Hal i n i mungkin disebabkan balnva kondisi lingkungan daerah Batur yang berada pada ketinggian ± 2000rndpl sangat rnemungkinkan bagi spesies ini untuk berkembang biak. Penelitian yang d i l akukan Turner, dkk Pada tahun 1974 didaerah lereng merapi menunj ukkan bahwa Stivolius cognatus hanva ditemukan dari tikus tertangkap pada lokasi penangkapan diatas 1000 mdpl. Pada ketinggian i n i , jenis pinjal ini m erupakan vektor utama penyebaran penyakit pes, 2 terntama pada habitat ladang dan perkebunan {'1. 3.
Endopa rasit Dari basil pemeriksaan endoparasit (cacing) pada tikus yang tc11a11gkap dalarn
pene!itian i m , didapat 6 spesies. dari subklas nematoda, 3 spesies dari subk :.h cestoda, l spesies dari subk!as trematoda dan l spesies dari fi lum acanthocepha l a. a.
Nematoda a. l . Svplwciu muris Cacing berukuran kecil dengan kutikula transversal. Pada bagian ujung
anterior
kutikula
melebar sampai
pada bagian
c i ncin
syaraf
Fsophagus terdiri dari pharynx, corpus dan bulbus posterior. Cephalic plate berbentuk kotak dikelrlingi
3 labium,
1
terletak d<;/rsal
dan
..
2
subventral Empat pap i l l a besar: 1 terktak pada bibir dQrsal dan m9sing
masing satu pada bibir subventral. Lubang amphid terletak d1antara papilla
kepala dan dibe!akangnya tcrlctak l ubang pori-pori kecil
25
Cacing jantan
:
Panjang baclan l ,432 m m , lebar I 1 1 µm. Panjang clan
lebar corpus 1 70 µm clan I l �un. Panjang dan lebar bulbus esophagus 5 7 �un clan 47 µm, lebar isthmus 1 1 µm. Cincin syaraC lubang ekskrctori 85
a
�1m d n 33 �11n jaraknya dari UJ ung kepala. Jarak mamelon pertama, kedua
dan ket1ga dari ujung kepala masing-masmg 676 �rni,
773 µm
dan 910
�tm
Spi k u la satu, ti pis berbentuk Jarum dengan panJang 84 µm, gubernakulum
44 µm. Panjang ekor 267 µ m . Papilla ekor
3
pasang, 2 pasang terletak
adrenal saling berdekatan clan satu pasang di posterior Cacing betina
:
Panjang dan lebar tubuh 2,89 l mm clan 205 µ m
Latera l alae tidak ada
Panjang dan Jebar pharinx 2 1
�tm dan
1 7 µm.
Panjang dan lebar corpus 478 µm dan 70 µm, lebar isthmus 42 �tm 1 43 �! Ill dan
Panjang dan lebar bulbus esophagus
1 4 5 �un
Panjang
cephal i c vehicle 584 µm. Jarak c i ncin syaraf, l ubang ekskreton dan vulva dari uj ung kepala masing-masing I 05
�1 111,
549 µm dan 833 �1111
Panjang
ekor 609 �trn, mengecil kearah uj ung. Telur asimetris dirnana salah satunya lurus, panjang clan
lebarnya 66-76
µm
dan
28-35
�1111,
mempunya1
ope rk ul a s i , berembrio di u te rus, i nfcktif ketika ditelurkan.
•
_'·,:vplwciu muns yang didapat dalam penelitian i n i semuanya tcrdapat
dalam
organ
caecum
t i kus.
Cacing
ini
menginleksi
14
e ko r Hal/us
lane::umi dan I ekor Natl us argcn!iventer.
a.2. Musthoporus -�P
A4astophorus sp dalam penelitian ini ditemukan rnenginfeksi l a
m bung
dari 7 ekor Rat/us tw1eumi, I ekor Nottus exulans dan 4 ek o r /(uf1.'n
argenriventcr. S uperla
m ily
Spi ruro idea, family Spirocercidae, sub fam i l y
mastophorinae. Genus i n i merupakan parasit yang umurn ditemukan dalarn lambung muridae. S pesi es i n i mern punyai c i r i rnulutnya dikelilingi oleh 2 bibir lateral berlobus 3 dc nga n batas gigi . Cacing bet i na _n_1emp unya i ukuran lebih bcsar di ban�_ing c_� i ng j a ntan . (panjang lebih dari 70 m m ), cacing jantan tanpa burs4 kopulatrik namun mempunva1 alae caudal yai1g prom inent. S i k l u s h1dup dari cacirig i n 1 merupabn s1klus hidup tidak l angs ung dirnana larva caci ng terdapat pacla .
"J)
!11S�Cla- .
26
a. 3. <Jongylonema ncoplasticwn Superfarn ily
Spiruroidea,
fam i ly
Genus
gongylonematidae.
gongylonerna terdapat pada permukaan mukosa dan sub mukosa bagian atas sistem pencernaan burung dan mamalia (termasuk tikus) Genus i n i m udah
dikenali karena kutikula dewasa di s e l ini'ut i verrucifonn
yang
mengeras dan besar. C longy!onemu
lamhung dan
neoplu.\t1c11111
larvanya
pada tikus
hidup sebagai
dapat berkembang pada kecoa dan
parasit di fenehrio
mo!itor. Pernah juga diternukan larva infektif pada f\'riplwzeta amcricana
da n Hattus norvegicus, pernah dianggap menyebabkan kanker lambung pada tikus tapi kemudian diketahui lesi yang disebabkan nematoda ini adalah non-malignan{1. a.4. l1/ip170.,·trongylus hrasilliensis Dal am pene litian ini, Nippostrongylus brassi/iensis rnengi nfeksi S
ekor H.atfus
•
tane:::umi,
ekor
Ratl us
ekor
argcntivcntcr,
/(aflus
argentiv<:!.nter dan I ekor Suncus m urinu.\ . l n feksi jenis cacing i n i pada
tikus telah banyak di l aporkan22i_
Nippos/rongvlus hro.1 illiensis ada la h parasi t yang kosmopol it pad a
sistem
pencernaan
tikus
(Rut/us
uss im ilis,
Ra!fus
conatus,
Rat/us
11orvegicu.1· dan l?.uttus 1011e::11111i) dan mencit (A1us 11111.1·culz1s ), parasit i n i juga dapat disebarkan oleh rodent lainnya Spesies cacing tersebut pada tahap dewasa h1dup di duodenum, j ejunum, kadang d1 ileurn bagian atas,
namun duodenurn adalah tcmpat paling banyak dijumpai cacing jenis dibanding tempat lam dalam saluran penccrnaan.
1rn
a. 5 Cop iiluria hepm ica
Cacing ( ·upilluria hcpatico yang ditemukan dalam penelitian i n i
terdapat pada J?ottus tmte::: umi ( 1 2 ekor). N.ottus tinnw111cus ( I ekor) dan l<.ottus e_n1/u11s (6 ekor) <. ·ap 1!/urw he17at1cu adalah nematoda
prasit yang
menyebabkan capillariasis hepatik pada hewan pengerat dan berbagai spesies rnamalia lain,
tem1asuk 1nariusia��'
Niche jaringan paras1t m i
adalah hati, cacing de\vasa rncrnpunyai bentuk yang rampmg dengan bagian anterior rncngcctl dan bagian posterior melelxn
27
Pada manus1a, Capillariu hcpaticu menyebabkan capillariasis hepatik, gnngguan hati akut. Cacing yang mengembara dalam hat1 mcnyebabkan matinya sel-sel hati dan dengan demikian menyebabkan penurunan fungsi hati. lnfeksi Capillaria heratico pada manusia ditandai dengan gej a l a k l i n i s antara l a i n nycri perut d i
daerah
hati,
pen uruha n berat
badan, nafsu
makan berkurang, demam dan mengg1 g i l , hepatitis (peradangan hati) ascites ( kelebihan cairan dalam rongg
b.
1n
Cestoda b. 1 . Hymenolepis nano Hymenolepis nano merupakan spesies cacing dari klas cestoda. Semua
jenis cacing dari klas ini bersifat hcrrnaphrodit, parasit dalam tubuh hospcs dengan badan yang memanjang dan beruas-ruas, pipih dorsoventral tanpa rongga badan rnaupun saluran pencemaan Cacing ini biasa disebut cacing pita kerdil karena ukuran tubuhnya yang kecil dcngan panjang kurang dari · 40 mm Scolcx dengan rostellum yang d i l engkapi kait tersusun mclingkar dan rncmpunyai empat batil isap ( sucker). Cac1ng i n i tidak memerlukan hospes perantara untuk melangsungkan siklus hidupnya. Telur menetas dalam duodenuin, mclepaskan oncospher yang menembus mukosa usus dan kernudian berkembang menjadi cacing dewasa dalam
v
i l i usus halus
1�
,i Parasit ini dikenal mampu mengmfeksi
manusia, Japoran kasus dari Iran pada tahun 2003 rnenyebutkan 4,8
°;1
sampel feses dari 461 anak vang diperiksa mengandung t e l u r H1'me1111/cpis
b . 2 . !-zvmenolepis climinura l!vme11ule17is diminu!a diternukan pada semua jenis lte>rtangkap dalam
penelitian i n i . Jenis cacing in i m engi n lel s i 20 ekor Nmn1s 1one::.y1111, 1 ekor !<.offus exulons, 3 e kor l?urrus argentin'nfer, l ekor Nor1 11s 1in11w11 ir.:11s dan
2 ekor N.otrus 11orvegic11s Tubuh Hvmenolepis d1111inu!u terdiri dari skolex. leher dan rangkaian sq,11nen yang disebut proglotid. Skole:\ kecil. mcmpunyai berbcn tuk bulat ckngan diameter 0, l
28
111111
4
battl 1sap
l.cher diantara sh:ole:\ dan
segmen pertama dari strob i l a, merupakan ruang halus tanpa segmen Bentuk segmen melebar, jadi lebar segmen lebih panjang dari ukuran panjang s egrnen . Lebar segmen muda 0,560-0,867 mm clan panjang 0,08 1 0,096 m m Segmen dewasa ukur·an lebarnya adalah 2,58 1 -2,783 mm dan panJang 0, I 9�0,23 m m . Segmcn masak (gravid) l�barnya adalah :Z,942-
3,2 1 0 mm dan panJani::,rnya adalah 0,286-0,30 I m m .
Pada proglotid dev,·asa tampak alat reproduksi tunggal yang terdapat pada rnasing-masing segmcn. Ovari um terletak di tengah segmen, porus genitalia kecil, satu buah terletak unilateral, pada salah satu sisi masing masing segmen. Testis berjurnlab 3 buah. Pada proglotid gravid, tampak uterus penuh berisi telur meluas sampai ke tepi saluran ekskretori. Tclur berdiamcter 5 3 ,6-68,6 µm clan akan berkembang menjadi hexacanth yang mempunyai enarn k a i t kecil yang berfungsi dalam penetrasi pada dinding penccrnaan hospes perantara f-ly menulepis diminwu diketahui berasifat zoonosis
Cacing de\vasa
dari spesies i n i mampu hidup scbagai parasit dalarn saluran pencernaan •
manusia
�2
1 . Stadium larva dari cacing i n i mampu hidup pada berbagai
2c j e n i s arthropoda '1 _ b.3. Cysticercus l'uenia wenioefrmnis Dalam penelitian i n i _Juga diternukan bentuk larva dari cacing pna kucing 'l'cwniu la<:'niuefimnis. Larva i n i metH!infeksi 3 1 °/o dari hati tikus �
'
v
yang tcrtangkap dalam penelitian im (50 ekor Rutfus lanc::.11111!, I ckor
Hat/us tiummzicus, 2 ekor l?attu.v norvegicus dan l ekor
,\'uncus 11111nn;1 ,
Laporan mengcnai kcbcradaan spesies i n i dalam tubuh til-:.u� telnh
banyak
di lakukan,
bebcrapa
penelitian
melaporkannya
Hydatigera taeniaefhrmis atau Cystisercus taeniaeforrni s
c.
Trematoda
dengan narna
:7t 2 � 1
, /
/
Fc/1 inostomu .<,p
Cacing dc\vasa mempunyai panjang :::: 1 cm, mcrniliki batil isap kepala
dcngan duri -duri di sekitarnya (circum oral spines) yang khas. uterus bcrisi banyak teluc ovarium bulat, dua testis yang terletak atas bawah, kci,'1' vi te II aria sam pai posten or_
29
:1
Genus cchinostoma mcrupakan anggota k l a s trcrnatoda yang semua j e n i s hospes perantaranya adalah m o l l usca air tawar. Penularan terjadi apabila hospes perantara yang teri nfeksi larva cacing i n i tennakan oleh mamalia. Stadium dev,· asa cacing ini di temukan dalarn usus halus t i k us.
16
spesies
clari
genus
Echinostoma
diketaliui
dapat
rnenginfeksi
manusi a:'1 1. Dalam penelitian i111. identifikasi hanya rnampu dilakukan sampai
tingkat
genus
karena terbatasnya jurnlah
preparat dan
proses
pembuatan preparat .yang kurang berhasil sehingga menyulitkan dalam identifikasi menuju spesies . Belum diketahui apakab jenis Ech i nostoma yang
ditcmukan
dalam
penelit1an
ini
tennasuk
jenis
yang
rnampu
menginfeksi manusia a.tau t1dak_
d.
Acanthocephala
/vloniI1fhrm is spp
A Jontl�fhrmi ,
Nuffus •
·
P dalarn penelitian i n i ditemukan mengin feksi 5 ekor
'
·
-
tuncwni. Cacing ini dite111uka11 dalam usus tikus pada stadium
de\vasa jantan dan
betina.
A-fonilifimnis 1p. adalah parasit dari ft lurn
Acanthocephala fam ily l'vloniliform idae. Cacing jcnis ini d i ketahu1 dapat menginteksi manusia meskipun kasusnya sangat _1arang, seorang anak usia 7
20 bulan di Saudi d i l aporkan terinfeksi cacing i n i 1_ l n fcksinya pada tikus telah dilaporkan terdapat hampir di seluruh dunia. Acanthocephala makanan
melalui
tidak
lapisan
mcmiliki tegument
saluran Skolex
pencernaan, dengan
pcnyerapan
prohosis
silincki
dcngan banyak ka1t melengkung. Ragian utama dari tubuh cacing i n i adalah prohosis, scollurn dan badan
Garis-garis horizontal pada tubuh
cacing menunjukkan adanya segmen1asi. Secara seksual, acanthoccphala bersifat dimorphic. Cacing dewasa .1an1an berukuran 4-5 crn scdangkan
cacing bctina leb1h panj ang mcncapai l 0-30 c m . cacing Janta1:, dilengkapi dengan bursa kopulatrik. --
_,
.
1-lospes defimtif ;\. foni/1f(mni.1 sp adalah rodent, kucmg, anjing dan
rubah
merah
sedangkan
hosres
;
kumbang dan kecoa ; ,,_
30
interrnedietnya
me!iputi
golongan
4.
Faktor Lingkungan
Faktor l i ngkungan yang diukur dalam penelitian ini meliputi faktor abiotik dan faktor biotik. Observasi
ini
untuk menggambarkan kondisi
berpengaruh terhadap keberadaan tikus rnempun_vai kisaran
suhu air I S ('C
-·
Tabel
?.7
lingkung.an van° b
menggambarkan habitat tikus
°C suhu udara 15-30 c'C, kclembaban
bcrkisar 70-90 °/o, intensitas cahaya 1 -4550 candle, pH air berkisar 6,9
--
7,2 pH
tanah 7 dan k i saran ketinggian lokasi penelitian dari 95 mdpl sampai dengan 2000 mdpl
Faktor biotik dari lokasi penelitian menjadi
habitat
tikus dan
menggambarkan vegetasi dominan yang
keberadaan predator pada habitat tersebut
Desa
Kepakisan Kecarnatan Batur me rupakan dataran tinggi dengan masyarakat yang mempunyai peke1jaan utama sebagai petani kentang. Vegetasi utama didaerah penangkapan meliputi kebun kentang, kub1s dan wortel. Lokasi ini rnemungkinkan keberadaan tikus di area tersebut dengan adanya pakan yang berasal dari kebun. Lokasi persawahan di desa Tapen Kecarnatan Wanadadi j uga rnemungkinkan adanya tikus terutama Nu!fus urgcnliv
persa\v�han l?a1111s lane::umi merupakan tikus dengan habitat rumah, biasa terdapat pada Joteng rumah atau membuat sarnng di tcrnpat-tcmpat tersembunyi d i dalam
rumah. Jen is tikus ini tcrdapat hampir d i seluruh pulau jawa tanpa tergantung jenis vege!asi di tempat tersebut.
31
VII.
KESIMPliLAN DAN SARAN Kesimpulan I_
Spesies tikus yang tertangkap dalam penelifian i n i adalah J
2
Spes1es
ektoparasit
yang
menginfeksi
tikus dalam ·peneliti.an
ini
adalah
Xenop.1y/lu clzeop is, 5,'fivuliw: cognutus clan M i t es_ Spesies endoparasit yang ditemukan mengileksi t i k u s dalam peneliltan ini adalah Cupilluriu /ieput1cu, cystycercus
3.
I oenia
tae11ioefiJr111is,
;\tfastophorus
neop/asficum, i\4oni/1(im11is .\pf?, Fch inostoma ·'P dan
L okasi ..
penangkapan
yang
n1erupakan
habitat
.1p,
( iong)1lonemo
\vplwcia 11111ris_
.
tikus
dalan1
penel itia.n
1111
rnempunyai kisaran suhu udara l 5-30 uC, kelembaban berkisar 70-90 % dan pH tanah 7 _
4.
f aktor biotik habitat t i k u s dalam penelitian i n i m e l i p u t i tanaman kentang, \\·· ortel dan kubis serta tanaman padi. Predator utama t i k u s yang tcrdapat d i lokasi penelitian meliputi ular, kucing d a n burung hantu
Saran I.
Masyarakat pcrlu rneningkatkan kewaspadaan terkail keberadaan t i k u s d i pasar kota banjarnegara, mengingat tingginya populasi tikus dan i n dc k s pinjal yang menggambarkan adanya resiko pcnularan penyakit zoonosis dari t i k u s kc
rnanus1a_
2.
Diperlukan penyuluhan kcpada potensi
penyakit
yang
masyarakat tentang
keberadaan t i k u s J,:
ditimbulkannya sehingga menumbuhkan
�
kesadaran
hidup schat 3.
Perlu penclitian lebih l a n 1 u t tentang penyak i t zoonosis bersumber tikus d i Kabupaten Banjarnegara
/
VIII. 1.
llCAPAN TERll\1A KASHI Kepala Balai Litbang P2B2 Banjarnegara yang telah membcri kesempatan kepada penulis untuk melaksanakan penel itian ini
2
!bu Farida Soetiarto yang telah rnernbimbing penulis sej �k awal proses sampai dengan pernbuatan laporan pcnel itian i n i .
3.
Panitia dan Tim Teknis Risbinkes 20 1 2 Badan Litbangkes, Kernenterian Kesehatan RI.
4.
Bapak
Dwi
Priyowi dodo
dan
S t a r Laboratorium
Parasitologi
FKH
UGM
Yogyakarta yang telah membantu proses idcntifikasi parasit dalam penelitian i n i 5.
T i m Peneliti dan Rekan Balai
Litbang P2B2 Banjarnegarn yang telah terlibat
langsung membantu pelaksanaan penelitian ini
IX. l. 1.
DAFTAR PUSTAKA ,
2008.
Fedonwn 1-'engenda!ian
'l'ikus d1 Numah Sakir
Departemen
Kesehatan R I , Dirjen Pengendalian Penya k i t dan Penyehatan Lingkungan Jakarta. Suyanto Agustin us, 2006. Rodent J) / .lawa. Puslit Biologi - L I P !. . Bogor.
3.
R i stiyanto� 2007. AJ!ollul JJefct1ihun / Cknis 1·;n(i!_kat /)(t.,;ar .\11rve1 /(e.,·er,··oir l;c'F�1�aki1
4
Saim Achmad, Suyanto AgustinL1s
liidung Minar Nodensio, B2P2VRP, Salati ga.
Alu11w!ia Kccil /)/ Kuwason !'csso
Vol. 3 No. 3 Des 2004 U P I . Bogor.
5
2004. Kcundaragoman Fauna Fara\ // I'm/a
Nilo, J>ropinsi Riuu. Jurnal Ekologi Kesehatan
l 23 -- 1 2 7. Bidang Zoologi, Pusat Penelitian Biologi -
Ristiyanto_ Mulyono .A.., Agustina M., Yuliadi B. Dan Muhidin, 2008
!ndeAs
Kerugwna11 l:k toparus11 poda I ikus Nwnulz Natt us rane::umi Ji:m111i11ck. 18-1-1 don Tik11s Pnlinesio N. t:xu!ans (/>cal. /8-18) dt /)aauh Frcootic J >es /,creng ( ;11m111g
6.
7.
Akropi. .lmra Te11gah Jurnal Vektora Vol. 1 No. 2 , T-lal. 73-84. · Salatiga
Ustiawan A d i l , 2 0 1 0 . ]\'cmoloda 17uJa fu1111/i .Huridae (Tikus dun A.fcncitJ d1
!'emuki111c111 di f..-uhupulen 8un111r11eguru. Loka Litbang P2B2 Banjarncgara.
Sahar Makki M, Madani T t \ , Al Mohsen Ibrahim Z., A lmodovar
Child with un Acon lhnccplwlon !nlcctio11 A n n Saudi l\frd Vol 26
Riyadh_ Saudi Arabia. 8.
El'. _
Mov..'lavi_ e t a l l . 2008. !i1meno!epis di111inuru fN.odu!ph1. ! 8 l 9 i !11/('ctio11 in
j/-1J111 !u111. Iranian Journal Public Health. V o l . 37, No 2. pp 1 20-1 22. lran.
33
2006
A
3 2 1 - 324.
o
( hild
9.
Marangi M et a l l . 2003. Hy111enolepis di111i1111to Infection in a Child /,iving in the
[ irban Area f�/Rome. ltu!v. http://vv·w\Y. ncbi . n l m. n i h . gov/prn c/arti cles/PMC 1 7 9784.:'.:
I 0. Sane, SY. Irani S, Jain N, Shah KN. 1984. Hy ml!nolepis diminutu " rare ::ounutic mjecfiun report
u( a cuse.
http// wwvv. spri nger! i n k . com!contenti4043k9 ! 63 I ':\ 705 u7.r
I I . Fazal Nabi, Palaha H K , Sekhsaria D., C hi atak A . , 2007. (
'o
pillaria heeoticu
Infestation Indian Pediatrics Vol. 44 October 1 7 . Page 7 8 1 -782. India
I 2. Chaisiri K.. . Chaeychomsri W., Sirunta\\·incti J. Herbretcau V., Morand S . . 20 I 0.
(!astmi11testi110/ 1-fe/minrh Fuuna in Nodi:nts /i'()/11 /,oci l'rc11·111Ct'. lhuilaml. SWU
Science Journal Vol. 26 No. 2 Page: J
1 3 - 1 26.
Thailand.
1 3. Sudarmaji clan AW. Anggara. 2006. J\:ngc11du/1un tikus .'aa11gkup lh Fkos1ste111 ,\"mrnh lngu.,·1. Penditian Pertanian Tanaman Pangan Vol. 25 No. I .
I 4.
____,
;\ lod11/ l'elati/w11
l'emerik.1aa11
J 'arasii,
Fakultas Kcdokteran Hewan UGM. Yogyakar1a .
1 5. Sunityoso S., Sudomo M. Dan Nulhakim R I .
I ,aboratori um
Parasitologi
1996. < ·acing F11Joparas11 poda
Rallus ·'PP· fong Terwngkup Ji /)uerah Alunggorni .Jukartu .\'elafun. Hayali, h I m : 1 2 - 1 4 Jakarta
1 6 . M ic h ae l P. 1 994. A1etode l:'kologi zmluk />enyelidikan /,adu11g clan !.uhoruturium. U I Press. Jakarta
1 7. Jogahara T., Ogura G., Higa G., lshihasi 0. and Oda S. 2008. ,\'urvty and
o( Alhi110-/1ke
(
'u1Jt11re
/-louse ,Hmk Shre 11·s (S11nc11s m11ri11u.') in Ok1m1wa. .Jupun.
J>reJiminm:1· report regarding i11henli111ce
St udy Journal 33: I 2 1 - 1 24. Jap an .
tf !he
1 8. Rahai:jo J . . Ramadhani tri clan Ahmadi I I.. 1-'okus l)e., don fJckas />es
(f...-uh.
Alh mo-J,ike /vf11/llfiun.
20 1 1 .
"'
Mammal
Rckm!fimwsi /)es d1 Ouemh
,\'lemon. Kah. Rt�rolali, f....'ab. /'arnruan du '
Rundung) . La po ran Akhir Pcnc l i t ia n . Balai Litbang P282 13anjarnegara.
1 9. K i a EB, Sani Moghddas I I.. l-l ass a npoo r H, Vatandoost H . , Zahabiun F., Aki A A .. Hanafi-Bojd AA. Telmadarraly Z . . 2009. r·chJf){:1ras1tcs n(Rodents
<
'optured
in Bandur .�hhus, ,\nulhern /run Iranian J Arthropod-Borne Discsase. 3(2): 44-49.
Iran. 20. Turner RW . . fvlartoprawiro S .. dan Padmowiryono S/\. 1 974. J)yna '� } ics o( the / '/ague frons111is.1·1on ( >de 111 ( .'enirol . lm« 1 (1'.'co/iJgv nf /'ot
2 1 . Laffeny KD .. Hathaway SA., Wegmann A S . . Shipley FS., Back lin AR . . Helm 1. J\nd Fisher RN . .
2010.
:-.;f()l/htch .\'emr11ndt•.\ (,\ lustop/wrns 1111ms) 111 Rots (/?u1111.\
rotf11s1 are As.,nciateJ with ( °r1Co1111f (( 'ocw 1wc;jau1 Huh11ur of J>u/111yru . 1 l · Paras itol.. 96( 1 ) : 1 6 -20. L J S 1� .
34
22. Waugh C A . , Lindo J F . , Foronda P . , Santana M A . , Morales JL and Robinson RD , 2006.
Fnpulu11u11
l>isrribur1011
and
Zoonolic
l)olentiol
o/ (�'astro111tesfinal
Helminfhs n( Wild Rats Hat/us roflus and k ,VoJTegicus fi"om Jamaicu. Journal
Parasitology , 92( 5 ) . pp. I 0 1 4 - 1 0 1 8 . Jamaica.
Ahmad M S . , Maqbool A, Hassan Mahmoud M . , Hassan Mushtaq M , An_Jum AA.,
20 l 1 . Capilloria hepat 1cu (Nemutode) Jn lukisian. The Journal of A n i m a l and Plant Sciences, 2 1 ( 4 ) 787-793.
Corporotwn
Pakistan. 24
Gofur AMd , Khanurn H . , Podder MP and Nessa Z. 20 1 0 l 'urasitic Jnkstation in 1.ahorulory
Nat
St ruin,
/,unp,-Fvu11.1·
(Nuirus
norve,<J,icw
lkrke11ho11t,
University Journal Ra1shahi Univ. Vol. 29. pp. 4 1 -46. Bangladesh.
2 5 . Heidari A
and Rokni MB , 2003.
Frevo!ence of fn/!.!slnw/ Farasth.'s amm1g
Children i11 /)ay-core Cc:nters in Oamg!wn
Vol 32, No. I , pp. 3 1 -34. Iran.
26. Heicher DS. And Gallati W'vV , 1 9 78
I 76<Jj.
lmn. Iranian Journal Public Health,
l'hrce ,/\/cw f!os1.1· fi>r !he Cvstio.:rcoid o(
Hymenolepi.1 diminuto. Ohio Journal Science, 78(3) 1 49 - 1 5 1 . US/\.
27. Rafique A . , Rana SA., Khan HA. And Sohail A , 2009. Premlence of Some
Helminth in Rodents Captured From n 1ff�rou/11y
Farms and Humon Fop11/af ion of' Fo isulahud, !'akisfun.
29(3 ) :
28
} 4 1 - 1 44
Pakistan Vet. Journal,
Pakistan.
Kataranovski D., Kataranovski M , Deljanin I . . 20 l 0
norvegicus 8crkcnhout.
He/minth ;:uunu
of J?a1111s
I 7()9 fi'nm !he- 8elgmde Area . .\'ahiu. Arch. Biol Sci,
Bel grade, 62( 4 ): I 09 1 - 1 099. Serbia.
29. Sohn W M , Chai J Y . , Yong TS , Eom K S . , Yoon C l l, Sinuon M , Socheat D. And Lee HS., 2007
Fchinostoma revolutum !nfl..'cfion in ( 'hildn.:n, Pursu1 l'rm·incc,
Cwnhod/(/. Emerging Infectious Diseases *'ww\v.cdc .gov/ei d'" Vol
I 7. No. l : 1 1 7-
1 1 9 . Cambodia.
30. Kia EB., Homayouni M M , Farahnak /\. , Mohebali M . Shojai S . :?.00 I . .\tl/(h of 1�·11du;wru.1 ifes of Nude111s and ihen· Zounntic /nzpurwnce i11 Ah vu::;, :...;oulh I i
/run. Iranian Journal Public Health. V o l . 3 0 , No s. 1 -2. P P 49 -52 Iran
I
35
,,
XI.
PERSETUJUAN ATASAN YANG BERWENANG
Banjarnegara,
Desember 2012
Mengesahkan, Panitia Pembina Ilmiah Pusat Teknologi Intervensi Kesehatan Masyarakat
Ketua Pelaksana
Ketua
Dr. Ir. Inswiasri,M. Kes
NIP. 1 95410071983 1 1 2 0 0 1
� Dw1· Pny anto, s sI· .
NIP. 1 9781 12320 1 0 1 2 1 00 1
NIP. 1 96 1 1 1 19 1985031005
/
/
36
I
:
.... ...._. .. . --
.
_
PERSETUJUAN ETIK
Yang bertanda tangan di bawah 1n1 Kesehatan
setelah dilaksanakan
.
(ETHICAL APPROVAL )
Ketua Kom1si Etik Penel1t1an Kesehatan Badan Litbang pembahasan dan penii aian . dengan mi memutuskan
protokol renP.l1!J;111 y;rng hP.11udul
"/dentifikasi Parasit (Cacing) pada Tikus di Berbagai Habitat di Kabupaten Banjarnegara " yang mengiku1se11akan manusia sebagai subyek penelitian Peneli!1 Utarna Dwi
Priyanto, S.Si
dapai disetujui pelaksanaannya
dengan Ketua Pelaksana I
Persetu1uan ini berlaku seiak tanggal ditetapkan sampa1
dengan batas waktLi pelaksanaan penelit1an sepert1 teriera dalarn protokol
Pada akh1r penelitran laporan pelaksanaan penelitran harus diserahkan kepada KEPi\
BPPK Jika ada perubahan protokol dan i atau perpanjangan penelitian harus mengajukan
kembali permohonan kaj1an etik penel111an (arnandemen protokol)
Jakarta.
� '
"'· '" ·
::<(... ' ::..
Ketua
Kon]J.5J Et* Penel1t1an Kesehatan
_./ Badiln Litbang . Kesehatan.
-'·
-..
Prof Or M
Sudomo
PEMERINTAH KABUPATEN BANJARNEGARA
BADAN PERE NCANAAN P E M BANGUNAN 'DAE ( 0286 ) BANJARN EGARA 53414
Jalan Dipayuda No. 30 A Telp.
591142
SURAT REKOMENDASI RESEARCH/SURVEY I.
·
Dasar
NOMOR
·
Sura1
070 / 175 / 2012
Dari
Kepala
Berst.mber
Bala1
Binatang
Pengendahan
Litbang
Banjarnegara
Nomor
:>e-- a·: LB 02
OJrX'./ 321/2012 tanggal 7 Me i 2012 perihal Permohona... !·.,..
PC?'"' ·::
II.
:
Yang bertanda tangan Ci oa wah ;n. l<epa'a
Badan
Perencc!' dd'.
:tian a.n. DWI PRIYANTO, S.Si, dkk
Pe,,�angunan Daeran
Kabupaten Ban1arnegara,
rnenyarai<ar
bahwa pada pri n s1 p n yc· -,oa� :Ji:'rkt. :.icratan atas pelaksanaan kegiatan penelit1an pendahuluan· pcnelitian/pra-survcy/s .. -vev 51\rtOS ·t1esis/desertasi/obscrvasi/praktek lapangani karya tlriiah
tersebut d1 wi!ayah Kat _ pateri Ban 1c:rnegara yang dilaksanakan ole h : 1.
2. .., _) .
4. 5.
DWI PRIYANTO, S.Si. dkk
Nama Peke�aan
Bala 1 litbang P282 Banjarnegara
Alamat Instansi
Jalan Selamanik No. 16 A Banjarnegara
Alamat Rumah
Maksud dan
tujui3r··
Perrnohonan iJin Penelitian Dengan Judul: " IDE NTIFIKASI PARASIT (CACING) PADA TIKUS DI BERBAGAI HABITAT DI KABUPATEN BANJRNEGARA "
6.
7. 8. 9.
III.
Lokasi Penanggungjawab Pelaksana Pengikut
Kabupaten Banjarnegara
Bud• Santoso, SKM, M.Kes
DWI PRIYANTO, S.Si. OAHMAWATI, S.S: ;
.. ;.;�::. I PUSPITA
INGS!ti SKM .
3 ' EN DANG smYANI.
Dengan ketentua n - ke�r,.1war seba g a i berikut : a.
Bahwa pelaksanaar' 1<.cg1atan rc-rsebut di a ta s tidak d1salahgunakan untuk rnaksud dan
b.
tuJuan lain yang dapa: 11c0ggan�gu keamanan dan �etertiba n rnasyarakat.
c.
sepe rlunya .
Bahwa sebelum me1aksanakar> rugas kepada rcsoonden agar terlebih danu11..i melapo· f\d" pada Pejabat W i l avah/Kepaia Dinas/Instansi sc:ternpat guna dirnintakan oetun1uk (ekric
Bahwa sctel a h selesa1 melaksanar<.an kcgiatan Penel1t1an dim1nta kepada yang bersangkutan
untuk melaporkan
hasilnya
Bupati Banja rnegara Cq.
secara tertulis kepada
Kepala BAPPEDA Kabupaten Banjarnegara pada kesemparan pertama. d. Surat ijin pelaksanaa,.., Penei1t1a·1/Research/Survey i n i berlaku dari tanggal 9 Mei 2012 sampai dengan 9 Agustus 20 l 2 c a n dapat diperbaharu1 kernbali .
./� :
'"
�
.... .I'
'· - � "
TEMBUSAN : disampaikan kP:\:1dc Y!!'\
D1keluarkan d i
BanJa rnegara
Pada Tangg al
9 Mei 2012
A.n. K E PALA BAPPEDA KABUPATEN BANJARNEGARA;
" - KABID. STATISTIK & MONEV
,1'/-<.:: . ' rfb. Kasubid. Statistik dan Litbang I "" /
I\· I �:;_ .r, ..
:
/
--
,. , ...
/ '1 .. "
i �
....-
... .._ · 1 1 . "" ...
-"'l
..
.
'
lr. RATRI WIDYANTINI.
NIP. 19650922 199603 2 003
EKTOPARASIT Xenopsylla cheopis
Caput
Caudal
Stivalius cognatus
100px
' ·-
Mites
/ '·
Capillaria hepatica
Cysticercus Taenia taeniaeformis
Atlastophorus sp
Gongylonema neoplasticum
Seolex
Caudal
Telur
Nippostrongylus brassiliensis
Hymenoleps i diminuta
_ _ _ _ _ _ ,
Proglotid muda
Proglotid dewasa
Proglotid gravid
\j'tJoniliformis spp
Cacing Jantan
Cacing Betina
Skolex
Syphacia muris
Skolex
Syphacia muris
Telur
/
Laporan Risbin tahu n 2012 :
- !C(.J
Judul; Ketua Pelaksana: l'>P ,,. "'
lnstansi Pelaksana: Dinyatakan
�
-�p-�
melalui PrCS"'S �=--gan
telah
diperbaiki sesuai hasil
penda.�T""'�- =--� -.....i..r.ica .a. n
Demikian
lapora...
30 November 2012.
lembaran
dipergunakan sebagaima na
rrestf.:1}2-
Bogar , Desember 2012 ;:-,:: :::: == :=== = - = = = =--== . --== -= =--
Pendamping 1 :
·:
' I
Ii
ff Na�a:���� F�� ![ i
:1
Tanda Tangan:
; L.
� · ;\Y.%�;,...
tJ-
..
ini
':: -:�
>
Laporan
llmiah
dan te a
pada hari Senin-Juma(. 25 kami
buat
u ntuk
u.ru1. Pendamping 2 : i:ama: -
-
--------
-cmda Tangan:
-
.-,;;,; � � -
-
dapat