Agenda
Volume 9, Nomor 2, Juli-Desember 2013
KULIRAH KERJA PARTISIPATIF SALAH SATU BENTUK PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT MAHASISWA IAIN MATARAM DI DESA BATU NAMPAR SELATAN KECAMATAN JEROWARU KABUPATEN LOMBOK TIMUR H. Masnun & Fathurrahman Mukhtar
GAMBARAN UMUM DESA BATU NAMPAR SELATAN Desa adalah Pemerintahan yang berada di bawah Pemerintahan Kecamatan. Pemimpin dari sebuah desa disebut sebagai Kepala Desa yang diangkat berdasarkan kesepakatan masyarakat baik melalui musyawarah ataupun pemilihan. Adapun fungsi dari kepala desa yaitu sebagai pemegang kebijaksanaan dan pengarah pembangunan Desa yang dibantu oleh karyawan atau staf dan lembaga-lembaga desa lainnya yang diawasi oleh Badan Pengawas Desa (BPD) yang anggotanya terdiri dari tokoh masyarakat, tokoh agama, dan pemuda. Penduduk Desa Batu Nampar Selatan sebagian besar berprofesi sebagai Nelayan dengan persentase 70 % dibandingkan dengan profesi yang lain. Sedangkan untuk jenjang pendidikan persentase tertinggi terdapat pada jenjang pendidikan lulusan SD yaitu 50%. Dari jumlah penduduk Desa Batu Nampar Selatan yang berjumlah 2.280 jiwa, Golongan umur 0 – 15 tahun merupakan persentase yang terbesar yaitu 37%, sedangkan untuk jenjang pendidikan dimana jumlah penduduk perempuan lebih besar dibandingkan dengan laki-laki. Desa Batu Nampar Selatan memiliki curah hujan yakni 1.128 mm/th dengan rata-rata bulan basah 8 bulan/th dan bulan kering 4 bulan/th. Kondisi curah hujan rendah inailah yang menyebabkan penduduk desa lebih memilih menjadi Nelayan disamping karena tempat tinggal dekat laut. Sarana dan prasarana yang terdapat di Desa Batu Nampar Selatan masih kurang memadai, ini dikarenakan banyak perlengkapan kantor yang belum dimiliki oleh Desa Batu Nampar Selatan.
Penulis adalah Dosen Tetap Fakultas Syari’ah dan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Mataram
Jurnal Transformasi P2M IAIN Mataram
65
Agenda
Volume 9, Nomor 2, Juli-Desember 2013
A. PETA WILAYAH DESA BATU NAMPAR SELAT
KAB. LOTENG
TELUK EKAS
KETERANGAN : : Batas Dusun : Masjid : SD : Lapangan Sepak Bola : Kantor Desa : Kepala Dusun
DESA BATU NAMPAR SELATAN Interpretasi Peta Wilayah Berdasarkan peta di atas dan penelusuran kelompok KKP, Desa Batu Nampar Selatan adalah desa yang memiliki luas wilayah 155 Ha.
66
Jurnal Transformasi P2M IAIN Mataram
Agenda
Volume 9, Nomor 2, Juli-Desember 2013
Desa Batu Nampar Selatan merupakan salah satu dari desa yang ada di Kecamatan Jerowaru yang memiliki batas-batas wilayah sebagai berikut: Sebelah Utara : Desa Pene Sebelah Barat : Kabupaten Lombok Tengah Sebelah Selatan : Teluk Ekas Sebelah Timur : Sg. Mateng Berdasarkan data yang di kita dapatkan dari desa bahwa jumlah Penduduk Desa Batu Nampar Selatan mencapai ± 2.280 Jiwa yang tersebar di 3 Dusun diantaranya: JML. PENDUDUK JML. NAMA DUSUN JUMLAH KK L P Batu Nampar Lauk 533 329 491 820 Batu Nampar Daye 492 344 423 766 Temayang 397 304 390 694 JUMLAH 1.422 977 1.304 2.280 B. SOSIAL EKONOMI Dari 2.280 Jiwa Penduduk desa Batu Nampar Selatan sebagaian besar mata pencahariannya Nelayan, sebagian lagi bertani dan berdagang. Adapun masyarakat Batu Nampar Selatan dalam bidang perdagangan lebih di manfaatkan untuk menjual hasil laut, selebihnya ada yang menjual hasil kebun dan ternak kecil rumah tangga. Desa Batu Nampar Selatan adalah salah satu desa yang luas wilayahnya 155 Ha dengan jumlah penduduknya 2.280 Jiwa. Kelembagaan yang ada di Desa Batu Nampar Selatan yaitu kelembagaan Kelompok Usaha Bersama (KUBe), hal ini menunjukkan bahwa Nelayan, petani atau masyarakat Desa Batu Nampar Selatan sudah memiliki kepedulian untuk meningkatkan kesejahteraan dengan membentuk Kelompok Usaha Bersama guna membangun system perekonomian yang ada. C. SOSIAL POLITIK Keadaan politik pada umumnya terasa kondusif bila dipandang dari sisi luar tanpa ada kajian yang mendalam. Setelah dilakukakan pengkajian dan ikut terlibat dalam kepanitiaan didesa Batu Nampar Selatan dalam hal pemilihan kepala desa tenyata suasana politik yang Jurnal Transformasi P2M IAIN Mataram
67
Agenda
Volume 9, Nomor 2, Juli-Desember 2013
cukup memanas di desa Batu Nampar Selatan seperti gunung es di samudra dan bom waktu yang tiap hitungan detik akan meledak, terutama saat menjelang pilkades periode 2010 – 2016. Dari segi Sosial Politik Desa Batu Nampar Selatan sudah menerapkan demokrasi, hal ini dapat dilihat dari kegiatan pemilihan kepala desa maupun pemilu lainnya. Masyarakat Terlihat antusias dalam mengikuti pesta rakyat tersebut. Meskipun Sebagian besar masyarakat Batu Nampar Selatan kurang memahami politik sehingga dalam berpolitik tidak lepas dari pro dan kontra, disebabkan adanya perbedaan persepsi antar kelompok masyarakat. Kejadian seperti ini masih sering terjadi, bukan hanya disebabkan oleh kurangnya pengetahuan masyarakat tentang politik, akan tetapi ini disebabkan karena tidak menghargai pendapat satu sama lain. Sehingga ada persepsi untuk menguasai forum dan rasa ingin menang sendiri. Yang menjadi pusat perhatian dari masyarakat Batu Nampar Selatan umumnya dan tim sukses dari masing-masing calon adalah tingkat kejujuran agar tidak terjadi kecurangan dalam memilih kades Batu Nampar Selatan, Setelah terjadi pemekaran dari desa induk Batu Nampar manjadi Desa Batu Nampar Selatan jabatan kepala Desa dipegang oleh Mahnan Rasuli yang mengalahkan dua kandidat calon Kepala Desa. D. SOSIAL BUDAYA Kehidupan sosial budaya di Desa Batu Nampar Selatan tidak lepas dari karakter masyarakatnya yang lebih dominan terhadap hal-hal yang sifatnya menghibur atau hiburan seperti pertunjukan Rudat, kecimol dan joget Ale-ale. agamis atau bernuasa agama, seperti Sufi, Tarekat yang merupakan budaya masyarakat yang di ajarkan pada pemuda-pemuda. E. SOSIAL KEAGAMAAN Desa Batu Nampar Selatan bisa dikatakan 100% penduduknya memeluk agama Islam sehingga Desa Batu Nampar Selatan sangat dikenal dengan desa yang sangat agamis, dan kental dengan nuansanuansa agama Islam. Terbukti dengan adanya jama’ah Tablik, ajaran Tarekat yang sebagaian besar dianut oleh masyarakat Batu Nampar Selatan. Serta berdirinya lembaga-lembaga pendidikan yang memberikan bimbingan sejak dini bagi masyarakat desa Batu Nampar Selatan. Serta
68
Jurnal Transformasi P2M IAIN Mataram
Agenda
Volume 9, Nomor 2, Juli-Desember 2013
di tingkat dasar siswa diajarkan berbagai ilmu yang berkaitan dengan agama Islam disamping itu juga pengajian rutinitas yang setiap malam diadakan selesai sholat magrib. Dari berbagai kegiatan keagaman tersebut sehingga desa Batu Nampar Selatan sangat kental dengan ajaran Islam. Di desa Batu Nampar Selatan terdapat 3 Masjid yang tersebar di 3 dusun yaitu dusun Temayang (2 Masjid) dan Batu Nampar Selatan 1 Masjid dan dusun Batu Nampar Utara. Dusun Batu Namapar Selatan dan Dusun Batu Nampar Utara menggunakan satu masjid dalam menjalankan kegiatan keagamaan (Hari Besar Islam) yaitu di Masjid “Nurul Yakin”, yang letaknya di dusun Batu Nampar Selatan, 2 Masjid di Dusun Temayang. Banyaknya tempat beribadah menunjukkan bahwa Desa Batu Nampar Selatan sangat antusias dalam menjalankan ibadah untuk mendekatkan diri kepada sang Khaliq Yag Maha Pencipta “Allah SWT”. Yang merupakan pemberi segala nikmat bagi hambanya yang bertaqwa. Lebih-lebih dalam bulan ramadhan masyarakat Batu Nampar Selatan terfokus dengan ibadah, jadi kegiatan-kegiatan sehari-hari yang sifatnya material mereka kurangi, mereka lebih menggunakan waktunya untuk kegiatan ibadah. PROSES KEGIATAN A. PENEMUAN MASALAH 1. Proses Penemuan Masalah Kegiatan menemukan masalah adalah suatu hal yang mutlak sebelum kita menawarkan solusi program yang tepat untuk menanggulangi masalah tersebut. Proses penemuan masalah ini bersifat partisipatif dan tidak menggurui. Sebelum melakukan identifikasi hal pertama yang dilakukan adalah survey atau observasi keadaan Desa Batu Nampar Selatan dari semua segi antara lain dari segi ekonomi, budaya, agama, sosial dan politik. Setelah melakukan observasi kemudian dilanjutkan dengan melakukan identifikasi masalah untuk mengetahui permasalahan yang ada untuk dijadikan bahan kajian dan arahan dalam pelaksanaan KKP di lapangan, observasi dilakukan selama seminggu sebelum identifikasi masalah.
Jurnal Transformasi P2M IAIN Mataram
69
Agenda
Volume 9, Nomor 2, Juli-Desember 2013
Dalam observasi kali ini proses penemuan masalah di dapatkan berdasarkan pedoman yang telah diberikan oleh lembaga pendidikan IAIN Mataram untuk setiap mahasiswa Kuliah Kerja Partisipatif (KKP) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Mataram yang di jadikan sebagai sebuah acuan untuk memudahkan dalam proses pelaksanaan KKP, seperti Pedoman observasi yang berbentuk selebaran kertas yang berisikan tentang pertanyaan-pertanyaan mengenai keadaan geografis, jumlah penduduk, agama, keadaan ekonomi, pendidikan, sosial, budaya dan adat istiadat dan sebagainya. Sedangkan teknik-teknik yang di gunakan dalam menemukan masalah pada penelitian ini adalah teknik Direct observasi (observasi langsung) dan Semi Structured Interviewing (Direct observation) yaitu kegiatan observasi langsung pada obyek-obyek tertentu, kejadian, proses, hubunganhubungan masyarakat, dan dilengkapi dengan gambar-gambar atau foto - foto yang dijadikan sebagai bukti yang memiliki makna tertentu sesuai dengan keadaan sebenarnya, yang merupakan gambaran tentang kondisi geografis, cuaca dan iklim suatu wilayah tertentu. Sedangkan wawancara semi terstruktur adalah suatu teknik pengumpulan data yang menggunakan panduan sistematis yang hanya merupakan panduan terbuka dan masih mungkin untuk berkembang selama interview dilaksanakan. Wawancara semi terstruktur dapat dilakukan bersama individu yang di anggap mewakili informasi, wanita, pria, anak-anak, orang-orang yang dianggap mempunyai pengetahuan tertentu di mana pengetahuan itu tidak dimiliki oleh orang lain, misalnya petani, petugas kesehatan. Dapat juga dilakukan oleh kelompok, dalam rangka memperoleh informasi dari semua level masyarakat. Berdasarkan kilasan diatas, tindakan yang telah dilakukan pada penelitian ini adalah pengkajian dan pendataan yang meliputi pertanyaan-pertanyaan terstructur yang diajukan kepada setiap kepala dusun. Kemudian gaya dan cara yang dilakukan untuk memperoleh informasi ini dilakukan dengan adat bertamu ke setiap kepala dusun, tokoh remaja, tokoh masyarakat dan warga sekitar dengan waktu yang terstruktur yakni; dari tanggal 22 Juli 2013 hingga 27 Juli 2013. Karena berbagai macam
70
Jurnal Transformasi P2M IAIN Mataram
Agenda
Volume 9, Nomor 2, Juli-Desember 2013
halangan yang di hadapi ketika proses interview atau wawancara di jalankan seperti: sebagian Kepala Dusun tidak berada di tempat ketika berkunjung ke rumahnya disebabkan ada kegiatan tertentu atau kegiatan yang berkaitan dengan masyarakat umum yang harus dilakukan dan diselesaikan sebagai seorang kepala dusun, adanya urusan pribadi dari sebagian kepala dusun, dan lain sebagainya. Setelah Interview dilaksanakan kemudian dilakukan Mapping atau pemetaan wilayah secara umum untuk mengetahui bagaimana kedaaan sebenarnya Batu Nampar Selatan, setelah itu baru kita merembukkan bersama proses pencarian solusi dari masalah yang sudah kami dapatkan bersama masyarakat. Terdapat berbagai kegiatan yang dilakukan mahasiswa untuk menemukan masalah yang dihadapi oleh masyarakat dan menentukan sumber masalah serta menentukan solusi yang tepat untuk menyelesaikan masalah tersebut,yaitu : a. Mapping Melakukan pembaruan dengan masyarakat melalui kegiatan mapping. Kegiatan ini bertujuan mengetahui dan menguasai wilayah kerja KKP, selain melalui kegiatan ini juga dilakukan berbagai wawancara langsung dengan masyarakat untuk mendapatkan informasi kegiatan dan masalah yang dihadapi masyarakat. Disamping itu, kegiatan ini merupakan usaha untuk mendekati masyarakat dan agar memudahkan menjalankan program. b. Kunjungan ke Kantor Desa Untuk mendapatkan informasi yang lebih lengkap mengenai kegiatan desa, maka mahasiswa KKP melakukan penelusuran ke Kantor Desa guna mendapatkan informasi mengenai: Program yang sedang berjalan di desa, program yang di rancang desa, dan masalah yang dihadapi desa. Mencari data keadaan kependudukan dan sarana umum meliputi: jumlah penduduk, Sumber Penghasilan, Tingkat Pendidikan , Pekerjaan, Peta Wilayah, Keadaan Sarana dan Prasarana Umum, Siklus Musim, dan sebagainya yang berkaitan dengan keadaan penduduk. Jurnal Transformasi P2M IAIN Mataram
71
Agenda
Volume 9, Nomor 2, Juli-Desember 2013
Mengenal elemen/lembaga kemasyarakatan yang ada di desa serta mengenal tokoh yang berperan dalam lembaga tersebut untuk diminta keterangan mengenai perkembangan desa dan masalah yang dihadapi desa. Selain mencari informasi, kunjungan ke kantor desa bertujuan untuk mendekatkan mahasiswa KKP dengan tokoh-tokoh yang berperan di desa, dengan harapan terwujudnya suasana harmonis dan kerja sama mutualisme antara mahasiswa KKP dengan masyarakat desa. c. Pendekatan Pemuda Selain pendekatan dengan elemen desa dan masyarakat umum, pendekatan ke para pemuda adalah suatu hal yang mutlak untuk mendapatkan dukungan yang maksimal. Untuk mewujudkan ini, mahasiswa KKP mencari tahu tempat kumpul para pemuda dan mengunjunginya untuk menjalin silaturahmi dan kemudian mengundang mereka untuk hadir di posko guna berdiskusi ringan sekaligus mencari informasi mengenai masyarakat desa khususnya mengenai pemuda dan remaja. d. Pendekatan Masyarakat Untuk mendapatkan informasi data yang lebih akurat, para mahasiswa KKP melakukan pendekatan ke tokoh masyarakat, tokoh agama, dan masyarakat sekitar dengan melakukan kunjungan silaturahmi sekaligus sebagai wahana sosialisasi dengan masyarakat sekitar. e. Pendekatan Dunia Anak-Anak Anak-anak adalah bagian masyarakat yang tidak diabaikan keberadaannya dan seringkali masalah yang berkembang dalam masyarakat bersumber dari masalah anakanak atau masalah ketika kecil menjadi sumber masalah ketika dewasanya yang secara langsung mempengaruhi kehidupan masyarakat. Untuk itu, untuk mencari keberadaan kegiatan anak-anak, mahasiswa KKP mengunjungi TPA-TPA, da SD yang ada di Desa Batu Nampar Selatan. Selanjutnya, melalui kunjungan tersebut mahasiswa dapat melakukan wawancara langsung dengan anak-anak, guru ngaji, dan remaja masjid yang terdapat di sekitarnya untuk mendapatkan 72
Jurnal Transformasi P2M IAIN Mataram
Agenda
Volume 9, Nomor 2, Juli-Desember 2013
gambaran umum dan detail mengenai masalah yang dihadapi oleh anak-anak desa. f. Pendekatan Dunia Pendidikan Lembaga pendidikan di desa Batu Nampar Selatan terdiri dari SD/MI, Dengan demikian kelompok KKP melakukan sosialisasi untuk memperoleh sumber data yang dapat dijadikan panduan pengambilan kesimpulan masalah dan solusi di Desa Batu Nampar Selatan, maka mahasiswa melakukan pendekatan ke dunia pendidikan dengan mengunjungi lembaga pendidikan yang terdapat di desa Batu Nampar Selatan sekaligus sebagai wahana silaturahmi dan sosialisasi dengan tokoh-tokoh pendidik desa Batu Nampar Selatan. 2. Partisipasi Masyarakat Secara umum masyarakat Desa Batu Nampar Selatan antusias terhadap keberadaan mahasiswa di tengah-tengah mereka, hal ini nampak dengan keramahan dan tata krama yang mereka tunjukkan ketika mahasiswa melaksanakan tugas lapangan. Lebih-lebih desa Batu Nampar Selatan di datangi tamu dari 3 Perguruan Tinggi yang tidak diragukan lagi diantaranya (UNRAM, STKIP Pancor Lombok Timur dan IAIN Mataram) jadi setiap program yang sifatnya menyentuh masyarakat umumnya, kami memperlihatkan kekompakan dalam menjalankan program yang sangat perlu didapatkan oleh masyarakat Batu Nampar Selatan. Setelah kunjungan pertama mahasiswa ke kalangan pemuda, mendapatkan respon positif, hampir setiap malam para pemuda da RT desa sekitar mengunjungi posko mahasiswa guna berdiskusi membicarakan program KKP yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat Desa Batu Nampar Selatan. Yang di lanjutkan dengan kunjungan Mahasiswa ke beberapa TPA yang ada di Batu Nampar Selatan, mendapat respon yang positif. Hampir setiap malam para santri TPA mengunjungi posko KKP untuk bertemu langsung dengan para mahasiswa guna belajar bersama dan shering.
Jurnal Transformasi P2M IAIN Mataram
73
Agenda
Volume 9, Nomor 2, Juli-Desember 2013
Setelah kunjungan Mahasiswa ke Lembaga pendidikan, diminta untuk membantu pada beberapa program ekstrakurikuler yang selama ini sulit untuk dijalankan oleh pihak lembaga karena kekurangan sumber daya manusia yang profesional di bidang tersebut yaitu pada bidang seni, pramuka, bahkan beberapa diantara mahasiswa diminta untuk mengisi jam formal pada bidang pendidikan Agama, Bahasa Inggris, dan Bahasa Arab. Setelah kunjungan Mahasiswa ke kantor desa, mendapatkan respon positif, hal ini terbukti dengan kemudahan yang diberikan oleh pihak desa dalam melaksanakan program yang ada yaitu memperkenankan penggunaan fasilitas kantor desa untuk pelaksanaan program KKP dan kemudahan dalam kepengurusan administrasi desa yang berkaitan dengan program KKP. Sebagai bukti respon positif masyarakat terhadap keberadaan Mahasiswa di Desa Batu Nampar Selatan adalah sebagai berikut: a. Penempatan posko KKP sangat representatif terhadap kebutuhan mahasiswa (Ruang tidur, Dapur, Kamar Mandi, Ruang Kerja, dan Pertemuan, Instalasi Listrik dan Halaman ) dan tanpa pemungutan biaya dari pihak mahasiswa. b. Posko KKP setelah hari ke-3 keberadaannya di lokasi, sering kali dikunjungi anak-anak, pemuda-pemudi, atau masyarakat sekitar. c. Mahasiswa sering mendapatkan bantuan dari masyarakat berupa sandang dan pangan. Hampir seluruh kegiatan dan program KKP dilaksanakan dalam bentuk kerjasama Mahasiswa dengan elemen pemuda-pemudi Desa Batu Nampar Selatan yang tergabung dalam remaja Masjid dan mendapatkan dukungan dari masyarakat. d. Tidak adanya gangguan dari masyarakat terhadap pelaksanaan program KKP baik yang bersifat fisikal maupun moral. Hampir setiap malam Mahasiswa berdiskusi dengan pemuda sekitar desa Batu Nampar Selatan. e. Seluruh program yang dirancang mahasiswa bekerja sama dengan remaja berjalan dengan lancar bahkan di luar dugaan.
74
Jurnal Transformasi P2M IAIN Mataram
Agenda
Volume 9, Nomor 2, Juli-Desember 2013
3. Hasil Identifikasi a. Bidang Kemasyarakatan dan Politik Masyarakat yang terpecah-pecah, setelah melakukan pembauran dengan masyarakat melalui kegiatan mapping, wawancara, dan kilas sejarah Desa Batu Nampar Selatan ditemukan bahwasanya masyarakat desa Batu Nampar Selatan terdiri dari kotak-kotak masyarakat yang memiliki perbedaan yang mengandung potensi perpecahan yaitu terkait dengan pemilihan kepala Desa, di mana terjadi persaingan yang sengit antara pendukung calon yang satu dengan yang lain. Masyarakat yang kurang peduli terhadap kebersihan lingkungan. Sanitasi di Desa Batu Nampar Selatan masih tergolong memprihatinkan, hal ini nampak dengan masih ditemukannya tumpukan-tumpukan sampah di sekitar pemukiman dan saluran irigasi yang ada belum berfungsi dengan baik, sehingga menimbulkan endapan-endapan air yang berbahaya untuk kesehatan. Keadaan ini juga ditambah dengan tata letak perumahan yang belum teratur dan padat, sehingga mempengaruhi sirkulasi udara yang masuk ke pemukiman. Sebagian besar masyarakat yang tinggal di sekitar laut membuang sampah rumah tangganya di laut tersebut sehingga menimbulkan gangguan kebersihan laut, bahkan ada yang menjadikan air laut tersebut sebagai tempat mencuci, mandi, dan membuang air besar. Masyarakat yang kurang peduli terhadap anak dalam mempersiapkan pendidikan agama sejak dini (pendidikan usia dini). Pendidikan formal (sekolah) anak-anak di desa Batu Nampar Selatan tergolong baik, tetapi hal sebaliknya terjadi pada pendidikan agama. TPA atau Taman Mengaji yang di observasi oleh para mahasiswa sebagian besar mendapatkan perhatian yang kurang dari masyarakat sekitarnya, hal ini Nampak pada fasilitas fisik, media pembelajaran, dan manajemen pengaturan yang kurang mendapatkan perhatian yang layak. Rasio jumlah anak yang mengaji tidak sebanding dengan ketersediaan fasilitas dan tempat belajar, di tambah dengan lokasi belajar yang kurang representatif di sebut sebagai tempat belajar yaitu di tengah-tengah pemukiman yang padat. Jurnal Transformasi P2M IAIN Mataram
75
Agenda
Volume 9, Nomor 2, Juli-Desember 2013
Melihat keadaan tersebut, masyarakat belum tergerak untuk melakukan perbaikan atau memberikan bantuan untuk keberlangsungan tempat belajar tersebut b. Bidang Kesehatan Desa Batu Nampar Selatan dari sudut pandang kesehatan merupakan desa persiapan menuju desa siaga, jadi untuk mencapai kriteria suatu desa siaga yaitu dengan memenuhi kriteria-kriteria desa siaga tersebut. Salah satunya adalah mengetahui golongan darah dan HB terutama ibu-ibu Hamil dan keluarga dekatnya dan para pemuda yang siap mendonorkan darahnya karena menjaga kemungkinan jika terjadi suatu pendarahan sehingga pasien tidak kebingungan mencari pendonor. Oleh karena itu hasil pendataan diperoleh banyaknya masyarakat yang belum mengetahui golongan darah mereka padahal di desa Batu Nampar Selatan akan di jadikan desa siaga,di mana salah satu program pemerintah desa Batu Nampar Selatan adalah mengetahui golongan darah setiap masyarakat khususnya bagi ibu-ibu hamil, masyarakat yang bersedia menjadi pendonor ketika di butuhkan oleh keluarga dan orang lain. Hal ini disebabkan karena kurangnya sosialisasi dari pihak kesehatan kepada masyarakat tentang pentingnya kita mengetahui golongan darah. Selain itu kurangnya kesadaran dari masyarakat tentang pentingnya tumbuhan obat- obatan, kami tidak menemukan tanaman obat di pekarangan masyarakat sekitar, padahal ratarata rumah penduduk sekitar memiliki pekarangan yang cukup untuk menanam tumbuhan obat yang menunjang kesehatan masyarakat. Dan juga lingkungan pegunungan yang semakin lama semakin banyak pohon yang di tebang yang jika di biarkan secara terus menerus tanpa adanya pencegahan dan solusi bisa menyebabkan terjadinya hutan gundul, serta krisis sumber daya alam, dan lebih parah lagi terjadinya tanah longsor yang menyebabkan kerugian dan kesengsaraan yang besar bagi masyarakat.
76
Jurnal Transformasi P2M IAIN Mataram
Agenda
Volume 9, Nomor 2, Juli-Desember 2013
c. Keadaan Hutan Keadaan hutan pegunungan/bukit di desa Batu Nampar Selatan sangat berpotensi dan merupakan tempat berlahan dan sumber penghasilan masyarakat Batu Nampar Selatan. Dengan pemanfaatan kawasan hutan sebagai lahan pertanian atau perkebunan tentu tidak lepas dari penebangan pohon-pohon yang merupakan sumber kesuburan lahan tersebut. Akibat dari penebangan pohon-pohon tersebut maka tidak lepas dari bahaya banjir dan longsor. Oleh karena itu perlunya diadakan suatu sosialisasi dan penanaman kembali pohon-pohon guna menjaga kelestarian alam kita. d. Bidang Pendidikan Pendidikan formal (Sekolah) anak-anak di desa Batu Nampar Selatan sebagian besar sudah dapat dikatakan sangat baik, tetapi hal sebaliknya terjadi pada pendidikan Agama di mana anak-anak di sebagian dusun masih kurang mendapat perhatian dalam belajar agama. Dari hasil observasi dan diskusi dengan remaja khususnya remaja Batu Nampar Selatan, didapatkan bahwa adanya TPA yang sempat di jalankan namun tidak ada tindak lanjutnya hal ini dikarenakan kurangnya konsistensi dari pengurus TPA yang ada di dusun Batu Nampar Selatan, kurangnya tenaga pengajar dikarenakan sebagian masih dalam tahap belajar (menuntut ilmu) sehingga tidak sempat mengurus dengan maksimal. Begitu pula TPA yang ada di beberapa dusun di desa Batu Nampar Selatan seperti dusun Batu Nampar Selatan Thaibah. B. BENTUK-BENTUK KEGIATAN 1. Bentuk Penyikapan yang Dilakukan Masyarakat dan Mahasiswa Berdasarkan hasil observasi dan wawancara terhadap masyarakat dan lembaga-lembaga yang ada pada desa Batu Nampar Selatan, maka Mahasiswa KKP merancang suatu program kerja/kegiatan yang dipadukan dengan program pemerintah yaitu PUGAR (Petani Garam). Kepala Desa Batu Nampar Selatan yang di konsultasikan kepada pihak-pihak terkait, adapun bentuk-bentuk kegiatan yang dilakukan
Jurnal Transformasi P2M IAIN Mataram
77
Agenda
Volume 9, Nomor 2, Juli-Desember 2013
Mahasiawa Kuliah Kerja Partisipatif (KKP) setelah melakukan observasi yaitu: a. Ketertiban dan Persatuan Masyarakat Untuk mengurangi bibit-bibit perpecahan yang ada dalam masyarakat Batu Nampar Selatan yang akar masalahnya berawal dari jabatan kepala desa yang secara politik sangat diminati oleh beberapa masyarakat untuk mencalonkan diri sebagai kepala Desa. Dari masing-masing calon memiliki masa pendukung yang sangat berbahaya yang suatu saat bisa menghancurkan tata keharmonisan desa Batu Nampar Selatan sendiri. b. Kesehatan dan Kebersihan Lingkungan Bidang kesehatan merupakan suatu bidang yang sangat membutuhkan perhatian khusus dari pemerintah karena kesehatan merupakan salah satu pendukung dari kemajuan suatu desa. Jika penduduk suatu desa tidak sehat maka desa itu pun tidak berkembang dengan baik. Jadi salah satu faktor suatu desa dikatakan berkembang jika kesehatan penduduknya terjamin. Keadaan sanitasi yang kurang baik ini tidak lepas dari kesadaran masyarakat akan bahaya yang ditimbulkannya, hal ini kurangnya pengetahuan masyarakat dan kurangnya perhatian pemerintah dinas kesehatan terhadap lingkungan dan keadaan masyarakat di lapangan. Selain itu juga diadakannya Jum’at bersih (bakti sosial) oleh Mahasiswa KKP bekerja sama dengan masyarakat (remaja-remaji) dan anak-anak dengan tujuan menumbuhkan hidup sehat lebih dini dan kedisiplinan terhadap lingkungan dan aturan yang berlaku. c. Pendidikan Pemberdayaan TPA adalah sasaran yang tepat untuk membenahi ketersediaan lembaga pendidikan agama untuk anak-anak. Dengan pemberdayan ini, diharapkan pada masyarakat mulai memikirkan dan menyadari betapa pentingnya keberadaan lembaga pendidikan tersebut bagi putra-putrinya, sehingga timbul kesadaran dan kepedulian terhadap keberlangsungan lembaga tersebut. Untuk itu Mahasiswa KKP mengadakan musyawarah dengan para
78
Jurnal Transformasi P2M IAIN Mataram
Agenda
Volume 9, Nomor 2, Juli-Desember 2013
remaja dan tokoh agama atau pengurus TPA sebelumnya, guna membahas kelanjutan TPA yang sempat berjalan kemudian mati. Selain itu untuk memenuhi keberadaan guru yang profesional, Maka tindakan Mahsiswa KKP memberikan sedikit gambaran dalam hal bagaimana mengajarkan Iqro’ terhadap anak-anak sehingga tidak bosan. Adapun bimbingan yang disepakati oleh mahasiswa dan pengurus TPA diantaranya: Bimbingan belajar IQRO’ Bimbingan baca Al-Qur’an Tajwid Bimbingan dasar-dasar Bahasa Arab dan bahasa inggris Adapun peserta dari TPA ini adalah anak-anak PAUD, SD/MI, dan SMP dalam pelaksanaannya Mahasiswa KKP membantu dalam mengkoordinir dan memberikan bimbingan. TPA ini dijalankan mulai pertengahan Ramadhan yang tempat pelaksanaannya di Dusun Batu Nampar Selatan tepatnya di Masjid NURUL YAQIN, TPA 1,TPA 2, dan TPA ALKHAIRI merupakan program atau kegiatan harian yang proses pelaksanaannya selasai sholat zuhur sampai selesai. Adapun tenaga pendidiknya yaitu dari Guru-guru ngaji desa Batu Nampar Selatan yang merupakan pengurus sekaligus pembina dari TPA ini dan merupakan hasil kerjasama antara Mahasiswa KKP IAIN dan Guru-guru serta tokoh agama, tokoh masyarakat di Dusun Batu Nampar Selatan. Dengan demikian Mahasiswa KKP IAIN berharap dengan dihidupkannya kembali TPA ini semoga pendidikan usia dini lebih baik dan tidak terbengkalai lagi seperti sebelumnya. d. Diskusi Diskusi merupakan suatu bentuk kegiatan unutk memadukan pendapat dan wahana mengeluarkan pendapat serta bertukar fikiran dengan peserta diskusi sehingga mendapat suatu gambaran akan tentang hal yang didiskusikan. Oleh karena itu Mahasiswa mengadakan kegiatan ini untuk memperoleh gambaran serta informasi tentang wilayah kami
Jurnal Transformasi P2M IAIN Mataram
79
Agenda
Volume 9, Nomor 2, Juli-Desember 2013
dan mendapat gambaran program yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. 2. Bentuk dan Tujuan Kegiatan a. Bentuk-bentuk kegiatan yang dilakukan anggota Kuliah Kerja Partisipatif (KKP) sejak Tanggal 27 Juli 2013 hingga Tanggal 31Agustus 2013 dapat di lihat di bawah ini: PROGRAM HARIAN Program Tempat Pelaksana
No
Waktu
1
26 juli 2013
2
27 juli 2013
3
28 juli 2013
Pembinaan di TPA – TPA Setiap hari
4
19 Agustus201 3
Mengajar
5
23 Juli 2013
Yasinan dan sekaligus pembacaan ayat-ayat pendek Sosialisasi ke masyarakat
Baksos
Sasaran
Ket.
Masjid .
Mahasiswa KKP, Remaja dan masyarakat.
Masyarak at
Terlaksana
Setiap Kepala Keluarga (KK), masingmasing dusun. TPA – TPA binaan (masjid Nurul Yakin). Batu Nampar Selatan SDN 3 Batu Nampar
Mahasiswa KKP
Masyarak at
Terlaksana
Mahasiswa KKP dan pembina
Anakanak didik TPA
Terlaksana
Mahasiswa KKP dan Guru Bidang Study Mahasiswa KKP dan staff Desa
Siswa/i SDN 3 Batu Nampar
Terlaksana
Staff Desa
Terlaksana
Kantor Desa
PROGRAM MINGGUAN
80
No
Waktu
Program
Tempat
Pelaksana
Sasaran
1
malam jum’at
Yasinan
Posko KKP dan Masjid NURUL YAQIN
Mahasisw a KKP dan Masyaraka t
Mahasisw a dan masyaraka t
2
Jum’at pagi
Jum’at Bersih
Masjid, Kantor Desa, Posko dan pasilitas
Mahasisw a KKP dan masyaraka t
Mahasisw a dan masyaraka t
Jurnal Transformasi P2M IAIN Mataram
Keteranga n Terlaksana
Terlaksana
Agenda
Volume 9, Nomor 2, Juli-Desember 2013 umum
5
Senin pagi
Upacara bendera
No
Waktu
Program
24 Juli – 05 Agustus 2013
Kuliah tujuh menit Ba’da isa’ pada bulan ramadhan.
Masjid Nurul Yaqin
Mahasiswa KKP IAIN Mataram
31 Juli -05 Agustus 2013
Membantu panitia dalam pelaksanaa n perayaan hari besar islam (PHBI) Menyambut HUT RI yang ke-68 (pembuatan spanduk, bendera dan mengecat gelas plastik) Membimbi ng siswa/i SDN 3 Batu Nampar melaksanak an karnaval/ko ntingen Mengikuti pelaksanaa n tehnical meeting
Desa Batu Nampar Selatan
Mahasiswa KKP IAIN Mataram bekerjasam a dengan panitia PHBI
Kantor desa Batu Nampar Selatan
Mahasiswa KKP, Staf Desa dan Warga Masyarakat
Siswa/i SD/MI dan remaja/i serta semua lapisan masyarakat
Terlaksana
SDN 3 Batu Nampar
Mahasiswa dan guruguru SDN 3 Batu Nampar
Siswa/I SDN 3 Batu Nampar
Terlaksana
Kantor Desa batu Nampar Selatan
Ketua panitia, Mahasiswa KKP dan Peserta
Peserta perlombaan
Terlaksana
1
2
Tanggal 15-17 Agustus 2013 3
20 Agustus 2013
4
26 Agustus 2013 4
Halaman SDN 3 Batu Nampar
Mahasisw a KKP, guru-guru dan muridmurid SDN 3 Batu Nampar
Mahasisw a, guruguru dan muridmurid
PROGRAM TAMBAHAN Tempat Pelaksana
Jurnal Transformasi P2M IAIN Mataram
Sasaran Masyarakat dan Remaja/I desa Batu Nampar Selatan Anak-anak dan remaja/i masjid
Terlaksana
Keteranga n Terlaksana
Terlaksana
81
Agenda 30 Agustus 2013 7
Volume 9, Nomor 2, Juli-Desember 2013 Penyerahan buku islami (Iqro, AlQur’an Dll)
Masjidmasjid yang ada di Desa Batu Nampar Selatan
Mahasiswa KKP IAIN Mataram
Masjid Nurul Yaqin, Masjid Temayang dan Masjid tengah
Terlaksana
JADWAL MENGAJAR TPA KKP IAIN MATARAM DI DESA BATU NAMPAR SELATAN NO
HARI
1
Senin
2
Selasa
3
Rabu
4
Kamis
5
Jum’at
6
Sabtu
7
Ahad
PENGAJAR Hikmatinnisak Muftatiah Khaerani Abdul gapur Jumawar Darmawan Lindarizkiah Ahmad Abror Husnul Fizah Rahmawati Idham Nursa’adah Nurhidayah Rama hurmuzi Nursa’adah Hikmatinnisak Husnul faizah Ahmad abror Darmawan Lindarizkiah Rahmawati Yuni harianti Abdul gapur Jumawar Husnul faizah -
LOKASI Al-khari Majid nurul yaqin TPA 1 TPA 2 Al-khari Majid nurul yaqin TPA 1 TPA 2 Al-khari Majid nurul yaqin TPA 1 TPA 2 Al-khari Majid nurul yaqin TPA 1 TPA 2 Al-khari Majid nurul yaqin TPA 1 TPA 2 Al-khari Majid nurul yaqin TPA 1 TPA 2 -
WAKTU
13:15
-
JADWAL MENGAJAR MAHASISWA KKP IAIN MATARAM di SDN 3 BATU NAMPAR SELATAN
82
No
Waktu
1
Hari I, II, III setiap minggu
PROGRAM HARIAN Program Tempat Pelaksana Pengajaran
Sekolah SDN 3 Batu Nampar
Mahasiswa KKP bersama dengan guru pamong
Jurnal Transformasi P2M IAIN Mataram
Sasaran
Ket.
Anak – anak didik dengan guru
Terlaks ana
Agenda 2
13 -28 agustus
Volume 9, Nomor 2, Juli-Desember 2013 Pembinaan di TPQ – TPQ Setiap hari dalam satu minggu pada bulan ramadhan
TPQ – TPQ binaan masingmasing TPA
Mahasiswa dan pembina
Anak – anak didik dan pendidik
Terlaks ana
b. Bakti Sosial ( Jumat Bersih) 1. Menghidupkan tradisi gotong royong 2. Mewujudkan lingkungan yang bersih dan harmonis 3. Memberikan pemahaman terhdap masyarakat pentingnya hidup bersih. c. Pendidikan 1. Wahana berbagi ide dan saran dengan elemen masyarakat. 2. Wahana sosialisasi dalam masyarakat 3. Membantu masyarakat dalam menyelesaikan masalahnya khususnya dalam bidang pendidikan. 4. Membantu tenaga pendidik dalam proses belajar mengajar terkait dengan KBM d. Pemberdayaan TPA 1. Memberdayakan keberdayaan TPA dengan mempersiapkan peserta didik yang beriman dan bertaqwa sejak dini 2. Memberikan gambaran pada masyarakat bahwa pendidikan agama itu sangat penting pada anak-anak 3. Sebagai wahana sosialisasi bagi Mahasiswa dan sebagai tempat mentransferkan ilmunya 4. Wahana menjalin sillaturrahim antara Mahasiswa KKP dan remaja dan masyarakat. 5. Memberdayakan kaum pemuda agar dapat memanfaatkan ilmu sebagai alumni lembaga pendidikan. e. Tujuan Umum Kegiatan Adapun tujuan umum dari semua jenis kegiatan yang telah dilakukan oleh mahasiswa Kuliah Kerja Partisipatif secara berturut-turut adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui latar belakang desa Batu Nampar Selatan tentang wilayah, sosial ekonomi, budaya, pendidikan, serta keagamaan. Jurnal Transformasi P2M IAIN Mataram
83
Agenda
Volume 9, Nomor 2, Juli-Desember 2013
2. Untuk melatih diri Mahasiswa dalam mengatasi permasalahan yang dihadapi masyarakat 3. Untuk melatih kemampuan mahasiswa dalam belajar mengajar di SD, MI, dan TPA serta bagaimana membangun kerja sama dengan guru – guru yang lain. 4. Meningkatkan kesadaran masyarakat yang masih primitive tentang betapa pentingnya pendidikan 5. Untuk mengetahui perbedaan (Ekonomi, Budaya, Agama Penduduk dan Pendidikan) yang ada pada masing-masing dusun. 6. Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang bagaimana bermasyarakat. 7. Meningkatkan sistem diskusi di kalangan remaja untuk menciptakan masyarakat yang kritis. 8. Meningkatkan persatuan dan kesatuan masyarakat desa Batu Nampar Selatan dalam mengisi kemerdekaan khususnya dalam memperingati hari ulang tahun republik indonesia. 3. Peran Mahasiswa dan Masyarakat Dalam Kegiatan a. Dalam berbagai jenis kegiatan, mahasiawa berperan sebagai katalisator yaitu mengkoordinir sunberdaya manusia yang ada dalam masyarakat dan membangun kerjasama antar elemen masyarakat yang ada. Selanjutnya masyarakat berperaran sebagai pelaku utama dalam kegiatan tersebut yang tidak lepas dari koordinir Mahasiswa sebagai wujud dari kerjasama antara masyarkat dengan Mahasiswa KKP IAIN Mataram 2013. b. Khususnya pada remaja/pemuda, Mahasiswa KKP melibatkan setiap pemuda dalam menjalankan kegiatan-kegiatan dengan tujuan memberikan pelatihan dan pengalaman dalam melakukan kegiatan. c. Mahasiswa KKP memanfaatkan moment-moment kegiatan sebagai wahana memberdayakan segenap elemen masyarakat, mengikat tali silaturrahmi antar dusun/masyarakat sehingga titik perpecahan tidak ada.
84
Jurnal Transformasi P2M IAIN Mataram
Agenda
Volume 9, Nomor 2, Juli-Desember 2013
d. Kadang-kadang Mahasiswa sebagai fasilitator dan kadangkadang juga sebagai animator atau katalisator yang intinya penggerak dari setiap kegiatan yang ada. HASIL DAN DAMPAK YANG DICAPAI A. Hasil Yang Dicapai Adapun hasil yang dicapai dalam Kuliah Kerja Partisipatif KKP di wilayah desa Batu Nampar Selatan adalah sebagai berikut: 1. Bidang Pendidikan Bahwasanya pendidikan merupakan wadah atau organ terpenting untuk menyelaraskan watak atau pemikiran mencapai tujuan pendidikan yang bisa terealisasi untuk kebutuhan cita-cita dan bekal di masa depan. Dengan demikian dalam pendidikan ini Kami terlibat dalam kegiatan belajar dan mengajar dengan jadwal masing-masing ke sekolah-sekolah atau TPA yang ada di wilayah desa Batu Nampar Selatan, sekolah dan TPA yang ada di desa Batu Nampar Selatan kami ikut dalam berpartisipasi disana. Kegiatan ini mendapat respon positip oleh pihak sekolah atu TPA Karena dapat dibantu dalam setiap proses kegiatan belajar mengajar (KBM) mulai dari kepala sekolah, para guru dan seluruh murid atau peserta didik. Selama kami di sekolah, kami sangat antusias dalam melaksanakan tugas KKP yaitu kami bisa membina hubungan dengan lingkungan pendidikan, membangun keakraban, membangun sebuah keluarga besar antar peserta KKP dengan pihak sekolah atau TPA-TPA yang ada di Desa Batu Nampar Selatan ini Titik penting dalam kegiatan pendidikan ini adalah bagaimana kami bisa membangun suasana keakraban dalam aplikasi pendidikan yang sebenarnya. Teori yang sudah kami pelajari yang didapatkan dari kampus merupakan modal awal untuk kesiapan di lapangan sekaligus kami juga bisa membangun silaturrahim dengan sekolah yang merupakan salah satu mitra dalam masyarakat untuk bagaimana bisa berbaur dan berpartisipasi dengan masyarakat. Penerapan yang sudah berjalan selama dalam kegiatan pembelajaran sangat memuaskan bagi kami, sehingga harapan Jurnal Transformasi P2M IAIN Mataram
85
Agenda
Volume 9, Nomor 2, Juli-Desember 2013
dan tujuan pendidikan lebih luas dan melebihi konsep atau teori yang sudah kami dapatkan. Kegiatan kami di Sekolah atau TPA adalah sebagai fasilitator dan Alhamdulillah ada kontribusi positif yang kami dapatkan, dalam sebagian kegiatan yang kami dapatkan di sekolah, kami dilibatkan oleh pihak sekolah, baik dalam acara religius ataupun kegiatan–kegiatan penting yang diadakan oleh pihak sekolah. Kegiatan kami dalam belajar dan mengajar berjalan sesuai dengan harapan dan tujuan program KKP, dan keinginan pembinaan yang sesuai dengan skill atau kemampuan dalam ilmu yang kami miliki. Penerapan yang kami bina ke setiap sekolah tidak melampaui atau melangkahi proses pembelajaran yang sudah berjalan tapi lebih dititik beratkan pada konsep partisipatif, sehingga proses pembinaan dapat terealisasi dengan baik, komunikasi dengan para guru serta responsif dan antusias para peserta didik. Keakraban ini dapat terlihat dan terbukti dengan semangat ketika di ruangan atau di luar sekolah. Hal ini sangat dirasakan oleh kami dan sampai terbawa ketika di luar yaitu ketika bertemu di jalan atau berpapasan baik dengan seorang guru atau murid-murid di sekolah yang bersangkutan memberikan pengaruh yang besar sehingga memunculkan suasana yang menyenangkan dan inilah dampak positip yang kami peroleh. Suasana dalam belajar-mengajar lebih ditekankan dengan keakraban dan rasa kekeluargaan, karena dasar pendidikan para orang tua murid rata–rata berpendidikan rendah yaitu tingkat SD bahkan tidak pernah sekolah. Hal ini menjadikan kami lebih menekankan dengan sikap sopan, sikap hormat dan rasa kekeluargaan. Sebelumnya para guru kesulitan dalam memberikan pelajaran dan Pembinaan terhadap peserta didik, hal ini dipengaruhi oleh sikap dan pemikiran para orang tua yang masih awam yaitu mereka belum mempunyai kesadaran yang tinggi tentang bagaimana pentingnya pendidikan sehingga mereka lebih mementingkan kerja dari pada sekolah, inilah masalah yang kami temukan setelah melakukan survey terhadap kondisi pendidikan. Setelah kami ikut terjun ke dalam lembaga pendidikan tersebut kami mencoba bekerjasama dengan semua pihak termasuk orang
86
Jurnal Transformasi P2M IAIN Mataram
Agenda
Volume 9, Nomor 2, Juli-Desember 2013
tua untuk sama-sama meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan. Pendekatan yang kami lakukan adalah pendekatan individu sehingga kami dapat mengetahui penyebab permasalahan yang terjadi dan bersama-sama menyelaesaikan dengan masyarakat dan pihak sekolah. Adapun hasil dan dampaknya antara lain : Siswa lebih semangat belajar Guru-guru lebih antusias dalam memberikan pelajaran Guru-guru mendapat inovasi dalam mengajar dengan tidak mengandalakan metode ceramah akan tetapi lebih kepada proses diskusi Para guru lebih menekankan penggunaan media pembelajaran dalam menyampaikan pelajaran. Orang tua murid lebih menyadari akan pentingnya pendidikan Para orang tua lebih termotivasi untuk menyuruh anakanak mereka ke sekolah Dalam proses pembelajaran lebih membangun pada sikap murid, sopan santun, menjunjung nilai-nilai moral dan mengenal watak dan mental murid. Penerimaan yang diterima para murid sekolah adalah suatu kesan bagi mereka khususnya orang tua masing-masing, menjadi mengenal dan mengetahui keberadaan kami dari kelompok KKP. Dengan pembinaan dan penerapan yang kami laksanakan untuk sekolah, adalah metode pembinaan dasar kemasyarakatan. 2. Bidang Kesehatan Desa Batu Nampar Selatan dari sudut pandang kesehatan merupakan desa persiapan menuju desa siaga, jadi untuk mencapai kriteria suatu desa siaga yaitu dengan memenuhi kriteria-kriteria desa siaga tersebut. Salah satunya adalah mengetahui golongan darah dan HB terutama ibu-ibu hamil dan keluarga dekatnya dan para pemuda yang siap mendonorkan darahnya karena menjaga kemungkinan jika terjadi suatu pendarahan sehingga pasien tidak kebingungan mencari pendonor.
Jurnal Transformasi P2M IAIN Mataram
87
Agenda
Volume 9, Nomor 2, Juli-Desember 2013
Meskipun tingkat perekonomian masyarakat Batu Nampar Selatan bisa dikatakan mapan namun hal-hal sepele tidak mereka hiraukan contohnya banyak yang tidak tau gol. Darahnya. Oleh karena itu hasil pendapatan diperoleh banyaknya masyarakat yang belum mengetahui golongan darah mereka padahal di desa Batu Nampar Selatan akan di jadikan desa siaga, di mana salah satu program pemerintah desa Batu Nampar Selatan adalah mengetahui golongan darah setiap masyarakat khususnya bagi ibu-ibu hamil, masyarakat yang bersedia menjadi pendonor ketika di butuhkan oleh keluarga dan orang lain. Hal ini disebabkan karena kurangnya sosialisasi dari pihak kesehatan kepada masyarakat tentang pentingnya kita mengetahui golongan darah. 3. Pemetaan ( Mapping) Kegiatan pemetaan yang kami lakukan terhadap semua wilayah yang ada di Desa Batu Nampar Selatan menghasilkan data keadaan desa Batu Nampar Selatan yang sangat beragam dari semua segi, pemetaan kami lakukan selama satu mingggu dengan dibantu oleh masyarakat setempat. Dari pemetaan inilah kami dapat mengidentifikasi permasalahan yang ada dalam masyarakat dan dari hasil identifikasi tersebut kemudian dirancang program kerja bersama-sama dengan masyarakat (sesepuh dan tokoh pemuda). Mapping juga menghasilkan kondisi perekonomian yang ada di masyarakat Batu Nampar Selatan yaitu antara lain petani, pedagang, peternak, petani garam, pembuatan batu bata dan nelayan. Secara umum kegiatan masyarakat perdusunan tergolong masih pedesaan, hal ini terlihat dari tatanan pemerintahan dan pekerjaan penduduk yang kebanyakan teridiri dari nelayan, akan tetapi sebagian masyarakat juga tergolong primitiv, hal ini di tunjukkan oleh bagaimana masyarakat melaksanakan pekerjaan sehari-hari dengan cara-cara yang masih sederhana sekali. Contoh dalam kegiatan pertanian masih menggunakan alat – alat yang sederhana seperti menggunakan cangkul sabit dan sebagainya. Pemetaan yang kami laksanakan di desa Batu Nampar Selatan merupakan kegiatan yang sudah terprogram dari kampus untuk pendataan jumlah penduduk per-kepala keluarga
88
Jurnal Transformasi P2M IAIN Mataram
Agenda
Volume 9, Nomor 2, Juli-Desember 2013
(KK) dan jumlah jiwa masyarakat desa Batu Nampar Selatan. Pelaksanakan ini direspon oleh kepala desa Batu Nampar Selatan dan sekaligus sebagai tugas pokok dari kepala desa Batu Nampar Selatan, sebagai tindak lanjut kegiatan dengan tujuan untuk memvalidkan data kependudukan yang di kantor desa dengan jumlah penduduk di masing- masing dusun. Pemetaan yang dilaksanakan oleh anggota KKP yaitu berkisar pada pertanyaan tentang jumlah-jumlah penduduk, pertanyaan tentang keagamaan yang dianut oleh masyarakat, bagaimana perekonomian masyarakat, adat istiadat, kultur yang ada pada masyarakat setempat dan kondisi geografis desa Batu Nampar Selatan. Dalam pendataan oleh anggota KKP selain untuk memperoleh data sekaligus juga untuk silaturrahmi dengan kepala dusun untuk pemberitahuan keberadaan mahasiswa IAIN Mataram yang sedang melaksanakan program kuliah yaitu KKP (Kuliah Kerja Partisipatif). Dalam setiap pertemuan dengan sesepuh -sesepuh kami memperoleh pengalaman yaitu bagaimana tata krama, adat istiadat yang ada dan berlaku di masing-masing dusun. Dari hasil mapping yang kami laksanakan di lapangan. Kami merasakan kepuasan, karna sambutan dan keramahtamahan dari kepala dusun masing-masing. Kegiatan ini menambah wawasan dan khazanah keilmuan bagi kami tentang wilayah desa Batu Nampar Selatan. Pengalaman yang kami dapatkan selama pelaksanaan mapping tersebut merupakan satu langkah awal dalam menjalankan program KKP dan sebagai tolak ukur bagi kami, agar suatu saat kalau memasuki wilayah, kita bisa bersikap dan bertata krama sesuai dengan budaya atau kebisaaan masyarakat tertentu. Selama pelaksanaan pemetaan terkadang kami menemukan keganjalan-keganjalan yang menimbulkan multi tafsir dan pertanyaan yang tidak sesuai dengan tingkah laku atau adat kebisaaan yang dibawa dari tempat masing-masing. Terlepas dari identitas kemahasiswaan, dalam pemetaan yang kami laksanakan, kami mencoba beradaptasi dengan menjadi warga atau penduduk asli setempat sehingga kami bisa bergaul dengan lebih dekat dan kami juga memperoleh informasi dengan mudah. Dari uraian di atas kami memperoleh kesimpulan Jurnal Transformasi P2M IAIN Mataram
89
Agenda
Volume 9, Nomor 2, Juli-Desember 2013
bahwa dengan wilayah yang begitu luas yang dimiliki oleh desa Batu Nampar Selatan menjadi potensi yang perlu untuk dikembangkan dari semua segi. Serta dari hasil mapping ini juga kami mengetahui kondisi geografis desa Batu Nampar Selatan, kemudian dari kondisi geografis kami mengetahui bagaimana mata pencaharian penduduk setempat. Selain itu kami juga adapatasi mengetahui bagaimana sosial agama, sosial budaya, sosial ekonomi, kependudukan dan sebagainya. Adapun mapping yang kami peroleh difokuskan pada kondisi soisal ekonomi dan sosial keagamaannya sebagaimana yang kami lampirkan. Data yang kami peroleh dari lapangan sebelumnya sudah kami peroleh dari desa. Data tersebut kemudian kami bandingkan dengan yang ada di setiap dusun untuk memperoleh data terbaru, karena setiap waktu data mengalami perubahan, sebagai contoh data mengenai jumlah penduduk masing – masing dusun sifatnya relatif, selain pendataan tentang jumlah penduduk kami juga melakukan pendataan mengenai keadaan ekonomi, pendidikan, adat istiadat, agama dan budaya. Keadaan masing– masing dusun mengenai data – data seperti dicontohkan di atas berbeda – beda sebagai contoh bagaimana hubungan antara budaya atau kebisaaan dengan agama, bagaimana paham – paham keagamaan di dalam masyarakat sangat berbeda satu dusun dengan dusun yang lainnya. Dari hasil pemetaan ini kami lanjutkan dengan identifikasi masalah dan tindak lanjutnya dengan rancangan program yang di susun bersama masyarakat. 4. Bidang pembinaan TPA Dalam bidang TPA bentuk program kami hanya difokuskan dalam pembinaan TPA. Pembinaan yang kami maksudkan adalah selain mengajarkan mengaji dan memahami Al-Qur’an kami juga mengajarkan Bhs. Arab, aqidah dan hukum – hukum yang ada dalam islam. Selain mendidik anak didik, kami juga bekerjasama dengan pendidik atau Pembina yang ada disana dalam berbagi metode pengajaran, setelah beberapa waktu kami laksanakan pembinaan di TPA, ternyata pembina-pembina yang ada belum terlalu berkemampuan dalam mendidik sehingga kami dari
90
Jurnal Transformasi P2M IAIN Mataram
Agenda
Volume 9, Nomor 2, Juli-Desember 2013
mahasiswa mencoba memberikan contoh berdasarkan pengetahuan yang diperoleh di perkuliahan, akan tetapi tidak lupa bahwa kami hanya berpartsipasi, sehingga kami hanya sebatas memberikan metode baru yang sekirannya dapat meningkatkan pengetahuan baik pendidik dan peserta didik, kami juga memperoleh ilmu baru dari para pendidik tentang bagaimana metode mengajar yang baik. Pada awalnya kami bermaksud bersama-sama dengan masyarakat untuk membentuk TPA-TPA binaan untuk dikembangkan kedepannya, akan tetapi Karena sudah ada maka kami dengan masyarakat untuk sama-sama membina di TPA-TPA yang sudah ada. Pembinaan yang kami jalankan dalam program KKP dijadwalkan setiap hari termasuk hari minggu. Dengan cara membagi jadwal kepada anggota-anggota yamg lainnya. Dalam pembinaan yang kami jalankan ke TPA-TPA lebih ditunjukkan sifat keakraban dan pendekatan kepada santri dan santriwati, sehingga dari pertemuan-pertemuan yang kami lakukan terdapat kesan-kesan yang menarik, suasana akrab serta pendekatan yang kami lakukan dengan para santri dan santriwati memberi jalan bagi kami untuk bisa berbaur dan bermasyarakat dengan dusun. Sehingga dipikiran dan dalam cacatan hati, kami dapatkan pelajaran bagaimana kita bergaul dan mengetahui sifat kemauan dan kesenangan anak-anak. Anak-anak TPA yang kami bina selama perjalanan KKP, menjadi sangat akrab sehinggga setiap bertemu akan menyapa dengan penuh kesenangan. Itu adalah salah satu dampak positif yang kami terima, selain dari peningkatan pengetahuan tentang keagamaan. Bahkan dalam setiap kegiatan yang kami lakukan seperti bakti sosial anak-anak binaan TPA ikut berpartisipasi. RENCANA TINDAKAN LANJUT DAN REFLEKSI A. REFLEKSI 1. Masalah Ada beberapa masalah yang kami angkat sesuai dari hasil kami observasi, wawancara selama satu minggu dan masalah itu Jurnal Transformasi P2M IAIN Mataram
91
Agenda
Volume 9, Nomor 2, Juli-Desember 2013
coba kami jadikan sebagai landasan kegiatan yang akan kami programkan dan belajar mencari solusi atau jalan penyelesaiannya adapun masalah-masalah tersebut yaitu:. Masalah yang pertama, kurangnya perhatian masyarakat terhadap pendidikan, hal ini terlihat atau nampak dari banyaknya pengangguran, anak-anak putus sekolah, TKW/TKI, pernikahan dini dan kawin cerai. Dan dari hasil wawancara/diskusi dengan pemuda setempat itu tidak ada tindak lanjutnya dikarenakan kurangnya kesadaran dan pendidikan. Masalah ke dua, yaitu masalah kebersihan, di mana kebersihan merupakan yang paling penting, lebih-lebih di tempattempat yang strategis bagi manusia, jika kebersihan lingkungan diabaikan maka penyakit akan berdatangan. Saluran irigasi yang kurang diperhatiakan menimbulkan endapan air yang berbahaya bagi kesehatan hal ini disebabkan oleh masyarakat yang membuang sampah sembarangan. 2. Kegiatan dan Partisipasi Masyarakat Setiap kegiatan yang kami programkan tidak lepas dari makna KKP itu sendiri yaitu kegiatan dan partisipasi kami ke masyarakat yaitu dalam bentuk dukungan-dukungan yang kami tunjukkan terhadap segala kegiatan masyarakat seperti, program desa yang mencakup kesehatan, sosial politik, sosial budaya, keagamaan, pendidikan dan sebagainya yang merupakan kerjasama antar masyarakat. Lebih-lebih pada bulan ramadhan, kegiatan shalat berjamaah, tarawih dan tadarusan pada bulan Ramdhan, partisipasi kami dalam kegiatan agenda ramadhan seperti menyampaikan kultum, mu’azin tadarusan, partisipasi dalam pembuatan masjid, silaturrahmi langsung ke rumah masyarakat, gotong royong untuk membersihkan masjid bersama warga, dan kami melakukan silaturrahmi ke setiap tokoh setempat, dari semua itu kami mendapat respon yang hangat atas keterlibatan kami. Kegiatan kami ini didukung sepenuhnya oleh tokoh-tokoh setempat, sehingga setiap kami terlibat ataupun melakukan program tidak ada hambatan-hambatan yang kami temukan.
92
Jurnal Transformasi P2M IAIN Mataram
Agenda
Volume 9, Nomor 2, Juli-Desember 2013
Dengan jalan kegiatan dan partisipasi yang kami lakukan dapat terbina rasa kekeluargaan dan persaudaraan serta kami bisa mengadakan pendekatan dan pembauran secara meluas. Dan yang lebih terkesan bahwa, kami dapat menikmati segala kegiatan yang terselenggara atas kerjasama dengan seluruh elemen masyarakat, baik secara pribadi ataupun bersama-sama sehingga semuanya sangat terkesan dan tidak bisa kami lupakan, seolah-olah bagian dari masyarakat itu sendiri, pergaulan semakin meluas timbul dalam benak, bahwasanya masyarakat dusun ini adalah bagian dari anggota KKP dan sebaliknya. Bentuk partisipasi masyarakat pula yaitu membangkitkan kembali moment peringatan hari kemerdekaan Republik Indonesia, dukungan masyarakatnya termotivasi dengan tawaran kegiatan KKP. Kesempatan ini merupakan strategi untuk meningkatkan silaturrahmi antar sekolah khusunya tingkat SD/MI yang ada di Desa Batu Nampar Selatan sekaligus sebagai ajang untuk mengisi kemerdekaan sehingga rasa nasionalisme tercipta di masyarakat desa Batu Nampar Selatan. Sedangkan pada bulan Ramadhan tiap malam mengikuti kultum bahkan ketua dan anggota diberikan kesempatan untuk menyampaikan kultum. Hal ini kami laksanakan sebagai timbal balik terhadap partisipasi masyarakat kepada kami sekaligus sebagai salah satu ajang untuk bisa menjadi bagian dari masyarakat desa Batu Nampar Selatan. 3. Hasil dan Dampak Hasil yang dicapai dari partisipasi KKP IAIN Mataram dan masyarakat tersebut yaitu terjalin sebuah komunikasi yang lancar, dapat terbangun sebuah ikatan tali persaudaaran antara masyarakat dengan mahasiswa KKP, menimbulkan rasa kekeluargaan yang semakin kuat, dapat memupuk silaturrahmi antar sesama, mulai menyadari kembali arti penting sebuah pendidikan, pergaulan semakin luas, kesadaran kepada aturan dan norma-norma yang telah berlaku dalam masyarakatnya, dapat melihat arti penting sebuah ketertiban dan hubungan anggota KKP seperti keluarga dengan masyarakatnya. Dampak yang ditimbulkan yaitu menggugah masyarakat fakum atau kaku menjadi lebih aktif dalam segala aspek yang Jurnal Transformasi P2M IAIN Mataram
93
Agenda
Volume 9, Nomor 2, Juli-Desember 2013
terakandung di desa yang bersangkutan. Untuk mengubah masyarakat menjadi peramah, sikap toleransi mulai tertanam, keterlibatan dan dukungannya kepada kami, dan yang lebih kami rasakan dari semua kegiatan dan partisipasi masyarakatnya adalah bentuk kerjasama yang baik, masyarkat sebagai subyek dan kerjasama kami sebagai agent of change untuk semuanya. Sehingga kesan menarik yang didapatkan adalah motivasi dan spirit yang kuat. Dengan begitu banyak hal baik yang bisa diterima oleh tokoh-tokoh agama maupun masyarakat secara luas. Hal ini terdorong dari semangat optimis yang dapat memancarkan cerminan ke seluruh masyarakat. 4. Rencana Tindak Lanjut Rekomendasi untuk: a. LP2M dan DPL Bahwasanya LPM dan DPL adalah sebuah system khusus yang fungsi dan tugasnya sebagai pengayom dan Pembina bagi kebutuhan masyarakat serta untuk pemberdayaan secara maksimal dalam menjalankan programprogram demi kamajuan institut, perlu ditingkatkan penerapan-penerapan tentang KKP, bukan hanya sebatas pembekalan satu atau dua hari dan pedoman dalam buku, tapi lebih untuk persiapan yang matang pada waktu sebelum pelaksanaan KKP, supaya anggota KKP lebih terfokus dan betul-betul ada persiapan, baik secara spritualitas dan mentalitas yang tajam. Pembekalan yang secara singkat, dengan konsepsi secara umum dalam buku pedoman tidak akan menjamin pemahaman masing-masing individualisme dalam anggota, sehingga tugas dan fungsi dari KKP tersebut tidak termakna hanya sebatas memasuki wilayah pedusunan yang masih primitiv. Dalam hal ini kami anggota KKP mengharap ke depan supaya bentuk pembekalan ataupun penerapan-penerapan terus lebih ditingkatkan, baik lobi-lobi di lapangan, sehingga tidak menimbulkan multi tafsir serta asumsi yang berbeda-beda yang akan menimbulkan keraguan
94
Jurnal Transformasi P2M IAIN Mataram
Agenda
Volume 9, Nomor 2, Juli-Desember 2013
dari mahasiswa. Selain itu kami juga berharap kepada LPM supaya persiapan untuk kegiatan KKP ini bisa lebih terencan lagi terutama masalah lokasi KKP agar supaya peserta KKP sendiri bisa mengetahui keadaan lokasi dari sejak awal supaya memberikan kesan yang lebih baik lagi di dalam masyarakat. Sukses selalu buat Lembaga Pemberdayaan Masyarakat. b. Masyarakat Kami anggota KKP merupakan bagian dari masyarakat pada umumnya, untuk lebih menyadarkan diri dan lebih kritis dalam menerima suatu permasalahan yang kompleks serta lebih bijak dalam menghadapi informasi-informasi yang masuk, sehingga respon-respon yang diterima tidak mentah dan tak terealisasi secara pasti dan konsekuen. Desa Batu Nampar Selatan selain memiliki sumber daya manusia yang baik juga memiliki sumber daya alam yang sangat baik, jadi jika dikembangakan dan diolah secara maksimal maka akan nampak kesuburan dan kemajuan desa Batu Nampar Selatan. c. Pemerintah Lembaga pemerintahan merupakan pelaksana dari semua kegiatan dalam masyarakat, supaya lebih teratur dalam melaksanakan birokrasinya dan menunjukkan kepemimpinan secara teratur, baik masyarakat bawah maupun masyarakat atas, sehingga masyarakat mendukung program-program yang diterapkan dan dapat dimaksimalkan bentuk kritikan-kritikan dari masyarakat, serta birokrasi tetap berjalan lancar secara teratur. Kami berharap kepada pemerintah untuk lebih meningkatkan bantuan baik berupa moril maupun materi karena semua itu merupakan salah satu faktor keberhasilan KKP sebagai salah satu peran serta pemerintah dalam dunia pendidikan khususnya dalam perguruan tinggi. d. Bagi pelaksanaan KKP selanjutnya Bagi mahasiswa KKP selanjutnya, agar betul-betul mempersiapkan diri baik spiritualitas, intelektualitas ataupun mentalitas pribadi masing-masing agar lebih mudah dan dapat menguasai diri, baik sikapnya, toleran antar anggota, karakter Jurnal Transformasi P2M IAIN Mataram
95
Agenda
Volume 9, Nomor 2, Juli-Desember 2013
masing-masing serta siap menjalankan aktifitas ke tengah masyarakat baik individualisme ataupun kolektifitas, walau beranjak dari suatu karakter dan pola pikir yang berbeda-beda, tapi lebih menyatukan rasa persaudaraan dan sikap kebersamaan dalam setiap kegiatan dan program yang direncanakan atas kesepakatan bersama. Bagi anggota perlu diperhatikan bahwa jangan sampai sekali-kali memberikan beban kepada ketua dengan artian tidak mau tau apa yang diperintahkan ketua. Jadi sebagai anggota jangan mempengaruhi teman lain agar tidak patuh terhadap keputusan bersama. Jangan ngomongnya aja yang mendidih seperti air panas, tetapi aplikasi terhadap masyarakat dan keplompok hususnya tidak nampak.
96
Jurnal Transformasi P2M IAIN Mataram
Agenda
Volume 9, Nomor 2, Juli-Desember 2013
LAMPIRAN-LAMPIRAN File Note Judul Informan Lokasi Waktu/ Tanggal
: Pelepasan Mahasiswa KKP IAIN Mataram 2013 : Drs.H.M.Taisir Ibrahim Lc.i : Kampus 1 IAIN MATARAM : 08.00 WITA / 22 Juli 2013.
Sekitar pukul 08.00 semua Mahasiswa IAIN Mataram semester VII yang mengambil mata kuliah KKP (kuliah kerja partisipatif) berkumpul di halaman kampus 1 (satu) untuk acara pelepasan oleh Rektor IAIN Mataram menuju lokasi KKP yang telah ditentukan oleh LP2M IAIN Mataram. Pukul 08.30 kami semua berangkat dari kampus menuju lokasi masing-masing. Kami tiba di kantor camat sekitar pukul 11.00 siang. Kami berkumpul diaula kantor camat untuk acara penyerahan dari DPL masing-masing kepada aparat kecamatan di antaranya camat Jerowaru, kapolsek jerowaru, dan kepala desa sekecamtan jerowaru. Pada acara tersebut semua DPL menyerahkan mahasiswa bimbingannya secara simbolis yang diwakilkan oleh DPL kami, yaitu Dr. Fathurrahman Muhtar. M. Ag. Judul Informan Lokasi Waktu/ Tanggal
: Berkunjung ke kantor Desa Batu Nampar Selatan : Staf Desa : Kantor Desa Batu Nampar Selatan : 09.00 WITA / 23 Juli 2013
Hari pertama kami berada di desa Batu Nampar Selatan kira-kira jam 09:00 pagi kami kelompok 27 bersama-sama berkunjung ke kantor Desa Batu Nampar Selatan dengan tujuan melaporkan bahwa kelompok kami mendapatkan tugas kuliah dengan Kuliah Kerja Partispatif (KKP) di Desa Batu Nampar Selatan.
Jurnal Transformasi P2M IAIN Mataram
97
Agenda
Volume 9, Nomor 2, Juli-Desember 2013
Judul : Bersosialisasi ke Masyarakat sekitar posko Informan : masyarakat batu nampar selatan Lokasi : Dusun Batunampar selatan Waktu/ Tanggal : 08.00 WITA / 24 Juli 2013 Hari ketiga kami mengadakan sosialisasi ke masyarakatmasyarakat di sekitar posko kami membantu masyarakat membersihkan ikan teri yang beberapa hari sudah dikeringkan bersama ibu-ibu yang berada di depan posko. Judul : Observasi ke TPA Informan : Guru Ngaji di TPA Lokasi : TPA di Desa Batu Nampar Waktu/ Tanggal : 13:00 / 24 Juli 2013 Setelah kami shalat, kami diutus oleh ketua sebagaimana yang telah kami sepakati pada malam ke dua setelah mengadakaan rapat pembagian tugas, kami menuju ke TPA masing-masing sesuai yang telah ditetapkan pada saat rapat. Didesa batu nampar ada 3 TPA. Setelah shalat ashar kami pergi kepinggir pantai untuk melihat-lihat aktifitas masyarakat Batu Nampar. Setelah isya kami kedatangan tamu dari Kapolsek Jerowaru Kabupaten Lombok Timur berkunjung dengan tujuan memberi himbauan untuk berhati-hati agar menjaga barang-barang yang berharga dan apabila membawa sepeda motor diharapkan untuk menggunakan konci ganda dan disarankan tidak keluar dari posko diatas jam 9 malam karna sekitar jam 9 masyarakat sana tidak ada yang keluar hanya 2 atau 3 orang saja yang lewat, dari kejadian tersebut kami merasa takut dan lebih waspada. Judul : Bakti sosial atau Jum’at bersih Informan :Lokasi : Sekitar Posko, Kantor Desa dan Masjid Nurul Yaqin. Waktu/ Tanggal : 07.00 WITA / 26 Juli 2013 Seusai shalat subuh berjamaah kami bersiap-siap untuk melaksankan salah satu program yang telah kami sepakati yakni jum’at bersih atau bakti sosial, kira-kira jam 07:00 dimana kami mengadakan kegiatan ini satu kali satu minggu bersama masyarakat, hari jum’at bersih ini kami lakukan berdasarkan latar belakang Desa Batu Nampar Selatan
98
Jurnal Transformasi P2M IAIN Mataram
Agenda
Volume 9, Nomor 2, Juli-Desember 2013
yang kelihatannya sangat kotor dengan tujuan supaya Desa Batu Nampar Selatan belajar bagaimana membuat lingkungan menjadi bersih, kami bersama masyarakat membersihkan kantor desa, masjid, dan lingkungan sekitar Desa Batu Nampar Selatan. Hari pertama kami membersihkan kami sangat kualahan karna sampah dan bau amis dari ikan sangatlah menyengat, sampah-sampah begitu banyak berserakan setelah kami menyapu kami bakar sehingga pagi itu begitu banyak asap dan Alhamdulillah warga yang lewat tidak merasa terganggu. Judul : Monitoring DPL Informan : Dr. Fathurrahman Muhtar, M.Ag Lokasi : Posko Waktu/ Tanggal : 11.00 WITA / 27 Juli 2013 Sebelum kami pergi mengajar ngaji ke TPA, Kira-kira jam 11 siang kami dikunjungi Dosen pembimbing kami prof. Dr. Faturrahman dalam pertemuan tersebut kami dibimbing untuk mengerjakan pemetaan, Diagram Venn, Kalender Musim yang ada di Desa Batu Nampar Selatan, setelah dosen pembimbing kami pamit pulang. Sore sekitar pukul 17.00 kami jalan-jalan disekitar pantai sampai tiba waktu shalat maghib setelah itu kami kemasjid untuk melaksanakan shalat maghrib dan menunggu waktu isha’ serta shalat tarawih untuk tadarusan telah diatur jadwalnya karena himbauan dari pak kapolsek untuk meminimkan kegiatan pada malam hari. Pukul 11.00 kami evaluasi kegiatan. Judul : Membuat pemetaan Informan : Masyarakat Lokasi : Posko Waktu/ Tanggal : 09.00 WITA / 28 Juli 2013 Kegiatan kamia sebelum waktu mengajar ngaji pada siang harinya adalah membuat peta desa batu nampar, kami mulai dari jam 09.00-11.00 dan mendiskusikannya bersama beberapa masyarakat yang ada disekitar posko. Kegiatan inti tiap malam yakni evaluasi kami lakukan sekitar pukul 22.00 sampai dengan pukul 23.00 setelah itu kami tidur.
Jurnal Transformasi P2M IAIN Mataram
99
Agenda
Volume 9, Nomor 2, Juli-Desember 2013
Judul : Rapat kegiatan PHBI Informan : Teman-teman KKP, Warga dan Staf Desa. Lokasi : Kantor Desa Batu Nampar Waktu/ Tanggal : 13:15 WIB / 30 Juli 2013 Setelah pulang dari kegiatan rutin mengajar mengaji, jam 15:26 kami mendapat undangan dari kepala desa untuk rapat di kantor Desa Batu Nampar Selatan bersama semua staff dan masyarakat dalam rangka membahas kegiatan perayaan hari besar islam (PHBI) baik itu dari segi kegiatan dan kepengurusannya. Judul : Persiapan lomba dan pembukaan acara PHBI Informan : Semua Anggota KKP dan Masyarakat Batu Nampar Selatan Lokasi : Masjid Nurul Yaqin Waktu/ Tanggal : 21.00 WIB / 31 Juli 2013 Kegiatan pada hari ini adalah merekap jumlah peserta yang telah mendaftar untuk mengikuti lomba PHBI beserta teman-teman diposko, kami membuat lot untuk nomor urut tampil peserta lomba sampai waktu shalat zuhur tiba. Setelah itu kami perrgi mengajar ke TPA untuk mengajar adik-adik disana mengaji. Ba’da shalat tarawih kami semua menggadiri pembukaan lomba acara PHBI dimasjid nurul yaqin, setelah itu kami evaluasi untuk membagi tugas sebagai juri pada mata lomba yang akan ditandingkan pada kegiatan tersebut. Judul : Kegiatan Lomba Lokasi : Masjid Nurul Yaqin Waktu/ Tanggal : 14:00 / 01 agustus 2013 Hari ini kami mempersiapkan semua perlengkapan yang diperlukan untuk lomba yang akan dimulai nanti sore, seperti lembar penilaian dan daftar nama peserta. Siang harinya seperti hari biasanya kami mengajar di TPA sampai selesai. Sore harinya ba’da shalat ashar kami bersiap-siap kemasjid untuk melanjutkan acara PHBI. Ba’da shalat tarawih kami menuju kemasjid untuk menghadiri lomba puitisasi tingkat SD dimasjid Nurul Yaqin. Setelah itu kami kembali keposko dan evaluasi hasil lomba dan rekapan nilai peserta lomba.
100
Jurnal Transformasi P2M IAIN Mataram
Agenda
Volume 9, Nomor 2, Juli-Desember 2013
Judul : Rapat Bersama panitia PHBI Informan : Panitia PHBI dan anggota KKP Lokasi : Di Masjid Nurul Yaqin Waktu/ Tanggal : 21.00 / 04- Agustus- 2013 Ba’da shalat tarawih kami rapat bersama panitia lomba dan anggota PHBI untuk mendiskusikan ulang hasil diskusi kami diposko tentang juara pada masing-masing mata lomba tersebut. Judul : Penutupan Lomba Serta Acara Nuzulul Qur’an Informan : Warga Desa Batu Nampar Selatan Lokasi : Di Masjid Nurul Yaqin Waktu/ Tanggal : 20:30 / 05- Agustus- 2013 Hari ini kami mempersiapkan hadiah lomba yang akan diberikan kepada pesert. Dan sore harinya kami menyiapkan perlengkapan dan susunan acara untuk acara penutupan lomba sekaligus acara Nuzulul qur’an. Ba’da shalat tarawih kami menuju kemasjid untuk acara penutupan dan acara Nuzulal qur’an. Di masjid telah berkumpul semua peserta lomba, panitia, pemuka agama dan pemuka masyarakat yang turut serta memeriahkan acara Nuzulul qur’an tersebut, Pada acara tersebut hadir pula dua tuan guru yang telah diundang oleh panitia. Setelah acara penutupan selesai kami berkumpul dirumah pak karizal untuk makan dan sekaligus berpamitan untuk pulang besok paginya. Judul : Bersilaturrahmi Ke Kantor Desa Batu Nampar Selatan Informan : Mahasiswa KKP Lokasi : Kantor Desa Waktu/ Tanggal : 09.20 / 13 Agustus 2013 Hari ini kam ke kantor desa untuk menghadiri acara halal bi halal. siang harinya kami menuju ke TPA tempat mengajar untuk menanyakan kapan anak-anak di TPA tersebut mulai mengaji kembali. Sore harinya kami berjalan-jalan keselatan untuk bersosialisasi bersama masyarakat bagian selatan.
Jurnal Transformasi P2M IAIN Mataram
101
Agenda
Volume 9, Nomor 2, Juli-Desember 2013
Judul : Mengumpulkan bansos Informan : Setaf desa Lokasi : Posko Waktu/ Tanggal : 09.00 WITA / 14 Agustus 2013 Hari ini kami mengumpulkan bantuan sosial yang kami bawa dari rumah, dan memilihnya untuk kemudian dibagikan kepada masyarakat. Siang harinya kami mengajar di TPA dimana kegiatan rutin yang kami lakukan setiap hari selesai shalat zhuhur. Judul : Apel Bendera Informan : Mahasiswa KKP dan Staf desa Batu nampar selatan Lokasi : Lapangan umum Jerowaru Waktu/ Tanggal : 06.50 WITA / 17 Agustus 2013 Jam 06:50 kami pergi ke lapangan umum Jerowaru untuk mengikuti acara apel bendera dalam rangka memperingati hari ulang tahun (HUT) Republik Indonesia (RI) yang ke 68. Judul Informan Lokasi Waktu/ Tanggal
: Bersilaturrahmi ke SDN 03 Batu Nampar Selatan : Kepala Sekolah SDN 3 Batu Nampar : SDN 03 Batu Nampar Selatan : 08.00 WITA / 18 Agustus 2013
Pagi ini kami pergi besilaturrahmi ke SDN 03 Batu Nampar Selatan untuk menanyakan kegiatan yang akan di adakan setelah 17 agustus ini dan ada juga yang berkunjung ke kantor desa. Judul : Mendampingi siswa-siswi Lomba Gerak Jalan Informan : Siswa -Siswi SDN 3 Batu Nampar Lokasi : Desa Batu Nampar Selatan Waktu/ Tanggal : 09.00 WITA / 19 Agustus 2013 Hari ini kami melatih adek-adek kami dalam perlombaan gerak jalan yang akan diadakan pada siang harinya. Siang harinya kami mendampingi adek-adek dari SDN 03 Batu Nampar Selatan dalam perlombaan gerak jalan yang diadakan oleh Bupati jerowaru di kecamatan jerowaru.
102
Jurnal Transformasi P2M IAIN Mataram
Agenda
Volume 9, Nomor 2, Juli-Desember 2013
Judul : Persiapan lomba di SDN 03 Batu Nampar Selatan Informan : siswa-siswi SDN 3 Batu Nampar Lokasi : SDN 03 Batu Nampar Selatan Waktu/ Tanggal : 07.45 WITA / 20 Agustus 3013 Aktifitas pagi ini tidak terlalu sibuk karna kami dibagi menjadi tiga kelompok ada yang ke kantor desa dan ada yang ke SD untuk menanyakan kegiatan selanjutnya dalam acara persiapan pawai tingat SD yang akan di adakan pada hari jum’at, kami berangjat ke SD untuk menanyakan hal tersebut. Judul : Mengajar di SDN 03 Batu Nampar Selatan Informan : kepala sekolah, guru, siswa-siswi SDN 3 Batu Nampar Lokasi : SDN 03 Batu Nmpar Selatan Waktu/ Tanggal : 08:00 WITA / 22 Agustus 2013 Pukul 08.00 kami ke SDN 3 batu nampar untuk mengajar, Pukul 16:00 perwakilan dari kelompok kami pergi ke kantor desa untuk rapat bersama masyarakat membahas tentang masalah petani garam dan persiapan lomba antar dusun. Malam harinya kegiatan rutin malam jum’at membaca surat yasin bersama adek-adek Batu Nampar Selatan. Judul : Perlombaan pawai tingkat SD Informan : Siswa/i SDN 03 Batu Nampar Selatan Lokasi : Lapangan umum Jerowaru Waktu/ Tanggal : 13:30 WITA / 23 Agustus 2013 Kira-kira jam 01:30 selesai makan siang kami menemani adikadik yang akan mengikuti pawai alegoris di kecamatan jerowaru. Judul : Pembukaan lomba 17 an Informan : peserta lomba dan teman-temn KKP dan panitia pelaksana Lokasi : lapangan bola batu nampar Waktu/ Tanggal : 17:00 WITA / 28 Agustus 2013 Pembukaan acara lomba dalam rangka memeriahkan HUT RI Ke 68 dan kami mulai sekitar pukul 15.00 setelah itu dilanjutkann dengan acara lomba.
Jurnal Transformasi P2M IAIN Mataram
103
Agenda Judul Informan Lokasi Waktu/ Tanggal
Volume 9, Nomor 2, Juli-Desember 2013
: menghadiri perlombaan : peserta lomba dan masyarakat batu nampar : lapangan bola batu nampar : 16:30 / 29 Agustus 2013
Sore harinya kami semua menghadiri lomba yang dilaksanakab dilapangan umum desa batu nampar selatan. Judul Informan Lokasi Waktu/ Tanggal
: Penarikan dan acara perpisahan : Kades dan DPL : Kantor desa batu nampar : 10:20 WITA / 31 Agustus 2013
Kira-kira jam 10:00 DPL kami datang dan kami semua menuju kantor desa untuk acara penarikan KKP IAIN Mataram. Malam harinya ba’da shalat isya’ kami mengadakan acara perpisahan sekaligus acara pembagian hadiah bagi para pemenang lomba dan dirangkaikan dengan penyerahan Al-Qur’an kepada maing-masing masjid yang ada di desa Batu Nampar Selatan. Judul : Perpulangan Informan : Mahasiswa KKP Lokasi : Posko KKP yang berlokasi di Batu Nampar Selatan Waktu/ Tanggal : 09:00 WITA / 01- September- 2013 Pagi harinya kami semua mempersiapkan barang-barang yang akan dibawa pulang. Sesudahnya kami berpamitan kepada masyarakat desas batu nampar selatan. Sekitar pukul 09.00 kami semua pulang.
104
Jurnal Transformasi P2M IAIN Mataram
Agenda
Volume 9, Nomor 2, Juli-Desember 2013
Gambar-gambar kegiatan KKP di Desa Batu Nampar Selatan Kecamatan Jerowaru Kabupaten Lombok Timur
Senin, Tanggal 22 Juli 2013 Pelepasan dan Penerimaan KKP di Kantor Camat Jerowaru Lombok Timur.
Jurnal Transformasi P2M IAIN Mataram
105
Agenda
Volume 9, Nomor 2, Juli-Desember 2013
Selasa, Tanggal 23 Juli 2013 Kegiatan sosialisasi dan Observasi awal di lokasi KKP
106
Jurnal Transformasi P2M IAIN Mataram
Agenda
Volume 9, Nomor 2, Juli-Desember 2013
Ramah tamah dengan masyarakat sekitar Posko KKP
Jurnal Transformasi P2M IAIN Mataram
107
Agenda
Volume 9, Nomor 2, Juli-Desember 2013
Rapat pelaksanaan perayaan hari besar islam (PHBI) di kantor desa bersama masyarakat.
108
Jurnal Transformasi P2M IAIN Mataram
Agenda
Volume 9, Nomor 2, Juli-Desember 2013
Foto bareng bersama panitia pelaksana dan Juri Perayaan Hari Besar Islam (PHBI) di Masjid Nurul Yakin Desa Batu Nampar Selatan.
Jurnal Transformasi P2M IAIN Mataram
109
Agenda
Volume 9, Nomor 2, Juli-Desember 2013
Peserta perlombaan Perayaan Hari Besar Islam (PHBI) di Masjid Nurul Yakin Desa Batu Nampar Selatan.
110
Jurnal Transformasi P2M IAIN Mataram
Agenda
Volume 9, Nomor 2, Juli-Desember 2013
Pembagian hadiah oleh ketua Panitia, Tokoh Masyarakat, ketua kelompok KKP IAIN Mataram dan Pak Kadus.
Jurnal Transformasi P2M IAIN Mataram
111
Agenda
Volume 9, Nomor 2, Juli-Desember 2013
Hari jum’at bersih bersama masyarakat.
Acara lomba dan pawai tingkat SD/MI di lapangan Umum Jerowaru Lombok Timur dalam rangka HUT RI ke 68.
112
Jurnal Transformasi P2M IAIN Mataram
Agenda
Volume 9, Nomor 2, Juli-Desember 2013
Acara perlombaan dalam rangka memriahkan HUT RI yang ke 68 di Lapangan sepak bola Batu Nampar Selatan
Acara perpisahan dan pembagiah hadiah lomba dalam rangka perayaan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia (HUT RI) ke-68
Jurnal Transformasi P2M IAIN Mataram
113