Perbandingan hasil belajar matematika siswa antara yang menggunakan pre test dengan yang menggunakan post test pada subpokok bahasan persamaan kuadrat dan fungsi kuadrat kelas X di SMAN 1 Astanajapura Kab. Cirebon Moh. Masnun, Fatkhurrohmah Jurusan Pendidikan Matematika, Fakultas Tarbiyah, IAIN Syekh Nurjati Cirebon, Jalan Perjuangan By Pass Cirebon 451432, Indonesia, Telepon: +62 231 481264 Matematika mempunyai peranan yang sangat penting dalam ilmu pengetahuan. Adapun masalah yang dihadapi dalam pembelajaran matematika adalah bagaimana tolak ukur penilaian matematika yang efektif dan efisien untuk mencapai keberhasilan belajarnya. Dalam hal ini, penulis menerapkan tes awal (pre test) untuk penilaian matematika di SMAN 1 Astanajapura kab. Cirebon. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil belajar siswa dibidang studi matematika yang penilaiannya melalui tes awal (pre test) dan tes akhir (post test). Tes awal (pre test) adalah sebuah tes / alat penilaian untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa yang diberikan sebelum kegiatan pembelajaran dimulai. Sedangkan tes akhir (post test) adalah sebuah tes yang diberikan kepada siswa setelah kegiatan pembelajaran selesai dan bertujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperiment. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi dan test. Sedangkan analisis data yaitu uji pra syarat dan uji-t (hipotesis). Uji ini digunakan untuk menganalisis perbandingan hasil belajar matematika yang menggunakan tes awal (pre test) dan tes akhir (post test). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kecenderungan hasil belajar siswa yang menggunakan tes awal (pre test) adalah sangat tinggi dengan rata-rata 45,8; 58,2; 68,5; 78,8 sedangkan kecenderungan dari hasil belajar yang menggunakan tes akhir (post test) dengan rata-rata 45,4; 56,2; 68,8; 74,7. Sedangkan hasil penelitian tes akhir dari kedua kelompok, yaitu kelompok eksperimen dengan nilai rata-rata 69,1 dan kelompok control dengan nilai rata-rata 65,5. Hasil penelitian ini hasil belajar matematika pada pokok bahasan persamaan kuadrat dan fungsi kuadrat yang penilaian menggunakan tes awal (pre test) lebih baik daripada tes akhir (post test) siswa kelas 1. Besarnya perbedaan ditunjukkan dengan thitung = 3,8 dan ttabel = 1,67. Jadi thitung > ttabel. Dari hasil penelitian ini peneliti menyarankan agar hasil belajar matematika dapat meningkat, maka guru dituntut untuk mendapatkan membantu mengatasi kesulitan yang dialami oleh setiap siswa sehingga hasil belajar matematika dapat meningkat. Kata Kunci
:
Pre Test, Post Test, Persamaan Kuadrat.
Arah kebijakan pendidikan dalam Undang – Undang Sistem Pendidikan Nasional No 20 tahun 2003 menyatakan bahwa “pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. (Muhibbin Syah, 2005: 1) Berbagai upaya untuk meningkatkan kemampuan guru, perbaikan sarana dan prasarana pendidikan maupun penyempurnaan kurikulum dan proses belajar mengajar terus diupayakan. Salah satu upaya peningkatan mutu dan kualitas pendidikan di sekolah-sekolah adalah bukan saja menjadi tanggung jawab pemerintah saja akan tetapi merupakan tanggung jawab orang tua dan masyarakat. Dalam hal ini guru memegang peranan penting Perbandingan hasil Belajar …..(Moh. Masnun dan Fatkhurrohmah)
|1
dalam keberhasilan pelaksanaan proses belajar mengajar di sekolah. Sebagai pendidik dan pengajar, guru ditekankan untuk mampu memberikan pengetahuan semaksimal mungkin pada anak didik sehingga generasi yang akan datang merupakan sumber daya manusia yang dapat diandalkan dalam mengisi pembangunan khususnya dalam bidang pendidikan matematika. Sedangkan proses belajar mengajar merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif dalam mencapai tujuan tertentu. Interaksi atau hubungan timbal balik antara guru dan siswa merupakan syarat utama bagi berlangsungnya proses belajar mengajar. (Uzer Usman, 2002). Namun demikian dalam pelaksanaan masih banyak kendala yang dihadapi dalam proses pembelajarannya. Masih banyak siswa memandang bahwa matematika dianggap pelajaran yang paling sulit, tidak menarik dan membosankan diantara mata pelajaran lainnya. Keberhasilan siswa dalam belajar selain dipengaruhi oleh motivasi belajarnya, juga dipengaruhi oleh kemampuan seorang guru dalam teknik atau metode mengajarnya. Dengan kata lain seorang guru harus dapat mempergunakan teknik atau metode mengajar yang memungkinkan siswa akan lebih aktif belajar, dapat meningkatkan pemahaman siswa mengenai materi yang sedang dipelajari serta dapat meningkatkan gairah belajar siswa. Dengan demikian diharapkan kesan, anggapan dan penilaian negatif terhadap mata pelajaran matematika berangsur-angsur akan berkurang dan pada saatnya akan hilang. Dengan demikian peranan guru professional merupakan faktor yang sangat penting pengaruhnya dalam proses pembelajaran, bahkan seorang guru harus dapat menciptakan suasana atau lingkungan belajar yang optimal. Tanpa kemampuan guru pembelajaran akan terbengkalai dan tujuan pendidikan tidak dapat tercapai dengan maksimal. Setelah menetapkan metode mengajar dalam proses belajar mengajar maka guru dapat melakukan penilaian untuk mengetahui kemampuan dan keberhasilan siswa dalam proses belajarnya. Penilaian merupakan komponen penting dalam penyelengaraan pendidikan. Nilai hasil belajar yang diberikan oleh guru dalam ulangan harian akan meningkatkan komposisi kepandaian anak. Sebagian anak ada yang mendapat nilai baik, sebagaian anak yang mendapat nilai sedang dan sebagain anak yang mendapat nilai kurang baik atau jelek. Dengan adanya penilaian yang diberikan oleh guru setelah kegiatan pembelajaran, maka guru dapat mengetahui taraf dan tingkat keberhasilan maupun kesulitan belajar siswa. Berdasarkan studi pendahuluan di SMA Negeri 1 Astanajapura, pelajaran matematika termasuk mata pelajaran yang paling tidak diminati siswa. Selain itu guru lebih suka menerapkan metode pembelajaran lama yang biasa digunakan yang hanya sebatas dan memberikan soal-soal latihan setelah proses kegiatan pembelajaran selesai kemudian diperiksa dan dinilai oleh guru. Padahal tanpa disadari, siswa membutuhkan sebuah penilaian yang berbeda dalam belajar yang seperti biasanya, yang bisa memberikan mereka kebebasan untuk menjawab atau mengisi sebuah
2|
EduMa, Vol. 2, No. 1, Juni 2010:47 – 55
pertanyaan-pertanyaan yang berupa tes yang diberikan oleh guru. Kebutuhan siswa tersebut dari sikap siswa yang merasa bosan dan malas saat mengerjakan tes setelah kegiatan pembelajaran selesai. Meskipun guru sudah semaksimal mungkin mengajarkan materi dan memberikan tes diakhir jam pelajaran pada siswa, namun hasil belajar siswa yang didapat tetap saja kurang memuaskan. Tetapi kesalahan bukan hanya berasal dari diri siswanya, melainkan ketidaksesuaian tes yang digunakan guru dalam penilaian. Disinilah siswa membutuhkan sebuah tes yang berbeda seperti biasanya yaitu sebuah tes pada awal jam pelajaran, karena dengan tes yang dilakukan pada awal jam pelajaran dapat membangkitkan daya ingat siswa terhadap materi yang sudah diberikan dan pemahaman terhadap mata pelajaran khususnya pelajaran matematika. Dengan kata lain tes yang biasa digunakan belum mampu melihat tingkat keberhasilan belajar siswa sehingga sebagian siswa dapat memperoleh hasil matematika yang cukup baik. Penilaian yang diberikan oleh guru sebelum pembelajaran dimulai ataupun setelah pembelajaran selesai dalam pelajaran matematika dipercaya dapat memperhatikan tingkat keberhasilan belajar siswa terhadap pelajaran matematika dianggap cukup penting, maka penulis terdorong untuk meneliti tentang “ perbandingan hasil belajar matematika siswa yang menggunakan pre test dengan yang menggunakan post test pada subpokok bahasan persamaan kuadrat dan fungsi kuadrat di SMA Negeri 1 Astanajapura Kabupaten Cirebon”. Adapun Pertanyaan Penelitian : a. Seberapa besar hasil belajar matematika siswa yang menggunakan pre test di kelas X SMA Negeri 1 Astanajapura pada subpokok bahasan persamaan kuadrat dan fungsi kuadrat? b. Seberapa besar hasil belajar matematika siswa yang menggunakan post test di kelas X SMA Negeri 1 Astanajapura pada subpokok bahasan persamaan kuadrat dan fungsi kuadrat ? c. Seberapa besar perbandingan hasil belajar matematika siswa yang menggunakan pre test dengan yang menggunakan post test di kelas X SMA Negeri 1 Astanajapura pada subpokok bahasan persamaan kuadrat dan fungsi kuadrat ? Sedangkan Tujuan Penelitian yakni: a. Untuk mengetahui hasil belajar matematika siswa yang menggunakan pre test di kelas X SMA Negeri 1 Astanajapura pada subpokok bahasan persamaan kuadrat dan fungsi kuadrat. b. Untuk mengetahui hasil belajar matematika siswa yang menggunakan post test di kelas X SMA Negeri 1 Astanajapura pada subpokok bahasan persamaan kuadrat dan fungsi kuadrat c. Untuk mengetahui perbandingan hasil belajar matematika siswa yang menggunakan pre test dengan yang menggunakan post test di kelas X SMA Negeri 1 Astanajapura pada subpokok bahasan persamaan kuadrat dan fungsi kuadrat MATERI DAN METODE
Perbandingan hasil Belajar …..(Moh. Masnun dan Fatkhurrohmah)
|3
Sampel. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kelas X SMA Negeri 1 Astanajapura Kabupaten Cirebon, secara purposive dipilih kelas X sebagai target dengan alasan bahwa materi matematika dikelas X pada persamaan kuadrat dan fungsi kuadrat mempunyai dasar materi yang dapat dilanjutkan pada materi selanjutnya. Populasi Penelitian No
Kelas
Laki-laki
Perempuan
Jumlah
1
X1
20
23
43
2
X2
17
25
42
3
X3
22
20
42
4
X4
21
20
41
80
88
168
Jumlah
Untuk menentukan sampel dalam penelitian ini dengan menggunakan metode cluster sampling, yaitu pengambilan sampel secara acak (random) tanpa pandang bulu sesuai dengan kelas yang ada. Dalam hal ini semua kelas dalam populasi diberi kesempatan yang sama untuk menjadi sampel. Penentuan kelas sebagai sampel dari 4 kelas tersebut dilakukan undian, kelas terpilih menjadi sampel penelitian adalah kelas X 2 sebagai kelas eksperimen dan kelas X3 sebagai kelas kontrol SMA Negeri 1 Astanajapura Kabupaten Cirebon Teknik Eksperimen. Pada penelitian ini digunakan kelompok siswa yang berbeda. Oleh karena itu, metode yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauhmana perbandingan hasil belajar matematika yang penilaiannya dengan menggunakan tes awal (pre test) dengan tes akhir (post test). Berdasarkan uraian diatas, maka penelitian yang dimaksud adalah metode eksperimen dengan desain kontrol group pre test dan post test. (Suharsimi Arikunto, 2006 : 86) Pola : E: O1 X O 2 K: O3 X O 4 Variabel terkait : hasil belajar matematika Uji Normalitas Sampel menggunakan x2 (Chi Square),Uji Homogenitas Untuk menguji homogenitas dilakukan dengan uji F, Uji Hipotesis Menghitung harga t dengan rumus menghitung thitung. HASIL Deskripsi Data
4|
EduMa, Vol. 2, No. 1, Juni 2010:47 – 55
Deskripsi langkah awal dalam menjelaskan analisa data hasil penelitian, penulis akan memberikan gambaran data tentang hasil belajar matematika dalam mata pelajaran matematika pada pokok bahasan persamaan kuadrat dan fungsi kuadrat, dimana yang akan disajikan adalah hasil test awal dan test akhir pada masing-masing kelompok. Dari sajian data tersebut setidaknya bisa diketahui rata-rata pencapaian hasil belajar siswa varians, dan simpangan baku baik kelompok eksperiment (kelas X 2) dan kelompok kontrol (kelas X3). Data Kelompok Eksperimen Data hasil pre test (test awal) I kelompok eksperiment (kelas X 2). Untuk mengetahui lebih jelas mengenai nilai rata-rata hasil belajar matematika kelompok eksperimen (kelas X 2) yaitu kelas yang penilaiannya menggunakan test awal. Nilai tertinggi dari data test awal kelas eksperimen (kelas X2) adalah 70 dan nilai terendahnya adalah 20. Dari hasil perhitungan diketahui nilai rata-ratanya yaitu 45,8 dengan varians sebesar 146,75 dan simpangan bakunya adalah 12,1 Data hasil pre test (test awal) II kelompok eksperimen (kelas X 2). Untuk mengetahui lebih jelas mengenai nilai rata-rata hasil belajar matematika kelompok eksperiment (kelas X 2) yaitu kelas yang penilaiannya menggunakan test awal. Nilai tertinggi dari data test awal kelas eksperiment (kelas X2) adalah 80 dan nilai terendahnya adalah 30. Dari hasil perhitungan diketahui nilai rata-ratanya yaitu 58,2 dengan varians sebesar 136,27 dan simpangan bakunya adalah 11,6. Data hasil pre test (test awal) III kelompok eksperimen (kelas X 2). Untuk mengetahui lebih jelas mengenai nilai rata-rata hasil belajar matematika kelompok eksperiment (kelas X 2) yaitu kelas yang penilaiannya menggunakan test awal. Nilai tertinggi dari data test awal kelas eksperiment (kelas X2) adalah 90 dan nilai terendahnya adalah 40. Dari hasil perhitungan diketahui nilai rata-ratanya yaitu 68,5 dengan varians sebesar 150,6 dan simpangan bakunya adalah 12,2. Data hasil pre test (test awal) IV kelompok eksperimen (kelas X 2). Untuk mengetahui lebih jelas mengenai nilai rata-rata hasil belajar matematika kelompok eksperiment (kelas X 2) yaitu kelas yang penilaiannya menggunakan test awal. Nilai tertinggi dari data test awal kelas eksperiment (kelas X2) adalah 100 dan nilai terendahnya adalah 50. Dari hasil perhitungan diketahui nilai rata-ratanya yaitu 78,8 dengan varians sebesar 149,39 dan simpangan bakunya adalah 12,2. Data Kelompok Kontrol Data hasil post test (test akhir) I kelompok kontrol (kelas X 3). Untuk mengetahui lebih jelas mengenai nilai rata-rata hasil belajar matematika kelompok kontrol (kelas X3) yaitu kelas yang penilaiannya menggunakan test akhir. Nilai tertinggi dari data test akhir kelas kontrol (kelas X 3) adalah Perbandingan hasil Belajar …..(Moh. Masnun dan Fatkhurrohmah)
|5
70 dan nilai terendahnya adalah 20. Dari hasil perhitungan diketahui nilai rata-ratanya yaitu 45,4 dengan varians sebesar 157,86 dan simpangan bakunya adalah 12,5. Data hasil post test (test akhir) II kelompok kontrol (kelas X 3). Untuk mengetahui lebih jelas mengenai nilai rata-rata hasil belajar matematika kelompok kontrol (kelas X3) yaitu kelas yang penilaiannya menggunakan test akhir. Nilai tertinggi dari data test akhir kelas kontrol (kelas X3) adalah 80 dan nilai terendahnya adalah 30. Dari hasil perhitungan diketahui nilai rata-ratanya yaitu 56,2 dengan varians sebesar 151,13 dan simpangan bakunya adalah 12,2. Data hasil post test (test akhir) III kelompok kontrol (kelas X 3). Untuk mengetahui lebih jelas mengenai nilai rata-rata hasil belajar matematika kelompok kontrol (kelas X3) yaitu kelas yang penilaiannya menggunakan test akhir. Nilai tertinggi dari data test akhir kelas kontrol (kelas X3) adalah 90 dan nilai terendahnya adalah 40. Dari hasil perhitungan diketahui nilai rata-ratanya yaitu 68,8 dengan varians sebesar 145,44 dan simpangan bakunya adalah 12,05. Data hasil post test (test akhir) IV kelompok kontrol (kelas X 3). Untuk mengetahui lebih jelas mengenai nilai rata-rata hasil belajar matematika kelompok kontrol (kelas X3) yaitu kelas yang penilaiannya menggunakan test akhir. Nilai tertinggi dari data test akhir kelas kontrol (kelas X3) adalah 100 dan nilai terendahnya adalah 50. Dari hasil perhitungan diketahui nilai rata-ratanya yaitu 74,7 dengan varians sebesar 120,46 dan simpangan bakunya adalah 10,9. Data post test kedua kelompok Data post test kelompok eksperimen. Untuk mengetahui lebih jelas mengenai nilai rata-rata hasil belajar matematika kelompok eksperiment (kelas X2) yaitu kelas yang penilaiannya menggunakan test awal. Nilai tertinggi dari data test awal kelas eksperiment (kelas X2) adalah 95 dan nilai terendahnya adalah 45. Dari hasil perhitungan diketahui nilai rataratanya yaitu 69,1 dengan varians sebesar 256,07 dan simpangan bakunya adalah 16. Data post test kelompok kontrol. Untuk mengetahui lebih jelas mengenai nilai rata-rata hasil belajar matematika kelompok kontrol (kelas X3) yaitu kelas yang penilaiannya menggunakan test akhir. Nilai tertinggi dari data test akhir kelas kontrol (kelas X3) adalah 95 dan nilai terendahnya adalah 45. Dari hasil perhitungan diketahui nilai rata-ratanya yaitu 65,5 dengan varians sebesar 173,52 dan simpangan bakunya adalah 13,1. Uji Normalitas Untuk kelompok eksperimen (kelas X 2), diuji homogenitas datanya dengan menggunakan rumus Chi – kuadrat (X 2) yang mana dari hasil perhitungan didapatkan harga sebesar 35,93. Sedangkan harga dengan
6|
EduMa, Vol. 2, No. 1, Juni 2010:47 – 55
d.b = k – 3 = 3 (banyak kelas interval) dan interval kepercayaan 95% adalah sebesar 7,81. Untuk kelompok kontrol (kelas X 3), hasil yang didapatkan dalam pengujian normalitas data adalah sebesar 9,51 Sedangkan harga dengan d.b = k – 3 = 3 (banyak kelas interval) dan interval kepercayaan 95% adalah sebesar 7,81. Uji Homogenitas Untuk menguji homogenitas kedua sampel dilakukan menganalisa varians yaitu dengan uji F. Dari hasil perhitungan didapat harga F hitung sebesar 1,47 sementara harga F tabel dengan alfa sebesar 0,05 adalah 1,66 sehingga Fhitung < Ftabel, maka kesimpulannya adalah kedua sampel tersebut homogen. Jadi, dapat disimpulkan dari kedua kelompok ternyata kelompok eksperiment memiliki nilai rata-rata sebesar 69,1 sedangkan untuk kelompok kontrol memiliki nilai rata-rata sebesar 65,5. Ini berarti ada perbedaan yang signifikan antara hasil belajar matematika yang menggunakan pre test dengan yang menggunakan post test. Dalam hal ini hipotesis nol (Ho) ditolak, dan hipotesis (Ha) yang menyatakan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara hasil belajar matematika. Uji Hipotesis Setelah beberapa persyaratan analisis di analisis maka akan mudah menentukan minus mana yang akan digunakan dalam menguji hipotesis. Dalam penelitian ini uji hipotesis dilakukan satu kali yaitu uji t untuk meneliti apakah ada perbedaan hasil belajar siswa yang penilaiannya dengan menggunakan test awal (pre test) dengan siswa yang penilaiannya dengan menggunakan test akhir (post test) yaitu dengan menganalisa data dari kelompok eksperiment (X2) dengan kelompok kontrol (X3). Untuk menganalisa data guna mendapatkan informasi apakah ada perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa yang menggunakan pre test dengan yang menggunakan post test dilakukan pengujian dengan uji ”t”. Dari hasil perhitungan didapatkan thitung sebesar 3,8 sementara itu t tabel dengan derajat kebebasan (d.b) sebesar 82 (n 1 + n2 - 2) dan interval kepercayaan 95% adalah 1,67 sehingga terlihat t hitung > ttabel yaitu 3,8 > 1,67. Kriteria yang berlaku yaitu Ha diterima jika t hitung > ttabel sementara dari hasil perhitungan nilai thitung jauh lebih besar dibanding t tabel. Ini berarti ada perbedaan yang signifikan antara hasil belajar matematika yang menggunakan pre test dengan yang menggunakan post test. Dalam hal ini hipotesis nol (Ho) ditolak, dan hipotesis (Ha) yang menyatakan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara hasil belajar matematika. PEMBAHASAN Dengan selesainya pengujian hipotesis, kita bisa mengetahui hasil belajar yang manakah yang lebih tinggi. Sebagai langkah lain untuk mengetahui apakah ada peningkatan hasil belajar antara siswa yang diberikan test awal (pre test) dengan siswa yang diberikan test akhir (post test) bias dilihat dari nilai rata-rata pada test awal dan test akhir. Perbandingan hasil Belajar …..(Moh. Masnun dan Fatkhurrohmah)
|7
Kelompok eksperiment (kelas X 2) memiliki nilai rata-rata pada test awal secara berturut-turut adalah 45,8; 58,2; 68,5; 78,8. Ini menunjukkan pada kelompok eksperiment (kelas X 2) mengalami peningkatan yang lebih besar pada nilai-nilai hasil belajar matematika. Kelompok kontrol (kelas X3) memiliki nilai rata-rata pada test akhir secara berturut-turut adalah 45,4; 56,2; 68,8; 74,7. Ini menunjukkan pada kelompok kontrol (kelas X3) mengalami peningkatan pada nilai-nilai hasil belajar matematika. Jika dilihat dari tes akhir kedua kelompok yaitu kelompok eksperiment memiliki nilai rata-rata sebesar 69,1 sedangkan untuk kelompok kontrol memiliki nilai rata-rata sebesar 65,5. Ini berarti ada perbedaan yang signifikan hasil belajar matematika antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol. Hal ini sesuai dengan pendapat Anas Sudijono (2008 : 70) Jika hasil tes akhir itu lebih baik daripada tes awal, maka dapat diartikan bahwa program pengajaran telah berjalan dan berhasil dengan sebaik-baiknya. Adapun kelebihan dari kedua tes yaitu tes awal dan tes akhir adalah dapat membangkitkan daya ingat serta pemahaman siswa terhadap materi yang sudah diberikan, sedangkan kekurangan dari kedua tes yaitu tes awal dan tes akhir adalah soal-soalnya cenderung untuk mengungkapkan ingatan dan daya pengenalan. Dalam hal ini peningkatan nilai-nilai hasil belajar matematika pada masing-masing kelompok, ternyata kelompok eksperiment (kelas X 2) mengalami peningkatan yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan kelompok kontrol (kelas X3). Sehingga kita bisa menyimpulkan bahwa hasil belajar matematika yang penilaiannya dengan menggunakan test awal (pre test) lebih tinggi dibandingkan dengan yang menggunakan test akhir (post test). Kedua tes tersebut dapat digunakan dalam metode atau teknik pembelajaran seperti apapun. Dapat disimpulkan bahwa hipotesis nol dalam penelitian ini ditolak dan berdasarkan uji t bahwa hipotesis alternatif diterima. KESIMPULAN Memperhatikan kajian pada bab II dan hasil analisis secara empirik pada bab IV, penulis dapat menyimpulkan hal-hal sebagai berikut : 1. Hasil belajar siswa dalam bidang studi matematika di kelas yang menggunakan dengan test awal pada kelas eksperiment memiliki ratarata nilai test awal sebesar 62,8. 2. Hasil belajar siswa dalam bidang studi matematika di kelas yang menggunakan dengan test akhir pada kelas kontrol memiliki rata-rata nilai test akhir sebesar 61,2. Sedangkan hasil belajar siswa dalam bidang studi matematika pada kedua kelompok yaitu kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol yang diberikan test dengan nilai rata-rata untuk kelompok eksperimen adalah 69,1 sedangkan untuk kelompok kontrol memiliki nilai rata-rata sebesar 65,5. 3. Perbandingan peningkatan hasil belajar siswa dalam bidang studi matematika yang proses penilaiannya antara siswa dengan menggunakan pre test dengan menggunakan post test. Sementara dari hasil perhitungan nilai thitung yaitu 3,8 lebih besar dari ttabel (1,67) dengan
8|
EduMa, Vol. 2, No. 1, Juni 2010:47 – 55
interval kepercayaan . Ini berarti bahwa ada perbedaan yang signifikan antara hasil belajar matematika yang menggunakan pre test dengan yang menggunakan post test. DAFTAR PUSTAKA Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, PT RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2008 Asep Jihad, Evaluasi Pembelajaran, Multi Pressindo, Yogyakarta, 2008 Baharuddin dan Esa Nur Wahyuni, Teori Belajar dan Pembelajaran, Ar-ruzz Media, Yogyakarta, 2008 Djemari Marpadi, Teknik Penyusunan Instrument Tes dan Nontes, Mitra Cendikia Press, Jogyakarta, 2008 E. Mulyasa, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2008 Khaerul Wahidin dan Taqiyuddin Masyhuri, Metode Penelitian Prosedur dan Teknik Menyusun Skripsi, Makalah dan Book Raport, STAIN, Cirebon, 2002 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2005 Mulyono Abdurrahman, Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, Rineka Cipta, Jakarta, 2003 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 1995 Ngalim Purwanto, Prinsip – Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2006 Riduwan, Dasar-Dasar Statistika, Alfabeta, Bandung, 2008 Robertus angkowo dan A. Kosasih, Optimalisasi Media Pembelajaran, PT Grasindo, Jakarta, 2007 Ruseffendi, Pengantar Kepada Membantu Guru Mengembangkan Kompetensinya Dalam Pengajaran Matematika Untuk Meningkatkan CBSA, Tarsito, Bandung, 2006 Sartono Wirodikromo, Matematia Untuk SMU Kelas 1, Erlangga, Jakarta, 1994 Slameto, Belajar dan Faktor – Faktor Yang Mempengaruhinya, PT Rineka Cipta, Jakarta, 2003 Subana, Moersetyo Rahardi dan Sudrajat, Statistik Pendidikan, Pustaka Setia, Bandung, 2000 Sugiyono, Statistika dan Penelitian, Alfabeta, Bandung, 2007 Suharsimi Arikunto, Dasar – Dasar Evaluasi Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta, 2006 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Empirik, Rineka Cipta, Jakarta, 2006 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Empirik, Rineka Cipta, Jakarta, 1999 Sunardi, dkk, Matematika 1, Bumi Aksara, Jakarta, 2008 Tohirin, Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, Grafindo Persada, Jakarta, 2005 Perbandingan hasil Belajar …..(Moh. Masnun dan Fatkhurrohmah)
|9
Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2002 Uzer Usman, Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 1993 Yanti Mulyati, dkk, Matematika SMA Kelas 1, Piranti Darma Kalokatama, Jakarta, 2004.
10 |
EduMa, Vol. 2, No. 1, Juni 2010:47 – 55