PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KABUPATEN WONOSOBO TAHUN 2010
GROSS REGIONAL DOMESTIC PRODUCT WONOSOBO REGENCY IN 2010
ISSN
: 2086-521X
NO. KATALOG BPS
: 930203.3307
NO PUBLIKASI
: 3307.1102
PUBLICATION NUMBER
UKURAN BUKU
: 21.5 x 29
BOOK SIZE
JUMLAH HALAMAN
: xvi + 72
PAGE
NASKAH
: BPS KABUPATEN WONOSOBO
MANUSCRIPT
DITERBITKAN OLEH : BPS KABUPATEN WONOSOBO PUBLISHED BY
Boleh Dikutip dengan Menyebut Sumbernya Maybe Cited with Reference to The Source
BUPATI WONOSOBO
SAMBUTAN
Menyikapi perkembangan globalisasi, yang antara lain ditandai dengan perdagangan bebas dan persaingan yang semakin ketat, upaya peningkatan daya saing produk daerah perlu mendapat perhatian yang lebih dari semua pihak. Dalam upaya tersebut, perencanaan maupun pelaksanaan kegiatan pembangunan ekonomi sudah seharusnya berdasar pada data dan informasi ekonomi yang akurat, aktual dan obyektif. Oleh karena itu saya berharap informasi yang disajikan dalam buku Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Wonosobo tahun 2010 ini
dapat
didayagunakan
perkembangan
oleh
perekonomian
dan
semua menjadi
pihak bahan
guna
memahami
masukan
dalam
penyusunan kebijakan dan kegiatan pembangunan ekonomi Kabupaten Wonosobo. Sehubungan dengan itu, kepada Badan Pusat Statistik dan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Wonosobo yang telah bekerjasama
menerbitkan
buku
ini,
hendaknya
terus
berupaya
meningkatkan akurasi dan penyempurnaan data yang disajikan.
Wonosobo, Agustus 2011 BUPATI WONOSOBO
H.A. KHOLIQ ARIF
BUPATI WONOSOBO
FOREWORD
For antipation of the development globalization, where are signed by free trading and more highly tight competition, some efforts of promoting competitive regional products are necessary to get more attention by all side. In economic development activities should be based on data accurate and objective a economic information. According at above reason, I hope several information in the book of “ Gross Regional Domestic Product of Wonosobo 2010” can be used by all sides in order to understand the economic development. I also expect that the information presented in this edition may become significant input
to
arrange
policies and
economic
development
activities in
Wonosobo region on the future time. In the line with a previous expectation, especially to BPS Statistics and Regional Planning Board of Wonosobo which had have working together to publish a book, I asked them that they will continually switching the basic year in compose a GRDP.
Wonosobo, August 2011 THE REGENT OF WONOSOBO
H.A. KHOLIQ ARIF
PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH Jalan Pemuda Nomor 8 Telp. 321050 Fax 321183 WONOSOBO
SAMBUTAN
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, publikasi PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KABUPATEN WONOSOBO TAHUN 2010 ini dapat diselesaikan sesuai dengan waktu yang direncanakan. Buku ini kiranya dapat memberikan informasi hasil-hasil pembangunan bagi masyarakat Kabupaten Wonosobo, utamanya bagi aparatur pemerintah, dunia usaha, para ahli dan pengamat ekonomi. Dari buku ini, disamping akan terlihat hasil-hasil pembangunan secara garis besar, akan terlihat pula beberapa indikator ekonomi Kabupaten Wonosobo antara lain pertumbuhan ekonomi, struktur perekonomian, pendapatan perkapita dan struktur pengeluaran. Disamping itu juga dapat dilakukan perhitungan untuk memperkirakan pertumbuhan ekonomi regional dimasa yang akan datang. Akhirnya kami berharap agar dengan terbitnya buku ini dapat bermanfaat bagi semua pihak, untuk berbagai kepentingan sesuai dengan bidang tugas masing-masing dalam rangka untuk lebih meningkatkan kesejahteraan dan kemajuan bagi masyarakat Kabupaten Wonosobo.
Wonosobo, Agustus 2011 KEPALA BAPPEDA KAB. WONOSOBO
Drs. Amin Suradi, M.Si NIP. 19580806 198203 1 001
PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH Jalan Pemuda Nomor 8 Telp. 321050 Fax 321183 WONOSOBO
FOREWORD
With praise and thank the presence of God the Almighty, publications GROSS REGIONAL DOMESTIC PRODUCT IN 2010 DISTRICT WONOSOBO can be completed in accordance with the planned time. This book seems to provide information on development outcomes for the people of Wonosobo regency, primarily for government officials, businesses, experts and economists. From this book, besides going to see the results of development in outline, will be seen also some economic indicators Wonosobo regency, among others, economic growth, economic structure, income per capita and expenditure structure. Besides it also can be calculated to estimate the regional economic growth in the future. Finally, we hope that with the publication of this book can be beneficial to all parties, for various purposes in accordance with their respective areas of assignment in order to further improve the welfare and progress for the people of Wonosobo regency.
Wonosobo, August 2011 REGIONAL PLANNING BOARD OF WONOSOBO REGENCY
Drs. Amin Suradi, M.Si The Chief
KATA PENGANTAR
Buku Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Wonosobo Tahun 2010 merupakan publikasi tahunan dan merupakan hasil kerja sama antara BPS Kabupaten Wonosobo dengan BAPPEDA Kabupaten Wonosobo. Publikasi ini menyajikan beberapa data indikator ekonomi yang dapat memberikan
gambaran
tentang
kondisi
perekonomian
di
Kabupaten
Wonosobo, meliputi laju pertumbuhan ekonomi, struktur perekonomian, pendapatan per kapita dan informasi penting lainnya yang dapat digunakan sebagai bahan perencanaan dan evaluasi pembangunan ekonomi. Ucapan
terima
kasih
disampaikan
kepada
Kepala
BAPPEDA
Kabupaten Wonosobo atas kerja samanya dalam mewujudkan publikasi ini. Ucapan
terima
dinas/instansi
kasih
juga
pemerintah
disampaikan maupun
kepada
swasta
yang
semua telah
pihak
baik
memberikan
dukungan data dan informasinya. Kritik dan saran yang bersifat membangun sangat diharapkan demi perbaikan dan penyempurnaan publikasi selanjutnya. Semoga publikasi ini bermanfaat bagi kita semua dalam rangka mendukung terwujudnya Kabupaten Wonosobo yang lebih maju dan lebih sejahtera.
Wonosobo, Agustus 2011 BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN WONOSOBO Kepala,
SRI HANDAYANI, SE MM NIP. 19620529 1999003 2 001
PREFACE
Gross Regional Domestic Product Book Wonosobo regency in 2010 is an annual publication and is the result of collaboration between Statistics of Wonosobo
Regency
by
BAPPEDA
Wonosobo
Regency.
This publication presents some economic indicators that can provide a snapshot of economic conditions in Wonosobo regency, including the pace of economic growth, economic structure, income per capita and other important information that can be used as a material planning and evaluation of economic development. Thanks to Head BAPPEDA Wonosobo Regency for your cooperation in making this publication. Thanks are also extended to all parties, both government agencies and private government which has provided support for data and information. Criticism and constructive suggestions for improvement and is expected to further fine-tuning. Hopefully, this publication is useful for all of us in order to support the realization of Wonosobo regency of more advanced and more prosperous.
Wonosobo, August 2011 BPS Wonosobo
SRI HANDAYANI, SE MM The Chief
DAFTAR ISI
Halaman Page SAMBUTAN BUPATI WONOSOBO .................................................................................
iii
The Foreword of a Regent of Wonosobo SAMBUTAN KETUA BAPPEDA KABUPATEN WONOSOBO ............................................
v
The Foreword of a Chief of Regional Planning Board of Wonosobo KATA PENGANTAR..........................................................................................................
vii
Preface DAFTAR ISI ......................................................................................................................
ix
Contents Sekilas tentang PDRB .......................................................................................................
I.
PENDAHULUAN ..................................................................................................
xiii
1
INTRODUCTION 1.1.
Umum ..................................................................................................................
1
General 1.2.
Tahun Dasar .......................................................................................................
2
Base Year 1.3.
Sistimatika Penyajian ............................................................................................
2
Presentation System
II.
KONSEP DAN DEFINISI.......................................................................................
3
CONCEPT AND DEFINITION 2.1.
Produk Domestik Regional Bruto...........................................................................
3
Gross Regional Domestic Product 2.2.
Produk Domestik Regional Netto...........................................................................
5
Net Regional Domestic Product 2.3.
PDRN atas Dasar Biaya Faktor Produksi............................................................... NRDP at Factor Cost
-ix-
5
2.4.
Pendapatan Regional ............................................................................................
5
Regional Income 2.5.
Angka-angka per Kapita ........................................................................................
5
Per Capita Figures 2.6.
Cara dan Penyajian Angka Indeks.........................................................................
6
The Method and Presentation Value Index 2.7.
Perhitungan Atas Dasar Harga Konstan ................................................................
7
At Constant Market Prices
III.
URAIAN SEKTORAL ............................................................................................
9
THE DESCRIPTION OF SECTORS 3.1.
Pertanian ..............................................................................................................
9
Agriculture 3.1.1.
Tanaman Bahan Makanan ....................................................................................
9
Food Crops 3.1.2.
Tanaman Perkebunan ...........................................................................................
11
Estate Crops 3.1.3.
Peternakan dan Hasil-hasilnya ..............................................................................
13
Livestock and it product 3.1.4.
Kehutanan ............................................................................................................
15
Forestry 3.1.5.
Perikanan .............................................................................................................
16
Fishery 3.2.
Pertambangan dan Penggalian .............................................................................
18
Mining and Quarrying 3.3.
Industri Pengolahan ..............................................................................................
20
Manufacturing Industries 3.3.1.
Industri Besar dan Sedang ....................................................................................
22
Large and Medium Scale Manufacturing 3.3.2.
Industri Kecil dan Kerajinan Rumah Tangga .......................................................... Small Scale Manufacturing and Home Industries
-x-
23
3.4.
Listrik dan Air Bersih .............................................................................................
25
Electricity and Watersupply 3.4.1.
Listrik ....................................................................................................................
25
Electricity 3.4.2.
Air Bersih ..............................................................................................................
27
Watersupply 3.5.
Bangunan .............................................................................................................
28
Construction 3.6.
Perdagangan, Hotel dan Restoran ........................................................................
30
Trade, Hotel and Restaurant 3.6.1.
Perdagangan Besar dan Eceran ...........................................................................
30
Wholesale and Retail Trade 3.6.2.
Hotel ...................................................................................................................
32
Hotel 3.6.3.
Rumah Makan ......................................................................................................
33
Restaurant 3.7.
Angkutan dan Komunikasi .....................................................................................
35
Transportation and Communication 3.7.1.
Pengangkutan .......................................................................................................
35
Transportation 3.7.2.
Komunikasi ...........................................................................................................
38
Communication 3.8.
Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya .................................................................
40
Bank and Other Financial Institutions 3.8.1.
Bank .....................................................................................................................
40
Bank 3.8.2.
Lembaga Keuangan Bukan Bank dan Jasa Perusahaan .......................................
41
Non Bank Financial Institution and Services Allied to Financial 3.8.3.
Sewa Bangunan....................................................................................................
43
Building Rental 3.9.
Jasa-jasa .............................................................................................................. Services
-xi-
46
3.9.1.
Jasa Pemerintahan dan Pertahanan .....................................................................
46
Government and Defense Services 3.9.2.
Jasa Swasta .........................................................................................................
48
Private Services
IV.
ULASAN EKONOMI KABUPATEN WONOSOBO TAHUN 2010 ............................
54
A REVIEW ECONOMY OF WONOSOBO REGENCY AT 2010
Lampiran ...........................................................................................................................
-xii-
61
SEKILAS TENTANG PDRB
Produk Domestik Regional Bruto atau biasa disingkat PDRB adalah salah satu bagian dari sistem neraca ekonomi regional yang didalamnya merekam hasil-hasil dari kegiatan ekonomi di suatu wilayah dalam periode waktu tertentu (biasanya 1 tahun). Untuk mempermudah bagi masyarakat awam dalam memahami arti dan kegunaan tabeltabel pokok, tabel pelengkap dan tabel turunannya secara tepat, berikut ini diuraikan mengenai siklus kegiatan ekonomi sebagai prinsip dasar ekonomi makro yang mengkaitkan interaksi antara produsen dan konsumen melalui berbagai transaksi yang terjadi, baik mengenai arus barang/jasa maupun faktor-faktor produksi yang beroperasi dalam kegiatan ekonomi di suatu daerah. 1. Siklus Kegiatan Ekonomi Apabila diperhatikan, transaksi ekonomi yang dilakukan oleh masyarakat dalam kehidupan sehari-hari, secara sederhana dapat dibedakan menjadi dua kelompok besar yaitu: Pertama adalah
kelompok
produsen/pengusaha/usaha
yang
terdiri
dari
pengusaha/usaha
besar,
menengah, kecil dan perorangan dengan berbagai jenis barang/jasa yang dihasilkan seperti; barang-barang dari usaha sektor pertanian, sektor pertambangan/penggalian, sektor industri, sektor listrik, gas dan air minum, sektor bangunan konstruksi, sektor perdagangan, sektor transportasi dan komunikasi, sektor perbankan dan jasa perusahaan serta jasa-jasa dari sektor pemerintahan dan swasta. Kedua adalah kelompok konsumen/pemakai/rumah tangga. Kelompok produsen/pengusaha dalam kegiatannya memproduksi/membuat/menghasilkan barang/jasa tidak terlepas dari penggunaan faktor-faktor produksi seperti; tenaga kerja, tanah/tempat, modal dan kewiraswastaan (keahlian usaha) , faktor-faktor produksi tersebut tidak lain berasal dari rumah tangga. Kelompok rumah tangga dalam memberikan faktor produksi kepada pihak pengusaha akan mendapatkan balas jasa yang berupa; upah/gaji (bagi para pekerja/karyawan), bunga (bagi para pemsok modal), hasil persewaan tanah (bagi mereka yang menyewakan tanah) dan keuntungan (bagi para pengusaha). Selanjutnya balas jasa ini disebut NILAI TAMBAH atau pendapatan, yang kemudian digunakan oleh kelompok konsumen/rumah tangga untuk membeli barang /jasa dari produsen/pengusaha untuk memenuhi kebutuhan hidup. Transaksi dari kedua kelompok ini yang satu merupakan pemakai barang/jasa dan kelompok kedua merupakan penghasil barang/jasa terjadi secara berkesinambungan sehingga terbentuklah apa yang dinamakan siklus perekonomian.
Untuk melihat siklus/perputaran perekonomian yang sederhana, diumpamakan terjadi antara kelompok perusahaan dan kelompok rumah tangga di dalam suatu perekonomian tertutup atau di dalam suatu wilayah yang tidak melaksanakan transaksi dengan wilayah lain. Gambar di bawah ini menunjukkan transaksi yang terjadi antara rumah tangga dan perusahaan dalam suatu perekonomian tertutup sederhana.
-xiii-
Siklus kegiatan ekonomi tertutup sederhana:
Kelompok RumahTangga
Kelompok Perusahaan/Usahaha
Keterangan : a. Menunjukkan penyediaan faktor produksi yang berasal dari rumah tangga b. Menunjukkan balas jasa faktor produksi yang berasal dari perusahaan c. Menunjukkan arus uang yang dibelanjakan oleh rumah tangga d. Menunjukkan arus barang/jasa yang dikeluarkan/dijual oleh perusahaan
Gambar sederhana tersebut menunjukkan bahwa aliran barang dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan akan sama dengan aliran uang yang dibelanjakan oleh rumah tangga.
Di dalam kenyataanya barang dan jasa yang digunakan konsumen sebagai konsumsi maupun sebagai modal di wilayah Wonosobo, tidak semuanya berasal dari Wonosobo tetapi ada yang berasal dari luar daerah Wonosobo atau dari luar negeri. Dan sebaliknya barang/jasa yang dihasilkan di wilayah Wonosobo tidak semuanya dikonsumsi oleh konsumen Wonosobo tetapi sebagian di konsumsi oleh konsumen di luar wilayah Wonosobo, dimana hal ini akan dicerminkan dalam perekonomian terbuka. Dalam hal pendapatan regional Kabupaten Wonosobo, yang dimaksud dengan luar negeri adalah
termasuk kabupaten-kabupaten lain di luar wilayah
Wonosobo. Untuk perekonomian yang sifatnya terbuka, perputaran ekonomi akan lebih rumit dibandingkan dengan perekonomian tertutup sederhana.
-xiv-
Dengan melihat siklus ekonomi di atas, dapat disimpulkan bahwa pendapatan regional adalah sebagai berikut : a. Kalau ditinjau dari segi produksi disebut produk regional, yaitu merupakan jumlah nilai tambah (produksi dikurangi biaya antara) yang dihasilkan oleh unit-unit produksi yang dimiliki oleh penduduk suatu daerah dalam jangka waktu tertentu (satu tahun). b. Kalau ditinjau dari segi pendapatan disebut pendapatan regional (regional income), yaitu merupakan penjumlahan pendapatan atau balas jasa yang diterima oleh faktor produksi yang dimiliki oleh penduduk suatu daerah dalam jangka waktu tertentu (satu tahun) c. Atau apabila ditinjau dari segi pengeluaran, disebut pengeluaran regional (regional expenditure), yaitu merupakan jumlah pengeluaran konsumsi yang dilakukan oleh rumah tangga, lembaga swasta nirlaba (lembaga yang tidak mencari untung), pemerintah, pembentukan modal tetap, perubahan stok dan ekspor neto suatu daerah dalam jangka waktu tertentu (satu tahun). Akan tetapi pada kenyataannya, pendapatan yang dihasilkan oleh suatu daerah belum tentu akan dinikmati oleh masyarakat di daerah tersebut, dan begitu pula sebaliknya ada pendapatan yang dinikmati oleh masyarakat daerah tersebut yang berasal dari daerah lain. Sehubungan dengan itu maka terjadi aliran pendapatan dari suatu daerah ke daerah lainnya. Produktivitas suatu daerah dicerminkan oleh domestik, sedang tingkat kesejahteraan masyarakat dapat dilihat dari sudut penggunaannya, setelah diperhitungkan aliran pendapatan yang keluar masuk daerah tersebut. 2. Penggunaan harga pada tahun dasar Setiap publikasi PDRB selalu disajikan dalam dua macam harga, yaitu PDRB atas dasar harga berlaku dan PDRB atas dasar harga konstan. PDRB atas dasar harga berlaku didasarkan pada perkalian antara barang dan jasa yang diproduksi pada suatu tahun dengan harga yang terjadi pada tahun bersangkutan. Jadi pertumbuhan yang terjadi pada PDRB atas dasar harga berlaku bukan merupakan pertumbuhan riil/nyata karena masih dipengaruhi oleh perkembangan harga/inflasi, sehingga pertumbuhan PDRB atas dasar harga berlaku tidak bisa dijadikan sebagai ukuran pertumbuhan ekonomi suatu daerah. PDRB atas dasar harga konstan didasarkan pada perkalian antara barang dan jasa yang diproduksi pada suatu tahun dengan harga yang terjadi pada tahun tertentu yang dijadikan sebagai acuan/patokan, sehingga pertumbuhan yang terjadi merupakan pertumbuhan riil/nyata karena pertumbuhan tersebut semata-mata hanya didasarkan pada naik turunnya produksi barang/jasa. Dengan kata lain pertumbuhan yang terjadi sama sekali tidak dipengaruhi oleh perubahan harga, karena harga barang/jasa sudah dipatok pada tahun dasar yang sudah ditentukan. Jadi pertumbuhan PDRB atas dasar harga konstan merupakan cermin dari produksi barang/jasa secara
-xv-
riil/nyata yang menggambarkan pertumbuhan ekonomi suatu daerah pada waktu tertentu, biasanya dihitung setiap satu tahun sekali. Tahun dasar adalah tahun yang digunakan sebagai rujukan penilaian (reference year) dalam penghitungan PDRB atas dasar harga konstan. Penggunaan tahun dasar dan perubahannya merupakan rekomendasi yang dibuat oleh PBB bagi seluruh negara agar selalu berupaya untuk memperbarui tatacara serta teknik penghitungan PDRB dengan menggunakan tahun yang dianggap lebih “up to-date”, mengikuti perubahan/perkembangan tatanan yang terjadi. Serial penghitungan PDRB dengan menggunakan tahun dasar 1993 dianggap sudah terlalu lama, selain itu serial tahun dasar tersebut dianggap sudah tidak sesuai lagi dengan perkembangan atau kondisi ekonomi yang terjadi. Oleh sebab itu serial penghitungan angka PDRB publikasi sekarang dan yang akan datang secara nasional maupun regional telah direkomendasikan untuk menggunakan tahun dasar 2000, karena pada tingkat nasional tahun tersebut dianggap tahun yang representatif untuk digunakan sebagai rujukan bagi penghitungan PDRB tahun-tahun lainnya.
-xvi-
1
PENDAHULUAN INTRODUCTION
1.1 Umum
1.1 General
Pertumbuhan ekonomi di berbagai sektor
Economic growth in various sectors will affect the
akan memberikan pengaruh yang semakin
increasingly complex with more diverse types
kompleks dengan makin beragam jenis dan macam kegiatan usaha. Informasi yang dapat memberikan gambaran mengenai
and kinds of business activities. The information can provide a picture of economic development
pembangunan di bidang ekonomi sangat
is needed for the globalization era. Gross
diperlukan
untuk
era
Regional Domestic Product (GDP) is one
globalisasi.
Produk
Domestik Regional
measure of success in economic development
Bruto
(PDRB)
me-nyongsong
merupakan
salah
satu
ukuran tingkat keberhasilan pembangunan
as well as necessary for planning and evaluation
di bidang ekonomi sekaligus diperlukan
of regional economic development
untuk
Economic growth in Wonosobo regency in 2010
menyusun
perencanaan
dan
evaluasi pembangunan ekonomi regional. Pertumbuhan
ekonomi
Kabupaten
amounting to 4.29 percent or an increase of 0.27 percent when compared with the previous year.
Wonosobo pada tahun 2010 sebesar 4,29 persen
atau
mengalami
peningkatan
Increasing
economic
growth
is
mainly
sebesar 0,27 persen bila dibandingkan
supported by the Agriculture sector, Trade,
dengan tahun sebelumnya.
Hotels
and
Restaurants,
Manufacturing
ini
Industry sector and services sector. Besides
utamanya didukung oleh sektor Pertanian,
the sector of Electricity, Gas and Water
sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran,
Supply and Transport and Communications
Peningkatan
pertumbuhan
ekonomi
sektor Industri Pengolahan dan sektor
sector also increased, although not for major
Jasa-jasa. Disamping itu sektor Listrik, Gas dan Air Bersih serta sektor Angkutan dan
sectors.
Komunikasi juga mengalami peningkatan
Wonosobo Regency Publications Regional
meskipun tidak sebesar sektor utama.
Income in 2010 is the result of calculations
Publikasi Pendapatan Regional Kabupaten
using the Wonosobo Regency base year
Wonosobo
2000.
2010
merupakan
hasil
penghitungan PDRB Kabupaten Wonosobo dengan menggunakan tahun dasar 2000. Dalam
publikasi
ini
Picture
of
the
economy
in
this
publication is restricted to the GDP series in 2007 until the year 2010.
gambaran
perekonomian dibatasi pada series PDRB tahun 2007 sampai dengan tahun 2010.
PDRB Kabupaten Wonosobo 2010
1
1.2 Tahun Dasar
1.2 Base Year
Penggunaan tahun dasar tertentu dalam
The use of a particular base year in
penghitungan PDRB merupakan salah satu
calculating GRDP is one requirement, so that
persyaratan, agar analisa perbandingan
the overall comparative analysis over time and
secara menyeluruh antar waktu dan antar
across
wilayah dapat dilakukan. Sebagaimana
publication last year, the calculation of GRDB
pada publikasi tahun lalu, tahun dasar
in the base year 2010 using the base year
penghitungan
2000.
PDRB
tahun
2010
regions
can
be
done.
As
the
menggunakan tahun dasar 2000.
1.2 Presentation System
1.2 Sistematika Penyajian
Sistematika
penyajian
publikasi
Systematic presentation of the publication of
Pendapatan
Regional
Kabupaten
Wonosobo regency 2010 Regional Revenue
mengalami
was little changed compared to previous
tahun-tahun
years, where economic reviews appear in
sebelumnya, dimana ulasan perekonomian
Wonosobo regency separate chapter so that it
Kabupaten Wonosobo dimunculkan dalam
can provide a more clear and complete. While
bab tersendiri sehingga dapat memberikan
for the other chapters. Such us last where at
gambaran yang lebih jelas dan lengkap.
the end of the series GRDP will still be
Sedangkan untuk bab-bab lainnya seperti
displayed.
Wonosobo perubahan
2010
sedikit
dibanding
tahun lalu dimana pada bagian akhir akan tetap ditampilkan series PDRB.
PDRB Kabupaten Wonosobo 2010
2
2
KONSEP DAN DEFINISI CONCEPT AND DEFINITION
1.1 PDRB
1.1 GRDP
Untuk menghitung Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) yang ditimbulkan dari suatu daerah, ada 3 (tiga) pendekatan yang digunakan yaitu :
To calculate the Gross Regional Domestic Product (GRDP) generated from an area, there are 3 (three) approach used is:
a. Menurut Pendekatan Produksi, adalah menghitung nilai produksi dari barang dan jasa yang diproduksi oleh seluruh kegiatan ekonomi dalam suatu wilayah, dikurangi biaya antara dari masingmasing total produksi bruto tiap-tiap kegiatan, sub sektor atau sektor dalam jangka waktu tertentu (biasanya satu tahun). Barang dan jasa yang dihasilkan dinilai menurut harga produsen, ini bertujuan untuk mengetahui seberapa nilai yang benarbenar diterima produsen. Biaya transportasi dan pemasaran tidak dimasukkan dalam penghitungan ini, karena akan dihitung sebagai pendapatan sektor angkutan dan sektor perdagangan.
a. According to the production approach, is to calculate the value of production of goods and services produced by all economic activity within a region, minus the cost of the respective total gross production of each activity, sub-sector or sector within a specific period (usually one year) . Produced goods and services valued by the producer price, was aimed to identify how value is really paid to producers. Transportation and marketing costs are not included in this calculation, because it will be counted as income sectors of transport and commercial sectors.. Production units are classified as 9 (nine), field operations, namely: 1. Agriculture;
Unit-unit produksi tersebut penyajiannya dikelompokkan menjadi 9 (sembilan) lapangan usaha, yaitu:
2. Mining and Quarrying
1. Pertanian
5. Building
2. Pertambangan dan Penggalian
6. Trade, Hotels and Restaurants
3. Industri Pengolahan
7. Transportation and Communications
4. Listrik, Gas dan Air Minum 5. Bangunan
8. Finance, Services
6. Perdagangan, Hotel dan Restoran
9. Services
3. Manufacturing Industry 4. Electricity, Gas and Water Supply
Leasing
and
Business
7. Pengangkutan dan Komunikasi 8. Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 9. Jasa-jasa
PDRB Kabupaten Wonosobo 2010
3
b. Menurut Pendekatan Pendapatan, PDRB merupakan jumlah balas jasa yang diterima oleh faktor-faktor produksi yang ikut serta dalam proses produksi di suatu daerah dalam jangka waktu tertentu (biasanya satu tahun). Balas jasa faktor produksi yang di maksud adalah upah dan gaji , sewa tanah, bunga modal dan keuntungan, semuanya sebelum dipotong pajak penghasilan dan pajak langsung lainnya. Dalam definisi ini, PDRB mencakup juga penyusutan dan pajak tidak langsung neto. Jumlah semua komponen pendapatan per sektor di sebut sebagai nilai tambah bruto sektoral. Oleh karena itu Produk Domestik Regional Bruto merupakan jumlah dari nilai tambah bruto dari seluruh sektor (lapangan usaha). c.
Menurut Pendekatan Pengeluaran, PDRB adalah jumlah semua komponen permintaan akhir seperti: 1.
Pengeluaran konsumsi rumah tangga dan lembaga swasta yang tidak mencari untung,
2.
Konsumsi pemerintah,
3.
Pembentukan domestikbruto,
4.
Perubahan stok,
5.
Ekspor neto.
modal
tetap
Dari ketiga pendekatan tersebut diatas, secara konsep jumlah pengeluaran harus sama dengan jumlah barang dan jasa akhir yang dihasilkan dan harus sama pula dengan jumlah komponen nilai tambah bruto, termasuk didalamnya balas jasa faktor produksi. Selanjutnya PDRB seperti yang telah diuraikan diatas disebut PDRB atas dasar harga pasar (adhp), karena didalamnya mencakup komponen pajak tidak langsung neto.
PDRB Kabupaten Wonosobo 2010
b. According to the Income Approach, GRDP represents the amount of fringe benefits received by the factors of production that participates in the production process in a region within a specific period (usually one year). Remuneration of production factors in the mean wages and salaries, land rent, interest and capital gains, all before deductions for income tax and other indirect taxes. In this definition, GRDP includes depreciation and net indirect taxes. The number of all components of revenue per sector referred to as the sectoral gross value added. Therefore, the Gross Regional Domestic Product is the sum of gross value added of all sectors (activities).. c.
According to the expenditure approach, GRDP is the sum of all components of final demand as: 1. Household consumption expenditure and private institutions that do not make a profit, 2. Government consumption 3. Gross domestic formation,
fixed
capital
4. Changes in stock, 5. Net exports Of the three approaches mentioned above, the concept of total spending must equal the number of final goods and services produced and must be the same also with a total gross value added components, including the remuneration of production factors. Furthermore GRDP as described above, called the GRDP at market prices, because therein includes net indirect tax component.
4
2.2 Produk Domestik Regional Netto (PDRN)
2.2 Net Regional Domestic Product (NRDP)
Produk Domestik Regional Neto merupakan produk domestik regional bruto dikurangi dengan seluruh penyusutan atas barang-barang modal tetap yang digunakan dalam proses produksi selama setahun.
Net Regional Domestic Product represents the gross regional domestic product less the entire depreciation of fixed capital goods used in the production process for a year.
2.3 PDRN Atas Dasar Biaya Faktor Produksi
2.3 Net Regional Product at Factor Cost
Produk Domestik Regional Neto Atas Dasar Biaya Faktor Produksi merupakan produk domestik regional neto atas dasar harga pasar dikurangi dengan pajak tidak langsung neto. Pajak tidak langsung neto merupakan pajak tidak langsung yang dipungut pemerintah dikurangi dengan subsidi pemerintah. Baik pajak tidak langsung maupun subsidi, keduanya dikenakan terhadap barang dan jasa yang diproduksi atau dijual. Pajak tidak langsung bersifat menaikan harga jual sedangkan subsidi sebaliknya. Selanjutnya PDRN Atas Dasar Biaya Faktor Produksi sering disebut sebagai Pendapatan Regional.
Net Regional Domestic Product at Constant Factor Cost of Production is the regional net domestic product at market prices minus net indirect taxes. Net indirect taxes are indirect taxes levied by the government reduced by government subsidies. Both the indirect taxes and subsidies, both of which are imposed on goods and services produced or sold. Indirect taxes are subsidies increase the selling price while the opposite. Furthermore PDRN Production at Constant Factor Cost is often referred to as Regional Income.
2.4 Pendapatan Regional
2.4 Regional Income
Pendapatan Regional adalah PDRN atas dasar biaya faktor ditambah pendapatan neto dari luar wilayah. Pendapatan neto itu sendiri merupakan pendapatan atas faktor produksi (tenaga kerja dan modal) milik penduduk di suatu wilayah yang diterima dan dikurangi pendapatan yang dibawa ke luar wilayah.
Regional Income is NRDP at factor cost plus net income from outside the region. Net income is itself a revenue on production factors (labor and capital) owned by residents in an area which reduced the income received and taken out of the territory.
2.5 Angka-angka per Kapita
2.5 Per Capita Figures
Angka-angka Per Kapita merupakan PDRB dibagi jumlah penduduk pertengahan tahun.
These figures are Per Capita GRDP divided by mid-year population.
PDRB Kabupaten Wonosobo 2010
5
2.6 Cara dan Penyajian Angka Indeks
2.6 The Method and Presentation Value Index
Agregat-agregat pendapatan seperti yang telah diuraikan diatas disajikan dalam 2 (dua) bentuk, yaitu atas dasar harga berlaku dan atas dasar harga konstan suatu tahun dasar.
Income aggregates as described above, are presented in 2 (two) forms, le at current prices and constant prices of a base year.
a. Pada penyajian atas dasar harga berlaku, semua produksi yang dihasilkan dinilai atas dasar harga berlaku pada masing-masing tahun, baik pada saat menilai produksi dan biaya antara maupun pada penilaian komponen nilai tambah dan komponen pengeluaran PDRB. b. Pada penyajian atas dasar harga konstan, suatu tahun dasar, semua nilai tambah yang ditimbulkan dinilai atas dasar harga konstan yang terjadi pada tahun dasar. Karena menggunakan harga tetap, maka nilai tambah dari tahun ke tahun sematamata karena perkembangan produksi riil dan tidak dipengaruhi fluktuasi kenaikan harga atau yang disebut inflasi. Total nilai tambah bruto juga disajikan dalam bentuk angka indeks perkembangan, laju pertumbuhan dan indeks harga implisit, yang masing-masing dijelaskan sebagai berikut : a. Indeks Perkembangan, diperoleh dengan membagi nilai-nilai pada masing-masing tahun dengan nilai tahun dasar, dikalikan 100. Indeks ini menunjukkan tingkat perkembangan agregat pendapatan dari tahun ke tahun terhadap tahun dasarnya.
a. On presentation at current prices, all production would be assessed on the basis of prices prevailing at each year, either at the time of production rate and costs between and on the assessment of the value-added components and expenditure components of GDRP. b. At the presentation of constant prices, a base year, all the added value generated valued at constant market prices that occurred in the base year. Because the use of fixed price, then the value added from year to year solely because of real production growth and rising prices are not influenced fluctuations or so-called inflation. Total gross added value is also presented in the form of growth indices, growth rate and the implicit price index, each of which is described as follows : a. Growth Index, obtained by dividing the values in each year with the value of the base year, multiplied by 100. This index shows the level of aggregate income growth from year to year to year basis. b. Growth Figures, obtained by dividing the value of the previous year multiplied by 100, then minus 100. This figure shows the growth rate of aggregate income for each year compared to previous years.
b. Angka Laju Pertumbuhan, diperoleh dengan membagi nilai pada tahun sebelumnya dikalikan 100, kemudian dikurangi 100. Angka ini menunjukkan tingkat pertumbuhan agregat pendapatan untuk masing-masing tahun dibandingkan tahun sebelumnya.
PDRB Kabupaten Wonosobo 2010
6
Indeks Harga Implisit, diperoleh dengan membagi nilai atas dasar harga berlaku dengan nilai atas dasar harga konstan untuk masing-masing tahun, dikalikan 100. Indeks ini menunjukkan tingkat perkembangan harga dari agregat pendapatan terhadap harga pada tahun dasar
Implicit Price Index, is obtained by dividing the value at current prices with the value at constant prices for each year, multiplied by 100. This index shows price growth rate of aggregate income to the price in the base year
2.7 Perhitungan Atas Harga Konstan
2.7 At Constant Market Prices
Pertumbuhan riil dari agregat ekonomi diturunkan dengan cara menghilangkan pengaruh dari perubahan harga pada angka atas dasar harga berlaku, sehingga akan diperoleh angka atas dasar harga konstan. Bila angka atas dasar harga konstan dinyatakan dalam harga tahun dasar yang sama, maka analisis perbandingan akan dapat dilakukan dan diturunkan dari komponen-komponennya.
Real growth of economic aggregate is derived by eliminating the effect of price changes on the figures at current prices, that would be obtained figures at constant prices. If these values at constant prices expressed in the same price base year, the comparative analysis will be done and is derived from its components.
Tiga metode berikut adalah cara merubah angka atas dasar harga berlaku menjadi angka atas dasar harga konstan. Metodemetode tersebut pada dasarnya dapat digunakan untuk seluruh komponen PDRB, seperti permintaan akhir, output, input antara dan komponen pendapatan dari nilai tambah. a. Revaluasi Metode ini dilakukan dengan cara menilai produksi masing-masing tahun dengan menggunakan harga tahun dasar. b. Ekstrapolasi
The following three methods are ways to change figures at current prices into constant prices figures. These methods can basically be used for all components of GDRP, such as final demand, output, input, intermediate and income components of value added. a.
Revaluation This method is done by assessing the production of each year using the base year price.
b. Extrapolation Noteworthy in this way is the determination of extrapolation. Production quantity of each sector or sub sector is a good extrapolator.
Yang perlu diperhatikan dalam cara ini adalah penentuan ekstrapolatornya. Kuantitas produksi dari masing-masing sektor maupun sub sektor merupakan ekstrapolator yang baik.
PDRB Kabupaten Wonosobo 2010
7
Namun apabila angka-angka tersebut tidak dapat diperoleh, maka dapat pula dipakai keterangan-keterangan lain yang erat kaitannya dengan produk-tivitas seperti tenaga kerja, kapa-sitas produksi (mesin kendaraan dan sebagainya). Nilai tambah atas dasar harga konstan pada suatu tahun diperoleh dengan cara mengalikan nilai tambah pada tahun dasar dengan index produksi (kuantum) sebagai extrapolator-nya. c.
Deflasi Metode ini dilakukan dengan membagi nilai tambah atas dasar harga berlaku dengan indeks harga dari barangbarang yang bersangkutan. Indeks harga disini dapat berupa Indeks Harga Per-dagangan Besar, Indeks Harga Produsen dan Indeks Harga Konsumen. Indeks harga yang dipakai sebagai deflator harus disesuaikan tahun dasarnya, yaitu tahun 2000.
PDRB Kabupaten Wonosobo 2010
But if those numbers can not be obtained, it can also be used other particulars which is closely related to productivity such as labor, production capacity (machinery vehicles, etc.). Added value at constant prices in a year is obtained by multiplying the value added in the base year with production index (quantum) as his extrapolator. c.
Deflation This method is done by dividing the value added at current prices with the price index of the goods concerned. Index prices may be here for Wholesale Price Index, Producer Price Index and Consumer Price Index. The price index used as deflator should be adjusted in essence, is the year 2000.
8
3
URAIAN SEKTORAL THE DESCRIPTION OF SECTORS
3.1 Pertanian
3.1 Agriculture
Dalam penghitungan PDRB sektor pertanian dibagi dalam 6 sub sektor, yaitu :
In the calculation of GDRP of agriculture sector is divided into six sub-sectors, namely:
a. Tanaman Bahan Makanan
a. Food Crops
b. Tanaman Perkebunan Rakyat
b. Society Estate
c.
c.
Tanaman Perkebunan Besar
Large Estate
d. Peternakan dan Hasil-hasilnya
d. Livestock and its product
e. Kehutanan
e. Forestry
f.
f.
Perikanan
Fishery
Metode penghitungan yang digunakan adalah dengan cara Pendekatan Produksi, yaitu dengan jalan menilai tiap-tiap jenis produksi. Jika nilai produksi dinilai dengan harga yang berlaku untuk masing-masing sub sektor, kemudian dikurangi dengan biaya antara dan penyusutan sektor bersangkutan, hasilnya merupakan nilai tambah neto sektor pertanian atas dasar harga berlaku. Apabila produksi tiap-tiap sub sektor dinilai dengan harga pada tahun 2000, dan selanjutnya dikurangi dengan biaya antara dan penyusutannya, maka akan diperoleh nilai tambah neto atas dasar harga konstan 2000.
The estimation method used is by production approach, ie by assessing each type of production. If the value of production valued at the price applicable to each sub-sector, then deducting the costs and the depreciation of the related sectors, the net result is a valueadded agricultural sector at current prices. If the production of each sub-sector, valued at a price in 2000, and further reduced by between and depreciation costs will be obtained on the basis of net value added at constant prices in 2000.
3.1.1 Tabama
3.1.1 Food Crops
Sub sektor ini mencakup komoditi tanaman bahan makanan seperti padi, jagung, ketela pohon, ketela rambat, kentang, kacang tanah, kedelai, sayur-sayuran, buah-buahan dan tanaman pangan lainnya.
Commodity sub sector includes food crops such as rice, maize, cassava, sweet potato, potato, peanut, soybean, vegetables, fruits and other food crops.
PDRB Kabupaten Wonosobo 2010
9
Data produksi diperoleh dari Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Wonosobo, sedangkan data harga diperoleh dari survei Harga Produsen yang diterima petani (HP-2) yang dilakukan oleh Mantri Statistik Kecamatan se Kabupaten Wonosobo. NTB atas dasar harga berlaku diperoleh dengan cara pendekatan harga produksi, yaitu mengalikan terlebih dahulu kuantum produksi dengan masing-masing harganya, kemudian hasilnya dikurangi dengan biaya antara atas dasar harga berlaku pada setiap tahun. Biaya antara tersebut diperoleh dengan menggunakan rasio biaya antara terhadap output Tabel I-O tahun 2000 yang telah diupdate. Untuk memperoleh nilai tambah neto atas dasar harga berlaku, maka nilai penyusutan dikeluarkan. NTB atas dasar harga konstan 2000 dihitung dengan cara revaluasi , yaitu mengalikan kuantum produksi pada masing-masing tahun dengan harga pada tahun 2000 kemudian dikurangkan lagi dengan biaya antara atas dasar harga konstan tahun 2000. Apabila nilai penyusutan dikeluarkan akan diperoleh nilai tambah neto atas dasar harga konstan 2000.
Tabel : 3.1.1 Table
Production data obtained from the Department of Agriculture Wonosobo regency, while the price data obtained from surveys Producer Price received by farmers (HP-2) conducted by a District Statistics Mantri Wonosobo regency.
Gross Value Added at current prices obtained by the approach of production prices, which multiplies the quantum advance with their respective production costs, then the results were reduced by the cost of current prices in each year. Costs between those obtained by using the ratio between the cost of the output IO table that was updated in 2000. To obtain net value added at current prices, the depreciation value is issued. Gross Value Added at constant prices in 2000 is calculated by way of revaluation, which multiplies the quantum of production in each year with the price deducted in the year 2000 and then again at a cost of constant prices of 2000. If the value of depreciation incurred will be obtained on the basis of net value added at constant prices in 2000.
Nilai Tambah Sub Sektor Tanaman Bahan Makanan Atas Dasar Harga Berlaku di Kabupaten Wonosobo Tahun 2009-2010 (dalam Jutaan Rupiah) Added Value of Food Crops Sub Sector At Current Prices in Wonosobo Regency Years 2009-2010 (in Millions Rupiahs)
Uraian Description
2009
2010
(1)
(2)
(3)
a. Nilai Produksi Production Value
1.375.266,84
1.504.807,08
b. Biaya antara Intermediate cost
169.105,05
185.033,53
1.206.161,79
1.319.773,55
9.736,02
10.653,08
1.113.696,77
1.309.120,47
c.
Nilai Tambah Bruto Gross Value Added
d. Penyusutan Depreciation e. Nilai Tambah Neto Net Value Added
PDRB Kabupaten Wonosobo 2010
10
Tabel : 3.1.2 Table
Nilai Tambah Sub Sektor Tanaman Bahan Makanan Atas Dasar Harga Konstan di Kabupaten Wonosobo Tahun 2009-2010 (dalam Jutaan Rupiah) Value Added of Food Crops Sub Sector At Constant Market Prices in Wonosobo Regency 2009-2010 (in Million Rupiahs) Uraian
2009
2010
(1)
(2)
(3)
a. Nilai Produksi Production Value
720.063,83
745.876,69
b. Biaya antara Intermediate cost
87.847,79
90.996,96
632.216,04
654.879,73
5.057,73
5.239,04
627.158,31
649.640,69
c.
Nilai Tambah Bruto Gross Value Added
d. Penyusutan Depreciation e. Nilai Tambah Neto Net Value Added
3.1.2. Tanaman Perkebunan
3.1.2. Estate Crops
Komoditi yang dicakup disini adalah hasil
Commodities covered here is the result of
tanaman perkebunan yang diusahakan
plantation crops cultivated by the people, such
oleh rakyat, seperti kelapa, kopi, tembakau,
as coconut, coffee, tobacco, Rheum officinale,
klembak, cengkeh, kapulogo, mendong,
clove, kapulogo, rushes, herbs, etc., including
tanaman obat-obatan dan sebagainya,
associated products. Production data obtained
termasuk produk ikutannya. Data produksi
from the Estates Department of Wonosobo
diperoleh
regency, while price data derived from Statistics
dari
Dinas
Perkebunan
Kabupaten Wonosobo, sedangkan data harga berasal dari
of Wonosobo Regency.
BPS Kabupaten Value added at current prices is calculated by
Wonosobo.
production approach, ie by multiplying each Nilai tambah atas dasar harga berlaku
kind of commodity with a price. If the costs
dihitung dengan cara pendekatan produksi,
incurred will be obtained between Gross Value
yaitu dengan cara mengalikan masing-
Added at current prices. If the depreciation
masing jenis komoditas dengan harganya.
incurred will be obtained on the basis of net
Jika
akan
value added at current prices. Added value at
diperoleh NTB atas dasar harga berlaku.
constant prices in 2000 is calculated by a
Apabila
revaluation, the same as you would on food
biaya
antara
penyusutan
dikeluarkan dikeluarkan
akan
diperoleh nilai tambah neto atas dasar
crops.
harga berlaku. Nilai tambah atas dasar harga konstan 2000 dihitung dengan cara revaluasi, sama seperti yang dilakukan pada tanaman bahan makanan.
PDRB Kabupaten Wonosobo 2010
11
Tabel : 3.1.3 Table
Nilai Tambah Sub Sektor Perkebunan Atas Dasar Harga Berlaku di Kabupaten Wonosobo Tahun 2009-2010 (dalam Jutaan Rupiah) Value Added of Estate Sub Sector At Current Regency 2009-2010 (in Million Rupiahs)
Market Prices in Wonosobo
Uraian
2009
2010
(1)
(2)
(3)
a. Nilai Produksi Production value
142.466,44
155.814,33
b. Biaya antara Intermediate cost
50.575,58
55.314,09
c.
91.890,85
100.500,25
1.194,58
1.306,50
90.696,28
99.193,75
Nilai Tambah Bruto Gross value added
d. Penyusutan Depreciation e. Nilai Tambah Neto Net value added
Tabel : 3.1.4 Table
Nilai Tambah Sub Sektor Perkebunan Atas Dasar Harga Konstan di Kabupaten Wonosobo Tahun 2009-2010 (dalam Jutaan Rupiah) Value Added of Estate Sub Sector At Constant Market Prices in Wonosobo Regency 2009-2010 (in Million Rupiahs) Uraian
2009
2010
(1)
(2)
(3)
a. Nilai Produksi Production Value
83.022,84
87.348,33
b. Biaya antara Intermediate cost
29.473,12
31.008,67
c.
53.549,72
56.339,66
695,56
731,80
52.854,16
55.607,86
Nilai Tambah Bruto Gross Value Added
d. Penyusutan Depreciation e. Nilai Tambah Neto Net Value Added
PDRB Kabupaten Wonosobo 2010
12
3.1.3 Peternakan dan Hasil-hasilnya
3.1.3 Livestock and It Product
Sub sektor peternakan yang dihasilkan di
Livestock sub-sector generated in Wonosobo
Kabupaten
ternak
District covers a large livestock, small livestock,
besar, ternak kecil, unggas maupun hasil-
poultry and livestock products such as cattle,
hasil ternak seperti sapi, kerbau, babi,
buffalo, pigs, horses, goats, sheep, chickens,
kuda, kambing, domba, ayam, itik, telur
ducks, eggs and fresh milk. Livestock production
dan
ternak
is estimated to equal to the number of livestock
diperkirakan sama dengan jumlah ternak
slaughtered plus stock change in livestock
yang
population and livestock exports net.
Wonosobo
susu
segar.
dipotong
meliputi
Produksi
ditambah
dengan
perubahan stok populasi ternak dan ekspor ternak neto. Data
Data on the number of livestock slaughtered, livestock, dairy and egg production was obtained
mengenai
jumlah
yang
from the Animal Husbandry Department of
dipotong, populasi ternak, produksi susu
Wonosobo regency, while data on livestock
dan telur diperoleh dari Dinas Peternakan
prices and the results obtained from the Animal
Kabupaten Wonosobo sedangkan data
Husbandry Department and the Statistics of
mengenai harga ternak dan hasil-hasilnya
Wonosobo Regency. Got good production
diperoleh dari Dinas Peternakan dan BPS
values at constant prices assessed by the
Kabupaten
produksi
producer price. While the added value obtained
didapatkan baik atas dasar harga konstan
by subtracting consecutive production costs and
dinilai dengan harga produsen. Sedangkan
depreciation of the value of production (output).
nilai
The
Wonosobo.
tambahnya
mengurangkan
ternak
Nilai
didapatkan
dengan
berturut-turut
biaya
percentage
of
production
costs and
depreciation based on Indonesian I-O tables are
produksi dan penyusutan terhadap nilai
updated in 1990.
produksi
biaya
Gross Value Added at constant prices in 2000 is
berdasarkan
calculated by way of revaluation, which multiplies
tabel I-O Indonesia tahun 1990 yang
the quantum of production each year to the
diupdate.
prices in the year 2000, then again with the offset
NTB atas dasar harga konstan 2000
between the cost at constant prices in 2000, as
dihitung
shown in table 3.1.6.
produksi
(output). dan
Persentase
penyusutan
dengan
cara
revaluasi,
yaitu
mengalikan kuantum produksi masingmasing tahun dengan harga pada tahun 2000, kemudian dikurangkan lagi dengan
Intermediate cost/production such as seed, food, drug, service, care and repair of business equipment.
biaya antara atas dasar harga konstan 2000, seperti terlihat pada tabel 3.1.6. Biaya antara/produksi dimaksud adalah jenis-jenis
pengeluaran
untuk
bibit,
makanan, obat-obatan, jasa, pemeliharaan dan perbaikan ringan alat-alat usaha.
PDRB Kabupaten Wonosobo 2010
13
Tabel : 3.1.5 Table
Nilai Tambah Sub Sektor Peternakan Atas Dasar Harga Berlaku di Kabupaten Wonosobo Tahun 2009-2010 (dalam Jutaan Rupiah) Value Added of Livestock Sub Sector At Current Market Prices in Wonosobo Regency 2009-2010 (in Million Rupiahs) Uraian
2009
2010
(1)
(2)
(3)
a. Nilai Produksi Production Value
357.679,51
398.884,13
b. Biaya antara Intermediate cost
101.223,29
112.884,20
c.
256.456,22
285.999,94
3.077,48
3.432,01
253.378,74
282.567,93
Nilai Tambah Bruto Gross Value Added
d. Penyusutan Depreciation e. Nilai Tambah Neto Net Value Added
Tabel : 3.1.6 Table
Nilai Tambah Sub Sektor Peternakan Atas Dasar Harga Konstan di Kabupaten Wonosobo Tahun 2009-2010 (dalam Jutaan Rupiah) Value Added of Livestock Sub Sector At Constant Market Prices in Wonosobo Regency 2009-2010 (in Million Rupiahs) Uraian
2009
2010
(1)
(2)
(3)
a. Nilai Produksi Production Value
177.300,04
187.317,49
b. Biaya antara Intermediate cost
50.175,91
53.010,85
127.124,13
134.306,64
1.525,48
1.610,61
125.598,64
132.696,03
c.
Nilai Tambah Bruto Gross Value Added
d. Penyusutan Depreciation e. Nilai Tambah Neto Net Value Added
PDRB Kabupaten Wonosobo 2010
14
3.1.4 Kehutanan
3.1.4 Forestry
Sub sektor kehutanan meliputi kegiatan
Sub sector includes forestry and logging activities
penebangan kayu dan pengambilan hasil
taking other forest products. Logging activities
hutan lainnya. Kegiatan penebangan kayu
generate logs, firewood, while the results of the
menghasilkan kayu gelondongan, kayu
income of other forest products include pine resin
bakar,
and copal.
sedangkan
hasil
kegiatan
penghasilan hasil hutan lainnya antara lain berupa getah pinus dan kopal.
Forestry data come from Forestry Service of Ngadisono and Kedu part North
and price
Data produksi kehutanan diperoleh dari
data from Forestry Service and BPS of
Perum Perhutani Ngadisono dan Kedu
Wonosobo.
Utara, sedangkan data harga disamping dari Perum Perhutani juga merupakan hasil survei yang dilakukan BPS Kabupaten
In the accounting of Gross Value Added (GVA) of this sub sector as same as agriculture sector with production approach
Wonosobo. Dalam penghitungan NTB untuk sub sektor ini seperti dengan sub sektor pertanian yaitu dengan cara pendekatan produksi.
Tabel : 3.1.7 Table
Nilai Tambah Sub Sektor Kehutanan Atas Dasar Harga Berlaku di Kabupaten Wonosobo Tahun 2009-2010 (dalam Jutaan Rupiah) Value Added of Forestry Sub Sector At Current Market Prices in Wonosobo Regency 2009-2010 (in Million Rupiahs) Uraian
2009
2010
(1)
(2)
(3)
a. Nilai Produksi Production value
139.163,32
150.544,58
b. Biaya antara Intermediate cost
20.178,67
21.828,95
118.984,65
128.715,62
7.258,07
7.851,66
111.726,59
120.863,96
c.
Nilai Tambah Bruto Gross value added
d. Penyusutan Depreciation e. Nilai Tambah Neto Net value added
PDRB Kabupaten Wonosobo 2010
15
Tabel : 3.1.8 Table
Nilai Tambah Sub Sektor Kehutanan Atas Dasar Harga Konstan di Kabupaten Wonosobo Tahun 2009-2010 (dalam Jutaan Rupiah) Value Added of Forestry Sub Sector At Constant Market Prices in Wonosobo Regency 2009-2010 (in Million Rupiahs) Uraian
2009
2010
(1)
(2)
(3)
a. Nilai Produksi Production Value
64.561,34
66.730,60
b. Biaya antara Intermediate cost
9.361,38
9.675,92
55.199,96
57.054,67
3.367,19
3.480,33
51.832,77
53.574,35
c.
Nilai Tambah Bruto Gross Value Added
d. Penyusutan Depreciation e. Nilai Tambah Neto Net Value Added
3.1.5 Perikanan
3.1.5 Fishery
Karena di Kabupaten Wonosobo tidak terdapat perairan laut, maka komoditi yang dicakup hanyalah perikanan darat yang meliputi pemeliharaan ikan dikolam, empang, sawah, dan karamba serta penangkapan ikan di perairan umum seperti waduk, telaga, sungai dan sebagainya. Data produksi ikan berasal dari Dinas Perikanan Kabupaten Wonosobo sedangkan produksi ikan yang dikonsumsi sendiri dan tidak dijual dipasaran umum diperkirakan sebesar 3 % dari total produksi. Nilai produksi sub sektor perikanan atas dasar harga berlaku diperoleh dari jumlah perkalian tiap jenis produksi dengan harga pada masingmasing tahun bersangkutan, sedangkan untuk nilai produksi atas dasar harga konstan 2000 dengan harga pada tahun dasar. Penghitungan NTB dilakukan dengan mengurangkan biaya antara terhadap nilai produksinya, apabila dikurangkan lagi dengan penyusutan maka akan diperoleh NTN. Persentase biaya antara dan penyusutan diperoleh dari Tabel I-O Indonesia tahun 1990 yang telah diperbarui.
Because in Wonosobo regency there are no marine waters, which covered only the commodities which include the maintenance of freshwater fish pool, pond, wetland, and karamba and fishing on public waters such as reservoirs, lakes, rivers and so forth. Fish production data comes from Wonosobo District Fisheries Office, while fish production is consumed alone and are not sold in the market generally estimated at 3% of total production. The production value of fishery sub sector at current prices obtained from multiplying the number of each type of production to the prices in each respective year, whereas the production value in 2000 constant prices to the prices in the base year. Gross Value Added Calculations done by subtracting the cost between the value of its production, again if offset by depreciation, it will get the Net Added Value. Between costs and depreciation percentage obtained from Table IO Indonesia in 1990 which has been updated.
PDRB Kabupaten Wonosobo 2010
16
Tabel : 3.1.9 Table
Nilai Tambah Sub Sektor Perikanan Atas Dasar Harga Berlaku di Kabupaten Wonosobo Tahun 2009-2010 (dalam Jutaan Rupiah) Value Added of Fishery Sub Sector At Current Market Prices in Wonosobo Regency 2009-2010 (in Million Rupiahs) Uraian
2009
2010
(1)
(2)
(3)
a. Nilai Produksi Production value
27.745,05
30.106,46
b. Biaya antara Intermediate cost
1.581,46
1.716,06
26.163,59
28.390,40
235,47
255,51
25.928,12
28.134,89
c.
Nilai Tambah Bruto Gross value added
d. Penyusutan Depreciation e. Nilai Tambah Neto Net value added
Tabel : 3.1.10 Table
Nilai Tambah Sub Sektor Perikanan Atas Dasar Harga Konstan di Kabupaten Wonosobo Tahun 2009-2010 (dalam Jutaan Rupiah) Value Added of Fishery Sub Sector At Constant Market Prices in Wonosobo Regency 2009-2010 (in Million Rupiahs) Uraian
2009
2010
(1)
(2)
(3)
a. Nilai Produksi Production Value
16.330,58
16.843,35
b. Biaya antara Intermediate cost
930,84
960,07
15.399,73
15.883,29
138,60
142,95
15.261,13
15.740,33
c.
Nilai Tambah Bruto Gross Value Added
d. Penyusutan Depreciation e. Nilai Tambah Neto Net Value Added
PDRB Kabupaten Wonosobo 2010
17
3.2 Pertambangan dan Penggalian
3.2 Mining and Quarrying
Sektor Pertambangan dan Penggalian di
The
Kabupaten Wonosobo meliputi penggalian
Wonosobo Regency, namely Sold mining,
pasir, kerikil, batu dan sebagainya.
Gravel mining, Stone, etc.
Data
yang
dipergunakan
penghitungan
PDRB
dalam
merupakan
hasil
Mining
and
Quarrying
sector
in
It’s data come from survey result and listing by BPS
Wonosobo
consists
manpower,
of
companies,
Kabupaten Wonosobo. Data yang dicatat
number of production. It is used the average
meliputi jumlah perusahaan, jumlah tenaga
prices
kerja, dan jumlah produksi. Data harga
Regency.
this
of
number
survei dan listing yang dilakukan oleh BPS
of
number
of
commodity
in
and
Wonosobo
yang dipakai merupakan harga rata-rata Kabupaten Wonosobo. Counting method to calculate the value of Metode penghitungan untuk menghitung nilai
produksi
pendekatan
dengan
produksi.
menggunakan Nilai
produksi
production using the production approach. The production value is calculated by multiplying the production price of each type of production.
merupakan hasil perkalian antara produksi dengan
harga
masing-masing
jenis Whereas to calculate the value of production at
produksi.
constant prices in 2000, with revaluation method Sedangkan
untuk
menghitung
nilai
produksi atas dasar harga konstan 2000,
is multiplying production in the year with prices prevailing in the base year 2000.
dengan cara revaluasi yaitu mengalikan produksi pada tahun berlaku dengan harga pada tahun dasar 2000.
Value added in mining and quarrying sector, both
Nilai tambah sektor pertambangan dan penggalian baik atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga konstan 2000, diperoleh dengan mengurangkan biaya antara
dan
penyusutan
dari
nilai
produksinya. Biaya antara dan penyusutan untuk masing-masing produksi diperoleh dengan menggunakan rasio biaya antara
at current prices and constant prices in 2000, obtained by subtracting the cost of and the depreciation of the value of production. Between and depreciation costs for each production is obtained by using the ratio between the cost and the depreciation of the production value of the preparation of Indonesia in 1990 IO table is updated.
dan penyusutan terhadap nilai produksi hasil penyusunan Tabel I-O Indonesia tahun 1990 yang diperbarui.
PDRB Kabupaten Wonosobo 2010
18
Tabel : 3.2.1 Table
Nilai Tambah Sub Sektor Pertambangan dan Penggalian Atas Dasar Harga Berlaku di Kabupaten Wonosobo Tahun 2009-2010 (dalam Jutaan Rupiah) Value Added of Mining and Quarrying Sub Sector At Current Market Prices in Wonosobo Regency 2009-2010 (in Million Rupiahs) Uraian
2009
2010
(1)
(2)
(3)
a. Nilai Produksi Production value
25.483,93
26.435,22
b. Biaya antara Intermediate cost
4.051,95
4.203,20
21.431,98
22.232,01
2.057,48
2.134,28
19.374,50
20.097,73
c.
Nilai Tambah Bruto Gross value added
d. Penyusutan Depreciation e. Nilai Tambah Neto Net value added
Tabel : 3.2.2 Table
Nilai Tambah Sub Sektor Pertambangan dan Penggalian Atas Dasar Harga Konstan di Kabupaten Wonosobo Tahun 2009-2010 (dalam Jutaan Rupiah) Value Added of Mining and Quarrying Sub Sector At Constant Market Prices in Wonosobo Regency 2009-2010 (in Million Rupiahs) Uraian
2009
2010
(1)
(2)
(3)
a. Nilai Produksi Production Value
14.784,45
14.816,98
b. Biaya antara Intermediate cost
2.350,73
2.355,90
12.433,72
12.461,07
1.193,64
1.196,27
11.240,08
11.264,81
c.
Nilai Tambah Bruto Gross Value Added
d. Penyusutan Depreciation e. Nilai Tambah Neto Net Value Added
PDRB Kabupaten Wonosobo 2010
19
3.3 Industri Pengolahan
3.3 Mining and Quarrying
Sektor ini mencakup semua perusahaan
This sector includes all companies / businesses
/usaha
kegiatan
engaged in activities to change the basic goods
mengubah barang dasar menjadi barang
into finished goods and intermediate goods, or of
jadi/setengah jadi dan atau dari barang
less value to higher value goods. Included in iini
yang kurang nilainya menjadi barang yang
sector are companies that conduct industrial
lebih tinggi nilainya. Termasuk kedalam
services and assembly of parts of an industry.
sektor
yang
iini
melakukan
adalah
perusahaan
yang
melakukan kegiatan jasa industri dan
Manufacturing sector is divided into sub-sectors of manufacturing industry sub-sector non-oil and
perakitan dari bagian suatu industri.
petroleum Sektor
industri
industries.
Because
in
dibedakan
Wonosobo regency there is no oil refinery
menjadi sub sektor industri pengolahan
industry, then that will be covered here only non-
non
industri
oil processing industry. Non-oil processing
pengolahan pengilangan minyak bumi.
industry divided into groups based on number of
Karena di Kabupaten Wonosobo tidak
workers / labor, namely:
migas
dan
pengolahan
refining
sub
sektor
terdapat industri pengolahan pengilangan minyak, maka yang akan dicakup disini
a. Large
manufacturing
with
manpowers are 100 persons and over
hanyalah industri pengolahan non migas. Industri pengolahan non migas dibedakan
scale
b. Medium
kedalam golongan yang didasarkan pada
scale
manufacturing
with
manpowers between 20 and 99 persons
banyaknya pekerja/tenaga kerja, yaitu : c. a. Industri besar mempunyai tenaga kerja
Small
scale
manufacturing
with
manpowers between 5 and 19 persons
100 orang atau lebih d. Home industries with manpowers between b. Industri sedang mempunyai tenaga
1 and 4 persons.
kerja 20-99 orang c.
Industri kecil mempunyai tenaga kerja 5-19 orang
d. Industri
rumahtangga
mempunyai
tenaga kerja 1-4 orang
PDRB Kabupaten Wonosobo 2010
20
Tabel : 3.3.1 Table
Nilai Tambah Sektor Industri Pengolahan Atas Dasar Harga Berlaku di Kabupaten Wonosobo Tahun 2009-2010 (dalam Jutaan Rupiah) Value Added of Manufacturing Industries Sub Sector At Current Market Prices in Wonosobo Regency 2009-2010 (in Million Rupiahs) Uraian
2009
2010
(1)
(2)
(3)
a. Nilai Produksi Production value
1.016.269,83
1.055.589,23
b. Biaya antara Intermediate cost
638.245,35
662.939,01
c.
378.024,48
392.650,22
13.157,10
13.666,15
364.867,38
378.984,07
Nilai Tambah Bruto Gross value added
d. Penyusutan Depreciation e. Nilai Tambah Neto Net value added
Tabel : 3.3.2 Table
Nilai Tambah Sektor Industri Pengolahan Atas Dasar Harga Konstan di Kabupaten Wonosobo Tahun 2009-2010 (dalam Jutaan Rupiah) Value Added of Manufacturing Indutries Sub Sector At Constant Market Prices in Wonosobo Regency 2009-2010 (in Million Rupiahs) Uraian
2009
2010
(1)
(2)
(3)
a. Nilai Produksi Production Value
518.684,34
529.472,99
b. Biaya antara Intermediate cost
324.889,84
331.647,56
c.
193.794,50
197.825,43
6.774,39
6.915,30
187.020,11
190.910,13
Nilai Tambah Bruto Gross Value Added
d. Penyusutan Depreciation e. Nilai Tambah Neto Net Value Added
PDRB Kabupaten Wonosobo 2010
21
3.3.1 Industri Besar dan Sedang
3.3.1 Large and Medium Scale Manufacturing
Metode penghitungan yang dipakai adalah
In this case used by production approach, that
dengan metode pendekatan produksi, yaitu
is a result of production multiplied by prices of
dengan
producer.
cara
menilai
produksi
yang
dihasilkan dari unit produksi pengolahan dengan harga produsen yang terjadi.
from it is, and then to be good and service. It
Untuk mendapatkan nilai tambah terlebih dahulu
mengeluarkan
For find a value added, the first step less cost
biaya
is often called intermediate cost.
yang
dikeluarkan untuk membentuk barang dan
The data come from Annual Industry Survey B/S of BPS
jasa yang lazim disebut biaya antara. Data yang dibutuhkan berasal dari Survei
Percentage
Tahunan
depreciation can be found from I-O table of
Industri
B/S
Badan
Pusat
Statistik.
Indonesia
intermediate
cost
and
Indonesia that updated. Gross value added of
Persentase biaya antara dan penyusutan diperoleh
of
dari
tabel
yang
telah
I-O
tahun
1990
diupdate.
NTB
B/S Industry at 2000 constant market prices is obtained by deflation approach, with IHPB Industry as deflator.
Industri B/S atas dasar harga konstan 2000,
diperoleh
dengan
cara
deflasi
dengan deflator IHPB Industri.
Tabel : 3.3.3 Table
Nilai Tambah Sub Sektor Industri Besar dan Sedang Atas Dasar Harga Berlaku di Kabupaten Wonosobo Tahun 2009-2010 (dalam Jutaan Rupiah) Value Added of Large dan Medium Scale Manufacturing Sub Sector At Current Market Prices in Wonosobo Regency 2009-2010 (in Million Rupiahs) Uraian
2009
2010
(1)
(2)
(3)
a. Nilai Produksi Production value
750.529,79
770.722,10
b. Biaya antara Intermediate cost
477.336,95
490.179,26
c.
273.192,84
280.542,84
9.288,56
9.538,46
263.904,28
271.004,38
Nilai Tambah Bruto Gross value added
d. Penyusutan Depreciation e. Nilai Tambah Neto Net value added
PDRB Kabupaten Wonosobo 2010
22
Tabel : 3.3.4 Table
Nilai Tambah Sub Sektor Industri Besar dan Sedang Atas Dasar Harga Konstan di Kabupaten Wonosobo Tahun 2009-2010 (dalam Jutaan Rupiah) Value Added of Large dan Medium Scale Manufacturing Sub Sector At Constant Market Prices in Wonosobo Regency 2009-2010 (in Million Rupiahs) Uraian
2009
2010
(1)
(2)
(3)
a. Nilai Produksi Production Value
359.377,12
364.948,93
b. Biaya antara Intermediate cost
228.563,85
232.107,52
c.
130.813,27
132.841,41
4.447,64
4.516,60
126.365,63
128.324,81
Nilai Tambah Bruto Gross Value Added
d. Penyusutan Depreciation e. Nilai Tambah Neto Net Value Added
3.3.2 Industri Kecil dan Kerajinan RT
3.3.2 Smale Scale Manufacturing and Home Industries
Metode
The method for accounting of this case used
penghitungan
yang
digunakan
untuk penghitungan adalah dengan metode
by production approach
pendekatan produksi. Untuk mendapatkan nilai tambah terlebih yang
For find a value added, the first step less cost
dikeluarkan untuk membentuk barang dan
from it is, and then to be good and service. It
jasa yang lazim disebut biaya antara.
is often called intermediate cost.
Data yang digunakan berasal dari Cabang
The data come from Manufacturing Industries
Dinas
Deperindag
Service and Departement of Trade and
Kabupaten Wonosobo serta laporan data
Industry branch of Wonosobo Regency and
penunjang Pendapatan Regional Badan
Regional Income Secondary Report of BPS
Pusat Statistik Kabupaten Wonosobo.
Wonosobo.
Persentase biaya antara dan penyusutan
Intermediate
diperoleh
1990
percentages obtained from the IO table in 1990
Indonesia yang telah diupdate. NTB atas
Indonesia has been updated. Value added at
dasar
diperoleh
constant prices in 2000, obtained by deflation
dengan cara deflasi dan sebagai deflator
and as a deflator is the Wholesale Price Index
adalah Indeks Harga Perdagangan Besar
(WPI) Industry.
dahulu
mengeluarkan
Perindustrian
dari
harga
tabel konstan
biaya
dan
I-O
tahun
2000,
costs
and
depreciation
(IHPB) Industri.
PDRB Kabupaten Wonosobo 2010
23
Tabel : 3.3.5 Table
Nilai Tambah Sub Sektor Industri Kecil dan Kerajinan Rumah Tangga Atas Dasar Harga Berlaku di Kabupaten Wonosobo Tahun 2009-2010 (dalam Jutaan Rupiah) Value Added of Small Scale Manufacturing and Home Industries Sub Sector At Current Market Prices in Wonosobo Regency 2009-2010 (in Million Rupiahs) Uraian
2009
2010
(1)
(2)
(3)
a. Nilai Produksi Production value
264.705,27
283.076,88
b. Biaya antara Intermediate cost
159.873,63
170.969,50
c.
104.831,64
112.107,38
3.878,76
4.147,96
100.952,88
107.959,42
Nilai Tambah Bruto Gross value added
d. Penyusutan Depreciation e. Nilai Tambah Neto Net value added
Tabel : 3.3.6 Table
Nilai Tambah Sub Sektor Industri Kecil dan Kerajinan Rumah Tangga Atas Dasar Harga Konstan di Kabupaten Wonosobo Tahun 2009-2010 (dalam Jutaan Rupiah) Value Added of Small Scale Manufacturing and Home Industries Sub Sector At constant Market Prices in Wonosobo Regency 2009-2010 (in Million Rupiahs) Uraian
2009
2010
(1)
(2)
(3)
a. Nilai Produksi Production Value
159.043,53
164.101,08
b. Biaya antara Intermediate cost
96.062,29
99.117,06
c.
62.981,23
64.984,02
2.330,31
2.404,41
60.650,92
62.579,61
Nilai Tambah Bruto Gross Value Added
d. Penyusutan Depreciation e. Nilai Tambah Neto Net Value Added
PDRB Kabupaten Wonosobo 2010
24
3.4 Listrik, Gas dan Air Bersih
3.4 Electricity, Gas and Watersupply
Data produksi yang disajikan untuk sektor
Production data presented for this sector
ini meliputi data dari Perusahaan Listrik
include the data from the National Electricity
Negara (PLN) Kabupaten Wonosobo dan
Company (PLN) Wonosobo regency and the
Perusahaan Negara Air Minum (PDAM)
State Water Company (PDAM) Wonosobo
Kabupaten Wonosobo, sedangkan sub
regency,
sektor gas di Kabupaten Wonosobo tidak
Wonosobo regency does not exist. The
ada. Nilai produksi masing-masing sub
production value of each sub-sector includes
sektor mencakup semua produksi yang
all production generated from various activities
dihasilkan dari berbagai kegiatan sesuai
in accordance with the scope covered in the
dengan ruang lingkup yang dicakup dalam
business.
while
the
gas
sub-sector
in
usahanya.
3.4.1 Listrik
3.4.1 Electricity
Sub sektor ini meliputi kegiatan produksi dan distribusi listrik baik yang diusahakan oleh PLN maupun non PLN, tetapi masih sulitnya memperoleh data listrik non PLN maka data dasar yang dipakai dalam penghitungan ini memakai data pokok PLN.
These sub sectors include production and distribution of electricity well exploited by the State Electricity Company and non-state electricity company, but it is still difficult to obtain data on non-state electricity company electricity then the basic data used in this calculation using the State Electricity Company fundamental data.
Metode yang digunakan untuk penghitungan sub sektor ini menggunakan metode pendekatan produksi. Dengan mengalikan produksi dan harga per KWH yang berlaku pada masing-masing tahun yang diperoleh dari PLN akan didapatkan nilai produksi atas dasar harga berlaku, sedangkan nilai produksi atas dasar harga konstan 2000 diperoleh dengan cara revaluasi.
The method used to enumerate the sub-sector is using the production approach. By multiplying the production and the price per KWH in effect at each year obtained from the National Electricity Company will get the value of production at current prices, while production value in 2000 constant prices is obtained by way of revaluation.
NTB atas dasar harga berlaku diperoleh dengan mengurangkan biaya antara pada masing-masing tahun bersangkutan, sedangkan NTB atas dasar konstan 2000 dicari dengan mengalikan produksi dengan harga pada tahun 2000, kemudian dikurangi dengan biaya antara. Dalam penghitungan nilai produksi dan biaya antara sub sektor ini diperhitungkan juga listrik yang digunakan sendiri dan yang hilang dalam jaringan transmisi.
PDRB Kabupaten Wonosobo 2010
Gross Value Added at current prices is obtained by subtracting the cost of each year, whereas Gross Value Added sought on the basis of constant 2000 prices by multiplying production by the year 2000, then reduced at a cost of between. In the calculation of production value and costs of this sub sector are also taken into account electricity used alone and lost in the transmission network.
25
Tabel : 3.4.1 Table
Nilai Tambah Sub Sektor Listrik Atas Dasar Harga Berlaku di Kabupaten Wonosobo Tahun 2009-2010 (dalam Jutaan Rupiah) Value Added of Electricity Sub Sector At Current Market Prices in Wonosobo Regency 2009-2010 (in Million Rupiahs) Uraian
2009
2010
(1)
(2)
(3)
a. Nilai Produksi Production value
81.326,05
88.747,14
b. Biaya antara Intermediate cost
53.066,44
57.908,81
c.
28,.59,61
30.838,33
3.330,12
3.634,00
24.929,49
27.204,33
Nilai Tambah Bruto Gross value added
d. Penyusutan Depreciation e. Nilai Tambah Neto Net value added
Tabel : 3.4.2 Table
Nilai Tambah Sub Sektor Listrik Atas Dasar Harga Konstan di Kabupaten Wonosobo Tahun 2009-2010 (dalam Jutaan Rupiah) Value Added of Electricity Sub Sector At Constant Market Prices in Wonosobo Regency 2009-2010 (in Million Rupiahs) Uraian
2009
2010
(1)
(2)
(3)
a. Nilai Produksi Production Value
26.877,36
28.187,14
b. Biaya antara Intermediate cost
16.905,87
17.729,72
9.971,49
10.457,42
d. Penyusutan Depreciation
1.096,87
1.150,32
e. Nilai Tambah Neto Net Value Added
8.874,63
9.307,10
c.
Nilai Tambah Bruto Gross Value Added
PDRB Kabupaten Wonosobo 2010
26
3.4.2 Air Bersih
3.4.2 Watersupply
Sub sektor yang dicakup dalam kegiatan ini
Sub-sectors covered in this activity is the clean
adalah air bersih yang diproduksi oleh
water
PDAM.
yang
Company. The estimation method used for
adalah
calculations is by using the production approach.
produksi.
To get the value of production, and Gross Value
Untuk mendapatkan nilai produksi, NTB
Added Net Value Added at current prices are
dan NTN baik atas dasar harga berlaku
good as well as constant prices in 2000 used the
maupun atas dasar harga konstan 2000
same approach with calculation of the electricity
menggunakan cara yang sama dengan
sub-sector.
Metode
digunakan dengan
untuk
metode
penghitungan penghitungan pendekatan
produced
by
the
Regional
Water
penghitungan sub sektor listrik.
Tabel : 3.4.3 Table
Nilai Tambah Sub Sektor Air Bersih Atas Dasar Harga Berlaku di Kabupaten Wonosobo Tahun 2009-2010 (dalam Jutaan Rupiah) Value Added of Watersupply Sub Sector At Current Market Prices in Wonosobo Regency 2009-2010 (in Million Rupiahs) Uraian
2009
2010
(1)
(2)
(3)
a. Nilai Produksi Production Value
5.970,64
6.649,71
b. Biaya antara Intermediate cost
1.128,45
1.256,79
c.
4.842,19
5.392,91
256,63
285,82
4.585,56
5.107,09
Nilai Tambah Bruto Gross Value Added
d. Penyusutan Depreciation e. Nilai Tambah Neto Net Value Added
PDRB Kabupaten Wonosobo 2010
27
Tabel : 3.4.4 Table
Nilai Tambah Sub Sektor Air Bersih Atas Dasar Harga Konstan di Kabupaten Wonosobo Tahun 2009-2010 (dalam Jutaan Rupiah) Value Added of Watersupply Sub Sector At Constant Market Prices in Wonosobo Regency 2009-2010 (in Million Rupiahs) Uraian
2009
2010
(1)
(2)
(3)
a. Nilai Produksi Production Value
3.044,08
3.313,04
b. Biaya antara Intermediate cost
575,33
626,16
2.468,75
2.686,88
130,85
142,41
e. Nilai Tambah Neto Net Value Added
2.337,89
2.544,46
3.5 Bangunan
3.5 Construction
c.
Nilai Tambah Bruto Gross Value Added
d. Penyusutan Depreciation
NTB
dari
sektor
Bangunan
diperoleh
Gross Value Added of the Building sector is
dengan mengalikan suatu rasio dengan
obtained by multiplying a ratio of production
nilai produksi tahun yang bersangkutan.
value for the year. Production value is
Besarnya nilai produksi ini diperkirakan
estimated size is proportional to the realization
sebanding
belanja
of development spending. While for the
untuk
building performed by contractors rather than
bangunan yang dikerjakan oleh bukan
using the method of calculating the income
kontraktor penghitungannya menggunakan
approach.
dengan
pembangunan.
realisasi
Sedangkan
metode pendekatan pendapatan. Required data from the Survey of Construction Data yang dibutuhkan selain dari Survei Konstruksi dikumpulkan Kecamatan
dan
Data
oleh se
Monografi
Koordinator
Kabupaten
yang
Statistik
Wonosobo
and other Monographs Data collected by the District Statistical Coordinator as routinely Wonosobo regency, also from Gapensi and Bapeda Wonosobo regency.
secara rutin, juga berasal dari Gapensi dan Bapeda Kabupaten Wonosobo.
Calculations based on 2000 constant prices
Penghitungan atas dasar harga konstan
was carried out by the deflator deflation by the
2000
Consumer Price Index (CPI) Housing group.
dilakukan
dengan
cara
deflasi
dengan deflator Indeks Harga Konsumen (IHK) kelompok Perumahan.
PDRB Kabupaten Wonosobo 2010
28
Tabel : 3.5.1 Table
Nilai Tambah Sub Sektor Bangunan Atas Dasar Harga Berlaku di Kabupaten Wonosobo Tahun 2009-2010 (dalam Jutaan Rupiah) Value Added of Construction Sub Sector At Current Market Prices in Wonosobo Regency 2009-2010 (in Million Rupiahs) Uraian
2009
2010
(1)
(2)
(3)
a. Nilai Produksi Production value
315.006,77
346.545,44
b. Biaya antara Intermediate cost
168.528,63
185.401,82
c.
146.478,14
161.143,62
3.808,44
4.189,74
142.669,70
156.953,88
Nilai Tambah Bruto Gross value added
d. Penyusutan Depreciation e. Nilai Tambah Neto Net value added
Tabel : 3.5.2 Table
Nilai Tambah Sub Sektor Bangunan Atas Dasar Harga Konstan di Kabupaten Wonosobo Tahun 2009-2010 (dalam Jutaan Rupiah) Value Added of Construction Sub Sector At Constant Market Prices in Wonosobo Regency 2009-2010 (in Million Rupiahs) Uraian
2009
2010
(1)
(2)
(3)
a. Nilai Produksi Production Value
162.514,58
172.426,33
b. Biaya antara Intermediate cost
86.945,30
92.248,08
c.
75.569,28
80.178,24
1.964,80
2.084,63
73.604,47
78.093,61
Nilai Tambah Bruto Gross Value Added
d. Penyusutan Depreciation e. Nilai Tambah Neto Net Value Added
PDRB Kabupaten Wonosobo 2010
29
3.6 Perdagangan, Hotel dan Restoran
3.6 Trade, Hotel and Restaurant
3.6.1 Perdagangan Besar dan Eceran
3.6.1 Wholesale and Retail Trade
Penghitungan nilai tambah sub sektor
Calculating value added sub sector of trade is
perdagangan
dengan
done by the flow of goods, that is by calculating
pendekatan arus barang, yaitu dengan
the value of agricultural commodities, mining and
cara menghitung besarnya nilai komoditi
quarrying,
pertanian, pertambangan dan penggalian,
commodities are traded. From the value of the
industri
yang
traded commodity is derived which is the output
diperdagangkan. Dari nilai komoditi yang
value of margin trading which was subsequently
diperdagangkan ini diturunkan nilai margin
used to calculate the value added. The ratio of
yang merupakan output perdagangan yang
the amount of goods traded and the ratio of
selanjutnya dipakai untuk menghitung nilai
added value is obtained based on data obtained
tambahnya. Rasio besarnya barang-barang
through the preparation of Indonesian IO table
yang
that was update in 1990.
dilakukan
serta
komoditi
diperdagangkan
impor
dan
rasio
nilai
manufacturing
and
import
tambah didapat berdasarkan pada data hasil penyusunan tabel I-O Indonesia 1990
Gross Value Added at constant prices in 2000 were collected by a revaluation, that is multiplying
yang telah diupdate.
the above ratios with a value of production from NTB atas dasar harga konstan 2000
sectors of agriculture, mining and quarrying,
diperoleh dengan cara revaluasi, yaitu
manufacturing and imports are calculated at a
mengalikan rasio-rasio diatas dengan nilai
price
produksi
Production
dari
sektor-sektor
pertanian,
in
the data
base for
year
2000.
commodity
trading
pertambangan dan penggalian, industri dan
Wonosobo regency was obtained from the
impor yang dihitung dengan harga pada
relevant sectors, whereas the inter-regional trade
tahun dasar 2000.
data obtained from the Office of Trade and Industry Department of Wonosobo regency and
Data produksi untuk perdagangan komoditi
Statistics of Central Java Province.
daerah Kabupaten Wonosobo diperoleh dari sektor-sektor bersangkutan, sedangkan
data
diperoleh
perdagangan dari
Kantor
antar
daerah
Departemen
Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Wonosobo
dan
BPS
Provinsi
Jawa
Tengah.
PDRB Kabupaten Wonosobo 2010
30
Tabel : 3.6.1 Table
Nilai Tambah Sub Sektor Perdagangan Besar dan Eceran Atas Dasar Harga Berlaku di Kabupaten Wonosobo Tahun 2009-2010 (dalam Jutaan Rupiah) Value Added of Wholesale and Retail Trade Sub Sector At Current Market Prices in Wonosobo Regency 2009-2010 (in Million Rupiahs) Uraian
2009
2010
(1)
(2)
(3)
a. Nilai Produksi Production value
469.748,80
516.097,35
b. Biaya antara Intermediate cost
68.212,24
74.942,51
401.536,56
441.154,83
11.302,04
12.417,17
390.234,52
428.737,66
c.
Nilai Tambah Bruto Gross value added
d. Penyusutan Depreciation e. Nilai Tambah Neto Net value added
Tabel : 3.6.2 Table
Nilai Tambah Sub Sektor Perdagangan Besar dan Eceran Atas Dasar Harga Konstan di Kabupaten Wonosobo Tahun 2009-2010 (dalam Jutaan Rupiah) Value Added of Wholesale and Retail Trade Sub Sector At Constant Market Prices in Wonosobo Regency 2009-2010 (in Million Rupiahs) Uraian
2009
2010
(1)
(2)
(3)
a. Nilai Produksi Production Value
228.542,85
240.843,89
b. Biaya antara Intermediate cost
33.186,71
34.972,94
195.356,14
205.870,95
5.498,68
5.794,64
189.857,46
200.076,31
c.
Nilai Tambah Bruto Gross Value Added
d. Penyusutan Depreciation e. Nilai Tambah Neto Net Value Added
PDRB Kabupaten Wonosobo 2010
31
3.6.2 Hotel
3.6.2 Hotel
Sub sektor ini mencakup semua hotel, baik
This sub sector includes all hotels, both classified
berbintang maupun tidak berbintang serta
and unclassified, and various other types of
berbagai jenis penginapan lainnya seperti
accommodation such as hostels.
losmen. Cara
penghitungan
ini
menggunakan
This counting mode using the production
metode pendekatan produksi, yaitu dengan
approach, ie by multiplying the number of room
mengalikan jumlah malam kamar dengan
nights per night room rate.
tarif per malam kamar. Data mengenai malam kamar dan tarif per
Data regarding the night's room rate per night
malam kamar diperoleh dari hasil Survei
room and obtained from the Monthly Survey of
Hotel Bulanan (VHT-S) dan Survei Hotel
Hotels (VHT-S) and the Annual Survey of Hotels
Tahunan (VHT-L) yang dilakukan oleh
(VHT-L) conducted by Central Bureau of
Badan
Kabupaten
Statistics of Wonosobo. Production value in 2000
Wonosobo. Nilai produksi atas dasar harga
constant prices was obtained by the method of
konstan 2000 diperoleh dengan metode
revaluation, that is multiplying the number of
revaluasi, yaitu mengalikan jumlah malam
room nights for the year with room rate per night
kamar tahun yang bersangkutan dengan
in the base year 2000.
Pusat
Statistik
tarif per malam kamar tahun dasar 2000.
Tabel : 3.6.3 Table
Nilai Tambah Sub Sektor Hotel Atas Dasar Harga Berlaku di Kabupaten Wonosobo Tahun 2009-2010 (dalam Jutaan Rupiah) Value Added of Hotel Sub Sector At Current Market Prices in Wonosobo Regency 2009-2010 (in Million Rupiahs) Uraian
2009
2010
(1)
(2)
(3)
a. Nilai Produksi Production value
11.949,95
13.035,92
b. Biaya antara Intermediate cost
4.569,05
4.984,27
c.
7.380,90
8.051,65
216,66
236,35
7.164,24
7.815,30
Nilai Tambah Bruto Gross value added
d. Penyusutan Depreciation e. Nilai Tambah Neto Net value added
PDRB Kabupaten Wonosobo 2010
32
Tabel : 3.6.4 Table
Nilai Tambah Sub Sektor Hotel Atas Dasar Harga Konstan di Kabupaten Wonosobo Tahun 2009-2010 (dalam Jutaan Rupiah) Value Added of Hotel Sub Sector At Constant Market Prices in Wonosobo Regency 2009-2010 (in Million Rupiahs) Uraian
2009
2010
(1)
(2)
(3)
a. Nilai Produksi Production Value
6.950,82
7.319,59
b. Biaya antara Intermediate cost
2.657,64
2.798,64
c.
4.293,18
4.520,95
126,02
132,71
e. Nilai Tambah Neto Net Value Added
4.167,17
4.388,24
3.6.3 Rumah Makan
3.6.3 Restaurant
Data pendukung untuk penghitungan nilai
Supporting data for the calculation of value
tambah sub sektor restoran/rumah makan
added sub sector of the restaurant / diner based
berdasarkan hasil inventarisasi Penunjang
on
Pendapatan
Kabupaten
Supporting Regional Income and Regional
Keuangan
Financial Report (K2) Wonosobo regency. From
Daerah Tk. II (K2) Kabupaten Wonosobo.
the report found many indicators of employment
Dari laporan tersebut didapatkan indikator
in this sub sector.
Nilai Tambah Bruto Gross Value Added
d. Penyusutan Depreciation
Wonosobo
Regional serta
Laporan
the
inventory
of
Wonosobo
regency
banyaknya tenaga kerja yang bekerja di Gross Value Added is obtained by multiplying the
sub sektor ini.
ratio of Gross Value Added to the output. This NTB diperoleh dengan mengalikan rasio
ratio is obtained from the Indonesian IO tables
NTB terhadap output. Rasio ini didapat dari
are updated in 1990. While the Gross Value
tabel I-O Indonesia 1990 yang diupdate.
Added at constant prices in 2000 is calculated by
Sedangkan NTB atas dasar harga konstan
extrapolation using the Index of Labor as
2000 dihitung dengan cara ekstrapolasi
extrapolation.
dengan
menggunakan
Indeks
Tenaga
Kerja sebagai ekstrapolatornya.
PDRB Kabupaten Wonosobo 2010
33
Tabel : 3.6.5 Table
Nilai Tambah Sub Sektor Restoran Atas Dasar Harga Berlaku di Kabupaten Wonosobo Tahun 2009-2010 (dalam Jutaan Rupiah) Value Added of Restaurant Sub Sector At Current Market Prices in Wonosobo Regency 2009-2010 (in Million Rupiahs) Uraian
2009
2010
(1)
(2)
(3)
a. Nilai Produksi Production value
87.531,95
94.969,19
b. Biaya antara Intermediate cost
56.462,31
61.259,69
c.
31.069,64
33.709,50
810,92
879,82
30.258,72
32.829,68
Nilai Tambah Bruto Gross value added
d. Penyusutan Depreciation e. Nilai Tambah Neto Net value added
Tabel : 3.6.6 Table
Nilai Tambah Sub Sektor Restoran Atas Dasar Harga Konstan di Kabupaten Wonosobo Tahun 2009-2010 (dalam Jutaan Rupiah) Value Added of Restaurant Sub Sector At Constant Market Prices in Wonosobo Regency 2009-2010 (in Million Rupiahs) Uraian
2009
2010
(1)
(2)
(3)
a. Nilai Produksi Production value
47.888,28
49.986,09
b. Biaya antara Intermediate cost
30.886,66
32.239,69
c.
17.001,62
17.746,40
443,75
463,19
16.557,87
17.283,21
Nilai Tambah Bruto Gross value added
d. Penyusutan Depreciation e. Nilai Tambah Neto Net value added
PDRB Kabupaten Wonosobo 2010
34
3.7 Transportation and Communication
3.7 Angkutan dan Komunikasi Sektor
ini
mencakup
kegiatan
This sector includes the activities of public
pengangkutan umum untuk barang dan
transportation for goods and passengers,
penumpang,
either by land, sea, rivers & lakes, and air,
baik
melalui
darat,
laut,
sungai & danau, dan udara, termasuk jasa
including
penunjang angkutan serta komunikasi dan
support services and communications support
jasa penunjang komunikasi.
services.
3.7.1 Pengangkutan
3.7.1 Transportation
Pengangkutan di Kabupaten Wonosobo
Transportation in Wonosobo regency covering
meliputi angkutan jalan raya dan terminal
highways and transport terminals and parking.
serta perparkiran. Sedangkan kereta api,
Meanwhile,
angkutan laut, angkutan udara dan jalan tol
transport and there are no toll roads in this
tidak terdapat di daerah ini.
area.
a.
a. Road Transportation
Angkutan Jalan Raya Sub
sektor
ini
meliputi
transport
and
railway,
communications
sea
transport,
air
kegiatan
This sub sector includes goods and
pengangkutan barang dan penumpang
passenger transport activities carried out
yang
perusahaan
by public transport companies, whether
bermotor
motorized or not motorized, such as
ataupun tidak bermotor, seperti bis,
buses, trucks, colt, mini buses, rickshaws,
truk, colt, minibus, becak, dokar, pedati
buggy carts, rickshaws etc.
dilakukan
angkutan
oleh
umum,
baik
dan sebagainya. Perkiraan
NTB
Estimated Gross Value Added at current harga
prices is based on data on the number of
berlaku didasarkan atas data jumlah
atas
public transport fleet and passengers are
armada
dan
required to test reports obtained from the
penumpang wajib uji yang diperoleh
Regional Income Support Data and data
dari
Penunjang
from the Branch Office of Highway Traffic
Pendapatan Regional dan data dari
Wonosobo regency. Average cost ratio
Cabang
Kabupaten
between output and on output per type of
Wonosobo. Rata-rata output dan rasio
vehicle were obtained from surveys and
biaya antara terhadap output per jenis
Indonesian IO table that was updated in
kendaraan diperoleh dari hasil survei
1990. The production value is obtained by
dan tabel I-O Indonesia tahun 1990
multiplying the number of buses with
yang telah diupdate. Nilai produksi
output per type of vehicle.
angkutan laporan Dinas
dasar umum
Data LLAJR
didapatkan dengan mengalikan jumlah armada
dengan
output
per
jenis
kendaraan.
While the Gross Value Added at Constant prices in 2000 for the type of road freight activity gained by way of revaluation.
Sedangkan NTB atas dasar harga konstan 2000 untuk jenis kegiatan angkutan
jalan
raya
didapatkan
dengan cara revaluasi.
PDRB Kabupaten Wonosobo 2010
35
Tabel : 3.7.1 Table
Nilai Tambah Sub Sektor Angkutan Jalan Raya Atas Dasar Harga Berlaku di Kabupaten Wonosobo Tahun 2009-2010 (dalam Jutaan Rupiah) Value Added of Road Transportation Sub Sector At Current Market Prices in Wonosobo Regency 2009-2010 (in Million Rupiahs) Uraian
2009
2010
(1)
(2)
(3)
a. Nilai Produksi Production value
317.349,72
346.396,20
b. Biaya antara Intermediate cost
110.088,61
120.164,84
c.
207.261,10
226.231,36
24.705,47
26.966,72
182.555,63
199.264,64
Nilai Tambah Bruto Gross value added
d. Penyusutan Depreciation e. Nilai Tambah Neto Net value added
Tabel : 3.7.2 Table
Nilai Tambah Sub Sektor Angkutan Jalan Raya Atas Dasar Harga Konstan di Kabupaten Wonosobo Tahun 2009-2010 (dalam Jutaan rupiah) Value Added of Road Transportation Sub Sector At Constant Market Prices in Wonosobo Regency 2009-2010 (in Million Rupiahs) Uraian
2009
2010
(1)
(2)
(3)
a. Nilai Produksi Production value
151.557,73
159.271,71
b. Biaya antara Intermediate cost
52.575,38
55.251,36
c.
98.982,35
104.020,35
d. Penyusutan Depreciation
11.798,69
12.399,2
e. Nilai Tambah Neto Net value added
87.183,66
91.621,13
Nilai Tambah Bruto Gross value added
PDRB Kabupaten Wonosobo 2010
36
b. Terminal dan Perparkiran Kegiatan
ini
b. Terminal and Parking
mencakup
pemberian
These activities include providing traffic
pelayanan dan pengaturan lalu lintas
control
kendaraan/armada yang membongkar
disassemble or charge the cargo, goods
atau mengisi muatan, baik barang
and passengers as the passengers and
maupun penumpang seperti kegiatan
park activities, while for seaports, airports
penumpang dan parkir, sedangkan
and river in Wonosobo regency does not
untuk pelabuhan laut, pelabuhan udara
exist.
dan sungai di Kabupaten Wonosobo
production and cost indicators obtained
tidak ada. Data rata-rata output per
from the Special Survey of Regional
indikator produksi serta biaya diperoleh
Income, while for dioeroleh production
dari
data from the Regional and Income
Survei
Khusus
Pendapatan
services
Data
on
and
vehicle
average
/
output
fleet
per
Regional,
sedangkan
untuk
data
Support Data in the Branch Office of
produksi
dioeroleh
dari
Data
Highway Traffic Wonosobo regency.
Penunjang Pendapatan Regional dan dari Cabang Dinas LLAJR Kabupaten Wonosobo. NTB
Gross Value Added which is obtained by subtracting the value of the cost of
yang
dengan
production. While for the calculation based
mengurangkan biaya antara terhadap
on constant 2000 prices by using the
nilai produksinya. Sedangkan untuk
extrapolation method.
penghitungan
diperoleh
atas
dasar
harga
konstan 2000 dengan menggunakan metode ekstrapolasi.
Tabel : 3.7.3 Table
Nilai Tambah Sub Sektor Terminal dan Perparkiran Atas Dasar Harga Berlaku di Kabupaten Wonosobo Tahun 2009-2010 (dalam Jutaan Rupiah) Value Added of Terminal dan Parking Sub Sector At Current Market Prices in Wonosobo Regency 2009-2010 (in Million Rupiahs) Uraian
2009
2010
(1)
(2)
(3)
a. Nilai Produksi Production Value
207,82
224,26
b. Biaya antara Intermediate cost
59,54
64,25
148,27
160,00
14,53
15,68
133,75
144,32
c.
Nilai Tambah Bruto Gross Value Added
d. Penyusutan Depreciation e. Nilai Tambah Neto Net Value Added
PDRB Kabupaten Wonosobo 2010
37
Tabel : 3.7.4 Table
Nilai Tambah Sub Sektor Terminal dan Perparkiran Atas Dasar Harga Konstan di Kabupaten Wonosobo Tahun 2009-2010 (dalam Jutaan Rupiah) Value Added of Terminal and Parking Sub Sector At Constant Market Prices in Wonosobo Regency 2009-2010 (in Million Rupiahs) Uraian
2009
2010
(1)
(2)
(3)
a. Nilai Produksi Production Value
115,08
119,32
b. Biaya antara Intermediate cost
32,97
34,18
c.
82,11
85,13
8,04
8,34
74,07
76,80
Nilai Tambah Bruto Gross Value Added
d. Penyusutan Depreciation e. Nilai Tambah Neto Net Value Added
3.7.2 Komunikasi
3.7.2 Communication
Pos dan Telekomunikasi
Post and Telecommunication
Meliputi pemberian jasa pos dan giro
Includes providing services such as postal and
seperti pengiriman surat, wesel, paket, jasa
mailing accounts, bills, packages, services,
giro, jasa tabungan dan sebagainya. NTB
current accounts, savings services and so forth.
atas dasar harga berlaku didasarkan pada
Gross Value Added at current prices based on
data produksi seperti jumlah surat yang
production data such as number of letters sent,
dikirimkan,
dipaketkan,
packaged goods, savings and so forth as well as
tabungan dan sebagainya serta struktur
the cost structure of the report obtained by the
biaya yang diperoleh dari laporan Kantor
Post Office Giro Indonesia (Persero) Wonosobo
Pos
(Persero)
regency. Estimated Gross Value Added at
Kabupaten Wonosobo. Perkiraan NTB atas
constant pricess in 2000 was conducted by
dasar
deflation by the Consumer Prices Index deflator
dan
barang
Giro
harga
yang
Indonesia
konstan
2000
dilakukan
dengan cara deflasi dengan deflator Indeks
(CPI) general.
Harga Konsumen (IHK) umum.
PDRB Kabupaten Wonosobo 2010
38
Tabel : 3.7.5 Table
Nilai Tambah Sub Sektor Pos dan Telekomunikasi Atas Dasar Harga Berlaku di Kabupaten Wonosobo Tahun 2009-2010 (dalam Jutaan Rupiah) Value Added of Post and Telecomunication Sub Sector At Current Market Prices in Wonosobo Regency 2009-2010 (in Million Rupiahs) Uraian
2009
2010
(1)
(2)
(3)
a. Nilai Produksi Production value
32.419,41
36.398,08
b. Biaya antara Intermediate cost
8.365,23
9.391,85
24.054,19
27.006,23
4.821,63
5.413,36
19.232,56
21.592,87
c.
Nilai Tambah Bruto Gross value added
d. Penyusutan Depreciation e. Nilai Tambah Neto Net value added
Tabel : 3.7.6 Table
Nilai Tambah Sub Sektor Pos dan Telekomunikasi Atas Dasar Harga Konstan di Kabupaten Wonosobo Tahun 2009-2010 (dalam Jutaan Rupiah) Value Added of Post and Telecomunication Sub Sector At Constant Market Prices in Wonosobo Regency 2009-2010 (in Million Rupiahs) Uraian
2009
2010
(1)
(2)
(3)
a. Nilai Produksi Production value
18.092,94
19.652,45
b. Biaya antara Intermediate cost
4.668,58
5.070,99
13.424,35
14.581,46
2.690,90
2.922,84
10.733,45
11.658,62
c.
Nilai Tambah Bruto Gross value added
d. Penyusutan Depreciation e. Nilai Tambah Neto Net value added
PDRB Kabupaten Wonosobo 2010
39
3.8 Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya
3.8 Bank and Other Financial Institutions
Sektor ini meliputi kegiatan bank, asuransi,
This sector includes banking,
pegadaian,
pinjam,
mortgage, credit cooperatives, and other
lembaga keuangan lainnya, persewaan
financial institutions, leasing companies and
bangunan dan jasa perusahaan.
service buildings.
3.8.1 Bank
3.8.1 Bank
Angka NTB sub sektor bank atas dasar
Gross Value Added Figures banking sub
harga berlaku diperoleh dari laporan bank-
sector at current prices obtained from the
bank yang ada di Kabupaten Wonosobo,
report of existing banks in Wonosobo regency,
disamping alokasi dari BPS Provinsi Jawa
in addition to allocations from the Central
Tengah. Cakupan sub sektor ini juga
Statistics Agency of Central Java Province.
termasuk kegiatan BPR yang beroperasi di
The scope of this sub-sector also includes
wilayah Kabupaten Wonosobo. NTB atas
activities
dasar
dilakukan
Wonosobo regency. Gross Value Added at
dengan cara deflasi dengan deflator Indeks
constant prices in 1993 was conducted by the
Harga Konsumen (IHK) umum.
deflator deflation by the Consumer Price Index
harga
koperasi
konstan
simpan
1993
of
rural
banks
insurance,
operating
in
(CPI) general.
Tabel : 3.8.1 Table
Nilai Tambah Sub Sektor Perbankan Atas Dasar Harga Berlaku di Kabupaten Wonosobo Tahun 2009-2010 (dalam Jutaan Rupiah) Value Added of Banking Sub Sector At Current Market Prices in Wonosobo Regency 2009-2010 (in Million Rupiahs) Uraian
2009
2010
(1)
(2)
(3)
a. Nilai Produksi Production Value
95.939,26
105.405,06
b. Biaya antara Intermediate cost
34.259,90
37.640,14
c.
61.679,36
67.764,92
1.850,39
2.032,96
59.828,97
65.731,96
Nilai Tambah Bruto Gross Value Added
d. Penyusutan Depreciation e. Nilai Tambah Neto Net Value Added
PDRB Kabupaten Wonosobo 2010
40
Tabel : 3.8.2 Table
Nilai Tambah Sub Sektor Perbankan Atas Dasar Harga Konstan di Kabupaten Wonosobo Tahun 2009-2010 (dalam Jutaan Rupiah) Value Added of Banking Sub Sector At Constant Market Prices in Wonosobo Regency 2009-2010 (in Million Rupiahs) Uraian
2009
2010
(1)
(2)
(3)
a. Nilai Produksi Production value
58.344,55
61.879,64
b. Biaya antara Intermediate cost
20.834,83
22.097,22
c.
37.509,71
39.782,43
1.125,31
1.193,49
36.384,41
38.588,94
Nilai Tambah Bruto Gross value added
d. Penyusutan Depreciation e. Nilai Tambah Neto Net value added
3.8.2 Lembaga Keuangan Bukan Bank dan Jasa Perusahaan
3.8.2
Sub sektor ini melakukan kegiatan diluar
This sub-sector activities outside the banking
kegiatan perbankan, yang berarti hanya
activities, which means limited to collecting and
terbatas pada mengumpulkan dana dan
distributing funds back in the form of the loan.
menyalurkan
Activities covered include insurance, credit
kembali
dalam
bentuk
pinjaman. Kegiatan yang dicakup meliputi
Non Bank Financial Institutions and Business Services
cooperatives and other financial institutions.
asuransi, koperasi simpan pinjam dan lembaga keuangan lainnya.
PDRB Kabupaten Wonosobo 2010
41
Tabel : 3.8.3 Table
Nilai Tambah Sub Sektor Lembaga Keuangan Bukan Bank Atas Dasar Harga Berlaku di Kabupaten Wonosobo Tahun 2009-2010 (dalam Jutaan Rupiah) Value Added of Non Bank Financial Institution Sub Sector At Current Market Prices in Wonosobo Regency 2009-2010 (in Million Rupiahs) Uraian
2009
2010
(1)
(2)
(3)
a. Nilai Produksi Production value
24.089,05
26.907,53
b. Biaya antara Intermediate cost
4.944,75
5.523,30
19.144,30
21.384,23
567,94
634,39
18.576,36
20.749,84
c.
Nilai Tambah Bruto Gross value added
d. Penyusutan Depreciation e. Nilai Tambah Neto Net value added
Tabel : 3.8.4 Table
Nilai Tambah Sub Sektor Lembaga Keuangan Bukan Bank Atas Dasar Harga Konstan di Kabupaten Wonosobo Tahun 2009-2010 (dalam Jutaan Rupiah) Value Added of Non Bank Financial Institution Sub Sector At Constant Market Prices in Wonosobo Regency 2009-2010 (in Million Rupiahs) Uraian
2009
2010
(1)
(2)
(3)
a. Nilai Produksi Production Value
13.737,02
14.646,14
b. Biaya antara Intermediate cost
2.819,80
3.006,41
10.917,22
11.639,72
323,88
345,31
10.593,34
11.294,41
c.
Nilai Tambah Bruto Gross Value Added
d. Penyusutan Depreciation e. Nilai Tambah Neto Net Value Added
PDRB Kabupaten Wonosobo 2010
42
3.8.3 Building Rental
3.8.3 Sewa Bangunan Mencakup
semua
atas
Includes all service activities for the use of the
penggunaan bangunan yang digunakan
building used as residence by the household
sebagai tempat tinggal oleh rumahtangga
regardless of whether the buildings are owned by
tanpa memperhatikan apakah bangunan
itself
tersebut
Calculations of this activity using the income
milik
Penghitungan
kegiatan
sendiri
atau
NTB
kegiatan
mengunakan
cara
pendapatan.
jasa
jumlah
contract.
Gross
Value
Added
ini
approach. The number of houses in Wonosobo
pendekatan
regency Monograph Report obtained from the
di
Village. This data is broken down by urban and
dari
rural areas and house types are categorized into
Laporan Monografi Desa. Data ini diperinci
permanent homes, semi-permanent and simple
menurut daerah perkotaan dan pedesaan
houses. By multiplying the average rental value
serta jenis rumah yang dikategorikan
of houses and the number of homes by type will
kedalam rumah permanen, semi permanen
be obtained by value-added net residential rental
dan rumah sederhana. Dengan mengalikan
sector. Gross Value Added is obtained by adding
rata-rata nilai sewa rumah dan jumlah
the value of depreciation and net indirect taxes
rumah menurut jenisnya akan diperoleh
on the Net Added Value.
Kabupaten
Data
kontrak.
or
Wonosobo
rumah
diperoleh
nilai tambah neto sektor sewa rumah. NTB diperoleh
dengan
menambahkan
nilai
penyusutan serta pajak tidak langsung neto terhadap NTN. NTB atas dasar harga konstan 1993
Gross Value Added at constant prices in 1993 were collected by a revaluation, the rate prevailing rents in the rental price in the base year 1993.
diperoleh dengan cara revaluasi, yaitu menilai sewa rumah pada tahun berlaku dengan harga sewa pada tahun dasar 1993.
PDRB Kabupaten Wonosobo 2010
43
Tabel : 3.8.11 Table
Nilai Tambah Sub Sektor Sewa Bangunan Atas Dasar Harga Berlaku di Kabupaten Wonosobo Tahun 2009-2010 (dalam Jutaan Rupiah) Value Added of Building Rental Sub Sector At Current Market Prices in Wonosobo Regency 2009-2010 (in Million Rupiahs) Uraian
2009
2010
(1)
(2)
(3)
a. Nilai Produksi Production Value
154.854,80
169.117,41
b. Biaya antara Intermediate cost
20.131,12
21.985,26
134.723,68
147.132,15
10.508,56
11.476,43
124.215,12
135.655,72
c.
Nilai Tambah Bruto Gross Value Added
d. Penyusutan Depreciation e. Nilai Tambah Neto Net Value Added
Tabel : 3.8.12 Table
Nilai Tambah Sub Sektor Sewa Bangunan Atas Dasar Harga Konstan di Kabupaten Wonosobo Tahun 2009-2010 (dalam Jutaan Rupiah) Value Added of Building Rental Sub Sector At Constant Market Prices in Wonosobo Regency 2009-2010 (in Million Rupiahs) Uraian
2009
2010
(1)
(2)
(3)
a. Nilai Produksi Production value
72.243,02
74.800,42
b. Biaya antara Intermediate cost
9.391,58
9.724,04
62.851,44
65.076,38
4.902,42
5.075,97
57.949,02
60.000,42
c.
Nilai Tambah Bruto Gross value added
d. Penyusutan Depreciation e. Nilai Tambah Neto Net value added
PDRB Kabupaten Wonosobo 2010
44
Tabel : 3.8.13 Table
Nilai Tambah Sub Sektor Jasa Perusahaan Atas Dasar Harga Berlaku di Kabupaten Wonosobo Tahun 2009-2010 (dalam Jutaan Rupiah) Value Added of Business Service Sub Sector At Current Market Prices in Wonosobo Regency 2009-2010 (in Million Rupiahs) Uraian
2009
2010
(1)
(2)
(3)
a. Nilai Produksi Production Value
2.326,36
2.515,43
b. Biaya antara Intermediate cost
811,91
877,89
1.514,46
1.637,54
65,11
70,40
1.449,34
1.567,14
c.
Nilai Tambah Bruto Gross Value Added
d. Penyusutan Depreciation e. Nilai Tambah Neto Net Value Added
Tabel : 3.8.14 Table
Nilai Tambah Sub Sektor Jasa Perusahaan Atas Dasar Harga Konstan di Kabupaten Wonosobo Tahun 2009-2010 (dalam Jutaan Rupiah) Value Added of Business Service Sub Sector At Constant Market Prices in Wonosobo Regency 2009-2010 (in Million Rupiahs) Uraian
2009
2010
(1)
(2)
(3)
a. Nilai Produksi Production value
1.321,19
1.381,30
b. Biaya antara Intermediate cost
461,09
482,07
c.
860,10
899,23
36,98
38,66
823,11
860,57
Nilai Tambah Bruto Gross value added
d. Penyusutan Depreciation e. Nilai Tambah Neto Net value added
PDRB Kabupaten Wonosobo 2010
45
3.9 Services Sector
3.9 Sektor Jasa-Jasa Sektor
yang
dicakup
menjadi
2
subsektor
dikelompokkan yaitu:
Jasa
Sectors covered are grouped into two subsectors namely:
government
private
swasta
Community Services, Leisure Services and
meliputi
Jasa
Sosial
Kemasyarakatan, Jasa Hiburan dan Jasa
that
include
Social
and
pemerintahan / Pertahanan dan Jasa yang
services
services/Defense
and
Personal and Household Services.
Perorangan dan Rumahtangga.
3.9.1 Pemerintahan dan Pertahanan
3.9.1 Government and Defense
Sumbangan sub sektor pemerintahan dan pertahanan terhadap PDRB terdiri dari Upah/gaji rutin pegawai pemerintah pusat dan daerah, perkiraan komponen upah dari belanja pembangunan ditambah penyusutan yang besarnya kurang lebih 5%. Data yang dipakai didasarkan pada realisasi pengeluaran pemerintah yang berupa anggaran rutin dan anggaran pembangunan. Untuk upah gaji pegawai negeri pusat dan pegawai sipil Provinsi diperoleh dari Bapeda Kabupaten Wonosobo serta data yang dikumpulkan dari masing-masing instansi vertikal, sedangkan untuk pegawai negeri kabupaten dari laporan keuangan daerah (K-2), pegawai negeri sipil tingkat desa diperoleh dari laporan keuangan desa (K-3).
Donations sub sectors of government and defense against GDP consists of wages/salaries routine central and local government employees, the estimated wage component of development expenditure plus depreciation of magnitude less than 5%. The data used are based on the realization of government expenditure in the form of regular budget and development budget. For the wages of civil servants salaries and the center obtained from the provincial civil servants Bapeda Wonosobo regency and also data collected from each of the vertical institutions, while public servants of the financial statements of local districts (K-2), village-level civil servants from the financial statements Village (K-3).
Untuk Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian diperoleh dari laporan keuangan KODIM 0707 Wonosobo dan Kepolisian Resort Wonosobo.
For the Indonesian National Army and Police is obtained from financial statements Kodim 0707 Wonosobo and Wonosobo Police Resort.
Cakupan sub sektor pemerintahan dan pertahanan adalah cakupan semua pegawai negeri sipil, Tentara Nasional Indonesia dan anggota Kepolisian Republik Indonesia yang bekerja di wilayah Wonosobo. Penghitungan Nilai Tambah Bruto atas dasar harga konstan 1993 menggunakan metode deflasi dengan deflator Indeks Harga Konsumen (IHK) umum.
PDRB Kabupaten Wonosobo 2010
Coverage of the sub sectors of government and the defense is the coverage of all civil servants, the Indonesian National Army and members of the Indonesian National Police working in the area of Wonosobo. Gross Value Added Calculations based on 1993 constant price deflation, with the deflators using the Consumer Price Index (CPI) general.
46
Tabel : 3.9.1 Table
Nilai Tambah Sub Sektor Pemerintahan dan Pertahanan Atas Dasar Harga Berlaku di Kabupaten Wonosobo Tahun 2009-2010 (dalam Jutaan Rupiah) Value Added of Government and Defence Sub Sector At Current Market Prices in Wonosobo Regency 2009-2010 (in Million Rupiahs) Uraian
2009
2010
(1)
(2)
(3)
a. Nilai Tambah Bruto Gross value added b. Penyusutan Depreciation c.
Nilai Tambah Netto Net value added
Tabel : 3.9.2 Table
382.183,11
477.411,63
1.819,95
2.273,43
380.363,15
475.138,21
Nilai Tambah Sub Sektor Pemerintahan dan Pertahanan Atas Dasar Harga Konstan di Kabupaten Wonosobo Tahun 2009-2010 (dalam Jutaan Rupiah) Value Added of Government and Defence Sub Sector At Constant Market Prices in Wonosobo Regency 2009-2010 (in Million Rupiahs) Uraian
2009
2010
(1)
(2)
(3)
a. Nilai Tambah Bruto Gross value added b. Penyusutan Depreciation c.
Nilai Tambah Netto Net value added
PDRB Kabupaten Wonosobo 2010
175.152,17
202.512,24
834,09
964,38
174.318,09
201.547,86
47
3.9.2 Jasa Swasta
3.9.2 Private Service
Sub sektor ini meliputi seluruh kegiatan
This sub sector includes all economic activities of
ekonomi jasa-jasa yang dikelola oleh pihak
the services managed by private parties.
swasta. Kegiatan yang dicakup meliputi
Activities covered include social and community
jasa sosial dan kemasyarakatan, jasa
services, amusement and recreational services
hiburan dan rekreasi serta jasa perorangan
and personal and household services.
dan rumah tangga.
Gross Value Added is obtained by adding the
NTB diperoleh dengan menambahkan nilai penyusutan serta pajak tidak langsung neto terhadap nilai tambah neto.
value of depreciation and net indirect taxes to value added net. Gross Value Added at constant prices in 2000 were collected by the income approach, the rate
NTB atas dasar harga konstan 2000 diperoleh
dengan
cara
prevailing prices in the prices in base year 2000.
pendekatan
pendapatan, yaitu menilai harga pada tahun berlaku dengan harga pada tahun dasar 2000. a.
Jasa Sosial dan Kemasyarakatan Meliputi
jasa
pendidikan,
a. Social and Community Service jasa
Services include education, health services,
kesehatan, serta jasa kemasyarakatan
as well as other community services such as
lainnya seperti panti asuhan, panti
orphanages,
wreda, yayasan pemeliharaan anak
maintenance flaw foundations, houses of
cacat, rumah ibadah dan sebagainya,
worship and so forth, are managed by limited
terbatas
oleh
to the private sector. Calculating the value of
swasta. Penghitungan nilai produksi
Gross Value Added production and social
dan
kemasyarakatan
services obtained from the Regional Income
diperoleh dari laporan Data Penunjang
Support Data report Wonosobo regency.
Pendapatan
Kabupaten
Gross Value Added at constant prices is
Wonosobo. NTB atas dasar harga
obtained by mendeflate 1993 Gross Value
konstan
Added at current prices with the CPI groups
pada
NTB
yang
jasa
dikelola
Regional
1993
diperoleh
dengan
mendeflate NTB atas dasar harga
nursing
homes,
child
of goods and services.
berlaku dengan IHK kelompok barang dan jasa.
PDRB Kabupaten Wonosobo 2010
48
Tabel : 3.9.3 Table
Nilai Tambah Sub Sektor Jasa Sosial dan Kemasyarakatan Atas Dasar Harga Berlaku di Kabupaten Wonosobo Tahun 2009-2010 (dalam Jutaan Rupiah) Value Added of Social and Community Service Sub Sector At Current Market Prices in Wonosobo Regency 2009-2010 (in Million Rupiahs) Uraian
2009
2010
(1)
(2)
(3)
a. Nilai Produksi Production value
18.645,44
20.681,33
b. Biaya antara Intermediate cost
4.627,24
5.132,49
14.018,19
15.548,84
681,09
755,46
13.337,11
14.793,38
c.
Nilai Tambah Bruto Gross value added
d. Penyusutan Depreciation e. Nilai Tambah Neto Net value added
Tabel : 3.9.4 Table
Nilai Tambah Sub Sektor Jasa Sosial dan Kemasyarakatan Atas Dasar Harga Konstan di Kabupaten Wonosobo Tahun 2009-2010 (dalam Jutaan Rupiah) Value Added of Social and Community Service Sub Sector At Constant Market Prices in Wonosobo Regency 2009-2010 (in Million Rupiahs) Uraian
2009
2010
(1)
(2)
(3)
a. Nilai Produksi Production value
9.635,87
10.119,59
b. Biaya antara Intermediate cost
2.391,35
2.511,40
c.
7.244,52
7.608,20
351,98
369,65
6.892,54
7.238,55
Nilai Tambah Bruto Gross value added
d. Penyusutan Depreciation e. Nilai Tambah Neto Net value added
PDRB Kabupaten Wonosobo 2010
49
b.
Jasa Hiburan dan Rekreasi
b. Amusement and Recreation
Kegiatan ini meliputi jasa bioskop,
These activities include cinema services,
radio, kolam renang, taman hiburan
radio, swimming pools, amusement parks
dan
bioskop,
and so forth. Output cinemas, swimming
kolam renang dan taman hiburan atas
pools and amusement parks at current
dasar harga berlaku dihitung dengan
prices is calculated by using the production
metode pendekatan produksi, yaitu
approach, ie multiplying the number of
mengalikan
viewers with an average
sebagainya.
Output
banyaknya
penonton
charge per
dengan rata-rata tarif per penonton.
spectator. The cost structure is obtained
Struktur biaya diperoleh dari tabel I-O
from the Indonesian IO tables are updated in
Indonesia tahun 1990 yang diupdate,
1990, while the Gross Value Added at
sedangkan NTB atas dasar harga
constant
konstan
cara
extrapolation method with the index as an
ekstrapolasi dengan indeks jumlah
indicator of the number of visitors driving.
pengunjung
indikator
Output at current prices for radio obtained by
penggerak. Output atas dasar harga
multiplying the number of ads with an
berlaku untuk radio didapatkan dengan
average ad rates (production approach).
mengalikan jumlah iklan dengan rata-
Gross Value Added at current prices is a
rata tarif iklan (metode pendekatan
result of cost reductions on output. The cost
produksi).
NTB atas dasar harga
structure of the IO table derived from
berlaku merupakan hasil pengurangan
Indonesia in 1990 which has been updated.
biaya antara terhadap output. Struktur
While the Gross Value Added at constant
biaya antara diperoleh dari tabel I-O
prices with mendeflate Gross Value Added
Indonesia
at current prices with the CPI for different
1993
menggunakan
sebagai
tahun 1990 yang telah
diupdate. Sedangkan NTB atas dasar
prices
in
1993
using
the
groups of goods and services.
harga konstan dengan mendeflate NTB atas dasar harga berlaku dengan IHK kelompok aneka barang dan jasa.
PDRB Kabupaten Wonosobo 2010
50
Tabel : 3.9.5 Table
Nilai Tambah Sub Sektor Jasa Hiburan dan Rekreasi Atas Dasar Harga Berlaku di Kabupaten Wonosobo Tahun 2009-2010 (dalam Jutaan Rupiah) Value Added of Amusement and Recreation Sub Sector At Current Market Prices in Wonosobo Regency 2009-2010 (in Million Rupiahs) Uraian
2009
2010
(1)
(2)
(3)
a. Nilai Produksi Production value
1.133,83
1.227,69
b. Biaya antara Intermediate cost
439,33
475,70
c.
694,50
751,99
25,20
27,29
669,31
724,70
Nilai Tambah Bruto Gross value added
d. Penyusutan Depreciation e. Nilai Tambah Neto Net value added
Tabel : 3.9.6 Table
Nilai Tambah Sub Sektor Jasa Hiburan dan Rekreasi Atas Dasar Harga Konstan di Kabupaten Wonosobo Tahun 2009-2010 (dalam Jutaan Rupiah) Value Added of Amusement and Recreation Sub Sector At Constant Market Prices in Wonosobo Regency 2009-2010 (in Million Rupiahs) Uraian
2009
2010
(1)
(2)
(3)
a. Nilai Produksi Production value
656,68
686,83
b. Biaya antara Intermediate cost
254,45
266,13
c.
402,23
420,69
14,59
15,26
387,64
405,44
Nilai Tambah Bruto Gross value added
d. Penyusutan Depreciation e. Nilai Tambah Neto Net value added
PDRB Kabupaten Wonosobo 2010
51
b. Jasa Perorangan dan Rumah tangga Sub
sektor
perbengkelan
ini
mencakup
jasa
This
sub
sector
includes
workshops
sepeda,
(workshops bicycle, motorcycle, car), repair
sepeda motor, mobil), reparasi (radio,
(radio, television, watch, etc.), personal
televisi, arloji, dll), jasa perorangan
services (barbers, tailors, carpenters solder,
(tukang cukur, tukang jahit, tukang
bridal makeup, beauty salon, etc.) and
patri, rias pengantin, salon kecantikan,
household helpers . Production data /
dll) dan pembantu rumahtangga. Data
indicators of production and price data / price
produksi/indikator produksi dan data
indicators
harga /indikator harga diperoleh dari
Income statement Income Support Data
laporan Data Penunjang Pendapatan
Wonosobo regency and SKPR. For the year
Regional
Kabupaten
the survey was not conducted, the average
Wonosobo dan SKPR. Untuk tahun
output per indicator movable with the CPI for
yang tidak dilakukan survei, rata-rata
various goods and services. Indicator is
output per indikator digerakan dengan
calculated by multiplying the production or
IHK aneka barang dan jasa. Hasil
production with the price / price indicator is
perkalian
indikator
the amount of output. Cost structures
produksi dengan harga/indikator harga
between and Gross Value Added Indonesian
merupakan besarnya output. Struktur
IO table derived from the updated 1990.
biaya antara dan NTB diperoleh dari
Gross Value Added on the basis of a
Tabel I-O Indonesia tahun 1990 yang
constant obtained by deflation, and as is the
diupdate. NTB atas dasar konstan
CPI deflatornya different groups of goods
diperoleh dengan cara deflasi dan
and services.
sebagai
(bengkel
b. Personal and Household Services
Income
produksi
deflatornya
atau
adalah
obtained
from
the
Regional
IHK
kelompok aneka barang dan jasa.
PDRB Kabupaten Wonosobo 2010
52
Tabel : 3.9.7 Table
Nilai Tambah Sub Sektor Jasa Perorangan dan Rumah Tangga Atas Dasar Harga Berlaku di Kabupaten Wonosobo Tahun 2009-2010 (dalam Jutaan Rupiah) Value Added of Personal and Household Services Sub Sector At Current Market Prices in Wonosobo Regency 2009-2010 (in Million Rupiahs) Uraian
2009
2010
(1)
(2)
(3)
a. Nilai Produksi Production value
28.080,80
29.882,87
b. Biaya antara Intermediate cost
7.969,64
8.512,59
20.111,16
21.481,28
1.172,38
1.252,25
18.938,78
20.229,03
c.
Nilai Tambah Bruto Gross value added
d. Penyusutan Depreciation e. Nilai Tambah Neto Net value added
Tabel : 3.9.8 Table
Nilai Tambah Sub Sektor Jasa Perorangan dan Rumah Tangga Atas Dasar Harga Konstan di Kabupaten Wonosobo Tahun 2009-2010 (dalam Jutaan Rupiah) Value Added of Personal and Household Services Sub Sector At Constant Market Prices in Wonosobo Regency 2009-2010 (in Million Rupiahs) Uraian
2009
2010
(1)
(2)
(3)
a. Nilai Produksi Production value
13.020,77
13.611,92
b. Biaya antara Intermediate cost
3.732,58
3.902,04
c.
9.288,19
9.709,88
543,61
568,29
8.744,58
9.141,59
Nilai Tambah Bruto Gross value added
d. Penyusutan Depreciation e. Nilai Tambah Neto Net value added
PDRB Kabupaten Wonosobo 2010
53
4
ULASAN EKONOMI WONOSOBO A REVIEW ECONOMY OF WONOSOBO 2010
Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Wonosobo pada tahun 2010 sebesar 4,29 persen. Hal ini masih lebih tinggi bila dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi tahun 2009 yaitu sebesar 4,02 persen. Peningkatan pertumbuhan ekonomi ini utamanya disebabkan oleh pertumbuhan sektor Pertanian sebesar 3,96 persen, sektor Bangunan sebesar 6,10 persen dan sektor Perdagangan, hotel dan restoran 5,30 persen.
Economic growth in Wonosobo regency in 2010 amounting to 4.29 percent. This is still higher when compared with economic growth in 2009 is equal to 4.02 percent. Increasing economic growth is mainly caused by the growth of agriculture sector amounted to 3.96 percent, 6.10 percent and the Building for Trade sub sector 5.30 percent. Furthermore, for sub sectors experienced an increase in the year 2010, among others, Excavations at 0.22 percent, a small industry/handicraft household 3.18 percent, Electricity and Water Supply 4.87 percent, Communications of 8.62 percent, the Bank amounted to 6.06 percent and 5.02 percent for Social Community.
Selanjutnya untuk sub sektor yang mengalami peningkatan pada tahun 2010 ini antara lain Penggalian sebesar 0,22 persen, Indutri kecil/kerajinan rumah tangga 3,18 persen, Listrik dan Air Bersih 4,87 persen, Komunikasi sebesar 8,62 persen, Bank sebesar 6,06 persen dan Sosial Kemasyarakatan sebesar 5,02 persen.
Then for the other sub-sub-sector has increased, although not for the sectors mentioned above.
Kemudian untuk sub sektor lainnya mengalami peningkatan meskipun tidak sebesar sektor di atas. Gambar 4.1 Figure
Pendapatan Domestik Regional Bruto Sektor Pertanian Atas Dasar Berlaku dan Konstan Kabupaten Wonosobo Tahun 2010 (dalam Jutaan Rupiah) Gross Regional Domestic Product of Agriculture Sector at Current and Constant Market Prices in Wonosobo at 2010 (in Million Rupiahs)
2,000,000 1,800,000 1,600,000 1,400,000 1,200,000 1,000,000 800,000 600,000 400,000 200,000 0
Pertanian Tanaman Bahan makanan Tanaman Perkebunan Peternakan Kahutanan Perikanan ADHB
PDRB Kabupaten Wonosobo 2010
ADHK
54
Pendapatan Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Berlaku dan Konstan Serta Perkembangannya di Kabupaten Wonosobo 2004-2010 (dalam Jutaan Rupiah)
Tabel : 4.1 Table
Gross Regional Domestic Product at current and Constant Market Prices and it ordinary in Wonosobo 2004-2010 (in Million Rupiahs) Pendapatan Domestik Regional Bruto Gross Regional Domestic Product Tahun (Year)
ADHB 1)
(1)
ADHK 2)
PDRB GDRP
Perkembangan Ordinary
PDRB GDRP
Perkembangan Ordinary
(2)
(3)
(4)
(5)
2004
2.063.216,41
151,57
1.521.807,34
111,80
2005
2.309.638,86
169,67
1.570.347,68
115,36
2006
2.630.137,89
193,22
1.621.123,33
119,10
2007
2.962.993,79
217,67
1.679.149,17
123,36
2008
3.332.061,77
244,78
1.741.148,31
127,91
2009
3.584.212,92
263,31
1.811.092,67
133,05
2010
3.927.280,91
286,51
1.888.808,28
138,67
Catatan :
1)
Atas Dasar Harga Berlaku (Current Market Price)
2)
Atas Dasar Harga Konstan (Constant Market Price)
Dari tabel 4.1. diatas dapat dilihat bahwa PDRB Kabupaten Wonosobo pada tahun 2010 atas dasar harga berlaku 3.927.280,91 juta rupiah. Dengan kata lain, jika dibandingkan dengan tahun 2000 maka PDRB Kabupaten Wonosobo mengalami kenaikan 2,86 kali. Hal ini tidak seimbang dengan perkembangan berdasarkan harga konstan yang hanya mencapai sebesar 1.888.808,28 juta rupiah atau bertambah hanya 1,39 kali. Gambar 4.2 Figure
From the table 4.1. It can be seen that GDP in the year 2010 Wonosobo regency at current prices 3.927.280,91 million dollars. In other words, if compared with the year 2000 the GDP of Wonosobo regency increased 2.86 times. This is not balanced with the development based on constant price which is only reached at 1.888.808,28 million rupiahs or increased only 1.39 times.
Perkembangan Pendapatan Domestik Regional Bruto Kabupaten Wonosobo 2007 - 2010 The Gross Regional Domestic Product Development of Wonosobo Regency at 2007 - 2010
2010
119.1
2009
193.22 217.67
123.36
2008
127.91
2007
ADHK 263.31
133.05
0
50
100
PDRB Kabupaten Wonosobo 2010
150
ADHB
244.78
200
250
300
55
Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Wonosobo 2007-2010
Tabel : 4.2 Table
Economic Growth in Wonosobo Regency 2007-2010
Tahun Year
2007
2008
2009
2010
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
3,69
4,02
4.29
3,58
Pertumbuhan/ Growth
Gambar : 4.3 Table
Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Wonosobo 2007-2010 Economic Growth in Wonosobo Regency 2007-2010
4.4
4.29
4.2
4
4.02
3.8 pertumbuhan 3.69
3.6 3.58 3.4
3.2 2007
2008
PDRB Kabupaten Wonosobo 2010
2009
2010
56
Pertumbuhan Ekonomi per Sektor Kabupaten Wonosobo 2007-2010
Tabel : 4.3 Table
Economic Growth by Sector in Wonosobo Regency 2007-2010
Sektor / Tahun Sector / Year
2007
2008
2009
2010
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
1. Pertanian
3,31
3,48
3,85
3,96
2. 3. 4. 5. 6.
3,60 2,70 2,59 4,34 4,56
1,67 2,55 3,07 4,39 4,09
0,11 2,41 3,34 6,01 4,62
0.22 2.08 5,66 6,10 5.30
5,89 3,98
5,88 4,17
5,60 4,39
5.51 4.69
2,89
3,81
4,16
5,43
3,58
3,69
4,02
4,29
Pertambangan & Penggalian Industri Pengolahan Listrik, Gas dan Air Bersih Bangunan Perdagangan, Hotel dan Restoran 7. Angkutan dan Komunikasi 8. Bank, Persewaan dan Jasa Perusahaan 9. Jasa-Jasa
PDRB/GRDP
Laju Pertumbuhan PDRB Kabupaten Wonosobo 2007-2010
Gambar : 4.4 Table
Growth Rate of GDRP in Wonosobo Regency at 2007-2010
9
2007
PDRB Kabupaten Wonosobo 2010
2008
2009
5.43 4.16 3.81 2.89
Jasa-jasa
0.22
2.59 bank, Persewaan dan Jasa perusahaan
0.11
3.07
Angkutan dan Komunikasi
Pertanian
0
2.7 2.08 2.55
3.34
Perdagangan, Hotel dan restoran
1.67
3.48
2.41
Bangunan
3.31
5.89 5.3 4.69 5.88 4.62 4.39 4.56 5.51 5.6 4.34 3.98 4.17 4.39 4.09 6.1
Listrik, gas dan Air Bersih
3.6
Industri pengolahan
3.96 3
6.01
5.66
3.85
Pertambangan & Penggalian
6
2010
57
Peranan Masing-masing Sektor dalam PDRB 2007-2010 (%)
Tabel : 4.4 Table
Contribution of Sector to GDRP 2007-2010 (%)
PDRB/GRDP
Sektor / Tahun Sector / Year
2007
2008
2009
2010
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
46,88
47,33
47,42
47,45
0,66
0,63
0,60
0,57
11,27
10,86
10,55
10,00
0,96
0,94
0,92
0,92
4,01
4,04
4,09
4,10
12,29
12,33
12,28
12,30
6,46
6,43
6,46
6,45
6,01
6,02
6,06
6,06
11,47
11,43
11,63
12,16
100.00
100.00
100.00
100.00
1. Pertanian 2. Pertambangan dan Penggalian 3. Industri Pengolahan 4. Listrik, Gas dan Air Bersih 5. Bangunan 6. Perdagangan, Hotel dan Restoran 7. Angkutan dan Komunikasi 8. Bank, Persewaan dan Jasa Perusahaan 9. Jasa-Jasa
PDRB/GRDP
Pada
tahun
2010
sektor-sektor
yang
In 2010 the sectors that experienced highest
mengalami pertumbuhan ekonomi tertinggi
economic growth the building sector of 6.10
di sektor bangunan yaitu sebesar 6,10
percent. The high economic growth of this
persen. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi
building sector have shown that development
di sektor bangunan ini menunjukkan bahwa
increased when compared with the year before.
pembangunan sarana dan prasarana bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
PDRB Kabupaten Wonosobo 2010
58
Peranan masing-masing sektor terhadap
The role of each sector to total GDRP from year
total PDRB dari tahun ke tahun mengalami
to year changes. In 2010 the role of the
perubahan. Pada tahun 2010 peranan
agricultural sector is ranked highest at 47.45
sektor
peringkat
percent, followed by trade sector amounted to
tertinggi sebesar 47.45 persen, kemudian
12.30 percent. While those sectors are very
disusul oleh sektor perdagangan sebesar
small role excavation of 0.57 percent, electricity
12,30 persen. Sedangkan sektor-sektor
and drinking water at 0.92 percent. For the
yang peranannya sangat kecil adalah
service sector has a role of 12.16 percent or
penggalian sebesar 0,57 persen, listrik dan
stable when compared with the previous year.
air minum sebesar 0,92 persen. Untuk
Manufacturing sector decreased by 0.55 percent,
sektor jasa-jasa memiliki peranan sebesar
from 10,55 percent in 2009amounted to 10.00
12.16 persen atau stabil jika dibandingkan
percent in 2010. Then for the other sectors tends
dengan tahun sebelumnya. Sektor industri
to be stable.
pertanian
menduduki
pengolahan turun sebesar 0,55 persen yaitu dari sebesar 10.55 persen pada tahun 2009 menjadi sebesar 10,00 persen pada tahun 2010 ini. Kemudian untuk sektorsektor lainnya cenderung stabil.
Tabel : 4.5 Table
Inflasi PDRB Kabupaten Wonosobo Tahun 2005-2010 GDRP Inflation of Wonosobo 2005-2010
Tahun Year
Inflasi Inflation
2005
8,48
2006
10,30
2007
8.77
2008
8,45
2009
3,41
2010
4,40
PDRB Kabupaten Wonosobo 2010
59
Rata-rata PDRB perkapita penduduk Kabupaten Wonosobo dari tahun ke tahun terus meningkat. Pada tahun 2009 PDRB perkapita penduduk sebesar Rp. 4.553.659,76 meningkat menjadi Rp. 5.203.778,08 pada tahun 2010. Gambaran perekonomian Kabupaten Wonosobo dengan inflasi yang dapat dikendalikan memberikan informasi adanya gerak laju pertumbuhan yang positif. Kondisi tersebut akan dapat bertahan apabila tidak terjadi peristiwa-peristiwa yang buruk terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara, konflik antar daerah tidak mencuat, investasi mulai berjalan, dan pengaruh iklim dan cuaca yang mendukung produksi pertanian sebagai sektor andalan Kabupaten Wonosobo.
PDRB Kabupaten Wonosobo 2010
Average GDP per capita, Wonosobo district from year to year continue to increase. In 2009 GDRP per capita amounted to Rp. 4,553,659.76 increased to Rp. 5,203,778.08 in the year 2010. Picture of Wonosobo regency economy with controlled inflation can provide information on the existence of a positive growth rate of motion. Such conditions could be maintained if there is no bad events of the life of nation and state, regional conflicts are not sticking, investment began to run, and the influence of weather and climate that supports agricultural production as the leading sectors of Wonosobo regency.
60
Tabel 4.1.1.
Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Wonosobo Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2007-2010 (Jutaan Rupiah)
LAPANGAN USAHA
2007
2008
2009
2010
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
1. PERTANIAN a. Tanaman Bahan Makanan b. Tamanan Perkebunan
1.388.908,06
1.576.906,55
1.699.657,09
1.863.379,76
986.689,28
1.122.678,26
1.206.161,79
1.319.773,55
73.682,86
83.374,14
91.890,85
100.500,25
c. Peternakan
206.324,19
233.152,34
256.456,22
285.999,94
d. Kehutanan
100.433,42
113.114,56
118.984,65
128.715,62
e. Perikanan
21.778,31
24.587,25
26.163,59
28.390,40
19.668,83
21.009,20
21.431,98
22.232,01
0,00
0,00
0,00
0,00
2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN a Pertambangan
19.668,83
21.009,20
21.431,98
22.232,01
3 INDUSTRI PENGOLAHAN
b Penggalian
333.922,42
361.723,86
378.024,48
392.650,22
a Industri Besar/Sedang
243.279,24
262.272,18
273.192,84
280.542,84
90.643,18
99.451,68
104.831,64
112.107,38
28.388,91
31.427,38
33.101,80
36.231,24
24.623,69
27.061,24
28.259,61
30.838,33
3.765,22
4.366,15
4.842,19
5.392,91
5 BANGUNAN
118.778,37
134.512,45
146.478,14
161.143,62
6 PERDAGANGAN,HOTEL&RESTORAN
364.129,03
410.717,79
439.987,10
482.915,99
331.504,78
374.554,67
401.536,56
441.154,83
6.165,10
6.885,35
7.380,90
8.051,65
b Industri Kecil/Kerajinan Rumah Tangga 4 LISTRIK,GAS,DAN AIR BERSIH a Listrik b Air bersih
a Perdagangan b Hotel c Restoran 7 ANGKUTAN DAN KOMUNIKASI a Angkutan -Angkutan Jalan Raya -Angkutan Udara
26.459,15
29.277,78
31.069,64
33.709,50
191.389,86
214.287,09
231.463,57
253.397,59
171.780,93
192.372,79
207.261,10
226.231,36
171.780,93
192.372,79
207.261,10
226.231,36
0,00
0,00
0,00
0,00
125,76
140,03
148,27
160,00
19.483,17
21.774,27
24.054,19
27.006,23
19.483,17
21.774,27
24.054,19
27.006,23
0,00
0,00
0,00
0,00
178.025,99
200.639,93
217.061,79
237.918,85
a Bank
49.702,89
56.017,97
61.679,36
67.764,92
b Lembaga Keuangan Bukan Bank
15.018,33
17.152,40
19.144,30
21.384,23
112.013,91
126.064,04
134.723,68
147.132,15
1.290,86
1.405,53
1.514,46
1.637,54
339.782,32
380.837,51
417.006,96
477.411,63
311.129,61
348.387,47
382.183,11
439.629,52
b Swasta
28.652,71
32.450,05
34.823,86
37.782,11
-Sosial Kemasyarakatan
11.493,62
13.015,51
14.018,19
15.548,84
b Jasa Penunjang Angkutan c Komunikasi -Pos dan Telekomunikasi -Jasa Penunjang Telekomunikasi 8 BANK,PERSEWAAN DAN JASA PERUSAHAAN
c Sewa Bangunan d Jasa Perusahaan 9 JASA-JASA a Pemerintahan
-Hiburan dan Rekreasi -Perorangan dan Tumah tangga PDRB Penduduk pertengahan tahun PDRB/Kapita (Rupiah)
PDRB Kabupaten Wonosobo 2010
582,53
652,44
694,50
751,99
16.576,56
18.782,10
20.111,16
21.481,28
2.962.993,79
3.332.061,77
3.584.212,92
3.927.280,91
775.878
780.850
787.106
754.698
3.818.891,36
4.267.223,88
4.553.659,76
5.203.778,08
61
Tabel 4.1.2.
Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Wonosobo Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2007-2010 (Jutaan Rupiah)
LAPANGAN USAHA
2007
2008
2009
2010
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
1. PERTANIAN a. Tanaman Bahan Makanan b. Tamanan Perkebunan
822.106,98
850.722,87
883.489,58
918.463,99
590.131,54
610.699,67
632.216,04
654.879,73
48.957,22
50.951,12
53.549,72
56.339,66
c. Peternakan
116.503,82
120.648,72
127.124,13
134.306,64
d. Kehutanan
51.961,70
53.477,97
55.199,96
57.054,67
e. Perikanan
14.552,70
14.945,39
15.399,73
15.883,29
12.216,42
12.420,06
12.433,72
12.461,07
0,00
0,00
0,00
0,00
2. PERTAMBANGAN &PENGGALIAN a Pertambangan
12.216,42
12.420,06
12.433,72
12.461,07
3. INDUSTRI PENGOLAHAN
b Penggalian
184.538,78
189.240,31
193.794,50
197.825,43
a Industri Besar/Sedang
125.255,74
128.053,15
130.813,27
132.841,41
59.283,04
61.187,16
62.981,23
64.984,02
11.679,54
12.038,16
12.440,24
13.144,29
a Listrik
9.525,69
9.733,98
9.971,49
10.457,42
b Air bersih
2.153,85
2.304,18
2.468,75
2.686,88
b Industri Kecil/Kerajinan Rumah Tangga 4. LISTRIK,GAS,DAN AIR BERSIH
5 .BANGUNAN 6 .PERDAGANGAN,HOTEL&RESTORAN a Perdagangan b Hotel c Restoran 7. ANGKUTAN DAN KOMUNIKASI a Angkutan -Angkutan Jalan Raya -Angkutan Udara b Jasa Penunjang Angkutan c Komunikasi -Pos dan Telekomunikasi -Jasa Penunjang Telekomunikasi 8 .BANK,PERSEWAAN DAN JASA PERUSAHAAN a Bank b Lembaga Keuangan Bukan Bank c Sewa Bangunan d Jasa Perusahaan 9 JASA-JASA a Pemerintahan b Swasta -Sosial Kemasyarakatan -Hiburan dan Rekreasi -Perorangan dan Tumah tangga PDRB Penduduk pertengahan tahun PDRB/Kapita (Rupiah)
PDRB Kabupaten Wonosobo 2010
68.285,64
71.286,50
75.569,28
80.178,24
198.945,05
207.083,68
216.650,94
228.138,29
179.273,94
186.631,13
195.356,14
205.870,95
3.905,07
4.092,25
4.293,18
4.520,95
15.766,04
16.360,30
17.001,62
17.746,40
100.607,61
106.518,67
112.488,81
118.686,95
89.066,28
94.116,46
98.982,35
104.020,35
89.066,28
94.116,46
98.982,35
104.020,35
0,00
0,00
0,00
0,00
76,86
79,32
82,11
85,13
11.464,47
12.322,89
13.424,35
14.581,46
11.456,28
12.322,89
13.424,35
14.581,46
0,00
0,00
0,00
0,00
103.117,94
107.422,62
112.138,48
117.397,77
33.561,13
35.464,51
37.509,71
39.782,43
9.706,77
10.283,74
10.917,22
11.639,72
59.056,00
60.849,49
62.851,44
65.076,38
794,04
824,88
860,10
899,23
177.651,21
184.415,44
192.087,12
202.512,24
162.104,28
168.208,15
175.152,17
184.773,47
15.546,93
16.207,29
16.934,94
17.738,77
6.617,10
6.916,67
7.244,52
7.608,20
373,97
386,20
402,23
420,69
8.555,86
8.904,41
9.288,19
9.709,88
1.679.149,17
1.741.148,31
1.811.092,67
1.888.808,28
775.878
780.850
787.106
754.698
2.164.192,27
2.229.811,50
2.300.951,42
2.502.733,92
62
Tabel 4.1.3.
Distribusi Persentase PDRB Kabupaten Wonosobo Harga Berlaku Tahun 2007-2010
LAPANGAN USAHA
2007
2008
2009
2010
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
1. PERTANIAN a. Tanaman Bahan Makanan
46,88
47,33
47,42
47,45
33,30
33,69
33,65
33,61
b. Tamanan Perkebunan
2,49
2,50
2,56
2,56
c. Peternakan
6,96
7,00
7,16
7,28
d. Kehutanan
3,39
3,39
3,32
3,28
e. Perikanan
0,74
0,74
0,73
0,72
0,66
0,63
0,60
0,57
a Pertambangan
0,00
0,00
0,00
0,00
b Penggalian
0,66
0,63
0,60
0,57
3. INDUSTRI PENGOLAHAN
11,27
10,86
10,55
10,00
a Industri Besar/Sedang
8,21
7,87
7,62
7,14
b Industri Kecil/Kerajinan Rumah Tangga
3,06
2,98
2,92
2,85
0,96
0,94
0,92
0,92
a Listrik
0,83
0,81
0,79
0,79
b Air bersih
0,13
0,13
0,14
0,14
2. PERTAMBANGAN &PENGGALIAN
4. LISTRIK,GAS,DAN AIR BERSIH
5. BANGUNAN 6. PERDAGANGAN,HOTEL&RESTORAN a Perdagangan
4,01
4,04
4,09
4,10
12,29
12,33
12,28
12,30
11,19
11,24
11,20
11,23
b Hotel
0,21
0,21
0,21
0,21
c Restoran
0,89
0,88
0,87
0,86
6,46
6,43
6,46
6,45
7. ANGKUTAN DAN KOMUNIKASI a Angkutan
5,80
5,77
5,78
5,76
-Angkutan Jalan Raya
5,80
5,77
5,78
5,76
-Angkutan Udara
0,00
0,00
0,00
0,00
b Jasa Penunjang Angkutan
0,00
0,00
0,00
0,00
c Komunikasi
0,66
0,65
0,67
0,69
-Pos dan Telekomunikasi
0,66
0,65
0,67
0,69
-Jasa Penunjang Telekomunikasi
0,00
0,00
0,00
0,00
6,01
6,02
6,06
6,06
a Bank
1,68
1,68
1,72
1,73
b Lembaga Keuangan Bukan Bank
0,51
0,51
0,53
0,54
c Sewa Bangunan
3,78
3,78
3,76
3,75
d Jasa Perusahaan
0,04
0,04
0,04
0,04
11,47
11,43
11,63
12,16
10,50
10,46
10,66
11,19
b Swasta
0,97
0,97
0,97
0,96
-Sosial Kemasyarakatan
0,39
0,39
0,39
0,40
-Hiburan dan Rekreasi
0,02
0,02
0,02
0,02
-Perorangan dan Tumah tangga
0,56
0,56
0,56
0,55
100,00
100,00
100,00
100,00
8.BANK,PERSEWAAN DAN JASA PERUSAHAAN
9. JASA-JASA a Pemerintahan
PDRB
PDRB Kabupaten Wonosobo 2010
63
Tabel 4.1.4.
Distribusi Persentase PDRB Kabupaten Wonosobo Harga Konstan Tahun 2007-2010
LAPANGAN USAHA
2007
2008
2009
2010
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
1. PERTANIAN a. Tanaman Bahan Makanan
48,96
48,86
48,78
48,63
35,14
35,07
34,91
34,67
b. Tamanan Perkebunan
2,92
2,93
2,96
2,98
c. Peternakan
6,94
6,93
7,02
7,11
d. Kehutanan
3,09
3,07
3,05
3,02
e. Perikanan
0,87
0,86
0,85
0,84
0,73
0,71
0,69
0,66
a Pertambangan
0,00
0,00
0,00
0,00
b Penggalian
0,73
0,71
0,69
0,66
3. INDUSTRI PENGOLAHAN
10,99
10,87
10,70
10,47
a Industri Besar/Sedang
7,46
7,35
7,22
7,03
b Industri Kecil/Kerajinan Rumah Tangga
3,53
3,51
3,48
3,44
0,70
0,69
0,69
0,70
a Listrik
0,57
0,56
0,55
0,55
b Air bersih
0,13
0,13
0,14
0,14
4,07
4,09
4,17
4,24
11,85
11,89
11,96
12,08
10,68
10,72
10,79
10,90
b Hotel
0,23
0,24
0,24
0,24
c Restoran
0,94
0,94
0,94
0,94
5,99
6,12
6,21
6,28
5,30
5,41
5,47
5,51
-Angkutan Jalan Raya
5,30
5,41
5,47
5,51
-Angkutan Udara
0,00
0,00
0,00
0,00
b Jasa Penunjang Angkutan
0,00
0,00
0,00
0,00
c Komunikasi
0,68
0,71
0,74
0,77
-Pos dan Telekomunikasi
0,68
0,71
0,74
0,77
-Jasa Penunjang Telekomunikasi
0,00
0,00
0,00
0,00
6,14
6,17
6,19
6,22
a Bank
2,00
2,04
2,07
2,11
b Lembaga Keuangan Bukan Bank
0,58
0,59
0,60
0,62
c Sewa Bangunan
3,52
3,49
3,47
3,45
d Jasa Perusahaan
0,05
0,05
0,05
0,05
2. PERTAMBANGAN &PENGGALIAN
4. LISTRIK,GAS,DAN AIR BERSIH
5. BANGUNAN 6. PERDAGANGAN,HOTEL&RESTORAN a Perdagangan
7. ANGKUTAN DAN KOMUNIKASI a Angkutan
8. BANK,PERSEWAAN DAN JASA PERUSAHAAN
9. JASA-JASA
10,58
10,59
10,61
10,72
a Pemerintahan
9,65
9,66
9,67
9,78
b Swasta
0,93
0,93
0,94
0,94
-Sosial Kemasyarakatan
0,39
0,40
0,40
0,40
-Hiburan dan Rekreasi
0,02
0,02
0,02
0,02
-Perorangan dan Tumah tangga
0,51
0,51
0,51
0,51
100,00
100,00
100,00
100,00
PDRB
PDRB Kabupaten Wonosobo 2010
64
Tabel 4.1.5.
Indeks Perkembangan PDRB Kabupaten Wonosobo Harga Berlaku Tahun 2007-2010
LAPANGAN USAHA
2007
2008
2009
2010
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
1. PERTANIAN
193,93
220,18
237,32
260,18
a. Tanaman Bahan Makanan
187,18
212,97
228,81
250,36
b. Tamanan Perkebunan
177,78
201,16
221,71
242,49
c. Peternakan
226,32
255,74
281,31
313,71
d. Kehutanan
226,86
255,51
268,77
290,75
e. Perikanan
178,86
201,93
214,87
233,16
208,06
222,24
226,71
235,18
2. PERTAMBANGAN &PENGGALIAN a Pertambangan
0,00
0,00
0,00
0,00
208,06
222,24
226,71
235,18
3. INDUSTRI PENGOLAHAN
213,54
231,32
241,74
251,10
a Industri Besar/Sedang
215,35
232,16
241,83
248,34
b Industri Kecil/Kerajinan Rumah Tangga
208,83
229,12
241,52
258,28
273,46
302,73
318,85
349,00
a Listrik
283,75
311,84
325,65
355,37
b Air bersih
b Penggalian
4. LISTRIK,GAS,DAN AIR BERSIH
221,02
256,29
284,23
316,56
5. BANGUNAN
214,51
242,92
264,53
291,02
6. PERDAGANGAN,HOTEL&RESTORAN
228,72
257,99
276,37
303,34
a Perdagangan
233,23
263,51
282,50
310,37
b Hotel
202,21
225,83
242,08
264,08
c Restoran
188,83
208,94
221,73
240,57
258,01
288,88
312,04
341,61
263,81
295,43
318,29
347,42
263,81
295,43
318,29
347,42
0,00
0,00
0,00
0,00
b Jasa Penunjang Angkutan
225,80
251,42
266,22
287,28
c Komunikasi
216,33
241,77
267,08
299,86
216,33
241,77
267,08
299,86
0,00
0,00
0,00
0,00
245,89
277,12
299,81
328,61
a Bank
334,20
376,66
414,73
455,65
b Lembaga Keuangan Bukan Bank
237,96
271,77
303,34
338,83
c Sewa Bangunan
221,40
249,17
266,29
290,81
d Jasa Perusahaan
206,94
225,33
242,79
262,52
7. ANGKUTAN DAN KOMUNIKASI a Angkutan -Angkutan Jalan Raya -Angkutan Udara
-Pos dan Telekomunikasi -Jasa Penunjang Telekomunikasi 8. BANK,PERSEWAAN DAN JASA PERUSAHAAN
9. JASA-JASA
315,58
353,71
387,30
443,40
a Pemerintahan
325,87
364,89
400,29
460,46
b Swasta
234,97
266,11
285,58
309,83
-Sosial Kemasyarakatan
224,10
253,77
273,32
303,16
-Hiburan dan Rekreasi
181,21
202,96
216,04
233,92
-Perorangan dan Tumah tangga
245,80
278,50
298,21
318,53
217,67
244,78
263,31
288,51
PDRB
PDRB Kabupaten Wonosobo 2010
65
Tabel 4.1.6.
Indeks Perkembangan PDRB Kabupaten Wonosobo Harga Konstan Tahun 2007-2010
LAPANGAN USAHA
2007
2008
2009
2010
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
1. PERTANIAN
114,79
118,78
123,36
128,24
a. Tanaman Bahan Makanan
111,95
115,85
119,93
124,23
b. Tamanan Perkebunan
118,12
122,93
129,20
135,94
c. Peternakan
127,79
132,34
139,44
147,32
d. Kehutanan
117,37
120,80
124,69
128,88
e. Perikanan
119,52
122,74
126,47
130,44
129,23
131,38
131,53
131,82
2. PERTAMBANGAN &PENGGALIAN a Pertambangan
0,00
0,00
0,00
0,00
129,23
131,38
131,53
131,82
3 INDUSTRI PENGOLAHAN
118,01
121,02
123,93
126,51
a Industri Besar/Sedang
110,88
113,35
115,80
117,59
b Industri Kecil/Kerajinan Rumah Tangga
136,58
140,97
145,10
149,71
112,50
115,96
119,83
126,61
a Listrik
109,77
112,17
114,91
120,51
b Air bersih
b Penggalian
4 LISTRIK,GAS,DAN AIR BERSIH
126,43
135,25
144,91
157,72
5 BANGUNAN
123,32
128,74
136,47
144,80
6 PERDAGANGAN,HOTEL&RESTORAN
124,97
130,08
136,09
143,30
a Perdagangan
126,13
131,30
137,44
144,84
b Hotel
128,08
134,22
140,81
148,28
c Restoran
112,51
116,76
121,33
126,65
135,63
143,60
151,65
160,00
136,78
144,54
152,01
159,74
136,78
144,54
152,01
159,74
0,00
0,00
0,00
0,00
b Jasa Penunjang Angkutan
138,00
142,42
147,43
152,85
c Komunikasi
127,30
136,83
149,06
161,90
127,20
136,83
149,06
161,90
0,00
0,00
0,00
0,00
142,43
148,37
154,89
162,15
a Bank
225,66
238,46
252,21
267,49
b Lembaga Keuangan Bukan Bank
153,80
162,94
172,98
184,43
c Sewa Bangunan
116,73
120,27
124,23
128,63
d Jasa Perusahaan
127,30
132,24
137,89
144,16
7 ANGKUTAN DAN KOMUNIKASI a Angkutan -Angkutan Jalan Raya -Angkutan Udara
-Pos dan Telekomunikasi -Jasa Penunjang Telekomunikasi 8 BANK,PERSEWAAN DAN JASA PERUSAHAAN
9 JASA-JASA
164,99
171,28
178,40
188,08
a Pemerintahan
169,78
176,18
183,45
193,53
b Swasta
127,49
132,91
138,88
145,47
-Sosial Kemasyarakatan
129,02
134,86
141,25
148,34
-Hiburan dan Rekreasi
116,33
120,14
125,12
130,87
-Perorangan dan Tumah tangga
126,87
132,04
137,73
143,98
123,36
127,91
133,05
138,76
PDRB
PDRB Kabupaten Wonosobo 2010
66
Tabel 4.1.7.
Indeks Berantai PDRB Kabupaten Wonosobo Harga Berlaku Tahun 2007-2010
LAPANGAN USAHA
2007
2008
2009
2010
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
1. PERTANIAN
158,97
180,48
194,53
213,27
a. Tanaman Bahan Makanan
158,12
179,91
193,29
211,50
b. Tamanan Perkebunan
146,40
165,65
182,57
199,68
c. Peternakan
161,47
182,47
200,71
223,83
d. Kehutanan
177,34
199,73
210,09
227,27
e. Perikanan
145,55
164,33
174,86
189,74
156,35
167,01
170,37
176,73
2. PERTAMBANGAN &PENGGALIAN a Pertambangan
0,00
0,00
0,00
0,00
156,35
167,01
170,37
176,73
3. INDUSTRI PENGOLAHAN
144,62
156,66
163,72
170,05
a Industri Besar/Sedang
144,49
155,77
162,26
166,62
b Industri Kecil/Kerajinan Rumah Tangga
144,96
159,05
167,66
179,29
152,65
168,99
177,99
194,82
a Listrik
151,41
166,39
173,76
189,62
b Air bersih
b Penggalian
4. LISTRIK,GAS,DAN AIR BERSIH
161,33
187,08
207,48
231,08
5. BANGUNAN
157,32
178,16
194,01
213,43
6. PERDAGANGAN,HOTEL&RESTORAN
154,70
174,49
186,92
205,16
a Perdagangan
154,95
175,07
187,68
206,20
b Hotel
147,52
164,75
176,61
192,66
c Restoran
153,30
169,63
180,02
195,31
165,57
185,38
200,24
219,22
166,15
186,07
200,47
218,81
166,15
186,07
200,47
218,81
0,00
0,00
0,00
0,00
b Jasa Penunjang Angkutan
156,44
174,19
184,44
199,04
c Komunikasi
160,74
179,65
198,46
222,81
160,74
179,65
198,46
222,81
0,00
0,00
0,00
0,00
152,60
171,98
186,06
203,94
a Bank
149,84
168,88
185,94
204,29
b Lembaga Keuangan Bukan Bank
154,90
176,91
197,45
220,55
c Sewa Bangunan
153,66
172,93
184,81
201,84
d Jasa Perusahaan
143,77
156,55
168,68
182,39
7. ANGKUTAN DAN KOMUNIKASI a Angkutan -Angkutan Jalan Raya -Angkutan Udara
-Pos dan Telekomunikasi -Jasa Penunjang Telekomunikasi 8. BANK,PERSEWAAN DAN JASA PERUSAHAAN
9. JASA-JASA
156,01
174,86
191,47
219,20
a Pemerintahan
155,66
174,30
191,20
219,94
b Swasta
159,97
181,17
194,43
210,94
-Sosial Kemasyarakatan
164,07
185,80
200,11
221,96
-Hiburan dan Rekreasi
139,91
156,70
166,80
180,61
-Perorangan dan Tumah tangga
158,03
179,06
191,73
204,79
156,22
175,67
188,97
207,06
PDRB
PDRB Kabupaten Wonosobo 2010
67
Tabel 4.1.8.
Indeks Berantai PDRB Kabupaten Wonosobo Harga Konstan Tahun 2007-2010
LAPANGAN USAHA
2007
2008
2009
2010
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
1. PERTANIAN
113,39
117,33
121,85
126,67
a. Tanaman Bahan Makanan
112,90
116,83
120,95
125,28
b. Tamanan Perkebunan
111,75
116,31
122,24
128,61
c. Peternakan
115,81
119,93
126,37
133,51
d. Kehutanan
115,57
118,95
122,78
126,90
e. Perikanan
112,23
115,26
118,76
122,49
117,16
119,11
119,24
119,50
2. PERTAMBANGAN &PENGGALIAN a Pertambangan
0,00
0,00
0,00
0,00
117,16
119,11
119,24
119,50
3 INDUSTRI PENGOLAHAN
108,91
111,69
114,38
116,76
a Industri Besar/Sedang
106,76
109,15
111,50
113,23
b Industri Kecil/Kerajinan Rumah Tangga
113,76
117,42
120,86
124,70
108,44
111,77
115,51
122,04
a Listrik
106,99
109,33
112,00
117,46
b Air bersih
b Penggalian
4 LISTRIK,GAS,DAN AIR BERSIH
115,36
123,41
132,23
143,91
5 BANGUNAN
114,80
119,85
127,05
134,79
6 PERDAGANGAN,HOTEL&RESTORAN
114,98
119,68
125,21
131,85
a Perdagangan
115,33
120,06
125,67
132,44
b Hotel
112,78
118,19
123,99
130,57
c Restoran
111,67
115,88
120,42
125,70
114,60
121,34
128,14
135,20
114,09
120,56
126,79
133,24
114,09
120,56
126,79
133,24
0,00
0,00
0,00
0,00
b Jasa Penunjang Angkutan
119,51
123,34
127,68
132,38
c Komunikasi
118,75
127,65
139,06
151,04
118,67
127,65
139,06
151,04
0,00
0,00
0,00
0,00
112,63
117,33
122,48
128,22
a Bank
113,65
120,10
127,02
134,72
b Lembaga Keuangan Bukan Bank
121,17
128,37
136,28
145,30
c Sewa Bangunan
110,77
114,14
117,89
122,06
d Jasa Perusahaan
112,93
117,32
122,33
127,90
7 ANGKUTAN DAN KOMUNIKASI a Angkutan -Angkutan Jalan Raya -Angkutan Udara
-Pos dan Telekomunikasi -Jasa Penunjang Telekomunikasi 8 BANK,PERSEWAAN DAN JASA PERUSAHAAN
9 JASA-JASA
111,38
115,62
120,43
126,97
a Pemerintahan
111,16
115,35
120,11
126,71
b Swasta
113,66
118,49
123,81
129,68
-Sosial Kemasyarakatan
112,29
117,37
122,93
129,11
-Hiburan dan Rekreasi
110,21
113,82
118,54
123,99
-Perorangan dan Tumah tangga
114,90
119,58
124,74
130,40
112,92
117,09
121,79
127,02
PDRB
PDRB Kabupaten Wonosobo 2010
68
Tabel 4.1.9.
Laju Pertumbuhan PDRB Kabupaten Wonosobo Harga Berlaku Tahun 2007-2010
LAPANGAN USAHA
2007
2008
2009
(1)
(2)
(3)
(4)
1. PERTANIAN
15,78
13,54
a. Tanaman Bahan Makanan
16,36
b. Tamanan Perkebunan
14,03
c. Peternakan d. Kehutanan e. Perikanan 2. PERTAMBANGAN &PENGGALIAN a Pertambangan
2010 (5)
7,78
9,63
13,78
7,44
9,42
13,15
10,22
9,37
14,43
13,00
10,00
11,52
14,86
12,63
5,19
8,18
13,37
12,90
6,41
8,51
10,16
6,81
2,01
3,73
0,00
0,00
0,00
0,00
10,16
6,81
2,01
3,73
3 INDUSTRI PENGOLAHAN
8,35
8,33
4,51
3,87
a Industri Besar/Sedang
7,89
7,81
4,16
2,69
b Industri Kecil/Kerajinan Rumah Tangga
9,63
9,72
5,41
6,94
6,54
10,70
5,33
9,45
6,08
9,90
4,43
9,13
b Penggalian
4 LISTRIK,GAS,DAN AIR BERSIH a Listrik
9,65
15,96
10,90
11,37
5 BANGUNAN
b Air bersih
12,55
13,25
8,90
10,01
6 PERDAGANGAN,HOTEL&RESTORAN
10,82
12,79
7,13
9,76
a Perdagangan
10,88
12,99
7,20
9,87
b Hotel
11,52
11,68
7,20
9,09
9,91
10,65
6,12
8,50
9,78
11,96
8,02
9,48
9,54
11,99
7,74
9,15
-Angkutan Jalan Raya
9,54
11,99
7,74
9,15
-Angkutan Udara
0,00
0,00
0,00
0,00
b Jasa Penunjang Angkutan
11,64
11,35
5,89
7,91
c Komunikasi
11,97
11,76
10,47
12,27
11,97
11,76
10,47
12,27
0,00
0,00
0,00
0,00
9,44
12,70
8,18
9,61
a Bank
12,62
12,71
10,11
9,87
b Lembaga Keuangan Bukan Bank
12,72
14,21
11,61
11,70
c Sewa Bangunan
7,68
12,54
6,87
9,21
d Jasa Perusahaan
8,99
8,88
7,75
8,13
c Restoran 7 ANGKUTAN DAN KOMUNIKASI a Angkutan
-Pos dan Telekomunikasi -Jasa Penunjang Telekomunikasi 8 BANK,PERSEWAAN DAN JASA PERUSAHAAN
9 JASA-JASA
10,76
12,08
9,50
14,49
a Pemerintahan
10,70
11,98
9,70
15,03
b Swasta
11,39
13,25
7,32
8,49
-Sosial Kemasyarakatan
12,96
13,24
7,70
10,92
-Hiburan dan Rekreasi -Perorangan dan Tumah tangga PDRB
PDRB Kabupaten Wonosobo 2010
7,39
12,00
6,45
8,28
10,46
13,31
7,08
6,81
12,66
12,46
7,57
9,57
69
Tabel 4.1.10.
Laju Pertumbuhan PDRB Kabupaten Wonosobo Harga Konstan Tahun 2007-2010
LAPANGAN USAHA
2007
2008
(1)
(2)
(3)
1. PERTANIAN
2009
2010
(4)
(5)
3,31
3,48
3,85
3,96
a. Tanaman Bahan Makanan
3,22
3,49
3,52
3,58
b. Tamanan Perkebunan
3,86
4,07
5,10
5,21
c. Peternakan
3,46
3,56
5,37
5,65
d. Kehutanan
3,49
2,92
3,22
3,36
e. Perikanan
3,34
2,70
3,04
3,14
3,60
1,67
0,11
0,22
a Pertambangan
0,00
0,00
0,00
0,00
b Penggalian
3,60
1,67
0,11
0,22
3 INDUSTRI PENGOLAHAN
2,70
2,55
2,41
2,08
a Industri Besar/Sedang
2,34
2,23
2,16
1,55
b Industri Kecil/Kerajinan Rumah Tangga
3,47
3,21
2,93
3,18
2,59
3,07
3,34
5,66
a Listrik
1,90
2,19
2,44
4,87
b Air bersih
2. PERTAMBANGAN &PENGGALIAN
4 LISTRIK,GAS,DAN AIR BERSIH
5,76
6,98
7,14
8,84
5 BANGUNAN
4,34
4,39
6,01
6,10
6 PERDAGANGAN,HOTEL&RESTORAN
4,56
4,09
4,62
5,30
a Perdagangan
4,64
4,10
4,68
5,38
b Hotel
4,71
4,79
4,91
5,31
c Restoran
3,62
3,77
3,92
4,38
5,89
5,88
5,60
5,51
5,73
5,67
5,17
5,09
-Angkutan Jalan Raya
5,73
5,67
5,17
5,09
-Angkutan Udara
0,00
0,00
0,00
0,00
b Jasa Penunjang Angkutan
5,49
3,20
3,52
3,68
c Komunikasi
7,18
7,49
8,94
8,62
-Pos dan Telekomunikasi
7,11
7,56
8,94
8,62
-Jasa Penunjang Telekomunikasi
0,00
0,00
0,00
0,00
3,98
4,17
4,39
4,69
a Bank
5,43
5,67
5,77
6,06
b Lembaga Keuangan Bukan Bank
5,80
5,94
6,16
6,62
c Sewa Bangunan
2,89
3,04
3,29
3,54
d Jasa Perusahaan
3,42
3,88
4,27
4,55
7 ANGKUTAN DAN KOMUNIKASI a Angkutan
8 BANK,PERSEWAAN DAN JASA PERUSAHAAN
9 JASA-JASA
2,89
3,81
4,16
5,43
a Pemerintahan
2,83
3,77
4,13
5,49
b Swasta
3,51
4,25
4,49
4,75
-Sosial Kemasyarakatan
3,98
4,53
4,74
5,02
-Hiburan dan Rekreasi
2,49
3,27
4,15
4,59
-Perorangan dan Tumah tangga
3,20
4,07
4,31
4,54
3,58
3,69
4,02
4,29
PDRB
PDRB Kabupaten Wonosobo 2010
70
Tabel 4.1.11.
Indeks Implisit PDRB Kabupaten Wonosobo Tahun 2007-2010
LAPANGAN USAHA
2007
2008
2009
2010
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
1. PERTANIAN
168,94
185,36
192,38
202,88
a. Tanaman Bahan Makanan
167,20
183,83
190,78
201,53
b. Tamanan Perkebunan
150,50
163,64
171,60
178,38
c. Peternakan
177,10
193,25
201,74
212,95
d. Kehutanan
193,28
211,52
215,55
225,60
e. Perikanan
149,65
164,51
169,90
178,74
161,00
169,16
172,37
178,41
2. PERTAMBANGAN &PENGGALIAN a Pertambangan
0,00
0,00
0,00
0,00
161,00
169,16
172,37
178,41
3 INDUSTRI PENGOLAHAN
180,95
191,15
195,06
198,48
a Industri Besar/Sedang
194,23
204,82
208,84
211,19
b Industri Kecil/Kerajinan Rumah Tangga
152,90
162,54
166,45
172,52
243,07
261,06
266,09
275,64
a Listrik
258,50
278,01
283,40
294,89
b Air bersih
b Penggalian
4 LISTRIK,GAS,DAN AIR BERSIH
174,81
189,49
196,14
200,71
5 BANGUNAN
173,94
188,69
193,83
200,98
6 PERDAGANGAN,HOTEL&RESTORAN
183,03
198,33
203,09
211,68
a Perdagangan
184,92
200,69
205,54
214,29
b Hotel
157,87
168,25
171,92
178,10
c Restoran
167,82
178,96
182,75
189,95
190,23
201,17
205,77
213,50
192,87
204,40
209,39
217,49
192,87
204,40
209,39
217,49
0,00
0,00
0,00
0,00
b Jasa Penunjang Angkutan
163,62
176,54
180,58
187,95
c Komunikasi
169,94
176,70
179,18
185,21
170,07
176,70
179,18
185,21
0,00
0,00
0,00
0,00
172,64
186,78
193,57
202,66
a Bank
148,10
157,95
164,44
170,34
b Lembaga Keuangan Bukan Bank
154,72
166,79
175,36
183,72
c Sewa Bangunan
189,67
207,17
214,35
226,09
d Jasa Perusahaan
162,57
170,39
176,08
182,10
7 ANGKUTAN DAN KOMUNIKASI a Angkutan -Angkutan Jalan Raya -Angkutan Udara
-Pos dan Telekomunikasi -Jasa Penunjang Telekomunikasi 8 BANK,PERSEWAAN DAN JASA PERUSAHAAN
9 JASA-JASA
191,26
206,51
217,09
235,74
a Pemerintahan
191,93
207,12
218,20
237,93
b Swasta
184,30
200,22
205,63
212,99
-Sosial Kemasyarakatan
173,70
188,18
193,50
204,37
-Hiburan dan Rekreasi
155,77
168,94
172,66
178,75
-Perorangan dan Tumah tangga
193,75
210,93
216,52
221,23
176,46
191,37
197,90
207,92
PDRB
PDRB Kabupaten Wonosobo 2010
71
Tabel 4.1.12.
Inflasi PDRB Kabupaten Wonosobo Tahun 2007-2010
LAPANGAN USAHA
2007
2008
(1)
(2)
(3)
1. PERTANIAN
2009
2010
(4)
(5)
12,08
9,72
3,79
5,46
12,73
9,95
3,78
5,63
9,79
8,72
4,87
3,95
c. Peternakan
10,60
9,12
4,39
5,56
d. Kehutanan
10,99
9,43
1,91
4,66
e. Perikanan
9,70
9,93
3,27
5,21
6,34
5,06
1,90
3,51
a Pertambangan
0,00
0,00
0,00
0,00
b Penggalian
6,34
5,06
1,90
3,51
3 INDUSTRI PENGOLAHAN
5,51
5,63
2,05
1,75
a Industri Besar/Sedang
5,42
5,45
1,97
1,12
b Industri Kecil/Kerajinan Rumah Tangga
5,95
6,30
2,41
3,64
3,85
7,41
1,92
3,59
a Listrik
4,10
7,55
1,94
4,05
b Air bersih
a. Tanaman Bahan Makanan b. Tamanan Perkebunan
2. PERTAMBANGAN &PENGGALIAN
4 LISTRIK,GAS,DAN AIR BERSIH
3,68
8,39
3,51
2,33
5 BANGUNAN
7,87
8,48
2,72
3,69
6 PERDAGANGAN,HOTEL&RESTORAN
5,99
8,36
2,40
4,23
a Perdagangan
5,96
8,53
2,42
4,26
b Hotel
6,51
6,57
2,18
3,59
c Restoran
6,07
6,63
2,12
3,94
3,67
5,75
2,28
3,76
3,60
5,98
2,44
3,87
-Angkutan Jalan Raya
3,60
5,98
2,44
3,87
-Angkutan Udara
0,00
0,00
0,00
0,00
b Jasa Penunjang Angkutan
5,83
7,89
2,29
4,08
c Komunikasi
4,47
3,97
1,41
3,36
-Pos dan Telekomunikasi
4,54
3,90
1,41
3,36
-Jasa Penunjang Telekomunikasi
0,00
0,00
0,00
0,00
5,25
8,19
3,64
4,70
a Bank
6,82
6,66
4,10
3,59
b Lembaga Keuangan Bukan Bank
6,54
7,80
5,14
4,77
c Sewa Bangunan
4,65
9,23
3,47
5,48
d Jasa Perusahaan
5,39
4,81
3,34
3,42
7 ANGKUTAN DAN KOMUNIKASI a Angkutan
8 BANK,PERSEWAAN DAN JASA PERUSAHAAN
9 JASA-JASA
7,65
7,97
5,12
8,59
a Pemerintahan
7,66
7,91
5,35
9,04
b Swasta
7,61
8,64
2,70
3,58
-Sosial Kemasyarakatan
8,64
8,34
2,83
5,62
-Hiburan dan Rekreasi
4,78
8,45
2,21
3,53
-Perorangan dan Tumah tangga
7,04
8,87
2,65
2,17
8,77
8,45
3,41
5,06
PDRB
PDRB Kabupaten Wonosobo 2010
72