Jurnal Ilmiah ESAI Volume 8, No.2, April 2014 ISSN No. 1978-6034 The Impact of Gross Regional Domestic Product towards the Relationship of the Permanent Investment and Fix Assets with Domestic Inventive Income Pengaruh Produk Domestik Regional Bruto terhadap Hubungan Investasi Permanen dan Asset Tetap dengan Pendapatan Asli Daerah Maryani1) 1)
Staf Pengajar pada Program Studi Akuntansi Jurusan Ekonomi dan Bisnis Politeknik Negeri Lampung Jl. Soekarno – Hatta Bandar Lampung Abstract The purposes of this study are to investigate the effect of Gross Regional Domestic Products (GRDP) on the relationship between permanent investment and fixed assets with domestic inventive incomes. To achieve the aim of the study, a research conducted in Bandar Lampung city. Based on generated data, hypotheses tested using LIRSEL. According to statistical analysis, found that: 1) permanent investment has a positive correlation on GRDP, 2) Fixed assets are not significantly influence GRDP, 3) Permanent Investment has a positive influence on domestic inventive income, and 4) fixed assets has not a positive impact on domestic inventive income. This study seems that only permanent investment that tends to have indirect influence from domestic inventive income and GRDP. Key words:
Gross Regional Domestic Product, Domestic Inventive Incomes, Permanent Investments, Fixed Assets dasar porsi kebijakan pusat yang menonjol
Pendahuluan Era reformasi telah memberikan
dalam
pembagian
kewenangan
dampak yang besar terhadap perubahan di
daerah
selanjutnya
diarahkan
seluruh
kemandirian
aspek
pemerintahan
termasuk
daerah
dalam
pusatmenjadi
mengelola
kewenangan daerah. Salah satu bukti
kawasannya termasuk kebijakan-kebijakan
adalah Undang-Undang Nomor 22 tahun
pembangunan di daerah.
1999 tentang Pemerintahan daerah dan UU
Sampai dengan tahun 2008, telah
Nomor 25 tahun 1999 tentang perimbangan
terjadi beberapa perubahan mendasar dalam
keuangan antara pemerintah pusat dan
pelaksanaan
daerah pada tahun 2001 telah mengubah
hubungan keuangan antara pemerintah
konsep dan kewenangan daerah yang ada
pusah dengan pemerintah daerah yang
selama ini. Undang-Undang ini memiliki
merupakan aspirasi yang muncul baik di
makna yang substansial dalam pemberian
tingkat pusat mapun daerah yang tujuan
kewenangan yang semula ditujukan atas
agar pelaksanaan otonomi daerah dan
pemerintah
daerah
dan
desentralisasi fiscal semakin tinggi. Todaro
akan memberikan dampak positif terhadap
(1997) menyatakan bahwa sektor publik
PAD. Oleh karena itu, berdasarkan esensi
harus diakusi dan dipercaya untuk memikul
dari otonomi daerah bahwa pemerintah
peranan
daerah
yang lebih besar dan lebih
menentukan
dalam
upaya
pengelolaan
berkewajiban
meningkatkan
untuk
dapat
keuangaannya
guna
membiayai pembangunan.
perekonomian nasional/daerah. Menurut Kim (1997)
bahwa
pertumbuhan
dan
Terlebih lagi
perkembangan
peranan sektor-sektor publik lokal di
Bandar
kawasan pertumbuhan ekonomi regional
menuntut pemerintah kota untuk dapat
adalah mempunyai faktor yang sangat
memikul
signifikan. Menurut Ramirez (1998) dalam
meningkatkan
Lasmiyanto (2004) atas studi di Mexico
konsekuensi lansung pemerintah kota harus
menemukan bawah investasi publik pada
dapat
bidang infrastruktur dan investasi swasta
cukup
mempunyai
pembangungan.
pengaruh
produktifitas
positif
pertumbuhan
Sebaliknya
pengurangan
terhadap
yang
tanggung
untuk
membuktikan
sangat
untuk Sebagai
insfrastuktur
kelancaran
ini
cepat,
jawab
pembangunan.
menyediakan
Kajian
ekonomi. konsumsi
Lampung
Kota
yang
kegiatan
bertujuan
untuk
secara empiris pengaruh
pemerintah dapat menekan produktifitas
investasi dan penambahan aset pemerintah
dan pertumbuhan ekonomi.
Kota
Giri (2000) dalam penelitiannya di
Bandar
Lampung
terhadap
pendapatan asli daerah dengan produk
Bali
domestik regional bruto sebagai variabel
menemukan bahwa investasi pemerintah
interviening. Namun demikian, mengacu
berpengaruh positif terhadap petumbuhan
kepada penelitian tersebut dalam penulisan
ekonomi regional di Provinsi Bali. Dengan
ini terdapat perbedaan dengan penelitian
berkembangnya
daerah,
sebelumnya baik lokasi penelitian dan
dampak positif juga akan dinikmati oleh
variabel, waktu serta alat analisis yang
pemda
digunakan.
Pemerintah
Daerah
dalam
Provinsi
perekonomian
bentuk
meningkatknya
penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang merupakan eskes dari pertumbuhan ekonomi (Saragih, 2003). Selain itu, PAD
Kajian Teoritis Investasi Permanen Investasi permanen adalah investasi
mempunyai pengaruh terhadap Pendapatan Domestik
Regional
Bruto.
Hal
ini
ditunjukkan oleh survei yang dilakukan oleh Bappenas (2003) yang menunjukkan bahwa setiap terjadi penambahan PDRB
jangka panjang yang dimaksudkan untuk dimiliki secara berkelanjutan (PSAP No. 06:6). Pengertian berkelanjutan adalah investasi yang dimaksudkan untuk dimiliki terus
menerus tanpa ada
niat untuk
memperjualbelikan atau menarik kembali.
bekerja
Investasi
dilakukan
dimaksudkan. Contoh biaya yang dapat
pemerintah adalah investasi yang tidak
diatribusikan secara langsung adalah : biaya
dimaksudkan untuk eiperjualbelikan tetapi
persiapan tempat, biaya pengiriman awal
untuk
dan biaya simpan dan bongkar muat, biaya
permanen
yang
mendapatkan
dividen
dan/atau
untuk
pengaruh yang signifikan dalam jangka
pemasangan,
panjang
konstruksi.
dan/atau
menjaga
hubungan
biaya
penggunaan
profesional,
yang
biaya
kelembagaan. Investasi permanen ini dapat
Pengakuan sebagai aset tetap dapat
berupa penyertaan modal pemerintah pada
dilakukan bila suatu aset berwujud dan
perusahaan
badan
memenuhi kriteria: 1) mempunyai masa
internasional dan badan usaha lainnya yang
manfaat lebih dari dua belas bulan, 2) biaya
bukan milik negara, Penyertaan modal
perolehan aset dapat diukur secara andal 3)
pemerintah dapat berupa surat berharga
tidak dimaksudkan untuk dijual dalam
(saham) pada suatu perseroan terbatas dan
operasi normal entitas, 4) diperoleh atau
non surat berharga yaitu kepemilikan modal
dibangun dengan maksud untuk digunakan.
bukan
dalam
negara/daerah,
bentuk
saham
pada
perusahaan yang bukan perseroan.
Produk
Domestik
Regional
Bruto
Pertumbuhan
ekonomi
adalah
(PDRB) Aset Tetap Aset Tetap adalah adalah aset berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari dua belas bulan untuk digunakan dalam
kegiatan
dimanfaatkan
oleh
pemerintah
atau
masyarakat
umum
(PSAP no 07:5). Aset tetap dinilai dengan biaya perolehan. Apabila penilaian aset tetap dengan menggunakan biaya perolehan tidak memungkinkan maka nilai aset tetap didasarkan pada nilai wajar pada saat perolehan.
dari
bertujuan
meningkatkan
taraf
hidup
masyarakat, memperluas lapangan kerja, pemerataan
pembagian
masyarakat,
meningkatkan
ekonomi
regional,
dan
pendapatan hubungan
mengusahakan
pergeseran ekonomi dari sektor primer ke sektor sekunder dan tersier. Dengan kata lain, arah dari pembangunan ekonomi adalah mengusahakan agar pendapatan masyarakat naik secara kontinyu dengan
Biaya perolehan suatu aset tetap terdiri
serangkaian usaha dan kebijaksanaan yang
harga
belinya
atau
konstruksinya, termasuk bea impor dan setiap biaya yang dapat diatribusikan secara langsung dalam membawa aset tersebut ke kondisi yang membuat aset tersebut dapat
tingkat pemerataan yang sebaik mungkin. Kebijakan-kebijakan pembangunan yang telah diambil pada masa-masa yang lalu perlu dilihat dan dianalisis tentang hasil-hasilnya serta implikasinya pada masa
sekarang. Berbagai data statistik yang merupakan
ukuran
kuantitatif
Pengembangan Hipotesis Investasi permanen adalah investasi
mutlak
diperlukan untuk memberikan gambaran
jangka panjang
yang diadakan dengan
tentang keadaan pada masa yang lalu dan
maksud
mendapatkan
masa kini, serta sasaran yang akan dicapai
ekonomi atau manfaat sosial dalam jangka
pada masa yang akan datang.
waktu lebih dari satu periode akuntansi.
Kestabilan
perekonomian
yang
untuk
Investasi
pemerintah
manfaat
diharapkan
akan
diciptakan melalui kesejahteraan sosial,
berpengaruh positif terhadap pertumbuhan
politik, dan sebagainya diharapkan mampu
ekonomi. Dengan demikian hipotesis yang
menciptakan
pertumbuhan
pendapatan
diajukan adalah:
masyarakat.
Angka-angka
pendapatan
H1 :
investasi permanen berpengaruh
regional juga dapat dipakai sebagai bahan
positif terhadap PDRB
evaluasi dari hasil pembangunan ekonomi
Aset Tetap adalah aset berwujud
yang telah dilaksanakan pemerintah dan
yang mempunyai masa manfaat lebih dari
swasta.
satu
periode
akuntansi
(satu
tahun
anggaran) yang digunakan dalam kegiatan pemerintah
Pendapatan Asli Daerah Pendapatan
oleh
masyarakat umum. Penambahan aset tetap
umum
pemerintah diharapkan akan berpengaruh
negara/bendahara umum daerah atau oleh
positif terhadap pertumbuhan ekonomi.
entitas pemerintah lainnya yang manambah
Dengan demikian hipotesis yang diajukan
ekuitas dana lancar dalam periode tahun
adalah:
anggaran yang bersangkutan yang menjadi
H2
oleh
kas)
dimanfaatkan
adalah
penerimaan
(basis
atau
bendahara
hak pemerintah, dan tidak perlu dibayar
:
aset
tetap berpengaruh positif
terhadap PDRB
kembali oleh pemerintah (Halim, 2007).
Investasi
permanen
diharapkan
Pendapatan Asli Daerah (PAD) merupakan
juga dapat meningkatkan PAD kota Bandar
semua penerimaan daerah yang berasal dari
Lampung. Penyertaan modal pemerintah
sumber ekonomi asli daerah. Kelompok
kota
PAD dipisahkan menjadi empat jenis
diharapkan
pendapatan, yaitu: Pajak Daerah, Retribusi
pendapatan asli daerah. Dengan demikian
Daerah, Hasil pengelolaan kekayaan milik
hipotesis yang diajukan adalah:
daerah yang dipisahkan dan Lain-lain PAD
H3 : investasi permanen berpengaruh
yang sah.
Bandar
lampung mampu
ke
BUMD
meningkatkan
positif terhadap PAD Aset tetap diharapkan juga dapat meningkatkan penerimaan PAD. Dengan
banyaknya aset tetap yang disediakan
meningkatkan pertumbuhan ekonomi kota
pemerintah
lampung
Bandar lampung. Pertumbuhan ekonomi
meningkatkan
yang tinggi diharapkan dapat meningkatkan
pendapatan asli daerah melalui berbagai
PAD kota Bandar Lampung. Dengan
pendapatan
demikian hipotesis yang diajukan adalah:
kota
diharapkan
Bandar
mampu
dari
pajak
dan
retribusi.
H5 :
Hipotesis yang diajukan adalah: H4 :
aset
tetap
berpengaruh
berpengaruh positif terhadap PAD
positif
melalui PDRB
terhadap PAD Investasi
Investasi permanen dan aset tetap
permanen
dan
penambahan aset tetap diharapkan dapat
Pengujian
hipotesis
di
atas
dapat
digambarkan dalam model sebagai berikut:
INVESTASI (X1) PDRB (X3)
PAD (Y)
ASET TETAP (X2) Gambar 1. Model Pengujian hipotesis Ada empat variabel yang digunakan
Metode Pengumpulan data pada penelitian
dalam
penelitian
ini
yaitu
investasi
ini dilakukan dengan dokumentasi yaitu
permanen, aset tetap, PDRB, dan PAD.
mengumpulkan data dari arsip atau catatan
Instrumen yang digunakan untuk mengukur
yang sudah ada. Sumber data penelitian ini
variabel-variabel tersebut adalah sebagai
adalah data sekunder. Data yang digunakan
berikut:
dalam penelitian ini adalah data keuangan
1. Investasi permanen adalah investasi
pemerintah Kota Bandar Lampung tahun
jangka panjang yang diadakan dengan
2002 sampai 2007. Data keuangan tersebut
maksud untuk mendapatkan manfaat
adalah investasi permanen, aset tetap, dan
ekonomi atau manfaat sosial dalam
PAD. Data mengenai produk domestik
jangka waktu lebih dari satu periode
regional bruto
akuntansi. Investasi permanen terdiri
kota Bandar Lampung
diambil dari Badan Pusat Statistik propinsi
dari:
penyertaan
Lampung.
daerah,
pinjaman
modal
pemerintah
jangka
panjang
kepada pihak ketiga, penyertaan modal
dalam proyek pembangunan, investasi
perkembangan PDRB secara tahunan
permanen lainnya. Investasi permanen
atas
yang digunakan dalam penelitian ini
dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik.
adalah investasi permanen yang berasal
dasar
harga
4. Pendapatan
Asli
berlaku
Daerah
yang
adalah
dari realisasi neraca daerah kota Bandar
pendapatan asli daerah yang berasal dari
Lampung yang dihitung secara tahunan.
hasil
pajak
daerah,
hasil
retribusi
2. Aset Tetap adalah aset berwujud yang
daerah, hasil pengelolaan kekayaan
mempunyai masa manfaat lebih dari
daerah yang dipisahkan, dan lain-lain
satu periode akuntansi (satu tahun
PAD yang sah. Pendapatan asli daerah
anggaran)
dalam
yang digunakan dalam penelitian ini
kegiatan pemerintah atau dimanfaatkan
adalah pendapatan asli daerah yang
oleh masyarakat umum. Aset tetap
berasal
terdiri dari: tanah, peralatan dan mesin,
pendapatan dan belanja daerah (APBD)
gedung dan bangunan, jalan, irigasi dan
kota Bandar Lampung yang dihitung
jaringan, aset tetap lainnya, konstruksi
secara tahunan.
yang
digunakan
dalam pengerjaan. Aset tetap
yang
dari
Pengujian
realisasi
anggaran
hipotesis
dilakukan
digunakan dalam penelitian ini adalah
dengan analisis jalur dengan program Linear
aset tetap yang berasal dari realisasi
Structural Relation (LISREL) versi 8.30.
neraca daerah
Teknik
kota Bandar Lampung
yang dihitung secara tahunan.
ini
mempunyai
kelebihan
dibandingkan dengan regresi linier karena
3. Produk Domestik Regional Bruto adalah
model analisi jalur dapat menemukan
keseluruhan barang dan jasa yang
pengaruh tidak langsung dalam hubungan
dihasilkan oleh penduduk kota dalam
antar variabel melalui variabel perantara.
jangka waktu satu tahun. PDRB yang
Model diagram jalur berdasarkan paradigma
digunakan
hubungan variabel adalah sebagai berikut:
dalam
penelitian
adalah
Investasi
2
PY1X1
PY2X1 PY2Y1
PDRB PY1X2
Asset tetap
PY2X2
1
Gambar 2. Model Analisis Jalur
PAD
Persamaan strukturalnya dapat dilihat sebagai berikut: 1. Y1 = PY1X1 + PY1X2 +
1
2. Y2 = PY2X1 + PY2Y1 + PY2X2 +
2
Tujuan model persamaan struktural
Suatu persamaan struktural dikatakan sesuai
seperti analisis jalur adalah untuk menguji
atau fit, memiliki pengertian:
apakah
dalam
a.
Cocok secara absolut dengan data
diagram jalur (model teoritis) sesuai, cocok,
b.
Lebih baik relative terhadap model-
model
yang
diusulkan
pas (fit) atau tidak dengan data. Evaluasi
model lain (misalnya membandingkan
terhadap kinerja model tersebut dilakukan
model yang diusulkan dengan hipotesis
secara menyeluruh (overall test). Ukuran-
awal)
ukuran kesesuaian dalam model persamaan struktural bisa dilakukan secara inferensial
c.
Lebih
sederhana
relatif
terhadap
model-model alternatif.
atau deskriptif. Statistik Chi-Square dapat digunakan untuk menguji kesesuaian model
Hasil dan Pembahasan
ukuran
Data yang dianalisis adalah data
deskriptif
investasi permanen, aset tetap, pendapatan
dinyatakan dalam dalam suatu indeks,
asli daerah, dan produk domestik regional
misalnya yang sering digunakan adalah
bruto Kota Bandar Lampung dari tahun
Goodness of Fit Indices (GFI), dan Adjusted
2002 sampai 2006. Investasi permanen, aset
Goodness of Fit Indices (AGFI).
tetap, PAD, dan PDRB
secara
inferensial,
kesesuaian
model
sedangkan secara
Kota Bandar
Lampung dpat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Investasi Permanen, Aset Tetap, PAD, dan PDRB Investasi Aset Tetap Tahun Permanen (Rp) (Rp) 2002 8,250,590,364 34,122,978,146 2003 8,250,590,364 1,239,496,987,800 2004 8,250,590,364 1,283,249,289,920 2005 12,144,604,375 1,306,260,873,222 2006 12,144,604,376 1,042,711,068,489 Sumber : Pemerintah Kota Bandar Lampung, Transformasi
logaritma
natural
PAD (Rp) 35,434,647,969 36,687,575,342 45,073,499,723 46,137,259,169 53,714,914,760
PDRB (Rp) 6,971,161 7,575,338 8,561,475 10,421,955 12,868,253
dilakukan supaya hasil analisis menjadi
dilakukan terhadap data tersebut dari yang
lebih
semula dalam rupiah menjadi persen. Hal ini
transformasi yang diperoleh adalah:
smooth,
sehingga
data
hasil
Tabel 2. Investasi Permanen, Aset Tetap, PAD, PDRB setelah transformasi Investasi Aset Tetap Permanen (%) (%) 2002 22.83 24.25 2003 22.83 27.85 2004 22.83 27.88 2005 23.22 27.90 2006 23.22 27.67 Sumber: Pemkot Bandar lampung (data diolah) Tahun
Analisis jalur dengan menggunakan
PAD (%)
PDRB(%)
24.29 24.33 24.53 24.55 24.71
15.76 15.84 15.96 16.16 16.37
dengan alasan bahwa matrisk korelasi akan
software LISREL menggunakan matriks
menyeragamkan
kondisi
data
korelasi sebagai input data. Hal ini dipakai
analisis yang dihasilkan lebih baik.
sehingga
Corr elations
Investasi
Aset
PAD
PDRB
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Investasi 1 5 .385 .522 5 .787 .114 5 .907* .033 5
Aset .385 .522 5 1
PAD .787 .114 5 .591 .294 5 1
5 .591 .294 5 .555 .332 5
5 .958* .010 5
PDRB .907* .033 5 .555 .332 5 .958* .010 5 1 5
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Gambar 1. Matrik koreralasi variabel -t1/2 (berada pada daerah
Pengujian dalam Analisis Jalur
lebih kecil dari
Uji Signifikansi Koefesien Jalur
arsiran). Sebaliknya H0 tidak ditolak bila
Uji signifikansi untuk koefisien
nilai t-stat ada diantara -t1/2 dan t1/2
jalur sama dengan uji signifikansi koefisien
(berada
regresi klasik dengan menggunakan t-test
Pengujian
(Scumacker dan Lomax,1996). Tolak H0
koefisien jalur yang ada pada diagram.
pada ini
daerah dilakukan
bila, nilai t-stat lebih besar dari t1/2 atau Tabel 3. Pengujian Jalur Koefisien masing-masing arah jalur Arah Jalur Investasi Permanen -> PRDB Asset Tetap -> PDRB Investasi Permanen -> PAD Asset Tetap -> PAD IP dan AT ->PDRB->PAD
Path Coeficient 0.91* 0.55* 0.79* 0.59
R2 0.82 0.30 0.62 0.35
tanpa untuk
arsiran). semua
- Investasi Permanen->PDRB - Asset tetap ->PDRB - Investasi Permanen -> PAD - Investasi Permanen -> PAD - Asset tetap ->PAD Investasi Permanen -> PDRB
0.82 0.23 1.36 -0.45 0.82
0.87
0.96
Asset Tetap -> PDRB
Berdasarkan hasil di atas dapat kita lihat
bahwa
yang
bahwa koefisien jalur yang menunjukkan
menunjukan pengaruh investasi permanen
pengaruh aset tetap terhadap PDRB adalah
terhadap
PDRB
0.91.
sebesar 0,55. Nilai error var terlihat jelas
Besaran
koefisien
determinasi
yang
pada ouput LISREL dalam PSI sebesar 0,7.
sebesar
0.82=82%
yang
Besaran
diperoleh
koefisien
adalah
jalur
Berdasarkan Tabel 3 menunjukkan
sebesar
koefisien
determinasi
yang
sebesar
0.30=30%
yang
menunjukan bahwa data investasi permanen
diperoleh
dapat menjelaskan data PDRB sebesar 82%.
menunjukan bahwa data aset tetap dapat
Nilai koefisien determinasi yang diperoleh
menjelaskan data PDRB sebesar 30%.
ini sudah cukup memadai karena melebihi
Selain itu, berdasarkan hasil perhitungan t-
50%.
Signifikansi koefisien jalur bisa
test bahwa t-stat yang diperoleh sebesar
dilihat dari t-stat yang diperoleh sebesar
1.14. Jika kita bandingkan dengan nilai t-
3.73. Jika kita bandingkan dengan nilai t-
tabel yaitu sebesar 2,132 , maka koefisien
tabel sebesar 2,132, maka koefisien jalur
jalur diatas dapat dikatakan tidak signifikan
diatas dapat dikatakan signifikan karena
karena nilainya lebih kecil dari nilai t tabel
nilaninya lebih besar dari nilai t-tabel =
yaitu 2,132.
Hal ini berarti pertumbuhan
2,132.
aset
tidak
tetap
berpengaruh
secara
Berdasarkan perhitungan tersebut di
signifikan terhadap pertumbuhan PDRB.
atas, dapat disimpulkan bahwa investasi
Pemerintah daerah tidak dapat menggenjot
permanen
pertumbuhan
saat
berpengaruh
secara
signifikan terhadap pertumbuhan PDRB.
PDRB
secara
langsung
melalui indikator aset tetap.
Peningkatan 1% investasi permanen akan meningkatkan
0,91%
PDRB.
Artinya,
besaran investasi permanen yang dilakukan oleh pemerintah daerah tidak serta merta akan terasa pengaruhnya terhadap PDRB saat itu juga, melainkan akan mempengaruhi PDRB di masa yang akan datang.
Investasi Permanen -> PAD Koefisien jalur yang menunjukan pengaruh investasi permanen terhadap PAD adalah sebesar 0,79. Nilai errorvar terlihat jelas pada ouput LISREL dalam PSI sebesar 0.38. Besaran koefisien determinasi yang diperoleh
sebesar
0.62=62%
yang
menunjukan bahwa data investasi permanen
dapat menjelaskan data PAD sebesar 62%.
pada ouput LISREL dalam PSI sebesar 0,65.
Signifikansi koefisien jalur bisa dilihat
Besaran
bahwa t-stat yang diperoleh sebesar 2.21.
diperoleh
Jika kita bandingkan dengan nilai t-tabel
menunjukan bahwa data aset tetap dapat
yaitu sebesar 2,132, maka koefisien jalur
menjelaskan data PAD hanya sebesar 35%.
diatas dapat dikatakan signifikan karena
Signifikansi koefisien jalur bisa dilihat
nilainya lebih besar dari nilai t-tabel yaitu
bahwa t-stat yang diperoleh sebesar 1.27.
2,132.
disimpulkan
Jika kita bandingkan dengan nilai t-tabel
bahwa pertumbuhan investasi permanen
yaitu sebesar 2,132, maka koefisien jalur
tidak
diatas dapat dikatakan tidak signifikan
Selanjutnya,
berpengaruh
dapat
secara
signifikan
koefisien
determinasi
yang
sebesar
0.35=35%
yang
karena nilainya lebih kecil dari nilai t-tabel
terhadap pertumbuhan PAD.
yaitu Aset Tetap terhadap PAD
2,132.
Berdasarkan
perhitungan
tersebut di atas, bahwa pertumbuhan aset
Koefisien jalur yang menunjukan pengaruh aset tetap terhadap PAD adalah
tetap tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pertumbuhan PAD.
sebesar 0,59. Nilai errorvar terlihat jelas Investasi Permanen dan Aset Tetap terhadap PAD melalui PDRB Pada model ini, ada dua submodel yaitu: PDRB = 0.82*INVEST+0.24*ASET, errorvar=0.13,R2=0.87 (1) = 1.36*PDRB-0.45*INVEST+0.82*ASET, errorvar=0.04, R2=0.96
PAD
Program LISREL secara otomatis menampilan diagram jalur sbb:
Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung Pengaruh
langsung
pertumbuhan
investasi permanen terhadap PDRB adalah 2
2
permanen saat ini akan mempengaruhi pertumbuhan PDRB tahun yang akan datang sebesar 67,24%.
Pengaruh langsung aset
sebesar a =(0,82) =0,6724, artinya bahwa
tetap
secara
b2=(0.24)2=0,0576, artinya bahwa secara
langsung
pertumbuhan
investasi
terhadap
PDRB
adalah
sebesar
langsung pertumbuhan aset tetap saat ini
pengaruh
akan mempengaruhi pertumbuhan PDRB
pengaruh tidak langsung aset tetap terhadap
tahun yang akan datang sebesar
5,76%.
PAD (0,3264) lebih kecil bila dibandingkan
Pengaruh langsung pertumbuhan investasi
dengan pengaruh langsungnya (0,6724).
permanen terhadap PAD adalah sebesar
Hasil penelitian ini membuktikan bahwa
p2=(-0,45)2=0,2025, artinya bahwa secara
hanya pertumbuhan investasi permanen
langsung pertumbuhan investasi permanen
yang menghasilkan pengaruh tidak langsung
saat ini akan mempengaruhi pertumbuhan
yang lebih besar dari pengaruh langsungnya
PAD tahun yang akan datang sebesar
terhadap PAD dengan PDRB sebagai
20,25%.
variabel intervening.
langsungnya
(0,2025),
dan
Pengaruh langsung aset tetap terhadap PAD adalah sebesar q2=(0.82)2=0,6724,
Pengujian Hipotesis Hasil penelitian ini menunjukkan
artinya bahwa secara langsung pertumbuhan aset tetap saat ini akan mempengaruhi pertumbuhan PAD tahun yang akan datang sebesar 67,24%. Pengaruh tidak langsung pertumbuhan investasi permanen terhadap PAD adalah sebesar (a)(c)=(0,82) (1.36) = 1,1152, artinya bahwa dengan melalui variabel
PDRB
pertumbuhan
investasi
permanen saat ini akan mempengaruhi pertumbuhan PAD tahun yang akan datang sebesar 111,52%. Pengaruh tidak langsung aset tetap terhadap PAD adalah sebesar (b) (c)=(0.24) (1.36) =0,3264, artinya bahwa dengan melalui variabel PDRB terlebih dahulu, pertumbuhan aset tetap saat ini akan mempengaruhi pertumbuhan PAD tahun yang akan datang sebesar 32,64% Pengujian Goodness of Fit dalam LISREL digunakan statistik Chi-Square menunjukkan bahwa model yang diajukan telah memadai.
Pengaruh tidak langsung
investasi permanen terhadap PAD (1,1152) lebih besar bila dibandingkan dengan
bahwa investasi permanen berpengaruh secara signifikan terhadap PDRB, maka hipotesis (H1) yang diajukan dapat diterima. Aset
tetap
tidak
berpengaruh
secara
signifikan terhadap PDRB, dengan demikian maka hipotesis (H2) yang diajukan tidak dapat diterima. berpengaruh
Investasi permanen
secara signifikan terhadap
PAD, dengan demikian maka hipotesis (H3) yang diajukan dapat diterima. Selanjutnya, aset
tetap
tidak
berpengaruh
secara
signifikan terhadap PAD, dengan demikian maka hipotesis (H4) yang diajukan tidak dapat diterima.
Kajian ini membuktikan
bahwa
pertumbuhan
hanya
investasi
permanen yang menghasilkan pengaruh tidak langsung yang lebih besar dari pengaruh
langsungnya
terhadap
PAD
dengan PDRB sebagai variabel intervening. Berdasarkan pengujian hipotesis tersebut disimpulkan bahwa investasi permanen dapat meningkatkan PDRB melalui PAD.
Tabel 5: Ringkasan Hipotesis Hipotesis H1 H2 H3 H4 H5
Keterangan Investasi permanen berpengaruh positif terhadap PDRB Asset tetap berpengaruh positif terhadap PDRB Investasi permanen berpengaruh positif terhadap PAD Asset tetap berpengaruh positif terhadap PAD Investasi permanen dan aset tetap berpengaruh positif terhadap PAD melalui PDRB
Pengujian hipotesis Diterima Ditolak Diterima Ditolak diterima
Kesimpulan dan Saran
Bandar Lampung
Kesimpulan 1. Investasi permanen berpengaruh secara
daya generalisasi penelitian ini masih
signifikan terhadap PDRB.
signifikan terhadap PDRB.
signifikan terhadap PAD.
signifikan terhadap PAD
pengaruh
langsungnya
terhadap PAD melalui PDRB.
cukup,
Ketiga,
yang
sehingga
diperlukan
Kajian ini memiliki keterbatasan. sampel
Kota
variabel
yang
diteliti
dalam
penelitian ini yaitu: investasi permanen, aset tetap, produk domestik regional bruto, pendapatan
penelitian
menggunakan
dasar
penelitian selanjutnya yang menggunakan
dan
Saran
Pertama,
Tahun
data dengan rentang waktu yang lebih lama menghasilkan
pengaruh tidak langsung yang lebih dari
Kedua,
adalah 2002-2007. Data tersebut dinilai belum
4. Asset tetap tidak berpengaruh secara
besar
Lampung.
dipakai dalam penelitian untuk perhitungan
3. Investasi permanen berpengaruh secara
permanen
rendah. Studi ini dapat diperluas dengan menggunakan sampel di seluruh Provinsi
2. Asset tetap tidak berpengaruh secara
5. Investasi
saja. Dengan begitu,
asli
selanjutnya
daerah. dapat
Untuk ditambah
variabel lain seperti investasi sektor swasta.
Daftar Pustaka BAPPENAS. 2003. Peta kemampuan keuangan provinsi dalam era otonomi daerah, Tinjauan atas kinerja PAD dan upaya yang dilakukan daerah. Direktorat Pengembangan Otonomi Daerah Giri.
2000. Peran Sektor Publik di Kabupaten Bandung terhadap pertumbuhan ekonomi regional Provinsi Balin, Skripsi FE Udayana
Halim, Abdul. 2007. Akuntansi Keuangan Daerah, Salemba Empat. Yogyakarta Komite Standar Akuntansi Pemerintahan. 2005. Standar Akuntansi
Pemerintahan. Jakarta
Salemba
Empat,
Kim, Sung tai. 1997. The role of local public sectors in regional growth in Korea. Asian Economics Journal, Vol 11 No. 21 155-168 Lasmiyanto. 2004. Analisis sektor public dan sektor swasta terhadap pertumbuhan ekonomi regional di Jawa Tengah. Skripsi, FE UMS Saragih, Juli Panglima. 2003. Desentralisasi Fiskal dan Keuangan Daerah dalam otonomi. Penerbit Ghalia Indonesia, Jakarta. Todaro, M.P. 1997. Pembangunan Ekonomi di dunia ketiga, Salemba Empat, Jakarta