Edisi November - Desember 2015
Prof. George Matthew
Global Health Issue Event Preview
Prof. George Matthew, Dekan Eksekutif Fakultas Kedokteran dan ilmu Kesehatan UPH
P
ada tanggal 2-4 Desember 2015, UPH akan menjadi tuan rumah konferensi internasional membahas isu-isu kesehatan global dari perspektif iman Kristen, yaitu “Christian Responses to Global Health Issues”. Konferensi internasional ini diadakan atas kerjasama Medical Science Group, UPH dengan Biola University, USA. Konferensi ini merupakan wacana multidisiplin yang menyatukan para dokter, perawat dan profesional kesehatan lainnya serta mahasiswa untuk terlibat dan membahas isu-isu kesehatan global secara holistis seperti karya Kristus dalam penyembuhan dan penebusan. Isu-isu kesehatan global sangat penting dalam dunia sekarang ini, bahkan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta perekonomian yang semakin membaik, tidak menjadikan dunia tempat yang lebih sehat. Hal ini karena banyak penyakit baru yang bermunculan dan dunia baru menyadari bahwa penyakit adalah hasil dari banyak komponen. Penyakit bukanlah satu komponen yang berdiri sendiri; kita perlu mengatasi kesehatan secara keseluruhan, dengan apresiasi holistis melihat semua faktor, yang memengaruhi tubuh, jiwa dan roh.
Ini adalah masalah penting yang harus dimengerti oleh tenaga medis profesional. Oleh karena itu, konferensi ini mengacu kepada pengaruh kelemahan ekonomi, komunikasi, peran pendidikan dan bagaimana pencegahannya serta pentingnya kesehatan mental. Inilah alasan mengapa konferensi menekankan pentingnya pendekatan holistis sebagai hasil yang bertujuan mentransformasikan dan mengubahkan keseluruhan pribadi seseorang mulai kesehatan fisik, mental hingga spiritual. Dunia harus memahami konsep penting yaitu kesehatan secara Kristiani tidak hanya berfokus pada fisik, namun juga memulihkan pikiran dan roh. UPH sebagai institusi pendidikan Kristen perlu meresponi isu ini karena UPH khususnya Fakultas Kedokteran dan Keperawatan, melatih dan mengajarkan mahasiswa untuk menjadi healers bukan hanya curers. Seluruh tenaga medis profesional perlu menyadari konsep tentang kebutuhan menjadi penyembuh (healers) orang, yaitu mereka yang terpanggil untuk merawat seseorang secara holistis, dan dalam iman Kristen, dilaksanakan dengan keyakinan dan iman di dalam Kristus, Sang Penyembuh sejati.
Pengajaran Alkitab telah memberikan visi bagi orang Kristen untuk membuat perubahan dengan memerhatikan kesakitan dan penderitaan secara holistis. Orang Kristen perlu mengatasi kerusakan akibat penyakit yang merusak tidak hanya tubuh, tetapi individu secara keseluruhan. Salah satu tujuan konferensi ini adalah mengajak semua pihak agar memiliki pemahaman yang sama tentang pemulihan holistis. Konferensi ini akan mengundang perwakilan dari berbagai negara di Asia dan Afrika, juga Inggris, Amerika Serikat, Australia, Hong Kong dan Taiwan. Konferensi ini juga mengundang berbagai institusi Kristen dan institusi pendidikan dalam negeri. Kami juga berfokus untuk mendorong para peserta dari mahasiswa Kedokteran dan Keperawatan untuk berpikir lebih dalam tentang panggilan mereka. Konferensi ini juga terbuka bagi publik. Topik yang akan dibahas dalam konferensi ini meliputi: respon orang Kristen kepada perawatan medis di tengah-tengah sumber daya yang terbatas dan lingkungan ekonomi yang sulit, respon orang Kristen terhadap bermunculannya isu-isu kesehatan global, respon orang Kristen terhadap berkembangnya teknologi dan pengobatan, dan respon orang Kristen terhadap penyakit tidak dapat disembuhkan, rasa sakit dan kondisi menuju kematian. Untuk informasi lebih lanjut silakan kunjungi www.livingfortruth.org. Melalui konferensi ini, kami berharap Asia akan membangun forum untuk mengatasi masalah kesehatan dunia secara holistis seiring dengan melayani Kristus. NOVEMBER - DESEMBER 2015 I
S
epanjang tahun ajaran 2015/2016 Universitas Pelita Harapan menetapkan tema ‘Grow Deeper’ sebagai fokus dalam aktivitas belajar mengajar dan seluruh program universitas. Tema ini terus dikumandangkan agar dimengerti dan dihidupi oleh seluruh keluarga besar YPPH (Yayasan Pendidikan Pelita Harapan). Kita bersyukur atas karunia Tuhan sehingga pelayanan dari YPPH dapat menjangkau berbagai pelosok wilayah di Indonesia. Demikian juga UPH yang ada di tiga wilayah Indonesia: Jakarta, Surabaya dan Medan, terus menghasilkan yang terbaik dalam berbagai aspek, baik di tingkat nasional dan internasional. Namun jangan sampai terlena dengan pujian melainkan harus semakin berakar dalam Kristus dan dibangun di dalam Kristus sehingga tetap kokoh dan tidak melenceng dari visi dan misi YPPH. Selamat membaca! : Jonathan L. Parapak : Lorensia Soegiarto : Rosse Mince Hutapea : Fanny Citra Sitinjak
28 - 29 November 2015 International Radiosurgery Course and Symposium at Faculty of Medicine UPH 2 - 4 Desember 2015 International Conference Christian Respones to Global Health Issues 15 & 16 Desember 2015 Aksi Natal Internal & External UPH 18 Desember 2015 Perayaan Natal & Penghargaan 10 Tahun Staff UPH
I NOVEMBER - DESEMBER 2015
Berakar dalam Kristus, Dibangun di atas Kristus Dr. (Hon) Jonathan L. Parapak, M.Eng.Sc. - Rektor UPH
K
ita bersyukur oleh karena kasih karunia Tuhan, Yayasan Pelita Harapan telah menjangkau berbagai daerah di negeri yang kita cintai ini, sampai ke pelosok – pelosok seperti Mamit di Papua – dipakai Tuhan untuk menjadi berkat melalui pendidikan transformatif, holistis yang berpusat pada Kristus (ChristCentered Education). Banyak contoh dapat dikemukakan, dimana Tuhan memberkati anak – anak Indonesia mengalami transformasi, pertumbuhan iman dan pemantapan karakter. Seperti yang disaksikan oleh anak – anak asal Papua yang kini sekolah di Lentera Harapan Toraja, baru – baru ini mengharukan para guru oleh karena kejujuran mereka. Anak – anak ini menemukan dompet di jalan, dan berusaha mengembalikannya kepada pemilik melalui guru dan kepala sekolah. Pada saat yang empunya dompet ingin
memberikan tanda terima kasih, si anak menyarankan supaya ungkapan syukur itu dipersembahkan di gereja. Kita syukuri karena sekolah kita, para guru dan para dosen YPPH, UPH telah dipakai Tuhan menjadi berkat. Kita juga syukuri bahwa model pendidikan Kristen yang transformatif dan holistis yang “Christ Centered” mulai dikenal dan bahkan dicontoh di beberapa tempat. Namun kita menyadari bahwa kita akan terus menghadapi begitu banyak tantangan. Oleh karenanya kita harus semakin berakar dalam Kristus, dan dibangun di atas Dia, agar walaupun kita menghadapi berbagai terpaan arus sekularisasi, kita akan tetap kokoh dan tidak melenceng dari visi mulia untuk menjadi berkat bagi anak bangsa. Selamat melayani – menjadi berkat melalui Christ-Centered Education.
ICS Cultural Week 2015
Penampilan Traditional Clothing Parade, menunjukkan keberagaman budaya dan ciri khas negara -negara di dunia
I
nternational Community for Students (ICS), organisasi yang membuka peluang bagi mahasiswa lokal UPH untuk menjalin hubungan dengan para mahasiswa internasional, sehingga ICS mengadakan acara tahunan yang disebut Cultural Day. Tahun ini diadakan dalam skala besar dan dinamakan ICS Cultural Week 2015. Mengusung tagline “Culture Across Borders”, ICS membawa pesan bahwa ada banyak kebudayaan di dunia
yang dapat dipelajari. Berangkat dari tema tersebut ICS mengangkat beberapa kebudayaan khususnya dari perwakilan mahasiswa internasional di UPH untuk dieksposisi agar tercipta culture awareness di lingkungan UPH. Dalam acara ini, mahasiswa internasional diminta untuk merepresentasikan kebudayaan mereka diantaranya Filipina, Myanmar dan Nepal. Tidak hanya itu, pelajar UPH yang berasal dari Korea pun tampil dengan bekerja sama dengan aT center yang merupakan perwakilan pemerintahan Korea di Indonesia untuk memperkenalkan berbagai kebudayaan Korea seperti makanan, baju tradisional dan games. Acara berlangsung pada 28 September – 2 Oktober di UPH, dan puncak acara diselenggarakan di Broadway Stage Summarecon Mall Serpong, dengan mengundang GAC (Gamaliel Audrey Cantika) dan Japanese Dance U-Maku Eisa Shinka Taiko sebagai bintang tamu.
UPH Membuka Program Magister Hubungan Internasional
Edu Expo, Dean’s Talk & Open House UPH 2015
Jeffry Widjaja, SE., Direktur FIK membuka acara Dean’s Talk FIK pada 10 Oktober 2015
(foto ki-ka) Prof. Aleksius Jemadu, Ph.D., Duta Besar Dr. Dino Patti Djalal, Duta Besar Prof. Makarim Wibisono, Ph.D., dan Yosef D.M. Djakababa, Ph.D
P
ascasarjana UPH meluncurkan Program Magister Hubungan Internasional (MHI) yang akan dimulai pada semester genap TA 2015/2016. Bersamaan dengan peluncuran program MHI, pada 10 Oktober 2015 digelar seminar bertajuk ‘Kontribusi Studi Hubungan Internasional dalam Mengatasi Dampak Krisis Ekonomi Global’ menghadirkan pembicara Prof. Aleksius Jemadu, Ph.D., Dekan FISIP UPH, Duta Besar Dr. Dino Patti Djalal dan Duta Besar Prof. Makarim Wibisono, Ph.D. Kurikulum MHI UPH dirancang untuk menjawab tantangan dunia kerja yang berfokus pada
hubungan luar negeri seperti ekonomi-politik, keamanan dan perdagangan. Para pengajar adalah lulusan doktor, dari dalam maupun luar negeri, serta para profesional dalam bidang bisnis dan juga pemerintahan. Dalam acara peluncuran tersebut, Prof. Aleksius, yang juga sebagai Kepala Program Studi MHI UPH menyampaikan tujuan dibukanya program MHI yaitu untuk menghasilkan lulusan yang memiliki pemikiran strategis dan kritis, serta dapat meresponi dengan tepat dinamika politik, ekonomi, dan keamanan di lingkungan internasional.
Penyerahan Sertifikat Diploma of Commerce Bagi Mahasiswa Program Joint Degree UPH-RMIT
Representatif RMIT, (ki-ka) Mrs. Theresa Lyford, Mr. Graham Airey, Professor Ian Palmer, Dr. Maddy McMaster, dan Ms. Saskia Hansen, bersama 51 mahasiswa program Joint Degree UPH-RMIT
S
ebanyak 51 mahasiswa program Joint Degree UPH-RMIT mengikuti seremoni Penyerahan Sertifikat Diploma of Commerce yang dilakukan oleh RMIT (Royal Melbourne Institute of Technology) University, di Gedung HOPE kampus UPH, pada Selasa, 22 September 2015. Seremoni ini diikuti oleh mahasiswa yang sudah menyelesaikan seluruh mata kuliah Joint Degree sesuai
dengan kurikulum UPH-RMIT di tahun pertama. Mereka adalah angkatan kedua yang menerima Sertifikat Diploma of Commerce dari RMIT, sejak program Joint Degree UPH-RMIT dibuka pada tahun 2013. Para mahasiswa masih akan melanjutkan studinya di Business School UPH dan menyelesaikan seluruh kurikulum untuk mendapatkan gelar sarjana Ekonomi dari UPH dan Bachelor of Business dari RMIT.
D
ean’s Talk merupakan wadah bagi orang tua calon mahasiswa dan calon mahasiswa UPH untuk mengetahui lebih detail program-program yang ditawarkan oleh UPH. Selama bulan September-Oktober Marketing UPH menggelar rangkaian Dean’s Talk untuk memperkenalkan fakultas dan program-program studi yang ada, antara lain Fakultas Kedokteran, Fakultas Sains dan Teknologi, Fakultas Psikologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Fakultas Ilmu Komputer, Fakultas Hukum, Business School, School of Design dan School of Philosophy and Divinity. Selain itu ada pula rangkaian Edu Expo UPH untuk sosialisasi Program Studi dan Seleksi Beasiswa di kota-kota besar, seperti Bali pada 25-27 Agustus 2015, dan pada tanggal 10-12 September serempak di 3 kota yaitu Ambon, Bandung dan Surabaya. Program ini berlanjut ke kota Medan, pada 19 September 2015 dan Semarang pada tanggal 3 Oktober 2015. Program sosialisasi diawali kunjungan ke beberapa Sekolah Menengah Atas (SMA) di tiap-tiap kota, dilanjutkan edu expo dan interview beasiswa. Program sosialisasi juga dilakukan melalui open house bagi siswa SMA. Selama bulan September-Oktober sekitar tujuh SMA dari Jabodetabek dan luar kota mengikuti open house UPH. Para siswa tidak hanya berkeliling kampus, tetapi juga mengikuti presentasi fakultas dan workshop yang menarik dari program studi tertentu, seperti Bioteknologi, Komputer, Komunikasi dan sebagainya. Undergraduate Program Deadline Submission Term 1 15 January 2015
NOVEMBER - DESEMBER 2015 I
Business School UPH Surabaya Mendapatkan Program Bantuan Seminar Luar Negeri & Hasilkan Karya Ilmiah di Jurnal Internasional
Amelia, SE, MM., dan Dr. Ronald ST, MM., sebagai delegasi dalam konferensi internasional
B
usiness School UPH Surabaya mendapatkan hibah Program Bantuan Seminar Luar Negeri dari Direktorat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Dikti tahun fiscal 2015. Hibah ini mengantar dua dosen UPH Surabaya untuk menseminasikan hasil penelitiannya pada konferensi internasional Society of Interdisciplinary Business Research (SIBR), di Hongkong pada tanggal 3-4 Oktober 2015. SIBR Hong Kong 2015, mengangkat tema “Interdisciplinary Knowledge Advancement:
Past Experience and Future Agenda” berfokus pada studi mengenai dunia bisnis yang nyata berdasarkan perspektif interdisipliner bisnis untuk memajukan dunia usaha ke arah yang lebih positif dan optimal. Dalam konferensi internasional ini, UPH Surabaya mengirimkan dua delegasi, yaitu Dr. Ronald, ST, MM. (Wakil Presiden Bidang Akademik), dengan judul makalah Perkembangan dari operant dan operands service quality di sektor pendidikan tinggi, berdasarkan Service Dominant Logic (Studi
pada Mahasiswa Program Studi Manajemen Terakreditasi B dalam PTS Wilayah VII di Surabaya) dan Amelia, SE, MM (Ketua Program Studi Manajemen) dengan judul makalah Pentingnya Variabel Makro Ekonomi dalam Upaya Meningkatkan Koperasi Aktif di Indonesia. Kedua makalah ini menarik banyak perhatian dari beberapa delegasi negara dan mengajak kerjasama penelitian lebih lanjut. Kedua makalah juga memenuhi kriteria untuk diterbitkan pada jurnal internasional dan masuk di International Journal of Economic Policy in Emerging Economies (IJEPEE) yang memiliki pengakuan internasional dan popularitas di kalangan peneliti di bidang ekonomi. Jurnal ini termasuk dalam kategori Q3 pada scimagojr. com, dan meraih indeks H 3. Prestasi ini diharapkan dapat memotivasi masyarakat akademis terutama di UPH Surabaya untuk aktif menghasilkan karya ilmiah dan terlibat di forum-forum internasional.
Mahasiswa UPH Medan Berpartisipasi Dalam Seminar MICE Kementerian Pariwisata
Grup Foto dengan seluruh peserta seminar MICE 2015
S
embilan mahasiswa program studi Hospitality Management UPH Medan berkesempatan berpartisipasi dalam seminar “Asistensi Peningkatan Promosi MICE” yang diselenggarakan oleh Kementrian Pariwisata Indonesia di Grand Emerald Hotel Medan, mulai dari tanggal 17 – 19 September 2015. Selain dihadiri oleh mahasiswa-mahasiswi dari universitas negeri maupun swasta, seminar I NOVEMBER - DESEMBER 2015
tersebut juga dihadiri oleh praktisi-praktisi di industri pariwisata seperti dari pihak Travel Agent, Event Organizer, Perhotelan, dan Dinas Pariwisata Daerah. Selain kuliah umum, peserta juga diberi kesempatan untuk mempresentasikan ide kreatif mereka di dalam merancang sebuah event dalam bentuk tugas kelompok. Sembilan mahasiswa UPH yang mengikuti program ini mendapatkan banyak manfaat
melalui program ini. Hal tersebut juga disampaikan Efin Shu, Asisten Kaprodi Manajemen UPH Medan, yang mendampingi mahasiswa. “Kegiatan ini sangat memotivasi mahasiswa-mahasiswi UPH Medan dan sangat menambah wawasan mereka di industri pariwisata, terutama dalam bidang MICE (Meeting Incentive Conference and Exhibition),” kata Efin. Beberapa dari mahasiswa-mahasiswi UPH Medan juga terpilih untuk mempresentasikan rancangan event kelompok dikarenakan kemampuan mereka dalam berbahasa Inggris yang cukup baik. Seminar juga disertai City Tour ke Regale Convention Center dan Hotel Santika Dyandra sebagai fasilitas MICE di kota Medan. Di sela acara, peserta juga dibawa mengunjungi Istana Maimun sebagai tempat wisata bersejarah di kota Medan. Seminar ditutup dengan acara gathering yang disertai pengumuman pemenang presentasi kelompok.
Penandatanganan Perjanjian Kerjasama UPH dan PMIIC
(foto ki-ka) Sepriyany Linta, Arisman Indrawan, Budi Legowo, Prof. Manlian Ronald dan Hendra Achmadi
P
ada tanggal 2 Oktober 2015, di Central Park Jakarta, diselenggarakan penandatanganan Perjanjian Kerjasama (PKS) antara Universitas Pelita Harapan (UPH) dan Project Management Institute Indonesia Chapter (PMIIC) tentang Penyelenggaraan Kegiatan Keprofesian Manajemen Proyek. PMIIC adalah suatu lembaga profesi nirlaba global yang didirikan oleh para Manajer Proyek untuk berperan aktif dalam pembangunan nasional melalui profesionalisme manajemen proyek dan kerjasama dengan institusi pendidikan. Tujuan kerjasama ini, menurut Budi legowo, VP for Marketing, External Relations and Business Development UPH, adalah sebagai upaya untuk UPH terus memperbaiki
diri dengan meningkatkan kualitas pendidikan yang diselenggarakan. Kerjasama dengan PMIIC ini mencakup Adopsi best practices Project Management Institute (PMI), seperti PMBOK ( Project Management Body of Knowledge) dan framework PMI lainnya ke dalam kurikulum dan silabus mata kuliah terkait di UPH, khususnya Fakultas Ilmu Komputer dan Fakultas Ilmu Sains dan Teknologi. Menurut Arisman Indrawan, SH, MT, PMP, President of PMIIC, PMBOK dan sertifikasi dari PMI seperti misalnya PMP dan CAPM, diakui sebagai standar manajemen proyek global dan sampai saat ini ada 665ribu orang yang tersertifikasi PMP di seluruh dunia. Namun sayangnya di Indonesia, hanya ada
563 orang saja yang sudah tersertifikasi. Menurutnya, ilmu ini sangat penting, karena ini merupakan salah satu yang dibutuhkan CEO di dunia, yaitu ‘ability to get things done’ dan manajemen proyek ini sudah terbukti dapat menyelesaikan segala proyek. Lebih lanjut Prof. Manlian A. Ronald Simanjuntak, Dekan FaST dan Kepala Program Studi Magister Teknik Sipil UPH mengatakan, “Kerjasama UPH-PMIIC ini akan kami upayakan untuk lebih ditingkatkan ke dalam kurikulum MTS UPH dengan menghadirkan pengajar dari PMIIC. Dengan demikian akan meningkatkan level kompetensi dan sertifikasi lulusan MTS UPH”. Penandatangan diwakili oleh Prof. Dr. Manlian Ronald. A. Simanjuntak, ST., MT., Dekan Fakultas Sains dan Teknologi (FaST) sebagai perwakilan dari UPH dan dari PMIIC diwakili oleh Arisman Indrawan, SH., MT., PMP., Presiden PMIIC, serta disaksikan oleh Budi Legowo, VP for Marketing, External Relations and Business Development, Hendra Achmadi, S.Kom, M.M, M.Acc, Director of Center of Applied Research in Enterprise System (C.A.R.E.S) UPH, dan Sepriyany Linta, MM, PMP, VP Education PMIIC.
Duta Besar Prof. Makarim Wibisono, Ph.D
Kompetensi di bidang HI dibutuhkan untuk menyikapi perubahan sistem di dunia Internasional
“
Dulu orang memandang Hubungan Internasional (HI) hanya berkaitan dengan politik internasional dan tidak berhubungan dengan bidang ekonomi. Namun kini dunia telah berubah. Ada tiga faktor
yang mendorong perubahan dunia, yaitu: regulation of technology, liberalisation of world trade, dan integration of the form of the union to the international society. Perubahan situasi tersebut merubah sistem internasional dari bipolar system berubah menjadi multipolar system. Bipolar system, fokus pada political security, sedangkan multipolar system, fokus kepada ekonomi. Perubahan sistem mengakibatkan dunia menjadi interlinkage dan interdependence. Karakteristik hubungan internasional juga berubah. Misalnya kita bicara mengenai krisis ekonomi, maka tidak mungkin bisa diselesaikan tanpa mengaitkan sistem politiknya, sistem manajemennya dan sistem
sosial budayanya. Dalam konteks ini, maka pihak-pihak yang terlibat dalam menentukan regulasi internasional kini menjadi jauh lebih banyak, dimana ada representatif negara, organisasi dunia, NGO, sampai representatif media. Jadi sekarang dalam negosiasi dan diplomasi, harus melibatkan banyak pihak. Dalam upaya mengantisipasi impact dan challenge dari globalization dan liberalisation ada tiga cara: mengidentifikasi faktor-faktor yang mengakibatkan perubahan, membuat formula kebijakan untuk merespon perubahan tersebut dan mengimplementasikan kebijakan. Disinilah diperlukan orang-orang yang memiliki kompetensi di bidang isu-isu internasional.” NOVEMBER - DESEMBER 2015 I
Greta Bunawan
Alumni Psikologi UPH 2005, Founder of Electronic Locker ‘PopBox’
UPH Adakan Alumni Business Network Seri ke-3
Peserta Alumni Business Network “Effective Organization & Efficient Operation”
B
ekal Ilmu Psikologi yang dipelajari saat kuliah di UPH, diakui Greeta Bunawan, founder Electronic Locker ‘Popbox’, sangat membantu dalam menjalankan bisnis. Ilmu Psikologi dapat diaplikasikan ke semua bidang dan memperlengkapi dia untuk dealing with people. Berikut kisah inspiratif yang ia bagikan: “Ilmu Psikologi membantu saya memahami orang lain, berempati dengan rekan kerja, dan mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar. Bekal pengetahuan dan pengalaman kerja di bidang promotion dan exhibition membuka wawasan saya untuk melihat peluang bisnis yang akan booming di masa depan, yaitu e-commerce. Melihat peluang bisnis, bukan untuk keuntungan diri semata tetapi didasari keinginan untuk membantu orang lain. Prinsip ini saya dapat dari pengalaman melakukan community service saat kuliah di UPH, yaitu bagaimana agar kita berdampak. Persoalan terbesar dalam perkembangan bisnis e-commerce di Indonesia adalah infrastruktur. Ketidaksiapan infrasturktur menjadi bottle neck yang membuat tidak efektif dan tidak efisien. Karenanya saya memberikan Electronic Locker Popbox sebagai jawaban. Layanan ini juga bisa mengatasi problem polusi. Electronic Locker menyediakan layanan logistik berupa pick-up point pengambilan barang konsumen belanja online. Bagi merchant e-commerce, layanan ini membuat pengiriman lebih cepat, efisien, aman, dan murah. Konsumen juga lebih mudah mengambil barang di lokasi terdekat kapan pun dengan keamanan terjamin. Untuk menjalankan bisnis ini, keterampilan dealing with people sangat membantu saya menggandeng partner bisnis, memperluas jaringan dan meng-educate people.” I NOVEMBER - DESEMBER 2015
S
ebagai upaya untuk terus menyediakan networking bagi para alumni UPH, Alumni Center UPH kembali menyelenggarakan Alumni Business Network seri ketiga yang ditujukan kepada para business startup dengan tema “Effective Organizations & Efficient Operation” pada tanggal 2 Oktober 2015, di Penang Bistro Mall Central Park, Jakarta. Alumni Business Network dikemas dalam acara makan malam dengan menghadirkan tiga narasumber yaitu Herry Suwandy, President Director of Hotel 88, Marvin Joseph Kolibonso, Startup Leader & Distribution Center Manager, Alumni Teknik Industri UPH 2002 dan Budi Legowo, Vice President for External Cooperation and Business Development UPH. Sebagai moderator hadir Ryan Maneka Hinze, Managing Director PT. Santorian Royal Mayestika, Alumni Manajemen UPH 2007. Dalam menciptakan ‘Effective Organizations’ dan ‘Efficient Operation, menurut Herry Suwandy yang telah berpengalaman lebih dari 12 tahun di dunia bisnis perhotelan, menetapkan pasar adalah hal yang sangat penting. Selanjutnya, Marvin Joseph, yang telah lama bekerja di perusahaan P&G, menambahkan bahwa pengalaman bekerja di well-established-company itu sangat berguna, karena perusahaan tersebut sudah memiliki sistem yang baik dan dapat diterapkan di bisnis startup yang mungkin baru saja dibangun. Menurut Marvin, hal yang perlu dipikirkan untuk ‘Effective Organizations’ dan ‘Efficient Operation’ yaitu sistem perusahaan mencakup teknologi, material yang digunakan untuk menjalankan bisnis, dan perilaku organisasi. Dari sisi profesional, Budi Legowo mengaitkan
‘Effective’ itu dengan ‘Output’ dan ‘Efficient’ itu dengan ‘Input’. “Jadi Effective Organizations artinya adalah kita mengaitkan organisasi dengan pencapaian output, output artinya revenue bukan cost, intinya adalah kita memaksimalkan output yang maksimal. Sedangkan Efficient, konotasi dengan input, bagaimana kita mengatur input se-ekonomis mungkin agar bisa mencapai goal. Jadi kita harus set output terlebih dahulu baru tahu bagaimana mengatur input-nya,” ujar Budi. Diskusi berlangsung sangat aktif baik dari narasumber maupun dari masing-masing alumni. Beberapa testimoni diberikan peserta dan salah satunya datang dari Esther, Alumni Perhotelan UPH angkatan 2008, yang saat ini juga tengah merintis usaha sendiri. “Ini pertama kalinya saya mengikuti Alumni Business Network. Materi yang diberikan juga memang sangat cocok bagi saya yang juga sudah memulai membuat bisnis sendiri. Menurut saya acara untuk alumni semacam ini sangat bagus, karena membangun koneksi itu sangat penting, selain itu, bisa tahu perkembangan UPH dan update rekan-rekan sesama alumni,” ujar Esther. Acara dihadiri oleh sekitar 30 alumni UPH dari beberapa jurusan yang berbeda. Business start-up selanjutnya akan diadakan pada 27 November 2015, di Shang Palace Restaurant, Shangri-La Hotel Jakarta. Topik yang dibahas adalah “Financing and Funding” dan menghadirkan dua narasumber, yaitu Daniel Darmawan, Sub Div Head of Commercial Business & SME BCA dan Benjamin Twoon, Country Director Fundnel Limited.
Tim FDI Moot Court FH UPH Juara 2 pada kompetisi FDI 2015 di London
Adelard
Siswa Kelas 10 SMA Marsudirini, Memberikan testimoni dalam acara Open House UPH
(foto ki-ka) Tim FDI Moot Court FH UPH, Josua Gantan, Charvia, Nathania Hendarta dan Nadya Mulya
K
eberhasilan Tim FDI UPH pada kompetisi yang dilangsungkan di Kings College London pada 29 Oktober - 1 November 2015, menjadikan UPH sebagai universitas Asia Tenggara pertama yang berhasil menjadi finalis
sejak kompetisi ini diadakan tahun 2008. UPH juga meraih dua penghargaan lainnya yaitu Third Highest Ranked Team dan Honorable Mention Best Speaker Award yang disumbangkan oleh Nadya Mulya mahasiswa Fakultas Hukum UPH.
HI UPH Meraih Award Best Delegation pada Indonesia Model United Nations
M
enurut saya acara Open House Jurusan Elektro UPH sangat menarik dan bagus. Lalu mesin-mesin dan robotnya juga keren sekali. Saya sedang mempertimbangkan masuk UPH tapi mungkin di jurusan manajemen. Tapi menurut saya jurusan teknik elektro juga menarik. Fasilitas di UPH sangat bagus, kampusnya asri dan hijau, pasti nyaman untuk belajar.”
Danny Laurent (foto ki-ka) Yuri Nurrahim, Raditya Nauval, Glady Fabiola, Raditya Rahim, Lukas Hernandio, Agung Ngurah dan Calvin Khoe
M
ahasiswa Hubungan Internasional (HI) UPH mengungguli 400 delegasi asal Rusia, Skotlandia, Filipina, Indonesia, dan masih banyak lagi. Beberapa prestasi juga diraih secara individu yaitu Calvin Khoe sebagai Best
Alumni Bioteknologi UPH 2009, Penerima Beasiswa Pemerintah Indonesia (BPI), Program Master dan Doktor di University of Edinburgh (UoE), Scotland
Delegate komite UNESCO, Glady Fabiola sebagai The Most Outstanding Delegate komite Social Humanitarian Cultural, dan Yuri Nurrahim sebagai The most Outstanding Delegate komite Economic and Financial Committee General Assembly.
Mahasiswa Akuntansi UPH Meraih Juara 2 “2015 CPA Australia Accounting Competition”
Tim Akuntansi UPH Monica Wangsaputra (Double Degree Sistem Informasi dan Akuntansi 2012), Eric Tjandra (Akuntansi 2013) dan Chelsea (Akuntansi 2013), Menerima Piagam Penghargaan Juara 2 dan Hadiah Sebesar 49juta Rupiah
C
PA Australia adalah salah satu Lembaga Profesi Akuntansi berskala global. CPA sendiri adalah sebutan untuk seorang profesional di bidang finance, accounting dan
business. Kompetisi ini bertujuan mendorong dan memotivasi mahasiswa akuntansi untuk lebih memaksimalkan diri menjadi seorang profesional di bidang akuntansi dan keuangan.
S
elama kuliah di Bioteknologi UPH saya mendapat kesempatan melakukan riset, menghasilkan karya ilmiah serta mengikuti beberapa kompetisi sains tingkat nasional. Fasilitas belajar dan lingkungan kampus di UPH sangat mendukung. Pengalaman tersebut mempersiapkan saya untuk studi di luar negeri. Peluang kerja juga terbuka lebar karena ilmu yang dipelajari bisa diaplikasikan di bidang kesehatan, industri farmasi, pendidikan atau riset.” NOVEMBER - DESEMBER 2015 I
UPH Welcomed the Visit of Ambassador of Solomon Island to Indonesia
(L-R) Philip Nash (Head of Sekolah Pelita Harapan), Salana Kanu & Darcy Kanu (HE Ambassador of Solomo Island and wife) and Dr. (Hon) Jonathan L. Parapak (Rector of UPH)
O
n September 29, 2015, UPH welcomed the visit of HE (His Excellency) Ambassador Solomon Island, Mr. Salana Kanu and wife,
Mrs. Darcy Kanu. The purpose of the visitation is to introduce UPH’s program of International Teacher College (ITC) and to establish a relationship
with a large family of Solomon Islands. During the visit, the Ambassador of the Solomon Island were greeted by the rector of the UPH Dr. (Hon.) Jonathan L. Parapak, Dr. Bethany J. Schuttinga, Senior Advisor for UPH and YPPH, along with a team of ITC. Throughout the time at UPH, HE Ambassador were invited to meet with the students of ITC and the teaching team at ITC program, also to view learning facilities in ITC and TC UPH. Through this visit, we are hoping and looking forward for students from Solomon Island to come and follow the ITC program of UPH.
3 ITC Students Participated on Young Global Pioneers Journey to China
Y
Group Photo with all participants were holding the flag of each country of origin
PPH sent three UPH ITC (International Teachers College) batch 2014 students to join a Learning journey with Young Global Pioneers to China on August 2-22, 2015. The three selected students are Arjun Badi (Nepal), Audrinna Sundas (Nepal), and Jerome Gibran de Jesus (Philippines). They were selected as representatives on the basis of personality, commitment, and qualifications that presented in their application and in the interview.
Pengukuhan Janji Perawat Lulusan FON UPH Angkatan ke-5, Benedictus Paskalit (kiri) salah satu lulusan terbaik
Seminar ‘Meeting with Evergrowing Standards’ dalam ‘Action! 6’ Acara Tahunan Jurusan Ekonomi UPH I NOVEMBER - DESEMBER 2015
The participants consisted of 20 youth from South Africa, Denmark, Norway, Philippines, Nepal, Japan, Russia, Germany, Turkey, and United States. The diversity of this group aims to promote the importance and intentionality of cross-cultural learning and ideas sharing. Each of the three ITC students has personal reason and impression about the program of Young Global Pioneers. Jerome has a strong passion for the refugees, the homeless, and the vulnerable and wishes to emphasize the importance of education.
Sinergi UPH, UMN dan SGU Menyelenggarakan Konferensi Nasional PKM dan CSR 2015 pada tanggal 20-21 Oktober 2015
International Relation Fiesta 2015, Acara Tahunan Terbesar HI UPH, Mengundang Duta Besar Kerajaan Jordania, HE Ambassador Walid Al Hadid (kedua kanan) dalam seminar ‘Optimizing Relationship with Middle East’