BAB I PENDAHULUAN
I.1. Subjek dan Lokasi Penelitian Subjek penelitian ini adalah analisis variogram horizontal pada pemodelan distribusi karakterisasi reservoir. Sedangkan objek penelitian meliputi lapisan Batupasir Telisa di lapangan KS, Cekungan Sumatra Selatan. Penelitian ini mencakup area seluas 7000 acre atau 28 km2. Secara geografis lapangan KS dapat ditempuh melalui jalan darat sekitar 70 km dari Kota Palembang atau secara administratif terletak di Kabupaten Banyu Asin Propinsi Sumatra Selatan. Lapangan KS adalah lapangan minyak yang terletak di Blok Rimau dan dikelola oleh PT. Medco E&P Indonesia sebagai lapangan terbesar penghasil minyak di wilayah konsesi PT. Medco (Gambar I.1)
LOKASI PENELITIAN
U
Gambar I.1. : Lokasi penelitian terletak di Propinsi Sumatra Selatan atau sekitar 70 km dari Kota Palembang
1
I.2. Latar Belakang Masalah Pada saat ini, pemodelan tiga dimensi distribusi karakterisasi reservoir pada industri minyak dan gas bumi berkembang pesat. Perkembangan ini seiring dengan perkembangan perangkat lunak berbasis geostatistik dan juga kebutuhan ahli geologi dan ahli perminyakan untuk melihat lebih detail karakterisasi reservoir seperti distribusi porositas dan permeabilitas yang konsisten dengan distribusi fasies geologi untuk keperluan simulasi reservoir. Proses
pemodelan tiga dimensi distribusi karakterisasi reservoir akan
sangat ditentukan oleh pengetahuan geologi dan metode kuantifikasi hubungan spasial yang digunakan dalam pendekatan geostatistik. Penggabungan dua hal di atas akan memberikan hasil yang lebih dapat diterima dari sisi pengetahuan geologi maupun dari sisi pendekatan geostatistik. Masalah utama yang akan ditemukan dalam pemodelan ini adalah teknik penggabungan informasi geologi dengan geostatistik serta pemilihan metode identifikasi hubungan spasial yang tepat. Sehubungan dengan pemilihan metode identifikasi hubungan spasial suatu pemodelan, di dalam beberapa referensi terdapat beberapa metode geostatistik yang digunakan untuk pemodelan distribusi karakterisasi reservoir. Setiap jenis metode geostatistik mempunyai suatu kelebihan dan juga kekurangan. Kelebihan dan kekurangan tersebut tergantung pada beberapa hal, di antaranya adalah: tujuan pemodelan, jumlah serta jenis data, model geologi daerah penelitian dan sebagainya sehingga kajian mengenai apakah suatu metode geostatistik dapat sesuai dengan model geologi yang ada dan bagaimana teknik penggabungan pengetahuan geologi yang bersifat kualitatif ke dalam parameter
geostatistik
adalah sangat diperlukan sebab suatu metode yang digunakan di suatu daerah belum tentu berlaku untuk daerah-daerah lain yang mempunyai kondisi geologi yang berlainan. Penelitian
mengenai pemodelan tiga dimensi distribusi karakterisasi
reservoir batupasir Telisa dengan menggunakan pendekatan geostatistik belum pernah dilakukan di lapangan KS. Pemodelan sejenis yang pernah dilakukan terbatas pada reservoir Baturaja. Dari sisi jenis dan jumlah data geologi yang tersedia di reservoir batupasir Telisa dirasakan cukup untuk mendukung
2
pemodelan tersebut. Penelitian terdahulu mengenai pemodelan geologi batupasir Telisa telah banyak dilakukan namun penelitian tersebut lebih difokuskan pada pemodelan kerangka stratigrafi, geometri dan distribusi batupasir Telisa secara dua dimensi. Soebandrio, et al., (2000) telah membagi reservoir batupasir Telisa ke dalam tiga lapisan batupasir berdasarkan prinsip litostratigrafi yaitu Telisa sand-A, Telisa sand-B dan Telisa sand-C. Tarigan (2005) dalam tesisnya menyatakan batupasir Telisa sebagai endapan LST dan membaginya dalam empat lithofacies A, B, C, D. Argakoesoemah, et al. (2005) menyatakan batupasir Telisa terdiri dari sisa endapan LST yang dierosi selama transgresi dan endapan shoreface yang terbentuk selama transgresi sebagai hasil erosi endapan LST. LPPM-ITB (2006) melakukan korelasi batupasir Telisa berdasarkan data batuan inti dan kurva log sebagai di seluruh lapangan KS-Langkap-Kerang dengan pendekatan stratigrafi sikuen.
I.3. Rumusan Masalah 1). Pemodelan distribusi karakterisasi reservoir dengan pendekatan geostatistik tanpa memasukkan informasi geologi
memberikan tingkat ketidakpastian
yang besar. Tingkat ketidakpastian pada suatu hasil pemodelan distribusi karakterisasi reservoir menyebabkan perhitungan cadangan dan simulasi reservoir tidak akurat. 2). Perumusan bahasa informasi geologi ke dalam bahasa parameter variogram mempunyai banyak kendala disebabkan oleh sifat dari informasi geologi yang umumnya adalah kualitatif dan sifat dari parameter variogram yang bersifat kuantitatif sehingga pendugaan properti batupasir Telisa tidak akurat. 3). Penentuan jenis metode geostatistik untuk pemodelan karakterisasi reservoir batupasir Telisa bergantung pada lebih dari satu parameter. Parameter tersebut di antaranya; tipe properti reservoir yang akan ditentukan distribusinya, jumlah serta jenis data, distribusi data, model dan proses geologi, dan sebagainya.
3
I.4. Batasan Masalah Penelitian ini difokuskan pada; 1). Batupasir Telisa dan sebagian serpih antara batupasir Telisa dengan batugamping Baturaja di lapangan KS dengan luas area sekitar 28 km2 dan ketebalan rata rata sekitar 60 ft. 2). Data sumur meliputi; kurva log sumur, batuan inti, dan analisis petrografi. 3). Analisis variogram horizontal pada
korelasi metode geostatistik terhadap
informasi geologi dalam pemodelan karakterisasi reservoir batupasir Telisa di daerah penelitian.
I.5. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah: 1). Merumuskan cara pendekatan bahasa informasi geologi atau model geologi di daerah penelitian yang bersifat kualitatif ke dalam bahasa variogram yang bersifat kuantitatif. 2). Mencari metode geostatistik dan parameter penyertanya yang paling sesuai dengan model geologi batupasir Telisa di lapangan KS. 3). Menentukan distribusi karakterisasi reservoir batupasir Telisa di lapangan KS dengan menggunakan hasil analisis horizontal variogram.
I.6. Hipotesis Kerja 1). Informasi geologi ditafsirkan sebagai parameter eksternal pengontrol utama pemodelan tiga dimensi distribusi karekterisasi reservoir batupasir Telisa sedangkan properti geostatistik ditafsirkan sebagai parameter internal pengontrol utama pemodelan. 2). Informasi dan proses geologi yang bersifat kualitatif dapat diubah menjadi kuantitatif agar pola distribusi geologi terwakili di dalam pemodelan distribusi karakterisasi reservoir.
4
I.7. Asumsi dan Konsep 1). Model geologi dan korelasi yang dimodifikasi (sebagai parameter eksternal pemodelan) hasil penelitian terdahulu (Tarigan, 2005) yang berdasarkan data inti bor dan log yang digunakan di lapangan KS adalah merupakan kerangka yang dianggap benar sehingga interpretasi geometri pada batupasir Telisa di Lapangan KS didasarkan pada kerangka di atas. 2). Seismik di lapangan KS tidak dapat dipergunakan untuk korelasi stratigrafi dan fasies sedimen batupasir Telisa. Seismik digunakan untuk kalibrasi dan validasi pemodelan. 3). Suatu teori atau metode yang dikembangkan di suatu daerah di dunia belum tentu berlaku untuk daerah-daerah lain di dunia yang mempunyai kondisi geologi yang berlainan. 4). Tingkat energi tinggi pada mekanisme sedimentasi mencerminkan variasi data tinggi atau korelasi data kecil sementara tingkat energi yang rendah mencerminkan variasi data kecil atau korelasi data tinggi (Bahar, et al., 2001) 5). Data log hasil loging dianggap sudah benar. 6). Semua peranti lunak yang digunakan dianggap benar.
I.8. Metodologi Penelitian I.8.1. Metode Pemerolehan Data Penelitian dimulai dengan studi pustaka dan pengumpulan informasi penelitian geologi bawah permukaan terdahulu yang pernah dilakukan di KS. Data yang digunakan dalam penelitian ini sudah tersedia di dalam data base PT. Medco E&P Indonesia dan telah diproses serta dianalisis, seperti deskripsi inti bor, analisis sayatan tipis , analisis XRD dari laboratorium dan analisis petrofisik. Jenis data yang dipergunakan dalam penelitian ini dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
1.8.1.1. Data Utama 1). Kurva Log sumur Data kurva log sumur (150 kurva log) didapat dari data base PT Medco E&P Indonesia yang digunakan pada korelasi antar data sumur untuk membentuk
5
distribusi dan geometri batupasir Telisa di daerah Peneltian. Distribusi dan geometri
ini
digunakan
sebagai
kerangka
dasar
dalam pemodelan
karakterisasi reservoir, komunikasi antar fasies reservoir dan penghitungan petrofisiknya. 2). Data Seismik 3D Data seismik 3D diperoleh dari data base PT Medco E&P Indonesia yang digunakan untuk kalibrasi nilai distribusi karakterisasi reservoir.
1.8.1.2. Data Pendukung 1). Batuan Inti Data batuan inti (enam batuan inti) diperoleh dari data base PT. Medco E&P Indonesia yang digunakan sebagai kalibrasi data kurva log sumur. Data ini juga digunakan untuk menginterpretasi proses geologi pada batupasir Telisa dari tekstur, struktur, analisis petrografi dan data biostrat yang terdapat pada batuan inti. 2). Hasil analisis detail studi geologi yang sudah pernah dilakukan di lapangan KS seperti korelasi kurva log sumur.
I.8.2. Metode Pemrosesan Data Metode pemrosesan data penelitian dimulai dari studi pustaka atau studi laporan penelitian terdahulu, pengumpulan data, pemrosesan data, analisis hasil proses data dan validasi hasil analisis data tersebut. Secara umum, metode pemrosesan data dapat dilihat pada bagan alir (Gambar I.2).
6
DATA
Studi Literatur Pemerolehan Data Log Sumur
3D Seismik
Informasi Geologi : Variasi Litologi Proses Sedimentasi Tekstur
Korelasi PEMROSESAN DATA
Batuan Inti
Kuantifikasi
Petrofisik Analisis Variogram Analisis Variabel Analisis Pemerataan Pemilihan Metode Pemodelan
Validasi
Tidak
Ya
ANALISIS
Pemetaan
Kesimpulan
: Data Utama : Data Pendukung
Gambar I.2. : Bagan alir metodologi penelitian analisis variogram horizontal pada korelasi informasi geologi dengan geostatistik .
7
Dalam pemrosesan data digunakan beberapa perangkat lunak, yaitu; 1). Preffer digunakan untuk analisis petrofisik terutama untuk perhitungan nilai porositas setiap sumur. 2). Petrel digunakan untuk analisis geostatistik (variogram) dan pemodelan distribusi karakterisasi rerservoar. 3). Office 2003 digunakan untuk pembuatan laporan dan persentasi.
I.8.3. Metode Interpretasi dan Analisis Data Metode pembuktian dengan menggunakan penalaran logika juga dilakukan dalam penelitian ini, misalnya: 1). Induksi akumulatif yang digunakan untuk menentukan batas-batas marker pada data kurva log yang dikalibrasi dengan data batuan inti. 2). Deduksi yaitu melakukan perhitungan dengan menggunakan aturan/rumus yang telah diterima, seperti perhitungan porositas dari data log densitas dengan menggunakan rumus yang sudah baku: f = (rma - rb)/(rma - rf). 3). Metode pembuktian dengan menggunnakan geostatistik.
I.9. Kontribusi Hasil Penelitian 1). Hasil penelitian ini diharapkan memberi sumbangan terhadap pemahaman yang lebih baik dari hubungan informasi geologi seperti proses pengendapan dengan parameter variogram dalam pemodelan karakterisasi reservoir. 2). Hasil penelitian juga diharapkan dapat memberikan bagan alir yang sesuai untuk pemilihan metode geostatistik yang tepat pada pemodelan distribusi karakterisasi reservoir.
8