BAB I PROFIL PERUSAHAAN 1.1 Sejarah Perusahaan PT. Rahajasa Media Internet (RadNet) adalah perusahaan penyedia jasa layanan internet yang berdiri pada November 1994. Perusahaan ini didirikan oleh dua orang pendiri, salah satunya yaitu Roy Rahajasa Yamin. RadNet pertama kali beroperasi di bilangan Jakarta, dan berhasil menjaring banyak konsumen. Setelah memiliki ijin nasional penyelenggaraan Internet Service Provider (ISP) dari Dirjen Postel, akhirnya pada Mei 1995 RadNet pertama kali meluncurkan internet service di Indonesia. Hal ini menandakan kiprah RadNet sebagai perusahaan penyedia jasa layanan internet (ISP) yang pertama di Indonesia. Pada awal pendiriannya, ketika belum banyak competitor yang menyediakan jasa layanan internet serupa di Indonesia, RadNet mengalami masa kejayaan dan bahkan sempat membuat perusahaan jaringan internet antar ISP berskala besar (Network Access Point/NAP). Setelah melalui banyak perubahan & gejolak di berbagai bagian tubuh RadNet, pada akhirnya RadNet menjadi sebuah holding company yang memiliki kantor cabang utama di 3 kota besar di Indonesia yaitu di Jakarta, Bandung dan Surabaya.
Gambar 1.1. Lambang PT. Rahajasa Media Internet
Fungsi cabang bagi RadNet sendiri adalah sebagai profit centre, dimana setiap cabang dikelola oleh seorang manajer yang memiliki tanggung jawab dalam mengendalikan laba dan biaya dari cabang tersebut secara penuh, namun tidak terlepas dari kontrol pusat. RadNet membuka cabang di Bandung pada tahun 1997, memiliki fungsi awal sebagai kantor representative dengan jumlah awal karyawan sebanyak 3 orang. Pada tahun 2002, RadNet mulai berkembang dengan pesat, divisi pemasaran mulai dibentuk, dan usaha-usaha peningkatan brand awareness mulai giat dilakukan. Kantor cabang RadNet Bandung berada di lokasi yang strategis dan cukup representative dalam menampilkan profesionalisme RadNet yaitu di Gedung Graha Bumiputra 7th Floor, Suite 703 B-704, Jl. Asia Afrika No.141-149 Bandung 40122, Indonesia. Berkembangnya teknologi internet yang saat ini telah menjadi landasan utama telekomunikasi, membuat RadNet memperluas misinya yakni untuk menjadi penyedia 1
dan pelopor telekomunikasi dan multimedia terdepan di Indonesia. Visi RadNet sebagai penyelenggara penyedia layanan internet adalah menyajikan mutu layanan terbaik demi kemajuan perusahaan dan kepuasan masyarakat penggunanya. Melalui kerjasama dengan PT. Telekomunikasi Indonesia (TELKOM) dan PT.Indosat, RadNet memiliki komitmen untuk melayani 220 juta penduduk Indonesia dengan total jasa telekomunikasi serta melayani kawasan Asia Pasifik dengan jaringan Internet.
1.2 Lingkup Bidang Usaha RadNet merupakan perusahaan jasa yang memberikan solusi bagi kebutuhan akses Internet dan jaringan terpadu, baik untuk penggunaan komunikasi lokal, nasional maupun internasional. Solusi yang diberikan Radnet memberikan kemudahan bagi pelanggan untuk medapatkan layanan internet multimedia berupa: data, audio dan video. Mulai layanan email yang sederhana hingga ke layanan multimedia yang memungkinkan komunikasi audio visual, baik untuk kebutuhan domestik maupun internasional. Radnet memiliki berbagai macam produk yang diperuntukkan baik untuk konsumen personal maupun konsumen korporate. Berikut ini adalah berbagai jenis produk internet yang diproduksi oleh Radnet:
Prepaid o Smart One
Dial Up o Personal
Net Dial Unlimited Net Dial Nationwide Unlimited Net Dial 20,40,60 Net Dial Basic Up2U Cermat
o Corporate
Net Dial 20,40,60
ADSL o Personal
Net DSL Basic Net DSL Game Freak
o Corporate
Net DSL Game Freak Net DSL Surfgeek
2
LAN o Personal
Wireless Ezy Access
o Corporate
LAN ISDN LAN Dedicated LAN Dial
Media and Application Services o E-Commerce o Server co-locations o Web Design o Domain Registration o Web Hosting
RadNet cabang Bandung sendiri memiliki produk personal wireless yang tidak dimiliki oleh cabang lainnya yaitu Ezy Basic yang baru dioperasikan pada tahun 2006 dan baru bisa diakses di Margahayu Raya dan sekitarnya (Radius 3 km ) dan Flash yang bisa diakses di daerah gegerkalong, ciumbuleuit, simpang dago dan sekitarnya.
1.3 Visi, Misi dan Strategi 1.3.1 Visi PT. Rahajasa Media Internet “Penyelenggara Internet Service Provider yang menyajikan mutu layanan terbaik demi kemajuan perusahaan dan kepuasan masyarakat penggunanya”. 1.3.2 Misi PT. Rahajasa Media Internet ”RADNET harus menjadi perusahaan yang handal dan terpercaya dalam bidangnya mampu mengikuti perkembangan dan kemajuan teknologi, guna menghadapi kebutuhan pasar serta persaingan untuk memperoleh loyalitas pelanggan dalam rangka kemajuan usaha”. 1.3.3 Strategi PT Rahajasa Media Internet Untuk itu untuk konsolidasi internal yang berkesinambungan, Radnet terus menjalankan program-programnya, dan didukung dengan perencanaan yang terukur, manajemen yang sehat dan SDM yang berkualitas dan Profesional.
3
1.4 Struktur Organisasi Untuk merealisasikan seluruh visi, misi, dan strateginya, RadNet mendefinisikan struktur organisasinya seperti yang terlihat pada gambar 1.1 di bawah ini
Gambar 1.2. Struktur organisasi PT . Rahajasa Media Internet
Definisi tugas dan wewenang setiap elemen struktur organisasi tersebut adalah sebagai berikut:
Managing Director Mengolah dan menentukan arah perusahaan secara keseluruhan, perumusan tujuan, pembuatan strategi dan kebijakan perusahaan secara menyeluruh, mengkoordinasi, mengarahkan, dan membina organisasi, pembinaan hubungan eksternal, tanggung jawab dalam penyusunan dan pelaporan kinerja perusahaan.
Finance Director Penyusunan dan perumusan kebijakan peraturan dan pengelolaan keuangan perusahaan meliputi penyusunan anggaran, penyediaan dana baik untuk modal kerja dan investasi, pengelolaan aset perusahaan, pelaksanaan akuntansi manajemen, pelaksanaan administrasi perpajakan dan asuransi, dan penyiapan laporan keuangan perusahaan.
Operational Director Memimpin dan mengkoordinasikan fungsi operasional perusahaan, penyusunan kebijakan, sasaran, strategi, dan peraturan teknis operasional, pengaturan dan pembinaan
kegiatan
operasional,
pemantauan
pelaksanaan
operasional
perusahaan, dan perencanaan dan pemeriksaan infrastruktur perusahaan.
General Manager National Sales and Marketing Head Memimpin, merencanakan, mengarahkan, mengkoordinasikan, dan mengawasi kegiatan operasional bisnis perusahaan, merumuskan dan mengawasi pelaksanaan kebijakan strategi bisnis. 4
Human Resources Department and Administration Manager Penyusunan rencana pengembangan, produktivitas, dan pengendalian sumber daya manusia, pelaksanaan tata usaha kepegawaian, pelaksanaan program mutasi dan administrasi
personalia,
pelaksanaan
kegiatan
administrasi
umum
ketanagakerjaan, dan pelaksanaan kegiatan legal perusahaan.
Finance Manager Pelaksanaan administrasi keuangan, perbendaharaan dan akuntansi keuangan perusahaan, dan pelaksanaan pembuatan laporan keuangan perusahaan.
Business Development Manager Pengelolaan investasi perusahaan yang bersifat pengembangan usaha baik dari dana internal maupun eksternal sera perencanaan pengembangan aset non produktif berdasarkan prinsip kelayakan finansial, merencanakan investasi dan rehabilitasi aset dan dukungan operasional.
Network and Organization Manager Pengawasan kegiatan operasional seperti bandwidth serta masalah teknis jaringan jaringan perusahaan baik itu lokal maupun global.
Customer Management and Retention Manager Penyelenggaraan
hubungan
kelembagaan
dan
protokol
perusahaan,
penyelenggaraan dokumentasi dan publikasi yang diperlukan untuk menjaga kepentingan dan citra perusahaan terhadap pegawai, pelanggan/calon pelanggan, dan investor/calon investor, dan penyelenggaraan fungsi pembinaan hubungan dengan para stakeholder.
Branch Manager Mengolah dan menentukan arah kantor cabang, perumusan tujuan, pembuatan strategi dan kebijakan kantor cabang, mengkoordinasi, mengarahkan, dan membina organisasi, pembinaan hubungan eksternal, tanggung jawab dalam penyusunan
dan
pelaporan
kinerja
kantor
cabang.
Mengarahkan
dan
mengendalikan kegiatan kantor cabang dalam operasional sehari-hari dari setiap bagian organisasi serta melakukan koordinasi dengan kantor pusat.
Finance Mengelola keuangan kantor cabang meliputi penyusunan anggaran, penyediaan dana baik untuk modal kerja dan investasi, pengelolaan aset perusahaan, pelaksanaan akuntansi manajemen, pelaksanaan administrasi perpajakan dan
5
asuransi, penyiapan laporan keuangan kantor cabang serta penagihan kepada pihak ke tiga.
Customer Management&Retention Menyusun, mengkoordinasikan, melaksanakan serta mengawasi pelaksanaan sistem pelayanan konsumen di kantor cabang serta penyelenggaraan fungsi pembinaan hubungan dengan para pelanggan.
Sales&Marketing Menyusun, mengkoordinasikan, melaksanakan serta mengawasi pelaksanaan strategi pemasaran kantor cabang.
Networks Mengelola operasional jaringan baik itu lokal maupun global serta mengelola jaringan antar kantor cabang. Mendistribusikan serta mengatur bandwidth ke pelanggan serta pelaksanaan instalasi dan maintenance. Optimalisasi kinerja perangkat keras dan lunak milik Radnet serta menjaga stabilitas koneksi kantor cabang.
General Administration Pelaksanaan fungsi pendukung kegiatan operasional kantor cabang serta mengakomodir berbagai keperluan internal perusahaan.
1.5 Sumber Daya 1.5.1 Sumber Daya Manusia Seperti telah disebutkan sebelumnya bahwa Radnet memiliki 3 kantor cabang yaitu di Jakarta, Bandung dan Surabaya, setiap cabang dikelola oleh seorang Branch Manager dan didukung oleh divisi Finance, Sales& Marketing, Customer Management&Retention, Networks, dan General Administration. Saat ini jumlah karyawan yang dimiliki oleh RadNet cabang Bandung adalah 28 orang yang rinciannya adalah sebagai berikut:
1 orang Branch Manager
4 orang Divisi Finance
5 orang Divisi Sales & Marketing
3 orang Divisi Customer Management & Retention
9 orang Divisi Networks dan Teknisi
6 orang Divisi General Administration
6
1.5.2 Sumber Daya Teknologi Teknologi yang digunakan oleh Radnet antara lain sebagai berikut:
Menggunakan satelit melalui kerjasama dengan PT. Telkom.
Teknologi sistem informasi untuk bagian administrasi yang dibangun sendiri oleh pihak perusahaan melalui divisi teknis yang dibuat sedemikian rupa sehingga memudahkan bagian administrasi dan pelanggan dalam melakukan kontak, misalnya dalam memberitahukan informasi status jam akses pelanggan, jumlah tagihan sementara, pemberitahuan waktu pembayaran, dll. Bagi pelanggan, berbagai fasilitas tersebut dapat mempermudah pengawasan terhadap status jam akses, penyampaian keluhan atau pertanyaan, memperoleh informasi terbaru dari perusahaan dll.
Menggunakan sistem pembayaran yang memudahkan pelanggan dengan menyediakan beragam fasilitas yang dapat dipilih sesuai keinginan pelanggan, yaitu: ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ ∗
Cash Post Date Cheque / Cheque Credit Card Debit Card BCA Transfer via BCA dan Bank Lippo ATM BCA (Bank Central Asia) Mobile Banking (Bank Central Asia)
1.6 Tantangan Bisnis Menurut data dari Internet World Stats, Indonesia termasuk ke dalam negara yang memiliki tingkat penetrasi internet yang rendah yaitu sekitar 8%. Hal ini sangat jauh berbeda dengan negara-negara Asia lainnya seperti Malaysia (38,9%), Singapura (66,3%), Thailand (12,5%) dan Filipina (9%). Padahal dari segi populasi penduduknya, Indonesia merupakan negara ke-4 yang memiliki jumlah penduduk terbanyak di dunia. Hal ini menunjukkan bahwa pembangunan industri internet di Indonesia masih sangat menjanjikan mengingat bahwa dengan jumlah penduduk sebesar 224.481.720 jiwa orang, jumlah penduduk yang menggunakan internet hanya sebesar 18.000.000 orang. Karena itulah, diharapkan jumlah pengguna internet di indonesia terus meningkat, dan bahkan akhir tahun 2007 ini, para ahli meramalkan jumlah pengguna internet di Indonesia akan menembus angka 30 juta orang (sumber: APJII).
7
Selain itu, perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat dewasa ini juga mengakibatkan berkembangnya industri-industri yang bergerak di bidang tersebut. Hal ini ditunjukkan oleh banyaknya bermunculan perusahaan penyedia jasa layanan internet (Internet Service Provider/ISP). Hal ini dapat dilihat dari jumlah ISP yang telah memperoleh izin dari Asosiasi Penyelanggara Jasa Internet Indonesia (APJII) dibawah ini: Tabel 1.1. Jumlah ISP yang mempunyai izin beroperasi di Indonesia 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 ISP
50
139
172
180
190
228
232
NAP
-
5
16
18
22
36
36
MULTIMEDIA
8
18
24
24
24
24
24
Sumber: www.apjii.or.id
Industri internet merupakan suatu industri yang memiliki tingkat kompetisi sangat ketat. Saat ini banyak perusahaan menyediakan layanan jasa internet yang menawarkan solusi dengan harga murah dan paket produk yang menarik. Berdasarkan data yang didapatkan dari homepage Asosiasi Penyelanggara Jasa Internet Indonesia (APJII), berdasarkan lokasinya mengingat penelitian ini dilakukan di RadNet cabang Bandung, maka beberapa pesaing RadNet antara lain yaitu:
Gambar 1.3. Kompetitor Radnet
Tantangan bisnis yang dihadapi RadNet pada beberapa waktu ke depan antara lain: 1. Mahalnya harga bandwidth dan kurangnya perhatian pada pembangunan infrastruktur telepon tetap. Pasalnya untuk jangka panjang, internet mau tidak mau akan lebih efisien memanfaatkan jaringan kabel daripada nirkabel. 2. Monopoli incumbant yang selain menguasai jalur hulu (infrastruktur telekomunikasi) juga menguasai hingga ke hilir (akses internet). Hal tersebut tidak menjadi masalah andai saja incumbant mau memperlakukan ISP milik non-incumbant dengan fair.
8
3. Tidak
akomodatifnya
Undang-Undang
No.36
tahun
1999
tentang
Telekomunikasi terhadap iklim industri internet yang sehat, karena selama ini UU tersebut dipandang kurang mendukung fair treatment/competition. 4. Menurunnya daya beli dan pergeseran prioritas konsumen dalam pemenuhan kebutuhan hidup yang diakibatkan oleh meningkatnya harga BBM, harga tarif listrik dan harga bahan-bahan pokok lainnya. 5. Persaingan yang ketat antara perusahaan-perusahaan penyedia jasa internet, dalam dunia teknologi yang berubah dengan waktu yang sangat cepat, memerlukan strategi yang tepat dari RadNet agar dapat terus meningkatkan penjualannya. 6. Pergerakan cepat dari kompetitor yang berani menyediakan dana cukup besar untuk meraih simpati masyarakat dalam upaya meningkatkan Brand Awareness. 7. Trend HotSpot di Bandung yang cukup menyita perhatian dan merubah preferensi konsumen personal internet. Mengingat bahwa manajemen RadNet memutuskan untuk tidak lagi mengeluarkan produk HotSpot (RadNet adalah pelopor HotSpot di Bandung) dan fokus pada produk-produk yang lain, maka harus ada upaya dari RadNet untuk meraih kembali perhatian konsumen personal. 8. Perlu ada upaya peningkatan kembali pamor dan kepopuleran RadNet sebagai perusahaan penyedia jasa internet yang pertama di Indonesia. 9. Upaya RadNet dalam mengoptimalkan pemanfaatan kekuatan sumber daya dan peluang yang ada untuk memenangkan persaingan dan terus berkembang. Tantangan bisnis sendiri juga datang dari dalam tubuh perusahaan dimana perusahaan harus terus menerus meningkatkan kualitas baik secara pelayanan maupun produk. Perusahaan dituntut untuk memberikan standar tertinggi dalam pelayanan memberikan solusi terbaik tetapi tetap memperhatikan etika kerja dan etika bisnis hal ini tentu saja tidak mudah dan menjadi PR tersendiri bagi PT Rahajasa Media Internet.
9