BAB 1 PENDAHULUAN PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang Kali Ciliwung merupakan salah satu kali yang membelah Provinsi DKI Jakarta. Kali Ciliwung membentang dari selatan ke utara dengan hulunya berada di Kabupaten Bogor, sedangkan hilir/muaranya berada di Pluit, Jakarta Utara. Aliran utama Kali Ciliwung mencapai panjang sungai utama sekitar 109 km dengan luas catchment/ daerah tangkapan hujan sekitar 337 km2. Berikut (Gambar 1.1) adalah gambaran DAS Ciliwung.
Gambar 1.1 DAS Ciliwung (Sumber : Balai Besar Wilayah Ciliwung Cisadane, 2014)
1
2
Salah satu fungsi utama dari sungai/kali adalah sebagai saluran drainase alami pembuangan air hujan akibat limpasan permukaan karena hujan di daerah sekitar maupun debit yang dibawa dari daerah hulu sungai. Sebagai drainase alami yang telah terbentuk sejak lama, seharusnya sungai/kali mampu membawa debit saat hujan lebat dalam waktu konsentrasi yang lama. Namun ada kalanya saat sungai/kali tidak mampu lagi membawa debit yang melebihi kapasitas dari sungai/kali tersebut, sehingga terjadilah luapan sungai/kali yang biasa disebut bencana banjir. Bencana banjir inilah yang kerap kali terjadi di Provinsi DKI Jakarta hampir sepanjang tahun terutama ketika saat musim hujan. Salah satu banjir besar yang terjadi di DKI Jakarta yaitu saat awal tahun 2014 tanggal 12-18 Januari. Menurut sejumlah berita, bencana ini merendam setidaknya 33 kecamatan dan 99 kelurahan. Banjir terjadi terutama di sepanjang bantaran Sungai Ciliwung, banjir melanda daerah-daerah seperti Kampung Melayu, Bidara Cina, Bukit Duri, dan Cawang. Ketinggian air yang tercatat bahkan mencapai 2 meter di Jakarta Timur. Jika banjir terjadi terus menerus bahkan tiap musim hujan datang, maka akan menimbulkan kerugian besar bagi kehidupan masyarakat luas, terutama korban banjir yang terdampak langsung. Penyebab banjir pun sangat beragam, antara lain karena curah hujan yang tinggi dengan waktu hujan yang lama maupun akibat pendangkalan serta penyempitan alur sungai karena sampah dan pembangunan bantaran sungai. Pada beberapa tempat di sepanjang bantaran Sungai Ciliwung ditemukan adanya rumah-rumah penduduk yang sangat jelas berada di dataran banjir Ciliwung seperti pada Gambar 1.2. Oleh karena itu perlu diadakan kajian mengenai bencana banjir yang ada di Sungai Ciliwung beserta alternatif penyelesaian masalahnya, agar bencana banjir tidak terjadi lagi di kemudian hari.
3
Gambar 1.2 Pemukiman Bantaran Sungai Ciliwung Maka dalam tugas akhir ini akan dilakukan simulasi banjir Sungai Ciliwung pada tanggal 12-18 Januari 2014 menggunakan software HEC-RAS
(Hydrologic
Engineering Center – River Analysis System) versi 4.1 dari U.S. Army Corps. HEC-RAS merupakan sebuah program yang mampu membuat gambaran suatu kejadian nyata yang terjadi pada suatu sungai berdasarkan data input. Tipe aliran yang tersedia adalah Unsteady Flow Analysis (Analisis aliran tak permanen) dan Steady Analysis (Analisis aliran permanen).
1.2 Rumusan masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas terhadap kasus banjir Sungai Ciliwung, maka ditemukan dan dirumuskan beberapa masalah dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut. 1. Di mana saja daerah-daerah yang terdampak banjir langsung berdasarkan hasil program HEC-RAS? 2. Apakah ada kesesuaian antara daerah-daerah terdampak banjir pada peta BNPB DKI Jakarta dengan hasil program HEC-RAS? 3. Jika ada beberapa perbedaan, apakah yang menyebabkan perbedaan tersebut dapat terjadi?
4
1.3 Tujuan penelitian Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui lokasi luapan permukaan sungai/banjir yang terjadi di ruas-ruas sepanjang Sungai Ciliwung, dengan memasukkan data debit banjir Sungai Ciliwung pada tanggal 12-18 Januari 2014 melalui program HEC-RAS. Selanjutnya akan dicocokkan daerah-daerah yang terkena dampak langsung banjir pada hasil HEC-RAS, dengan wilayah terdampak langsung yang sudah di petakan oleh Pusdatinmas, Badan Nasional Penanggulangan Bencana Daerah DKI Jakarta.
1.4 Batasan masalah Dalam tugas akhir ini, dilakukan pembatasan masalah yaitu: 1. batas hulu data input (RS 880) terletak di Jembatan Jalan Ir. H. Juanda, Depok, 2. batas hilir data input (RS 0) terletak di pintu air Manggarai, 3. data yang dianalisis merupakan data sekunder yang diperoleh dari Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane, 4. analisis banjir dilakukan dengan input data debit hanya pada tanggal 12-18 Januari 2014, 5. analisis penelusuran banjir hanya dilakukan pada wilayah Provinsi DKI Jakarta di daerah sekitar bantaran Sungai Ciliwung, 6. simulasi dilakukan menggunakan aliran tak permanen / unsteady flow, 7. software HEC-RAS versi 4.1 digunakan untuk melakukan simulasi aliran.
1.5 Manfaat penelitian Tugas akhir ini dapat dimanfaatkan sebagai salah satu pertimbangan pada pihakpihak yang berkepentingan mengenai kebijakan mitigasi bencana banjir di Sungai Ciliwung. Selain itu, penelitian ini juga dapat dijadikan salah satu sumber data bagi penelitian-penelitian lebih lanjut.
5
1.6 Keaslian penelitian Penelitian mengenai kejadian banjir pada tanggal 12-18 Januari 2014 di Sungai Ciliwung belum pernah dilakukan sebelumnya. Namun untuk Analisis Hidrologi DAS Ciliwung telah dilakukan penelitian oleh Yustiar Ghana Saputra, sedangkan Penanggulangan banjir Sungai Ciliwung telah dilakukan penelitian oleh Muhammad Gani Baharudin. Keaslian penelitian ini terletak dalam hal simulasi aliran secara unsteady menggunakan software HEC-RAS versi 4.1 dan selanjutnya dilakukan perbandingan mengenai hasil program dengan data dari sumber Pusdatinmas, Badan Nasional Penanggulangan Bencana Daerah DKI Jakarta.