KEANEKARAGAMAN HAYATI DI DAS CILIWUNG: Status dan Upaya Pengendalian Kerusakan IR. HJ. DEWI NURHAYATI MSI KEPALA BIDANG KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM DAN MITIGASI BENCANA
KONDISI UMUM DAS CILIWUNG
G.Pangrango 3.019 m G.Gede 2.958 m Daerah terbangun wilayah tengah S.Ciliwung
GAMBARAN UMUM DAS CILIWUNG
Daerah terbangun wilayah hulu S.Ciliwung G.Salak 2.211 m
Sumber: KOMPAS
• Panjang 117 km • Luas DAS 382,6 km2 (Sumber, Tempo 2013)
SEGMENTASI & DAN PERMASALAHAN S. CILIWUNG SEGMEN
PERMASALAHAN
Segmen-6
• • • •
Limbah Domestik Sampah Land Subsidence (P. Air Tanah) Intrusi air laut
Segmen-5
• • • •
Limbah Industri Limbah Domestik Sampah Kurangnya daerah resapan air
• • • •
Limbah Domestik Limbah Ternak Kurangnya daerah resapan air Perubahan Lahan
Segmen-3
• • • •
Limbah Industri Limbah Domestik & Ternak Perubahan Lahan Kurangnya daerah resapan air
Segmen-2
• Limbah Domestik • Limbah Industri • Perubahan Lahan
Segmen-1
• • • •
Segmen-4
Erosi Perubahan Lahan Limbah Domestik Limbah Ternak
Sumber: KLH, modifikasi BPLHD, 2013
PERUBAHAN TATA GUNA LAHAN DAS CILIWUNG HULU DAN TENGAH TAHUN 1989-2008 1989-2008 • HUTAN (-40%) • KAWASAN TERBANGUN (+334%)
KOTA DEPOK
KOTA BOGOR
1989
2008 Sumber: Puspitasari 2010
G. PANGRANGRO
PERUBAHAN TATA GUNA LAHAN DAS CILIWUNG TAHUN 2005-2010
ALIH FUNGSI LAHAN KAWASAN PUNCAK 1992
2012
G. Pangrango Sumber: LAPAN (1992) dan BPLHD (2012)
ALIH FUNGSI LAHAN KOTA BOGOR
BOGOR
1992 Sumber: LAPAN (1992) dan BPLHD (2012)
BOGOR
2012
DAYA SERAP AIR HUJAN DI HULU • • • • • • • •
HUTAN TEGALAN PERKEBUNAN SAWAH INDUSTRI PERMUKIMAN VILA TUBUH AIR
85-98% 77-83% 35-79% 35-79% 10-50% 30-65% 65-75% 100%
Sumber: Tempo 2013
ALIH FUNGSI LAHAN KAWASAN CILIWUNG HULU
Villa mewah di kawasan Tugu Utara, Puncak, Bogor, Jawa Barat. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo, Maret 2013
ALIH FUNGSI LAHAN KAWASAN CILIWUNG HULU
Vila di kawasan Puncak, Bogor, Jawa Barat, [TEMPO/ Arif Fadillah 2013]
DEGRADASI DAS CILIWUNG • Menurunnya Debit Mata Air Debit (Lt/det)
Semula
Ciburial Gn.Batu/Salak
2001
700
300
50
20
• Berkurangnya JML & Fungsi Situ Lokasi Bogor
Thn 1940
Thn 1994
Thn 2009
122 (649,5 Ha)
102 (515 Ha)
99 (438 Ha)
45 (1.335 Ha)
19 (968 Ha)
-
Bekasi
17 (136 Ha)
8 (10 Ha)
-
TOTAL
184 (2.120 Ha)
129 (576,5 Ha)
-
Tangerang
www.fotografer.net
Sumber: S.Sobirin, Puspaningsih, 2003, BPLHD 2012
STATUS MUTU AIR SUNGAI CILIWUNG TAHUN 2012 (METODE STORET) Titik Pantau S. Ciliwung : - Atta’awun - Cisampay - Cisarua - Bd. Gadog - Bd. Katulampa - Sempur - Kedunghalang - Pondok Rajeg - Jbt. Panus
Jbt. Panus
A. Memenuhi BMA B. Cemar Ringan
PdkRajeg
C. Cemar Sedang D. Cemar Berat
Kdghalang Sempur Katulampa Bd. Gadog
Cisarua Cisampay Atta’awun
TREND KUALITAS AIR S. CILIWUNG 2001-2012 jml./100mL 350000 mg/L mg/L 2070 300000 18 60 250000 16
TREN KUALITAS AIR SUNGAI CILIWUNG PARAMETER KOLI TINJA TREN KUALITAS AIR SUNGAI CILIWUNG TREN KUALITAS AIR SUNGAI CILIWUNG PARAMETER BOD PARAMETER COD
1450 200000 12 40 150000 10 830 100000 6 20 50000 4 210 0 00
BMA PP.82/2001 BMA PP.82/2001
2001 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2001 20012003 20032004 20042005 20052006 20062007 20072008 20082009 20092010 20102011 20112012 2012
BMA
2007
KEJADIAN BANJIR JAKARTA
2008 2010
1619: Batavia waterfront city concept by JP Coen 1654: forest clearing for tea plantation
1654: 1st flood
1854: the establishment of Ministry of Public Works
TERCATAT SEJAK 1654 BERSAMAAN DENGAN DIJADIKANNYA KAWASAN PUNCAK SBG PERKEBUNAN TEH
1873: flood of 1 m high
2002 Puspitasari 2010
1918: the idea of WTC and ETC by Herman van Breen 1918
1919/1920: the WTC and ETC final design 1922: start the construction
1965: Command of Jakarta Flood Prevention Project 1973: Master Plan for Drainage and Flood Control of Jakarta
1979
2007
bencanabanjir. wordpress.com
1991: The study on urban drainage and wastewater disposal project in the city of Jakarta 1997: The study of comprehensive river water management plan in Jabotabek 2002: the biggest since 17th century
2003: the East Flood Canal Project
2007 2008 2010
Sumber: Puspitasari, 2010
2012 merdeka.com
KONDISI KEANEKARAGAMAN HAYATI
STATUS EKOLOGIS DAS CITARUM
Stasiun pencuplikan di sepanjang DAS Ciliwung (Google Earth, 2006)
Sumber: BPLHD, 2006
Tumbuhan yang terdapat di pinggiran dan sekitar sungai (st 1) antara lain Cyatea sp. ( Paku tiang), Cyperus sp. (Rumput-rumputan), Cinnamomum burmani (Kayu manis), Melastoma malabatricum (Harendong), Calliandra sp. (Kaliandra), Musa paradisiaca (Pisang), Piper aduncum (Kiseureuh), Laportea glauca (Pulus), dan didominasi oleh Camelia sinensis (Teh).
Sumber: BPLHD, 2006
Tumbuhan yang terdapat di pinggiran sungai antara lain Eupatorium riparium (Teklan), Caliandra calothyrsus (Kaliandra), Camelia sinensis (Teh), Solanun torvum (Tekokak), Melastoma malabatricum (Harendong), Omalanthus populneus (Kareumbi), Pteridium aquilinum (Paku), Micania cordata (Jukut pait), Lamyaceae sp.1, Urticaceae sp.1 (Kitongo), dan Asteraceae sp.1
tumbuhan yang terdapat di sekitar sta 14 antara lain Schefflera sp. (Ramo gencel), Piper aduncum (Kiseureuh), Carica papaya (Pepaya), Cocos nucifera (Kelapa), Bambusa sp. (Bambu), Muntingia calabura (Kersen), dan Persea americana (Alpukat).
Tumbuhan yang terdapat di sta 16 antara lain Ficus sp., Nephelium lapaceum (Rambutan), Artocarpus elastica (Teureup), Pandanus sp. (Pandan), Bambusa sp. (Bambu), Leucaena leucosephala (Pete selong), Artocarpus communis (Sukun), dan Cocos nucifera (Kelapa). Sumber: BPLHD, 2006
Sta 23 didominasi oleh Bambusa sp. (Bambu) dan tumbuhan lainnya yaitu Allocasia indica (Talas), Ficus sp., Cocos nucifera (Kelapa), Leucaena leucosephala (Pete selong), dan Nephelium lapaceum (Rambutan).
Condet, DKI Jakarta. Lansium domesticum (dukuh), Bambusa vulgaris (bambu), Syzigium aquaeum (jambu air), Musa paradisiaca (pisang), dan Dyospyros dicola (bisbel).
Sumber: BPLHD, 2006
Flora wilayah Kabupaten Bogor Pohon yang paling banyak ditemukan adalah nangka (Artocarpus heterophyllus), pinus (Pinus merkusii), dan damar (Agathis dammara). Pohon-pohon lain: mangga, kelapa, kedondong, atau sukun. Selain pohon, juga tumbuhan dengan bentuk hidup herba (terna) dan perdu (semak belukar.
Flora DAS Ciliwung wilayah DKI Bagian hilir (stasiun 27 hingga 30) dari Sungai Ciliwung ini termasuk wilayah DKI Jakarta. Keanekaragaman tumbuhan di wilayah ini sangat rendah. Di setiap stasiun hanya ditemukan lima atau enam jenis tumbuhanadalah kelapa, kapuk (Ceiba pentandra), dan angsana sebagai tumbuhan peneduh jalan
Makrozoobentos A
B
C
D
E
F
G
Spesies-spesies Predominan yang ditemukan di stasiun pencuplikan sepanjang DAS Ciliwung ditemukan 73 jenis makrozoobentos yang terdiri dari 11 kelas yaitu Collembola, Coleoptera, Crustacea, Diptera, Ephemeroptera, Gastropoda, Odonata, Oligochaeta, Pelecypoda, Trichoptera, dan Turbelaria.
A. Tubifex sp., B. Tendipes sp., C. Melanoides sp., D. Hydropsyche sp., E. Melanoides tuberculata, F. Melanoides sp.1, G. Thiara sp.
Plankton
A
C
B
D
Phacus sp.(A), Gyrosigma sp. (B), Surirella sp.(C), Melosira sp. (D)
ditemukan 26 jenis plankton yang terdiri dari 7 kelas yaitu Bacillariophyceae, Charophyceae, Chlorophyceae, Cyanophyceae, Euglenophyceae, Rhizopoda dan Rotif
Arthropoda A
B C
D
E
F
I
G
H
Collembola 4 (A), Collembolla 1 (B), Diptera 9 (C), Formicidae 17 (D), Formicidae 8 (E), Formicidae 1 (F), Formicidae 6 (G), Formicidae 14 (H), Formicidae 4 (I)
ditemukan 153 jenis arthropoda yang terdiri dari 13 kelas yaitu Arachnida, Amphipoda, Blattaria, Chilopoda, Cleoptera, Collembolla, Diplopoda, Dermaptera, Diptera, Hemiptera, Homoptera, Hymenoptera, Isopoda
lichenes
A
lichenes yang dijumpai terdiri dari dua jenis, yaitu jenis thallus foliosa dan crustosa yang terdiri dari 111 spesies. B
KEANEKARAGAMAN HAYATI DI DAS CILIWUNG habitat Sungai Ciliwung
1990 15 jenis krustasea (udang dan kepiting). 187 jenis ikan asli.
Situ di DAS Ciliwung 5 jenis krustasea 103 jenis ikan.
2010
% punah
6 jenis krustasea.
66,7
14 jenis .
92,5
9 jenis krustasea, 23 jenis ikan, 5 jenis amfibi dan 20 jenis reptil.
Menurut Peneliti Pusat Peneliti Limnologi-LIPI, Dr Daisy Wowor : 1.
Flora Ciliwung mengalami kepunahan.
2.
Pada tahun 1910 di Sungai Ciliwung terdapat 18 jenis krustasea (udang dan kepiting) asli, dan pada permulaan 2010 jumlah tersebut mengalami penurunan.
77,6
Sumber: DR. Daisy Wowor, LIPI
"Pada 2010 hanya ada enam jenis krustasea yang asli yang masih ada, dengan kata lain ada 12 jenis atau 66,7 persen krustasea asli Ciliwung hilang. Data pada tahun 1910 di Sungai Ciliwung terdapat 187 jenis ikan asli dan pada 2010 hanya terdapat 14 jenis ikan asli sungai tersebut. "Sebanyak 173 jenis ikan asli hilang atau 92,5 persen telah punah dari Sungai Ciliwung," ujarnya. Keberadaan krustasea dan ikan penghuni Situ DAS Ciliwung juga mengalami hal yang sama. Berdasarkan data 1910 terdapat lima jenis krustasea asli Situ dan dua jenis krustasea asli hilang atau 40 persen pada akhir 2011. Kehilangan berbagai jenis ikan asli Situ juga dialami DAS Ciliwung, dari 103 jenis ikan asli Situ (1910) telah terjadi kehilangan 86 jenis atau sebesar 83,5 persen (2011). laju kehilangan biota fauna asli adalah indikator baik buruknya kualitassuatu lingkungan dalam perairan.
Keanekaragaman Jenis Ikan danau di DAS Ciliwung Ordo Osteoglossiformes Gonorhynchiformes Cypriniformes
Cyprinodontiformes
Perciformes
No. 1 2 3
Family Notopteridae Chanidae Cyprinidae
4
Nemacheilidae
5 6
Sisoridae
7 8 9 10 11
Hemrhamphidae Aplocheilidae Poecilliidae Chandidae Cichlidae
12 13 14
Eleotridae Gobiidae Belontiidae
Loricariidae
Sumber: DR. IR. Daisy Wowor, LIPI, 2010
No. 1 2 3
4 5 6 7 8 9 10
Spesies Notopterus notopterus Chanos chanos Cyr;locheilichthys cf apogon Cyprinus carpio Osteochilushasselhi Puntius binotatus Rasbora lateristriata Nemacheilus chrysolaimos Glyptothorax plu,1~v,.
Nama Populer Belida Bandeng Seren
Mas Nilem Benteur, Wader Paray, Seluang Jeler Kehkel
Pferygoplichthys pardalis Sapu-sapu
11 12 13 14 15 16 17 18 19
Dermogenys pussiHa Ap/ocheilus panchax Poecilia reticu/ata Ambassis sp. Oreochromis cf niloticus 0. mossambicus Oxyeleotris marmorata Mugilogobius sp Trichogaster trichopterus
Julung-julung Kepala limah lkan seribu lkan kaca Mujair nila Mujair Betutu, Beloso ?
20
Trichopsis vittafa
Cupang
Sepat
UPAYA YANG PERLU DILAKUKAN
1. PENEGAKAN PERATURAN PERUNDANGAN 1. Undang-undang Nomor 41 tahun 1999 tentang Kehutanan dan perubahannya, serta peraturan pemerintah turunannya. 2. Undang-undang Nomor 7 tahun 2004 tentang Sumber Daya Air. 3. Undang-undang Nomor 31 tahun 2004 tentang Perikanan. 4. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang. 5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. 6. PERDA Provinsi Jawa Barat no 1 tahun 2013 tentang Pelestarian dan Pengendalian Pemanfaatan Kawasan Lindung.
2. PERBAIKAN KUANTITAS AIR SUNGAI CILIWUNG
Sumber: BP DAS CC 2007
Pengaturan kembali tata guna lahan untuk pembangunan perumahan, industri dll
Lipsus.kontan.co.id
(ANTARANEWS.COM)
Penerapan Konsep Agroforestry
Sumber: vetiverindonesia.wordpress.com
Penerapan sistem zonasi di sempadan sungai Model Penanaman Multi Spesies di Daerah Sempadan Sungai
Pohon yang tumbuh cepat Pohon yang tumbuh lambat Rumput Perdu Tumbuhan di sempadan sungai
10 m
4m
7m
sungai Bantaran sungai
Model penanaman multi spesies di daerah sempadan sungai yang ideal (www.buffer.forestry.iastate.edu)
Palawija
3. PERBAIKAN KUALITAS AIR SUNGAI CILIWUNG TARGET KUALITAS
DKI JAKARTA
KOTA DEPOK
KAB. BOGOR
KOTA BOGOR
KAB. BOGOR
Segment 5
Segment 4
Segment 3
Segment 2
Segment 1
5 TH
10 TH
20 TH
class IV
class III
class II
class III
class II
class I
class II
class I
class III
class II
class I
class I
Sumber: KLH
PENURUNAN BOD TERHADAP PERBAIKAN STATUS MUTU AIR SUNGAI
ESTIMASI PENURUNAN PARAMETER BOD DAS Ciliwung
KADAR KOLI TINJA TERTINGGI 2012 23,96
SESUAI BMA KELAS II 3
SM B
PENURUNAN PENURUNAN 50% SM 75% 11,98 D 5,99
SM D
Pengaturan pembuangan limbah domestik, industri, dan pertanian, dan semua sektor yang terkait
Chillphy.wordpress.com
Commons.wikimedia.org
Pembuatan lahan basah (wetland) PENGELOLAAN DAERAH SEMPADAN SUNGAI
Penyangga multi spesies Tanaman budidaya
Rekayasa bantaran
Penghubung
Lahan basah buatan
Arah aliran
Area penggembalaan
Model pengelolaan daerah sempadan sungai yang berkelanjutan dengan pembuatan lahan basah (wetland) buatan ( www.buffer.forestry.iastate.edu )
PENUTUP Perlu Penyusunan Profil Keanekaragaman Hayati DAS Ciliwung secara periodik, termasuk DAS hulunya.
Pelibatan seluruh Pemangku Kepentingan dalam perlindungan keanekaragaman hayati yang hampir punah. Pengendalian tutupan vegetasi untuk mempertahankan keberadaan keanekaragaman hayati.
TERIMA KASIH Email :
[email protected] Contact : 0818773640
